Anda di halaman 1dari 84

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI DASAR

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN


PADA CV. KARYA PRATAMA INDONESIA SIBOLGA

SKRIPSI

OLEH :

ANDHIKA BAHARI PUTRA GINTING


070503238
AKUNTANSI

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI


DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
 

 
Universitas Sumatera Utara
 

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS EKONOMI
DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

PERSETUJUAN PENCETAKAN

Nama : Andhika B Putra Ginting


NIM : 070503238
Program Studi : Ekonomi Akuntansi
Judul Skripsi : Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Dasar Dalam
Pengambilan Keputusan Manajemen Pada CV. Karya
Pratama Indonesia

Tanggal , Ketua Program Studi

Drs. Firman Syarif, S.E.,M.S.i.,A.k


NIP. 196709041994031004

Tanggal , Ketua Departemen

Dr. Syafruddin Ginting S. M.A.F.I.S.,Ak


NIP. 19730408 199802 1 001

Universitas Sumatera Utara


 

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS EKONOMI
DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

PERSETUJUAN

Nama : Andhika B Putra Ginting


NIM : 070503238
Program Studi : Ekonomi Akuntansi
Judul Skripsi : Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Dasar Dalam
Pengambilan Keputusan Manajemen Pada CV. Karya
Pratama Indonesia

Tanggal , Dosen Pembimbing

Drs. Chairul Nazwar, M.Si.,Ak


NIP. 195509141981031005

Tanggal , Dosen Pembaca Penilai

Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si., Ak


NIP. 196003021986011001

Universitas Sumatera Utara


 

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya


bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Dasar
Dalam Pengambilan Keputusan Manajemen Pada CV. Karya Pratama Indonesia”
adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik
guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,
dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau
dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika
penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam
skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Mei 2013

Andhika B Putra Ginting


NIM. 070503238

Universitas Sumatera Utara


 

ABSTRAK

Laporan arus kas adalah laporan yang memperlihatkan pengaruh aktivitas


operasi, investasi, pendanaan perusahaan terhadap arus kas selama periode
tertentu dengan menggunakan metode yang telah diterapkan yaitu mentode
langsung ataupun metode tidak langsung. Laporan arus kas bermanfaat secara
internal bagi pihak manajemen dan secara eksternal bagi pihak pemodal dan
kreditur. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penyusunan
laporan arus kas telah berpedoman pada PSAK No.2 dan sekaligus menguji
apakah laporan arus kas ini dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
manajemen.
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
dengan mengambil kasus pada CV. Karya Pratama Indonesia yaitu dengan cara
membandingkan apa yang dipraktekkan perusahaan dimaksud, sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang ada pada PSAK No.2 tahun 2002.
Dari hasil penelitian di CV. Karya Pratama Indonesia menunjukan bahwa
dalam menyusun laporan arus kas, perusahaan telah berpedoman pada PSAK
No.2 dengan menggunakan metode tidak langsung. Dalam pengambilan
keputusan manajemen, CV. Karya Pratama Indonesia menggunakan analisis
laporan arus kas sebagai dasar dalam menentukan kebijakannya.

Kata Kunci : Analisis, laporan arus kas, keputusan manajemen

Universitas Sumatera Utara


 

ABSTRACT

Cash flow statement is a report shows the influence of operating, investing,


financing companies to cash flows during specipied periods using method that
have been applied to the direct method or indirect method. Statement of cash flow
useful internally to management and internally to the investor and creditor. The
research to determine whether the preparation of cash flow statement have been
based on PSAK No.2 and simultaneously to test whether cash flow is used as the
basis for management decisions.
The method used in this research is descriptive method by taking the case on
CV. Karya Pratama Indonesia is by comparing what in practice the company, is
accordance with existing provisions in PSAK No.2 in 2002.
From the results of research in CV. Karya Pratama Indonesia shows that in
the preparation of cash flow statement, the company has been guided by PSAK
No.2 in 2002 using the indirect method. In management decision making, CV.
Karya Pratama Indonesia using analysis of cash flow statement as the basis for
determining its policies.

Keywords : Analysis, Cash flow statement, Management decisions

Universitas Sumatera Utara


 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Alhamdulillah peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat, berkah, karunia, serta kasih sayang-NYA kepada peneliti.

Shalawat beriring salam kepada nabi besar Muhammad SAW, sehingga peneliti

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Laporan Arus Kas Sebagai

Dasar Dalam Pengambilan Keputusan Manajemen CV. Karya Pratama

Indonesia guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada

Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sumatera Utara, Medan.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam skripsi ini masih terdapat

kelemahan baik dari segi penulisan, tata bahasa, maupun bentuk ilmiahnya. Hal

ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan peneliti. Oleh

karena itu, peneliti dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bermanfaat

untuk kesempurnaan skripsi ini.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini banyak mendapat bantuan

dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti ingin mengucapkan terima

kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu peneliti dalam penyusunan skripsi

ini, terutama kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum. MEc. Acc selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting S., SE, MAFIS, Ak selaku Ketua Jurusan

Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

Universitas Sumatera Utara


 

3. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec selaku Kepala Jurusan Ekonomi

International Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan

dorongan dan saran yang berguna dalam penyempurnaan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Chairul Nazwar, MSi, selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak membimbing dan memberikan pengarahan dalam penulisan skripsi

ini.

5. Skripsi ini penulis persembahkan terutama kepada orang tua tercinta

( Thanks for every love and always giving the best, supporting and being

my biggest inspirations in my life, I’m very owner as your beloved

daughter ).

6. Kepada Pimpinan Perusahaan CV. Karya Pratama Indonesia beserta

Subsitusi yang terkait dalam membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Medan, januari, 2013


Penulis

Andhika Bahari Putra Ginting


NIM . 070503238

Universitas Sumatera Utara


 

DAFTAR ISI
Halaman

ABSTRAK…………………………………………………………….... i
ABSRATCK……………………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL………………………………………………………. v
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………… vi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………… vii

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………….. 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………………... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Laporan Keuangan……………………………………… 5
1. Neraca…………………………………………………………….. 5
2. Laba rugi………………………………………………………….. 14
3. Laporan perubahan ekuitas……………………………………….. 17
4. Laporan arus kas, dan…………………………………………….. 17
5. Catatan atas laporan keuangan…………………………………… 18
B. Pengertian laporan arus kas………………………………………… 18
C. Klasifikasi laporan arus kas………………………………………… 20
1. Aktivitas operasi………………………………………………….. 20
2. Aktivitas investasi………………………………………………… 22
3. Aktivitas pendanaan……………………………………………… 23
D. Metode penyusunan laporan arus kas………………………………. 24
1. Metode langsung (Direct method)……………………………….. 24
2. Metode tidak langsung (Indirect method)………………............... 25
E. Format laporan arus kas…………………………………………..... 26
F. Tujuan dan manfaat laporan arus kas………………………………. 32
1. Tujuan laporan arus kas…………………………………………... 32
2. Manfaat laporan arus kas…………………………………………. 33
G. Peranan analisis laporan arus kas bagi manajemen…………………. 33

BAB III METODE PENELITIAN


A. Lokasi penelitian………………………………………………….. 38
B. Jenis penelitian……………………………………………………. 38
C. Jenis data…………………………………………………………. 38

Universitas Sumatera Utara


 

D. Tehnik pengumpulan data……………………………………….. 39


E. Responden……………………………………………………….. 39
F. Periode yang diteliti………………………………………………. 39
G. Jadwal penelitian………………………………………………….. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Data penelitian
1. Sejarah singkat perusahaan……………………………………… 40
2. Struktur organisasi………………………………………………. 41
3. Uraian tugas pokok……………………………………………… 42
4. Laporan Keuangan Perusahaan………………………………….. 48
1. Neraca…………………………………………………… 49
2. Laporan laba rugi………………………………………... 49
3. Laporan arus kas…………………………………............ 50
5. Analisis dan penerapan PSAK NO. 2 pada
CV. Karya Pratama Indonesia……………………………. 51
6. Tujuan dan manfaat laporan arus kas pada
CV. Karya Pratama Indonesia…………………………………… 53
1. Tujuan laporan arus kas………………………………….. 53
2. Manfaat laporan arus kas………………………………… 53
7. Analisis laporan arus kas sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan manajemen……………………… 54
B. Analisis Hasil Penelitian
1. Analisis dan evaluasi struktur organisasi………………………… 56
2. Analisis dan evaluasi laporan arus kas…………………………… 57
3. Analisis dan evaluasi peranan laporan arus kas
dalam pengambilan keputusan manajemen………………………. 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpilan………………………………………………………… 64
B. Saran………………………………………………………………. 65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


 

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Neraca perusahaan jasa………………………………………… 10
Tabel 2.2 Neraca perusahaan dagang…………………………………….. 11
Tabel 2.3 Neraca perbandingan PT. ABC…………………………………. 13
Tabel 2.4 Contoh laporan laba rugi bentuk single step…………………… 14
Tabel 2.5 Contoh laporan laba rugi bentuk multiple step………………… 15
Tabel 2.6 Laporan laporan laba rugi PT. ABC…………………………… 16
Tabel 2.7 Laporan arus kas PT. ABC metode tidak langsung……………. 27
Tabel 2.8 Laporan arus kas PT. ABC metode langsung………………….. 31

Universitas Sumatera Utara


 

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Laba bersih versus arus kas bersih dari aktivitas
Operasi…………………………………………………… 22
Gambar 1.2 Struktur organisasi CV. Karya Pratama
Indonesia...........................................…………………….. 48

Universitas Sumatera Utara


 

ABSTRAK

Laporan arus kas adalah laporan yang memperlihatkan pengaruh aktivitas


operasi, investasi, pendanaan perusahaan terhadap arus kas selama periode
tertentu dengan menggunakan metode yang telah diterapkan yaitu mentode
langsung ataupun metode tidak langsung. Laporan arus kas bermanfaat secara
internal bagi pihak manajemen dan secara eksternal bagi pihak pemodal dan
kreditur. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penyusunan
laporan arus kas telah berpedoman pada PSAK No.2 dan sekaligus menguji
apakah laporan arus kas ini dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
manajemen.
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
dengan mengambil kasus pada CV. Karya Pratama Indonesia yaitu dengan cara
membandingkan apa yang dipraktekkan perusahaan dimaksud, sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang ada pada PSAK No.2 tahun 2002.
Dari hasil penelitian di CV. Karya Pratama Indonesia menunjukan bahwa
dalam menyusun laporan arus kas, perusahaan telah berpedoman pada PSAK
No.2 dengan menggunakan metode tidak langsung. Dalam pengambilan
keputusan manajemen, CV. Karya Pratama Indonesia menggunakan analisis
laporan arus kas sebagai dasar dalam menentukan kebijakannya.

Kata Kunci : Analisis, laporan arus kas, keputusan manajemen

Universitas Sumatera Utara


 

ABSTRACT

Cash flow statement is a report shows the influence of operating, investing,


financing companies to cash flows during specipied periods using method that
have been applied to the direct method or indirect method. Statement of cash flow
useful internally to management and internally to the investor and creditor. The
research to determine whether the preparation of cash flow statement have been
based on PSAK No.2 and simultaneously to test whether cash flow is used as the
basis for management decisions.
The method used in this research is descriptive method by taking the case on
CV. Karya Pratama Indonesia is by comparing what in practice the company, is
accordance with existing provisions in PSAK No.2 in 2002.
From the results of research in CV. Karya Pratama Indonesia shows that in
the preparation of cash flow statement, the company has been guided by PSAK
No.2 in 2002 using the indirect method. In management decision making, CV.
Karya Pratama Indonesia using analysis of cash flow statement as the basis for
determining its policies.

Keywords : Analysis, Cash flow statement, Management decisions

Universitas Sumatera Utara


 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, yang

dikomunikasikan secara periodik kepada pemakainya. Laporan keuangan dibuat

oleh pimpinan perusahaan untuk mempertanggungjawabkan hasil kegiatan dan

harta perusahaan yang dipimpinnya. Adapun komponen-komponen dari laporan

keuangan meliputi: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan

catatan atas laporan keuangan. Namun informasi yang paling ulang oleh para

pemakai laporan keuangan adalah bagaimana perusahaan menghasilkan dan

menggunakan kas dan setara kas. Hal ini disajikan dalam laporan arus kas.

Laporan arus kas adalah laporan yang memperlihatkan pengaruh aktivitas

operasi, investasi, dan pendanaan perusahaan selama periode tertentu. Ikatan

Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 2

1999 : 2.1) menyatakan bahwa Perusahaan harus menyusun laporan arus kas

sesuai dengan persyaratan dalam pernyataan ini dan harus menyajikan laporan

tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan (Integral) dari laporan keuangan

untuk setiap periode laporan keuangan.

Laporan arus kas sebagai salah satu unsur laporan keuangan yang

menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan selama periode

tertentu, darimana kas datang dan bagaimana kas dibelanjakan. Laba bersih yang

dihasilkan suatu perusahaan belum menjamin bahwa perusahaan tersebut

memiliki kas yang cukup untuk membiayai aktivitasnya. Informasi tersebut tidak

Universitas Sumatera Utara


 

bisa dipelajari dengan sendirinya dari laporan keuangan yang lain selain Laporan

arus kas.

Laporan arus kas yang direkomendasikan oleh pihak manajemen haruslah

sesuai dengan format yang tercantum dalam PSAK No. 2, dalam standar tersebut

laporan arus kas merupakan laporan mengenai arus masuk dan kas keluar bersih

yang digolongkan menjadi tiga kategori utama sebagai aktivitas operasi, investasi,

dan pendanaan serta menggunakan metode yang telah ditetapkan yaitu metode

langsung ataupun metode tidak langsung.

Laporan arus kas sangat bermanfaat secara internal bagi pihak manajemen

dan secara eksternal bagi pihak pemodal dan kreditur. Dengan mengadakan

analisa informasi arus kas, pihak manajemen akan mengetahui apakah kebijakan

yang telah dilakukan dengan baik dalam hal memperoleh serta menggunakan kas

tersebut pada suatu periode tertentu. Selain itu laporan arus kas juga dapat

digunakan untuk menentukan kebijakan deviden, menilai efisiensi dan efektivitas

setiap departemen yang telah diserahi wewenang, mengevaluasi imbas keputusan

dan kebijakan pokok investasi dan pendanaan, serta memperoleh informasi yang

relevan dalam penyusunan anggaran biaya, anggaran pendapatan maupun

anggaran laba rugi untuk menentukan prosedur dan kebijakan yang lebih tepat

sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik dengan tetap menjaga struktur

permodalan yang sehat.

Laporan arus kas disajikan untuk melengkapi kesenjangan informasi yang

tidak dimuat dalam informasi yang lain . Laporan arus kas memainkan peranan

komplementer bagi neraca, laporan laba rugi, dalam penjabaran secara lengkap

Universitas Sumatera Utara


 

mengenai asset dan struktur keuangan (kewajiban dan ekuitas pemilik) perusahaan

serta bagaimana asset ,kewajiban, dan ekuitas tersebut berubah dalam periode

tertentu. Bagi pihak eksternal perusahaan , laporan arus kas ini akan membantu

para pemodal , kreditur, dan pihak lainnya dalam menilai berbagai aspek dari

posisi keuangan perusahaan, seperti yang dikemukakan oleh (Kieso dan Weygant

2002 : 247), yaitu :

1. menilai kinerja perusahaan dalam menghasilkan arus kas pada masa yang
akan datang,
2. menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban, kemampuan
membayar deviden, dan kebutuhan pendanaan ekstern,
3. penilaian atas alasan perbedaan antara laba bersih dengan kas bersih dan
penerimaan serta pembayaran kas yang berkaitan,
4. menilai pengaruh posisi laporan keuangan perusahaan dari transaksi
investasi dan pendanaan kas dan non kas selama satu periode.

Adapun perusahaan yang menjadi objek penelitian penulis adalah CV.

Karya Pratama Indonesia, yaitu perseroan komanditer yang bergerak dibidang

jasa-jasa pelabuhan kapal perikanan yang tentunya membutuhkan kas yang baik

untuk membiayai kegiatan rutin sehari-hari maupun dalam rangka pengembangan

perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas dan melihat pentingnya pengelolaan kas masuk

dan kas keluar yang disajikan dalam laporan arus kas ini dalam suatu perusahaan

maka penulis mencoba untuk membahas permasalahan tersebut dalam suatu

skripsi dengan judul “Analisis Laporan Arus Kas sebagai dasar dalam

Pengambilan Keputusan Manajemen pada CV. Karya Pratama Indonesia”.

Universitas Sumatera Utara


 

B. Perumusan Masalah

Dengan melihat dari beberapa aspek maka penulis mencoba merumuskan

permasalahan yaitu:

1. Bagaimana penyusunan laporan arus kas CV. Karya Pratama Indonesia

telah berpedoman pada PSAK No.2.

2. Bagaimana analisis laporan arus kas telah dimanfaatkan manajemen dalam

proses pengambilan keputusan guna memperlancar operasi perusahaan

dalam mencapai tujuan.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan yang dari penelitian yang dilakukan penulis adalah:

1. Mengetahui penyusunan laporan arus kas perusahaan telah berpedoman

kepada PSAK No.2

2. Mengetahui apakah analisis laporan arus kas dijadikan sebagai salah satu

dasar dalam pengambilan keputusan manajemen pada CV. Karya

Pratama Indonesia

Manfaat dari penelitian ini:

a. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan

dengan membandingkan antara teori-teori yang dipelajari di bangku

perkuliahan dengan praktek yang sebenarnya dilapangan.

b. Bagi perusahaan, memberikan sumbangan pemikiran mengenai peranan

laporan arus kas dalam pengambilan keputusan.

Universitas Sumatera Utara


 

c. Bagi pihak-pihak lain, khususnya bagi almamater Fakultas Ekonomi

International universitas Sumatera Utara, hasil penelitian ini bisa di

jadikan sebagai bahan referensi bagi penelitiannya.

Universitas Sumatera Utara


 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi

yang dapat digunakan sebagai alat berkomunikasi antara data keuangan atau

aktivitas-aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan

data atau aktivitas tersebut. Laporan keuangan ini sering juga dinyatakan produk

akhir dari proses akuntansi.

Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi

yang menyangkut posisi keuangan, kinerja perusahaan serta perubahan posisi

keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan

dalam pengambilan keputusan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002 : 1.3 par.07) laporan keuangan

yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini:

1. Neraca,

2. Laporan laba rugi,

3. Laporan perubahan ekuitas,

4. Laporan arus kas, dan

5. Catatan atas laporan keuangan.

1. Neraca

Neraca adalah laporan keuangan dalam akuntansi yang menunjukkan

keadaan keuangan secara sistematis dari perusahaan pada saat tertentu dengan

cara menyajikan daftar aktiva, utang, dan modal pemilik perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


 

Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.1) yang

dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia disebutkan dalam neraca,

a. perusahaan menyajikan asset lancar terpisah dari asset tidak lancar dan

kewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang kecuali

untuk industri tertentu diatur dalam PSAK khusus. Asset lancar disajikan

menurut urutan likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan

jatuh tempo.

b. perusahaan harus menggunakan informasi jumlah setiap asset yang akan

diterima dan kewajiban yang akan dibayarkan sebelum dan sesudah dua

belas bulan dari tanggal neraca.

c. apabila perusahaan menyediakan barang atau jasa dalam siklus operasi

perusahaan yang dapat di identifikasi dengan jelas, maka klasifikasi

maka asset lancar dan tidak lancar serta kewajiban jangka pendek dan

jangka panjang dalam neraca memberikan informasi yang bermanfaat

yang membedakan asset bersih sebagai modal kerja dengan asset yang

digunakan untuk operasi jangka panjang.

Neraca terdiri dari 3 unsur: Aktiva, Hutang, dan Modal.

a. Pengertian aktiva

Aktiva merupakan manfaat ekonomi yang di peroleh pada masa yang akan

datang, atau penguasaan sumber ekonomi oleh entitas tertentu sebagai hasil dari

transaksi atau kejadian masa lalu.

Universitas Sumatera Utara


 

Pengertian aktiva (menurut Yusuf 1999 : 22) menerangkan “aktiva adalah

sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang biasa dinyatakan dalam

satuan uang.”

(Menurut Sugiri dan Sumiyana 1996 : 12) menerangkan “aktiva ialah

manfaat ekonomi dimasa mendatang yang cukup pasti,yang diperoleh atau

dikuasai oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa masa

lampau.”

Aktiva secara garis dapat diklasifikasikan atas aktiva lancar dan aktiva tidak

lancar. Standar Akuntansi Keuangan membedakan aktiva lancar dan aktiva tidak

lancar dengan beberapa syarat.

Suatu aktiva diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, jika aktiva tersebut:

1) diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan

dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaan,

2) dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan

diharapkan agar direalisir dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal

neraca,

3) berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi sebagai

aktiva tidak lancar.

Dalam neraca aktiva lancar disajikan berdasarkan urutan likuiditasnya yaitu

aktiva yang paling likuid sampai aktiva yang paling tidak likuid. Aktiva lancar

biasanya terdiri dari kas, investasi jangka pendek, piutang wesel, piutang dagang,

persediaan dan biaya dibayar dimuka. Sedangkan aktiva tidak lancar atau aktiva

tetap ialah aktiva-aktiva yang berwujud yang sifatnya relative permanen yang

Universitas Sumatera Utara


 

digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. (Menurut PSAK No.16)

aktiva tetap ialah:

“Aktiva yang berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau lebih dulu,

yang digunakan dalam operasi perusahaan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam

kegiatan normal perusahaan yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu

tahun.”

Aktiva tetap berwujud yang dimiliki oleh perusahaan dapat mempunyai

macam-macam bentuk, seperti : tanah, bangunan, mesin, kendaraan ,dan lain-lain.

b. Pengertian hutang / kewajiban

Kewajiban adalah kemungkinan pengorbanan kekayaan ekonomis dimasa

yang akan datang dengan memberikan harta atau jasa kepada pihak lain dimasa

yang akan datang sebagai akibat dari suatu transaksi atau kejadian dimasa yang

sudah terjadi.

(Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2004 : 49b)

“Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa

masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber

daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.”

Definisi hutang /kewajiban menurut FASB



Kewajiban diartikan sebagai pengorbanan manfaat ekonomi dimasa datang yang

cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk

mentransfer asset atau menyediakan/menyerahkan jasa kepada kesatuan lain

datang sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu.”

Universitas Sumatera Utara


 

SFAC No. 6 mendefinisikan hutang sebagai berikut :



Liabilities are probable future sacrifices of economic benefit arising from fresent

obligationsof a particular entity to transfer asset or provide services to orther

entities in the future as a result of past transactions or events”.

Sama hal-nya dengan aktiva, kewajiban juga mempunyai klasifikasi yaitu :

kewajiban lancar dan kewajiban tidak lancar.

c. Modal (ekuitas)

Modal adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entity)

setelah dikurangi kewajibannya dalam perusahaan perseorangan nilai modal ini

merupakan modal pemiliknya sendiri sedangkan dalam perusahaan perseorangan

perlu dibedakan antara modal disetor dengan modal dari pendapatan (retained

earning).

Defenisi modal menurut (APB Statement No.4) yaitu “owner’s equity is the

interest of owner of an enterprise which is the excess of an enterprise’s asset

overits liabilities “.

Defenisi modal menurut (SFAC No.6) yaitu “equity or net asset is the

residual interest in the asset of an entity that remains after deducting its

liabilities”.

Berikut ini penulis menyajikan sebuah contoh penyusunan neraca

perbandingan perusahaan jasa, neraca perusahaan dagang yang datanya diambil

dari ilustrasi pada PT. XYZ yang penulis tampilkan pada hal.10 tabel 2.1.

Universitas Sumatera Utara


 

Tabel 2.1
Contoh neraca perusahaan jasa

PT. XYZ
NERACA
PER 31 DESEMBER 2010
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas 15.000.000
Bank 45.000.000
Deposito 100.000.000
Piutang usaha 60.000.000
Piutang wesel 10.000.000
Perlengkapan 3.000.000
Biaya dibayar dimuka 5.000.000
Pajak dibayar dimuka 30.000.000
Investasi jangka panjang
Saham 30.000.000
Obligasi 50.000.000
Jumlah aktiva lancar dan investasi JK
panjang 321.000.000
Aktiva tetap
Tanah 200.000.000
Bangunan 300.000.000
Peralatan kantor 50.000.000
Kendaraan 20.000.000
Furniture 10.000.000
Jumlah Aktiva Tetap 580.000.000
Total aktiva 901.000.000

Hutang Lancar
Hutang usaha 81.000.000
Hutang biaya 8.000.000
Hutang pajak 2.000.000
Hutang bank 50.000.000
Uang muka penjualan 10.000.000
Jumlah hutang lancer 151.000.000
Hutang jangka panjang
Hutang bank 100.000.000
Hutang hipotik 100.000.000
Jumlah hutang jangka panjang 200.000.000

Ekuitas
Modal Pemilik 550.000.000
Jumlah modal 550.000.000
Jumlah kewajiban dan modal 901.000.000

Universitas Sumatera Utara


 

Tabel 2.2
Contoh neraca perusahaan dagang

PT. XYZ
NERACA
PER 31 DESEMBER 2010
AKTIVA
Aktiva lancer
Kas 15.000.000
Bank 45.000.000
Deposito 50.000.000
Piutang dagang 60.000.000
Piutang wesel 10.000.000
Persediaan barang dagang 53.000.000
Biaya dibayar dimuka 5.000.000
Pajak dibayar dimuka 3.000.000
Jumlah aktiva lancer 241.000.000
Aktiva tetap
Tanah 200.000.000
Bangunan 300.000.000
Kendaraan 50.000.000
Peralatan kantor 20.000.000
Furniture 10.000.000
Jumlah aktiva tetap 580.000.000
Total aktiva 821.000.000

Hutang lancer
Hutang dagang 81.000.000
Hutang biaya 8.000.000
Hutang Pajak 2.000.000
Hutang bank 50.000.000
Uang muka penjualan 10.000.000
Jumlah hutang lancer 151.000.000
Hutang jangka panjang
Hutang bank 30.000.000
Hutang hipotik 40.000.000
Hutang Obligasi 50.000.000
Jumlah hutang jangka panjang 120.000.000

Ekuitas
Modal usaha 400.000.000
Laba ditahan 150.000.000
Jumlah modal 550.000.000
Total kewajiban dan ekuitas 821.000.000

Universitas Sumatera Utara


 

Dari kedua contoh neraca diatas dapat disimpulkan perbedaan antara neraca

perusahaan jasa dan neraca perusahaan dagang. Perusahaan jasa adalah

perusahaan yang kegiatan ekonominya menjual dalam bentuk jasa. Contoh

perusahaan jasa adalah perusahaan Travel, Salon, dan Asuransi. Sedangkan

perusahaan dagang adalah Perusahaan yang menjual produk kepada konsumen.

Contohnya Giant, Hypermart dan Hero. Sedangkan perbedaannya pada neraca

adalah Neraca pada perusahaan jasa tidak menampilkan akun Persediaan barang

dagang.

Berikut ini penulis menyajikan sebuah ilustrasi penyusunan neraca

perbandingan yang datanya diambil dari ilustrasi pada PT. ABC yang penulis

tampilkan pada hal.13,tabel 2.3.

Universitas Sumatera Utara


 

Tabel 2.3
Neraca perbandingan PT. ABC

PT. ABC
Neraca Perbandingan
Per 31 Desember 2010 dan 2009
2010 2009 kenaikan /
Penurunan
Aktiva
Kas 97.500 26.000 71.500
Piutang Usaha 74.000 65.000 9.000
Persediaan 172.000 180.000 -3.000
Tanah 80.000 125.000 -45.000
Bangunan 260.000 200.000 60.000
Akum. Peny.bangunan -65.300 -58.300 -7.000
Total Aktiva 618.200 537.700 80.500

Kewajiban
Utang Usaha 43.500 46.700 -3.200
Utang beban 26.500 24.300 2.200
Utang pajak penghasilan 7.900 8.400 -5.00
Utang deviden 14.000 10.000 4.000
Utang Obligasi 100.000 150.000 -50.000
Total Kewajiban 191.900 239.400 47.500

Ekuitas Pemegang Saham


Saham Biasa 144.000 96.000 48.000
Laba Ditahan 282.300 202.300 80.000
Total Ekuitas pemegang saham 426.300 298.300 128.000
Total Kewajiban dan Ekuitas
pamengan- 618.200 537.700 80.500
Saham

Universitas Sumatera Utara


 

2. Laporan laba rugi

Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil yang

diterima perusahaan pada suatu periode tertentu. Unsur-usur Laporan Laba Rugi :

a. Pendapatan

b. Beban

Laporan laba rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu :

a. Bentuk single step ( langsung)

Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri dibagian atas dan

dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri dibagian bawah

dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya

merupakan laba bersih atau rugi bersih.

Tabel 2.4
Contoh laporan laba rugi bentuk langsung (single step)

PT. XYZ
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2010
Pendapatan Usaha
1 pendapatan jasa service Rp. XXX
2 Pendapatan Bunga Rp. XXX
Jumlah Pendapatan Bunga Rp. XXX

Beban Usaha
1 Beban Gaji Rp.XXX
2 Beban peny. Peralatan Rp.XXX
3 Beban Asuransi Rp.XXX
4 Beban Perlengkapan Rp.XXX
5 Beban Bunga Rp.XXX
Jumlah Beban Usaha Rp.(XXX)
Laba Bersih Rp.XXX

Universitas Sumatera Utara


 

Kesimpulan dari laporan laba rugi bentuk single step dengan langkah

tunggal, tidak ada pemisahan antara pendapatan usaha dengan pendapatan diluar

usaha, dan juga tidak ada pemisahan antara beban usaha dan beban diluar usaha.

b. Bentuk multiple step

Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan diluar

usaha. Demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha dan beban diluar

usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan dan beban

diluar usaha disajikan kemudian.

Tabel 2.5
Contoh laporan laba rugi bentuk multiple step

PT. XYZ
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2010
Pendapatan Usaha
1 Pendapatan Service Rp. XXX

Beban Usaha
1 Beban Gaji Rp. XXX
2 Beban peny. Peralatan Rp. XXX
3 Beban Asuransi Rp. XXX
4 Beban Perlengkapan Rp.XXX
Jumlah Beban Usaha Rp. (XXX)
Laba Usaha Rp. XXX
Pendapatan Diluar Usaha
Pendapatan Bunga Rp.XXX
Beban diluar Usaha
Beban Bunga Rp.XXX
Laba Diluar Usaha Rp. (XXX)
Laba Bersih Rp. XXX

Kesimpulan dari bentuk stafel multiple step bahwa kelihatan sekali mana

pendapatan usaha dan pendapatan diluar usaha dan beban usaha dan beban diluar

usaha.

Universitas Sumatera Utara


 

Berikut ini penulis menyajikan sebuah ilustrasi penyusunan laporan laba

rugi yang datanya diambil dari ilustrasi pada PT. ABC. Penulis akan mencoba

menyajikan studi kasus pada PT. ABC.

Tabel 1.6
Laporan laba rugi PT. ABC

PT. ABC
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Periode Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010

Catatan

Penjualan Rp.1.180.000
Harga Pokok Penjualan Rp. 790.000
Total Laba Kotor Rp. 390.000

Beban Operasi
Beban Penyusutan Rp. 7.000
Beban Operasi Lainnya Rp.196.000
Total Operasi Rp. 203.000
Laba Operasi Rp. 187.000

Pendapatan Lain-lain
Keuntungan Penjualan Tanah Rp. 12.000
Beban Lainnya
Beban Bunga Rp. 8.000 Rp. 4.000
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Rp. 191.000
Beban Pajak Penghasilan Rp. 83.000
Laba Bersih Rp. 108.000

Untuk lebih jelas, berikut akan dibahas mengenai unsur-unsur laporan laba

rugi. Penyusutan unsur ini merupakan beban bukan kas maka ditambahkan

kembali ke laba bersih. Beban penyusutan sebesar Rp. 7,000 merupakan alokasi

biaya dari aktiva tetap.

Universitas Sumatera Utara


 

Penjelasan penyusutan unsur beban bukan kas sebagai berikut:

Beban penyusutan Rp. 7,000

Akumulasi penyusutan Rp. 7,000

Keuntungan penjualan tanah Rp. 12.000

Laba bersih pada 31 Desember 2010 Rp. 108,000.

3. Laporan perubahan ekuitas

Laporan perubahan ekuitas adalah suatu laporan yang menjelaskan posisi

modal perusahaan yang mengalami kenaikan atau penurunan karena laba atau rugi

yang diperoleh selama suatu periode tertentu. Laporan Perubahan Ekuitas

memiliki fungsi yang sama dengan laporan laba ditahan sehingga dapat dianggap

bahwa laporan perubahan ekuitas merupakan laporan pengganti laba ditahan.

Laporan perubahan ekuitas memuat saldo laba (Rugi) periode berjalan,

pembayaran deviden, penyisihan dari laba (appropriationof retained earning),

kerugian yang belum terealisir dari penilaian surat berharga, dan penarikan atau

penambahan modal dari pemilik.

4. Laporan arus kas

Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran

kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan pada periode tertentu.

Laporan ini berguna bagi pihak manajemen mengenai informasi keuangan

perusahaan dimasa lalu serta perencanaan untuk masa yang akan datang. Bagi

investor dan kreditur laporan ini berguna sebagai mengetahui kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban dan deviden.

Universitas Sumatera Utara


 

5. Catatan atas laporan keuangan

Catatan - catatan ini meliputi penjelasan atau rincian jumlah yang tertera

dalam laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas serta

informasi tambahan seperti kewajiban dan komitmen. Serta penggunaan yang lain

diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan secara wajar. Catatan atas

laporan keaungan ini disajikan untuk memberikan penjelasan bagi pemakai

laporan keuangan mengenai rincian jumlah yang tertera dalam neraca.

B. Pengertian Laporan Arus Kas

Pada dasarnya laporan arus kas hanya terdiri dari neraca, laporan laba rugi,

laporan perubahan modal dan catatan atas laporan keuangan. Namun pada tahun

1987 Financial Accounting Standar Board secara resmi menambahkan komponen

laporan keuangan menjadi lima. Komponen laporan keuangan yang terakhir

tersebut adalah laporan arus kas (Statement Of cash Flow).

Sebelum diterbitkannya FASB No. 95, laporan arus kas telah mengalami

beberapa perubahan baik namanya maupun laporan itu sendiri. Pada awalnya

laporan ini disebut sebagai laporan dari mana dan kemana pergi yang merupakan

suatu analisa sederhana dan isinya berupa daftar kenaikan atau penurunan pos-pos

neraca. Kemudian laporan berubah namanya menjadi laporan dana. Lama

kelamaan AICPA menyadari pentingnya laporan ini dan mensponsori laporan riset

mengenai laporan ini pada tahun 1961. Hasil riset tersebut adalah Accounting

Research Study No.2 dengan judul Analisis Arus Kas dan Laporan Dana yang

isinya merekomendasikan agar dimasukkannya laporan dana dan laporan tahunan

kepada pemegang saham dan laporan ini juga tercakup dalam pendapatan Auditor.

Universitas Sumatera Utara


 

Alasan utama masuknya laporan arus kas sebagai komponen laporan

keuangan adalah bahwa akuntansi akrual tidak mampu menunjukkan arus kas

bersih yang sebenarnya terjadi pada suatu perusahaan. Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK No. 2 1999 2.1) menyebutkan bahwa :

“Dalam akuntansi akrual aktiva, kewajiban, ekuitas, penghasilan, dan beban

diakui pada saat kejadian bukan saat kas atau setara kas diterima dan dicatat serta

disajikan dalam laporan keuangan pada saat periode terjadinya.”

Di Indonesia laporan arus kas secara resmi mulai dimasukkan dalam

komponen laporan keuangan sejak tahun 1994 yaitu Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan No.2 tahun 1994. PSAK No.2 tahun 1994 mengharuskan

perusahaan menyusun laporan arus kas sebagai bagian yang tak terpisahkan

(integral) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.

PSAK No.2 tahun 1994 masih digunakan dalam standar penyusunan laporan arus

kas sebab sampai saat ini pernyataan tersebut belum mengalami revisi atau

perubahan walaupun Standar Akuntansi Keuangan sudah mengalami revisi

sebanyak dua kali yaitu pada tahun 1996 dan tahun 1999.

Dalam menyusun laporan arus kas, hal utama yang menjadi pokok perhatian

adalah kas dan setara kas. Kas memiliki peranan yang sangat penting bagi setiap

perusahaan dalam kegiatan operasionalnya. Hampir seluruh transaksi perusahaan

melibatkan kas baik secara langsung maupun tidak langsung. Hendriksen dalam

buku Teori Akuntansi menyatakan bahwa :

”Kas menjadi sangat penting artinya karena menggambarkan daya beli umum dan
dapat ditransfer segera dalam perekonomian pasar kepada individu atau organisasi
untuk kebutuhan-kebutuhan khusus mereka dalam memperoleh barang dan jasa

Universitas Sumatera Utara


 

yang mereka inginkan dan tersedia didalam perekonomian yang mereka


inginkan”.

Selain kas laporan arus kas juga menginformasikan setara kas (cash

equivalent). Pernyataan Standar Akuntansi No.2 menyatakan bahwa :

“Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan

yang dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko

perubahan nilai yang sangat signifikan.”

Jadi dapat dikonversikan menjadi kas dalam jangka waktu satu tahun. Setara

kas antara lain berupa investasi sementara (Markettable securities).

C. Klasifikasi Laporan Arus Kas

Pengklasifikasian arus kas penting dilakukan untuk mengevaluasikan

perubahan arus kas bersih yang terjadi dan memprediksi arus kas masa depan,

serta memberikan informasi yang kemungkinan para pengguna laporan keuangan

untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut pada posisi keuangan perusahaan.

(Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2002 : 2.3 par 10) :

“Perusahaan menyajikan laporan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan

pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut.”

1. Aktivitas operasi (Operating aktivities)

Semua transaksi yang berkaitan dengan laba yang dilaporkan dalam laporan

laba rugi dikelompokan dalam aktivitas operasi. Arus kas operasi dicatat pada

bagian awal laporan arus kas karena arus kas operasi merupakan sumber kas yang

terbesar yang sangat penting bagi perusahaan, yang diperoleh dari aktivitas

penghasil utama pendapatan perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


 

(Menurut Skousen, Stice 2001 : 281) “Jumlah kas bersih yang diberikan atau

digunakan oleh aktivitas operasi adalah angka pokok didalam laporan arus kas.”

Jumlah ini merupakan indikator yang menentukan apakah kegiatan

perusahaan menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara

kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melaksanakan kegiatan

investasi tanpa mengandalkan sumber pendapatan dari luar. Berikut adalah

beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas operasi baik kas masuk (cash

inflow) maupun arus kas keluar (cash outflow).

a. Arus kas masuk (cash inflow)

1) Penerimaan kas dari penjualan barang – barang atau penyerahan jasa

2) Penerimaan kas dari hasil pemberian pinjaman (Bunga yang diterima)

3) Penerimaan kas dari ekuitas surat berharga (Deviden yang diterima).

b. Arus kas keluar (cash outflow)

1) Pembayaran kas kepada pemasok persediaan

2) Pembayaran kas kepada karyawan

3) Pembayaran kas kepada pemerintah dalam bentuk pajak

4) Pembayaran kas kepada pemberi pinjaman dalam bentuk bunga

5) Pembayaran kas kepada pemasok untuk biaya – biaya lain.

Untuk dapat mengetahui jumlah arus kas dari aktivitas operasi maka

pendapatan dan beban harus dilaporkan atas dasar kas. Caranya ialah dengan

menghilangkan pengaruh transaksi dalam laporan laba rugi yang tidak

menghasilkan kenaikan atau penurunan kas atau setara kas. Berikut ini bagan

Universitas Sumatera Utara


 

yang menggambarkan hubungan antara laba bersih dan arus kas bersih dari

aktivitas operasi.

Hilangkan Pendapatan Nonkas


PENDAPATAN 
YANG TERJADI 

LABA  ARUS KAS DARI 
BERSIH  AKTIVITAS 
OPERASI 

BEBAN YANG 
TERJADI 
Hilangkan Beban Nonkas

Bagan 2.1 Laba bersih versus arus kas bersih dari aktivitas operasi

Sumber : Kieso dan Weygandt, Akuntansi Intermediate, Edisi ketujuh, Jilid Tiga,
hal.252.

2. Aktivitas investasi (investing activities)

Aktivitas-aktivitas investasi (investing activities) adalah perolehan dan

pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi yang tidak termasuk kas.

Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu

dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas

sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan

dan arus kas dimasa depan. Berikut adalah beberapa contoh arus kas yang berasal

dari aktivitas investasi baik arus kas masuk (cash inflow) maupun arus kas keluar

(cash outflow)

Universitas Sumatera Utara


 

a. Arus kas masuk (cash inflow)

1) Penerimaan kas dari penagihan piutang jangka panjang

2) Penerimaan kas dari penjualan surat-surat berharga berupa investasi.

3) Penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap, aktiva tak berwujud dan

aktiva jangka panjang lainnya.

b. Arus kas keluar (cash outflow)

1) Pembayaran kas untuk pembelian aktiva tetap.

2) Pembayaran kas untuk pembelian surat berharga entitas lainnya.

3) Pembayaran kas untuk pemberian pinjaman pada kepada entitas lainnya.

4) Pembayaran kas untuk aktiva lain yang digunakan yang digunakan dalam

kegiatan produktif seperti hak paten.

3. Aktivitas pendanaan (financing aktivities)

Aktivitas – aktivitas pendanaan (financing activities) adalah yang

mengakibatkan perubahan jumlah serta komposisi modal dan pinjaman

perusahaan. Arus kas dari aktivitas pendanaan ini haruslah di ungkapkan secara

terpisah, karena pengungkapan terpisah arus kas dari aktivitas pendanaan berguna

untuk memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penanam modal di

perusahaan tersebut. Berikut ini beberapa contoh arus kas yang berasal dari

aktivitas pendanaan, baik arus masuk (cash inflow) maupun arus kas keluar (cash

out flow).

a. Arus kas masuk (cash inflow)

1) Penerimaan kas dari penjualan surat berharga ekuitas (saham perusahaan

sendiri)

Universitas Sumatera Utara


 

2) Penerimaan kas dari penerbitan kewajiban (obligasi promes).

b. Arus kas keluar (cash outflow)

1) Pembayaran kas kepada para pemegang saham dalam bentuk deviden

2) Pembayaran kas untuk penebusan hutang jangka panjang atau

memperoleh kembali saham.

D. Metode Penyusunan Laporan Arus Kas

Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan

menggunakan salah satu metode berikut :

1. Metode langsung (Direct Method)

2. Metode tidak langsung (Indirect Method)

1 Metode langsung (Direct method)

Metode langsung merupakan suatu pendekatan yang mengkalkulasi dan

melaporkan aliran kas dari aktivitas operasi yang merincikan penerimaan kas

bruto operasi utama serta pengeluaran kas bruto. Metode langsung disebut juga

metode perhitungan laba rugi. Metode ini mengkonvesikan pos-pos laporan laba

rugi dari dasar akrual ke dasar kas atau tunai. Metode ini menghasilkan penyajian

laporan penerimaan dan pengeluaran kas secara ringkas. Perusahaan dianjurkan

untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode ini.

(Ikatan Akuntan Indonesia 2002 : 2.4) menyatakan bahwa :

“Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan

menggunakan metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang

berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan

dengan metode tidak langsung.”

Universitas Sumatera Utara


 

2 Metode tidak langsung (Indirect Method)

Metode tidak langsung disebut juga metode reconsiliasi. Aplikasi metode

tidak mensyaratkan pembuatan penyesuaian untuk setiap pos dalam laporan laba

rugi (seperti halnya dalam metode langsung), namun hanya penyesuaian yang

diperlukan untuk mengkonversi laba bersih menjadi arus kas dari aktivitas

operasi. Penyajiannya dimulai dari laba bersih kemudian disesuaikan dengan

menambah atau mengurangi perubahan dalam pos–pos yang mempengaruhi

kegiatan operasional seperti penyusutan, pos aktiva lancar maupun hutang lancar.

Beban–beban non kas dalam perhitungan laba rugi ditambahkan kembali ke laba

bersih dan kredit non kas dikurangi untuk menghitung arus kas bersih dari

aktivitas operasi. Dalam metode ini, net income disesuaikan dengan

menghilangkan transaksi non kas.

Kedua metode ini memberikan hasil yang sama yaitu arus bersih yang sama

yang diberikan arus kas aktivitas operasi. Perbedaan penggunaan kedua metode

ini bukan bertujuan untuk memanipulasi data keuangan dari perusahaan,

melainkan untuk memberikan informasi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan

dari para stakeholders dan masing–masing metode mempunyai pendukung.

Dalam metode tidak langsung lebih banyak digunakan oleh perusahaan, karena

lebih mudah untuk diterapkan dan lebih mudah merekonsiliasikan perbedaan

antara laba bersih dan arus kas bersih yang dihasilkan oleh aktivitas operasi.

Keterbatasannya terletak pada informasi yang diberikan. Adanya penyesuaian laba

bersih dengan item – item non kas yang menyebabkan informasi yang diberikan

tidak sesuai dengan keinginan pemakai laporan. Sedangkan metode langsung

Universitas Sumatera Utara


 

lebih banyak digunakan oleh para pemakai laporan keuangan terutama para bankir

yang akan memberikan pinjaman, karena lebih mencerminkan pemasukan dan

pengeluaran kas secara langsung tanpa memerlukan penyesuaian secara potensial

yang mengacaukan terhadap laba bersih.

E. Format Laporan Arus Kas

Pada saat akan menyusun laporan arus kas ada tiga informasi yang penting

harus diperoleh yaitu neraca komparatif (Perbandingan), Perhitungan Laba Rugi

pada tahun yang berjalan dan data transaksi yang terpilih. Menurut Kieso dan

Weygandt ada tiga langkah yang harus dilakukan dalam rangka menyusun laporan

arus kas yaitu :

1. menentukan perubahan dalam kas. Prosedur ini bersifat langsung karena


perbedaan antara saldo awal dan saldo akhir kas dapat dengan mudah
dihitung dari pemeriksaan atas neraca perbandingan,
2. menentukan arus kas bersih dari aktivitas operasi. Prosedur ini rumit,
melibatkan analisis tidak hanya perhitungan rugi laba tahun berjalan tapi
juga neraca perbandingan dan juga data transaksi terpilih,
3. menentukan arus kas bersih dari aktivitas investasi dan pendanaan.
Semua perubahan lain dalam perkiraan neraca harus dianalisis guna
menentukan pengaruhnya pada kas.

PSAK No. 2 menyebutkan bahwa dalam penyusunan laporan arus kas, arus

kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitasnya yaitu aktivitas operasi, aktivitas

investasi, aktivitas pendanaan. Laporan arus kas harus melaporkan arus kas

selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi,

dan pendanaan.

Dalam laporan arus kas, aktivitas yang pertama kali dilaporkan adalah

aktivitas operasi, kemudian dilanjutkan dengan aktivitas investasi, dan yang

terakhir aktivitas pendanaan. Secara umum format laporan arus kas ada dua

Universitas Sumatera Utara


 

macam. Perbedaan diantara dua format tersebut hanyalah terletak pada aktivitas

operasinya saja sedangkan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan formatnya

tetap sama. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disusun laporan arus kas dengan

menggunakan metode tidak langsung.

Tabel 2.7
Laporan arus kas PT. ABC metode tidak langsung

PT. ABC
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Periode Yang Berakhir Pada 31 Desember 2010

Rp. Rp. Rp.


Arus kas dari aktivitas operasi :
Laba bersih 108.000
Ditambah :
Penyusutan 7.000
Penurunan persediaan 8.000
Kenaikan beban akrual 2.200 17.200
125.200
Dikurangi :
Kenaikan piutang usaha 9.000
Penurunan utang usaha 3.200
Penurunan utang pajak penghasilan 5.00
Keuntungan penjualan tanah 12.000 24.700
Arus kas bersih dari aktivitas operasi 100.500
Arus kas dari aktivitas investasi :
Kas dari penjualan tanah 72.000
Dikurangi :
Kas yang dibayar untuk pembelian tanah 15.000
Kas yang dibayar untuk pembelian bangunan 60.000 75.000
Arus kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas investasi -3.000
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Kas yang diterima dari penjualan saham biasa 48.000
Dikurangi :
Kas yang dibayar untuk pelunasan utang
obligasi 50.000
Kas yang dibayar untuk deviden 24.000 74.000
Arus kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas pendanaan -26.000
Kenaikan kas 71.500
Kas pada awal tahun 26.000
Kas pada akhir tahun 97.500

Universitas Sumatera Utara


 

Penjelasan Mengenai laporan arus kas metode tidak langsung :

1. Penerimaan kas dari pelanggan

Penjualan PT. ABC sebesar Rp. 1,180,000 dilaporkan dengan menggunakan

metode akrual. Untuk menentukan kas yang diterima dari penjualan kepada

pelanggan, jumlah tersebut harus disesuaikan. Penyesuaian ini diperlukan untuk

mengkonversi mengubah penjualan yang dilaporkan laba rugi menjadi kas yang

diterima dari pelanggan seperti yang diperlihatkan sebagai berikut :

Penjualan Rp. 1.180.000

Dikurangi kenaikan piutang usaha Rp. 9.000

Kas yang diterima dari pelanggan Rp. 1.171.000

Penambahan piutang usaha untuk penjualan kredit selama tahun berjalan

adalah lebih besar dari jumlah yang ditagih dari pelanggan kredit. Oleh karena itu

jumlah yang dilaporkan pada laporan laba rugi sebagai penjualan mencakup Rp.

9.000 yang tidak menghasilkan arus kas masuk selama tahun tersebut. Kas yang

diterima dari pelanggan sebesar Rp. 1,171.000 akan dilaporkan dalam laporan

arus kas pada bagian arus kas dari aktivitas operasi.

2. Pembayaran kas untuk barang dagang

Harga pokok penjualan sebesar Rp. 790.000 dilaporkan pada laporan laba

rugi dengan menggunakan metode akrual. Penyesuaian yang diperlukan untuk

mengkonversi harga pokok penjualan menjadi pembayaran kas atas barang

dagangan.

Universitas Sumatera Utara


 

Penjelasan pembayaran kas untuk barang dagang sebagai berikut :

Harga pokok penjualan Rp. 790.000

Dikurangi penurunan persediaan Rp. (8.000)

Ditambah penurunan utang usaha Rp. 3.200

Pembayaran kas untuk barang dagangan Rp. 785.200

Penurunan persediaan sebesar Rp. 8000 menunjukkan bahwa barang yang

dijual melebihi harga pokok pembelian. Jumlah harga pokok penjualan yang

dilaporkan pada laporan laba rugi yang mencakup Rp. 8.000 tidak memerlukan

kas pada tahun tersebut jadi jumlah itu harus dikurangi dari harga pokok

penjualan. Penurunan utang usaha sebesar Rp. 3200 menunjukkan arus kas keluar

yang tidak termasuk dalam harga pokok penjualan. Dengan kata lain, penurunan

utang usaha menunjukkan bahwa pembayaran kas untuk barang dagangan lebih

besar dari pembelian kredit. Jadi jumlah tersebut harus dijumlahkan dengan harga

pokok penjualan dalam menentukan pembayaran kas untuk barang dagangan.

3. Pembayaran kas untuk beban operasi

Beban penyusutan sebesar Rp. 7.000 dilaporkan dalam laporan laba rugi

tidak memerlukan arus kas keluar. Beban operasi lainnya sebesar Rp.196.000

disesuaikan guna mencerminkan pembayaran kas untuk beban operasi. Jumlah

pembayaran kas untuk beban operasi adalah sebagai berikut :

Beban operasi selain penyusutan Rp. 196.000

Dikurangi kenaikan beban yang masih harus dibayar Rp. 2.000

Pembayaran kas untuk beban operasi Rp. 193.000

Universitas Sumatera Utara


 

4. Keuntungan penjualan tanah

Laporan laba rugi PT. ABC melaporkan keuntungan penjualan tanah sebesar

Rp. 12.000. Keuntungan ini mencakup hasil penjualan tanah yang dilaporkan

sebagai arus kas dari aktivitas investasi.

5. Beban bunga

Laporan laba rugi melaporkan beban bunga sebesar Rp. 8.000. Beban bunga

tersebut berhubungan dengan utang obligasi yang beredar selama tahun berjalan.

Jadi, arus kas keluar untuk beban bunga dilaporkan pada laporan arus kas sebagai

aktivitas operasi.

6. Pembayaran kas untuk pajak penghasilan

Pembayaran untuk pajak penghasilan ditentukan sebagai berikut :

Pajak penghasilan Rp. 83.000

Ditambah penurunan utang pajak penghasilan Rp. 500

Pembayaran kas untuk pajak penghasilan Rp. 83.500

Universitas Sumatera Utara


 

Tabel 2.8
Laporan arus kas PT. ABC metode langsung

PT. ABC
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2010

Arus kas dari aktivitas operasi


Kas yang diterima dari pelanggan 1.171.000
Dikurangi :
Pembayaran kas untuk barang dagangan 785.200
Pembayaran kas untuk beban operasi 193.800
Pembayaran kas untuk bunga 8.000
Pembayaran kas untuk pajak penghasilan 83.500 1.070.500
Arus kas bersih dari aktivitas operasi 100.500
Arus kas dari aktivitas investasi
Kas dari penjualan tanah 72.000
Dikurangi :
Kas yang dibayar untuk pembelian tanah 15.000
Kas yang dibayar untuk pembelian bangunan 60.000 75.000
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas-
Investasi -3.000
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Kas yang diterima dari penjualan saham biasa 48.000
Dikurangi :
Kas yang dibayar untuk pelunasan utang
obligasi 50.000
Kas yang dibayar untuk dividen 24.000 74.000
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas-
pendanaan -26.000
Kenaikan kas 71.500
Kas pada awal tahun 26.000
Kas pada akhir tahun 97.500

Dari laporan arus kas tersebut baik metode langsung maupun tidak

langsung dapat diketahui bahwa kas pada PT. ABC mengalami kenaikan sebesar

Rp. 71,500 untuk tahun 2004. Sebagian kenaikan yang cukup berarti dalam arus

Universitas Sumatera Utara


 

kas bersih sebesar Rp. 100,500 berasal dari aktivitas operasi. Penggunaan kas

berasal dari aktivitas.

F. Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas

1. Tujuan laporan arus kas

Tujuan utama dari laporan arus kas ini adalah menyediakan informasi

tentang penerimaan kas dan pembayaran kas dari suatu entitas selama satu periode

tertentu. (Menurut Sofyan Syafri Harahap 2001 : 243) :

“Tujuan menyajikan laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan

tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dari suatu perusahaan

pada suatu periode tertentu”.

Laporan ini akan membantu para investor, kreditur, dan pemakai lainnya

untuk :

a. Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukan kas dimasa yang

akan datang.

b. Menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya

membayar deviden dan keperluan dana untuk kegiatan ekstern.

c. Menilai alasan-alasan perbedaan antara laba bersih dikaitkan dengan

penerimaan dan pengeluaran kas.

d. Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi

keuangan lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu

periode tertentu.

Dari tujuan laporan arus kas yang dikemukakan diatas dapat diketahui

bahwa laporan arus kas ini bertujuan dalam pengambilan keputusan terutama

Universitas Sumatera Utara


 

dalam menilai bagaimana perusahaan mengelola kas-nya di masa yang akan

datang dan juga bertujuan dalam memberikan informasi yang relevan tentang

penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode tertentu.

2. Manfaat laporan arus kas

Laporan arus kas bermanfaat secara internal bagi manajemen memakai

laporan ini untuk menilai likuiditas, menentukan kebijakan deviden, dan

mengevaluasi imbas dari keputusan-keputusan kebijakan pokok yang menyangkut

investasi dan pendanaan. Bagi para pemakai laporan keuangan lain, informasi ini

berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus

kas tersebut. Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator

jumlah, waktu dan kepastian arus kas masa depan.

(Menurut Standar Akuntansi Keuangan No.2 2002 : part.3) :

“Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai

mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari

arus kas masuk depan (future cash flow) dari berbagai perusahaan.”

G. Peranan Analisis Laporan Arus Kas Bagi Manajemen

Manajemen sebagai pengelola perusahaan setiap saat selalu diharapkan pada

pengambilan keputusan yaitu memilih salah satu alternatif dari beberapa alternatif

yang ada. Untuk memilih alternatif terbaik maka dituntut kemampuan manajemen

untuk menganalisa kelebihan dan kekurangan dari masing–masing alternatif.

Selanjutnya dipilih alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang ada dengan

Universitas Sumatera Utara


 

resiko terkecil dan diharapkan akan memberikan manfaat terbaik bagi perusahaan.

Dalam pengambilan keputusan dikenal dengan beberapa model, yaitu :

1. Rational model :dimana model ini lebih menekankan rasio atau akal

sehat bukan berdasarkan perasaan.

2. Behavior model : dimana model ini digunakan apabila rasional model

tidak dapat digunakan karena adanya keterbatasan rasional sehingga

alternatif yang dipilih adalah alternatif yang minimal tingkat

kepuasannya.

3. Irrational model : Dimana dalam model ini keputusan dibuat secara cepat

tanpa pertimbangan yang lebih mendalam.

Faktor ketidakpastian, kompleksitas lingkungan, dinamika masyarakat,

persaingan, keterbatasan sumber daya, dan resiko. Untuk dapat memperkecil

faktor – faktor tersebut maka dibutuhkan analisa yang tepat terhadap masing –

masing alternatif yang ada. Seorang investor, misalnya, harus melakukan analisis

terhadap laporan keuangan perusahaan untuk dapat mengambil keputusan apakah

ia akan tetap melakukan investasi, memperbesar nilai investasinya atau bahkan

harus menghentikannya sama sekali. Demikian juga halnya dengan kreditur dalam

mempertimbangkan pemberian kredit terhadap perusahaan – perusahaan yang

mengajukan permohonan kredit.

Pemakai utama laporan keuangan adalah pihak eksternal, seperti investor

dan kreditur, namun manajemen sebagai pihak internal juga tetap membutuhkan

laporan keuangan sebagai salah satu sumber informasi. Manajemen menjadikan

laporan keuangan sebagai alat evaluasi terhadap kinerjanya selama satu tahun

Universitas Sumatera Utara


 

apakah sesuai dengan rencana atau tidak. Selain itu menganalisa laporan keuangan

manajemen dapat terbantu dalam mengambil keputusan terhadap masalah yang

dihadapi perusahaan.

Salah satu analisa yang dianggap sangat penting bagi pihak eksternal dan

manajer adalah analisa terhadap laporan arus kas. Baik pihak eksternal maupun

manajer sama – sama berkeyakinan bahwa laporan arus kas mampu menyajikan

informasi yang handal mengenai arus kas bersih yang sebenarnya pada periode

berjalan. Dengan menganalisa laporan arus kas maka seorang investor akan dapat

mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola, merencanakan serta

mengendalikan arus kas masuk dan keluar suatu perusahaan dimasa yang lalu,

termasuk kemampuan dalam membayar deviden di masa yang akan datang.

Sedangkan bagi kreditur dengan menganalisa laporan arus kas maka akan dapat

diperkirakan bagaimana kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan

mengembalikan perusahaan.

Analisa laporan arus kas selama beberapa periode dibutuhkan untuk

mengamati perilaku arus kas yang berulang dan dapat meramalkan kemungkinan

serta frekuensi arus kas yang tidak berulang. Arus kas yang berulang, misalnya

pembelian aktiva tetap dan pembelian saham obligasi, harus dikelompokan

sedemikian rupa agar dapat membantu pemakai dalam meramalkan arus kas yang

akan datang.

Analisa laporan arus kas merupakan alat bantu bagi manajemen dalam

mengambil keputusan dan penyusunan anggaran-anggaran perusahaan terutama

anggaran kas. Misalnya pada saat perusahaan membutuhkan dana tambahan,

Universitas Sumatera Utara


 

biasanya manajemen mempunyai dua alternatif yaitu meminjam ke bank atau

menjual aktiva tetap yang ada. Sebelum mengambil keputusan maka manajemen

harus mempertimbangkan kemampuan perusahaan. Apabila yang dipilih alternatif

pertama maka harus diperhitungkan bagaimana kira-kira kemampuan perusahaan

untuk membayar cicilan pinjaman beserta bunganya dimasa yang akan datang.

Setelah dilakukan analisa ternyata perusahaan mampu membayar cicilan pinjaman

beserta bunganya maka manajemen tentunya akan memutuskan untuk meminjam

ke bank, namun apabila terjadi sebaliknya maka manajemen akan memilih

alternatif yang kedua yaitu menjual aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.

Setiap pemegang saham selalu mengharapkan deviden yang besar namun

besarnya deviden tergantung pada kemampuan dan kebijakan perusahaan. Dalam

menentukan berapa besarnya deviden yang akan dibagikan pada tahun berjalan

maka manajemen dapat menggunakan analisa laporan arus kas sebagai alat bantu

dengan tetap memperhatikan kemampuan perusahaan. Ada beberapa faktor yang

menjadi dasar pertimbangan manajemen dalam memutuskan pembayaran deviden,

seperti kas yang tersedia, kesempatan dan tujuan perusahaan dalam hal perluasan

modal, kebijakan perusahaan mengenai pembiayaan perusahaan eskternal dan

kemampuan perusahaan memperoleh dana dari luar.

Selain membantu manajemen dalam mengambil keputusan, manajemen juga

menganggap laporan arus kas lebih meyakinkan dalam mengukur kinerja

perusahaan di bandingkan dengan laporan laba rugi menurut dasar akrual. Sebagai

contoh, suatu perusahaan mengalami penurunan laba bersih sementara laporan

arus kasnya menunjukkan kenaikan arus kas bila dibandingkan dengan tahun yang

Universitas Sumatera Utara


 

lalu. Setelah dianalisa ternyata pada tahun berjalan terjadi penurunan piutang

dalam jumlah yang besar dimana sebagian dari piutang tersebut merupakan

penjualan kredit tahun sebelumnya. Penurunan kredit tersebut menunjukkan

bahwa manajemen telah memperbaiki kinerjanya yaitu melaksanakan sistem dan

prosedur penagihan piutang dengan baik.

Universitas Sumatera Utara


 

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Yang menjadi objek dalam penelitian adalah CV. Karya Pratama Indonesia

yang beralamat di Jalan Gatot Subroto No. 110 Pondok Batu Sarudik Tapanuli

Tengah.

B. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah bersifat deskriptif, yaitu dengan cara

menguraikan tentang sifat – sifat dan keadaan sebenarnya dari suatu objek

penelitian.

C. Jenis Data

1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek

penelitian yang memerlukan pengolahan lebih lanjut oleh penulis. Data

primer yang penulis kumpulkan dari perusahaan adalah berupa hasil

wawancara.

2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dan data

tersebut diolah seperti :

a. Sejarah perusahaan dan aktivitas perusahaan

b. Struktur organisasi perusahaan

c. Laporan keuangan perusahaan

d. Data lain yang relevan dengan perusahaan

Universitas Sumatera Utara


 

D. Tehnik Pengumpulan Data

1. Tehnik wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab secara

langsung dengan pihak – pihak dalam perusahaan, khususnya pada

bagian yang berkaitan dengan penelitian yaitu bagian operasional, bagian

akuntansi dan keuangan perusahaan.

2. Tehnik observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara pengamatan

langsung terhadap aktivitas yang berhubungan langsung dengan laporan

keuangan dan laporan arus kas.

E. Responden

Responden dalam penelitian ini adalah Manajer Operasional dan Kepala

Bagian Akuntansi berserta Staff lain yang berkaitan dalam pembahasan dan

penyelesaian skripsi ini.

F. Periode yang diteliti

Adapun periode laporan keuangan yang diteliti oleh penulis adalah periode

Tahun 2009 dan 2010.

G. Jadwal penelitian

Adapun jadwal penelitian ini dimulai sejak bulan Maret 2011 sampai

dengan selesai.

Universitas Sumatera Utara


 

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

1. Sejarah Ringkas Perusahaan

Dalam rangka mendukung pengembangan usaha dibidang perikanan

khususnya yang terkait dengan kegiatan usaha penangkapan ikan, perlu adanya

sarana / fasilitas penunjang kegiatan operasional bagi kapal – kapal penangkap

ikan yang berkualitas dan memiliki kapasitas pelayanan yang prima, diantaranya:

a. Fasilitas dermaga.

b. Fasilitas kolam pelabuhan yang luasnya cukup memadai dengan variasi

kedalam kolam antara 3,5 meter sampai 4,5 meter.

c. Fasititas tempat pendaratan / pelelangan ikan hasil tangkapan.

d. Fasilitas tempat pengepakan / peng - es- an ikan hasil tangkapan.

CV. Karya Pratama Indonesia adalah perseroan komanditer yang bergerak

dibidang industri perikanan terpadu, yang didirikan di Sibolga sesuai dengan akta

nomor : 04 tertanggal 4 juni 2002 didepan Notaris Purnama, SH dan telah

didaftarkan di Kepanitraan Negeri Sibolga oleh Denar Meha, Sm,HK dengan

nomor : 67 tertanggal 5 juni 2002. Perseroan ini berkedudukan hukum dan

berkantor pusat di Jalan Gatot Subroto No. 110 Sarudik Tapanuli Tengah.

Adapun maksud dan tujuan didirikanya CV. Karya Pratama Indonesia

adalah untuk menjalankan usaha dibidang perikanan khususnya terkait dengan

pelayanan jasa kepelabuhanan bagi kapal kapal perikanan.

Universitas Sumatera Utara


 

Adapun jenis kegiatan pelayanan jasa yang dilakukan meliputi :

1) Pelayanan fasilitas dermaga dengan ukuran panjang 160 m dan lebar 7 m

untuk keperluan bongkar ikan hasil tangkapan dan muat kebutuhan

operasional kapal melaut, serta pelayanan fasilitas dermaga dengan

ukuran panjang 120 m dan lebar 7 m untuk keperluan tambat labuh serta

sandar untuk perbaikan / perawatan kapal dan alat tangkap ikan.

2) Pelayanan fasilitas untuk suplai logistik / kebutuhan perbekalan

operasional kapal melaut seperti bahan bakar minyak solar, es balok, air

tawar, kebutuhan bahan makanan kapal, dan keperluan lainnya.

3) Pelayanan fasilitas kesyahbandaran kapal perikanan meliputi pengurusan

surat izin berlayar / persetujuan berlayar, pengurusan surat laik operasi,

pengurusan perizinan kapal lainnya.

4) Pelayanan fasilitas tempat pendaratan / pelelangan ikan hasil tangkapan,

tempat pengepakan, dan peng-es-an ikan hasil tangkapan.

5) Pelayanan fasilitas gudang dingin (Cold Storage) untuk keperluan

pembekuan / penyimpanan ikan hasil tangkahan.

2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan perwujudan yang menunjukan diantara

fungsi–fungsi dalam tubuh organisasi serta wewenang dan tanggung jawab setiap

anggota organisasi yang menjalankan tugas – tugas dapat dengan jelas diterima.

Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda. Dalam hal ini

tergantung dari besar kecilnya perusahaan dan bidang usahanya, semakin besar

suatu perusahaan maka semakin luas dan semakin besar struktur organisasi yang

Universitas Sumatera Utara


 

dipergunakan. Struktur organisasi yang digunakan CV. Karya Pratama Indonesia

adalah sistem organisasi lurus dimana pada sistem ini pimpinan perusahaan harus

menetapkan kebijaksanaan secara konsekuen terhadap persoalan yang akan

dihadapi yakni dengan jalan pembagian tugas dan kerja tertentu secara terperinci.

Adapun uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing–masing

bagian sebagai berikut :

1. Direktur

2. Manager Operasional

3. Bagian Akuntansi dan Keuangan

4. Bagian Perbekalan Kapal

5. Bagian Tata Operasional Pelabuhan

6. Bagian Es Giling

7. Bagian Keamanan

3. Uraian Tugas Pokok

a. Direktur

1) Direktur merupakan koordinasi tertinggi bagi seluruh strategi

perusahaan.

2) Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan usaha yang

dijalankan perusahaan.

3) Mengusahakan dan melaksanakan kebijakan umum dalam operasi

perencanaan dan program yang diperlukan untuk mencapai tujuan

perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


 

4) Menciptakan dan memberlakukan peraturan–peraturan dan

pengelolaan usaha yang dijalankan perusahaan.

5)i Memelihara efisiensi kerja dari seluruh bagian yang ada agar tercipta

suasana yang baik pada perusahaan.

6)i Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan keuangan dan inves-

tasi, serta pengadaan dan pengendalian asset / kekayaan perusahaan.

7)i Memberikan laporan keuangan bulanan, pelaksanaan kebijakan umum

dan program kerja kepada para persero perusahaan.

8) Memberikan petunjuk operasional pelaksanaan pekerjaan kepada

seluruh bagian yang ada pada perusahaan.

b. Manajer Operasional

1) Dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaannya Manajer Operasional

bertanggung jawab langsung kepada Direktur CV. Karya Pratama

Indonesia.

2) Melaksanakan fungsi perencanaan dan pengembangan, serta

pemeliharaan dan pemanfaatan seluruh sarana / fasilitas perusahaan.

3) Menyelenggarakan pelayanan yang prima dan memberikan pelayanan

serta kesempatan yang sama kepada seluruh pelanggan / pengguna

jasa perusahaan.

4) Menjalankan peraturan – peraturan pengelolaan kegiatan usaha

perusahaan.

5) Melaksanakan fungsi pelayanan teknis kapal dan kesyahbandaran

khususnya dalam pengurusan penerbitan surat izin berlayar / surat

Universitas Sumatera Utara


 

pemberitahuan berlayar, surat laik operasi, dan perizinan kapal lainnya

berkoordinasi dengan instalasi terkait.

6) Melaksanakan koordinasi pelaksanaan urusan keamanan kapal yang

sedang melakukan kegiatan bongkar ikan hasil tangkapan, muat

perbekalan operasional kapal melaut, dan sandar untuk perbaikan

kapal serta alat tangkap.

7) Menyelanggarakan pungutan terhadap pelayanan yang diberikan

kepada seluruh pelanggan / pengguna jasa pelabuhan.

8) Menyelenggarakan inventarisasi secara rutin terhadap seluruh sarana /

fasilitas.

c. Bagian Akuntansi dan Keuangan

1) Dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaannya Bagian Accounting

bertanggung jawab langsung kepada Direktur CV. Karya Pratama

Indonesia.

2) Menutup buku kas setiap akhir bulan maupun sekali 24 (dua puluh

empat) jam, dan membuat laporan pertanggung jawaban keuangan

perusahaan pada setiap akhir bulan.

3) Menyusun pelaksanaan operasional pelaksanaan tugas – tugas terkait

dengan kegiatan keuangan sesuai program kerja dan petunjuk Direktur

CV. Karya Pratama Indonesia.

4) Mengadakan perkiraan dan analisa terhadap pengeluaran kas dengan

cara penilaian dan mengusulkan pengoreksian untuk kebenaran

penyusunan anggaran biaya operasional perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


 

5) Melaksanakan pembayaran seluruh kewajiban dan beban operasional

perusahaan.

6) Melaksanakan penagihan seluruh piutang perusahaan.

7) Melaksanakan kegiatan penyetoran dana kerekening giro bank sesuai

petunjuk Direktur CV. Karya Pratama Indonesia.

8) Melaksanakan tugas pembukuan untuk pengisian data transaksi dan

biaya secara rutin setiap hari pada buku jurnal dan buku pembantu

perusahaan.

9) Bertanggung jawab penuh terhadap keamanan dana yang diterima

baik berupa hasil tagihan maupun kegiatan pembayaran semua

kewajiban – kewajiban perusahaan.

d. Bagian Perbekalan Kapal

1) Mengupayakan dan memberikan pelayanan yang prima terhadap

suplai kebutuhan perbekalan operasional kapal melaut.

2) Melaksanakan pengaturan terhadap permintaan kebutuhan perbekalan

operasional kapal melaut.

3) Mengadakan perkiraan terhadap jumlah permintaan kebutuhan

perbekalan operasional kapal melaut, serta mengkoordinasikannya

kepada bagian – bagian yang terkait lainnya pada perusahaan.

4) Melaksanakan pencatatan dan pendataan mengenai jumlah permintaan

kebutuhan perbekalan operasional kapal melaut baik yang diterima

melalui pihak ketiga maupun yang disuplai setiap hari.

Universitas Sumatera Utara


 

5) Melaksanakan inventarisasi secara rutin dan berkesinambungan

mengenai kondisi dan jumlah barang – barang kebutuhan perbekalan

operasional kapal melaut seluruh pelanggan / pengguna jasa

pelabuhan.

6) Bertanggung jawab penuh terhadap barang perbekalan kebutuhan

operasional kebutuhan kapal melaut baik yang diterima dari pihak

ketiga maupun yang disuplai setiap hari.

e. Bagian Tata Operasional Pelabuhan

1) Dalam pelaksanaan tugas dan pekerjanya Bagian Tata Operasional

Pelabuhan bertanggung jawab langsung kepada Direktur CV. Karya

Pratama Indonesia melalui Manager Operasional.

2) Mengupayakan dan memberikan pelayanan yang prima terhadap

pelaksanaan kegiatan tambat labuh, bongkar muat, serta sandar untuk

perbaikan / perawatan kapal dan alat tangkap.

3) Mengatur dan mengawasi tata letak kapal yang akan melakukan

kegiatan tambat labuh dan bongkar muat, serta sandar untuk perbaikan

/ perawatan kapal dan alat tangkap.

4) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja petugas bongkar ikan

hasil tangkapan dan muat kebutuhan perbekalan operasional kapal

melaut.

5) Memberikan pelayanan dan monitoring terhadap kenyamanan

pelaksanaan kegiatan bongkar ikan hasil tangkapan dan muat

kebutuhan perbekalan operasional kapal melaut.

Universitas Sumatera Utara


 

f. Bagian Pelayanan Es Giling

1) Mengupayakan dan melaksanakan pengaturan terhadap pemesanan

kebutuhan es balok untuk digiling ke pabrik – pabrik.

2) Membuat perkiraan mengenai jumlah kebutuhan es giling untuk

keperluan pengepakan / peng-es-an ikan hasil tangkapan, dan

mengkoordinasikannya dengan bagian – bagian terkait di perusahaan.

3) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja pengilingan es dan

perdistribusiannya untuk keperluan pengepakan / peng-es-an ikan

hasil tangkapan.

4) Melaksanakan pencatatan dan pembukuan mengenai jumlah

permintaan kebutuhan es balok / es giling harian untuk kebutuhan

pengepakan / peng-es-an ikan hasil tangkapan, selanjutnya

melaporkannya kepada perusahaan melalui bagian keuangan.

g. Bagian Keamanan

1) Menyelenggarakan dan melaksanakan pengamanan baik secara fisik

maupun non fisik terhadap ganguan yang datang dari luar maupun dari

dalam lingkungan kerja perusahaan.

2) Mengupayakan dan menciptakan suasana kerja yang aman dan

nyaman bagi seluruh karyawan dan karyawati perusahaan.

3) Melaksanakan evaluasi kerja secara rutin terhadap pengamanan

lingkungan kerja perusahaan.

4) Menyelengarakan pencatatan dan pengisian jurnal kegiatan harian

terhadap pelaksanaan tugas pengamanan lingkungan kerja perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


 

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

CV. KARYA PRATAMA INDONESIA

Direktur

Manager Operasional

Bagian Bagian Bagian Bagian Tata Bagian


Keamanan Perbekalan Keuangan Operasional Pelayanan Es
Kapal Pelabuhan Giling

Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV. Karya Pratama Indonesia


Sumber : CV. Karya Pratama Indonesia

4. Laporan Keuangan Perusahaan CV. Karya Pratama Indonesia

Laporan pokok yang dihasilkan oleh penyelenggara akuntansi adalah

laporan keuangan. Laporan ini dibuat sebagai pertanggung jawaban pihak

manajemen kepada dewan pengurus serta kepada pihak lainnya untuk memenuhi

komitmen dan pemenuhan kewajiban perundang-undangan. Laporan keuangan

yang dihasilkan menyajikan informasi mengenai:

a. Posisi keuangan perusahaan untuk setiap akhir periode tertentu, baik

aktiva maupun passiva, pendapatan, dan beban, serta penambahan

sebagai akibat dilaksanakannya kegiatan usaha pada perusahaan tersebut.

Universitas Sumatera Utara


 

b. Hasil atau representasi yang dapat dicapai untuk periode yang dihasilkan.

c. Rencana anggaran, realisasi atau penyimpangan yang terjadi untuk

kemudian mengambil langkah tindak lanjut bagi masing-masing tingkat

manajemen sesuai dengan wewenangnya.

d. Saldo aktiva tetap seperti (kas, piutang dan persediaan) dan passiva

seperti (hutang usaha) yang memungkinkan dilaksanakannya

pengendalian atas masing-masing pos neraca tersebut.

Dengan informasi ini, diharapkan setiap tingkat manajemen dapat

merencanakan dan mengendalikan semua kegiatan yang menjadi tanggung

jawabnya dengan efektif dan efisien. Laporan keuangan yang disajikan dalam bab

ini dibatasi pada laporan yang berhubungan dengan penyusutan laporan arus kas.

1) Neraca

Melalui ikhtisar perkiraan-perkiraan dalam neraca yang disusun secara

sistematis, dapat diketahui keadaan kekayaan dan kewajiban perusahaan pada

periode yang dilaporkan. Neraca juga dapat memberi gambaran posisi keuangan

perusahaan yang akan menunjukkan trend (kecenderungan) dari masing-masing

perkiraan aktiva dan passiva.

Neraca CV. Karya Pratama Indonesia disusun dalam bentuk laporan stafel

dimana perkiraan aktiva disusun diatas perkiraan passive dan disajikan secara

komparatif dapat dilihat pada lampiran I

2) Laporan laba rugi

Ikhtisar laba rugi disusun dengan tujuan untuk memberikan gambaran

mengenai hasil usaha yang diperoleh dan biaya yang berkaitan dengan hasil usaha

Universitas Sumatera Utara


 

tersebut serta laba rugi dari kegiatan usaha perusahaan. Ikhtisar laba rugi juga

memberikan gambaran dari sumber-sumber penghasilan serta jenis-jenis dari pada

beban pada suatu periode tertentu. Kegunaan yang lain yaitu dapat memberikan

informasi kegiatan usaha perusahaan yang kemudian dapat dijadikan pedoman

bagi pihak manajemen untuk meningkatkan kinerja perusahaan pada masa yang

akan datang. Data ini dapat disajikan dasar oleh penganalisa untuk melihat

kemungkinan-kemungkinan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

Laporan laba rugi CV. Karya Pratama Indonesia disusun dalam bentuk

laporan dengan menggunakan metode single step yang memberikan kemudahan

dalam penganalisaan laporan keuangan dan disajikan pada lampiran II.

3) Laporan arus kas

Untuk membantu para pemakai dalam memahami hubungan antara laba dan

arus kas, untuk memprediksi arus kas operasi dimasa yang akan datang serta

memberikan umpan balik tentang keputusan yang diambil, seperti pengaruh

investasi yang sebelumnya terhadap arus kas, bagaimana modal dibiayai, serta

jumlah hutang yang ditarik, diperlukanlah laporan arus kas.

Laporan arus kas CV. Karya Pratama Indonesia berpedoman pada PSAK

No.2, dimana CV. Karya Pratama Indonesia mengelompokkan perkiraan tersebut

dalam 3 aktivitas yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi dan pendanaan.

Laporan arus kas CV. Karya Pratama Indonesia disusun dengan menggunakan

metode tidak langsung dan disajikan pada lampiran III.

Universitas Sumatera Utara


 

5. Analisis Dan Penerapan PSAK No.2 Tentang Laporan Arus Kas Pada

CV. Karya Pratama Indonesia.

Laporan arus kas memberikan informasi yang bersifat keuangan dan

kegiatan yang berguna bagi pengambil keputusan terutama yang berhubungan

dengan kas. Penyajian laporan keuangan tersebut tergantung pada kebutuhan

perusahaan itu sendiri. Seperti di jelaskan sebelumnya laporan keuangan yang

terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas

dan catatan laporan keuangan. Analisa laporan arus kas mempelajari dan

menelaah hubungan dan kecenderungan untuk menentukan posisi keuangan hasil

dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. CV. Karya Pratama Indonesia

menyajikan laporan arus kas sebagai salah satu komponen utama laporan

keuangan yang disajikan untuk memberi gambaran yang jelas tentang arus kas

masuk dan arus kas keluar. Laporan arus kas yang disajikan melaporkan sumber

utama penerimaan kas perusahaan dan penggunaan kas dalam satu periode, juga

memberikan informasi yang berguna mengenai kegiatan perusahaan dalam

menghasilkan kas dari operasi, memenuhi kewajiban, dan mempertahankan serta

memperluas kapasitas operasinya. Bila arus kas baik, keputusan yang harus

diambil oleh manajemen dapat dipertahankan atau mungkin ditingkatkan. Jika

arus kas menurun, manajemen mengambil keputusan untuk memperbaiki kondisi

tersebut dengan menetapkan sejumlah rencana untuk perbaikan periode

berikutnya.

Seperti yang telah disajikan dalam bab II, tujuan dari laporan arus kas

adalah untuk memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan

Universitas Sumatera Utara


 

pengeluaran kas perusahaan, yang dikelompokan dalam 3 aktivitas, untuk

mengetahui dari mana kas masuk perusahaan terbesar berasal dan kemana

penggunaan kas terbesar disalurkan. Serta dari mana dana untuk mengembalikan

pinjaman kepada pihak kreditur.

Laporan arus kas yang ada pada CV. Karya Pratama Indonesia

diklasifikasikan dalam tiga kelompok aktivitas tersebut. Yaitu aktivitas operasi,

aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Laporan arus kas yang ada pada CV.

Karya Pratama Indonesia menunjukkan informasi mengenai darimana berasal

sumber masuk arus kas terbesar pada perusahaan. Darimana perusahaan dapat

membiayai kegiatan usahanya, Apakah berasal dari kegiatan operasinya atau

berasal dari kegiatan investasinya, atau perusahaan berjalan atas dana pinjaman

dari kreditur.

Dalam laporan arus kas yang dibuat oleh perusahaan menunjukkan kenaikan

atau penurunan kas dengan item-item terperinci. Sehingga apabila ada penurunan

kas perusahaan dapat diketahui apa penyebab dari penurunan kas secara langsung.

Apabila ada kenaikan kas, perusahaan juga dapat mengetahui secara pasti dari

mana kas tersebut bertambah. Apakah dari aktivitas operasi, aktivitas investasi,

atau aktivitas pendanaan. Juga laporan tersebut menyajikan saldo kas awal dan

akhir.

Berarti laporan arus kas CV. Karya Pratama Indonesia telah berpedoman

terhadap PSAK No.2 sebagai mana telah diuraikan dalam landasan teoritis pada

bab sebelumnya. Metode yang digunakan CV. Karya Pratama Indonesia dalam

penyusunan laporan arus kas mengunakan metode tidak langsung.

Universitas Sumatera Utara


 

6. Tujuan Dan Manfaat Laporan Arus kas Pada CV. Karya Pratama

Indonesia

a. Tujuan laporan arus kas pada CV. Karya Pratama Indonesia

Laporan arus kas CV. Karya Pratama Indonesia disusun dengan tujuan

untuk memberikan informasi tentang ikhtisar mengenai penggunaan kas dan

penerimaan kas sehubungan dengan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan

yang dilakukan oleh CV. Karya Pratama Indonesia.

Laporan arus kas tersebut digunakan menyediakan gambaran dalam

membuat ramalan, penyusunan rencana dan anggaran keuangan. Ramalan

keuangan untuk menafsir besarnya uang masuk dan uang keluar, pos-pos mana

saja yang dapat menampung uang, yang mewakili bermacam macam asset yang

harus diinvestasikan perusahaan dalam mencapai tingkat penjualan yang

diharapkan, dan laporan arus kas mampu menjawabnya. Laporan Arus kas juga

dapat digunakan sebagai sarana umpan balik dari setiap keputusan yang berkaitan

dengan masalah investasi yang diambil oleh manajemen CV. Karya Pratama

Indonesia.

b. Manfaat laporan arus kas pada CV. Karya Pratama Indonesia

Adapun manfaat laporan arus kas pada CV. Karya Pratama Indonesia yaitu :

1) Menetapkan kemampuan CV. Karya Pratama Indonesia dalam

menghasilkan arus kas bersih yang positif dimasa yang akan datang.

2) Menentukan kemampuan CV. Karya Pratama Indonesia dalam

memenuhi kewajibannya dan kebutuhan pembelanjaan ekstern.

Universitas Sumatera Utara


 

3) Menetapkan alasan perbedaan antara laba bersih dan

penerimaan/pembayaran kas yang berkaitan, serta

4) Menentukan pengaruh terhadap posisi keuangan CV. Karya Pratama

Indonesia baik transaksi kasnya maupun transaksi investasi non kas dan

transaksi pembelanjaan selama periode tertentu.

7. Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan

Manajemen

Kegiatan bisnis selalu dihadapkan pada berbagai persoalan yang

menentukan pada pengambilan keputusan. Demikian juga CV. Karya Pratama

Indonesia yang bergerak dibidang jasa-jasa perikanan. Dalam pengambilan

keputusan CV. Karya Pratama Indonesia menetapkan suatu kebijakan yang

berlaku menyeluruh, mulai dari manajer sampai ketingkat staf paling bawah.

Dalam menetapkan kebijakan untuk penyelesaian suatu masalah diperlukan

beberapa langkah atau tahap untuk pengambilan keputusan. Setiap masalah yang

ada pada tiap bagian terlebih dahulu dibahas oleh kepala bagian yang

bersangkutan dengan anggotanya lalu dilaporkan kepada manajer dan

merundingkannya dengan pimpinan tertinggi dalam suatu perusahaan untuk

mencari pemecahannya dan langkah apa yang harus diambil.

CV. Karya Pratama Indonesia dalam pengambilan keputusan

menyesuaikannya dengan data dan informasi dari terjadinya masalah. Untuk

mendapatkan suatu keputusan yang terbaik bagi perusahaan, tentunya

membutuhkan banyak informasi yang relevan sehubungan dengan permasalahan

yang dihadapi. Salah satu informasi yang dapat membantu dalam pengambilan

Universitas Sumatera Utara


 

keputusan adalah laporan keuangan karena pada dasarnya tiap keputusan

berdampak pada keuangan. Manajemen perusahaan dapat mengambil keputusan

tentang apa yang terjadi diperusahaan tersebut dari neraca, laporan laba rugi, serta

dibantu oleh laporan arus kas.

Dari laporan arus kas yang disajikan secara komparatif, bisa diketahui

bagaimana kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola kas, aktivitas

mana yang dapat memberikan kas terbesar pada perusahaan, alokasi dan

penggunaan kas tersebut, serta ketersediaan kas yang ada dalam perusahaan untuk

membayar semua kewajibannya, guna menghindari perusahaan dari likuiditas.

Informasi arus kas juga dapat dijadikan dasar dalam penyusunan anggaran periode

yang akan datang. Tingkat keberhasilan perusahaan dalam memperoleh sumber

kas yang baik harus berasal dari aktivitas operasi. Jadi, dari laporan arus kas

dapat diketahui kegagalan dan keberhasilan perusahaan.

Dari informasi mengenai tingkat kegagalan dan keberhasilan tersebut,

manajemen selaku pengambil keputusan akan menetapkan suatu strategi atau

kebijakan untuk perbaikan atau peningkatan kinerja pada periode berikutnya.

Dengan melihat perkiraan-perkiraan yang terdapat pada laporan arus kas

yang dibuat dengan suatu perbandingan pada perkiraan-perkiraan yang sama pada

periode sebelumnya, dapat dilihat apakah sumber daya dan segala potensi yang

ada termasuk kas telah dimanfaatkan secara maksimal bagi kelanjutan usaha. Jadi

informasi yang terdapat pada laporan arus kas CV. Karya Pratama Indonesia dapat

dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

Universitas Sumatera Utara


 

B. Analisis dan Evaluasi Hasil Penelitian

Dalam menganalisis dan mengevaluasi peranan laporan arus kas sebagai

dasar dalam pengambilan keputusan manajemen, penulis membandingkan praktek

penggunaan analisis laporan arus kas dan manfaatnya bagi pengambilan

keputusan seperti yang telah diuraikan dalam bab tiga dengan landasan teoritis

yang diuraikan pada bab dua. Analisis dan evaluasi ini meliputi analisis dan

evaluasi terhadap stuktur organisasi, analisis dan evaluasi terhadap laporan arus

kas serta analisis dan evaluasi terhadap peranan laporan arus kas sebagai dasar

dalam pengambilan keputusan manajemen pada CV. Karya Pratama Indonesia.

1. Analisis dan Evaluasi Struktur Organisasi

Penyajian laporan arus kas tidak dapat dipisahkan dari struktur organisasi.

Pelaporan arus kas dapat berjalan dengan baik hanya dalam struktur organisasi

yang pembagian tugas dan wewenangnya jelas. Bentuk organisasi yang digunakan

oleh CV. Karya Pratama Indonesia adalah bentuk garis dan staf. Dalam organisasi

garis dan staf, secara formal yang berhak memberikan perintah hanyalah

pimpinan, sedangkan staf hanyalah sebagai pembantu pimpinan dengan tugas

perencanaan, memberikan nasehat dan hal lain yang berkaitan dengan itu.

Struktur organisasi sangat penting bagi semua jenis kegiatan karena dalam

kegiatan tujuan perusahaan akan lebih mudah dicapai dengan adanya kerjasama

yang tersusun rapih dalam stuktur organisasi. Seorang direktur adalah manusia

yang memiliki keterbatasan, sehingga ia harus mendelegasikan wewenangnya

kepada orang lain. Tugas pekerjaan yang diserahkan kepada bawahan haruslah

jelas dan tegas sesuai dengan batas dan tanggung jawab. Dengan demikian

Universitas Sumatera Utara


 

diharapkan tercipta suatu kerjasama yang baik antara berbagai bagian yang ada

diperusahaan.

Dengan menggunakan bentuk organisasi garis dan staf, CV. Karya Pratama

Indonesia memperoleh beberapa keuntungan sebagai berikut:

a. Adanya pembagian tugas yang jelas.

b. Pengambilan keputusan dapat berjalan dengan cepat, Karena meskipun

harus banyak orang yang diajak berkonsultasi atau berunding tetapi

pimpinan dapat mengambil keputusan yang mengikat.

c. Pengambilan keputusan yang sehat lebih mudah dicapai karena ada staf-

staf yang ahli dalam bidangnya yang memberikan nasehat dan

mengerjakan perencanaan secara teliti.

d. Koordinasi dapat dengan mudah dikerjakan karena sudah ada

pengelompokan tugas masing-masing.

Bila diperhatikan pembagian tugas dan wewenang yang ada diperusahaan

maka telah terdapat pembagian tugas yang jelas pada masing-masing tanpa ada

bagian yang rangkap.

2. Analisis dan Evaluasi Laporan Arus Kas

Suatu laporan arus kas menyajikan informasi yang memungkinkan

peramalan arus kas yang akan datang serta perubahan-perubahan sumber daya

perusahaannya serta struktur keuangannya. Seperti yang telah dijelaskan pada bab

dua, tujuan laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang

penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan. Dari laporan arus kas tersebut dapat

diketahui darimana kas masuk berasal dan kemana pengeluaran kas disalurkan.

Universitas Sumatera Utara


 

Perusahaan dengan kondisi keuangan yang sehat akan menghasilkan arus

kas dari aktivitas operasi yang bersifat konsisten. Sebaliknya perusahaan yang

tidak sukses akan menemukan adanya kekurangan arus kas yang disebabkan

lambatnya peredaran piutang dan persediaan serta kerugian dari kegiatan operasi.

Perusahaan yang menjalankan aktivitas operasinya atas dana pinjaman dari

kreditur akan mempunyai masalah mengenai likuiditasnya.

Dalam penyajiannya CV. Karya Pratama Indonesia telah menerapkan

prinsip-prinsip akuntansi secara umum. Perusahaan tersebut menyajikan laporan

arus kas dengan membedakan perkiraan sesuai dengan sifat dan transaksi yang

mendasarinya. Dalam hal ini arus kas operasi terpisah dari transaksi yang

merupakan komponen investasi maupun pendanaan dan sebaliknya.

a. Arus kas dari aktivitas operasi

CV. Karya Pratama Indonesia menyusun laporan arus kas dengan

menggunakan metode tidak langsung, karena metode ini lebih memusatkan

perhatian pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi

Uraian laporan arus kas dari aktivitas operasi

Arus kas dari aktivitas operasi      


    
Laba bersih   Rp.  1.026.833.377 
Penyesuaian untuk :     
Beban Penyusutan   Rp.        68.086.613 
Arus kas operasi sebelum perubahan     
modal kerja   Rp.   1.094.919.990 
Perubahan Modal kerja :     
Piutang usaha Rp.660.219.251      
Utang usaha Rp.   14.603.600       
Utang beban Rp.   10.055.140    
Utang pajak Rp.   20.211.243  Rp.      635.459.548 
Arus kas bersih dari aktivitas operasi    Rp.      459.460.442 
   

Universitas Sumatera Utara


 

1) Laba bersih

Pada tahun 2010 CV. Karya Pratama Indonesia memperoleh laba bersih

sebesar Rp. 585.304.594 dan pada tahun 2010 Rp. 1.026.833.377. Jumlah ini

mengalami peningkatan sebesar Rp. 441.528.783. Apabila kita melihat

peningkatan ini berarti kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba adalah

baik.

2) Beban penyusutan

Penyusutan merupakan alokasi biaya dari perolehan aktiva tetap yang

dibebankan setiap tahun. Sebenarnya beban penyusutan adalah beban non kas,

karena perusahaan tidak mengeluarkan kas untuk beban yang bersangkutan.

Penyusutan tahun 2009 Rp. 274.184.768 dan tahun 2010 Rp. 324.271.380. Jumlah

ini mengalami peningkatan sebesar Rp. 68.086.613.

3) Piutang usaha

Piutang usaha pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar Rp.

660.219.251, yang harus dikurangkan dengan dari laba bersih karena pendapatan

yang dicatat dalam laporan laba rugi lebih besar dari penerimaan kas yang

sebenarnya. Pengurangan tersebut dilakukan untuk mengubah dari dasar akrual ke

dasar kas.

4) Utang usaha

Utang usaha CV. Karya Pratama Indonesia merupakan kewajiban jangka

pendek perusahaan. Pada tahun 2010 terjadi kenaikan utang usaha sebesar Rp.

Universitas Sumatera Utara


 

14.603.600. Kenaikan utang usaha harus ditambahkan ke laba bersih karena

jumlah beban yang terjadi lebih besar dari pada kas yang dikeluarkan.

5) Utang beban

Utang beban CV. Karya Pratama Indonesia berasal dari beban akhir tahun

yang akan dilunasi pada awal tahun. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan utang

beban sebesar Rp. 10.055.140.

6) Utang pajak

Utang pajak perusahaan pada tahun 2010 sebesar Rp. 20.211.243

b. Arus kas aktivitas investasi

Pada tahun 2009 dan 2010 CV. Karya Pratama Indonesia tidak melakukan

pemambahan arus kas pada aktivitas investasi.

Arus kas dari aktivitas investasi      


Penambahan bangunan Rp. 0    
Arus kas bersaih dari aktivitas investasi    Rp. 0  

c. Arus kas dari aktivitas pendanaan.

Uraian arus kas bersih dari aktivitas pendanaan

Arus kas dari aktivitas pendanaan      


    
Penambahaan pinjaman bank Rp.100.000.000    
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan    Rp.100.000.000 

1) Pembayaran untuk pinjaman bank

Pembayaran untuk pinjaman bank pada tahun pada tahun 2010 sebesar Rp.

100.000.000, sedangkan pada tahun 2009 sebesar 150.000.000. terjadi penurunan

pinjaman, hal ini dikarenakan pada tahun 2009 perusahaan meminjam untuk

menutupi kekurangan pada aktiva.

Universitas Sumatera Utara


 

Dari laporan arus kas yang disajikan CV. Karya Pratama Indonesia, arus kas

pada tahun 2010 memang baik karena arus kas dari aktivitas operasi lebih besar

dari aktivitas pendanaan. Dari aktivitas operasi terlihat adanya arus kas positif

tahun 2010 sebesar Rp. 481.210.453.

Arus kas positif harus dipertahankan dalam arti arus kas masuk harus lebih

besar dari arus kas keluar sehingga likuiditas perusahaan tetap terjaga. Namun

perusahaan juga perlu mencari dan menggali sumber arus kas masuk dari aktivitas

investasi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kas yang baru bagi perusahaan.

dan melakukan efisiensi arus kas dengan menekan arus kas keluar lebih kecil lagi

sehingga laba perusahaan meningkat. Hal ini diperlukan dalam rangka

mempertahankan arus kas masuk yang cukup besar.

3. Analisis dan Evaluasi Peranan Laporan Arus Kas Dalam Pengambilan

Keputusan Manajemen Pada CV. Karya Pratama Indonesia

Dalam melaksanakan aktivitas perusahaan pihak manajemen CV. Karya

Pratama Indonesia, banyak melakukan tindakan pengambilan keputusan. Setiap

keputusan yang diambil dilakukan oleh pihak manajemen kemudian disetujui oleh

direktur utama sebagai otorisasi tertinggi didalam perusahaan. Terutama

keputusan yang menyangkut kegiatan-kegiatan dalam satu periode dan keputusan-

keputusan yang sifatnya tidak terprogram. Keputusan yang diambil nantinya dapat

dikategorikan dalam tiga jenis keputusan. Yaitu keputusan operasi, investasi,

pendanaan perusahaan.

Dalam proses pengambilan keputusan tersebut, pimpinan perusahaan

menganalisa semua informasi yang diberikan oleh masing-masing bagian. Setiap

Universitas Sumatera Utara


 

bagian memberikan informasi tentang semua target yang telah dicapai tahun lalu,

serta kendala dan semua masalah yang ada pada tiap-tiap bagian. Dan keseluruhan

informasi tersebut, termasuk didalamnya informasi laporan arus kas yang

diberikan oleh bagian akuntansi. Informasi tentang laporan arus kas tersebut

berperan sebagai dasar pengambilan keputusan mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan aktivitas operasi perusahaan, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.

a. Aktivitas operasi

Untuk keputusan yang berhubungan dengan kegiatan operasional, pimpinan

perusahaan biasanya mengambil keputusan yang berhubungan dengan anggaran

kas untuk satu tahun yang akan datang. Anggaran kas ini meliputi target

penerimaan pendapatan tahun yang akan datang dikeluarkan oleh perusahaan.

Sedangkan untuk pengeluaran kas yang digunakan oleh perusahaan,

pimpinan perusahaan biasanya menggunakan laporan arus kas sebagai dasar

penetapan anggaran pengeluaran tahun yang akan datang. Hal ini dilakukan untuk

melihat arus kas keluar mana yang diprioritaskan dan arus kas keluar mana yang

bisa ditekan, yang tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi.

b. Aktivitas investasi

Keputusan investasi dalam hal ini adalah keputusan yang berkaitan dengan

keputusan pembelian aktiva tetap yang diperlukan oleh perusahaan untuk

mendukung kegiatan operasional nantinya.

Keputusan untuk melakukan pembelian aktiva tetap, informasi yang

digunakan adalah dari informasi laporan arus kas perusahaan. Namun untuk

keputusan ini juga berdasarkan dari laporan kolektif para manajemen CV. Karya

Universitas Sumatera Utara


 

Pratama Indonesia yang mengungkapkan kebutuhan untuk diadakannya

pembelian aktiva tersebut. Walaupun akhirnya otoritas terakhir ada ditangan

direktur utama setelah mengadakan analisa efektivitas dan efisiensi pembelian

aktiva tetap yang disesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan.

Pembelian aktiva lain-lain dan inventaris kantor merupakan keputusan

terstruktur atau terprogram. Keputusan mengenai hal ini dibawah otoritas kepala

bagian keuangan CV. Karya Pratama Indonesia.

Sedangkan keputusan untuk menginvestasikan kas yang ada diperusahaan

kebentuk sekuritas dan surat berharga yang lain tidak pernah dilakukan oleh CV.

Karya Pratama Indonesia.

c. Keputusan pendanaan.

Keputusan pendanaan biasanya berhubungan dengan kenaikan hutang

jangka panjang atau hutang jangka pendek. Keputusan ini merupakan otoritas dari

direktur utama.

Keputusan untuk mengadakan penambahan pendanaan melalui pinjaman

jangka panjang dilakukan untuk memaksimalkan kapasitas operasional pada CV.

Karya Pratama Indonesia.

Universitas Sumatera Utara


 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bagian ini penulis akan mencoba memuat beberapa kesimpulan dan

saran terhadap analisis laporan arus kas sebagai dasar dalam pengambilan

keputusan manajemen pada CV. Karya Pratama Indonesia.

A. Kesimpulan

1. CV. Karya Pratama Indonesia adalah perusahaan komanditer yang

bergerak dibidang industri perikanan terpadu, yang kegiatan usahanya

meliputi pelayanan fasilitas dermaga kapal perikanan, pelayanan fasilitas

suplai logistik/kebutuhan perbekalan kapal perikanan melaut, pelayanan

kesyahbandaran kapal perikanan, pelayanan fasilitas

pendaratan/pelelangan/dan peng-es-an ikan hasil tangkapan, serta

pelayanan fasilitas gudang dingin (cold storage).

2. Laporan arus kas perusahaan mengikuti format yang ada pada PSAK

No.2 dengan menggunakan metode tidak langsung. Perusahaan

memanfaatkan laporan arus kas untuk mengetahui situasi dan kondisi

secara periodik, memahami kondisi arus kas secara keseluruhan untuk

meramalkan keadaan arus kas ke depan, menditeksi secara dini

kemungkinan-kemungkinan masalah yang terjadi, dan mengevaluasi

prestasi dari masing-masing unit kegiatan operasi.

3. Secara umum arus kas CV. Karya Pratama Indonesia, baik karena arus

kas dari aktivitas operasi lebih besar dibandingkan dengan aktivitas

investasi dan pendanaan. Tetapi perusahaan juga perlu mencari dan

Universitas Sumatera Utara


 

menggali sumber arus kas masuk dari aktivitas investasi. Hal ini

dilakukan untuk meningkatkan kas yang baru bagi perusahaan.

4. Dalam pengambilan keputusan pihak manajemen telah melakukan

analisa laporan arus kasnya dalam pengambilan keputusan, tetapi

manajemen belum bisa memanfaatkan informasi yang terdapat dalam

laporan arus kas untuk memperlancar operasinya.

B. Saran

1. Sebaiknya perusahaan menyusun laporan arus kas dengan menggunakan

metode langsung karena dengan menggunakan metode ini dapat

diestimasi aliran kas pada periode berikutnya, karena metode langsung

melaporkan arus kas operasi secara mendetail.

2. Perusahaan juga perlu mencari dan menggali sumber arus kas masuk dari

aktivitas investasi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kas yang baru

bagi perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


 

DAFTAR PUSTAKA

FSAB,APB Statement No.4, Basic Concept and Accounting Principle Underlying


Financial Statement of Business Eunterprises, High Ridge Park, Standford.
Hendriksen, Eidon S. 1995. Teori Akuntansi, Edisi keempat, Jilid satu, Alih
Bahasa Marinus Sinaga, Erlangga, Jakarta.
http://laporankeuanganperusahaanjakarta.glogspot.com//.
Kieso, Donald E, Weygandt, Jerry J, 2002. Akuntansi intermediate, Edisi ketujuh,
jilid ketiga, Alih Bahasa Herman Wibowo, Binapura Angkasa, Jakarta
Ikatan Akuntan Indonesia, 2004. Standart Akuntansi Keuangan, Salemba empat,
Jakarta
Skousen, Stice, 2001. Akuntansi intermediate, Edisi ketujuh, jilid kesatu, Mas
Cemerlang, Jakarta.
Sofyan S, 1999. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi satu, PT Raja
Grapindo Pusada, Jakarta.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Universitas Sumatera Utara


 

Lampiran I
Neraca CV. Karya Pratama Indonesia

CV. KARYA PRATAMA INDONESIA


NERACA
PERIODE 31 DESEMBER 2009 DAN 2010
2009 2010 Peningkatan/
Aktiva Penurunan
Aktiva lancer
Kas 687.071.738 527.996.528 159.075.210
Piutang Usaha 10.968.867.626 10.308.648.375 660.219.251

Aktiva tetap
Tanah 1.800.000.000 1.800.000.000 0
Dermaga/bangunan 1.644.000.000 1.644.000.000 0
Akum.peny.dermaga/bangunan -328.800.000 -328.800.000 0
Peralatan dan mesin 1.711.356.900 1.370.923.800 340.433.100
Akum.peny.peralatan dan
mesin -342.271.380 -274.184.768 68.086.612
Total aktiva 16.140.224.884 15.048.584.935 1.091.639.949

Kewajiban dan Ekuitas


Kewajiban lancer
Utang usaha 700.207.300 685.603.700 14.603.600
Utang beban 80.352.998 70.297.858 10.055.140
Utang pajak 287.728.618 267.517.375 20.211.243

Kewajiban jangka panjang


Pinjaman bank 100.000.000 150.000.000 50.000.000
Total kewajiban 1.168.288.916 1.173.418.933 -5.130.017

Ekuitas
Modal saham 3.600.000.000 3.600.000.000 0
Laba ditahan 11.371.935.968 10.275.116.002 1.096.819.966
Total Ekuitas 14.971.935.968 13.875.166.002 1.096.769.966
Total kewajiban dan ekuitas 16.140.224.884 15.048.584.935 1.091.639.949

Sumber : Laporan keuangan CV. Karya Pratama Indonesia.


 
 
 
 
 

Universitas Sumatera Utara


 

Lampiran II
Laporan laba rugi CV. Karya Pratama Indonesia

CV. KARYA PRATAMA INDONESIA


LAPORAN LABA RUGI
PERIODE 31 DESEMBER 2009 DAN 2010
2010  2009  Peningkatan/
Pendapatan       Penurunan
Pendapatan jasa lantai es batang 216.283.000 191.231.000 25.052.000
Pendapatan jasa lantai solar/minyak 163.827.750 154.851.750 8.976.000
Pendapatan jasa lantai ikan
dermaga 1.645.731.596 1.426.000.372 219.731.224
Pendapatan jasa lantai ikan ke PT.
ASSA 390.781.250 85.474.450 305.366.800
Pendapatan jasa lantai kapal luar 56.597.150 1.350.600 55.246.550
Pendapatan laba es giling 282.756.000 204.574.000 78.182.000
Laba kotor 2.725.972.746. 2.063.755.172 662.217.574

Biaya Operational
Biaya kantor 162.240.701 182.454.453 -20.213.752
Biaya gaji 943.924.900 933.360.500 10.564.400
Biaya listrik,air,telp 88.075.890 94.041.258 -5.965.368
Biaya perawatan dermaga 200.099.150 68.872.750 131.226.400
Biaya lain-lain 17.070.110 15.204.215 1.865.895
Jumlah biaya 1.411.410.751 1.293.933.203 117.477.548

Laba bersih sebelum pajak 1.314.561.995 769.821.969 544.740.026


Taksiran beban PPH 287.728.618 184.517.375 103.211.243
Laba bersih sebelum pajak 1.026.833.377 585.304.594 441.528.783

Sumber: Laporan keuangan CV. Karya Pratama Indonesia.


 
 
 
 

Universitas Sumatera Utara


 

Lampiran III
Laporan arus kas CV. Karya Pratama Indonesia

CV. KARYA PRATAMA INDONESIA


LAPORAN ARUS KAS
PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010

Arus kas dari aktivitas operasi


Laba bersih Rp.1.026.833.377
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba
bersih
ke arus kas bersih :
Beban Penyusutan Rp. 68.086.613
Laba bersih sebelum perubahan modal
kerja

Penambahan (pengurangan) pada :


Rp.
Piutang usaha 660.219.251)
Utang usaha Rp. 14.603.600
Utang beban Rp. (10.055.140)
Utang Pajak Rp. 20.211.243 Rp.635.459.548
Arus kas bersih dari aktivitas operasi Rp.459.460.442

Arus kas dari aktivitas invertasi


Penambahan dermaga Rp. 0
Arus kas bersih dari aktivitas investasi Rp. 0

Arus kas dari aktivitas pendanaan


Penambahan pinjaman bank Rp. (50.000.000)
Arus kas bersih dari aktivitas
pendanaan Rp. (50.000.000)

Kas bersih Rp. 409.460.442


Kas dan setara kas awal periode Rp. 328.250.089
Kas dan setara kas akhir periode Rp. 737.710.531

Sumber : Laporan Keuangan CV. Karya Pratama Indonesia


 

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai