GELADIKARYA
Oleh :
BRONO WIDIATMOKO
NIM : 10.7007052
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN - 2014
Menyetujui :
Medan, 22 April 2014
Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M.Eng Prof. Dr. Erman Munir, M.Sc
NIP. 195011061978021001 NIP. 1965110119910331002
menjaring kaum muda untuk mulai terbiasa dengan transaksi perbankan. Dalam
yang ditetapkan yaitu hanya berkisar 15 % pada bulan Mei 2013. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa besar pengaruh faktor budaya,
nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi pada BCA Medan dan dari kelima
faktor persepsi stimuli pemasaran adalah faktor yang memiliki hubungan paling
kuat yaitu 0,647 dan dari koefisien determinasi sebesar 52,5 % keputusan nasabah
F hitung >F tabel ( 28,615 > 2,21) dan secara parsial variabel budaya dan stimuli
kesimpulan kelima faktor tersebut secara simultan dan secara parsial hanya faktor
budaya dan persepsi stimuli pemasaran yang berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi pada BCA Medan
ii
Adalah benar hasil karya saya sendiri yang belum pernah dipublikasikan. Semua
sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas.
Brono Widiatmoko
NIM : 10.7007052
iii
Brono Widiatmoko, SS, SE lahir di Surabaya, tanggal 14 Juni 1964, anak kedua
dari lima bersaudara dari orang tua pasangan Bapak Ir. R.G Soesilardjo (alm.) dan
ibu A. Koesmarlina (alm.). Penulis menikah dengan Ir. Risma Sondang Saragi
tahun 1994 dan dikaruniai dua orang anak bernama Maria Regina Widicahyaning
Riwayat Pendidikan
Riwayat Pekerjaan
Barisan Medan.
5. 2005 – sekarang : Kepala Urusan Sistim dan Logistik, di PT. BCA, Tbk
Puji Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
baik pengajaran, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M.Eng selaku Ketua Program Studi
3. Bapak Prof Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M. Eng selaku Anggota Komisi
Pembimbing.
6. Pimpinan dan staf PT. Bank Central Asia, Tbk cabang Medan dan Kanwil
Sumatera Utara.
8. Istriku Ir. Risma Sondang Saragi, dan kedua anakku Maria Regina
diberikan sehingga geladikarya ini dapat terselesaikan dengan baik. Saran dan
kritik yang diberikan dari semua pihak sangat berguna dalam penyusunan
Penulis,
Brono Widiatmoko
vi
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN GELADIKARYA ............................................. i
RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................... ii
PERNYATAAN ................................................................................................ iii
RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
vii
ix
xi
xii
menjaring kaum muda untuk mulai terbiasa dengan transaksi perbankan. Dalam
yang ditetapkan yaitu hanya berkisar 15 % pada bulan Mei 2013. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa besar pengaruh faktor budaya,
nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi pada BCA Medan dan dari kelima
faktor persepsi stimuli pemasaran adalah faktor yang memiliki hubungan paling
kuat yaitu 0,647 dan dari koefisien determinasi sebesar 52,5 % keputusan nasabah
F hitung >F tabel ( 28,615 > 2,21) dan secara parsial variabel budaya dan stimuli
kesimpulan kelima faktor tersebut secara simultan dan secara parsial hanya faktor
budaya dan persepsi stimuli pemasaran yang berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi pada BCA Medan
ii
PENDAHULUAN
sehingga dapat menarik minat konsumen lebih banyak dan menjaga kesinambungan
jumlah nasabahnya. Bisnis inti BCA adalah perbankan transaksi dimana BCA selalu
berupaya untuk tetap menjadi yang terdepan. Pada tahun 2012, dana rekening
transaksi (giro dan tabungan) mencapai pertumbuhan yang tinggi dan tetap
memberikan kontribusi signifikan terhadap dana pihak ketiga BCA. Pertumbuhan ini
satu institusi penyedia layanan transaksi dan pembayaran yang terdepan di Indonesia.
Layanan perbankan yang nyaman, aman, dan andal merupakan faktor penting dalam
membangun hubungan dengan nasabah dan dalam memperkuat posisi BCA sebagai
bank transaksi. Sampai saat ini, BCA telah menjadi penyedia solusi finansial yang
berkualitas dan akan terus memelihara hubungan jangka panjang dengan para
Sisi Anda”.
kebutuhan para nasabah. Berbagai nasabah, baik orang tua maupun remaja,
menikmati akses yang nyaman dan mudah melalui jaringan cabang, jaringan ATM,
Berkaitan dengan hal tersebut, BCA sebagai bank dengan sekala nasional,
membuat terobosan untuk mendongkrak minat para remaja dalam menabung. Guna
BCA, maka diterbitkan produk tabungan khusus nasabah remaja yaitu Tahapan Xpresi
dan sejak bulan September 2011, Tahapan Xpresi diluncurkan di kota Medan.
Kalangan remaja yang sangat tidak asing lagi dengan gadget, social media dan selalu
update dengan trend yang terjadi, merupakan pasar potensial yang belum banyak
Tahapan Xpresi adalah produk simpanan untuk nasabah yang berjiwa muda.
Tahapan Xpresi ini mempunyai keunikan, karena produk simpanan ini menekankan
pada ekspresi anak muda yang penuh semangat, dinamis, kreatif dan trendy. Untuk
itu, Tahapan Xpresi menghadirkan keunikan berupa tampilan photo nasabah di kartu
(saat ini tampilan photo di kartu hanya ada di cabang-cabang tertentu) dengan gaya
sesuai dengan keinginan nasabah dan saat ini tersedia dalam 3 kategori desain, seperti
lifesyle, sport dan musik. Selain itu ada juga jenis kartu preprinted yang hanya
menampilkan desain anak muda yang ekspresif dengan kategori desain seperti musik
dan lifestyle. Di samping itu, produk simpanan ini diperuntukkan bagi nasabah yang
berjiwa muda tersebut praktis, karena dilengkapi dengan KlikBCA dan atau m-BCA
untuk menggantikan buku. Untuk mengetahui saldo dan atau mutasi, dapat
mengakses dan menggunakan fasilitas e-Banking BCA yang merupakan bagian dari
anak muda yang akrab dapam penggunaan internet. Secara rinci, berikut beberapa
Setoran awal yang ringan dari Tahapan Xpresi, hanya dengan Rp 50.000,-
Lebih praktis, tanpa buku tabungan, cek saldo, mutasi atau transaksi cukup
Kartu Paspor Xpresi penuh gaya dan rancangan yang trendi. Di beberapa
cabang BCA tertentu, desain kartu dapat juga dilengkapi dengan photo.
Memiliki fungsi yang sama dengan Paspor BCA: ada Debit BCA dan Tunai
BCA.
Kartu Paspor Xpresi tetap terdepan dan langsung dapat fasilitas KlikBCA dan
m-BCA, selanjutnya bisa memakai e-Banking BCA seperti: BCA Mobile, SMS
merchant berlogo Debit BCA. Selain sistem pembayaran yang mudah di kasir,
juga bisa digunakan untuk menarik dana di ribuan ATM BCA, merchant
berlogo Tunai BCA, ATM Prima, dan ATM jaringan Cirrus di seluruh dunia.
Bagi anak muda yang gaul, main game online, Forum Jual-Beli Kaskus dan e-
Xpresi masih sangat rendah jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan. Target
jumlah rekening Tahapan Xpresi 2012 untuk BCA Medan adalah berkisar 5.000
rekening atau berkisar 417 rekening per bulan dan terdapat kenaikan target pada
2013 menjadi 7.000 rekening atau berkisar 583 rekening per bulan. Sedangkan
jumlah rekening Tahapan Xpresi periode Januari 2012 sampai dengan Mei 2013
Tahapan Xpresi di BCA Medan per Mei 2013 adalah sebesar 90 rekening atau 15 %
dari target per bulan yang ditetapkan. Perkembangan pertumbuhan jumlah rekening
Tahapan Xpresi di BCA Medan periode Januari 2012 sampai dengan Mei 2013 :
140
Posisi
120
∆ Growth
100
80
60
40
20
(20)
(40)
rekening Tahapan Xpresi atau jumlah nasabah yang membuka rekening Tahapan
Xpresi pada BCA Medan terhadap target yang ditetapkan. Sehubungan dengan
2. Kebijakan dan strategi apa saja yang dapat digunakan untuk memasarkan
ini adalah untuk merumuskan strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan
Manfaat dan harapan atas penelitian ini agar dapat berguna bagi :
1. BCA Medan
selanjutnya.
3. Peneliti
penelitian ini maka ruang lingkup dan batas penelitian ini adalah faktor–faktor yang
faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi dan faktor persepsi stimuli pemasaran.
Pada penelitian ini, respondennya adalah nasabah yang hadir dan melakukan transaksi
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Bank umum menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 adalah “Bank
Umum adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.“ Fungsi dan peran Bank umum adalah sebagai berikut :
Uang yang diciptakan Bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran
pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan
Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, kiriman uang, penerimaan
Banking).
Sumber dana utama dari Bank adalah simpanan pihak ke tiga seperti tabungan
giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau bentuk lainnya yang
Bank umum juga memiliki peran untuk peneyelesaian transaksi antar negara
yang seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja
kredit. Sebelum kredit dikucurkan Bank terlebih dulu menilai kelayakan kredit
yang diajukan oleh nasabah. Besar kecilnya suku bunga kredit sangat
mempengaruhi keuntungan Bank. Hal ini karena pendapatan utama dari Bank
Dalam memasarkan produk dan jasa Bank, maka Bank berusaha untuk
memuaskan nasabah agar tidak beralih ke Bank pesaing. Dalam konsep pemasaran
Bank terdapat tiga aspek kegiatan pemasaran, yaitu meliputi berbagai kegiatan
pemasaran di mana satu dan yang lainnya saling berinteraksi secara optimal. Ketiga
melainkan juga segenap karyawan. Oleh sebab itu, sosialisasi terhadap produk
dan jasa yang ditawarkan Bank multak perlu dilakukan untuk meningkatkan
bagian yang tidak terpisahkan dari fungsi Customer Service Officer dalam
hal ini karyawan harus memahami produk dan jasa yang dipasarkan oleh
Bank, agar karyawan tersebut dapat menjelaskan dengan baik dan benar untuk
ditawarkan tersebut.
2.3 Pemasaran
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai
menjalankan fungsi bisnis guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang atau jasa.
melalui proses pertukaran agar dapat memuaskan konsumen dan mencapai tujuan
perusahaan.
muncul dalam semua bentuk. Menurut McCarthy (dalam Kotler, 2009 : 24)
jenis yang luas, disebutnya empat P dari pemasaran : produk (product), harga (price),
organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide atau
atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (Kotler, 2009 :
166).
Sikap dan perilaku konsumen menjadi penting dan perlu dipahami karena
pertumbuhan dan perkembangan pasar yang pesat telah membuat pemasar untuk tidak
sehingga perilaku konsumen semakin sulit untuk dipahami dan dimengerti. Para
pemasar harus peka untuk mengetahui kebutuhan konsumen dalam suatu lingkungan.
Karena setiap konsumen memiliki butuhan, pendapat , sikap dan selera yang berbeda.
kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologi (Kotler, 2009 : 166).
konsumen dalam mementukan produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhannya.
keputusan pembelian konsumen ada empat faktor yaitu, faktor budaya, sosial, faktor
pribadi dan faktor psikologi. Adapun Penjelasan dari ke empat faktor tersebut sebagai
berikut :
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian.
berjiwa muda.
berbentuk sebuah sistem kasta yang mencerminkan sebuah kelas sosial yang
relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hirarkis dan para
anggotanya menganut nilai, minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial tidak
seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan
terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak
orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran meliputi kegiatan
daur hidup, pekerjaan, profesi, situasi ekonomi, gaya hidup, status sosial,
rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu. Gaya hidup seseorang adalah pola
Pemilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh empat
keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman.
yang timbul dari keadaan fisologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui,
informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.
pembelian yang didasarkan pada pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur,
berikut :
keputusan konsumen atas tiga bagian utama yaitu bagian Masukan, Proses dan
Pada bagian masukan, dijelaskan bahwa dampak kumulatif dari setiap usaha
yang mempengaruhi produk atau jasa yang akan dibeli oleh konsumen.
mengambil keputusan dalam memutuskan untuk membeli. Dalam hal ini terdiri dari
dua bagian yaitu psikologi dan proses pengambilan keputusan pembelian yang terdiri
dari tahap pengenalan kebutuhan, penelitian sebelum membeli dan penilaian berbagai
alternatif.
setelah pengambilan keputusan yang memiliki hubungan yaitu perilaku pembeli dan
Menurut Kolter (2009 : 184) proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan
Proses pembelian diawali pada saat pembeli menyadari akan adanya masalah
diri individu dan kebutuhan dasar sesorang seperti rasa haus, lapar dan
sebagainya.
Secara normal seseorang yang mulai timbul minatnya akan sesuatu barang
atau jasa akan terdorong untuk mencari informasi mengenai barang atau jasa
manfaat, keunggulan, harga dan layanan purna jual. Pencarian tersebut dapat
sekitarnya.
akan dikomsumsinya. Bentuk perangkat tersebut adalah nilai dari produk atau
kepuasan atau ketidapuasan. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika
pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas produk
dengan kinerja yang dipikirkan pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja
produk lebih rendah daripada harapan, pembeli akan kecewa. Sebaliknya, jika
pada PT Bank Tabungan Negara cabang Medan, yang diteliti oleh Ganjang
( (Studi Kasus pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk di Kota Semarang),
yang dilakukan oleh FX. Ario Bagus Senoaji, SE. Tujuan penelitian mengukur
perusahaan, dalam hal ini industri perbankan untuk tetap dapat mencapai
kesuksesan dalam dunia bisnis yang makin kompetitif. Kualitas layanan dan
Anak (Studi Kasus pada Tabungan BRI Janio). Penelitian ini dilakukan oleh
strategi yang digunakan oleh BRI dan Tabungan BRI Junio serta
pada saat membuka Tabungan BRI Junio. Tahapan prosedur yang dilakukan
terdapat sepuluh faktor yang paling dipertimbangkan oleh nasabah pada saat
membuka rekening Tabungan BRI Junio yaitu Lokasi Kantor Cabang (Branch
KERANGKA KONSEPTUAL
hubungan antara variable yang akan diteliti dan sekaligus mencerminkan jenis dan
jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang akan
digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumalh hipotetis dan teknik analisa
keputusan membeli dalam model perilaku konsumen yaitu pilihan produk, merek, dan
lokasi yang dikembangkan oleh Philip Kotler dengan model pengambilan keputusan
Proses Keputusan
1. Budaya Membuka
2. Kelas Sosial Rekening Keputusan
3. Referensi 1. Pengakuan Nasabah
4. Peran Kebutuhan Membuka
5. Persepsi Stimuli 2. Penyelidikan Rekening
Pemasaran sebelum membeli
3. Evaluasi Atenatif
21
konseptual untuk penelitian ini adalah sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 3.2
Kerangka Konseptual.
3.2 Hipotesis
konseptual, hipotesis yang diajukan adalah faktor budaya (X1), faktor sosial (X2),
faktor pribadi (X3), faktor psikologi (X4) dan faktor persepsi stimuli pemasaran (X5)
Medan (Y) secara simultan maupun secara parsial. Hal tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut :
- H0 : b1 = b2 = b3 = b4= b5 = 0
secara simultan atau bersama-sama variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5)
- Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4≠ b5 ≠ b6≠ 0
Artinya secara simultan variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) berpengaruh
Tahapan Xpresi.
METODE PENELITIAN
yaitu mulai dari bulan Juli 2013 hingga November 2013, seperti terlihat pada
Tabel 4.1.
Penelitian ini adalah jenis penelitian korelasi yaitu suatu penelitian yang
faktor berkaitan dengan satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktor budaya (X1), faktor
sosial (X2), faktor pribadi (X3), faktor psikologi (X4), dan faktor persepsi stimuli
25
rekening Tahapan Xpresi pada BCA Medan (Y) sebagai variabel independen.
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber tanpa
perantara. Data primer yang ada dalam penelitian ini merupakan hasil
anggota atau kelompok yang membentuk objek yang dikenakan investigasi oleh
populasi dengan cara menarik elemen setiap kelipatan ke n dari populasi tersebut
mulai dari urutan yang dipilih secara random diantara nomer 1 hingga n ( Sukaria,
2012 : 188 ). Penentuan ukuran sampel telah menjadi salah satu faktor kritis
dalam suatu penelitian. Penentuan ukuran sampel ditentukan oleh beberapa faktor
26
seperti waktu, biaya dan ketersediaan satuan sampling. Dalam menentukan ukuran
di mana :
1. Hasil penelitian orang lain mengenai variabel yang sama yang sudah
27
S (0,24) (120)
S 28,8
5. Nilai error e = 5 %
Ukuran sampel =
n = 127.45 128
Dari hasil perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal yang harus
4.5.1 Kuesioner
2008).
28
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Netral 3
4 Tidak Setuju 2
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun
obyek yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
yang berasal dari kuesioner. Agar variabel tersebut dapat diukur dengan
29
karena itu, dalam penelitian ini, peneliti hanya akan mengukur faktor
budaya dan fakor kelas sosial nasabah sebagai salah satu faktor sub-
budaya yang sangat penting dan relevan bagi nasabah bank. Dengan
Faktor budaya menjadi hal yang sangat penting dalam keputusan nasabah
memilik ketertarikan terhadap produk yang tawarkan pihak bank dan dapat
ini dapat diukur dengan akurat, maka variabel faktor budaya diukur
konsumen.
a. Pengaruh Keluarga
30
b. Referensi Kelompok
konsumen.
kuesioner dan agar variabel tersebut dapat diukur dengan akurat maka
Kelompok acuan
Keluarga
Peran
Status
Agar variabel pribadi tersebut dapat dinilai maka pada penelitian ini akan
31
Gaya hidup
a. Motivasi
b. Persepsi.
konsumen.
c. Pembelajaran
pengalamannya.
Agar variabel tersebut dapat diukur dengan baik, maka variabel psikologi
32
luar. Faktor penting lainnnya dalam people adalah attitude dan motivation
dari karyawan dalam industri jasa. Moment of truth akan terjadi pada saat
suara dalam bicara, body language, ekspresi wajah, dan tutur kata.
bagi bank karena mudah terjangkau oleh konsumen. Agar variabel tersebut
33
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau
klasik terlebih dahulu, agar data sampel yang diolah benar-benar dapat mewakili
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal
cara analisis plot grafik histogram dan uji Kolmogorov-Smirnov (uji K-S).
34
Factor (VIF).
Jika nilai VIF yang diperoleh kurang dari 10, dan toleransi mendekati
35
36
variabel dependen.
yaitu faktor budaya (X1), faktor sosial (X2), faktor pribadi (X3), faktor
psikologi (X4), dan faktor persepsi stimuli pemasaran (X5) secara simultan
37
sosial (X2), faktor pribadi (X3), faktor psikologi (X4), faktor persepsi
variabel independen yaitu faktor budaya (X1), faktor sosial (X2), faktor
38
Bank Central Asia berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama
Bank Central Asia NV. Bank Central Asia (BCA) terus berkembang dan semakin
matang. Selama sekitar 57 tahun berkarya, adalah suatu rentang waktu yang
kepercayaan dan harapan nasabah setia serta stakeholder lainnya. BCA semakin
kokoh dan fokus melangkah untuk mewujudkan cita-cita menjadi bank yang
dari seluruh karyawan dalam menghadapi segala tantangan, peran nasabah yang
memilih BCA sebagai tempat menuju kesuksesan bersama juga menjadi bagian
setia BCA dengan diiringi peningkatan kualitas dalam diri BCA. Di sisi lain, BCA
senantiasa memegang teguh tata nilai dan budaya perusahaan serta fokus
Indonesia tetap fokus pada bisnis perbankan transaksi serta menyediakan fasilitas
kredit bagi segmen korporasi, komersial & usaha kecil dan menengah dan
konsumer. BCA mengoperasikan 127 Kantor Cabang Utama dan sekitar 824
Kantor Cabang Pembantu serta 14.048 ATM dan ratusan ribu EDC dengan
39
kebutuhan dari 11 jutaan nasabah setia BCA. BCA cabang Medan adalah
nomor 15 Medan.
Kabag
Pengawasan Kepala
Internal Cabang
Cabang Security
Administrator
Staf
Kepala
Pengawasan Kepala Operasi
Pemasaran
Internal Cabang
Cabang
Cabang
Kepala
Kepala/Kabag Kepala
BCA Layanan Pendukung
Prioritas Operasi
Account
Officer
COUNTER BCABIZZ
perbankan tersebut harus nyaman, aman, dan andal merupakan faktor penting
dalam membangun hubungan dengan nasabah dan dalam memperkuat posisi BCA
sebagai bank transaksi. Hal tersebut dirumuskan dalam visi, misi serta tata nilai.
5.3.1 Visi :
5.3.2 Misi :
perseorangan.
cara terbaik.
2. Integritas (Integrity)
memberikan manfaat bagi para nasabah. BCA juga menyediakan berbagai produk
dan layanan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan para pelaku
bisnis. Berbagai jenis produk dan layanan kredit juga disediakan, untuk memenuhi
Tahapan
Tahapan Gold
Tahapan Xpresi
Tapres
TabunganKu
Giro
Deposito Berjangka
BCA Dollar
berikut :
BCA Card
BCA MasterCard
BCA VISA
Kredit Sindikasi
Kredit Ekspor
Kredit Investasi
Distributor Financing
Supplier Financing
Dealer Financing
Warehouse Financing
Trust Receipt
sebagai berikut : .
Auto debit
Transfer
Remittance
Bank Notes
Open Payment
Payroll Services
Payable Management/Disbursement
Receivable Management/Collection
Liquidity Management
Bid Bond
Performance Bond
(P4BM)
impor, yaitu :
Negotiation
Bankers Acceptance
Bills Discounting
Spot
Forward
Swap
Debit BCA
Tunai BCA
Flazz
EDC BIZZ
SMS Top Up
6.1 Analisis
nasabah BCA Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah yang datang dan
bertransaksi pada Customer Service di BCA Medan. Jumlah sampel dan tingkat
Sampel Jumlah
Kuesioner yang diedarkan 150
Kuesioner yang digugurkan 15
Kuesioner yang digunakan 135
Tingkat pengembalian digunakan 135/150*100% = 90 %
Dari tabel 6.1 di atas terdapat 15 kuesioner yang digugurkan karena tidak
layak digunakan sebagai data. Alasannya adalah pengisian data tersebut tidak
sebesar 90 % atau sama dengan 135 responden atau dengan kata lain jumlah tersebut
adalah 109 % dari jumlah responden yang ditetapkan sebelumnya yaitu 128
responden. Adapun jawaban dari responden atas pertanyaan yang diajukan pada
46
a. Variabel Budaya
Pada variabel budaya, terdiri dari empat pertanyaan dan jawaban atas
Netral 36 26,67 %
Setuju 89 65,93 %
Netral 58 42,96 %
Setuju 68 50,37 %
Netral 69 51,11 %
Setuju 55 40,74 %
P4 Brand Image BCA kuat karena merupakan bank swasta nasional yang
Netral 59 43,70 %
Setuju 69 51,11 %
b. Variabel Sosial
Pada variabel sosial, terdiri dari empat pertanyaan dan jawaban atas
Xpresi
Netral 56 41,48 %
Setuju 77 57,04 %
P2 Saya membuka rekening Tahapan Xpresi karena anjuran dari orang tua /
Netral 65 48.1%
Setuju 63 46.7%
Netral 81 60,00 %
Setuju 44 32,59 %
Netral 68 50,37 %
Setuju 57 42,22 %
c. Variabel Pribadi
Pada variabel pribadi, terdiri dari empat pertanyaan dan jawaban atas
Netral 44 32,59 %
Setuju 87 64,44 %
Netral 77 57,04 %
Setuju 56 41,48 %
Netral 78 57,78 %
Setuju 46 34,07 %
Netral 73 54,07 %
Setuju 50 37,04 %
d. Variabel Psikologi
Pada variabel psikologi, terdiri dari empat pertanyaan dan jawaban atas
Netral 44 32,59 %
Setuju 85 62,96 %
Netral 68 50,37 %
Setuju 61 45,19 %
Netral 82 60,74 %
Setuju 42 37,11 %
Netral 66 48,89 %
Setuju 58 42,96 %
Pada variabel persepsi stimuli pemasaran, terdiri dari tujuh pertanyaan dan
Netral 19 14,07 %
Setuju 96 71,11 %
Netral 29 21,48 %
Setuju 88 65,19 %
P3 Promosi dan iklan Tahapan Xpresi menarik minat, dan mudah untuk
dimengerti / dipahami.
Netral 44 32,59 %
Setuju 75 55,56 %
Netral 62 45,93 %
Setuju 66 48,89 %
Netral 66 48,89 %
Setuju 59 43,70 %
Netral 64 47,41 %
Setuju 65 48,15 %
Netral 48 35,56 %
Setuju 82 60,74 %
Pada variabel keputusan nasabah, terdiri dari tujuh pertanyaan dan jawaban
Netral 11 8,15 %
Setuju 90 66,67 %
Netral 12 8,89 %
Setuju 87 64,44 %
Netral 23 17,04 %
Setuju 86 63,70 %
P4 Saya membuka rekening Tahapan Xpresi karena biaya dan suku bunga
Netral 36 26,67 %
Setuju 84 62,22 %
P5 Saya membuka rekening Tahapan Xpresi karena desai dan fitur sesuai
Netral 43 31,85 %
Setuju 81 60,00 %
Netral 45 33,33 %
Setuju 82 60,74 %
Netral 39 28,89 %
Setuju 94 69,63 %
dengan cara menyebarkan kuesioner untuk diisi para responden. Sebelum digunakan
responden untuk diketahui sejauh mana tingkat konsistensi antar responden sehingga
yang diajukan. Kuesioner tersebut harus valid sehingga kuesioner tersebut layak
a. Uji Reliabilitas
merupakan indikator dari variable atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil
Hasil uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0.05, artinya instrumen
dapat dikatakan reliabel bila nilai Alpha lebih besar dari r kritis. Dalam penelitian ini
Berdasarkan tabel 6.2 dapat dilihat semua variabel yang digunakan adalah
karena memiliki nilai alpha di atas 0,60. Nilai ini menunjukkan bahwa variabel yang
b. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut ( Ghozali, 2013).
Untuk menguji validitas, dilakukan uji korelasi pada indikator-indikator yang akan
tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang dapat diukur oleh kuesioner tersebut.
sebagai sampel dalam penelitian ini. Maka dalam hal ini jumlah n = 30, sehingga
besarnya nilai r table dapat diperoleh dari r tabel = 0,361 dengan taraf signifikansi 0,05
dan dengan menggunakan uji dua sisi. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :
Jika r hitung positif serta r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid.
Jika r hitung positif serta r hitung <r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak
valid.
Jika r hitung >r tabel , tetapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut
tidak valid.
Berdasarkan Tabel 6.3 Hasil Uji Validitas, semua item pertanyaan pada setiap
variabel dinyatakan valid. Hal ini ditunjukkan oleh nilai r hitung (Corrected Item Total
lebih relevan dalam penganalisaan. Pada penelitian ini uji asumsi klasik yang akan
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2013). Ada
dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
Agar data yang dihasilkan benar-benar berdistribusi normal maka dilakukan uji
signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal,
dan jika signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi
normal. Dari data pada table 6.4 di atas, dapat dilihat hanya variable psikologi
yang nilainya > 0,05 yaitu 0,051 maka data residual dinyatakan tidak
berdistribusi normal, hal ini karena nilai signifikansi (Asymp Sig 2 tailed)
Cara lain, dengan melihat normal probability plot yaitu dengan melihat
penyebaran data (titik) pada suatu sumbu diagonal dari grafik normal
Probability Plot (P-P Plot). Jika distribusi data residual normal, maka garis
Hasil output untuk uji normal distribusi dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Dari tampilan grafik normal plot dan grafik histogram dapat disimpulkan bahwa
normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
atau korelasi yang tinggi antara variabel-variabel independen dalam model regresi
linier berganda dengan melihat nilai Variance Inflation Factor ( VIF ) yang
dihasilkan.
Nilai Variance Inflation Factor ( VIF ) yang diperoleh dari output data
menunjukkan bahwa nilai VIF yang diperoleh < 10, dan toleransi mendekati nilai 1,
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Dari table 6.5 di atas dapat diketahui besarnya nilai Variance Inflation Factor
( VIF ) untuk ke lima variabel independen < 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa
ketidaksamaan variance dari residual. Model regresi yang baik adalah yang tidak
heteroskedastisitas adalah :
Jika terjadi pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
Dari hasil gambar 6.3 di bawah dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas,
titik-titik juga menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka dapat
variable. Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau
-1, berarti hubungan antara 2 variabel semakin kuat. Sebaliknya nilai mendekati 0,
Dari table 6.6 Hasil Koefisien Korelasi, dapat dilihat bahwa korelasi antara
Variabel budaya (X1) memiliki nilai korelasi = 0,538, artinya variabel budaya
Variabel sosial (X2) memiliki nilai korelasi = 0,494, artinya variabel sosial
Variabel pribadi (X3) memiliki nilai korelasi = 0,491, artinya variabel pribadi
Variabel stimuli (X5) memiliki nilai korelasi = 0,646, artinya variabel stimuli
Kesimpulan
Variabel persepsi stimuli (X5) adalah variabel yang memiliki korelasi paling kuat
sedangkan variabel budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3), dan psikologi (X4)
BCA Medan.
yang tercantum pada Tabel 6.7 Hasil Koefisien Determinasi, diperoleh koefisien
determinasi (R2) 0,525 atau 52,5 %. Hal ini berarti bahwa persentase sumbangan
variabel budaya, sosial, pribadi, psikologi dan persepsi stimuli pemasaran terhadap
variabel keputusan nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi pada BCA Medan,
dijelaskan oleh variable lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
model regrasi dalam memprediksi nilai Y. Dalam penelitian ini Standard Error
memprediksi nilai Y adalah sebesar 0,34040. Artinya model regresi semakin tepat
Correlations
KEPUTUSAN
_NASABA PSIKOLOG
H BUDAYA SOSIAL PRIBADI I STIMULI
Pearson KEPUTUSAN_
1.000 .538 .494 .491 .562 .646
Correlatio NASABAH
n
BUDAYA .538 1.000 .649 .652 .779 .389
antara variable independen (X) dan variable dependen (Y) secara serentak, nilai R
berkisar 0 sampai 1, apabila nilai semakin mendekati 1 maka hubungan yang terjadi
semakin kuat, dan sebaliknya apabila nilai R mendekati 0 maka hubungan yang
Menurut Sugiyono (2008) koefisien korelasi (R) dengan nilai 0,60 – 0,799
menunjukkan korelasi secara kuat. Maka nilai R = 0,725 pada output dikatakan kuat
membuka rekening Tahapan Xpresi pada BCA Medan, berkorelasi kuat secara
keseluruhan.
Model Summaryb
Change Statistics
Dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (5%), uji 2 sisi dengan derajat
135-5-1 = 129 . Dengan pengujian 2 sisi 5 % : 2 (sig.= 0,025) hasil diperoleh untuk
Jika t hitung ≤t table maka Ho diterima dan H1 ditolak (secara parsial tidak ada
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen) dan jika t hitung >
t table maka Ho ditolak dan H1 diterima (secara parsial ada pengaruh antara variabel
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .685 .282 2.424 .017
Pada tabel di atas dapat diketahui nilai t hitung untuk masing-masing variabel
Berdasarkan hasil uji t pada table 6.8 di atas dapat dilihat pengaruh masing-
masing variabel terhadap keputusan membuka rekening Tahapan Xpresi pada BCA
Nilai t hitung >t tabel (2,077 > 1,96), maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan
Nilai t hitung <t tabel (0,159 < 1,96), maka Ho diterima dan H1 ditolak. Dengan
Nilai t hitung <t tabel (0,362 < 1,96), maka Ho diterima dan H1 ditolak. Dengan
Nilai t hitung <t tabel (1,106 < 1,96), maka Ho diterima dan H1 ditolak. Dengan
Medan.
e. Pada variabel persepsi stimuli (X5) diketahui bahwa nilai t hitung = 6,821
Nilai t hitung >t tabel (6,821 > 1,96), maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan
Medan.
Kesimpulan
membuka rekening Tahapan Xpresi pada BCA Medan adalah sosial, pribadi
dan psikologi.
rekening Tahapan Xpresi pada BCA Medan adalah : budaya dan persepsi
stimuli.
Hasil Signifikansi Simultan (uji F) dapat dilihat dari output ANOVA hasil
analisis regresi linier berganda. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel
variabel dependen. Hal tersebut dapat dilihat pada table 6.8 Hasil Uji Statistik (uji F)
di bawah :
Berdasarkan output nilai F hitung >F tabel ( 28,522 > 2,21), maka Ho ditolak dan
H1 diterima artinya variabel budaya, sosial, pribadi, psikologi dan persepsi stimuli
6.2.1 Pembahasan
a. Secara Parsial
Berdasarkan Tabel 6.9 Signifikasi Parameter Individual (uji t), di dapat hasil
bahwa dari ke-lima variabel independen mempunyai nilai sig < 0.05 hanya
variabel budaya dan variabel persepsi stimuli pemasaran secara parsial yang
b. Secara Simultan
Berdasarkan hasil uji ANOVA sebagaimana dapat dilihat pada tabel 6.8 Uji
Simultan ( uji F ), didapat hasil bahwa F hitung > F tabel maka hipotesis Ho
ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara
bersama-sama dari variabel bebas Budaya (X1), Sosial (X2), Pribadi (X3),
tercantum pada Tabel 6.9 faktor persepsi stimuli pemasaran yang paling
faktor selanjutnya adalah faktor psikologi, faktor budaya, faktor sosial dan
a. Faktor Budaya
Menguatkan Brand Image yang unik untuk produk atau layanan yang
b. Faktor Sosial
c. Faktor Pribadi
Xpresi di BCA Medan adalah desain dan bentuk kartu Tahapan Xpresi agar
pencetakan foto pada kartu Xpresi secara instan, sehingga secara langsung
Tahapan Xpresi.
d. Faktor Psikologi
mahasiswa.
Nazir, Moh, Ph.D, 2003, Metode Penelitian, Cetakan Kelima, Penerbit Ghalia
Indonesia, Jakarta
Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran ; Edisi Milenium, Jilid 1, Alih
Bahasa Hendra Teguh, Prenhallindo, Jakarta
Kotler, Philip, dan Keller, Kevin, 2009, Manajemen Pemasaran ; Edisi 13, Jilid
1, Alih Bahasa Bob Sabran, MM, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Lovelock, Cristhoper H. dan Lauren K. Wright, 2010, Manajemen Pemasaran
Jasa, Alih bahasa Agus Widyantoro, Cetakan Kedua, Erlangga, Jakarta
Ghozali, Imam, 2013, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
21, Edisi Ketujuh, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang
Purwadi, Budi, 2000, Riset Pemasaran Implementasi dalam Bauran Pemasaran,
Grasindo, Jakarta
Schiffman, Leon dan Kanuk, Leslie Lazar, 2008, Perilaku Konsumen, Edisi
Ketujuh, Alih Bahasa Zoelkilfli Kasip, Macanan Jaya Cemerlang
Sugiarto, dkk, 2001,Teknik Sampling; Gramedia, Jakarta
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung
Sinulingga, Sukaria, 2012, Metode Penelitian, USU Press, Medan
Sumarwan, Ujang, dkk, 2013, Riset Pemasaran dan Konsumen, Cetakan Pertama,
Seri 3, IPB Press, Bogor
Sunyoto, Danang, 2012, Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen;
Cetakan Pertama, CAPS (Center for Academic Publishing Service),
Jakarta
Situmorang, Syafrizal Helmi, dan Muslich Lufti, 2011, Analisis Data Untuk Riset
dan Manajemen Bisnis, USU Press, Medan
Suwardi, Lubis, 2002, Teknik Penarikan Sampel; USU Press, Medan
Tjiptono, Fandy, 2004, Marketing Scale, Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Umar, Husein, 2005, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Cetakan
Keempat, Penerbit Gramedia Pustaka Utama berkerjasama dengan Jakarta
Business Research Center, Jakarta.
78
Jurnal :
Ginting, Ganjang Aritha, 2008, Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Permintaan Kredit Pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang
Medan, Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 2, hal : 42-27,
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Senoaji, FX. Ario Bagus, 2008, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Tingkat Kepuasan Konsumen” studi kasus pada PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk di Kota Semarang, Tesis Program Pascasarjana Program
Magister Manajemen, Universitas Diponegoro, Semarang.
Pertiwi, Isnugrahanti Dwita, 2012, Analisis Faktor - Faktor yang
Dipertimbangkan Pada Saat Membuka Tabungan Anak ( Studi Kasus pada
Tabungan BRI Janio), Program Studi Magister Manajemen, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
Undang-Undang :
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan
Undang-Undang nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan.