GELADIKARYA
Oleh:
MOHD. NAWI PURBA
NIM: 117007046
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M.Eng. Prof. Dr. Erman Munir, M.Sc.
ii
Simalungun. Permasalahan yang dihadapi BPRS Al-Yaqin pada saat ini yaitu
jumlah nasabah dan saldo yang cenderung fluktuatif dan mengalami penurunan.
Untuk masalah ini perlu dilakukan penelitian guna mengetahui penyebab masalah
mereka.
yang terdiri dari bukti fisik (tangible), kehandalan (reliability), daya tanggap
iii
Untuk itu, disarankan juga agar perusahaan meningkatkan kualitas Sumber Daya
iv
Riwayat Pendidikan:
- Sekolah Dasar : SDN 095217 Simalungun, Sumatera Utara,
Tamat Tahun 1987.
- Sekolah Menengah Pertama : SMPN 2 Simalungun, Sumatera Utara, tamat
Tahun 1990.
- Sekolah Menengah Atas : SMAN 2 Pematang Siantar, Sumatera Utara,
tamat Tahun 1993.
- Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor, Fakultas Teknologi
Pertanian, Jurusan Teknologi Pangan dan
Gizi Tamat Tahun 2000.
- Program Studi Magister Manajemen USU (2011 ~ 2014).
vi
adalah benar hasil karya yang belum pernah dipublikasikan. Semua sumber data
vii
viii
ix
Halaman
xi
LAMPIRAN ........................................................................................... 75
xii
Halaman
xiii
Halaman
xiv
Halaman
xv
PENDAHULUAN
secara terus-menerus atas kinerja. Tujuannya adalah agar dapat memberikan jasa
perusahaan jasa yaitu perbankan harus jeli dalam melihat peluang pasar serta
keinginan dan kebutuhan dari nasabah. Bank yang ingin berkembang dan
berkualitas dengan biaya yang lebih murah, dan pelayanan yang lebih baik serta
variabel yang berpengaruh dan saling berhubungan antara satu dengan yang
Yaqin adalah Bank Pembiayaan Rakyat dengan konsep syariah yang terletak di
Selain BPRS Al-Yaqin, terdapat beberapa bank dengan konsep syariah telah
Bank Muamalat Indonesia, Bank Sumut Unit Syariah, Bank Mega Syariah.
Ditambah lagi bank konvensional seperti BTPN, Bank Panin, BNI, Bank Mestika,
Bank Sumut, Bank Mandiri, BRI. Kondisi ini menunjukkan persaingan bisnis
BPRS Al-Yaqin fokus untuk melayani Usaha Mikro dan Kecil yang
menginginkan proses mudah, pelayanan cepat dan persyaratan ringan. BPRS Al-
Yaqin yang beroperasi dengan sistem syariah di Indonesia, sesuai dengan aturan
hukum yang mengacu pada Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 dan Peraturan
Kodya Pematang Siantar. Kantor pusat ada di Perdagangan serta dua cabang ada
di Kodya Pematang Siantar, yaitu Rambung Merah dan Sinaksak. BPRS Al-Yaqin
2013). Pada Tabel 1.1 disajikan data jumlah nasabah dan saldo BPRS Al-Yaqin
Tabel 1.1 Data jumlah nasabah dan saldo di BPRS Al-Yaqin Perdagangan
Kabupaten Simalungun.
Tabungan
720 401.151.139 748 370.387.836 561 341.091.114
Wadiah
Tabungan
576 772.706.708 567 870.852.467 555 697.109.663
Mudharabah
Deposito
30 829.500.000 23 1.580.500.000 20 1.693.000.000
Mudharabah
Dari data pada Tabel 1.1 terlihat bahwa pada periode tahun 2011-2013
terutama pada tahun 2013. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu dilakukan
dijawab ialah:
mengatasinya?
penelitian selanjutnya.
kegiatan ilmiah.
Kabupaten Simalungun
Kabupaten Simalungun
KERANGKA TEORITIS
dilakukan oleh Praskila Agatha Cristie (2013). Terdapat lima variabel bebas yaitu
assurance (jaminan layanan). Sedangkan terdapat satu variabel terikat (Y) yaitu
kepuasan nasabah.
Secara parsial (uji t) adanya pengaruh positip signifikan dari variabel kehandalan
(empathy) terhadap kepuasan nasabah pada BPR Syariah Rinjani Batu. Namun
variabel bukti fisik (tangible) belum terdapat pengaruh positif signifikan secara
parsial terhadap variabel Y kepuasan nasabah pada BPRS Rinjani Batu. Variabel
loyalitas pelanggan juga dilakukan oleh Siburian, dkk (2011). Hasil penelitian
sebesar 1.078 nilai loyalitas nasabah yang dipengaruhi selain variabel kualitas
pelayanan atau dengan asumsi variabel kualitas pelayanan dianggap sama dengan
nol atau tidak ada, dan variabel kualitas pelayanan mempengaruhi loyalitas
nasabah sebesar 0.255 poin. Hal ini ditunjang dengan tingkat tingkat signifikansi
kurang dari 5% yaitu sebasar 0% dan thitung lebih besar dari ttabel yaitu 11.944 >
1.660.
sebesar 0.351 nilai loyalitas nasabah yang dipengaruhi selain variabel kepuasan
nasabah atau dengan asumsi variabel kepuasan nasabah dianggap sama dengan
nol atau tidak ada, dan kepuasan nasabah mempengaruhi loyalitas nasabah sebesar
0.549. Hal ini ditunjang dengan tingkat tingkat signifikansi kurang dari 5% yaitu
sebesar 0% dan thitung lebih besar dari ttabel yaitu 11.549 > 1.660.
sehingga dapat diketahui bahwa sebesar 3.656 nilai kepuasan nasabah yang
kualitas pelayanan dianggap sama dengan nol atau tidak ada, dan variabel kualitas
kemudian juga dapat diketahui persamaan regresi linier berganda yaitu: Y = 0.070
sebesar 0.070 dipengaruhi oleh variabel selain variabel kualitas pelayanan dan
kepuasan nasabah atau dengan asumsi kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah
signifikan, sedangkan sebesar 46,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada
Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik.
yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering. Perilaku tersebut dapat
Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna, orang yang berbeda
akan mengartikannya secara berlainan tetapi dari beberapa definisi yang dapat kita
sudut pandang atau persepsi konsumen. Hal ini disebabkan karena konsumen
yang mengkonsumsi serta yang menikmati jasa layanan, sehingga merekalah yang
sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk
harapan pelanggan.
bahwa terdapat sepuluh variabel yang digunakan pelanggan dalam mengukur dan
10
1. Tangible (bukti fisik), yaitu tampilan fisik layanan, meliputi fasilitas fisik,
serta sifatnya yang dapat dipercaya sehingga pelanggan terbebas dari risiko.
yang lebih luas karena mencakup mereka yang memetik manfaat dari suatu
11
seseorang yang beberapa kali datang ke tempat yang sama untuk membeli suatu
barang atau peralatan. Irawan, (2004) menyatakan bahwa pelanggan adalah orang
bidang jasa, pelanggan adalah orang yang menggunakan jasa pelayanan. Dalam
kegiatan jual beli, pemasok, pengusaha, penumpang, dan penonton pada layanan
kompetitif saat ini. Kepuasan pelanggan atas sebuah produk atau jasa akan sangat
produk atau jasa yang kita berikan apabila pelayanan yang diperoleh dapat
dapat diukur dari kesenjangan antara harapan dan persepsi pelanggan tentang
yaitu: pertama, apa yang diyakini oleh pelanggan akan dapat terjadi saat
(harapan). Persepsi adalah apa yang dilihat atau dialami setelah memasuki
12
Konsep kepuasan pelanggan telah dibahas secara luas oleh sejumlah pakar
(atau hasil) yang dirasakan dengan harapannya. Jadi, tingkat kepuasan adalah
fungsi dari gap antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Dengan kata lain
definisi singkat tentang kepuasan pelanggan adalah kualitas produk dan jasa yang
atau kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja berada di bawah harapan,
pelanggan tidak puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau
Kotler (2002) menyatakan bahwa jasa sebagai setiap tindakan atau kegiatan
yang dapat ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain, yang pada dasarnya tidak
dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik. Sedangkan menurut
Lovelock dan Wright (2005), jasa adalah tindakan atau kinerja yang menciptakan
13
Jasa bersifat tidak berwujud. Tidak seperti halnya produk fisik, jasa tidak dapat
dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Untuk
mengurangi ketidakpastian, para pembeli mencari tanda atau bukti dari mutu
jasa. Mereka akan menarik kesimpulan mengenai mutu jasa dari tempat, orang,
peralatan, alat komunikasi, simbol, dan harga yang mereka lihat. Oleh karena
itu, tugas penyedia jasa adalah mengelola bukti mutu jasa untuk mewujudkan
Karena klien juga hadir saat jasa itu dilakukan, interaksi penyedia-klien
3. Variability (bervariasi).
Karena tergantung pada siapa yang menyediakan serta kapan dan dimana jasa
itu diberikan, jasa sangat bervariasi. Pembeli jasa menyadari keragaman yang
14
Jasa tidak bisa disimpan. Sifat jasa itu mudah lenyap (perishability) tidak
pribadi, pengalaman masa lampau, rekomendasi dari mulut ke mulut, dan iklan.
meliputi harapan yang disebabkan oleh orang lain dan filosofi pribadi tentang
jasa.
15
terhadap jasa. Faktor ini meliputi: (1) Situasi darurat pada saat pelanggan
jasa asuransi mobil pada saat terjadi kecelakaan lalu lintas), (2) Jasa terakhir
yang dikonsumsi pelanggan dapat pula menjadi acuan untuk menentukan baik-
atau derajat pelayanan perusahaan lain yang sejenis. Jika konsumen memiliki
semakin besar.
5. Self-perceived service role. Faktor ini adalah persepsi pelanggan tentang tingkat
konsumen yang terlibat dalam proses pemberian jasa ternyata tidak begitu baik,
pemberi jasa.
bisa mempengaruhi kinerja jasa, yang berada di luar kendali penyedia jasa.
atau non personal) oleh organisasi tentang jasanya kepada pelanggan. Janji ini
16
dengan jasa, yang memberikan kesimpulan bagi pelanggan tentang jasa yang
(secara personal atau non personal) yang disampaikan orang lain secara
dipercayainya, seperti para ahli, teman, keluarga, dan publikasi media massa.
Pengalaman masa lampau meliputi hal-hal yang telah dipelajari atau diketahui
Secara harfiah loyal berarti setia, atau loyalitas dapat diartikan sebagai suatu
kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran
sendiri pada masa lalu. Usaha yang dilakukan untuk menciptakan kepuasaan
17
berulang kali.
produk.
18
kelekatan pelanggan pada suatu merek, toko, pabrikan, pemberi jasa, atau entitas
lain berdasarkan sikap yang menguntungkan dan tanggapan yang baik, seperti
terus menerus oleh pengambil keputusan dengan memperhatikan satu atau lebih
merek alternatif dari sejumlah merek sejenis dan merupakan fungsi proses
psikologis. Perlu ditekankan bahwa hal tersebut berbeda dengan perilaku membeli
orang yang membeli, khususnya yang membeli secara teratur dan berulang-ulang.
Pelanggan merupakan seseorang yang terus menerus dan berulang kali datang ke
suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu
produk atau mendapatkan suatu jasa dan membayar produk atau jasa tersebut.
konsistensi yang tinggi, namun tidak hanya membeli ulang suatu barang dan jasa,
19
1. Kepuasan (Satisfaction)
Dimana konsumen dapat terpengaruh oleh sebuah merek yang memiliki daya
tersebut. Ikatan yang tercipta dari sebuah merek ialah ketika konsumen
merasakan ikatan yang kuat dengan konsumen lain yang menggunakan produk
3. Kepercayaan (Trust)
Jika konsumen akan merasa nyaman dengan sebuah merek kerika situasi
20
Ketika kita mendapatkan pelayanan yang baik dari perusahaan, maka kita akan
kepuasan konsumen, selain itu juga erat kaitannya dalam menciptakan keuntungan
bagi perusahaan. Semakin berkualitas produk dan pelayanan yang diberikan oleh
perusahaan maka kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan akan semakin tinggi,
Tjiptono (2002).
loyalitas pelanggan dan membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut yang akan
kepuasan adalah sejauh mana suatu tingkatan produk dipersepsikan sesuai dengan
harapan pembeli.
menjadi harmonis, menjadi dasar bagi pembelian ulang dan menciptakan loyalitas
perusahaan.
21
menimbulkan ikatan emosi yang kuat dan komitmen jangka panjang dengan
perusahaan.
Tjiptono (2002) menyatakan ada enam indikator yang bisa digunakan untuk
merek tersebut, selalu menyukai merek tersebut, tetap memilih merek tersebut,
yakin bahwa merek tersebut yang terbaik, dan merekomendasikan merek tersebut
Bank dengan konsep syariah adalah bank yang semua transaksinya harus
berdasarkan akad yang dibenarkan oleh syariah. Semua transaksi harus mengikuti
kaidah dan aturan yang berlaku pada akad-akad muamalah syariah. Menurut
Khalid (2005), menyebutkan bahwa bank syariah adalah bank yang tata cara
beroperasinya didasarkan kepada tata cara bermualat secara islam, artinya bank
(2005) menyatakan bank syariah ialah bank yang berasaskan kemitraan, keadilan,
artinya yang diterima oleh bank disalurkan kepada pembiyaan, keuntungan yang
22
(2000).
lahirnya tiga embrio bank perkreditan rakyat syariah (BPRS) di Jawa Barat pada
tahun 1991. Bank syariah secara nasional mulai lahir pertama kali pada tahun
1991 dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan mulai resmi
beroperasi pada tanggal 1 Mei 1992. Pada awal berdirinya keberadaan bank
syariah belum mendapat perhatian yang optimal dalam tatanan industri perbankan
yang mengatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat
dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah, maka bank syariah mulai
23
KERANGKA KONSEPTUAL
penelitian ini bersumber dari latar belakang permasalahan dan kajian teoritis yang
Simalungun.
Variabel bebas pada penelitian ini adalah kualitas pelayanan yang terdiri
Gambar 3.1.
X2 Kehandalan (reliability)
Kepuasan Loyalitas
X3 Daya Tanggap (responsiveness)
(Y) (Z)
X4 Perhatian (empathy)
X5 Keamanan/kenyamanan (assurance)
24
Simalungun.
25
METODE PENELITIAN
penelitian yang diuji dengan model statistik dan mempunyai kerangka berpikir
survei. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), bahwa penelitian survei adalah
4.2.1 Lokasi
4.2.2 Waktu
Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Mei sampai dengan Oktober 2014.
26
Bulan
No. Jenis Kegiatan
05 06 07 08 09 10 11 12
1. Pengajuan usulan Geladikarya
2. Kolokium
3. Pengumpulan dan analisis data
4. Penyusunan Draft Geladikarya
5. Seminar perusahaan
6. Perbaikan pasca seminar
geladikarya
7. Sidang geladikarya
8. Perbaikan dan penggandaan
Geladikarya
Simalungun.
bagian dari keseluruhan obyek atau populasi yang harus mengandung dua kriteria
N
n
1 Ne 2
Keterangan:
n = Jumlah Responden
N = Jumlah Populasi (pelanggan)
27
N = 1136
n = 92 orang
dan informasi yang mendukung penelitian ini dari Bank Pembiayaan Rakyat
a) Data primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dari subyek penelitian melakukan
(questionnaire).
b) Data sekunder
28
29
Definisi operasional variabel untuk hipotesis kedua terdapat pada Tabel 4.3.
30
daftar pertanyaan sehingga benar-benar dapat mengukur apa yang ingin diukur
mengorelasikan masing-masing skor item dengan skor total, skor total adalah
menggunakan rumus:
n ix ( i )( x)
rix
n i 2
( i ) 2 n x 2 ( x ) 2
Keterangan:
i = skor item
x = skor total
n = banyaknya subjek
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikasi 0,05. kriteria
a. Jika r hitung ≥ r tabel ( uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen item-item
31
valid).
Uji Reliabilitas adalah alat ukur berkenan dengan derajat konsistensi dan
k b
2
rn 1 21
k 1
Keterangan:
rn = reliabilitas instrumen
21 = varian total
Nilai koefisien reliabitas berkisar antara 0-1. Semakin tinggi nilai koefisien
baik adalah lebih besar dari 0.70 (Kaplan dan Saccuzo, 1993).
mengenai kualitas pelayanan yang terdiri dari: bukti fisik (tangible), kehandalan
32
pelanggan adalah valid karena r hitung > r tabel (0.361) pada α= 0.05. Dari hasil
analisis didapatkan nilai Alpha lebih sebesar 0,70. Karena nilainya lebih besar dari
reliabel, yang artinya semua item pertanyaan variabel bebas dan variabel terikat
adalah reliabel. Hasil uji validitas dan reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 2.
hipotesis yang menyatakan: kualitas pelayanan yang terdiri dari: bukti fisik
penelitian ini adalah analisis regresi berganda, dengan rumus sebagai berikut:
Y a b1 X 1 b2 X 2 b3 X 3 b4 X 4 b5 X 5 e
33
Y = Kepuasan pelanggan
a = Konstanta
b1 – b5 = Koefisien regresi variabel X1 – X5
X1 = Bukti fisik (tangible)
X2 = Kehandalan (reliability)
X3 = Daya tanggap (responsiveness)
X4 = Perhatian (empathy)
X5 = Keamanan/kenyamanan (assurance)
e = Term of error
2
2. Uji Koefisien Determinasi R
2
Uji Koefisien Determinasi R bertujuan untuk mengukur seberapa besar
Hipotesa diterima apabila thitung lebih besar dari ttabel (th > tt) atau diperoleh p <
2
0,05. Untuk pengaruh yang dominan ditentukan oleh p yang terkecil atau R
mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel dependen. Pada uji F ini
ditentukan nilai F tabel dapat dilihat pada tabel F dengan menggunakan rumus:
R2 / k
Fb
(1 R 2 ) / (n k 1
34
menentukan nilai t hitung dengan t tabel. Pada uji t ini ditentukan nilai t tabel
rumus df : n – k -1.
Keterangan :
df : Derajat kebebasan
n : Jumlah sampel
Untuk menguji secara parsial melalui uji t dalam untuk mencari tingkat dominansi
Rs n 2
t
1 (rs )
2
Dimana :
35
1. Persamaan Regresi
Z a bY e
Dimana :
Z = Loyalitas pelanggan
a = Konstanta
b = Koefisien regresi variabel Y
Y = Kepuasan pelanggan
e = Term of error
Pengujian ini menggunakan α = 0,025 atau tingkat kepercayaan 95%,
melihat seberapa kuat hubungan antara kedua variabel dan untuk melihat seberapa
pelanggan (Y).
regresi cukup sering dalam mencocokkan model prediksi ke dalam sebuah model
36
Uji ini dilakukan untuk menunjukkan simetris tidaknya distribusi data. Uji
a. Jika data menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis
Uji ini dilakukan untuk menunjukkan ada tidaknya korelasi yang besar
Factor (VIF). Nilai VIF dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai
berikut:
1
Variance Inflation Factor (VIF) =
1 Ri 2
Tolerance = 1 – R2
37
yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari suatu observasi ke
metode grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar
a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola teratur,
heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah
2001).
38
Simalungun, merupakan satu-satunya BPR yang beroperasi dengan Sistem Syariah Islam di
September 2005.
Pendirian PT. BPRS Al-Yaqin diprakarsai oleh tokoh-tokoh muslim yang berada di
kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, dengan cita-cita agar
masyarakat khususnya di Kecamatan Bandar dapat tersentuh oleh muamalah dengan Sistem
Syariah Islam. Adapun para pemegang saham, dewan komisaris, dewan syariah, dan direksi di
Tabel 5.1 Susunan Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Dewan Syariah, dan Direksi
BPRS Al-Yaqin
Pemegang Saham
Ir H. Iskandar Sinaga Pemegang saham
Hj. Prihati Pemegang saham
H. Muhammad Ali Damri, S.Ag Pemegang saham
Ir. H. Ahmad Saleh Pemegang saham
H. Masdi Saragih Pemegang saham
H. Arifin Pemegang saham
Dewan Komisaris
H. Aman Pinem Komisaris Utama
H. Mahmud Megaria Harahap Komisaris
Dewan Syariah
Drs. H. Muhammad Ali Lubis Ketua
Direksi
Kasim Saleh Nasution Direktur Utama
5.2 Visi, Misi, Strategi dan Tujuan PT. BPRS Al-Yaqin
39
1. Visi
c) BPR Syariah yang mampu memberikan tampilan yang kental dengan pelayanan
sistem syariahnya.
2. Misi
a) Menjadi BPR Syariah yang dijalankan secara profesional dengan fokus pada
keunggulan pelayanan yang Islami, orientasi pasar yang halal dan jiwa kewirausahaan.
c) Menjadi BPR Syariah yang mampu memberikan inovasi dalam kegiatan investasinya.
pasarnya dengan tetap konsisten pada penerapan sistem syariah Islam yang diyakini
40
terutama kelas menengah dan bawah dengan memberikan pelayanan jasa perbankan
melalui sistem syariah islam pada masyarakat ekonomi kecil dan mikro.
Direktur
Utama
Direktur
vacant
Operasional
Bagian
Tab/Deposito
Bagian
Pembukuan
Bagian
Teller
Bagian
Umum/SDI
Bagian
Keamanan
1. Setiap nasabah yang datang ke kantor BPRS Al-Yaqin maka terlebih dahulu petugas
“Assalamu’alaikum”.
kantor “ bapak/ibu ada yang bisa kami bantu”. Setelah petugas keamanan mengetahui
maksud dan tujuan nasabah tersebut, maka petugas keamanan diharuskan menuntun
41
yang akan dituju masih melayani nasabah lain, maka petugas keamanan
menyerahkan nasabah tersebut kepada bagian sesuai maksud dan tujuan nasabah
tersebut.
4. Di wajibkan bagi setiap pegawai kantor memberikan salam bila ada nasabah yang di
serahkan oleh petugas keamanan (“Assalamu’alaikum, bapak/ibu ada yang bisa kami
bantu”), maka setiap pegawai wajib melayani nasabah tersebut dengan cara
nasabah tersebut mengerti dan paham dengan maksud dan tujuan nasabah tersebut.
5. Apabila nasabah tersebut telah selesai dengan maksud dan tujuannya, maka pegawai
informasi yang lain (“bapak/ibu ada yang bisa kami bantu yang lainnya”) jika si
Assalamu’alaikum”).
6. Bagi setiap nasabah yang telah selesai dilayani, maka petugas keamanan diwajibkan
mengucapkan salam dan membukakan pintu buat nasabah yang mau keluar (“terima
42
BPRS Al-Yaqin Perdagangan) yang ditampilkan secara deskriptif. Data responden ini
memberikan beberapa informasi secara sederhana keadaan responden yang dijadikan obyek
penelitian. Data deskriptif memberikan jawaban tentang jenis kelamin responden, lama
menjadi pelanggan BPRS Al-Yaqin, usia, pendidikan terakhir, dan pekerjaan. Di dalam
penelitian ini ada sebanyak 92 orang responden yang terdiri dari 45 responden tabungan
Kuesioner telah diisi oleh 92 responden, kemudian diolah menjadi data penelitian.
diketahui bahwa sebagian besar responden menjadi pelanggan lebih dari 1 tahun yaitu
sebanyak 58,70%, sedangkan menjadi pelanggan kurang <6 bulan sebanyak 2,1%.
43
frekuensi responden menurut usia diperoleh 94,57% adalah berusia antara 20 – 50 tahun,
disusul 3,26% berusia < 20 tahun, kemudian 2,17% berusia > 50 tahun.
Persentase frekuensi menurut jenjang pendidikan terakhir diperoleh sebagian besar responden
memiliki jenjang pendidikan terakhir adalah SMA sebanyak 67,39%, sedangkan yang jenjang
pekerjaan lain-lain terdapat 18,48%, pegawai swasta sebanyak 8,70%, PNS sebanyak 7,61%
44
Berdasarkan Tabel 6.1 dapat dilihat bahwa meskipun paling banyak responden
mengatakan puas terhadap beberapa pernyataan tentang bukti fisik, yaitu: a) ruangan
pelayanan yang selalu bersih dan teratur; b) penampilan Teller menarik dan rapi; c) karyawan
melayani nasabah dengan ramah; d) menggunakan peralatan modern, seperti komputer dan
telepon; e) memiliki area parkir bersih dan teratur; dan f) ruang tunggu luas dan cukup
pencahayaan. Namun dari hasil kuesioner juga diperoleh bahwa masih banyak responden
yang menjawab tidak puas dan ragu-ragu. Terdapat 46,8% responden tidak puas terhadap
brosur promosi dan informasi BPRS Al-Yaqin tersedia; terdapat 23,9% responden tidak puas
dan 44,6% menjawab ragu-ragu untuk pernyataan ketersediaan kotak sampah di ruang
tunggu; sebanyak 26,3% responden tidak puas dan 41,3% menjawab ragu-ragu dengan
kebersihan toilet di BPRS Al-Yaqin. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa sebesar
Ada juga responden tidak puas dan sangat tidak dengan ruang tunggu dan
pencahayaan di BPRS Al-Yaqin dengan total 13,1% dan menjawab ragu-ragu sebanyak
21,7%. Kondisi gedung BPRS Al-Yaqin juga diragukan oleh responden sebanyak 25%.
45
26,1%. Ruangan pelayanan BPRS Al-Yaqin selalu bersih dan teratur seperti kursi, meja,
lantai serta bangunan terawat dengan baik, dijawab ragu-ragu oleh reponden sebanyak 21,7%.
Dari pernyataan dan penjelasan responden pada variabel bukti fisik (tangible) yang
menyatakan puas dan sangat puas tertinggi terdapat pada penampilan teller BPRS Al-Yaqin
yaitu 72,9% dan jawaban tertinggi yang menjawab ragu-ragu, tidak puas, dan sangat tidak
puas pada pernyataan ketersediaan brosur promosi dan informasi BPRS Al-Yaqin sebanyak
75,1%.
46
Berdasarkan Tabel 6.2 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab puas
teradap seluruh pertanyaan tentang kehandalan pegawai BPRS Al-Yaqin, hal ini dapat dilihat
dari 80,4% responden menjawab puas terhadap kehandalan customer service BPRS Al-Yaqin
dalam menangani nasabah; 44,6% responden menjawab puas terhadap teller BPRS Al-Yaqin
yang dapat diandalkan dalam mengelola dokumen data nasabah tanpa kesalahan; 46,8%
responden puas terhadap teller yang mampu memberikan pelayanan dengan cepat dan tepat.
Dari hasil juga diketahui sebanyak 54,4% responden puas terhadap pekerja marketing yang
mampu menyampaikan informasi secara baik; 60,9% responden percaya terhadap semua
pekerja BPRS Al-Yaqin, dan 52,2% responden puas terhadap proses administrasi yang tidak
berbelit-belit.
Meskipun sebagain besar responden menyatakan puas terhadap kehandalan BPRS Al-
Yaqin, namun dari hasil juga terlihat bahwa persentase responden yang menjawab ragu-ragu
juga banyak, bahkan ada juga yang menjawab tidak puas terutama dalam hal teller BPRS Al-
Yaqin yang tidak dapat menyelesaikan pelayanan tepat waktu (25,0%), dan pekerja customer
service BPRS Al-Yaqin yang tidak mampu memberikan informasi yang dibutuhkan (23,9%).
Pada pernyataan teller BPRS Al-Yaqin dapat diandalkan mengelola dokumen nasabah tanpa
kesalahan banyak responden menjawab ragu-ragu yaitu sebanyak 46,7%. ada juga responden
tidak puas dengan proses administrasi di BPRS Al-Yaqin tidak berbelit-belit yaitu sebanyak
9,8%. Dari pernyataan dan penjelasan responden pada variabel kehandalan (reliability) yang
menyatakan puas dan sangat puas tertinggi terdapat pada pernyataan Customer Service BPRS
Al-Yaqin dapat diandalkan dalam menangani nasabah sebanyak 80,4% dan dan jawaban
tertinggi yang menjawab ragu-ragu, dan tidak puas pada pernyataan Pekerja Customer Service
BPRS Al-Yaqin mampu memberikan informasi yang dibutuhkan yaitu sebanyak 71,7%.
47
Berdasarkan Tabel 6.3 dapat dilihat bahwa sebagian besar (80,4%) responden puas
dan sangat puas terhadap karyawan BPRS Al-Yaqin yang segera memberikan pelayanan yang
dibutuhkan oleh nasabah; sebanyak 71,8% responden puas terhadap customer service yang
tanggap atas masalah yang disampaikan nasabah; terdapat 64,1% responden puas terhadap
teller yang selalu menginformasikan kepada nasabah tentang kepastian waktu pelayanan jasa;
65,2% responden merasa puas terhadap customer service yang kompeten menangani keluhan
nasabah, dan sebesar 59,8% responden puas terhadap satpam yang selalu siap membantu
48
ragu-ragu dan tidak puas untuk setiap pertanyaan tentang daya tanggap (responsivenes). Hal
tersebut terlihat dari jawaban responden yang tidak puas terhadap teller BPRS Al-Yaqin tidak
selalu mengucapkan salam saat melayani nasabah (31,5%), dan 18,5% responden mengatakan
tidak puas terhadap petugas satpam yang tidak cepat memberikan nomor antrian kepada
nasabah.
mengatakan puas untuk setiap pertanyaan tentang variabel perhatian (empathy), namun dari
hasil juga terlihat bahwa masih banyak responden yang menilai bahwa kepedulian pegawai
BPRS Al-Yaqin pada nasabah masih cukup rendah, hal ini dapat dilihat dari banyaknya
responden yang menjawab ragu-ragu pada pernyataan tentang teller BPRS Al-Yaqin
memberikan perhatian secara individu kepada nasabah yaitu sebanyak 53,3% dan tidak puas
4,3%. Pada pernyataan satpam BPRS Al-Yaqin selalu siap melayani nasabah dijawab ragu-
ragu sebanyak 44,6% dan tidak puas sebanyak 2,2%. pada pernyataan teller BPRS Al-Yaqin
selalu mengucapkan salam saat melayani nasabah sangat puas dan puas sebanyak 78,3%.
Dari pernyataan dan penjelasan responden pada variabel perhatian (empathy) yang
menyatakan puas dan sangat puas tertinggi terdapat pada pernyataan Dalam memberikan
pelayanan teller BPRS Al-Yaqin selalu tersenyum dan memelihara kontak mata dengan
nasabah sebanyak 86,9% dan jawaban tertinggi yang menjawab ragu-ragu, dan tidak puas
pada pernyataan semua karyawan BPRS Al-Yaqin memperlakukan nasabah secara penuh
49
50
Berdasarkan Tabel 6.5 diketahui bahwa kenyamanan yang diberikan BPRS Al-Yaqin
pada nasabah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari banyaknya responden yang menjawab puas
Nasabah BPRS Al-Yaqin menyatakan kepuasaannya terutama rasa aman dalam menyimpan
dan meminjam uang di BPRS Al-Yaqin (74,0%), sebesar 63,1% responden merasa aman
sewaktu melakukan transaksi di BPRS Al-Yaqin, dan sebesar 63,0% responden puas terhadap
(assurance) yang menyatakan puas dan sangat puas tertinggi terdapat pada pernyataan Saya
merasa aman menyimpan dan meminjam uang di BPRS Al-Yaqin sebanyak 74% dan jawaban
tertinggi yang menjawab ragu-ragu, dan tidak puas pada pernyataan proses administrasi
51
Berdasarkan Tabel 6.6. diketahui bahwa kepuasan yang diberikan BPRS Al-Yaqin
pada nasabah masih belum baik, hal ini dapat dilihat dari banyaknya responden yang
menjawab ragu-ragu dan tidak puas pada pertanyaan tentang variabel kepuasan. Pada
pernyataan saya puas sebagai nasabah BPRS Al-Yaqin dijawab ragu-ragu dan tidak puas
sebanyak 71,7%, diantaranya sebanyak 14,1% responden menyatakan tidak puas. Pada
puas dan sangat puas sebanyak 58,7%. Dari pernyataan responden kualitas pelayanan di
Berdasarkan Tabel 6.7 diketahui bahwa loyalitas yang diberikan BPRS Al-Yaqin pada
nasabah belum baik, hal ini dapat dilihat dari banyaknya responden yang menjawab ragu-ragu
BPRS Al-Yaqin kepada orang lain. Tetapi sebanyak 55,4% responden memilih BPRS Al-
Yaqin menjadi pilihan utama dalam berhubungan dengan bank. Sebanyak 48,9% responden
ragu-ragu untuk menceritakan keunggulan BPRS Al-Yaqin. Pernyataan tertinggi untuk setuju
52
kepada orang lain yaitu sebanyak 62%. Pernyataan tertinggi dijawab ragu-ragu terdapat pada
pernyataan Saya akan menceritakan keunggulan BPRS Al-Yaqin kepada lain yaitu sebanyak
48,9%.
Pengujian normalitas data dengan analisis grafik dilakukan dengan melihat titik-titik
sebaran data pada kurva uji normalitas pada penelitian ini dengan menggunakan analisis
grafik dengan kurva Normal Probability Plot pada of Regresion Standardized Residual.
Dalam hal analisis grafik tersebut, data akan dinyatakan normal jika titik sebaran data tersebar
tidak terlalu jauh (mengikuti) arah garis diagonal dan dinyatakan tidak normal jika terjadi
keadaan sebaliknya. Hasil analisis grafik diperlihatkan pada Gambar 6.1 dan Gambar 6.2
berikut ini:
53
Berdasarkan hasil analisis grafik yang disajikan pada Gambar 6.1 dan 6.2 dapat dilihat
bahwa, baik data pada variabel kepuasan maupun loyalitas tersebar searah garis diagonal
kurva. Sesuai dengan ketentuan pada analisis grafik, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
terikat penelitian untuk pengujian hipotesis pertama dan kedua terdistribusi secara normal dan
Uji multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah pada model berganda ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
multikolinearitas. Untuk uji multikolinearitas pada penelitian ini adalah dengan melihat nilai
Menurut Ghozali (2005) nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah Tolarance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF >10.
Tabel 6.8 di atas menunjukkan bahwa nilai Tolarance tidak kurang dari 0,10 yang
berarti tidak ada korelasi antar variabel independen (tangible, reliability. Responsiveness,
assurance dan empahty). Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga
menunjukkan hal yang sama, dimana tidak ada satupun variabel independen yang memiliki
nilai VIF lebih dari 10. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi pada pengujian
54
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi berganda
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedasitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Untuk melakukan uji heteroskedasitisitas pada penelitian ini menggunakan uji glejser,
Dari hasil di atas jelas menunjukkan bahwa tidak terdapat variabel independen (Tangible,
independen nilai Absolut Unstandarized (AbsUT). Hal ini terlihat dari nilai t hitung yang
diperoleh lebih kecil dari t tabel (n=92) pada taraf 5% sebesar 1.986 sehingga dapat disimpulkan
bahwa model regresi berganda untuk variabel independen tidak terjadi heteroskedastisitas.
Seperti halnya pada hipotesis pertama, pada hipotesis kedua juga menunjukkan bahwa
variabel independen juga memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap Absolut
55
sederhana dari dalam penelitian ini juga tidak mengandung adanya heteroskedastisitas, dan
data penelitian layak untuk dilanjutkan pada analisis selanjutnya yaitu regresi berganda untuk
pengujian hipotesis pertama dan regresi sederhana untuk pengujian hipotesis kedua.
pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangible), kehandalan (reliability),
menentukan koefisien regresi, koefisien determinasi, nilai F hitung dan t hitung. (kemudian
dibandingkan dengan F tabel dan t tabel). Berikut adalah beberapa penjelasan masing-masing
Dari Tabel 6.11 di atas dapat disusun sebuah persamaan regresi berganda sebagai
berikut:
diintepretasikan bahwa kualitas pelayanan yang terdiri dari: bukti fisik (tangible), kehandalan
56
kualitas pelayanan yang terdiri dari: bukti fisik (tangible), kehandalan (reliability), daya
hubungan masing-masing variabel kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan dapat dilihat
Berdasarkan data yang tersaji pada Tabel 6.12 di atas ketahui bahwa kualitas
pelayanan kepada pelanggan secara bersama-sama memiliki hubungan yang tinggi dengan
kepuasaan pelanggan, dimana dari hasil perhitungan koefisien determinasi sebesar 0,582.
Dapat diketahui bahwa variabel kualitas pelayanan kepada pelanggan yang diwujudkan dalam
kualitas pelayanan yang terdiri dari: bukti fisik (tangible), kehandalan (reliability), daya
memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap kepuasan pelanggan dengan determinasi
sebesar 58,2%. Sedangkan 42,8% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang
57
Hasil uji hipotesis secara serempak dimaksudkan untuk mewujudkan seberapa besar
pengaruh variabel bebas kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangible), kehandalan
(assurance) terhadap variabel terikat kepuasan pelanggan secara bersamaan. Dari pengujian
lima variabel bebas dan variabel terikat tersebut hasil lengkapnya dapat dilihat pada Tabel
6.13.
Dari Tabel 6.13 diperoleh nilai F hitung sebesar 23,951 dengan menggunakan tingkat
kepercayaan (confidence interval) 95% atau α = 0,05 maka dari tabel distribusi F diperoleh
nilai 2,32. Sesuai dengan hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut maka dapat dilihat
bahwa Fhitung (23,951) > F tabel (2,32), dengan demikian maka keputusannya adalah menolak
Ho dan menerima Ha, yang artinya adalah secara serempak kualitas pelayanan yang terdiri
Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) berpengaruh nyata atau
tidak terhadap variabel (Y). Pengujian secara parsial (t-test) adalah pengujian yang mencari
tingkat dominasi pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Hasil
uji parsial tentang pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari: bukti fisik (tangible),
58
Dari Tabel 6.14 di atas diketahui t hitung untuk masing-masing variabel sebagai
berikut: Variabel tangible (X1) memiliki nilai t hitung sebesar 1.592, variabel reliability (X2)
memiliki t hitung sebesar 3.373, variabel responsiveness (X3) memiliki t hitung sebesar
0,890, variabel empathy (X4) memiliki t hitung sebesar 0.669, dan variabel assurance (X5)
Dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 92 orang, maka dari tabel kritik t-test
diperoleh nilai t sebesar 2.281. Diketahui bahwa variabel kehandalan (reliability) dan
(t hitung > t tabel), sedangkan tiga variabel yakni bukti fisik (tangible), daya tanggap
(responsiveness) dan perhatian (empathy) tidak memberikan pengaruh yang dominan ( t hitung
< t tabel).
Pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari: bukti fisik (tangible), kehandalan
1. Variabel bukti fisik (tangible) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,115 (p value >
0,025), yang menunjukkan variabel bukti fisik (tangible) tidak memiliki pengaruh
59
dalam memberikan pelayanan mengenai bukti fisik (tangible) masih perlu ditingkatkan
lagi agar dapat lebih membuat mereka merasa puas, terutama untuk kondisi area parkir.
2. Variabel kehandalan (reliability) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,001 (p value <
banyak responden yang menjawab ragu-ragu dan tidak puas, namun masih banyak juga
responden yang memberi tanggapan puas, dan beberapa yang memberi tanggapan sangat
puas. Hal ini terjadi karena mereka menganggap pelayanan yang diberikan kepada mereka
value > 0,025) yang menunjukkan variabel daya tanggap (responsiveness) tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan harus
dapat meningkatkan lagi pelayanan mengenai daya tanggap (responsiveness) dengan terus
memberikan pelayanan yang baik dan cepat mengambil inisiatif terhadap permasalahan
yang dihadapi pelanggan serta selalu menunjukkan sikap yang siap untuk membantu
4. Variabel perhatian (empathy) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,505 (p value >
0,025) yang menunjukkan variabel empathy tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini dikarenakan setiap pelanggan masih merasa belum
memperoleh perhatian khusus, seperti pemeliharaan hubungan yang baik, perolehan jasa
yang sama rata, dan karyawan yang belum mampu merespon apa yang dibutuhkan
pelanggan dengan baik dan tentunya akan menimbulkan rasa tidak senang dari diri
pelanggan.
60
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini dikarenakan
menginginkan pelayanan yang baik dari Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Al-
Yaqin Perdagangan Kabupaten Simalungun sehingga pelanggan merasa yakin dan tidak
khawatir dalam menggunakan jasa Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Al-Yaqin.
kepuasan terhadap loyalitas. Pengujian juga dilakukan melalui tahapan menentukan koefisien
Dari Tabel 6.15 di atas dapat disusun sebuah persamaan regresi sederhana sebagai
berikut :
Z = 5,156 + 0,753Y
kepuasan memberikan pengaruh positif terhadap loyalitas. Ilustrasinya adalah semakin tinggi
tingkat kepuasan, maka semakin tinggi pula tingkat loyalitas, dan demikian juga sebaliknya
61
Hasil analisis determinasi pengaruh kepuasan terhadap loyalitas dapat dilihat pada
Tabel 6.16.
Dari Tabel 6.16 di atas diketahui koefisien determinasi (R square) sebesar 0,549.
Hasil tersebut memberikan pengertian bahwa kepuasan memberikan kontribusi yang cukup
terhadap loyalitas dengan kontribusi sebesar 54,9% sedangkan sisanya 45,1% ditentukan
Hasil uji parsial kedua, pengaruh kepuasan terhadap loyalitas disajikan pada Tabel
6.17.
Berdasarkan hasil uji t sebagaimana diperlukan pada Tabel 6.17 dapat diketahui
variabel kepuasan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas (t hitung 10,.47 > t tabel 2,28).
6.5 Pembahasan
Hipotesis pertama, yaitu kualitas pelayanan yang terdiri dari: bukti fisik (tangible),
62
uji serentak (uji F) menunjukkan pengaruh yang sangat signifikan. Ini memberi arti bahwa
kualitas pelayanan yang diberikan PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Al-Yaqin
pelayanan semakin baik maka kepuasan semakin tinggi. Sebaliknya jika kualitas pelayanan
Pengujian secara parsial dari kelima variabel kualitas pelayanan dari hasil uji analisis
sehingga tidak timbul keraguan dan merasa tenang, aman, dan nyaman serta merasa
terlindungi selama berada di dalam lingkungan pelanggan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
pelayanan yang diberikan pihak bank yang dilakukan dengan segera. Untuk daya tanggap
dalam hal ini nasabah merasa yakin sebagai nasabah dalam menggunakan jasa pelanggan
Pernyataan hipotesis kedua diperoleh hasil dari uji Analisis Regresi Sederhana bahwa
kepuasan yang terbentuk dari kualitas pelayanan yang terdiri dari: bukti fisik (tangible),
63
Ungkapan ini memberi arti jika kepuasan semakin tinggi maka loyalitas juga semakin
tinggi, tetapi dalam hal ini dapat saja pelanggan loyal tetapi pada dasarnya tidak merasakan
kepuasan. Ini dapat terjadi pada pelanggan yang captive (pelanggan paksa), dimana pelanggan
64
7.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahahasan pada bab sebelumnya disimpulkan sebagai
berikut;
1. Kualitas pelayanan yang terdiri dari: bukti fisik (tangible), kehandalan (reliability),
bahwa kualitas pelayanan yang diberikan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Al-
kehandalan masih banyak responden yang tidak puas. Responden yang tidak puas dengan
teller dalam menyelesaikan pelayanan tepat waktu yaitu 25 %. Ketidakpuasan juga terjadi
pada customer service BPRS Al-Yaqin dalam memberikan informasi yang dibutuhkan,
yaitu 23,9% responden menyatakan tidak puas. Hasil penelitian pada variabel
administrasi sebanyak 18,5% responden menyatakan tidak puas dan 33,7% responden
Ini memberi arti bahwa kepuasan pelanggan yang dibentuk dari kualitas pelayanan sangat
responden menyatakan tidak puas sebagai nasabah BPRS Al-Yaqin dan 57,6% responden
menyatakan ragu-ragu.
65
1. Kualitas pelayanan harus dipelihara dengan baik agar nasabah BPRS Al-Yaqin
mendapatkan kepuasan yang maksimal selama berhubungan dan bekerja sama dengan
BPRS Al-Yaqin, khususnya yang berpengaruh signifikan yaitu variabel kehandalan dan
dan sesuai aturan kepada nasabah harus lebih ditingkatkan. Proses administrasi dibuat
lebih modern. Untuk variabel yang tidak dominan mempengaruhi kepuasan pelanggan
yaitu bukti fisik (tangible), daya tanggap (responsiveness), dan perhatian (empathy) tetap
terus diperhatikan agar hubungan dengan nasabah BPRS Al-Yaqin dapat lebih baik,
2. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) BPRS Al-Yaqin harus lebih ditingkatkan
misalnya dengan memberikan kesempatan mengikuti training atau short course. Sistem
rekrutmen karyawan dilakukan lebih selektif agar benar-benar diperoleh kandidat yang
baik.
Dapat dilakuan penelitian lebih lanjut tentang citra perusahaan yang dapat dipengaruhi
oleh kualitas pelayanan. Kemudian kegiatan-kegiatan amal (charity) ataupun CSR (Corporate
66
Lovelock, C., Wright, L., (2005) Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: PT. INDEKS
Kelompok Gramedia.
Lupiyoadi, Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Kedua. Jakarta
67
Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei, LP3ES, Jakarta.
Sinulingga, Sukaria, 2012. Metode Penelitian, Edisi 2, USU Press.
Sitompul, Darwin, 2010. Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian Geladikarya.
Slovin, Husein Umar, 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen Cetakan Ketiga,
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Tjiptono, F., 2002. Manajemen Jasa, Edisi II. Cetakan ketiga, Penerbit Andi Offset,
Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy & Gregorius Chandra. 2011. Service, Quality & Satisfaction Edisi 3.
Yogyakarta: ANDI.
Tjiptono, Fandy, 2002. Strategi Bisnis, Edisi Pertama, Andi Offset. Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran Edisi II. Yogyakarta: ANDI.
Wiyono, S. 2005. Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syariah. PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia. Jakarta.
Vanessa, Gaffar 2007. Customer Relationship Management and Marketing Public Relation.
Alfabeta Bandung.
Zeithaml, Valarie A. and Bitner, Mary Jo. 1990. Service Marketing. McGraw Hill Inc, New
York.
68
KUESIONER
Bersama dengan ini, Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi daftar
kuesioner yang Saya berikan.
Informasi yang Bapak/Ibu/Saudara berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam
menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan dan perhatian yang Bapak/Ibu/Saudara berikan,
saya ucapkan terima kasih.
Berilah tanda check list (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai.
Data Pribadi
1. Nama :
2. Alamat : telp:
7. Pekerjaan : Wiraswasta
PNS
Pegawai Swasta
Buruh
Ibu RT
Lain-lain
69
Berilah tanda check list (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat
saudara.
1. Bukti Fisik
No Pernyataan 1 2 3 4 5
70
2. Kehandalan
No Pernyataan 1 2 3 4 5
71
No Pernyataan 1 2 3 4 5
4. Perhatian
No Pernyataan 1 2 3 4 5
72
5. Keamanan/Kenyamanan
No Pernyataan 1 2 3 4 5
73
No Pernyataan 1 2 3 4 5
No Pernyataan 1 2 3 4 5
***TERIMA KASIH***
74
75
76
Job description
I. Direktur Utama
digariskan baik intern/extern demi kemajuan BPRS yang berpedoman pada kinerja
3. Bersama Direktur Operasional atau pejabat lain yang ditunjuk, menandatangani surat-
9. Menandatangani fiat bayar tabungan dan deposito diatas batas fiat bayar Direktur
Operasional.
11. Menandatangani daftar bagi hasil dan saldo list setiap bulan.
12. Menandatangani daftar gaji yang dibuat oleh Bagian Umum dan sebelumnya telah
Operasional.
77
16. Menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) bersama-sama dengan Dir Ops dan
17. Melakukan On the spot (OTS) kepada calon debitur pembiayaan demikian juga
18. Memimpin Rapat Intern minimal sekali sebulan dan rapat khusus bila diperlukan.
22. Membuat Gugatan, Somasi, Executie kepada Pengadilan demikian juga menetapkan
Pengacara.
Dewan Komisaris.
24. Melakukan upaya penambahan modal bersama dengan Dewan Komisaris untuk
1. Sebagai wakil Direktur Utama dan mewakili Direktur Utama (dalam hal-hal
operasional yang sifatnya rutin) apabila Direktur Utama tidak berada di tempat.
3. Sebelum jam buka kas membuka brankas dan cash box disaksikan oleh Direktur
Utama.
4. Memberikan uang tunai sebelum buka kas dan melayani kebutuhan uang tunai teller
78
kelebihan disetor ke Bank Lain dan jika ada kekurangan diambil dari Bank Lain.
6. Memeriksa dan memaraf semua tiket Debet/Kredit yang dibuat Bagian Pembukuan.
9. Memeriksa dan meneliti surat-surat yang akan ditandatangani Direktur Utama baik
deposito.
12. Memeriksa kebenaran perhitungan Bagi Hasil tabungan dan deposito setiap akhir
bulan.
13. Memeriksa pemindahbukuan bagi hasil Deposito yang jatuh waktunya bersama
dengan Register.
14. Memeriksa laporan-laporan yang akan dilaporkan ke pihak lain, seperti Bank
15. Memberi paraf pada Buku Kas dan menghitung jumlah fisik uang yang ada dalam
16. Membuat konsep Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dikoordinasikan dengan
17. Mengawasi laporan-laporan Bank Indonesia yang dibuat oleh Bagian lain agar
penyampaiannya tidak sampai terlambat, terlebih jika laporan yang dikenakan sanksi.
18. Setelah jam tutup kas, memeriksa transaksi tunai dari Teller dan dihitung sesuai
dengan perincian jenis uang dan jumlah mutasi kas pada hari itu.
79
21. Minimal 1 (satu) bulan sekali melakukan cash opname dan berita acaranya diketahui
22. Menandatangani surat-surat extern bersama Direktur Utama dan juga surat intern yang
dianggap penting.
23. Memeriksa dan memaraf daftar gaji pegawai setiap bulan sebelum ditandatangani
Direktur Utama.
26. Mengawasi dan mencocokkan fisik persediaan materai dengan buku registernya
demikian juga terhadap formulir/surat berharga (Saham, Bilyet Deposito dan Buku
Tabungan).
sehari-hari, seperti: alat tulis, warkat, slip, barang cetakan, dokumen, dll.
80
5. Membuat buku register semua jenis persediaan dan melakukan pencatatan bila ada
6. Menata usahakan semua dokumen berharga seperti bilyet deposito, buku tabungan,
sertifikat saham dan materai yang ada dan materai yang ada dan disyahkan oleh
Direktur Operasional.
9. Membuat surat keluar, diperiksa oleh Direktur Operasional dan ditanda tangani
Direktur Utama.
10. Membuat Daftar Gaji Pegawai setiap bulan untuk ditandatangani Direksi
11. Membuat SK pegawai dan SK lainnya serta Instruksi Intern untuk ditandatangani
Direksi.
81
2. Mencari dan meneliti calon pembiayaan yang dianggap layak untuk diberikan
ditindaklanjuti.
4. Melakukan kunjungan dan peninjuan tempat usaha dan melaporkan kepada Direktur
Utama.
7. Bersama Direktur Utama memeriksa kebenaran jaminan dan mentaksasi nilai Jaminan
tersebut.
8. Semua aplikasi pencairan diperiksa dan diparaf oleh Direktur Operasional dan
menyelesaikan kewajibannya.
11. Melapor kepada Direktur Utama hasil penagihan setelah melakukan kunjungan kepada
Debitur.
82
2. Melayani penerimaan tunai dan penarikan tunai dari dan kepada nasabah.
3. Memeriksa kelengkapan aplikasi slip setoran dan slip penarikan setiap nasabah.
biaya dari Direksi dan tiket biaya, setelah diperiksa oleh Direktur Operasional atau
Direktur Utama.
6. Dalam penarikan tabungan dan deposito, teller bertanggung jawab atas jumlah uang
yang dibayarkan.
7. Fiat bayar diatas wewenang teller, ditanda tangani oleh Direktur Operasional atau
9. Membuat perhitungan kas yang diterima dari Direktur Operasional dan yang
10. Membuat daftar transaksi kas menurut bagian kerja sebelum dan setelah jam kas
dengan Direktur Operasional dan mencatat dalam register buku kas, diparaf teller dan
Direktur Operasional.
11. Setiap melakukan pembayaran atas pencairan pembiayaan harus diketahui Direktur
Operasional atau Direktur Utama setelah semua aplikasi dan tiket pencairan diterima
12. Setelah akhir jam kas teller menutup buku register kas setiap harinya dengan Direktur
Operasional.
83
aman.
5. Mencatat dan membukukan pada kartu rekening pembiayaan jika ada pencairan serta
7. Memeriksa debitur yang akan jatuh tempo dan menggolongkan kolektibilitas semua
akhir bulan.
9. Membuat tanda terima dan membuat administrasikan semua dokumen jaminan dan
10. Secara aktif ikut bersama AO melakukan penagihan kepada debitur dan kunjungan
11. Membuat tiket pendebetan rekening untuk pembayaran pembiayaan dan pemindahan
12. Memberikan pengarahan terhadap debitur yang menunggak/non lancar pada saat
menyetor. Selanjutnya dapat diserahkan pada AO, bila kondisi pembiayaan tersebut
13. Membuat Surat Pemblokiran jaminan kepada instansi yang terkait dan
ditandatangankan ke Direksi.
bermasalah.
84
4. Membuat kartu rekening dan buku tabungan dan menyimpannya dengan benar dan
aman.
5. Membuat bilyet deposito nasabah dan menyimpan file bilyet dengan benar dan aman.
7. Membuat buku register tabungan dan deposito serta buku register bagi hasil deposito.
10. Membuat buku register pencatatan dokumen buku tabungan dan bilyet deposito yang
11. Mencocokkan jumlah dokumen tab/dep yang tercatat dibuku dengan fisik dokumen
yang ada.
12. Menyimpan dan mengarsipkan semua dokumen pada bagian tab/dep dengan benar dan
aman.
85
dicatat dalam buku registrasi bagi hasil deposito kemudian dicocokkan saldonya
dengan rekening bagi hasil yang masih harus dibayar pada bagian pembukuan.
14. Setiap bulannya membuat saldo list tabungan Mudharabah dan Wadi’ah
15. Mengevaluasi saldo tabungan yang tidak aktif (saldonya relatif kecil) supaya
dipindahkan ke dana Infaq dan Shadaqah (sesuai dengan ketentuan yang berlaku).
3. Apabila ada tiket yang akan dibukukan belum sempurna maka dikembalikan kepada
5. Membuat jurnal harian kas dan pemindahan atas transaksi tiap hari untuk
6. Membuat jurnal tunai dan pemindahan dan general ledger sampai pada Neraca dan
7. Mengadministrasikan semua sub/general ledger, jurnal harian, neraca dan laba rugi
8. Memberikan paraf semua tiket, jurnal, neraca dan laba rugi yang telah selesai
Direktur Utama.
9. Setelah selesai ditanda tangani oleh Dir Ops maka berkas pembukuan tersebut
10. Membuat laporan bulanan, laporan semester (publikasi), laporan tahunan yang
86
1. Menjaga keamanan kantor mulai dari jam 19.00 s/d 06.00 WIB untuk petugas jaga
malam.
2. Dan untuk petugas keamanan yang bekerja pada siang hari bekerja mulai pukul 07.00
3. Pada jam kerja tersebut (pada point no.1) diatas petugas jaga malam harus berkeliling
4. Mencatat dan melaporkan segera setiap ada kejadian yang mencurigakan kepada
Bagian Umum.
5. Meneliti ciri-ciri orang yang datang dan mencurigakan atau gerak-geriknya diluar
kebiasaan.
6. Mencatat bila ada kejadian dan kunjungan dari siapa pun yang belum dikenal atau
mencurigakan.
7. Setiap harinya membuat laporan pada buku laporan harian dan pagi harinya
87
Regression (Berganda)
Variables Entered/Removedb
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 Keamanan/Kenya
manan,
Kehandalan, Bukti
. Enter
Fisik, Daya
Tanggap,
Perhatiana
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kepuasan
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .763a .582 .558 1.398
a. Predictors: (Constant), Keamanan/Kenyamanan, Kehandalan, Bukti Fisik,
Daya Tanggap, Perhatian
b. Dependent Variable: Kepuasan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 234.102 5 46.820 23.951 .000a
Residual 168.115 86 1.955
Total 402.217 91
a. Predictors: (Constant), Keamanan/Kenyamanan, Kehandalan, Bukti Fisik, Daya Tanggap, Perhatian
b. Dependent Variable: Kepuasan
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .071 1.766 .040 .968
Bukti Fisik .058 .036 .148 1.592 .115 .564 1.772
Kehandalan .298 .088 .388 3.373 .001 .367 2.725
Daya Tanggap .057 .064 .093 .890 .376 .450 2.224
Perhatian .070 .105 .075 .669 .505 .383 2.611
Keamanan/Kenyamanan .160 .068 .249 2.357 .021 .436 2.295
a. Dependent Variable: Kepuasan
88
Residuals Statisticsa
Charts
89
Regression
Variables Entered/Removedb
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 Kepuasana . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Loyalitas
Model Summaryb
90
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 227.799 1 227.799 109.620 .000a
Residual 187.027 90 2.078
Total 414.826 91
a. Predictors: (Constant), Kepuasan
b. Dependent Variable: Loyalitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.156 1.279 4.030 .000
Kepuasan .753 .072 .741 10.470 .000
a. Dependent Variable: Loyalitas
Residuals Statisticsa
Charts
91
92
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .264a .070 .016 .84141
a. Predictors: (Constant), Keamanan/Kenyamanan, Kehandalan, Bukti Fisik,
Daya Tanggap, Perhatian
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4.566 5 .913 1.290 .276a
Residual 60.885 86 .708
Total 65.451 91
a. Predictors: (Constant), Keamanan/Kenyamanan, Kehandalan, Bukti Fisik, Daya Tanggap, Perhatian
b. Dependent Variable: AbsUT
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .507 1.063 .477 .635
Bukti Fisik .000 .022 .003 .020 .984
Kehandalan -.065 .053 -.209 -1.220 .226
Daya Tanggap .064 .038 .259 1.670 .099
Perhatian .091 .063 .242 1.441 .153
Keamanan/Kenyamanan -.067 .041 -.258 -1.637 .105
a. Dependent Variable: AbsUT
Variables Entered/Removedb
93
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .122a .015 .004 .93939
a. Predictors: (Constant), Kepuasan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.207 1 1.207 1.368 .245a
Residual 79.421 90 .882
Total 80.628 91
a. Predictors: (Constant), Kepuasan
b. Dependent Variable: AbsUT
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.014 .834 2.417 .018
Kepuasan -.055 .047 -.122 -1.169 .245
a. Dependent Variable: AbsUT
94
Karakteristik Responden
95