TESIS
Oleh
TESIS
Oleh
Menyetujui :
Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Syaad Afifuddin,SE,M.Ec Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, AK,CA
Tanggal Ujian: 12 Februari 2014
Telah diuji pada
Tanggal : 12 Februari 2014
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh
penulis sendiri.
Pengutipan hasil karya orang lain yang saya lakukan dalam tesis ini, telah
saya cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah.
Jika dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini
bukan hasil karya saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan
ABSTRAK
ABSTRACT
The objective of the research was to find out some factors which influence the
demand for education insurance premium in Labuhanbatu District. The primary
data were obtained from respondents through questionnaires by using multiple
linear regression models. The result of the research showed that the variables of
income and the level of education had positive and significant influence on the
demand for education insurance premium. The variable of the number of children
had negative and significant influence, while the variable of age had negative and
insignificant influence on the demand for education insurance premium in
Labuhanbatu District.
Keywords: Demand for Education Insurance Premium, Income, Savings, Age, the
Number of Children, Level of Education
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat dan
baik. Penulis sangat bersyukur atas petunjuk dan pertolongan Allah SWT dalam
penyelesaian tesis ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
Tesis ini dapat penulis selesaikan karena bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih
1. Bapak Prof. Dr. Syaad Afifuddin, SE, M.Ec. selaku Ketua Program Studi
2. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, dan Ibu Dr. Murni Daulay, M.Si. Selaku
bimbingan dan masukan yang begitu berarti yang telah diberikan kepada
3. Kepada para dosen pembanding, Bapak Prof. Dr. Syaad Afifuddin, SE,
M.Ec, Bapak Dr. Rujiman SE, MA dan Dr. HB. Tarmizi, SU, terima kasih
4. Kepada orang tua dan keluarga penulis, yang selama ini memberikan
kasih yang sebesar-besarnya. Semoga hasil yang penulis kerjakan ini dapat
telah diberikan.
6. Para staf pengajar dan Staf Administrasi yang telah membantu penulis
ini. Oleh karenanya penulis mengharapkan adanya masukan dan saran yang
sifatnya membangun dari semua pihak, guna menyempurnakan penelitian ini agar
menjadi lebih baik lagi. Akhirnya kepada Allah jua penulis berserah diri, Semoga
Penulis
Agama : Islam
Warganegara : Indonesia
ABSTRAK ............................................................................................................... i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP................................................................................................. v
DARTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... x
ABSTRAK
ABSTRACT
The objective of the research was to find out some factors which influence the
demand for education insurance premium in Labuhanbatu District. The primary
data were obtained from respondents through questionnaires by using multiple
linear regression models. The result of the research showed that the variables of
income and the level of education had positive and significant influence on the
demand for education insurance premium. The variable of the number of children
had negative and significant influence, while the variable of age had negative and
insignificant influence on the demand for education insurance premium in
Labuhanbatu District.
Keywords: Demand for Education Insurance Premium, Income, Savings, Age, the
Number of Children, Level of Education
BAB I
PENDAHULUAN
ada sejumlah nilai tunai yang bisa diambil untuk membayar biaya pendidikan
anak. Karena itu, biasanya nilai tunai pada asuransi pendidikan hanya bisa diambil
pada saat tahapan pendidikan anak jatuh tempo. Misalnya saat akan membayar
uang pangkal masuk sekolah SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi.
lebih variatif. Nilai tunai tidak hanya bisa diambil pada saat tahapan pendidikan
saja, tetapi juga pada waktu lain. Hal ini memang dimungkinkan hanya jika nilai
tunainya sudah muncul. Karena itu jika kembali ke konsep awal, nilai tunai
memang bisa diambil jika memang sudah ada bagian dari premi asuransi yang
diinvestasikan.
Sejak dua hingga tiga tahun belakangan produk ini cukup populer di
atas pendidikan. Pada saat ini setidaknya ada tiga hal utama yang menyebabkan
pendidikan, dan pensiun. Alasan kesehatan masih menjadi hal utama bagi
menyadari pentingnya arti pendidikan bagi anak-anak. Di sisi lain, mereka juga
pendidikan anak, yakni saat masuk SD, masuk SMP, masuk SMA atau masuk
perguruan tinggi. Sebab, ketika anak-anak kejenjang sekolah yang lebih tinggi,
Apalagi tidak seorang pun yang bisa meramalkan masa depan akan seperti apa.
maka kualitas sumber daya manusia akan meningkat juga sehingga pembangunan
pendidikan sudah tidak terlalu besar. Ini karena masyarakat luar negeri sudah
menjadikan asuransi sebagai bagian dari kebutuhan wajib. "Sejak jauh-jauh hari,
mengerti arti dan manfaat asuransi tersebut. Asuransi pendidikan merupakan jenis
asuransi yang memiliki prisip jaminan atas masa depan yang cerah kepada
keluarga khususnya terhadap anak yang di masa datang karena adanya jaminan
kelangsungan pendidikan.
anak melalui kepastian atas jaminan terhadap pendidikan. Fenomena yang ada
menunjukkan bahwa masih banyak anak yang putus sekolah akibat kekurangan
biaya yang seharusnya dapat diatasi dengan memanfaatkan fasilitas yang
yang unik, yakni bentuk badan usaha “mutual” atau “usaha bersama”. Semua
Manfaat dari asuransi tersebut tetap terlaksana sesuai dengan perjanjian yaitu
tercinta mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, baik tertanggung
masih hidup maupun meninggal dengan asumsi biaya premi dibayar lancar,
karena jenis asuransi ini menggabungkan unsur tabungan dan proteksi sampai
pembangunan sangat penting, oleh karena itu dukungan dan upaya agar
pendidikan di Labuhanbatu”.
tujuan yang jelas. Demikian juga dalam suatu penelitian harus mempunyai arah
a. Bagi penulis untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang arti
datang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Lembaga Keuangan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
perbankan)
Bukan Bank (LKNB) ini juga berfungsi sebagai pengumpul dan penyalur
perusahaan-perusahaan.
Akan tetapi, lembaga keuangan non bank tidak dapat secara langsung
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito
berjangka. Lembaga keuangan non bank hanya memfokuskan pada salah satu
menyalurkan dana dalam bentuk pinjaman jangka pendek dengan jaminan barang
bergerak. Secara garis besar, lembaga keuangan non bank dapat dikelompokkan
macam prinsip dasar, yaitu: insurable interest, utmost good faith, proximate cause,
akurat dan lengkap, semua fakta yang material (material fact) mengenai
intervensi yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru da
independen.
bidang pendanaan.
kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul
dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu
yang dipertanggungkan”.
Asuransi adalah suatu persetujuan dengan mana dua atau lebih orang
financial.
Reasuransi (reinsurance)
Pialang asuransi
Pialang reasuransi
Konsultan aktuaria
Agen asuransi
diakibatkan oleh resiko kematian; resiko hari tua dan resiko kecelakaan.
b. Asuransi kecelakaan diri yaitu usaha untuk melindungi resiko financial
d. Asuransi sosial tenaga kerja yaitu perlindungan sosial bagi tenaga kerja
perum ASTEK.
rekayasa.
uang.
k. Asuransi tanggung gugat yang dijamin adalah kewajiban untuk
pengangkutan.
tertanggung menderita kerugian yang dijamin oleh polis, yang bertujuan untuk
dari asuransi. Bagitu juga dengan penanggung, ia tidak boleh mencari keuntungan
atas interst yang ditanggungnya, kecuali memperoleh balas jasa atau premi.
Untuk memperoleh rasa tentram dan aman dari resiko yang dihadapinya
dengan resiko yang lebih besar pula, karena risiko yang benar itu diambil
oleh penanggung.
Berat, baik dalam pengertian maupun dalam bentuknya. Asuransi sebagai bentuk
a. Sifat Perjanjian
suatu pemufakatan antara dua pihak atau lebih dengan maksud akan mencapai
suatu tujuan, dimana seorang atau lebih berjanji terhadap seorang lain atau
Pihak terjamin berjanji akan membayar uang premi, pihak penjamin berjanji
c. Sifat Konsensual
d. Sifat Perkumpulan
Jenis asuransi yang bersifat perkumpulan (Vereeninging ) adalah asuransi
Hukum Dagang (KUHD) yang menyatakan bahwa asuransi itu takluk pada
Perkumpulan asuransi diatur dalam Pasal 1635, 1654 dan 1655 Kitab
artinya asuransi dalam masyarakat dapat bertindak selaku orang dan dapat
dapat mengadakan persetujuan asuransi dengan para anggota selaku terjamin, dan
keluar dengan perbuatan hukum lainnya, persetujuan ini takluk pada ketentuan
e. Sifat Perusahaan
Asuransi yang mengatur sifat perusahaan adalah asuransi secara premi dimana
diadakan antara pihak penjamin dan pihak terjamin, tanpa ikatan hukum
diantara terjamin dengan orang lain yang juga menjadi pihak terjamin terhadap
si penjamin.
Dalam hal ini pihak penjamin biasanya bukan seorang individu, melainkan suatu
tindakannya.
kesepakatan), harus dibuat secara tertulis dalam suatu akta antara pihak yang
mengadakan perjanjian. Pada akta yang dibuat secara tertulis itu dinaman “polis”.
Jadi, polis adalah tanda bukti perjanjian pertanggungan yang merupakan bukti
tertulis.
sebagai berikut:
tertangung paling lama dalam tempo 8 (delapan) hari (pasal 260 KUHD).
Collapse)
Bukti pembayaran premi asuransi oleh tertanggung kepada penanggung
orang ketiga.
Uraian yang jelas mengenai benda pertangungan atau obyek yang dijamin
Saat mulai dan akhir tenggang waktu, dalam mana didakan jaminan oleh
penjamin.
b. Premi Asuransi
Fungsi dari premi merupakan harga pembelian dari tanggungan yang wajib
risiko sehat. Besarnya jumlah premi yang harus dibayar oleh tertanggung
dan penanggung secara layak dan dicantumkan dalam polis. Besarnya jumlah
biaya yang berkenaan dengan pengadaan asuransi itu. Rincian yang dapat
harus ditetapkan padda tingkat yang mencukupi, tidak berlebihan, dan tidak
solvabilitas perusahaan.
Tingkat premi dinilai berlebihan apabila sedemikian tinggi, sehingga sangat tidak
tertanggung dengan luas pengadaan yang sama serta dengan jenis dan tingkat
a. Subyek Asuransi
Dalam tiap-tiap persetujuan selalu ada 2 (dua) macam subyek, yaitu di satu
pihak seorang atau badan hukum mendapat badan kewajiban untuk sesuatu, dan
dilain pihak ada seorang atau suatu badan hukum yang mendapat hak atas
pelaksanaan kewajiban itu, maka dalam tiap-tiap persetujuan selalu ada pihak
berkewajiban dan pihak berhak. Dengan demikian, para pihak dalam perjanjian
Jadi berdasarkan Pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang. (KUHD) bisa
disimpulkan bahwa ada dua pihak yang berperan sebagai subyek asuransi, yaitu :
diancam bahaya. Pihak ini bermaksud untuk mengalihkan resiko atas harta
Pihak penanggung, yakni pihak yang mau menerima resiko atas harta
benda orang lain, dengan suatu kontra prestasi berupa premi. Dengan
b. Obyek Asuransi
tepatnya milik atas harta benda, misalnya ; rumah, bangunan, perhiasan dan benda
berharga lainnya. Dalam hal ini dikatakan bahwa yang pertanggungkan adalah
Jadi ada 3 (tiga) hal yang dapat didipertanggungkan (obyek asuransi), yaitu :
bahwa yang dapat menjadi obyek asuransi ialah semua kepentingan yang :
karena tidak mendapat untung dalam suatu perusahaan. Dalam hal ini tidak ada
suatu benda berwujud, yang akan musnah atau akan ada kerusakan dan
sebagainya. Jadi selama persetujuan asuransi berjalan, tidak ada suatu benda yang
terlihat sebagai barang yang terkena suatu macam bahaya.(W irjono Prof
Jodikoro,1994)
a. Benda Pertanggungan
obyek dari bahaya itu, yaitu rumahnya. Kerugian yang timbul disebabkan
suatu kehilangan yang akan diganti kerugiannya oleh penanggung dan rumah
itulah benda yang terkena. Dalam hal ini benda pertanggungannya jatuh
mungkin akan lenyap atau berkurang karena terjadinya suatu peristiwa tak
tentu atau tidak pasti. Unsur kepentingan adalah unsur mutlak harus ada pada
menurut hukum. Pada pertentangan jenis ini yang merupakan kepentingan ialah
kewajiban tertanggung menurut hukum terhadap kerugian pada pihak ketiga. Jadi
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
memberikan batasan atandar kompetenssi yaitu batas dan arah kemampuan yang
harus dimiliki dan dapat dilakukan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran
luas terkait dengan konsep yang ada dalam suatu mata pelajaran. Pendidikan
berbasis kompetensi ini berimplikasi terhadap pengembangan silabus dan system
minimal (pengetahuan, keterampilan dan sikap) yang harus dimiliki siswa dalam
merupakan standar atau bakuan kinerja yang harus dicapai ketika siswa harus
mensintesis dan sebagainya yang merupakan tingkah laku hasil belajar yang dapat
kemampuan dasar. Silabus inilah yang dijadikan acuan untuk merencanakan dan
indicator menjadi soal ujian harus mengikuti prosedur tertentu (Azra, 2002).
dan cermat. Secara lebih khusus hubungannya menyangkut modal fisik, tenaga
kerja dan kemajuan teknologi yang merupakan faktor produksi pokok sebagai
tenaga kerja, berarti laju pertumbuhan penduduk tinggi dan semakin besar
Para ahli di kedua bidang tersebut umumnya sepakat pada bahwa manusia
merupakan modal utama yang berperan secara signifikan, bahkan lebih penting
dari pada faktor teknologi, dalam memacu pertumbuhan ekonomi. Modal manusia
tersebut tidak hanya menyangkut kuantitas tetapi yang jauh lebih penting adalah
pertumbuhan ekonomi, yakni teori modal manusia, teori alokasi dan teori
dunia kedua sampai pada tahun 70-an. Termasuk para pelopornya adalah
pemenang hadiah Nobel ilmu ekonomi Gary Schultz (dalam Tobing, 2001), juga
memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi, yang diukur juga dengan lamanya waktu
sekolah, akan memiliki pekerjaan dan upah yang lebih baik disbanding yang
Pada tahun 70-an, teori ini mendapat kritik tajam. Argument yang
bahwa dalam ekonomi modern sekarang ini, angkatan kerja yang berkeahlian
tinggi tidak begitu dibutuhkan lagi karena perkembangan teknologi yang sangat
(yang memakan periode jauh lebih pendek dan sifatnya nonformal) akan memiliki
produktivitas relatif sama dengan orang berpendidikan tinggi dan formal.
Argumen ini diformalkan dalam suatu teori yang dikenal dengan teori alokasi atau
persaingan status yang mendapat dukungan dari Lester Thurow, 1974, john Meyer,
1997 dan Randall Collins, 1979 (sebagaimana dituangkan oleh Tobing, 2001).
lembaga social yang salah satu fungsinya mengalokasikan personil secara social
tetapi peningkatan proporsi orang yang berpendidikan lebih tinggi dalam suatu
ekonomi.
ekonomi masyarakat.
salah satu cara dimana individu meningkatkan modal manusianya. Semakin tinggi
informasi yang ada, karena pada hakikatnya, pengetahuan yang sama sekali tidak
dapat diimplementasikan dalam kehidupan manusia akan mubazir. Oleh karena itu
aspek penelitiaan dan penngembangan SDM menjadi salah satu agenda utama
bagi suatu bangsa karena apabila bangsa tersebut berkeinginan untuk hidup sejajar
dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari
(Dumairy, 1996).
C = a + bY
marginal dapat dinyatakan sebagai MPC (berasal dari istilah Inggrisnya Marginal
∆C
menggunakan formula : 𝑀𝑃𝐶 =
∆Yd
ketika konsumen tersebut dilakukan (Yd), Nilai APC dapat dihitung dengan
menggunakan formula :
C
𝐴𝑃𝐶 =
Yd
∆S
𝑀𝑃𝑆 =
∆Yd
Kecondongan menabung rata-rata dinyatakan dengan APS (Average
S
𝐴𝑃𝑆 =
Yd
cosume), turun ketika pendapatan naik. Keynes percaya bahwa tabungan adalah
konsumsi yang penting dan tingkat bunga tidak memiliki peranan penting. Keynes
menyatakan bahwa pengaruh tingkat bunga terhadap konsumsi hanya sebatas teori.
Kesimpulannya bahwa pengaruh jangka pendek dari tingkat bunga terhadap
penting.
Berdasarkan tiga dugaan ini, fungsi konsumsi Keynes sering ditulis sebagai
(Mankiw, 2003) :
Keterangan :
C = konsumsi
Y = pendapatan disposibel
C = konstanta
C=Y
saving
E a + bY
Cg
C disaving
Yeq Y
lengkung.
a. Pendapatan yang selalu diterima pada setiap periode tertentu dan dapat
pendapatan sementara sama dengan nol yang berarti bila konsumen menerima
rendah pada usia muda, tinggi pada usia menengah dan rendah pada usia tua,
mereka yaitu orang muda akan mempunyai tabungan negative (dissaving), orang
berumur menengah menabung dan membayar kembali pinjaman pada masa muda
mereka, dan orang usia tua akan mengambil tabungan yang dibuatnya di masa
usia menengah.
terjadi kenaikan nilai kekayaan seperti karena adanya inflasi maka nilai rumah
dan tanah meningkat, karena adanya kenaikan harga surat-surat berharga, atau
yang sudah pension saja. Apabila terjadi kenaikan dalam nilai kekayaan, maka
hipotesis siklus kehidupan ini akan berarti menekan hasrat konsumsi, menekan
dengan pesatnya.
Kenyataan ini terus kita jumpai sampai tingkat pendapatan tertinggi yang
telah kita capai tercapai kembali. Sesudah puncak dari pendapatan sebelumnya
seseorang pada saat penghasilan naik berbeda dengan pola pengeluaran pada
S=Y–C
tabungan.
S=Y–C
C = a + bY
Maka
S = Y – (a + bY)
= Y – a – bY
S = (1 – b) Y – a
MPS = ∆S / ∆Y
to save pada semua tingkat pendapatan nasional adalah sama. Yang dimaksud
APSn = Sn / Yn
fungsi tabungannya pun akan berbentuk garis lurus juga. Untuk fungsi tabungan
garis lurus ini, besarnya average propensity to save berbeda-beda tergantung pada
average propensity to save angkanya akan selalu positif. Sedangkan pada tingkat
nol, oleh karena, seperti di atas telah kita terangkan, yang dimaksud dengan tingkat
MPC + MPS = 1
MPS = 1 – MPC
Pembuktian dari perumusan tersebut adalah sebagai berikut:
Y =C+S
Maka:
∆Y = ∆C + ∆S
Kalau ruas kanan dan ruas kiri masing-masing dibagi dengan ∆Y, maka hasilnya:
∆Y ∆C + ∆S
=
∆Y ∆Y
∆C ∆S
1= +
∆Y ∆Y
1 = MPC + MPS
Hubungan antara average propensity to consume dengan average
APCn = APSn + 1
atau
APCn = 1 – APSn
APSn = 1 – APCn
pembuktiannya adalah:
Y=C+S
ini berarti: Yn = Cn + Sn
Kalau ruas kanan dan ruas kiri masing-masing dibagi dengan Yn, maka
hasilnya:
Yn Cn + Sn
=
Yn Yn
Cn Sn
1 = +
Yn Yn
1 = APCn + APSn
2.5 Teori Permintaan
dilakukan adalah pemilihan atas berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan. Selain
itu juga dilihat apakah harganya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Jika
harganya tidak sesuai, maka ia akan memilih barang dan jasa yang sesuai dengan
(Samuelson & Nordhaus, 1992), yang mengatakan bahwa bila harga suatu barang
atau jasa naik, maka jumlah barang dan jasa yang diminta konsumen akan
mengalami penurunan. Dan sebaliknya bila harga dari suatu barang atau jasa turun,
maka jumlah barang dan jasa yang dimintai konsumen akan mengalami kenaikan
(ceteris paribus).
permintaan suatu barang belum terjadi, kedua syarat willing dan ability harus ada
komoditas (barang dan jasa) dan juga menerangkan hubungan antara jumlah yang
diminta dan harga serta pembentukan kurva permintaan (Sugiarto, 2005). Dalam
Permintaan/ demand adalah sejumlah barang atau jasa yang diminta oleh
konsumen pada beberapa tingkat harga pada suatu waktu tertentu dan pada tempat
atau pasar tertentu (Palutturi, 2005). Menurut Lipsey (1990), demand adalah
jumlah yang diminta merupakan jumlah yang diinginkan. Jumlah ini adalah
berapa banyak yang akan dibeli oleh rumah tangga pada harga tertentu suatu
Hubungan antara harga satuan komoditas (barang dan jasa) yang mau
dibayar pembeli dengan jumlah komoditas tersebut dapat disusun dalam suatu
tabel yaitu daftar permintaan. Data yang diperoleh dari daftar permintaan tersebut
dapat digunakan pula untuk menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu
komoditas dengan jumlah komoditas tersebut yang diminta dalam suatu kurva
permintaan. Perlu dibedakan antara permintaan dan jumlah barang yang diminta.
barang yang diminta adalah banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga
Kurva permintaan dapat bergeser ke kiri atau ke kanan sebagai efek faktor
bukan harga. Secara umum faktor penentu permintaan yaitu harga barang itu
sendiri, harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut, pendapatan
hasil bagi antara persentase perubahan harga. Nilai yang diperoleh tersebut
Permintaan seseorang atau suatu masyarakat atas suatu barang ditentukan oleh
terhadap barang itu akan bertambah. Begitu juga sebaliknya, jika harga
suatu barang semakin mahal, maka permintaan konsumen terhadap barang
b. Harga barang lain yang mempunyai kaitan erat dengan barang tersebut
barang.
e. Jumlah penduduk
banyak orang yang menerima pendapatan dan ini menambah daya beli
bahwa harga-harga akan menjadi bertambah tinggi pada masa depan akan
mendorong mereka untuk membeli lebih banyak pada masa kini, untuk
2005)
faktor tersebut terhadap permintaan suatu barang. Oleh sebab itu dalam
membicarakan teori permintaan, para ahli ekonomi membuat analisa yang lebih
oleh harga barang itu sendiri. Sadono Sukirno menganalisa mengenai hubungan
antar jumlah permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut. Adapun
Dimana:
QD = Kuantitas permintaan
Pq = Harga barang itu sendiri
Py = Harga barang lain
Y = Pendapatan rata-rata masyarakat dan rumah tangga
T = Cita rasa masyarakat
C = Jumlah penduduk
Hal ini disajikan dalam tabel permintaan di bawah ini, yang menunjukkan
adanya hubungan antara harga dan jumlah barang yang akan dibeli.
Jenis barang Harga per unit (P) Jumlah yang diminta (Q)
A 10 1
B 9 2
C 8 3
D 7 4
E 6 5
F 5 6
G 4 7
Sumber: Pengantar Teori Mikroekonomi, Sadono Sukirno.
Pada setiap harga pasar, pada suatu waktu tertentu akan terdapat sejumlah
barang yang hendak dibeli para pembeli. Pada harga yang lebih rendah jumlah
barang yang diminta bertambah, demikian sebaliknya pada harga yang lebih tinggi
jumlah ynag akan diminta berkurang. Berdasarkan tabel tersebut kita dapat
Dari daftar permintaan tabel atas barang X dengan tingkat harga yang
tingkat harga sehingga dapat dibuat sebuah kurva permintaan sebagai berikut:
P
12
10 D
6 kurva perminta an
2 D
0 Q
2 4 6 8
Kurva 2.2. Permintaan Barang dan Harga.
yang miring dari kiri atas ke kanan bawah (downward sloping to the right) atau
mempunyai lereng (slope) yang negatif. Hal ini sangat erat kaitannya dengan
hubungan antara jumlah dan harga yang bersifat berbanding terbalik atau
mempunyai arah yang berlawanan. Q naik apabila P turun. Sifat dari permintaan
menyatakan: “makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan
terhadap barang tersebut. Sebaliknya, semakin tinggi harga suatu barang, maka
Ada suatu hal yang penting sekali untuk diperhatikan dalam perubahan
permintaan yaitu perbedaan antara istilah permintaan dan jumlah yang diminta.
menganggapnya sama. Sampai saat ini masih ada yang mengatakan ”bahwa
naiknya harga sesuatu barang akan menurunkan permintaan akan barang itu”
pernyataan itu salah, sebab dalam hal ini bukan permintaan (demand) berubah
atau turun, tetapi adalah jumlah yang diminta (quantity demanded). Ada
perbedaan yang jelas antara kedua istilah ini, timbul karena adanya perbedaan
P’
P”
D
Q
Q’ Q”
bila harga barang atau jasa yang diminta berubah naik atau turun. Penurunan
harga tersebut akan menaikkan jumlah yang diminta dan kenaikan harga barang
Dt D Dn
0 Q
Qt Q Qn
atau ke kiri disebabkan oleh perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-
faktor selain harga barang atau jasa tersebut. Permintaan bisa naik (kurva
permintaan bergeser ke kanan menjadi Dn Dn) dan bisa juga turun (kurva
permintan bergeser ke kiri Dt Dt). Pada gambar di atas jelas sekali terjadi adanya
2000)
Jadi dapat diambil suatu asumsi mengenai apa yang dimaksud dengan
tidak berubah.
maupun jumlah permintaan di atas berada dalam keadaan cateris paribus, yang
yang digunakan antara lain variabel independen (pendapatan dan pendidikan) dan
asuransi kerugian. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang dibuat, yang
hitung < t-tabel). Namun secara serentak (uji-F) keduanya secara nyata
dari variabel dependen sebesar 57,2 % dan sisanya 42,8 % dijelaskan oleh
Jiwa pada PT. Allianz Life Indonesia cabang Medan”. Variabel yang digunakan
permintaan polis asuransi jiwa sebagai variabel dependennya. Model analisis yang
digunakan adalah regresi linier berganda dengan metode analisa Ordinary Least
Namun, jika dilakukan uji secara serentak (uji-F) ketiga variabel bebas
variabel dependen sebesar 90,2 % dan sisanya 9,8 % dijelaskan oleh variabel
variabel bebas adalah jumlah anak, Lama pendidikan, Tingkat pendapatan, Besar
premi dan usia nasabah. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan sampel
Medan terdapat empat dari lima variabel bebas yang signifikan mempengaruhi
asuransi pendidikan, yaitu variabel jumlah anak, pendidikan, pendapatan dan usia
sedangkan variabel premi tidak signifikan mempengaruhi permintaan asuransi
bahwa variabel jumlah anak, pendidikan, pendapatan, besar premi dan usia
Medan sebesar 55% dan sisanya sebesar 45% dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam model estimasi. Model analisis yang digunakan adalah
mempunyai resiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tingkat
umurnya lebih rendah, sehingga variabel umur mempunyai hubungan yang positif
program asuransi yang uang pertanggungannya rendah. Dengan jumlah anak yang
banyak, pemenuhan kebutuhan hidup akan semakin besar jika dibandingkan
dengan keluarga dengan jumlah anak sedikit. Dengan demikian variabel jumlah
Pendapatan
Saving
Tingkat Pendidikan
Gambar 2.5. Kerangka Konseptual Analisis Permintaan Premi Asuransi
Pendidikan di Kabupaten Labuhan Batu
oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk
adalah :
METODE PENELITIAN
pendidikan Bumi Putra, Prudential dan Axa Mandiri. Dari populasi yang ada,
bahwa jika jumlah populasi besar lebih dari 100, maka jumlah sampel yang dapat
diambil adalah sebanyak 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. Berdasarkan
pernyataan diatas, maka peneliti mengambil 10% dari jumlah populasi atau
Jenis dan sumber data penelitian merupakan faktor yang penting yang
penelitian ini data diperoleh dari peserta asuransi pendidikan dengan memberikan
daftar pertanyaan (quessioner) yang berkaitan dengan judul dari penelitian ini,
a. Penelitian Lapangan
responden.
b.Penelitian Kepustakaan
Metode Ordinary Least Square (OLS) dan alat bantu penelitian dengan software
SPSS 19.0.
dibandingkan dengan metode ekonometrika yang lain dan metode ini tidak
variable ) dalam penelitan ini adalah permintaan premi asuransi pendidikan dan
jumlah anak, dan tingkat pendidikan. Untuk itu fungsi persamaan yang digunakan
sebagai berikut:
dimana:
Β0 : Konstanta
μi : Error term
valid atau tidak terhadap variabel terikat. Adapun asumsi dasar yang harus
a. Uji Multikolinearitas
ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variable independen. Menurut Ghojali
(2005) bahwa; jika variable independen saling berkorelasi, variabel ini tidak
ortogonal. Variabel ortogonal adalah variable independen yang nilai korelasi antar
sesam variable independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF), jika nilai tolerance <0,10 atau nilai VIF > 10
b. Uji Heteroskedastisitas
atau keadaan dimana faktor gangguan tidak memiliki varian yang sama. Untuk
SPSS 19.0.
c. Uji Autokolerasi
variabel bebas yang diurutkan berdasarkan waktu. Hal ini dapat dilihat dalam
dibenarkan. Model yang baik adalah model yang meminimumkan residual berarti
bias terhadap satu variabel indipenden yang dimasukkan dalam model. Setiap
b. Uji Statistik F
Dimana jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima atau variabel independen secara
signifikan) dengan kata lain perubahan yang terjadi pada variabel terikat tidak
c. Uji Statistik t
dianggap nol, artinya tidak ada pengaruh variable X1 terhadap Y. Bila thitung > ttabel
maka Ho diterima (signifikan) dan jika thitung < ttabel Ho diterima (tidak signifikan).
Uji t digunakan untuk membuat keputusan apakah hipotesis terbukti atau tidak,
variabel ini diukur dengan rata-rata jumlah total semua pendapatan yang
ribu rupiah
e. Jumlah anak nasabah adalah jumlah anak kandung dalam satu keluarga
tahun
BAB IV
91001’ – 97007’ BT. Daerah ini dikelilingi oleh 2 kabupaten, 1 propinsi, dan 1
Riau.
Luas awal daerah ini sebesar 9.223,18 Km2 merupakan daerah
wilayah, luasnya hanya 2.561,38 Km2. Yang terdiri dari 9 Kecamatan, 75 Desa
Defenitif.
A. Propil Penduduk
442.972 jiwa yang terdiri dari 213.766 jiwa penduduk laki-laki (50,54%) dan
229.206 jiwa penduduk perempuan (49.46%) yang terdapat pada 95.722 rumah
tangga. Atau dengan kata lain rasio jenis kelamin (angka sex ratio) 102.27 yang
Tabel 4.2. Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio per Kecamatan
di Kabupaten La buhanbatu Tahun 2011
terbanyak yakni 84.399 jiwa, diikuti kecamatan Rantau Selatan dengan jumlah
penduduk mencapai 59.046 jiwa, dan kecamatan Bilah Hulu di urutan ketiga
paling padat penduduknya dengan kepadatan penduduk mencapai 918 jiwa per
77
oleh penduduk usia produktif (usia 15 – 64 tahun), yakni sebesar 262.916 jiwa
Penduduk
No Kecamatan
1990 2000 2010 2011 2012
01 Bilah Hulu 157.531 46.300 56.388 56.915 57.456
02 Pangkatan ** 28.239 31.738 32.035 32.339
03 Bilah Barat ** 25.831 33.753 34.069 34.392
04 Bilah Hilir 58.761 45.181 49.928 50.395 50.873
05 Panai Hulu ** 25.526 33.144 33.454 33.772
06 Panai Tengah 43.800 25.732 33.570 33.884 34.206
07 Panai Hilir 27.694 32.651 35.811 36.145 36.489
08 Rantau Selatan ** 38.799 57.948 58.490 59.046
09 Rantau Utara ** 64.981 82.830 83.605 84.399
JUMLAH 287.786 333.240 415.110 418.992 422.972
Sumber : BPS Kabupaten Labuhanbatu 2013.
dengan tahun 2013 cukup banyak dan bervariasi. Yang dimaksud dengan
Bisnis Asuransi Jiwa di Indonesia saat ini tumbuh cukup pesat, hal ini
masyarakat mengenai arti dan manfaat asuransi tersebut. Dari sejumlah perusahaan
yang beroperasi di Indonesia ada 10 perusahaan asuransi jiwa yang terbesar yaitu
Produk Asuransi Jiwa yang ditawarkan di pasar pada dasarnya terdiri atas
tiga bentuk, yaitu Term Insurance, Whole Life Insurance dan Endowment
Jika dilihat dari laporan kegiatan perusahaan asuransi dapat dicatat bahwa asuransi
dengan pangsa pasar 27,18% dan produk-produk asuransi kesehatan serta asuransi
kecelakaan diri sebesar 15,18% sedangkan produk asuransi Whole life hanya
barang dan jasa. Sektor primer mencakup kegiatan pertanian, kehutanan, perikanan,
dan restoran, angkutan jasa perushaan, persewaan bangunan dan jasa lainnya.
membuat semakin cepat proses peningkatan pendapatan masyarakat per kapita, dan
semakin cepat pula perubahan struktur ekonomi, dengan asumsi bahwa faktor-
faktor penentu lain mendukung proses tersebut, seperti tenaga kerja, bahan baku,
didefinisikan sebagai rangkaian perubahan yang saling terkait satu dengan lainnya
produksi, seperti tenaga kerja dan modal) yang diperlukan guna mendukung proses
terhadap PDRB pada kondisi harga berlaku tahun 2008 – 2012 menunjukkan, pada
80
tahun 2008 sektor tertier memberikan sumbangan sebesar 29,82%, sektor sekunder
sebesar 49,06 persen dan sektor primer sebesar 21,12 persen. Lapangan usaha
dominan yaitu industri menyumbang sebesar 46,05 persen, sub sektor pertanian
sebesar 19,43 persen dan sub sektor perrdagangan, hotel dan restoran sebesar 16,6
persen.
dengan kondisi tahun 2009. Sektor tertier memberikan sumbangan sebesar 31,32
persen, sekunder sebesar 47,54 persen dan primer sebesar 21,14 persen. Masing-
masing lapangan usaha yang dominan yaitu industri sebesar 44,5 persen, sektor
pertanian sebesar 19,43 persen, perdagangan, hotel dan restoran sebesar 17,15
sebesar 32,42 persen dan sektor primer sebesar 20,58 persen. Masing-masing
lapngan usaha yang dominan memberikan kontribusi sebesar 44,18 persen dari
lapangan usaha industri, lapangan usaha pertanian sebesar 18,90 persen dan
juga akan bertambah. Hal ini hanya bisa diperoleh melalui peningkatan output
agregat (barang dan jasa) atau sering disebut PDRB atas dasar harga konstan setiap
sumber daya manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikan yang pernah
Pendidikan adalah gerbang utama dari kemajuan suatu bangsa. Untuk itu
a. Partisipasi Sekolah
Dari tabel 4.6. dapat dilihat bahwa penduduk perempuan yang tidak/belum
sedangkan penduduk perempuan lebih dari dua kali lipatnya yaitu sebesar
1,34%.
Pada tabel 4.7. dapat dilihat bahwa pada kelompok umur 7-12 tahun yang
masih sekolah sebesar 98,10%, pada kelompok umur 13-15 tahun sebesar
91,34 %, pada kelompok umur 16-18 tahun sebesar 65,69% dan pada
umur yang lebih tinggi semakin menurun. Khususnya pada kelompok umur
83
penduduk yang masih sekolah sangat rendah. Hal ini menunjukkan bahwa
Hal ini perlu diperhatikan karena untuk dapat meningkatkan kualitas sumber
Dari Tabel 4.8. dapat dilihat bahwa Jumlah penduduk perempuan yang
buta huruf (1,79%) lebih banyak dari pada penduduk laki-laki yang buta huruf
(0,85%). Hal ini dapat dikaitkan dengan lebih banyaknya jumlah penduduk
oleh kekurangan biaya, dimana biaya yang digunakan sudah relatif besar. Untuk
karena melalui pertanyaan dan keyakinan atas jawaban yang diberikan penelitian
ini dapat dilakukan pengolahan data dengan menggunakan alat analisa yang ada.
Dalam penelitian ini jumlah responden yang menjadi objek penelitian adalah 85
mempermudah pengolahan data sesuai dengan variabel jumlah anak, dan besarnya
premi asuransi dengan tujuan agar menganalisa data lebih terarah sesuai dengan
Data dalam penelitian ini didapatkan adalah data primer yang diperoleh
Labuhanbatu. Jumlah kuesioner yang disebarkan adalah 106 yang terdiri dari
beberapa jenis perusahaan yang ada di Labuhanbatu. Deskripsi data dilakukan pada
variabel-variabel yang akan diuji, yaitu Jumlah Anak (JA), Tingkat Pendidikan
(PDDK), MPS, Pendapatan (PNP), dan Umur (UM) serta permintaan Premi
pendidikan yang diukur dengan satuan rupiah. Dari hasil angket terhadap
dari pendapatan, maka responden yang paling banyak menjadi nasabah Asuransi
Rp.10.799.000.
b. Saving Responden
Saving adalah pendapatan dikurang konsumsi. Dari hasil angket terhadap
45 orang atau 42.45%, saving 150.000 – 1.300.000 sebanyak 43 orang atau 40.57%,
3.700.000 sebanyak 6 orang atau 5.66% dan yang terakhir adalah dengan saving
jika dilihat dari saving maka responden yang paling banyak menjadi nasabah
86
2.500.000.
nasabah. Usia nasabah dihitung berdasarkan lama pendidikan yang diukur dengan
35 tahun (4,75%). Dapat disimpulkan bahwa jika dilihat dari umur, maka yang
dalam satu keluarga berdasarkan orang. Berikut ini hasil tabulasi jumlah anak:
peserta asuransi pendidikan adalah dengan anak 2 orang yaitu sebanyak 34 orang
atau 32.08% diikuti dengan jumlah anak 3 orang sebanyak 30 orang atau 28.30%,
jumlah anak 4 sebanyak 29 orang atau 27.36% serta peserta dengan jumlah anak 1
data yang diperleh dapat diklasifikasikan ke dalam 4 kategori yaitu tamatan SMA
(12 Tahun), tamatan S1 (17 Tahun), tamatan S2 (19 tahun) dan tamatan Sarjana S3
atau > 19 tahun dengan asumsi lama pendidikan dianggap normal berikut tabelnya:
Labuhanbatu didominasi oleh lulusan Sekolah Pasca Sarjana (S1), yaitu sebanyak
atau 12.26%. hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan maka
kepada perusahaan asuransi berdasarkan atas satuan ribu rupiah. Besarnya premi
hasil yang diperoleh berikut ini tabulasi untuk mempermudah penjelasan, maka
maka responden yang paling banyak menjadi nasabah asuransi pendidikan adalah
yang dengan nilai premi antara Rp. 251.000 – Rp.426. 000 (38.68%), kemudian
89
bahwa jika dilihat dari besarnya premi, maka responden yang paling banyak
menjadi nasabah Asuransi Pendidikan adalah yang besar premi antara Rp.75.000 –
Asumsi klasik yang diuji dalam penelitian ini meliputi uji normalitas ,uji Linieritas,
a. Uji Normalitas
Normalitas data merupakan salah satu asumsi yang diperlukan dalam regresi linier
Pada penelitian ini, untuk menguji normalitas data digunakan hasil keluaran SPSS
Data berdistribusi normal jika data tersebut membentuk kurva bel. Jika
90
dilihat gambar diatas, meski tidak sempurna data yang digunakan ada
berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
c.
d.
Dari gambar di atas dapat disimpulkan data telah membentuk garis lurus
dari sisi kiri bawah ke kanan atas sesuai dengan teori linieritas. Dapat disimpulkan
c. Multikolinieritas
korelasi yang cukup besar antara variabel bebas (X). Korelasi yang terlalu tinggi
tolerance dan inflantion factor (VIF) keluaran SPSS 19.0 dengan nilai < 10 yang
d. Heteroskedastisitas
melihat heterokedastisitas dapat dilihat dari gambar Scatterplot dari hasil analisa
serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat
di simpul kan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga
angka linier terhadap model regresi berganda. Hasil perhitungan analisis regresi
40614,908PDDK
(12784,738)
t-statistik (0,612) (3,664) (-3,127) (-0,951) (-4,123)
(3,177)
R2 = 0.30 F-Statistk = 8,579
2
R Adjusted = 0,265 D-W = 0.539
**Signifikan α 5%
***Signifikan α 1%
Berdasarkan hasil estimasi di atas dapat menunjukkan bahwa R2 = 0,30
yang bermakna bahwa variasi Jumlah Anak (JA), Pendidikan (PDDK), Pendapatan
(Y), Saving (S) dan Umur (UM) mampu menjelaskan variasi permintaan premi
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model estimasi.
sebesar 8,579 yang berarti secara bersama-sama Jumlah Anak (JA), Pendidikan
95%.
dan v2 = (n-k) = 106-6 = 100, dijumpai F-tabel; pada α = 0.05 sebesar 2,35.
nilai t-tabel. Selain itu juga dilihat berdasarkan nilai signifikan (sig) pada hasil
estimasi.
Pendidikan di Labuhanbatu. Pada jumlah sampel (n) = 106, variabel bebas (k) = 5.
100. Pada DF = 100 dijumpai t-tabel pada pengujian dua ekor pada α = 0.05
sebesar 1,67.
Hasil perhitungan t statistik dapat dilihat pada keluaran SPSS 19.0 pada
tabel: 1,67, hal ini dapat memberi makna bahwa variabel pendapatan
maka permintaan asuransi juga akan meningkat sebesar Rp. 79.000, ceteris
paribus, hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat
kecil dibandingkan nilai t-tabel sebesar 1,67 yang bermakna bahwa variabel
Koefisien regresi besar S diperoleh sebesar -0,106, hal ini dapat memberi
arti apabila S meningkat Rp. 1.000, maka permintaan premi asuransi juga
akan turun Rp.106 berarti hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan
hitung sebesar -0,951 lebih kecil dibandingkan nilai t-tabel sebesar 1,67,
kepercayaan 95%.
Koefisien regresi besar umur responden diperoleh sebesar -6087,850 hal ini
dapat memberi arti apabila umur responden meningkat satu tahun, maka
permintaan premi asuransi pendidikan akan turun Rp. 6.087,850. berarti hal
pendidikan di Labuhanbatu.
d. Jumlah anak responden memiliki nilai t-hitung sebesar -4,123 lebih kecil
dapat diartikan apabila jumlah anak responden bertambah satu orang maka
pendidikan di Labuhanbatu.
dengan t-tabel: 1,67, hal ini memberi makna bahwa variabel pendidikan
ceteris paribus. Hasil ini telah sesuai dengan hipotesis yang menyatakan
akibat kejadian yang tidak pasti seperti bencana alam, kondisi perekonomian yang
tidak stabil dan lain sebaginya. Dengan adanya perusahaan perasuransian serta
pendidikan nasabahnya. Hal ini dapat diketahui bahwa pada umumnya biaya
anaknya ke jenjang yang lebih baik karena sudah diproteksi perusahaan asuransi,
hal ini akan mempunyai korelasi yang positif terhadap tingkat perekonomian di
suatu daerah.
Jika dianalisis dari kesempatan kerja, maka perusahaan perasuransian juga ikut
dalam penyediaan lapangan kerja. Dalam mencari kerja sangat erat kaitannya
dengan kwalitas dari pencari kerja, maka dalam hal ini asuransi pendidikan ikut
relatif lebih besar dibanding dengan masyarakat yang kwalitas pendidikannya lebih
rendah. Maka dari penjelasan tersebut dapat dikatakan asuransi pendidikan sangat
di Labuhanbatu sebesar 30% dan sisanya sebesar 70% dijelaskan oleh variabel
5.2. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan
beberapa saran, sebagai bentuk implementasi dari hasil penelitian ini sebagai
91
99
berikut:
Arsyad, Lincolin (1991). Ikhtisar teori dan Soal Jawab Ekonomi Mikro, Edisi 1.
Yogyakarta: Penerbit BPF
Azra,Azyumardi.2002.Pendidikan Multikultural:Membangun Kembali Indonesia
Bhineka Tunggal Ika.Makalah Disampaikan dalam Symposium
Internasional Antropologi Indonesia Ke-3. Denpasar: Kajian Budaya
UNUD
91
101
NO………………..IDENTITAS RESPONDEN
i. Nama :……………………………………….
v. Usia : ………………………………………..
Pertanyaan:
1. Pengeluaran:
2. Pendapatan:
91
103
a. Bulanan
b. Triwulan
c. Semester
d. Tahunan
e. Premi tunggal
104
TABULASI DATA
Y S UM JA PDDK DPAP
4500000 1250000 45 3 12 75000
3650000 1150000 34 1 12 75000
4000000 1500000 40 1 12 75000
4500000 1500000 43 2 12 75000
5500000 1000000 45 4 12 150000
5000000 2000000 43 2 17 250000
7500000 4000000 48 2 17 250000
4500000 2000000 47 1 12 250000
4500000 750000 43 4 17 300000
9000000 1750000 45 4 23 300000
6500000 2000000 43 4 17 300000
4000000 1000000 46 3 17 300000
10000000 2000000 46 4 19 300000
9000000 5500000 45 1 19 300000
12000000 5400000 48 4 23 300000
8700000 4200000 50 4 19 300000
7000000 3000000 55 3 23 300000
9000000 1000000 51 4 19 300000
9500000 2000000 47 4 19 300000
4500000 1000000 47 3 17 300000
4500000 1750000 48 2 17 300000
4500000 1500000 39 2 12 300000
5000000 1500000 34 3 17 350000
6000000 1000000 35 4 17 350000
3650000 150000 55 4 12 350000
5500000 2500000 55 2 17 350000
7500000 1000000 45 2 17 350000
6500000 3500000 45 1 17 350000
8500000 1000000 45 4 17 350000
6500000 3500000 45 1 17 350000
5000000 1500000 45 2 19 350000
7700000 1200000 45 4 17 350000
5500000 1500000 43 3 17 350000
5500000 2000000 48 2 17 350000
8500000 2000000 49 4 19 350000
4000000 500000 45 2 12 350000
7700000 700000 48 3 17 350000
5500000 1000000 46 4 17 350000
105