Anda di halaman 1dari 139

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN KOMPREHENSIF

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUMAH


SAKIT UMUM DAERAH PRABUMULIH

Disusunoleh:
Nama : Niken Soherhartia
NIM : 01011381720003
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Manajemen
BidangKajian/Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia

Disetujui untuk digunakan dalam ujian komprehensif.

Tanggal Persetujuan Dosen Pembimbing


Ketua

Tanggal: Dr. Hj. Zunaidah, M. Si


NIP : 196610221992032002

Tanggal Persetujuan Anggota

Tanggal: Drs. Yuliansyah M. Diah, M.M


NIP. 195607011985031003

i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUMAH


SAKIT UMUM DAERAH PRABUMULIH

Disusunoleh:
Nama : Niken Soherhartia
NIM : 01011381720003
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Manajemen
BidangKajian/Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia

Telah diuji dalam ujian komprehensif pada tanggal 2020 dan telah
memenuhi syarat untuk diterima.
Panitia Ujian Komprehensif
Palembang, 2020

No Dosen Penguji Tanda Tangan


Ketua :
1 Dr. Hj. Zunaidah, M. Si
NIP : 196610221992032002
Anggota :
2 Drs. Yuliansyah M. Diah, M.M
NIP. 195607011985031003
Anggota :
3 Wita Farla, S.E., M.M
NIP : 198104012014092001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen

Isni Andriana, S.E., M.Fin., Ph.D


NIP. 19750901199903200

ii
SURAT PERNYATAAN INTEGRITAS KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Niken Soherhartia


NIM : 01011381720003
Fakultas : Ekonomi

Jurusan : Manajemen
BidangKajian/Konsentrasi : ManajemenSumber Daya Manusia

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul:

“Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Perawat di Rumah Sakit Umum


Daerah Prabumulih”
Pembimbing:
Ketua : Dr. Hj. Zunaidah, M.Si
Anggota : Drs. Yuliansyah M.Diah, M.M
Tanggal Ujian : 2020

Adalah benar hasil karya saya sendiri. Dalam skripsi ini tidak ada kutipan hasil
karya orang lain yang tidak disebutkan sumbernya.

Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan apabila pernyataan
ini tidak benar dikemudian hari, saya bersedia dicabut predikat kelulusan dan
gelar kesarjanaan.

Palembang, 2020
Pembuat Pernyataan

Niken Soherhartia
NIM. 01011381720003

iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

- Jangan Pernah Menyerah

- Never say Never

- Keep Calm and Smile on

- Berfikir positf

- Percaya Allah Pemegang Skenario Terbaik

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Kedua orang tua

Keluarga Tercinta

Teman-teman angkatan manajemen 17

Almamater

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis berikan kepada Allah SWT karena atas
segala Karunia dan Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Perawat di Rumah Sakit
Umum Daerah Prabumulih”. Adapun tujuan dari penelitian serta penulisan
skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih gelar
Sarjana Ekonomi (S.E) dalam program Strata Satu (S-1) di Fakultas Ekonomi
Universitas Sriwijaya Palembang.
Skrispi ini membahas tentang pengaruh pelatihan terhadap kinerja perawat

di Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih. Hasil penelitian menyatakan

bahwabahwa pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih. Penulis berharap skripsi ini

dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak serta dapat menjadi referensi

untuk melakukan penelitian selanjutnya.

Penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari kekurangan dan

keterbatasan, baik dalam aspek kualitas dan kuantitas materi yang disampaikan.

Penulis sangat menghaprakan adanya kritik dan saran yang dapat

menyempurnakan penelitian ini untuk masa yang akan datang. Demikian skripsi

ini dibuat, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah

membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Palembang, 2020
Penulis

Niken Soherhartia

v
NIM. 01011381720003
UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah puji dan syukur penulis berikan kepada Allah SWT,

karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Penulis

menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik

tanpa adanya bantuan, bimbingan, doa dan dorongan dari berbagai pihak. Maka

pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima

kasih kepada:

1. Yth. Ibu Dr. Hj. Zunaidah, M.Si dan Yth. Bapak Drs.Yuliansyah M. Diah,
M.M selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan
masukan dan meluangkan waktu sehingga skripsi ini dapat selesai dengan
tepat waktu. Semoga kesehatan dan keberkahan selalu diberikan Allah SWT.
2. Yth. Ibu Wita Farla, S.E., M.M selaku dosen penguji yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk datang menguji dan memberikan saran dalam
perbaikan skripsi.Semoga kesehatan dan keberkahan selalu diberikan Allah
SWT.
3. Yth. Ibu Isni Andriana, S.E., M.Fin., Ph.D selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.
4. Yth. Dr. Kemas M. Husni Thamrin, S.E., M.M selaku Pembimbing Skripsi
dan Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya
yang telah memberikan saran & nasihat kepada mahasiswa.
5. Yth. Bapak Reza Ghasarma S.E., M.M., M.B.A selaku Pengelola Akademik
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.
6. Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE selaku Rektor Universitas Sriwijaya.
7. Prof. Dr. Taufiq. S.E, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sriwijaya.
8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya atas segala ilmu dan
dedikasinya selama perkuliahan dan seluruh staf pegawai Fakultas Ekonomi

vi
Universitas Sriwijaya yang telah membantu penulis baik selama masa
perkuliahan maupun dalam menyelesaikan skripsi.
9. Kedua orang tua (Papa M. Sobri dan Mama Hernate Sumarni) yang selalu
mendoakan, memotivasi, dan mendukung segala hal yang dibutuhkan selama
studi dan penulisan skripsi ini.
10. Teman – teman seperjuangan Jurusan Manajemen S1 asal D3 Kampus
Palembang Angkatan 2017 yang bersama-sama berjuang dalam mencapai
gelar serta memberi semangat kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

penulisan yang lebih baik di masa akan datang. Penulis juga berharap agar laporan

akhir ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Palembang, 2020
Penulis,

(Niken Soherhartia)

vii
ABSTRAK

Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Perawat di Rumah


Sakit Umum Daerah Prabumulih

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pelatihan terhadap


kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Data Primer. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan menyebarkan kuesioner kepada seluruh perawat di Rumah Sakit Umum
Daerah Prabumulih. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 206 orang perawat.
Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 67 perawat atau 32,5% dari total
populasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik slovin. Teknik analisis
yang digunakan adalah uji instrumen penelitian, analisis regresi linear sederhana
dan uji hipotesis. Analisis dilakukan dengan menggunakan program pengolah data
yaitu Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 2.2. Hasil penelitian
menyatakan bahwa pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih. Implikasi praktis penelitian
ini sebagai pertimbangan manajemen rumah sakit untuk memberikan pelatihan
secara berkala sehingga dapat meningkatkan kinerja perawat.

Kata Kunci : Pelatihan, Kinerja Perawat

Mengetahui,
Pembimbing Skripsi I Pembimbing Skripsi II

Dr. Hj. Zunaidah, M.Si Drs. Yuliansyah M.Diah, M.M


NIP. 196610221992032002 NIP. 195607011985031003

Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen

Isni Andriana, S.E., M.Fin., Ph.D


NIP. 197509011999032001

viii
ABSTRACT

The Effect of Training on Nurse Performance at Region


Public Hospital of Prabumulih

This Research aimed to examine the effect of training on nurse performance at


Region Public Hospital of Prabumulih. The data used in this research was
obtained from primary data. Technique of collecting data were carried out by
distributed questionnaires to all nurse at Region Public Hospital of Prabumulih.
The population in this research consisted of 206 nurses. Total of sample in this
research are 67 nurses or 32,5% from population. The sampling techinique used is
slovin techinique. Analysis techniques used are research instrument testing,
simple linear regression analysis and hypothesis testing. The analysis was perform
using data processing program namely Statistical Product and Service Solution
(SPSS) version 2.2. Result of analysis showed that training have significant
impact on nurse performance at Region Public Hospital of Prabumulih. The
practical implication of this research are as a consideration of hospital
management to provide regular training so can improve nurse performance at
Region Public Hospital of Prabumulih

Keywords : Training, Nurse Performance

Acknowledge,
Advisor, Vice Advisor,

Dr. Hj. Zunaidah, M.Si Drs. Yuliansyah M.Diah, M.M


NIP. 196610221992032002 NIP. 195607011985031003

ix
Acknowledge,
Chief of Management Departement

Isni Andriana, S.E., M.Fin., Ph.D


NIP. 197509011999032001

SURAT PERNYATAAN ABSTRAK

Kami dosen pembimbing skripsi menyatakan bahwa Abstrak Skripsi dalam bahasa
inggris dari mahasiswa:

Nama : Niken Soherhartia

NIM : 01011381720003

Jurusan : Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia

Judul Skripsi : Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan di Rumah Sakit


Umum Daerah Prabumulih

Telah kami periksa penulisan, grammar, maupun susunan tenses-nya, dan kami
setujui untuk ditempatkan pada lembar abstrak.

Pembimbing Skripsi
Ketua, Anggota,

Dr. Hj. Zunaidah, M.Si Drs. Yuliansyah M.Diah, M.M


NIP. 196610221992032002 NIP. 195607011985031003

x
RIWAYAT HIDUP

A. BIOGRAFI

Nama Mahasiswa : Niken Soherhartia

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/ Tanggal Lahir : Prabumulih, 17 Februari 1997

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat Rumah : Jalan Toman RT 001/002 Komp. Relly, Kel. Prabu

Jaya, Kec. Prabumulih Timur

Alamat Email : Nikensoherhartina17@gmail.com

B. LATAR BELAKANG, KURSUS DAN PELATIHAN

Pendidikan Formal

2003 - 2008 : SDN 33 Prabumulih

2008 – 2011 : SMPN 1 Prabumulih

2011 - 2014 : SMAN 1 Prabumulih

2014 - 2017 : DIII Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya

xi
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN KOMPREHENSIF.........................................i


LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI....................................................................ii
SURAT PERNYATAAN INTEGRITAS KARYA ILMIAH...................................iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN..........................................................................iv
KATA PENGANTAR...............................................................................................v
UCAPAN TERIMA KASIH...................................................................................vi
ABSTRAK............................................................................................................viii
ABSTRACT............................................................................................................ix
SURAT PERNYATAAN ABSTRAK.......................................................................x
RIWAYAT HIDUP..................................................................................................xi
DAFTAR ISI..........................................................................................................xii
DAFTAR TABEL..................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xvii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................1

xii
1.2 Tujuan Penelitian........................................................................................10
1.3 Manfaat Penelitian.....................................................................................10
BAB II....................................................................................................................12
STUDI KEPUSTAKAAN......................................................................................12
2.1 Landasan Teori...........................................................................................12
2.1.1 Pelatihan................................................................................................12
2.1.1.1 Pengertian Pelatihan.......................................................................12
2.1.1.2 Tujuan Pelatihan.............................................................................13
2.1.1.3 Jenis-Jenis Pelatihan.......................................................................14
2.1.1.4 Indikator Pelatihan.........................................................................16
2.1.2 Kinerja...................................................................................................20
2.1.2.1 Pengertian Kinerja..............................................................................20
2.1.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja..................................21
2.1.2.3 Indikator Kinerja............................................................................22
2.1.2.4 Metode Penilaian Kinerja...............................................................24
2.2 Hubungan Antar Variabel...........................................................................24
2.2.1 Hubungan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan................................24
2.3 Penelitian Terdahulu...................................................................................26
2.4 Alur Pikir....................................................................................................36
2.5 Hipotesis.....................................................................................................37
BAB III..................................................................................................................39
METODE PENELITIAN.......................................................................................39
3.1 Ruang Lingkup penelitian..........................................................................39
3.2 Rancangan Penelitian.................................................................................39
3.3 Jenis dan Sumber Data...............................................................................40
3.3.1 Jenis Data...............................................................................................40
3.3.2 Sumber Data..........................................................................................40
3.4 Teknik Pengumpulan Data.........................................................................41
3.5 Populasi dan Sampel..................................................................................41
3.5.1 Populasi...............................................................................................41
3.5.2 Sampel...................................................................................................42

xiii
3.6 Teknik Analisis...........................................................................................43
3.6.1 Uji Instrumen Penelitian.....................................................................43
3.6.1.1 Uji Validalitas.................................................................................43
3.6.1.2 Uji Reliabilitas................................................................................44
3.6.2. Aanlisis Regresi Linier Sederhana........................................................44
3.6.2.1 Koefisien Korelasi (r)......................................................................45
3.6.3 Uji Hipotesis..........................................................................................46
3.6.3.1 Uji Statistik t...................................................................................46
3.6.4 Defnisi Operasional dan Pengukuran Variabel......................................47
3.6.4.1 Definisi Operasional.......................................................................47
3.6.4.2 Pengukuran Variabel.......................................................................48
BAB IV..................................................................................................................51
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................................................51
4.1 Gambaran Umum Instansi............................................................................51
4.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih..............................52
4.2.1 Visi Rumah Sakit Umum Derah Prabumulih.........................................52
4.2.1 Misi Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih......................................52
4.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih.....................53
4.4 Profil Responden..........................................................................................53
4.4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...........................53
4.4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia..........................................54
4.4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan..................54
4.4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja...............................55
4.5 Deskripsi Jawaban Responden.....................................................................55
4.5.1 Deskripsi Variabel Pelatihan (X)...........................................................56
4.5.2 Deskripsi Variabel Kinerja (Y)..............................................................69
4.6 Uji Instrumen Penelitian...............................................................................75
4.6.1 Uji Validitas...........................................................................................75
4.6.2 Uji Reliabilitas.......................................................................................80
4.6.3 Analisis Regresi Linear Sederhana........................................................82
4.6.3.1 Koefisien Korelasi (r)......................................................................82

xiv
4.6.4 Uji Hipotesis..........................................................................................83
4.6.4.1 Uji Statistik t...................................................................................84
4.2 Pembahasan..................................................................................................85
BAB V....................................................................................................................88
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................88
5.1 Kesimpulan...................................................................................................88
5.2 Saran.............................................................................................................88
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................90

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Data Penilaian Prestasi Kerja Perawat di RSUD Prabumulih..............3

Tabel 1.2. Jenis Pelatihan Perawat RSUD Prabumulih Tahun 2017-2018............5

Tabel 1.3 Jumlah Pasien RSUD Prabumulih.........................................................9

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu..............................................................................26

Tabel 3.1 Data Perawat di RSUD Prabumulih......................................................42

Tabel 3.2 Data Sampel Perawat di RSUD Prabumulih.........................................43

Tabel 3.3 Pedoman memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi........................46

Tabel 3.4 Definisi Operasional Variabel................................................................48

Tabel 4.1 Karakteristik Jenis Kelamin...................................................................53

Tabel 4.2 Karakteristik Usia..................................................................................54

Tabel 4.3 Karakteristik Tingkat Pendidikan..........................................................54

Tabel 4.4 Karakteristik Masa Kerja.......................................................................55

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Penyataan Mengenai Variabel Pelatihan X..........56

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Penyataan Mengenai Variabel Kerja Y...............69

Tabel 4.7 Item Validitas – Total Statistic Variabel Pelatihan.................................76

xv
Tabel 4.8 Item Validitas – Total Statistic Variabel Kinerja...................................79

Tabel 4.9 Reability Statistic Pelatihan..................................................................81

Tabel 4.10 Reability Statistic Kinerja...................................................................81

Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Liniear Sederhana............................................82

Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Korelasi................................................................83

Tabel 4.13Interpretasi dari Koefisien Korelasi......................................................83

Tabel 4.14 Analisis Koefisien t Hitung..................................................................84

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir...................................................................................37

Gambar 4.1 Struktur Organisasi RSUD Prabumulih.............................................53

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian


Lampiran 2. Rekab Distribusi Jawaban Kuisioner
Lampiran 3. Tabel t
Lampiran 4. Tabel r
Lampiran 5. Uji Reabilitas Variabel Pelatihan (X)
Lampiran 6. Uji Reabilitas Variabel Kinerja (Y)
Lampiran 7. Analisis Regresi Linear Sederhana
Lampiran 8. Uji t
Lampiran 9. Uji Koefisien Korelasi ( r ) dan Determinasi (R2)
Lampiran 10. Uji Validitas Variabel Pelatihan (X)
Lampiran 11. Uji Validitas Variabel Kinerja (Y)

xvii
xviii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Institusi layanan kesehatan dengan karakteristik tersendiri yang harus

mampu meningkatkan pelayanan yang lebih baik, bermutu, dan terjangkau

masyarakat supaya tercipta drajat kesehatan yang setinggi-tingginya yaitu disebut

rumah sakit (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2013). Pelayanan

kesehatan saat ini tidak hanya bersifat kuratif tetapi juga bersifat pemulihan

(rehabilitative).(Herlambang dan Murwani, 2012).

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Prabumulih merupakan salah

satu rumah sakit pemeritantah yang berada di Kabupaten Muara Enim atau

sekarang Kota Prabumulih. Dahulu RSUD Prabumulih menjadi Rumah sakit tipe

C dari ketetapan tanggal 30 januari 1955, tapi setelah diperdakan kabupaten

Muara Enim No.31 tanggal 22 januari 1996 menjadi C+.

Berdasarkan data karyawan di RSUD Kota Prabumulih, jumlah perawat

yang bekerja adalah 206 orang yang terdiri dari 115 orang perawat pegawai negeri

sipil (PNS) dan 91 orang perawat non PNS.

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, maka RSUD

Kota Prabumulih dituntut untuk bisa bersaing dengan rumah sakit swasta,

terutama semakin kompleksnya kebutuhan masyarat dan menghadapi pesatnya

bidang pelayanan kesehatan diteknologinya, hal ini mempengaruhi praktisi

1
kesehatan di sistem pelayanan kesehatan yang salah satunya adalah tenaga medis

di badan pelayanan kesehatan ini adalah perawat.

Keberhasilan perawat dalam mencapai kesuksesan bekerja ditunjang oleh

salah satu aspek yaitu kemampuan kerja. Kemampuan kerja yang memadai

karyawan diharapkan mampu mengatasi segala permasalahan pekerjaan jadi,

dapat diselesaikan dengan baik seluruh tugas pekerjaan baik dari pengetahuan

atau keterampilan yang merupakan komponen penting.

Menurut Mangkuprawira (2014:74) ukuran kinerja adalah kehadiran,

kemampuan berkerjasama, ketepatan waktu jumlah pekerjaan, dan kualitas

pekerjaan. Dua unsur yang terkandung dipenilain kinerja yaitu standart pekerjaan

dan hasil pekerjaan, yang dimana untuk mengetahui kinerja kedua unsur itu

diperbandingkan. Bila hasil pekerjaan melebihi standart maka dikatakan kinerja

baik dan sebaliknya.

Kinerja karyawan digolongkan menjadi 3 bagian yaitu antara lain : 1)

penilaian standart absolute, 2) penilaian berdasarkan output, pendekatan indeks

langsung, catatan prestasi kerja, dan standart kerja, 3) penilaiaan yang mengacu

pada norma. Metode yang digunakan untuk menilai kinerjannkaryawan, bisa

diukur dari kinerjanya, antara lain yaitu : kualitas pekerjaan, jumlah pekerjaan,

kehadiran, ketepatan waktu dan kemampuan berkerja sama. (Bangun, 2012 : 251).

Berdasarkan data penilaian prestasi kerja perawat di RSUD Kota

Prabumulih diketahui bahwa dari 206 jumlah perawat yang bekerja sebanyak 117

orang perawat mendapatkan penilaian yang baik dan sisanya 89 orang perawat

2
tidak masuk ke dalam daftar penilaian prestasi kerja perawat. Data tersebut dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.1
Data Penilaian Prestasi Kerja Perawat Di RSUD Prabumulih

No Jabatan Jumlah Kategori Penilaian


Bai Kurang Buruk
k Baik
1 Perawat Madya 11 1 8 2
2 Perawat Penyelia 24 14 6 4
3 Perawat Muda 18 6 9 3
4 Perawat Ahli Muda 9 1 7 1
5 Perawat Ahli Pertama 38 19 15 4
6 Perawat Mahir 69 57 10 2
7 Perawat Terampil 37 19 17 1
Total 206 117 72 17
Sumber: RSUD Kota Prabumulih, 2019

Berdasarkan data pada tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 117

perawat mendapatkan kategori penilaian kinerja yang baik, diantaranya adalah

satu orang perawat madya, 14 (empat belas) orang perawat penyelia, enam orang

perawat muda, satu orang perawat ahli muda, 19 (sembilan belas) orang perawat

ahli pertama, 57 orang perawat mahir dan 19 orang perawat terampil. Dari hasil

tersebut diketahui bahwa sebanyak 89 orang dari 206 perawat yang bekerja di

RSUD Prabumulih tidak termasuk dalam daftar karyawan yang memiliki prestasi

yang baik. Dari jumlah tersebut dapat disimpulkan bahwa masih banyak perawat

yang bekerja dengan penilaian yang KURANG BAIK hingga BURUK, yaitu

sebanyak 43,20%, untuk itu perlu adanya evaluasi untuk meningkatkan kinerja

perawat agar menjadi lebih maksimal.

3
Proses memperbaiki keterampilan kerja karyawan untuk membantu

tujuan perusahaan disebut sebagai pelatihan. Berkembangnya pengetahuan dan

ilmu yang semakin maju, maka dalam rangka untuk meningkatkan kinerja

diperlukan pelatihan guna meningkatkan kompetensi yang dimana pelatihan

diharapkan mampu mendukung tujuan organisasi.

Menurut Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright (2015:266) manfa’at pelatihan

adalah menjamin keselamatan dengannmemberikan cara baru bagi karyawan

untuk meberikan kontrusi bagi perusahaan, mempersiapkan karyawan untuk

menerima dan bekerja secara lebih efektif satu sama lain, membantu karyawan

untuk memhami bagaimana bekerja lebih efektif untuk menghasilkan jasa yang

berkualitas, kreativitas dannpembelajaran.

Jadi, dapat disimpulkan dengan adanya pelatihan sebagai suatu usaha

untuk meningkatan kinerja sumber daya manusia, menjadi suatu siklus yang harus

dilakukan secara terus menerus, karena perkembangan perusahaan harus

diimbangi oleh kemampuan sumber daya manusianya.Dengan perkembangan

bisnis, maka kinerja pekerja di suatu perusahaan harus terus menerus pula seirama

dengan kemajuan dan perkembangan perusahaan.

Berdasarkan data yang peneliti dapatkan dari RSUD Kota Prabumulih

mengenai jumlah perawat yang mengikuti pelatihan pada tahun 2018 yaitu

sebanyak 28 orang, jumlah ini sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah

perawat yang bekerja di RSUD Kota Prabumulih. Alasan kenapa jumlah

karyawan yang mengikuti pelatihan sangat sedikit karena keterbatasan biaya yang

disediakan pihak rumah sakit untuk perawat mengikuti pelatihan, hal ini juga

4
dikarenakan jumlah perawat yang bekerja cukup banyak, sehingga apabila seluruh

perawat mengikuti pelatihan maka akan memakan banyak biaya dan

mengakibatkan pemborosan pengeluaran rumah sakit. Dari data tersebut dapat

diketahui bahwa masih banyak perawat yang tidak mengikuti pelatihan terutama

di tahun 2018, apabila dilihat dari jumlah perawat yang bekerja di RSUD Kota

Prabumulih hanya 13,6 % perawat yang mengikuti pelatihan. Pada tabel di bawah

ini akan dijelaskan jumalh perawat yang mengikuti pelatihan pada tahun 2017 dan

2018.

Tabel 1.2
Jenis Pelatihan Perawat RSUD Prabumulih Tahun 2017-2018

No Jenis Pelatihan Pelaksanaan Jumlah


Peserta
1 Kajian Teknis tentang Akreditasi Pokja 10 Januari 2017 1
PPI ke RS. Charitas Palembang
2 Program Pelatihan Mahir Dyallisis di 1 Februari-1 Mei 2
RSMH Palembang 2017
3 Pelatihan Keperawatan Intensif Dasar 16 Februari 2017 1
4 Kajian Teknis Tentang CSSD ke RS 10 Maret 2017 2
Charitas Palembang
5 Kegiatan Peningkatan Kapasistas 21-25 Maret 2017 1
Petugas Dalam Tata Laksana Pneumonia
di Prabumulih
6 Pelatihan Manajemen Unit Rawat Inap 20-24 Maret 2017 2
(Manajemen Bangsal Keperawatan) di
Jakarta
7 Workshop dan Tas HIV Untuk Petugas 27 April 2017 1
HIV, Petugas TB dan Petugas KIA di
Palembang
8 Sosialisasi Program Rahabilitasi Dan 8 Mei 2017 1
Pasca Rehabilitasi
9 Sosialisasi Peraturan Perundang- 15 Juli 2017 2
Undangan Jabatan Fungsional Perawat
TA 2017

5
10 Seminar Peningkatan Profesionalisme 27-30 Juli 2017 2
IPCN dalam PPI untuk meningkatkan
Mutu Pelayanan di RS dan Fasyankes di
Palembang
11 Seminar dan Workshop Penata Anastesi 4-8 September 2
di Seluruh Fasyankes di Makassar 2017
12 Pelatihan ICU Dasar Bagi Perawat di 5-6 September 1
Palembang 2017
13 Pelaksanaan Workshop Penggunaan Alat 11 September 2
Tes Cepat Kegiatan CSO Cordination 2017
and Network at District Level
(Quartallity) oleh SSR TB-HIV Care
Aisyiyah
14 Kegiatan Seminar Medis dan Para 16 September 3
Medis di Muara Enim 2017
15 Kegiatan Round Table Discussion 18 September 1
(RTD) Rangkaian ANSIT 2017
16 Pelatihan Implementasi Komite 28-30 September 2
Keperawatan di RSUP Dr. Mohammad 2017
Hoesin Palembang
17 Screening Strong Kids dan Tata Laksana 29 Oktober 2017 1
Hospital Malnutrition
18 Rapat Kordinasi Petugas Pokja HIV 14-15 Desember 2
untuk RS Dukungan GF AIDS News 2017
Funding Model (NFM) di Palembang
19 Sosialisasi dan Kordinasi Lintas Sektor 14-15 Desember 1
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat 2017
Terpadu (SPGDT) Dalam Pelaksanaan
Public Safety Center 119 (PSC 119)
20 Sosialisasi Tentang Penanggulangan 21 Desember 41
Penyakit Difteri 2017
21 Workshop Standar Nasional Akreditasi 20-23 Februari
Rumh sakit (SNARS) Edisi 1 2018
22 Workshop Manajemen 21 Februari 2018 1
Kegawatdaruratan Dalam Kegiatan
Fasilitas dan Penanggulangan Kapasitas
Dalam Rujukan dan Pengagulangan
Kegawatdaruratan
23 Kordinasi Lintas Sektor dan 22 Februari 2018 1
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu

6
(SPGDT) Dalam pembentukan PSC 119
Kota Prabumulih
24 Pelatian Perawatan, Dukungan dan 26 Februari-1 1
Pengobatan (PDP) Maret
25 Pelatihan Resusitas Neonatus 3-4 Maret 2018 1
26 Pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal 22-24 Maret 2018 1
Emergency Komperehensif (PONEK) di
Palembang
27 Workshop Standar Akreditasi Rumah 27-29 maret 2018 1
Sakit KARS Edisi 1
28 Pelatihan Calon Panitia 1-7 April 2018 1
Penyelenggaraan Ibadah Haji
29 Pelatihan Keterampilan Dasar bagi 12-15 April 2018 1
Perawat Kamar Bedah
30 Kegiatan Peningkatan Kapasitas 13 April 2018 2
Pengelola TB dan HIV AIDS di
Prabumulih
31 Seminar Transfusi Day 28 April 2018 1
32 Pelatihan Layanan Konseling Tes HIV 2-4 Mei 2018 1
bagi Petugas Kesehatan Puskesmas dan
RS di kabupaten/Kota
33 Pembekalan Terintegrasi Panitia 26 mei-4 Juni 1
Penyelenggara Ibadah Haji 2018
34 Rapat Kordinasi Peningkatan 3 Juli 2018 1
Kemampuan Layanan Rehabilitasi
Instansi Pemerintah yang difungsikan
Sebagai Tempat Rehabilitasi
35 Training Pemakaian Alat 9-14 Juli 2018 2
Elektroencepholograph (EEC)
36 Pelatihan OJT E-SISMAL Versi 2 25 Juli 2018 1
37 Workshop tentang Peran Perawat Pada 4-5 Agustus 2018 1
Terapi Pengganti Penyakit Ginjal
Kronik dan Pelaporan Unit Dyallisis
pada Era BPJS 2018
38 Workshop Mechanical Ventilation 11-12 Agustus 2
Management 2018
39 Lokakarya Kordinasi Pelaksanan 4 September 2018 1
Rujukan Contoh Uji dan Dukungan
Bagi pasien TB Resisten Obat
40 Pelatihan Intensive Care Nursing 15 september 1

7
Programme 2018
41 Sosialisasi Program Rehabilitasi dan 18 september 1
Pasca Rehabilitasi 2018
42 Pelatihan Pelayanan Darah bagi Perawat 14-19 September 1
di Unit transfusi Darah 2018
43 Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional 17-21 September 1
Ikatan Perawat Dyallisis Indonesia di 2018
Aceh
44 Kegiatan Audit Maternal perinatal 9 november 2018 1
45 Pelatihan Penggulangan TBC bagi 11-14 November 2
Petugas kesehatan 2018
46 Pertemuan Evaluasi Imunisasi Rubella 6 Desember 2018 1
Dinkes PBM 2018
Sumber :Data RSUD Prabumulih 2019

Kemudian peneliti melakukan pengamatan terhadap 5 orang perawat yang

mendapatkan pelatihan dan 5 orang perawat yang tidak mendapatkan pelatihan

untuk mengetahui perbedaan hasil kinerjanya. Dari hasil pengamatan peneliti

bahwa kelima perawat yang mendapat pelatihan dalam bekerja selalu mengikuti

prosedur pekerjaan dengan benar, dalam melayani pasien juga selalu ramah

meskipun ada pasien yang suka marah, keadaan pasien yang sedang ramai mereka

tetap berusaha bekerja dengan maksimal dalam melayani pasien meskipun jumlah

perawat dapat dikatakan kurang mencukupi. Sedangkan untuk kelima perawat

yang tidak mendapatkan pelatihan, 4 diantaranya sering melakukan kesalahan

dalam prosedur bekerja seperti sering lupa dalam mengganti infus sehingga cairan

infus sering habis terlebih dahulu baru diganti, itupun selalu diingatkan oleh

pasien terlebih dahulu, pemberian obat kepada pasien yang sering telat dengan

alasan keadaan pasien yang sedang ramai saat itu, tidak ramah dengan pasien,

tidak pernah memberikan senyuman kepada pasien walaupun pasien sedang

marah, sering ketus dalam menjawab pertanyaan pasien dan keluarga pasien dan

8
lebih sering mengobrol dan bercanda saat bekerja, apabila diingatkan dan

dinasehati teman perawat yang lain sering tidak terima, sedangkan satu perawat

lagi meskipun tidak mengikuti pelatihan tetapi telah melakukan pekerjaan sebagai

perawat dengan baik, walaupun ada sedikit kesalahan dan kekurangan.

Pada tahun 2018 jumlah pasien yang berobat di RSUD Kota Prabumulih

mengalami peningkatan dibanding dengan tahun 2017. Pada tahun 2017 jumlah

pasien yang berobat adalah 54.564 pasien yang terbagi menjadi 3 yaitu : 1. pasien

rawat inap; 2. pasien rawat jalan dan 3. pasien IGD.Lalu tahun 2018 jumlah

pasien yang berobat adalah 60.825 pasien. Pada tabel di bawah ini disajikan data

jumlah pasien RSUD Kota Prabumulih sebagai berikut :

Tabel 1.3
Jumlah Pasien RSUD Prabumulih
Tahun 2017 dan 2018 (orang)

Keterangan Pasien 2017 2018

Pasien Rawat Inap 8642 8620


Pasien Rawat Jalan 35459 41459
Pasien IGD 10463 10746
Total 54564 60825
Sumber :Data RSUD Prabumulih 2019

Berdasarkan data pada tabel 1.3 dapat dilihat bahwa pada pasien rawat

inap pada tahun 2018 mengalami penurunan, sedangkan pada pasien rawat jalan

dan IGD megalami peningkatan. Apabila jumlah pasien pada tahun 2018 tersebut

di rata-rata menjadi perbulan maka jumlah pasien perbulan pada tahun 2018

adalah sebanyak 5068 pasien. Banyaknya jumlah pasien perbulan dan dibandi

9
ngkan dengan jumlah tenaga perawat di rumah sakit tentu akan menimbulkan

masalah terutama pada pelayanan.

Masalah yang pasti terjadi adalah kurangnya pelayanan yang diberikan

perawat kepada pasien dikarenakan jumlah tenaga perawat yang terbatas. Tentu

saja hal ini akan menimbulkan keluhan pada pasien, misalnya kurangnya

pengawasan terhadap pasien yang memungkinkan bisa terjadi hal yang tidak

diinginkan kepada pasien, pelayanan yang lama apabila pasien membutuhkan

bantuan, jadwal minum obat yang bisa jadi telat dan sebagainya. Hal-hal yang

merugikan pasien bisa terjadi karena kurangnya tenaga pelayanan yang ada di

rumah sakit. Untuk mencegah hal-hal yang merugikan pasien maupun rumah sakit

perlunya penambahan tenaga perawat untuk melayani pasien. Selain itu, tenaga

perawat yang berkompeten juga sangat diperlukan agar dapat mengurangi keluhan

dan masalah-masalah tersebut.

Untuk mendapatkan tenaga perawat yang berkompeten dan memilki

kemampuan tentu saja diperlukan pelatihan-pelatihan khusus bagi perawat

tersebut. Dengan pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada perawat diharapkan

dapat meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada pasien menjadi lebih baik

lagi. Dengan pelatihan juga dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan

perawat untuk memberikan pelayanan yang lebih kepada pasien, mengingat

jumlah perawat yang sangat jauh perbandingannya dengan jumlah pasien di

rumah sakit. Dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang khusus kepada

perawat maka RSUD Prabumulih dapat mengurangi resiko kerja, keluhan pasien

meskipun dengan tenaga perawat yang seadanya. Dariiilatarrbeakang diatas, jadi

10
peneliti tertarikkuntukk menulis skripsi yang berjudulll“Pengaruh Pelatihan

terhadap Kinerja Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih”.

1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkanndari penjelasan latarrrbelakang diatas, maka masalah yang

dipilih dalamnpenelitian ini yaitu “Bagaimana Pelatihan Berpengaruh terhadap

Kinerja Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih?”

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitiannini yaitu: mengetahui seperti apa pengaruh pelatihan

terhadapnkinerja perawat di Rumah SakittUmum Daerah Prabumulih.

1.3 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitiannini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil Penelitian ini di harapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi

ataupun sebagai data perbandingan sesuai dengan bidang yang akan diteliti,

memberikan sumbangan pemikiran, menambah wawasan pengetahuan serta

memberikan bukti empiris terhadap penelitian berikutnya mengenai pengaruh

pelatihan terhadap kinerjaperawat dan hasil dari penelitian ini di harapkan dapat

dijadikan bahan masukan serta sumbangan pemikiran kepada peneliti berikutnya

tentang ilmu pengetahuan dibidang manajemen, khususnya dalam bidang

manajemen sumber daya manusia.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan RSUD Prabumulih untuk lebih

memahami dan menambah wawasan dalam masalah sumber daya manusia pada

11
perusahaan, terutama mengenai masalah pelatihan terhadap kinerja perawat di

RSUD Prabumulih.

BAB II

STUDI KEPUSTAKAAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pelatihan

2.1.1.1 Pengertian Pelatihan


Pelatihan adalah penggunaan yang sistematis, terencana dan kegiatan

pelatihan berguna untuk meningkatkan pembelajaran (Amstrong 2014:308).

Menurut Mangkunegara (2013:44) pelatihan adalah meningkatkan pengetahuan

dan keterampilan teknis, dalam rangka meningkatkan kemempuan konseptual dan

kemampuan dalam mengambil keputusan. Menurut Snell dan Bohlander

(2013:292) adalah upaya organisasi yang digunakan sebagai alat pembelajaran

para anggota yang terfokus dan berorientasi pada kinerja jangka pendek untuk

12
memperluas kemampuan individu dalam memegang tanggung jawab pekerjaan

mereka.

Pelatihan adalah proses sitematis yang dilakukan organisasi dalam

mengembangkan keterampilan individu, kemampuan, pengetahuan ataupun sikap

yang dapat merubah prilaku karyawan untuk mencapai tujuan organisasi yang

ditetapkan(Sinambela 2016:170). Menurut Rivai (2015:163) pelatihan adalah

sebagian pendidikan yang berkaitan dengan proses belajar untuk memperoleh dan

meningkatkan keterampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku dalam jangka

waktu yang singkat dan lebih mengutamakan praktik dari pada teori.

Dari beberapa definisi di atas pelatihan yaitu kegiatan untuk memperbaiki

kemampuan kerja karyawan dengan kaitannya kegiatan ekonomi yang bisa

membantu dalam memahami suatu penerapan dan pengetahuan praktis guna

meningkatkan keterampilan, dan suatu sikap yang diperlukan organisasi dalam

mencapai tujuan yang disesuaikan dengan tuntunan pekerjaan.

2.1.1.2 Tujuan Pelatihan


Menurut Simamoran(2012:346) tujuanndari pelatihan yaitu:

a. Perbaikannkinerja

Karyawan yang bekerja kurang memuaskan yang disebabkan kurangnya

keterampilan adalah target utama dari pelatihan. Program pelatihan dan

pengembangan yang baik akan mampu meminimalkan masalah-masalah ini.

b. Memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi.

Adanya pelatihan, pelatih (trainer) dapat memastikan bahwa karyawan

dapat secara efektif menggunakan teknologi. Perubahan teknologi tersebut

13
mengartikan bahwa pekerjaan sering berubah dan keahlian karyawanpun harus di

upgrade sehingga teknologi tersebut dapat diintegrasikan kedalam organisasi.

c. Mengurangi waktu belajar karyawan baru supaya menajadi kompeten dalam

pekerjaan.

Karyawan yang tidak memiliki keahlian dan kemampuan yang dibutuhkan

untuk mencapai standar dari kualitas yang diharapkan, adanya gap ini maka

pelatihan sangatlah dibutuhkan dalam mengatasi gap yang disebabkan antara

kinerja karyawan baru dengan kinerja aktualmya.

d. Membantu memecahkan permasalahan oprasional.

Meskipun persoalan organisasional menyerang dari berbagai penjuru,

pelatihan adalah salah satu cara terpenting guna memecahkan masalah dan dilema

yang dihadapi para manajer. Serangkaian pelatihan tersebut membantu karyawan

dalam memecahkan masalah-masalah secara efektif.

e. Mempersiapakan karyawan untuk promosi.

Pelatihan sangat memungkinkan karyawan menguasai keahlian yang

dibutuhkan untuk pekerjaan berikutnya dijenjang yang lebih tinggi dan

memudahkan transisi dalam tanggungjawab yang lebih besar.

f. Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi.

Karyawan baru terkadang pada awal masuk membentuk kesan pertama

pada organisasi, kesan ini dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan produktivitas

keseluruhan karyawan.

g. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan pribadi.

14
Pelatihan dan pengembangan dapat memainkan peran ganda dengan

menyediakan aktivitas yang menghasilkan efektifitas organisasi yang lebih besar

dan meningkatkan pertumbuhan pribadi bagi semua karyawan.

2.1.1.3 Jenis-Jenis Pelatihan


Menurut Simamora (2012:278) ada lima jenis-jenis pelatihan yang dapat

dilakukan antara lain :

1. Retraining (latihan Ulang)

Pelatihan yang diberikan untuk karyawan dalam menghadapi tuntutan

kerja yang semakin berkembang.Teknologi, ilmu pengetahuan, dan dunia semakin

berkembang memaksa orang supaya terus maju dan menyesuaikanndiri tidak

terkecuali karyawan perusahaan. SDM bisa menyesuaikan diri dengan kemajuan

dan inovasi terbaru.

2. Creativity Training (Pelatihan Kreativitas)

Pelatihannyang bertolak belakang dari anggapan bahwa kreativitas bukan

bakat melainkan adalah skill yang bias dipelajari. Diperusahaan, ada beberapa

posisi dan jabatan yang memerlukan kreativitas tinggi diantaranya yaitu manajer,

marketing, supervisior, dan promosi. Mereka harus mampu memimpin

bawahannya dengan ide-ide yang inofatif dan segar.

3. Skill Training (Pelatihan Keahlian)

Karyawan yang belum menguasai atau masih kurang dalam sebuah

keahlian akan diajarkan pelatihan. Pelatihan ini diajarkan supaya peserta mampu

menguasai sebuah keterampilan baru yang berhubungan dengan pekerjaannya.

4. Cross Functional Training (Pelatihan Lintas Fungsional)

15
Bermanfa’at bagi karyawan sehingga mereka mampu memahami cara

kerja organisasi perusahaan secara lebih luas tidak hanya berkutat pada tugas

kerjanya saja. Pelatihan yang diusahakn dengan meminta karyawan melakukan

aktivitas karyawan yang ditugaskan kepadanya.

5. Team Training (Pelatihan Tim)

Disebuah perusahaan karyawan tidak hanya dituntut untuk bekerja sendiri

namun juga bekerja secara tim dan dituntut harus mampu bekerja sama di

keseluruhan tim organisasi perusahaan. Pelatihan ini untuk sekelompok karyawan

agar mereka mampu terbiasa bekerja dalam tim,menempatkan dirinya dalam

sebuah tim dan bekerja sama dengan tim yang lainnya supaya selesai dengan lebih

cepat dan efektif.

2.1.1.4 Indikator Pelatihan


Terdapat empat sistem pendekatan dalam pelatihan yang dapat digunakan

untuk mengukur pelatihan kerja dengan menggunakan dimensi (Snell dan

Bohlander 2013:294) :

a. Kebutuhan Penilaian, yang dapat dianalisis menggunakan 3 cara yaitu:

1. Analisis Organisasi, yakni melakukan analisa dengan cara pemeriksaan

lingkungan, strategi dan sumber daya dari organisasi yang menentukan

kebutuhan pelatihan.

2. Analisis Tugas, yaitu proses untuk melakukan analisis pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang dibutuhkan untuk menentukan pelatihan yang

dibutuhkan.

16
3. Analisis Orang, yaitu menentukan spesifikasi dari setiap individu yang

membutuhkan pelatihan berdasarkan pengetahuan, keterampilan dan sikap

untuk menentukan kebutuhan pelatihan.

b. Desain Program Pelatihan, setidaknya ada 4 hal yang difokuskan pada desain

program pelatihan, yaitu :

1. Tujuan Instruksional, menjelaskan keterampilan atau pengetahuan yang

akan diperoleh ataupun sikap yang akan diubah untuk menentukan hasil

yang diinginkan dari pelatihan.

2. Trainee Readiness and Motivation; trainee readiness, hal ini mengacu pada

kesiapan peserta pelatihan, serta motivasi dari peserta pelatihan untuk apa

mereka mengikuti pelatihan tersebut dan apa dampaknya pada pekerjaan

mereka nantinya.

3. Prinsip pembelajaran, merupakan sebuah karakter dari pelatihan yang dapat

membantu karyawan dalam memahami materi baru, yang kemudian dapat

direfleksikan di dalam kehidupan mereka dan dapat di terapkan kembali di

pekerjaan mereka sendiri. Prinsip pembelajaran ini mencangkup

Goalsetting, modeling, individual difference, active practice and repetition,

whole versus part learning, massed versus distributed learning, feedback

and reinforcement and meaningfulness of presentation.

4. Karakteristik instruktur, salah satu kesuksesan program pelatihan ini

tergantung kepada keterampilan dan karakteristik pelatih atau instruktur

yang terkait dengan pelaksanaan program pelatihan. Karakteristik instruktur

17
dapat mencangkup knowladge of subject, adaptability, sincerity, sense of

humor,interest, clear instruction, individual assistance dan enthusiasm.

c. Implementasi Program Pelatihan.

Implementasi program pelatihan pada dasarnya setiap organisasi memilih

metode (on the job training ataupun off the job training) yang sesuai dengan

kebutuhan karyawan untuk peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Implementasi program pelatihan terbagi menjadi beberpa metode:

1. Training Methods For Nonmanagerial Employees

A. On The Job Training (OJT), yaitu metode yang dilakukan kepada

karyawan dengan cara diberikan pengalaman secara langsung dengan

instruksi pelatih.

a. Cooperative Training, adalah sebuah pelatihan yang menggabungkan

pada praktek pengalaman pekerjaan dengan pendidikan formal yang

ada didalam kelas.

b. Program Instruksi, atau sering juga disebut sebagai pembelajaran

mandiri, pembelajaran yang digunakan diarahkan dari buku manual

atau komputer untuk membagi isi pelatihan kedalam bentuk yang lebih

terorganisir sehingga karyawan dapat mempelajari dengan cara mereka

sendiri.

c. Metode Audiovisual, metode yang digunakan dengan mengajarkan

keterampilan dan prosedur dalam pekerjaan dengan menggunakan

audiovisual dan elektronik.

18
d. Metode Simulasi, adalah suatu pembelajaran yang menggunakan

peralatan dan perlengkapan yang nantinya benar-benar di aplikasikan

dalam pekerjaan.

2. Training Methods For Managerial

Learning Management System, adalah pelatihan online yang

menyediakan berbagai penilaian, komunikasi, pengajaran dan kesempatan

belajar karyawan yang sistem ini dapat terhubung dengan perusahaan.

3. Training Methods For Management Development

a. On the Job Esperiences, yaitu keterampilan dan pengetahuan yang

dapat diperoleh tidak hanya melalui membaca maupun mengamati,

namun didapatkan melalui praktik maupun pengalaman secara

langsung.

b. Seminars and Conferences, metode ini dapat digunakan untuk

mengkomunikasikan ide, kebijakan maupun prosedur dan dapat

dijadikan tempat untuk berdiskusi.

c. Case Studies, suatu program pelatihan dimana peserta diberikan suatu

kasus dan peserta diharapkan membuat keputusan sekaligus alasan

mengapa mengambil keputusan tersebut.

d. Management Games and Simulation, adalah metode yang mengizinkan

peserta pelatihan untuk bermain sebuah permainan dan dihadapkan

pada sebuah tugas yang kemudian diharuskan mengambil keputusan.

d. Evaluasi Program Pelatihan, evaluasi bertujuan untuk mengukur efektifitas

program kerja, yaitu.

19
1. Reaction adalah menilai reaksi langsung partisipan setelah diberikan

program pelatihan, seperti karyawan menyukai program pelatihan

setelah pelaksanaan program pelatihan, peserta mendapatkan

pembelajaran sesuai dengan tujuan perusahaan.

2. Learning, yaitu melakukan tes pengetahuan atau keterampilan sebelum

dan sesudah diberikan pelatihan kepada peserta sehingga dapat untuk

mengukur perkembangannya.

3. Behavior, yaitu memastikan lebih lanjut apakah karyawan setelah

mengikuti program pelatihan ada perubahan pada sikap peserta.

4. Result, yaitu mengukur keuntungan yang diperoleh dari pelatihan

tersebut terhadap biaya yang dikeluarkan perusahaan. Apakah biaya

yang dikeluarkan perusahaan untuk pelatihan sesuai atau malah

sebaliknya sehingga setelah diadakannya program pelatihan turut serta

bermanfaat atau tidaknya untuk perkembangan serta kemajuan

perusahaan.

2.1.2 Kinerja

2.1.2.1 Pengertian Kinerja

Kinerja bukan ujung terakhir dari serangkaian proses kerja tapi tampilan

dari keseluruhan kegiatan input, proses, output, dan bahan outcome. Kinerja yaitu

suatu yang ditampilkan oleh seseorang atau proses yang berkaitan dengan tugas

kinerja yang ditetapan (Amir 2015:005).

Kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok untuk melakukan

sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya

20
dengan hasil seperti yang diharapkan (Sinambela 2016:483). Sedangkan menurut

Rivai (2015:447) kinerja merupakan suatu istilah yang secara umum yang

digunakan untuk sebagian tindakan dari suatu organisasi pada suatu periode

dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya masa lalu atau yang di

proyeksikan, dengan dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas

manajemen dan semacamnya.

Jadi, disimpulkan kinerja yaitu tingkat keberhasilan atau hasil seseorang

secara keseluruhan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan derajat kesediaan

tingkat kemampuan tertentu dengan pemahaman yang jelas tentang apa yang

dikerjakan dan bagaimana mengerjakan selama periode tertentu dalam

melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan standar hasil

kerja.

Kuantitas kerja yaitu waktu yang digunakan atau lamanya melakukan

pekerjaan, kondisi pekerjaan dan prosesnya. Kualitas kerja yaitu kualitas

ketepatannnkerja, tingkat kemampuan dalam bekerja, kemampuan dalam

menganalisis data/informasi dan kegagalan dalam menggunakan mesin dan

peralatan. Kerjasama meliputi kemampuan bekerja sama dengan orang lain dan

sikap yang konstruktif dalam tim. Pemahaman terhadap tugas meliputi

pengetahuan atas pekerjaan kejelasan pengetahuan atas tanggung jawab pekerjaan

yang menjadi tugas karyawan. Kriteria keberhasilannya yaitu tujuan atau target

tertentu yang ingin dicapai.

21
2.1.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Faktor yang memengaruhi dalam pencapaian kinerja adalah kemampuan

dan Motivasi (Mangkunegara 2013: 67):

a. Motivation (Faktor Motivasi)

Motivasi adalah kondisi yang menggerakkan pekerja yang terarah dalam

rangka mencapai tujuan organisasi yang terbentuk dari sikap karyawan dalam

menghadapi situasi kerja.Sikap mental adalah kondisi mental yang mendorong

karyawan untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal.

b. Ability (Faktor Kemampuan)

Pegawai yang memiliki IQ diatas rata-rata dengan pendidikan yang

memadai untuk jabatannya dan terampil dalam pekerjaannya, maka ia akan

mencapai kinerja yang diharapkan. Maksudnya, secara psikologis karyawan

terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill).

Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi kerja adalah faktor

individu(Byar dan Rue 1984), yaitu:

a. Usaha (effort) yang menunjukan sejumlah sinergi fisik dan mental yang

digunakan dalam menyelenggarakan gerakan tugas.

b. Abilities, yaitu sifat personal yang diperlukan untuk melaksanakan tugas.

c. Role/Task perception, yaitu segala prilaku dan aktivitas yang dirasa perlu oleh

individu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

2.1.2.3 Indikator Kinerja


Kinerja karyawan adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan

karyawan yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi

22
kepada organisasi(Mathis dan Jackson 2013: 378). Menurut Mathis dan Jackson

(2013:378) kinerja karyawan dapat meliputi elemen sebagai berikut :

a. Kuantitas Kerja

Jumlah yang dihasilkan dalam bekerja terdiri atas :

1. Jumlah pekerjaan yang diselesaikan

2. Penetapan target pekerjaan oleh karyawan

3. Bekerja sesuai dengan prosedur

b. Kualitas

Kualitas pekerjaan terdiri atas :

1. Ketelitian dalam pengerjaan

2. Disiplin kerja

3. Ketaatan dalam prosedur kerja

4. Dedikasi dalam bekerja

5. Mengikuti aturan -aturan

c. Ketepatan

Kemampuan melakukan pkeerjaan sesuai diisyarat, tediri atas:

1. Bekerja secara konsisten

2. Handal dalam memberikan layanan

3. Bekerja dengan benar

d. Kehadiran

Ketepatan masuk kerja setiap hari dan sesuai dengan jam kerja,terdiri atas:

1. Datang ke kantor tepat waktu

23
2. Tidak pernah meninggalkan pekerjaan pada saat jam kerja kecuali untuk

urusan pekerjaan

3. Kemampuan bekerja sama.

e. Kemampuan Bekerjasama

Kemampuan dalam bekerjasama dengan orang lain dalam rangka

menyelesaikan tugas dan pekerjaanya, terdiri atas :

1. Dapat bekerja sama dengan semua orang

2. Dalam mengerjakan tugas lebih mengutamakan kerjasama dibandingkan

kerja sendiri.

2.1.2.4 Metode Penilaian Kinerja


Aspek-aspek yang dinilai dalam bekerja dapat dikelompokan menjadi

(Rivai 2015:416):

a. Kemampuan Konseptual

Penyesuaian bidang gerak dari unit masing-masing kedalam bidang

oprasional perusahaan secara menyeluruh, kemampuan unuk memahami

kompleksitas perusahaan dan intinya fungsi, tanggung jawab karyawan dapat

dipahami.

b. Kemampuan Hubungan Internasional

24
Kemampuan untuk memotivasi karyawan, melakukan negoisasi,

kemampuan untu bekerja sama, dengan orang lain dan lain-lain.

c. Kemampuan Teknis

Kemampuan yang menggunakan peralatan yang digunakan untuk

melaksanakan tugas serta pengalaman, kemampuan menggunakan peralatan,

tenik, metode, dan pengetahuan yang digunakan,

2.2 Hubungan Antar Variabel

2.2.1 Hubungan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan

Pelatihan sangat diperlukan untuk mengembangkan ketrampilan dari

perawat, utamanya di kinerja perawat supaya lebih meningkat dari standar yang

ditetapkan oleh rumah sakit. Menurut siamora (1999:342), pelatihan dilakukan

dengan segenap usaha dalam rangka meningkatkan knerja karyawan di pekerjaan

yang didudukinya. Pelatihan dilakukan untuk membantunkaryawan mengoreksi

kelemahan di kinerja.

. Komponen penting untuk mencapai kinerja yaitu kemampuan baik dalam

pengetahuan atau keterampilan.Kemampuan kerja yang memadai karyawan diharap

kan bisa mengatasi masalah pekerjaan sehingga tugas pekerjaan dapat diselesaikan

dengan lebih baik yang dimana merupakan tempat dari aspek yg bisa menunjang

keberhasilan perawat.

Berdasarkan data prestasi dari 206 perawat yang bekerja di RSUD

Prabumulih terdapat sebanyak 89 orang perawat yang bekerja mendapat penilaian

yang kurang baik atau buruk. Hal tersebut dapat dikatakan masih cukup banyak

perawat yang bekerja di RSUD Prabumulih tidak sesuai dengan standar kerja dan

25
memberikan pelayanan yang kurang baik.Untuk itu perlu adanya pelatihan untuk

perawat-perawat tersebut agar dapat meningkatkan pengetahuannya terhadap

standar kerja dan meningkatkan pelayanan yang diberikan sehingga hal tersebut

dapat meningkatkan prestasi perawat tersebut.

Menurut Pranata (2018) mengatakan bahwa pelatihan memiliki pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap kompetensi dan kinerja karyawan, serupa

dengan penelitian Astuti dan Indah (2018) yang juga menemukan bahwa pelatihan

berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan. Begitu juga dengan

Jumawan dan Martin (2018) yang mendukung kedua penelitian tersebut yang juga

mengatakan bahwa pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap

kinerja karyawan.

Dalam pekerjaannya perawat dituntut untuk selalu memberikan pelayanan

dan performa terbaik agar memberikan kepuasan kepada pasien yang berobat.

Terdapat perbedaan kinerja antara perawat yang mendapatkan pelatihan dengan

perawat yang tidak mendapatkan pelatihan. Dengan pelatihan perawat lebih

memahami prosedur kerja dan prosedur pelayanan yang baik, serta perawat yang

mendapatkan pelatihan dapat meenjalankan standar kerja di rumah sakit lebih baik

dibandingkan dengan perawat yang tidak mendapat pelatihan. Hal ini

menunjukkan bahwa pelatihan memiliki pengaruh signifikan positif terhadap

kinerja perawat.

2.3 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

26
1 Pengaruh Pelatihan karyawan di Variabel Tahun dan
Pelatihan Anggrek Shopping Pelatihan Objek
terhadap Kinerja Hotel Bandung dan Kinerja Penelitian.
Karyawan beradapada kategori Karyawan.
Anggrek baik, kinerja karyawan
Shopping Hotel Anggrek Shopping
Bandung. Hotel Bandung berada
Sumber : pada kategori baik dan
Azhariyah dan pelatihanberpengaruh
Sary (2015) e- secara signifikan
proceeding of terhadap kinerja
management, karyawan Anggrek
Volume 2 Shopping Hotel
Nomor 2 Bandung dengan
pengaruhsebesar 18%,
sedangkan sisanya
sebesar 82%
dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang
tidak dijelaskan
dalampenelitian.

2 Pengaruh Dari hasil penelitian Variabel Variabel


Pelatihan Kerja ini menunjukkan Pelatihan Motivasi
dan Motivasi bahwavariabel Kerja dan Kerja
Kerja terhadap pelatihan kerja dan Kinerja
Kinerja motivasi kerja yaitu Karyawan.
Karyawan pada berpengaruh
PT. PCI signifikan dan posirif
Elektronik terhadap kinerja
Internasional. karyawan. Hasil
Sumber : penelitian secara
Makian dan simultan yaitu seluruh
Andayani (2016) variable bebasnya ada
Jurnal Akuntan, pengaruh positif dan
ekonomi dan signifikan terhadap
manajemen kinerja para karyawan.
bisnis, Vol.4
No.1.
3 Pengaruh Penelitian ini Variabel Tahun dan

27
Pelatihan menunjukkan bahwa Pelatihan Objek
terhadap Kinerja Pengaruh Pelatihan dan Kinerja Penelitian.
Karyawan PT. Terhadap Kinerja Karyawan.
Pos Indoneisa Karyawan PT. Pos
(Persero) Indonesia(Persero)
Regional V Regional V Bandung
Bandung. secara parsial
Sumber : berdasarkan hasil uji
Harahap dan tmenunjukkan bahwa
Silvianita (2016) variabel peserta
e-proceeding of pelatihan berpengaruh
management, secara positiftetapi
Volume 3 tidak signifikan
Nomor 2 terhadap Kinerja

4 Pengaruh Secara parsial, Variabel Variabel


Pelatihan dan variabel pelatihan dan Pelatihan Kompensasi
Konpensasi kompensasi dan Kinerja Kerja.
terhadap Kinerja berpengaruh secara Kayawan.
Karyawan signifikan terhadap
BPMPD kinerja pegawai pada
Provinsi BPMD
Sulawesi Utara. Sulawesi Utara.
Sumber :Bolung Pelatihan merupakan
, dkk (2018) variabel kedua terkuat
Jurnal EMBA, atau kedua paling
Volume 6 dominan
Nomor 3. yangberpengaruh
terhadap kinerja
pegawai dalam
penelitian ini.

5 Pengaruh Hasil analisis Variabel Variabel


Pelatihan dan menunjukkan bahwa Pelatihan Pengembang
Pengembangan pelatihan secara dan Kinerja an Karir.
Karir terhadap parsial Karyawan.
Kinerja berpengaruh positif
Karyawan pada dan signifikan
Perusahaan terhadap kinerja
Korporasi. karyawan,

28
Sumber :Jumaw pengembangan karier
an dan Martin secara parsial
(2018) Jurnal berpengaruh positif
Riset dan signifikan
Management terhadap kinerja
dan Bisnis. karyawa, pelatihan
Volume 3 dan pengembangan
Nomor 3. karier secarabersama-
sama berpengaruh
signifikan terhadap
kinerjakaryawan, dan
Variabel yang
dominan
yangmempengaruhi
kinerja karyawan
adalah
pengembangankarier.

6 Pengaruh Hasil analisis Variabel Variabel


Pelatihan dan menunjukkan bahwa Pelatihan Kompensasi.
Kompensasi pelatihan dan dan Kinerja
terhadap Kinerja kompensasi Karyawan.
Karyawan berpengaruh positif
PT.Kemasindo dan signifikan
Cepat Nusantara terhadap
Medan. peningkatan kinerja
Sumber : Astuti karyawan pada PT.
dan Indah Kemasindo Cepat
(2018) Sminar Nusantara Medan.
Nasional Royal
(SENAR).

7 Pengaruh Hasil analisis Variabel Variabel


Pendidikan dan menunjukkan bahwa Pelatihan Pendidikan
Pelatihan Pendidikan dan Kinerja dan
terhadap Kinerja menghasilkan Karyawan. Kemampuan
Karyawan pengaruh Kerja.
melalui variabel yangsignifikan
moderator terhadap kemampuan
kemampuan kerja

29
kerja karyawan karyawan pada PT
PT. Petrokimia Petrokimia Gresik.
Gresik. Pelatihan
Sumber :Ratnasa menghasilkan
ri dan Bambang pengaruh
(2018) Jurnal yangsignifikan
Administrasi terhadap kemampuan
Bisnis. Volume kerja
58 Nomor 1 karyawan pada PT
Petrokimia Gresik.
Kemampuan kerja
karyawan
menghasilkan
pengaruh yang
signifikan terhadap
kinerjakaryawan pada
PT Petrokimia
Gresik.Pendidikan
menghasilkan
pengaruh
yangsignifikan
terhadap kinerja
karyawan pada PT
Petrokimia Gresik.
Pelatihan
menghasilkan
pengaruh
yangsignifikan
terhadap kinerja
karyawan pada PT
Petrokimia Gresik.

8 Pengaruh Hasil analisis Variabel Variabel


Pendidikan dan menunjukkan bahwa Pelatihan Pendidikan.
pelatihan pendidikandan dan Kinerja
terhadap kinerja pelatihan yang sesuai Karyawan,
Pengurus PGRI dengan kebutuhan serta
Kabupaten organisasi menggunak
Parigi Moutung memberikanpengaruh an regresi
dan Gunung terhadap peningkatan linear

30
Kidul. kinerjapengurus berganda.
Sumber:Rahmati PGRI. Peningkatan
ah (2018) Jurnal kinerjapengurus PGRI
SAP. Volume sangat berpengaruh
2Nomor 3. pada
tercapainya visi, misi,
dan tujuanorganisasi
baik jangka pendek
(dalam
bentuk program
tahunan) maupun
jangka
panjang.

9 Pengaruh Hasil analisis Variabel Variabel


pelatihan menunjukkan variabel Pelatihan Kompensasi.
terhadapKompe bebas Pelatihan Kerja dan Kinerja
nsasi dan berpengaruh positif Karyawan.
kinerja dan
karyawan PT berpengaruhsignifikan
Bank Tabungan terhadap Kompetensi
Pensiunan Karyawan serta
Nasional Kinerja Karyawan.
Syariah Malang
Divisi Mobile
Marketing
Syariah. Sumber
:Pranata, dkk.
(2018) Jurnal
Administrasi
Bisnis. Volume
61 Nomor 3.

10 Pengaruh Berdasarkan analisis Variabel Variabel


Pengalaman variabel independen Pelatihan Pengalaman
Kerja dan pengalaman kerja dan dan Kinerja Kerja.
pelatihanKerjate pelatihan kerja Karyawan.
rhadap kinerja berpengaruh
karyawan PT. signifikan terhadap
Telkom kinerja karyawan.

31
Indonesia Berdasarkan uji
Cabang koefisien determinasi
Manado. pelatihan dan
Sumber :Octavia kompensasi memiliki
nus dan pengaruh sebesar
Adolfina (2018) 63,9% terhadap
Jurnal EMBA. kinerja karyawan.
Volume 6
Nomor 3.

11 Pengaruh Hasil penelitian variabel Variabel Variabel


Pelatihan dan karakteristik Pelatihan Karakteristik
Pelatihan dan pekerjaan yang terdiri dari
Karakteristik signifikansi tugas, otonomi
dan Prestasi Pekerjaan.
dan umpan balik secara Kerja
Pekerjaan
serempak dan parsial Perawat.
terhadap berpengaruh signifikan
Prestasi Kerja terhadap prestasi kerja
Perawat di perawat di Rumah Sakit
Umum Langsa.
Rumah Sakit
Umum Langsa.
Sumber :
Prihatin dan Cut
Nizma (2010) e-
proceeding of
management,
Volume 12
Nomor 2.

12 Pengaruh Hasil dari penelitian Variabel Variabel


Pelatihan dan didapatkanbahwa Pelatihan Motivasi.
Motivasi variabel independen Kerja dan
terhadap Kinerja pelatihan (X1) dan Kinerja
Karyawan PT. motivasi (X2) Karyawan.
Sucofindo berpengaruh terhadap
(Persero) variabel dependen
Surabaya.Sumbe kinerja (Y) sebesar
r :Daniel(2013) 61,7% dan sisanya
Jurnal Ilmu 38,3% dipengaruhi
Management oleh factor-faktor
(JIM), Vol.1 lainnya
No.2.

13 Tingkat Berdasarkan Variabel Variabel

32
Pendidikan, analisisdidapat bahwa Pelatihan Tingkat
Pelatihan dan tingkat pendidikan, dan Kinerja Pendidikan
Kepuasan Kerja pelatihan dan Pegawai. dan
pengaruhnya kepuasan kerja Kepuasan
terhadap Kinerja berpengaruh positif Kerja, serta
Pegawai di dan signifikan secara menggunaka
Badan simultan dan parsial n analisis
Penanggulangan terhadap kinerja regresi linear
Bencana pegawai, oleh sebab berganda.
Provinsi itu kepala Badan
Sulawesi Penangulangan
Utara .Sumber : Bencana Daerah untuk
Rendry meningkatkan kinerja
Mamahit (2013) pegawai seharusnya
Jurnal memperhatikan faktor
Manajemen, yang dapat
Bisnis dan mempengaruhi kinerja
Akutansi, pegawai contohhnya
Volume 1 tingkat pendidikan,
Nomor 4. pelatihan dan
kepuasan kerja,
sehingga dapat
meninggikan tingkat
kinerja pegawai
menjadi lebih efisien.

14 Pengaruh Berdasarkan Variabel Variabel penerapan


Pelatihan analisis Pelatihan supervisi dan menggunakan
Supervisi didapatkan dan objek metode quasi experimental
terhadap penelitian. pre-post test with control
Penerapan adanya group.
Supervisi di perbedaan
Klinik dari yang
Kepala diberi
Ruang dan pelatihan
Peningkatan dan tidak
Kualitas diberi
Tindakan pelatihan,
Perawatan serta adanya
Luka di pengaruh
Rumah dari
Sakit supervisi
Muhammad terhadap
iyah kualitas
Temanggun tindakan
perawatan

33
g. Sumber : luka sebesar
Puguh r=0.613, p=
Widiyanto 0.005;
(2013) α=0.05.
Jurnal Ilmu Dimana
Keperawata kepala
n ruang harus
Universitas diberi
Muhammad pelatihan
iyah supervisi
Magelang, yang
Volume 3 semakin
Nomor 2. meningkatk
an kualitas
tindakan
perawatan
luka oleh
perawat
pelaksana.

15 Pengaruh Penelitian Variabel Variabel Penerapan


Pelatihan ini Pelatihan Keselamatan pasien dan
Timbang menggunak dan objek menggunakan design
Terima an design penelitian. preeksperimental.
Pasien preeksperim
terhadap ental,
Penerapan dengan satu
Keselamata kelompok
n Pasien pretest
oleh posttest
Perawat design.
Pelaksana di Sampelnya
RSUD adalah 43
Raden praktisi
Mattaher keperawatan
Jambi.Sumb . Dari
er : analisis
Mursidah data, telah
Dewi (2012) diakui
Jurnal bahwa
Health and adanya
Sport. peningkatan
Volume 5 yang
Nomor 3. signifikan

34
dalam
pelaksanaan
penyerahan
pasien dan
keselamatan
pasien
setelah
mendapatka
n pelatihan
dan
bimbingan
tentang
penyerahan
pasien (nilai
p: 0,000).

16 PngaruPelat Hsil Variabel Jenis penelitian eksplanatif


ihan pngujian Pelatihan (penelitian penjelasan)
Krjannnterh scara dan Kinerja dengan pendekatan
adap smultannnn Karyawan. kuantitatif.
Kinerja vriabel
Kryawan metode
(Pneltian platihan,
pda vriabel
Kryawannn mteri
PT. Pos platihan, dn
Idonesia vriabel
(Prsero) instrukturpe
Cbang latihan
KotannKdiri mmpunyai
. pngaruh yg
signifikannn
Smber :Dnn ttrhadap
y vriabel
Tiasmoko , knerja
Mooch. kryawan yg
Dudi dibuktikan
Mukzan dn brdasarkan
Gnawannnn hsil uji
Eko smultan dgn
Nurthjahjon nilai
(2014) Jrnal signifikansi
Admiistrasi F (0,000) <

35
Bsnis, nlai α
Vlume 12 (0,05). Hsil
Nomor 1. pngujian
scara prsial
vriabel
mtode
platihan
brpengaruh
sgnifikan
terhadap
vriabel
knerja
kryawan yg
dbuktikan
dgn nilai
sgnifikansi t
< 0,05). Hsil
pngujian
scara prsial
variabel
materi
platihan
brpengaruh
signifikan
trhadap
vriabel
knerja
kryawan yg
dbuktikan
dgn nilai
signifikansi
t< 0,05).
Hsil
pngujian
scara prsial
vriabel
instruktur
platihan
brpengaruh
sgnifikan
trhadap
vriabel
knerja
kryawan yg

36
dbuktikan
dgn nilai
sgnifikansi
t.

17 Pngaruh Hsil analisis Variabel Variabel kompetensi dan


Platihan dapat Pelatihan menggunakan analisis jalur.
trhadap dketahui dan Kinerja
Kopetensi bhwa Karyawan,
dn Knerja platihan krja serta
Kryawan (X) mmiliki menggunak
(Studi pda pngaruh an program
kryawan ttp signifikan SPSS.
di PT Bank trhadap
Tbungan kopetensi
Pnsiunan kryawan (Z)
Nsional dgn
Syariah koefisien
Mlang Dvisi beta sbesar
Mobilennnn 0,651 dgn
Market nilai
Syriah). probabilitas
0,000.
Smber : latihan kerja
Oky andy (X) mmiliki
Prnata, pngaruh
Endang Siti signifikan
Astuti thadap
Hamidah kinerja
Nayati kryawan (Y)
Utami(2018 dgn
) Jurnal besarnyannn
Administras kofisien
i Bisnis. beta sebesar
Volume 61 0,493 dgn
Nomor 3. nilai
probabilitas
0,000.
Kompetensi
kryawan (Z)
mmiliki
pngaruh
sgnifikan

37
terhadap
knerja
kryawan (Y)
dgn bsarnya
kofisien
beta sbesar
0,359 dgn
nilai
probabilitas
0,005.
latihan kerja
(X)
mpunyai
pngaruh
tidak
langsung
terhadap
Kinerja
Kryawan
(Y) melalui
Kmpetensi
kryawan
(Z). Hal ini
dibuktikan
dgn hasil
hitungan
Indirect
Effect yang
nilainya
0,233 dan
total
pngaruh
(Total
Effect)
latihan kerja
(X) trhadap
Kinerja
Karyawan
(Y) mlalui
Kmpetensi
kryawan (Z)
sebesar
0,726.

38
18 Pengaruh Hasil Variabel Objek penelitian dan
Pelatihan penelitian Pelatihan menggunakan metode
terhadap dapat dan Kinerja kuantitatif kausalitas.
Kinerja disimpulkan Karyawan.
Karyawan bahwa
Studi pada tanggapan
PT Mitra responden
Solusi terhadap
Telematika variabel
(MST) pelatihan
Jakarta. memiliki
persentase
Sumber : 72,9% yang
Marini berada
Zakiyatul dalam
Umi dan Ida kategori
Nurnida “baik”, dan
(2018) variabel
Jurnal e- kinerja
Procedding karyawan
of memperoleh
Managemen nilai sebesar
t, Volume 5 72,7% di
Nomor 1. mana
persentase
tersebut,
juga berada
pada
kategori
“baik”.
Pelatihan
berpengaruh
secara
positif dan
signifikan
terhadap
kinerja
karyawan
PT. MST
sebesar
40,5%.

39
19 Pengaruh Hasil Variabel Variabel Pengembangan
Pelatihan penelitian Pelatihan Karir dan objek penelitian.
dan Uji-F, dan Kinerja
Pengemban Pelatihan Karyawan
gan Karir
dan
terhadap Pengemban
Kinerja gan Karir
Karyawan secara
PT Bankbersama-
Mandiri sama
(Persero) berpengaruh
Tbk Cabang positif dan
Imam signifikan
Bonjol terhadap
Medan. Kinerja
karyawan
Sumber : PT. Bank
Sianturi, Mandiri
Maria (Persero)
Elisabeth Tbk.
(2018) Cabang
Jurnal Imam
Ekonomi Bonjol
dan Bisnis. Medan.
Volume 61
Nomor 3.

20 Pengaruh Hasil penelitian Variabel Variabel


Pelatihan dan hipotesis dapat diketahui Pelatihan dan Pemberian
Pemberian bahwa pelatihan dan Kinerja Insentif serta
Insentif terhadap pemberian insentif Karyawan, objek
Kinerja Karyawan secara langsung serta penelitian.
pada PT memiliki pengaruh menggunaka
Anugerah terhadap variabel kinerja n program
Samudra karyawan. Besarnya pengolah
Hindia.Sumber : pengaruh dari variabel data SPSS.
Sinaga, Christian bebas secara bersama –
(2018) Jurnal sama dapat dilihat dari
Ekonomi an nilai R square sebesar
Bisnis. Volume 4 0,471. Hal ini berarti
Nomor 3. bahwa variabel

40
motivasi, isentif, dan
pelatihan kerja
memberikan pengaruh
terhadap variabel kinerja
karyawan sebesar
47,1%, sedangkan
sisanya 52,9%
dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian
ini.

Sumber: Data Olahan, 2019

2.4 Alur Pikir

Dalam upaya peningkatan kinerja perawat, ada beberapa faktor yang

mempengaruhi antara lain pelatihan. Setiap rumah sakit mempunyai keinginan memiliki

sumber daya manusia yang produktif untuk mendukung efisiensi dan efektifitas rumah

sakit. Program pelatihan adalah proses sistematik perubahan perilaku perawat dalam

suatu organisasi dalam rangka meningkatkan tujuan-tujuan organisasi. Dalam pelatihan

diciptakan suatu lingkaran dimana para perawat dapat memperoleh atau mempelajari

sikap, kemampuan, keahlian, pengetahuan dan prilaku yang spesifik yang berkaitan

dengan tugas pokok dan fungsinya.

Pelatihan adalah penggunaan yang sistematis dan terencana. Kegiatan

pelatihan berguna untuk meningkatkan pembelajaran (Amstrong 2014: 308). Menurut

Mangkunegara (2013:44) pelatihan adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

teknis, dalam rangka meningkatkan kemempuan konseptual dan kemampuan dalam

mengambil keputusan. Sedangkan menurut Snell dan Bohlander (2013:292) adalah

upaya organisasi yang digunakan sebagai alat pembelajaran para anggota yang terfokus

41
dan berorientasi pada kinerja jangka pendek untuk memperluas kemampuan individu

dalam memegang tanggung jawab pekerjaan mereka.

Kinerja yaitu suatu proses yang berhubungan dengan tugas kerja yang

ditetapkan atau yang ditampilkan (Amir 2015;1005). Kinerja bukanlah ujung terakhir dari

rangkaian proses tetapi suatu tampilan keseluruhan yang dimulai dari unsur bahan

outcome, input, outout, dan proses.

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini sebagai berikut:

Pelatihan (X) Kinerja Karyawan (Y)

- Kebutuhan Penilaian - Kuantitas

- Desain Pelatihan - Kualitas

- Implementasi - Ketepatan
Pelatihan
- Kehadiran
- Evaluasi
- Kemampuan
Sumber:Snell dan Bekerjasama
Bohlander (2013)
Sumber: Mathis dan

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

2.5 Hipotesis

Menurut Nasution (2000) hipotesis adalah dugaan tentang apa yang kita amati

dalam upaya untuk memahaminya. Jadi para peneliti akan membuat hipotesa dalam

penelitiannya, yang bertujuan untuk menjadikannya sebagai acuan dalam menentukan

42
langkah selanjutnya agar dapat membuat kesimpulan-kesimpulan terhadap penelitian

yang dilakukannya.

Hipotesis yg dipakai di penelitian ini adalah:

Pelatihan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perawat di

Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih.

43
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di RSUD Kota Prabumulih,

kabupaten Muara Enim. Dalam rangka untuk mempermudah analisa pembahasan agar

tidak menyimpang, maka penelitian Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Perawat di

RSUD Prabumulih ini hanya dibatasi pada variabel independen adalah Pelatihan (X),

sedangkan untuk variabel dependen (Y) yaitu Kinerja Perawat.

3.2 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan kuantitatif

dan menggunakan teknis analisis regresi linier sederhana dibantu dengan program SPSS.

Rancangan penelitian ini ditentukan dengan variabel yang dipergunakan dalam

penelitian.Ada 2 variabel yaitu pelatihan dan kinerja karyawan, selanjutnya menentukan

dimensi lalu indikator berdasarkan variabel penelitian dan kemudian menentukan

responden. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner.

44
3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

a. Data Kualitatif

Data kualitatif yaitu data yangg berbentuk kata, bukan angka. Data

kualitatif didapatkan dari berbagai macam teknik pengumpulan data yaitu diskusi

yang dituliskan di catatan lapangan, wawancara,dan analisa dokumen.

b. Data Kuantitatif

Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk bilangan atau angka. Teknik

penghitungan dianalisis dan diolah dengan memakai matematik statistik atau

statistik, maka data tersebut harus diklasifikasikan dalam kategori tertentu

menggunakan tabel tertentu, untuk mempermudah menganalisis menggunakan

program SPSS.

3.3.2 Sumber Data

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dari penelitian lapangan (field

research), dengan melakukan penelitian secara langsung terhadap objek yang

diteliti.Data primer dikumpulkan melalui wawancara serta membagikan kuesioner

45
berupa pertanyaan dan pernyataan yang telah dibagikan penulis kepada setiap

karyawan.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah diolah, berupa struktur organisasi

perusahaan, sejarah singkat perusahaan, informasi situs internet yang

berhubungan dengan objek penelitian serta data yang diperoleh dari laporan

tertulis dan informasi keadaan perusahaan.

Penelitian ini akan menggunakan data primer yang diperoleh dari

menyebar kuisioner tertutup untuk mengumpulkan informasi dari pernyataan-

pernyataan yang kemudian di kuantitatifkan menjadi angka agar dapat di hitung

secara statistik.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik yang akan penulis gunakan dalam mengumpulkan

data menggunakan kuesioner. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono 2014:199). Data yang dikumpulkan bersumber

dari data hasil kuesioner perawat yang bekerja di RSUD Prabumulih.

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono (2013: 90). Pendapat berbeda

dari Supranto (2008 : 22) populasi adalah kumpulan dari elemen sejenis tetapi dapat

46
dibedakan satu sama lain karena karakteristiknya. Perbedaan–perbedaan itu disebabkan

karena adanya nilai karakteristik yang berlainan. Populasi dalam penelitian adalah

seluruh perawat yang bekerja di RSUD Prabumulih sebanyak 206 perawat.

Tabel 3.1

Data Perawat Di RSUD Prabumulih

No Jabatan Jumlah

1 Perawat Madya 11
2 Perawat Penyelia 24
3 Perawat Muda 18
4 Perawat Ahli Muda 9
5 Perawat Ahli Pertama 38
6 Perawat Mahir 69
7 Perawat Terampil 37
Total 206
Sumber: RSUD Kota Prabumulih, 2019

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2013: 62). Penentuan jumlah sampel yang digunakan oleh

penulis dalam penelitian ini adalah berdasarkan metode Slovin sebagai alat ukur

untuk menghitung ukuran sampel karena jumlah populasi yang diketahui lebih

dari 100 responden.

Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin


sebagai berikut:
N
n=
1+ N ¿ ¿
Dimana: n = jumlah elemen / anggota sampel
N = jumlah elemen / anggota populasi

47
e = error level (tingkat kesalahan) (catatan: umumnya

digunakan 1 % atau 0,01, 5 % atau 0,05, dan 10 % atau

0,1) (catatan dapat dipilih oleh peneliti).

Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Solvin adalah antara

10-20 % dari populasi penelitian. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah

sebanyak 206 karyawan,sehingga presentase kelonggaran yang digunakan adalah

10% dan hasil perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai kesesuaian. Maka

untuk mengetahui sampel penelitian, dengan perhitungan sebagai berikut:

2 06 2 06
n= = =67 ,32
1+206 (0 , 1)² 9 , 24

Tabel 3.2
Data Sampel Perawat Di RSUD Prabumulih

No Jabatan Populasi Sampel


11
x 67=¿
206 Perawat Madya 11 4
1
24
x 67=¿
206 Perawat Penyelia 24 8
2
18
x 67=¿
206 Perawat Muda 18 6
3
9
x 67=¿
206 Perawat Ahli Muda 9 3
4
38
x 67=¿
206 Perawat Ahli Pertama 38 12
5
69
x 67=¿
206 Perawat Mahir 69 22
6
37 Perawat Terampil 37 12
x 67=¿
206

48
7
Total 206 67
Sumber: Data Olahan, 2019

Jadi, jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini adalah 67 orang

atau sekitar 32,5% dari seluruh total perawat RSUD Prabumulih.

3.6 Teknik Analisis

3.6.1 Uji Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner, yaitu

daftar pertanyaan yang diberikan pada karyawan. Data yang diperoleh dari hasil

penyebaran kuesioner selanjutnya diuji dengan beberapa metode.

3.6.1.1 Uji Validalitas


Uji validalitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid bila pertanyaan pada kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,

2006). Dasar pengambilan keputusannya adalah :

a. Jika nilai r hitung > nilai r tabel, maka butir atau pertanyaan tersebut valid

b. Jika nilai r hitung < nilai r tabel, maka butir atau pertanyaan tersebut tidak

valid

3.6.1.2 Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu

kuesioner yang mempunyai indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dinyatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013). Uji reliabilitas

dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS, yang akan

49
memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistic Cronbach’s

Alpha, dimana suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan

nilai Cronbach Alpha>0,70 (Ghozali, 2013).

3.6.2. Aanlisis Regresi Linier Sederhana

Metode yang dipakai dalam menjawab permasalahan yang diajukan dalam

penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Regresi linier sederhana

adalah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh satu variabel bebas terhadap

satu variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau

hubungan kausal variabel bebas terhadap variabel terikat tersebut. Persamaan

regresi linier sederhana dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

Y = a+bX+e

Keterangan :

Y = Kinerja Perawat

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

X = Pelatihan

e = Tingkat Kesalahan

Keterangan :

- Konstanta adalah suatu nilai tetap berlawanan dengan variabel yang

berubah-ubah.

50
- Koefisien regresi adalah suatu yang sangat penting dalam analisis regresi.

Koefisien regresi berfungsi untuk membentuk persamaan model regresi

pada suatu masalah yang diteliti.

3.6.2.1 Koefisien Korelasi (r)

Penentuan koefisien korelasi memakai metode analisis korelasi Pearson

Product Moment (Sugiyono 2013:248).hakikatnya nilai r bisa variasi dari -1

hingga +1, atau secara matematis bisa ditulis menjadi -1 ≤ r ≤ +1. Hasil dari

perhitungan akan mmberikan 3 alternatif, yaitu: 1) Bila r = 0 atau mendekati 0,

maka krelasi antar kedua variabel sangat lemah atau tidak ada hubungan antara

variabel X terhadap variabel Y. 2) Bila r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi

antar kedua variabel adalah kuat dan searah, dikatakan positif. 3) Bila r = -1 atau

mendekati -1, makankorelasi antar kedua variabel kuat atau berlawanan arah,

dikatakan negatif. Bahan penafsiran koefisien korelasi yang ditemukan besar atau

kecil, maka bisa berpedoman di ketentuan berikut ini:

Tabel 3.3
Pedomannmemberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,19 Sangat Lemah

0,20 - 0,399 Lemah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat Kuat


Sumber : Sugiyono (2013 :250)

51
3.6.3 Uji Hipotesis

3.6.3.1 Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas (independen) secara individual dalam menerangkan variasi

variable dependen. Uji t mempunyai nilai signifikansi α = 5%. Kriteria pengujian

hipotesis dengan menggunakan uji statistik t adalah jika nilai signifikansi t (p-

value) < 0,05, maka hipotesis alternatif diterima, yang menyatakan bahwa suatu

variabel independen secara individual dan signifikan mempengaruhi variabel

dependen (Ghozali, 2016).

Uji t ini ditentukan dengan hipotesis sebagai berikut :

- Ho = 0 artinya tidak ada pengaruh yang positif secara parsial pada masing-

masing variabel bebas terhadap variabel terikat.

- Ha ≠ 0 artinya ada pengaruh yang positif secara parsial pada masing-masing

variabel bebas terhadap variabel terikat.

- Nilai t tabel diperoleh dengan tingkat siginifikan 5% (α = 0,05) dan degree

freedom (df) = n-k. Dasar pengambilan keputusan ; 1). Dengan

membandingkan nilai F hitung dengan F tabel, apabila F hitung lebih kecil dari

F tabel, maka Ho diterima atau Ha ditolak ; apabila F hitung lebih besar dari F

tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2). Dengan menggunkan angka

probabilitas signifikan, apabila probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05

maka Ho ditolak atau Ha diterima ; apabila probabilitas signikansi lebih besar

dari 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak.

52
Tingkat Signifikan α yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebesar 0,05

(5%) dengan tingkat keyakinan sebesar 0,95 (95%). Dikatakan signifikan apabila

α ≤ 0,05, (Ghozali 2011).

3.6.4 Defnisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.6.4.1 Definisi Operasional


Definisi operasional yang dipergunakan penelitian ini adalah:

1. Pelatihan (X)

Pelatihan adalah proses sitematis yang dilakukan organisasi dalam

mengembangkan keterampilan individu, kemampuan, pengetahuan ataupun sikap

yang dapat merubah prilaku karyawan untuk mencapai tujuan organisasi yang

ditetapkan (Sinambela 2016:170). Menurut Rivai (2015:163) pelatihan adalah

sebagian pendidikan yang berkaitan dengan proses belajar untuk memperoleh dan

meningkatkan keterampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku dalam jangka

waktu yang singkat dan lebih mengutamakan praktik dari pada teori.

2. Kinerja Perawat (Y)

Kinerja yaitu sesuatu yang diperlihatkan oleh seorang atau suatu proses yg

berhubungan dengan tugas kerja yang sudah ditetapkan (Amir 2015:005). Kinerja

bukanlah ujung akhir rangkaian proses tapi tampilan dari seluruh yang dimulai

dari unsur outcome, ouput, input, dan proses. Menurut Luthans (2011: 165)

kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang

diberikan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan.

53
3.6.4.2 Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel menjelaskan mengenai variabel yang diteliti, konsep,

indikator, satuan ukuran, serta skala pengukuran yang akan dipahami dalam

operasionalisasi variabel penelitian. Penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:

1. Pelatihan (X), 2. Kinerja Perawat (Y)

Tabel 3.4
Definisi Operasional Variabel
No Variabe Dimensi Indikator Skala Item
l
1 Pelatiha - Penentuan - Analisis Lingkungan Ordinal 1,2
n (X) Kebutuhan - Analisis 3,4
Sumber Pelatihan Pengetahuan 5,6
: Snell - Analisis Pelatihan
dan - Disain 7,8,9,
Bohland Program - Keterampilan 10
er Pelatihan - Kesiapan peserta 11,12,
(2013:2 latihan 13,14
9) - Prinsip
pembelajaran, 15,16
- Implementasi - Karakteristik pelatih ,17,1
Program 8,19
pelatihan 20,21
- Cooperative
,22,2
Training
3
- Program Instruksi
- Metode Audiovisual
24
- Metode Simulasi
25
- Learning 26
Management System
- On the Job
Esperiences 27,28
- Case Studies 29
- Evaluasi
- Management Games 30
Program
pelatihan and Simulation 31

- Reaction

54
- Learning
- Behavior.
- Result
2 Kinerja - Kuantitas - Jumlah pekerjaan Ordinal 32
Karyaw yang diselesaikan
an (Y) - Penetapan target 33
Sumber pekerjaan oleh
: Mathis karyawan
dan - Bekerja sesuai 34
Jackson dengan prosedur
(2009: - Kualitas 35
378) - Ketelitian dalam
pengerjaan 36
- Disiplin kerja
- Ketaatan dalam
prosedur kerja 37
- Dedikasi dalam 38
bekerja
- Ketepatan 39
- Mengikuti aturan -
40
aturan

41
- Bekerja secara
konsisten
- Kehadiran di - 42
Handal dalam
Tempat Kerja memberikan
43,44
layanan
- Bekerja dengan
45
benar

- Datang ke kantor
tepat waktu 46
- Kemampuan
- Tidak pernah
Bekerjasama
meninggalkan 47
pekerjaan pada saat
jam kerja kecuali
untuk urusan
pekerjaan

- Dapat bekerja sama

55
dengan semua orang
- Dalam mengerjakan
tugas lebih
mengutamakan
kerjasama dibanding
kan kerja sendiri
Sumber: Data Olahan 2019

56
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Instansi

Tahun 1947 berdiri Balai Pengobatan yang adalah cikal bakal Rumah Sakit

Umum Daerah (RSUD) Kota Prabumulih, bertempat di bangunan kantor Marga

Kapak tengah atau di Lapangan Tenis Dusun Prabumulih. Tahun 1955 sampai

tahun 2008 berpindah di Jl. AK. Gani No. 41 Karang Raja III Kelurahan Tugu

Kecil Prabumulih Timur, luas tanah RSUD Kota Prabumulih adalah 7.197,57

m2 dan luas bangunan 1.508,4446 m2 dan mmiliki kapasitas tempat tidur sebanyak

92 buah. Tanggal 30 Januari 1955 RSUD Kota Prabumulih menjadi Rumah Sakit

Tipe C, dan diperdakan dengan Perda Muara Enim No. 31 tanggal 22 Januari

1996, namun sekarang RSUD Kota Prabumulih menjadi Rumah Sakit tipe C+.

Berubahnya status Kota Administratif Prabumulih menjadi Kota

Prabumulih sebagai hasil perkembangan dari Muara Enim, maka dengan

sendirinya RSUD Kota Prabumulih diberikan ke Pemerintah Kota Prabumulih.

Lahan bangunan yang lama sempit dan pasien yang datang ke RSUD Kota

Prabumulih sangat banyak serta volume pelayanan yang semakin meningkat jadi,

Pemerintah Kota Prabumulih pada tahun 2004 sudah mulai membangun RSUD

Kota Prabumulih di kawasan Jl. Lingkar Kelurahan Gunung Ibul Prabumulih

Timur dengan luas 5 hektar. Tanggal 3 Desember 2008 RSUD Kota Prabumulih

melaksanakan perpindahan pelayanan ke lokasi tersebut, dan mulai memberikan

57
pelayanan kesehatan masyarakat Prabumulih dari tanggal 6 Desember 2008

hingga sekarang.

Pada lokasi baru RSUD Kota Prabumulih mempunyai fasilitas yg jauh

lebih baik dari sebelumnya, contohnya : area lahan luas, pralatan medis baru serta

didukung informasi teknologi seperti SIM-RS, SMS Gateway, Hotspot, Sistem

Antrian Pasien, CCTV dan lain-lain. Fasilitas Rawat Inap yang tersedia adalah

Kelas I, Kelas II, Kelas III, VIP, dan VVIP dengan jumlah total tempat tidur 137

buah. Tanggal 15 November 2007 RSUD Kota Prabumulih telah berubah status

menjadi akreditasi "PENUH TINGKAT DASAR".

4.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih

4.2.1 Visi Rumah Sakit Umum Derah Prabumulih

Visi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih adalah “Menjadikan

RSUD Kota Prabumulih Milik Kebanggaan Masyarakat dan Pemerintah Kota

Prabumulih“.

4.2.1 Misi Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih

Misi RSUD Kota Prabumulih adalah:

1. Meningkatkan pelayanan rumah sakit yang berkualitas dan terjangkau.

2. Mewujudkan pegawai rumah sakit yang professional, beretika dan berakhlak.

3. Pengembangan sarana prasarana dan kemitraan pelayanan rumah sakit.

58
4.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih

Sumber: RSUD Prabumulih

Gambar 4.1

Struktur Organisasi RSUD Prabumulih

4.4 Profil Responden

Responden yang diteliti sebanyak 67 perawat dari total 206 perawat.

Krakteristik responden terdiri dari yaitu masa kerja.

4.4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Karakteristik Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)


Laki-Laki 8 12
Perempuan 59 88
Total 67 100
Sumber: Data olahan

Berdasarkan hsil tabel 4.1 dketahuinnbahwa pegawai berjenis kelamin

lelaki sbesar 12% atau 8 orang, sedangkan pegawai berjenis kelamin wanita

59
sebesar 88% atau 59 orang. Jumlah pegawai berjenis kelamin wanita lebih banyak

dibanding pegawai berjenis kelamin lelaki.Karena perawat RSUD Prabumulih

lebih banyak menggunakan tenaga berjenis kelamin wanita di banding tenaga

kerja lelaki karna prawat wanita menangani pasien lebih sabar, telaten dan lemah

lembut. Oleh sebab itu rumah sakit Prabumulih membutuhkan tenaga berjenis

kelamin perempuan.

4.4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2
Karakteristik Usia
Usia Persentase
Frekuensi
(Tahun) (%)
≤ 30 39 58
31-40 21 31
>40 7 11
Total 67 100
Sumber: Data olahan

Berdasarkan hasil tabel 4.2 diketahui mayoritas pegawai berusia ≤ 30

tahun sebesar 58 % atau 39 orang, selanjutnya pegawai brusia 31-40 tahun sebesar

3% atau 21 orang dan pegawai berusia > 40 tahun sebesar 11% atau 7 orang.

Jumlah pegawai yang berusia ≤ 30 tahun lebih banyak di bandingkan pegawai

yang berusia 31-40 dan yg brusia > 40 tahun. Hal ini terjadi karna pegawai yang

berusia ≤ 30 tahun masih masa produktif.

4.4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 4.3
Karakteristik Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)
.
4. D3 59 88

60
5. S1 8 12
Total 67 100
Sumber: Data olahan

Tingkat pendidikan pada Keperawatan RSUD Prabumulih sebagian besar

di dominasi oleh pegawai yg mempunyai tingkat pendidikan D3 sebesar 88% atau

59 orang, kemudian S1 sebesar 12% atau 8 orang. Lulusan diploma mendominasi

dikarenakan kebutuhan akan staf perawat pada level pelaksana tersebut lebih

banyak dalam divisi keperawatan.

4.4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Tabel 4.4
Karakteristik Masa Kerja
No. Masa Kerja Jumlah Persentase (%)
(Tahun)
1. ≤ 10 46 69
2. 11-20 16 24
3. > 20 5 7
Total 67 100
Sumber: Data olahan

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, mayoritas pegawai yang menjadi responden

masa kerja dari ≤ 10 tahun sebesar 69% atau 46 orang, masa kerja 11-20 tahun

sebesar 24 % atau 16 orang, dan masa kerja > 20 tahun sebesar 7 % atau 5 orang.

Masa kerja dihubungkan di pengalaman, kepercayaan diri yg tinggi dan

pemahaman tugas pokok (job description) yang lebih baik. Semakin tinggi masa

kerja akan semakin mudah mereka menyelesaikan tugas yg diberikan.

4.5 Deskripsi Jawaban Responden

Analisis deskriptif merupakan analisis terhadap variabel pelatihan dan

kinerja. Untuk mendapatkan kecendrungan jawaban responden terhadap masing-

61
masing variabel, maka akan didasarkan pada nilai skor rata-rata dari hasil

perhitungan. Distribusi jawaban dari 67 orang responden terhadap pernyataan

yang ada mengenai pelatihan dan kinerja.

4.5.1 Deskripsi Variabel Pelatihan (X)

Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Pernyataan Mengenai Variabel Pelatihan X

Frekuensi Jawaban Persentase (%)


No Pertanyaan STS TS N S SS ST
TS N S SS
(1) (2) (3) (4) (5) S
Penentuan Kebutuhan Pelatihan
1. Saya merasa rumah sakit 2 0 7 49 9 2,9 0 10,4 73,1 13,4
sudah melakukan analiysis
training untuk menentukan
kebutuhan pelatihan
2. Saya merasa rumah sakit 0 0 24 31 12 0 0 35,8 46,2 17,9
sudah melakukan analisis
strategi untuk menentukan
kebutuhan pelatihan
3. Saya merasa rumah sakit 2 1 17 40 7 2,9 1,4 25,3 59,7 10,4
sudah melakukan analisis
sumber daya untuk
menentukan kebutuhan
pelatihan
4. Saya merasa rumah sakit 0 2 16 40 8 0 2,9 23,8 59,7 11,9
sudah melakukan analisis
pengetahuan yang
dibutuhkan rumah sakit
untuk menentukan pelatihan
yang dibutuhkan
5. Saya merasa rumah sakit 0 0 14 43 10 0 0 20,8 64,1 14,9
sudah melakukan analisis
keterampilan yang
dibutuhkan rumah sakit
untuk menentukan pelatihan
yang dibutuhkan
6. Saya merasa rumah sakit 0 0 4 59 4 0 0 5,9 88,1 5,9

62
sudah melakukan analisis
sikap yang dibutuhkan
rumah sakit untuk
menentukan pelatihan yang
dibutuhkan

Desain Program Pelatihan


7. Saya merasa rumah sakit 0 1 17 39 10 0 1,4 25,3 58,2 14,9
sudah memahami
keterampilan yang akan
diperoleh dari pelatihan
8. Saya merasa rumah sakit 0 0 12 43 12 0 0 17,9 64,1 17,9
sudah memahami
pengetahuan yang akan
diperoleh dari pelatihan
9. Saya merasa rumah sakit 0 3 16 43 5 0 4,4 23,8 64,1 7,4
sudah memahami sikap
yang akan dirubah dari
pelatihan
10. Saya merasa rumah sakit 0 0 22 41 4 0 0 32,8 61,1 5,9
sudah melakukan upaya
agar perawat siap mengikuti
pelatihan
11. Saya merasa rumah sakit 0 1 6 50 10 0 1,4 8,9 74,6 14,9
sudah melakukan upaya
agar perawat termotivasi
untuk mengikuti pelatihan
12. Instruktur harus 0 0 21 33 13 0 0 31,3 49,2 19,4
menjelaskan tujuan
pelatihan
13. Materi yang di sajikan 0 0 15 42 10 0 0 22,3 62,6 14,9
cukup sederhana dan mudah
dipahami.
14. Instruktur memberikan 0 4 12 41 10 0 5,9 17,9 61,1 14,9
contoh yang faktual di
kehidupan nyata.
15. Instruktur memberikan 2 1 10 41 13 2,9 1,4 14,9 61,1 19,4
pelatihan dengan gaya
belajar yang disesuaikan
dengan peserta pelatihan

63
16. Instruktur memberikan 0 0 17 43 7 0 0 25,3 64,1 10,4
umpan balik kepada peserta
ketika pelatihan
17. Instruktur pelatihan harus 0 1 16 41 9 0 1,4 23,8 61,1 13,4
memiliki pengetahuan yang
luas.
18. Instruktur memiliki 0 0 9 43 15 0 0 13,4 64,1 22,3
kemampuan beradaptasi
dalam mengajarkan peserta
pelatihan
19. Instruktur dalam melatih 3 1 7 46 10 4,4 1,4 10,4 68,6 14,9
memiliki kesabaran dalam
menghadapi masalah
peserta
20. Instruktur memiliki rasa 0 0 21 41 5 0 0 31,3 61,1 7,4
humor dalam memberikan
pelatihan
21. Intruktur pelatihan 0 2 16 34 15 0 2,9 23,8 50,7 22,3
mengajar dengan cara yang
menarik
22. Instruktur memberikan 0 0 22 32 12 0 0 32,8 47,7 17,9
instruksi pelatihan dengan
jelas
23. Instruktur mampu membuat 0 0 15 44 9 0 0 22,3 65,6 13,4
para peserta antusias dalam
menikmati pelatihan
Implementasi Program Pelatihan
24. Saya merasa rumah sakit 0 0 12 42 7 0 0 17,9 62,6 10,4
sudah memilih metode
pelatihan (On The Job atau
Off The Job Training) yang
sesuai dengan kebutuhan
perawat untuk peningkatan
pengetahuan.
25. Saya merasa rumah sakit 0 2 14 41 13 0 2,9 20,8 61,1 19,4
sudah memilih metode
pelatihan (On The Job atau
Off The Job Training) yang
sesuai dengan kebutuhan
perawat untuk peningkatan

64
keterampilan.

26. Saya merasa rumah sakit 0 0 4 59 4 0 0 5,9 88,1 5,9


sudah memilih metode
pelatihan (On The Job atau
Off The Job Training) yang
sesuai dengan kebutuhan
perawat untuk peningkatan
sikap
Evaluasi Program Pelatihan
27. Perawat menyukai program 1 3 15 39 9 2,9 4,4 22,3 58,2 13,4
pelatihan yang
diselenggarakan rumah
sakit ini.
28. Perawat medapatkan 0 2 10 43 12 0 2,9 14,9 64,1 17,9
pembelajaran sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang
rumah sakit inginkan.
29. Keterampilan dan 2 0 2 4 59 2,9 0 2,9 5,9 88,1
pengetahuan perawat
meningkat setelah
mendapatkan program
pelatihan dari rumah sakit.
30. Ada perubahan prilaku pada 1 2 17 41 6 1,4 2,9 25,3 61,2 8,9
diri perawat setelah
mendapatkan program
pelatihan dari rumah sakit.
31. Program pelatihan 0 4 12 42 9 0 5,9 17,9 62,6 13,4
memberikan manfaat bagi
perkembangan serta
kemajuan rumah sakit.
Sumber: Data olahan

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.5 pernyataan keseluruhan variabel

pelatihan diatas menunjukan bahwa:

1. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.1 perihal saya merasa rumah

sakit telah melakukan analysis training untuk menentukan kebutuhan

pelatihan, terdapat 2 atau 2,9% informan mengatakan sangat tidak setuju, 7

65
atau 10,4% informan mengatakan netral, 49 atau 73,1% informan mengatakan

setuju, 9 atau 13,4% informan mengatakan sangat setuju. Jadi, kesimpulannya

adalah saya merasa rumah sakit telah melakukan analisis lingkungan untuk

menentukan kebutuhan pelatihan.

2. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.2 perihal saya merasa rumah

sakit telah melakukan analisis strategi untuk menentukan kebutuhan pelatihan,

terdapat 24 atau 35,8% informan mengatakan netral, 31 atau 46,2% informan

mengatakan setuju, 12 atau 17,9% informan mengatakan sangat setuju. Jadi,

kesimpulannya adalah responden setuju dengan pertanyaansaya merasa rumah

sakit telah melakukan analisis strategi untuk menentukan kebutuhan pelatihan.

3. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.3 perihal saya merasa rumah

sakit telah melakukan analisis sumber daya untuk menentukan kebutuhan

pelatihan, terdapat 2 atau 2,9% informan mengatakan sangat tidak setuju,1 atau

1,4% informan mengatakan tidak setuju, 17 atau 25,3% informan mengatakan

netral 40 atau 59,7% informan mengatakan setuju, 7 atau 10,4% informan

mengatakan sangat setuju. Jadi, kesimpulannya adalah saya merasa rumah sakit

telah melakukan analisis sumber daya untuk menentukan kebutuhan pelatihan.

4. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.4 perihal saya merasa rumah

sakit telah melakukan analisis pengetahuan untuk menentukan kebutuhan

pelatihan, terdapat 2 atau 2,9% informan mengatakan tidak setuju,16 atau

23,8% informan mengatakan netral, 40 atau 59,7% informan mengatakan

setuju, 8 atau 11,9% informan mengatakan setuju. Jadi, kesimpulannya adalah

66
saya merasa rumah sakit telah melakukan analisis pengetahuan untuk

menentukan kebutuhan pelatihan

5. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.5 perihal saya merasa rumah

sakit telah melakukan analisis keterampilan untuk menentukan kebutuhan

pelatihan, terdapat 14 atau 20,8% informan mengatakan netral, 43 atau 64,1%

informan mengatakan setuju, 10 atau 14,9% informan mengatakan sangat

setuju. Jadi, kesimpulannya adalah saya merasa rumah sakit telah melakukan

analisis keterampilan untuk menentukan kebutuhan pelatihan.

6. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.6 perihal saya merasa rumah

sakit sudah melakukan analisis sikap yang dibutuhkan rumah sakit untuk

menentukan pelatihan yang dibutuhkan, terdapat 4 atau 5,9% informan

mengatakan netral,59 atau 88,1% informan mengatakan setuju, 4 atau 5,9%

informan menyatakan sangat setuju. Jadi, kesimpulannya saya merasa rumah

sakit telah melakukan analisis sikap yang dibutuhkan rumah sakit untuk

menentukan pelatihan yang dibutuhkan.

7. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.7 perihal saya merasa rumah

sakit telah melakukan analisis keterampilan untuk menentukan kebutuhan

pelatihan, terdapat 1 orang atau 1,4% informan mengatakan tidak setuju ,

terdapat 17 atau 25,3% informan mengatakan netral, terdapat 39 atau 58,2%

informan mengatakan setuju terdapat 10 atau 14,9% informan mengatakan

sangat setuju. Jadi, kesimpulannya adalah saya merasa rumah sakit telah

melakukan analisis keterampilan untuk menentukan kebutuhan pelatihan.

67
8. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.8 perihal saya merasa rumah

sakit telah melakukan analisis pengetahuan yang akan diperoleh pelatihan,

terdapat 12 atau 17,9% informan mengatakan netral, terdapat 43 atau 64,1%

informan mengatakan setuju, terdapat 12 atau 17,9% informan mengatakan

sangat setuju. Jadi, kesimpulannya adalah saya merasa rumah sakit telah

memahami pengetahuan yang akan diperoleh dari pelatihan.

9. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.9 perihal saya merasa rumah

sakit sudah memahami sikap yang akan dirubah dari pelatihan, terdapat 3 atau

4,4% informan mengatakan tidak setuju, terdapat 16 atau 23,8% informan

mengatakan netral, terdapat 43 atau 64,1% informan menyatakan setuju,

terdapat 5 atau 7,4% informan mengatakan sangat setuju. Jadi, kesimpulannya

adalah saya merasa rumah sakit telah memahami sikap yang akan dirubah dari

pelatihan.

10. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.10 perihal saya merasa rumah

sakit sudah melakukan upaya agar perawat siap mengikuti pelatihan, terdapat

22 atau 38,1% informan mengatakan netral, terdapat 41 atau 61,1% informan

mengatakan setuju, terdapat 4 atau 5,9% informan mengatakan sangat setuju.

Jadi, kesimpulannya adalah saya merasa rumah sakit telah melakukan upaya

agar perawat siap mengikuti pelatihan.

11. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.11 perihal saya merasa

rumah sakit sudah melakukan upaya agar perawat termotivasi untuk mengikuti

pelatihan, terdapat 1 atau 1,4% informan mengatakan tidak setuju, sebanyak 6

atau 8,9% informan mengatakan netral, terdapat 50 atau 74,6% informan

68
mengatakan setuju, terdapat 10 atau 14,9% informan mengatakan sangat setuju.

Jadi, kesimpulannya adalah saya merasa rumah sakit sudah melakukan upaya

agar perawat termotivasi untuk mengikuti pelatihan.

12. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.12 perihal instruktur harus

menjelaskan tujuan pelatihan, terdapat 21 atau 31,3% informan mengatakan

netral, terdapat 33 atau 49,2% informan mengatakan setuju, terdapat 13 atau

19,4% mengatakan menyatakan sangat setuju. Jadi, kesimpulannya adalah saya

merasa instruktur harus menjelaskan tujuan pelatihan.

13. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.13 perihal materi yang di

sajikan cukup sederhana dan mudah dipahami, terdapat 15 atau 22,3%

informan mengatakan netral, terdapat 42 atau 62,6% informan mengatakan

setuju, terdapat 10 atau 14,9% informan mengatakan sangat setuju. Jadi,

kesimpulannya adalah saya merasa materi yang di sajikan cukup sederhana dan

mudah dipahami.

14. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.14 perihal instruktur

memberikan contoh yang faktual di kehidupan nyata, sebanyak 4 atau 5,9%

informan mengatakan tidak setuju, terdapat 12 atau 17,9% informan

menyatakan netral, terdapat 41 atau 61,1% informan mengatakan setuju,

terdapat 10 atau 14,9% informan mengatakan sangat setuju. Jadi,

kesimpulannya adalah saya merasa instruktur memberikan contoh yang faktual

di kehidupan nyata.

15. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.15 perihal instruktur

memberikan pelatihan dengan gaya belajar yang disesuaikan dengan peserta

69
pelatihan,terdapat 2 atau 2,9% informan mengatakan sangat tidak setuju,

terdapat 1 atau 1,4% informan mengatakan tidak setuju, sebanyak 10 atau

14,9% informan menyatakan netral, terdapat 41 atau 61,1% informan

mengatakan setuju, terdapat 13 atau 19,4% informan mengatakan sangat setuju.

Jadi, kesimpulannnya adalah saya merasa instruktur memberikan pelatihan

dengan gaya belajar yang disesuaikan dengan peserta pelatihan.

16. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.16 perihal instruktur

memberikan umpan balik kepada peserta ketika pelatihan, terdapat 17 atau

25,3% informan mengatakan netral, terdapat 43 atau 64,1% informan

mengatakan setuju, terdapat 7 atau 10,4% informan mengatakan sangat setuju.

Jadi, kesimpulannya adalah saya merasa instruktur memberikan umpan balik

kepada peserta ketika pelatihan.

17. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.17 perihal instruktur

pelatihan harus memiliki pengetahuan yang luas, terdapat 1 atau 1,4%

informan mengatakan tidak setuju, terdapat 16 atau 23,8% informan

mengatakan netral, terdapat 41 atau 61,1% informan mengatakan setuju,

terdapat 9 atau 13,4% informan mengatakan sangat setuju. Jadi, kesimpulannya

adalah saya merasa instruktur pelatihan harus memiliki pengetahuan yang luas.

18. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.18 perihal Instruktur

memiliki kemampuan beradaptasi dalam mengajarkan peserta pelatihan,

terdapat 9 atau 13,4% informan mengatakan netral, terdapat 43 atau 64,1%

informan mengatakan setuju, terdapat atau 23,2% informan mengatakan sangat

70
setuju. Jadi, kesimpulannya adalah saya merasa pernyataan umur dan jenis

kelamin menjadi perbedaan dalam pemberian tugas.

19. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.19 perihal instruktur dalam

melatih memiliki kesabaran dalam menghadapi masalah peserta, terdapat 3

atau 4,4% responden mengatakan sangat tidak setuju,terdapat 1 orang atau

1,4% informan mengatakan tidak setuju, terdapat 7 atau 10,4% informan

mengatakan netral, terdapat 46 atau 68,6% informan mengatakan setuju,

terdapat 10 atau 14,9% informan mengatakan setuju. Jadi, kesimpulnnya

adalah saya merasa instruktur dalam melatih memiliki kesabaran dalam

menghadapi masalah peserta.

20. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.20 perihal instruktur

memiliki rasa humor dalam memberikan pelatihan, terdapat 21 atau 31,3%

informan mengatakan netral, terdapat 41 atau 61,1% informan mengatakan

setuju, terdapat 5 atau 7,4% informan n mengatakan sangat setuju. Jadi,

kesimpulannya adalah saya merasa instruktur memiliki rasa humor dalam

memberikan pelatihan.

21. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.21 perihal instruktur pelatihan

mengajar dengan cara yang menarik , terdapat 2 atau 2,9% informan

mengatakan tidak setuju, terdapat 16 atau 23,8% informan mengatakan netral,

terdapat 34 atau 50,7% informan mengatakan setuju, terdapat 15 atau 22,3%

informan mengatakan sangat setuju. Jadi, kesimpulannya adalah saya merasa

instruktur pelatihan mengajar dengan cara yang menarik.

71
22. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.22 perihal instruktur

memberikan instruksi pelatihan dengan jelas, terdapat 22 atau 32,8% informan

mengatakan netral, terdapat 32 atau 47,7% informan mengatakan setuju,

terdapat 12 atau 17,9% informan mengatakan sangat setuju. Jadi,

kesimpulannya adalah saya merasa instruktur memberikan instruksi pelatihan

dengan jelas.

23. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.23 perihal Instruktur

mampu membuat para peserta antusias dalam menikmati pelatihan, terdapat 15

atau 22,3% informan mengatakan netral, terdapat 44 atau 65,6% informan

mengatakan setuju, terdapat 9 atau 13,4% informan mengatakan sangat setuju.

Jadi, kesimpulannya adalah saya merasa instruktur mampu membuat para

peserta antusias dalam menikmati pelatihan.

24. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no. 24 perihal saya merasa

rumah sakit sudah memilih metode pelatihan (On The Job atau Off The Job

Training) yang sesuai dengan kebutuhan perawat untuk peningkatan

pengetahuan, terdapat 12 atau 17,9% informan mengatakan netral, terdapat 42

atau 62,6% informan mengatakan setuju, terdapat 7 atau 10,4% informan

mengatakan sangat setuju. Jadi, kesimpulannya adalah saya merasa rumah sakit

sudah memilih metode pelatihan (On The Job atau Off The Job Training) yang

sesuai dengan kebutuhan perawat untuk peningkatan pengetahuan.

25. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.25 perihal Saya merasa

rumah sakit sudah memilih metode pelatihan (On The Job atau Off The Job

Training) yang sesuai dengan kebutuhan perawat untuk peningkatan

72
keterampilan, terdapat 2 atau 2,9% informan mengatakan tidak setuju, terdapat

14 atau 20,8% informan mengatakan netral, terdapat 41 atau 61,1% informan

mengatakan setuju, terdapat 13 atau 19,4% informan mengatakan sangat setuju.

Jadi, kesimpulannya adalah Saya merasa rumah sakit sudah memilih metode

pelatihan (On The Job atau Off The Job Training) yang sesuai dengan

kebutuhan perawat untuk peningkatan keterampilan.

26. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.26 perihal saya merasa

rumah sakit sudah memilih metode pelatihan (On The Job atau Off The Job

Training) yang sesuai dengan kebutuhan perawat untuk peningkatan sikap,

terdapat 4 atau 5,9% informan mengatakan netral, terdapat 59 atau 88,1%

informan mengatakan setuju, terdapat 4 atau 5,9% informan mengatakan

sangat setuju. Jadi, kesimpulannya adalah saya merasa rumah sakit sudah

memilih metode pelatihan (On The Job atau Off The Job Training) yang sesuai

dengan kebutuhan perawat untuk peningkatan sikap.

27. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.27 perihal perawat

menyukai program pelatihan yang diselenggarakan rumah sakit ini, terdapat 1

atau 1,4% informan mengatakan sangat tidak setuju, terdapat 3 atau 4,4%

informan mengatakan tidak setuju,terdapat 15 atau 22,3% informan

mengatakan netral, terdapat 39 atau 58,2% informan mengatakan setuju,

terdapat 9 atau 13,4% informan mengatakan sangat setuju. Jadi, kesimpulannya

adalah saya merasa perawat menyukai program pelatihan yang diselenggarakan

rumah sakit ini.

73
28. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.28 perihal perawat

medapatkan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang rumah sakit

inginkan, terdapat 2 atau 2,9% informan mengatakan tidak setuju, terdapat 10

atau 14,9% informan mengatakan netral, terdapat 43 atau 64,1% informan

mengatakan setuju, terdapat 12 atau 17,9% informan mengatakan sangat setuju.

Jadi, kesimpulannya adalah saya merasa perawat medapatkan pembelajaran

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang rumah sakit inginkan.

29. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.29 perihal keterampilan dan

pengetahuan perawat meningkat setelah mendapatkan program pelatihan dari

rumah sakit, terdapat 2 atau 2,9% informan mengatakan sangat tidak

setuju,terdapat 2 atau 2,9% informan mengatakan netral, terdapat 4 atau 5,9%

informan mengatakan setuju, terdapat 59 atau 88,1% informan mengatakan

sangat setuju. Jadi, kesimpulannya adalah saya merasa keterampilan dan

pengetahuan perawat meningkat setelah mendapatkan program pelatihan dari

rumah sakit.

30. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no. 30 perihal ada perubahan

prilaku pada diri perawat setelah mendapatkan program pelatihan dari rumah

sakit,terdapat 1 atau 1,4% informan mengatakan sangat tidak setuju, terdapat 2

atau 2,9% informan mengatakan tidak setuju, terdapat 17 atau 25,3% informan

mengatakan netral, terdapat 41 atau 61,2% informan mengatakan setuju,

terdapat 6 atau 8,9% informan mengatakan sangat setuju. Jadi, kesimpulannya

adalah saya merasa ada perubahan prilaku pada diri perawat setelah

mendapatkan program pelatihan dari rumah sakit.

74
31. Menurut tabel 4.5 bisa dilihat di penjelasan no.31 perihal program

pelatihan memberikan manfaat bagi perkembangan serta kemajuan rumah

sakit, terdapat 4 atau 5,9% informan mengatakan tidak setuju, terdapat 12 atau

17,9% informan mengatakan netral, terdapat 42 atau 62,6% informan

mengatakan setuju, terdapat 9 atau 13,4% informan mengatakan sangat setuju.

Jadi, kesimpulannya adalah saya merasa program pelatihan memberikan

manfaat bagi perkembangan serta kemajuan rumah sakit.

Menurut kajian distribusi frekuensi mengenai variabel pelatihan diatas

diputuskan bahwa pelatihan perawat RSUD Prabumulih masih belum efisien

contohnya masih ada yang merasa rumah sakit belum melakukan analisis

lingkungan untuk menentukan kebutuhan pelatihan, masih ada yang merasa

rumah sakit belum melakukan analisis sumber daya untuk menentukan kebutuhan

pelatihan, masih ada yang merasa instruktur belum memberikan pelatihan dengan

gaya belajar yang disesuaikan dengan peserta pelatihan, masih ada yang merasa

instruktur dalam melatih belum memiliki kesabaran dalam menghadapi masalah

peserta.

4.5.2 Deskripsi Variabel Kinerja (Y)

Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Pernyataan Mengenai Variabel Kinerja Perawat Y

Frekuensi Jawaban Persentase (%)


No Pertanyaan STS TS N S SS
STS TS N S SS
(1) (2) (3) (4) (5)
Kuantitas
1. Perawat ini mampu menyelesaikan 3 4 18 33 13 4,4 5,9 26,8 49,2 19,4
pekerjaan sesuai dengan standar
pekerjaan yang di tetapakan rumah

75
sakit.
2. Perawat ini bertanggungjawab 2 3 11 11 40 2,9 4,4 16,4 16,4 59,7
dengan tugas dan pekerjaan yang
diberikan rumah sakit.
3. Perawat ini bekerja sesuai 0 0 27 11 29 0 0 40,2 16,4 43,2
prosedur keperawatan.
Kualitas
4. Perawat ini teliti dalam melakukan 0 1 19 17 30 0 1,4 28,3 25,3 44,7
setiap tugas dan pekerjaan.
5. Perawat ini disiplin dalam bekerja. 2 0 12 39 14 2,9 0 19,4 58,2 20,8
6. Perawat ini taat dengan prosedur 0 0 9 21 37 0 0 13,4 31,3 55,2
yang ada di rumah sakit.
7. Perawat ini memiliki dedikasi 0 0 11 42 14 0 0 16,4 62,6 20,8
dalam bekerja
8. Perawat ini taat dengan peraturan- 3 1 16 36 11 4,4 1,4 23,8 53,7 16,4
peraturan yang ada di rumah sakit.
Ketepatan
9. Perawat ini mampu bekerja 1 2 15 9 40 1,4 2,9 22,3 13,4 59,7
dengan konsisten.
10. Perawat ini handal dalam 0 0 26 19 22 0 0 38,8 28,3 32,8
memberikan pelayanan.
11. Perawat ini selalu bekerja dengan 0 0 9 43 15 0 0 13,4 64,1 22,3
benar.
Kehadiran di Tempat Kerja
12. Perawat ini selalu datang tepat 6 3 18 11 29 8,9 4,4 26,8 16,4 43,2
waktu.
13. Perawat ini tidak pernah absen 4 7 23 21 12 5,9 10,4 34,3 31,3 17,9
kerja.
14. Perawat ini tidak pernah 0 1 10 39 17 0 1,4 14,9 58,2 25,3
meninggalkan pekerjaan pada saat
jam kerja kecuali untuk hal yang
berhubungan dengan pekerjaan.

Kemampuan BekerjaSama
15. Perawat ini selalu membantu 0 0 11 44 12 0 0 16,4 65,6 17,9
perawat lain apabila membutuhkan
bantuan.
16. Perawat ini lebih senang bekerja 0 1 6 12 48 0 1,4 8,9 17,9 71,6
bersama dengan perawat lain
dibandingkan kerja sendirian.

76
Sumber: Data olahan

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.6 pernyataan keseluruhan 16 item

diatas menunjukan bahwa:

1. Menurut tabel 4.6 bisa dilihat di penjelasan no.1 perihal perawat ini mampu

menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar pekerjaan yang di tetapakan

rumah sakit, terdapat 3 atau 4,4% informan mengatakan sangat tidak setuju, 4

atau 5,9% informan mengatakan tidak setuju,18 atau 26,8% informan

mengatakan netral, 33 orang atau 49,2% informan mengatakan setuju,13 atau

19,4% informan mengatakan sangat setuju. Jadi, kesimpulannya penjelasan

no.1 yaitu informan setuju terhadap penjelasan perawat ini mampu

membereskan kerjaan yang sama dengan standar pekerjaan di tetapakan rumah

sakit.

2. Menurut tabel 4.6 bisa dilihat di penjelasan no.2 perihal perawat ini

bertanggung jawab dengan tugas dan pekerjaan yang diberikan rumah sakit,

terdapat 2 atau 2,9% informan mengatakan sangat tidak setuju, 3 atau 4,4%

informan mengatakan tidak setuju, 11 atau 16,4% informan mengatakan netral,

11 atau 16,4% informan mengatakan setuju, 40 atau 59,7% informan

mengatakan sangat setuju. Jadi, Kesimpulan penjelasan no.2 yaitu informan

sangat setuju dengan penjelasan perawat ini bertanggung jawab terhadap tugas

dan pekerjaan yang diserahkan dari rumah sakit.

3. Menurut tabel 4.6 bisa dilihat di penjelasan no.3 perihal pekerjaan yang

dilaksanakan sudah maksimal, terdapat 7 atau 4,5% informan mengatakan

tidak setuju,28 atau 18,1% informan mengatakan ragu-ragu, 82 atau 52,9%

77
informa mengatakan setuju, 38 orang atau 24,5% informan mengatakan sangat

setuju. Jadi, Kesimpulannya, penjelasan no.3 yaitu informan setuju terhadap

penjelasan pekerjaan yang dilakukan telah maksimal.

4. Menurut tabel 4,6 bisa dilihat di penjelasan no. 4 perihal perawat ini bekerja

sesuai prosedur keperawatan, terdapat 1 atau 1,4% informan mengatakan tidak

setuju,19 atau 28,3% informan mengatakan netral, 17 atau 25,3% informan

mengatakan setuju, 30 orang atau 44,7% informan mengatakan sangat setuju.

Jadi, Kesimpulannya penjelasan no. 4 yaitu informan sangat setuju terhadap

penjelasan cara perawat ini bekerja sesuai prosedur keperawatan.

5. Menurut tabel 4.6 bisa dilihat di penjelasan no. 5 perihal perawat ini disiplin

bekerja, terdapat 2 atau 2,9% informan mengatakan sangat tidak setuju, 12

orang atau 19,4% informan mengatakan netral, 39 atau 58,2% informan

mengatakan setuju, 14 atau 20,8% informan mengatakan sangat setuju. Jadi,

kesimpulannya penjelasan no. 5 yaitu informan setuju terhadap penjelasan

perawat ini disiplin bekerja.

6. Menurut tabel 4.6 bisa dilihat di penjelasan no. 6 perihal perawat ini taat

dengan prosedur yang ada di rumah sakit, terdapat 9 orang atau 13,4%

informan mengatakan netral, 21 atau 31,3% informan mengatakan setuju, 37

atau 57,2% informan mengatakan sangat setuju. Jadi, kesimpulannya di

penjelasan no. 6 yaitu informan sangat setuju terhadap penjelasan perawat ini

taat terhadap prosedur yang ada di rumah sakit.

7. Menurut tabel 4.6 bisa dilihat di penjelasan no. 7 perihal perawat ini memiliki

dedikasi dalam bekerja, terdapat 11 atau 16,4% informan mengatakan netral,

78
42 atau 62,6% informan mengatakan setuju, 14 atau 20,8% informan

mengatakan sangat setuju. Jadi, kesimpulannya, penjelasan no.7 yaitu informan

setuju terhadap penjelasan perawat ini memiliki dedikasi dalam bekerja.

8. Menurut tabel 4.6 bisa dilihat di penjelasan no. 8 perihal perawat ini taat

dengan peraturan-peraturan yang ada di rumah sakit, terdapat 3 atau 4,4%

informan mengatakan sangat tidak setuju,1 atau 1,4% informan mengatakan

tidak setuju, 61 orang atau 23,8% informan mengatakan netral, 36 atau 53,7%

informan mengatakan setuju, 11 atau 16,4% informan mengatakan sangat

setuju. Jadi, kesimpulannya penjelasan no. 8 yaitu informan setuju terhadap

penjelasan perawat ini taat dengan peraturan-peraturan yang ada di rumah

sakit.

9. Menurut tabel 4.6 bisa dilihat di penjelasan no. 9 perihal perawat ini mampu

bekerja dengan konsisten, terdapat 1 atau 1,4% informan mengatakan sangat

tidak setuju, 2 atau 2,9% informan menyatakan tidak setuju, 15 atau 22,3%

informan mengatakan netral, 9 atau 13,4% informan mengatakan setuju, 40

atau 59,7% informan mengatakan sangat setuju. Jadi, kesimpulannya

penjelasan no. 9 yaitu informan sangat setuju terhadap penjelasan perawat ini

mampu bekerja dengan konsisten.

10. Menurut tabel 4.6 bisa dilihat dipenjelasan no.10 perihal perawat ini handal

dalam memberikan pelayanan, terdapat 26 atau 38,8% informan mengatakan

netral, 19 atau 28,3% informan mengatakan setuju, 22 atau 32,8% informan

mengatakan sangat setuju. Jadi, kesimpulannya penjelasan no.10 yaitu

informan netral terhadap penjelasan perawat ini handal di pelayanan.

79
11. Menurut tabel 4.6 bisa dilihat di penjelasan no.11 perihal perawat ini selalu

bekerja dengan benar, terdapat 9 atau 13,4% informan mengatakan netral, 43

atau 64,1% informan mengatakan setuju, 15 atau 22,3% informan

mengatakan sangat setuju. Jadi, kesimpulannya penjelasan no. 11 yaitu

informan setuju terhadap penjelasan perawat ini selalu bekerja dengan benar.

12. Menurut tabel 4.6 bisa dilihat dipenjelasan no. 12 perihal perawat ini selalu

datang tepat waktu,terdapat 6 atau 8,9% informan mengatakan sangat tidak

setuju, 3 atau 4,4% informan mengatakan tidak setuju, 18 atau 26,8%

informan mengatakan netral, 11 atau 16,4% informan mengatakan setuju, 29

atau 43,2% informan mengatakan sangat setuju. Jadi, kesimpulannya

penjelasan no.12 yaitu informan sangat setuju terhadap penjelasan perawat ini

selalu datang tepat waktu.

13. Menurut tabel 4.6 bisa dilihat di penjelasan no. 13 perihal perawat ini tidak

pernah absen kerja, terdapat 4 atau 5,9% informan menyatakan sangat tidak

setuju, 7 atau 10,4% informan mengatakan tidak setuju, 23 atau 34,3%

informan mengatakan netral, 21 atau 31,3% informan mengatakan setuju, 12

atau 17,9% informan mengatakan sangat setuju. Jadi, Kesimpulannya

penjelasan no. 13 yaitu responden netral terhadap penjelasan perawat ini tidak

pernah absen kerja.

14. Menurut tabel 4.6 bisa dilihat di penjelasan no. 14 perihal perawat ini tidak

pernah meninggalkan pekerjaan pada saat jam kerja kecuali untuk hal yang

berhubungan dengan pekerjaan, terdapat 1 atau 1,4% informan mengatakan

tidak setuju, 10 atau 14,9% informan mengatakan netral, 39 atau 58,2%

80
informan mengatakan setuju,terdapat 17 atau 25,3% responden mengatakan

sangat setuju. Jadi, kesimpulannya penjelasan no. 14 yaitu responden setuju

terhadap pernyataan perawat ini tidak pernah meninggalkan pekerjaan pada

saat jam kerja kecuali untuk hal yang berhubungan dengan pekerjaan.

15. Menurut tabel 4.6 bisa dilihat di penjelasan no. 15 perihal perawat ini selalu

membantu perawat lain apabila membutuhkan bantuan, terdapat 11 atau

16,4% informan megatakan netral, 44 atau 65,6% informan mengatakan

setuju, 12 atau 17,9% responden mengatakan sangat setuju. Jadi,

kesimpulannya penjelasam no. 15 yaitu responden setuju dengan pernyataan

perawat ini selalu membantu perawat lain apabila membutuhkan bantuan.

16. Menurut tabel 4.6 bisa dilihat di penjelasan no.16 perihal perawat ini lebih

senang bekerja bersama dengan perawat lain dibandingkan kerja sendirian,

terdapat 1 atau 1,4% informan mengatakan tidak setuju, 6 atau 8,9% informan

mengatakan netral, 12 atau 17,9% informan mengatakan setuju, 48 atau

71,6% rinforman mengatakan sangat setuju. Jadi, kesimpulan penjelasan no.

16 yaitu responden sangat setuju dengan pernyataan perawat ini lebih senang

bekerja bersama dengan perawat lain dibandingkan kerja sendirian.

Menurut kajian distribusi frekuensi mengenai variabel kinerja perawat

diputuskan yaitu kinerja perawat RSUD Prabumulih masih belum efisien,

contohnya perawat masih ada yang belum mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai

dengan standar pekerjaan yang di tetapakan rumah sakit, masih ada perawat yang

belum bertanggung jawab dengan tugas dan pekerjaan yang diberikan rumah

sakit, masih ada perawat yang tidak disiplin dalam bekerja, masih ada perawat

81
tidak taat dengan peraturan-peraturan yang ada di rumah sakit, masih ada perawat

tidak selalu datang tepat waktu, masih ada perawat tidak absen kerja.

4.6 Uji Instrumen Penelitian

4.6.1 Uji Validitas

Uji Instrumen validitas, instrument yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data sebagai pengukur untuk valid. Valid artinya

instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak dikur.

Pada penelitian ini akan menguji validitas instrument dengan 67 orang perawat

sebagai responden. Uji validitas dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan

setiap butir dengan skor total yang merupakan tiap skor pertanyaan yang dijawab

oleh responden dengan menggunakan rumus teknik korelasi total produk moment

yang ada didalam program SPSS.Skor setiap pertanyaan yang diuji validitasnya

dikorelasikan dengan total item. Jika koefisien korelasi positif dan lebih besar dari

nilai r tabel, maka item yang bersangkutan dapat disimpulkan valid, jika lebih

kecil dan negative maka item tersebut akan dikeluarkan dari kuesioner.

Untuk mengukur validitas ke 2 variabel pada penelitian ini, dilakukan uji

instrument dengan menggunakan 67 orang perawat. Validitas instrumen dicari

dengan menghitung nilai korelasi dengan Pearson Product Moment (PPM)

didalam program SPSS. Angka kritis korelasi tabel (r-tabel) yang diperoleh adalah

0,202 angka ini diperoleh dari n-2 atau 67-2 = 65 dalam tabel PPM. Dengan

demikian apabila ada koefisien korelasi butir instrumen berada dibawah 0,2404

dinyatakan tidak valid.

82
Berikut adalah hasil pengujian validitas terhadap alat ukur variabel analisis

pelatihan dan kinerja perawat:

Tabel 4.7

Item Validitas – Total Statistics Variabel Pelatihan

Cronbach’s
No. Pertanyaan Alpha if Item Validitas
Deleted
1. Saya merasa rumah sakit sudah melakukan 0,789 Valid
analysis training untuk menentukan
kebutuhan pelatihan
2. Saya merasa rumah sakit sudah melakukan 0,786 Valid
analisis strategi untuk menentukan kebutuhan
pelatihan
3. Saya merasa rumah sakit sudah melakukan 0,793 Valid
analisis sumber daya untuk menentukan
kebutuhan pelatihan
4. Saya merasa rumah sakit sudah melakukan 0,789 Valid
analisis pengetahuan yang dibutuhkan rumah
sakit untuk menentukan pelatihan yang
dibutuhkan
5. Saya merasa rumah sakit sudah melakukan 0,796 Valid
analisis keterampilan yang dibutuhkan rumah
sakit untuk menentukan pelatihan yang
dibutuhkan
6. Saya merasa rumah sakit sudah melakukan 0,801 Valid
analisis sikap yang dibutuhkan rumah sakit
untuk menentukan pelatihan yang dibutuhkan
7. Saya merasa rumah sakit sudah memahami 0,791 Valid
keterampilan yang akan diperoleh dari
pelatihan
8. Saya merasa rumah sakit sudah memahami 0,797 Valid
pengetahuan yang akan diperoleh dari
pelatihan
9. Saya merasa rumah sakit sudah memahami 0,794 Valid
sikap yang akan dirubah dari pelatihan
10. Saya merasa rumah sakit sudah melakukan 0,799 Valid
upaya agar perawat siap mengikuti pelatihan
11. Saya merasa rumah sakit sudah melakukan 0,786 Valid

83
upaya agar perawat termotivasi untuk
mengikuti pelatihan
12. Instruktur harus menjelaskan tujuan pelatihan 0,794 Valid

13. Materi yang di sajikan cukup sederhana dan 0,790 Valid


mudah dipahami.
14. Instruktur memberikan contoh yang faktual di 0,769 Valid
kehidupan nyata.
15. Instruktur memberikan pelatihan dengan gaya 0,794 Valid
belajar yang disesuaikan dengan peserta
pelatihan
16. Instruktur memberikan umpan balik kepada 0,802 Valid
peserta ketika pelatihan
17. Instruktur pelatihan harus memiliki 0,792 Valid
pengetahuan yang luas.
18. Instruktur memiliki kemampuan beradaptasi 0,799 Valid
dalam mengajarkan peserta pelatihan
19. Instruktur dalam melatih memiliki kesabaran 0,796 Valid
dalam menghadapi masalah peserta
20. Instruktur memiliki rasa humor dalam 0,798 Valid
memberikan pelatihan
21. Intruktur pelatihan mengajar dengan cara 0,792 Valid
yang menarik
22. Instruktur memberikan instruksi pelatihan 0,812 Valid
dengan jelas
23. Instruktur mampu membuat para peserta 0,796 Valid
antusias dalam menikmati pelatihan
24. Saya merasa rumah sakit sudah memilih 0,805 Valid
metode pelatihan (On The Job atau Off The
Job Training) yang sesuai dengan kebutuhan
perawat untuk peningkatan pengetahuan.
25. Saya merasa rumah sakit sudah memilih 0,800 Valid
metode pelatihan (On The Job atau Off The
Job Training) yang sesuai dengan kebutuhan
perawat untuk peningkatan keterampilan
26. Saya merasa rumah sakit sudah memilih 0,799 Valid
metode pelatihan (On The Job atau Off The
Job Training) yang sesuai dengan kebutuhan
perawat untuk peningkatan sikap
27. Perawat menyukai program pelatihan yang 0,803 Valid
diselenggarakan rumah sakit ini.

84
28. Perawat medapatkan pembelajaran sesuai 0,802 Valid
dengan tujuan pembelajaran yang rumah sakit
inginkan.
29. Keterampilan dan pengetahuan perawat 0,801 Valid
meningkat setelah mendapatkan program
pelatihan dari rumah sakit.
30. Ada perubahan prilaku pada diri perawat 0,801 Valid
setelah mendapatkan program pelatihan dari
rumah sakit.
31. Program pelatihan memberikan manfaat bagi 0,790 Valid
perkembangan serta kemajuan rumah sakit.
Sumber data: Hasil Uji SPSS 22.0 (2019)

Pada taraf 5 persen (0,05) r tabel = 0,2404

Pada tabel diatas terlihat tidak terdapat pertanyaan yang tidak valid. Uji

validitas dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan setiap butir dengan skor

total yang merupakan tiap skor pertanyaan yang dijawab oleh responden dengan

menggunakan rumus teknik korelasi total produk moment yang ada didalam

program SPSS. Skor setiap pertanyaan yang diuji validitasnya dikorelasikan

dengan total item. Jika koefisien korelasi positif dan lebih besar dari nilai r tabel,

maka item yang bersangkutan dapat disimpulkan valid, jika lebih kecil dan negatif

maka item tersebut akan dikeluarkan dari kuesioner.

Tabel 4.8
Item Validitas – Total Statistics Variabel Kinerja
Cronbach’s
No. Pertanyaan Alpha if Validitas
Item Deleted

85
1. Perawat ini mampu menyelesaikan pekerjaan 0,836 Valid
sesuai dengan standar pekerjaan yang di
tetapakan rumah sakit.
2. Perawat ini bertanggungjawab dengan tugas 0,839 Valid
dan pekerjaan yang diberikan rumah sakit.
3. Perawat ini bekerja sesuai prosedur 0,836 Valid
keperawatan.
4. Perawat ini teliti dalam melakukan setiap 0,839 Valid
tugas dan pekerjaan.
5. Perawat ini disiplin dalam bekerja. 0,830 Valid

6. Perawat ini taat dengan prosedur yang ada di 0,845 Valid


rumah sakit.
7. Perawat ini memiliki dedikasi dalam bekerja 0,854 Valid

8. Perawat ini taat dengan peraturan-peraturan 0,901 Valid


yang ada di rumah sakit.
9. Perawat ini mampu bekerja dengan konsisten. 0,844 Valid

10. Perawat ini handal dalam memberikan 0,838 Valid


pelayanan.
11. Perawat ini selalu bekerja dengan benar. 0,839 Valid

12. Perawat ini selalu datang tepat waktu. 0,836 Valid

13. Perawat ini tidak pernah absen kerja. 0,830 Valid

14. Perawat ini tidak pernah meninggalkan 0,839 Valid


pekerjaan pada saat jam kerja kecuali untuk
hal yang berhubungan dengan pekerjaan.
15. Perawat ini selalu membantu perawat lain 0,845 Valid
apabila membutuhkan bantuan.
16. Perawat ini lebih senang bekerja bersama 0,854 Valid
dengan perawat lain dibandingkan kerja
sendirian.
Sumber data: Hasil Uji SPSS 22.0 (2019)

Pada taraf 5 persen (0,05) r tabel = 0,2404

86
Pada tabel diatas terlihat tidak terdapat pertanyaan yang tidak valid. Uji

validitas dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan setiap butir dengan skor

total yang merupakan tiap skor pertanyaan yang dijawab oleh responden dengan

menggunakan rumus teknik korelasi total produk moment yang ada didalam

program SPSS. Skor setiap pertanyaan yang diuji validitasnya dikorelasikan

dengan total item. Jika koefisien korelasi positif dan lebih besar dari nilai r tabel,

maka item yang bersangkutan dapat disimpulkan valid, jika lebih kecil dan negatif

maka item tersebut akan dikeluarkan dari kuesioner.

4.6.2 Uji Reliabilitas

Untuk mencari realibilitas instrumen dapat dilakukan setelah kuesioner

ditabulasi maka dilakukan uji realibilitas untuk mengetahui tingkat kepercayaan

atas kesungguhan jawaban responden dapat dipercaya. Suatu pertanyaan atau

ukuran yang akurat adalah ukuran yang cocok dengan yang ingin diukur. Jika

kedua aspek tersebut yaitu stabilitas dan aspek akurasi digabungkan maka dapat

disimpulkan bahwa alat ukur mantap dan dapat mengukur secara cermat dan tepat,

sehingga kesalahan pengukuran yang random sifatnya dapat ditaksir.

Berikut adalah hasil pengujian realibilitas terhadap alat ukur variabel

pelatihan dan kinerja:

Tabel 4.9

87
Realibility Statistics Pelatihan

Cronbach's
Alpha N of Items
.801 31

Sumber data : Hasil Uji SPSS 22.0 (2019)

Berdasarkan tabel 4.9 diatas diperoleh Cronbach’s Alpha total 0,801

sehingga tidak lebih rendah dari alpha if item delete untuk masing-masing

pertanyaan pada setiap item. Selain itu besarnya Corected Item Total Corelation

yang dihasilkan yaitu dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Untuk

df = n-k atau 67-2 = 65, maka didapatkan nilai r tabel sebesar 0.2404, maka r

hitung (c alpha) (0.801) lebih besar dari r tabel (0.2404) dan nilai r positif maka

item-item pada variabel independen secara keseluruhan dapat dikatakan valid dan

reliable.

Tabel 4.10
Realibility Statistics Kinerja

Cronbach's
Alpha N of Items
.854 16

Sumber data : Hasil Uji SPSS 22.0 (2019)

Berdasarkan tabel 4.10 diatas diperoleh Cronbach’s Alpha total 0,854

sehingga tidak lebih rendah dari alpha if item delete untuk masing-masing

88
pertanyaan pada setiap item. Selain itu besarnya Corected Item Total Corelation

yang dihasilkan yaitu dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Untuk

df = n-k atau 67-2 = 65, maka didapatkan nilai r tabel sebesar 0.2404, maka r

hitung (c alpha) (0.854) lebih besar dari r tabel (0.2404) dan nilai r positif maka

item-item pada variabel independen secara keseluruhan dapat dikatakan valid dan

reliable.

4.6.3 Analisis Regresi Linear Sederhana

Tabel 4.11
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant
43.163 8.343 5.174 .000
1 )
Pelatihan .888 .053 .900 16.603 .000
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber data: hasil uji SPSS 22.0 (2019)

Berdasarkan tabel 4.11 diatas dapat diperoleh hasil persamaan regresi :

Y = 43.163 + 0.888 X + e

Kontanta (a) sebesar 43.163 artinya jika pelatihan (X) nilainya adalah

0.888 maka kinerja (Y) akan bernilai positif yaitu sebesar 43.163.

Koefisien regresi variabel pelatihan (X) sebesar 0.888; artinya jika

pelatihan mengalami kenaikan 1, maka kinerja (Y) akan mengalami peningkatan

sebesar 0,888. Koefisien bernilai positif artinya terjadi pengaruh positif antara

pelatihan dengan kinerja perawat, semakin naik pelatihan maka semakin

meningkatkan kinerja perawat.

89
4.6.3.1 Koefisien Korelasi (r)

Koefisien korelasi (r) adalah cara utama yang dapat digunakan untuk

mengetahui apakah ada hubungan antara dua variabel. Koefisien korelasi

didefinisikan sebagai suatu ukuran besarnya hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen, semakin besar nilai (r) semakin besar hubungan

variabel independen dengan variabel dependen tersebut dan sebaliknya.

Tabel 4.12
Hasil Uji Koefisien Korelasi
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate
1 .900a .807 .806 9.011
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber data: hasil uji SPSS 22.0 (2019)

Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai r sebesar 0,900, hal ini berarti

terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel pelatihan dengan variabel

kinerja. Hal ini didasari oleh pedoman dalam memberikan interpretasi koefisien

korelasi sebagai berikut :

Tabel 4.13
Interpretasi dari koefisien korelasi
No. Nilai Koefisien Korelasi Interpretasi
1. 0,000 sampai dengan 0,199 sangat rendah
2. 0,200 sampai dengan 0,399 Rendah
3. 0,400 sampai dengan 0,599 Sedang
4. 0,600 sampai dengan 0,799 Kuat
5. 0,800 sampai dengan 1,000 sangat kuat
Sumber : (Yusi dan Idris, 2009:130).

90
4.6.4 Uji Hipotesis

Deskripsi mnyeluruh dan hasil penelitian ini akan diuraikan setelah

terlebih dahulu dilakukan analisis dan interpretasi data. Analisis dilakukan dengan

menggunakan program computer Statistical Package For Social Sciencess (SPSS)

For Windows ver 22.0. Hasil perhitungan statistik disajikan dalam bentuk

deskriptif untuk memaparkan deskripsi data.

4.6.4.1 Uji Statistik t

Pada pembahasan bab ini, yang akan dibahas merupakan analisis variabel

pelatihan (X) terhadap variabel kinerja (Y), dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa variabel tersebut mempunyai pengaruh jika nilai p-value signifikansi

dibawah 0,05 atau nilai taraf signifikansi dibawah 5%.

Tabel 4.14
Analisis Koefisien t hitung

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Si


Coefficients g.

B Std. Error Beta


(Constan 5.17 .0
43.163 8.343
t) 4 00
1
16.6 .0
Pelatihan .888 .053 .900
03 00

a. Dependent Variable: Kinerja


Sumber data: hasil uji SPSS 22.0 (2019)

Dari hasil pengujian menggunakan Program SPSS 22.0 pada tabel diatas

dapat dijelaskan ialah sebagai berikut :

Variabel Pelatihan (X) di peroleh nilai Sig. 0,000 maka dapat dijelaskan

bahwa nilai Sig.0,000< 0.05 (5%) hal ini berarti ada pengaruh signifikan antara

pelatihan dengan kinerja perawat.

91
Ditolak Ho dan Menerima Ha yang mengatakan bahwa :

“Ada pengaruh yang signifikan antara Pelatihan (X) terhadap Kinerja

Perawat (Y) pada RSUD Prabumulih”.

Dengan demikian perbandingan nilai Sig. 0,000≤ 0.05 (5%), artinya hal ini

menjawab hipotesis dalam rumusan masalah yang mana pelatihan berpengaruh

signifikan terhadap kinerja.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi tentang variabel pelatihan

perawat RSUD Prabumulih masih belum efisien contohnya masih ada yang

merasa rumah sakit belum melakukan assigment training (dari pelatihan)

menentukan kebutuhan pelatihan, masih ada yang merasa rumah sakit belum

melakukan analisis sumber daya untuk menentukan kebutuhan pelatihan, masih

ada yang merasa instruktur belum memberikan pelatihan dengan gaya belajar

yang disesuaikan dengan peserta pelatihan, masih ada yang merasa instruktur

dalam melatih belum memiliki kesabaran dalam menghadapi masalah peserta.

Sedangkan berdasarkan analisis distribusi frekuensi tentang variabel

kinerja perawat RSUD Prabumulih masih belum efisien contohnya perawat masih

ada yang belum mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar pekerjaan

yang di tetapakan rumah sakit, masih ada perawat yang belum bertanggung jawab

dengan tugas dan pekerjaan yang diberikan rumah sakit, masih ada perawat yang

tidak disiplin dalam bekerja, masih ada perawat tidak taat dengan peraturan-

92
peraturan yang ada di rumah sakit, masih ada perawat tidak selalu datang tepat

waktu, masih ada perawat tidak absen kerja.

Pengaruh analisa kemunduran yang dilaksanakan pada observasi berikut,

variabel independen (pelatihan) dan variabel dependen (kinerja) dipaparkan

sebagai berikut: Untuk melihat bagaimana kontribusi variabel pelatihan

berpengaruh dalam variabel kinerja dapat koefisien determinasi. Hasil koefisien

determinasi pada variabel pelatihan dapat ditulis dalam besarnya Adjusted R

square yaitu 0.806 atau 80.6%. Artinya, sebesar 80.6% keefektitifan model regresi

pada observasi ini dalam mengartikan variabel dependen. Artinya 80.6% variabel

pelatihan bisa diartikan variasi variabel independen pelatihan dan sisa 19.4%

dipengaruhi oleh beberapa variabel lain yang tidak ditaksirkan dalam analisis

observasi ini. Berdasarkan hasil uji secara individu yang dilakukan terlihat

bagaimana variabel pemberian intruksi banyak mengubah kinerja perawat di

RSUD Prabumulih yang menunjukkan peningkatan laba sebanyak 5%, dapat

dilihat pada koefisien regresi sebesar yang lebih kecil dari 0,05.

Berdasarkan pengujian korelasi dalam penelitian diperoleh hasil koefisien

korelasi variabel diketahui nilai r sebesar 0,900 berada dalam range 0,800 - 1000,

hal ini berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel pelatihan

dengan variabel kinerja karena korelasi bernilai positif dan searah. Hal ini

konsisten dengan teori yang dinyatakan oleh Gomes (2003:197) dalam buku

Manajemen Sumber Daya Manusia mengungkapkan yang dimaksud dengan

pelatihan yaitu : Istilah pelatihan sering disamakan dengan istilah pengembangan

menunjuk kepada kesempatan belajar yang didesain guna membantu para pekerja.

93
Kesempatan yang demikian tidak terbatas pada upaya perbaikan performansi

kerja, pelatihan langsung berkaitan dengan performansi kerja sering dianggap

sebagai aktivitas yang paling dapat dilihat dan paling umum dari semua aktivitas

kepegawaian. Melalui pelatihan para pegawai akan lebih terampil dan karenanya

lebih produktif, walaupun manfaat tersebut harus diperhitungkan dengan waktu

yang tersita ketika para pegawai sedang dilatih. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian sebelumnya oleh Pranata, (2018) mengatakan bahwa pelatihan memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kompetensi dan kinerja karyawan,

serupa dengan penelitian Astuti dan Indah (2018) yang juga menemukan bahwa

pelatihan berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan. Begitu juga

dengan Jumawan dan Martin (2018) yang mendukung kedua penelitian tersebut

yang juga mengatakan bahwa pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan positif

terhadap kinerja karyawan.

Dari data tersebut juga dapat diketahui hasil analisis regresi dan dapat

diperoleh koefisien untuk variabel pemberian pelatihan (X) sebesar 0,888 dengan

konstanta sebesar 43.163 sehingga model persamaan regresi yang diperoleh

adalah sebagai berikut :

Y = 43.163 + 0,888 X + e

Persamaan ini dapat diinterprestasikan sebagai berikut :

Konstanta (a) : Nilai konstanta sebesar 43.163, artinya jika pelatihan (X)

nilainya adalah 0,888 maka kinerja (Y) akan bernilai positif yaitu sebesar 43.163.

Koefisien β : Koefesien regresi pada variabel pelatihan sebesar 0,888

adalah positif. Artinya jika terjadi peningkatan pelatihan 1 satuan pada variabel

94
pelatihan di RSUD Prabumulih, maka kinerja perawat akan bertambah 0,888

dimana faktor-faktor lain dianggap konstan.

Berdasarkan pemaparan di atas sudah jelas, hasil penelitian menunjukan

adanya pengaruh pemberian pelatihan terhadap kinerja perawat di RSUD

Prabumulih. Adanya temuan penelitian ini di harapkan dapat membantu lembaga

dalam meningkatkan kinerja perawatnya yang akhirnya akan menimbulkan

kepuasan kepada pasien yang berobat di RSUD Prabumulih.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan analisis perhitungan, maka dapat

disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan mengenai pengaruh pelatihan

terhadap kinerja perawatdi RSUD Prabumulih dapat diterima. Pernyataan ini

didasari oleh :

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, ada pengaruh yang signifikan

antara Pelatihan (X) terhadap Kinerja Perawat (Y) pada RSUD Prabumulih. Hal

ini ditunjukkan oleh nilai Signifikansi (Sig) variabel pelatihan (X) adalah sebesar

0,000. Karena nilai Sig. 0,000 < probabilitas 0,05, sehingga dapat disimpulkan

bahwa hipotesis diterima. Artinya ada pengaruh pelatihan terhadap kinerja

perawat (Y) pada RSUD Prabumulih.

95
5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disarankan

sebagai berikut :

1. Bagi RSUD Prabumulih pihak rumah sakit, bekerja tapi tidak sesuai dengan

standar kinerja dan pelatihan kurang efektif tidak sesuai dengan training

analysis hendaknya ditingkatkan sesuai standar operasional yang telah

ditetapkan serta selalu melakukan pelatihan secara berkala agar bisa

meningkatkan kinerja perawat yang lebih baik lagi.

2. RSUD Prabumulih pihak rumah sakit hendaknya mengevaluasi lagi kinerja

perawat untuk lebih bertanggung jawab dengan tugas, lebih disiplin lagi dan

taat pada peraturan yang ada, agar kinerja perawat berjalan efisien.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan meneliti lebih dalam lagi, mungkin dengan

menambahkan variabel lain diluar variabel pelatihan sehingga diperoleh

informasi yang lebih lengkap dan akurat tentang faktor yang mempengaruhi

kinerja perawat.

96
DAFTAR PUSTAKA

Amir, Mohamad Faisal. (2015). Memahami Evaluasi Kinerja Karyawan :Konsep

danPenelitian Kinerja di Perusahaan.Jakarta:Mitra Wacana Media.

Andayani dan Makian.(2016). Pengaruh Pelatihan Kerja dan Motivasi Kerja

terhadap Kinerja Karyawan pada PT. PCI Elektronik Internasional. Jurnal

Akutansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis. Volume 4 Nomor 1.

Astuti dan Indah.(2018). Pengaruh Pelatihan dan Kompensasi terhadap Kinerja

Karyawan PT. Kemasindo Cepat Nusantara Medan.Seminar Nasional

Royal (SENAR).

Azhariyah dan Sary.(2015). Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan

Anggrek Shopping Hotel Bandung.Jurnal e-Proceeding of

Management.Volume 2 Nomor 2.

Bangun, Wilson. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.

Bohlander, G.W., & Snell Scott A. (2013). Managing Human Resources. 16thEditi

on.Canada :South-Western Cengage Learning.

97
Bolung.(2018). Pengaruh Pelatihan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan

BPMPD Provinsi Sulawesi Utara.Jurnal EMBA.Volume 6 Nomor 3.

Daniel Arfan Aruan. (2013). Pengaruh Pelatihan Kerja dan Motivasi terhadap

Kinerja Karyawan PT. Sucofindo (Persero) Surabaya.Jurnal Ilmu

Manajemen (JIM).Vol.1 No.2

Denny Triasmoko , Moch. Djudi Mukzam dan Gunawan Eko Nurthjahjono .

(2014). Pengaruh Pelatihan Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Peneltian

pada Karyawan PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Kediri.Jurnal

Administrasi Bisnis.Volume 12 Nomor 1.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(2013). Riset Kesehatan Dasar.

Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia.

Dewi, Mursidah.(2012). Pengaruh Pelatihan Timbang Terima Pasien terhadap

Penerapan Keselamatan Pasien oleh Perawat Pelaksana di RSUD Raden

Mattaher Jambi.Jurnal Health and Sport.Volume 5 Nomor 3.

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM

SPSS 20.Semarang: Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2011). “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harahap dan Silvianita.(2016). Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan

PT. Pos Indonesia (Persero) Regional V Bandung.Jurnal e-Proceeding of

Management.Volume 3 Nomor 2.

98
Herlambang S dan Murwani A. (2012).Manajemen Kesehatan dan Rumah

Sakit.Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Jumawan dan Martin.(2018). Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Karir

terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Korporasi.Jurnal Riset

Managemen dan Bisnis.Volume 3 Nomor 3.

Luthans, F. 2011. Organizational Behavior. New York: McGraw-hill.

Mamahit, Rendry. (2013). Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Kepuasan Kerja

pengaruhnya terhadap Kinerja Pegawai di Badan Penanggulangan

Bencana Provinsi Sulawesi Utara.Jurnal Manajemen, Bisnis dan Akutansi.

Volume 1 Nomor 4.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Peru-

sahaan.Bandung : Pt Remaja Rosdakarya.

Mangkuprawira.(2014). Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik.Jakarta:

Ghalia Indonesia.

Marini Zakiyatul Umi dan Ida Nurnida.(2018). Pengaruh Pelatihan terhadap

Kinerja Karyawan Studi pada PT Mitra Solusi Telematika (MST)

Jakarta.Jurnal e-Procedding of Management.Volume 5 Nomor 1.

Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2013. Human Resource Management:Manajemen

Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba

Empat.

Mudrajad, Kuncoro. (2013). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi.Edisi

4.Jakarta: Erlangga.

99
Noe, R.A., Hollenbeck, J.R., Gerhart, B. and Wright, P.M. (2015).Human

Resource Management: Gaining a competitive advantage. New York:

McGraw Hill.

Octavianus dan Adolfina.(2018). Pengaruh Pengalaman Kerja dan Pelatihan Kerja

terhadap Kinerja Karyawan PT. Telkom Indonesia Cabang Manado.Jurnal

EMBA.Volume 6 Nomor 3.

Okky Sandy Pranata, Endang Siti Astuti dan Hamidah Nayati Utami (2018)

Pengaruh Pelatihan terhadap Kompetensi dan Kinerja Karyawan (Studi

pada karyawan tetap di PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

Malang Devisi Mobile Marketing Syariah).Jurnal Administrasi

Bisnis.Volume 61 Nomor 3.

Pranata.(2018). Pengaruh Pelatihan terhadap Kompensasi dan Kinerja Karyawan

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Malang Divisi Mobile

Marketing Syariah. Jurnal Administrasi Bisnis. Volume 61 Nomor 3.

Prihatin Lumbanraja dan Cut Nizma.(2010). Pengaruh Pelatihan dan Karakteristik

Pekerjaan terhadap Prestasi Kerja Perawat di Badan Pelayanan Kesehatan

Rumah Sakit Umum Daerah Langsa.Jurnale-Proceeding of

Management.Volume 12 Nomor 2.

Puguh Widiyanto, Rr Tutik Sri Hariyati dan Hanny Handiyani. (2013). Pengaruh

Pelatihan Supervisi terhadap Penerapan Supervisi Klinik Kepala Ruang

dan Peningkatan Kualitas Tindakan Perawatan Luka di RS PKU

Muhammadiyah Temanggung.Jurnal Ilmu Keperawatan Universitas

Muhammadiyah Magelang, Volume 3 Nomor 2.

100
Rahmatiah.(2018). Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kinerja Pengurus

PGRI Kabupaten Parigi Moutung dan Gunung Kidul.Jurnal SAP.Volume 2

Nomor 3.

Ratnasari dan Bambang.(2018). Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap

Kinerja Karyawan Melalui Variabel Moderator Kemampuan Kerja

Karyawan PT. Petrokimia Gresik.Jurnal Administrasi Bisnis.Volume 56

Nomor 1.

Rivai, Veithzal, Mansyur Ramly, Thoby Mutis, Willy Arafah. (2015). Manajemen

Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Edisi ke

tiga.Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Sianturi, Maria Elisabeth. (2018). Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Karir

terhadap Kinerja Karyawan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Imam

Bonjol Medan.Jurnal Ekonomi dan Bisnis.Volume 61 Nomor 3.

Simamora, Henry. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE

YKPN.

Sinaga, Christian. (2018). Pengaruh Pelatihan dan Pemberian Insentif terhadap

Kinerja Karyawan pada PT Anugerah Samudra Hindia.Jurnal Ekonomi

dan Bisnis.Volume 4 Nomor 3.

Sinambela, Lijan poltak. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (Membangun

Tim Kerja Yang Solid Untuk Meningkatkan Kinerja).

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

101
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi(Mixed

Methods). Bandung: ALFABETA.

Trihendradi, C. (2012). Step by Step SPSS 20 Analisis Data Statistik. Yogyakarta:

ANDI.

Umar Sekaran. (2009). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Edisi Keempat.

Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PELATIHAN TERGADAP KINERJA PERAWAT DI RUMAH


SAKIT UMUM DAERAH PRABUMULIH

Responden yang terhormat,

Dalam rangka penyusunan skripsi di Fakultas Ekonomi Jurusan

Manajemen Program Strata-1 di Universitas Sriwijaya Palembang, saya

bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Pelatihan Terhadap

Kinerja Perawat di RSUD Prabumulih Kabupaten Muara Enim”. Untuk itu, demi

tercapainya hasil yang di inginkan saya sangat mengharapkan kerja sama yang

baik bagi para responden agar dapat memberikan jawaban yang sebenar-benarnya.

Dengan segala hormat dan kerendahan hati, saya memohon bantuan

Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kusioner penelitian saya. Anda dimohon untuk

membaca dengan cermat dan teliti.

Atas perhatian dan kesediaan waktunya, saya ucapkan banyak terima

102
kasih. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.

Hormat Saya,

Niken Soherhartia

103
1. Nama Responden :

2. Jenis kelamin Anda :

a. Perempuan b. Laki-Laki

3. Usia Responden :

a. < 30 tahun b. 31-40 tahun c. > 41 tahun

4. Pendidikan Terakhir :

a. D3 b. S1

5. Lama bekerja Responden :

a. < 5 tahun b. 6-10 tahun c. > 11 tahun

PETUNJUK :

1. Kuesioner ini semata-mata untuk keperluan Akademis, mohon dijawab

dengan sebenar-benarnya.

2. Bacalah dan jawablah pertanyaan dengan teliti.

3. Berilah tanda ( √ ) untuk jawaban yang tepat pada kolom yang tersedia.

4. Jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) =


5
Setuju (S) =
4
Netral (N) =
3
Tidak Setuju (TS =
) 2
Sangat Tidak (ST =
Setuju S) 1

104
Pelatihan

Pilih
an
N Pertanya ST T S S
o an S S S
N
(1 (2 (5
) ) ( (4) )
3)

Penentuan Kebutuhan Pelatihan


1. Saya merasa rumah sakit
sudah melakukan analysis
training untuk
menentukan kebutuhan pelatihan
2. Saya merasa rumah sakit
sudah
melakukan analisis strategi
untuk menentukan
kebutuhan pelatihan
3. Saya merasa rumah sakit
sudah melakukan analisis
sumber daya untuk
menentukan kebutuhan pelatihan
4. Saya merasa rumah sakit
sudah melakukan analisis
pengetahuan yang
dibutuhkan rumah sakit
untuk menentukan
pelatihan yang dibutuhkan
5. Saya merasa rumah sakit sudah
melakukan analisis keterampilan yang
dibutuhkan rumah sakit
untuk
menentukan pelatihan yang dibutuhkan
6. Saya merasa rumah sakit sudah
melakukan analisis sikap yang
dibutuhkan rumah sakit
untuk
menentukan pelatihan yang dibutuhkan
Desain Program Pelatihan
7. Saya merasa rumah sakit
sudah
memahami keterampilan yang
akan diperoleh dari
pelatihan
8. Saya merasa rumah sakit
sudah memahami

105
pengetahuan yang
akan
diperoleh dari pelatihan
9. Saya merasa rumah sakit
sudah memahami sikap yang
akan dirubah
dari pelatihan
1 Saya merasa rumah sakit
0. sudah melakukan upaya agar
perawat siap
mengikuti pelatihan
1 Saya merasa rumah sakit
1. sudah melakukan upaya
agar perawat
termotivasi untuk mengikuti pelatihan
1 Instruktur harus menjelaskan
2. tujuan
Pelatihan

106
1 Materi yang di sajikan cukup
3. sederhana
dan mudah dipahami.
1 Instruktur memberikan contoh
4. yang
faktual di kehidupan nyata.
1 Instruktur memberikan
5. pelatihan dengan gaya
belajar yang disesuaikan
dengan peserta pelatihan
1 Instruktur memberikan umpan
6. balik
kepada peserta ketika pelatihan
1 Instruktur pelatihan harus
7. memiliki
pengetahuan yang luas.
1 Instruktur memiliki
8. kemampuan
beradaptasi dalam mengajarkan
peserta
Pelatihan
1 Instruktur dalam melatih
9. memiliki
kesabaran dalam menghadapi
masalah peserta
2 Instruktur memiliki rasa humor dalam
0. memberikan pelatihan
2 Intruktur pelatihan mengajar dengan
1. cara yang menarik
2 Instruktur memberikan
2. instruksi
pelatihan dengan jelas
2 Instruktur mampu membuat
3. para peserta antusias
dalam menikmati
Pelatihan
Implementasi Program Pelatihan
2 Saya merasa rumah sakit sudah
4. memilih metode pelatihan (On The
Job atau Off The Job Training) yang
sesuai dengan kebutuhan perawat
untuk peningkatan
pengetahuan.
2 Saya merasa rumah sakit sudah
5. memilih metode pelatihan (On The
Job atau Off The Job Training) yang
sesuai dengan kebutuhan perawat
untuk peningkatan
Keterampilan
2 Saya merasa rumah sakit sudah
107
6. memilih metode pelatihan (On The
Job atau Off The Job Training) yang
sesuai dengan
kebutuhan perawat untuk peningkatan
sikap
Evaluasi Program Pelatihan
2 Perawat menyukai program pelatihan
7. yang diselenggarakan rumah sakit ini.

108
2 Perawat medapatkan
8. pembelajaran
sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang rumah sakit inginkan.
2 Keterampilan dan pengetahuan
9. perawat meningkat setelah
mendapatkan
program pelatihan dari rumah sakit.
3 Ada perubahan prilaku pada
0. diri perawat setelah
mendapatkan program
pelatihan dari rumah sakit.
3 Program pelatihan memberikan
1. manfaat bagi
perkembangan serta
kemajuan
rumah sakit.

109
Atasan yang Menilai:

Perawat yang dinilai

No Pertanya Pilih
an an
ST T N S S
S S S

(1 (2 (3 (4 (5
) ) ) ) )
Kuantitas
1 Perawat ini mampu menyelesaikan
. pekerjaan sesuai dengan standar
pekerjaan yang di tetapakan
rumah
sakit.
2 Perawat ini
. bertanggungjawab
dengan tugas dan pekerjaan yang
diberikan rumah sakit.
3 Perawat ini bekerja sesuai prosedur
. keperawatan.

Kualitas
4 Perawat ini teliti dalam melakukan
. setiap tugas dan pekerjaan.

5 Perawat ini disiplin dalam bekerja.


.

6 Perawat ini taat dengan prosedur


. yang ada di rumah sakit.

7 Perawat ini memiliki dedikasi


. dalam bekerja

8 Perawat ini taat dengan peraturan-


. peraturan yang ada di rumah sakit.

Ketepatan
9 Perawat ini mampu bekerja dengan
. konsisten.

1 Perawat ini handal


0 dalam memberikan
110
. pelayanan.
1 Perawat ini selalu bekerja
1 dengan benar.
.
Kehadiran di TempatKerja
1 Perawat ini selalu datang
2 tepat waktu.
.
1 Perawat ini tidak pernah absen
3 kerja.
.
1 Perawat ini tidak
4 pernah meninggalkan
pekerjaan pada saat
jam kerja kecuali untuk hal yang
berhubungan dengan pekerjaan.
Kemampuan Bekerja Sama
1 Perawat ini selalu membantu
5 perawat lain apabila membutuhkan
bantuan.

1 Perawat ini lebih senang bekerja


6 bersama dengan perawat
lain
dibandingkan kerja sendirian.

111
Lampiran 2. Rekab Distribusi Jawaban Kuisioner

a. Variabel Pelatihan (X)

Pilih
an
N Pertanya ST T S
o an S S N S S

(1 (4) (5
) (2) (3 )
)

Penentuan Kebutuhan Pelatihan


1. Saya merasa rumah sakit 2 0 7 49 9
sudah melakukan analysis
training untuk
menentukan kebutuhan pelatihan
2. Saya merasa rumah sakit 0 0 24 31 12
sudah
melakukan analisis strategi
untuk menentukan
kebutuhan pelatihan
3. Saya merasa rumah sakit 2 1 17 40 7
sudah melakukan analisis
sumber daya untuk
menentukan kebutuhan pelatihan
4. Saya merasa rumah sakit 0 2 16 40 8
sudah melakukan analisis
pengetahuan yang
dibutuhkan rumah sakit
untuk menentukan
pelatihan yang dibutuhkan
5. Saya merasa rumah sakit sudah 0 0 14 43 10
melakukan analisis keterampilan yang
dibutuhkan rumah sakit
untuk
menentukan pelatihan yang dibutuhkan
6. Saya merasa rumah sakit sudah 0 0 4 59 4
melakukan analisis sikap yang
dibutuhkan rumah sakit
untuk
menentukan pelatihan yang dibutuhkan
Desain Program Pelatihan
7. Saya merasa rumah sakit 0 1 17 39 10
sudah
memahami keterampilan yang
akan diperoleh dari
pelatihan

112
8. Saya merasa rumah sakit 0 0 12 43 12
sudah memahami
pengetahuan yang
akan
diperoleh dari pelatihan
9. Saya merasa rumah sakit 0 3 16 43 5
sudah memahami sikap yang
akan dirubah
dari pelatihan
1 Saya merasa rumah sakit 0 0 22 41 4
0. sudah melakukan upaya agar
perawat siap
mengikuti pelatihan
1 Saya merasa rumah sakit 0 1 6 50 10
1. sudah melakukan upaya
agar perawat
termotivasi untuk mengikuti pelatihan
1 Instruktur harus menjelaskan 0 0 21 33 13
2. tujuan
Pelatihan

113
1 Materi yang di sajikan cukup 0 0 15 42 10
3. sederhana
dan mudah dipahami.
1 Instruktur memberikan contoh 0 4 12 41 10
4. yang
faktual di kehidupan nyata.
1 Instruktur memberikan 2 1 10 41 13
5. pelatihan dengan gaya
belajar yang disesuaikan
dengan peserta pelatihan
1 Instruktur memberikan umpan 0 0 17 43 7
6. balik
kepada peserta ketika pelatihan
1 Instruktur pelatihan harus 0 1 16 41 9
7. memiliki
pengetahuan yang luas.
1 Instruktur memiliki 0 0 9 43 15
8. kemampuan
beradaptasi dalam mengajarkan
peserta
pelatihan
1 Instruktur dalam melatih 3 1 7 46 10
9. memiliki
kesabaran dalam menghadapi
masalah peserta
2 Instruktur memiliki rasa humor dalam 0 0 21 41 5
0. memberikan pelatihan
2 Intruktur pelatihan mengajar dengan 0 2 16 34 15
1. cara yang menarik
2 Instruktur memberikan 0 0 22 32 12
2. instruksi
pelatihan dengan jelas
2 Instruktur mampu membuat 0 0 15 44 9
3. para peserta antusias
dalam menikmati
pelatihan
Implementasi Program Pelatihan
2 Saya merasa rumah sakit sudah 0 0 12 42 7
4. memilih metode pelatihan (On The
Job atau Off The Job Training) yang
sesuai dengan kebutuhan perawat
untuk peningkatan
pengetahuan.
2 Saya merasa rumah sakit sudah 0 2 14 41 13
5. memilih metode pelatihan (On The
Job atau Off The Job Training) yang
sesuai dengan kebutuhan perawat
untuk peningkatan
keterampilan
2 Saya merasa rumah sakit sudah 0 0 4 59 4
114
6. memilih metode pelatihan (On The
Job atau Off The Job Training) yang
sesuai dengan
kebutuhan perawat untuk peningkatan
sikap
Evaluasi Program Pelatihan
2 Perawat menyukai program pelatihan 1 3 15 39 9
7. yang diselenggarakan rumah sakit ini.

115
2 Perawat medapatkan 0 2 10 43 12
8. pembelajaran
sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang rumah sakit inginkan.
2 Keterampilan dan pengetahuan 2 0 2 4 59
9. perawat meningkat setelah
mendapatkan
program pelatihan dari rumah sakit.
3 Ada perubahan prilaku pada 1 2 17 41 6
0. diri perawat setelah
mendapatkan program
pelatihan dari rumah sakit.
3 Program pelatihan memberikan 0 4 12 42 9
1. manfaat bagi
perkembangan serta
kemajuan
rumah sakit.

b. Variabel Kinerja (Y)

No Pertanya Pilih
an an
ST T N S S
S S S

(1 (2 (3 (4 (5
) ) ) ) )
Kuantitas
1 Perawat ini mampu menyelesaikan 3 4 18 33 13
. pekerjaan sesuai dengan standar
pekerjaan yang di tetapakan
rumah
sakit.
2 Perawat ini 2 3 11 11 40
. bertanggungjawab
dengan tugas dan pekerjaan yang
diberikan rumah sakit.
3 Perawat ini bekerja sesuai prosedur 0 0 27 11 29
. keperawatan.

Kualitas
4 Perawat ini teliti dalam melakukan 0 1 19 17 30
. setiap tugas dan pekerjaan.

5 Perawat ini disiplin dalam bekerja. 2 0 12 39 14


.

6 Perawat ini taat dengan prosedur 0 0 9 21 37


. yang ada di rumah sakit.

116
7 Perawat ini memiliki dedikasi 0 0 11 42 14
. dalam bekerja

8 Perawat ini taat dengan peraturan- 3 1 16 36 11


. peraturan yang ada di rumah sakit.

Ketepatan
9 Perawat ini mampu bekerja dengan 1 2 15 9 40
. konsisten.

1 Perawat ini handal 0 0 26 19 22


0 dalam memberikan
. pelayanan.
1 Perawat ini selalu bekerja 0 0 9 43 15
1 dengan benar.
.
Kehadiran di TempatKerja
1 Perawat ini selalu datang 6 3 18 11 29
2 tepat waktu.
.
1 Perawat ini tidak pernah absen 4 7 23 21 12
3 kerja.
.

14. Perawat ini tidak 0 1 10 39 17


pernah meninggalkan
pekerjaan pada saat
jam kerja kecuali untuk hal yang
berhubungan dengan pekerjaan.
Kemampuan Bekerja Sama
15. Perawat ini selalu membantu 0 0 11 44 12
perawat lain apabila membutuhkan
bantuan.
16. Perawat ini lebih senang bekerja 0 1 6 12 48
bersama dengan perawat
lain
dibandingkan kerja sendirian.

117
Lampiran 3. Tabel t
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
Df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
41 0.680 1.302 1.682 2.019 2.420 2.7011 3.3012
52 54 88 54 80 8 7
42 0.680 1.302 1.681 2.018 2.418 2.698 3.2959
38 04 95 08 47 07 5
43 0.680 1.301 1.681 2.016 2.416 2.695 3.2908
24 55 07 69 25 10 9
44 0.6801 1.301 1.680 2.015 2.414 2.692 3.2860
1 09 23 37 13 28 7
45 0.679 1.300 1.679 2.014 2.412 2.689 3.2814
98 65 43 10 12 59 8
46 0.679 1.300 1.678 2.012 2.410 2.687 3.2771
86 23 66 90 19 01 0
47 0.679 1.299 1.677 2.0117 2.408 2.684 3.2729
75 82 93 4 35 56 1
48 0.679 1.299 1.677 2.010 2.406 2.682 3.2689
64 44 22 63 58 20 1
49 0.679 1.299 1.676 2.009 2.404 2.679 3.2650
53 07 55 58 89 95 8
50 0.679 1.298 1.675 2.008 2.403 2.677 3.2614
43 71 91 56 27 79 1
51 0.679 1.298 1.675 2.007 2.401 2.675 3.2578
33 37 28 58 72 72 9
52 0.679 1.298 1.674 2.006 2.400 2.673 3.2545
24 05 69 65 22 73 1
53 0.679 1.297 1.674 2.005 2.398 2.671 3.2512
15 73 12 75 79 82 7
54 0.679 1.297 1.673 2.004 2.397 2.669 3.2481
06 43 56 88 41 98 5
55 0.678 1.297 1.673 2.004 2.396 2.668 3.2451
98 13 03 04 08 22 5
56 0.678 1.296 1.672 2.003 2.394 2.666 3.2422
90 85 52 24 80 51 6
57 0.678 1.296 1.672 2.002 2.393 2.664 3.2394
82 58 03 47 57 87 8
58 0.678 1.296 1.671 2.001 2.392 2.663 3.2368
74 32 55 72 38 29 0
59 0.678 1.296 1.671 2.001 2.391 2.661 3.2342
67 07 09 00 23 76 1
60 0.678 1.295 1.670 2.000 2.390 2.660 3.2317
60 82 65 30 12 28 1
61 0.678 1.295 1.670 1.999 2.389 2.658 3.2293
53 58 22 62 05 86 0
62 0.678 1.295 1.669 1.998 2.388 2.657 3.2269
47 36 80 97 01 48 6
118
63 0.678 1.295 1.669 1.998 2.387 2.656 3.2247
40 13 40 34 01 15 1
64 0.678 1.294 1.669 1.997 2.386 2.654 3.2225
34 92 01 73 04 85 3
65 0.678 1.294 1.668 1.997 2.385 2.653 3.2204
28 71 64 14 10 60 1
66 0.678 1.294 1.668 1.996 2.384 2.652 3.2183
23 51 27 56 19 39 7
67 0.678 1.294 1.667 1.996 2.383 2.651 3.2163
17 32 92 01 30 22 9
68 0.6781 1.294 1.667 1.995 2.382 2.650 3.2144
1 13 57 47 45 08 6
69 0.678 1.293 1.667 1.994 2.381 2.648 3.2126
06 94 24 95 61 98 0
70 0.678 1.293 1.666 1.994 2.380 2.647 3.2107
01 76 91 44 81 90 9
71 0.677 1.293 1.666 1.993 2.380 2.646 3.2090
96 59 60 94 02 86 3
72 0.677 1.293 1.666 1.993 2.379 2.645 3.2073
91 42 29 46 26 85 3
73 0.677 1.293 1.666 1.993 2.378 2.644 3.2056
87 26 00 00 52 87 7
74 0.677 1.293 1.665 1.992 2.377 2.643 3.2040
82 10 71 54 80 91 6
75 0.677 1.292 1.665 1.992 2.377 2.642 3.2024
78 94 43 10 10 98 9
76 0.677 1.292 1.665 1.991 2.376 2.642 3.2009
73 79 15 67 42 08 6
77 0.677 1.292 1.664 1.991 2.375 2.641 3.1994
69 64 88 25 76 20 8
78 0.677 1.292 1,664 1.990 2.3751 2.640 3.1980
65 50 62 85 1 34 4
79 0.677 1.292 1.664 1.990 2.374 2.639 3.1966
61 36 37 45 48 50 3
80 0.677 1.292 1.664 1.990 2.373 2.638 3.1952
57 22 12 06 87 69 6

Lampiran 4. Tabel r

Df 0.10 0.05 0.02 0.01


60 0.2108 0.2500 0.2948 0.3248
61 0.2091 0.2480 0.2925 0.3223
62 0.2075 0.2461 0.2902 0.3198
63 0.2058 0.2441 0.2880 0.3173
64 0.2042 0.2423 0.2858 0.3150
65 0.2027 0.2404 0.2837 0.3126
66 0.2012 0.2387 0.2816 0.3104
119
67 0.1997 0.2369 0.2796 0.3081
68 0.1982 0.2352 0.2776 0.3060
69 0.1968 0.2335 0.2756 0.3038
70 0.1954 0.2319 0.2737 0.3017
71 0.1940 0.2303 0.2718 0.2997
72 0.1927 0.2287 0.2700 0.2977
73 0.1914 0.2272 0.2682 0.2957
74 0.1901 0.2257 0.2664 0.2938
75 0.1888 0.2242 0.2647 0.2919
76 0.1876 0.2227 0.2630 0.2900
77 0.1864 0.2213 0.2613 0.2882
78 0.1852 0.2199 0.2597 0.2864
79 0.1841 0.2185 0.2581 0.2847
80 0.1829 0,2172 0.2565 0.2830

Lampiran 5. Uji Reabilitas Variabel Pelatihan

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items

.801 31

Lampiran 6. Uji Reabilitas Variabel Kinerja

Reliability Statistics

120
Cronbach's Alpha N of Items

.854 16

Lampiran 7. Analisis Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Standardized
Model Unstandardized Coefficients
Coefficients
T Sig.

(Constant)
B Std. Error Beta

Pelatihan(X) 43,163 8,343 5.174 .000


1

.888 .053 .900 16,603 .035

Lampiran 8. Uji t

Model Unstandardized Standardized T Sig


Coefficients Coefficients .

B Std. Error Beta

.00
(Constant) 43.163 8.343 5.174
0
1
16.60 .00
Pelatihan .888 .053 .900
3 0

a. Dependent Variable: Kinerja

Lampiran 9. Uji Koefisien Korelasi ( r ) dan Determinasi (R2)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .900a .807 .806 9.011

121

Anda mungkin juga menyukai