Anda di halaman 1dari 96

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,

RETURN ON ASSET, DAN TOTAL ASSET TURNOVER


TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN
SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2014-2018

Skripsi Oleh:

SITI NABILAH SYAHPUTRI


01011381621242
Manajemen

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih


Gelar Sarjana Ekonomi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

FAKULTAS EKONOMI

2020
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN KOMPREHENSIF

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON


ASSET, DAN TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN PADA SUB SEKTOR MAKANAN DAN
MINUMAN YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2014-2018

Nama : Siti Nabilah Syahputri


NIM : 01011381621242
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Manajemen
Bidang Kajian/Konsentrasi : Manajemen Keuangan

Disetujui untuk digunakan dalam melanjutkan ujian komprehensif.

Tanggal Persetujuan Dosen Pembimbing


Ketua,

Tanggal : H. Taufik, S.E., M.B.A.


27 Desember 2019 NIP. 196709031999031001

Anggota,

Tanggal : Reza Ghasarma, S.E., M.M., M.B.A.


27 Desember 2019 NIP. 198309302009121002

ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON


ASSET, DAN TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN PADA SUB SEKTOR MAKANAN DAN
MINUMAN YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2014-2018

Disusun Oleh :
Nama : Siti Nabilah Syahputri
NIM : 01011381621242
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Manajemen
Bidang Kajian/Konsentrasi : Manajemen Keuangan
Telah diuji dalam ujian komprehensif pada tanggal 14 Mei 2020 dan telah
memenuhi syarat untuk diterima.
Panitia Ujian Komprehensif
Palembang, 14 Mei 2020
Ketua

H. Taufik, S.E., M.B.A.


NIP. 196709031999031001
Anggota Anggota

Reza Ghasarma, S.E., M.M., M.B.A. Dr. Kemas M. Husni Thamrin, S.E., M.M.
NIP. 198309302009121002 NIP. 198407292014041001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen

Isni Andriana, S.E., M.Fin., Ph.D


NIP. 197509011999032001

iii
SURAT PERNYATAAN INTEGRITAS KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Siti Nabilah Syahputri

NIM : 01011381621242
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Manajemen
Bidang Kajian/Konsentrasi : Manajemen Keuangan
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul:

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUIY RATIO, RETURN ON


ASSET, DAN TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR MAKANAN DAN
MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
2014-2018

Pembimbing
Ketua : H. Taufik S.E., M.B.A.
Anggota : Reza Ghasarma, S.E., M.M., M.B.A.
Tanggal Ujian : 14 Mei 2020
Adalah benar hasil karya saya sendiri. Dalam skripsi ini tidak ada kutipan hasil
karya orang lain yang tidak disebutkan sumbernya. Demikianlah pernyataan ini
saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan saya ini tidak benar
dikemudian hari, saya bersedia dicabut predikat kelulusan dan gelar kesarjanaan.

Palembang, 14 Mei 2020


Yang membuat pernyataan,

Siti Nabilah Syahputri


NIM 01011381621242

iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN

“Belajar dan bekerja dengan giat, serta tidak lupa bersyukur, tentu akan

memberikan hasil yang baik”

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

 Allah SWT

 Orang tua

 Keluarga

 Orang-orang terdekat

 Sahabat dan teman-teman

 Almamater

v
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur Peneliti Ucapkan kepada Allah SWT karena berkat

karunia serta Perlindungan-Nya selalu senantiasa di setiap waktu, akhirnya penulis

dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini guna memenuhi salah satu persyaratan

dalam mencapai Gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas

Sriwijaya.

Adapun judul dari penulisan skripsi ini adalah “Pengaruh Current Ratio,

Debt to Equity Ratio, Return on Asset, dan Total Asset Turnover Terhadap Nilai

Perusahaan Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018”. Penulis menyadari

bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan belum

mendekati kesempurnaan baik dari segi materi, analisis, maupun penggunaan

bahasa. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang

telah membantu dan penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

penulisan yang lebih baik di masa mendatang.

Palembang, 14 Mei 2020


Penulis

Siti Nabilah Syahputri

vi
UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan

baik dan lancar tanpa bantuan, bimbingan, pengarahan dan motivasi dari berbagai

pihak. Untuk itulah pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu baik secara

langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini. Secara khusus

penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama kepada :

1. Yth. Bapak H. Taufik, S.E., M.B.A. selaku dosen pembimbing I yang

telah membimbing, memberikan saran dan meluangkan waktu dalam

menyelesaikan skripsi ini.

2. Yth. Bapak Reza Ghasarma, S.E., M.M., M.B.A. selaku dosen

pembimbing II yang telah membimbing, memberikan penjelasan dan

saran serta meluangkan waktu dalam penulisan skripsi ini.

3. Yth. Bapak Drs. H.M.A. Rasyid Hs. Umrie., M.B.A dan Yth. Bapak Dr.

Kemas M.Husni Thamrin, S.E., M.M. selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran, kritik dan dorongan dalam penulisan skripsi ini.

4. Yth. Ibu Dessy Yunita, S.E., M.M., M.B.A. selaku pembimbing

akademik yang telah membimbing penulis dalam mengambil keputusan

selama masa perkuliahan.

5. Yth. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Annis Saggaf, MSCE selaku Rektor

Universitas Sriwijaya.

6. Yth. Bapak Prof. Dr. Taufiq, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sriwijaya.

vii
7. Yth. Ibu Isni Andriana, S.E., M.Fin., Ph.D selaku Ketua Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.

8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya atas segala ilmu

dan dedikasinya selama perkuliahan serta seluruh staf karyawan/i

Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya yang telah membantu penulis,

baik selama masa perkuliahan maupun dalam penyelesaian skripsi.

9. Kedua orang tua tercinta, Ayah Sahrul Wahidi dan Ibu Yuniarti atas kasih

sayang, dukungan moral maupun material, doa, dan motivasi bagi penulis

selama perkuliahan hingga penyelesaian penulisan skripsi.

10. Saudara kandung Adek Nahda Nofiyanti atas kasih sayang, dan motivasi

bagi penulis selama perkuliahan hingga penyelesaian penulisan skripsi.

11. Keluarga besar penulis yang selalu memberikan do’a dan dukungan

selama perkuliahan hingga penyelesaian penulisan skripsi.

12. Sahabat keuangan terbaik “UKT 7200000” yaitu Ghea, Meta, dan Febe

yang selalu menghibur disaat mengerjakan skripsi ini dari awal

perkuliahan hingga memperoleh gelar kesarjanaan.

13. Sahabat terbaik yaitu “Baby Gladiator Wifer” Ayu Sepriwanti, Febe

Frederika, Meta Rosa Anggraini, Ghea Ayu Kusuma, Putri Fernanda,

Wahidah Fadhilah, Farah Arista Cahya, Lince Wulandari, dan Desy

Pratiwi yang selalu memberikan bantuan, mendengarkan keluh kesah

dengan baik, menghibur serta memberikan semangat kepada penulis.

14. Teman-teman dan alumni jurusan manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Sriwijaya angkatan 2016.

viii
15. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan saran-saran atas

kelancaran, penyelesaian dan penyusunan skripsi ini

Penulis menyadari kekurangan dan keterbatasan selama penyusunan skripsi


ini. Oleh karena itu, saran dan kritik diharapkan agar dapat memperbaiki penelitian
selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak
yang membutuhkan.

Palembang, 14 Mei 2020


Penulis,

Siti Nabilah Syahputri

ix
SURAT PERNYATAAN ABSTRAK

Kami dosen pembimbing skripsi menyatakan bahwa Abstrak Skripsi dalam


Bahasa Inggris dari mahasiswa :

Nama : Siti Nabilah Syahputri


NIM : 01011381621242
Jurusan : Manajemen
Bidang Kajian : Manajemen Keuangan
Judul Skripsi :
PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUIY RATIO, RETURN ON
ASSET, DAN TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR MAKANAN DAN
MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
2014-2018

Telah kami periksa penulisan, grammar maupun susunan tenses nya dan kami
setujui untuk ditempatkan pada lembar abstrak.

Pembimbing Skripsi,

Ketua, Anggota,

H. Taufik S.E., M.B.A. Reza Ghasarma, S.E., M.M., M.B.A.


NIP. 196709031999031001 NIP. 198309302009121002

x
ABSTRAK

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON


ASSET, DAN TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN PADA SUB SEKTOR MAKANAN DAN
MINUMAN YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2014-2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh current ratio,
debt to equity ratio, return on asset dan total asset turnover terhadap nilai
perusahaan pada sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode
2014-2018. Populasi penelitian ini terdiri dari 18 perusahaan kemudian
menggunakan purposive sampling diperoleh 11 perusahaan sampel. Teknik analisis
yang digunakan adalah analisis linear berganda. Berdasarkan hasil pengujian secara
parsial dapat diketahui bahwa variabel total asset turnover tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Variabel current ratio, debt to equity ratio dan return on
asset menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan pada sub
sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2014-2018. Untuk
penelitian selanjutnya diharapkan untuk menggunakan selain dari teori dan variabel
penulis.

Kata kunci: Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Asset
(ROA), Total Asset Turnover, dan Nilai Perusahaan

Pembimbing I Pembimbing II

H.Taufik S.E., M.B.A. Reza Ghasarma, S.E., M.M., M.B.A


NIP. 196709031999031001 NIP. 198309302009121002

Ketua Jurusan Manajemen

Isni Andriana, S.E., M.Fin., Ph.D.


NIP. 197509011999032001

xi
ABSTRACT

THE INFLUENCE OF CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,


RETURN ON ASSET, AND TOTAL ASSET TURNOVER ON
FOOD AND BEVERAGE SUBSECTOR COMPANY
LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE
2014-2018

This study aims to determine and analyze the effect of the current ratio, debt to
equity ratio, return on assets and total asset turnover to the value of the company
in the food and beverage sub sector listed on the Stock Exchange in the 2014-2018
period. The population of this study consisted of 18 companies then using purposive
sampling obtained by 11 sample companies. The analysis technique used is multiple
linear analysis. Based on the partial test results it can be seen that the total asset
turnover variable does not affect the firm's value. The current ratio variable, debt
to equity ratio and return on assets show a significant influence on the value of the
company in the food and beverage sub sector listed on the Indonesia Stock
Exchange in the 2014-2018 period. For further research, it is expected to use other
than the theory and author variables.

Keywords: Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Asset
(ROA), Total Asset Turnover (TATO), and Firm Value

Advisor I Advisor II

H.Taufik S.E., M.B.A. Reza Ghasarma, S.E., M.M., M.B.A


NIP. 196709031999031001 NIP. 198309302009121002

Head of Management Department

Isni Andriana, S.E., M.Fin., Ph.D.


NIP. 197509011999032001

xii
RIWAYAT HIDUP

Nama Siti Nabilah Syahputri

Jenis Kelamin Perempuan


Tempat /
Tangerang / 12 November 1998
Tanggal Lahir
Agama Islam

Kewarganegaraan Indonesia

Status Belum Menikah

Alamat Jl. Lengkong Gudang Timur No.53

Alamat E-mail sitinabilah044@gmail.com

Pendidikan Formal
TK Islam Terpada Ar Rahman,
Taman Kanak-kanak (TK)
Tangerang Selatan
MI Soebono Mantofani, Tangerang
Sekolah Dasar (SD)
Selatan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) MTS Negeri 3, Jakarta Selatan

Sekolah Menengah Atas (SMA) SMA Negeri 86, Jakarta Selatan

Strata-1 (S-1) Universitas Sriwijaya

Pengalaman Organisasi
1. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJM) {2016-
2017}
2. Anggota Ikatan Jurusan Manajemen (IMAJE) {2017-2018}

xiii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ......................................................... iii
SURAT PERNYATAAN INTGERITAS ILMIAH .................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................. vi
UCAPAN TERIMAKASIH......................................................................... vii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................. x
ABSTRAK .................................................................................................... xi
ABSTRACK ................................................................................................... xii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... xiii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAM ................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 9
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 9
1.4 Manfaat Penelitian ..............................................................................10
BAB II STUDI KEPUSTAKAAN ...................................................................11
2.1 Studi Kepustakaan ..............................................................................11
2.1.1 Signalling Theory ......................................................................11
2.1.2 Trade-off Theory .......................................................................12
2.1.3 Eficiency Theory .......................................................................13
2.1.4 Analisis Rasio Keuangan ..........................................................14
2.1.4.1. Definisi Rasio Keuangan..............................................14
2.1.4.2. Rasio Likuiditas ...........................................................15
2.1.4.3. Rasio Leverage .............................................................16
2.1.4.4. Rasio Profitabilitas .......................................................16
2.1.4.5. Rasio Aktivitas .............................................................17
2.1.5 Nilai Perusahaan........................................................................18
2.1.5.1. Definisi Nilai Perusahaan .............................................18
2.1.5.1. Perhitungan Nilai Perusahaan ......................................19
2.2 Penelitian Terdahulu ...........................................................................20
2.3 Hubungan Antar Variabel dengan Pengembangan Hipotesis ............27
2.3.1 Pengaruh Current Ratio terhadap Nilai Perusahaan .................27
2.3.2 Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Nilai Perusahaan .......28
2.3.3 Pengaruh Return on Asset terhadap Nilai Perusahaan ..............29
2.3.4 Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Nilai Perusahaan ......30
2.4. Alur Pikir ............................................................................................31
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................32
3.1 Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................32

xiv
3.2 Jenis dan Sumber Data .......................................................................32
3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................................33
3.4 Populasi dan Sampel...........................................................................33
3.4.1. Populasi...................................................................................33
3.4.2. Sampel ....................................................................................33
3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ....................................35
3.6 Teknik Analisis Data ..........................................................................37
3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif ......................................................37
3.6.2 Uji Asumsi Klasik .....................................................................37
3.6.2.1 Uji Normalitas ...............................................................37
3.6.2.2 Uji Heterokedastisitas ...................................................38
3.6.2.3 Uji Multikolinearitas .....................................................39
3.6.2.4 Uji Autokorelasi ............................................................39
3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda .............................................40
3.6.4 Uji Hipotesis .............................................................................41
3.6.4.1.Uji Koefisien Determinasi (Uji R2) ...............................41
3.6.4.2.Uji Parsial (Uji T)..........................................................41
3.6.4.3.Uji Simultan (Uji F) ......................................................41
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................42
4.1. Gambaran Umum Data Deskriptif Variabel .......................................42
4.1.1. Statistik Deskriptif Current Ratio.............................................43
4.1.2. Statistik Deskriptif Debt to Equity Ratio ..................................43
4.1.3. Statistik Deskriptif Return on Asset .........................................44
4.1.4. Statistik Deskriptif Total Asset Turnover .................................44
4.1.5. Statistik Deskriptif Price to Book Value (PBV) .......................45
4.2. Uji Asumsi Klasik ..............................................................................46
4.2.1. Uji Normalitas ........................................................................46
4.2.2. Uji Heterokedastisitas .............................................................48
4.2.3. Uji Multikolinearitas...............................................................49
4.2.4. Uji Autokorelasi .....................................................................49
4.3. Analisis Regresi Linear Berganda ......................................................50
4.4. Uji Hipotesis .......................................................................................53
4.4.1. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2) ...........................................53
4.4.2. Uji Simultan (Uji f) ...................................................................54
4.4.3. Uji Simultan (Uji t) ...................................................................55
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ..............................................................57
4.5.1.1.Pengaruh CR Terhadap Nilai Perusahaan ...............................57
4.5.1.2.Pengaruh DER Terhadap Nilai Perusahaan ............................58
4.5.1.3.Pengaruh ROA Terhadap Nilai Perusahan .............................60
4.5.1.4.Pengaruh TATO Terhadap Nilai Perusahan ...........................61
4.6. Implikasi Penelitian ............................................................................63
4.6.1. Implikasi Teoritis......................................................................63
4.6.2. Implikasi Praktis .......................................................................63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................64
5.1. Kesimpulan .........................................................................................64
5.2. Saran ...................................................................................................64

xv
5.3. Keterbatasan Penelitian ......................................................................65
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................66
LAMPIRAN .......................................................................................................70

xvi
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...........................................................................20
Tabel 3.1. Kriteria Pengambilan Sampel Penelitian ...........................................34
Tabel 3.2. Sampel Penelitian...............................................................................35
Tabel 3.3. Keterangan Variabel Beserta Rumus ................................................36
Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Variabel...............................................................42
Tabel 4.2. Kolmogrov-smirnov test .....................................................................47
Tabel 4.3. Uji Multikolinearitas ..........................................................................49
Tabel 4.4 Uji Autokorelasi ..................................................................................50
Tabel 4.5. Hasil Analisis Regresi Liniear Berganda ...........................................51
Tabel 4.6. Uji Koefisien Determinasi ..................................................................53
Tabel 4.7. Uji Simultan (Uji f) ............................................................................54
Tabel 4.8. Uji Statistik t (Uji Parsial) ..................................................................55

xvii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1. Rata-rata CR, DER, ROA, TATO dan PBV Pada Perusahaan Sub
Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2014-2018.........................................................6
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran .......................................................................31
Gambar 4.1. Kurva Normal Price to Book Value (PBV) ...................................46
Gambar 4.2. Garis Normal P.P Plot ..................................................................47
Gambar 4.3. Scatterplot Heterokedastisitas .......................................................48

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Daftar Populasi Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 - 2018 ...................................70
Lampiran 2. Data Perkembangan CR, DER, ROA, TATO dan PBV pada
Perusahaan SubSektor Makanan dan Minuman Tahun 2014-2018
.....................................................................................................71
Lampiran 3. Hasil Output SPSS ......................................................................73

xix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perusahaan merupakan suatu badan usaha yang beroperasi dengan

menerapkan prinsip prinsip ekonomi. Pada umumnya setiap perusahaan

memiliki tujuan untuk memaksimalkan laba (profit oriented), namun disisi lain

perusahaan juga bertujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai

perusahaan yang maksimum akan mensejahterakan para pemegang saham,

selain itu nilai perusahaan juga berguna bagi suatu perusahaan untuk menarik

investor untuk berinvestasi. Hal ini dikarenakan nilai perusahaan dianggap

sebagai cerminan kondisi perusahaan. Semakin baik nilai perusahaan akan

semakin baik pula persepsi investor terhadap perusahaan. Menurut Suwardika

dan Mustanda (2017), nilai perusahaan diartikan sebagai persepsi seorang

investor terhadap perusahaan itu sendiri. Investor dapat mempergunakan nilai

perusahaan sebagai dasar untuk melihat kinerja perusahaan pada periode

mendatang, dimana nilai perusahaan sering dikaitkan dengan harga saham.

Nilai perusahaan merupakan kondisi yang dicapai oleh suatu perusahaan

sebagai gambaran kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui

proses kegiatan selama beberapa periode, yaitu sejak perusahaan tersebut

didirikan sampai dengan saat ini (Noerirawan, 2012). Salah satu metode yang

digunakan pada penelitian ini adalah Price to Book Value, yang

1
menggambarkan seberapa besar pasar mempengaruhi nilai buku saham

perusahaan.

Tingginya Price to Book Value (PBV) mencerminkan tingginya harga

saham jika dibandingkan dengan nilai buku per lembar saham. Price to Book

Value (PBV) adalah perhitungan atau perbandingan antara market value dengan

book value suatu saham. Nilai buku yang tinggi akan membuat pasar percaya

atas prospek perusahaan kedepan. Hal itu juga yang menjadi keinginan para

pemilik perusahaan, sebab nilai perusahaan yang tinggi mengindikasikan

kemakmuran pemegang saham juga tinggi.

Persepsi investor terhadap perusahaan dipengaruhi oleh nilai perusahaan.

Pengukuran kinerja perusahaan digunakan untuk menilai suatu perusahaan dari

harga pasar saham. Kinerja keuangan perusahaan adalah pencapaian prestasi

perusahaan dalam satu periode tertentu dimana menunjukan tingkat kesehatan

perusahaan. Untuk menilai kinerja keuangan, maka pihak-pihak terlebih dahulu

yang berkepentingan perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan, dapat

diketahui dari laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan perhitungan

laba-rugi, serta laporan perubahan modal. Namun dari laporan keuangan belum

dapat memberikan informasi yang tepat sebelum dilakukan analisis terhadap

laporan keuangan.

Analisis rasio merupakan cara yang umum digunakan dalam menganalisis

laporan finansial perusahaan. Dengan menggunakan alat analisis berupa rasio

ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisis

tentang baik buruk posisi keuangan suatu perusahaan. Analisis rasio keuangan

2
penting bagi calon investor untuk memprediksi masa depan dalam menentukan

seberapa besar investasi yang bisa ia berikan. Dari hasil analisis juga bisa

dijadikan sebagai acuan perkembangan bisnis oleh manajemen.Pada penelitian

ini rasio keuangan yang digunakan adalah Rasio Aktivitas, Rasio Likuiditas,

Rasio Profitabilitas, dan Rasio Leverage.

Rasio Aktivitas menggambarkan sejauh mana suatu perusahaan

mempergunakan sumber daya yang dimilikinya guna menunjang aktivitas

perusahaan. Pada penelitian ini peneliti tertarik menggunakan Total Asset

Turnover (TATO) karena peneliti tertarik untuk mengetahui efektivitas

perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Total Asset Turnover

(TATO) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua

aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang

diperoleh dari tiap rupiah aktiva (Kasmir, 2014). Jadi, dapat disimpulkan bahwa

Total Asset Turnover (TATO) adalah cara perusahaan dalam memanfaatkan

semua aset yang dimiliki perusahaan secara efisiensi dengan menghasilkan

laba. Semakin tinggi rasio Total Asset Turnover (TATO) berarti semakin

efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan.

Sebaliknya, rasio Total Asset Turnover (TATO) yang rendah menunjukkan

bahwa perusahaan tidak dapat memanfaatkan aset yang dimiliki secara efisiensi

dan optimal.

Rasio Likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek (Kasmir, 2014).

Rasio yang digunakan adalah Current Ratio, dengan membandingkan antara

3
total aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Current Ratio adalah indikator

yang paling baik dimana perusahaan secara efektif membayar kewajiban jangka

pendek. Semakin besar Current Ratio menunjukkan semakin tinggi

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya

(termasuk didalamnya kewajiban membayar dividen kas yang terutang)

(Karanovic, 2010).

Rasio Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan mendapatkan laba

melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti penjualan, kas, modal,

jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya (Harahap, 2013). Dan pada

Rasio Profitabilitas menggunakan Return on Asset (ROA) yaitu merupakan

rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan

keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi

perusahaan guna menghasilkan keuntungan. Dan juga ROA mencoba

mengukur efektifitas pemakaian total sumber daya oleh perusahan. Rumus

perhitungan ROA adalah sebagai berikut (Karanovic, 2010 and Mujeeb-U-

Rehman Bhayo, 2011).

Rasio Leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana

aktiva perusahaan dibiayai dengan utang dan mengukur kemampuan

perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek

maupun jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi (dibubarkan) (Kasmir,

2014). Sedangkan pada Rasio Leverage menggunakan Debt to Equity Ratio,

yang menunjukkan bagaimana kemampuan perusahaan menggunakan modal

yang ada dalam memenuhi kewajibannya. Semakin rendah Debt to Equity Ratio

4
(DER) berarti semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban jangka panjang.

Subjek pada penelitian ini adalah perusahaan industri manufaktur sub sektor

makanan dan minuman. Industri makanan dan merupakan salah satu sub sektor

manufaktur andalan dalam memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan

ekonomi nasional. Pencapaian kinerjanya selama ini konsisten positif, mulai

dari peranan terhadap peningkatan produktivitas dan investasi. Industri ini

memiliki peran penting dalam perekonomian di Indonesia.

Industri makanan dan minuman menghasilkan produk yang merupakan

kebutuhan pokok masyarakat. Perkembangan industri makanan dan minuman

di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat seiring dengan

pertumbuhan tingkat ekonomi di Indonesia. Hingga triwulan I 2019,

pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) industri makanan dan minuman

mencapai 6,77%. Angka itu di atas pertumbuhan PDB industri nasional sebesar

5,07%. Sektor tersebut pun berkontribusi sebesar 35,58% terhadap PDB

Industri Non-Migas dan sebesar 6,35% terhadap PDB Nasional

(https://www.pikiran-rakyat.com\).

Perusahaan dalam sub sektor makanan dan minuman yang masih bertahan

di BEI berjumlah 18 perusahaan dan dipilih 11 perusahaan sebagai sampel.

Berikut rata-rata pertumbuhan dalam data laporan keuangan perusahaan sektor

makanan dan minuman yang menjadi sampel penelitian dapat diketahui

mengenai Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Asset

5
(ROA), Total Asset Turnover (TATO), dan Price Book Value (PBV) dapat

disajikan sebagai berikut.

120

100

80

60

40

20

0
2014 2015 2016 2017 2018

CR DER ROA TATO PBV

Gambar 1.1. Rata-rata CR, DER, ROA, TATO dan PBV Pada

Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2014-2018.

Sumber : Laporan Keuangan Perusahaan di BEI (data diolah)

Berdasarkan Gambar 1.1. menyatakan bahwa rata-rata variabel CR

mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun 2014 hingga 2018. Berbeda

dengan variabel DER yang mengalami kondisi naik turun atau yang biasa

disebut dengan fluktuasi, terlihat terjadi penurunan dari tahun 2014 hingga 2017

lalu di tahun 2018 mengalami kenaikan kembali. Sama halnya dengan variabel

DER, variabel ROA pun mengalami kondisi fuktuasi, terlihat terjadi kenaikan

dari tahun 2014 hingga 2016 dan di tahun 2017 kondisi nya tetap dan pada tahun

2018 mengalami penurunan. Pegerakan pada tingkat TATO mengalami

penurunan yang signifikan dari tahun 2014 hingga 2018. Sedangkan untuk

variabel PBV sendiri mengalami fluktuasi dimana dari tahun 2014 hingga 2015

6
mengalami kenaikan, lalu menurun di tahun 2016 dan kembali menaik di tahun

2017 dan 2018 kembali mengalami kenaikan. Dari uraian di atas, maka

diperlukan penelitian yang berkaitan dengan nilai perusahaan, serta faktor-

faktor yang mungkin mempengaruhinya seperti Current Ratio (CR), Debt to

Equity Ratio (DER), Return on Asset (ROA), dan Total Asset Turnover. Sudah

banyak penelitian sebelumnya yang melakukan penelitian dengan

menggunakan variabel tersebut, namun tidak setiap hasil penelitian

menghasilkan hasil yang sama.

Untuk penelitian terdahulu yang menggunakan Current Ratio berpengaruh

terhadap nilai perusahaan antara lain penelitian Marsha and Murtaqi (2017),

Aggarwal and Padhan (2017), Husna and Satria (2019), Bagus et al. (2016) dan

Suwardika dan Mustanda (2017) menyimpulkan bahwa Current Ratio

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini berbeda dengan

penelitian yang dilakukan oleh (Fajaria, 2018) dan (Tahu and Susilo, 2017)

membuktikan bahwa Current Ratio berpengaruh negatif terhadap nilai

perusahaan.

Sementara itu, untuk pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap nilai

perusahaan yang telah diteliti oleh Rinnaya et al. (2016), Ngurah et al. (2016),

Suwardika dan Mustanda (2017), Bagus et al. (2016), Sondakh (2019),

Aggarwal and Padhan (2017) mengatakan bahwa Debt to Equit Ratio

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian berbedapun dilakukan

oleh (Fajaria, 2018), (Sukmawardini and Ardiansari, 2018), (Gustian, 2017) dan

7
(Kahfi et al., 2018) yang membuktikan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh

negatif terhadap nilai perusahaan.

Selanjutnya, untuk pengaruh Return on Asset terhadap nilai perusahaan

yang telah diteliti oleh Tahu and Susilo (2017), Fajaria (2018), Gamayuni

(2015), Asiri and Hameed (2014), Astutik (2017), Sabrin et al. (2016), Sadi’ah

(2018), dan Michael (2019) menyatakan bahwa Return on Asset berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan. Berbeda yang dilakukan oleh (Sondakh,

2019), (Putri, 2015), dan (Sukmawardini and Ardiansari, 2018) yang

menyimpulkan bahwa Return on Asset tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Dan yang terakhir yaitu, pengaruh Total Asset Turnover terhadap nilai

perusahaan yang telah diteliti oleh Rinnaya et al. (2016), Al-nasser (2014),

Utami dan Prasetiono (2016), Lumapow and Tumiwa (2017), dan Kahfi et al.

(2018) yang mengatakan bahwa Total Asset Turnover berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan. Sebaliknya, menurut (Putri, 2015), (Astutik, 2017)

dan (Dita Novita Sari and Mawardi, 2017) yang menyimpulkan bahwa Total

Asset Turnover tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan latar belakang dan fenomena di atas maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Current Ratio, Debt to

Equity Ratio, Return on Asset dan Total Asset Turnover terhadap Nilai

Perusahaan Pada Perusahaan Industri Manufaktur Sektor Industri

Barang Konsumsi Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018”.

8
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka pokok

permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bagaimana pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return

on Asset (ROA), dan Total Asset Turnover (TATO) terhadap Price to Book

Value pada perusahaan industri manufaktur sektor industri barang konsumsi

sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2014-2018?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER),

Return on Asset (ROA), dan Total Asset Turnover (TATO) terhadap Price Book

Value pada perusahaan industri manufaktur sektor industri barang konsumsi

sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2014-2018.

9
1.4. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan nantinya dapat memberikan kegunaan

dan manfaat diantaranya sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dalam

berfikir ilmiah sehingga menambah pengetahuan, pengalaman, dan

menambah wawasan dalam bidang pendidikan khususnya

manajemen keuangan.

b. Penelitian ini diharapkan dapat membantu dan menambah wawasan

keilmuan mengenai Signalling Theory, Trade off-Theory, Eficiency

Theory, rasio-rasio keuangan, dan nilai perusahaan.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi perusahaan

dalam mengelola sumber daya perusahaan yang dimiliki agar dapat

digunakan secara efektif dan efisien. Dapat memaksimalkan

kemakmuran pemegang saham serta sebagai salah satu dasar dalam

pengambilan keputusan terkait peningkatan kinerja perusahaan

b. Selama ini investor selalu menilai kinerja perusahaan melalui asset

fisik yang dimiliki perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi baru bagi investor tentang bagaimana peran

rasio-rasio keuangan dalam mempengaruhi nilai perusahaan.

Informasi baru tersebut dapat mempengaruhi keptusan calon

investor dalam berinvestasi.

10
BAB II

LANDASAN TEORI

2. Studi Kepustakaan

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Signalling Theory

Teori Signal (Signalling Theory) adalah teori yang dikemukakan oleh

(Ross, 1977). Dalam teori ini dikemukakan bahwa pihak eksekutif perusahaan

akan memiliki informasi yang lebih baik dan cenderung untuk memberikan

informasi tersebut kepada calon investor. Adanya informasi berupa “berita

bagus” yang dimiliki perusahaan terkait dengan prospek dimasa yang akan

datang diharapkan dapat meningkatkan harga saham perusahaan. Secara garis

besar ketersediaan informasi erat kaitannya dengan signalling theory.

Menurut E. Brigham & Houston (2011), menyatakan bahwa sinyal adalah

suatu tindakan yang diambil oleh manajemen perusahaan yang memberikan

petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek

perusahaan. Perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba

menghindari penjualan saham dan mengusahakan modal baru dengan cara-cara

lain seperti dengan menggunakan utang. Jika manajer memiliki keyakinan

bahwa prospek perusahaan baik, dan ingin agar harga saham meningkat,

11
manajer tersebut tentunya akan mengkomunikasikan hal tersebut kepada para

investor.

Manajer bisa menggunakan utang yang lebih banyak, yang nantinya

berperan sebagai sinyal yang lebih terpercaya. Hal ini karena perusahaan yang

meningkatkan utang bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan

prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Investor diharapkan akan

menangkap sinyal tersebut, berupa informasi mengenai apa yang sudah

dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik yang

mengindikasikan bahwa perusahaan mempunyai prospek yang prospektif

dimasa depan.

2.1.2. Trade-off Theory

Trade off theory dikembangkan oleh (Marsh, 1982) dari teori yang

dikemukakan oleh Modigliani dan Miller (MM). Trade off theory

menggambarkan bahwa struktur modal yang optimal dapat ditentukan dengan

menyeimbangkan keuntungan atas penggunaan hutang (tax shield benefit of

leverage) dengan cost of financial distress dan agency problem.

Trade off-theory juga menyatakan bahwa perusahaan menukar manfaat

pajak dari pendanaan utang dengan masalah yang ditimbulkan oleh potensi

kebangkrutan (E. Brigham & Houston, 2011). Asumsi dari teori ini antara lain:

1. Adanya fakta bahwa bunga yang dibayarkan sebagai beban pengurang

pajak membuat utang menjadi lebih murah dibandingkan saham biasa atau

preferen. Secara tidak langsung, pemerintah membayar sebagaian biaya

12
utang, sehingga utang memberikan manfaat perlindungan pajak.

Akibatnya penggunaan utang dalam jumlah besar akan mengurangi pajak

dan menyebabkan makin banyak laba operasi (EBIT) perusahaan yang

mengalir kepada investor.

2. Biaya yang berhubungan dengan kebangkrutan akan berkurang tetapi tidak

sepenuhnya menutup manfaat pajak dari utang, sehingga harga saham

perusahaan terus meningkat (tetapi pada tingkat yang mengecil) seiring

dengan meningkatnya rasio utang. Akan tetapi bila biaya yang

berhubungan dengan kebangkrutan melebihi manfaat pajak menyebabkan

peningkatan rasio utang namun menurunkan harga saham.

2.1.3. Eficiency Theory

Efisiensi merupakan salah satu ukuran kinerja, secara teoritis, merupakan

salah satu inti kinerja yang mendasari seluruh kinerja yang ada di sebuah

organisasi atau perusahaan. Menurut Emerson (1909) dalam (Mamduh Hanafi

dan Abdul Halim, 2012) di dalam kinerja keuangan efisiensi menjadi tolak ukur

dari kemampuan perusahaan dalam mengelola atau mengoperasikan perusahaan,

seperti pada rasio profitabilitas. Jika suatu perusahaan mampu mengelola sumber

daya dengan baik maka laba optimal mudah didapatkan. Hal ini mencerminkan

efisiensi dari kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan sehingga kinerja

keuangan semakin baik. Serupa rasio aktivitas, efisiensi para manajemen sangat

penting dalam mengelola input atau sumber daya perusahaan untuk

menghasilkan perputaran total aktiva, perputaran modal kerja, dan sebagainya.

13
Semakin cepat perputaran maka semakin baik hasil yang didapatkan dan

mencerminkan kinerja perusahaan yang baik.

2.1.4. Analisis Rasio Keuangan

2.1.4.1. Definisi Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan metode yang paling baik digunakan

untuk memperoleh gambaran kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan

(E. Brigham and Houston, 2011). Analisis ini berguna sebagai analisis internal

bagi manajemen perusahaan untuk mengetahui hasil keuangan yang telah

dicapai guna perencanaan yang akan datang dan juga untuk analisis eksternal

bagi kreditur dan investor untuk menentukan kebijakan pemberian kredit dan

penanaman modal suatu perusahaan.

Rasio keuangan perbandingan dari dua data yang terdapat dalam laporan

keuangan perusahaan. Rasio keuangan digunakan keditur untuk mengetahui

kinerja suatu perusahaan dengan melihat kemampuan perusahaan dalam

membayar hutang-hutangnya (Manurung, 2012). Rasio keuangan

dikelompokkan dengan istilah yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan

analisisnya (E. Brigham and Houston, 2011).

Beberapa rasio keuangan yang seringkali dipakai oleh seorang analisis

dalam mencapai tujuannya, yaitu rasio profitabilitas yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya

dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri dan rasio likuiditas, untuk

mengukur keampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka

14
pendek tepat pada waktunya (E. Brigham and Houston, 2011). Secara umum

rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi rasio likuiditas, rasio leverage,

rasio aktivitas dan rasio profitabilitas (E. Brigham and Houston, 2011).

2.1.4.2. Rasio Likuiditas

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan

kewajiban jangka pendeknya (kurang dari satu tahun). Menurut E. Brigham and

Houston (2011) rasio likuiditas dapat dibagi menjadi tiga:

1. Current Ratio (CR), yaitu perbandingan antara aktiva lncar dan hutang

lancar.

2. Quck Ratio (QR) yaitu perbandingan antara aktiva lancar dikurangi

persediaan terhadap hutang lancar.

3. Working Capital to Total Asset (WCTA) yaitu perbandingan antara aktiva

lancar dikurangi hutang lancar terhadap jumlah aktiva.

Current ratio atau rasio lancar adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek

atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan

kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban

jangka pendek yang segera jatuh tempo (Kasmir, 2014). Rumus untuk

menghitung rasio lancar sebagai berikut:

𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

15
2.1.4.3. Rasio Leverage

Rasio-rasio leverage ditujukan untuk melihat kemampuan jangka

panjang perusahaan untuk memenuhi kewajiban, atau lebih umum lagi

pengungkitan keuangannya (E. Brigham and Houston, 2011) Rasio ini dapat

dibagi menjadi tiga sebagai berikut:

1. Debt Ratio (DR) yaitu perbandingan antara total hutang dengan total aktiva.

2. Debt to Equity Ratio (DER) yaitu perbandingan antara total hutang terhadap

total ekuitas.

3. Times Interest Earned (TIE) yaitu perbandingan antara pendapatan sebelum

pajak (earning before tax) terhadap hutang jangka panjang.

Kasmir (2014) menyatakan bahwa Debt to equity ratio adalah rasio yang

digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasio ini diukur dengan cara

membandingkan antara seluruh hutang, termasuk hutang lancar dengan seluruh

ekuitas. Dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

2.1.4.4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio yang menghubungkan laba dengan

penjualan dan investasi (E. Brigham and Houston, 2011). Rasio profitabilitas

dapat dibagi menjadi empat yaitu:

1. Net Profit Margin (NPM) yaitu perbandingan antara laba bersih setelah

pajak terhadap total penjualannya.

16
2. Gross Profit Margin (GPM) yaitu perbandingan antara laba kotor terhadap

penjualan bersih.

3. Return on Asset (ROA) yaitu perbandingan antara laba setelah pajak dengan

total aktiva

4. Return on Equity (ROE) yaitu perbandingan antara laba setelah pajak

terhadap ekuitas pemegang saham.

Return on Asset (ROA) Rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen perusahaan dalam mendapatkan keuntungan atau laba

secara keseluruhan. Semakin besar ROA maka semakin baik dan hal ini berarti

bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba (Harahap, 2013).

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑂𝐴 = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

2.1.4.5. Rasio Aktivitas

Menurut E. F. Brigham and Daves (2010) rasio ini menunjukkan

seberapa efisien atau intensif sebuah perusahaan menggunakan assetnya untuk

menciptakan penjualan. Rasio aktivitas terbagi menjadi tiga yaitu:

1. Total Asset Turnover (TATO) yaitu perbandingan antara penjualan dengan

total aktiva.

2. Inventory Turnover (IT) yaitu perbandingan antara harga pokok penjualan

dengan persediaan.

3. Receivables Turnover (RT) yaitu perbandingan antara penjualan dengan

piutang dagang.

17
Rasio perputaran total aset (total asset turnover ratio) merupakan

perbandingan antara penjualan dengan total aktiva suatu perusahaan dimana

rasio ini menggambarkan kecepatan perputarannya total aktiva dalam satu

periode tertentu (Fahmi, 2014). Dan perhitungan dengan rumus sebagai berikut:

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝐴𝑇𝑂 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

2.1.5. Nilai Perusahaan

2.1.5.1. Definisi Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan adalah persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan

perusahaan yang sering dikaitkan dengan Market Value perusahaan (E. Brigham

and Houston, 2011). Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga

tinggi, dan meningkatkan kepercayaan pasar tidak hanya terdapat kinerja

perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan dimasa mendatang

(Harmono, 2009).

Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh

suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap

perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu

mulai dari perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini.

Memaksimalkan nilai perusahaan menjadi sangat penting karena dengan

memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran

bagi pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan (E. Brigham

and Houston, 2011). Nilai perusahaan merupakan persepsi invetor terhadap

tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham.

18
Nilai perusahaan mencerminkan sejauh mana suatu perusahaan diakui oleh

publik (E. F. Brigham and Daves, 2010).

2.1.5.2. Perhitungan Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan hal sangat diperhatikan oleh investor.

Kemakmuran pemegang saham atau investor tersebut tercermin dari nilai

perusahaan. Dengan kata lain nilai perusahaan merupakan ukuran kinerja

manajer keuangan bukunya (E. Brigham and Houston, 2011).

Price to Book Value (PBV) menggambarkan seberapa besar menghargai

nilai buku saham suatu perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti pasar

percaya akan prospek perusahaan tersebut. Sebagai suatu perusahaan yang

memiliki manajemen yang baik maka diharapkan PBV dari perusahaan tersebut,

setidaknya adalah salah satu dengan kata lain diatas dari nilai bukunya. Jika PBV

dibawah satu, maka harga saham tersebut adalah dibawah nilai bukunya (E.

Brigham and Houston, 2011).

Menurut E. Brigham and Houston (2011) nilai buku (book value) per

lembar saham menunjukkan aktiva bersih (net asstes) yang dimiliki oleh

pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Karena aktiva bersih

adalah sama dengan total ekuitas pemegang saham, maka nilai buku per lembar

saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham berdar. Nilai buku per

lembar saham memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua

perusahaan. PBV dapat diperbandingkan anatara perusahaan-perusahaan yang

sama sebagai petunjuk adanya under atau over valuation (Puspitasari, 2013).

19
Price to Book Value (PBV) adalah perhitungan atau perbandingan antara

market value dengan book value suatu saham (E. Brigham and Houston, 2011).

Price to Book Value (PBV) membantu investor agar dapat mengetahui langsung

sudah berapa kali market value suatu saham dihargai dari book value-nya. Rasio

ini dapat memberikan gambaran potensi pergerakan harga suatu saham sehingga

dari gambaran tersebut, secara tidak langsung rasio PBV ini juga memberikan

pengaruh terhadap harga saham (Astutik, 2017). Rasio yang digunakan adalah

persentase, rumusnya adalah sebagai berikut (E. Brigham and Houston, 2011).

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚


𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑡𝑜 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 (𝑃𝐵𝑉) =
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑢𝑘𝑢 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

2.2. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu


Judul, Penulis,
Variabel Hasil
No dan Tahun Persamaan Perbedaan
Penelitian Penelitian
Penelitian
1 Pengaruh Variabel -Variabel Variabel Rasio leverage
Kinerja Dependen: dependen yaitu independen dan likuiditas
Keuangan Kinerja nilai juga tidak
Terhadap Nilai Keuangan. perusahaan. menggunakan berpengaruh
Perusahaan -Variabel SG, LCR, terhadap nilai
(Studi Empiris Variabel independen ATR, AGR, perusahaan.
Di Perusahaan Independen: yaitu rasio- DR, LN, EPS.
Food And Nilai rasio
Beverages Yang Perusahaan. keuangan.
Terdaftar Pada
Bei Tahun
2011-2013).

(Puspitasari,
2013)

20
Judul, Penulis,
Variabel Hasil
No dan Tahun Persamaan Perbedaan
Penelitian Penelitian
Penelitian
2 Pengaruh Rasio Variabel -Variabel -Variabel -CR tidak
Keuangan Dependen: dependen yaitu independen berpengaruh
Terhadap Nilai Price Earning nilai juga pada nilai
Perusahaan Ratio (PER). perusahaan. menggunakan perusahaan.
dengan ROA -Variabel growth. -TATO tidak
sebagai Variabel independen -Terdapat berpengaruh
Varibael Independen: yaitu rasio- variabel pada nilai
Intervening Current Ratio rasio intervening perusahaan.
pada (CR),Total keuangan. yaitu return on
Perusahaan Assets asset.
Manufaktur Turnover
Food and (TATO), dan
Beverage di Growth.
BEI.

(Putri, 2015)
3 Pengaruh Variabel -Variabel Variabel hasil penelitian
Profitabilitas, Dependen: dependen yaitu independen ini
Rasio Aktivitas, Nilai nilai menggunakan menunjukkan
Keputusan Perusahaan perusahaan keputusan bahwa
Pendanaan -Variabel pendanaan dan profitabilitas,
Keputusan Variabel independen keputusan rasio aktivitas,
Investasi Independen: menggunkan investasi keputusan
Terhadap Nilai Profitabilitas, profitabilitas pendanaan dan
Perusahaan Rasio dan rasio keputusan
(Studi Empiris Aktivitas, aktivitas investasi
Pada Keputusan berpengaruh
Perusahaan Pendanaan signifikan
Manufaktur dan Keputusan terhadap nilai
Yang Terdaftar Investasi perusahaan.
Di Bei Tahun
2010-2014)

(Rinnaya et al.,
2016)
4 Pengaruh Variabel -Variabel Variabel -Rasio likuiditas
Kebijakan Dependen: dependen yaitu independen dan rasio
Dividen, Nilai Nilai juga profitabilitas
Likuiditas, Perusahaan. perusahaan. menggunakan berpengaruh
Profitabilitas -Variabel SG. positif dan
Dan Ukuran Variabel independen signifikan
Perusahaan Independen: yaitu Rasio- terhadap nilai
Terhadap Nilai Kebijakan rasio perusahaan.
Perusaan. Dividen, keuangan.
Likuiditas,
Profitabilitas

21
(Ngurah et al., Dan Ukuran
2016) Perusahaan.

5 Pengaruh Variabel -Variabel -Variabel -Rasio leverage


Ukuran Dependen: dependen yaitu independen dan rasio
Perusahaan Nilai Nilai hanya profitabilitas
Dan Leverage Perusahaan. perusahaan. menggunakan berpengaruh
Terhadap Nilai -Variabel rasio leverage positif
Perusahaan Variabel independen dan signifikan
Dengan Independen: yaitu Rasio- profitabilitas. terhadap nilai
Profitabilitas Ukuran rasio perusahaan.
Sebagai Perusahaan keuangan.
Variabel Dan Leverage
Mediasi,

(Bagus,
Pratama et al.,
2016)
6 Pengaruh Variabel -Variabel -Variabel ROA
Aktivitas Rasio Dependen: Dependen independen berpengaruh
Keuangan Nilai yaitu Nilai juga positip dan
Terhadap Nilai Perusahaan. perusahaan. menggunakan signifikan
Perusahaan -Variabel SG. terhadap PBV,
(Studi Pada Variabel independen sementara itu
Industri Independen: yaitu Rasio- DER
Manufaktur). Rasio rasio keuangan berpengaruh
Keuangan. positip tidak
(Astutik, 2017) signifikan
terhadap PBV.
7 Pengaruh Variabel -Variabel -Variabel -Rasio leverage
Leverage, Dependen: dependen yaitu independen dan rasio
Ukuran Nilai nilai juga profitabilitas
Perusahaan, Perusahaan. perusahaan. menggunakan berpengaruh
Pertumbuhan -Variabel pertumbuhan positif
Perusahaan, Variabel independen perusahaan dan signifikan
Dan Independen: yaitu rasio- tidak terhadap nilai
Profitabilitas Leverage, rasio menggunakan perusahaan.
Terhadap Nilai Ukuran keuangan. rasio
Perusahaan Perusahaan, solvabilitas dan
Pada Pertumbuhan aktivitas.
Perusahaan Perusahaan,
Property, Dan
Profitabilitas.
(Suwardika dan
Mustanda,
2017)

22
Judul, Penulis,
Variabel Hasil
No dan Tahun Persamaan Perbedaan
Penelitian Penelitian
Penelitian
8 Pengaruh Variabel -Variabel -Variabel -Pertumbuhan
Pertumbuhan Dependen: dependen yaitu independen perusahaan
Perusahaan, Nilai Nilai juga berpengaruh
Keputusan Perusahaan. Perusahaan. menggunakan signifikan
Investasi, dan Asset Growth, positif terhadap
Keputusan Variabel PER nilai
Pendanaan Independen: perusahaan.
Terhadap Nilai Perutmbuhan -Keputusan
Perusahaan, Perusahaan, investasi tidak
Keputusan berpengaruh
(Gustian, 2017) Investasi, dan terhadap nilai
Keputusan perusahaan.
Pendanaan. -Keputusan
pendanaan
berpengaruh
signifikan
negatif terhadap
nilai
perusahaan.
9 Pengaruh Variabel -Variabel Variabel -Secara
Profitabilitas, Dependen: dependen yaiu independen simultan ROE,
Leverage, Dan Nilai nilai juga DER, dan
Ukuran Perusahaan perusahaan. menggunakan Ukuran
Perusahaan -Variabel ukuran Perusahaan
Terhadap Nilai Variabel independen perusahaan. secara
Perusahaan Independen: yaitu berpengaruh
(Studi Pada Profitabilitas, profitabilitas, signifikan
Perusahaan Leverage, dan leverage. terhadap Nilai
Manufaktur Sub Ukuran Perusahaan
Sektor Barang Perusahaan (PBV).
Dan Konsumsi -Sedangkan
Yang Terdaftar secara parsial,
Di Bursa Efek ROE
Indonesia berpengaruh
Periode 2012- positif
2015) signifikan
terhadap PBV,
(Nurminda et DER, dan
al., 2017) ukuran
perusahaan
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap nilai
perusahaan
(PBV).

23
Judul, Penulis,
Variabel Hasil
No dan Tahun Persamaan Perbedaan
Penelitian Penelitian
Penelitian
10 Pengaruh Variabel -Variabel Variabel -Secara
Current Ratio , Dependen: dependen yaitu indepen juga simultan CR,
Debt To Equity Nilai nilai menggunakan DER, TATO
Ratio , Total Perusahaan perusahaan return on dan ROE.
Assets Turnover -Variabel equity berpengaruh
Dan Return On Variabel independen signifikan
Equity Independen: yaitu current terhadap nilai
Terhadap Nilai Current ratio, ratio, debt to perusahaan.
Perusahaan ( Debt to equity equity ratio, -Secara parsial
Studi Kasus ratio, Total total asset DER
Pada asset turnover turnover berpengaruh
Perusahaan dan Return on negatif terhadap
Manufaktur equity. nilai perusahaan
Sektor Food dan ROE tidak
And Beverage berpengaruh
Yang Terdaftar terhadap nilai
Di Bursa Efek perusahaan.
Indonesia Pada
Tahun 2011 –
2016 )

(Kahfi et al.,
2018)
11 Effect of Return Variabel -Variabel Variabel -ROA
on Assets (ROA) Dependen: dependen yaitu dependen berpengaruh
Against Tobin's Nilai nilai hanya signifikan
Q: Studies in Perusahaan perusahaan menggunakan terhadap nilai
Food and -Variabel tobin’s q. perusahaan
Beverage Variabel independen dengan
Company in Independen: yaitu return on menggunakan
Indonesia Stock Return on asset. tobin’s q.
Exchange Years Asset (ROA)
2007-2011

(Alghifari et al,
2013)

12 Effect of Variabel -Variabel -Variabel -Kepemilikan


Managerial Dependen: dependen yaitu independen manajerial,
Ownership, Nilai nilai juga leverage
Financial Perusahaan perusahaan. menggunakan keuangan,
Leverage, -Variabel kepemilikan profitabilitas,
Profitability, Variabel independen manajerial, ukuran
Firm Size, and Independen: yaitu leverage perusahaan,
Investment Kepemilikan profitabilitas keuangan, peluang
Opportunity on Manajerial, ukuran investasi, dan
Leverage perusahaan dan kebijakan

24
Dividend Policy Keuangan, peluang dividen
and Firm Value Profitabilitas, investasi. mempengaruhi
Ukuran nilai perusahaan
(Rizqia et al., Perusahaan,
2013) dan Peluang
Investasi
13 Financial Variabel -Variabel Variabel ROA
Ratios and Firm Dependen: Dependen independen berpengaruh
’ s Value in the Nilai yaitu Nilai juga positif
Bahrain Perusahaan. perusahaan. menggunakan signifikan
Bourse, -Variabel pertumbuan terhadap nilai
Variabel independen perusahaan. perusahaan.
(Asiri and Independen: yaitu Rasio-
Hameed, 2014) Rasio Ke rasio
uangan. keuangan.

14 The Impact of Variabel -Variabel Menggunakan -Rasio leverage


Financial Dependen: Dependen lebih banyak dan rasio
Analysis in Rasio yaitu Nilai variabel aktivitas
Maximizing the Keuangan. perusahaan. independen. berpengaruh
Firm ’ s Value " -Variabel positif
A Case Study on Variabel independen signifikan
the Jordanian Independen: yaitu Rasio- terhadap nilai
Industrial Nilai rasio perusahaan.
Companies Perusahaan. keuangan. .

(Al-nasser,
2014)
15 The Effect Of Variabel -Variabel -Variabel ROA
Intangible Dependen: Dependen independen berpengaruh
Asset, Financial Nilai yaitu Nilai juga positif dan
Performance Perusahaan. perusahaan. menggunakan signifikan
And Financial -Variabel DPR dan Aset terhadap nilai
Policies On The Variabel independen tidak berwujud. perusahaan.
Firm Value. Independen: yaitu Rasio-
Aset Tidak rasio
(Gamayuni, Berwujud, keuangan.
2015) Kinerja
Keuangan dan
Kebijakan
Keuangan.
16 The effect of Variabel -Variabel Terdapat Kebijakan
financial Dependen: dependen yaitu variabel dividen tidak
performance on Nilai nilai moderasi yaitu dapat
company’s Perusahaan perusahaan kebijakan memoderasi
value -Variabel dividen kinerja
moderated by Variabel independen keuangan dan
dividend policy Independen: yaitu rasio nilai
Kinerja likuiditas, rasio perusahaan.
Keuangan profitabilitas

25
(Pascareno and dan rasio
Siringoringo, leverage
2016)

17 Influence of Variabel -Variabel Variabel Rasio


Profitability to Dependen: Dependen independen profitabilitas
the Firm Value Nilai yaitu Nilai menggunakan berpengaruh
of Diversified Perusahaan. perusahaan. lebih banyak positif
Companies in -Variabel rasio. signifikan
the Philippines. Variabel independen terhadap nilai
Independen: yaitu Rasio- perusahaan.
(Sucuahi and Profitabilitas. rasio
Cambarihan, keuangan.
2016)
18 The Effect of Variabel Variabel Variabel Rasio
Profitability on Dependen: dependen yaitu independen profitabilitas
Firm Value in Nilai nilai hanya berpengaruh
Manufacturing Perusahaan perusahaan menggunakan positif dan
Company at rasio signifikan
Indonesia Stock Variabel profitabilitas terhadap nilai
Exchange Independen: perusahaan.
Profitabilitas
(Sabrin et al.,
2016)
19 The Effect Of Variabel -Variabel Variabel ROA dan
Financial Dependen: dependen yaitu independen Current Ratio
Ratios On Firm Nilai nilai juga memiliki
Value In The Perusahaan perusahaan. menggunakan hubungan
Food And -Variabel acid test ratio.positif dengan
Beverage Sector Variabel independen Nilai
Of The Idx Independen: menggunakan Perusahaan,
Rasio current ratio sedangkan Acid
(Marsha and Keuangan dan return on Test Ratio
Murtaqi, 2017) asset. memiliki
hubungan
negatif.
20 Impact of Variabel -Variabel Variabel Seluruh variabel
capital Dependen: dependen yaitu independe juga independen
structure on Nilai nilai menggunakan berpengaruh
firm value: Perusahaan perusahaan. firm quality, terhadap nilai
evidence from -Variabel size, perusahaan.
indian Variabel independen tangibility,
hospitality Independen: menggunakan growth, macro
insudtry Leverage, firm rasio leverage,
quality, size, rasio likuiditas,
(Aggarwal & tangibility, dan rasio
Padhan, 2017) profitability, profitabilitas.
growth,
liquidity,
macro

26
2.3. Hubungan Antar Variabel dengan Pengembangan Hipotesis

2.3.1. Pengaruh Current Ratio terhadap Nilai perusahaan

Current Ratio (CR) merupakan rasio likuiditas yang menunjukkan

bagaimana kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban hutang jangka

pendeknya (Kasmir, 2014). Rasio lancar dapat diukur melalui perbandingan antara

aktiva lancar dengan hutang lancar. Tingginya tingkat likuiditas perusahaan akan

memperkecil kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek

kepada kreditur. Hal ini mengindikasi bahwa adanya kinerja yang baik oleh

manajemen perusahaan. Berdasarkan trade off theory yang membahas tentang

hubungan antara struktur modal dengan nilai perusahaan. Modal trade-off

mengasumsikan bahwa, struktur modal perusahaan merupakan hasil trade-off dari

keuntungan pajak dengan menggunakan hutang dengan biaya yang akan timbul

sebagai akibat penggunaan hutang tersebut.

Pada intinya teori trade-off menunjukkan bahwa nilai perusahaan akan

semakin meningkat seiring dengan peningkatan tingkat hutang. Nilai perusahaan

yang tinggi akan menarik lebih banyak investor. Penggunaan hutang akan

meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya pada sampai titik tertentu (titik

optitmal). Jika melewati titik optimal penggunaan hutang justru menurunkan nilai

perusahaan.

Sedangkan berdasarkan Signalling Theory menunjukkan bahwa adanya

sinyal yang baik bagi para investor yang ingin berinvestasi pada perusahaan yang

akan meningkatkan harga saham perusahaan yang akan diikuti dengan naiknya nilai

perusahaan. Maka Current Ratio (CR) memiliki pengaruh positif terhadap nilai

27
perusahaan (PBV). Asumsi ini sesuai dengan hasil penelitian (Marsha and Murtaqi,

2017), (Aggarwal and Padhan, 2017), (Sondakh, 2019) dan (Husna and Satria,

2019) menyatakan bahwa CR mempunyai pengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

H1 : Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan

2.3.2. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Nilai Perusahaan

Debt to Equity Ratio (DER) rasio yang digunakan untuk menilai hutang

dengan ekuitas, rasio ini diukur dengan cara membandingkan antara seluruh hutang

dengan seluruh ekuitas (Kasmir, 2014). Rasio ini sering digunakan para investor

untuk melihat seberapa besar hutang perusahaan jika dibandingkan dengan ekuitas

yang dimiliki oleh perusahaan atau para pemegang saham. Trade off-theory

menyatakan bahwa perusahaan menukar manfaat pajak dari pendanaan utang

dengan masalah yang ditimbulkan oleh potensi kebangkrutan . Berdasarkan teori

tersebut dapat diketahui bahwa semakin tinggi hutang maka pajak yang ditanggung

perusahaan akan semakin kecil, hal ini menyebabkan para investor tertarik untuk

menanamkan modalnya di perusahaan tersebut dengan cara membeli saham

perusahaan tersebut.

Sedangkan berdasarkan Signalling Theory peningkatan hutang ditangkap

oleh para investor sebagai sinyal yang positif, karena mengindikasikan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi atau membayar kewajiban di masa yang akan datang.

Kemampuan perusahaan inilah yang akan menarik minat para investor, sehingga

harga saham meningkat dan kemudian nilai perusahaan juga akan mengalami

28
peningkatan. Asumsi ini sesuai dengan hasil penelitian (Sudiyatno et al., 2012),

(Bagus et al., 2016), (Rinnaya et al., 2016) dan (Suwardika dan Mustanda, 2017)

menyatakan bahwa DER mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

H2 : Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan

2.3.3. Pengaruh Return on Asset terhadap Nilai Perusahaan

Return on Assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas. Return

on assets digunakan untuk melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan

mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan

berdasarkan asset yang dimiliki. Berdasarkan Signalling Theory memberikan

pemahaman bahwa investor mengharapkan timbal balik yang positif dari

perusahaan, berdasarkan informasi mengenai perusahaan yang mereka investasikan

(Manurung, 2012). Sedangkan berdasarkan teori efisiensi, semakin tinggi ROA

dapat mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut mampu menggunakan asetnya

secara efektif dan efisien untuk memperoleh laba. Sehingga investor akan menilai

perusahaan tersebut mempunyai kondisi keuangan yang baik dan tertarik

menanamkan modal di perusahaan tersebut dan membuat nilai perusahaannya

meningkat. Asumsi ini sesuai dengan hasil penelitian (Asiri and Hameed, 2014),

(Gamayuni, 2015), (Tahu and Susilo, 2017), dan (Fajaria, 2018) menyatakan bahwa

ROA mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

H3 : Return on Asset berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan

29
2.3.4. Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Nilai Perusahaan

Dalam Signalling Theory tindakan atau aktivitas yang dilakukan perusahaan

akan mempengaruhi para investor untuk mengambil keputusannya (Harahap,

2013). Alokasi aset merupakan salah satu faktor yang menentukan besarnya tingkat

pengembalian dari portofolio. Alokasi aset ini merupakan faktor sangat penting

dalam investasi, karena secara praktis mendidik investasi dalam jangka panjang,

untuk menetapkan risiko yang dapat ditolerir oleh investor sepanjang waktu dan

untuk menghilangkan perubahan keputusan investasi yang didasarkan perubahan

kondisi keuangan (Manurung, 2012).

Berdasarkan teori efisiensi perputaran aset yang cepat dalam kurun waktu

tertentu merupakan sinyal positif bagi investor, karena cerminan dari efektifitas

perusahaan dalam mengelola aset. Perusahaan dalam kondisi seperti ini, akan

menarik bagi calon investor untuk bergabung menanamkan dananya. Kondisi ini

dapat mendongkrak harga saham, yang kemudian nilai perusahaan dapat

meningkat. Asumsi ini sesuai dengan penelitian (Al-nasser, 2014), (Utami dan

Prasetiono, 2016), (Rinnaya et al., 2016), dan (Lumapow and Tumiwa, 2017)

menyatakan bahwa Total Asset Turnover berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

H4 : Total Asset Turnover berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan

30
2.4. Alur Pikir

Rasio Leverage (Current


Ratio)

Rasio Likuiditas (Debt to


Equity Ratio)
Nilai Perusahaan (Price
Rasio Profitabilitas (Return to Book Value)
on Asset)

Rasio Aktivitas (Total Asset


Turnover)

Gambar 2.1

Kerangka Pikir

31
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menganalisis pengaruh variabel bebas (independent variable)

yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover

(TATO), Return On Asset (ROA) terhadap variabel terikat (dependent variable)

yaitu Nilai Perusahaan (Price Book Value dan. Penelitian ini menggunakan data

perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2014-2018. Maka dari itu penelitian ini termasuk dalam penelitian eksplanasi.

Penelitian eksplanasi merupakan penelitian yang menggambarkan hubungan antara

variabel independen dan variabel dependen (Ghozali, 2016).

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut

(Ghozali, 2016), data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh oleh

peneliti secara tidak langsung artinya melalui suatu media atau perantara. Sumber

data sekunder dalam penelitian ini adalah laporan keuangan auditan perusahaan

makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-

2018, yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) (www.idx.co.id).

32
3.3. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat yang akan menjelaskan

tentang permasalahan yang diteliti, maka teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah Penelitian Kepustakaan (library research) yaitu suatu bentuk penelitian

yang menggunakan sarana kepustakaan dengan menelaah bahasan teoritis dari

berbagai literatur, referensi yang berupa buku-buku, jurnal dan data-data yang di

publikasikan.

3.4. Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1. Populasi

Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Ghozali, 2016). Populasi dalam

penelitian ini adalah perusahaan industri manufaktur sektor industri barang

konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode 2014-2018 yang berjumlah 18 perusahaan (Lampiran).

3.4.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Ghozali, 2016). Pemilihan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling yaitu teknik

pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi

berdasarkan pertimbangan tertentu. Teknik ini tidak memberikan kesempatan atau

33
peluang yang sama untuk setiap anggota populasi yang dapat dipilih menjadi

sampel dalam penelitian (Ghozali, 2016). Adapun kriteria yang dijadikan sebagai

sampel penelitian yaitu :

1. Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar berturut-turut di Bursa Efek

Indonesia (BEI) selama periode 2014-2018.

2. Perusahaan industri manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor

makanan dan minuman yang tidak terdaftar secara go public di Bursa Efek

Indonesia selama periode 2014-2018.

Berikut ini adalah tabel proses pemilihan sampel :

Tabel 3.1. Kriteria Pengambilan Sampel Penelitian

No Keterangan Jumlah
1 Perusahaan industri manufaktur sub sektor makanan dan 18
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
periode 2014-2018
2 Perusahaan industri manufaktur sub sektor makanan dan (7)
minuman yang tidak terdaftar secara go public di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2014-2018
Jumlah Sampel 11

Sumber : Data Diolah

Tabel 3.1. menunjukkan bahwa dari 18 perusahaan industri manufaktur sektor

industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2018 terdapat 11 perusahaan yang memenuhi

kriteria yang telah ditentukan. Perusahan-perusahaan tersebut dapat dilihat lebih

jelas dalam tabel berikut :

34
Tabel 3.2. Sampel Penelitian

No Kode Saham Nama Perusahaan


1 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
2 DLTA Delta Djakarta Tbk
3 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
4 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
5 MLBI Mukti Bintang Indonesia Tbk
6 MYOR Mayora Indah Tbk
7 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk
8 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk
9 SKLT Sekar Laut Tbk
10 STTP Siantar Top Tbk
11 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry Tbk

Sumber : Data Diolah

3.5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Menurut (sanusi, 2017) variabel bebas (independent) adalah

variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Sedangkan variabel terikat

(dependent) adalah variabel yang di pengaruhi varibel lainnya.

Definisi operasional menurut Erlina (2007) adalah suatu definisi yang

menjelaskan karakteristik dari objek ke dalam elemen-elemen yang dapat

diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam

penelitian. Secara operasional, setiap variabel dalam penelitian ini dapat

didefinisikan seperti yang tampak pada tabel ini:

35
Tabel 3.3 Keterangan Variabel beserta Rumus

Variabel Bebas (Independent)

Variabel Definisi Indikator Skala

Current Ratio Rasio yang digunakan Rasio


(X1) untuk mengukur 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐶𝑅 =
kemampuan perusahaan 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
dalam membayar
kewajiban (Kasmir,
2014).

Debt to Equity Rasio yang digunakan Rasio


Ratio (X2) untuk menilai hutang 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
DER= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
𝑥 100%
dengan ekuitas
(Kasmir, 2014).

Return on Asset Rasio yang digunakan 𝑅𝑂𝐴 Rasio


(X3) untuk mengukur 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
kemampuan = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
manajemen perusahaan
dalam mendapatkan
keuntungan atau laba
secara keseluruhan
(Sofyan Safri, 2013).
Total Asset Rasio yang digunakan Rasio
Turnover (X4) untuk perbandingan 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
TATO = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
antara penjualan dengan
total aktiva suatu
perusahaan dimana
(Fahmi, 2014)

Variabel Terikat (Dependent)

36
3.6. Teknik Analisis Data

3.6.1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk memberi gambaran atau deskripsi empiris atas

data yang dikumpulkan dalam penelitian (Ghozali, 2016). Statistik deskriptif

memberikan gambaran atau dekripsi suatu data dari nilai rata-rata (mean), standar

deviasi, varia, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (Ghozali,

2016). Statistik deskriptif memberikan interpretasi data yang lebih jelas dan mudah

dipahami.

3.6.2. Uji Asumsi Klasik

3.6.2.1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas penelitian ini dilakukan untuk analisis Multivariate

dan dilakukan pada model regresi. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal

(Ghozali, 2016). Data dinyatakan memenuhi asumsi normalitas jika sebaran data

searah garis diagonal, dan dinyatakan baik jika distribusi setidaknya mendekati

normal (data memusat pada nilai mean dan medium).

Uji normalitas dilanjutkan dengan pembuatan hipotesis:

H0 = data berdistribusi normal apabila nilai signifikansi > 5%

H1 = data tidak berdistribusi normal apabila nilai signifikansi < 5%

37
Adapun intepretasi uji normalitas Kolgomorov-Smirnov apabila nilai

signifikan yang dihitung lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima H1 ditolak,

distribusi adalah normal dan sebaliknya apabila nilai signifikan yang dihitung lebih

kecil dari 0,05, maka H0 ditolak H1 diterima, distribusinya tidak normal.

3.6.2.2. Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi ini

terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain

(Ghozali, 2011:139). Jika varian dari residual dari suatu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka akan dinamakan homoskedastisitas jika berbeda akan

disebut heteroskedastisitas. Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat grafik scatterplot nilai prediksi variabel independen dengan nilai

residualnya. Dasar yang dapat digunakan untuk menentukan uji heteroskedastisitas,

adalah sebagai berikut:

1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola yang teratur

bergelombang, (melebar, kemudian menyempit), hal ini mengindikasikan

bahwa telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu

Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas

38
3.6.2.3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2011:105).

Untuk mengetahui adanya problem multikolinearitas maka dapat dilihat dari hasil

Colliniearity Statistic yaitu nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Uji

multikolinearitas dapat dilakukan dengan pengujian sebagai berikut:

1. Jika nilai Tolerance > 0,10 dan VIF < 0,10, maka dapat disimpulkan tidak

terjadi multikolinearitas.

2. Jika nilai Tolerance < 0,10 dan VIF > 0,10, maka dapat disimpulkan bahwa

terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2011:106).

3.6.2.4. Uji Autokorelasi

Pengujian ini biasanya menggunakan data time series, yang dinyatakan

terjadi autokorelasi apabila ada korelasi antara anggota sampel yang diurutkan

berdasarkan waktu. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2016). Pengambilan

keputusan ada tidaknya autokorelasi, dapat dilihat melalu tabel Durbin Watson

(DW) dengan nilai statistik d (Durbin Watson) hasil du < d < 4 – du tidak ada

autokorelasi

Hipotesis yang akan diuji adalah:

1. H0 (tidak ada autokorelasi, r=0)

2. H1 (ada autokorelasi, r≠0).

39
3.6.3. Analisis Regresi Liniear Berganda

Teknik analisis regresi linier berganda untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain

(Ghozali, 2016). Variabel dependen yang digunakan adalah Price to Book Value

(PBV) dan variabel independennya Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio

(DER), Total Asset Turnover (TATO), Return On Asset (ROA. Untuk mengetahui

apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel

dependen maka digunakan model regresi linier berganda (multiple linier regression

method), yang dirumuskan sebagai berikut:

Y= 𝛼 + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝛽3 𝑋3 + 𝛽4 𝑙𝑛𝑋4 + 𝑒

Keterangan:

Y= Price to Book Value (PBV)

𝛼 = konstanta

𝛽1 , 𝛽2 , 𝛽3 , 𝛽4 = koefisien regresi

X1 = Current Ratio

X2 = Debt to Equity Ratio

X3 = Return on Asset

X4 = Total Asset Turnover

ln = log natural

𝜀 = error

40
3.6.4. Uji Hipotesis

3.6.4.1. Uji koefisien determinasi (R2)

Uji Determinasi (Uji R2) berguna untuk mengetahui kontribusi model

terhadap variasi datayang ada atau besarnya pengaruh semua variabel bebas

terhadap variabel terikat. Hasil model juga dapat dilihat dari nilai koefisien

determinasi (R2). Nilai R2 berkisar dari 0% - 100%. Semakin besar nilai R2 berarti

model semakin mampu menerangkan perilaku variabel Y / model semakin bagus.

Nilai R2 dapat dihitung dengan rumus (Ghozali, 2016).

3.6.4.2. Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen, Dalam pengolahan data menggunakan program komputer SPSS,

pengaruh secara individual ditunjukkan dari nilai signifikan uji t. Jika nilai

sifnifikan uji t < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan

secara individual masing-masing variabel (Ghozali, 2016):

3.6.4.3.Uji Simultan (Uji F)

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F. Menurut

Ghozali (2005:84), “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat”. Kriteria

pengambilan keputusan adalah:

1. Hipotesis diterima apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau sig-prob < a (0,05)

2. Hipotesis ditolak apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau sig-prob > a (0,05).

41
BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Data Deskriptif Variabel

Statistika deskriptif variabel-variabel dalam penelitian ini akan dibahas

dalam bab ini. Variabel yang digunakan adalah nilai perusahaan (price to book

value) sebagai variabel Y, sedangkan untuk current ratio (CR),debt to equity ratio

(DER), return on asset (ROA), dan total asset turnover (TATO) sebagai variabel

X dari perusahaan manufaktur sektor industri barang dan konsumsi sub sektor

makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2014-2018.

Statistik deskriptif memberikan interpretasi data yang lebih mudah dipahami.

Berikut ini adalah tabel yang berisi statistik deskriptif variabel-variabel di atas yang

diolah melalui SPSS versi 25:

Tabel 4.1 Tabel Statistik Deskriptif Variabel

Variabel N Minimum Maksimum Mean Standar Deviasi

CR 55 0,31 6,10 2,0076 1,45155

DER 55 13,12 302,81 79,7682 52,95142

ROA 55 2,84 57,62 12,6489 10,55745

TATO 55 0,07 3,05 1,5616 0,50674

PBV 55 0,56 28,82 5,4735 6,01863

Sumber: data sekunder yang telah diolah, 2019

42
4.1.1. Statistik Deskriptif Current Ratio (CR)

Current Ratio merupakan data sekunder yang datanya diambil dari

website Bursa Efek Indonesia atau Indonesia Stock Exchange (IDX) . Data

diambil pada periode 2014-2018 yang memiliki nilai rata-rata sebesar

2,0076. Nilai standar deviasi mencerminkan bahwa adanya heterogenitas

jumlah Current Ratio (CR) yang berbeda-beda dalam periode penelitian

2014-2018 pada sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia yang memiliki nilai sebesar 1,4515 atau sekitar 1,45%.

Adapun nilai Current Ratio terendah terjadi di tahun 2014 pada PT.Nippon

Indosari Corpindo, Tbk sebesar 0,31. Sedangkan nilai 6,10 menjadikan nilai

Current Ratio (CR) yang tertinggi dan terjadi di tahun 2017 pada PT.Delta

Djakarta, Tbk.

4.1.2. Statistik Deskriptif Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio merupakan data sekunder yang datanya diambil

dari website Bursa Efek Indonesia atau Indonesia Stock Exchange (IDX) .

Data diambil pada periode 2014-2018 yang memiliki nilai rata-rata sebesar

79,7682. Nilai standar deviasi mencerminkan bahwa adanya heterogenitas

jumlah Debt to Equity Ratio (DER) yang berbeda-beda dalam periode

penelitian 2014-2018 pada sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia yang memiliki nilai sebesar 52,95142 atau sekitar

52,95%. Adapun nilai Debt to Equity Ratio (DER) terendah terjadi di tahun

2015 pada PT.Wilmar Cahaya Tbk, sebesar 13,12. Sedangkan nilai 302,81

43
menjadikan nilai Debt to Equity Ratio (DER) yang tertinggi dan terjadi di

tahun 2017 pada PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk.

4.1.3. Statistika Deskriptif Return on Asset (ROA)

Return on Asset merupakan data sekunder yang datanya diambil dari

website Bursa Efek Indonesia atau Indonesia Stock Exchange (IDX) . Data

diambil pada periode 2014-2018 yang memiliki nilai rata-rata sebesar

12,6489. Nilai standar deviasi mencerminkan bahwa adanya heterogenitas

jumlah Return on Asset (ROA) yang berbeda-beda dalam periode penelitian

2014-2018 pada sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia yang memiliki nilai sebesar 10,55745 atau sekitar 10,56%.

Adapun nilai Return on Asset (ROA) terendah terjadi di tahun 2018 pada

PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk sebesar 2,84. Sedangkan nilai 52,62

menjadikan nilai Retun on Asset (ROA) yang tertinggi dan terjadi di tahun

2017 pada PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk.

4.1.4. Statistika Deskriptif Total Asset Turnover (TATO)

Total Asset Turnover merupakan data sekunder yang datanya

diambil dari website Bursa Efek Indonesia atau Indonesia Stock Exchange

(IDX) . Data diambil pada periode 2014-2018 yang memiliki nilai rata-rata

sebesar 1,5616. Nilai standar deviasi mencerminkan bahwa adanya

heterogenitas jumlah Total Asset Turnover (TATO) yang berbeda-beda

dalam periode penelitian 2014-2018 pada sub sektor makanan dan minuman

44
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memiliki nilai sebesar 0,50674

atau sekitar 0,51%. Adapun nilai Total Asset Turnover (TATO) terendah

terjadi di tahun 2016 pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk sebesar

0,07. Sedangkan nilai 3,05 menjadikan nilai Total Asset Turnover (TATO)

yang tertinggi dan terjadi di tahun 2014 pada PT. Wilmar Cahaya Indonesia,

Tbk.

4.1.5. Statistika Deskriptif Price to Book Vaue (PBV)

Price to Book Value merupakan data sekunder yang datanya diambil

dari website Bursa Efek Indonesia atau Indonesia Stock Exchange (IDX)

dan Yahoo Finance. Data diambil pada periode 2014-2018 yang memiliki

nilai rata-rata sebesar 5,4375. Nilai standar deviasi mencerminkan bahwa

adanya heterogenitas jumlah Price to Book Value (PBV) yang berbeda-beda

dalam periode penelitian 2014-2018 pada sub sektor makanan dan minuman

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memiliki nilai sebesar 6,01863

atau sekitar 6,02%. Adapun nilai Price to Book Value (PBV) terendah terjadi

di tahun 2018 pada PT. Prasidha Aneka Niaga, Tbk sebesar 0,56. Sedangkan

nilai 28,82 menjadikan nilai Price to Book Value (PBV) yang tertinggi dan

terjadi di tahun 2018 pada PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk.

45
4.2. Uji Asumsi Klasik

4.2.1. Uji Normalitas

Gambar 4.1 Kurva Normal Price to Book Value (PBV)

sumber: data sekunder telah diolah, 2019

Gambar 4.1 di atas adalah grafik kurva normal. Garis lengkung grafik

tersebut menandakan batas kewajaran suatu data penelitian. Sehingga diagram

batang data-data banyak yang berada di dalam garis grafik kurva normal yang

membuktikan bahwa penelitian ini dapat dilanjutkan.

Uji normalitas merupakan syarat dalam penelitian kuantitatif sebagai bukti

empiris, bahwa karakteristik sampel sama dengan karakteristik populasi dengan

distribusi yang normal. Uji ini akan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov

(Uji K-S) dalam penentuannya. Dalam Tabel 4.2, nilai asymp. Sig. (2-tailed)

seluruh variabel secara bersamaan adalah 0,050. Dengan demikian, data penelitian

46
kali ini berdistribusi secara normal karena nilai 0,057 > 0,05 sehingga dapat

dikatakan uji normalitas telah terpenuhi.

Selain itu, kita juga dapat melihat Gambar 4.2 di bawah ini yang mana

menunjukkan bahwa titik-titik data hanya sedikit yang berada jauh dari garis

normal. Dengan demikian, dapat disimpulkan juga bahwa data berdistribusi normal.

Tabel 4.2 Kolmogrov-Smirnov Test


nilai asymp. Sig. (2-tailed) 0,057
sumber: data sekunder diolah, 2019

Gambar 4.2 Garis Normal P.P Plot.


Sumber: data sekunder diolah, 2019

47
4.2.2. Uji Heterokedastisitas

Uji ini dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot nilai prediksi

variabel independen dengan nilai residualnya seperti pada Gambar 4.3. Dalam

gambar tersebut, titik-titik tidak membentuk suatu pola yang menyerupai apapun,

baik menyerupai pola bergelombang maupun pola melebar-menyempit. Selain itu,

titik-titik data menyebar di atas dan di bawah garis horizontal y=0 dan tidak berkutat

hanya di atas garis horizontal atau di bawah garis horizontal saja. Dari deskripsi di

atas, dapat disimpulkan bahwa model penelitian tidak terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 4.3 Scatterplot Heteroskedastisitas

Sumber: data sekunder diolah, 2019

48
4.2.3. Uji Multikolinearitas

Untuk mengetahui adanya problem multikolinearitas maka dapat dilihat dari

hasil Statistika Kolinieritas, yaitu nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan

Tolerance. Dari Tabel 4.3, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas

dalam model percobaan penelitiaan. Hal ini dibuktikan dengan ketiga variabel

masing-masing memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 dan masing-masing pula

memiliki nilai VIF kurang dari 10. Kriteria-kriteria yang dinyatakan di atas adalah

ciri-ciri tidak adanya multikolinieritas dalam suatu model.

Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas

Statistika Kolinieritas
Model
Tolerance VIF

CR 0,714 1,400

DER 0,632 1,583

ROA 0,788 1,270

TATO 0,933 1,072

Sumber: data sekunder diolah, 2019

4.2.4. Uji Autokorelasi

Autokorelasi sering dikenal dengan istilah korelasi serial dan sering

ditemukan pada data serial waktu (time series). Setelah melihat kriteria pengujian

autokorelasi pada bab sebelumnya, maka pada percobaan kali ini model yang

digunakan terdapat autokorelasinya. Penyebab pertama ialah data yang digunakan

bersifat time series.

49
Dengan memanfaatkan metode Durbin-Watson, nilai d yang didapat adalah

2,103. Variabel yang digunakan berjumlah 4 sebagai k, sedangkan jumlah sampel

data sebanyak 55 sebagai T. Pada akhirnya dengan bantuan tabel DW, didapatlah

nilai dl sebesar 1,4136 dan nilai du sebesar 1,7240. Sementara nilai 4-du = 2,276

dan nilai 4-dl = 2,5864. Dengan demikian kriteria du<d<4-du terpenuhi yang

menjadikan model ini tidak terdapat autokorelasi di dalamnya.

Tabel 4.4. Uji Autokorelasi

Adjusted R Std. Error of Durbin-


Model R R Square
Square the estimate Watson
1 0,906a 0,821 0,806 2,64884 2,103
Sumber: data sekunder diolah, 2019

4.3. Analisis Regresi Linier Berganda

Dari pengujian analisis asumsi klasik yang telah dilakukan, dapat

disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian kali ini layak digunakan dan

diteliti secara lebih mendalam sebab model regresi memiliki hubungan linier antara

variabel independen terhadap variabel dependennya, lalu data-data yang

berdistribusi secara normal, tidak terjadi heterokedastisitas, tidak terjadi

multikolinieritas, serta tidak adanya autokorelasi. Selanjutnya dapat dilakukan uji

estimasi linier berganda melalui tabel di bawah ini.

50
Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Variabel Nilai Beta Nilai T hitung Sig.

Konstan 1,225 0,702 0,486

CR -0,916 -3,116 0,003

DER 0,018 2,145 0,037

ROA 0,450 11,710 0,000

TATO -0,689 -0,936 0,354

Sumber: data sekunder diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan nilai konstanta untuk persamaan regresi

linear berganda dalam penelitian ini sebesar 1,225 sedangkan nilai untuk koefisien

regresinya sebesar -0,916 untuk variabel current ratio, pada variabel debt to equity

ratio sebesar 0,018, pada variabel return on asset sebesar 0,450 dan pada variabel

total asset turnover sebesar -0,689. Maka persamaan regresi linear berganda

diperoleh sebagai berikut:

PBV = 1,225 - 0,916 CR + 0,018 DER + 0,450 ROA – 0,689 TATO

Dari persamaan di atas dapat diterangkan sebagai berikut:

1. 𝛼 (Konstanta) sebesar 1,225 menunjukkan tanpa adanya pengaruh dari variabel

independen (Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Asset dan Total

Asset Turnover), nilai Price to Book Value di Bursa Efek Indonesia telah

mencapai angka sebesar 1,225.

2. 𝛽1 (CR) sebesar -0,916 menunjukan bahwa jika CR mengalami perubahan satu

satuan dengan asumsi variabel lain tetap, maka PBV akan mengalami penurunan

sebesar 0,916. Hubungan negatif ini menunjukan bahwa adanya hubungan yang

51
berlawanan antara CR dengan PBV, artinya setiap kenaikan CR akan

mengakibatkan penurunan PBV dan begitu pula sebaliknya

3. 𝛽2 (DER) senilai 0,018 menunjukan bahwa jika DER mengalami perubahan satu

satuan dengan asumsi variabel lain tetap, maka PBV akan mengalami kenaikan

sebesar 0,018. Hubungan positif ini menunjukan bahwa adanya hubungan searah

antara DER dengan PBV, artinya setiap kenaikan DER akan diikuti oleh

kenaikan PBV dan begitu pula sebaliknya.

4. 𝛽3 (ROA) sebesar 0,450 menunjukan bahwa jika ROA mengalami perubahan

satu satuan dengan asumsi variabel lain tetap, maka PBV akan mengalami

kenaikan sebesar 0,450. Hubungan positif ini menunjukan bahwa adanya

hubungan searah antara ROA dengan PBV, artinya setiap kenaikan ROA akan

diikuti oleh kenaikan PBV dan begitu pula sebaliknya.

5. 𝛽4 (TATO) sebesar -0,689 menunjukan bahwa jika TATO mengalami perubahan

satu satuan dengan asumsi variabel lain tetap, maka PBV akan mengalami

penurunan sebesar 0,689. Hubungan negatif ini menunjukan bahwa adanya

hubungan yang berlawanan antara TATO dengan PBV, artinya setiap kenaikan

TATO akan mengakibatkan penurunan PBV dan begitu pula sebaliknya.

6. 𝑒 (error) sebesar 0,194 menyatakan bahwa nilai tersebut merupakan variabel-

variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

52
4.4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk melihat bagaimana pengaruh

variabel-variabel independen terhadap variabel dependen serta untuk melihat

berapa besarnya dominasi variabel independen terhadap varibel dependen.

4.4.1. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)

Tabel 4.6 Uji Koefisien Determinasi

Adjusted R Std. Error of Durbin-


Model R R Square
Square the estimate Watson
1 0,906a 0,821 0,806 2,64884 2,103
Sumber: data sekunder diolah, 2019

Dalam perhitungan, diketahui bahwa nilai koefisien determinasi disesuaikan

(adjusted 𝑅 2 ) adalah sebesar 0,806. Besaran 𝑎𝑑𝑗. 𝑅 2 yang senilai 0,806 atau sama

dengan 80,6% berarti bahwa variabel (Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return

on Asset dan Total Asset Turnover) berpengaruh secara simultan sebesar 80,6%

terhadap Price to Book Value. Sementara itu, 19,4% sisanya Price to Book Value

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian kali ini. Sisa dari

𝑎𝑑𝑗. 𝑅 2 ini biasanya disebut sebagai error (e). Semakin tinggi nilai 𝑎𝑑𝑗. 𝑅 2 , maka

semakin berpengaruh varibel independen simultan terhadap variabel dependen.

Apabila 𝑎𝑑𝑗. 𝑅 2 semakin mendekati 100%, maka variabel independennya

memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen.

53
4.4.2. Uji Simultan (Uji F)

Uji statistik nilai F untuk menguji seberapa besar pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen secara simultan. Pengambilan keputusan di

dalam uji F dilakukan dengan melihat nilai p-value. Apabila nilainya kurang dari

0,05 atau 5% maka variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap

variabel dependen. Apabila nilainya lebih dari 0,05 atau 5% maka variabel

independen tidak berpengaruh secara langsung terhadap variabel dependen.

(Ghozali 2011).

Tabel 4.7 Uji Simultan (Uji F)

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1605,270 4 401,317 57,197 0,000b
Residual 350,818 50 7,016
Total 1956,088 54
Sumber: data sekunder diolah, 2019

Agar lebih akurat, kita akan menggunakan tabel f sebagai pedoman hitung.

Nilai f-hitung dalam Tabel 4.7 diperoleh sebesar 57,197. Dengan variabel (k)

sebanyak 4 dan n sebanyak 55, rumus f-tabel adalah (k; n-k) = (4; 55-4). Maka nilai

f-tabel yang dihasilkan adalah 2,55. Jikalau nilai f-hitung > f-tabel, maka uji F

berhasil diterima. Dan angka di atas menunjukkan bahwa 57,197 (f-hitung) > 2,55

(f-tabel) sehingga uji F berhasil dan keempat variabel independen secara bersama-

sama/simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

54
4.4.3. Uji Statistik t (Uji Parsial)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen, Dalam pengolahan data menggunakan program komputer SPSS,

pengaruh secara individual ditunjukkan dari nilai signifikan uji t. Jika nilai

sifnifikan uji t < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan

secara individual masing-masing variabel (Ghozali, 2016).

Tabel 4.8 Uji statistik t (Uji Parsial)

Variabel Nilai Beta Nilai T hitung Sig.

Konstan 1,225 0,702 0,486

CR -0,916 -3,116 0,003

DER 0,018 2,145 0,037

ROA 0,450 11,710 0,000

TATO -0,689 -0,936 0,354

Sumber: data sekunder diolah, 2019

1. Hipotesis 1 (H1): Current Ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Berdasarkan Tabel 4.5, Dilihat dari hasil uji diatas, variabel Current Ratio

memberikan pengaruh negatif yang signifikan terhadap Price to Book Value

dengan nilai signifikansi 0,003 dimana nilai tersebut kurang dari 0,05. Dari hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 (H1) “Current Ratio (CR)

berpengaruh terhadap Price to Book Value” diterima.

55
2. Hipotesis 2 (H2): Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap nilai

perusahaan

Berdasarkan Tabel 4.5, Dilihat dari hasil uji diatas, variabel Current Ratio

memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap Price to Book Value dengan

nilai signifikansi 0,037 dimana nilai tersebut kurang dari 0,05. Dari hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 (H2) “Debt to Equity Ratio (DER)

berpengaruh terhadap Price to Book Value” diterima.

3. Hipotesis 3 (H3): Return on Asset berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Berdasarkan Tabel 4.5, Dilihat dari hasil uji diatas, variabel Return on Asset

memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap Price to Book Value

dengan nilai signifikansi 0,000 dimana nilai tersebut kurang dari 0,05. Dari hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 (H3) “Return on Asset (ROA)

berpengaruh terhadap Price to Book Value” diterima.

4. Hipotesis 4 (H4): Total Asset Turnover berpengaruh terhadap nilai

perusahaan

Berdasarkan Tabel 4.5, Dilihat dari hasil uji diatas, variabel Total Asset

Turnover tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Price to Book

Value dengan nilai signifikansi 0,354 dimana nilai tersebut lebih dari 0,05. Dari

hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 (H4) “Total Asset Turnover

(TATO) berpengaruh terhadap Price to Book Value” ditolak.

56
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian

4.5.1.1.Pengaruh Current Ratio Terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda dan hasil analisis uji t,

variabel H1 dinyatakan diterima karena, current ratio menunjukkan koefisien

sebesar -3,116 dan signifikansi sebesar 0,003. Hasil ini menunjukkan bahwa

Current Ratio memiliki pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan (Price to Book

Value) pada perusahaan sub-sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia. Hal tersebut berarti setiap kenaikan 1 satuan variabel CR (X1)

menurunkan 3,116 satuan variabel nilai perusahaan (Price to Book Value) dengan

asumsi variabel bebas lainnya konstan. Hasil ini berlawanan yang menunjukkan

bahwa Current Ratio berpengaruh positif terhadap Price to Book Value yang diteliti

oleh (Marsha and Murtaqi, 2017), (Agarwal and Padhan, 2017), (Sondakh, 2019)

dan (Husna and Satria) .

Namun, hasil penelitian ini mendukung dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh (Fajaria, 2018) dan (Tahu and Susilo, 2017). Hasil tersebut

menggambarkan bahwa ketika perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka

pendeknya melalui harta lancar maka nilai Price to Book Value akan menurun. Hal

ini perlu dijadikan perhatian bagi manajemen perusahaan, karena mampu

memenuhi kewajiban jangka pendek tidak menjamin nilai Price to Book Value akan

naik. Current ratio yang terlalu tinggi dikarenakan pada kondisi ini menunjukkan

bahwa asset tetap yang ada pada perusahaan ini menumpuk dan sehingga aktivitas

pendanaan yang dilakukan pada perusahaan ini pun sedikit yang pada akhirnya

dapat mengurangi laba perusahaan. Current ratio yang tinggi dapat disebabkan

57
adanya piutang yang tidak tertagih dan persediaan yang belum terjual, yang

tentunya tidak dapat digunakan secara cepat untuk membayar utang lancarnya.

Berdasarkan Trade off Theory jika nilai Current Ratio yang telah melampaui batas

maksimum yang terlalu tinggi maka nilai Price to Book Value akan menurun

sehingga pada teori signalling hal tersebut memberikan sinyal negatif bagi para

investor yang menganggap bahwa perusahaan tersebut tidak dapat mengelola

keuangan perusahaan dengan baik.

4.5.1.2.Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda dan hasil analisis uji t,

variabel H2 dinyatakan diterima karena, Debt to Equity Ratio menunjukkan

koefisien sebesar 2,145 dan signifikansi sebesar 0,037. Hasil ini menunjukkan

bahwa Debt to Euity Ratio memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan

(Price to Book Value) pada perusahaan sub-sektor makanan dan minuman yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut berarti setiap kenaikan 1 satuan

variabel Debt to Equity Ratio (X2) menaikkan 2,145 satuan variabel Price to Book

Value dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Hal ini berlawanan dengan

penelitian yang dilakukan oleh (Fajaria, 2018), (Sukmawardini and Ardiansari,

2018) dan (Gustian, 2017)

Namun hasil penelitian ini sama seperti dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh (Sudiyatno et al., 2012), (Bagus et al., 2016), (Rinnaya et al., 2016)

dan (Suwardika dan Mustanda, 2017) menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Pada perusahaan sub-sektor

58
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ini mengaplikasikan

konsep Trade of Theory yang menjelaskan bahwa dengan mengunakan hutang yang

tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan karena dapat menghemat pengeluaran

atas pajak. Sehingga diketahui jika hutang memiliki pengaruh positif pada nilai

perushaan, artinya nilai perusahaan akan naik karena perusahaan dalam membayar

pajak semakin rendah diakibatkan oleh perusahaan yang memiliki hutang.

Berdasarkan Trade off Theory, utang memang memberikan manfaat bagi perushaan

tetapi hanya sampai batas tertentu. Jika melebihi batas optimal, dapat berdampak

buruk bagi perusahaan.

Debt to Equity Ratio yang kecil menunjukkan bahwa resiko perusahaan

mampu membayar kewajibannya semakin baik. Hal ini disebabkan oleh

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya yang ditunjukkan dari

bagian total modal yang digunakan untuk membayar keseluruhan kewajiban. Maka

dapat dikatakan bahwa peningkatan nilai Debt to Equity Ratio dapat meningkatkan

nilai Price to Book Value perusahaan. Penggunaan hutang sebagai sumber

pembiayaan dapat menjadi sinyal positif bagi investor dan mampu meningkatkan

nilai perusahaan. Perusahaan dengan prospek yang baik lebih memilih pendanaan

dengan menggunakan hutang daripada menerbitkan saham baru. Hal ini karena

pendanaan dengan hutang tidak akan menurunkan return bagi investor selama

manfaat hutang lebih besar daripada beban yang ditimbulkan.

59
4.5.1.3.Pengaruh Return on Asset Terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda dan hasil analisis uji t,

variabel H3 dinyatakan diterima karena, Return on Asset menunjukkan koefisien

sebesar 11,710 dan signifikansi sebesar 0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa Return

on Asset memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan (Price to Book Value)

pada perusahaan sub-sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Hal tersebut berarti setiap kenaikan 1 satuan variabel Return on Asset

(X3) menaikkan 11,710 satuan variabel Price to Book Value dengan asumsi

variabel bebas lainnya konstan. Hasil ini berlawanan dengan penelitian yang

dilakukan oleh (Sondakh, 2019) dan (Sukmawardini and Ardiansari, 2018) yang

menyimpulkan bahwa Return on Asset tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Hasil penelitian ini sama seperti dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

(Gamayuni, 2015), (Tahu and Susilo, 2017), (Astutik, 2017), (Sabrin et al., 2016)

dan (Asiri and Hameed, 2014) yang menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki

pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Return on Asset sebagai salah satu rasio

profitabilitas merupakan indikator yang sangat penting bagi para investor. Return

on Asset dibutuhkan investor untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba bersih.

Pemilihan Return on Asset sebagai proksi dari profitabilitas adalah karena

dalam Return on Asset ditunjukkan, jika dikaitkan dengan Eficiency Theory

semakin tinggi Return on Asset menunjukkan semakin efisien perusahaan dalam

menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba investor yang ditanam pada

60
perusahaan. Menyatakan bahwa profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek

perusahaan yang baik, sehingga investor akan merespon sinyal positif tersebut dan

nilai perusahaan akan meningkat. Hal tersebut dapat dipahami karena perusahaan

yang berhasil menghasilkan laba yang meningkat, mengindikasikan perusahaan

tersebut mempunyai kinerja yang baik, sehingga dapat menciptakan sinyal positif

para investor dan dapat membuat harga saham perusahaan meningkat.

Meningkatnya harga saham di pasar, maka akan meningkatkan nilai perusahaan.

Semakin baik perusahaan membayar return terhadap pemegang saham akan

meningkatkan nilai perusahaan.

4.5.1.4.Pengaruh Total Asset Turnover Terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda dan hasil analisis uji t,

variabel H4 dinyatakan ditolak karena, Total Asset Turnover menunjukkan

koefisien sebesar -0,936 dan signifikansi sebesar 0,354. Hasil ini menunjukkan

bahwa Total Asset Turnover tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan

(Price to Book Value) pada perusahaan sub-sektor makanan dan minuman yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut berarti setiap kenaikan 1 satuan

variabel Total Asset Turnover (X4) menurunkan 0,936 satuan variabel Price to

Book Value dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Hasil ini berlawan

dengan penelitian yang dilakukan oleh (Utami dan Prasetiono, 2016) dan (Kahfi et

al., 2018) yang menyatakan bahwa Total Asset Turnover berpengaruh positif

terhadap Price to Book Value, maka dapat dikatakan bahwa peningkatan nilai Total

Asset Turnover dapat meningkatkan nilai Price to Book Value perusahaan. Semakin

61
tinggi Total Asset Turnover maka kemampuan perusahaan dalam mengelola aset

perusahaan untuk memperoleh penjualan semakin tinggi. Pengelolaan aset

perusahaan yang efisien akan meningkatkan nilai perusahaan.

Namun hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

(Putri, 2015), (Dita Novita Sari and Mawardi, 2017) dan (Astutik, 2017) yang

menyatakan bahwa Total Asset Turnover tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan. Hasil pengujian ini mengindikasikan bahwa perputaran total aset yang

tinggi menyebabkan nilai Price to Book Value menurun dikarenakan

ketidakstabilan kenaikan atau pertumbuhan penjualan perusahaan manufaktur sub

sektor makanan dan minuman.

Berdasarkan Eficiensy Theory jika perputaran total asset yang melambat

menunjukkan aktiva yang dimiliki perusahaan terlalu besar dibandingkan untuk

menjual maka tidak terdapat perptutaran yang baik. Akibatnya, investor kurang

memperhatikan dan mempertimbangkan nilai Total Asset Turnover untuk melihat

nilai perusahaan. Dan hal tersebut merupakan signal negatif bagi investor.

Dikarenakan calon investor mempersepsikan bahwa komposisi aset (total aset)

yang proporsinya didominasi oleh fixed assets (asset tetap) dan mendekati kondisi

ekstrim. Kondisi tersebut menyebabkan in efficiency bagi perusahaan, dimana

dampak selanjutnya menimbulkan sentimen negatif bagi investor, yang

berpengaruh terhadap harga saham dalam bentuk penurunan, sehingga nilai

perusahaan pun juga turun.

62
4.6. Implikasi Penelitian

4.6.1. Implikasi Teoritis

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa Current

Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Asset (ROA) memiliki pengaruh

terhadap Nilai Perusahaan, sedangkan Total Asset Turnover (TATO) tidak memiliki

pengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Maka hasil ini diharapkan dapat memberikan

sarana pengembangan pembelajaran dan informasi baru bagi penelitian yang akan

datang dalam bidang manajemen keuangan dan investasi.

4.6.2. Implikasi Praktis

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi yang menggambarkan

tentang keputusan investasi pada perusahaan investasi Sehingga dapat

memaksimalkan kemakmuran pemegang saham serta sebagai salah satu dasar

dalam pengambilan keputusan terkait peningkatan kinerja perusahaan.

2. Perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan dengan mengelola dana

yang optimal, agar dapat lebih tercermin dalam laporan keuangan yang

disusun sebagai dasar pengambilan keputusan mengenai kebijaksanaan yang

menyangkut rasio kinerja keuangan terhadap keputusan investasi saham.

Sehingga investor mengetahui bagaimana peran rasio keuangan

mempengaruhi nilai perusahaan.

63
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan perhitungan terhadap seluruh data dan

variabel yang diperlukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan berkaitan

dengan nilai perusahaan (Price to Book Value) sebagai variabel dependen antara

lain:

1. Variabel Current Ratio (CR) sebagai X1 berpengaruh negatif signifikan

terhadap Nilai Perusahaan (Price to Book Value) sebagai variabel Y.

2. Variabel Debt to Equity Ratio (DER) sebagai X2 berpengaruh positif

signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Price to Book Value) sebagai variabel

Y.

3. Variabel Return on Asset (ROA) sebagai X3 berpengaruh positif signifikan

terhadap Nilai Perusahaan (Price to Book Value) sebagai variabel Y.

4. Variabel Total Asset Turnover (TATO) sebagai X3 tidak berpengaruh

terhadap Nilai Perusahaan (Price to Book Value) sebagai variabel Y.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan perhitungan yang dilakukan, maka ada beberapa

saran yang perlu dilakukan demi menuju penelitian yang lebih baik untuk ke

depannya, yakni:

64
1. Menambah variabel penelitian, periode penelitian, memperluas pengambilan

sampel karena terbatasnya jumlah sampel perusahaan subsektor mamin yang

terdaftar di BEI. Hal ini perlu dilakukan agar data lebih berdistribusi normal.

2. Selain itu lebih mengeksplorasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Price

to Book Value sehingga hasil yang diperoleh memberikan gambaran yang lebih

komprehensif terhadap hasil penelitian serta menggunakan alat analisis lain

selain dalam penelitian ini.

5.3. Keterbatasan Penelitian

Meskipun penelitian kali ini telah menunjukkan hasilnya, tetapi penelitian

memiliki beberapa keterbatasan yang membuat hasil menjadi kurang maksimal

sehingga diharapkan dapat menjadi bahan pengembangan pada penelitian

selanjutnya antara lain:

1. Penelitian ini hanya menggunakan 4 variabel independen yaitu Current Ratio,

Debt to Equity Ratio, Return on Asset dan Total Asset Turnover dan 1 variabel

dependen yaitu Nilai Perusahaan dengan menggunnakan Price to Book Value.

Sedangkan variabel-variabel rasio keuangan lainnya juga mungkin dapat

memengaruhi variabel nilai perusahaan lainnya.

2. Tahun pengamatan dalam penelitian ini hanya 5 tahun yaitu dari tahun 2014

sampai dengan tahun 2018, sehingga sampel yang digunakan masih sedikit.

65
DAFTAR PUSTAKA

Aggarwal, D., & Padhan, P. C. (2017). Impact of Capital Structure on Firm Value:
Evidence from Indian Hospitality Industry. Theoretical Economics Letters,
07(04), 982–1000.

Al-nasser, N. M. (2014). The Impact of Financial Analysis in Maximizing the Firm


’ s Value " A Case Study on the Jordanian Industrial Companies ". IJMSR,
2(6), 1–9.

Alghifari, E. S., Triharjono, S., & Juhaeni, Y. S. (2013). Effect of Return on Assets
(ROA) Against Tobin’s Q: Studies in Food and Beverage Company in
Indonesia Stock Exchange Years 2007-2011. International Journal of Science
and Research, 2(1), 2319–7064.

Asiri, B. K., & Hameed, S. A. (2014). Financial Ratios and Firm ’ s Value in the
Bahrain Bourse.

Astutik, D. (2017). Pengaruh Aktivitas Rasio Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan


(Studi Pada Industri Manufaktur). Jurnal Ilmu & Riset Manajemen, 9(1), 32–
49.

Bagus, I. G., Pratama, A., & Wiksuana, I. G. B. (2016). Pengaruh Ukuran


Perusahaan dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas
Sebagai Variabel Mediasi. Jurnal Manajemen, 5(2), 1338–1367.

Brigham, E. F., & Daves, P. (2010). Intermediate Financial Management, Tenth


Edition (10th ed.). South Wetstern: Cengage Learning.

Brigham, E., & Houston, J. (2011). Fundamental of Financial Management (11th


ed.). Cengage Learning.

Dita Novita Sari, M., & Mawardi, W. (2017). Determinan of Profitability and its
Impact On Firm Value: Evidence From Indonesia Stock Exchange.

Emerson, H. (1909). Eficiency As A Basic For Operation And Wages. New York:
The Engineering Magazine.

Erlina, Sri Mulyani, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis : Untuk Akuntansi dan
Manajemen, Cetakan Pertama USU Press, Medan.

Fahmi, I. (2014). Analisa Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Fajaria, A. Z. (2018). The Effect of Profitability, Liquidity, Leverage and Firm


Growth of Firm Value with its Dividend Policy as a Moderating Variable.
International Journal of Managerial Studies and Research, 6(10), 55–69.

66
Gamayuni, R. R. (2015). The Effect Of Intangible Asset , Financial Performance
and Financial Policies on The Firm Value. International Journal of Economics
and Financial Issues, 4(01), 202–212.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23


(Edisi 8.). Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Gustian, D. (2017). Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Keputusan Investasi, dan


Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi, 5 (1), 1-
12.

Harahap, S. S. (2013). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Harmono. (2009). “Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard


(Pendekatan Teori, Kasus,dan Riset Bisnis).” Jakarta: Bumi Aksara.

Husna, A., & Satria, I. (2019). Effects of Return on Asset, Debt To Asset Ratio,
Current Ratio, Firm Size, and Dividend Payout Ratio on Firm Value.
International Journal of Economics and Financial Issues, 9(5), 50–54.

Kahfi, M. F., Pratomo, D., & Aminah, W. (2018). Pengaruh Current Ratio , Debt
To Equity Ratio , Total Assets Turnover Dan Return On Equity Terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food and
Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011 – 2016).
E-Proceeding of Management, 5(1), 566–574.

Karanovic, G. S. B. dan S. B. (2010). Financial Analysis Fundament for Assessment


The Value of The Company.

Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Satu. Cetakan Ketujuh. jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.

Lumapow, L. S., & Tumiwa, R. A. F. (2017). The Effect of Dividend Policy, Firm
Size, and Productivity to The Firm Value. Research Journal of Finance and
Accounting, 8(22), 20–24.

Mamduh Hanafi dan Abdul Halim. (2012). Analisis Laporan Keuangan.


Yogyakarta: (UPP) STIM YKPN.

Manurung, A. H. (2012). Teori Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Adler


Manurung Press.

Marsh, P. (1982). The Choice Between Equity and Debt: An Empirical Study. The
Journal of Finance, 37(1), 121–144.

67
Marsha, N., & Murtaqi, I. (2017). the Effect of Financial Ratios on Firm Value in
the Food and Beverage Sector of the Idx. Journal of Business and
Management, 6(2), 214–226.

Michael, H. R. (2019). The Effect Of Financial Ratio On Company Value With


Inflation As A Moderation Variable. Jurnal Akuntansi, 23(1), 33.

Mujeeb-U-Rehman Bhayo. (2011). An Idiosyncratic Explanation Of Earnings-


Price Ratio Based On Financial Statement Analysis. International Journal of
Business and Social Science, 2(9), 243–249.

Ngurah, A. A., Adi, D., & Lestari, P. V. (2016). Pengaruh Kebijakan Dividen,
Likuiditas, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusaan.
Jurnal Manajemen, 5(7), 4044–4070.

Noerirawan, M. R. (2012). Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Perusahaan


Terhadap Nilai Perusahaan.

Nurminda, A., Isynuwardhana, D., & Nurbaiti, A. (2017). Pengaruh Profitabilitas,


Leverage, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada
Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Barang dan Konsumsi yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015). 4(1), 542–549.

Pascareno, B. E., & Siringoringo, H. (2016). The effect of financial performance


on company’s value moderated by dividend policy. 370–377.

Puspitasari, D. (2013). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan


(Studi Empiris Di Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Pada Bei
Tahun 2011-2013). Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 3(6), 1–15.

Putri, P. A. (2015). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan


ROA sebagai Varibael Intervening pad Perusahaan Manufaktur Food and
Beverage di BEI. Business, 24(2), 1–11.

Rinnaya, I. Y., Andini, R., & Oemar, A. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Rasio
Aktivitas, Keputusan Pendanaan Keputusan Investasi Terhadap Nilai
Perusahaan. Journal Of Accounting, 2(2), 1–18.

Rizqia, D. A., Aisjah, S., Program, P., & Java, E. (2013). Effect of Managerial
Ownership , Financial Leverage , Profitability , Firm Size , and Investment
Opportunity on Dividend Policy and Firm Value. 4(11), 120–130.

Ross, S. A. (1977). Determination of Financial Structure: the Incentive-Signalling


Approach. Bell J Econ, 8(1), 23–40.

68
Sabrin, Buyung Sarita, Dedy Takdir, S. (2016). The Effect of Profitability on Firm
Value in Manufacturing Company at Indonesia Stock Exchange. The
International Journal Of Engineering And Science (IJES), 5(10), 81–89.

Sadi’ah, K. (2018). the Effect of Corporate Financial Ratio Upon the Company
Value. The Accounting Journal of Binaniaga, 3(02), 75.

Sanusi, Anwar. (2017). Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Sondakh, R. (2019). The Effect Of Dividend Policy, Liquidity, Profitability And


Firm Size On Firm Value In Financial Service Sector Industries Listed In
Indonesia Stock Exchange 2015-2018 Period. Journal of Chemical
Information and Modeling, 08.

Sucuahi, W., & Cambarihan, J. M. (2016). Influence of Profitability to the Firm


Value of Diversified Companies in the Philippines. Accounting and Finance
Research, 5(2).

Sudiyatno, B., Puspitasari, E., & Kartika, A. (2012). The Company’s Policy, Firm
Performance, and Firm Value: An Empirical Research on Indonesia Stock
Exchange. American International Journal of Contemporary Research, 2(12),
30–40.

Sukmawardini, D., & Ardiansari, A. (2018). the Influence of Institutional


Ownership . Profitability ,. 7(2).

Suwardika, I. N. A., & Mustanda, I. K. (2017). Pengaruh Leverage, Ukuran


Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan Properti.

Tahu, G. P., & Susilo, D. D. B. (2017). Effect of Liquidity , Leverage and


Profitability to The Firm Value (Dividend Policy as Moderating Variable) in
Manufacturing Company of Indonesia Stock Exchange.

Utami, R. B., & Prasetiono. (2016). Analisis Pengaruh Tato, Wcto, Dan Der
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Roa Sebagai Variabel Intervening ( Studi
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode
Tahun 2009-2013). Jurnal Studi Manajemen Dan Organisasi, 13.

https://www.idx.co.id/

https://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-01316389/pertumbuhan-industri-
makanan-dan-minuman-sumbang-635-terhadap-pdb-nasional

69
Lampiran 1

Daftar Populasi Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang


Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2018

No Kode Emiten Nama Emiten


1 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
2 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk
3 CAMP Campina Ice Cream Industry Tbk
4 CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
5 CLEO Sariguna Primatirta Tbk
6 DLTA Delta Djakarta Tbk
7 HOKI Buyung Poetra Sembada Tbk
8 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
9 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
10 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
11 MYOR Mayora Indah Tbk
12 PCAR Prima Cakrawala Abadi Tbk
13 PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk
14 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk
15 SKBM Sekar Bumi Tbk
16 SKLT Sekar Laut Tbk
17 STTP Siantar Top Tbk
18 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Tranding Company
Tbk

70
Lampiran 2

Data Perkembangan CR, DER, ROA, TATO, dan PBV pada


Perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman Tahun 2014-2018

SEKTOR
MAKANAN CR DER ROA TATO PBV
NO. TAHUN
DAN (X1) (X2) (X3) (X4) (Y)
MINUMAN
2014 1.31 13.82 3.09 3.05 1.78
2015 1.37 13.12 7.05 2.42 1.58
1. CEKA 2016 2.00 60.54 17.46 2.78 1.85
2017 1.97 54.16 7.66 1.46 1.80
2018 4.11 19.59 7.82 2.73 1.79
2014 3.71 29.70 28.99 2.22 9.12
2015 4.73 22.16 18.44 1.50 5.85
2. DLTA 2016 5.60 28.27 21.20 1.43 4.85
2017 6.10 27.09 20.81 1.56 4.16
2018 5.73 28.58 22.14 0.57 4.38
2014 1.33 65.57 10.11 1.25 6.03
2015 1.32 59.84 12.55 1.18 5.74
3. ICBP 2016 1.45 56.16 12.51 0.07 5.08
2017 1.42 35.67 11.16 1.13 4.23
2018 1.16 51.29 13.50 1.11 1.49
2014 0.87 51.97 5.93 1.73 1.64
2015 0.83 52.99 3.28 1.67 1.44
4. INDF 2016 0.71 87.65 18.64 1.72 2.53
2017 0.74 88.02 5.80 1.78 1.48
2018 0.65 99.44 5.08 1.74 2.34
2014 0.44 302.81 35.57 1.44 15.45
2015 0.48 174.04 23.60 1.19 22.52
5. MLBI 2016 0.57 177.17 43.11 1.44 20.12
2017 0.70 135.65 52.62 1.37 27.01
2018 0.66 147.43 42.33 1.30 28.82
2014 2.04 159.91 3.93 1.41 4.51
2015 2.32 118.31 10.97 1.32 5.20
6. MYOR 2016 2.20 106.20 10.69 1.46 5.82
2017 2.34 102.76 10.85 1.45 6.09
6.81
2018 2.60 105.85 9.95 1.43

71
SEKTOR
MAKANAN CR DER ROA TATO PBV
NO. TAHUN
DAN (X1) (X2) (X3) (X4) (Y)
MINUMAN
2014 1.15 63.96 4.48 1.44 3.49
2015 0.92 91.24 6.81 1.43 3.54
7. PSDN 2016 0.89 33.28 5.55 1.41 3.46
2017 0.94 33.02 4.60 2.03 3.89
2018 0.76 38.67 6.62 1.87 0.56
2014 0.31 123.13 8.75 1.90 8.87
2015 0.49 127.65 9.94 1.85 6.53
8. ROTI 2016 0.59 102.31 9.53 1.92 6.81
2017 1.28 61.63 2.92 1.62 2.74
2018 1.22 50.58 2.84 1.57 2.50
2014 1.89 116.14 5.92 2.10 1.30
2015 1.79 147.97 6.27 2.04 1.63
9. SKLT 2016 1.77 91.82 4.47 1.68 0.67
2017 1.76 106.82 4.56 1.47 2.42
2018 1.82 120.23 5.23 1.46 3.00
2014 2.86 107.90 7.21 1.32 4.56
2015 2.91 90.23 9.62 1.36 3.87
10. STTP 2016 2.74 99.90 7.40 1.19 3.53
2017 2.94 69.11 9.17 2.36 4.07
2018 2.08 59.75 9.64 1.09 2.93
2014 2.46 38.73 9.66 1.32 4.69
2015 2.78 36.49 14.73 1.31 4.02
11. ULTJ 2016 4.79 31.44 16.69 1.27 3.73
2017 3.47 33.19 13.67 0.99 3.50
2018 4.35 36.30 12.57 0.98 3.22

72
Lampiran 3

Hasil Uji SPSS

Output Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CR 55 .31 6.10 2.0076 1.45155
DER 55 13.12 302.81 79.7682 52.95142
ROA 55 2.84 52.62 12.6489 10.55745
TATO 55 .07 3.05 1.5616 .50674
PBV 55 .56 28.82 5.4735 6.01863
Valid N (listwise) 55

Output Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 55
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.54885019
Most Extreme Differences Absolute .117
Positive .117
Negative -.108
Test Statistic .117
Asymp. Sig. (2-tailed) .057c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

73
Output Uji Normalitas Kurva Normal

Output Uji Normalitas Garis Normal P.P Plot

74
Output Uji Heterokedastisitas

Output Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1.225 1.744 .702 .486
CR -.916 .294 -.221 -3.116 .003 .714 1.400
DER .018 .009 .162 2.145 .037 .632 1.583
ROA .450 .038 .790 11.710 .000 .788 1.270
TATO -.689 .737 -.058 -.936 .354 .933 1.072
a. Dependent Variable: PBV

75
Output Uji Autokorelasi

Model Summaryb
Change Statistics
R Adjusted R Std. Error of R Square F Sig. F Durbin-
Model R Square Square the Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
1 .906a .821 .806 2.64884 .821 57.197 4 50 .000 2.103
a. Predictors: (Constant), TATO, DER, ROA, CR
b. Dependent Variable: PBV

Output Regresi Liniear Berganda

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1.225 1.744 .702 .486
CR -.916 .294 -.221 -3.116 .003 .714 1.400
DER .018 .009 .162 2.145 .037 .632 1.583
ROA .450 .038 .790 11.710 .000 .788 1.270
TATO -.689 .737 -.058 -.936 .354 .933 1.072
a. Dependent Variable: PBV

Output Uji t

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1.225 1.744 .702 .486
CR -.916 .294 -.221 -3.116 .003 .714 1.400
DER .018 .009 .162 2.145 .037 .632 1.583
ROA .450 .038 .790 11.710 .000 .788 1.270
TATO -.689 .737 -.058 -.936 .354 .933 1.072
a. Dependent Variable: PBV

76
Output Uji f

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1605.270 4 401.317 57.197 .000b
Residual 350.818 50 7.016
Total 1956.088 54
a. Dependent Variable: PBV
b. Predictors: (Constant), TATO, DER, ROA, CR

Output Uji R2

Model Summaryb
Change Statistics
R Adjusted R Std. Error of R Square F Sig. F Durbin-
Model R Square Square the Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
1 .906a .821 .806 2.64884 .821 57.197 4 50 .000 2.103
a. Predictors: (Constant), TATO, DER, ROA, CR
b. Dependent Variable: PBV

77

Anda mungkin juga menyukai