Anda di halaman 1dari 156

PENGARUH DAYA TARIK IKLAN KUALITAS PRODUK

DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

JAMU TOLAK ANGIN PT. SIDO MUNCUL


(Studi Kasus Pada Masyarakat di Kelurahan Pondok Karya, Pondok Aren)

Oleh :

Lilis Nurul Husnah

NIM : 205081000183

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M
ABSTRACT

This research has a purpose: To analyze the influence of advertising appeal,


product quality and brand image simultaneously on purchase decisions, to
analyze the influence of advertising appeal, product quality and brand image to
the purchasing decision, To analyze the variables which most influence on
purchase decisions .

This research uses multiple regression analysis. Data used in this reseach using
primary data to obtained from the answers of respondents who consumed Tolak
Angin and have a taste properties are given several questions. The sample in this
research are all consumers who consume Reject Wind.

The results of this research indicate that there are significant variables
simultaneously at Fascination Advertising, Product Quality and Brand Image on
Purchase Decision and also showed variable Fascination Advertising, Product
Quality and Brand Image has a significant partial to Buying Decision. In the test
there is determination of the influence of 88.4% which affects the purchase
decision is explained by variables Fascination Advertising, Product Quality and
Brand Image, while the remaining 19.6% influenced by other variables and not
included in this regression analysis.

Keywords: Attractiveness Advertising, Product Quality, Brand Image, Purchase


Decision

iii
ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan: Untuk menganalisis pengaruh daya tarik iklan,
kualitas produk dan citra merek secara simultan terhadap keputusan pembelian,
Untuk menganalisis besarnya pengaruh daya tarik iklan, kualitas produk dan citra
merek terhadap keputusan pembelian, Untuk menganalisis variabel mana yang
paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Penelitian ini menggunakan analisa regresi linier berganda. Data yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari jawaban dari
responden yang mengkonsumsi tolak angina dan telah merasakan khasiatnya yang
diberikan beberapa pertanyaan. Pemilihan sampel pada penelitian ini adalah
semua konsumen yang mengkonsumsi Tolak Angin.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada
variabel Daya Tarik Iklan, Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap Keputusan
Pembelian. Hasil penelitian ini juga menunjukkan variabel Daya Tarik Iklan,
Kualitas Produk dan Citra Merek berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
Keputusan Pembelian. Pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar 88,4% yang
mempengaruhi Keputusan Pembelian yang dijelaskan oleh variabel Daya Tarik
Iklan, Kualitas Produk dan Citra Merek, sedangkan sisanya 19,6% dipengaruhi
oleh variabel lain dan tidak termasuk kedalam analisis regresi ini.

Kata kunci: Daya Tarik Iklan, Kualitas Produk, Citra Merek, Keputusan
Pembelian

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : LILIS NURUL HUSNAH


NIM : 205081000183
Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen Pemasaran
Tempat/ Tgl Lahir : Tangerang, 7 Desember 1987
Alamat : Jl. Ceger Raya RT. 011/01 No.2 Pd. Karya-Pd.Aren
Nama Orang Tua : Bpk. Syahroni HS dan Ibu Siti Hawa
Riwayat Pendidikan :
1. Lulus SDN Pondok Betung V Tahun 1999
2. Lulus SLTP Perwira Jakarta Tahun 2002
3. Lulus SMU Negeri 29 Jakarta Tahun 2005
4. Terdaftar sebagai Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis jurusan Manajemen UIN Syarif Hidayatullah
Tahun 2005
Pekerjaan : Guru Honorer
NUPTK : 3539 7656 6730 0003
Jabatan : Guru Bidang Study
Unit Kerja : SDN PONDOK BETUNG 04
Alamat : Jl. Pondok Betung Raya No.17, Pondok Aren, Tangsel

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul :

“Pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas Produk, Dan Citra Merek Terhadap

Keputusan Pembelian Jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul” (Studi kasus pada

masyarakat di Kelurahan Pondok Karya, Pondok Aren). Shalawat serta salam tak

lupa penulis panjatkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta seluruh

keluarganya, para sahabat, dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang ikut mendukung dan membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini, baik secara moril maupun materiil, khususnya kepada:

1. Allah SWT atas rahmat, rizqi, dan keridhoan-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari

zaman jahiliyyah menuju zaman yang terang-benderang.

3. Kedua Orang Tuaku, Mama yang selalu mendoakanku. Khusus untuk

Babeh, yang telah mendidik dan membesarkanku dengan sabar. Maaf

penulis tidak dapat memenuhi harapan utuk lulus tepat waktu. Semoga

cepat mendapat Ibu baru. ^^

4. Abang-abang serta adek-adekku. Terima kasih dukungannya dan

doanya.

v
5. Bpk. Dr. Yahya Hamja, MM Bpk. Suhendra S.Ag., MM selaku

pembimbing I dan II yang telah banyak membantu, mengarahkan,

memberi saran, nasihat, meluangkan waktu serta motivasinya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Bpk. Prof. Dr. H. Abdul Hamid, Ms selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Seluruh Dosen dan Staff Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang

telah banyak membantu penulis, penulis hanya bisa mengucapkan

banyak terima kasih.

8. Saudara-saudaraku, khususnya Cing Lilis, Miss Ulfah yang selalu

memberikan semangat, menghibur dan tempat bersandar dikala penulis

membutuhkan sosok “ibu”. Terima kasih banyak.

9. Seluruh teman-teman angkatan 2005 FEB UIN,, terima kasih

dukungannya yang selalu mengatakan “ayo lis, pasti bisa”.

10. KEPRIE Brother n Sista’ yang setia dengan Gayo Residence: Ncang

(KK slank), Randi (Voc. Golliath band), Mamas (Voc. Hello Band),

JP, riQ, Vemao, Zomi, Dedi, Iwan, Nci, Ucox, Uun, Ratih. Yuk

kumpul lagi..

11. my soulmate, Ricky Muliana yang selalu menemani penulis saat sedih

maupun senang.. Cepet lulus juga ya ayy,, biar niat baik kita segera

terlaksana.. ^^

12. Keluarga besar aa tercinta. Terima kasih dukungannya dan doanya

kepada kami.

vi
13. Arina FC: Mas Timbul Pardikin, Mas Alie Irno (Doyok), Mas Temon

yang sudah mau direpotin oleh penulis dalam pembuatan skripsi

maupun tugas-tugas lainnya. Hehe. Makasih banyak yaa mas-mas

elek..

14. Seluruh pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung,

maupun tidak langsung kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini. Maaf penulis tidak dapat menyebutkan satu per satu.. pokoknya,

terima kasih banyak atas motivasi dan bantuannya.

Dalam penelitian ini, penulis menyadari betul masih banyak kekurangan

disana-sini. Oleh sebab itu, penulis membuka diri untuk menerima kritik dan

saran dari semua pihak yang terkait penelitian ini sehingga penulis dapat

memperbaiki dan menyempurnakan penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat

memberikan manfaat kepada semua pihak terkait.

Jakarta, Januari 2010

Penulis

vii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi ...................................................................... i


Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ................................................. ii
Abstract ..................................................................................................... iii
Abstrak ...................................................................................................... iv
Kata Pengantar .......................................................................................... v
Daftar Isi .................................................................................................... viii
Daftar Tabel ............................................................................................... xi
Daftar Gambar ........................................................................................... xv
Daftar Lampiran ......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran .................................................. 7
1. Manajemen Pemasaran .......................................... 8
B. Pengertian Iklan ........................................................... 9
1. Tujuan Periklanan ................................................. 11
2. Memutuskan Anggaran Periklanan ....................... 13
3. Memilih Pesan Periklanan .................................... 15
4. Keputusan Tentang Media .................................... 17
5. Mengevaluasi Efektifitas Periklanan .................... 19
C. Fungsi Periklanan ........................................................ 19
1. Memberi Informasi ............................................... 19
2. Membujuk atau Mempengaruhi ........................... 20
3. Menciptakan Kesan .............................................. 20
4. Memuaskan Keinginan ........................................ 20
D. Hubungan antara Iklan dengan Keputusan Pembelian 20
E. Kualitas Produk ........................................................... 22
viii
1. Pengertian Produk ................................................. 22
2. Kualitas Produk ..................................................... 23
3. Dimensi Kualitas Produk ...................................... 25
F. Citra Merek .................................................................. 25
1. Citra Merek (Brand Image) ................................... 25
2. Hubungan antara Citra Merek dengan Keputusan
Pembelian ............................................................. 29
G. Keputusan Pembelian .................................................. 30
1. Pengenalan Kebutuhan .......................................... 31
2. Pencarian Informasi ............................................... 32
3. Evaluasi Alternatif ................................................. 32
4. Keputusan Pembelian ............................................. 32
5. Perilaku Pasca Pembelian ...................................... 32
H. Penelitian Terdahulu ................................................... 33
I. Kerangka Pikiran ......................................................... 37
J. Hipotesis ...................................................................... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................... 40
B. Metode Penentuan Sampel........................................... 40
C. Metode Pengumpulan Data ........................................ 41
D. Metode Analisis ........................................................... 42
1. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................ 43
2. Analisis Kuantitatif ............................................... 44
E. Operasional Variabel Penelitian .................................. 52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................ 56
1. Sejarah Singkat Tolak Angin PT. SidoMuncul ..... 56
2. Visi dan Misi PT. SidoMuncul .............................. 57
3. Sumber Daya Manusia .......................................... 57
4. Fasilitas Pabrik ...................................................... 58
5. Agrowisata ........................................................... 59
ix
6. Kerjasama Ilmiah ................................................. 61
B. Karakteristik Responden ............................................. 62
C. Hasil dan Pembahasan ................................................. 63
1. Validitas dan Reliabilitas ....................................... 63
2. Penemuan dan Pembahasan .................................. 66
D. Uji Asumsi Klasik ........................................................ 92
1. Uji Normalitas Data ............................................... 92
2. Uji Multikolinieritas ............................................... 93
3. Uji Autokorelasi ...................................................... 94
4. Uji Heterosekreditas ............................................. 94
E. Interpretasi ................................................................... 102
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................. 106
B. Implikasi ...................................................................... 107
C. Saran ............................................................................. 107
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 109
Lampiran 1 Lembar Kuesioner .............................................................. 111
Lampiran 2 Data Mentah ....................................................................... 116
Lampiran 3 Hasil Uji Regresi ................................................................ 121

x
DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman


3.1 Operasional Variabel Penelitian 55
4.1 Data Responden 64
4.2 Hasil Try Out Item Instrumen Pengaruh Daya Tarik 67
Iklan, Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap
Keputusan Pembelian
4.3 Iklan Tolak Angin PT. SidoMuncul menginformasikan 69
kepada saya mengenai produk tersebut
4.4 Iklan Tolak Angin PT. SidoMuncul membujuk saya untuk 70
menggunakan produk tersebut
4.5 Iklan Tolak Angin PT. SidoMuncul mengingatkan saya 70
untuk menggunakan produk tersebut
4.6 Gaya iklan Tolak Angin PT. SidoMuncul sesuai dengan 71
produk tersebut
4.7 Iklan Tolak Angin PT. SidoMuncul menyentuh hati 71
4.8 Slogan Tolak Angin PT. SidoMuncul (“Orang pintar, 72
minum Tolak Angin”) sudah sesuai dengan iklan tersebut
4.9 Menurut saya, format iklan secara keseluruhan sudah bagus 73
4.10 Menurut saya, iklan Tolak Angin PT. SidoMuncul tidak 73
melanggar norma sosial
4.11 Saya menyaksikan iklan Tolak Angin PT. SidoMuncul di 74
televisi
4.12 Saya mengetahui iklan Tolak Angin PT. SidoMuncul dari 74
Radio
4.13 Saya melihat iklan Tolak Angin PT. SidoMuncul di media 75
cetak, seperti majalah dan koran
4.14 Saya merasa mutu dan kualitas dari produk jamu Tolak 76
Angin PT. SidoMuncul sangat terpercaya
4.15 Bahan-bahan yang dipergunakan dalam pembuatan jamu 76
xi
Tolak Angin PT. SidoMuncul merupakan bahan-bahan 76
alami
4.16 Kemasan Tolak Angin praktis dan mudah dibawa kemana 77
saja
4.17 Cara penggunaan yang praktis, memungkinkan jamu Tolak 77
Angin PT. SidoMuncul dibawa kemana saja dan dikonsumsi
dimanapun saya berada
4.18 Tolak Angi PT. SidoMuncul berguna untuk mengobati 78
masuk angin, mual, kembung, letih dan pusing
4.19 Saya mudah mendapatkan produk jamu Tolak Angin 79
PT. SidoMuncul
4.20 Produk Tolak Angin PT. SidoMuncul merupakan produk 79
asli buatan Negeri sendiri
4.21 Menurut saya, karakteristik desain kemasan sesuai dengan 80
produk Tolak Angin PT. SidoMuncul
4.22 Menurut saya, bahan-bahan yang dipergunakan oleh jamu 80
Tolak Angin PT. SidoMuncul sesuai untuk menyembuhkan
penyakit masuk angin beserta gejala-gejalanya
4.23 Setiap saya mengalami gejala-gejala masuk angin, saya 81
selalu mengkonsumsi produk jamu Tolak Angin
PT. Sidomuncul
4.24 Kemasan jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul sangat menarik 82
4.25 Produk jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul merupakan 82
pemimpin pasar/ market leader dalam industri jamu di
Indonesia
4.26 Produk jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul mempunyai 83
cakupan pasar yang luas di Indonesia
4.27 Produk jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul mempunyai 83
merek yang mudah diingat
4.28 Produk jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul mempunyai 84
merek yang mudah untuk diucapkan/ dilafalkan
xii
4.29 Jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul merupakan merupakan 85
merek yang sangat terkenal di masyarakat
4.30 Jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul merupakan merek jamu 85
favorit di masyarakat
4.31 Saya merasa perlu mengkonsumsi jamu Tolak Angin pada 86
saat saya mengalami masuk angin dan gejala-gejalanya
4.32 Saya tertarik mencoba produk jamu Tolak Angin PT. 87
SidoMuncul
4.33 Saya tertarik mengkonsumsi jamu Tolak Angin PT. Sido- 87
Muncul karena membaca kegunaannya dan bahan-bahan
yang digunakan yang tertera pada kemasan jamu Tolak
Angin PT. SidoMuncul
4.34 Saya mengetahui produk Tolak Angin PT. Sidomuncul dari 88
iklan
4.35 Saya mengetahui produk Toalk Angin PT. SidoMuncul dari 88
orang lain (teman, keluarga, dll)
4.36 Saya mengetahui Tolak Angin PT. SidoMuncul dari media 89
massa
4.37 Saya yakin dengan produk jamu Tolak Angin PT. Sido- 89
Muncul dibandingkan merek lain
4.38 Saya yakin dengan produk jamu Tolak Angin PT. Sido- 90
Muncul karena terbiasa mengkonsumsinya
4.39 Teman saya menyatakan produk Tolak Angin PT. Sido- 90
Muncul itu berkualitas
4.40 Menurut saya, ada manfaat dari mengkonsumsi jamu Tolak 91
Angin PT. SidoMuncul
4.41 Menurut saya, harga jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul 92
sesuai dengan kualitas produknya
4.42 Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak Angin PT. Sido- 92
Muncul, saya merasa produk tersebut sangat bagus
4.43 Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak Angin PT. Sido- 93
xiii
Muncul, saya akan membeli kembali produk tersebut
4.44 Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak Angin PT. Sido- 93
Muncul, saya menganjurkan hal yang positif kepada
konsumen lain
4.45 Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak Angin PT. Sido- 94
Muncul, saya merasakan kepuasan
4.46 Uji Multikolinieritas 93
4.47 Uji Autokorelasi 94
4.48 Uji Determinasi (R2) 96
4.49 Uji F 97
4.50 Uji T 98
4.51 Uji Regresi Berganda 104

xiv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman


2.1 Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap 31
2.2 Model Penelitian Kerangka Berpikir 37
4.1 Data responden menurut jenis kelamin 62
4.2 Data responden menurut usia 62
4.3 Uji Normalitas Data (P-P Plot) 92
4.4 Scatter Plot (Uji Heterosekreditas) 95

xv
DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman


Lampiran 1 Lembar Kuesioner 111
Lampiran 2 Data Mentah 116
Lampiran 3 Hasil Uji Regresi (Frekuensi Data) 121

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Trend hidup masyarakat dalam bidang pengobatan agaknya sudah mulai

bergeser dari pengobatan modern menuju ke pengobatan tradisional.

Masyarakat mulai menyukai menggunakan ramuan-ramuan tradisional

daripada obat-obat kimia.banyak faktor yang mempengaruhi salah satunya

adalah harga obat-obat kimia yang semakin mahal. Gaya hidup “back to

nature” ini membuat persaingan bisnis jamu menjadi semakin ketat, Banyak

produsen jamu berlomba-lomba untuk dapat memenangkan persaingan dan

memperoleh konsumen atau pangsa pasar baru. Penggunaan media-media baik

melalui media cetak (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik

(televisi, radio) serta media internet akan dimanfaatkan secara optimal guna

mengembangkan usaha atau bisnisnya.

Persaingan dunia usaha yang semakin ketat khususnya dalam bidang

pengobatan mengharuskan para produsen jamu bersaing di pasar untuk

mempertahankan produknya. Pemasaran yang terjadi saat ini merupakan

pertempuran persepsi konsumen dan bukan lagi sekedar pertempuran produk.

Produk yang memiliki kualitas, model dan features yang relatif sama dapat

memiliki kinerja yang berbeda da pasar, hal ini disebabkan karena adanya

perbedaan persepsi di benak konsumen. Salah satu aset yang dapat digunakan

untuk membangun persepsi adalah merek (brand). Menurut Kotler (1997),

1
merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi hal-

hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari

seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk

pesaing.

Setiap pemain pasar dituntut untuk bisa memperlihatkan identitas

produknya (merek) dibanding dengan pesaing. Basis pembeda ini sangat

penting karena basis pembeda ini akan digunakan konsumen untuk memilih

suatu merek daripada produk yang lain. Salah satu cara yang dapat dilakukan

untuk menekankan basis pembeda adalah melalui brand association. Brand

association adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah

merek (Aaker, 1991: 109). (www.belajar-blog-88.blogspot.com).

Brand association sebagai salah satu bagian dari brand equity dapat

menjadi pijakan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian dan dapat

meningkatkan loyalitas konsumen pada merek tersebut. Perusahaan juga dapat

menggunakan brand association untuk menetapkan positioning produknya.

Asosiasi-asosiasi terhadap suatu merek (brand association) jumlahnya

sangat banyak, tetapi tidak semuanya mempunyai makna yang berarti.

Kumpulan asosiasi yang mempunyai makna akan menimbulkan suatu

rangkaian yang disebut brand image (Aaker, 1991 : 109). Brand image yang

positif adalah berbagai asosiasi merek sesuai harapan pemilik merek.

Tentunya untuk mendapatkan brand image positif sesuai harapan pemiliknya,

harus dilakukan upaya untuk mengarahkan persepsi-persepsi yang diharapkan

2
muncul dan terkait dengan merek tersebut. Persepsi-persepsi yang diharapkan

itu harus, dikomunikasikan secara konsisten di benak target pasar.

Keadaan tersebut disadari benar oleh produsen jamu Tolak Angin

SidoMuncul. Oleh sebab itu PT. SidoMuncul melakukan basis pembeda

dengan brand association yaitu melalui periklanan yang menarik.

Masyarakat diajak untuk berpartisipasi dalam menentukan sikap atau

pilihan akan produk-produk yang ditawarkan. Sehingga strategi komunikasi

yang disampaikan lewat iklan harus dibuat semenarik mungkin untuk menarik

perhatian masyarakat. Mengingat iklan pada dasarnya adalah segala bentuk

pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media yang ditujukan

pada sebagian atau seluruh masyarakat. (Kasali,1992). Iklan merupakan salah

satu jalan menuju pangsa pikiran konsumen, sehingga periklanan sangat

penting karena faktor pendeknya daya ingat manusia. Konsumen selalu dijejeli

dengan berbagai informasi baru,sehingga harus selalu dilakukan suatu usaha

yang dapat membuat produk perusahaan selalu diingat oleh konsumen.

Sehingga citra produk yang ingin disampaikan oleh perusaahaan lewat iklan

sesuai dengan citra produk yang dipersepsi oleh konsumen.

Iklan-iklan yang dikeluarkan PT. Sidomuncul secara tidak langsung

memberi gambaran betapa industri jamu saat ini sudah sejajar dan bisa

bersaing dengan obat-obat lainnya. (Yusniar, 2008). “Jamu yang selama ini

diposisikan sebagai produk kesehatan tradisional dan hanya diperuntukkan

bagi masyarakat kelas bawah diubah oleh perusahaan jamu yang

3
menggunakan bahan alami negeri sendiri dengan membangun industri jamu

lewat sentuhan modern” (Yusniar, 2008 : 1).

PT. SidoMuncul berusaha menciptakan citra yang baik terhadap produk

jamu sebagai bagian dari industri produk kesehatan (Merawat Brand dengan

Hati, 2007). “Dibandingkan perusahaan jamu sejenis, PT. Sidomuncul harus

diakui sangat progresif. Banyak upaya yang ditempuh perusahaan yang

dilakukan demi meningkatkan citra jamu. Boleh dikata, PT. Sidomuncul dua

tiga langkah lebih maju dibandingkan perusahaan jamu lainnya dalam

memperkenalkan produk yang lebih baik.” (Kaban, 2003 : 2) (www.

digilib.petra.ac.id).

Untuk itu penulis mencoba melakukan penelitian ini dalam bentuk skripsi

dengan judul “PENGARUH DAYA TARIK IKLAN, KUALITA PRODUK

DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JAMU

TOLAK ANGIN PT. SIDOMUNCUL” (Studi Kasus Pada Masyarakat di

Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh daya tarik iklan, kualitas produk dan citra merek

secara simultan terhadap keputusan pembelian?

2. Seberapa besar pengaruh daya tarik iklan, kualitas produk dan citra merek

secara parsial terhadap keputusan pembelian?

4
3. Variabel mana yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk menganalisis pengaruh daya tarik iklan, kualitas produk dan

citra merek secara simultan terhadap keputusan pembelian.

b. Untuk menganalisis besarnya pengaruh daya tarik iklan, kualitas

produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian.

c. Untuk menganalisis variabel mana yang paling berpengaruh terhadap

keputusan pembelian.

2. Manfaat

Berdasarkan tujuan di atas, maka penelitian ini diharapkan bermanfaat

bagi :

a. Peneliti

Sebagai bahan pembelajaran dan penelitian serta sebagai syarat

kelulusan untuk mendapatkan gelar S1.

b. Perusahaan

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan oleh pihak produsen

Tolak Angin yaitu PT. SidoMuncul sebagai informasi dan referensi

dalam hal periklanan dan peningkatan kualitas dan citra produknya.

5
c. Akademisi

Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang berminat untuk

melakukan penelitian lebih lanjut mengenai periklanan dalam dunia

pemasaran.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pemasaran

Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari

sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (2002:7) memberikan definisi

pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial dimana individu atau

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

penciptaan, pewarnaan, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai dengan

orang atau kelompok lain.

Menurut Donald Trump (2007:9), Pemasaran adalah tentang manusia.

Pemasaran adalah tentang memahami apa yang diinginkan orang, kemudian

berupaya untuk memberi hal yang diinginkan itu pada mereka dengan harga

yang bersedia mereka bayar dan harga yang akan memberi anda keuntungan

yang pantas.

Pemahaman pemasaran bagi pihak pemasaran sangat penting dalam

rangka pengenalan kebutuhan dan keinginan pelanggan, penentuan pasar

sasaran mana yang dapat dilayani dengan sebaik-baiknya oleh perusahaan,

serta merancang produk, jasa dan program yang tepat untuk melayani pasar

tersebut.

Kotler (2005:10) mendefinisikan Pemasaran adalah proses sosial yang

dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

7
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas

mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.

Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler (2005:10) mendefinisikan

Pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan

harga, promosi, dan penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan

pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.

Sedangkan Assauri (1999:4) mendefinisikan pemasaran sebagai usaha

menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-

orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan

promosi dan komunikasi yang tepat.

Dari definisi di atas menunjukkan bahwa pemasaran merupakan

serangkaian prinsip untuk memilih pasar sasaran (target market),

mengevaluasi kebutuhan konsumen, mengembangkan barang dan jasa,

pemuas keinginan, memberikan nilai kepada konsumen dan laba bagi

perusahaan.

1. Manajemen Pemasaran

Menurut Tjiptono (2002:16) adalah “Manajemen pemasaran adalah

proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi penentuan harga, promosi dan

distribusi barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan

kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi”.

Sedangkan menurut Kotler (2005:11) Manajemen Pemasaran adalah

seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaranserta mendapatkan,

8
mempertahankan, dan menambah jumlah pelanggan melalui penciptaan,

penyampaian, dan pengkomunikasian nilai pelanggan yang unggul.

B. Pengertian Iklan

Kata iklan berasal dari bahasa Yunani, yang artinya lebih kurang adalah

menggiring orang pada gagasan. (M. Nasir Ibrahim, 2007:47).

Pengertian iklan secara komprehensif adalah “semua bentuk aktifitas

untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara

nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu. Caples, John, (1997) dalam

Yudi Farola Bram (2005:2) menyatakan bahwa periklanan adalah segala

bentuk penyajian non personal, promosi dan ide, barang ataupun jasa oleh

sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Sedangkan menurut Darmadi

Durianto (2003) dalam Yudi Farola Bram (2005:2) periklanan merupakan

suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring

orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat

iklan.

Menurut Suhandang (2005:13) dalam M. Nasir Ibrahim (2007:47)

periklanan adalah suatu proses komunikasi massa yang melibatkan sponsor

tertentu, yakni si pemasang iklan (pengiklan), yang membayar jasa sebuah

media massa atas penyiaran iklannya.

Menurut Kotler (2000:658), definisi iklan adalah segala bentuk penyajian

nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa oleh seorang sponsor tertentu

yang perlu dibayar. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa iklan adalah suatu

9
bentuk komunikasi nonpersonal dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan

dalam penggunaan media massa untuk membujuk dan mempengaruhi calon

konsumen.

Peter dan Olson (2000:222) dalam M. Nasir Ibrahim (2007:45)

menyatakan pada prakteknya iklan mampu menciptakan perasaan emosional

terhadap konsumen. Rangsangan eksternal yang menciptakan emosi positif

dapat dipasangkan dengan produk sehingga produk tersebut mendapatkan efek

positif.

Periklanan merupakan satu dari empat alat penting yang digunakan oleh

perusahaan untuk memperlancar komunikasi persuasif terhadap pembelian dan

masyarakat yang ditargetkan. Kemudian juga definisi iklan dan periklanan

yang dipopulerkan oleh American Marketing Association (AMA) dalam Fandy

Tjiptono (2003:229) adalah iklan sebagai semua bentuk bayaran untuk

mengimplementasikan dan mempromosikan ide, barang atau jasa secara non

personal oleh sponsor yang jelas, sedangkan periklanan adalah seluruh proses

yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan iklan.

Dapat disimpulkan bahwa iklan adalah sarana komunikasi antara produsen

dengan konsumennya. Melalui iklan ini produsen menawarkan produk baik itu

barang maupun jasa kepada konsumennya, dan mampu menciptakan perasaan

suka terhadap produk yang ditawarkan, sehingga iklan menjadi setiap bentuk

presentasi gagasan, barang, atau jasa yang bukan perorangan dan dibayar oleh

sponsor yang dikenal.

10
Dalam membuat program periklanan, manajer pemasaran harus selalu

mulai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli

(Kotler,1997:235). Selanjutnya membuat lima keputusan utama dalam

pembuatan program periklanan, yang disebut 5M (Kotler, 1997:235).

1. Misi (mission): Apakah tujuan periklanan?

2. Uang (money): Berapa banyak yang dapat dibelanjakan?

3. Pesan (message): Pesan apa yang harus disampaikan?

4. Media (media): Media apa yang digunakan?

5. Pengukuran (measurement): Bagaimana mengevaluasi hasilnya?

1. Tujuan Periklanan

Tujuan strategi iklan adalah apa saja yang diinginkan untuk dilakukan,

dipikirkan, atau dirasakan oleh customer sebagai hasil dari iklan itu.

(Donald Trump, 2007:248).

Pada dasarnya periklanan mempunyai suatu tujuan yang ingin

disampaikan. Tujuan tersebut merupakan tolak ukur dalam mengevaluasi

sejauh mana periklanan yang telah dilaksanakan pada umumnya. Hal ini

sejalan dengan Kotler (2003:236) bahwa tujuan iklan bisa dikelompokan

menjadi 3 macam yaitu:

a. Periklanan Informatif

Periklanan informatif dilakukan besar-besaran pada tahap awal

suatu produk, tujuannya adalah untuk membentuk permintaan pertama.

11
Beberapa tujuan periklanan informatif ini, yaitu:

1) Memberi tahu pasar mengenai suatu produk baru.

2) Mengusulkan kegunaan baru suatu produk.

3) Memberi tahu pasar mengenai perubahan harga.

4) Menjelaskan bagaimana cara kerja suatu produk.

5) Menjelaskan pelayanan yang tersedia.

6) Mengkoreksi kesan yang salah.

7) Mengurangi kecemasan pembeli.

8) Membangun citra perusahaan.

b. Periklanan Persuasif

Periklanan persuasif penting dilakukan dalam tahap kompetitif,

tujuannya adalah untuk membentuk permintaan selektif untuk suatu

merek tertentu. Beberapa periklanan persuasif telah beralih ke jenis

periklanan perbandingan yang berusaha membentuk keunggulan suatu

merek melalui perbandingan atribut spesifik dengan satu atau beberapa

merek lain di kelas produk yang sama. Beberapa tujuan periklanan

persuasif, yaitu:

1) Membentuk preferensi merek.

2) Mendorong pengalihan ke merek yang dipersepsikan konsumen.

3) Membujuk pembeli untuk segera membeli.

4) Membujuk pembeli untuk menerima telepon penjualan.

12
c. Iklan Pengingat

Iklan pengingat sangat penting untuk produk yang sudah mapan.

Bentuk iklan yang berhubungan dengan iklan pengingat adalah iklan

penguat yang bertujuan meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka

telah melakukan pilihan yang benar. Beberapa tujuan iklan pengingat,

yaitu:

1) Mengingatkan pembeli bahwa produk tersebut mungkin akan

dibutuhkan kemudian.

2) Mengingatkan pembeli dimana dapat membeli.

3) Menjaga agar pembeli tetap ingat walaupun tidak sedang

musimnya.

4) Mempertahankan kesadaran puncak atas produk perusahaan.

2. Memutuskan Anggaran Periklanan

Setelah menentukan tujuan periklanan, perusahaan kemudian dapat

membuat anggaran periklanan untuk tiap produk. Peran periklanan adalah

meningkatkan permintaan atas produk itu. Perusahaan ingin mengeluarkan

dana yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelian.

Jika perusahaan membelanjakan terlalu sedikit, pengaruhnya tidak

akan berarti. Jika perusahaan terlalu banyak untuk periklanan, maka

sebenarnya sebagian uang tersebut dipergunakan untuk hal yang lebih

baik.

13
Ada lima faktor spesifik yang perlu dipertimbangkan saat menetapkan

anggaran periklanan (Kotler,1997:237):

a. Tahap dalam siklus hidup produk: Produk baru umumnya mendapat

anggaran iklan yang besar untuk membangun kesadaran dan membuat

pelanggan mencoba produk tersebut. Merek yang sudah mapan

biasanya didukung anggaran periklanan yang lebih rendah sebagai

rasio penjualannya.

b. Pangsa pasar dan basis konsumen: Merek dengan pangsa pasar yang

tinggi biasanya membutuhkan lebih sedikit biaya iklan sebagai

presentase penjualan untuk mempertahankan pangsanya.

c. Persaingan dan gangguan: Dalam pasar dengan banyak pesaing dan

pengeluaran iklan yang tinggi, suatu merek harus diiklankan besar-

besaran agar terdengar di tengah kegaduhan pasar, bahkan gangguan

sederhana dari iklan yang tidak bersaing secara langsung dengan

merek tersebut sudah menyebabkan perlunya periklanan yang lebih

besar.

d. Frekuensi periklanan: Jumlah pengeluaran yang diperlukan untuk

menyampaikan pesan ke konsumen juga sangat menentukan anggaran

periklanan.

e. Kemungkinan substitusi produk: Merek dalam suatu kelas komoditas

memerlukan iklan besar-besaran untuk membangun citra yang

berbeda. Periklanan juga penting jika suatu merek dapat memberikan

manfaat atau tampilan fisik yang unik.

14
3. Memilih Pesan Periklanan

Setelah merumuskan tanggapan yang diinginkan, selanjutnya

mengembangkan pesan yang efektif. Idealnya pesan tersebut seharusnya

mendapat perhatian (attention), menarik minat (interest), membangkitkan

keinginan (desire) dan menyebabkan tindakan (action). Akan tetapi dalam

praktiknya hanya sedikit pesan yang mampu membawa konsumen

melewati semua tahap mulai dari kesadaran hingga pembelian, hanya saja

kerangka kerja tersebut diatas memperlihatkan mutu yang diinginkan dari

setiap komunikasi (Kotler, 2005:254).

Pengiklan melalui empat tahap untuk mengembangkan suatu strategi

kreatif (Kotler, 1997:239): Pembentukan pesan, evaluasi dan pemilihan

pesan, pelaksanaan pesan dan penelaahan tanggung jawab sosial.

a. Pembentukan Pesan

Pada prinsipnya, pesan produk adalah manfaat utama yang

ditawarkan merek harus diputuskan sebagai bagian dari

pengembangan konsep produk. Namun bahkan konsep ini, terdapat

sejumlah kemungkinan pesan. Seiring berjalannya waktu, pemasar

mungkin ingin mengganti pesan tersebut tanpa mengganti produk,

khususnya jika konsumen sedang mencari manfaat baru atau lain dari

produk itu.

b. Evaluasi dan Pemilihan Pesan

Pengiklan perlu mengevaluasi pesan-pesan alternatif. Iklan yang

baik biasanya berfokus pada satu usulan penjualan inti. Pesan

15
pertama-tama harus mengatakan sesuatu yang eksklusif atau

membedakan yang tidak terdapat pada semua merek di dalam

kategori produk. Akhirnya, pesan harus dapat dipercaya atau

dibuktikan.

c. Pelaksanaan Pesan

Pengaruh pesan tidak hanya tergantung pada apa yang dikatakan

tetapi juga pada bagaimana mengatakannya (Kotler,1997:241).

Beberapa iklan mengarah pada penentuan posisi rasional dan yang

lain penentuan posisi emosional.

1) Gaya

Pesan apapun dapat disajikan dalam salah satu dari

berbagai gaya pelaksanaan, atau kombinasinya. Gaya terdiri dari:

potongan kehidupan(slice of life), gaya hidup (lifestyle), fantasi

(fantasy), suasana atau citra (mood or image), music (musical),

simbol kepribadian (personality symbol), keahlian teknis

(technical expertise) dan bukti ilmiah (scientific evidence).

2) Nada

Komunikator juga harus memilih nada yang tepat untuk

iklan tersebut, humor hamper selalu dihindari agar tidak

mengalihkan perhatian dari pesan. Perusahaan lain menggunakan

emosi untuk menentukan nadanya biasanya mengutamakan

hubungan manusiawi.

16
3) Kata-kata

Kata-kata yang mudah diingat dan menarik perhatian harus

ditemukan dalam iklan.

4) Format

Elemen format seperti ukuran, warna dan ilustrasi iklan

membuat perbedaan terhadap dampak iklan maupun biayanya.

Sedikit penataan ulang atas elemen mekanis dalam iklan dapat

meningkatkan kemampuannya untuk menarik perhatian. Iklan

ukuran besar menarik lebih banyak perhatian, walau tidak

sebesar perbedaan biayanya.

5) Tanggung Jawab Sosial

Pada saat yang sama, pengiklan dan bironya memastikan

bahwa iklan “kreatif” mereka tidak melanggar norma sosial dan

hukum. Pemasar umumnya bekerja keras untuk berkomunikasi

secara terbuka dan jujur dengan konsumennya, tetapi

penyalahgunaan mungkin terjadi, dan pembuat kebijakan publik

telah mengembangkan seperangkat undang-undang dan peraturan

untuk mengatur periklanan.

4. Keputusan Tentang Media

Media adalah bagaimana pesan itu mencapai customer. Media

iklan tradisional mencakup televisi, radio, majalah, surat kabar, ikaln

luar ruangan, dan internet. Iklan non tradisional mencakup beragam

17
pilihan yang berbeda seperti pameran dagang, acara, pemberian sponsor

(sponsorship), dan penempatan produk. (Donald Trump: 2007:257).

Berikut ini adalah berbagai jenis media periklanan:

a. Televisi

Televisi adalah yang terbaik dalam citra dan simbol

komunikasi karena mampu memeragakan penggunaan produk dan

reaksi konsumen, televisi juga memiliki jangkauan yang sangat

luas.

b. Radio

Radio memiliki keterlibatannya yang kurang dibandingkan

televisi, tapi menawarkan biaya yang lebih murah dan peluang

untuk menargetkan pemirsa tertentu. Rata-rata orang yang

mendengarkan radio lebih dari tiga jam perhari. Iklan radio paling

tidak efektif ketika orang sedang melakukan hal lain seperti

bekerja, berkendara atau berjalan. Hal ini memperkuat kembali

iklan televisi.

c. Media Cetak

Media cetak memiliki keterlibatan yang lebih tinggi

daripada media elektronik. Para pembaca memilih iklan yang

mereka ingin baca dan menggunakan waktu selama waktu yang

mereka inginkan. Jadi, media cetak adalah efektif untuk

mengkomunikasikan informasi spesifik tentang produk. Ini

18
terutama penting bagi sebagian besar produk industri dan barang

konsumen dengan keterlibatan tinggi.

5. Mengevaluasi Efektifitas Periklanan

Manajemen harus mengetahui untuk apa pesan diterima, dipahami

dan dipercaya oleh pemirsa sasaran, sebagaimana dampaknya terhadap

perilaku penerima (percobaan, pembelian ulang). Pengujian pesan

biasanya dikaitkan dengan cara-cara alternatif untuk menunjukkan pesan

ke pemirsa sasaran.

C. Fungsi Periklanan

Menurut Basu Swastha (2000:78) terdapat beberapa fungsi iklan, antara

lain:

1. Memberi informasi

Periklanan dapat menambah nilai suatu barang atau jasa dengan

memberikan informasi kepada konsumen. Nilai yang diciptakan oleh

periklanan tersebut dinamakan sebuah faedah informasi. Dengan

demikian, periklanan menyediakan alat bagi penjual dan pembeli untuk

memberitahukan kepada pihak-pihak lain tentang kebutuhan mereka,

sehingga kebutuhan dan keinginan dapat dipenuhi dengan mengadakan

pertukaran yang memuaskan.

19
2. Membujuk atau mempengaruhi

Sering periklanan tidak bersifat memberi tahu saja tetapi juga

membujuk kepada konsumen potensial, dengan menyatakan bahwa suatu

produk yang dihasilkan lebih baik daripada produk lain.

3. Menciptakan kesan

Dengan sebuah iklan, seseorang akan mempunyai kesan tertentu

tentang apa yang diiklankan. Untuk itu pemasang iklan harus melakukan

perencanaan yang sebaik-baiknya tentang warna, bentuk serta gaya yang

menarik minat konsumen.

4. Memuaskan Keinginan

Periklanan merupakan komunikasi yang efektif bagi penjual dalam

memberikan informasi tentang produk yang dapat memuaskan keinginan

dan kebutuhan konsumen.

D. Hubungan antara Iklan dengan Keputusan Pembelian

Pendapat para ahli pemasaran dalam M. Nasir Ibrahim (2007:48)

menyatakan bahwa keputusan pembelian dipengaruhi oleh eksternal yang

berdasarkan dari aktifitas komersial berupa bauran pemasaran yang dilakukan

oleh suatu individu/ perusahaan (produk, harga, promosi, dan distribusi) serta

aktifitas komersial yang terjadi di lingkungan sosiokultural. Dengan

mengasumsikan bahwa faktor promosi mempengaruhi dalam pengambilan

keputusan, maka dalam hal ini sangat penting untuk mengetahui media iklan

yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

20
Menurut Donald trump (2007:245) terdapat banyak cara untuk

berkomunikasi dengan customer pada pasar sasaran. Iklan adalah cara yang

paling nyata dan mudah ditangkap.

Komunikasi dengan jenis apapun (iklan, penjualan pribadi, humas)

memainkan peranan penting dalam strategi pemasaran. Komunikasi

keuntungan pada target anggota dari unit pembuat keputusan di pasar sasaran

itu sehingga mereka akan bertindak. Sebuah produk atau jasa mungkin akan

memiliki posisi paling menarik yang bisa dibayangkan, tetapi jika customer

yang bersangkutan tidak mengetahui posisi itu atau tidak sependapat dengan

posisi itu, posisi itu tidak akan memiliki dampak terhadap perilaku customer.

(Donald Trump, 2007:245-246).

Yang menjadi perhatian utama pemasar menurut Kotler dan Keller

(2009:235-236) adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan

konsumen dan berpengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan

pembelian selanjutnya. Jumlah dan pengaruh relatif sumber-sumber informasi

itu berbeda-beda, tergantung pada kategori produk dan karakteristik pembeli.

Secara umum, konsumen mendapatkan sebagian besar informasi tentang

produk tertentu dari sumber komersial (iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan,

pajangan di toko).

21
E. Kualitas Produk

1. Pengertian Produk

Orang akan memuaskan keinginan dan kebutuhannya melalui

produk. Kotler (2003 : 407) mendefinisikan ”A Product is anything that

can be offered to market to satisfy a want or need. Produk adalah apa saja

yang dapat ditawarkan ke pasar unruk dapat memuaskan kebutuhan dan

keinginan”. Produk yang dapat dipasarkan meliputi barang fisik, jasa,

pengalaman, peristiwa (events), orang (peoples), tempat, property,

organisasi, informasi, dan gagasan.

Istilah lain yang dipakai untuk menyebutkan produk adalah

penawaran dan pemecahan. Produk atau penawaran dapat dibedakan

menjadi tiga jenis yaitu barang fisik, jasa dan gagasan. Tingkat

kepentingan produk fisik lebih tergantung pada jasa yang mereka berikan

pada pemiliknya, sehingga produk fisik sebenarnya adalah sarana yang

memberikan jasa pada kita.

Menurut Assael (1995 : 121) definisi produk adalah sebagai

berikut: ”A product as a set of tangible and intangible atributs, including

packaging, color, price, quality, and brand, plus seller’s service and

repitation. A product may be a good, service, ideal”. Yang dapat diartikan

bahwa produk adalah sekumpulan atribut berwujud dan tidak berwujud

yang mencangkup unsur-unsur kemasan, warna, harga, kualitas dan merek

serta pelayanan dan reputasi penjual. Suatu produk mungkin adalah barang

berwujud, jasa atau gagasan.

22
Menurut Tjiptono (1997 : 95) mengatakan bahwa produk

merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk

diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar

sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.

Secara konseptual, produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas

’sesuatu’ yang bisa ditawarkan sebagai uasaha untuk mencapai tujuan

organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai

dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

Dari ketiga definisi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan produk adalah segala sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang

digunakan untuk memuaskan konsumen, dimana tiap barang atau jasa

tersebut memiliki manfaat yang berbeda. Dapat dikatakan pelanggan

dalam membeli barang tidak hanya membeli sekumpulan atribut fisiknya

saja tetapi lebih dari itu, pelanggan tersebut membayar sesuatu yang

diharapkan agar dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan.

2. Kualitas Produk

Berbicara mengenai produk maka aspek yang perlu diperhatikan

adalah kualitas produk. Menurut American Society for Quality Control,

kualitas adalah “The totality of features and characteristics of a product or

service that bears on its ability to satisfy given needs”, artinya keseluruhan

ciri dan karakter-karakter dari sebuah produk atau jasa yang menunjukkan

kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat. Definisi ini

23
merupakan pengertian kualitas yang berpusat pada konsumen sehingga

dapat dikatakan bahwa seorang penjual telah memberikan kualitas bila

produk atau pelayanan penjual telah memenuhi atau melebihi harapan

konsumen. (www.jurnal-sdm.blogspot.com).

Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang

ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki

oleh produk pesaing. Oleh karena itu perusahaan berusaha memfokuskan

pada kualitas produk dan membandingkannya dengan produk yang

ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Akan tetapi, suatu produk dengan

penampilan terbaik atau bahkan dengan tampilan lebih baik bukanlah

merupakan produk dengan kualitas tertinggi jika tampilannya bukanlah

yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pasar.

Menurut Kotler and Armstrong (2004:283) arti dari kualitas produk

adalah “The ability of a product to perform its functions, it includes the

product’s overall durability, reliability, precision, ease of operation and

repair, and other valued attributes” yang artinya kemampuan sebuah

produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan

durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi

produk juga atribut produk lainnya.

24
3. Dimensi Kualitas Produk

Menurut Tjiptono (1997:25), dimensi kualitas produk meliputi :

a. Kinerja (performance)

Yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang

dibeli.

b. Keistimewaan tambahan (features)

Yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap.

c. Keandalan (reliability)

Yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal

dipakai.

d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications)

Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-

standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

e. Daya tahan (durability)

Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan.

f. Estetika (asthethic)

Yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.

F. Citra Merek

1. Citra Merek (Brand Image)

Membangun merek yang kuat menuntut perencanaan yang cermat

dan banyak investasi jangka panjang. Inti dari merek yang berhasil ada

25
pada produk atau jasa besar yang didukung pemasaran yang dirancang dan

dilaksanakan secara kreatif. (Kotler dan Keller, 2009:341).

Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler dan Keller (2009:332)

mendefinisikan merek (brand) sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau

rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk

mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan

untuk mendiferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing.

Kotler (2005:13) mendefinisikan merek sebagai tawaran dari suatu

sumber yang sedang terkenal. Nama merek menimbulkan asosiasi dalam

pikiran orang. Berbagai asosiasi itu membentuk citra merek.

Lebih dalam, Kotler (Simamora, 2004:63) mendefinisikan citra

merek sebagai seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh

seseorang terhadap suatu merek. Karena itu sikap dan tindakan konsumen

terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut. Kotler

juga menambahkan bahwa citra merek merupakan syarat dari merek yang

kuat. Simamora (2002) mengatakan bahwa citra adalah persepsi yang

relatif konsisten dalam jangka panjang (enduring perception). Jadi tidak

mudah untuk membentuk citra, sehingga bila terbentuk akan sulit untuk

mengubahnya. Citra yang dibentuk harus jelas dan memiliki keunggulan

bila dibandingkan dengan pesaingnya. Saat perbedaan dan keunggulan

merek dihadapkan dengan merek lain, muncullah posisi merek. Pada

dasarnya sama dengan proses persepsi, karena citra terbentuk dari persepsi

yang telah terbentuk lama. Setelah melalui tahap yang terjadi dalam proses

26
persepsi, kemudian dilanjutkan pada tahap keterlibatan konsumen. Level

keterlibatan ini selain mempengaruhi persepsi juga mempengaruhi fungsi

memori (Mowen, 1995).

a. Komponen citra merek (brand image) terdiri atas 3 bagian,

yaitu;

1) Citra pembuat (corporate image), yaitu sekumpulan asosiasi

yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang

membuat suatu produk atau jasa. Dalam penelitian ini citra

pembuat meliputi: popularitas, kredibilitas serta jaringan

perusahaan

2) Citra pemakai (user image), yaitu sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang

menggunakan suatu barang atau jasa. Meliputi : pemakai itu

sendiri, gaya hidup/kepribadian, serta status sosialnya, dan

3) Citra Produk (product image), yaitu sekumpulan asosiasi

yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu produk.

Meliputi artibut produk tersebut, manfaat bagi konsumen,

penggunanya, serta jaminan.

b. Manfaat citra merek (brand image)

Sutisna dan Prawita (2001: 83), menjelaskan bahwa manfaat

citra merek (brand image) adalah sebagai berikut;

1) Konsumen dengan citra yang positif terhadap suatu merek,

lebih mungkin untuk melakukan pembelian,

27
2) Perusahaan dapat mengembangkan lini produk dengan

memanfaatkan citra positif yang telah terbentuk terhadap

merek produk lama, dan

3) Kebijakan family branding dan leverage branding dapat

dilakukan jika citra produk yang telah ada positif.

c. Pengukur citra merek (brand image)

Menurut Kotler & Keller (2003:78) dalam M. Yani Syafei

(2004) bahwa pengukur citra merek dapat dilakukan berdasarkan

pada aspek sebuah merek, yaitu:

1) Kekuatan (strengthness)

Dalam hal ini adalah keunggulan yang dimiliki oleh

merek yang bersifat fisik dan tidak ditemukan pada merek

lainnya. Keunggulan merek ini mengacu pada atribut-atribut

fisik atas merek tersebut sehingga bisa dianggap sebagai

sebuah kelebihan disbanding dengan merek lainnya. Yang

termasuk pada sekelompok kekuatan (strength) : penampilan

fisik, keberfungsian semua fasilitas produk, harga produk,

maupun penampilan fasilitas pendukung dari produk tersebut.

2) Keunikan (uniqueness)

Adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek

diantara merek lainnya. Kesan ini muncul dari atribut produk

tersebut yang menjadi bahan pembeda atau diferensiasi

dengan produk-produk lainnya. Yang termasuk dalam

28
kelompok unik ini adalah variasi layanan, variasi harga,

maupun penampilan atau nama dari sebuah merek dan fisik

produk itu sendiri.

3) Keunggulan (Favorable)

Yang termasuk dalam kelompok favorable ini antara lain

kemudahan merek produk diucapkan serta kemampuan merek

untuk tetap diingat oleh pelanggan maupun kesesuaian antara

kesan merek di benak pelanggan dengan citra yang

diinginkan perusahaan atas merek yang bersangkutan.

1. Hubungan antara Citra Merek dengan Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Amstrong (2004) dalam M. Yani Syafei (2004:5)

bahwa a strong brand is a valuable asset. Merek yang kuat merupakan

suatu aset yang berharga sehingga citra merek perlu dibangun dan dikelola

dengan baik. Dalam mengelola citra merek, produsen perlu

mengkomunikasikannya kepada konsumen dengan baik dan kontinyu,

sesuai dengan yang dijelaskan oleh Aperia (2001, yang dikutip dalam

Morling dan Stannegard (2004:224) dalam M. Yani Syafei (2004:18)

bahwa membangun merek adalah merupakan suatu aktivitas dengan tujuan

membedakan suatu merek tertentu melalui penciptaan suatu hubungan

(relationship) antara merek dengan pembeli atau pelanggan.

Tujuan pengelolaan merek melalui penciptaan hubungan

(relationship) dengan pelanggan yaitu untuk menumbuhkan kepercayaan

pelanggan, sebagaimana yang dijelaskan oleh Alba dan Hutchinson

29
(1987), yaing dikutip dari Youl Ha (2004:329) dalam M. Yani Syafei

(2004:18) bahwa keakraban merek yaitu merupakan suatu variabel yang

berlanjut yang mencerminkan tingkat pengalaman pelanggan dengan

produk, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Fanatisme merek yang sudah melekat dalam ingatan pelanggan

disebabkan karena citra merek yang positif. Sesuai menurut Cravens dan

Piercy (2006) dalam M. Yani Syafei (2004:18) bahwa sikap pembeli

terhadap merek merupakan hal yang penting karena temuan riset dan

pengalaman menunjukkan bahwa sikap (attitude) mempengaruhi perilaku

(behavior). Dan dipertegas oleh Kotler dan Amstrong (2004) dalam M.

Yani Syafei (2004:18) bahwa melalui proses belajar, orang akan

memperoleh kepercayaan dan sikap. Ppemasar akan tertarik terhadap

kepercayaan (beliefs), dimana konsumen akan memformulasikan mengenai

produk atau jasa, karena kepercayaan ini akan memeperindah produk dan

citra merek sehingga mempengaruhi perilaku pembelian.

G. Keputusan Pembelian

Untuk meraih keberhasilan, pemasar menilai lebih jauh bermacam-

macam faktor yang mempengaruhi pembeli dan mengembangkan

pemahaman mengenai bagaimana konsumen mengambil keputusaaan

pembelian, jenis keputusan pembelian dan langkah-langkah dalam proses

pembelian.

30
Menurut Kotler (1997:153) proses keputusan pembelian dipengaruhi

oleh rangsangan pemasaran dan rangsangan lain. Bauran promosi yang

meliputi periklanan (advertising), penjualan pribadi (personal selling),

hubungan masyarakat (public relation) dan publisitas (publicity), promosi

penjualan (sales promotion), dan pemasaran langsung (direct marketing),

adalah bagian dari rangsangan pemasaran yang merupakan variabel yang

dapat dikontrol oleh perusahaan.

Proses keputusan pembelian menurut Philip Kotler (2005:224) terdiri

dari lima tahap, yaitu: tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,

evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.

Gambar 2.1. Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap

Pengenalan Pencarian Evaluasi Keputusan Perilaku


Kebutuhan Informasi Alternatif Pembelian Pasca
Pembelian
Sumber: (Philip Kotler, 2005:224)

Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa komponen-komponen

keputusan pembelian menurut Kotler (2005: 224) terdiri atas:

1. Pengenalan Kebutuhan

Proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan pembeli

mengenai masalah/ kebutuhan. Pada tahap ini pemasar dapat

mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan apa saja yang dibutuhkan oleh

konsumen.

31
2. Pencarian Informasi

Pada tahap ini konsumen berusaha melakukan pencarian informasi

mengenai produk atau hal-hal lainnya. Melalui pengumpulan

informasi, konsumen tersebut mempelajari merek-merek yang bersaing

beserta fitur-fitur merek tersebut

3. Evaluasi Alternatif

Tahap dimana konsumen menggunakan informasi-informasi yang

ada untuk mengevaluasi merek-merek alternatif dalam suatu susunan

pilihan.

4. Keputusan Pembelian

Keputusan yang diambil oleh konsumen untuk membeli merek

yang disukai setelah mengetahui informasi yang telah didapat.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah membeli produk,konsumen akan mengalami level

kepuasan atau ketidapuasan tertentu. Kepuasan dan ketidakpuasan

akan mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya. Jika konsumen

tersebut puas, ia akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi

untuk membeli kembali produk tersebut. Sedangkan para pelanggan

yang tidak puas mungkin akan membuang atau mengembalikan produk

tersebut. Mereka mungkin mengambil tindakan publik seperti

mengajukan keluhan ke perusahaan tersebut, pergi ke pengacara, atau

mengadu ke kelompok-kelompok lain. Tindakan pribadi dapat berupa

32
memutuskan untuk berhenti membeli produk tersebut atau

memperingatkan teman-teman.

H. Penelitian Terdahulu

Penelitian serupa pernah dilakukan oleh saudari Verawati Sinaga

dengan judul skripsi ” Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Proses

Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Pada Pengguna Kosmetik Merek

Avon Di Kota Bandung)”

Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa Citra merek Avon

dibenak sebagian besar konsumen adalah positif, sehingga semakin positif

persepsi konsumen terhadap citra merek maka semakin besar pula proses

keputusan pembelian konsumen terhadap kosmetik merek Avon di kota

Bandung. Berdasarkan hasil penelitian pada PT Avon Indonesia mengenai

pengaruh citra merek terhadap proses keputusan pembelian konsumen

kosmetik merek Avon diwilayah kota Bandung dengan menggunakan

koefisien korelasi Rank Spearman didapat nilai koefisien korelasi sebesar

0,452 sedangkan koefisien determinasi sebesar 20,43 %. Hal ini berarti

bahwa pengaruh citra merek terhadap proses keputusan pembelian konsumen

yaitu sebesar 20,43 % sedangkan sisanya sebesar 79,57 % dipengaruhi faktor

lain.

Selain saudari Verawati Sinaga, penelitian serupa juga pernah

dilakukan oleh saudari Yulia Hamdaini Putri (2008) dengan judul ” Pengaruh

33
Brand Image terhadap Loyalitas Konsumen” (Studi pada Konsumen Mie

Sedaap di Kota Palembang).

M. Yani Syafei 2006 dalam jurnalnya ”Pengaruh Citra Merek dan

Penyampaian Jasa Bengkel Resmi Terhadap Nilai Pelanggan Serta

Dampaknya pada Keputusan Pembelian”. Dalam penelitian ini objeknya

yaitu kendaraan MPV 2000 cc kebawah pada bengkel resmi dealer mobil di

Bandung. Responden sebanyak 296 pelanggan bengkel mobil dan

menggunakan analisis deskriptif serta analisis jalur. Hasil penelitian ini

menunjukkan pengaruh citra merek (X1) dan penyampaian jasa resmi bengkel

(X2) terhadap nilai pelanggan (Y) adalah :

Y = 0,48 X1 + 0,44 X2 ; Errorvar = 0,22 ; R2 = 0,78

Dengan demikian total pengaruh citra merek (X1) dan penyampaian

jasa resmi bengkel (X2) terhadap nilai pelanggan (Y) pada dealer mobil di

Bandung adalah sebesar 78%, sisanya sebesar 22% dipengaruhi oleh variabel

lain diluar variabel penelitian. Kemudian suatu persamaan yang diperoleh

dengan menggunakan program Lisrel Ver. 8.72 untuk model persamaan

struktural sesuai dengan hipotesis 2 (dua) yang diajukan, yaitu pengaruh citra

merek (X1) dan penyampaian jasa resmi bengkel (X2) terhadap keputusan

pembelian pelanggan (Z) adalah sebagai berikut:

Z = 0,36Y + 0,34X1 + 0,28 X2 ; Errorvar = 0,14; R2 = 0,86

Dengan demikian total pengaruh citra merek (X1), penyampaian jasa

bengkel resmi (X2), dan nilai pelanggan (Y) secara simultan terhadap

keputusan pembelian pelanggan (Z) pada bengkel resmi dealer mobil di

34
Bandung adalah sebesar 86,0% dan sisanya sebesar 14,0% dipengaruhi oleh

variabel lai diluar variabel penelitian.

Yudi Farola Bram 2005 dalam jurnalnya ”Analisis Efektivitas Iklan

Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Perusahaan Percetakan dan

Penerbitan di PT Rambang dengan Menggunakan Menggunakan Metode

EPIC Model”. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai respndennya

adalah pelanggan PT Rambang yang sudah pernah melihat iklan PT

Rambang yang berdomisili di kota Palembang dan sekitarnya . Riset

menggunakan pendekatan survei sejak pertengahan bulan Desember 2004

sampai Februari 2005 dengan menggunakan kuesioner. Teknik yang

digunakan adalah convenient sampling. Sebanyak 300 responden diambil

berdasarkan ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya.

Hasil penelitian ini menunjukkan secara keseluruhan EPIC rate, rata-rata

adalah 3.48, artinya iklan PT Rembang efektif saja tetapi kinerjanya belum

maksimal. Berdasarkan hasil analisa korelasi (pada tingkat signifikan 0.05

atau tingkat kepercayaan 95%), diperoleh hasil pengujian yang menunjukkan

bahwa koefisien korelasi antara belanja iklan (X) dengan volume penjualan

(Y) memperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000, karena nilai tersebut

dibawah 0.05, ini berarti memang terdapat hubungan (korelasi) antara belanja

iklan dengan volume penjualan tersebut. Nilai koefisiensi Determinasi (R2)

sebesar 0.913. Hal ini berarti bahwa besarnya kontribusi belanja iklan (X)

terhadap volume penjualan (Y) kinerja pegawai adalah sebesar 0.913, atau

dengan kata lain kontribusi efektif yang diberikan variabel belanja iklan

35
terhadap volume penjualan adalah sebesar 91,3%. Kemudian hasil persamaan

simple regression linear yang didapat melalui program SPSS adalah Y =

2243,797 + 38, 765 X. Persamaan tersebut mempunyai konstanta sebesar

2243.797 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 (t hitung = 9.300), hal ini

berarti tanpa adanya pengaruh variabel belanja iklan, maka volume penjualan

perusahaan tetap ada, tetapi cukup rendah. Dari hasil analisa ini semakin

memperkuat pernyataan bahwa belanja iklan yang telah dikeluarkan

perusahaan mempengaruhi volume penjualan secara signifikan.

Tahun 2009 Meidi Chandra dalam skripsi ”Analisis Pengaruh Citra

Merek, Kualitas Produk, dan Efektifitas Periklanan Terhadap Pembelian Air

Minum dalam Kemasan Aqua. Studi kasus Mahasiswa UIN Jakarta”.

Penelitian ini menggunakan convenience sampling dan jumlah sampel

sebanyak 50 responden dengan metode regresi linear berganda. Diperoleh

hasil uji regresi yang menyatakan bahwa ketiga variabel independen yaitu

citra merek (X1), kualitas produk (X2), dan efektifitas periklanan

(X3)mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

Hasil penelitian ini dibuktikan dengan nilai koefisiensi regresi pada masing-

masing variabel independen yaitu X1 = 0.471, X2 = 0.230, X3 = 0.281.

Sedangkan nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 0.292, hal ini

menyatakan bahwa 29% variabel keputusan pembelian dijelaskan oleh

variabel citra merek, kualitas produk dan efektifitas periklanan, sedang

sisanya sebesar 70,8% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain yang tidak

diketahui dan tidak termasuk dalam penelitian ini.

36
I. Kerangka Pikiran

Uma Sekaran (2006: 127) menjelaskan bahwa kerangka pikiran atau

kerangka konseptual merupakan fondasi seluruh proyek penelitian.

Kerangka pemikir dalam penelitian ini merupakan pengembangan dari

model perilaku konsumen Kotler dan Assael yang digambarkan seperti

bagan berikut:

Gambar 2.2. Model Penelitian Kerangka Berpikir

Tolak Angin

Iklan Kualitas Produk Citra Merek

Keputusan Pembelian

Standar Uji:
1. Normalitas
2. Validitas dan
Reliabilitas
3. Uji Asumsi Klasik

Kesimpulan dan Implikasi

37
Proses keputusan konsumen dalam pembelian produk Jamu Tolak

Angin PT SidoMuncul dapat dipengaruhi Daya Tarik Iklan, Kualitas

Produk, Citra Merek. Faktor-faktor tersebut saling berhubungan sehingga

akan membentuk suatu pilihan terhadap produk yang dipilih. Pilihan

tersebut akan mempengaruhi sikap yang pada gilirannya akan

mempengaruhi perilaku yaitu niat membeli atau tidak.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya, dalam penelitian

ini penulis menggunakan standar uji: nornalitas, validitas dan reliabilitas,

serta uji asumsi klasik.

J. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka dapat dirumuskan

hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

1. Ho : Diduga bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara daya

tarik iklan secara simultan terhadap keputusan pembelian produk jamu

Tolak Angin.

Ha : Diduga bahwa ada pengaruh yang signifikan antara daya tarik

iklan secara simultan terhadap keputusan pembelian produk jamu Tolak

Angin.

2. Ho : Diduga bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara kualitas

produk secara simultan terhadap keputusan pembelian produk jamu Tolak

Angin.

38
Ha : Diduga bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kualitas

produk secara simultan terhadap keputusan pembelian produk jamu Tolak

Angin.

3. Ho : Diduga bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara citra

merek secara simultan terhadap keputusan pembelian produk jamu Tolak

Angin.

Ha : Diduga bahwa ada pengaruh yang signifikan antara citra merek

secara simultan terhadap keputusan pembelian produk jamu Tolak Angin.

4. Ho : Diduga bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara daya

tarik iklan, kualitas produk dan citra merek secara parsial terhadap

keputusan pembelian produk jamu Tolak Angin.

Ha : Diduga bahwa ada pengaruh yang signifikan antara daya tarik

iklan, kualitas produk dan citra merek secara parsial terhadap keputusan

pembelian produk jamu Tolak Angin.

39
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Fokus penelitian ini lebih dititikberatkan pada bidang pemasaran yaitu

tentang daya tarik iklan, kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan

pembelian. Sejauh mana faktor-faktor tersebut mempengaruhi masyarakat

dalam melakukan keputusan pembelian produk jamu tolak angin PT.

SidoMuncul.

Produk yang diteliti adalah produk jamu tolak angin PT. Sidomuncul.

Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat di lingkungan Kelurahan

Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren yang mengkonsumsi jamu tolak

angin cair, khususnya merek Tolak Angin PT. Sidomuncul.

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah suatu himpunan unit yang biasanya berupa orang,

objek, transaksi atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya

(Kuncoro, 2001:22), sedangkan sampel adalah suatu himpunan bagian

(subset) dari unit populasi. Kuncoro (2001:22) dalam Dodik Agung Indra dan

Tri Gunarsih (2009:4).

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi.

Sampel diambil secara random sampling. Jumlah sampel berdasarkan

pendapat Roscoe seperti dikutip Sekaran (2000) dalam Kuncoro (2001:22)

40
dalam Dodik Agung Indra dan Tri Gunarsih (2009:4) bahwa ukuran sampel

lebih besar dari 30 dan kurang dari 500 telah mencukupi untuk digunakan

dalam semua penelitian. Pendapat Roscoe tersebut dalam sebuah penelitian

sudah dianggap mencukupi. Mengacu pada pendapat Roscoe yang dikutip

Sekaran (2000) itu, maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 60

responden dari populasi yang ada dan mengkonsumsi jamu Tolak Angin

PT.SidoMuncul. Sampel menggunakan Convenience Sampling yaitu istilah

umum yang mencangkup variasi luasnya prosedur pemilihan responden.

Convinience sampling berarti unit sampel yang ditarik mudah dihubungi,

tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur dan bersifat kooperatif. (Abdul

Hamid, 2007 : 30).

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara acak untuk

memperoleh sampel dari populasi yang dimaksud, agar diperoleh data yang

baik maka dipilih dengan menggunakan metode:

1. Kuesioner

Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh

data melalui responden dengan menyebar beberapa pernyataan tertulis

kepada responden yang pernah mengkonsumsi jamu tolak angin PT.

Sidomuncul.

41
2. Kepustakaan

Kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

membaca, mengolah laporan-laporan serta catatan yang menunjang

penelitian ini.

D. Metode Analisis

Analisis dengan metode kuantitatif dilakukan dengan melakukan

pengolahan dari kuesioner yang ada dengan menggunakan analisis regresi

berganda dan koreasi untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara

variabel Y (variabel keputusan pembelian) dengan variabel X1 (Daya tarik

iklan), X2 (Kualitas produk), dan X3 (Citra merek)

Kuesioner menggunakan Skala Likert, menurut Riduan dan H.Sunarto

(2009:20) dalam adalah skala yang dipergunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial dengan rumusan sebagai berikut :

SS = Sangat setuju diberi skor 5


S = Setuju diberi skor 4
R = Ragu-ragu diberi skor 3
TS = Tidak Setuju diberi skor 2
STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
Untuk menjaga validitas dan realibitas butir-butir pertanyaan yang ada

pada kuesioner dilakukan uji Validitas dan Reabilitas terlebih dahulu dengan

melakukan Try Out terhadap konsumen jamu tolak angin PT. Sidomuncul.

42
1. Uji Validitas dan Reabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur derajat ketepatan dalam

penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Uji validitas akan

dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antar subjek pada item

pertanyaan dengan skor test yang diperoleh dari hasil kuesioner, yaitu

dengan mencari koefisien korelasi (r) dari masing-masing pertanyaan dan

dibandingkan dengan nilai kritik table korelasi r. Bila r hitung > r tabel,

maka pertanyaan/ variable tersebut adalah signifikan. Hal ini berarti bahwa

pertanyaan-pertanyaan tersebut memiliki validitas konstrak, yaitu memiliki

konsistensi internal yang berarti bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut

mengukur aspek yang sama.

Reabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner. Kuesioner yang

reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang

kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama

asumsinya, tidak terdapat perubahan psiokologis pada responden.

Koefisien Cornbach Alpha adalah suatu alat analisis penilaian

keandalan (reliability test) dari suatu skala yang dibuat. Cara ini untuk

menghitung korelasi skala yang dibuat dengan seluruh variabel yang ada,

dengan angka koefisien yang dapat diterima yaitu diatas 0,6. Husein Umar

(2000:146) dalam Yudi Farola Bram (2005:8) mencari reabilitas

menggunakan rumus Cronboach Alpha, yaitu mencari reabilitas

instrument yang sebenarnya bukan 0-1, tetapi merupakan rentangan antara

43
beberapa nilai. Yang akan dikerjakan dengan menggunakan program SPSS

versi 16.0 dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Rumus Cronbach Alpha (α)

 k    
2

r11 =   1
b

 k  1    
2
t 

r11 = Reabilitas instrumen

k = Banyak butir pertanyaan


2
t
= Jumlah varians butir

Rumus varians yang digunakan :

 x 
2


2
x
n
σ=
n

n = Jumlah sampel

X = Nilai skor yang dipilih

2. Analisis Kuantitatif

a. Uji Normalitas Data

Uji Normalitas Data bertujuan mengetahui distribusi data

dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang

baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah yang memiliki

distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa

cara, diantaranya yaitu dengan melihat kurva Normal P-plot. Suatu

variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik

data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-

titik data searah mengikuti garis diagonal. Teknik lain yang dapat
44
digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel kategorikal

dengan Chi-square. (Triton Pb,2006:210) dalam Nove (2009).

Tahapan-tahapan dalam melakukan analisis chi-square atau

χ2 adalah sebagai berikut:

1) Menentukan rumusan hipotesis statistik

a) Ho : Tidak ada hubungan antara baris dengan

variabel kolom.

b) Ha : Ada hubungan antara variabel baris dengan

variabel kolom.

2) Menentukan nilai kritis

Nilai kritis ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi (α)

dan derajat kebebasan atau df. Rumus derajat kebebasan

adalah df = (C-1)(R-1), dimana C adalah jumlah kategori

kolom dan R = jumlah kategori baris. Tingkat signifikansi

yang digunakan adalah 5%.

3) Menentukan nilai chi-square hitung

 fo  fe 
2
2
χ =
fe

4) Pengambilan keputusan tentang menerima atau menolak Ho

dan atau Ha dengan cara membandingkan chi-square (χ2)

hitung dengan chi-square (χ2) tabel.

45
5) Kesimpulan didasarkan pada keputusan menolak atau

menerima Ho dan Ha. Analisis chi-square ini akan

dikerjakan dengan SPSS 16.0

b. Uji Asumsi Klasik

Beberapa uji asumsi klasik menurut Damodar Gujarati adalah

sebagai berikut:

1) Multikolinearitas

Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas(independen). Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Koefisien

korelasi antar variabel independen haruslah lemah (di

bawah 0,5) jika korelasi kuat, maka terjadi problem

multikolinieritas.

Menurut Singgih Santoso (2000 :203) dalam untuk

mendeteksi ada tidaknya multikolineritas di dalam model

regresi adalah sebagai berikut : multikolineritas juga dapat

dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation

factor (VIF). Suatu model regresi yang bebas

multikolineritas adalah mempunyai nilai VIF berkisar pada

angka 1 sampai 8 dan mempunyai angka toleransi

mendekati 1.

46
Jika terjadi gejala multikolineritas, dapat dilakukan

tindakan perbaikan antara lain sebagai berikut (Husein

Umar, 2002 : 187).

a) Menghilangkan sebuah atau beberapa variabel X

b) Menambah data baru

Multikolineritas merupakan suatu gejala yang

terjadi pada sampel. Dan mungkin sampel lain

dengan variabel-variabel yang sama gejala

multikolineritas sangat kecil. Dengan mengubah

sampel, yaitu dengan menambah jumlah elemen

sampel, masalah ini mungkin dapat di atasi.

c) Menghubungkan data cross-sectional dan data

runtun waktu (time series), dikenal sebagai

penggabungan data (pooling the data) (Gujarati,

1978 : 168).

d) Transformasi variabel, dapat dilakukan dalam

bentuk logaritma natural dalam bentuk firt

difference atau delta (Gujarati, 1978 : 168).

2) Heterokedastisitas

Heterokedastisitas berfungsi untuk menunjukan

apakah alam model regresi terjadi ketidaksamaan varian

dari residual atau pengamatan lainnya, jika varian residual

dan satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka

47
disebut heterokedastisitas. Menurut Bhuono (2005:62), cara

untuk memprediksi ada tidaknya heterokedastisitas pada

suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scartterplot

yang menyatakan model tersebut. Analisis pada gambar

Scartterplot yang menyatakan model regresi linier berganda

tidak terdapat heterokedastisitas jika :

a) Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau

disekitar angka 0

b) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau

dibawah saja.

c) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola

bergelombang melebar kemudian menyempit dan

melebar kembali.

d) Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

c. Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hubungan antara variabel daya tarik iklan (X1),

kualitas produk (X2), citra merek (X3), dan keputusan pembelian

(Y), maka akan digunakan model analisis regresi linier berganda

sebagai berikut:

48
Y = a + ß1X1 + ß2 X2 + ß3 X3 + ß4 X4

Keterangan :
a : Konstanta
X1 : Daya tarik iklan

X2 : Kualitas produk

X3 : Citra merek

Y : Keputusan Pembelian

ß1 : koefisien regresi daya tarik iklan

ß2 : koefisien regresi kualitas produk

ß3 : koefisien regresi citra merek

Dari perhitungan dengan SPSS 16.0 akan diperoleh keterangan

atau hasil tentang koefisien determinasi, uji f, uji t untuk menjawab

perumusan masalah penelitian. Berikut ini keterangan yang berkenaan

dengan hal tersebut diatas, yakni :

1) Uji F (uji Simultan)

Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel X1, X2,

dan X3, secara keseluruhan terhadap variabel Y. untuk

merumuskan hipotesa Ho : b = 0,maka langkah –langkah yang akan

digunakan untuk menguji hipotesa tersebut dengan uji F adalah

sebagai berikut :

a) Menentukan Ho dan Ha

Ho : ß1 = ß2 = 0 ( tidak terdapat pengaruh yang signifikan

antara variabel independen dengan dependen).

49
Ha : ß1 ≠ ß2 ≠ 0 (terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel independen dengan dependen).

b) Menentukan Level of Significance

Level of Significance yang digunakan sebesar 5% atau (α) =

0,05.

c) Menentukan nilai F (Fhitung)

Menentukan F hitung perumusannya sebagai berikut :

2
R /2
F=
(1  R ) / ( n  k .1 )

Keterangan :

R2 = koefisien determinasi

n = Jumlah sampel

k-1 = Jumlah variabel independen

d) Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan Ho, dengan

melihat tingkat probabilitasnya yaitu :

Jika Probabilitas < 0,05  tolak Ho

Jika Probabilitas > 0,05  diterima Ho

Atau dengan melihat daerah kritis atau daerah

penolakan yaitu , apabila t hitung > t tabel, atau t hitung

< - (t tabel).

Jika t hitung > t tabel tolak Ho

Jika t hitung < t tabel diterima Ho

50
2) Uji t (Uji Parsial)

Uji t pada dasarnya digunakan untuk mengetahui tingkat

signifikan koefisien regresi. Jika suatu koefisien regresi

signifikan menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen (explanatory) secara individual dalam

menerangkan variabel dependen.

Pengujian hipotesis secara parsial menggunakan uji statistik

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Menentukan Ho dan Ha

Ho : ß = 0 (koefisien regresi tidak signifikan)

Ha : ß ≠ 0 (koefisien regresi signifikan)

b) Menentukan Level of significance

Level of significance yang digunakan sebesar 5% atau

(α) = 0,05.

c) Menentukan nilai t (t hitung)

Menentukan t hitung (t-test) dapat dirumuskan sebagai

berikut :

bi   i  bi
t hitung = I = 0 dengan rumus t hitung =
Sb Sb

Dimana :

bi = Koefisien variabel ke-i

ßi = Parameter ke-1 yang dihipotesiskan

Sb = Kesalahan standar

51
Sb adalah standar error dari koefisien regresi dengan

rumus matematis, adalah sabagai berikut :

se
Sb =
 
2
X
 
2
X
n

se adalah standar error sampel yang dirumuskan sebagai

berikut :


2
e
se
n  2

Dimana ∑е2 akan dirumuskan sebagai berikut :

e  Y  a Y  b
2 2
XY

d) Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan Ho

Jika Probabilitas < 0,05 tolak Ho

Jika Probabilitas > 0,05 diterima Ho

E. Operasional Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode dependen yaitu menggunakan

dua set variabel (bebas dan terikat), yaitu bertujuan untuk menentukan apakah

variabel bebas mempengaruhi variabel terikat secara individual atau

bersamaan.

52
1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah daya tarik iklan,

kualitas produk, dan citra merek yang dikonotasikan (X1, X2, dan X3).

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian

yang dikonotasikan dengan huruf (Y).

Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Sub Variabel Indikator Skala


1 Iklan (X1) 1. Tujuan Periklanan 1.1 Menginformasikan Ordinal
(Kotler,1997:235) 1.2 Membujuk
1.3 Mengingatkan

2. Pesan 2.1 Gaya Ordinal


2.2 Nada
2.3 Kata-kata
2.4 Format
2.5 Tanggung jawab
sosial

3. Media 3.1 Televisi Ordinal


3.2 Radio
3.3 Media cetak
2 Kualitas Produk
1. Kinerja 1.1 Mutu dan kualitas Ordinal
(X2)
Tjiptono 2. Keistimewaan 2.1 Bahan alami Ordinal
(1997:25) tambahan 2.2 Praktis

3. Keandalan 3.1 Diklasifikasikan Ordinal


sesuai kebutuhan
3.2 Kemudahan dalam
pembelian ulang
3.3 Produk asli buatan
Negeri sendiri.

53
4. Kesesuaian 4.1 Sesuai dengan Ordinal
dengan spesifikasi spesifikasi
4.2 Tidak sesuai dengan
spesifikasi
5.
6. Daya tahan 5.1 Berapa lama produk Ordinal
tersebut digunakan

7. Estetika 6.1 Mempunyai Ordinal


kemasan yang
menarik.
3 Citra Merek (X3) 1. Kekuatan 1.1 Sudah menjadi market Ordinal
Kotler & Keller (Strengthness) leader di industri jamu
(2003:78) tolak angin Indonesia
1.2 Memiliki cakupan
Pasar yang luas di
Indonesia

2. Keunikan 2.1 Merek mudah diingat Ordinal


(Uniqueness) 2.2 Merek mudah
diucapkan/ dilafalkan

3. Favorable 3.1 Merek terkenal Ordinal


3.2 Merek favorit

4 Keputusan 1. Pengenalan 4.1 Rangsangan internal Ordinal


pembelian (Y) kebutuhan 4.2 Rangsangan eksternal
Kotler (2001: 222)
2. Pencarian 2.1 Sumber pribadi Ordinal
informasi 2.2 Sumber komersial
2.3 Sumber pengalaman
2.4 Sumber publik

3. Evaluasi alternatif 3.1 Citra merek Ordinal


3.2 Sudah terbiasa
mengkonsumsi produk
tersebut

54
4. Keputusan 4.1 Sikap orang lain Ordinal
pembelian 4.2 Faktor situasi yang
Tidak diharapkan
(pendapatan, harga,
manfaat).

5. Pasca pembelian 5.1 Membicarakan hal Ordinal


positif
5.2 Membeli kembali
5.3 Mengimbau kepada
orang lain untuk
membeli.
5.4 Merasa puas
Sumber: (diolah dari berbagai sumber)

55
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Tolak Angin PT. SidoMuncul

Pada tahun 1951, keluarga Ny. Rahkmat Sulistioningsih pindah ke

Semarang, dan di sana mereka mendirikan pabrik jamu secara sederhana

namun produknya diterima masyarakat secara luas. Karena semakin

bersarnya usaha keluarga ini, maka modernisasi pabrik juga merupakan

suatu hal yang mendesak. Pada 1984, PT. SidoMuncul memulai

modernisasi pabriknya, dengan merelokasi pabrik sederhananya ke pabrik

yang representatrif dengan mesin-mesin modern. Pada 11 November 2000,

PT. SidoMuncul kembali meresmikan pabrik baru di Ungaran yang lebih

luas dan modern.

Peresmian dilakukan oleh Menteri Kesehatan waktu itu, dan pada

saat itu pula PT. Sido Muncul memperoleh 2 penghargaan sekaligus, yakni

Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara

Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat

inilah yang menjadikan PT. SidoMuncul sebagai satu-satunya pabrik jamu

berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik

seluas 7 hektar, lahan Agrowisata ,1,5 hektar, dan sisanya menjadi

kawasan pendukung lingkungan pabrik. Pada tanggal 10 Februari 2010

telah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik bahan baku

56
herbal seluas 3.000 m2. Logo Jamu SidoMuncul yang berupa ibu dan

anaknya adalah gambar Ny. Rahkmat Sulistio, pendiri Jamu SidoMuncul

beserta cucunya, Irwan Hidayat, saat itu berusia 4 tahun. Irwan Hidayat

sejak tahun 1972 sampai sekarang adalah Presiden Direktur PT.

SidoMuncul.

2. Visi Dan Misi PT. SidoMuncul

a. Visi :

 Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada

masyarakat dan lingkungan.

b. Misi :

 Meningkatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional

 Mengembangkan research / penelitian yang berhubungan dengan

pengembangan pengobatan dengan bahan-bahan alami.

 Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina

kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami

dan pengobatan secara tradisional.

 Ikut mendorong pemerintah / instansi resmi agar lebih berperan

dalam pengembangan pengobatan tradisional.

3. Sumber Daya Manusia

Saat ini PT. SidoMuncul didukung lebih dari 2000 karyawan

dengan tingkat pendidikan bervariasi dan ditempatkan sesuai dengan

keahlian, kemampuan dan kapasitasnya masing-masing. Sebagai

pendukung, Sido Muncul juga memilki tenaga ahli dari berbagai disiplin

57
ilmu, seperti biologi, ekonomi, farmasi, pertanian, hukum, teknologi

pangan, teknik kimia, teknik elektro, dll.

Untuk mengembangkan kemampuan, pada waktu-waktu tertentu

kepada karyawan diberikan kesempatan mengikuti pelatihan, kursus,

maupun seminar. Untuk mendukung pengembangan, PT. SidoMuncul juga

merekrut konsultan yang ahli di bidangnya, misalnya : apoteker, dokter

umum, dokter gigi dan spesialis.

4. Fasilitas Pabrik

Dengan standar pabrik CPOB ( Standard pabrik Farmasi ), maka

fasilitas yang ada di PT. SidoMuncul antara lain :

a. Laboratorium

1) Laboratorium Instrumentasi

2) Laboratorium Farmakologi

3) Laboratorium Formulasi

4) Laboratorium Farmakognosi

5) Laboratorium Stabilitas

Laboratorium Kimia, yang dilengkapi peralatan HPLC ( High

Pressure Liquid Chromatography ), GC ( Gas Chromatography ) dan TLC

Scanner ( Thin Layer Chromatography ). Keseluruhan laboratorium

tersebut dibangun di atas lahan seluas 1200 m².

b. Laboratorium Kultur Jaringan

1) Kebun percobaan dan budidaya tanaman obat

2) Extraction Centre

58
3) Pengolahan air bersih

4) Pengolahan air limbah

5) Perpustakaan

6) Klinik Holistik

Selain sebagai tempat pelaksanaan produksi, di lokasi pabrik PT.

SidoMuncul juga terdapat Agrowisata seluas 1,5 hektar. Lahan agrowisata

tersebut berisikan berbagai jenis tanaman obat yang ada di Indonesia dan

digunakan sebagai bahan baku produksi produk jamu SidoMuncul.

Disamping itu, PT. SidoMuncul juga memberikan kesempatan bagi

masyarakat umum untuk datang berkunjung dan melihat secara langsung

proses produksi yang dilakukan, dengan harapan dapat membuka mata

masyarakat jamu - jamu produksi SidoMuncul memang memenuhi standar

CPOB dan aman serta berkhasiat untuk dikonsumsi.

5. Agrowisata

Keberadaan Agrowisata PT. SidoMuncul bertujuan untuk

mengoleksi tanaman obat, terutama diprioritaskan pada tanaman - tanaman

langka atau yang hampir punah. Sebagian besar koleksinya terdiri dari

tanaman untuk bahan jamu yang dipergunakan oleh para industri dan

lainnya masih dieksplorasi dari alam.

Pada tahun 1999 dirintis pembukaan kawasan khusus untuk lokasi

koleksi tanaman obat yang akhirnya didesain seartistik mungkin dan

menarik untuk dilihat dan dikunjungi. Secara resmi tempat tersebut

dijadikan obyek agrowisata khusus koleksi tanaman obat yang dirancang

59
terpadu, antara koleksi tanaman obat dengan desain taman serta

infrastruktur lainnya.

Agrowisata PT. SidoMuncul memiliki tiga ( 3 ) buah misi, yaitu :

a. Misi Ilmiah

Merupakan tempat koleksi tanaman hidup yang diambil dari

berbagai tempat, yang bisa diindikasikan sebagai tanaman obat,

terutama tanaman langka sebagai tanaman stok / plasma nutfah, yang

sewaktu-waktu dapat dipergunakan sebagai bahan penelitian lebih

lanjut, baik untuk penelitian budidaya / pengembangan atau penelitian

khasiat sebagai bahan baku jamu baru. Penelitian selain dilakukan oleh

team R&D PT. SidoMuncul juga melibatkan atau bisa dilakukan oleh

institusi lain terutama para pelajar dan mahasiswa.

b. Misi Sosial

Agrowisata dibuka untuk umum, siapa saja bisa datang

berkunjung, terutama yang peduli terhadap keanekaragaman hayati

alam Indonesia. Agrowisata bisa memberikan wawasan dan

pengetahuan baru kepada masyarakat, terutama tentang tanaman obat

baik mengenai cara budidaya maupun fungsi dan khasiatnya bagi

kesehatan manusia.

c. Misi Ekonomi

Agrowisata sebagai Plasma Nutfah / Stok tanaman hidup

yang bisa dikembangkan untuk tanaman baru sebanyak-banyaknya di

tempat lain. Hasil perbanyakan tanaman yang berupa bibit atau benih

60
dikembangkan seluas-luasnya di tempat lain dan hasilnya digunakan

sebagai bahan baku industri jamu atau komoditas tanaman

perdagangan.

Agrowisata PT. SidoMuncul terbuka untuk umum, dan biasanya

dalam sebulan menerima minimal empat kali kunjungan. Program

kunjungan Agrowisata biasanya dilakukan setelah pengunjung melakukan

peninjauan ke proses produksi pabrik, yang letaknya tidak jauh. Bagi yang

berminat bisa langsung menghubungi Public Relations Department, PT.

SidoMuncul, baik yang berada di Jakarta maupun yang ada di Semarang.

6. Kerjasama Ilmiah

Agar produk dapat senantiasa berkembang sesuai dengan tuntutan

masyarakat dan kemajuan tekhnologi, kerjasama dilakukan dengan

lembaga-lembaga ilmu pengetahuan, baik dimata masyarakat maupun

dunia " ke-ilmu-an ", seperti :

a. Universitas Diponegoro, Semarang

b. PPOT, Universitas Gadjahmada, Jogjakarta

c. Fakultas Farmasi, Universitas Widya Mandala, Surabaya

d. Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Jogjakarta

e. Lembaga penelitian, Institut Tekhnologi Bandung

f. Balai Penelitian Tanaman Obat, Depkes, di Tawangmangu

g. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Rempah, di Bogor.

61
B. Karakteristik Responden

Objek dalam penelitian ini adalah Konsumen yang mengkonsumsi

Tolak Angin, dan sampel yang di tarik berjumlah 60 responden dengan asumsi

responden yang dihubungi Konsumen yang telah merasakan dan telah

mengkonsumsi Tolak Angin. Dari data yang diperoleh yang telah

diklasifikasikan mengenai data responden sebagai berikut :

Tabel 4.1
Data Responden
Usia Jenis Kelamin
Kategori Responden Kategori Responden
18 – 25 thn 15 Laki- laki 38
26 – 50 thn 34 perempuan 22
50 thn > 11
60 60

Gambar 4.1
Data responden menurut jenis kelamin

Dari hasil data responden yang diterima, disini terlihat bahwa pria

lebih mendominasi dari pada wanita, hal ini terlihat dengan angka persentase

pria sebesar 38 responden dari 60 responden yang berarti 63 % lalu wanita

sebesar 22 responden dari 60 responden yang berarti 37 %.

62
Gambar 4.2
Data responden menurut usia

Dari perhitungan data responden menurut usia, disini terlihat yang

lebih mendominasi adalah usia di kisaran 26 – 50 tahun yaitu sebesar 34

responden lalu disusul pada urutan kedua yaitu kisaran usia 18 – 25 tahun

sebanyak 15 responden, namun pada kisaran usia 50 > tahun hanya berjumlah

11 responden.

C. Hasil Dan Pembahasan

1. Validitas dan Reliabilitas

Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Menurut

Suliayanto (42:2005) Pengertian valid tidaknya suatu alat ukur tergantung

kemampuan alat tersebut untuk mengukur objek yang diukur dengan

cermat dan tepat. Keputusan pada sebuah butir pertanyaan dapat dianggap

valid, dapat dilakukan dengan beberapa cara:

63
1. Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3

2. Jika keofisien korelasi product moment > r-tabel (α ; n-2) n= jumlah

sampel

3. Nilai Sig. < α

Sedangkan reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil

suatu pengukuran dapat dipercaya. Jika hasil pengukuran yang dilakukan

berulang menghasilkan hasil yang relatif sama, pengukuran tersebut

dianggap memiliki tingkat reliabilitas yang baik. Menurut Bhuno,

(2005:72) uji relabilitas dilakukan dengan melihat nilai Cronbach's Alpha

degnan kriteria sebagai berikut:

1. Jika nilai Cronbach's Alpha > 0.6 maka suatu instrumen dikatakan

reliable

2. Jika nilai Cronbach's Alpha < 0.6 maka suatu instrumen dikatakan tidak

reliabel

Untuk mendapatkan dapa primer, penulis melakukan penyebaran

kuesioner kepada konsumen yang mengkonsumsi Tolak Angin sebanyak

60 responden. Sebelum kuesioner disebarkan kepada 60 responden,

penulis melakukan try out kepada 20 responden dengan memberikan 40

butir pertannyaan.

Berikut ini adalah hasil try out yang diberikan kepada 20 responden

dengan 43 butir pertannyaan yang dibagi menjadi 4 variabel utama yaitu

Daya Tarik Iklan, Kualitas Produk dan Citra Merek dan Keputusan

Pembelian.

64
Tabel 4.2
Hasil try out Item Instrumen pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas Produk
dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian.
Alpha if
Item Alpha
Item Keterangan Keterangan
Pertanyaan Cronbach’s
Deleted
Daya Tarik Iklan (X1)
DTI1 0.506 VALID 0.893 RELIABEL
DTI2 0.798 VALID 0.875 RELIABEL
DTI3 0.841 VALID 0.873 RELIABEL
DTI4 0.596 VALID 0.889 RELIABEL
DTI5 0.506 VALID 0.893 RELIABEL
DTI6 0.424 VALID 0.898 RELIABEL
DTI7 0.492 VALID 0.895 RELIABEL
DTI8 0.841 VALID 0.873 RELIABEL
DTI9 0.446 VALID 0.896 RELIABEL
DTI10 0.547 VALID 0.891 RELIABEL
DTI11 0.841 VALID 0.873 RELIABEL
Kualitas Produk (X2)
KPD1 0.533 VALID 0.874 RELIABEL
KPD2 0.702 VALID 0.863 RELIABEL
KPD3 0.741 VALID 0.859 RELIABEL
KPD4 0.604 VALID 0.870 RELIABEL
KPD5 0.533 VALID 0.874 RELIABEL
KPD6 0.556 VALID 0.873 RELIABEL
KPD7 0.567 VALID 0.872 RELIABEL
KPD8 0.741 VALID 0.859 RELIABEL
KPD9 0.424 VALID 0.880 RELIABEL
KPD10 0.542 VALID 0.874 RELIABEL
KPD11 0.556 VALID 0.873 RELIABEL
Citra Merek (X3)
CM1 0.711 VALID 0.898 RELIABEL
CM2 0.827 VALID 0.875 RELIABEL
CM3 0.674 VALID 0.900 RELIABEL
CM4 0.612 VALID 0.909 RELIABEL
CM5 0.891 VALID 0.864 RELIABEL
CM6 0.801 VALID 0.879 RELIABEL
Keputusan Pembelian (Y)
KP1 0.805 VALID 0.955 RELIABEL
KP2 0.805 VALID 0.955 RELIABEL
KP3 0.795 VALID 0.955 RELIABEL
KP4 0.769 VALID 0.955 RELIABEL
KP5 0.716 VALID 0.956 RELIABEL
KP6 0.684 VALID 0.957 RELIABEL
KP7 0.748 VALID 0.956 RELIABEL

65
KP8 0.731 VALID 0.956 RELIABEL
KP9 0.805 VALID 0.955 RELIABEL
KP10 0.795 VALID 0.955 RELIABEL
KP11 0.831 VALID 0.954 RELIABEL
KP12 0.717 VALID 0.956 RELIABEL
KP13 0.705 VALID 0.957 RELIABEL
KP14 0.683 VALID 0.957 RELIABEL
KP15 0.831 VALID 0.954 RELIABEL
Sumber : Data primer yang telah diolah

Dari hasil try out tersebut, diperoleh data yang menyatakan bahwa

dari 43 item pertanyaan yang diberikan kepada 20 responden menyatakan

bahwa semua item pertanyaan nilai Alpha Cronbach’s lebih besar dari

0.60 yang berarti semua item pertanyaan dinyatakan reliable dan nilai

Alpha if Item Deleted lebih dari r tabel sebesar 0,308 berarti dinyatakan

seluruh pertanyaan valid, lalu peneliti akan membagikannya kepada 60

responden yang akan menjadi langkah penelitian selanjutnya.

2. Penemuan dan Pembahasan

Pengaruh Daya tarik iklan, kualitas produk, dan citra merek

terhadap keputusan pembelian jamu Tolak Angin PT.Sidomuncul akan

dilihat dari indikator masing-masing variabel. Berikut adalah hasil output

kuesioner yang diberikan kepada responden konsumen jamu Tolak Angin

PT.SidoMuncul di Kelurahan Pondok Karya, Pondok Aren.

a. Daya Tarik Iklan

Adapun dalam variabel Promosi Penjualan pada kuesioner

penulis memasukan 11 pertanyaan, adapun hasil outputnya sebagai

berikut :

66
Tabel 4.3
Iklan Tolak Angin PT. SidoMuncul Menginformasikan Kepada Saya
Mengenai Produk Tersebut
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Ragu-ragu 5 5.0 8.3 10.0
Setuju 38 38.0 63.3 73.3
Sangat Setuju 16 16.0 26.7 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju, 1 responden yang menjawab tidak setuju, 5

responden menjawab ragu-ragu, 38 responden menjawab setuju, dan 16

responden menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa iklan

Tolak Angin PT. Sidomuncul menginformasikan produknya dengan

baik.

Tabel 4.4
Iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul Membujuk Saya Untuk Menggunakan
Produk Tersebut
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 10 10.0 16.7 21.7
Setuju 32 32.0 53.3 75.0
Sangat Setuju 15 15.0 25.0 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat

tidak setuju dan yang menjawab tidak setuju hanya 3 responden,

menjawab ragu-ragu 10 responden, menjawab setuju 32 responden, dan

67
15 responden menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul dapat membujuk responden untuk

menggnakan produk tersebut.

Tabel 4.5
Iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul Mengingatkan Saya Untuk
Menggunakan Produk Tersebut
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 11 11.0 18.3 21.7
Setuju 33 33.0 55.0 76.7
Sangat Setuju 14 14.0 23.3 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat

tidak setuju, responden yang menjawab tidak setuju hanya 2, dan ragu-

ragu sebanyak 11, responden menjawab setuju 33, dan 14 responden

menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa iklan jamu Tolak

Angin PT. Sidomuncul mengingatkan responden untuk menggunakan

produk tersebut.

Tabel 4.6
Gaya iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul sesuai dengan produk tersebut
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 1.0 1.7 3.3
Ragu-ragu 9 9.0 15.0 18.3
Setuju 37 37.0 61.7 80.0
Sangat Setuju 12 12.0 20.0 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

68
Tabel di atas terlihat tidak hanya 1 responden menjawab sangat

tidak setuju dan tidak setuju, 9 responden menjawab ragu-ragu, 37

responden menjawab setuju, dan 12 responden menjawab sangat setuju.

Hal ini membuktikan bahwa gaya iklan jamu Tolak Angin PT.

Sidomuncul sudah sesuai dengan produk tersebut.

Tabel 4.7
Iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul menyentuh hati
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 1.0 1.7 3.3
Ragu-ragu 4 4.0 6.7 10.0
Setuju 40 40.0 66.7 76.7
Sangat Setuju 14 14.0 23.3 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat hanya 1 responden menjawab sangat tidak

setuju dan tidak setuju, 4 responden menjawab ragu-ragu, 40 responden

menjawab setuju, dan 14 responden menjawab sangat setuju. Hal ini

membuktikan bahwa iklan jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul

menyentuh hati sebagian besar responden.

69
Tabel 4.8
Slogan Tolak Angin PT. Sidomuncul (“Orang pintar, minum Tolak Angin”)
sudah sesuai dengan iklan tersebut
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 10 10.0 16.7 20.0
Setuju 40 40.0 66.7 86.7
Sangat Setuju 8 8.0 13.3 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju, yang menjawab tidak setuju hanya 2 responden,

menjawab ragu-ragu 10 responden, menjawab setuju 40 responden, dan

8 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa

slogan jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul (”Orang pintar, minum

Tolak Angin”) sudah sesuai iklan produk tersebut.

Tabel 4.9
Menurut saya format iklan secara keseluruhan sudah bagus
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 2 2.0 3.3 5.0
Ragu-ragu 11 11.0 18.3 23.3
Setuju 39 39.0 65.0 88.3
Sangat Setuju 7 7.0 11.7 100.0
Total 60 60.0 100.0

sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat 1 responden menjawab sangat tidak setuju,

2 responden menjawab tidak setuju, 11 responden menjawab ragu-ragu,

39 responden menjawab setuju, dan 7 responden menjawab sangat

70
setuju. Hal ini membuktikan bahwa format iklan jamu Tolak Angin PT.

Sidomuncul sudah bagus.

Tabel 4.10
Menurut saya iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul tidak melanggar norma
sosial
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 13 13.0 21.7 26.7
Setuju 37 37.0 61.7 88.3
Sangat Setuju 7 7.0 11.7 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat tidak responden menjawab sangat tidak

setuju, hanya 3 responden menjawab tidak setuju, 13 responden

menjawab ragu-ragu, 37 responden menjawab setuju, dan 7 responden

menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa iklan jamu Tolak

Angin PT. Sidomuncul tidak melanggar norma sosial.

Tabel 4.11
Saya menyaksikan iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul di televisi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 4 4.0 6.7 11.7
Setuju 38 38.0 63.3 75.0
Sangat Setuju 15 15.0 25.0 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat

tidak setuju, 3 menjawab tidak setuju, 4 responden menjawab ragu-

71
ragu, 38 responden menjawab setuju, dan 15 responden menjawab

sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden menyaksikan

iklan jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul di televisi.

Table 4.12
Saya mengetahui iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul dari radio
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 2 2.0 3.3 5.0
Ragu-ragu 8 8.0 13.3 18.3
Setuju 37 37.0 61.7 80.0
Sangat Setuju 12 12.0 20.0 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat hanya 1 responden menjawab sangat tidak

setuju dan 2 menjawab tidak setuju, 8 responden menjawab ragu-ragu,

37 responden menjawab setuju, dan 12 responden menjawab sangat

setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden mengetahui iklan jamu

Tolak Angin PT. Sidomuncul lewat radio.

Tabel 4.13
Saya melihat iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul di media cetak, seperti
majalah dan koran
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Ragu-ragu 14 14.0 23.3 25.0
Setuju 33 33.0 55.0 80.0
Sangat Setuju 12 12.0 20.0 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

72
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat

tidak setuju, hanya 1 menjawab tidak setuju, 14 responden menjawab

ragu-ragu, 33 responden menjawab setuju, dan 12 responden menjawab

sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden mengetahui iklan

jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul melalui media cetak.

b. Kualitas produk

Dalam variabel kualitas produk pada kuesioner penulis

memasukkan 11 pertanyaan, yang hasil outputnya sebagai berikut :

Tabel 4.14
Saya merasa mutu dan kualitas dari produk jamu Tolak Angin PT.
Sidomuncul sangat terpercaya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Ragu-ragu 6 6.0 10.0 11.7
Setuju 36 36.0 60.0 71.7
Sangat Setuju 17 17.0 28.3 100.0
Total 60 60.0 100.0

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat

tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 6 responden

menjawab ragu-ragu, 36 responden menjawab setuju, dan 17 responden

menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden

percaya pada mutu dan kualitas jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul.

73
Tabel 4.15
Bahan-bahan yang dipergunakan dalam pembuatan jamu Tolak Angin PT.
Sidomuncul merupakan bahan-bahan alami
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 11 11.0 18.3 21.7
Setuju 37 37.0 61.7 83.3
Sangat Setuju 10 10.0 16.7 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat

tidak setuju, hanya 2 responden yang menjawab tidak setuju, 11

responden menjawab ragu-ragu, 37 responden menjawab setuju, dan 10

responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa

responden percaya bahwa bahan-bahan yang digunakan dalam

pembuatan produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul menggunakan

bahan-bahan alami.

Tabel 4.16
Kemasan tolak angin praktis dan mudah dibawa kemana saja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 17 17.0 28.3 31.7
Setuju 35 35.0 58.3 90.0
Sangat Setuju 6 6.0 10.0 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat

tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 17 responden

74
menjawab ragu-ragu, 35 responden menjawab setuju, dan 6 responden

menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden setuju

bahwa kemasan jamu tolak angin praktis dan mudah dibawa kemana

saja.

Tabel 4.17
Cara penggunaan yang praktis, memungkinkan jamu Tolak Angin PT.
Sidomuncul dibawa kemana saja dan dikonsumsi dimanapun saya berada
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 1.0 1.7 3.3
Ragu-ragu 16 16.0 26.7 30.0
Setuju 30 30.0 50.0 80.0
Sangat Setuju 12 12.0 20.0 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat 1 responden menjawab sangat tidak setuju

dan tidak setuju, 16 responden menjawab ragu-ragu, 30 responden

menjawab setuju, dan 12 responden menjawab sangat setuju. Hal ini

membuktikan bahwa responden setuju bahwa cara penggunaan jamu

Tolak Angin PT. Sidomuncul praktis, mudah dibawa kemana saja dan

dapat dikonsumsi dimana saja.

75
Tabel 4.18
Tolak Angin PT. Sidomuncul berguna untuk mengobati masuk angin, mual,
kembung, letih dan pusing
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Ragu-ragu 7 7.0 11.7 13.3
Setuju 35 35.0 58.3 71.7
Sangat Setuju 17 17.0 28.3 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat

tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 7 responden

menjawab ragu-ragu, 35 responden menjawab setuju, dan 17 responden

menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden setuju

jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul berguna untuk mengobati masuk

angin, mual, kembung, letih dan pusing.

Tabel 4.19
Saya mudah mendapatkan produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu-ragu 15 15.0 25.0 25.0
Setuju 35 35.0 58.3 83.3
Sangat Setuju 10 10.0 16.7 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat

tidak setuju dan tidak setuju, 15 responden menjawab ragu-ragu, 35

responden menjawab setuju, dan 10 responden menjawab sangat setuju.

76
Hal ini membuktikan bahwa responden mudah dalam mendapatkan

jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul.

Tabel 4.20
Produk Tolak Angin PT. Sidomuncul merupakan produk asli buatan Negeri
sendiri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 12 12.0 20.0 23.3
Setuju 37 37.0 61.7 85.0
Sangat Setuju 9 9.0 15.0 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat

tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 12 responden

menjawab ragu-ragu, 37 responden menjawab setuju, dan 9 responden

menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden

percaya jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul buatan Negeri sendiri.

Tabel 4.21
Menurut saya, karakteristik desain kemasan sesuai dengan produk Tolak
Angin PT. Sidomuncul
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Ragu-ragu 14 14.0 23.3 25.0
Setuju 37 37.0 61.7 86.7
Sangat Setuju 8 8.0 13.3 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

77
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat

tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 14 responden

menjawab ragu-ragu, 37 responden menjawab setuju, dan 8 responden

menjawab sangat setuju. Berdasarkan jumlah responden yang

menjawab setuju membuktikan bahwa karakteristik desain kemasan

sesuai dengan produk Tolak Angin PT. Sidomuncul.

Tabel 4.22
Menurut saya, bahan-bahan yang dipergunakan oleh jamu Tolak Angin PT.
Sidomuncul sesuai untuk menyembuhkan penyakit masuk angin beserta
gejala-gejalanya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 5 5.0 8.3 11.7
Setuju 42 42.0 70.0 81.7
Sangat Setuju 11 11.0 18.3 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat

tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 5 responden

menjawab ragu-ragu, 42 responden menjawab setuju, dan 11 responden

menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa bahan-bahan

yang dipergunakan oleh jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul sesuai

untuk menyembuhkan penyakit masuk angin beserta gejala-gejalanya.

78
Tabel 4.23
Setiap saya mengalami gejala-gejala masuk angin, saya selalu
mengkonsumsi produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 2 2.0 3.3 5.0
Ragu-ragu 5 5.0 8.3 13.3
Setuju 40 40.0 66.7 80.0
Sangat Setuju 12 12.0 20.0 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat 1 responden menjawab sangat tidak setuju,

2 responden menjawab tidak setuju, 5 responden menjawab ragu-ragu,

40 responden menjawab setuju, dan 12 responden menjawab sangat

setuju. Hal ini membuktikan bahwa setiap mengalami gejala masuk

angin, responden selalu mengkonsumsi jamu Tolak Angin PT.

Sidomuncul.

Tabel 4.24
Kemasan jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul sangat menarik
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu-ragu 11 11.0 18.3 18.3
Setuju 35 35.0 58.3 76.7
Sangat Setuju 14 14.0 23.3 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 11 responden menjawab ragu-ragu,

35 responden menjawab setuju, dan 14 responden menjawab sangat

79
setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden setuju jika kemasan

jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul sangat menarik.

c. Citra Merek

Pada variabel citra merek, pertanyaan yang diajukan sebanyak 6

butir dengan hasil output sebagai berikut:

Tabel 4.25
Produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul merupakan pemimpin pasar/
market leader dalam industri jamu di Indonesia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu - Ragu 8 8.0 13.3 16.7
Setuju 40 40.0 66.7 83.3
Sangat Setuju 10 10.0 16.7 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat

tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 8 responden

menjawab ragu-ragu, 40 responden menjawab setuju, dan 10 responden

menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa jamu Tolak

Angin PT. SidoMuncul merupakan pemimpin pasar/ market leader

dalam industri jamu di Indonesia.

80
Tabel 4.26
Produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul mempunyai cakupan pasar yang
luas di Indonesia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 2 2.0 3.3 5.0
Ragu - Ragu 10 10.0 16.7 21.7
Setuju 35 35.0 58.3 80.0
Sangat Setuju 12 12.0 20.0 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat hanya 1 responden menjawab sangat tidak

setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 10 responden menjawab

ragu-ragu, 35 responden menjawab setuju, dan 12 responden menjawab

sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa jamu Tolak Angin PT.

Sidomuncul memiliki cakupan pasar yang luas di Indonesia.

Tabel 4.27
Produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul mempunyai merek yang mudah
diingat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 3 3.0 5.0 6.7
Ragu - Ragu 14 14.0 23.3 30.0
Setuju 31 31.0 51.7 81.7
Sangat Setuju 11 11.0 18.3 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas tampak 1 responden menjawab sangat tidak setuju,

3 responden menjawab tidak setuju, 14 responden menjawab ragu-ragu,

31 responden menjawab setuju, dan 11 responden menjawab sangat

81
setuju. Hal ini membuktikan bahwa merek jamu Tolak Angin PT.

Sidomuncul lebih mudah diingat oleh konsumen.

Tabel 4.28
Produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul mempunyai merek yang mudah
untuk diucapkan/ dilafalkan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu - Ragu 7 7.0 11.7 15.0
Setuju 38 38.0 63.3 78.3
Sangat Setuju 13 13.0 21.7 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat tak satupun responden menjawab sangat

tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 7 responden

menjawab ragu-ragu, 38 responden menjawab setuju, dan 13 responden

menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa merek jamu

Tolak Angin PT. SidoMuncul mudah untuk dilafalkan oleh responden.

Tabel 4.29
Jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul merupakan merek yang sangat terkenal
di masyarakat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 1.0 1.7 3.3
Ragu – Ragu 13 13.0 21.7 25.0
Setuju 39 39.0 65.0 90.0
Sangat Setuju 6 6.0 10.0 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

82
Tabel di atas tampak 1 responden menjawab sangat tidak setuju

dan tidak setuju, 13 responden menjawab ragu-ragu, 39 responden

menjawab setuju, dan 6 responden menjawab sangat setuju. Hal ini

membuktikan bahwa jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul sangat

terkenal di masyarakat.

Tabel 4.30
Jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul merupakan merek jamu favorit di
masyarakat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 5.0 5.0
Ragu - Ragu 20 20.0 33.3 38.3
Setuju 27 27.0 45.0 83.3
Sangat Setuju 10 10.0 16.7 100.0
Total 60 60.0 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat tak satupun menjawab sangat tidak setuju,

3 responden menjawab tidak setuju, 20 responden menjawab ragu-ragu,

27 responden menjawab setuju, dan 10 responden menjawab sangat

setuju. Hal ini membuktikan bahwa jamu Tolak Angin PT.SidoMuncul

merupakan merek favorit di masyarakat.

d. Keputusan Pembelian

Pada variabel keputusan pembelian, penulis memberikan 15

butir pertanyaan kepada responden pengguna jamu Tolak Angin

PT.Sidomuncul dengan hasil output sebagai berikut:

83
Tabel 4.31
Saya merasa perlu mengkonsumsi jamu Tolak Angin pada saat saya merasa
mengalami masuk angin dan gejala-gejalanya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Ragu-Ragu 5 4.5 8.3 10.0
Setuju 41 36.9 68.3 78.3
Sangat Setuju 13 11.7 21.7 100.0
Total 60 54.1 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat

tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 5 responden

menjawab ragu-ragu, 41 responden menjawab setuju, dan 13 responden

menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa pada saat

responden mengalami masuk angin dan gejala-gejalanya, responden

merasa perlu mengkonsumsi jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul.

Tabel 4.32
Saya tertarik mencoba produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 2.7 5.0 5.0
Ragu-Ragu 4 3.6 6.7 11.7
Setuju 35 31.5 58.3 70.0
Sangat Setuju 18 16.2 30.0 100.0
Total 60 54.1 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas tak terlihat responden menjawab sangat tidak

setuju, 3 responden menjawab tidak setuju, 4 responden menjawab

ragu-ragu, 35 responden menjawab setuju, dan 18 responden menjawab

sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar responden

84
merasa tertarik untuk mengkonsumsi jamu Tolak Angin PT.

SidoMuncul.

Tabel 4.33
Saya tertarik mengkonsumsi jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul karena
membaca kegunaanya dan bahan-bahan yang digunakan yang tertera pada
kemasan jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 1.8 3.3 3.3
Ragu-Ragu 7 6.3 11.7 15.0
Setuju 39 35.1 65.0 80.0
Sangat Setuju 12 10.8 20.0 100.0
Total 60 54.1 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat

tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 7 responden

menjawab ragu-ragu, 39 responden menjawab setuju, dan 12 responden

menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden merasa

tertarik mengkonsumsi jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul karena

membaca kegunaan dan bahan-bahan yang digunakan yang tertera pada

kemasan.

85
Tabel 4.34
Saya mengetahui produk Tolak Angin PT. Sidomuncul dari iklan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 .9 1.7 3.3
Ragu-Ragu 6 5.4 10.0 13.3
Setuju 38 34.2 63.3 76.7
Sangat Setuju 14 12.6 23.3 100.0
Total 60 54.1 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat hanya 1 responden menjawab sangat tidak

setuju dan tidak setuju, 6 responden menjawab ragu-ragu, 38 responden

menjawab setuju, dan 14 responden menjawab sangat setuju. Hal ini

membuktikan bahwa sebagian besar responden mengetahui produk

jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul dari iklan.

Tabel 4.35
Saya mengetahui produk Tolak Angin PT. Sidomuncul dari orang lain
(teman, keluarga, dll)
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 .9 1.7 3.3
Ragu-Ragu 7 6.3 11.7 15.0
Setuju 44 39.6 73.3 88.3
Sangat Setuju 7 6.3 11.7 100.0
Total 60 54.1 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas tampak 1 responden menjawab sangat tidak setuju

dan tidak setuju, 7 responden menjawab ragu-ragu, 44 responden

menjawab setuju, dan 7 responden menjawab sangat setuju. Hal ini

86
membuktikan bahwa responden juga mengetahui produk jamu Tolak

Angin PT. Sidomuncul dari orang lain.

Tabel 4.36
Saya mengetahui Tolak Angin PT. Sidomuncul dari media massa
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 1.8 3.3 3.3
Ragu-Ragu 12 10.8 20.0 23.3
Setuju 40 36.0 66.7 90.0
Sangat Setuju 6 5.4 10.0 100.0
Total 60 54.1 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas tak satupun responden menjawab sangat tidak

setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 12 responden menjawab

ragu-ragu, 40 responden menjawab setuju, dan 6 responden menjawab

sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden juga banyak yang

mengetahui jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul dari media massa.

Tabel 4.37
Saya yakin dengan produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul dibandingkan
merek lain
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Tidak Setuju 2 1.8 3.3 5.0
Ragu-Ragu 7 6.3 11.7 16.7
Setuju 45 40.5 75.0 91.7
Sangat Setuju 5 4.5 8.3 100.0
Total 60 54.1 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat hanya 1 responden menjawab sangat tidak

setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 7 responden menjawab

87
ragu-ragu, 45 responden menjawab setuju, dan 5 responden menjawab

sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden lebih yakin

dengan jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul daripada merek lainnya.

Tabel 4.38
Saya yakin dengan produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul karena
terbiasa mengkonsumsinya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 4 3.6 6.7 6.7
Ragu-Ragu 8 7.2 13.3 20.0
Setuju 41 36.9 68.3 88.3
Sangat Setuju 7 6.3 11.7 100.0
Total 60 54.1 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat

tidak setuju, 4 responden menjawab tidak setuju, 8 responden

menjawab ragu-ragu, 41 responden menjawab setuju, dan 7 responden

menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden sudah

terbiasa mengkonsumsi jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul.

Tabel 4.39
Teman saya menyatakan produk Tolak Angin PT. Sidomuncul itu
berkualitas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 2.7 5.0 5.0
Ragu-Ragu 5 4.5 8.3 13.3
Setuju 41 36.9 68.3 81.7
Sangat Setuju 11 9.9 18.3 100.0
Total 60 54.1 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

88
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat

tidak setuju, 3 responden menjawab tidak setuju, 5 responden

menjawab ragu-ragu, 41 responden menjawab setuju, dan 11 responden

menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden

semakin yakin dengan pengakuan orang lain disekitarnya yang telah

mengkonsumsi jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul.

Tabel 4.40
Menurut saya ada manfaat dari mengkonsumsi jamu Tolak Angin PT.
Sidomuncul
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Tidak Setuju 2 1.8 3.3 5.0
Ragu-Ragu 12 10.8 20.0 25.0
Setuju 36 32.4 60.0 85.0
Sangat Setuju 9 8.1 15.0 100.0
Total 60 54.1 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat hanya 1 responden menjawab sangat tidak

setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 12 responden menjawab

ragu-ragu, 36 responden menjawab setuju, dan 9 responden menjawab

sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden merasakan

manfaat nyata dari mengkonsumsi jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul.

89
Tabel 4.41
Menurut saya, harga jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul lebih mahal
dibandingkan harga produk jamu sejenisnya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Ragu-Ragu 8 7.2 13.3 15.0
Setuju 38 34.2 63.3 78.3
Sangat Setuju 13 11.7 21.7 100.0
Total 60 54.1 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat

tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 8 responden

menjawab ragu-ragu, 38 responden menjawab setuju, dan 13 responden

menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa harga jamu Tolak

Angin sesuai dengan kualitas yang diperoleh responden.

Tabel 4.42
Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul, saya
merasa produk tersebut sangat bagus
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 1.8 3.3 3.3
Ragu-Ragu 10 9.0 16.7 20.0
Setuju 32 28.8 53.3 73.3
Sangat Setuju 16 14.4 26.7 100.0
Total 60 54.1 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat tak satupun responden menjawab sangat

tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 10 responden

menjawab ragu-ragu, 32 responden menjawab setuju, dan 16 responden

90
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa jamu Tolak

Angin PT. SidoMuncul sangat bagus.

Tabel 4.43
Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul, saya akan
membeli kembali produk tersebut
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Ragu-Ragu 10 9.0 16.7 18.3
Setuju 40 36.0 66.7 85.0
Sangat Setuju 9 8.1 15.0 100.0
Total 60 54.1 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat tak satupun responden menjawab sangat

tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 10 responden

menjawab ragu-ragu, 40 responden menjawab setuju, dan 9 responden

menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar

responden akan melakukan pembelian ulang terhadap produk jamu

Tolak Angin PT. Sidomuncul.

Tabel 4.44
Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul, saya
menganjurkan hal yang positif kepada konsumen lain
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 .9 1.7 3.3
Ragu-Ragu 15 13.5 25.0 28.3
Setuju 35 31.5 58.3 86.7
Sangat Setuju 8 7.2 13.3 100.0
Total 60 54.1 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

91
Tabel di atas terlihat hanya 1 responden menjawab sangat tidak

setuju dan tidak setuju, 15 responden menjawab ragu-ragu, 35

responden menjawab setuju, dan 8 responden menjawab sangat setuju.

Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar responden yang sudah

pernah mengkonsumsi jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul akan

menganjurkan kepada konsumen lain.

Tabel 4.45
Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul, saya
merasakan kepuasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 1.8 3.3 3.3
Ragu-Ragu 8 7.2 13.3 16.7
Setuju 36 32.4 60.0 76.7
Sangat Setuju 14 12.6 23.3 100.0
Total 60 54.1 100.0

Sumber : data primer yang telah diolah

Tabel di atas terlihat tak satupun responden menjawab sangat

tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 8 responden

menjawab ragu-ragu, 36 responden menjawab setuju, dan 14 responden

menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar

responden merasakan kepuasan setelah mengkonsumsi jamu Tolak

Angin PT. SidoMuncul.

92
D. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data

Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi

distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti

asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang

diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan.

Dengan demikian, analisis statistika yang pertama harus digunakan dalam

rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji normalitas.

Gambar 4.3
Uji Normalitas Data (P-P Plot)

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa data penelitian memiliki

penyebaran dan distribusi yang normal karena data memusat pada nilai

rata-rata dan median atau nilai plot PP terletak digaris diagonal, maka

dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

93
2. Uji Korelasi

Uji korelasi dianalisis secara statistik dengan menggunakan rumus

pearson product moment dengan bantuan program SPSS 16.0.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.0 diperoleh

hasil seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.46
Korelasi
KP DTI KPD CM
Pearson Correlation KP 1.000 .928 .660 .838
DTI .928 1.000 .584 .829
KPD .660 .584 1.000 .586
CM .838 .829 .586 1.000
Sig. (1-tailed) KP . .000 .000 .000
DTI .000 . .000 .000
KPD .000 .000 . .000
CM .000 .000 .000 .
N KP 60 60 60 60
DTI 60 60 60 60
KPD 60 60 60 60
CM 60 60 60 60

Tabel 4.47
Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Berdasarkan hasil pengujian diatas, maka dapat disimpulkan

dengan tabel yang terdapat berikut ini :

94
Tabel 4.48
Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel
Koefisien
Hubungan Kategori Probabilitas Kesimpulan
Korelasi
Keputusan Pembelian (Y) Sangat
0.928 0.000 Signifikan
dengan Daya Tarik Iklan (X1) Kuat
Keputusan Pembelian (Y) Kuat 0.000 Signifikan
0.660
dengan Kualitas Produk(X2)
Keputusan Pembelian (Y) Sangat 0.000 Signifikan
0.838
dengan Citra Merek (X3) Kuat
Daya Tarik Iklan (X1) dengan 0.000 Signifikan
0.584 Sedang
Kualitas Produk(X2)
Daya Tarik Iklan (X1) dengan Sangat 0.000 Signifikan
0.829
Citra Merek (X3) Kuat
Kualitas Produk(X2) dengan 0.000 Signifikan
0.586 Sedang
Citra Merek (X3)

3. Uji Multikolinieritas

Penelitian dilakukan pengujian terhadap data bahwa data harus

terbebas dari gejala multikolinearitas, gejala ini ditunjukan dengan korelasi

antar variabel independen. Pengujian dalam uji multikolinearitas dengan

melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) harus berada di bawah 10,

hal ini akan dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.49
UJi Multikolinieritas
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)

DTI .298 3.358


KPD .626 1.598
CM .297 3.370
a. Dependent Variable: KP

Tabel di atas menjelaskan bahwa data yang ada tidak terjadi gejala

multikolinearitas antara masing-masing variabel independen yaitu dengan

95
melihat nilai VIF. Nilai VIF yang diperbolehkan hanya mencapai 10 maka

data di atas dapat dipastikan tidak terjadi gejala multikolinearitas. Karena

data di atas menunjukan bahwa nilai VIF lebih kecil dari 10, keadaan

seperti itu membuktikan tidak terjadinya multikolinearitas.

4. Uji Autokorelasi

Apabila data penelitian mengandung autokorelasi, data harus

segera diperbaiki agar model tetap dapat digunakan. Untuk menghilangkan

masalah autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin Watson. Adapun

hasil uji Durbin Watson dalam penelitian ini adalah :

Tabel 4.50
UJi Autoklerasi
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .944 .891 .886 2.462 1.918
a. Predictors: (Constant), CM, KPD, DTI
b. Dependent Variable: KP

Nilai Durbin Watson dari penelitian ini sebesar 1.918, ini

mengartikan bahwa penelitian tidak mengalami autokorelasi. Apabila nilai

Durbin Watson berada diantara 1.54 sampai dengan 2,46 maka dapat

dipastikan data tidak mengalami autokorelasi (Wing Wahyu Winarno,

2006:527).

5. Uji Heteroskedatisitas

Heterokedastisitas berfungsi untuk menunjukan apakah alam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual atau pengamatan

lainnya, jika varian residual dan satu pengamatan ke pengamatan lainnya

96
tetap maka disebut heterokedastisitas. Menurut Bhuono(2005:62), cara

untuk memprediksi ada tidaknya heterokedastisitas pada suatu model

dapat dilihat dari pola gambar Scartterplot yang menyatakan model

tersebut.

Sebelum berlanjut kepada langkah penelitian berikutnya peneliti

akan melakukan pengujian heteroskedatisitas untuk memastikan bahwa

data dapat menghasilkan asumsi yang baik. Adapun uji heteroskedatisitas

ini akan dilakukan melalui pengujian scatter plot atau grafik sebar, sebagai

berikut :

Gambar 4.4
Scatter Plot (Uji Heteroskedatisitas)

Pada gambar di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan

di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak terlihat pola tertentu. Dengan

demikian pada persamaan regresi linier berganda dalam model ini tidak

ada gejala atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

97
a. Uji Signifikansi

(1) Uji Signifikansi secara simultan

Uji Koefesien determinasi dilakukan untuk mengetahui

besarnya pengaruh variabel Daya Tarik Iklan, Kualitas Produk dan

Citra Merek terhadap variabel Keputusan Pembelian dalam

penelitian ini. Uji ini dapat dilakukan melalui pengujian nilai R² (

R-Squared). Adapun hasil uji determinasi dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.51
UJi Determinasi (R2)
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .944 .891 .886 2.462 1.918
a. Predictors: (Constant), CM, KPD, DTI
b. Dependent Variable: KP

Berdasarkan data hasil oleh model summary di atas maka

dapat diambil sebuah kesimpulan bahwasanya penelitian ini

memiliki nilai R² (R Squared) sebesar 0.886. Nilai tersebut dapat

digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel Daya Tarik

Iklan, Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap variabel

Keputusan Pembelian.

Koefesien determinasi tersebut memiliki maksud bahwa

pengaruh variabel independen (secara keseluruhan) terhadap

variabel dependent adalah sebesar 88.6%. Sisanya sebesar 19,4%

dipengaruhi faktor lain selain dalam penelitian ini.

98
(2) Uji Anova ( Uji F)

Untuk lebih meyakinkan akan kebenaran uji koefesien

determinasi diatas maka dapat diketahui melalui uji Anova atau Uji

F. Adapun bunyi hipotesa atas uji F ini adalah sebagai berikut

(Jonathan Sarwono,2007:177) :

(a) H0 : Tidak ada hubungan linier antara seluruh variabel

independen dengan variabel dependen.

(b) Ha : Ada hubungan linier antara seluruh variabel independen

dengan variabel dependen.

Pada uji ini berlaku ketentuan sebagai berikut :

(a) Apabila nilai signifikan > 0.05 maka H0 diterima dan Ha ditolak

(b) Apabila nilai signifikan < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima

Dalam penelitian ini diperoleh hasil uji Anova sebagai berikut :

Tabel 4.52
UJi F
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 2787.349 3 929.116 153.256 .000
Residual 339.501 56 6.063
Total 3126.850 59
a. Predictors: (Constant), CM, KPD, DTI
b. Dependent Variable: KP

Dari data diatas diperoleh hasil nilai signifikan sebesar

0.000 ini mengartikan bahwa ketentuan nomor dua berlaku dalam

penelitian ini bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil Uji F ini

menyatakan bahwa hasil uji koefisien determinasi diatas benar

adanya.

99
Untuk lebih meyakinkan hasil uji F ini maka dapat dilihat

dari nilai F tabel dari Uji Anova diatas, dengan ketentuan sebagai

berikut :

(a) Apabila nilai F hitung < F tabel maka H0 diterima dan Ha

ditolak

(b) Apabila nilai F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan Ha

diterima

Dalam penelian ini diperoleh nilai F hitung sebesar 153.256 yang

lebih besar dari nilai F tabel sebesar 3.94. Hal ini mengartikan

bahwasanya ketentuan nomor dua adalah benar. Kesimpulanya,

terdapat hubungan yang linier antara variabel independent dengan

variabel dependent.

(3) Uji t / Uji Signifikansi Parsial

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari setiap

variable independent terhadap variable dependent, maka dapat

dilakukan melalui Uji t. Berikut adalah hasil Uji t dalam penelitian

ini :

Tabel 4.53
UJi T
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 3.516 2.948 1.193 .238
DTI .858 .099 .698 8.652 .000 .298 3.358
KPD .221 .081 .153 2.748 .008 .626 1.598
CM .380 .181 .170 2.102 .040 .297 3.370
a. Dependent Variable: KP

100
1) Hubungan antara Daya Tarik Iklan dan Keputusan Pembelian

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien adalah 8.652,

Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05,

karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai

α dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 58 (didapat dari rumus n-

2, dimana n adalah jumlah data, 60-2=58). Didapat ttabel

adalah 2.00.

Variabel Opinion memiliki nilai p-value 0.000 < 0.05

artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (8.652 > 2.00), maka

Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa

koefisien Daya Tarik Iklan secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

2) Hubungan antara Kualitas Produk dan keputusan pembelian

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Kualitas Produk

adalah 2.748, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test,

dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika

mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 58

(didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-

2=58). Didapat ttabel adalah 2.00.

Variabel Kualitas Produk memiliki nilai p-value 0.008

< 0.05 artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (2.748 >

2.00), maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat

101
disimpulkan bahwa koefisien Kualitas Produk secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

3) Hubungan antara Citra Merek dan keputusan pembelian

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Citra Merek

adalah 2.102, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test,

dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika

mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 58

(didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-

2=58). Didapat ttabel adalah 2.00.

Variabel Citra Merek memiliki nilai p-value 0.040 <

0.05 artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (2.102 > 2.00),

maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan

bahwa koefisien Citra Merek secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

(4) Analisis Regresi Linier Berganda

Adapun hasil regresi linier berganda pengaruh Daya Tarik

Iklan, Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap variabel

Keputusan Pembelian, adalah sebagai berikut :

Tabel 4.54
UJi Regresi Berganda
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.516 2.948
DTI .858 .099 .698
KPD .221 .081 .153
CM .380 .181 .170
a. Dependent Variable: KP

102
Dari tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi

untuk mengetahui pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas Produk dan

Citra Merek terhadap variabel Keputusan Pembelian sebagai

berikut:

Y = a + bx1 + bx2 + bx2

Y = 3.516 + 0.858x1 + 0.221x2 + 0.380x3

Keterangan :

Y : Keputusan Pembelian

X1 : Daya Tarik Iklan

X2 : Kualitas Produk

X2 : Citra Merek

Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda di

atas dapat diartikan koefisien regresi untuk konstan sebesar 3.516

menunjukkan bahwa jika variabel Daya Tarik Iklan, Kualitas

Produk dan Citra Merek bernilai nol maka nilai keputusan

pembelian adalah 3.516 satuan.

Variabel Daya Tarik Iklan 0.858 menunjukkan bahwa jika

variabel Daya Tarik Iklan meningkat 1 satuan maka akan

meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0.858 satuan.

Variabel Kualitas Produk 0.221 menunjukkan bahwa jika

vaiabel Kualitas Produk meningkat 1 satuan maka akan

meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0.221 satuan. dengan

catatan variabel lain dianggap konstan.

103
Variabel Citra Merek 0.380 menunjukkan bahwa jika

vaiabel Citra Merek meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan

keputusan pembelian sebesar 0.380 satuan. dengan catatan variabel

lain dianggap konstan.

E. Interpretasi

a. Hubungan antara Daya Tarik Iklan terhadap keputusan pembelian

Secara parsial dinyatakan bahwa Daya Tarik Iklan memiliki

pengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian ini terlihat pada uji

statistik dengan melihat nilai signifikansi dibawah 0,05 hasil ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Yudi Farola Bram 2005 dalam

jurnalnya ”Analisis Efektivitas Iklan Sebagai Salah Satu Strategi

Pemasaran Perusahaan Percetakan dan Penerbitan di PT Rambang dengan

Menggunakan Menggunakan Metode EPIC Model”. Dalam penelitian ini

yang bertindak sebagai respndennya adalah pelanggan PT Rambang yang

sudah pernah melihat iklan PT Rambang yang berdomisili di kota

Palembang dan sekitarnya . Riset menggunakan pendekatan survei sejak

pertengahan bulan Desember 2004 sampai Februari 2005 dengan

menggunakan kuesioner. Teknik yang digunakan adalah convenient

sampling. Sebanyak 300 responden diambil berdasarkan ketersediaan

elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya. Hasil penelitian ini

menunjukkan secara keseluruhan EPIC rate, rata-rata adalah 3.48, artinya

iklan PT Rembang efektif saja tetapi kinerjanya belum maksimal.

Berdasarkan hasil analisa korelasi (pada tingkat signifikan 0.05 atau

104
tingkat kepercayaan 95%), diperoleh hasil pengujian yang menunjukkan

bahwa koefisien korelasi antara belanja iklan (X) dengan volume

penjualan (Y) memperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000, karena nilai

tersebut dibawah 0.05, ini berarti memang terdapat hubungan (korelasi)

antara belanja iklan dengan volume penjualan tersebut. Nilai koefisiensi

Determinasi (R2) sebesar 0.913. Hal ini berarti bahwa besarnya kontribusi

belanja iklan (X) terhadap volume penjualan (Y) kinerja pegawai adalah

sebesar 0.913, atau dengan kata lain kontribusi efektif yang diberikan

variabel belanja iklan terhadap volume penjualan adalah sebesar 91,3%.

Kemudian hasil persamaan simple regression linear yang didapat melalui

program SPSS adalah Y = 2243,797 + 38, 765 X. Persamaan tersebut

mempunyai konstanta sebesar 2243.797 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0.000 (t hitung = 9.300), hal ini berarti tanpa adanya pengaruh

variabel belanja iklan, maka volume penjualan perusahaan tetap ada, tetapi

cukup rendah. Dari hasil analisa ini semakin memperkuat pernyataan

bahwa belanja iklan yang telah dikeluarkan perusahaan mempengaruhi

volume penjualan secara signifikan.

b. Hubungan antara Kualitas Produk terhadap keputusan pembelian

Secara parsial dinyatakan bahwa Kualitas Produk memiliki

pengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian ini terlihat pada uji

statistik dengan melihat nilai signifikansi dibawah 0,05. Hasil penelitian

ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meidi Chandra (2009)

dalam skripsi ”Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan

105
Efektifitas Periklanan Terhadap Pembelian Air Minum dalam Kemasan

Aqua. Studi kasus Mahasiswa UIN Jakarta”. Penelitian ini menggunakan

convenience sampling dan jumlah sampel sebanyak 50 responden dengan

metode regresi linear berganda. Diperoleh hasil uji regresi yang

menyatakan bahwa ketiga variabel independen yaitu citra merek (X1),

kualitas produk (X2), dan efektifitas periklanan (X3)mempunyai pengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Hasil penelitian ini

dibuktikan dengan nilai koefisiensi regresi pada masing-masing variabel

independen yaitu X1 = 0.471, X2 = 0.230, X3 = 0.281. Sedangkan nilai

koefisien determinasi (R square) sebesar 0.292, hal ini menyatakan bahwa

29% variabel keputusan pembelian dijelaskan oleh variabel citra merek,

kualitas produk dan efektifitas periklanan, sedang sisanya sebesar 70,8%

dijelaskan oleh faktor atau variabel lain yang tidak diketahui dan tidak

termasuk dalam penelitian ini.

c. Hubungan antara Citra Merek terhadap keputusan pembelian

Secara parsial dinyatakan bahwa Citra Merek tidak berpengaruh

signifikan terhadap Keputusan Pembelian ini terlihat pada uji statistik

dengan melihat nilai signifikansi di atas 0,05. Hasil penelitian sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh M. Yani Syafei 2006 dalam

jurnalnya ”Pengaruh Citra Merek dan Penyampaian Jasa Bengkel Resmi

Terhadap Nilai Pelanggan Serta Dampaknya pada Keputusan Pembelian”.

Dalam penelitian ini objeknya yaitu kendaraan MPV 2000 cc kebawah

pada bengkel resmi dealer mobil di Bandung. Responden sebanyak 296

106
pelanggan bengkel mobil dan menggunakan analisis deskriptif serta

analisis jalur. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh citra merek (X1)

dan penyampaian jasa resmi bengkel (X2) terhadap nilai pelanggan (Y)

adalah : Y = 0,48 X1 + 0,44 X2, Errorvar = 0,22, R2 = 0,78

Dengan demikian total pengaruh citra merek (X1) dan

penyampaian jasa resmi bengkel (X2) terhadap nilai pelanggan (Y) pada

dealer mobil di Bandung adalah sebesar 78%, sisanya sebesar 22%

dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penelitian. Kemudian suatu

persamaan yang diperoleh dengan menggunakan program Lisrel Ver. 8.72

untuk model persamaan struktural sesuai dengan hipotesis 2 (dua) yang

diajukan, yaitu pengaruh citra merek (X1) dan penyampaian jasa resmi

bengkel (X2) terhadap keputusan pembelian pelanggan (Z) adalah sebagai

berikut, Z = 0,36Y + 0,34X1 + 0,28 X2 , Errorvar = 0,14, R2 = 0,86

Dengan demikian total pengaruh citra merek (X1), penyampaian

jasa bengkel resmi (X2), dan nilai pelanggan (Y) secara simultan terhadap

keputusan pembelian pelanggan (Z) pada bengkel resmi dealer mobil di

Bandung adalah sebesar 86,0% dan sisanya sebesar 14,0% dipengaruhi

oleh variabel lai diluar variabel penelitian.

107
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka

dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Uji simultan (F-Test)

Secara simultan, hasil uji F menunjukkan bahwa ada pengaruh

signifikan antara variabel Daya Tarik Iklan, Kualitas Produk dan Citra

Merek secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian yang telah

mengkonsumsi tolak angin.

2. Uji Parsial (t-Test)

Secara parsial, hasil uji t menunjukkan bahwa variabel bebas yang

mempengaruhi keputusan pembelian adalah Daya Tarik Iklan, Kualitas

Produk dan Citra Merek.

3. Koefisien determinasi (R2)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 88,6 % pengaruh keputusan

pembelian yang dijelaskan oleh variabel Daya Tarik Iklan, Kualitas

Produk dan Citra Merek dan sisanya 19,4% dipengaruhi oleh variabel

lain dan tidak termasuk kedalam analisis regresi ini.

108
B. Implikasi

Berdasarkan hasil analisis data, secara parsial (uji t) keputusan

pembelian dipengaruhi Daya Tarik Iklan, Kualitas Produk dan Citra Merek.

Keadaan ini membuktikan bahwa kualitas produk akan meningkatkan

keputusan dalam membeli produk karena dengan kualitas yang baik akan

meningkatkan kepuasan akan produk berdasrkan manfaat yang dirasakan dan

khasiat yang telah dibuktikan berdasrkan kualitas produk.

Sedangkan berdasarkan daya tarik iklan, maka dapat di kaitkan

dengan informasi yang diterima konsumen mengenai produk. Dengan iklan

yang menarik akan mempengaruhi rasa penasaran yang akan membangun

rasa ingin tahu yang berakhir dengan adanya perasaan ingin mencoba.

Sehingga pengenalan produk melalui daya tarik iklan akan meningkatkan

keputusan pembelian.

Sedangkan berdasarkan citra merek akan meningkatkan keputusan

pembelian yaitu, dengan kualitas yang baik akan meningkatkan citra merek

sebagai produk yang baik dan berkualitas yang akan meningkatkan keinginan

untuk membeli produk.

C. Saran

Dari hasil penelitian ingin memberikan beberapa saran yang dapat

disampaikan yaitu :

1. Produk Tolak angin harus melakukan inovasi dalam meningkatkan

kualitas produk dengan menambah rasa dan meningkatkan khasiat dari

tolak angin sebagai obat penghilang masuk angin

109
2. Tolak Angin harus meningkatkan daya tarik iklan dengan melakukan

iklan yang lebih menarik dan dapat diterima dan mudah dimengerti

masyarakat.

3. Penelitian ini hanya mengukur variabel Daya Tarik Iklan, Kualitas

Produk dan Citra Merek terhadap keputusan pembelian, untuk itu

diharapkan pada penelitian mendatang dapat diteliti variabel-variabel

lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Dan berdasarkan

nilai R2 bahwa diketahui bernilai 88,6 %, ini membuktikan bahwa

masih sekitar 19,4 % terdapat pengaruh selain dalam penelitian.

110
DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D.A, “Managing Brand Equity”, Maxwell Macmillan, Canada Inc, New
York, 1991.

Assauri, Sofjan, “Manajemen Pemasaran”, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada,


Jakarta, 1999.

Boyd Dan Walker, “Manajemen Pemasaran”, PT. Erlangga, Jakarta, 2000.

Basu Swastha DH, Irawan, “Manajemen Pemasaran Modern”, Edisi kedua,


Cetakan Keempat, Liberty Yogyakarta, 1995.

Basu Swastha DH dan T, Hani Handoko, “Manajemen Pemasaran, Analisis


Perilaku Konsumen”, BPFE, Yogyakarta, 2000.

Bram, Yudi Farola, “Analisis Efektivitas Iklan Sebagai Salah Satu Strategi
Pemasaran Perusahaan Percetakan dan Penerbitan PT.Rambang dengan
Menggunakan Metode EPIC Model”, Jurnal Manajemen & Bisnis
Sriwijaya Vol.3 No.6, Desember 2005.

Hamid, Abdul. “Panduan Penuliasan Skripsi”, Cetakan 1, FEIS UIN Press,


Jakarta, 2004.

Ibrahim, M.Nasir, “Analisis Pengaruh Media Iklan Terhadap Pengambilan


Keputusan Membeli Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua Pada
Masyarakat Kota Palembang”, Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya,
Vol. 5, No. 10, 2007.

Kotler & Armstrong, G. “Dasar-dasar Pemasaran” Jilid 2. (Edisi ketujuh),


Terjemahan, penerbit Erlangga, Jakarta, 1996.

_____________________. “Dasar-dasar Pemasaran” Jilid 1. (Edisi kedelapan),


Terjemahan, penerbit Erlangga, Jakarta, 2001.

Koter, Philip, “Manajemen Pemasaran”, Jilid I dan II, edisi millenium, Jakarta,
2000.

__________, “Manajemen Pemasaran”, Edisi millenium, PT. Indeks Kelompok


Gramedia, Jakarta, 2004.

__________, “Manajemen Pemasaran”, Jilid 1. (Edisi keduabelas), Terjemahan,


Jakarta, 2009.

111
Schiffman, L.G dan Kanuk, L.L, “Cosnsumer Behaviour”, 7th edition, prentice
Hall, Inc, New Jersey,1997.

Santoso, Singgih, Fandi Tjiptono, “Riset Pemasaran”, Cetakan kedua, PT. Elex
Media Komputindo, Jakarta, 2002.

Sexton, Don. “Marketing 101’, PT. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta, 2007.

Siswati, Rani. “Analisis Hubungan Faktor-faktor Stimuli Pemasaran dan


Lingkungan Sosial Budaya Terhadap Keputusan Pembelian Ponsel Sony
ericsson”, Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
Ciputat, 2009.

Simamora, Bilson, “Panduan Riset Perilaku Konsumen”, PT. Gramedia Pustaka


Utama, Jakarta, 2004.

Syafei, M, Yani, “Pengaruh Citra Merek dan Penyampaian Jasa Benkel Resmi
Terhadap Nilai Pelanggan Serta Dampak Pada Keputusan Pembelian:
Studi kasus Kendaraan MPV 2000cc Kebawah Pada Bengkel Resmi
Dealer Mobil di Bandung”, Jurnal Pemasaran, 2006.

Taufik, Linggih. “Pengaruh Iklan Makanan Suplemen dan Kesadaran Hidup


Sehat Terhadap Keputusan PembelianKonsumen (Studi Kasus Iklan
YOU.C1000). Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, Ciputat, 2007.

Tjiptono, Fandy, “Strategi Pemasaran”, Cetakan Pertama, Edisi Kedua, Penerbit


Andi, Yogyakarta, 1997.

http://jurnal-blogspot.com diakses bulan Agustus 2010

http://belajar-blog-88.blogspot.com diakses bulan Agustus 2010

http://digilib.petra.ac.id diakses bulan Agustus 2010

http://info-manajemen.com diakses bulan Agustus 2010

http://hardiyantikarisma.blog.com diakses bulan Agustus 2010

112
LAMPIRAN 1 (LEMBAR KUESIONER)

LEMBAR KUESIONER

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Sehubungan dengan adanya penelitian untuk tugas akhir saya, maka dengan ini :
Nama : Lilis Nurul Husnah
NIM : 205081000183
Fak/ Jur : Ekonomi dan Bisnis/ Manajemen Pemasaran
Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Judul skripsi : “Pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas Produk, dan Citra Merek
Terhadap Keputusan Pembelian Jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul”. (Studi
kasus pada masyarakat di Kelurahan Pondok Karya, Pondok Aren).
Saya memohon kesediaan dan waktunya untuk mengisi angket yang telah
disediakan sebagai bahan penelitian dan pengumpulan data sesuai dengan judul
skripsi di atas. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.
Wasalamu’alaikkum Wr. Wb.

Petunjuk pengisian angket!


1. Isilah data diri anda sebelum melakukan pengisian angket
2. Beri tanda silang (x) pada pilihan yang sesuai dengan pendapat anda
3. Pilih hanya satu jawaban untuk setiap pertanyaan

I. Identitas Responden
1. Nama Responden : ………………………………………
2. Jenis Kelamin : ………………………………………
3. Usia : ………… tahun
4. Tingkat Pendidikan : ………………………………………
5. Pekerjaan : ………………………………………

113
Daya Tarik Iklan (X1)
Pernyataan
No SS S R TS STS
Tujuan Periklanan
1 Iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul
menginformasikan kepada saya mengenai
produk tersebut
2 Iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul membujuk
saya untuk menggunakan produk tersebut
3 Iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul
mengingatkan saya untuk menggunakan
produk tersebut
Pesan
4 Gaya iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul
sesuai dengan produk tersebut
5 Iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul
menyentuh hati
6 Slogan Tolak Angin PT. Sidomuncul (“Orang
pintar, minum Tolak Angin”) sudah sesuai
dengan iklan tersebut.
7 Menurut saya format iklan secara keseluruhan
sudah bagus
8 Menurut saya iklan Tolak Angin PT.
Sidomuncul tidak melanggar norma sosial
Media
9 Saya menyaksikan iklan Tolak Angin PT.
Sidomuncul di televisi
10 Saya mengetahui iklan Tolak Angin PT.
Sidomuncul dari radio
11 Saya melihat iklan Tolak Angin PT.
Sidomuncul di media cetak, seperti majalah
dan koran

Kualitas Produk (X2)


Pernyataan
No SS S R TS STS
Kinerja
1 Saya merasa mutu dan kualitas dari produk
jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul sangat
terpercaya
Keistimewaan Tambahan
2 Bahan-bahan yang dipergunakan dalam
pembuatan jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul
merupakan bahan-bahan alami

114
3 Kemasan tolak angin praktis dan mudah
dibawa kemana saja

4 Cara penggunaan yang praktis, memungkinkan


jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul dibawa
kemana saja dan dikonsumsi dimanapun saya
berada
Keandalan
5 Tolak Angin PT. Sidomuncul berguna untuk
mengobati masuk angin, mual, kembung, letih
dan pusing
6 Saya mudah mendapatkan produk jamu Tolak
Angin PT. Sidomuncul
7 Produk Tolak Angin PT. Sidomuncul
merupakan produk asli buatan Negeri sendiri
Kesesuaian Dengan Spesifikasi
8 Menurut saya, karakteristik desain kemasan
sesuai dengan produk Tolak Angin PT.
Sidomuncul
9 Menurut saya, bahan-bahan yang dipergunakan
oleh jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul sesuai
untuk menyembuhkan penyakit masuk angin
beserta gejala-gejalanya
Daya Tahan
10 Setiap saya mengalami gejala-gejala masuk
angin, saya selalu mengkonsumsi produk jamu
Tolak Angin PT. Sidomuncul
Estetika
11 Kemasan jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul
sangat menarik

Citra Merek (X3)


Pernyataan
No SS S R TS STS
Kekuatan (strengthness)
1 Produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul
merupakan pemimpin pasar/market leader
dalam industri jamu di Indonesia
2 Produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul

115
mempunyai cakupan pasar yang luas di
Indonesia
Keunikan (Uniqueness)
3 Produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul
mempunyai merek yang mudah diingat
4 Produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul
mempunyai merek yang mudah untuk
diucapkan/ dilafalkan
Favorable
5 Jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul merupakan
merek yang sangat terkenal di masyarakat
6 Jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul merupakan
merek jamu favorit di masyarakat

Keputusan Pembelian (Y)


Pernyataan
No SS S R TS STS
Pengenalan Kebutuhan
1 Saya merasa perlu mengkonsumsi jamu Tolak
Angin pada saat saya merasa mengalami
masuk angin dan gejala-gejalanya
2 Saya merasa tertarik mencoba produk jamu
Tolak Angin PT. Sidomuncul
Pencarian Sumber Informasi
3 Saya tertarik mengkonsumsi jamu Tolak
Angin PT. Sidomuncul karena membaca
kegunaanya dan bahan-bahan yang digunakan
yang tertera pada kemasan jamu Tolak Angin
PT. Sidomuncul
4 Saya mengetahui produk Tolak Angin PT.
Sidomuncul dari iklan
5 Saya mengetahui produk Tolak Angin PT.
Sidomuncul dari orang lain (teman, keluarga,
dll)
6 Saya mengetahui Tolak Angin PT. Sidomuncul
dari media massa
Evaluasi Alternatif
7 Saya yakin dengan produk jamu Tolak Angin
PT. Sidomuncul dibandingkan merek lain
8 Saya yakin dengan produk jamu Tolak Angin

116
PT. Sidomuncul karena terbiasa
mengkonsumsinya
Keputusan Pembelian
9 Teman saya menyatakan produk Tolak Angin
PT. Sidomuncul itu berkualitas
10 Menurut saya ada manfaat dari mengkonsumsi
jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul
11 Menurut saya, harga jamu Tolak Angin PT.
Sidomuncul lebih mahal dibandingkan harga
produk jamu sejenisnya
Pasca Pembelian
12 Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak
Angin PT. Sidomuncul, saya merasa produk
tersebut sangat bagus
13 Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak
Angin PT. Sidomuncul, saya akan membeli
kembali produk tersebut
14 Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak
Angin PT. Sidomuncul, saya menganjurkan
hal yang positif kepada konsumen lain
15 Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak
Angin PT. Sidomuncul, saya merasakan
kepuasan

117
LAMPIRAN 2 (DATA MENTAH)

Daya Tarik Iklan (X1)


NO DTI1 DTI2 DTI3 DTI4 DTI5 DTI6 DTI7 DTI8 DTI9 DTI10 DTI11 TOTAL_DTI
1 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 46
2 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 51
3 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 48
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 54
5 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 39
6 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 51
7 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 43
8 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 43
9 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 39
10 5 3 3 4 5 5 5 3 4 4 3 44
11 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 43
13 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 53
14 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 42
15 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 49
16 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 39
17 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 42
18 5 3 3 3 5 3 3 3 4 4 3 39
19 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 47
20 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 40
21 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5 4 44
22 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 31
23 5 4 4 4 4 3 5 3 4 5 4 45
24 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 45
25 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 3 42
26 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 45
27 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 5 45
28 4 5 4 4 3 5 3 4 4 3 4 43
29 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 45
30 5 5 4 5 4 4 5 3 4 4 4 47
31 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45
32 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4 46
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 43
34 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 43
35 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 42
36 3 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 41
37 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 4 46
38 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 49
39 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 45
40 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 44
41 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 30
42 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 49
43 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 41
44 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 45
45 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 46
46 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 20

118
47 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 46
48 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 50
49 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 41
50 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43
51 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 49
52 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 5 46
53 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 50
54 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 43
55 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 46
56 3 2 2 1 3 2 1 2 2 2 3 23
57 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 46
58 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 45
59 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 44
60 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 45

Kulitas Produk (X2)

NO KPD1 KPD2 KPD3 KPD4 KPD5 KPD6 KPD7 KPD8 KPD9 KPD10 KPD11 TOTAL_KPD
1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 42
2 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 5 46
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 45
4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 50
5 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 41
6 4 4 4 5 5 5 4 5 5 3 4 48
7 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 41
8 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 41
9 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 39
10 4 3 3 3 4 3 4 4 5 3 5 41
11 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 43
12 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 42
13 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 46
14 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 38
15 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 46
16 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 51
17 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 48
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 54
19 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 39
20 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 51
21 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 43
22 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 43
23 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 39
24 5 3 3 4 5 5 5 3 4 4 3 44
25 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 43
27 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 53
28 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 42
29 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 49
30 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 39
31 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 42
32 5 3 3 3 5 3 3 3 4 4 3 39

119
33 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 47
34 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 41
35 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 42
36 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 44
37 5 4 3 4 3 4 4 5 5 4 4 45
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 44
39 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 41
40 3 4 3 5 5 4 5 5 5 5 4 48
41 3 2 2 3 4 3 2 3 2 2 4 30
42 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 43
43 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 43
44 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 40
45 5 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 46
46 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 5 30
47 4 5 4 5 5 4 4 3 3 4 4 45
48 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 47
49 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 45
50 5 4 4 3 4 5 4 3 4 4 3 43
51 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 45
52 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 45
53 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 49
54 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 43
55 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 4 43
56 3 3 3 1 2 3 3 2 2 1 3 26
57 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 52
58 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 46
59 4 4 3 5 5 4 4 4 4 5 4 46
60 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 43

Citra Merek (X3)

NO CM1 CM2 CM3 CM4 CM5 CM6 TOTAL_CM


1 4 5 4 4 4 4 25
2 4 3 5 4 4 3 23
3 4 4 3 4 3 4 22
4 5 5 5 4 4 5 28
5 4 4 3 4 4 3 22
6 4 4 5 4 5 5 27
7 4 3 4 4 3 4 22
8 4 4 4 4 4 4 24
9 4 3 4 3 4 3 21
10 4 4 3 4 4 3 22
11 3 4 4 4 4 4 23
12 3 4 4 4 3 4 22
13 4 4 5 4 4 5 26
14 4 5 4 4 4 4 25
15 3 4 4 5 4 4 24
16 4 3 3 4 3 3 20
17 4 4 4 4 4 4 24
18 4 3 3 4 3 3 20

120
19 5 4 4 3 3 4 23
20 4 4 3 4 4 3 22
21 4 5 4 4 4 4 25
22 3 4 2 3 2 2 16
23 4 5 4 3 4 4 24
24 4 5 4 4 4 4 25
25 3 5 5 3 3 5 24
26 4 3 4 4 4 4 23
27 4 5 2 4 4 2 21
28 4 3 5 4 4 5 25
29 5 4 5 4 4 5 27
30 4 4 4 3 3 4 22
31 4 4 4 5 4 4 25
32 5 3 3 4 3 3 21
33 4 4 4 4 4 4 24
34 4 3 3 5 4 3 22
35 4 4 3 4 3 3 21
36 5 3 3 4 4 4 23
37 4 5 4 4 5 4 26
38 5 4 4 5 4 3 25
39 3 4 4 4 4 4 23
40 4 4 5 5 5 5 28
41 3 2 3 2 3 3 16
42 5 4 5 5 4 5 28
43 3 4 4 5 5 4 25
44 4 4 4 4 4 4 24
45 4 4 3 4 4 3 22
46 2 1 2 3 3 2 13
47 4 4 5 5 4 5 27
48 5 4 4 4 4 4 25
49 4 4 4 4 4 3 23
50 4 4 3 5 4 3 23
51 4 5 4 5 4 4 26
52 5 4 4 4 4 4 25
53 4 4 5 5 4 5 27
54 4 4 4 4 4 4 24
55 4 4 3 4 3 3 21
56 2 2 1 2 1 3 11
57 5 5 4 5 5 3 27
58 4 5 4 4 5 4 26
59 4 4 4 5 4 3 24
60 4 4 4 4 4 3 23

121
Keputusan Pembelian (Y)

NO KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 KP12 KP13 KP14 KP15 TOTAL_KP
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 58
2 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 62
3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 61
4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 68
5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 56
6 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 62
7 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 60
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 61
9 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 54
10 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 63
11 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 54
12 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 57
13 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 65
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 59
15 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 64
16 4 4 4 3 5 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 55
17 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 57
18 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 61
19 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 64
20 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 64
21 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5 4 5 4 3 4 60
22 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 43
23 5 4 4 4 4 3 5 3 4 5 4 5 4 3 3 60
24 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 61
25 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 3 4 3 4 3 56
26 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 5 3 3 4 60
27 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 5 4 4 3 4 60
28 4 5 4 4 3 5 3 4 4 3 4 5 5 4 4 61
29 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 60
30 5 5 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 62
31 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 62
32 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 61
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 59
34 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 60
35 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 59

122
36 3 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 57
37 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 4 5 5 4 4 64
38 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 67
39 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 61
40 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 61
41 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 41
42 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 67
43 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 5 5 60
44 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 62
45 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 63
46 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 30
47 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 63
48 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 66
49 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 57
50 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 60
51 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 66
52 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 5 3 4 4 4 61
53 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 70
54 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 59
55 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 63
56 3 2 2 1 3 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 30
57 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 65
58 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 62
59 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 61
60 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 62

123
LAMPIRAN 3 (HASIL UJI REGRESI)

FREKUENSI DATA

DAYA TARIK IKLAN

DTI1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Ragu-ragu 5 5.0 8.3 10.0
Setuju 38 38.0 63.3 73.3
Sangat Setuju 16 16.0 26.7 100.0
Total 60 60.0 100.0

DTI2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 10 10.0 16.7 21.7
Setuju 32 32.0 53.3 75.0
Sangat Setuju 15 15.0 25.0 100.0
Total 60 60.0 100.0

DTI3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 11 11.0 18.3 21.7
Setuju 33 33.0 55.0 76.7
Sangat Setuju 14 14.0 23.3 100.0
Total 60 60.0 100.0

124
DTI4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 1.0 1.7 3.3
Ragu-ragu 9 9.0 15.0 18.3
Setuju 37 37.0 61.7 80.0
Sangat Setuju 12 12.0 20.0 100.0
Total 60 60.0 100.0

DTI5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 1.0 1.7 3.3
Ragu-ragu 4 4.0 6.7 10.0
Setuju 40 40.0 66.7 76.7
Sangat Setuju 14 14.0 23.3 100.0
Total 60 60.0 100.0

DTI6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 10 10.0 16.7 20.0
Setuju 40 40.0 66.7 86.7
Sangat Setuju 8 8.0 13.3 100.0
Total 60 60.0 100.0

DTI7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 2 2.0 3.3 5.0
Ragu-ragu 11 11.0 18.3 23.3
Setuju 39 39.0 65.0 88.3
Sangat Setuju 7 7.0 11.7 100.0
Total 60 60.0 100.0

125
DTI8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 13 13.0 21.7 26.7
Setuju 37 37.0 61.7 88.3
Sangat Setuju 7 7.0 11.7 100.0
Total 60 60.0 100.0

DTI9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 4 4.0 6.7 11.7
Setuju 38 38.0 63.3 75.0
Sangat Setuju 15 15.0 25.0 100.0
Total 60 60.0 100.0

DTI10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 2 2.0 3.3 5.0
Ragu-ragu 8 8.0 13.3 18.3
Setuju 37 37.0 61.7 80.0
Sangat Setuju 12 12.0 20.0 100.0
Total 60 60.0 100.0

DTI11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Ragu-ragu 14 14.0 23.3 25.0
Setuju 33 33.0 55.0 80.0
Sangat Setuju 12 12.0 20.0 100.0
Total 60 60.0 100.0

126
KUALITAS PRODUK

KPD1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Ragu-ragu 6 6.0 10.0 11.7
Setuju 36 36.0 60.0 71.7
Sangat Setuju 17 17.0 28.3 100.0
Total 60 60.0 100.0

KPD2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 11 11.0 18.3 21.7
Setuju 37 37.0 61.7 83.3
Sangat Setuju 10 10.0 16.7 100.0
Total 60 60.0 100.0

KPD3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 17 17.0 28.3 31.7
Setuju 35 35.0 58.3 90.0
Sangat Setuju 6 6.0 10.0 100.0
Total 60 60.0 100.0

KPD4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 1.0 1.7 3.3
Ragu-ragu 16 16.0 26.7 30.0
Setuju 30 30.0 50.0 80.0
Sangat Setuju 12 12.0 20.0 100.0
Total 60 60.0 100.0

127
KPD5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Ragu-ragu 7 7.0 11.7 13.3
Setuju 35 35.0 58.3 71.7
Sangat Setuju 17 17.0 28.3 100.0
Total 60 60.0 100.0

KPD6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu-ragu 15 15.0 25.0 25.0
Setuju 35 35.0 58.3 83.3
Sangat Setuju 10 10.0 16.7 100.0
Total 60 60.0 100.0

KPD7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 12 12.0 20.0 23.3
Setuju 37 37.0 61.7 85.0
Sangat Setuju 9 9.0 15.0 100.0
Total 60 60.0 100.0

KPD8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Ragu-ragu 14 14.0 23.3 25.0
Setuju 37 37.0 61.7 86.7
Sangat Setuju 8 8.0 13.3 100.0
Total 60 60.0 100.0

128
KPD9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 5 5.0 8.3 11.7
Setuju 42 42.0 70.0 81.7
Sangat Setuju 11 11.0 18.3 100.0
Total 60 60.0 100.0

KPD10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 2 2.0 3.3 5.0
Ragu-ragu 5 5.0 8.3 13.3
Setuju 40 40.0 66.7 80.0
Sangat Setuju 12 12.0 20.0 100.0
Total 60 60.0 100.0

KPD11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu-ragu 11 11.0 18.3 18.3
Setuju 35 35.0 58.3 76.7
Sangat Setuju 14 14.0 23.3 100.0
Total 60 60.0 100.0

129
KEPUTUSAN PEMBELIAN

KP1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Ragu-Ragu 5 4.5 8.3 10.0
Setuju 41 36.9 68.3 78.3
Sangat Setuju 13 11.7 21.7 100.0
Total 60 54.1 100.0

KP2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 2.7 5.0 5.0
Ragu-Ragu 4 3.6 6.7 11.7
Setuju 35 31.5 58.3 70.0
Sangat Setuju 18 16.2 30.0 100.0
Total 60 54.1 100.0

KP3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 1.8 3.3 3.3
Ragu-Ragu 7 6.3 11.7 15.0
Setuju 39 35.1 65.0 80.0
Sangat Setuju 12 10.8 20.0 100.0
Total 60 54.1 100.0

KP4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 .9 1.7 3.3
Ragu-Ragu 6 5.4 10.0 13.3
Setuju 38 34.2 63.3 76.7
Sangat Setuju 14 12.6 23.3 100.0
Total 60 54.1 100.0

130
KP5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 .9 1.7 3.3
Ragu-Ragu 7 6.3 11.7 15.0
Setuju 44 39.6 73.3 88.3
Sangat Setuju 7 6.3 11.7 100.0
Total 60 54.1 100.0

KP6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 1.8 3.3 3.3
Ragu-Ragu 12 10.8 20.0 23.3
Setuju 40 36.0 66.7 90.0
Sangat Setuju 6 5.4 10.0 100.0
Total 60 54.1 100.0

KP7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Tidak Setuju 2 1.8 3.3 5.0
Ragu-Ragu 7 6.3 11.7 16.7
Setuju 45 40.5 75.0 91.7
Sangat Setuju 5 4.5 8.3 100.0
Total 60 54.1 100.0

KP8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 4 3.6 6.7 6.7
Ragu-Ragu 8 7.2 13.3 20.0
Setuju 41 36.9 68.3 88.3
Sangat Setuju 7 6.3 11.7 100.0
Total 60 54.1 100.0

131
KP9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 2.7 5.0 5.0
Ragu-Ragu 5 4.5 8.3 13.3
Setuju 41 36.9 68.3 81.7
Sangat Setuju 11 9.9 18.3 100.0
Total 60 54.1 100.0

KP10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Tidak Setuju 2 1.8 3.3 5.0
Ragu-Ragu 12 10.8 20.0 25.0
Setuju 36 32.4 60.0 85.0
Sangat Setuju 9 8.1 15.0 100.0
Total 60 54.1 100.0

KP11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Ragu-Ragu 8 7.2 13.3 15.0
Setuju 38 34.2 63.3 78.3
Sangat Setuju 13 11.7 21.7 100.0
Total 60 54.1 100.0

KP12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 1.8 3.3 3.3
Ragu-Ragu 10 9.0 16.7 20.0
Setuju 32 28.8 53.3 73.3
Sangat Setuju 16 14.4 26.7 100.0
Total 60 54.1 100.0

132
KP13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Ragu-Ragu 10 9.0 16.7 18.3
Setuju 40 36.0 66.7 85.0
Sangat Setuju 9 8.1 15.0 100.0
Total 60 54.1 100.0

KP14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 .9 1.7 3.3
Ragu-Ragu 15 13.5 25.0 28.3
Setuju 35 31.5 58.3 86.7
Sangat Setuju 8 7.2 13.3 100.0
Total 60 54.1 100.0

KP15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 1.8 3.3 3.3
Ragu-Ragu 8 7.2 13.3 16.7
Setuju 36 32.4 60.0 76.7
Sangat Setuju 14 12.6 23.3 100.0
Total 60 54.1 100.0

133
UJI VALIDITAS DAN REALIBELITAS

Alpha if
Item Alpha
Item Keterangan Keterangan
Pertanyaan Cronbach’s
Deleted
Daya Tarik Iklan (X1)
DTI1 0.506 VALID 0.893 RELIABEL
DTI2 0.798 VALID 0.875 RELIABEL
DTI3 0.841 VALID 0.873 RELIABEL
DTI4 0.596 VALID 0.889 RELIABEL
DTI5 0.506 VALID 0.893 RELIABEL
DTI6 0.424 VALID 0.898 RELIABEL
DTI7 0.492 VALID 0.895 RELIABEL
DTI8 0.841 VALID 0.873 RELIABEL
DTI9 0.446 VALID 0.896 RELIABEL
DTI10 0.547 VALID 0.891 RELIABEL
DTI11 0.841 VALID 0.873 RELIABEL
Kualitas Produk (X2)
KPD1 0.533 VALID 0.874 RELIABEL
KPD2 0.702 VALID 0.863 RELIABEL
KPD3 0.741 VALID 0.859 RELIABEL
KPD4 0.604 VALID 0.870 RELIABEL
KPD5 0.533 VALID 0.874 RELIABEL
KPD6 0.556 VALID 0.873 RELIABEL
KPD7 0.567 VALID 0.872 RELIABEL
KPD8 0.741 VALID 0.859 RELIABEL
KPD9 0.424 VALID 0.880 RELIABEL
KPD10 0.542 VALID 0.874 RELIABEL
KPD11 0.556 VALID 0.873 RELIABEL
Citra Merek (X3)
CM1 0.711 VALID 0.898 RELIABEL
CM2 0.827 VALID 0.875 RELIABEL
CM3 0.674 VALID 0.900 RELIABEL
CM4 0.612 VALID 0.909 RELIABEL
CM5 0.891 VALID 0.864 RELIABEL
CM6 0.801 VALID 0.879 RELIABEL
Keputusan Pembelian (Y)
KP1 0.805 VALID 0.955 RELIABEL
KP2 0.805 VALID 0.955 RELIABEL
KP3 0.795 VALID 0.955 RELIABEL
KP4 0.769 VALID 0.955 RELIABEL
KP5 0.716 VALID 0.956 RELIABEL
KP6 0.684 VALID 0.957 RELIABEL
KP7 0.748 VALID 0.956 RELIABEL
KP8 0.731 VALID 0.956 RELIABEL

134
KP9 0.805 VALID 0.955 RELIABEL
KP10 0.795 VALID 0.955 RELIABEL
KP11 0.831 VALID 0.954 RELIABEL
KP12 0.717 VALID 0.956 RELIABEL
KP13 0.705 VALID 0.957 RELIABEL
KP14 0.683 VALID 0.957 RELIABEL
KP15 0.831 VALID 0.954 RELIABEL

UJI REGRESI LINIER BERGANDA

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N


KP 59.45 7.280 60
DTI 43.65 5.923 60
KPD 43.55 5.027 60
CM 23.25 3.255 60

Correlations

KP DTI KPD CM
Pearson Correlation KP 1.000 .928 .660 .838
DTI .928 1.000 .584 .829
KPD .660 .584 1.000 .586
CM .838 .829 .586 1.000
Sig. (1-tailed) KP . .000 .000 .000
DTI .000 . .000 .000
KPD .000 .000 . .000
CM .000 .000 .000 .
N KP 60 60 60 60
DTI 60 60 60 60
KPD 60 60 60 60
CM 60 60 60 60

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .944 .891 .886 2.462 1.918
a. Predictors: (Constant), CM, KPD, DTI
b. Dependent Variable: KP

135
b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 2787.349 3 929.116 153.256 .000
Residual 339.501 56 6.063
Total 3126.850 59
a. Predictors: (Constant), CM, KPD, DTI
b. Dependent Variable: KP

a
Coefficients
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 3.516 2.948 1.193 .238
DTI .858 .099 .698 8.652 .000 .298 3.358
KPD .221 .081 .153 2.748 .008 .626 1.598
CM .380 .181 .170 2.102 .040 .297 3.370
a. Dependent Variable: KP

a
Coefficients
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)

DTI .298 3.358


KPD .626 1.598
CM .297 3.370
a. Dependent Variable: KP

Charts

136
137

Anda mungkin juga menyukai