SKRIPSI
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Di Susun Oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H / 2010 M
PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL DAN PENGALAMAN KERJA
TERHADAP DILEMA ETIKA INTERNAL AUDITOR DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Di Susun Oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H / 2010 M
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS PRIBADI
i
PENGALAMAN ORGANISASI/BEKERJA
ii
EFFECT OF COMMITMENT PROFESSIONAL AND WORK EXPERIENCE
TOWARD ETHICAL DILEMMA OF INTERNAL AUDITORS IN ETHICAL
DECISION MAKING
ABSTRACT
iii
PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL DAN PENGALAMAN KERJA
TERHADAP DILEMA ETIKA INTERNAL AUDITOR DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, kepadanya kita memohon
pertolongan dan pengampunan serta kita berlindung dari keburukan dan kejahatan
diri kita. Semoga kita selalu mendapat hidayah-Nya, sehingga kita tergolong orang-
orang yang berada dalam keridhoaan-Nya. Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan
melainkan ALLAH, sekutu baginya yang maha pengasih lagi maha penyayang dan
saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah rasulullah. Sholawat dan salam
teriring untuknya semoga kita semua akan mendapat syafa’at-Nya.
Skripsi yang telah penulis selesaikan merupakan salah satu dari banyak
nikmat yang ALLAH SWT berikan. Terselesaikannya skripsi ini tak lepas dari
bantuan banyak pihak, oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang selalu memberikan cahaya terang senantiasa
banyak hangat ruang kasih yang engkau beri dari setiap doa, kepingan rizki dan
harapan, serta Annisa Ayu adinda tercinta tetap semangat dalam menjalankan
kuliah target lulus di UPN kamu harus 3,5 tahun masa tenggang 4 tahun harus
sudah sarjana.
2. Eyang Jhon Disman, terima kasih atas setiap nasihat dan opini yang eyang
berikan.
3. Bapak Dr. Yahya Hamja. MM, selaku dosen pembimbing I terima kasih banyak
atas kemudahan, bimbingan dan motivasi yang telah banyak diberikan kepada
penulis.
4. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., M,Si, selaku dosen pembimbing II terima kasih banyak
atas bantuan semangat, bimbingan, meminjamkan buku panduan SPSS, tawa
canda disela bimbingan yang membuat penulis semangat dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin, MBA, selaku dosen dan penguji skripsi terima
kasih telah memberikan ilmu objektifitas serta motivasi yang membangun.
6. Ibu Zuwesty Eka Putri, SE., M.Ak, selaku dosen dan penguji serta teman curhat
di waktu senggang yang telah memberikan banyak motivasi, siraman rohani dan
ilmu tata kelola dream maping.
v
7. Kak. Taufik Hidayat, selaku asdos dan teman yang telah memberikan motivasi
dan cambukan perjuangan untuk tetap semangat ketika penulis dirundung
kesulitan.
8. Bapak Firaun Maulana, selaku guru besar Al-Kahfi Al-Khariem terima kasih
banyak telah banyak membantu dan mengizinkan penulis untuk melakukan
penelitian di perusahaan yang Bapak pimpin.
9. Bapak Tubagus Wahyudi, selaku guru besar yang telah banyak memberikan ilmu
komunikasi, terima kasih atas motivasinya.
10. Seluruh mahasiswa ALKAHFI khususnya mahir terima kasih dan tetap kompak.
11. Risthy Prapanca Wisudani Apriliani, Arief Fahruri, Siti Nur Alqiah, Asep Saiful
Bahri dan Yayat Hidayatullah terima kasih atas bantuan yang selama ini penulis
rasakan hingga kini.
Terima kasih untuk seluruh pihak-pihak yang namanya tidak tertulis atau
tidak mau disebutkan, penulis banyak terima kasih dan mohon maaf lahir batin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
pengetahuan dan kemampuan penulis miliki masih terbatas, oleh sebab itu penulis
mengharapkan saran dan kritikan serta tanggapan yang membangun guna terciptanya
skripsi yang baik dan dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Hormat saya,
Penulis
vi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Audit ............................................................................................... 9
vii
3. Profesi Audit Internal .................................................................. 25
viii
a. Uji Validitas ......................................................................... 58
1) Uji t ................................................................................. 61
2) Uji F ................................................................................ 61
ix
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ....................................................... 74
a. Uji Validitas........................................................................... 75
1) Uji t ................................................................................ 84
2) Uji F .................................................................................85
C. Pembahasan .......................................................................................86
x
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 89
B. Implikasi .......................................................................................... 89
D. Saran ................................................................................................. . 91
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
besar didunia seperti Enron dan World Com yang melibatkan para akuntan
(Koran Tempo, 2002). Kualitas audit ditentukan oleh dua hal yaitu kompetensi
tugasnya tersebut auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik
Auditor diminta untuk tetap independen dari klien, tetapi pada saat yang sama
kebutuhan mereka tergantung kepada klien karena fee yang diterimanya, sehingga
sering kali auditor berada dalam sitausi dilematis. Hal ini akan berlanjut jika hasil
temuan auditor tidak sesuai dengan harapan klien, sehingga menimbulkan konflik
1
audit (Tsui, 1996; Tsui dan Gul, 1996). Konflik audit ini akan berkembang
menjadi sebuah dilema etika ketika auditor diharuskan membuat keputusan yang
yang mungkin terjadi atau tekanan di sisi lainnya (Windsor dan Askhanasy,
1995).
pendekatan-pendekatan profesi auditing yang ada sekarang ini adalah naïf dan
tidak realistis (Bazerman, Loewenstein dan Moore, 2002). Kerangka audit yang
mungkin luput dari bias yang tidak disadari (unconscious bias). Kesimpulan
Bazerman, et al. yang provokatif ini mengundang tanggapan dari beberapa pihak.
Salah satu argument yang menanggapi adalah King (2002) yang menyatakan
kesimpulan Bazerman, et al. itu sebagai terlalu prematur dengan beberapa alasan.
eksperimen yang menjadi dasar kesimpulan mereka tidak berkaitan dengan setting
self-serfing bias. Selain dua hal itu dapat dikemukakan alasan ketiga bahwa
2
(mitiguating factors) yang dapat bertindak mengurangi bias (debiasing) yang ada
pribadi atau kepentingan ekonomis semata. Situasi seperti ini sangat sering
dilema etika dalam pengambilan keputusannya (Tsui dan Gul, 1996). Menurut
Nasution (2003) Auditor internal adalah orang atau badan yang melaksanakan
aktivitas internal auditing dan auditing internal adalah sebuah fungsi penilaian
auditor organisasi tersebut. Oleh sebab itu, internal auditor senantiasa berusaha
langsung atas setiap bentuk kompleks. Dengan demikian internal auditing muncul
sebagai suatu kegiatan khusus dari bidang akuntansi yang luas yang
memanfaatkan metode dan tekhnik dasar dari penilaian. Sebagai pekerja, internal
auditor mendapatkan penghasilan dari organisasi dimana dia bekerja, hal ini
kerja. Dilain pihak internal auditor dituntut untuk tetap independen sebagai
bentuk tanggung jawabnya kepada publik dan profesinya. Disini konflik audit
3
auditor sebagai pekerja didalam organisasi yang diauditnya akan menjumpai
atau tekanan kepada internal auditor untuk menghasilkan laporan audit yang
diinginkan oleh manajemen maka menjadi dilema etika. Untuk itu auditor
Keputusan etis (etichal decision) adalah sebuah keputusan yang baik secara
legal maupun moral dapat diterima oleh masyarakat luas. Internal auditor sebagai
tetapi sebagai seorang akuntan profesional dia harus bertanggung jawab kepada
profesinya kepada masyarakat dan dirinya sendiri untuk berkelakuan etis yang
baik. Kemampuan internal auditor untuk membuat keputusan yang akan diambil
ketika menghadapi situasi dilema etika akan sangat bergantung pada berbagai hal,
karena keputusan yang diambil oleh internal auditor juga akan banyak
berpengaruh kepada organisasi dan konsisten dimana dia berada karena auditor
yang kinerja dan efektivitas sangat bergantung dari prilaku mereka sendiri (Bik,
2010). Internal auditor secara terus menerus dihadapkan pada situasi dilema etika
4
internal auditor. Manajemen dapat menekan internal auditor untuk melanggar
standar pemeriksaan, tetapi internal auditor juga terikat pada etika profesi dan
mempunyai tanggung jawab sosial, maka auditor berada dalam situasi yang
profesi, namun dilain pihak jika tidak memenuhi tuntutan tersebut kemungkinan
keputusan dan variabel-variabel yang merupakan hasil dari proses sosialisasi dan
Sebagian besar studi yang pernah dilakukan dalam rangka mengevaluasi kualitas
akan terkait dengan etika. Akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga standar
perilaku etis tertinggi mereka kepada organisasi dimana mereka bernaung, profesi
tanggung jawab menjadi kompeten dan untuk menjaga integritas dan obyektivitas
5
etis diharapkan obyektif dan tetap independen sehingga komitmen profesionalnya
dapat dibuktikan dan tidak goyah ketika dihadapkan pada hal yang dilematis
terhadap etika.
Hendaryatno (2005) dengan Jenny Stewart dan Connor O’Leary (2006) terdapat
perbedaan hasil dalam pengukuran pengalaman kerja. Menurut Budi, et al. (2005)
etika internal auditor dalam pengambilan keputusan etis, lalu menurut Jenny
Stewart dan Connor O’Leary (2006) terdapat pengaruh yang signifikan antara
melakukan keputusan etis ketika dihadapkan situasi dilema etika. Karena alasan
B. Perumusan Masalah
6
1. Apakah komitmen profesional auditor berpengaruh terhadap dilema etika
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah memperoleh bukti
2. Manfaat Penelitian
antara lain:
a. Bagi perusahaan
7
b. Bagi auditor
berupa informasi yang dapat digunakan sebagai motivasi bagi para auditor
c. Bagi penulis
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Audit
1. Pengertian Audit
pemeriksaan atau yang lebih dikenal dengan istilah audit yaitu sebagai suatu
bertujuan untuk menilai apakah pelaksanaan sudah selaras dengan apa yang
sudah digariskan. Hal ini sesuai dengan apa yang tercermin dari pernyataan
9
“Auditing is the accumulation an evaluation of evidence about information to
determine and report on the degree of correspondence between the
information and established criteria. Auditing should be done by a competent,
independent person”.
informasi tersebut dan kriteria yang ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh
orang yang kompeten dan independen. Menurut Halim (2008:1), definisi audit
auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis,
oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun
sistematis dan kritis yang dilakukan oleh pihak yang independen untuk
10
informasi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, serta menyampaikan
atau informasi.
informasi.
berkepentingan.
2. Jenis-Jenis Audit
Ada beberapa jenis audit yang dikemukakan oleh Arens, et al. (2009:14-
prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan
11
efektivitas kegiatan entitas tersebut. Pada akhir pemeriksaan operasional
tertentu yang dalam hal ini adalah prinsip akuntansi yang berlaku umum,
berbeda-beda. Oleh karena itu jauh lebih efisien jika mempekerjakan satu
memiliki otoritas yang lebih tinggi. Biasanya hasil atau laporan dari
12
3. Jenis-Jenis Auditor
auditors).
Audit ini mencakup audit laporan keuangan, audit kepatuhan, dan audit
operasional. Dan laporan audit ini diserahkan kepada kongres, dalam hal
13
d. Auditor internal (Internal auditors)
Pada dasarnya layanan yang diberikan oleh para auditor disetiap cabang
audit tersebut adalah sama, yang membedakannya adalah tanggung jawab dan
pengertian audit dalam arti luas, namun lebih menekankan pada audit yang
B. Audit Internal
berikut:
Dari istilah yang terdapat pada definisi diatas dapat dijabarkan lebih
14
b. Appraisal, menyatakan keyakinan penilaian auditor internal dalam
internal.
perusahaan.
15
penulis mengemukakan beberapa pendapat tentang pengertian audit internal,
(1995:3) adalah:
sebagai layanan pada organsiasi. Lalu definisi selanjutnya pada bulan Juni
yang lebih luas dan berpengaruh pada masa yang akan datang. Definisi yang
Yang artinya audit internal adalah jaminan tujuan independen dan desain
16
International standards for the professional practice of internal audit, IIA
suatu nilai tambah (to add value) serta meningkatkan (improve) kegiatan
assurance dan konsultasi yang independen dan objektif, yang dirancang untuk
a. Independen
kegiatan yang mereka periksa, karenannya suatu fungsi audit harus bebas
17
b. Kegiatan penilaian
Pada hakekatnya kegiatan audit adalah penilaian. Jika para pengelola audit
keabsahannya, lebih jauh lagi mereka bisa menilai untuk proses penilaian
adalah layanan untuk para pemakai jasa. Hanya organisasi audit internal
Konsep terakhir adalah konsep yang berkisar tentang apa yang dilakukan
18
pengawasan yang berfungsi menguji dan menilai efektivitas dari
19
disimpulkan bahwa tujuan audit internal adalah membantu agar anggota
meningkatkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang wajar. Hal ini
organisasi dari risiko manajemen dan sistem control serta membantu para
internal;
20
4) Memberikan kerangka untuk melaksanakan dan mengembangkan
21
5) Me-review berbagai operasi atau program untuk menilai apakah
Florida, USA IIA Florida (1995:29) dan The Institute of Internal Auditors
22
pengendalian internal perusahaan dan kualitas kinerja berkaitan dengan
lingkup yang sangat luas dan agar tujuan audit internal dapat tercapai,
Jenis-jenis kegiatan ini dikenal dengan nama “Element of the work”. Hal
ini dikemukakan oleh Chasin, Paul dan John (1988:8-11) sebagai berikut:
1) Complience (Ketaatan)
prosedur dan praktik-praktik usaha yang baik dalam bidang ini dapat
digolongkan menjadi:
2) Verification (Verifikasi)
23
menentukan apakah catatan-catatan dan laporan-laporan yang telah
saran perbaikan.
3) Evaluation (Penilaian)
perbaikan yang perlu dilakukan. Oleh sebab itu auditor internal harus
d) Peraturan daerah.
24
perusahaan, serta penilaian atas hasil seluruh kegiatan perusahaan. Auditor
Tujuan dan ruang lingkup audit internal sangat luas tergantung pada besar
alasan diadakan audit dalam organisasi adalah bahwa audit ditujukan untuk
memperbaiki kinerja. Tanpa fungsi audit internal, dewan direksi dan atau
pimpinan unit tidak memiliki sumber informasi internal yang bebas mengenai
kinerja organisasi, hal ini mengingat pengertian audit internal adalah kegiatan
assurance dan konsultasi yang independen dan objektif, yang dirancang untuk
25
Yang artinya audit internal adalah, sistematis tujuan penilaian oleh
auditor internal dari beragam operasi dan kontrol dalam sebuah organisasi
untuk menentukan keduanya, (1) Informasi keuangan dan operasi yang akurat
diterima dan prosedur diikuti, (4) standar yang memuaskan terpenuhi, (5)
Tujuan organisasi itu secara efektif semuanya berhasil tercapai untuk tujuan
ditetapkan oleh IIA ‘Board of Directors pada bulan Juni 2009 adalah:
dan konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan dan
26
pengendalian yang dipikul pimpinan, sehingga manajemen harus meciptakan
atas kebijakan dan rencana perusahaan, sebagai salah satu fungsi dalam upaya
mengawasi aktivitasnya.
C. Komitmen Profesional
1. Pengertian komitmen
27
bentuk, maksudnya arti dari komitmen menjelaskan perbedaan hubungan
antara anggota organisasi dan entitas lainnya (salah satunya organisasi itu
2. Pengertian profesional
(2002:689) adalah mutu, kualitas dan tindak tanduk yang merupakan ciri
yang dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi. Hal ini
28
keterpanggilan serta ikrar (fateri / profiteri) untuk menerima panggilan
berperilaku yang lebih dari sekedar tanggung jawab berperilaku yang lebih
etos kerja dan keahlian khusus serta pendidikan dan keterampilan khusus
pribadi.
kinerja. Dan evaluasi kinerja auditor internal dapat dilakukan dengan cara,
29
yaitu sudahkah terpenuhinya profesionalisme auditor internal. Kriteria
publik harus bekerja sama dengan komite audit, dewan direksi, dan
30
ini serta untuk melaksanakan tanggung jawabnya sebagai seorang
internal perlu memelihara standar prilaku yang tinggi. Kode etik bagi
attendance at meetings)
31
menjunjung tinggi standar, pedoman praktik audit internal dan etika
yang muncul sekitar dua-tiga dasawarsa yang lalu, antara lain: (1) The
Satuan Pengawasan Internal (SPI) pertama kali terbit pada tahun 1988
FKSPI BUMN / BUMD dan PAII) terbit pertama kali pada tahun
2002.
32
f. Pengembangan profesi berkelanjutan (Examination to test entrast
knowledge)
program sertifikasi pada tahun 1974. Kandidat harus lulus pada ujian
Internal Auditors (CIA). Materi ujian sertifikasi audit internal dari IIA
33
2) Level II, Keterampilan audit internal (Internal auditing skills)
internal matematika.
information technology)
manajemen strategik.
pemerintah.
34
pengelolaan risiko, dan corporate governance. Agar dapat
1) Standar atribut
35
memenuhi tanggung jawabnya. Independensi akan meningkat
pihak lain.
profesional.
(1) Keahlian
36
kolektif harus memiliki atau memperoleh pengetahuan
2) Standar Kinerja
b) Lingkup penugasan
37
ruang lingkup audit internal harus meliputi pengujian dan
c) Perencanaan penugasan
pemeriksaan.
38
(3) Merevisi program audit sebelumnya, jika ada perubahan
39
Pekerjaan auditor internal hanya mungkin efektif apabila pihak
3) Standar implementasi
40
a) Keterampilan yang berdasarkan pengetahuan teoritis.
apa yang baik dan yang buruk tentang hak dan kewajiban moral,
kumpulan asas / nilai yang berkenaan tentang akhlak dan nilai mengenai
yang benar dan salah menurut yang dianut masyarakat. Dari asal usul kata,
Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti adat istiadat /
baik dari yang buruk yang bersangkutan dengan suatu profesi (Enjel,
41
hubungan mereka satu sama lain, dan untuk meyakinkan masyarakat bahwa
42
Kode etik akuntan merupakan bagian yang penting dari peraturan
Pudjo Muljono (1991:13) dalam Enjel (2006) tujuan kode etik adalah
dengan adanya kode etik akan mengikat para anggota profesi pada nilai-
mengikat pula para anggota profesi pada suatu bentuk disiplin untuk
mengejar dan berbakti pada nilai-nilai yang diakuinya lebih tinggi, dengan
merupakan sebuah ikrar dalam diri bahwa dirinya akan berupaya dan berjuang
dirinya untuk selalu taat pada kode etik, agar dapat mengembangkan
43
pengalamannya terhadap anggota dari organisasi profesi, agar tetap baik
yang dianggap ahli oleh masyarakat untuk melakukan pemeriksaan pada suatu
dalam tugas audit disamping pengetahuan yang juga harus dimiliki seorang
kerja, pengawasan dan review oleh akuntan senior, mengikuti program pelatihan
berbeda dalam menemukan item-item yang umum (typical). Kidwell, Steven dan
44
pengalaman kerja yang lebih lama mempunyai hubungan yang positif dengan
pengambilan keputusan etis. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian
Larkin (2000) dan Glover (2002) yang melakukan penelitian yang melibatkan
internal auditor dilembaga keuangan dan menyatakan bahwa internal auditor yang
bisnis dan menyatakan bahwa mahasiswa yang senior lebih berprilaku etis
tersebut hanya menunjukan bukti yang terbatas, alasan ini dimungkinkan karena
keterlibatannya untuk menjadi bagian dan menerima manfaat sebagai bagian dari
Keputusan etis (Ethical Decision) adalah sebuah keputusan yang baik secara
legal maupun moral dapat diterima oleh masyarakat luas (Jones, 1991). Setiap
pengambilan keputusan etis akan lengkap dan sempurna jika melibatkan dengan
pertimbangan etis, sebab pertimbangan etis merupakan suatu kriteria yang penting
45
Penelitian tentang keputusan etis telah banyak dilakukan dengan berbagai
pendekatan mulai dari psikologi sosial dan ekonomi. Beranjak dari hasil berbagai
reasoning and development) untuk profesi akuntan dengan tiga alasan, yaitu yang
pertama penelitian dengan topik ini dapat digunakan untuk memahami tingkat
penelitian dalam wilayah ini akan lebih menjelaskan problematika proses yang
berbeda-beda dalam situasi dilema etika. Ketiga, hasil penelitian ini akan dapat
membawa dan menjadi arahan dalam tema etika dan dampaknya pada profesi
akuntan.
agar auditor tetap menjaga integritas, kompetensi dan independensi dalam setiap
konflik kepentingan yang dihadapi (Hidayat dan Sari, 2010). Rest (dalam
keputusan etis terdiri dari empat tahapan, yaitu pertama pemahaman tentang
adanya isu moral dalam sebuah dilema etika (recognizing that moral issue exist).
moral dalam sebuah dilema etika. Kedua adalah pengambilan keputusan etis
46
(make a moral judgment), yaitu bagaimana seseorang membuat keputusan etis.
bermaksud untuk berkelakuan etis atau tidak etis, sedangkan ke empat adalah
moral behavior, yaitu bagaimana seseorang bertindak atau berprilaku etis atau
tidak etis.
Jones (1991) menyatakan ada tiga unsur utama dalam mengambil keputusan
etis. Yaitu yang pertama moral issue, menyatakan seberapa jauh ketika seseorang
melakukan tindakan, jika dia secara bebas melakukan tindakan itu, maka akan
mengakibatkan kerugian (harm) atau keuntungan (benefit) bagi orang lain. Dalam
bahasa yang lain adalah bahwa suatu tindakan atau keputusan yang diambil akan
mempunyai konsekuensi kepada orang lain. Kedua adalah moral agent, yaitu
keputusan etis (ethical decision) itu sendiri, yaitu sebuah keputusan yang secara
F. Dilema Etika
meluas kepada investor dan kreditur serta calon investor dan calon kreditur. Para
47
ada dua pihak yang berlawanan dalam situasi ini. Disatu pihak, manajemen
pengelolaan dana yang berasal dari pihak luar. Dilain pihak, pihak eksternal ingin
timbul untuk memberikan informasi yang terpercaya bagi kedua belah pihak.
Dalam situasi seperti ini kode etik yang digunakan oleh para profesional beranjak
auditnya banyak hal yang harus dipertimbangkan, karena dalam diri auditor
mewakili banyak kepentingan yang melekat dalam proses audit (built-in conflict
Kode etik profesi akuntan disusun dengan tujuan dapat menjadi panduan
akuntan salah satu prinsip etika yang mendasari etika seorang auditor adalah
independensi. Konflik dalam sebuah audit akan berkembang pada saat auditor
publikasikan kepada umum. Konflik ini akan menjadi sebuah dilema etika ketika
48
(Windsor dan Askhanasy, 1995). Karena auditor seharusnya secara sosial juga
semata, sehingga sering kali auditor dihadapkan kepada masalah dilema etika
Artinya bahwa situasi di mana profesional harus memilih antara dua atau
lebih relevan, tetapi bertentangan, arahan, etika, atau ketika setiap hasil alternatif
dalam hasil yang tak menyenangkan untuk satu orang atau lebih. Dilema etika
muncul sebagai konsekuensi konflik audit karena auditor berada dalam situasi
pengambilan keputusan yang terkait dengan keputusannya yang etis atau tidak
etis. Situasi tersebut terbentuk karena dalam konflik audit ada pihak-pihak yang
G. Penelitian Terdahulu
49
Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu
Metodologi
No Peneliti Judul Penelitian Hasil
(Tahun) Penelitian Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Sasongko Internal Variabel Sampel auditor Nilai etika
Budi, Basuki Auditor dan penelitian: internal bank organisasi (X1),
dan Dilema Etika. Komitmen yang tergabung orientasi etika
Hendaryatno profesional dalam (X2) dan
(X3), Perhimpunan komitmen
pengalaman Bank Swasta profesional (X3)
kerja (X4) Nasional secara individu
dan (PERBANAS) mapun simultan
pengambilan wilayah Jawa mempunyai
keputusan Timur. pengaruh yang
etis (Y). signifikan
Variabel terhadap
penelitian nilai pengambilan
etika organisasi keputusan etis
(X1), orientasi internal auditor
etika (X2). (Y) dalam
situasi dilema
Metode analisis etika.
data Nilai etika
menggunakan: organisasi (X1)
Standard sebagai faktor
Estimates situasional
koefisien regresi individu
yang mempunyai
dibandingkan pengaruh yang
dengan Critical signifikan
Rationya pada terhadap
Regression orientasi etika
Weight dalam (X2) internal
aplikasi AMOS. auditor.
50
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Metodologi
No Peneliti Judul Penelitian Hasil
(Tahun) Penelitian Penelitian
Persamaan Perbedaan
Orientasi etika
auditor (X2)
mempunyai
pengaruh yang
positif terhadap
komitmen
profesi (X3) dan
kemudian secara
bersama-sama
Keduanya
mempunyai
hubungan positif
dengan
pengambilan
keputusan etis
internal auditor
(Y) dalam
situasi dilema
etika.
Dalam
penelitian ini
tidak ditemukan
pengaruh
pengalaman
kerja (X4) dalam
hubungannya
dengan
komitnen
profesional (X3)
maupun
pengambilan
keputusan etis
(Y).
51
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Metodologi
No Peneliti Judul Penelitian Hasil
(Tahun) Penelitian Penelitian
Persamaan Perbedaan
2. Stewart dan Faktor-Faktor Variabel Sampel auditor Mekanisme lain
Connor (2006) yang penelitian internal yang tata kelola
Mempengaruhi berupa menghadiri perusahaan (X1)
Pengambilan Pengalaman konferensi Di tidak
Keputusan Etis auditor Australia yang ditemukannya
Internal internal diselenggarakan dampak
Auditor: (variabel Oleh IIA. siginifikan
Mekanisme independen: Variabel terhadap
Pemerintah, X2) dan independen pengambilan
Perusahaan pengambilan berupa keputusan etis
Lainnya dan keputusan mekanisme lain (Y).
Tahun etis (variabel tata kelola Dengan lebih
Pengalaman. dependen: perusahaan (X1). berpengalaman
Y). internal auditor
Metode analisis mengadopsi
data: sikap yang lebih
Research etis dari auditor
instrument kurang
random issued berpengalaman.
Analysis of Sehingga
variance dengan pengalaman
perangkat lunak audit internal
SPSS. (X2)
berpengaruh
signifikan
terhadap
pengambilan
keputusan etis
(Y).
52
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Metodologi
No Peneliti Judul Penelitian Hasil
(Tahun) Penelitian Penelitian
Persamaan Perbedaan
3. Citra Monica Hubungan Variabel Efektivitas Terdapat
(2007) Persepsi independen pelaksanaan hubungan yang
Auditor berupa: audit (variabel signifikan antara
Internal atas Persepsi dependen: Y). persepsi auditor
Kode Etik internal Sampel: internal atas
Dengan auditor atas Studi survey kode etik (X)
Efektifitas kode etik (X). internal auditor dengan
Pelaksanaan Yang pada beberapa efektivitas
Audit. persamaan bank di pelaksanaan
dalam Bandung. audit (Y).
penelitian ini
menitik Metode analisis
beratkan pada data dengan:
komitmen korelasi product
profesional moment dan
internal spearman
auditor pada brown.
kode etik.
4. Malia (2010) Pengaruh Variabel Sampel: Studi Orientasi etika
Orientasi Etika independen: pada akuntan Di (X1)
dan Pengalaman Jakarta. berpengaruh
Pengalaman kerja (X2). signifikan pada
Akuntan Orientasi etika persepsi etis
terhadap Metode (variable tentang praktik
Persepsi Etis analisis data: independen: X1) manajemen laba
tentang Praktik regresi dan persepsi etis (Y) dan
Manajemen berganda tentang praktik Pengalaman
Laba. dengan manajemen laba kerja akuntan
perangkat (variable (X2)
lunak SPSS dependen: Y). berpengaruh
secara signifikan
terhadap
persepsi etis
tentang praktik
manajemen laba
(Y).
53
H. Keterkaitan Setiap Variabel
Standar Profesi Auditor Internal (SPAI). Buah hasil dari komitmen profesional
bebas dari pengaruh-pengaruh pihak lain dan jujur kepada semua pihak yang
auditor karena pengalaman merupakan suatu elemen penting dalam tugas audit
profesinya dengan baik. Dalam hal ini menunjukan bagaimana pengalaman dapat
54
Kerangka Penelitian
Komitmen Profesional
(X1)
Dilema Etika Dalam
Pengambilan Keputusan
Etis (Y)
Pengalaman Kerja (X2)
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
Perumusan Hipotesis
55
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
serta pengaruh antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini akan
kerja terhadap dilema etika internal auditor dalam pengambilan keputusan etis.
convenience sampling. Sesuai dengan namanya metode ini memilih sampel dari
elemen populasi (orang atau kejadian) yang datanya mudah diperoleh peneliti.
Elemen populasi yang dipilih sebagai subjek sampel adalah tidak terbatas
sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat
56
C. Metode Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer,
sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer ini secara khusus
2. Pengumpulan Data
instrumen berupa kuesioner yang akan diberikan kepada para auditor internal
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji
asumsi klasik dan uji hipotesis. Peneliti akan menggunakan SPSS 16.00 untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat
57
1. Statistik Deskriptif
deskripsi suatu data yang dilihat rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu kuesioner.
bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid (Ghozali, 2006:49).
b. Uji Reliabilitas
58
menghasilkan hasil yang konsisten meskipun dilakukan pengujian
berkali-kali. Jika hasil dari Cronbach’s Alpha > 0,60 maka data tersebut
yang ditemukan adanya korelasi antara variabel model regresi yang baik
bebas dari problem multico adalah mempunyai nilai VIF disekitar angka
b. Uji Heterokedastisitas
model regresi bebas dari heterodastisitas adalah tidak ada pola yang jelas
serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y
(Santoso, 2004:116).
c. Uji Normalitas
distribusi normal atau mendekati normal. Model regresi yang baik adalah
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot
59
yang membandingkan distribusi komulatif dan distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting
2006:110).
4. Uji Hipotesis
yaitu hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1,
Y = α + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan:
α : Konstanta
X1 : Komitmen Profesional
X2 : Pengalaman Kerja
e : error terms
KD = r2 x 100%
60
Dimana:
KD : Koefisien Determinasi
r : Koefisien Korelasi
1) Uji t
2) Uji F
61
05 yang merupakan probabilitas kesalahan sebesar 5%. Dasar
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dilema etika sebagai
1. Variabel Dependen
harus memilih antara dua atau lebih relevan, tetapi bertentangan, arahan,
etika, atau ketika setiap hasil alternatif dalam hasil yang tak menyenangkan
untuk satu orang atau lebih. Dilema etika muncul sebagai konsekuensi
62
yang terkait dengan keputusannya yang etis atau tidak etis. Situasi tersebut
etis dan tidak etis. Pengambilan keputusan etis merupakan keputusan yang
secara legal maupun moral dapat diterima untuk masyarakat luas (Trevino,
1986; Jones 1991). Dilema etika dalam pengambilan keputusan etis yang
that moral issue exist. Yaitu mengenai tanggapan seseorang terhadap isu
etika.
al. (2005) dan Pratiwi (2008). Instrument tersebut berupa 5 skenario situasi
63
dilema etika masing-masing dengan rincian 1 sekenario 2 pernyataan dengan
rincian yang berurutan yang dikembangkan oleh Budi, et al. (2005) dan 5
pernyataan yang diadopsi oleh Pratiwi (2008) dan dikembangkan oleh penulis
sendiri. Responden diminta untuk memilih salah satu dari lima skala Likert
jawaban alternatif (yaitu mulai dari 1=Sangat Tidak Setuju hingga 5=Sangat
mulai dari sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju (1=Sangat Tidak
2. Variabel Independen
a. Komitmen Profesional
Pada intinya komitmen profesional adalah sebuah ikrar dalam diri bahwa
64
2) Keterlibatan, indikatornya adalah kesediaan untuk bekerja dan
yang digunakan oleh Fatoni (2005) dan Budi, et al. (2005). Variabel ini
menjawab pada 5 (lima) skala Likert (1= Sangat Tidak Setuju sampai
5=Sangat Setuju).
b. Pengalaman Kerja
65
menilai masalah dan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan
dengan baik.
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
66
Tabel 3.1 (Lanjutan)
Kemampuan 3.
dalam Skala Likert
pengambilan
keputusan etis.
Kemampuan 4.
dalam menilai
masalah. Skala Likert
Kemampuan 5.
menyelesaikan Skala Likert
pekerjaan dengan
baik
Bersambung pada halaman berikutnya.
67
Tabel 3.1 (Lanjutan)
68
BAB IV
Table 4.1
Data Distribusi Sampel Penelitian
69
Tabel 4.1 (Lanjutan)
mengambil kuesioner tersebut apabila telah selesai diisi. Hal ini dilakukan
70
itu juga berkat kerjasama antara beberapa Pimpinan Perusahaan dan pihak
Tabel 4.2
Rincian Pembagian dan Pengumpulan Kuesioner
Keterangan Jumlah
Pembagian kuesioner 100
Kuesioner yang tidak terkumpul 18
Kuesioner yang terkumpul 82
Kuesioner yang tidak dapat diolah 0
Kuesioner yang dapat diolah 82
82 = 82%
100
2. Karakteristik Responden
Tabel 4.3
Deskripsi Responden
71
Tabel 4.3 (Lanjutan)
72
sisanya sekitar 38 responden atau 46,35% responden menyatakan sudah
menikah.
menyatakan bahwa dirinya baru bekerja kurang dari 1 tahun sebesar 22 orang
atau 26,82% sedangkan yang bekerja selama 1-3 tahun kurang lebih sebesar
24,40% atau sebanyak 20 orang. Responden yang bekerja selama 3-10 tahun
berjumlah sekitar 19 orang atau sekitar 23,17% dan sisanya terdiri dari
responden yang bekerja lebih dari 10 tahun yang berjumlah 21 atau sekitar
25,61%.
dirinya sebagai ketua tim dalam penugasan audit, sejumlah 16 responden atau
Pemeriksaan Internal (SPI) dan sisanya sebesar 59 orang atau sebesar 71,95%
73
pendidikannya akuntansi sekitar 59 orang dan sisanya 23 orang atau 28,05%
pengambilan keputusan etis akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang
Tabel 4.4
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
rata-rata total jawaban 63,56 dan standar deviasi sebesar 6,515. Variabel
maksimum sebesar 49, dengan rata-rata jawaban sebesar 41,15 dan standar
74
deviasi sebesar 3,608. Variabel dilema etika dapat dijelaskan bahwa jawaban
a. Uji Validitas
model dikatakan valid jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka butir
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Komitmen Profesional
75
Tabel 4.5 menunjukan pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Pengalaman Kerja
0,05.
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Dilema Etika Dalam Pengambilan Keputusan
Etis
76
Tabel 4.7 (Lanjutan)
b. Uji Reliabilitas
terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama.
77
Tabel 4.8
Hasil Uji Reliabilitas Komitmen Profesional
dinyatakan reliabel karena nilainya lebih dari 0,60 (0,862 > 0,60).
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas Pengalaman Kerja
dinyatakan reliabel karena nilainya lebih dari 0,60 (0,707 > 0,60).
pengambilan keputusan etis dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini:
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas Dilema Etika Dalam Pengambilan Keputusan
Etis
78
Hasil uji reliabilitas menunjukan Cronbach’s Alpha sebesar 0,692 dan
dinyatakan reliabel karena nilainya lebih dari 0,60 (0,692 > 0,60).
independen dalam model regresi. Tabel 4.11 berikut ini merupakan hasil
Tabel 4.11
Hasil Uji Multi Kolinearitas
Berdasarkan tabel 4.11 hasil uji dapat dilihat melalui Variance Inflation
b. Uji Heterokedastisitas
79
pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi ada tidaknya
Gambar 4.1
Hasil Uji Heterokedastisitas
Grafik Scatterplot
sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data
80
tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
c. Uji Normalitas
dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal atau grafik, jika
data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
maka data tersebut memenuhi asumsi normalitas. Dan jika data tidak
menyebar dan tidak mengikuti garis diagonal, maka data tersebut tidak
81
Sumber: Data primer yang diolah.
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
4. Uji Hipotesis
pengambilan keputusan adalah apabila signifikan lebih kecil dari 0,05 maka
Ha diterima, sebaliknya jika lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak (Santoso,
82
2001:123). Berikut ini hasil dari output yang diberikan responden tentang
Tabel 4.12
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
83
dijelaskan oleh faktor lainnya. Angka koefisien (R) sebesar 0,641
0,5.
1) Uji t
sebagai berikut:
Tabel 4.13
Hasil Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1(Constant) 10.603 6.704 1.582 .118
KP .410 .076 .474 5.385 .000
PK .543 .138 .348 3.946 .000
a. Dependent Variable: DEDPKE
Sumber: Data primer yang diolah.
84
bebas komitmen profesional memperlihatkan bahwa nilai
signifikansinya 0,000 lebih kecil dari Alpha 0,05 (0,000 < 0,05),
2) Uji F
85
Tabel 4.14
Hasil Uji F
ANOVAb
Mean
Model Sum of Squares Df Square F Sig.
1Regression 1055.847 2 527.924 27.526 .000a
Residual 1515.141 79 19.179
Total 2570.988 81
a. Predictors: (Constant), KP, PK
b. Dependent Variable: DEDPKE
dari 0,05 (0,000 < 0,05) ini berarti Ha3 diterima, maka dapat
C. Pembahasan
86
pengambilan keputusan etis. Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Budi, et al. (2005) bahwa komitmen profesional internal
etika internal auditor dalam pengambilan keputusan etis. Dalam hal ini
ketika dihadapkan dilema etika antara baik dan buruk besar kecil risiko dari
etis.
sebelumnya yang dilakukan oleh Budi, et al. (2005) bahwa pengalaman kerja
dapat diulas bahwa pengalaman auditor internal menjadi suatu pengaruh yang
87
signifikan terhadap pengambilan keputusan etis bahkan ketika dihadapkan
suatu kasus yang membuat auditor internal tersebut mengalami dilema etika.
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Atas dasar data penelitian yang telah dikumpulkan dan dianalisis dengan
tekhnik regresi linear berganda, dapat ditarik kesimpulan hasil penelitian ini:
etika internal auditor dalam pengambilan keputusan etis. Hasil penelitian ini
B. Implikasi
memiliki ruang lingkup yang sangat luas memiliki risiko besar sebagai fungsinya
situasi dilema etika internal auditor dalam pengambilan keputusan etis yang bisa
89
Pengambilan keputusan etis dengan pertimbangan etisnya dilakukan auditor
agar auditor tetap menjaga integritas, kompetensi dan independensi dalam setiap
konflik kepentingan yang dihadapi (Hidayat dan Sari, 2010). Sudah bersifat
otomatis jika terdapat auditor internal yang tidak independen maka pastinya
yang diperoleh dari info dan peraturan lembaga-lembaga terkait internal auditor
C. Keterbatasan penelitian
90
D. Saran
Saran dari penelitian yang dilakukan ini untuk penelitian selanjutnya adalah
perlu ditambahnya variabel lain khususnya dari faktor individu ataupun faktor
disarankan untuk mencari isu atau permasalahan yang dibahas dengan topik yang
lebih baik. Dalam penyebaran kuesioner hendaklah enam bulan atau kurang dari
enam bulan, karena pengalaman yang dialami oleh peneliti bahwa jika tidak
memiliki koneksi yang kuat dari pihak perusahaan maka akan sulit untuk
91
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A., Randal K. Elder, Mark S. Beasley, dan Amir Abadi jusuf. “Auditing
and Assurance Services An Integrated Approach: An Indonesian
Adaptation”. 13th edition, Salemba Empat, Jakarta, 2009.
Arifin, Popon Sjarif. “Etika Profesi”, artikel diakses tanggal 9 Agustus 2010, dari
http://www.erwadi.polinpdg.ac.id.
Budi, Sasongko, Basuki dan Hendaryatno. “Internal Auditor dan Dilema Etika”,
artikel diakses tanggal 9 Agustus 2010, dari www.theakuntan.com, 2005.
Chasin, James A., Paul D Neuwirth., and John F Leuy. "Chasin HeadBook
For Auditors ", 2th edition, Singapore: The Grow Hill Book Company,
1988.
92
Fatoni, Rizky Akbar. “Pengaruh Komitmen Profesional Terhadap Kepuasan Kerja
Auditor”, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama, Bandung, 2005.
Hamid, Abdul. “Buku panduan penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007.
Kalbers, L.P. dan T.J. Fogarty . “Professionalism and Its Consequences: A Study of
Internal Auditors”, Auditing: A Journal of Practice & Theory, Vol. 14 No.
1, hal. 64-86, 1995.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Pustaka, 2002.
Kidwell, J.M., R.E. Stevens dan A.L. Bethke. “Differences in Ethical Perceptions
Between Male and Female Managers: Myth or Reality?”, Journal of
Business Ethics, 6 (6), hal. 489-494, 1987.
93
Konsersium Organisasi Profesi Audit Internal. “Standar Profesi Audit internal”,
Jakarta, 2004.
Koran Tempo. “Etika Bisnis: Belajar dari Skandal Enron”, artikel diakses tanggal 9
Agustus 2010, dari http://www.kpk.go.id, 2009.
Larkin, J.M. “The Ability of Internal Auditors to Identify Ethical Dilemmas”, Journal
of Business Ethics: 23, hal. 401- 409, 2000.
Louwers, T.J., L.A. Ponemon dan R.R. Radtke. “Examining Accountants’ Ethical
Behavior: A Review and Implications for Future Research”, Behavioral
Accounting Research: Foundation and Frontiers, hal. 188-221, 1997.
Malia. “Pengaruh Orientasi Etika dan Pengalaman Akuntan Terhadap Persepsi Etis
Tentang Praktik Manajemen Laba (Studi Pada Akuntan Di Jakarta)”,
Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta, 2010.
Meyer, John P., Natalie J. Allen., dan Ian R. Gellatly. “Affective and Continuance
Commitment to the Organization: Evaluation of Measures and Analysis of
Concurrent and Time-Lagged Relations.” Journal of Applied Psychology
Vol. 75 No. 6, hal. 710-720, 1997.
Moeller, Robert dan Witt, Herbert. “Brink’s Modern Internal Auditing”, New Jersey:
John Wiley & Sons, 1999.
Paolillo, J.G.P dan S.J. Vitell. “An Empirical Investigation of the Influence of
Selected Personal, Organizational and Moral Intensity Factors on Ethical
Decision Making”, Journal of Business Ethics 35, hal. 65-74, 2002.
94
Prastamawati, Dian. “Pengaruh Etika Auditor, Pengalaman Auditor, Independensi
dan Karakteristik Personal Auditor Terhadap Kualitas Audit”, Skripsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.
Pratiwi, Indah. “Pengaruh Budaya Etis Organisasi dan Orientasi Etika Terhadap
Sensitivitas Etika pada Auditor Pemerintah (Studi Kasus : Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan DKI Jakarta)”, Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.
Santoso, Singgih. “Buku Latihan SPSS”, Edisi Kedua. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo, 2004.
Stewart, Jenny dan O’Leary, Connor, “Factors Affecting Internal Auditors Ethical
Decision Making: Other Corporate Governance Mechanisms and years of
Experience”, In Proceeding Accountability, Governance and Performance
Symposium, Brisbane, Australia, 2006.
The Institute of Internal Auditors (IIA). “Standards for the Professional of Internal
Auditing”, Florida: The Institute of Internal Auditors USA, 1995.
95
Tugiman, Hiro. “Pandangan Baru Internal Auditing”, Yogyakarta: Kanisius, 2004.
Tsui, J.S.L. dan F.A. Gul. “Auditors’ Behavior in an Audit Conflict Situation: A
Research Note on the Role of Locus of Control and Ethical Reasoning”,
Accounting, Organizations and Society, Vol 21 No. 1, hal. 41-51, 1996.
Windsor, C.A. dan N.M. Ashkanasy. “The Effect Of Client Management Bargaining
Power, Moral Reasoning Development, and Belief in a Just World on
Auditor Independence”, Accounting, Organizations and Society, Vol 20. No.
7/8, hal 701-720, 1995.
Ziegenfuss, D.E. dan O.B. Martinson. “The IMA Code of Ethics and IMA Members’
Ethical Perception and Judgment”, Managerial Auditing Journal, Vol. 17
No. 4. Hal. 165-173, 2002.
96
LAMPIRAN I
SURAT RISET
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
LAMPIRAN II
KUESIONER
108
Universitas Islam Negeri Jakarta
Tanggal, ……
Kuesioner
Responden Yth,
Saya adalah mahasiswa program strata satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Jurusan Akuntansi yang sedang menyusun skripsi sebagai
syarat memperoleh gelar sarjana ekonomi.
Dalam rangka penyusunan skripsi ini saya berharap Bapak/Ibu, Saudara/i berkenan
meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner yang dilampirkan bersama surat ini, dan saya mohon
maaf apabila telah mengganggu waktu luangnya.
Pertanyaan di bawah ini adalah suatu survey yang mengukur pengaruh komitmen profesional
dan pengalaman kerja terhadap dilema etika internal auditor dalam pengambilan keputusan etis.
Data yang di peroleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian (riset) dan tidak
digunakan untuk kepentingan lain di luar riset, sehingga akan saya jaga kerahasiaannya sesuai dengan
etika penelitian.
Responden diharapkan membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab dengan lengkap
karena apabila terdapat salah satu nomor yang tidak diisi maka kuesioner dianggap tidak berlaku
Tidak ada jawaban salah atau benar dalam pilihan anda, yang penting memilih jawaban yang
sesuai dengan pendapat anda.
Atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pertanyaan
dalam penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.
109
Universitas Islam Negeri Jakarta
Kuesioner
110
Universitas Islam Negeri Jakarta
Kuesioner
No Pernyataan STS TS R S SS
1. Memutuskan bekerja dalam profesi internal auditor
sebenarnya adalah suatu kesalahan.
2. Saya selalu berusaha agar profesi internal auditor dihormati.
3. Saya merasa bahwa nilai-nilai yang saya miliki tidak cocok
dengan nilai-nilai yang ada pada profesi internal auditor.
4. Saya sangat peduli dengan perkembangan profesi internal
auditor.
5. Bagi saya, profesi internal auditor adalah profesi yang
sangat cocok dibandingkan profesi lainnya.
6. Saya sangat mencintai profesi saya sebagai internal auditor.
7. Saya bangga mengatakan kepada orang lain bahwa saya
adalah bagian dari profesi internal auditor.
8. Saya sangat senang saat memutuskan bahwa karir saya
adalah berprofesi sebagai internal auditor
9. Profesi saya sebagai internal auditor membuat kinerja saya
sangat optimal.
10. Saya akan menerima penugasan apapun ketika bekerja
sebagai profesi internal auditor.
11. Ketika terdapat pelanggaran dalam sebuah kebijakan saya
akan bertindak sesuai kewajiban saya sebagai seorang
auditor internal.
Lanjutan dari bagian B1 dihalaman berikutnya.
111
Universitas Islam Negeri Jakarta
Lanjutan bagian B1
No Pernyataan STS TS R S SS
12. Sangat sulit bagi saya untuk menyepakati aturan-aturan
yang ada didalam profesi internal auditor.
13. Sebenarnya tidak ada manfaat yang menyertai saya
diprofesi internal auditor selama ini.
14. Saya menyatakan kepada orang lain bahwa profesi
internal auditor adalah pekerjaan yang sangat penting.
15. Menurut saya sangat sedikit sekali keinginan untuk saya
berganti profesi selain internal auditor.
16. Dalam bekerja sebagai auditor internal, saya berusaha
patuh terhadap kode etik.
No Pernyataan STS TS R S SS
1. Pengalaman merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kemampuan prediksi dan deteksi
mengenai masalah-masalah etika termasuk dalam
masalah etika internal auditor.
2. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki semakin
besar kemampuan seorang auditor internal dalam
mengatasi setiap permasalahan yang ada.
3. Pengalaman kerja yang dimiliki oleh seorang auditor
internal akan sangat membantu dalam pengambilan
keputusan etisnya.
4. Dengan bertambahnya pengalaman kerja, pengetahuan
saya mengenai masalah-masalah etika auditor internal
akan semakin berkembang.
5. Auditor internal yang berpengalaman adalah auditor
internal yang telah menyelesaikan tugasnya dengan baik
dan mampu memberikan kontribusi bagi tempat kerja
dan lingkungan sekitarnya.
6. Auditor internal berpengalaman adalah auditor internal
yang telah bekerja selama 3 tahun.
7. Auditor internal yang kurang berpengalaman cendrung
sulit untuk menentukan sikapnya dan menilai sesuatu
masalah etika atas kode etik internal auditor dalam
efektivitas pelaksanaan audit
Lanjutan dari bagian B2 dihalaman berikutnya.
112
Universitas Islam Negeri Jakarta
Lanjutan bagian B2
No Pernyataan STS TS R S SS
8. Auditor internal yang berpengalaman akan selalu
menggunakan pertimbangan etikanya dalam setiap
keputusan yang diambilnya.
9. Auditor internal berpengalaman adalah auditor internal
yang setidaknya pernah mendapatkan pelatihan teknis
dari tempat ia bekerja.
10. Auditor internal yang berpengalaman dapat
mempertimbangkan etika dan konsekuensinya dalam
pengambilan keputusan etis, bila dihadapkan situasi
dilematis.
Keterangan Kondisi/Nilai
STS : Sangat Tidak Setuju 1
TS : Tidak Setuju 2
R : Ragu-ragu 3
S : Setuju 4
SS : Sangat Setuju 5
1. Kasus A
Pada saat seorang internal auditor memeriksa sebuah departemen, diketemukan bahwa
manajer departemen tersebut melanggar kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan.
Pelanggaran ini sangat serius dan berakibat sangat jelek terhadap kinerja departemen itu jika
diketahui. Manajer departemen tersebut lebih senior dibandingkan dengan internal auditor
dan merupakan orang yang sangat dihormati. Internal auditor tersebut tidak yakin apakah
perbuatannya ilegal, tapi yakin hal itu tidak dapat dibenarkan.
113
Universitas Islam Negeri Jakarta
Tindakan:
Internal auditor tersebut berupaya mengehentikan perbuatan tersebut apapun hasil dan
konsekuensinya.
No Pertanyaan STS TS R S SS
1. Tanggapan anda atas tindakan tersebut.
2. Menurut anda ada persoalan etika terhadap kasus tersebut
2. Kasus B
Seorang auditor internal ditugaskan untuk mereview pelaksanaan tender untuk sebuah
kegiatan perusahaan. Dari hasil pemeriksaan awal tender, belum ada peserta tender yang
memenuhi syarat sebagai pelaksana kegiatan tersebut dan internal auditor tersebut
merekomendasikan untuk dilakukan tender ulang. Kemudian perusahaan melakukan tender
ulang. Dari beberapa peserta tender, ada seorang peserta yang dikenal baik dan memiliki
hubungan pribadi dengan internal auditor.
Tindakan:
Internal auditor tersebut menginformasikan beberapa peluang untuk memenangkan tender
kepada kenalannya.
No Pertanyaan STS TS R S SS
3. Tanggapan anda atas tindakan tersebut.
4. Menurut anda ada persoalan etika terhadap kasus tersebut
3. Kasus C
Dalam proses pemeriksaan laporan keuangan perusahaan, seorang internal auditor
menemukan bahwa laba operasi dicatat terlalu tinggi. Beberapa catatan penyesuaian jika akan
dilakukan akan berdampak kepada bonus yang diberikan akan berkurang. Auditor tersebut
diberitahu oleh bagian akuntansi bahwa mereka disuruh untuk melakukan hal itu oleh
atasannya.
Tindakan:
Auditor tersebut tidak melakukan hal apa-apa atas kejadian tersebut.
No Pertanyaan STS TS R S SS
5. Tanggapan anda atas tindakan tersebut.
6. Menurut anda ada persoalan etika terhadap kasus tersebut
4. Kasus D
Dalam proses pemeriksaan penyaluran kredit, internal auditor menemukan bahwa beberapa
kredit yang disalurkan tidak sesuai dengan kriteria standar yang ditetapkan oleh bank.
Beberapa catatan atas penyaluran kredit tersebut menunjukkan banyak yang bermasalah. Jika
hal ini diungkapkan maka akan mempengaruhi kondite Manajer Kredit. Manajer Kredit yang
bertanggungjawab atas kredit itu meminta internal auditor untuk tidak mengungkap masalah
tersebut.
114
Universitas Islam Negeri Jakarta
Tindakan:
Internal auditor tersebut tetap mengungkap kasus penyaluran kredit tersebut.
No Pertanyaan STS TS R S SS
7. Tanggapan anda atas tindakan tersebut.
8. Menurut anda ada persoalan etika terhadap kasus tersebut
5. Kasus E
Dalam pemeriksaan draft laporan audit seorang internal auditor menemukan beberapa hal
yang belum pernah diungkapkan oleh internal auditor lain sebelumnya. Semua catatan
tentang hal tersebut mengarah kepada adanya pelanggaran terhadap peraturan perbankan
yang ditetapkan oleh pemerintah. Meskipun hal ini belum lama terjadi dan tidak berdampak
untuk saat ini, tetapi dalam jangka panjang akan berdampak serius terhadap perusahaan.
Tindakan:
Internal auditor tidak melakukan apapun atas hasil temuannya.
No Pertanyaan STS TS R S SS
9. Tanggapan anda atas tindakan tersebut.
10. Menurut anda ada persoalan etika terhadap kasus tersebut
115
LAMPIRAN III
SKOR JAWABAN
RESPONDEN
116
Tabel KP
Variabel Komitmen Profesional
Responden KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 KP12 KP13 KP14 KP15 KP16 Total
1 2 5 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 54
2 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 2 5 5 4 5 68
3 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 66
4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 67
5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 5 68
6 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 68
7 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 61
8 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 4 4 3 5 64
9 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 62
10 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 2 52
11 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 63
12 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 76
13 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 51
14 2 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 67
15 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 61
16 4 4 5 2 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 1 62
17 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 59
18 4 4 3 3 3 3 4 2 4 2 3 4 4 3 3 4 53
19 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 61
20 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 3 4 62
21 4 4 5 1 3 5 4 1 4 1 4 3 5 3 2 5 54
22 4 3 2 1 3 5 4 1 4 1 4 3 5 3 2 5 50
23 4 4 5 5 3 3 5 5 5 5 4 5 5 4 3 4 69
117
Tabel KP (Lanjutan)
Variabel Komitmen Profesional
Responden KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 KP12 KP13 KP14 KP15 KP16 Total
24 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 72
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
27 4 4 3 5 3 4 4 3 2 3 4 2 1 4 5 5 56
28 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 5 3 4 3 5 63
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 66
30 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 71
31 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 66
32 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 69
33 3 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 5 59
34 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62
35 4 4 2 5 3 3 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 55
36 4 4 2 5 3 3 2 3 4 3 4 1 5 3 3 4 53
37 4 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 61
38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 77
39 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 75
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 77
41 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62
42 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 67
43 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 67
44 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 3 5 69
45 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 70
46 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 58
118
Tabel KP (Lanjutan)
Variabel Komitmen Profesional
Responden KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 KP12 KP13 KP14 KP15 KP16 Total
47 4 4 3 4 2 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 62
48 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 61
49 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 5 3 3 2 4 3 56
50 5 5 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 5 3 4 60
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 64
52 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 62
53 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 69
54 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 67
55 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 76
56 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 77
57 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 77
58 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 3 4 4 2 4 55
59 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 60
60 4 3 4 4 5 4 3 3 4 3 3 4 3 4 5 5 61
61 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 57
62 2 5 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 54
63 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 2 5 5 4 5 68
64 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 66
65 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 67
66 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 5 68
67 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 68
68 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 61
69 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 4 4 3 5 64
119
Tabel KP (Lanjutan)
Variabel Komitmen Profesional
Responden KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 KP12 KP13 KP14 KP15 KP16 Total
70 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 62
71 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 2 52
72 5 5 3 5 3 4 5 4 3 4 5 5 5 5 3 4 68
73 5 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 5 4 1 5 63
74 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 67
75 3 4 3 5 3 3 4 3 4 3 4 5 5 4 3 4 60
76 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 69
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
78 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 67
79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 66
80 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 59
81 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 58
82 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 56
120
Tabel PK
Variabel Pengalaman Kerja
Responden PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 Total
1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
2 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 46
3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 42
4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 44
5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 48
6 5 4 5 4 2 4 2 2 2 5 35
7 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 43
8 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 45
9 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 42
10 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
11 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 38
12 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49
13 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
14 5 5 5 5 5 5 3 4 2 4 43
15 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38
16 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 43
17 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
18 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 37
19 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 42
20 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 37
21 5 4 5 4 3 1 4 4 5 4 39
22 4 4 5 4 4 1 1 4 5 4 36
23 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 46
121
Tabel PK (Lanjutan)
Variabel Pengalaman Kerja
Responden PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 Total
24 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 45
25 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
27 5 4 4 4 3 3 2 3 3 4 35
28 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 47
29 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 39
30 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 46
31 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41
32 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 42
33 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 41
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
35 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 46
36 4 5 5 5 3 3 5 5 4 5 44
37 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 46
38 4 4 4 4 4 5 4 2 4 2 37
39 4 4 4 4 4 5 4 2 4 2 37
40 4 4 4 4 4 5 4 2 4 2 37
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
42 5 5 5 4 5 4 2 4 4 4 42
43 5 5 5 4 5 4 2 4 4 4 42
44 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 46
45 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 45
46 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49
122
Tabel PK (Lanjutan)
Variabel Pengalaman Kerja
Responden PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 Total
47 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41
48 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
49 3 3 4 4 2 4 3 3 4 4 34
50 5 4 4 4 4 4 3 3 2 4 37
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
52 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41
53 5 5 5 5 5 4 2 4 4 5 44
54 5 5 5 5 5 4 2 4 4 4 43
55 4 4 4 4 4 5 4 2 4 2 37
56 4 4 4 4 4 5 4 2 4 2 37
57 4 4 4 4 4 5 4 2 4 2 37
58 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 37
59 3 3 4 4 3 4 4 5 4 4 38
60 4 3 3 4 5 3 4 5 4 3 38
61 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 38
62 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
63 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 46
64 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 42
65 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 44
66 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 48
67 5 4 5 4 2 4 2 2 2 5 35
68 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 43
69 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 45
123
Tabel PK (Lanjutan)
Variabel Pengalaman Kerja
Responden PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 Total
70 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 42
71 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
72 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 42
73 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 42
74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
75 4 4 4 4 2 3 2 5 5 5 38
76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
77 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 46
78 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 43
79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
80 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 44
81 3 4 4 4 4 3 4 4 5 3 38
82 3 5 5 4 4 3 4 4 5 4 41
124
Tabel DEDPKE
Variabel Dilema Etika Dalam Pengambilan
Keputusan Etis
Responden DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED Total
PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 56
2 5 5 2 5 2 1 4 4 4 5 4 4 4 4 5 58
3 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 67
4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 68
5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 69
6 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 5 4 4 5 69
7 5 5 5 5 2 5 5 5 4 4 4 4 2 2 5 62
8 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 3 2 5 63
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 59
10 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 52
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 56
12 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 60
13 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 55
14 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 61
15 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 55
16 3 4 4 4 3 4 1 4 5 4 2 4 3 3 4 52
17 4 4 4 2 4 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 56
18 4 3 4 5 4 3 2 4 4 4 4 4 1 2 4 52
19 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 2 1 4 60
20 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 3 5 2 2 4 61
21 5 2 3 2 5 1 2 4 5 2 4 4 3 3 5 50
125
Tabel DEDPKE (Lanjutan)
Variabel Dilema Etika Dalam Pengambilan
Keputusan Etis
Responden DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED Total
PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
22 5 2 3 2 4 1 2 4 5 2 4 4 3 3 5 49
23 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 3 3 4 5 67
24 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 2 2 4 62
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 56
26 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 2 2 4 63
27 4 4 2 4 4 5 5 5 4 3 3 5 1 2 1 52
28 5 2 2 5 5 5 5 1 5 5 5 4 5 3 5 62
29 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 64
30 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 3 3 2 5 63
31 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 3 3 2 5 63
32 5 5 2 5 1 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 61
33 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 2 3 4 65
34 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 64
35 4 4 3 4 4 5 2 5 4 5 2 5 2 2 5 56
36 4 3 3 4 1 5 5 5 4 5 3 5 1 2 4 54
37 2 2 4 2 4 5 4 5 4 4 5 4 2 2 5 54
38 4 5 4 2 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 5 59
39 4 4 4 2 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 5 58
40 4 4 4 2 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 5 58
41 4 4 4 2 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 53
42 5 4 1 5 1 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 59
43 5 4 1 5 1 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 59
126
Tabel DEDPKE (Lanjutan)
Variabel Dilema Etika Dalam Pengambilan
Keputusan Etis
Responden DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED Total
PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
44 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 67
45 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 67
46 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 1 5 5 2 5 62
47 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 54
48 1 4 4 5 2 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 56
49 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 1 3 50
50 5 5 5 5 4 4 5 2 4 4 4 5 2 2 5 61
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
52 4 5 4 2 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 59
53 5 5 1 5 2 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 62
54 5 5 1 1 2 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 57
55 4 5 4 2 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 5 59
56 4 5 4 2 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 5 59
57 4 5 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 58
58 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 53
59 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 50
60 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 50
61 5 2 4 2 4 3 2 4 3 3 4 4 2 2 3 47
62 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 56
63 5 5 2 5 2 1 4 4 4 5 4 4 4 4 5 58
64 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 67
65 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 68
127
Tabel DEDPKE (Lanjutan)
Variabel Dilema Etika Dalam Pengambilan
Keputusan Etis
Responden DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED Total
PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
66 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 69
67 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 5 4 4 5 69
68 5 5 5 5 2 5 5 5 4 4 4 4 2 2 5 62
69 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 3 2 5 63
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 59
71 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 52
72 5 5 4 3 3 5 4 5 5 4 4 4 3 4 5 63
73 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 63
74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
75 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 59
76 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 62
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 62
78 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 60
79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 58
80 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 63
81 2 4 4 3 3 4 2 2 4 2 2 4 2 3 4 45
82 4 3 4 3 3 4 2 4 4 2 2 4 2 3 4 48
128
LAMPIRAN IV
HASIL UJI KUALITAS
DATA
129
Hasil Uji Validitas Komitmen Profesional
Correlations
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 KP12 KP13 KP14 KP15 KP16 Total
KP1 1 .254* .277* .081 .266* .442** .385** .250* .000 .250* .219* .265* .326** .373** .079 .187 .506**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .021 .012 .470 .016 .000 .000 .024 1.000 .024 .049 .016 .003 .001 .479 .092 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP2 .254* 1 .244* .360** .277* .220* .194 .329** .133 .329** .438** .235* .203 .507** .088 .189 .521**
Pearson
Correlation
Sig. (2-taled) .021 .027 .001 .012 .047 .081 .003 .232 .003 .000 .034 .068 .000 .429 .089 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP3 .277* .244* 1 .110 .465** .415** .297** .410** .443** .410** .262* .189 .398** .333** .265* .072 .606**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .012 .027 .324 .000 .000 .007 .000 .000 .000 .017 .089 .000 .002 .016 .520 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP4 .081 .360** .110 1 .228* -.008 .200 .515** .144 .515** .381** .055 -.022 .327** .253* .132 .467**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .470 .001 .324 .040 .945 .072 .000 .197 .000 .000 .623 .842 .003 .022 .238 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP5 .266* .277* .465** .228* 1 .522** .344** .551** .272* .551** .260* .123 .224* .414** .561** .174 .676**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .016 .012 .000 .040 .000 .002 .000 .013 .000 .018 .271 .043 .000 .000 .118 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP6 .442** .220* .415** -.008 .522** 1 .590** .297** .335** .297** .289** .204 .412** .451** .195 .345** .634**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .047 .000 .945 .000 .000 .007 .002 .007 .008 .067 .000 .000 .079 .002 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP7 .385** .194 .297** .200 .344** .590** 1 .458** .274* .458** .251* .315** .311** .457** .136 .121 .622**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .081 .007 .072 .002 .000 .000 .013 .000 .023 .004 .004 .000 .222 .281 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP8 .250* .329** .410** .515** .551** .297** .458** 1 .377** 1.000** .371** .350** .241* 452** .395** .039 .777**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .024 .003 .000 .000 .000 .007 .000 .000 .000 .001 .001 .029 .000 .000 .730 000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP9 .000 .133 .443** .144 .272* .335** .274* .377** 1 .377** .194 .136 .551** .244* .128 .148 .517**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) 1.000 .232 .000 .197 .013 .002 .013 .000 .000 .081 .222 .000 .027 .252 .185 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP10 .250* .329** .410** .515** .551** .297** .458** 1.000** .377** 1 .371** .350** .241* .452** .395** .039 .777**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .024 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .001 .029 .000 .000 .730 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP11 .219* .438** .262* .381** .260* .289** .251* .371** .194 .371** 1 .193 .250* .387** .129 .365** .563**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .049 .000 .017 .000 .018 .008 023 .001 .081 .001 .082 .023 .000 .247 .001 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
Bersambung pada halaman berikutnya.
130
Correlations (Lanjutan)
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 KP12 KP13 KP14 KP15 KP16 Total
KP12 .265* .235* .189 .055 .123 .204 .315** .350** .136 .350** .193 1 .334** .257* .085 .146 .476**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .016 .034 .089 .623 .271 .067 .004 .001 .222 .001 .082 .002 .020 ..449 .190 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP13 .326** .203 .398** -.022 .224* .412** .311** .241* .551** .241* .250* .334** 1 .378** -.014 .322** .567**
Pearson
Correlation .
Sig. (2-tailed) .003 .068 .000 .842 .043 .000 .004 .029 /.000 .029 .023 .002 .000 .898 .003 000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP14 .373** .507** .333** .327** .414** .451** .457** .452** .244* .452** .387** .257* .378** 1 .229* .236* .690**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .000 .002 .003 .000 .000 .000 .000 .027 .000 .000 .020 .000 .038 .032 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP15 .079 .088 .265* .253* .561** .195 .136 .395** .128 .395** .129 .085 -.014 .229* 1 .044 .437**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .479 .429 .016 .022 .000 .079 .222 .000 .252 .000 .247 .449 .898 .038 .693 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP16 .187 .189 .072 .132 .174 .345** .121 .039 .148 .039 .365** .146 .322** .236* .044 1 .382**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .092 .089 .520 .238 .118 .002 .281 .730 .185 .730 .001 .190 .003 .032 .693 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
Total .506** .521** .606** .467** .676** .634** .622** .777** .517** .777** .563** .476** .567** .690** .437** .382** 1
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
131
Hasil Uji Validitas Pengalaman Kerja
Correlations
PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 Total
PK1 Pearson Correlation 1 .520** .530** .338** .344** .208 -.103 .058 -.159 .331** .507**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .002 .061 .356 .604 .153 .002 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
PK2 Pearson Correlation .520** 1 .631** .557** .531** .238* .143 .263* .173 .378** .770**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .031 .199 .017 .119 .000 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
PK3 Pearson Correlation .530** .631** 1 .618** .252* .038 -.119 .042 .086 .403** .556**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .022 .734 .289 .705 .444 .000 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
PK4 Pearson Correlation .338** .557** .618** 1 .414** .196 .212 .240* .099 .300** .674**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .077 .056 .030 .374 .006 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
PK5 Pearson Correlation .344** .531** .252* .414** 1 .283** .270* .306** .210 .045 .674**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .022 .000 .010 .014 .005 .058 .689 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
PK6 Pearson Correlation .208 .238* .038 .196 .283** 1 .179 -.225* -.152 -.188 .298**
Sig. (2-tailed) .061 .031 .734 .077 .010 .108 .042 .172 .091 .007
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
PK7 Pearson Correlation -.103 .143 -.119 .212 .270* .179 1 .259* .301** -.018 .451**
Sig. (2-tailed) .356 .199 .289 .056 .014 .108 .019 .006 .869 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
132
Correlations (Lanjutan)
PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 Total
PK8 Pearson Correlation .058 .263* .042 .240* .306** -.225* .259* 1 .370** .586** .580**
Sig. (2-tailed) .604 .017 .705 .030 .005 .042 .019 .001 .000 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
PK9 Pearson Correlation -.159 .173 .086 .099 .210 -.152 .301** .370** 1 .110 .408**
Sig. (2-tailed) .153 .119 .444 .374 .058 .172 .006 .001 .324 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
PK10 Pearson Correlation .331** .378** .403** .300** .045 -.188 -.018 .586** .110 1 .540**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .006 .689 .091 .869 .000 .324 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
Total Pearson Correlation .507** .770** .556** .674** .674** .298** .451** .580** .408** .540** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .007 .000 .000 .000 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
133
Hasil Uji Validitas Dilema Etika internal auditor Dalam Pengambilan Keputusan Etis
Correlations
DED DED
DED DED DED DED DED DED DED DED DED PKE1 PKE1 DED
PKE1 PKE2 PKE3 PKE4 PKE5 PKE6 PKE7 PKE8 PKE9 0 1 PKE12
DED Pearson Correlation 1 .291** -.115 .312** .053 -.074 .197 .247* .278* .179 .210 .306**
PKE1 Sig. (2-tailed) .008 .305 .004 .639 .508 .076 .025 .011 .107 .059 .005
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
DED Pearson Correlation .291** 1 .221* .408** -.009 .281* .506** .264* .265* .215 .120 .200
PKE2 Sig. (2-tailed) .008 .046 .000 .933 .010 .000 .017 .016 .053 .285 .071
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
DED Pearson Correlation -.115 .221* 1 .124 .542** .149 .203 .162 .127 -.055 .006 -.085
PKE3 Sig. (2-tailed) .305 .046 .267 .000 .181 .068 .145 .255 .625 .956 .447
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
DED Pearson Correlation .312** .408** .124 1 .030 .246* .305** .093 .288** .617** .096 .229*
PKE4 Sig. (2-tailed) .004 .000 .267 .792 .026 .005 .407 .009 .000 .390 .039
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
DED Pearson Correlation .053 -.009 .542** .030 1 -.035 .092 .038 .228* -.110 .123 -.210
PKE5 Sig. (2-tailed) .639 .933 .000 .792 .756 .413 .735 .039 .325 .270 .059
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
DED Pearson Correlation -.074 .281* .149 .246* -.035 1 .476** .137 .005 .264* .000 .301**
PKE6 Sig. (2-tailed) .508 .010 .181 .026 .756 .000 .220 .961 .016 .997 .006
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
DED Pearson Correlation .197 .506** .203 .305** .092 .476** 1 .122 .163 .219* .335** .168
PKE7 Sig. (2-tailed) .076 .000 .068 .005 .413 .000 .273 .143 .048 .002 .131
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
134
Correlations (Lanjutan)
DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED
PKE1 PKE2 PKE3 PKE4 PKE5 PKE6 PKE7 PKE8 PKE9 PKE10 PKE11 PKE12
* *
DED Pearson Correlation .247 .264 .162 .093 .038 .137 .122 1 .222* .169 -.067 .201
PKE8 Sig. (2-tailed) .025 .017 .145 .407 .735 .220 .273 .045 .129 .550 .070
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
* * ** * *
DED Pearson Correlation .278 .265 .127 .288 .228 .005 .163 .222 1 .190 .037 .228*
PKE9 Sig. (2-tailed) .011 .016 .255 .009 .039 .961 .143 .045 .087 .739 .039
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
** * *
DED Pearson Correlation .179 .215 -.055 .617 -.110 .264 .219 .169 .190 1 .124 .234*
PKE10 Sig. (2-tailed) .107 .053 .625 .000 .325 .016 .048 .129 .087 .266 .035
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
**
DED Pearson Correlation .210 .120 .006 .096 .123 .000 .335 -.067 .037 .124 1 -.048
PKE11 Sig. (2-tailed) .059 .285 .956 .390 .270 .997 .002 .550 .739 .266 .667
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
** * ** * *
DED Pearson Correlation .306 .200 -.085 .229 -.210 .301 .168 .201 .228 .234 -.048 1
PKE12 Sig. (2-tailed) .005 .071 .447 .039 .059 .006 .131 .070 .039 .035 .667
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
*
DED Pearson Correlation .025 .229 -.149 .005 -.019 -.042 .193 -.148 .164 .046 .171 .066
PKE13 Sig. (2-tailed) .822 .038 .181 .961 .866 .711 .082 .184 .141 .681 .125 .554
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
*
DED Pearson Correlation .048 .217 -.210 -.156 -.129 -.069 .074 -.056 .102 -.138 .158 .140
PKE14 Sig. (2-tailed) .669 .050 .058 .163 .247 .539 .506 .616 .361 .216 .156 .209
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
Bersambung pada halaman berikutnya.
135
Correlations (Lanjutan)
DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED
PKE1 PKE2 PKE3 PKE4 PKE5 PKE6 PKE7 PKE8 PKE9 PKE10 PKE11 PKE12
DED Pearson Correlation .292** .348** .070 .142 -.028 -.010 .216 .089 .409** .081 .241* .209
PKE15 Sig. (2-tailed) .008 .001 .533 .204 .803 .928 .052 .425 .000 .471 .029 .060
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
Total Pearson Correlation .447** .693** .345** .586** .272* .416** .665** .334** .504** .451** .364** .390**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .013 .000 .000 .002 .000 .000 .001 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
Bersambung pada halaman berikutnya.
136
Correlations (Lanjutan)
N 82 82 82 82
* * **
DED Pearson Correlation .229 .217 .348 .693**
PKE2 Sig. (2-tailed) .038 .050 .001 .000
N 82 82 82 82
N 82 82 82 82
N 82 82 82 82
N 82 82 82 82
Bersambung pada halaman berikutnya.
137
Correlations (Lanjutan)
N 82 82 82 82
N 82 82 82 82
N 82 82 82 82
N 82 82 82 82
N 82 82 82 82
N 82 82 82 82
N 82 82 82 82
N 82 82 82 82
Bersambung pada halaman berikutnya.
138
Correlations (Lanjutan)
N 82 82 82 82
N 82 82 82 82
N 82 82 82 82
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Data Primer yang diolah.
139
Uji Reliabilitas Variabel Komitmen Profesional
Excludeda 0 .0
Total 82 100.0
Excludeda 0 .0
Total 82 100.0
N % Reliability Statistics
Excludeda 0 .0 .692 15
Total 82 100.0
140
LAMPIRAN V
HASIL UJI ASUMSI
KLASIK
141
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
Uji Heterokedastisitas
142
Uji Normalitas
143
LAMPIRAN VI
HASIL UJI HIPOTESIS
144
Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Uji Statistik t
Coefficients a
Std. Zero-
Model B Error Beta t Sig. order Partial Part Tolerance VIF
KP .410 .076 .474 5.385 .000 .543 .518 .465 .961 1.040
PK .543 .138 .348 3.946 .000 .441 .406 .341 .961 1.040
145
Uji F Statistik
ANOVAb
Total 2570.988 81
146
BAB I
PENDAHULUAN
besar didunia seperti Enron dan World Com yang melibatkan para akuntan
(Koran Tempo, 2002). Kualitas audit ditentukan oleh dua hal yaitu kompetensi
tugasnya tersebut auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik
Auditor diminta untuk tetap independen dari klien, tetapi pada saat yang sama
kebutuhan mereka tergantung kepada klien karena fee yang diterimanya, sehingga
sering kali auditor berada dalam sitausi dilematis. Hal ini akan berlanjut jika hasil
temuan auditor tidak sesuai dengan harapan klien, sehingga menimbulkan konflik
1
audit (Tsui, 1996; Tsui dan Gul, 1996). Konflik audit ini akan berkembang
menjadi sebuah dilema etika ketika auditor diharuskan membuat keputusan yang
yang mungkin terjadi atau tekanan di sisi lainnya (Windsor dan Askhanasy,
1995).
pendekatan-pendekatan profesi auditing yang ada sekarang ini adalah naïf dan
tidak realistis (Bazerman, Loewenstein dan Moore, 2002). Kerangka audit yang
mungkin luput dari bias yang tidak disadari (unconscious bias). Kesimpulan
Bazerman, et al. yang provokatif ini mengundang tanggapan dari beberapa pihak.
Salah satu argument yang menanggapi adalah King (2002) yang menyatakan
kesimpulan Bazerman, et al. itu sebagai terlalu prematur dengan beberapa alasan.
eksperimen yang menjadi dasar kesimpulan mereka tidak berkaitan dengan setting
self-serfing bias. Selain dua hal itu dapat dikemukakan alasan ketiga bahwa
2
(mitiguating factors) yang dapat bertindak mengurangi bias (debiasing) yang ada
pribadi atau kepentingan ekonomis semata. Situasi seperti ini sangat sering
dilema etika dalam pengambilan keputusannya (Tsui dan Gul, 1996). Menurut
Nasution (2003) Auditor internal adalah orang atau badan yang melaksanakan
aktivitas internal auditing dan auditing internal adalah sebuah fungsi penilaian
auditor organisasi tersebut. Oleh sebab itu, internal auditor senantiasa berusaha
langsung atas setiap bentuk kompleks. Dengan demikian internal auditing muncul
sebagai suatu kegiatan khusus dari bidang akuntansi yang luas yang
memanfaatkan metode dan tekhnik dasar dari penilaian. Sebagai pekerja, internal
auditor mendapatkan penghasilan dari organisasi dimana dia bekerja, hal ini
kerja. Dilain pihak internal auditor dituntut untuk tetap independen sebagai
bentuk tanggung jawabnya kepada publik dan profesinya. Disini konflik audit
3
auditor sebagai pekerja didalam organisasi yang diauditnya akan menjumpai
atau tekanan kepada internal auditor untuk menghasilkan laporan audit yang
diinginkan oleh manajemen maka menjadi dilema etika. Untuk itu auditor
Keputusan etis (etichal decision) adalah sebuah keputusan yang baik secara
legal maupun moral dapat diterima oleh masyarakat luas. Internal auditor sebagai
tetapi sebagai seorang akuntan profesional dia harus bertanggung jawab kepada
profesinya kepada masyarakat dan dirinya sendiri untuk berkelakuan etis yang
baik. Kemampuan internal auditor untuk membuat keputusan yang akan diambil
ketika menghadapi situasi dilema etika akan sangat bergantung pada berbagai hal,
karena keputusan yang diambil oleh internal auditor juga akan banyak
berpengaruh kepada organisasi dan konsisten dimana dia berada karena auditor
yang kinerja dan efektivitas sangat bergantung dari prilaku mereka sendiri (Bik,
2010). Internal auditor secara terus menerus dihadapkan pada situasi dilema etika
4
internal auditor. Manajemen dapat menekan internal auditor untuk melanggar
standar pemeriksaan, tetapi internal auditor juga terikat pada etika profesi dan
mempunyai tanggung jawab sosial, maka auditor berada dalam situasi yang
profesi, namun dilain pihak jika tidak memenuhi tuntutan tersebut kemungkinan
keputusan dan variabel-variabel yang merupakan hasil dari proses sosialisasi dan
Sebagian besar studi yang pernah dilakukan dalam rangka mengevaluasi kualitas
akan terkait dengan etika. Akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga standar
perilaku etis tertinggi mereka kepada organisasi dimana mereka bernaung, profesi
tanggung jawab menjadi kompeten dan untuk menjaga integritas dan obyektivitas
5
etis diharapkan obyektif dan tetap independen sehingga komitmen profesionalnya
dapat dibuktikan dan tidak goyah ketika dihadapkan pada hal yang dilematis
terhadap etika.
Hendaryatno (2005) dengan Jenny Stewart dan Connor O’Leary (2006) terdapat
perbedaan hasil dalam pengukuran pengalaman kerja. Menurut Budi, et al. (2005)
etika internal auditor dalam pengambilan keputusan etis, lalu menurut Jenny
Stewart dan Connor O’Leary (2006) terdapat pengaruh yang signifikan antara
melakukan keputusan etis ketika dihadapkan situasi dilema etika. Karena alasan
B. Perumusan Masalah
6
1. Apakah komitmen profesional auditor berpengaruh terhadap dilema etika
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah memperoleh bukti
2. Manfaat Penelitian
antara lain:
a. Bagi perusahaan
7
b. Bagi auditor
berupa informasi yang dapat digunakan sebagai motivasi bagi para auditor
c. Bagi penulis
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Audit
1. Pengertian Audit
pemeriksaan atau yang lebih dikenal dengan istilah audit yaitu sebagai suatu
bertujuan untuk menilai apakah pelaksanaan sudah selaras dengan apa yang
sudah digariskan. Hal ini sesuai dengan apa yang tercermin dari pernyataan
9
“Auditing is the accumulation an evaluation of evidence about information to
determine and report on the degree of correspondence between the
information and established criteria. Auditing should be done by a competent,
independent person”.
informasi tersebut dan kriteria yang ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh
orang yang kompeten dan independen. Menurut Halim (2008:1), definisi audit
auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis,
oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun
sistematis dan kritis yang dilakukan oleh pihak yang independen untuk
10
informasi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, serta menyampaikan
atau informasi.
informasi.
berkepentingan.
2. Jenis-Jenis Audit
Ada beberapa jenis audit yang dikemukakan oleh Arens, et al. (2009:14-
prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan
11
efektivitas kegiatan entitas tersebut. Pada akhir pemeriksaan operasional
tertentu yang dalam hal ini adalah prinsip akuntansi yang berlaku umum,
berbeda-beda. Oleh karena itu jauh lebih efisien jika mempekerjakan satu
memiliki otoritas yang lebih tinggi. Biasanya hasil atau laporan dari
12
3. Jenis-Jenis Auditor
auditors).
Audit ini mencakup audit laporan keuangan, audit kepatuhan, dan audit
operasional. Dan laporan audit ini diserahkan kepada kongres, dalam hal
13
d. Auditor internal (Internal auditors)
Pada dasarnya layanan yang diberikan oleh para auditor disetiap cabang
audit tersebut adalah sama, yang membedakannya adalah tanggung jawab dan
pengertian audit dalam arti luas, namun lebih menekankan pada audit yang
B. Audit Internal
berikut:
Dari istilah yang terdapat pada definisi diatas dapat dijabarkan lebih
14
b. Appraisal, menyatakan keyakinan penilaian auditor internal dalam
internal.
perusahaan.
15
penulis mengemukakan beberapa pendapat tentang pengertian audit internal,
(1995:3) adalah:
sebagai layanan pada organsiasi. Lalu definisi selanjutnya pada bulan Juni
yang lebih luas dan berpengaruh pada masa yang akan datang. Definisi yang
Yang artinya audit internal adalah jaminan tujuan independen dan desain
16
International standards for the professional practice of internal audit, IIA
suatu nilai tambah (to add value) serta meningkatkan (improve) kegiatan
assurance dan konsultasi yang independen dan objektif, yang dirancang untuk
a. Independen
kegiatan yang mereka periksa, karenannya suatu fungsi audit harus bebas
17
b. Kegiatan penilaian
Pada hakekatnya kegiatan audit adalah penilaian. Jika para pengelola audit
keabsahannya, lebih jauh lagi mereka bisa menilai untuk proses penilaian
adalah layanan untuk para pemakai jasa. Hanya organisasi audit internal
Konsep terakhir adalah konsep yang berkisar tentang apa yang dilakukan
18
pengawasan yang berfungsi menguji dan menilai efektivitas dari
19
disimpulkan bahwa tujuan audit internal adalah membantu agar anggota
meningkatkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang wajar. Hal ini
organisasi dari risiko manajemen dan sistem control serta membantu para
internal;
20
4) Memberikan kerangka untuk melaksanakan dan mengembangkan
21
5) Me-review berbagai operasi atau program untuk menilai apakah
Florida, USA IIA Florida (1995:29) dan The Institute of Internal Auditors
22
pengendalian internal perusahaan dan kualitas kinerja berkaitan dengan
lingkup yang sangat luas dan agar tujuan audit internal dapat tercapai,
Jenis-jenis kegiatan ini dikenal dengan nama “Element of the work”. Hal
ini dikemukakan oleh Chasin, Paul dan John (1988:8-11) sebagai berikut:
1) Complience (Ketaatan)
prosedur dan praktik-praktik usaha yang baik dalam bidang ini dapat
digolongkan menjadi:
2) Verification (Verifikasi)
23
menentukan apakah catatan-catatan dan laporan-laporan yang telah
saran perbaikan.
3) Evaluation (Penilaian)
perbaikan yang perlu dilakukan. Oleh sebab itu auditor internal harus
d) Peraturan daerah.
24
perusahaan, serta penilaian atas hasil seluruh kegiatan perusahaan. Auditor
Tujuan dan ruang lingkup audit internal sangat luas tergantung pada besar
alasan diadakan audit dalam organisasi adalah bahwa audit ditujukan untuk
memperbaiki kinerja. Tanpa fungsi audit internal, dewan direksi dan atau
pimpinan unit tidak memiliki sumber informasi internal yang bebas mengenai
kinerja organisasi, hal ini mengingat pengertian audit internal adalah kegiatan
assurance dan konsultasi yang independen dan objektif, yang dirancang untuk
25
Yang artinya audit internal adalah, sistematis tujuan penilaian oleh
auditor internal dari beragam operasi dan kontrol dalam sebuah organisasi
untuk menentukan keduanya, (1) Informasi keuangan dan operasi yang akurat
diterima dan prosedur diikuti, (4) standar yang memuaskan terpenuhi, (5)
Tujuan organisasi itu secara efektif semuanya berhasil tercapai untuk tujuan
ditetapkan oleh IIA ‘Board of Directors pada bulan Juni 2009 adalah:
dan konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan dan
26
pengendalian yang dipikul pimpinan, sehingga manajemen harus meciptakan
atas kebijakan dan rencana perusahaan, sebagai salah satu fungsi dalam upaya
mengawasi aktivitasnya.
C. Komitmen Profesional
1. Pengertian komitmen
27
bentuk, maksudnya arti dari komitmen menjelaskan perbedaan hubungan
antara anggota organisasi dan entitas lainnya (salah satunya organisasi itu
2. Pengertian profesional
(2002:689) adalah mutu, kualitas dan tindak tanduk yang merupakan ciri
yang dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi. Hal ini
28
keterpanggilan serta ikrar (fateri / profiteri) untuk menerima panggilan
berperilaku yang lebih dari sekedar tanggung jawab berperilaku yang lebih
etos kerja dan keahlian khusus serta pendidikan dan keterampilan khusus
pribadi.
kinerja. Dan evaluasi kinerja auditor internal dapat dilakukan dengan cara,
29
yaitu sudahkah terpenuhinya profesionalisme auditor internal. Kriteria
publik harus bekerja sama dengan komite audit, dewan direksi, dan
30
ini serta untuk melaksanakan tanggung jawabnya sebagai seorang
internal perlu memelihara standar prilaku yang tinggi. Kode etik bagi
attendance at meetings)
31
menjunjung tinggi standar, pedoman praktik audit internal dan etika
yang muncul sekitar dua-tiga dasawarsa yang lalu, antara lain: (1) The
Satuan Pengawasan Internal (SPI) pertama kali terbit pada tahun 1988
FKSPI BUMN / BUMD dan PAII) terbit pertama kali pada tahun
2002.
32
f. Pengembangan profesi berkelanjutan (Examination to test entrast
knowledge)
program sertifikasi pada tahun 1974. Kandidat harus lulus pada ujian
Internal Auditors (CIA). Materi ujian sertifikasi audit internal dari IIA
33
2) Level II, Keterampilan audit internal (Internal auditing skills)
internal matematika.
information technology)
manajemen strategik.
pemerintah.
34
pengelolaan risiko, dan corporate governance. Agar dapat
1) Standar atribut
35
memenuhi tanggung jawabnya. Independensi akan meningkat
pihak lain.
profesional.
(1) Keahlian
36
kolektif harus memiliki atau memperoleh pengetahuan
2) Standar Kinerja
b) Lingkup penugasan
37
ruang lingkup audit internal harus meliputi pengujian dan
c) Perencanaan penugasan
pemeriksaan.
38
(3) Merevisi program audit sebelumnya, jika ada perubahan
39
Pekerjaan auditor internal hanya mungkin efektif apabila pihak
3) Standar implementasi
40
a) Keterampilan yang berdasarkan pengetahuan teoritis.
apa yang baik dan yang buruk tentang hak dan kewajiban moral,
kumpulan asas / nilai yang berkenaan tentang akhlak dan nilai mengenai
yang benar dan salah menurut yang dianut masyarakat. Dari asal usul kata,
Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti adat istiadat /
baik dari yang buruk yang bersangkutan dengan suatu profesi (Enjel,
41
hubungan mereka satu sama lain, dan untuk meyakinkan masyarakat bahwa
42
Kode etik akuntan merupakan bagian yang penting dari peraturan
Pudjo Muljono (1991:13) dalam Enjel (2006) tujuan kode etik adalah
dengan adanya kode etik akan mengikat para anggota profesi pada nilai-
mengikat pula para anggota profesi pada suatu bentuk disiplin untuk
mengejar dan berbakti pada nilai-nilai yang diakuinya lebih tinggi, dengan
merupakan sebuah ikrar dalam diri bahwa dirinya akan berupaya dan berjuang
dirinya untuk selalu taat pada kode etik, agar dapat mengembangkan
43
pengalamannya terhadap anggota dari organisasi profesi, agar tetap baik
yang dianggap ahli oleh masyarakat untuk melakukan pemeriksaan pada suatu
dalam tugas audit disamping pengetahuan yang juga harus dimiliki seorang
kerja, pengawasan dan review oleh akuntan senior, mengikuti program pelatihan
berbeda dalam menemukan item-item yang umum (typical). Kidwell, Steven dan
44
pengalaman kerja yang lebih lama mempunyai hubungan yang positif dengan
pengambilan keputusan etis. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian
Larkin (2000) dan Glover (2002) yang melakukan penelitian yang melibatkan
internal auditor dilembaga keuangan dan menyatakan bahwa internal auditor yang
bisnis dan menyatakan bahwa mahasiswa yang senior lebih berprilaku etis
tersebut hanya menunjukan bukti yang terbatas, alasan ini dimungkinkan karena
keterlibatannya untuk menjadi bagian dan menerima manfaat sebagai bagian dari
Keputusan etis (Ethical Decision) adalah sebuah keputusan yang baik secara
legal maupun moral dapat diterima oleh masyarakat luas (Jones, 1991). Setiap
pengambilan keputusan etis akan lengkap dan sempurna jika melibatkan dengan
pertimbangan etis, sebab pertimbangan etis merupakan suatu kriteria yang penting
45
Penelitian tentang keputusan etis telah banyak dilakukan dengan berbagai
pendekatan mulai dari psikologi sosial dan ekonomi. Beranjak dari hasil berbagai
reasoning and development) untuk profesi akuntan dengan tiga alasan, yaitu yang
pertama penelitian dengan topik ini dapat digunakan untuk memahami tingkat
penelitian dalam wilayah ini akan lebih menjelaskan problematika proses yang
berbeda-beda dalam situasi dilema etika. Ketiga, hasil penelitian ini akan dapat
membawa dan menjadi arahan dalam tema etika dan dampaknya pada profesi
akuntan.
agar auditor tetap menjaga integritas, kompetensi dan independensi dalam setiap
konflik kepentingan yang dihadapi (Hidayat dan Sari, 2010). Rest (dalam
keputusan etis terdiri dari empat tahapan, yaitu pertama pemahaman tentang
adanya isu moral dalam sebuah dilema etika (recognizing that moral issue exist).
moral dalam sebuah dilema etika. Kedua adalah pengambilan keputusan etis
46
(make a moral judgment), yaitu bagaimana seseorang membuat keputusan etis.
bermaksud untuk berkelakuan etis atau tidak etis, sedangkan ke empat adalah
moral behavior, yaitu bagaimana seseorang bertindak atau berprilaku etis atau
tidak etis.
Jones (1991) menyatakan ada tiga unsur utama dalam mengambil keputusan
etis. Yaitu yang pertama moral issue, menyatakan seberapa jauh ketika seseorang
melakukan tindakan, jika dia secara bebas melakukan tindakan itu, maka akan
mengakibatkan kerugian (harm) atau keuntungan (benefit) bagi orang lain. Dalam
bahasa yang lain adalah bahwa suatu tindakan atau keputusan yang diambil akan
mempunyai konsekuensi kepada orang lain. Kedua adalah moral agent, yaitu
keputusan etis (ethical decision) itu sendiri, yaitu sebuah keputusan yang secara
F. Dilema Etika
meluas kepada investor dan kreditur serta calon investor dan calon kreditur. Para
47
ada dua pihak yang berlawanan dalam situasi ini. Disatu pihak, manajemen
pengelolaan dana yang berasal dari pihak luar. Dilain pihak, pihak eksternal ingin
timbul untuk memberikan informasi yang terpercaya bagi kedua belah pihak.
Dalam situasi seperti ini kode etik yang digunakan oleh para profesional beranjak
auditnya banyak hal yang harus dipertimbangkan, karena dalam diri auditor
mewakili banyak kepentingan yang melekat dalam proses audit (built-in conflict
Kode etik profesi akuntan disusun dengan tujuan dapat menjadi panduan
akuntan salah satu prinsip etika yang mendasari etika seorang auditor adalah
independensi. Konflik dalam sebuah audit akan berkembang pada saat auditor
publikasikan kepada umum. Konflik ini akan menjadi sebuah dilema etika ketika
48
(Windsor dan Askhanasy, 1995). Karena auditor seharusnya secara sosial juga
semata, sehingga sering kali auditor dihadapkan kepada masalah dilema etika
Artinya bahwa situasi di mana profesional harus memilih antara dua atau
lebih relevan, tetapi bertentangan, arahan, etika, atau ketika setiap hasil alternatif
dalam hasil yang tak menyenangkan untuk satu orang atau lebih. Dilema etika
muncul sebagai konsekuensi konflik audit karena auditor berada dalam situasi
pengambilan keputusan yang terkait dengan keputusannya yang etis atau tidak
etis. Situasi tersebut terbentuk karena dalam konflik audit ada pihak-pihak yang
G. Penelitian Terdahulu
49
Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu
Metodologi
No Peneliti Judul Penelitian Hasil
(Tahun) Penelitian Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Sasongko Internal Variabel Sampel auditor Nilai etika
Budi, Basuki Auditor dan penelitian: internal bank organisasi (X1),
dan Dilema Etika. Komitmen yang tergabung orientasi etika
Hendaryatno profesional dalam (X2) dan
(X3), Perhimpunan komitmen
pengalaman Bank Swasta profesional (X3)
kerja (X4) Nasional secara individu
dan (PERBANAS) mapun simultan
pengambilan wilayah Jawa mempunyai
keputusan Timur. pengaruh yang
etis (Y). signifikan
Variabel terhadap
penelitian nilai pengambilan
etika organisasi keputusan etis
(X1), orientasi internal auditor
etika (X2). (Y) dalam
situasi dilema
Metode analisis etika.
data Nilai etika
menggunakan: organisasi (X1)
Standard sebagai faktor
Estimates situasional
koefisien regresi individu
yang mempunyai
dibandingkan pengaruh yang
dengan Critical signifikan
Rationya pada terhadap
Regression orientasi etika
Weight dalam (X2) internal
aplikasi AMOS. auditor.
50
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Metodologi
No Peneliti Judul Penelitian Hasil
(Tahun) Penelitian Penelitian
Persamaan Perbedaan
Orientasi etika
auditor (X2)
mempunyai
pengaruh yang
positif terhadap
komitmen
profesi (X3) dan
kemudian secara
bersama-sama
Keduanya
mempunyai
hubungan positif
dengan
pengambilan
keputusan etis
internal auditor
(Y) dalam
situasi dilema
etika.
Dalam
penelitian ini
tidak ditemukan
pengaruh
pengalaman
kerja (X4) dalam
hubungannya
dengan
komitnen
profesional (X3)
maupun
pengambilan
keputusan etis
(Y).
51
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Metodologi
No Peneliti Judul Penelitian Hasil
(Tahun) Penelitian Penelitian
Persamaan Perbedaan
2. Stewart dan Faktor-Faktor Variabel Sampel auditor Mekanisme lain
Connor (2006) yang penelitian internal yang tata kelola
Mempengaruhi berupa menghadiri perusahaan (X1)
Pengambilan Pengalaman konferensi Di tidak
Keputusan Etis auditor Australia yang ditemukannya
Internal internal diselenggarakan dampak
Auditor: (variabel Oleh IIA. siginifikan
Mekanisme independen: Variabel terhadap
Pemerintah, X2) dan independen pengambilan
Perusahaan pengambilan berupa keputusan etis
Lainnya dan keputusan mekanisme lain (Y).
Tahun etis (variabel tata kelola Dengan lebih
Pengalaman. dependen: perusahaan (X1). berpengalaman
Y). internal auditor
Metode analisis mengadopsi
data: sikap yang lebih
Research etis dari auditor
instrument kurang
random issued berpengalaman.
Analysis of Sehingga
variance dengan pengalaman
perangkat lunak audit internal
SPSS. (X2)
berpengaruh
signifikan
terhadap
pengambilan
keputusan etis
(Y).
52
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Metodologi
No Peneliti Judul Penelitian Hasil
(Tahun) Penelitian Penelitian
Persamaan Perbedaan
3. Citra Monica Hubungan Variabel Efektivitas Terdapat
(2007) Persepsi independen pelaksanaan hubungan yang
Auditor berupa: audit (variabel signifikan antara
Internal atas Persepsi dependen: Y). persepsi auditor
Kode Etik internal Sampel: internal atas
Dengan auditor atas Studi survey kode etik (X)
Efektifitas kode etik (X). internal auditor dengan
Pelaksanaan Yang pada beberapa efektivitas
Audit. persamaan bank di pelaksanaan
dalam Bandung. audit (Y).
penelitian ini
menitik Metode analisis
beratkan pada data dengan:
komitmen korelasi product
profesional moment dan
internal spearman
auditor pada brown.
kode etik.
4. Malia (2010) Pengaruh Variabel Sampel: Studi Orientasi etika
Orientasi Etika independen: pada akuntan Di (X1)
dan Pengalaman Jakarta. berpengaruh
Pengalaman kerja (X2). signifikan pada
Akuntan Orientasi etika persepsi etis
terhadap Metode (variable tentang praktik
Persepsi Etis analisis data: independen: X1) manajemen laba
tentang Praktik regresi dan persepsi etis (Y) dan
Manajemen berganda tentang praktik Pengalaman
Laba. dengan manajemen laba kerja akuntan
perangkat (variable (X2)
lunak SPSS dependen: Y). berpengaruh
secara signifikan
terhadap
persepsi etis
tentang praktik
manajemen laba
(Y).
53
H. Keterkaitan Setiap Variabel
Standar Profesi Auditor Internal (SPAI). Buah hasil dari komitmen profesional
bebas dari pengaruh-pengaruh pihak lain dan jujur kepada semua pihak yang
auditor karena pengalaman merupakan suatu elemen penting dalam tugas audit
profesinya dengan baik. Dalam hal ini menunjukan bagaimana pengalaman dapat
54
Kerangka Penelitian
Komitmen Profesional
(X1)
Dilema Etika Dalam
Pengambilan Keputusan
Etis (Y)
Pengalaman Kerja (X2)
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
Perumusan Hipotesis
55
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
serta pengaruh antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini akan
kerja terhadap dilema etika internal auditor dalam pengambilan keputusan etis.
convenience sampling. Sesuai dengan namanya metode ini memilih sampel dari
elemen populasi (orang atau kejadian) yang datanya mudah diperoleh peneliti.
Elemen populasi yang dipilih sebagai subjek sampel adalah tidak terbatas
sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat
56
C. Metode Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer,
sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer ini secara khusus
2. Pengumpulan Data
instrumen berupa kuesioner yang akan diberikan kepada para auditor internal
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji
asumsi klasik dan uji hipotesis. Peneliti akan menggunakan SPSS 16.00 untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat
57
1. Statistik Deskriptif
deskripsi suatu data yang dilihat rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu kuesioner.
bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid (Ghozali, 2006:49).
b. Uji Reliabilitas
58
menghasilkan hasil yang konsisten meskipun dilakukan pengujian
berkali-kali. Jika hasil dari Cronbach’s Alpha > 0,60 maka data tersebut
yang ditemukan adanya korelasi antara variabel model regresi yang baik
bebas dari problem multico adalah mempunyai nilai VIF disekitar angka
b. Uji Heterokedastisitas
model regresi bebas dari heterodastisitas adalah tidak ada pola yang jelas
serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y
(Santoso, 2004:116).
c. Uji Normalitas
distribusi normal atau mendekati normal. Model regresi yang baik adalah
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot
59
yang membandingkan distribusi komulatif dan distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting
2006:110).
4. Uji Hipotesis
yaitu hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1,
Y = α + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan:
α : Konstanta
X1 : Komitmen Profesional
X2 : Pengalaman Kerja
e : error terms
KD = r2 x 100%
60
Dimana:
KD : Koefisien Determinasi
r : Koefisien Korelasi
1) Uji t
2) Uji F
61
05 yang merupakan probabilitas kesalahan sebesar 5%. Dasar
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dilema etika sebagai
1. Variabel Dependen
harus memilih antara dua atau lebih relevan, tetapi bertentangan, arahan,
etika, atau ketika setiap hasil alternatif dalam hasil yang tak menyenangkan
untuk satu orang atau lebih. Dilema etika muncul sebagai konsekuensi
62
yang terkait dengan keputusannya yang etis atau tidak etis. Situasi tersebut
etis dan tidak etis. Pengambilan keputusan etis merupakan keputusan yang
secara legal maupun moral dapat diterima untuk masyarakat luas (Trevino,
1986; Jones 1991). Dilema etika dalam pengambilan keputusan etis yang
that moral issue exist. Yaitu mengenai tanggapan seseorang terhadap isu
etika.
al. (2005) dan Pratiwi (2008). Instrument tersebut berupa 5 skenario situasi
63
dilema etika masing-masing dengan rincian 1 sekenario 2 pernyataan dengan
rincian yang berurutan yang dikembangkan oleh Budi, et al. (2005) dan 5
pernyataan yang diadopsi oleh Pratiwi (2008) dan dikembangkan oleh penulis
sendiri. Responden diminta untuk memilih salah satu dari lima skala Likert
jawaban alternatif (yaitu mulai dari 1=Sangat Tidak Setuju hingga 5=Sangat
mulai dari sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju (1=Sangat Tidak
2. Variabel Independen
a. Komitmen Profesional
Pada intinya komitmen profesional adalah sebuah ikrar dalam diri bahwa
64
2) Keterlibatan, indikatornya adalah kesediaan untuk bekerja dan
yang digunakan oleh Fatoni (2005) dan Budi, et al. (2005). Variabel ini
menjawab pada 5 (lima) skala Likert (1= Sangat Tidak Setuju sampai
5=Sangat Setuju).
b. Pengalaman Kerja
65
menilai masalah dan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan
dengan baik.
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
66
Tabel 3.1 (Lanjutan)
Kemampuan 3.
dalam Skala Likert
pengambilan
keputusan etis.
Kemampuan 4.
dalam menilai
masalah. Skala Likert
Kemampuan 5.
menyelesaikan Skala Likert
pekerjaan dengan
baik
Bersambung pada halaman berikutnya.
67
Tabel 3.1 (Lanjutan)
68
BAB IV
Table 4.1
Data Distribusi Sampel Penelitian
69
Tabel 4.1 (Lanjutan)
mengambil kuesioner tersebut apabila telah selesai diisi. Hal ini dilakukan
70
itu juga berkat kerjasama antara beberapa Pimpinan Perusahaan dan pihak
Tabel 4.2
Rincian Pembagian dan Pengumpulan Kuesioner
Keterangan Jumlah
Pembagian kuesioner 100
Kuesioner yang tidak terkumpul 18
Kuesioner yang terkumpul 82
Kuesioner yang tidak dapat diolah 0
Kuesioner yang dapat diolah 82
82 = 82%
100
2. Karakteristik Responden
Tabel 4.3
Deskripsi Responden
71
Tabel 4.3 (Lanjutan)
72
sisanya sekitar 38 responden atau 46,35% responden menyatakan sudah
menikah.
menyatakan bahwa dirinya baru bekerja kurang dari 1 tahun sebesar 22 orang
atau 26,82% sedangkan yang bekerja selama 1-3 tahun kurang lebih sebesar
24,40% atau sebanyak 20 orang. Responden yang bekerja selama 3-10 tahun
berjumlah sekitar 19 orang atau sekitar 23,17% dan sisanya terdiri dari
responden yang bekerja lebih dari 10 tahun yang berjumlah 21 atau sekitar
25,61%.
dirinya sebagai ketua tim dalam penugasan audit, sejumlah 16 responden atau
Pemeriksaan Internal (SPI) dan sisanya sebesar 59 orang atau sebesar 71,95%
73
pendidikannya akuntansi sekitar 59 orang dan sisanya 23 orang atau 28,05%
pengambilan keputusan etis akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang
Tabel 4.4
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
rata-rata total jawaban 63,56 dan standar deviasi sebesar 6,515. Variabel
maksimum sebesar 49, dengan rata-rata jawaban sebesar 41,15 dan standar
74
deviasi sebesar 3,608. Variabel dilema etika dapat dijelaskan bahwa jawaban
a. Uji Validitas
model dikatakan valid jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka butir
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Komitmen Profesional
75
Tabel 4.5 menunjukan pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Pengalaman Kerja
0,05.
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Dilema Etika Dalam Pengambilan Keputusan
Etis
76
Tabel 4.7 (Lanjutan)
b. Uji Reliabilitas
terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama.
77
Tabel 4.8
Hasil Uji Reliabilitas Komitmen Profesional
dinyatakan reliabel karena nilainya lebih dari 0,60 (0,862 > 0,60).
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas Pengalaman Kerja
dinyatakan reliabel karena nilainya lebih dari 0,60 (0,707 > 0,60).
pengambilan keputusan etis dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini:
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas Dilema Etika Dalam Pengambilan Keputusan
Etis
78
Hasil uji reliabilitas menunjukan Cronbach’s Alpha sebesar 0,692 dan
dinyatakan reliabel karena nilainya lebih dari 0,60 (0,692 > 0,60).
independen dalam model regresi. Tabel 4.11 berikut ini merupakan hasil
Tabel 4.11
Hasil Uji Multi Kolinearitas
Berdasarkan tabel 4.11 hasil uji dapat dilihat melalui Variance Inflation
b. Uji Heterokedastisitas
79
pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi ada tidaknya
Gambar 4.1
Hasil Uji Heterokedastisitas
Grafik Scatterplot
sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data
80
tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
b. Uji Normalitas
dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal atau grafik, jika
data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
maka data tersebut memenuhi asumsi normalitas. Dan jika data tidak
menyebar dan tidak mengikuti garis diagonal, maka data tersebut tidak
81
Sumber: Data primer yang diolah.
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
4. Uji Hipotesis
pengambilan keputusan adalah apabila signifikan lebih kecil dari 0,05 maka
Ha diterima, sebaliknya jika lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak (Santoso,
82
2001:123). Berikut ini hasil dari output yang diberikan responden tentang
Tabel 4.12
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
83
dijelaskan oleh faktor lainnya. Angka koefisien (R) sebesar 0,641
0,5.
1) Uji t
sebagai berikut:
Tabel 4.13
Hasil Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1(Constant) 10.603 6.704 1.582 .118
KP .410 .076 .474 5.385 .000
PK .543 .138 .348 3.946 .000
a. Dependent Variable: DEDPKE
Sumber: Data primer yang diolah.
84
bebas komitmen profesional memperlihatkan bahwa nilai
signifikansinya 0,000 lebih kecil dari Alpha 0,05 (0,000 < 0,05),
2) Uji F
85
Tabel 4.14
Hasil Uji F
ANOVAb
Mean
Model Sum of Squares Df Square F Sig.
1Regression 1055.847 2 527.924 27.526 .000a
Residual 1515.141 79 19.179
Total 2570.988 81
a. Predictors: (Constant), KP, PK
b. Dependent Variable: DEDPKE
dari 0,05 (0,000 < 0,05) ini berarti Ha3 diterima, maka dapat
B. Pembahasan
86
pengambilan keputusan etis. Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Budi, et al. (2005) bahwa komitmen profesional internal
etika internal auditor dalam pengambilan keputusan etis. Dalam hal ini
ketika dihadapkan dilema etika antara baik dan buruk besar kecil risiko dari
etis.
sebelumnya yang dilakukan oleh Budi, et al. (2005) bahwa pengalaman kerja
dapat diulas bahwa pengalaman auditor internal menjadi suatu pengaruh yang
87
signifikan terhadap pengambilan keputusan etis bahkan ketika dihadapkan
suatu kasus yang membuat auditor internal tersebut mengalami dilema etika.
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Atas dasar data penelitian yang telah dikumpulkan dan dianalisis dengan
tekhnik regresi linear berganda, dapat ditarik kesimpulan hasil penelitian ini:
etika internal auditor dalam pengambilan keputusan etis. Hasil penelitian ini
B. Implikasi
memiliki ruang lingkup yang sangat luas memiliki risiko besar sebagai fungsinya
situasi dilema etika internal auditor dalam pengambilan keputusan etis yang bisa
89
Pengambilan keputusan etis dengan pertimbangan etisnya dilakukan auditor
agar auditor tetap menjaga integritas, kompetensi dan independensi dalam setiap
konflik kepentingan yang dihadapi (Hidayat dan Sari, 2010). Sudah bersifat
otomatis jika terdapat auditor internal yang tidak independen maka pastinya
yang diperoleh dari info dan peraturan lembaga-lembaga terkait internal auditor
C. Keterbatasan penelitian
90
D. Saran
Saran dari penelitian yang dilakukan ini untuk penelitian selanjutnya adalah
perlu ditambahnya variabel lain khususnya dari faktor individu ataupun faktor
disarankan untuk mencari isu atau permasalahan yang dibahas dengan topik yang
lebih baik. Dalam penyebaran kuesioner hendaklah enam bulan atau kurang dari
enam bulan, karena pengalaman yang dialami oleh peneliti bahwa jika tidak
memiliki koneksi yang kuat dari pihak perusahaan maka akan sulit untuk
91
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A., Randal K. Elder, Mark S. Beasley, dan Amir Abadi jusuf. “Auditing
and Assurance Services An Integrated Approach: An Indonesian
Adaptation”. 13th edition, Salemba Empat, Jakarta, 2009.
Arifin, Popon Sjarif. “Etika Profesi”, artikel diakses tanggal 9 Agustus 2010, dari
http://www.erwadi.polinpdg.ac.id.
Budi, Sasongko, Basuki dan Hendaryatno. “Internal Auditor dan Dilema Etika”,
artikel diakses tanggal 9 Agustus 2010, dari www.theakuntan.com, 2005.
Chasin, James A., Paul D Neuwirth., and John F Leuy. "Chasin HeadBook
For Auditors ", 2th edition, Singapore: The Grow Hill Book Company,
1988.
92
Fatoni, Rizky Akbar. “Pengaruh Komitmen Profesional Terhadap Kepuasan Kerja
Auditor”, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama, Bandung, 2005.
Hamid, Abdul. “Buku panduan penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007.
Kalbers, L.P. dan T.J. Fogarty . “Professionalism and Its Consequences: A Study of
Internal Auditors”, Auditing: A Journal of Practice & Theory, Vol. 14 No.
1, hal. 64-86, 1995.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Pustaka, 2002.
Kidwell, J.M., R.E. Stevens dan A.L. Bethke. “Differences in Ethical Perceptions
Between Male and Female Managers: Myth or Reality?”, Journal of
Business Ethics, 6 (6), hal. 489-494, 1987.
93
Konsersium Organisasi Profesi Audit Internal. “Standar Profesi Audit internal”,
Jakarta, 2004.
Koran Tempo. “Etika Bisnis: Belajar dari Skandal Enron”, artikel diakses tanggal 9
Agustus 2010, dari http://www.kpk.go.id, 2009.
Larkin, J.M. “The Ability of Internal Auditors to Identify Ethical Dilemmas”, Journal
of Business Ethics: 23, hal. 401- 409, 2000.
Louwers, T.J., L.A. Ponemon dan R.R. Radtke. “Examining Accountants’ Ethical
Behavior: A Review and Implications for Future Research”, Behavioral
Accounting Research: Foundation and Frontiers, hal. 188-221, 1997.
Malia. “Pengaruh Orientasi Etika dan Pengalaman Akuntan Terhadap Persepsi Etis
Tentang Praktik Manajemen Laba (Studi Pada Akuntan Di Jakarta)”,
Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta, 2010.
Meyer, John P., Natalie J. Allen., dan Ian R. Gellatly. “Affective and Continuance
Commitment to the Organization: Evaluation of Measures and Analysis of
Concurrent and Time-Lagged Relations.” Journal of Applied Psychology
Vol. 75 No. 6, hal. 710-720, 1997.
Moeller, Robert dan Witt, Herbert. “Brink’s Modern Internal Auditing”, New Jersey:
John Wiley & Sons, 1999.
Paolillo, J.G.P dan S.J. Vitell. “An Empirical Investigation of the Influence of
Selected Personal, Organizational and Moral Intensity Factors on Ethical
Decision Making”, Journal of Business Ethics 35, hal. 65-74, 2002.
94
Prastamawati, Dian. “Pengaruh Etika Auditor, Pengalaman Auditor, Independensi
dan Karakteristik Personal Auditor Terhadap Kualitas Audit”, Skripsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.
Pratiwi, Indah. “Pengaruh Budaya Etis Organisasi dan Orientasi Etika Terhadap
Sensitivitas Etika pada Auditor Pemerintah (Studi Kasus : Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan DKI Jakarta)”, Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.
Santoso, Singgih. “Buku Latihan SPSS”, Edisi Kedua. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo, 2004.
Stewart, Jenny dan O’Leary, Connor, “Factors Affecting Internal Auditors Ethical
Decision Making: Other Corporate Governance Mechanisms and years of
Experience”, In Proceeding Accountability, Governance and Performance
Symposium, Brisbane, Australia, 2006.
The Institute of Internal Auditors (IIA). “Standards for the Professional of Internal
Auditing”, Florida: The Institute of Internal Auditors USA, 1995.
95
Tugiman, Hiro. “Pandangan Baru Internal Auditing”, Yogyakarta: Kanisius, 2004.
Tsui, J.S.L. dan F.A. Gul. “Auditors’ Behavior in an Audit Conflict Situation: A
Research Note on the Role of Locus of Control and Ethical Reasoning”,
Accounting, Organizations and Society, Vol 21 No. 1, hal. 41-51, 1996.
Windsor, C.A. dan N.M. Ashkanasy. “The Effect Of Client Management Bargaining
Power, Moral Reasoning Development, and Belief in a Just World on
Auditor Independence”, Accounting, Organizations and Society, Vol 20. No.
7/8, hal 701-720, 1995.
Ziegenfuss, D.E. dan O.B. Martinson. “The IMA Code of Ethics and IMA Members’
Ethical Perception and Judgment”, Managerial Auditing Journal, Vol. 17
No. 4. Hal. 165-173, 2002.
96
LAMPIRAN I
SURAT RISET
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
LAMPIRAN II
KUESIONER
108
Universitas Islam Negeri Jakarta
Tanggal, ……
Kuesioner
Responden Yth,
Saya adalah mahasiswa program strata satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Jurusan Akuntansi yang sedang menyusun skripsi sebagai
syarat memperoleh gelar sarjana ekonomi.
Dalam rangka penyusunan skripsi ini saya berharap Bapak/Ibu, Saudara/i berkenan
meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner yang dilampirkan bersama surat ini, dan saya mohon
maaf apabila telah mengganggu waktu luangnya.
Pertanyaan di bawah ini adalah suatu survey yang mengukur pengaruh komitmen profesional
dan pengalaman kerja terhadap dilema etika internal auditor dalam pengambilan keputusan etis.
Data yang di peroleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian (riset) dan tidak
digunakan untuk kepentingan lain di luar riset, sehingga akan saya jaga kerahasiaannya sesuai dengan
etika penelitian.
Responden diharapkan membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab dengan lengkap
karena apabila terdapat salah satu nomor yang tidak diisi maka kuesioner dianggap tidak berlaku
Tidak ada jawaban salah atau benar dalam pilihan anda, yang penting memilih jawaban yang
sesuai dengan pendapat anda.
Atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pertanyaan
dalam penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.
109
Universitas Islam Negeri Jakarta
Kuesioner
110
Universitas Islam Negeri Jakarta
Kuesioner
No Pernyataan STS TS R S SS
1. Memutuskan bekerja dalam profesi internal auditor
sebenarnya adalah suatu kesalahan.
2. Saya selalu berusaha agar profesi internal auditor dihormati.
3. Saya merasa bahwa nilai-nilai yang saya miliki tidak cocok
dengan nilai-nilai yang ada pada profesi internal auditor.
4. Saya sangat peduli dengan perkembangan profesi internal
auditor.
5. Bagi saya, profesi internal auditor adalah profesi yang
sangat cocok dibandingkan profesi lainnya.
6. Saya sangat mencintai profesi saya sebagai internal auditor.
7. Saya bangga mengatakan kepada orang lain bahwa saya
adalah bagian dari profesi internal auditor.
8. Saya sangat senang saat memutuskan bahwa karir saya
adalah berprofesi sebagai internal auditor
9. Profesi saya sebagai internal auditor membuat kinerja saya
sangat optimal.
10. Saya akan menerima penugasan apapun ketika bekerja
sebagai profesi internal auditor.
11. Ketika terdapat pelanggaran dalam sebuah kebijakan saya
akan bertindak sesuai kewajiban saya sebagai seorang
auditor internal.
Lanjutan dari bagian B1 dihalaman berikutnya.
111
Universitas Islam Negeri Jakarta
Lanjutan bagian B1
No Pernyataan STS TS R S SS
12. Sangat sulit bagi saya untuk menyepakati aturan-aturan
yang ada didalam profesi internal auditor.
13. Sebenarnya tidak ada manfaat yang menyertai saya
diprofesi internal auditor selama ini.
14. Saya menyatakan kepada orang lain bahwa profesi
internal auditor adalah pekerjaan yang sangat penting.
15. Menurut saya sangat sedikit sekali keinginan untuk saya
berganti profesi selain internal auditor.
16. Dalam bekerja sebagai auditor internal, saya berusaha
patuh terhadap kode etik.
No Pernyataan STS TS R S SS
1. Pengalaman merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kemampuan prediksi dan deteksi
mengenai masalah-masalah etika termasuk dalam
masalah etika internal auditor.
2. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki semakin
besar kemampuan seorang auditor internal dalam
mengatasi setiap permasalahan yang ada.
3. Pengalaman kerja yang dimiliki oleh seorang auditor
internal akan sangat membantu dalam pengambilan
keputusan etisnya.
4. Dengan bertambahnya pengalaman kerja, pengetahuan
saya mengenai masalah-masalah etika auditor internal
akan semakin berkembang.
5. Auditor internal yang berpengalaman adalah auditor
internal yang telah menyelesaikan tugasnya dengan baik
dan mampu memberikan kontribusi bagi tempat kerja
dan lingkungan sekitarnya.
6. Auditor internal berpengalaman adalah auditor internal
yang telah bekerja selama 3 tahun.
7. Auditor internal yang kurang berpengalaman cendrung
sulit untuk menentukan sikapnya dan menilai sesuatu
masalah etika atas kode etik internal auditor dalam
efektivitas pelaksanaan audit
Lanjutan dari bagian B2 dihalaman berikutnya.
112
Universitas Islam Negeri Jakarta
Lanjutan bagian B2
No Pernyataan STS TS R S SS
8. Auditor internal yang berpengalaman akan selalu
menggunakan pertimbangan etikanya dalam setiap
keputusan yang diambilnya.
9. Auditor internal berpengalaman adalah auditor internal
yang setidaknya pernah mendapatkan pelatihan teknis
dari tempat ia bekerja.
10. Auditor internal yang berpengalaman dapat
mempertimbangkan etika dan konsekuensinya dalam
pengambilan keputusan etis, bila dihadapkan situasi
dilematis.
Keterangan Kondisi/Nilai
STS : Sangat Tidak Setuju 1
TS : Tidak Setuju 2
R : Ragu-ragu 3
S : Setuju 4
SS : Sangat Setuju 5
1. Kasus A
Pada saat seorang internal auditor memeriksa sebuah departemen, diketemukan bahwa
manajer departemen tersebut melanggar kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan.
Pelanggaran ini sangat serius dan berakibat sangat jelek terhadap kinerja departemen itu jika
diketahui. Manajer departemen tersebut lebih senior dibandingkan dengan internal auditor
dan merupakan orang yang sangat dihormati. Internal auditor tersebut tidak yakin apakah
perbuatannya ilegal, tapi yakin hal itu tidak dapat dibenarkan.
113
Universitas Islam Negeri Jakarta
Tindakan:
Internal auditor tersebut berupaya mengehentikan perbuatan tersebut apapun hasil dan
konsekuensinya.
No Pertanyaan STS TS R S SS
1. Tanggapan anda atas tindakan tersebut.
2. Menurut anda ada persoalan etika terhadap kasus tersebut
2. Kasus B
Seorang auditor internal ditugaskan untuk mereview pelaksanaan tender untuk sebuah
kegiatan perusahaan. Dari hasil pemeriksaan awal tender, belum ada peserta tender yang
memenuhi syarat sebagai pelaksana kegiatan tersebut dan internal auditor tersebut
merekomendasikan untuk dilakukan tender ulang. Kemudian perusahaan melakukan tender
ulang. Dari beberapa peserta tender, ada seorang peserta yang dikenal baik dan memiliki
hubungan pribadi dengan internal auditor.
Tindakan:
Internal auditor tersebut menginformasikan beberapa peluang untuk memenangkan tender
kepada kenalannya.
No Pertanyaan STS TS R S SS
3. Tanggapan anda atas tindakan tersebut.
4. Menurut anda ada persoalan etika terhadap kasus tersebut
3. Kasus C
Dalam proses pemeriksaan laporan keuangan perusahaan, seorang internal auditor
menemukan bahwa laba operasi dicatat terlalu tinggi. Beberapa catatan penyesuaian jika akan
dilakukan akan berdampak kepada bonus yang diberikan akan berkurang. Auditor tersebut
diberitahu oleh bagian akuntansi bahwa mereka disuruh untuk melakukan hal itu oleh
atasannya.
Tindakan:
Auditor tersebut tidak melakukan hal apa-apa atas kejadian tersebut.
No Pertanyaan STS TS R S SS
5. Tanggapan anda atas tindakan tersebut.
6. Menurut anda ada persoalan etika terhadap kasus tersebut
4. Kasus D
Dalam proses pemeriksaan penyaluran kredit, internal auditor menemukan bahwa beberapa
kredit yang disalurkan tidak sesuai dengan kriteria standar yang ditetapkan oleh bank.
Beberapa catatan atas penyaluran kredit tersebut menunjukkan banyak yang bermasalah. Jika
hal ini diungkapkan maka akan mempengaruhi kondite Manajer Kredit. Manajer Kredit yang
bertanggungjawab atas kredit itu meminta internal auditor untuk tidak mengungkap masalah
tersebut.
114
Universitas Islam Negeri Jakarta
Tindakan:
Internal auditor tersebut tetap mengungkap kasus penyaluran kredit tersebut.
No Pertanyaan STS TS R S SS
7. Tanggapan anda atas tindakan tersebut.
8. Menurut anda ada persoalan etika terhadap kasus tersebut
5. Kasus E
Dalam pemeriksaan draft laporan audit seorang internal auditor menemukan beberapa hal
yang belum pernah diungkapkan oleh internal auditor lain sebelumnya. Semua catatan
tentang hal tersebut mengarah kepada adanya pelanggaran terhadap peraturan perbankan
yang ditetapkan oleh pemerintah. Meskipun hal ini belum lama terjadi dan tidak berdampak
untuk saat ini, tetapi dalam jangka panjang akan berdampak serius terhadap perusahaan.
Tindakan:
Internal auditor tidak melakukan apapun atas hasil temuannya.
No Pertanyaan STS TS R S SS
9. Tanggapan anda atas tindakan tersebut.
10. Menurut anda ada persoalan etika terhadap kasus tersebut
115
LAMPIRAN III
SKOR JAWABAN
RESPONDEN
116
Tabel KP
Variabel Komitmen Profesional
Responden KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 KP12 KP13 KP14 KP15 KP16 Total
1 2 5 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 54
2 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 2 5 5 4 5 68
3 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 66
4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 67
5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 5 68
6 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 68
7 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 61
8 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 4 4 3 5 64
9 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 62
10 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 2 52
11 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 63
12 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 76
13 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 51
14 2 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 67
15 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 61
16 4 4 5 2 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 1 62
17 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 59
18 4 4 3 3 3 3 4 2 4 2 3 4 4 3 3 4 53
19 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 61
20 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 3 4 62
21 4 4 5 1 3 5 4 1 4 1 4 3 5 3 2 5 54
22 4 3 2 1 3 5 4 1 4 1 4 3 5 3 2 5 50
23 4 4 5 5 3 3 5 5 5 5 4 5 5 4 3 4 69
117
Tabel KP (Lanjutan)
Variabel Komitmen Profesional
Responden KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 KP12 KP13 KP14 KP15 KP16 Total
24 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 72
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
27 4 4 3 5 3 4 4 3 2 3 4 2 1 4 5 5 56
28 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 5 3 4 3 5 63
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 66
30 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 71
31 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 66
32 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 69
33 3 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 5 59
34 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62
35 4 4 2 5 3 3 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 55
36 4 4 2 5 3 3 2 3 4 3 4 1 5 3 3 4 53
37 4 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 61
38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 77
39 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 75
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 77
41 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62
42 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 67
43 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 67
44 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 3 5 69
45 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 70
46 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 58
118
Tabel KP (Lanjutan)
Variabel Komitmen Profesional
Responden KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 KP12 KP13 KP14 KP15 KP16 Total
47 4 4 3 4 2 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 62
48 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 61
49 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 5 3 3 2 4 3 56
50 5 5 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 5 3 4 60
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 64
52 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 62
53 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 69
54 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 67
55 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 76
56 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 77
57 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 77
58 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 3 4 4 2 4 55
59 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 60
60 4 3 4 4 5 4 3 3 4 3 3 4 3 4 5 5 61
61 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 57
62 2 5 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 54
63 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 2 5 5 4 5 68
64 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 66
65 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 67
66 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 5 68
67 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 68
68 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 61
69 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 4 4 3 5 64
119
Tabel KP (Lanjutan)
Variabel Komitmen Profesional
Responden KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 KP12 KP13 KP14 KP15 KP16 Total
70 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 62
71 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 2 52
72 5 5 3 5 3 4 5 4 3 4 5 5 5 5 3 4 68
73 5 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 5 4 1 5 63
74 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 67
75 3 4 3 5 3 3 4 3 4 3 4 5 5 4 3 4 60
76 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 69
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
78 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 67
79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 66
80 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 59
81 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 58
82 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 56
120
Tabel PK
Variabel Pengalaman Kerja
Responden PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 Total
1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
2 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 46
3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 42
4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 44
5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 48
6 5 4 5 4 2 4 2 2 2 5 35
7 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 43
8 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 45
9 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 42
10 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
11 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 38
12 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49
13 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
14 5 5 5 5 5 5 3 4 2 4 43
15 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38
16 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 43
17 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
18 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 37
19 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 42
20 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 37
21 5 4 5 4 3 1 4 4 5 4 39
22 4 4 5 4 4 1 1 4 5 4 36
23 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 46
121
Tabel PK (Lanjutan)
Variabel Pengalaman Kerja
Responden PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 Total
24 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 45
25 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
27 5 4 4 4 3 3 2 3 3 4 35
28 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 47
29 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 39
30 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 46
31 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41
32 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 42
33 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 41
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
35 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 46
36 4 5 5 5 3 3 5 5 4 5 44
37 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 46
38 4 4 4 4 4 5 4 2 4 2 37
39 4 4 4 4 4 5 4 2 4 2 37
40 4 4 4 4 4 5 4 2 4 2 37
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
42 5 5 5 4 5 4 2 4 4 4 42
43 5 5 5 4 5 4 2 4 4 4 42
44 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 46
45 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 45
46 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49
122
Tabel PK (Lanjutan)
Variabel Pengalaman Kerja
Responden PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 Total
47 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41
48 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
49 3 3 4 4 2 4 3 3 4 4 34
50 5 4 4 4 4 4 3 3 2 4 37
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
52 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41
53 5 5 5 5 5 4 2 4 4 5 44
54 5 5 5 5 5 4 2 4 4 4 43
55 4 4 4 4 4 5 4 2 4 2 37
56 4 4 4 4 4 5 4 2 4 2 37
57 4 4 4 4 4 5 4 2 4 2 37
58 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 37
59 3 3 4 4 3 4 4 5 4 4 38
60 4 3 3 4 5 3 4 5 4 3 38
61 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 38
62 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
63 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 46
64 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 42
65 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 44
66 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 48
67 5 4 5 4 2 4 2 2 2 5 35
68 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 43
69 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 45
123
Tabel PK (Lanjutan)
Variabel Pengalaman Kerja
Responden PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 Total
70 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 42
71 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
72 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 42
73 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 42
74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
75 4 4 4 4 2 3 2 5 5 5 38
76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
77 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 46
78 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 43
79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
80 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 44
81 3 4 4 4 4 3 4 4 5 3 38
82 3 5 5 4 4 3 4 4 5 4 41
124
Tabel DEDPKE
Variabel Dilema Etika Dalam Pengambilan
Keputusan Etis
Responden DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED Total
PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 56
2 5 5 2 5 2 1 4 4 4 5 4 4 4 4 5 58
3 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 67
4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 68
5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 69
6 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 5 4 4 5 69
7 5 5 5 5 2 5 5 5 4 4 4 4 2 2 5 62
8 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 3 2 5 63
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 59
10 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 52
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 56
12 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 60
13 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 55
14 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 61
15 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 55
16 3 4 4 4 3 4 1 4 5 4 2 4 3 3 4 52
17 4 4 4 2 4 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 56
18 4 3 4 5 4 3 2 4 4 4 4 4 1 2 4 52
19 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 2 1 4 60
20 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 3 5 2 2 4 61
21 5 2 3 2 5 1 2 4 5 2 4 4 3 3 5 50
125
Tabel DEDPKE (Lanjutan)
Variabel Dilema Etika Dalam Pengambilan
Keputusan Etis
Responden DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED Total
PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
22 5 2 3 2 4 1 2 4 5 2 4 4 3 3 5 49
23 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 3 3 4 5 67
24 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 2 2 4 62
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 56
26 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 2 2 4 63
27 4 4 2 4 4 5 5 5 4 3 3 5 1 2 1 52
28 5 2 2 5 5 5 5 1 5 5 5 4 5 3 5 62
29 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 64
30 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 3 3 2 5 63
31 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 3 3 2 5 63
32 5 5 2 5 1 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 61
33 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 2 3 4 65
34 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 64
35 4 4 3 4 4 5 2 5 4 5 2 5 2 2 5 56
36 4 3 3 4 1 5 5 5 4 5 3 5 1 2 4 54
37 2 2 4 2 4 5 4 5 4 4 5 4 2 2 5 54
38 4 5 4 2 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 5 59
39 4 4 4 2 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 5 58
40 4 4 4 2 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 5 58
41 4 4 4 2 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 53
42 5 4 1 5 1 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 59
43 5 4 1 5 1 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 59
126
Tabel DEDPKE (Lanjutan)
Variabel Dilema Etika Dalam Pengambilan
Keputusan Etis
Responden DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED Total
PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
44 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 67
45 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 67
46 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 1 5 5 2 5 62
47 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 54
48 1 4 4 5 2 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 56
49 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 1 3 50
50 5 5 5 5 4 4 5 2 4 4 4 5 2 2 5 61
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
52 4 5 4 2 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 59
53 5 5 1 5 2 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 62
54 5 5 1 1 2 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 57
55 4 5 4 2 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 5 59
56 4 5 4 2 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 5 59
57 4 5 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 58
58 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 53
59 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 50
60 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 50
61 5 2 4 2 4 3 2 4 3 3 4 4 2 2 3 47
62 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 56
63 5 5 2 5 2 1 4 4 4 5 4 4 4 4 5 58
64 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 67
65 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 68
127
Tabel DEDPKE (Lanjutan)
Variabel Dilema Etika Dalam Pengambilan
Keputusan Etis
Responden DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED Total
PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE PKE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
66 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 69
67 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 5 4 4 5 69
68 5 5 5 5 2 5 5 5 4 4 4 4 2 2 5 62
69 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 3 2 5 63
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 59
71 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 52
72 5 5 4 3 3 5 4 5 5 4 4 4 3 4 5 63
73 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 63
74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
75 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 59
76 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 62
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 62
78 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 60
79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 58
80 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 63
81 2 4 4 3 3 4 2 2 4 2 2 4 2 3 4 45
82 4 3 4 3 3 4 2 4 4 2 2 4 2 3 4 48
128
LAMPIRAN IV
HASIL UJI KUALITAS
DATA
129
Hasil Uji Validitas Komitmen Profesional
Correlations
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 KP12 KP13 KP14 KP15 KP16 Total
KP1 1 .254* .277* .081 .266* .442** .385** .250* .000 .250* .219* .265* .326** .373** .079 .187 .506**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .021 .012 .470 .016 .000 .000 .024 1.000 .024 .049 .016 .003 .001 .479 .092 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP2 .254* 1 .244* .360** .277* .220* .194 .329** .133 .329** .438** .235* .203 .507** .088 .189 .521**
Pearson
Correlation
Sig. (2-taled) .021 .027 .001 .012 .047 .081 .003 .232 .003 .000 .034 .068 .000 .429 .089 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP3 .277* .244* 1 .110 .465** .415** .297** .410** .443** .410** .262* .189 .398** .333** .265* .072 .606**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .012 .027 .324 .000 .000 .007 .000 .000 .000 .017 .089 .000 .002 .016 .520 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP4 .081 .360** .110 1 .228* -.008 .200 .515** .144 .515** .381** .055 -.022 .327** .253* .132 .467**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .470 .001 .324 .040 .945 .072 .000 .197 .000 .000 .623 .842 .003 .022 .238 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP5 .266* .277* .465** .228* 1 .522** .344** .551** .272* .551** .260* .123 .224* .414** .561** .174 .676**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .016 .012 .000 .040 .000 .002 .000 .013 .000 .018 .271 .043 .000 .000 .118 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP6 .442** .220* .415** -.008 .522** 1 .590** .297** .335** .297** .289** .204 .412** .451** .195 .345** .634**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .047 .000 .945 .000 .000 .007 .002 .007 .008 .067 .000 .000 .079 .002 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP7 .385** .194 .297** .200 .344** .590** 1 .458** .274* .458** .251* .315** .311** .457** .136 .121 .622**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .081 .007 .072 .002 .000 .000 .013 .000 .023 .004 .004 .000 .222 .281 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP8 .250* .329** .410** .515** .551** .297** .458** 1 .377** 1.000** .371** .350** .241* 452** .395** .039 .777**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .024 .003 .000 .000 .000 .007 .000 .000 .000 .001 .001 .029 .000 .000 .730 000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP9 .000 .133 .443** .144 .272* .335** .274* .377** 1 .377** .194 .136 .551** .244* .128 .148 .517**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) 1.000 .232 .000 .197 .013 .002 .013 .000 .000 .081 .222 .000 .027 .252 .185 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP10 .250* .329** .410** .515** .551** .297** .458** 1.000** .377** 1 .371** .350** .241* .452** .395** .039 .777**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .024 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .001 .029 .000 .000 .730 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP11 .219* .438** .262* .381** .260* .289** .251* .371** .194 .371** 1 .193 .250* .387** .129 .365** .563**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .049 .000 .017 .000 .018 .008 023 .001 .081 .001 .082 .023 .000 .247 .001 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
Bersambung pada halaman berikutnya.
130
Correlations (Lanjutan)
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 KP12 KP13 KP14 KP15 KP16 Total
KP12 .265* .235* .189 .055 .123 .204 .315** .350** .136 .350** .193 1 .334** .257* .085 .146 .476**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .016 .034 .089 .623 .271 .067 .004 .001 .222 .001 .082 .002 .020 ..449 .190 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP13 .326** .203 .398** -.022 .224* .412** .311** .241* .551** .241* .250* .334** 1 .378** -.014 .322** .567**
Pearson
Correlation .
Sig. (2-tailed) .003 .068 .000 .842 .043 .000 .004 .029 /.000 .029 .023 .002 .000 .898 .003 000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP14 .373** .507** .333** .327** .414** .451** .457** .452** .244* .452** .387** .257* .378** 1 .229* .236* .690**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .000 .002 .003 .000 .000 .000 .000 .027 .000 .000 .020 .000 .038 .032 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP15 .079 .088 .265* .253* .561** .195 .136 .395** .128 .395** .129 .085 -.014 .229* 1 .044 .437**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .479 .429 .016 .022 .000 .079 .222 .000 .252 .000 .247 .449 .898 .038 .693 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
KP16 .187 .189 .072 .132 .174 .345** .121 .039 .148 .039 .365** .146 .322** .236* .044 1 .382**
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .092 .089 .520 .238 .118 .002 .281 .730 .185 .730 .001 .190 .003 .032 .693 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
Total .506** .521** .606** .467** .676** .634** .622** .777** .517** .777** .563** .476** .567** .690** .437** .382** 1
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
131
Hasil Uji Validitas Pengalaman Kerja
Correlations
PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 Total
PK1 Pearson Correlation 1 .520** .530** .338** .344** .208 -.103 .058 -.159 .331** .507**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .002 .061 .356 .604 .153 .002 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
PK2 Pearson Correlation .520** 1 .631** .557** .531** .238* .143 .263* .173 .378** .770**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .031 .199 .017 .119 .000 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
PK3 Pearson Correlation .530** .631** 1 .618** .252* .038 -.119 .042 .086 .403** .556**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .022 .734 .289 .705 .444 .000 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
PK4 Pearson Correlation .338** .557** .618** 1 .414** .196 .212 .240* .099 .300** .674**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .077 .056 .030 .374 .006 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
PK5 Pearson Correlation .344** .531** .252* .414** 1 .283** .270* .306** .210 .045 .674**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .022 .000 .010 .014 .005 .058 .689 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
PK6 Pearson Correlation .208 .238* .038 .196 .283** 1 .179 -.225* -.152 -.188 .298**
Sig. (2-tailed) .061 .031 .734 .077 .010 .108 .042 .172 .091 .007
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
PK7 Pearson Correlation -.103 .143 -.119 .212 .270* .179 1 .259* .301** -.018 .451**
Sig. (2-tailed) .356 .199 .289 .056 .014 .108 .019 .006 .869 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
132
Correlations (Lanjutan)
PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 Total
PK8 Pearson Correlation .058 .263* .042 .240* .306** -.225* .259* 1 .370** .586** .580**
Sig. (2-tailed) .604 .017 .705 .030 .005 .042 .019 .001 .000 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
PK9 Pearson Correlation -.159 .173 .086 .099 .210 -.152 .301** .370** 1 .110 .408**
Sig. (2-tailed) .153 .119 .444 .374 .058 .172 .006 .001 .324 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
PK10 Pearson Correlation .331** .378** .403** .300** .045 -.188 -.018 .586** .110 1 .540**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .006 .689 .091 .869 .000 .324 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
Total Pearson Correlation .507** .770** .556** .674** .674** .298** .451** .580** .408** .540** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .007 .000 .000 .000 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
133
Hasil Uji Validitas Dilema Etika internal auditor Dalam Pengambilan Keputusan Etis
Correlations
DED DED
DED DED DED DED DED DED DED DED DED PKE1 PKE1 DED
PKE1 PKE2 PKE3 PKE4 PKE5 PKE6 PKE7 PKE8 PKE9 0 1 PKE12
DED Pearson Correlation 1 .291** -.115 .312** .053 -.074 .197 .247* .278* .179 .210 .306**
PKE1
Sig. (2-tailed) .008 .305 .004 .639 .508 .076 .025 .011 .107 .059 .005
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
DED Pearson Correlation .291** 1 .221* .408** -.009 .281* .506** .264* .265* .215 .120 .200
PKE2 Sig. (2-tailed) .008 .046 .000 .933 .010 .000 .017 .016 .053 .285 .071
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
DED Pearson Correlation -.115 .221* 1 .124 .542** .149 .203 .162 .127 -.055 .006 -.085
PKE3 Sig. (2-tailed) .305 .046 .267 .000 .181 .068 .145 .255 .625 .956 .447
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
DED Pearson Correlation .312** .408** .124 1 .030 .246* .305** .093 .288** .617** .096 .229*
PKE4 Sig. (2-tailed) .004 .000 .267 .792 .026 .005 .407 .009 .000 .390 .039
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
DED Pearson Correlation .053 -.009 .542** .030 1 -.035 .092 .038 .228* -.110 .123 -.210
PKE5 Sig. (2-tailed) .639 .933 .000 .792 .756 .413 .735 .039 .325 .270 .059
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
DED Pearson Correlation -.074 .281* .149 .246* -.035 1 .476** .137 .005 .264* .000 .301**
PKE6 Sig. (2-tailed) .508 .010 .181 .026 .756 .000 .220 .961 .016 .997 .006
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
DED Pearson Correlation .197 .506** .203 .305** .092 .476** 1 .122 .163 .219* .335** .168
PKE7 Sig. (2-tailed) .076 .000 .068 .005 .413 .000 .273 .143 .048 .002 .131
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
134
Correlations (Lanjutan)
DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED
PKE1 PKE2 PKE3 PKE4 PKE5 PKE6 PKE7 PKE8 PKE9 PKE10 PKE11 PKE12
* *
DED Pearson Correlation .247 .264 .162 .093 .038 .137 .122 1 .222* .169 -.067 .201
PKE8 Sig. (2-tailed) .025 .017 .145 .407 .735 .220 .273 .045 .129 .550 .070
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
* * ** * *
DED Pearson Correlation .278 .265 .127 .288 .228 .005 .163 .222 1 .190 .037 .228*
PKE9 Sig. (2-tailed) .011 .016 .255 .009 .039 .961 .143 .045 .087 .739 .039
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
** * *
DED Pearson Correlation .179 .215 -.055 .617 -.110 .264 .219 .169 .190 1 .124 .234*
PKE10 Sig. (2-tailed) .107 .053 .625 .000 .325 .016 .048 .129 .087 .266 .035
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
**
DED Pearson Correlation .210 .120 .006 .096 .123 .000 .335 -.067 .037 .124 1 -.048
PKE11 Sig. (2-tailed) .059 .285 .956 .390 .270 .997 .002 .550 .739 .266 .667
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
** * ** * *
DED Pearson Correlation .306 .200 -.085 .229 -.210 .301 .168 .201 .228 .234 -.048 1
PKE12 Sig. (2-tailed) .005 .071 .447 .039 .059 .006 .131 .070 .039 .035 .667
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
*
DED Pearson Correlation .025 .229 -.149 .005 -.019 -.042 .193 -.148 .164 .046 .171 .066
PKE13 Sig. (2-tailed) .822 .038 .181 .961 .866 .711 .082 .184 .141 .681 .125 .554
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
*
DED Pearson Correlation .048 .217 -.210 -.156 -.129 -.069 .074 -.056 .102 -.138 .158 .140
PKE14 Sig. (2-tailed) .669 .050 .058 .163 .247 .539 .506 .616 .361 .216 .156 .209
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
Bersambung pada halaman berikutnya.
135
Correlations (Lanjutan)
DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED DED
PKE1 PKE2 PKE3 PKE4 PKE5 PKE6 PKE7 PKE8 PKE9 PKE10 PKE11 PKE12
DED Pearson Correlation .292** .348** .070 .142 -.028 -.010 .216 .089 .409** .081 .241* .209
PKE15 Sig. (2-tailed) .008 .001 .533 .204 .803 .928 .052 .425 .000 .471 .029 .060
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
Total Pearson Correlation .447** .693** .345** .586** .272* .416** .665** .334** .504** .451** .364** .390**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .013 .000 .000 .002 .000 .000 .001 .000
N 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
Bersambung pada halaman berikutnya.
136
Correlations (Lanjutan)
N 82 82 82 82
* * **
DED Pearson Correlation .229 .217 .348 .693**
PKE2 Sig. (2-tailed) .038 .050 .001 .000
N 82 82 82 82
DED Pearson Correlation -.149 -.210 .070 .345**
PKE3 Sig. (2-tailed) .181 .058 .533 .001
N 82 82 82 82
DED Pearson Correlation .005 -.156 .142 .586**
PKE4 Sig. (2-tailed) .961 .163 .204 .000
N 82 82 82 82
DED Pearson Correlation -.019 -.129 -.028 .272*
PKE5 Sig. (2-tailed) .866 .247 .803 .013
N 82 82 82 82
Bersambung pada halaman berikutnya.
137
Correlations (Lanjutan)
N 82 82 82 82
DED Pearson Correlation .193 .074 .216 .665**
PKE7 Sig. (2-tailed) .082 .506 .052 .000
N 82 82 82 82
DED Pearson Correlation -.148 -.056 .089 .334**
PKE8 Sig. (2-tailed) .184 .616 .425 .002
N 82 82 82 82
DED Pearson Correlation .164 .102 .409** .504**
PKE9 Sig. (2-tailed) .141 .361 .000 .000
N 82 82 82 82
DED Pearson Correlation .046 -.138 .081 .451**
PKE10 Sig. (2-tailed) .681 .216 .471 .000
N 82 82 82 82
DED Pearson Correlation .171 .158 .241* .364**
PKE11 Sig. (2-tailed) .125 .156 .029 .001
N 82 82 82 82
N 82 82 82 82
N 82 82 82 82
Bersambung pada halaman berikutnya.
138
Correlations (Lanjutan)
N 82 82 82 82
N 82 82 82 82
N 82 82 82 82
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Data Primer yang diolah.
139
Uji Reliabilitas Variabel Komitmen Profesional
Excludeda 0 .0
Total 82 100.0
Excludeda 0 .0
Total 82 100.0
N % Reliability Statistics
Excludeda 0 .0 .692 15
Total 82 100.0
140
LAMPIRAN V
HASIL UJI ASUMSI
KLASIK
141
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
Uji Heterokedastisitas
142
Uji Normalitas
143
LAMPIRAN VI
HASIL UJI HIPOTESIS
144
Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Uji Statistik t
Coefficientsa
Std. Zero-
Model B Error Beta t Sig. order Partial Part Tolerance VIF
KP .410 .076 .474 5.385 .000 .543 .518 .465 .961 1.040
PK .543 .138 .348 3.946 .000 .441 .406 .341 .961 1.040
145
Uji F Statistik
ANOVAb
Total 2570.988 81
146
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS PRIBADI
i
PENGALAMAN ORGANISASI/BEKERJA
ii
EFFECT OF COMMITMENT PROFESSIONAL AND WORK EXPERIENCE
TOWARD ETHICAL DILEMMA OF INTERNAL AUDITORS IN ETHICAL
DECISION MAKING
ABSTRACT
iii
PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL DAN PENGALAMAN KERJA
TERHADAP DILEMA ETIKA INTERNAL AUDITOR DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, kepadanya kita memohon
pertolongan dan pengampunan serta kita berlindung dari keburukan dan kejahatan
diri kita. Semoga kita selalu mendapat hidayah-Nya, sehingga kita tergolong orang-
orang yang berada dalam keridhoaan-Nya. Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan
melainkan ALLAH, sekutu baginya yang maha pengasih lagi maha penyayang dan
saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah rasulullah. Sholawat dan salam
teriring untuknya semoga kita semua akan mendapat syafa’at-Nya.
Skripsi yang telah penulis selesaikan merupakan salah satu dari banyak
nikmat yang ALLAH SWT berikan. Terselesaikannya skripsi ini tak lepas dari
bantuan banyak pihak, oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang selalu memberikan cahaya terang senantiasa
banyak hangat ruang kasih yang engkau beri dari setiap doa, kepingan rizki dan
harapan, serta Annisa Ayu adinda tercinta tetap semangat dalam menjalankan
kuliah target lulus di UPN kamu harus 3,5 tahun masa tenggang 4 tahun harus
sudah sarjana.
2. Eyang Jhon Disman, terima kasih atas setiap nasihat dan opini yang eyang
berikan.
3. Bapak Dr. Yahya Hamja. MM, selaku dosen pembimbing I terima kasih banyak
atas kemudahan, bimbingan dan motivasi yang telah banyak diberikan kepada
penulis.
4. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., M,Si, selaku dosen pembimbing II terima kasih banyak
atas bantuan semangat, bimbingan, meminjamkan buku panduan SPSS, tawa
canda disela bimbingan yang membuat penulis semangat dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin, MBA, selaku dosen dan penguji skripsi terima
kasih telah memberikan ilmu objektifitas serta motivasi yang membangun.
6. Ibu Zuwesty Eka Putri, SE., M.Ak, selaku dosen dan penguji serta teman curhat
di waktu senggang yang telah memberikan banyak motivasi, siraman rohani dan
ilmu tata kelola dream maping.
v
7. Kak. Taufik Hidayat, selaku asdos dan teman yang telah memberikan motivasi
dan cambukan perjuangan untuk tetap semangat ketika penulis dirundung
kesulitan.
8. Bapak Firaun Maulana, selaku guru besar Al-Kahfi Al-Khariem terima kasih
banyak telah banyak membantu dan mengizinkan penulis untuk melakukan
penelitian di perusahaan yang Bapak pimpin.
9. Bapak Tubagus Wahyudi, selaku guru besar yang telah banyak memberikan ilmu
komunikasi, terima kasih atas motivasinya.
10. Seluruh mahasiswa ALKAHFI khususnya mahir terima kasih dan tetap kompak.
11. Risthy Prapanca Wisudani Apriliani, Arief Fahruri, Siti Nur Alqiah, Asep Saiful
Bahri dan Yayat Hidayatullah terima kasih atas bantuan yang selama ini penulis
rasakan hingga kini.
Terima kasih untuk seluruh pihak-pihak yang namanya tidak tertulis atau
tidak mau disebutkan, penulis banyak terima kasih dan mohon maaf lahir batin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
pengetahuan dan kemampuan penulis miliki masih terbatas, oleh sebab itu penulis
mengharapkan saran dan kritikan serta tanggapan yang membangun guna terciptanya
skripsi yang baik dan dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Hormat saya,
Penulis
vi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Audit ............................................................................................... 9
vii
3. Profesi Audit Internal .................................................................. 25
viii
a. Uji Validitas ......................................................................... 58
1) Uji t ................................................................................. 61
2) Uji F ................................................................................ 61
ix
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ....................................................... 74
a. Uji Validitas........................................................................... 75
1) Uji t ................................................................................ 84
2) Uji F .................................................................................85
C. Pembahasan .......................................................................................86
x
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 89
B. Implikasi .......................................................................................... 89
D. Saran ................................................................................................. . 91
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv