SKRIPSI
Disusun Oleh :
ERI KUSNARDI
NIM:11140820000003
JURUSAN AKUNTANSI
1439H/2018
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
4. Telpon : 082393373629
5. Email : e.kusnardi@gmail.com
1. Ayah : Usman
3. Ibu : Kasmawati
III. PENDIDIKAN
vi
THE EFFECT OF SOLVABILITY, PROFITABILITY, AND
AUDIT TENURE ON AUDIT REPORT LAG WITH REPUTATION KAP
AS A MODERATING VARIABLE
ABSTRACT
This study aimed to analyze and get empirical evidence on the effect of
solvability, profitability and audit tenure on audit report lag with Reputation of
Public Accounting Firm as a moderation variable. The sample in this research is
LQ 45 company in Indonesia Stock Exchange year 2013-2017. Hypothesis testing
was done by using Moderated Regression Analysis (MRA)
The results of this study showed that Solvency, audit tenure,profitability
does not affect the audit report lag.The Reputation of Public Accounting Firm can
not moderate the influence of Solvabiity, profitability and audit tenure on audit
report lag.
KeyWords: Audit Report lag, Profitability, Solvency, The size of Public
Accounting Firm, Audit Tenure
vii
PENGARUH SOLVABILITAS, PROFITABILITAS, DAN AUDIT
TENURE TERHADAP AUDIT REPORT LAG DENGAN REPUTASI KAP
SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI
ABSTRAK
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis sampaikan atas kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Solvabilitas, Profitabilitas dan Audit Tenure
terhadap Audit Report lag dengan Reputasi KAP sebagai variabel Moderasi
(Studi Empiris pada Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-
2017)”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai puhak diantaranya:
1. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Usman dan Ibunda Kasmawati yang
telah memberikan kasih sayang, perhatian dan dukungan tanpa batas serta
doa untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
2. Kepada Kakak dan adik, Evi Kusmayanti, Erni Kusmiyanti, Erna Kusnarti,
Putri Karlina yang telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis
3. Bapak Drs.Arief Mufraeni, Lc., M.Si Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Ibu Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, tenaga dan pemikiran dalam mengarahkan
penulis menyelesaikan skripsi ini
5. Ibu Nur Wachidah Yulianti, MS., Ak selaku dosen statistika yang telah
mengajarkan opersional SPSS yang digunakan dalam penelitian ini
6. Bapak Drs.Abdul Hamid Cebba, MBA., Ak., CPA selaku Dosen
Pembimbing Akademik
ix
7. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., AK., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak.,CA selaku Sekertaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
9. Keluarga Besar Bidikmisi UIN Syarif Hidayatullah Terkhusus angkatan
2014 yang terus mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis
10. Terimakasih kepada mahsantri Mahad UIN Jakarta yang telah mendukung
dan mendoakan penulis
11. Terimakasih kepada teman-teman Kosan, Iva Rustiana, Faza Ghozali,
Joonli Aji Kasio, Windi Hamdani yang selalu memberikan semangat
12. Terimakasih kepada teman – teman Akuntansi angkatan 2014 yang selalu
mendukung dan memberikan semangat
Eri Kusnardi
x
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .................................v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi
ABSTRACT ............................................................................................................ vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................8
C. Tujuan Penelitian .........................................................................................9
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................9
xi
E. Metode Pengumpulan Data ........................................................................42
F. Teknik Analisis data ...................................................................................42
G. Uji Hipotesis ..............................................................................................46
A. Kesimpulan ................................................................................................75
B. Saran ...........................................................................................................76
LAMPIRAN ..........................................................................................................83
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tahun 2013-2016. Saat ini, pengawas pasar modal dan LK bukan lagi
laporan keuangan ditujukan kepada OJK sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa
yang hingga 1 April 2013 belum menyampaikan laporan keuangan audit yang
1
2013, selanjutnya untuk pelaporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2014
informasi ini diperoleh dari Harian Neraca. Hal ini menjadi alarm bagi
1.000.000 perhari. Meski telah mendapat teguran atau sanksi dari BEI maupun
Badan Pemeriksan Pasar Modal dan Laporan Keuangan, masih banyak emiten
dan SAK baru dan adanya audit report lag. Penyelesaian audit yang lama
2
sementara laporan keuangan yang telah diaudit sangat dibutuhkan oleh
lebih terjamin (Putri Wardhani & Raharja, 2013). Namun dengan adanya
auditnya sehingga muncullah audit report lag. Istilah audit report lag
merupakan selisih antara tanggal tutup buku perusahaan dengan periode atau
jangka waktu pengesahan hasil laporan audit ( Blankey et al, 2015). Dengan
demikian, jika audit report lag berlangsung lama maka diindikasi terjadi
yang disajikan kurang relevan. Oleh karena itu, audit report lag menjadi salah
Audit report lag dapat terjadi karena beberapa sebab. Menurut Fodio
(2015) Audit report lag dapat terjadi karena pengadopsian IFRS yang makan
waktu relatif lama, Reputasi perusaahaan, umur perusahaan dan tipe KAP.
sehingga audit report lag dapat terhindarkan, hal ini dikarenakan pada
3
yang baik dan juga SPI yang memadai. Begitu pula dengan umur perusahaan,
semakin lama umur perusahaan maka semakin mudah proses audit dilakukan,
dengan demikian Audit report lag berlangsung tidak lama. Laporan audit yang
diaudit oleh KAP juga menentukan audit report lag, dalam hal ini ketika
KAP big four atau yang berafiliasi dengan big four akan lebih cepat
sama juga dijelaskan bahwa Analisa Solvabilitas ini dapat dilakukan untuk
ekuitas lebih tinggi akan menyamarkan tingkat rasio dan akan mengalami
Perusahaan dengan kondisi rasio hutang terhadap assetnya lebih tinggi maka
hal ini dikarenakan adanya indikasi atau upaya untuk menutupi kondisi dan
melakukan segala cara agar kondisi tersebut tidak terpublikasi dan diketahui
oleh pihak berkepntingan (Gienam, 2016). Namun hasil akhir dari penelitian
4
Gienam (2016) menyatakan hal yang berbeda, bahwa Solvabilitas berpengaruh
Audit report lag juga dapat terjadi dikarenakan mendapat pengaruh dari
pelaporan yang cepat dikarenakan ingin memberikan kabar baik kepada para
audit report lag dan dapat berpengaruh terhadap going concern perusahaan
investor. Namun berbeda halnya dengan hasil penelitian Arifin dkk (2015)
dengan pajang pendeknya audit report lag. Hal yang sama ditunjukkan
tangan dari pihak eksternal, dalam hal ini yang dimaksud adalah Kantor
5
diungkapkan kembali bahwa nilai atas laporan auditor dan pemintaan atas jasa
Kantor Akuntan Publik (KAP) bekerjasama dengan Big Four atau tidak
penelitian yang menyatakan bahwa ada kecenderungan KAP Big Four lebih
Reputasi KAP terhadap audit report lag karena semakin cepat audit
diselesiakan oleh KAP maka semakin pendek pula audit report lag. Hal ini
Reputasi KAP berpengaruh positif terhadap audit report lag. Namun beda
tenure) dindikasi menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap audit
report lag. Audit tenure diartikan sebagai jangka waktu atau lama perikatan
dengan klien. Kegiatan ini sabagai salah satu dasar auditor untuk
6
mengeluarkan opini. Dengan demikian dapat membuat penyelesaian audit
menjadi lama.
klien yang sama pada periode yang berbeda akan dapat menentukan dengan
berbeda, lama perikatan dengan klien tidak akan membuat auditor lebih cepat
mempunyai prospek keuangan yang baik serta tingkat transaksi saham yang
dalam penelitian ini adalah tahun 2013-2017, pemilihan periode dimulai dari
tahun 2013 agar mendapatkan data yang valid dan memastikan lamanya
dilakukan oleh Utama dan Ni Putu (2016). Perbedaan penelitian ini dengan
7
aktiva, dan pengukuran audit tenure pada penelitian ini menggunkan lama
penugasan auditor pada klien sesuai aturan terbaru. Selain itu, objek pada
audit report lag. Oleh karena itu, peneliti mengambil judul ”Pengaruh
B. Rumusan Masalah
8
C. Tujuan Peneltian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Beberapa hal yang menjadi faktor audit report lag dalam penelitian
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Auditor
9
audit. Penelitian ini menjelaskan tentang faktor yang
b. Bagi Perusahaan
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
telah disetujui. Kerjasama dapat terjalin dengan baik jika terdapat fairness
(Arifin, 2005).
11
Perbedaan kepentingan antara prinsipal dengan agen dapat
Pengawasn ini dapat dilakukan oleh pihak yang independen baik yang
bersifat internal ,aupun eksternal. Auditor dalam hal ini sebagai pengawas
investor.
solvabilitasnya. Oleh karena itu, peran dan fungsi auditor eksternal sangat
12
penting untuk memastikan bahwa manajemen telah mengola perusahaan
2. Teori Sinyal
baik akan memberikan sinyal kepada pasar, sehingga pasar dapat menilai
mana perushaan yang tergolong baik dan yang tergolong buruk (Hartono,
13
informasi yang baik (Ayushabrina, 2014). Semakin lama masa audit
baik akademisi maupun praktisi, sebab hal ini sangat berkaitan erat
tepat pada waktu yang ditetapkan, namun kadang kalanya hasil laporan
Otoritas Jasa Keuangan. Adanya rentang waktu mundur antara waktu tutup
14
buku perusahaan hingga diterbitkannya laporan audit disebut sebagai audit
audit delay, audit report lag, dan total lag dimana kedua istilah audit
report lag dan audit delay digunakan untuk mengikut objek yang sama
manajemen laba.
15
Kemudian Abidin (2012) dan Ahmad (2016) menjelaskan bahwa
audit report lag dapat terjadi kerana adanya faktor internal dan eksternal
yang dapat mempengaruhi audit report lag misalnya jenis industri, rasio
faktor eksternal penyebab audit report lag berasal dari pihak auditor
sebagai periode waktu antara tanggal akhir tahun fiskal perusahaan dengan
dipublikasikan.
16
yaitu 31 Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor
independen.
4. Solvabilitas
jumlah asetnya, dengan kondisi seperti ini maka akan berdampak pada
dapat ditinjau dari rasio hutang terhadap aset dimana semakin semakin
besar rasio hutang terhadap aktiva maka akan semakin lama renang waktu
17
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik jangka pendek
laba.
5. Profitabilitas
laba baik dalam bentuk penjualan aset maupun dari hasil operasioal
perusahaan tidak akan menunda informasi yang sifatnya baik terutama jika
18
perusahaan dalam keandaan untung agar dapat mempertahankan
bersih
19
b. Perputaran aset, yaitu keefesienan perusahaan menggunakan
total aset
biasa.
e. Earning Per share (EPS), yaitu mengukur laba bersih yang telah
laba bersih.
penjualan
20
b. Dapat digunakan untuk menghitung rasio industri dan dapat
perencanaan
demikian masa audit report lag akan lebih singkat dibandingkan dengan
satu pendekatan untuk mengukur laba adalah ROA. Hasil dari perhitungan
6. Audit Tenure
KAP atau auditor dengan klien yang sama (Johnson et. al, 2007). Standar
21
terjadi kesepakatan penetapan dan penegasan mengenai pemahaman yang
penelitian Lee et al. (2009) menjelaskan bahwa jika semakin lama suatu
proses audit
pemeritah No. 20. tahun 2015 pasal 11 yang merupakan pelaksanaan dari
UU RI No.5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik. Adapun isi dari PP No.
22
Tabel 2.1
Dengan adanya aturan baru ini tentu saja akan menjadi peluang
bagi akuntan publik untuk terus bersaing, pada aturan sebelumnya yaitu
waktu dan Akuntan Publik dengan batas 5 tahun memberikan peluang bagi
berlangsung lama.
23
Berdasarkan pemaparan materi sebelumnya, maka dapat disimpulkan
bahwa audit tenure adalah masa perikatan antara KAP atau auditor
dengan klien. perikatan dalam hal ini adalah pemberian jasa audit yang
7. Reputasi KAP
bergerak dalam bidang jasa akuntan publik (Gienam, 2016). Jusup (2001)
bersangkutan
24
perkerjaannya dengan efesien dan memiliki jangka waktu yang lebih
auditor yang memiliki kualitas baik cenderung lebih pendek, karena KAP
Lennox (2000) KAP yang memiliki reputasi baik adalah KAP yang
yang unggul.
Four dan non Big four (Yulianti, 2011). The big four adalah kelompok
masih berada pada KAP big four, adapun yang tergolong dalam KAP big
KAP Drs. Hadi Sutarto dan Rekan, Haryanto sahari Dan Rekan
25
b. KAP Klynvelt Peat Marwick Goerdeler (KMPG), bekerjasama
B. Penelitian Terdahulu
topik yang dibahas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.2
berikut:
26
Tabel 2.2
Hasil Penelitian Terdahulu
Peneliti Metode Penelitian
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun) Persamaan Perbedaan
Pengaruh Afiliasi KAP Variabel Variabel Afiliasi Afiliasi KAP tahun lalu berpengaruh
tahun lalu, Profitabilitas, Audit KAP tahun siginifikan terhadap audit report lag,
Profitabilitas dan Tenure, Audit Report lalu,Sistem Profitabilitas berpengaruh negatif dan
Sistem Pengendalian Lag. Menggunakan Pengendalian Sistem pengendalian Internal tidak
Nufita Internal Terhadap data sekunder Internal, masa berpengaruh. Audit Tenure berpengaruh
1 (2017) Audit Report Lag Objek Penelitian memoderasi Afiliasi KAP tahun lalu,
dengan Audit Tenure dan Objek Profitabilitas, dan Sistem Pengendalian
Sebagai Variabel Penelitian Internal
Pemoderasi
Faktor-faktor yang vairabel Audit Report Variabel Audit Profitabilitas, Solvabilitas, Reputasi
Mempengaruhi Audit Lag,Solvabillitas dan Tenure Perusahaan, Reputasi KAP, tidak
Report Lag pada Profitabilitas, berpengaruh signifikan terhadap Audit
Perusahaan sektor Reputasi KAP Report Lag, sementara Likuiditas
2 Gienam Perdagangan Jasa dan berpengaruh terhadap Audit Report Lag
(2016) Investasiyang terdafar
di Bursa Efek
Indonesia
26
Tabel 2.2 (lanjutan )
27
Tabel 2.2 (lanjutan )
28
Tabel 2.2 (lanjutan )
29
Tabel 2.2 (lanjutan )
30
C. Pengembangan Hipotesis
dapat diukur dengan menggunakan rumus total debt to total asset ratio,
dilihat jika proporsi total debt to total asset ratio tinggi maka
signifikan terhadap audit report lag. Hasil yang sama juga diperoleh
dalam penelitian Novice dan Budi (2010), Susilawati et al. (2012), serta
31
semakin diperkuat dengan hasil penelitian Anissa (2004) yang menyatakan
mempunyai pengaruh negtif terhadap audit report lag. Hal ini berarti
semalin pendek audit report lag dan begitu pula sebaliknya jika
sebagai berikut:
32
audit yang efektif dan kualitas audit yang dihasilkan lebih tinggi, dengan
positif terhadap audit report lag. Namun dalam penelitian Susilawati, dkk
(2012) yang menemukan bahwa lamanya waktu perikatan KAP pada klien
berikut:
Report Lag
33
Dengan demikian, pemilihan KAP yang tergabung dalam
kelompok big four dilakukan agar proses audit dapat berjalan secara
berikut :
report lag
Report Lag
yang sesuai dengan standar yang berlaku agar dapat menghasilkan laporan
tentunya tidak terjadi audit report lag yang panjang. Perusahaan yang
menggunakan KAP big four cenderung lebih dipilih oleh investor karena
dianggap dapat menghasilkan kualitas audit yang lebih baik daripada KAP
audit (Pourali et al, 2013). Pengaruh Profitabilitas pada audit report lag
dapat diperkuat dengan Reputasi KAP. Hal ini sejalan dengan hasil
34
KAP memoderasi pengaruh Profitabilitas terhadap audit report lag.
Report Lag
audit tenure dapat mempengaruhi audit report lag, semakin lama masa
memoderasi pengaruh audit tenure terhadap audit report lag. Oleh karena
report lag
35
D. Kerangka Pemikiran
Solvabilitas (X1)
H1
H2
Profitabilitas (X2) Audit Report Lag (Y)
H3 H5 H6
Audit Tenure (X3)
H4
Reputasi KAP (Z)
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Keterangan :
Variabel moderasi
36
BAB III
METODE PENELITIAN
bertujuan untuk menghitung salah satu variabel dalam penelitian ini yaitu
audit tenure.
37
1. Audit Report Lag (Y)
2. Solvabilitas (X1)
Total Hutang
TDTA = x 100 %
Total Aktiva
38
3. Profitabilitas (X2)
39
yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan sebagai wadah
KAP the big four mempunyai keampuan yang lebih cepat dalam
four
Tabel 3.1
Operasioal Variabel
Nama
No Jenis Variabel Indikator Skala
variabel
Selisih jumlah hari antara tahun fiskal
Audit Report
1 Dependen 31 Desember sampai laporan keuangan Rasio
Lag
auditan diterbitkan
40
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
2. Sampel Penelitian
penelitian
41
E. Metode Pengumpulan Data
1. Statistik Deskriptif
analisis berupa gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai
memenuhi syarat dari uji asumsi klasik sehingga tidak menghasilkan hasil
42
uji yang bias dan bisa dipertanggungjawabkan. Adapun uji asumsi klasik
a. Uji Normalitas
Jika asumsi ini dilanggar maka asumsi statistik menjadi tidak valid
untuk jumlah sampel kecil. Uji yang digunakan adalah uji one
b. Uji Multikolonieritas
43
1) Jika nilai tolerance>0,10 berarti tidak dapat
multikoloniearitas
c. Uji Heteroskedastisitas
(Ghozali, 2013)
d. Uji Autokorelasi
(sebelumnya).
44
regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi
(Ghozali,2013).
uji Run Test. Run Test digunakan untuk menguji apakah antara
0,05 dan jika nilai test signifikan > 0,05 maka tidak terjadi
autokorealsi.
G. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji analsis
regresi moderat (MRA). Uji regresi moderasi pada penelitian ini dilakukan
signifikansi kurang dari 0,05 maka variabel tersebut dapat dikatakan sebagai
45
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang kecil
diperoleh < 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi
dependen
46
Adapun persamaan regresi linear yang digunakan yatu :
b6.(X3.X4)
Keterangan :
47
BAB IV
A. Sampel Penelitian
Sebagai Berikut :
Tabel 4.1
No Kriteria Jumlah
Perusahaan Indeks LQ 45 yang pernah terdaftar di
1 70
Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2017
Perusahaan indeks LQ 45 yang tidak konsisten
2 terdaftar di BEI sebelum 31 Desember 2013 sampai -28
31 Desember 2017
Perusahaan Indeks LQ 45 yang tidak menyediakan
3 informasi laporan keuangan secara lengkap periode 0
2013-2017
Perusahaan Indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI
sebelum 31 Desember 2013 dan masih terdaftar di
4 42
BEI sampai dengan 31 Desember 2017 serta
memiliki data yang diperlukan dalam penelitian
5 Data Outlier -3
syarat dalam penelitian ini sebanyak 207 perusahaan dalam periode 2013-
49
B. Deskripsi Data Penelitian
Reputasi KAP. Data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan
Tabel 4.2
Descriptive Statistics
Maximu Std.
N Minimum m Mean Deviation
ARL 207 15 107 60,77 18,229
Profit 207 ,02 57,72 12,9616 13,34224
Solva 207 8,52 659,01 56,8353 51,82318
AT 207 1 4 1,54 ,729
Valid N
207
(listwise)
Sumber : Data yang diolah (2018)
Tabel 4.3
S Distribusi Frekuensi Reputasi KAP
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Non BIg
38 18,4 18,4 18,4
four
Big Four 169 81,6 81,6 100,0
Total 207 100,0 100,0
Sumber : Data yang diolah (2018)
50
1. Audit Report Lag (ARL)
beberapa perusahaan mempunyai masa audit report lag yang lebih pendek
adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk tahun 2017 yaitu selama 15 hari.
International Tbk dengan penyelesaian audit selama 107 hari pada tahun
2015. Jumlah observasi data dalam penelitian ini adalah 207 yang
periode 2013-2017
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi ARL
ARL Frekuensi
15 - 26,5 8
26,5 – 38 16
38 - 49,5 28
49,5 – 61 59
61 - 72,5 31
72,5 – 84 47
84 - 95,5 16
95,5 – 107 2
Sumber : Data yang diolah (2018)
51
Bedasarkan distribusi pada tabel 4.4, berikut adalah penyajian
Gambar 4.1
70
Audit Report Lag
60
50
40
30
20
10
0
15 - 26,5 26,5 - 38 38 - 49,5 49,5 - 61 61 - 72,5 72,5 - 84 84 - 95,5 95,5 - 107
2. Profitablitias
yang dapat dicapai perusahaan dalam satu periode. Dalam penelitian ini,
52
dengan ROA sebesar 57,72 untuk periode 2013-2017. Berikut adalah
Tabel 4.5
Profitabilitas Frekuensi
0,02 - 7,02 88
7,02 - 14,02 52
14,02 - 21,02 36
21,02 - 28,02 10
28,02 - 35,02 1
35,02 - 42,02 5
42,02 - 49,02 4
49,02 - 56,02 10
56,02 - 63,03 1
Sumber: Data Diolah (2018)
Gambar 4.2
Grafik Profitabilitas
Profitabilitas
100
80
60
40 Profitabilitas
20
0
0,02 - 7,02 - 14,02 - 21,02 - 28,02 - 35,02 - 42,02 - 49,02 - 56,02 -
7,02 14,02 21,02 28,02 35,02 42,02 49,02 56,02 63,03
53
3. Solvabilitas
jumlah aktiva dengan jumlah utang baik yang bersifat jangka pendek
dimiliki oleh PT Summarecon Agung Tbk yaitu 659,01 pada tahun 2013.
Tabel 4.6
Solvabilitas Frekuensi
9 - 83 187
83 - 155 18
155 - 227 0
227 - 299 0
299 - 371 1
371 - 443 0
443 - 515 0
515 - 587 0
587 - 659 1
Sumber : data diola 2018
54
Gambar 4.3
Grafik Solvabilitas
Solvabilitas
200
150
100
Solvabilitas
50
0
9 - 83 83 - 155 - 227 - 299 - 371 - 443 - 515 - 587 -
155 227 299 371 443 515 587 659
4. Audit Tenure
tenure adalah 1 dan maksium adalah 4. Hal ini berarti bahwa perikatan
5. Reputasi KAP
KAP dibagi menjadi dua kategori yaitu big four dan non big four Jenis
55
variabel yang digunakan adalah variabel dummy dimana kategori big four
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa rata-rata 0,81 untuk KAP big four,
berarti 82% atau 167 perusahaan LQ 45 menggunakan KAP big four dan
periode 2013-2017
1. Uji Normalitas
Tabel 4.7
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 207
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 17,31819054
Most Extreme Differences Absolute ,053
Positive ,032
Negative -,053
Test Statistic ,053
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Data yang diolah (2018)
56
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal
normalitas.
dalam bentuk grafik P-Plot. Pada grafik P-Plot, dikatakan normal jika
Gambar 4.4
Garfik Normal P-Plot
garis diagonal dan cenderung mengikuti arah garis diagonal, hal ini
57
2. Uji Multikolonieritas
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model rergresi yang baik
Factor (VIF) dan Tolerance. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan nilai
Tolerance lebih dari 0,1 dan kurang atau sama dengan 1 berarti tidak
kurang dari 0,1 dan lebih dari 1 berarti terjadi multikolonieritas. Adapun
Ha : tidak multikolonieritas
Ho : multikolonieritas
Tabel 4.8
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 54,496 4,437 12,283 ,000
Profit -,043 ,024 -,121 -1,775 ,077 ,959 1,042
Solva ,227 ,092 ,166 2,462 ,015 ,977 1,023
AT -1,061 1,688 -,042 -,628 ,530 ,981 1,019
ReputasiKAP 9,040 3,196 ,192 2,828 ,005 ,965 1,036
a. Dependent Variable: ARL
58
Sumber : Data yang diolah (2018)
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa semua variabel independen dan
moderator yang digunakan mempunyai nilai Tolerance lebih besar dari 0,1
dan mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 10 sehingga dapat dinyatakan
3. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.5
59
Gambar Scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik menyebar
secara merata diatas dan dibawah angka 0 atau antara 2 dan -2 pada sumbu
keyakinan yang lebih kuat maka dilakukan uji park. Berikut adalah hasil
uji park
Tabel 4.9
Hasil Uji Park
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4,530 ,519 8,734 ,000
ReputasiKA
,431 ,374 ,081 1,154 ,250
P
Solva ,005 ,003 ,126 1,783 ,076
AT -,305 ,197 -,108 -1,547 ,123
Profit -,003 ,011 -,016 -,235 ,815
a. Dependent Variable: lnut2
Sumber : Data yang diolah 2018
Dari tabel 4.9 dapat dikatahui bahwa nilai signifikansi koefisien parameter
variabel masing-masing lebih dari 0,05 sehingga disimpulkan bahwa penelitian ini
4. Uji Autokorelasi
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya), dimana jika terjadi
60
korelasi maka terdapat permasalahan autokorelasi (Ghozali, 2013). Untuk
mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi, maka dapat dilakukan uji Runs Test
(Ghozali, 2013). Adapun dasar keputusan dalam pengujian ini adalah sebagai
berikut :
a. Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 maka terdapat gejala
autokorelasi
b. Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 maka tidak terdapat
Tabel 4.10
Hasil Uji Runs Test
Runs Test
Unstandardiz
ed Residual
a
Test Value ,37030
Cases < Test Value 103
Cases >= Test
104
Value
Total Cases 207
Number of Runs 101
Z -,487
Asymp. Sig. (2-
,626
tailed)
a. Median
Sumber : Data yang diolah (2018)
adalah sebesar 0,626 yang artinya lebih besar dari 0,05. Dengan demikian
C. Uji Hipotesis
61
1. Uji Hipotesis Regresi Muderat
Tabel 4.11
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 ,306a ,093 ,066 17,615
a. Predictors: (Constant), RKAPmodAT, Profit, Solva, AT,
RKAPmodProfit, RKAPmodSolva
Sumber : Data yang diolah (2018)
62
Tabel 4.12
Hasil Uji F
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 6399,135 6 1066,523 3,437 ,003b
Residual 62055,735 200 310,279
Total 68454,870 206
a. Dependent Variable: ARL
b. Predictors: (Constant), RKAPmodAT, Profit, Solva, AT, RKAPmodProfit,
RKAPmodSolva
Sumber ; Data yang diolah (2018)
signifikansi 0,05.
dan Ho ditolak. Sedangkan jika nilai probabilitas t lebih besar dari 0,05
63
Tabel 4.13
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 16,99
61,931 3,644 ,000
7
Solva -
-,078 ,055 -,221 ,163
1,401
Profit ,230 ,205 ,168 1,124 ,262
AT -
-3,820 3,292 -,153 ,247
1,161
RKAPmodSol
,042 ,059 ,117 ,709 ,479
va
RKAPmodProf
,007 ,215 ,006 ,035 ,972
it
RKAPmodAT 3,348 3,155 ,166 1,061 ,290
a. Dependent Variable: ARL
Sumber: Data yang Diolah (2018)
Keterangan:
Y = Audit Report Lag
X1 = Solvabilitas
X2 = profitabilitas
X3 = Audit Tenure
X4 = Reputasi KAP
X4.X1 = Interaksi Reputasi KAP dengan solvabilitas
X4.X2 = Interaksi Reputasi KAP dengan profitabilitas
X4.X3 = Interaksi Reputasi KAP dengan audit tenure
E = Eror Term (tingkat kesalahan dalam penelitian)
64
Hipotetsis 1 : Solvabilitas berpengaruh terhadap Audit Report
Lag
besar dari 0,05 atau tdak signifikan. Dengan demikian, hasil penelitian ini
Profitabilitas sebesar 0,262 nilai ini terlihat diatas 0,05 berarti penelitian
Lag
Pada tabel 4.13 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dapa audit
tenure sebesar 0,247, nilai ini menunjukkan angka lebih besar dari 0,05
berarti tidak terdapat signifikansi. Oleh karena itu, hasil penelitian ini tidak
atau interaksi antara Reputasi KAP dengan solvabilitas sebesar 0,479 lebih
65
besar dari 0,05 berarti menunjukkan angka yang tidak signifikan. Dengan
> 0,05 berarti tidak signifikan. Hasil pengujian ini tidak mendukung
Reputasi KAP dengan audit tenure sebesar 0,290 > 0,05 berarti tidak
66
Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis pertama (H1)
karena nilai signifikansinya yaitu 0,163 lebih besar dari 0,05 berati tidak
berdampak pada jangka waktu pengauditan atau audit reprot lag. Hal ini
Gienam (2016) dan Juanita (2016) yang menyatakan bahwa tidak terdapat
67
Namun hasil uji hipotesis dalam penelitian ini tidak sejalan dengan
berbeda juga ditemukan dalam penelitian Indirani (2014) dan Herni dkk
lag
tidak berpengaruh terhadap audit report lag, hal ini dilihat dari nilai
probabilitasnya yaitu 0,262 lebih lebih besar dari 0.05 berarti hasil ini
68
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Hal ini
tepat waktu sesuai dengan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang
berlaku. Ditinjau dari kabar baik maupun buruk yang akan diterima
oleh Nufita (2017), Indrani (2014) Herni dkk (2016) yang menyatakan
juga tidak sesuai dengan teori yang ada yaitu perusahaan yang memiliki
tenure tidak berpengaruh terhadap audit report lag, dengan demikian hasil
uji ini tidak mendukung hipotesis ketiga (H3). Hasil ini dapat dilihat dari
nilai probabilitas audit tenure sebesar 0,247 > 0,05 berarti nilai tersebut
69
tidak signifikan. Audit tenure tidak memberikan pengaruh terhadap
panjang atau pendeknya audit report lag dikarenakan pada dasarnya setiap
KAP akan memberikan jasa terbaik buat kliennya dan tidak melihat
apakah klien tersebut lama atau baru (Rasmini dan Paptika, 2016).
Ni Wayan, 2013).
perusahaan dapat menjadi faktor masa audit report lag yang panjang,
terpercaya atau terdapat sejumlah angka yang tidak sesuai dengan bukti
yang ada, kondisi ini tentu saja tidak ada kaitannya dengan lama atau
semakin singkat audit report lag. Hasil yang berbeda juga ditemukan
dalam penelitian Dwi (2014), Kusumah dan Daniel (2016), bahwa terdapat
Kemudian penelitian luar negeri yang dilakukan oleh Habib dan Bhuiyan
70
(2011), dan Pham (2014) mengenai audit report lag dengan menggunakan
Report Lag
-0,001 dengan nilai signifikansi sebesar 0,479 > 0,05 berarti Reputasi KAP
harus menyelesaikan audit dalam jangka waktu dan biaya yang wajar.
Dengan demikian KAP yang tergolong dalam big four maupun non big
71
four akan menjaga kualitas auditnya agar dapat mempertahankan kepuasan
dilakukan oleh Utama dan Ni Putu (2016) yang menyatakan bahwa besar
Report Lag
dengan signifikansi 0,972 > 0,05 berarti tidak signifikan. Dengan demikian
keyakinan atas tanggung jawabnya, sehingga laba yang tinggi atau rendah
pada perusahaan akan diaudit oleh KAP big four maupun non big four
72
secara profesionalitas. Kemudian KAP big four maupun non big four akan
Selain itu, salah satu sikap yang harus dimiliki oleh soerang auditor
atau rugi secara benar dan tanpa tekanan atau pengaruh dari pihak
report lag
mengaudit klien yang sama, hal ini sesuai dengan PP No 20 tahun 2015.
Hasil penelitian ini meberikan infromasi bahwa lama atau tidaknya suatu
auditor mengaudit klien yang sama, tidak akan berdampak pada cepat atau
lambat laporan audit selesai. Setiap KAP baik big four maupun non big
73
four akan menjaga sikap independensi atau hubungan kedekatan dengan
klien. Menurut Standar Audit seksi 220.1 SPAP (2011) dijelaskan bahwa
auditor harus bersikap indpenden yaitu tidak dapat dipengaruhi oleh pihak
Dengan demikian, lama atau tidak seorang auditor baik big four
maupun non big four yang mengaudit klien yang sama, tidak akan
KAP tidak berdapak pada pengaruh audit tenure terhadap audit report lag
74
BAB V
A. Kesimpulan
Profitabilitas, dan audit tenure yang dimoderasi oleh Reputasi kAP pada
data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terdapat
190 sampel dengan menggunakan uji regresi berganda dan MRA, maka
report lag
75
B. Saran
karena itu, untuk menghasilkan penelitian yang lebih baik untuk masa depan
lagi
76
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, A. dkk. 2015. “Audit Report Lag Ditinjau dari Karakteristik Perusahaan
Go Public”. Syariah Paper Accounting FEB UMS: 527-542,
77
Blankey, A.I., Hurtt, D.N., & MacGregor, J.E. 2015. “Are Lengthy Audit Report
Lags a Warning Signal?”. Current Issues in Auditing. Vol. 9 (2): P19-P28.
Boynton, C, William., Raymond N. Johnson and Walter G. Kell 2001. “Modern
Auditing”, Sixth Edition, john Wiley & Sons Inc.
Carslaw, C.A.P.N., and Kaplan, S.E. 1991. An Examination of Audit Delay:
Further Evidnece from New Zealand. Accounting and Business Research.
Vol.22 (82), (Winter): pp:21-32.
Connelly, B.L.,S.T Certo., R.D. Ireland., dan C. R. Reutzel . 2011.“Signalling
Theory: A Review And Assessment.”. Journal Of Management. Vol.37,
No.1 Hal . 39-67.
Dao, M., & Pham, T. 2014.”Audit tenure, Auditor Specialization and Audit
Report Lag”. Managerial Auditing Journal, 29 (6): p. 490-512.
Dewi, S.G.P. 2014.”Pengaruh Kualitas Audit dan tenure audit Terhadap Audit
Report Lag (ARL) dengan Spesialisasi Auditor Industri sebagai Variabel
Moderasi (Studi empiris pada Perusahaan-Perusahaan manufaktur yang
Listing di BEI Tahun 2010-2012)”. Skripsi Program Sarjana Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.
Ettredge, Michael L., Chan Li., dan Lili Sun. 2006. “The Impact of SOX Section
404 Internal Control Quality Assessment on Audit Delay in the SOX Era”.
Auditing: A Journal of Practice & Theory, 25 (2): 1-23.
Fahmi, Irham. 2011.“Analisa laporan Keuangan” , Bandung: Alfabeta.
Fodio, M.I. et al. 2015. “IFRS Adoption, Firm Traits and Audit Timeliness:
Evidence from Nigeria”. Acta Universitatis Danubius. Vol. 11 (3): 106-
119.
78
Giri, E.F. 2010. “Pengaruh Tenur Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Reputasi
KAP terhadap Kualitas Audit: Kasus Rotasi Wajib Auditor di Indonesia”.
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto: Simposium Nasional
Akuntansi XIII Purwokerto.
Habib, Ahsan and Bhuiyan, Md. Borhan Uddin. 2011.“Audit Firm Industry
Specialization and the Audit Report Lag”.Journal of International
Accounting, Auditing and Taxation, Vol. 20, No. 1, pp. 32-44,
Harian Kontan.” Ini dia 49 emiten yang kena sanksi BEI” diakses pada 30 Mei
2018 dari https://investasi.kontan.co.id/news/ini-dia-49-emiten-yang-kena-
sanksi-bei
79
Harian Neraca.”payah, 52 Emiten Telat Lporkan Keuangan” diaskes pada tanggal
31 Mei 2018 dari http://www.neraca.co.id/article/52481/payah-52-emiten-
telat-laporkan-keuangan pada 31 Mei 2018
Harian Merdeka.” 54 Emiten terlambat sampaikan laporan keuangan
2011”diakses pada 31 Mei 2018 dari https://www.merdeka.com/uang/54-
emiten-terlambat-sampaikan-laporan-keuangan-2011.html
Hashim, U.J.B. & Rahman, R.B. 2011. “Reviewing The Literature on Audit
Report Lag and Corporate Governance”. Social Science Research
Network (SSRN): eLibrary.
Jensen, Michael C. dan Clifford H, Smith Jr., 1984.” The Modern Theory of
Corporate Finance “.McGraw –Hill.
Johnson, V.E., I.K. Khurana, dan J.K. Reynolds. 2007. “Audit-Firm Tenure and
the Quality of Financial Reports.Contemporary AccountingResearch 19
(4): 637– 660
Kieso, Donald et al. 2013. “Financial Accounting IFRS Edition”. USA: Wiley
80
Audit Delay on listed The Manufacturing Company in BEI”. Dinamika
Keuangan dan Perbankan, Vol. 3, No. 2, 152 – 171.
Latrini, M.Y dan Anggreni N.K.A.A. 2016. ”Poran Keuangan Auditan Dengan
Spesialisasi Industri Auditor Sebagai Pemoderasi” E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Vol.15.2.: 832-846. ISSN: 2302-8556.
Lee, Ho-Young, Mande, Vivek and Son, Myungsoo. 2009. “Do Lengthy Audit
Tenure and the Provision of Non-Audit Service by the External Auditor
reduce Audit report Lags?”.Intenational Journal of Auditing, 13 (2), pp:
87104.
Lestari, Dewi. 2010. “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Audit delay (Studi
Empiris pada Perusahaan Customer Goods yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia)”.Skripsi. Semarang : Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Diponergoro
Manurung, Daniel T.H., dan Kusumah R. W.R. 2016. ”Pengaruh Kualitas Audit,
Tenur Audit Terhadap Audit Report Lag Dengan Spesialisasi Industri
Auditor Sebagai Variabel Moderasi”.Reserach Proposal. Unversitas
widyatama.
81
Mukhtaruddin., Ririn Oktarina.,Relasari ., Abukosim, 2015. "Firm and Auditor
Characteristics, and Audit Report Lag in Manufacturing Companies Listed
on Indonesia Stock Exchange during 2008-2012," Expert Journal of
Business and Management, Sprint Investify, vol. 3(1)
Nuritomo dan frederik. R.R. 2016. “Pengaruh Audit Tenure Dan Afiliasi Kap
Terhadap Audit Report Lag Dengan Spesialisasi Industri Auditor
Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang
Terdaftar di BEI Periode Tahun 2014-2015)”. Skripsi. Universitas Atma
Jaya Yogyakarta.
Pourali, Mohammad Reza, Mahshid Jozi, Keramatollah H.R, Gholam R.T, dan
Faramarz Niaz.”Investigation of Effective Factors in Audit Delay:
Evidence from Tehran Stock Exchange (TSE)”. Research Journal of
Applied Sciences, Engineering and Technology. 5(2), pp:405-410.2013.
Prince.et.al. 2012.“Determinants of Audit Delay in Nigerian Companies:
Empirical Evidence Research”. Journal of Finance and Accounting, ISSN
2222-1697 (Paper).ISSN 2222-2847 (Online), 3 (6).
82
Wardhani,Putr.A., & Raharja, S. 2013.“Analisis Pengaruh Corporate Governance
Terhadap Audit Report Lag”. Diponegoro Journal Of Accounting, 2, 1–11.
ISSN (Online): 2337-3806.
Putri Alvyra N.I . 2014.” Faktor – Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit
Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2008-2012”, Vol. 3 No. 2 , 1-10,Universitas
Diponegoro, Semarang
Sari K.H., dan Priyadi M.P. 2016.”faktor yang mempengaruhi audit delay pada
perusahaan manufaktur tahun 2010-2014”. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia (STIESIA) Surabaya. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi : Volume
5, Nomor 6, Juni 2016. ISSN : 2460-0585.
83
Sugiyono. 2010. “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantiatif, Kualitatif
dan R & D”. Bandung : Alfabeta
Susilawati, Cristine Dwi Karya, Agustina, Lidya dan Prameswari, Tania. 2012.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Audit Delay pada
Perusahaan Consumer Good Industry di BEI. Akurat Jurnal Ilmiah
Akuntansi, 10, h: 19-30.
84
LAMPIRAN
85
1. Populasi Penelitian
86
No Kode Nama Perusahaan
25 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk.
26 INCO Vale Indonesia Tbk..
27 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
28 INDY Indika Energy Tbk.
29 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk.
30 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.
31 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk.
32 KLBF Kalbe Farma Tbk.
33 LPKR Lipno Karawaci Tbk..
34 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk.
35 MAIN Malindo Feedmill Tbk.
36 MAPI Mitra Adiperkasa Tbk.
37 MNCN Media Nusantara Citra Tbk.
38 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
39 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
40 SMCB Holcim Indonesia Tbk.
41 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk.
42 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk.
43 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
44 UNTR United Tractors Tbk.
45 UNVR Unilever Indonesia Tbk.
46 MLPL Multipolar Tbk.
47 PWON Pakuwon Jati Tbk.
48 ADHI Adhi Karva (Persero) Tbk.
bersambung ke halaman berikutnya
87
No Kode Nama Perusahaan
49 CTRA Ciputra Development Tbk.
50 PTPP PP (Penero) Tbk.
51 SMRA Summarecon A2un2 Tbk.
52 TAXI Express Transindo Utama Tbk.
53 JNCO Vale Indonesia Tbk.
54 SCMA Surya Citra Media Tbk.
55 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk.
56 WSKT Waskita Karya (Persero) Tok.
57 LPPF Matahari Department Store Tbk.
58 MPPA Matahari Putra Prima Tbk.
59 SILO Siloam International Hospital Tbk.
60 SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk,
61 TBIG Tower Bersama lnfrastucture Tbk.
62 SRIL Sri Reieki lsman Tbk.
63 HMSP H.M. Sampoerna Tbk.
64 MYRX Hanson International Tbk,
65 ELSA Elnusa Tbk.
66 PPRO PP Pronerti Tbk.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten
67 BJBR
Tbk.
68 BRPT Barito Pacific Tbk.
69 VIVA Visi Media Asia Tbk.
70 WTON Wijaya Karya Beton Tbk.
88
2. Sampel Penelitian
89
No Kode Nama Perusahaan
25 PWON Pakuwon Jati Tbk.
26 SMRA Summarecon Agung Tbk.
27 INCO Vale Indonesia Tbk
28 SCMA Surya Citra Media Tbk.
29 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk.
30 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk
31 LPPF Sri Reieki lsman Tbk.
32 TBIG Tower Bersama lnfrastucture Tbk.
33 SRIL Sri Reieki Isman Tbk.
34 HMSP H.M. Sampoerna Tbk.
35 MYRX Hanson International Tbk,
36 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
37 BRPT Barito Pacific Tbk.
38 SSMS Sawit Sumbcrmas Sarana Tbk.
39 LSIP Pekebunan London Sumatra Tbk
40 ADHI Adhi Karya Tbk
41 UNVR Unilever Tbk
42 PTPP Pembangunan Perumahan Tbk
90
LAMPIRAN DATA KEUANGAN 2013
ARL ROA Solvabilitas KAP
No Kode AT
Hari EBIT Total Aset % Total Hutang Total Aset % Kode
1 AALI 56 2.605.071.000.000 14.963.190.000.000 17,41 4.695.331.000.000 14.963.190.000.000 31,38 1 1
2 ADRO 59 5.110.664.865.000 82.078.129.743.000 6,23 43.134.238.176.000 82.078.129.743.000 52,55 1 1
3 AKRA 80 733.052.865.000 14.633.141.381.000 5,01 9.269.980.455.000 14.633.141.381.000 63,35 1 1
4 ASII 57 27.523.000.000.000 213.994.000.000.000 12,86 107.806.000.000.000 213.994.000.000.000 50,38 1 1
5 BBCA 49 17.815.606.000.000 496.304.573.000.000 3,59 430.893.993.000.000 496.304.573.000.000 86,82 1 1
6 BBNI 48 11.278.165.000.000 386.654.815.000.000 2,92 388.971.310.000.000 386.654.815.000.000 100,60 1 1
7 BBRI 16 27.910.066.000.000 626.182.926.000.000 4,46 546.855.504.000.000 626.182.926.000.000 87,33 1 1
8 BMRI 41 24.061.837.000.000 733.099.762.000.000 3,28 596.735.488.000.000 733.099.762.000.000 81,40 1 1
9 BSDE 45 3.278.954.399.964 22.572.159.491.478 14,53 9.156.861.204.571 22.572.159.491.478 40,57 0 1
10 GGRM 76 5.936.204.000.000 50.770.251.000.000 11,69 21.353.980.000.000 50.770.251.000.000 42,06 1 1
11 GIAA 30 107.453.384.967 36.003.684.779.928 0,30 22.386.766.381.815 36.003.684.779.928 62,18 1 1
12 ICBP 76 2.966.990.000.000 21.267.470.000.000 13,95 8.001.739.000.000 21.267.470.000.000 37,62 1 1
13 INDF 76 4.666.958.000.000 78.092.789.000.000 5,98 39.719.660.000.000 78.092.789.000.000 50,86 1 1
91
LAMPIRAN DATA KEUANGAN 2013
ARL ROA Solvabilitas KAP
No Kode AT
Hari EBIT Total Aset % Total Hutang Total Aset % Kode
INDY
14 -1,84 16.655.679.503.142 28.233.664.898.724 58,99 1
69 (518.541.439.506) 28.233.664.898.724 1
INTP
15 6.595.154.000.000 24,79 3.629.554.000.000 26.607.241.000.000 13,64 1
66 26.607.241.000.000 1
JSMR
16 1.714.655.142.000 6,04 17.499.365.288.000 28.366.345.328.000 61,69 0
43 28.366.345.328.000 1
KLBF
17 2.572.522.717.231 22,74 2.815.103.309.451 11.315.061.275.026 24,88 1
70 11.315.061.275.026 1
LPKR
18 1.592.491.214.696 5,09 17.122.789.125.041 31.300.362.430.266 54,70 0
79 31.300.362.430.266 1
MNCN
19 2.393.529.000.000 24,87 1.871.706.000.000 9.625.280.000.000 19,45 1
85 9.625.280.000.000 1
PGAS
20 13.713.620.463.441 25,79 19.940.575.925.208 53.182.740.014.055 37,49 1
56 53.182.740.014.055 1
PTBA
21 2.461.362.000.000 21,10 4.125.586.000.000 11.667.155.000.000 35,36 1
55 11.667.155.000.000 1
SMGR
22 6.920.399.734.000 22,47 8.988.908.217.000 30.792.884.092.000 29,19 1
45 30.792.884.092.000 1
UNTR
24 6.587.337.000.000 11,48 21.713.346.000.000 57.362.244.000.000 37,85 1
52 57.362.244.000.000 1
PWON
25 1.331.191.716.000 14,32 5.195.736.526.000 9.298.245.408.000 55,88 1
77 9.298.245.408.000 1
SMRA
26 1.319.425.341.000 9,66 90.014.701.158.000 13.659.136.825.000 659,01 1
74 13.659.136.825.000 1
92
LAMPIRAN DATA KEUANGAN 2013
ARL ROA Solvabilitas KAP
No Kode AT
Hari EBIT Total Aset % Total Hutang Total Aset % Kode
27 INCO 57 675.989.751 27.804.559.491 2,43 6.909.371.217 27.804.559.491 24,85 1 1
28 SCMA 79 1.764.094.660.000 4.010.166.376.000 43,99 1.220.709.138.000 4.010.166.376.000 30,44 1 1
29 WIKA 55 1.016.690.189.000 12.594.962.700.000 8,07 9.368.003.825.000 12.594.962.700.000 74,38 0 1
30 WSKT 38 706.898.315.601 8.788.303.237.620 8,04 6.404.866.175.740 8.788.303.237.620 72,88 0 1
31 LPPF 45 1.523.622.000.000 2.936.882.000.000 51,88 3.718.254.000.000 2.936.882.000.000 126,61 0 1
32 TBIG 48 1.177.376.000.000 18.719.211.000.000 6,29 14.605.172.000.000 18.719.211.000.000 78,02 0 1
33 SRIL 84 462.824.799.087 5.590.981.794.609 8,28 3.271.382.382.624 5.590.981.794.609 58,51 1 1
34 HMSP 86 14.509.710.000.000 27.404.594.000.000 52,95 13.249.559.000.000 27.404.594.000.000 48,35 1 1
35 MYRX 86 13.105.325.297 5.335.862.891.977 0,25 454.785.952.485 5.335.862.891.977 8,52 1 1
36 BJBR 65 1.752.874.000.000 70.958.233.000.000 2,47 60.896.825.000.000 70.958.233.000.000 85,82 1 1
BRPT
37 28.291.522.230.000 -0,62 15.381.420.990.000 28.291.522.230.000 54,37 1
85 (175.399.710.000) 1
38 SSMS 85 853.419.149.000 3.701.917.491.000 23,05 1.385.647.206.000 3.701.917.491.000 37,43 1 1
39 LSIP 51 996.991.000.000 7.974.876.000.000 12,50 1.360.889.000.000 7.974.876.000.000 17,06 1 1
40 ADHI 36 822.701.900.603 9.720.961.764.422 8,46 8.172.498.971.851 9.720.961.764.422 84,07 0 1
41 UNVR
84 7.158.808.000.000 53,63 9.093.518.000.000 13.348.188.000.000 68,13 1
13.348.188.000.000 1
42 PTPP
41
766.889.979.678 6,18 10.430.922.094.750 12.415.669.410.062 84,01 0
12.415.669.410.062 1
93
LAMPIRAN DATA KEUANGAN 2014
ARL ROA Solvabilitas KAP
No Kode AT
∑Hari EBIT Total Aset % Total Hutang Total Aset % Kode
AALI 19,88 36,21
1 51 3.689.990.000.000 18.558.329.000.000 6.720.843.000.000 18.558.329.000.000 1 1
ADRO 5,07 49,20
2 58 4.047.478.400.000 79.785.781.120.000 39.254.420.000.000 79.785.781.120.000 1 2
AKRA 6,72 59,70
3 77 993.343.617.000 14.791.917.177.000 8.830.734.614.000 14.791.917.177.000 1 1
ASII 11,59 49,02
4 57 27.352.000.000.000 236.029.000.000.000 115.705.000.000.000 236.029.000.000.000 1 2
BBCA 3,75 85,54
5 47 20.741.121.000.000 552.423.892.000.000 472.550.777.000.000 552.423.892.000.000 1 2
BBNI 0,04 81,89
6 22 178.019.000.000 416.573.708.000.000 341.148.654.000.000 416.573.708.000.000 1 2
BBRI 3,85 87,81
7 16 30.859.073.000.000 801.955.021.000.000 704.217.592.000.000 801.955.021.000.000 1 2
BMRI 3,04 81,52
8 33 26.008.015.000.000 855.039.673.000.000 697.019.624.000.000 855.039.673.000.000 1 2
BSDE 15,31 343,39
9 40 4.306.325.501.113 28.134.725.397.393 96.612.953.391.976 28.134.725.397.393 0 2
GGRM 12,38 42,93
10 83 7.205.845.000.000 58.220.600.000.000 24.991.880.000.000 58.220.600.000.000 1 1
GIAA -
70,44
11 77 (5.729.092.583.160) 38.574.150.766.320 14,85 27.170.247.017.520 38.574.150.766.320 1 2
ICBP 13,60 39,62
12 71 3.388.725.000.000 24.910.211.000.000 9.870.264.000.000 24.910.211.000.000 1 1
INDF 7,25 52,03
13 71 6.229.297.000.000 85.938.885.000.000 44.710.509.000.000 85.938.885.000.000 1 1
94
LAMPIRAN DATA KEUANGAN 2014
ARL ROA Solvabilitas KAP
No Kode AT
∑Hari EBIT Total Aset % Total Hutang Total Aset % Kode
INDY -0,10 60,16
14 65 (28.665.778.120) 28.491.982.512.480 17.140.447.058.480 28.491.982.512.480 1 2
INTP 23,51 14,19
15 64 6.789.602.000.000 28.884.973.000.000 4.100.172.000.000 28.884.973.000.000 1 1
JSMR 5,72 64,14
16 28 1.821.973.793.000 31.857.947.989.000 20.432.952.360.000 31.857.947.989.000 0 2
KLBF 22,24 20,99
17 71 2.763.700.584.048 12.425.032.367.729 2.607.556.689.283 12.425.032.367.729 1 1
LPKR 9,79 53,27
18 62 3.694.978.541.909 37.761.220.693.695 20.114.771.650.490 37.761.220.693.695 0 1
MNCN 18,69 30,98
19 84 2.543.779.000.000 13.609.033.000.000 4.215.820.000.000 13.609.033.000.000 1 2
PGAS 15,75 52,33
20 58 12.175.841.924.320 77.320.774.705.960 40.460.186.704.960 77.320.774.705.960 1 1
PTBA 18,06 41,46
21 54 2.674.726.000.000 14.812.023.000.000 6.141.181.000.000 14.812.023.000.000 1 2
SMGR 20,66 27,14
22 44 7.090.765.967.000 34.314.666.027.000 9.312.214.091.000 34.314.666.027.000 1 2
TLKM 20,43 38,87
23 58 28.784.000.000.000 140.895.000.000.000 54.770.000.000.000 140.895.000.000.000 1 2
UNTR 10,98 36,02
24 51 6.621.858.000.000 60.292.031.000.000 21.715.297.000.000 60.292.031.000.000 1 1
PWON 17,05 50,61
25 79 2.859.305.685.000 16.770.742.538.000 8.487.671.758.000 16.770.742.538.000 1 2
SMRA 10,95 61,03
26 82 1.684.099.144.000 15.379.478.994.000 9.386.842.550.000 15.379.478.994.000 1 1
95
LAMPIRAN DATA KEUANGAN 2014
ARL ROA Solvabilitas KAP
No Kode AT
∑Hari EBIT Total Aset % Total Hutang Total Aset % Kode
INCO
10,15 23,51
27 57 56.136.298.761 553.041.970.890 130.036.499.247 553.041.970.890 1 1
SCMA
40,54 26,44
28 65 1.917.091.878.000 4.728.435.671.000 1.250.247.643.000 4.728.435.671.000 1 2
WIKA
7,20 68,72
29 54 1.145.890.238.000 15.915.161.682.000 10.936.403.458.000 15.915.161.682.000 0 2
WSKT
6,02 77,29
30 38 755.601.959.710 12.542.041.344.848 9.693.211.466.232 12.542.041.344.848 0 2
LPPF
54,29 94,79
31 44 1.850.544.000.000 3.408.373.000.000 3.230.782.000.000 3.408.373.000.000 1 1
TBIG
6,49 81,25
32 51 1.430.563.000.000 22.034.082.000.000 17.903.053.000.000 22.034.082.000.000 0 1
SRIL
9,44 66,66
33 77 820.532.360.920 8.693.891.845.760 5.795.165.005.880 8.693.891.845.760 0 1
HMSP
48,34 52,44
34 77 13.718.299.000.000 28.380.630.000.000 14.882.516.000.000 28.380.630.000.000 1 2
MYRX
0,02 15,06
35 107 1.368.668.224 5.723.420.360.339 861.812.237.324 5.723.420.360.339 1 2
BJBR
1,90 84,24
36 63 1.438.490.000.000 75.836.537.000.000 63.884.725.000.000 75.836.537.000.000 1 1
96
LAMPIRAN DATA KEUANGAN 2014
ARL ROA Solvabilitas KAP
No Kode AT
∑Hari EBIT Total Aset % Total Hutang Total Aset % Kode
BRPT
0,24 54,64
37 77 69.825.720.000 28.928.212.360.000 15.805.219.040.000 28.928.212.360.000 1 2
SSMS
24,47 25,50
38 78 986.889.282.000 4.032.885.413.000 1.028.285.900.000 4.032.885.413.000 1 2
39 LSIP 13,74
37 1.188.931.000.000 8.655.146.000.000 1.436.312.000.000 8.655.146.000.000 16,59 1 1
40 ADHI
51 594.552.644.540 14.458.881.684.274 4,11 8.707.338.334.630 14.458.881.684.274 60,22 0 1
41 UNVR
86 7.676.722.000.000 14.280.670.000.000 53,76 9.681.888.000.000 14.280.670.000.000 67,80 0 1
42 PTPP
51 919.444.887.447 14.611.864.850.970 6,29 12.221.594.675.479 14.611.864.850.970 83,64 0 1
97
LAMPIRAN DATA KEUANGAN 2015
ROA Solvabilitas KAP
No Kode ARL AT
EBIT Total Aset % Total Hutang Total Aset % Kode
AALI 5,46 45,62
1 51 1.175.513.000.000 21.512.371.000.000 9.813.584.000.000 21.512.371.000.000 1 1
ADRO 4,70 43,73
2 60 3.862.227.535.000 82.199.287.055.000 35.944.058.870.000 82.199.287.055.000 1 3
AKRA 8,50 52,07
3 68 1.291.914.896.000 15.203.129.563.000 7.916.954.220.000 15.203.129.563.000 1 2
ASII 8,00 48,45
4 56 19.630.000.000.000 245.435.000.000.000 118.902.000.000.000 245.435.000.000.000 1 1
BBCA 3,81 84,45
5 47 22.657.114.000.000 594.372.770.000.000 501.945.424.000.000 594.372.770.000.000 1 1
BBNI 2,25 81,15
6 25 11.466.148.000.000 508.595.288.000.000 412.727.677.000.000 508.595.288.000.000 1 1
BBRI 3,70 87,12
7 29 32.494.018.000.000 878.426.312.000.000 765.299.133.000.000 878.426.312.000.000 1 3
BMRI 2,90 80,90
8 28 26.369.430.000.000 910.063.409.000.000 736.198.705.000.000 910.063.409.000.000 1 1
BSDE 6,56 38,66
9 43 2.362.081.922.633 36.022.148.489.646 13.925.458.006.310 36.022.148.489.646 0 3
GGRM 13,60 40,15
10 78 8.635.275.000.000 63.505.413.000.000 25.497.504.000.000 63.505.413.000.000 1 2
GIAA 3,22 71,28
11 43 1.471.376.727.865 45.661.601.551.870 32.546.375.214.795 45.661.601.551.870 1 3
ICBP 15,10 38,30
12 83 4.009.634.000.000 26.560.624.000.000 10.173.713.000.000 26.560.624.000.000 1 1
98
LAMPIRAN DATA KEUANGAN 2015
ROA Solvabilitas KAP
No Kode ARL AT
EBIT Total Aset % Total Hutang Total Aset % Kode
5,40 53,04
13 INDF 83 4.962.084.000.000 91.831.526.000.000 48.709.933.000.000 91.831.526.000.000 1 1
-4,09 61,33
14 INDY 76 (1.212.228.989.605) 29.665.391.823.695 18.194.236.577.385 29.665.391.823.695 1 1
20,42 13,65
15 INTP 70 5.644.576.000.000 27.638.360.000.000 3.772.410.000.000 27.638.360.000.000 1 2
56,32 66,32
16 JSMR 29 20.683.042.332.000 36.724.982.487.000 24.356.318.021.000 36.724.982.487.000 1 1
19,87 20,14
17 KLBF 71 2.720.881.244.459 13.696.417.381.439 2.758.131.396.170 13.696.417.381.439 1 1
3,11 54,23
18 LPKR 57 1.284.829.851.140 41.326.558.178.049 22.409.793.619.707 41.326.558.178.049 0 2
11,61 33,91
19 MNCN 89 1.680.778.000.000 14.474.557.000.000 4.908.164.000.000 14.474.557.000.000 1 1
6,73 53,46
20 PGAS 71 6.033.444.422.485 89.598.832.090.495 47.899.250.165.565 89.598.832.090.495 1 2
15,77 45,02
21 PTBA 60 2.663.796.000.000 16.894.043.000.000 7.606.496.000.000 16.894.043.000.000 1 1
15,34 28,08
22 SMGR 50 5.850.923.497.000 38.153.118.932.000 10.712.320.531.000 38.153.118.932.000 1 3
18,86 43,78
23 TLKM 57 31.342.000.000.000 166.173.000.000.000 72.745.000.000.000 166.173.000.000.000 1 1
6,79 36,40
24 UNTR 51 4.192.746.000.000 61.715.399.000.000 22.465.074.000.000 61.715.399.000.000 1 2
7,59 49,65
25 PWON 84 1.425.142.011.000 18.778.122.467.000 9.323.066.490.000 18.778.122.467.000 1 1
99
LAMPIRAN DATA KEUANGAN 2015
ROA Solvabilitas KAP
No Kode ARL AT
EBIT Total Aset % Total Hutang Total Aset % Kode
SMRA 5,68 59,86
26 83 1.066.008.873.000 18.758.262.022.000 11.228.512.108.000 18.758.262.022.000 1 1
INCO 3,05 19,89
27 56 963.277.260.000 31.578.975.995.000 6.279.539.180.000 31.578.975.995.000 1 2
SCMA 44,64 25,24
28 82 2.038.466.687.000 4.565.963.576.000 1.152.287.864.000 4.565.963.576.000 1 1
WIKA 5,60 72,26
29 53 1.098.081.759.000 19.602.406.034.000 14.164.304.669.000 19.602.406.034.000 0 3
WSKT 4,61 67,98
30 37 1.398.004.123.804 30.309.111.177.468 20.604.904.309.804 30.309.111.177.468 0 1
LPPF 57,72 71,56
31 46 2.244.821.000.000 3.889.291.000.000 2.783.124.000.000 3.889.291.000.000 1 1
TBIG 4,78 93,02
32 68 1.089.197.000.000 22.799.671.000.000 21.208.875.000.000 22.799.671.000.000 0 2
SRIL 8,24 64,67
33 82 890.945.950.295 10.806.268.140.350 6.988.623.672.610 10.806.268.140.350 0 2
HMSP 36,65 15,77
34 61 13.932.644.000.000 38.010.724.000.000 5.994.664.000.000 38.010.724.000.000 1 3
MYRX -0,62 24,06
35 147 (51.720.721.483) 8.298.894.990.882 1.997.050.652.510 8.298.894.990.882 1 1
BJBR 1,99 85,76
36 57 1.766.398.000.000 88.697.430.000.000 76.068.471.000.000 88.697.430.000.000 1 2
100
LAMPIRAN DATA KEUANGAN 2015
101
LAMPIRAN DATA KEUANGAN 2016
ROA Solvabilitas KAP
No Kode ARL AT
EBIT Total Aset % Total Hutang Total Aset % Kode
AALI 9,12 27,38
1 51 2.208.778.000.000 24.226.122.000.000 6.632.640.000.000 24.226.122.000.000 1 2
ADRO 8,38 41,95
2 58 7.341.403.160.000 87.613.478.281.000 36.757.725.375.000 87.613.478.281.000 1 4
AKRA 7,07 49,00
3 62 1.118.546.845.000 15.830.740.710.000 7.756.420.389.000 15.830.740.710.000 1 3
ASII 8,50 46,57
4 58 22.253.000.000.000 261.855.000.000.000 121.949.000.000.000 261.855.000.000.000 1 2
BBCA 3,82 82,83
5 45 25.839.200.000.000 676.738.753.000.000 560.556.687.000.000 676.738.753.000.000 1 2
BBNI 2,37 81,70
6 20 14.302.905.000.000 603.031.880.000.000 492.701.123.000.000 603.031.880.000.000 1 1
BBRI 3,39 85,37
7 20 33.973.770.000.000 1.003.644.426.000.000 856.813.836.000.000 1.003.644.426.000.000 1 1
BMRI 1,79 79,38
8 30 18.572.965.000.000 1.038.706.009.000.000 824.559.898.000.000 1.038.706.009.000.000 1 2
BSDE 5,39 36,40
9 48 2.065.442.901.305 38.292.205.983.731 13.939.298.974.339 38.292.205.983.731 0 1
GGRM 14,19 23.387.406.000.000 37,15
10 81 8.931.136.000.000 62.951.634.000.000 62.951.634.000.000 1 2
GIAA 0,48 72,98
11 69 238.982.473.100 50.206.769.615.870 36.640.820.273.043 50.206.769.615.870 1 1
102
LAMPIRAN DATA KEUANGAN 2016
ROA Solvabilitas KAP
No Kode ARL AT
EBIT Total Aset % Total Hutang Total Aset % Kode
ICBP 17,26 10.401.125.000.000 35,99
12 79 4.989.254.000.000 28.901.948.000.000 28.901.948.000.000 1 2
INDF 8,99 46,53
13 79 7.385.228.000.000 82.174.515.000.000 38.233.092.000.000 82.174.515.000.000 1 1
INDY -6,31 14.524.075.288.933 59,33
14 67 (1.544.888.198.154) 24.479.400.115.877 24.479.400.115.877 1 2
INTP 13,75 4.011.877.000.000 13,31
15 72 4.146.379.000.000 30.150.580.000.000 30.150.580.000.000 1 3
JSMR 4,95 69,46
16 31 2.649.679.254.000 53.500.322.659.000 37.161.482.595.000 53.500.322.659.000 1 1
KLBF 20,30 2.762.162.069.572 18,14
17 76 3.091.188.460.230 15.226.009.210.657 15.226.009.210.657 1 2
LPKR 3,42 51,59
18 58 1.557.747.000.000 45.603.683.000.000 23.528.544.000.000 45.603.683.000.000 0 3
MNCN 15,12 4.752.769.000.000 33,38
19 97 2.152.932.000.000 14.239.867.000.000 14.239.867.000.000 1 1
PGAS 5,63 53,61
20 62 5.171.505.466.218 91.803.176.819.144 49.217.969.763.522 91.803.176.819.144 1 1
PTBA 14,52 8.024.369.000.000 43,20
21 66 2.696.916.000.000 18.576.774.000.000 18.576.774.000.000 1 1
SMGR 11,50 13.652.504.525.000 30,87
22 48 5.084.621.543.000 44.226.895.982.000 44.226.895.982.000 1 1
TLKM 21,26 74.067.000.000.000 41,24
23 61 38.189.000.000.000 179.611.000.000.000 179.611.000.000.000 1 2
UNTR 10,52 21.369.286.000.000 33,39
24 51 6.730.030.000.000 63.991.229.000.000 63.991.229.000.000 1 3
103
LAMPIRAN DATA KEUANGAN 2016
ROA Solvabilitas KAP
No Kode ARL AT
EBIT Total Aset % Total Hutang Total Aset % Kode
25 PWON 83 1.731.763.680.000 20.674.141.654.000 8,38 9.654.447.854.000 20.674.141.654.000 46,70 1 2
26 SMRA 83 877.504.997.000 20.810.319.657.000 4,22 12.644.764.172.000 20.810.319.657.000 60,76 1 2
27 INCO 53 69.381.445.000 29.895.034.036.000 0,23 5.250.999.999.000 29.895.034.036.000 17,56 1 3
28 SCMA 88 2.023.511.865.000 4.820.611.941.000 41,98 1.115.203.785.000 4.820.611.941.000 23,13 1 2
29 WIKA 52 1.230.490.315.000 31.096.539.490.000 3,96 18.597.824.186.000 31.096.539.490.000 59,81 0 1
30 WSKT 45 2.155.589.073.419 61.425.181.722.030 3,51 44.651.963.165.082 61.425.181.722.030 72,69 0 1
31 LPPF 45 2.532.666.000.000 4.858.878.000.000 52,12 3.003.635.000.000 4.858.878.000.000 61,82 0 2
32 TBIG 67 1.363.951.000.000 23.620.268.000.000 5,77 21.996.126.000.000 23.620.268.000.000 93,12 0 1
33 SRIL 68 886.951.316.503 12.723.330.714.430 6,97 8.275.536.693.466 12.723.330.714.430 65,04 0 1
34 HMSP 65 17.011.447.000.000 42.508.277.000.000 40,02 8.333.263.000.000 42.508.277.000.000 19,60 1 1
35 MYRX 88 105.028.888.157 8.410.268.542.375 1,25 2.396.355.541.497 8.410.268.542.375 28,49 1 2
36 BJBR 60 1.463.908.000.000 102.318.457.000.000 1,43 87.019.826.000.000 102.318.457.000.000 85,05 1 3
37 BRPT 79 5.105.117.619.000 34.530.735.470.000 14,78 15.074.808.126.000 34.530.735.470.000 43,66 1 2
38 SSMS 88 847.387.716.000 7.162.970.110.000 11,83 3.709.172.838.000 7.162.970.110.000 51,78 1 1
39 LSIP 52 778.561.000.000 9.459.088.000.000 8,23 1.813.104.000.000 9.459.088.000.000 19,17 1 2
40 ADHI 45 612.622.455.614 20.095.435.959.279 3,05 14.652.655.996.381 20.095.435.959.279 72,92 0 1
41 UNVR 76 8.571.885.000.000 16.745.695.000.000 51,19 12.041.437.000.000 16.745.695.000.000 71,91 1 2
42 PTPP 45 1.703.610.146.023 31.232.766.567.390 5,45 20.436.609.059.979 31.232.766.567.390 65,43 0 1
104
LAMPIRAN DATA KEUANGAN 2017
ROA Solvabilitas KAP
No Kode ARL AT
EBIT Total Aset % Total Hutang Total Aset % Kode
AALI 11,78 25,66
1 51 2.938.505.000.000 24.935.426.000.000 6.398.988.000.000 24.935.426.000.000 1 3
ADRO 13,64 39,95
2 59 12.593.285.988.000 92.318.063.556.000 36.884.700.960.000 92.318.063.556.000 1 1
AKRA 6,87 46,33
3 75 1.156.229.638.000 16.823.208.531.000 7.793.559.184.000 16.823.208.531.000 1 1
ASII 9,88 43,74
4 58 29.196.000.000.000 295.646.000.000.000 129.317.000.000.000 295.646.000.000.000 1 3
BBCA 3,89 81,96
5 45 29.159.743.000.000 750.319.671.000.000 614.940.262.000.000 750.319.671.000.000 1 1
BBNI 2,42 82,34
6 15 17.165.187.000.000 709.330.084.000.000 584.086.818.000.000 709.330.084.000.000 1 2
BBRI 3,29 85,14
7 24 37.022.157.000.000 1.126.248.442.000.000 958.900.948.000.000 1.126.248.442.000.000 1 1
BMRI 2,41 78,96
8 31 27.156.863.000.000 1.124.700.847.000.000 888.026.817.000.000 1.124.700.847.000.000 1 3
BSDE 11,38 36,46
9 45 5.228.121.059.142 45.951.188.475.157 16.754.337.385.933 45.951.188.475.157 0 2
GGRM 15,63 36,81
10 85 10.436.512.000.000 66.759.930.000.000 24.572.266.000.000 66.759.930.000.000 1 3
GIAA -4,20 75,09
11 52 (2.143.031.270.076) 50.985.081.275.964 38.284.248.554.364 50.985.081.275.964 1 1
ICBP 16,47 35,72
12 75 5.206.561.000.000 31.619.614.000.000 11.295.184.000.000 31.619.614.000.000 1 1
INDF 8,71 46,83
13 75 7.658.554.000.000 87.939.488.000.000 41.182.764.000.000 87.939.488.000.000 1 2
105
LAMPIRAN DATA KEUANGAN 2017
ROA Solvabilitas KAP
No Kode ARL AT
EBIT Total Aset % Total Hutang Total Aset % Kode
INDY 8,25 69,33
14 71 150.058.022.500.000 1.817.852.701.500.000 1.260.341.541.500.000 1.817.852.701.500.000 1 1
INTP 7,92 14,92
15 74 2.287.274.000.000 28.863.676.000.000 4.307.169.000.000 28.863.676.000.000 1 4
JSMR 4,10 76,82
16 31 3.250.452.460.000 79.192.772.790.000 60.833.333.269.000 79.192.772.790.000 1 1
KLBF 19,51 16,38
17 82 3.241.186.725.992 16.616.239.416.335 2.722.207.633.646 16.616.239.416.335 1 2
LPKR 2,06 47,40
18 94 1.167.129.000.000 56.772.116.000.000 26.911.822.000.000 56.772.116.000.000 1 1
MNCN 16,04 34,91
19 57 2.415.650.000.000 15.057.291.000.000 5.256.208.000.000 15.057.291.000.000 0 1
PGAS 4,38 49,36
20 59 3.733.151.698.056 85.259.311.570.068 42.083.015.885.376 85.259.311.570.068 1 2
PTBA 27,75 37,24
21 67 6.101.629.000.000 21.987.482.000.000 8.187.497.000.000 21.987.482.000.000 1 1
SMGR 5,61 37,83
22 54 2.746.546.363.000 48.963.502.966.000 18.524.450.664.000 48.963.502.966.000 1 2
TLKM 21,49 43,51
23 71 42.659.000.000.000 198.484.000.000.000 86.354.000.000.000 198.484.000.000.000 1 1
UNTR 12,79 42,21
24 57 10.522.657.000.000 82.262.093.000.000 34.724.168.000.000 82.262.093.000.000 1 1
PWON 8,87 45,24
25 78 2.071.691.771.000 23.358.717.736.000 10.567.227.711.000 23.358.717.736.000 1 3
SMRA 3,69 61,44
26 85 798.948.092.000 21.662.711.991.000 13.308.969.928.000 21.662.711.991.000 1 1
106
LAMPIRAN DATA KEUANGAN 2017
ROA Solvabilitas KAP
No Kode ARL AT
EBIT Total Aset % Total Hutang Total Aset % Kode
27 INCO 58 (311.874.960.000) 29.596.405.332.000 -1,05 4.947.621.216.000 29.596.405.332.000 16,72 1 1
SCMA
33,09 18,20
28 74 1.782.043.501.000 5.385.807.878.000 980.414.618.000 5.385.807.878.000 1 1
29 WIKA 58 1.462.391.358.000 45.683.774.302.000 3,20 31.051.949.689.000 45.683.774.302.000 67,97 1 1
30 WSKT 66 4.620.646.154.705 97.895.760.838.624 4,72 75.140.936.029.129 97.895.760.838.624 76,76 1 1
LPPF
44,15 57,11
31 52 2.396.300.000.000 5.427.426.000.000 3.099.441.000.000 5.427.426.000.000 1 3
32 TBIG 75 907.639.000.000 25.595.785.000.000 3,55 22.410.705.000.000 25.595.785.000.000 87,56 1 2
33 SRIL 74 977.368.191.816 16.161.423.262.824 6,05 10.171.055.447.532 16.161.423.262.824 62,93 1 3
34 HMSP 65 16.894.806.000.000 43.141.063.000.000 39,16 9.028.078.000.000 43.141.063.000.000 20,93 1 2
MYRX
-0,63 30,44
35 155 (63.093.378.721) 10.008.169.293.650 3.046.007.262.427 10.008.169.293.650 1 1
36 BJBR 33 1.631.965.000.000 114.980.168.000.000 1,42 98.820.526.000.000 114.980.168.000.000 85,95 1 1
37 BRPT 79 5.221.453.392.000 49.354.388.544.000 10,58 22.029.440.892.000 49.354.388.544.000 44,64 1 3
SSMS
11,36 57,88
38 74 1.093.697.928.000 9.623.672.614.000 5.570.625.174.000 9.623.672.614.000 1 3
39 LSIP 10,33 16,65
50 1.006.236.000.000 9.744.381.000.000 1.622.216.000.000 9.744.381.000.000 1 3
40 ADHI 46 957.281.629.758 28.332.948.012.950 3,38 22.463.030.586.953 28.332.948.012.950 79,28 0 2
41 UNVR 57 9.371.661.000.000 18.906.413.000.000 49,57 13.733.025.000.000 18.906.413.000.000 72,64 1 1
42 PTPP 51 1.792.261.562.466 41.782.780.915.111 4,29 27.539.670.430.514 41.782.780.915.111 65,91 1 1
107
LAMPIRAN
OUTPUT SPSS
106
1. Uji Normalitas
N 207
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation 17,31819054
Most Extreme Differences Absolute ,053
Positive ,032
Negative -,053
Test Statistic ,053
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
107
2. Uji Multokolonieritas
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,312 ,097 ,080 17,489
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
108
3. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
109
4. Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
a. Median
5. Uji Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ReputasiKAP
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
110
6. Uji Hopotesis MRA
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 ,306a ,093 ,066 17,615
a. Predictors: (Constant), RKAPmodAT, Profit, Solva, AT,
RKAPmodProfit, RKAPmodSolva
ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 6399,135 6 1066,523 3,437 ,003b
Residual 62055,735 200 310,279
Total 68454,870 206
a. Dependent Variable: ARL
b. Predictors: (Constant), RKAPmodAT, Profit, Solva, AT, RKAPmodProfit,
RKAPmodSolva
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 61,931 3,644 16,997 ,000
Solva -,078 ,055 -,221 -1,401 ,163
Profit ,230 ,205 ,168 1,124 ,262
AT -3,820 3,292 -,153 -1,161 ,247
RKAPmodSolva ,042 ,059 ,117 ,709 ,479
RKAPmodProfit ,007 ,215 ,006 ,035 ,972
RKAPmodAT 3,348 3,155 ,166 1,061 ,290
a. Dependent Variable: ARL
111