SKRIPSI
OLEH :
Oleh :
Nama : Veronika Sianturi
NPM : 19510042
ABSTRAK
viii
FACTORS AFFECTING THE AUDIT DELAY IN MANUFACTURING
COMPANIES LISTED ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX) IN
2019-2021
By :
Name : Veronika Sianturi
NPM : 19510042
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of profitability, company size and
solvency on audit delay in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock
Exchange (IDX) for 2019-2021.
The research method used in this study is a quantitative research method
and secondary data collection with documents, namely the authors seek data
directly from financial reports on the Indonesia Stock Exchange (IDX). Data
analysis techniques in this study used Descriptive Statistics, Classical Assumption
Tests, Multiple Linear Regression Analysis Tests and Hypothesis Tests. Data
processing in this study used the SPSS (Statistics Package for the Social Sciences)
software version 20. The number of samples obtained from the data collected
through observation in the year of the study was 126 samples.
The results showed that profitability had a negative and significant effect
on audit delay, but firm size had a positive and significant effect on audit delay,
while solvency had no effect on audit delay. From the results of this study, it is
hoped that further research can add variables that are considered to have an effect
on audit delay, and it is hoped that researchers can use a longer year of observation
in order to get better results and a picture of this study.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas penyertaan dan
Penulisan skripsi ini dibuat untuk memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana Akuntansi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
motivasi dari berbagai pihak yang sangat membantu penulis. Untuk itu dalam
kesempatan ini dengan ketulusan hati penulis ingin mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis, Ayah P. Sianturi dan Ibu R.
Sinaga yang tercinta yang telah memberikan rasa cinta dan kasih sayang
dalam penulisan skripsi ini. Dan seluruh keluarga yakni kakak penulis Eva
Natalina Sianturi, S.Pd dan Anastasia Sianturi, S.Pd beserta adik penulis
Risnawati Sianturi, Delima Sianturi dan Santaida Sianturi yang telah banyak
2. Bapak Dr. Adanan Silaban, S.E., M.Si, Ak, CA selaku Dosen Pembimbing
x
bimbingan, motivasi, saran, serta mengarahkan penulis untuk penyelesaian
skripsi ini.
3. Bapak Dr. Jadongan Sijabat, S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang
4. Ibu Dr. E. Manatap Berliana Lumban Gaol, S.E., M.Si, Ak, CA selaku
5. Bapak Danri Toni Siboro, S.E., M.Si selaku Dosen Penguji II selaku Dosen
6. Bapak Dr. Richard A.M. Napitupulu, S.T., M.T selaku Rektor Universitas
8. Bapak Drs. Juara Simanjuntak, M.Si selaku Wakil Dekan Satu Fakultas
9. Ibu Audrey M. Siahaan, S.E, M.Si, Akt Selaku Wakil Dekan Dua Fakultas
10. Ibu Rimbun C.D. Sidabutar, S.E., M.Si Selaku Wakil Dekan Tiga Fakultas
xi
11. Kepada Sahabat penulis tercinta Sindi Malau, Amd.Si dan Desianna
12. Kepada kumpulan Gerabah tercinta Jhosua Marpaung, Desi Sitorus, Vero
Simanjuntak yang selalu jadi tim hore yang memberikan dukungan dan
Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari segi
materi maupun penulisannya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk menyempurnakan skripsi ini dari semua pihak. Akhir
kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, demi kemajuan
telah diberikan dari semua pihak penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis,
Veronika Sianturi
(19510042)
xii
DAFTAR ISI
xiii
2.7 Kerangka Teoritis dan Pengembangan Hipotesis ........................................ 15
2.7.1 Kerangka Teoritis ................................................................................. 15
2.7.2 Pengembangan Hipotesis ...................................................................... 16
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 20
3.1 Desain Penelitian ......................................................................................... 20
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................. 20
3.2.1 Populasi................................................................................................. 20
3.2.2 Sampel Penelitian ................................................................................. 21
3.3 Data dan Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 22
3.3.1 Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 22
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 22
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .......................................... 22
3.4.1 Variabel Dependen ............................................................................... 23
3.4.2 Variabel Independen ............................................................................. 23
3.5 Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis .................................................... 26
3.5.1 Statistik Deskriptif ................................................................................ 27
3.5.2 Uji Asumsi Klasik................................................................................. 27
3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda ......................................................... 29
3.5.4 Uji Parsial (Uji t)................................................................................... 30
3.5.5 Koefisien Determinasi (R²) .................................................................. 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 32
4.1 Hasil dan Gambaran Umum Penelitian ....................................................... 32
4.2 Analisis Data ............................................................................................... 32
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif .................................................................. 33
4.2.2 Uji Asumsi Klasik................................................................................. 34
4.2.3 Analisis Regresi Liner Berganda .......................................................... 37
4.2.4 Uji Hipotesis ......................................................................................... 39
4.3 Pembahasan Penelitian ........................................................................... 41
4.3.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay .................................... 41
xiv
4.3.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay ........................... 42
4.3.3 Pengaruh Solvabilitas Terhadap Audit Delay ....................................... 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 44
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 44
5.2 Saran ............................................................................................................ 45
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 46
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
permintaan akan audit laporan keuangan. Setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa
(annual report) kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Laporan keuangan merupakan
salah satu sumber informasi untuk membuat keputusan ekonomi (Siallagan, 2020).
keuangan yang berkualitas. Laporan keuangan yang baik juga harus memenuhi
beberapa syarat seperti andal, akurat dan salah satunya adalah ketepatan waktu.
auditor harus bekerja secara efisien tanpa mengabaikan keandalan informasi yang
dihasilkan dalam laporan keuangan, Abdillah (Adhika Wijasari & Ary Wirajaya,
1
2
wajib menyampaikan laporan tahunan kepada OJK (Otoritas Jasa Keuangan) paling
lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan.
tidak akan mengurangi jumlah perusahaan go public yang masih sering sekali
BAPEPAM. Terbukti dari catatan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menyatakan
batas waktu yang ditentukan, yakni 30 juli 2020. Otoritas bursa telah memberikan
peringatan tertulis III dan denda sebesar Rp 150 juta kepada perusahaan-perusahaan
tersebut CNN Indonesia (Indonesia, 2020). Selain itu, permasalahan yang lebih
parah lagi yang terjadi, dimana Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan 91
perusahaan yang belum menyerahkan laporan keuangan audit untuk periode tahun
buku yang berakhir 31 Desember 2021. Dapat diketahui dari catatan Bursa Efek
menyebabkan kerugian yaitu membayar sejumlah denda yang telah ditentukan oleh
(timeliness) dan lamanya penyelesaian audit (audit delay) sebagai tolak ukur
perusahaan.
3
Audit delay menjadi salah satu faktor penting dalam pengambilan keputusan
delay akan memberikan sinyal kepada para investor untuk melanjutkan atau
manajemen perusahaan antara perusahaan yang berskala besar, menengah dan kecil
solvabilitas tinggi akan berdampak timbulnya risiko kerugian lebih besar, tetapi
juga ada kesempatan mendapat laba juga besar. Sebaliknya jika perusahaan
memiliki rasio solvabilitas lebih rendah tentu mempunyai risiko kerugian lebih
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan (Fanny et al., 2019) dan (Ariyanti
& Sapari, 2017) menyatakan profitabilitas berpengaruh positif terhadap audit delay,
sedangkan Penelitian (Indra Kurniawan & Laksito, 2015) dan (Zebriyanti, Devi
delay. Hasil penelitian terdahulu yang diperoleh (Nur Aditya, 2014) dan (Nuur et
delay, sedangkan hasil penelitian (Sibarani, 2022) dan (Apriyana & Rahmawati,
delay dan berdasarkan penelitian (Chairani et al., 2019) dan (Yanasari et al., 2021)
menurut penelitian (Safawi & Sulistyani, 2019) dan (Saraswati & Herawaty, 2019)
adalah karena perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terdiri
dari berbagai sub sektor industri sehingga dapat mencerminkan reaksi pasar modal
pengelolaan modal dan aktiva yang baik sehingga menghasilkan profit yang besar
untuk memberikan kembalian investasi yang besar pula sehingga dapat menarik
penting terutama bagi pengguna informasi keuangan itu sendiri dalam memprediksi
dan mengambil keputusan dan juga penulis tertarik dalam mengkaji hubungan
antara profitabilitas, ukuran perusahaan dan solvabilitas dengan audit delay yang
dilakukan perusahaan. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik dalam melakukan
delay.
dapat dijadikan sebagai salah satu bahan acuan, bahan diskusi, bahan
Indonesia.
laporan keuangan secara tepat waktu sehingga tidak terjadi audit delay
yang berkepanjangan.
LANDASAN TEORI
agen (Ariyanti & Sapari, 2017). Indikasi audit delay bagi pihak perusahaan adalah
audit delay dan semakin sering audit delay terjadi maka akan semakin besar pula
keuangan yang telah diaudit oleh auditor secara tepat waktu merupakan salah satu
Menurut Donabella (Zebriyanti, Devi Eka, 2016) Audit delay adalah selisih
waktu antara akhir tahun laporan keuangan dengan tanggal penyelesaian proses
7
8
Lamanya audit ini dihitung dari selisih tanggal laporan keuangan tahunan
perusahaan yaitu mulai tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal yang tertera
pada laporan auditor independen. Audit delay merupakan senjang waktu audit, yaitu
waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk menghasilkan laporan audit atas kerja
laporan keuangan suatu perusahaan. Senjang waktu audit ini dihitung dari selisih
tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan sampai dengan tanggal laporan audit
Menurut (Zulaikha, 2022) Audit delay adalah lamanya hari yang dibutuhkan
pada saat dibutuhkan. Waktu antara tanggal laporan keuangan dan laporan audit
Informasi yang sebenarnya bernilai tinggi dapat menjadi tidak relevan jika tidak
modal. Informasi laba yang dihasilkan perusahaan dijadikan sebagai salah satu
menyebabkan kenaikan atau penurunan harga saham. Oleh karena itu, laporan
keuangan memiliki manfaat yang sangat penting dalam proses pengukuran dan
2.3 Profitabilitas
ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Inti
dari penggunaan rasio ini adalah untuk menunjukkan efisiensi suatu perusahaan.
menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset dan ekuitas dalam
berisi kabar baik. Maka, Perusahaan yang mempunyai tingkat profitabilitas yang
tinggi yang mana merupakan good news bagi perusahaan, memiliki insentif untuk
penyampaian laporan keuangan dan akan cenderung mengalami audit delay yang
lebih pendek. Begitu juga, perusahaan yang mengalami kerugian akan cenderung
10
lebih hati-hati dalam melakukan proses audit sehingga meminta auditor untuk
besar atau perusahaan kecil dengan berbagai cara, antara lain dinyatakan dalam total
asset, total penjualan, nilai pasar saham, dan lain-lain. Ukuran perusahaan adalah
besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat dinyatakan dengan total aktiva. Ukuran
perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan.
Ukuran perusahaan diukur berdasarkan total assets atau total aktiva yang dimiliki
oleh setiap perusahaan sampel dan digunakan sebagai tolok ukur skala perusahaan.
Ukuran perusahaan merupakan nilai rata-rata dari total penjualan bersih selama satu
tahun sampai beberapa periode tertentu sesuai yang ingin dihitung. Dalam hal ini,
penjualan lebih besar dari biaya variabel dan tetap (fixed cost) dengan biaya-biaya
tersebut dapat menghasilkan jumlah laba dan profit sebelum pajak yang banyak.
biaya variabel dan biaya tetap. Ukuran perusahaan akan menyebabkan audit delay
yang panjang. Hal ini didasari dengan asumsi bahwa perusahaan yang besar akan
lebih kompleks sehingga auditor harus mengambil sampel yang lebih banyak
sehingga akan membutuhkan waktu yang lebih banyak dan akan membutuhkan
waktu yang lebih lama untuk mendapat bukti yang mendukung pendapat yang akan
diberikan.
11
a. Perusahaan Besar
besar dari Rp 10 Milyar, termasuk tanah dan bangunan dan memiliki hasil
b. Perusahaan Menengah
lebih besar dari Rp1-10 Milyar, termasuk tanah dan bangunan dan memiliki
hasil penjualan lebih besar dari Rp 1 Milyar dan kurang dari Rp 50 Milyar
pertahun.
c. Perusaaan Kecil
banyak Rp 200 Juta, tidak termasuk tanah dan bangunan dan memiliki hasil
2.5 Solvabilitas
dibiayai dengan utang. Pada saat perusahaan memiliki jumlah proporsi hutang yang
lebih banyak daripada jumlah ekuitas, maka auditor akan memerlukan waktu yang
prosedur audit akun hutang serta penemuan bukti-bukti audit yang lebih kompleks
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
Penelitian
1 Safira Faktor-faktor Variabel Ukuran Perusahaan
Oktavilia & yang dependen : berpengaruh terhadap
Muslimin, Mempengaruhi Audit Delay audit delay
(2021) Audit Delay Pada Variabel ROA berpengaruh
Perusahaan Independen : terhadap audit delay
Manufaktur yang Ukuran Ukuran KAP tidak
Terdaftar di BEI Perusahaan berpengaruh terhadap
ROA audit delay
Ukuran KAP
2 Ariyanti & Faktor-faktor Variabel Profitabilitas
Sapari yang dependen : berpengaruh positif
(2017) Berpengaruh audit delay terhadap audit delay
Terhadap Audit Variabel Leverage
delay Pada independen : berpengaruh positif
Perusahaan total aset terhadap audit delay
Liquid 45 profitabilitas opini auditor
leverage, berpengaruh positif
opini auditor terhadap audit delay
ukuran KAP. Total aset
berpengaruh negatif
terhadap audit delay
Ukuran KAP
berpengaruh negatif
terhadap audit delay.
Bursa Efek
Indonesia Periode
2015-2017)
7 Al., (2015) Analisis Faktor Variabel Profitabilitas
yang dependen : berpengaruh negatif
Mempengaruhi audit delay terhadap audit delay
Audit Delay pada Variabel Ukuran perusahaan
Perusahaan independen: berpengaruh negatif
Manufaktur Profitabilitas, terhadap audit delay
Subsektor Solvabilitas, Ukuran kantor
Farmasi yang Kompleksitas akuntan publik
Terdaftar di BEI operasi berpengaruh negatif
(2015-2020) perusahaan, terhadap audit delay
Ukuran Komite audit
perusahaan, berpengaruh negatif
Ukuran kantor terhadap audit delay
akuntan publik, Opini audit
Komite audit berpengaruh negatif
Opini audit. terhadap audit delay
Solvabilitas
berpengaruh positif
terhadap audit delay
Kompleksitas operasi
perusahaan
berpengaruh positif
terhadap audit delay.
Kerangka teoritis adalah abstarksi dari hasil pemikiran dan acuan yang pada
Solvabilitas.
Profitabilitas
(X1)
Solvabilitas
(X3)
Keterangan :
Variabel Independen :
1. X1 : Profitabilitas
2. X2 : Ukuran Perusahaan
3. X3 : Solvabilitas
keuntungan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profit merupakan berita baik
berisi berita baik. Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang lebih tinggi
dimana memiliki kinerja perusahaan yang bagus dengan menghasilkan laba yang
menghabiskan waktu lebih lama dan memperpanjang proses audit (Adhika Wijasari
& Ary Wirajaya, 2021). Hipotesis ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
(Zebriyanti, Devi Eka, 2016) dan (Indra Kurniawan & Laksito, 2015) yang
karena itu penelitian ini diduga Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit
cepat dari pada perusahaan kecil. Karena perusahaan yang berskala besar cenderung
diberikan insentif dalam menangani masalah audit delay. Hal ini dikarenakan
juga pengawas permodalan. Auditor dalam mengaudit perusahaan dengan aset yang
lebih besar akan menjadikan waktu auditnya lebih panjang. Hal ini dikarenakan
dalam menafsirkan segala aset perusahaan yang lebih besar akan membutuhkan
waktu yang lebih lama dibanding dengan menghitung aset perusahaan dengan aset
total asset lebih kecil, hal ini dikarenakan jumlah sampel yang harus diambil
semakin besar dan semakin banyak prosedur audit yang harus ditempuh. Hipotesis
ini didukung oleh penelitian (Nuur et al., 2017) dan (Nur Aditya, 2014) yang
delay. Oleh karena itu penelitian ini diduga Ukuran Perusahaan berpengaruh positif
terhadap audit delay. Maka dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:
aktiva (total asset) dengan jumlah utang (baik jangka pendek maupun jangka
2022) dan (Fanny et al., 2019) yang menyimpulkan bahwa Solvabilitas berpengaruh
positif terhadap audit delay. Oleh karena itu penelitian ini diduga Solvabilitas
berpengaruh positif terhadap audit delay. Maka dari uraian di atas dirumuskan
METODE PENELITIAN
dan termasuk studi kausal. Dalam studi kausal, peneliti tertarik untuk
menjelaskan satu atau lebih banyak faktor yang menyebabkan masalah. Desain
3.2.1 Populasi
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
20
21
situs www.idx.co.id
Perusahaan yang terdiri dari beberapa sektor diantaranya Sektor barang konsumsi,
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik mirip dengan
populasi itu sendiri. Sampel yaitu sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh suatu populasi. Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif karena
mengacu pada perhitungan data berupa angka. Dan sumber data dalam penelitian
ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia
yaitu www.idx.co.id. Data yang dimaksud adalah laporan tahunan (annual report)
dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-
2021 yang memuat secara lengkap informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.
data-data penelitian. Adapun Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
atau hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang terkait yaitu faktor-faktor
Definisi Operasional adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk
gagasan dan atau obyek tertentu serta hubungannya dengan masalah atau peluang
bisnis.
23
variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
penelitian ini variabel dependennya adalah Audit Delay, yaitu lamanya waktu
penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal
Audit Delay diukur dengan menghitung berapa jarak antara penutupan tahun buku
variabel yang dapat menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain dan mempunyai
hubungan positif maupun negatif bagi variabel dependen. Variabel independen atau
3.4.2.1 Profitabilitas
(ROA) yang dihitung berdasarkan laba bersih dibagi dengan total aset.
tingkat skala yang dapat dihitung dengan tingkat total aset dan penjualan yang dapat
kelebihan dalam sumber dana yang diperoleh untuk membiayai investasinya dalam
memperoleh laba.
diperiksa oleh Kantor Akuntan Publik dan dihitung menggunakan total aset yang
dimiliki perusahaan atau total aset perusahaan klien yang tercantum pada laporan
keuangan perusahaan akhir periode yang telah diaudit menggunakan log size.
3.4.2.3 Solvabilitas
hutangnya (baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang) dari harta
rasio leverage yaitu jumlah proporsi hutang yang dimiliki oleh perusahaan.
Perusahaan yang memiliki tingkat rasio yang tinggi maka tingkat resiko yang akan
ditanggung oleh perusahaan akan tinggi pula. Rasio solvabilitas dikatakan baik
apabila total modal yang dimiliki lebih besar daripada tingkat kewajiban atau utang
yang harus dipenuhi. Semakin kecil tingkatan solvabilitas maka audit delay akan
semakin singkat dan semakin besar tingkatan solvabilitas maka audit delay yang
dilakukan oleh auditor menjadi lebih lama. Rasio Solvabilitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER). Adapun rumus perhitungan DER
dalamnya
Audit Delay (Y) audit delay adalah selisih waktu Audit Delay Rasio
Donabella antara akhir tahun laporan = Tanggal laporan audit –
baru. Analisis data adalah mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola,
kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
27
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Sama halnya dengan
teknik analisis data kulitatif, pada analisis data kuantitatif terdapat beberapa
jenisnya, yakni analisis data kuantitatif deskriptif dan analisis data kuantitatif
inferensial.
berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis ini bertujuan untuk memberikan
gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari nilai minimum,
maksimum, nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi, (Pradiva & Adi, 2021).
Uji pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik.
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah data-data yang digunakan dalam regresi
layak atau tidak untuk digunakan. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji
normal atau tidak. Model regresi yang tepat adalah model yang memiliki nilai
residual yang terdistribusi normal. Jadi uji normalitas tidak hanya dilakukan pada
masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Dalam penelitian ini untuk
Smirnov Test (K-S) yaitu jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka data
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Alat
variance inflation factor (VIF) yaitu apabila nilai VIF < 10, maka artinya tidak
terjadi multikolinieritas. Sebaliknya, Jika nilai VIF > 10,00 maka artinya terjadi
Dalam pengertian regresi diperlukan diuji mengenai sama atau tidaknya varian
dari residual dan observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya
memiliki varian sama dapat dikatakan Homokedastisitas dan jika variannya tidak
dengan absolute residual sebagai variabel depeneden. Dalam hal ini residual adalah
selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi, sedangkan absolute adalah nilai
menunjukkan bahwa jika setiap variabel independen memiliki sig > 0,05 maka tidak
periode t-1 (sebelumnya) dalam model regresi linier. Jika terjadi korelasi, maka
dengan uji autokorelasi Durbin Watson (DW), dimana hasil pengujian ditentukan
autokorelasi
Y= a+b1X1+b2X2+b3X3+e
Keterangan:
Y = Audit Delay
A = Konstanta
B = Koefisien Regresi
X1 = Profitabilitas
30
X2 = Ukuran Perusahaan
X3 = Solvabilitas
(X3) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu audit delay (Y). Jika
tingkat probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan variabel
1. Apabila t hitung > t tabel dan tingkat signifikasi < 0,05 maka
variabel dependen.
2. Apabila t hitung < t tabel dan tingkat signifikasi > 0,05 maka
koefisien determinasi ini adalah 0 (nol) sampai dengan 1 (satu). Nilai R2 yang
31
semakin mendekati 0 (nol) memiliki arti bahwa variabel independen sangat terbatas
Berdasarkan data yang diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia, dapat diketahui
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari analisis
statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi liner berganda dan uji
hipotesis. Uji asumsi klasik terdiri atas uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
autokorelasi dan uji heterokedastisitas. Sedangkan uji hipotesis terdiri atas uji
32
33
sampel penelitian yang meliputi jumlah sampel (N), rata-rata sampel (mean), nilai
Tabel 4.1
Statistik Deskripsi Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa jumlah data penelitian ada
sebanyak 126 data. Hasil uji statistik deskriptif dapat diperoleh dari hasil statistik
ROA memiliki nilai minimum sebesar 0.00 dan nilai maksimum 0,22 dengan rata-
rata sebesar 0,0367. Variabel Ukuran Perusahaan yang diukur dengan Log(Total
Aset) memiliki nilai minimum 26.14 dan nilai maksimum sebesar 79.81 dengan
rata-rata sebesar 33.5336. Variabel Solvabilitas yang diukur dengan DER memiliki
nilai minimum sebesar 0,07 dan nilai maksimum sebesar 6,06 dengan nilai rata-rata
sebesar 0,9779. Sedangkan Variabel Audit Delay diukur dengan Tanggal Laporan
Audit – Tanggal Tutup Buku Laporan Keuangan, memiliki nilai minimum yaitu 33
hari dan nilai maksimum yaitu 89 hari dengan nilai rata-rata 65,7937 hari.
34
koefisien Asymp.Sig (2-tailed) pada output kolmogorov-smirnov test > (lebih besar)
dari alpha yang ditentukan yaitu 5% (0,05), maka data tersebut terdistribusi normal.
Tabel 4.2
Uji Normalitas
Dari tabel 4.2 di atas diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,176.
regresi ditemukan adanya hubungan antar variabel independen. Model regresi yang
35
baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Alat statistik yang
Tabel 4.3
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta T Sig. e VIF
(Constant) 175.521 93.138 1.885 .062
ROA - 86.387 33.382 -.227 -2.588 .011 .985 1.015
LN_Aset 7.991 6.885 .101 1.161 .248 .992 1.008
DER 1.624 1.269 .112 1.280 .203 .991 1.009
Sumber : Hasil Pengujian SPSS
Berdasarkan hasil pengujian multikolinieritas pada tabel 4.3 diperoleh VIF dan nilai
a. Variabel profitabilitas memiliki nilai tolerance 0,985 > 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,015
b. Variabel ukuran perusahan memiliki nilai tolerance 0,992 > 0,1 dan nilai VIF sebesar
c. Variabel solvabilitas memiliki nilai tolerance 0,991 > 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,009
Dalam pengertian regresi berganda diperlukan diuji mengenai sama atau tidaknya
varian dari residual dan observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya
36
memiliki varian yang sama dapat dikatakan Homokedastisitas dan jika variannya tidak sama
atau berbeda disebut Heteroskedastisitas. Pengujian ini dapat dilakukan dengan metode glesjer
yaitu meregresi masing-masing variabel independen dengan absolute residual sebagai variabel
independen.
Tabel 4.4
Uji Heterokedasitisitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 2.295 .840 2.733 .007
ROA -.258 .301 -.076 -.857 .393
LN_Aset .158 .062 .226 2.552 .417
DER .009 .011 .067 .755 .452
Sumber : Hasil Pengujian SPSS
Dari tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa tidak ada satupun variabel independen yang
variabel independennya memiliki signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5%. Maka dapat
regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik yaitu bebas dari
autokorelasi. Cara mengetahui apakah terjadi autokorelasi atau tidak adalah dengan
melihat nilai Durbin Watson (D-W). Pada penelitian ini pengujian autokorelasi
Tabel 4.5
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson
Square the Estimate
1 .243a .059 .036 9.47183 2.074
Sumber : Data diolah SPSS Versi 20
Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson adalah
2,074. Nilai tersebut lebih besar dari dU (1,7582) dan lebih kecil dari 4 - dU (4 –
1,7582 = 2,2418).
Tabel 4.6
Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 175.521 42.844 4.097 .000
ROA -86.387 15.356 -.437 -5.626 .039
Log(Total
7.991 3.167 .195 2.523 .000
Aset)
DER 1.624 .584 .215 1.368 .062
Sumber : Hasil Pengujian SPSS
38
1. Konstanta = 175,521
2. Profitabilitas = 86,387
4. Solvabilitas = 1,624
independen diasumsikan bernilai nol, maka nilai audit delay akan sebesar
136,327.
sebesar 7,991 hari dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai nol.
variabel – variabel independenya. Tingkat signifikan ini digunakan sebesar 5%. Uji
Tabel 4.7
Uji Parsial
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 175.521 42.844 4.097 .000
ROA -86.387 15.356 -.437 -5.626 .039
Log(Total
7.991 3.167 .195 2.523 .000
Aset)
DER 1.624 .584 .215 1.368 .062
Sumber : Hasil Pengujian SPSS
Nilai ttabel pada α = 0,05 dengan df : n – (k+1); 126-(3+1) = 122 uji dua arah
1. Variabel profitabilitas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,039 < 0,05 dan nilai
t-hitung sebesar 5,626 > t-tabel 1,657. Hasil perhitungan tersebut menyatakan
2. Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05
dan nilai t-hitung sebesar 2,523 > t-tabel 1,657. Hasil perhitungan tersebut
3. Variabel solvabilitas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,062 > 0,05 dan nilai
t-hitung sebesar 1,368 < t-tabel 1,657. Hasil perhitungan tersebut menyatakan
adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel – variabel
Tabel 4.8
Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 .525a .275 .257 6.05709
Hasil : Pengujian SPSS
D = R2 X 100 %
D = 0,257 X 100%
= 25.7 %
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa nilai R square sebesar
0,257 yang berarti 25,7% dan hal ini menyatakan bahwa variabel profitabilitas,
delay. Selanjutnya selisih 100% - 25,7% = 74,3% adalah variabel lain yang tidak
profitabilitas adalah ditemukan nilai t hitung sebesar 5,626 dan nilai signifikansi
0,039. Sehingga dapat dihitung bahwa nilai t hitung > t tabel (5,626 > 1,657) dan
nilai signifikansi 0,039 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan H1 yang menyatakan bahwa
diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa perusahaan yang memiliki tingkat
karena hal tersebut merupakan berita baik (goodnews) bagi investor dan pihak-
pihak lainnya. Sehingga semakin besar profitabilitas suatu perusahaan maka audit
Hal tersebut sejalan dengan teori sebelumnya yaitu menurut (Ariyanti &
Sapari, 2017) Perusahaan yang mendapatkan laba tidak mempunyai alasan untuk
menunda penerbitan laporan keuangan auditan karena hal tersebut merupakan good
ukuran perusahaan adalah ditemukan nilai t hitung sebesar 2,523 dan nilai
signifikansi sebesar 0,000 . Sehingga dapat dihitung bahwa nilai t hitung > t tabel
(2,523 > 1,657) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan hipotesis
terhadap audit delay adalah diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa perusahaan yang mempunyai
total asset yang lebih besar akan menyelesaikan auditnya lebih lama dibandingkan
dengan perusahaan yang mempunyai total asset lebih kecil, hal ini dikarenakan
jumlah sampel yang harus diambil akan semakin besar dan semakin banyak
prosedur audit yang harus ditempuh. Sehingga semakin besar ukuran perusahaan
solvabilitas adalah ditemukan nilai t hitung sebesar 1,368 dan nilai signifikansi
sebesar 0,062 . Sehingga dapat dihitung bahwa nilai t hitung < t tabel (1,368 <
1,657) dan nilai signifikansi 0,062 > 0,05. Jadi dapat disimpulkan hipotesis yang
adalah ditolak. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yakni
43
(Cahyati & Anita, 2019) yang menyatakan bahwa solvabilitas tidak berpengaruh
terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan dengan total utang yang besar
maupun total utang yang kecil, auditor akan tetap melaksanakan pengauditan dan
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka
dengan nilai signifikansi 0,039 dan nilai t hitung > t tabel (5,626 >
delay dengan nilai signifikansi 0,000 dan nilai t hitung > t tabel (2,523
> 1,657). Maka dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
signifikansi 0,062 > 0,05 dan nilai t hitung < t tabel (1,368 < 1,657).
ke 3 (H3) ditolak.
44
45
5.2 Saran
berikut :
delay.
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti, R., & Sapari. (2017). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit
Delay Pada Perusahaan Liquid 45. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 6(8), 1–
24.
Cahyati, A. D., & Anita, A. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Dan Opini
Auditor Terhadap Audit Delay Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel
Pemoderasi. Jurnal Penelitian Teori & Terapan Akuntansi (PETA), 4(2), 106–
127.
Chairani, S., Reza Hanafi Lubis SE, M. S., & Debbi Chyntia Ovami, S.Pd, M. S.
(2019). Pengaruh Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan LQ 45. Jurnal Akuntansi
Dan Pembelajaran, 8(2), 44–50.
Fanny, D. R., Septiyanti, R., & Sukmasari, D. (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan,
24(1), 15–22.
Indonesia, C. (2020). Belum Setor Lapkeu 2019, 30 Emiten Didenda BEI Rp. 150
Juta. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200813143150-92-
535339/belum-setor-lapkeu-2019-30-emiten-didenda-bei-rp150-juta
Nuur, M., Thoha, F., & Si, M. (2017). Pengaruh Financial Distress , Leverage ,
Komite Audit Dan Ukuran Perusahaan Terhadap ( Studi Empiris Pada
Perusahaan Sektor Perdagangan Jasa Dan Investasi Subsektor Perdagangan
Eceran Yang Terdafar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017 ).
Pradipta, S. A., Cahyono, Y. T., & MM, A. (2018). Analisis Faktor-faktor yang
Berpengaruh Terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit
Delay)(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di ….
http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/59547%0Ahttp://eprints.ums.ac.id/59547/13
48
/NASPUB.pdf
Purwanti Teti. (2022). BEI Beri Sanksi 91 Emiten yang Belum Setor Lapkeu Tahun
2021. CNBC Indonesia.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20220513084151-17-338687/bei-
beri-sanksi-91-emiten-yang-belum-setor-lapkeu-tahun-2021
Safawi, U. F., & Sulistyani, L. (2019). Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Audit
Delay Pada Perusahaan LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia. AKTUAL : Jurnal
Akuntansi Dan Keuangan, 4(1), 1–12.
Saraswati, R., & Herawaty, V. (2019). Pengaruh Opini Audit, Penggantian Auditor,
Profitabilitas, Solvabilitas Dan Likuiditas Terhadap Audit Report Delay
Dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Moderasi (Studi Empiris Pada
Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2016 – 20.
Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan, 1–7.
Sibarani, I. (2022). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan dan Laba Rugi
Terhadap Audit Delay. Co-Value : Jurnal Ekonomi, Koperasi, Dan
Kewirausahaan, 13(1), 29–37.
Sumber : www.idx.com