Anda di halaman 1dari 70

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP

AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG


TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN
2019-2021

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak)

OLEH :

Nama : Veronika Sianturi


NPM : 19510042
Program Studi : Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN
2023
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT DELAY PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI) TAHUN 2019-2021

Oleh :
Nama : Veronika Sianturi
NPM : 19510042

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, ukuran


perusahaan dan solvabilitas terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2019-2021.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kuantitatif dan pengumpulan data sekunder dengan dokumen yaitu
penulis mencari data langsung dari laporan keuangan yang ada di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Statistik
Deskriptif, Uji Asumsi Klasik, Uji Analisis Regresi Linier Berganda dan Uji
Hipotesis. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program software
SPSS (Statistic Package for the Social Sciens) versi 20. Adapun jumlah sampel
yang diperoleh dari data yang dikumpulkan melalui observasi tahun penelitian
adalah sebanyak 126 sampel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap audit delay, tetapi ukuran perusahaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap audit delay, sedangkan solvabilitas tidak berpengaruh terhadap
audit delay. Dari hasil penelitian ini, diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat
menambah variabel yang dianggap berpengaruh terhadap audit delay, serta
diharapkan peneliti dapat menggunakan tahun pengamatan yang lebih panjang agar
mendapatkan hasil dan gambaran yang lebih baik dari penelitian ini.

Kata Kunci : Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, Audit Delay

viii
FACTORS AFFECTING THE AUDIT DELAY IN MANUFACTURING
COMPANIES LISTED ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX) IN
2019-2021
By :
Name : Veronika Sianturi
NPM : 19510042

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of profitability, company size and
solvency on audit delay in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock
Exchange (IDX) for 2019-2021.
The research method used in this study is a quantitative research method
and secondary data collection with documents, namely the authors seek data
directly from financial reports on the Indonesia Stock Exchange (IDX). Data
analysis techniques in this study used Descriptive Statistics, Classical Assumption
Tests, Multiple Linear Regression Analysis Tests and Hypothesis Tests. Data
processing in this study used the SPSS (Statistics Package for the Social Sciences)
software version 20. The number of samples obtained from the data collected
through observation in the year of the study was 126 samples.
The results showed that profitability had a negative and significant effect
on audit delay, but firm size had a positive and significant effect on audit delay,
while solvency had no effect on audit delay. From the results of this study, it is
hoped that further research can add variables that are considered to have an effect
on audit delay, and it is hoped that researchers can use a longer year of observation
in order to get better results and a picture of this study.

Keyword : Profitability, Company Size, Solvency, Audit Delay

ix
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas penyertaan dan

perlindunganNya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul

“Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2019-2021.

Penulisan skripsi ini dibuat untuk memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar

Sarjana Akuntansi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas HKBP Nommensen Medan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dan

motivasi dari berbagai pihak yang sangat membantu penulis. Untuk itu dalam

kesempatan ini dengan ketulusan hati penulis ingin mengucapkan banyak terima

kasih kepada :

1. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis, Ayah P. Sianturi dan Ibu R.

Sinaga yang tercinta yang telah memberikan rasa cinta dan kasih sayang

serta mendidik dan mendukung penulis dalam dunia pendidikan terlebih

dalam penulisan skripsi ini. Dan seluruh keluarga yakni kakak penulis Eva

Natalina Sianturi, S.Pd dan Anastasia Sianturi, S.Pd beserta adik penulis

Risnawati Sianturi, Delima Sianturi dan Santaida Sianturi yang telah banyak

memberikan dukungan dan mendoakan penulis dalam penulisan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Adanan Silaban, S.E., M.Si, Ak, CA selaku Dosen Pembimbing

I yang telah memberikan waktunya kepada penulis dalam memberikan

x
bimbingan, motivasi, saran, serta mengarahkan penulis untuk penyelesaian

skripsi ini.

3. Bapak Dr. Jadongan Sijabat, S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang

telah memberikan waktunya dalam memberikan bimbingan, motivasi, saran

dan mengarahkan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Ibu Dr. E. Manatap Berliana Lumban Gaol, S.E., M.Si, Ak, CA selaku

Dosen Penguji I sekaligus Ketua Prodi Akuntansi Universitas HKBP

Nommensen Medan yang telah memberikan saran dan masukan di dalam

penyempurnaan penulisan skripsi ini.

5. Bapak Danri Toni Siboro, S.E., M.Si selaku Dosen Penguji II selaku Dosen

Penguji II yang telah memberikan saran dan masukan di dalam

penyempurnaa penulisan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Richard A.M. Napitupulu, S.T., M.T selaku Rektor Universitas

HKBP Nommensen Medan.

7. Bapak Dr. E. Hamonangan Siallagan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas HKBP Nommensen Medan.

8. Bapak Drs. Juara Simanjuntak, M.Si selaku Wakil Dekan Satu Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas HKBP Nommensen Medan.

9. Ibu Audrey M. Siahaan, S.E, M.Si, Akt Selaku Wakil Dekan Dua Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas HKBP Nommensen Medan.

10. Ibu Rimbun C.D. Sidabutar, S.E., M.Si Selaku Wakil Dekan Tiga Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas HKBP Nommensen Medan.

xi
11. Kepada Sahabat penulis tercinta Sindi Malau, Amd.Si dan Desianna

Lumban Gaol yang selalu menyemangati dan memberikan dukungan

kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

12. Kepada kumpulan Gerabah tercinta Jhosua Marpaung, Desi Sitorus, Vero

Purba, Revi Siburian, Vera Sirumpea, Afrina Siburian dan Mastini

Simanjuntak yang selalu jadi tim hore yang memberikan dukungan dan

semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari segi

materi maupun penulisannya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan

saran yang membangun untuk menyempurnakan skripsi ini dari semua pihak. Akhir

kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, demi kemajuan

perkembangan dalam bidang pendidikan di masa mendatang. Atas perhatian yang

telah diberikan dari semua pihak penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, sekian dan terima kasih.

Shalom, Tuhan Yesus Memberkati.

Penulis,

Veronika Sianturi
(19510042)

xii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI………………………………….i


LEMBAR PERSETUJUAN LULUS UJIAN MEJA HIJAU………………….ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………….…..iii
SURAT PERNYATAAN BEBAS DARI PLAGIARISME…………………...iv
BERITA ACARA PEMBIMBINGAN………………………………………….v
BERITA ACARA PERSETUJUAN REVISI MEJA HIJAU………………...vi
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6
1.4.1 Manfaat Teoritis ...................................................................................... 6
1.4.2 Manfaat Praktis ....................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 7
2.1. Teori keagenan (Agency theory)................................................................... 7
2.2 Audit Delay ................................................................................................... 7
2.3 Profitabilitas .................................................................................................. 9
2.4 Ukuran Perusahaan ...................................................................................... 10
2.5 Solvabilitas .................................................................................................. 11
2.6 Telaah Penelitian Terdahulu ........................................................................ 12

xiii
2.7 Kerangka Teoritis dan Pengembangan Hipotesis ........................................ 15
2.7.1 Kerangka Teoritis ................................................................................. 15
2.7.2 Pengembangan Hipotesis ...................................................................... 16
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 20
3.1 Desain Penelitian ......................................................................................... 20
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................. 20
3.2.1 Populasi................................................................................................. 20
3.2.2 Sampel Penelitian ................................................................................. 21
3.3 Data dan Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 22
3.3.1 Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 22
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 22
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .......................................... 22
3.4.1 Variabel Dependen ............................................................................... 23
3.4.2 Variabel Independen ............................................................................. 23
3.5 Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis .................................................... 26
3.5.1 Statistik Deskriptif ................................................................................ 27
3.5.2 Uji Asumsi Klasik................................................................................. 27
3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda ......................................................... 29
3.5.4 Uji Parsial (Uji t)................................................................................... 30
3.5.5 Koefisien Determinasi (R²) .................................................................. 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 32
4.1 Hasil dan Gambaran Umum Penelitian ....................................................... 32
4.2 Analisis Data ............................................................................................... 32
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif .................................................................. 33
4.2.2 Uji Asumsi Klasik................................................................................. 34
4.2.3 Analisis Regresi Liner Berganda .......................................................... 37
4.2.4 Uji Hipotesis ......................................................................................... 39
4.3 Pembahasan Penelitian ........................................................................... 41
4.3.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay .................................... 41

xiv
4.3.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay ........................... 42
4.3.3 Pengaruh Solvabilitas Terhadap Audit Delay ....................................... 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 44
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 44
5.2 Saran ............................................................................................................ 45
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 46

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu…………………………………………………..13


Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel…………………….…27

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian………..……..………….........33


Tabel 4.2 Uji Normalitas……………………………………………………........34
Tabel 4.3 Uji Multikolinieritas……………………………………………...…...35
Tabel 4.4 Uji Heterokedasitisitas………………………………….…………….36
Tabel 4.5 Uji Autokorelasi………………………………………………………37

Tabel 4.6 Regresi Linier Berganda……………………………………………...37


Tabel 4.7 Uji Parsial…………………………………………………………….39
Tabel 4.8 Uji Koefisien Determinasi…………………………...…………….....40

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teoritis………………………………………………...16

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Sampel Perusahaan Manufaktur………………………...50

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan pasar modal di Indonesia mengakibatkan peningkatan

permintaan akan audit laporan keuangan. Setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia setiap tahun diwajibkan untuk menyampaikan laporan tahunan

(annual report) kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Laporan keuangan merupakan

salah satu sumber informasi untuk membuat keputusan ekonomi (Siallagan, 2020).

Laporan keuangan yang berguna bagi pembuatan keputusan adalah laporan

keuangan yang berkualitas. Laporan keuangan yang baik juga harus memenuhi

beberapa syarat seperti andal, akurat dan salah satunya adalah ketepatan waktu.

Pada dasarnya, ketepatan waktu penyelesaian tugas audit menunjukkan bahwa

auditor harus bekerja secara efisien tanpa mengabaikan keandalan informasi yang

dihasilkan dalam laporan keuangan, Abdillah (Adhika Wijasari & Ary Wirajaya,

2021). Laporan keuangan tahunan perusahaan harus dilaporkan terutama bagi

perusahaan yang sudah listing bursa efek.

Dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia tahun 2022

dengan Nomor 14/POJK.04/2022 (Otoritas Jasa Keuangan, 2021) tentang

penyampaian laporan tahunan menyebutkan bahwa emiten atau perusahaan publik

1
2

wajib menyampaikan laporan tahunan kepada OJK (Otoritas Jasa Keuangan) paling

lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan.

Meskipun peraturan yang ditetapkan oleh BAPEPAM sangat ketat namun

tidak akan mengurangi jumlah perusahaan go public yang masih sering sekali

terlambat dalam menyampaikan laporan keuangannya kepada publik dan

BAPEPAM. Terbukti dari catatan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menyatakan

bahwa 30 perusahaan belum menyerahkan laporan keuangan periode 2019 hingga

batas waktu yang ditentukan, yakni 30 juli 2020. Otoritas bursa telah memberikan

peringatan tertulis III dan denda sebesar Rp 150 juta kepada perusahaan-perusahaan

tersebut CNN Indonesia (Indonesia, 2020). Selain itu, permasalahan yang lebih

parah lagi yang terjadi, dimana Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan 91

perusahaan yang belum menyerahkan laporan keuangan audit untuk periode tahun

buku yang berakhir 31 Desember 2021. Dapat diketahui dari catatan Bursa Efek

Indonesia (BEI) setiap tahun menunjukkan banyak sekali jumlah perusahaan go

public yang terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan sehingga

menyebabkan kerugian yaitu membayar sejumlah denda yang telah ditentukan oleh

BAPEPAM, CNBC Indonesia (Purwanti Teti, 2022).

Menurut (Nuur et al., 2017), ketepatan waktu penyajian laporan keuangan

(timeliness) dan lamanya penyelesaian audit (audit delay) sebagai tolak ukur

keberhasilan suatu perusahaan merupakan syarat utama bagi peningkatan kualitas

perusahaan.
3

Menurut (Pradiva & Adi, 2021)

Audit delay adalah rentang atau lamanya waktu penyelesaian audit

yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku sampai dengan

tanggal diterbitkannya laporan audit.

Sedangkan menurut Puspitasari dan Latrini (Soewignyo & Wanda, 2020)

“Audit delay merupakan keterlambatan auditor dalam menyelesaikan

laporan audit keuangan yang diukur berdasarkan lamanya hari sejak

tanggal tutup buku laporan keuangan perusahaan sampai tanggal yang

tercantum pada laporan auditor independen”.

Audit delay menjadi salah satu faktor penting dalam pengambilan keputusan

investor. Pengumuman informasi dari suatu perusahaan yang mengalami audit

delay akan memberikan sinyal kepada para investor untuk melanjutkan atau

mencabut investasinya pada perusahaan tersebut. Beberapa hal yang diambil

menjadi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit delay adalah profitabilitas,

ukuran perusahaan dan Solvabilitas. Profitabilitas menjadi faktor penyebab audit

delay yaitu profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan menghasilkan laba.

Ukuran perusahaan menjadi faktor penyebab audit delay karena perbedaan

manajemen perusahaan antara perusahaan yang berskala besar, menengah dan kecil

memiliki perbedaan prinsip. Solvabilitas menunjukan kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut

dilikuidasikan, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Solvabilitas

adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya apabila


4

perusahaan dilikuidasi. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung

perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Perusahaan yang memiliki rasio

solvabilitas tinggi akan berdampak timbulnya risiko kerugian lebih besar, tetapi

juga ada kesempatan mendapat laba juga besar. Sebaliknya jika perusahaan

memiliki rasio solvabilitas lebih rendah tentu mempunyai risiko kerugian lebih

kecil pula, Alfiani dan Nurmala (Zulaikha, 2022)

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan (Fanny et al., 2019) dan (Ariyanti

& Sapari, 2017) menyatakan profitabilitas berpengaruh positif terhadap audit delay,

sedangkan Penelitian (Indra Kurniawan & Laksito, 2015) dan (Zebriyanti, Devi

Eka, 2016) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit

delay. Hasil penelitian terdahulu yang diperoleh (Nur Aditya, 2014) dan (Nuur et

al., 2017) menyatakan Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap audit

delay, sedangkan hasil penelitian (Sibarani, 2022) dan (Apriyana & Rahmawati,

2017) menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit

delay dan berdasarkan penelitian (Chairani et al., 2019) dan (Yanasari et al., 2021)

menyatakan solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit delay, sedangkan

menurut penelitian (Safawi & Sulistyani, 2019) dan (Saraswati & Herawaty, 2019)

menunjukkan solvabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay.

Alasan peneliti memilih perusahaan manufaktur sebagai subjek penelitian

adalah karena perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terdiri

dari berbagai sub sektor industri sehingga dapat mencerminkan reaksi pasar modal

secara keseluruhan. Alasan lain yang membuat peneliti tertarik meneliti di

perusahaan manufaktur ini adalah karena perusahaan manufaktur merupakan


5

perusahaan yang memiliki produksi yang berkesinambungan sehingga diperlukan

pengelolaan modal dan aktiva yang baik sehingga menghasilkan profit yang besar

untuk memberikan kembalian investasi yang besar pula sehingga dapat menarik

investor untuk menanamkan modalnya.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, terdapat fenomena yang menarik

untuk diteliti dimana bahwa ketepatan penyampaian laporan keuangan sangat

penting terutama bagi pengguna informasi keuangan itu sendiri dalam memprediksi

dan mengambil keputusan dan juga penulis tertarik dalam mengkaji hubungan

antara profitabilitas, ukuran perusahaan dan solvabilitas dengan audit delay yang

dilakukan perusahaan. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik dalam melakukan

penelitian dengan judul “Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit

Delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) Tahun 2019-2021”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay?

2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay?

3. Apakah solvabilitas berpengaruh terhadap audit delay?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang dapat diuraikan

dalam penelitian ini adalah :


6

1. Untuk mengetahui apakah profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay.

2. Untuk mengetahui apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap audit

delay.

3. Untuk mengetahui apakah Solvabilitas berpengaruh terhadap audit delay.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman serta nantinya

dapat dijadikan sebagai salah satu bahan acuan, bahan diskusi, bahan

referensi pengetahuan dan bahan kajian lanjutan bagi para pembaca

tentang masalah yang berkaitan dengan audit delay.

2. Penelitian ini diharapkan sebagai sarana untuk menambah pengetahuan

dan wawasan mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit

delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi manajemen perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

sebagai acuan agar dapat melakukan publikasi atau penyampaian

laporan keuangan secara tepat waktu sehingga tidak terjadi audit delay

yang berkepanjangan.

b. Bagi investor, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai

informasi untuk mengetahui apa saja yang menyebabkan audit delay

sehingga bisa menjadi pertimbangan dalam melakukan investasi.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Teori keagenan (Agency theory)

Teori keagenan merupakan dasar teori yang digunakan oleh perusahaan

dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Teori keagenan mendeskripsikan hubungan

antara pemegang saham (shareholders) sebagai prinsipal dan manajemen sebagai

agen (Ariyanti & Sapari, 2017). Indikasi audit delay bagi pihak perusahaan adalah

diperlukannya biaya agensi untuk mengembalikan kepercayaan investor seperti

biaya untuk pengungkapan informasi tambahan, kaitannya adalah semakin panjang

audit delay dan semakin sering audit delay terjadi maka akan semakin besar pula

biaya agensi yang harus dikeluarkan. Munculnya masalah keagenan dikarenakan

individu yang cenderung mementingkan dirinya sendiri ketika beberapa

kepentingan bertemu dalam suatu aktivitas bersama. Penyampaian laporan

keuangan yang telah diaudit oleh auditor secara tepat waktu merupakan salah satu

bentuk pencegahan dari asimetri informasi, karena agents dapat menginformasikan

keadaan perusahaan secara transparan kepada principals.

2.2 Audit Delay

Menurut Donabella (Zebriyanti, Devi Eka, 2016) Audit delay adalah selisih

waktu antara akhir tahun laporan keuangan dengan tanggal penyelesaian proses

audit yang tertera dalam laporan keuangan.

7
8

Lamanya audit ini dihitung dari selisih tanggal laporan keuangan tahunan

perusahaan yaitu mulai tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal yang tertera

pada laporan auditor independen. Audit delay merupakan senjang waktu audit, yaitu

waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk menghasilkan laporan audit atas kerja

laporan keuangan suatu perusahaan. Senjang waktu audit ini dihitung dari selisih

tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan sampai dengan tanggal laporan audit

yang dikeluarkan oleh KAP.

Menurut (Zulaikha, 2022) Audit delay adalah lamanya hari yang dibutuhkan

auditor untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya, yang diukur dari tanggal

penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya laporan keuangan audit.

Ketepatan waktu merupakan kualitas yang berkaitan dengan ketersediaan informasi

pada saat dibutuhkan. Waktu antara tanggal laporan keuangan dan laporan audit

(Audit Delay) mencerminkan ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan.

Informasi yang sebenarnya bernilai tinggi dapat menjadi tidak relevan jika tidak

tersedia pada saat diperlukan. Ketepatwaktuan informasi mengandung pengertian

bahwa informasi tersedia sebelum kehilangan kemampuannya untuk

mempengaruhi atau membuat perbedaan dalam keputusan.

Ketepatan waktu penyusunan atau pelaporan suatu laporan keuangan

perusahaan biasanya berpengaruh pada nilai laporan keuangan tersebut.

Keterlambatan informasi akan menimbulkan pengaruh negatif dari pelaku pasar

modal. Informasi laba yang dihasilkan perusahaan dijadikan sebagai salah satu

dasar pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual kepemilikan yang

dimiliki oleh investor. Artinya, informasi yang dipublikasikan tersebut akan


9

menyebabkan kenaikan atau penurunan harga saham. Oleh karena itu, laporan

keuangan memiliki manfaat yang sangat penting dalam proses pengukuran dan

penilaian kerja suatu perusahaan bagi pihak yang berkepentingan dalam

pengambilan keputusan sehingga laporan keuangan harus disajikan secara akurat

dan tepat waktu.

2.3 Profitabilitas

Menurut Kasmir (Indriani, 2020), Profitabilitas merupakan rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba. Profitabilitas

adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam hubungannya

dengan penjualan maupun investasi. Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Profitabilitas juga

memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini

ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Inti

dari penggunaan rasio ini adalah untuk menunjukkan efisiensi suatu perusahaan.

Profitabilitas dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset dan ekuitas dalam

periode tertentu. Perusahaan tidak akan menunda penyampaian informasi yang

berisi kabar baik. Maka, Perusahaan yang mempunyai tingkat profitabilitas yang

tinggi yang mana merupakan good news bagi perusahaan, memiliki insentif untuk

menginformasikan ke publik, sehingga perusahaan akan mempercepat

penyampaian laporan keuangan dan akan cenderung mengalami audit delay yang

lebih pendek. Begitu juga, perusahaan yang mengalami kerugian akan cenderung
10

lebih hati-hati dalam melakukan proses audit sehingga meminta auditor untuk

mengatur waktu audit lebih lama dibandingkan biasanya.

2.4 Ukuran Perusahaan

Menurut (Muflisha Anggradewi, 2014) Ukuran perusahaan dapat diartikan

sebagai suatu skala dimana perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi perusahaan

besar atau perusahaan kecil dengan berbagai cara, antara lain dinyatakan dalam total

asset, total penjualan, nilai pasar saham, dan lain-lain. Ukuran perusahaan adalah

besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat dinyatakan dengan total aktiva. Ukuran

perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan.

Ukuran perusahaan diukur berdasarkan total assets atau total aktiva yang dimiliki

oleh setiap perusahaan sampel dan digunakan sebagai tolok ukur skala perusahaan.

Ukuran perusahaan merupakan nilai rata-rata dari total penjualan bersih selama satu

tahun sampai beberapa periode tertentu sesuai yang ingin dihitung. Dalam hal ini,

penjualan lebih besar dari biaya variabel dan tetap (fixed cost) dengan biaya-biaya

tersebut dapat menghasilkan jumlah laba dan profit sebelum pajak yang banyak.

Sebaliknya, perusahaan mengalami kerugian jika penjualan berada di bawah total

biaya variabel dan biaya tetap. Ukuran perusahaan akan menyebabkan audit delay

yang panjang. Hal ini didasari dengan asumsi bahwa perusahaan yang besar akan

lebih kompleks sehingga auditor harus mengambil sampel yang lebih banyak

sehingga akan membutuhkan waktu yang lebih banyak dan akan membutuhkan

waktu yang lebih lama untuk mendapat bukti yang mendukung pendapat yang akan

diberikan.
11

Kategori ukuran perusahaan terbagi menjadi tiga yaitu :

a. Perusahaan Besar

Perusahaan besar adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih lebih

besar dari Rp 10 Milyar, termasuk tanah dan bangunan dan memiliki hasil

penjualan lebih dari Rp 50 Milyar pertahun.

b. Perusahaan Menengah

Perusahaan menengah adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih

lebih besar dari Rp1-10 Milyar, termasuk tanah dan bangunan dan memiliki

hasil penjualan lebih besar dari Rp 1 Milyar dan kurang dari Rp 50 Milyar

pertahun.

c. Perusaaan Kecil

Perusahaan kecil adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih paling

banyak Rp 200 Juta, tidak termasuk tanah dan bangunan dan memiliki hasil

penjualan minimal Rp 1 Milyar pertahun.

2.5 Solvabilitas

Menurut (Apriyana & Rahmawati, 2017) Solvabilitas adalah kemampuan

suatu perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban finansialnya pada saat

dilikuidasi. Solvabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan

dibiayai dengan utang. Pada saat perusahaan memiliki jumlah proporsi hutang yang

lebih banyak daripada jumlah ekuitas, maka auditor akan memerlukan waktu yang

lebih banyak dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan karena rumitnya

prosedur audit akun hutang serta penemuan bukti-bukti audit yang lebih kompleks

terhadap pihak-pihak kreditur perusahaan, Elvienne (Zulaikha, 2022).


12

2.6 Telaah Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
Penelitian
1 Safira Faktor-faktor Variabel Ukuran Perusahaan
Oktavilia & yang dependen : berpengaruh terhadap
Muslimin, Mempengaruhi Audit Delay audit delay
(2021) Audit Delay Pada Variabel ROA berpengaruh
Perusahaan Independen : terhadap audit delay
Manufaktur yang Ukuran Ukuran KAP tidak
Terdaftar di BEI Perusahaan berpengaruh terhadap
ROA audit delay
Ukuran KAP
2 Ariyanti & Faktor-faktor Variabel Profitabilitas
Sapari yang dependen : berpengaruh positif
(2017) Berpengaruh audit delay terhadap audit delay
Terhadap Audit Variabel Leverage
delay Pada independen : berpengaruh positif
Perusahaan total aset terhadap audit delay
Liquid 45 profitabilitas opini auditor
leverage, berpengaruh positif
opini auditor terhadap audit delay
ukuran KAP. Total aset
berpengaruh negatif
terhadap audit delay
Ukuran KAP
berpengaruh negatif
terhadap audit delay.

3 Nur Aditya, Faktor-faktor Variabel Ukuran Perusahaan


(2014) yang dependen : berpengaruh positif
Berpengaruh audit delay terhadap audit delay
Terhadap Audit Variabel Laba Perusahaan
delay independen : berpengaruh negatif
Ukuran terhadap audit delay
Perusahaan Opini Audit
Laba berpengaruh negatif
Perusahaan terhadap audit delay
Opini Audit Ukuran Kantor
Ukuran KAP Akuntan Publik
berpengaruh negatif
terhadap audit delay
13

4 Indriani, Pengaruh Variabel Profitabilitas


(2020) Profitabilitas dan dependen : berpengaruh terhadap
Solvabilitas audit delay audit delay
Terhadap Audit Variabel Solvabilitas
Delay (Studi independen: berpengaruh terhadap
Kasus Pada profitabilitas audit delay
Perusahaan Sub solvabilitas
Sektor Minyak
dan Gas yang
Terdaftar di BEI
Periode 2012-
2018).
5 Muflisha Analisis Faktor- Variabel Ukuran perusahaan
Anggradewi, faktor yang dependen : berpengaruh terhadap
(2014) Mempengaruhi audit delay audit delay
audit delay Variabel Kualitas kantor
independen: akuntan publik
Ukuran berpengaruh terhadap
perusahaan audit delay
Tingkat Jenis industri
leverage, berpengaruh terhadap
Kualitas kantor audit delay
akuntan publik Independensi komite
Jenis industri berpengaruh terhadap
Independensi audit delay
komite audit Tingkat leverage
berpengaruh terhadap
audit delay.
6 A. S. Pengaruh Variabel Ukuran perusahaan
Prameswari Financial dependen : berpengaruh terhadap
et al., (2015) Distress, audit delay audit delay
Leverage, Variabel Solvabilitas
Komite Audit independen: berpengaruh terhadap
dan Ukuran Ukuran audit delay
Perusahaan perusahaan Profitabilitas
Terhadap Audit Solvabilitas berpengaruh terhadap
Delay (Studi Profitabilitas audit delay
Empiris Pada Reputasi kantor Reputasi kantor
Perusahaan akuntan publik akuntan publik
Sektor Opini auditor. berpengaruh terhadap
Perdagangan Jasa audit delay
dan Investasi Opini auditor
Subsektor berpengaruh terhadap
Perdagangan audit delay.
Eceran yang
Terdaftar di
14

Bursa Efek
Indonesia Periode
2015-2017)
7 Al., (2015) Analisis Faktor Variabel Profitabilitas
yang dependen : berpengaruh negatif
Mempengaruhi audit delay terhadap audit delay
Audit Delay pada Variabel Ukuran perusahaan
Perusahaan independen: berpengaruh negatif
Manufaktur Profitabilitas, terhadap audit delay
Subsektor Solvabilitas, Ukuran kantor
Farmasi yang Kompleksitas akuntan publik
Terdaftar di BEI operasi berpengaruh negatif
(2015-2020) perusahaan, terhadap audit delay
Ukuran Komite audit
perusahaan, berpengaruh negatif
Ukuran kantor terhadap audit delay
akuntan publik, Opini audit
Komite audit berpengaruh negatif
Opini audit. terhadap audit delay
Solvabilitas
berpengaruh positif
terhadap audit delay
Kompleksitas operasi
perusahaan
berpengaruh positif
terhadap audit delay.

8 Pradipta et Analisis Faktor- Variabel Ukuran perusahaan


al., (2018) faktor yang dependen : tidak berpengaruh
Berpengaruh Audit delay terhadap audit delay
Terhadap Variabel Pergantian auditor
Lamanya Waktu independen: tidak berpengaruh
Penyelesaian Ukuran terhadap audit delay
Audit (Audit perusahaan, Audit tenure tidak
Delay) Studi Pergantian berpengaruh terhadap
Empiris pada auditor audit delay
Perusahaan Audit tenure Financial distress
Manufaktur di Financial berpengaruh terhadap
BEI Tahun 2013- distress audit delay.
2015
9 Zulaikha, Pengaruh Variabel Profitabilitas
(2022) Profitabilitas, dependen : berpengaruh negatif
Solvabilitas, Audit delay terhadap audit delay
Ukuran Variabel Solvabilitas
Perusahaan, independen: berpengaruh positif
Opini Audit Dan terhadap audit delay
15

Ukuran Kantor Profitabilitas Ukuran Perusahaan


Akuntan Publik Solvabilitas berpengaruh positif
Terhadap Audit Ukuran terhadap audit delay
Delay (Kajian Perusahaan Opini Audit
Pada Perusahaan Opini Audit berpengaruh negatif
Perbankan Yang Ukuran Kantor terhadap audit delay
Terdaftar Di Akuntan Publik Ukuran KAP
Bursa Efek berpengaruh negatif
Indonesia Tahun terhadap audit delay
2016-2019)
Sumber : https://scholar.google.com

2.7 Kerangka Teoritis dan Pengembangan Hipotesis

2.7.1 Kerangka Teoritis

Kerangka teoritis adalah abstarksi dari hasil pemikiran dan acuan yang pada

dasarnya bertujuan mengadakan kesimpulan terhadap dimensi-dimensi. Dalam

penelitian ini variabel independen adalah Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan

Solvabilitas.

Profitabilitas
(X1)

Ukuran Perusahaan Audit Delay (Y)


(X2)

Solvabilitas
(X3)

Gambar 2.1 Kerangka Teoritis

Sumber : Diolah Oleh Penulis (2023)


16

Keterangan :

Variabel Dependen : Y (Audit Delay)

Variabel Independen :

1. X1 : Profitabilitas

2. X2 : Ukuran Perusahaan

3. X3 : Solvabilitas

2.7.2 Pengembangan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat

praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.

2.7.2.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Delay

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam mendapatkan

laba. Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profit merupakan berita baik

bagi perusahaan. Perusahaan tidak akan menunda penyampaian informasi yang

berisi berita baik. Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang lebih tinggi

membutuhkan waktu dalam pengauditan laporan keuangan lebih cepat dikarenakan

keharusan untuk menyampaikan kabar baik secepatnya kepada publik,

Rachmawati, (A. S. dan Prameswari & Yustrianthe, 2015).

Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang lebih tinggi

membutuhkan waktu dalam pengauditan laporan keuangan lebih cepat dikarenakan

keharusan untuk menyampaikan kabar baik secepatnya kepada publik sehingga

perusahaan tidak akan menunda untuk mempublikasikan laporan keuangan


17

tersebut. Perusahaan yang mempunyai tingkat profitabilitas tinggi cenderung ingin

segera mempublikasikannya lebih cepat karena akan mempertinggi nilai

perusahaan. Perusahaan yang mempunyai rasio profitabilitas yang tinggi telah

menggambarkan perusahaan yang memiliki standar pengendalian intern yang baik,

dimana memiliki kinerja perusahaan yang bagus dengan menghasilkan laba yang

tinggi, sehingga tidak diperlukan pemeriksaan audit secara terperinci yang

menghabiskan waktu lebih lama dan memperpanjang proses audit (Adhika Wijasari

& Ary Wirajaya, 2021). Hipotesis ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

(Zebriyanti, Devi Eka, 2016) dan (Indra Kurniawan & Laksito, 2015) yang

menyimpulkan bahwa Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay. Oleh

karena itu penelitian ini diduga Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit

delay. Maka dari uraian di atas dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap Audit Delay.

2.7.2.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay

Perusahaan besar akan akan mampu menyelesaikan proses auditnya lebih

cepat dari pada perusahaan kecil. Karena perusahaan yang berskala besar cenderung

diberikan insentif dalam menangani masalah audit delay. Hal ini dikarenakan

perusahaan-perusahaan tersebut dipantau secara ketat oleh investor, pemerintah dan

juga pengawas permodalan. Auditor dalam mengaudit perusahaan dengan aset yang

lebih besar akan menjadikan waktu auditnya lebih panjang. Hal ini dikarenakan

dalam menafsirkan segala aset perusahaan yang lebih besar akan membutuhkan

waktu yang lebih lama dibanding dengan menghitung aset perusahaan dengan aset

yang kecil, (Nur Aditya, 2014).


18

Perusahaan yang mempunyai total aset yang lebih besar akan

menyelesaikan audit lebih lama dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai

total asset lebih kecil, hal ini dikarenakan jumlah sampel yang harus diambil

semakin besar dan semakin banyak prosedur audit yang harus ditempuh. Hipotesis

ini didukung oleh penelitian (Nuur et al., 2017) dan (Nur Aditya, 2014) yang

menyimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap audit

delay. Oleh karena itu penelitian ini diduga Ukuran Perusahaan berpengaruh positif

terhadap audit delay. Maka dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

H2 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap Audit Delay

2.7.2.3 Pengaruh Solvabilitas Terhadap Audit Delay

Solvabilitas perusahaan dapat diukur dengan cara membandingkan jumlah

aktiva (total asset) dengan jumlah utang (baik jangka pendek maupun jangka

panjang), (Karyadi, 2017). Tingginya hutang yang dimiliki perusahaan

mengindikasikan adanya keterlambatan pada penyusunan laporan audit karena

adanya tingkat hutang yang terlalu tinggi mengindikasikan perusahaan tersebut

mendapatkan masalah dan tidak berjalan secara efektif sehingga dapat

memperpanjang audit delay. Hipotesis ini didukung oleh penelitian (Zulaikha,

2022) dan (Fanny et al., 2019) yang menyimpulkan bahwa Solvabilitas berpengaruh

positif terhadap audit delay. Oleh karena itu penelitian ini diduga Solvabilitas

berpengaruh positif terhadap audit delay. Maka dari uraian di atas dirumuskan

hipotesis sebagai berikut:


19

H3 : Solvabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap Audit Delay


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Dalam metode penelitian ini, sampel yang digunakan adalah purposive

sampling yaitu tipe pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan-pertimbangan

tertentu dan pertimbangan yang diambil berdasarkan tujuan penelitian,

(Yonatha, 2021). Penelitian ini dianalisis menggunakan penelitian kuantitatif

dan termasuk studi kausal. Dalam studi kausal, peneliti tertarik untuk

menjelaskan satu atau lebih banyak faktor yang menyebabkan masalah. Desain

kausal bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan yang terjadi antara

satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel

mempengaruhi variabel lainnya. Pengumpulan data menggunakan data sekunder

sehingga diperoleh melalui metode dokumentasi yang sudah disediakan

perusahaan. Penelitian ini menguji mengenai pengaruh Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan dan Solvabilitas.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018). Populasi dari

penelitian ini adalah

20
21

perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2021 dengan

situs www.idx.co.id

Dari hasil penelusuran pada sistus www.eddyelly.com diperoleh bahwa jumlah

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 232

Perusahaan yang terdiri dari beberapa sektor diantaranya Sektor barang konsumsi,

Sektor industri dasar & kimia dan Sektor aneka industri.

3.2.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik mirip dengan

populasi itu sendiri. Sampel yaitu sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh suatu populasi. Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Adapun kriteria sampel yang akan digunakan adalah:

a. Perusahaan yang melaporkan laporan keuangan Tahun 2019-2021

b. Perusahaan yang menggunakan mata uang rupiah Tahun 2019-2021.

c. Perusahaan yang mendapatkan laba Tahun 2019-2021.

Berdasarkan kriteria-kriteria di atas, maka diperoleh 42 Perusahaan yang

memenuhi syarat untuk dijadikan sampel.


22

3.3 Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif karena

mengacu pada perhitungan data berupa angka. Dan sumber data dalam penelitian

ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia

yaitu www.idx.co.id. Data yang dimaksud adalah laporan tahunan (annual report)

dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-

2021 yang memuat secara lengkap informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah metode yang dipakai untuk mengumpulkan

data-data penelitian. Adapun Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

dengan document (dokumen) yaitu dengan penelusuran data melalui jurnal-jurnal

atau hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang terkait yaitu faktor-faktor

yang berpengaruh terhadap audit delay.

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi Operasional adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pengukuran variabel merupakan

proses menentukan jumlah atau intensitas informasi mengenai orang, peristiwa,

gagasan dan atau obyek tertentu serta hubungannya dengan masalah atau peluang

bisnis.
23

3.4.1 Variabel Dependen

Menurut (Jadongan, 2014) Variabel dependen merupakan variabel yang

dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen atau

variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena

adanya variabel independen. Variabel dependen dilambangkan dengan Y. Dalam

penelitian ini variabel dependennya adalah Audit Delay, yaitu lamanya waktu

penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal

diselesaikannya laporan audit independen.

Audit Delay diukur dengan menghitung berapa jarak antara penutupan tahun buku

dengan ditandatanganinya laporan keuangan auditan.

Audit Delay = Tanggal Laporan Audit – Tanggal Laporan Keuangan

Sumber : (Pradipta et al., 2018)

3.4.2 Variabel Independen

Menurut (Ariyanti & Sapari, 2017), Variabel independen merupakan

variabel yang dapat menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain dan mempunyai

hubungan positif maupun negatif bagi variabel dependen. Variabel independen atau

variabel bebas adalah variabel-variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Variabel bebas

dilambangkan dengan X. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Profitabilitas, Ukuran perusahaan dan Solvabilitas.


24

3.4.2.1 Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memanfaatkan asset yang ada

untuk menghasilkan pendapatan. Profitabilitas diukur dengan rasio return on asset

(ROA) yang dihitung berdasarkan laba bersih dibagi dengan total aset.

Adapun perhitungan rumusnya adalah sebagai berikut :

ROA = Laba Bersih x 100 %


Total Aset

Sumber : (Himawan F. Agung, 2015)


3.4.2.2 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaaan merupakan suatu skala yang dapat dihitung dengan

tingkat skala yang dapat dihitung dengan tingkat total aset dan penjualan yang dapat

menunjukkan kondisi perusahaan dimana perusahaan lebih besar akan mempunyai

kelebihan dalam sumber dana yang diperoleh untuk membiayai investasinya dalam

memperoleh laba.

Dalam penelitian ini ukuran perusahaan adalah ukuran perusahaan yang

diperiksa oleh Kantor Akuntan Publik dan dihitung menggunakan total aset yang

dimiliki perusahaan atau total aset perusahaan klien yang tercantum pada laporan

keuangan perusahaan akhir periode yang telah diaudit menggunakan log size.

Adapun penghitungan rumusnya adalah sebagai berikut :


25

Ukuran Perusahaan = Log (total aset)

Sumber : Indra (Pratiwi et al., 2021)

3.4.2.3 Solvabilitas

Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar semua

hutangnya (baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang) dari harta

perusahaan tersebut, Soemardjo (Cahyadi, 2014). Solvabilitas sering disebut sebagai

rasio leverage yaitu jumlah proporsi hutang yang dimiliki oleh perusahaan.

Perusahaan yang memiliki tingkat rasio yang tinggi maka tingkat resiko yang akan

ditanggung oleh perusahaan akan tinggi pula. Rasio solvabilitas dikatakan baik

apabila total modal yang dimiliki lebih besar daripada tingkat kewajiban atau utang

yang harus dipenuhi. Semakin kecil tingkatan solvabilitas maka audit delay akan

semakin singkat dan semakin besar tingkatan solvabilitas maka audit delay yang

dilakukan oleh auditor menjadi lebih lama. Rasio Solvabilitas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER). Adapun rumus perhitungan DER

adalah sebagai berikut :

DER = Total Hutang


Total Ekuitas

Sumber : (Yanasari et al., 2021)


26

Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Profitabilitas (X1) Kemampuan perusahaan dalam ROA Rasio


Sutrisno (Yanasari menghasilkan keuntungan dengan = Laba bersih × 100%

et al., 2021) semua modal yang bekerja di Total Assets

dalamnya

Ukuran Suatu gambaran dimana perusahaan Ukuran Perusahaan Rasio


Perusahaan (X2) masuk dalam kategori perusahaan = Ln (Total aktiva)

(Indra Kurniawan & besar atau perusahaan kecil dengan

Laksito, 2015) total aset perusahaan sebagai skala.

Solvabilitas (X3) Kemampuan suatu perusahaan DER Rasio


(Chairani et al., untuk membayar semua hutang- = Total Hutang

2019) hutangnya baik jangka pendek Total Ekuitas

maupun jangka panjang.

Audit Delay (Y) audit delay adalah selisih waktu Audit Delay Rasio
Donabella antara akhir tahun laporan = Tanggal laporan audit –

(Zebriyanti, Devi keuangan dengan tanggal Tanggal laporan keuangan.

Eka, 2016) penyelesaian proses audit yang

tertera dalam laporan keuangan.

Sumber : Data diolah

3.5 Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis

Teknik analisis merupakan suatu proses mengolah data menjadi informasi

baru. Analisis data adalah mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola,

kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
27

dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Sama halnya dengan

teknik analisis data kulitatif, pada analisis data kuantitatif terdapat beberapa

jenisnya, yakni analisis data kuantitatif deskriptif dan analisis data kuantitatif

inferensial.

3.5.1 Statistik Deskriptif

Teknik analisis statistik deksriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis ini bertujuan untuk memberikan

gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari nilai minimum,

maksimum, nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi, (Pradiva & Adi, 2021).

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Uji pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik.

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah data-data yang digunakan dalam regresi

layak atau tidak untuk digunakan. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji

normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah nilai residual terdestribusi

normal atau tidak. Model regresi yang tepat adalah model yang memiliki nilai

residual yang terdistribusi normal. Jadi uji normalitas tidak hanya dilakukan pada

masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Dalam penelitian ini untuk

menguji uji normalitas yaitu dengan uji statistik One-Sampel Kolmogorov-


28

Smirnov Test (K-S) yaitu jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka data

diasumsikan berdistribusi normal, (Nuur & Si, M 2017).

3.5.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas berguna untuk dapat mengetahui apakah dalam model

regresi ditemukan adanya hubungan antar variabel bebas (Independen). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Alat

statistik yang sering dipergunakan untuk menguji multikolinieritas adalah dengan

variance inflation factor (VIF) yaitu apabila nilai VIF < 10, maka artinya tidak

terjadi multikolinieritas. Sebaliknya, Jika nilai VIF > 10,00 maka artinya terjadi

multikolinieritas, Wijaya ( Lijan & Sarton, 2021).

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Dalam pengertian regresi diperlukan diuji mengenai sama atau tidaknya varian

dari residual dan observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya

memiliki varian sama dapat dikatakan Homokedastisitas dan jika variannya tidak

sama atau berbeda disebut Heteroskedastisitas. Pengujian ini dapat dilakukan

dengan metode glesjer yaitu meregresi masing – masing variabel independen

dengan absolute residual sebagai variabel depeneden. Dalam hal ini residual adalah

selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi, sedangkan absolute adalah nilai

mutlak yang diperoleh. Uji heterokedastisitas menggunakan uji glesjer yang

menunjukkan bahwa jika setiap variabel independen memiliki sig > 0,05 maka tidak

terkandung heteroskedatisitas, (Sibarani, I, 2022).


29

3.5.2.4 Uji Autokorelasi

(Widodo, 2017) Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji ada atau

tidaknya kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode t-1 (sebelumnya) dalam model regresi linier. Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan ada problem autokorelasi. Pengujian autokorelasi dapat dilakukan

dengan uji autokorelasi Durbin Watson (DW), dimana hasil pengujian ditentukan

berdasarkan : (Karyadi, M, 2017)

1. Nilai dU < DW < 4 – Du maka Ho diterima artinya tidak terjadi

autokorelasi

2. Nilai DW < DL atau DW > 4 – DL Ho ditolak artinya terjadi autokorelasi

3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresis linier berganda bertujuan agar dapat mengetahui pengaruh

Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Solvabilitas terhadap audit delay dengan

model persamaan sebagai berikut: (Rizka, J, 2021)

Y= a+b1X1+b2X2+b3X3+e

Keterangan:

Y = Audit Delay

A = Konstanta

B = Koefisien Regresi

X1 = Profitabilitas
30

X2 = Ukuran Perusahaan

X3 = Solvabilitas

e = Term of Error / Tingkat Kesalahan 5%.

3.5.4 Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk membuktikan pngujian, apakah secara individual

variabel independen Profitabilitas (X1), Ukuran Perusahaan (X2) dan Solvabilitas

(X3) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu audit delay (Y). Jika

tingkat probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

Adapun prosedur pengujian setelah melakukan perhitungan terhadap t

hitung, kemudian membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Kriteria

pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : (Fitriyani, 2019)

1. Apabila t hitung > t tabel dan tingkat signifikasi < 0,05 maka

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen.

2. Apabila t hitung < t tabel dan tingkat signifikasi > 0,05 maka

disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen.

3.5.5 Koefisien Determinasi (R²)

Analisis koefisien determinasi (R²) digunakan dalam mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menginformasikan variabel dependen. Besarnya

koefisien determinasi ini adalah 0 (nol) sampai dengan 1 (satu). Nilai R2 yang
31

semakin mendekati 0 (nol) memiliki arti bahwa variabel independen sangat terbatas

kemampuannya untuk menjelaskan variabel dependen sedangkan jika mendekati

nilai 1 (satu) menunjukkan variabel independen memiliki hampir semua informasi

untuk memprediksi variabel dependen, (Berlian, 2022).


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Gambaran Umum Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan data sekunder.

Data penelitian diperoleh dari laporan keuangan perusahaan Manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Laporan keuangan yang digunakan adalah

laporan keuangan Periode Tahun 2019 – 2021. Laporan keuangan perusahaan

Manufaktur diperoleh dari hasil mengunduh data dari website www.idx.co.id

Berdasarkan data yang diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia, dapat diketahui

jumlah populasi perusahaan manufaktur ada sebanyak 232 perusahaan yaitu

didapat dari sistus www.eddyelly.com. Dari jumlah populasi tersebut kemudian

dipilih sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan

sampel berdasarkan kriteria tertentu sehingga terkumpul sebanyak 42 perusahaan.

4.2 Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari analisis

statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi liner berganda dan uji

hipotesis. Uji asumsi klasik terdiri atas uji normalitas, uji multikolinieritas, uji

autokorelasi dan uji heterokedastisitas. Sedangkan uji hipotesis terdiri atas uji

parsial dan uji koefisien determinasi.

32
33

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Hasil analisis statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan karakteristik

sampel penelitian yang meliputi jumlah sampel (N), rata-rata sampel (mean), nilai

maksimum, nilai minimum serta standar deviasi untuk masing-masing variabel.

Tabel 4.1
Statistik Deskripsi Variabel Penelitian
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.


Deviation
ROA 126 .00 .22 .0367 .03554
Total Aset 126 26.14 79.81 33.5336 23.17175
DER 126 .07 6.06 .9779 .93214
Audit Delay 126 33.00 89.00 65.7937 13.52113
Valid N (listwise) 126

Sumber : Hasil Pengujian SPSS

Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa jumlah data penelitian ada

sebanyak 126 data. Hasil uji statistik deskriptif dapat diperoleh dari hasil statistik

deskriptif setiap variabel penelitian. Variabel Profitabilitas yang diukur dengan

ROA memiliki nilai minimum sebesar 0.00 dan nilai maksimum 0,22 dengan rata-

rata sebesar 0,0367. Variabel Ukuran Perusahaan yang diukur dengan Log(Total

Aset) memiliki nilai minimum 26.14 dan nilai maksimum sebesar 79.81 dengan

rata-rata sebesar 33.5336. Variabel Solvabilitas yang diukur dengan DER memiliki

nilai minimum sebesar 0,07 dan nilai maksimum sebesar 6,06 dengan nilai rata-rata

sebesar 0,9779. Sedangkan Variabel Audit Delay diukur dengan Tanggal Laporan

Audit – Tanggal Tutup Buku Laporan Keuangan, memiliki nilai minimum yaitu 33

hari dan nilai maksimum yaitu 89 hari dengan nilai rata-rata 65,7937 hari.
34

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas memiliki tujuan untuk menguji model regresi mempunyai

distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji

Kolmogorov-smirnov test. Kriteria pengujian yakni apabila data memiliki nilai

koefisien Asymp.Sig (2-tailed) pada output kolmogorov-smirnov test > (lebih besar)

dari alpha yang ditentukan yaitu 5% (0,05), maka data tersebut terdistribusi normal.

Tabel 4.2
Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 126
Normal Mean 0E-7
Parametersa,b Std. Deviation 13.00861683
Absolute .114
Most Extreme
Positive .064
Differences
Negative -.114
Kolmogorov-Smirnov Z 1.282
Asymp. Sig. (2-tailed) .075
Sumber : Hasil Pengujian SPSS

Dari tabel 4.2 di atas diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,176.

Apabila dibandingkan dengan kriteria dalam kolmogorov-smirnov test, maka

diketahui 0,075 > 0,05 sehingga disimpulkan data terdistribusi normal.

4.2.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas berguna untuk dapat mengetahui apakah dalam model

regresi ditemukan adanya hubungan antar variabel independen. Model regresi yang
35

baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Alat statistik yang

sering dipergunakan untuk menguji multikolinieritas adalah dengan variance

inflation factor (VIF).

Tabel 4.3
Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta T Sig. e VIF
(Constant) 175.521 93.138 1.885 .062
ROA - 86.387 33.382 -.227 -2.588 .011 .985 1.015
LN_Aset 7.991 6.885 .101 1.161 .248 .992 1.008
DER 1.624 1.269 .112 1.280 .203 .991 1.009
Sumber : Hasil Pengujian SPSS

Berdasarkan hasil pengujian multikolinieritas pada tabel 4.3 diperoleh VIF dan nilai

tolerance untuk masing-masing variabel independen yang dihasilkan, yaitu :

a. Variabel profitabilitas memiliki nilai tolerance 0,985 > 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,015

< 10, yang artinya tidak terjadi gejala multikolinieritas.

b. Variabel ukuran perusahan memiliki nilai tolerance 0,992 > 0,1 dan nilai VIF sebesar

1,008 < 10 yang artinya tidak terjadi gejala multikolinieritas.

c. Variabel solvabilitas memiliki nilai tolerance 0,991 > 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,009

< 10 yang artinya tidak terjadi gejala multikolinieritas.

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Dalam pengertian regresi berganda diperlukan diuji mengenai sama atau tidaknya

varian dari residual dan observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya
36

memiliki varian yang sama dapat dikatakan Homokedastisitas dan jika variannya tidak sama

atau berbeda disebut Heteroskedastisitas. Pengujian ini dapat dilakukan dengan metode glesjer

yaitu meregresi masing-masing variabel independen dengan absolute residual sebagai variabel

independen.

Tabel 4.4
Uji Heterokedasitisitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 2.295 .840 2.733 .007
ROA -.258 .301 -.076 -.857 .393
LN_Aset .158 .062 .226 2.552 .417
DER .009 .011 .067 .755 .452
Sumber : Hasil Pengujian SPSS

Dari tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa tidak ada satupun variabel independen yang

signifikansi secara statistik mempengaruhi dependen nilai Absolut Ut(AbsUt). Setiap

variabel independennya memiliki signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5%. Maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heterokedastisitas.

4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik yaitu bebas dari

autokorelasi. Cara mengetahui apakah terjadi autokorelasi atau tidak adalah dengan

melihat nilai Durbin Watson (D-W). Pada penelitian ini pengujian autokorelasi

Durbin Watson dengan menggunakan metode Cochrane-Orcutt.


37

Tabel 4.5
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson
Square the Estimate
1 .243a .059 .036 9.47183 2.074
Sumber : Data diolah SPSS Versi 20

Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson adalah

2,074. Nilai tersebut lebih besar dari dU (1,7582) dan lebih kecil dari 4 - dU (4 –

1,7582 = 2,2418).

dU < DW < 4 – Du = 1,7582 < 2,074 < 2,2418)

Maka, didapat kesimpulan bahwa tidak terjadi autokorelasi.

4.2.3 Analisis Regresi Liner Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengukur dan mengetahui

pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan dan solvabilitas terhadap audit delay.

Tabel 4.6
Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 175.521 42.844 4.097 .000
ROA -86.387 15.356 -.437 -5.626 .039
Log(Total
7.991 3.167 .195 2.523 .000
Aset)
DER 1.624 .584 .215 1.368 .062
Sumber : Hasil Pengujian SPSS
38

Dari tabel 4.6 di atas diperoleh nilai-nilai sebagai berikut :

1. Konstanta = 175,521

2. Profitabilitas = 86,387

3. Ukuran Perusahaan = 7,991

4. Solvabilitas = 1,624

Hasil tersebut dimasukkan ke dalam persamaan regresi liner berganda,

sehingga diketahui persamaan berikut :

Y = 175,521 – 86,387X1 + 7,991X2 + 1,624X3

Adapun interpretasi regeresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Konstanta sebesar 175,521 menunjukkan bahwa apabila semua variabel

independen diasumsikan bernilai nol, maka nilai audit delay akan sebesar

136,327.

2. Nilai koefisien profitabilitas sebesar -86,387 menunjukkan bahwa apabila

profitabilitas meningkat 1% maka audit delay akan menurun sebesar 86,387

hari dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai nol.

3. Nilai koefisien ukuran perusahaan sebesar 7,991 menunjukkan bahwa

apabila ukuran perusahaan meningkat 1% maka audit delay akan meningkat

sebesar 7,991 hari dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai nol.

4. Nilai koefisien solvabilitas sebesar 1,624 menunjukkan bahwa apabila

solvabilitas meningkat 1% maka audit delay akan meningkat sebesar 1,624

hari dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai nol.


39

4.2.4 Uji Hipotesis

4.2.4.1 Uji Parsial

Uji t digunakan dalam menguji koefisien regresi secara parsial dari

variabel – variabel independenya. Tingkat signifikan ini digunakan sebesar 5%. Uji

parsial dilakukan dengan cara membandingkan perbandingan nilai signifikansi

thitung dengan t tabel

Tabel 4.7
Uji Parsial
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 175.521 42.844 4.097 .000
ROA -86.387 15.356 -.437 -5.626 .039
Log(Total
7.991 3.167 .195 2.523 .000
Aset)
DER 1.624 .584 .215 1.368 .062
Sumber : Hasil Pengujian SPSS

Nilai ttabel pada α = 0,05 dengan df : n – (k+1); 126-(3+1) = 122 uji dua arah

adalah sebesar 1,657. Maka dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Variabel profitabilitas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,039 < 0,05 dan nilai

t-hitung sebesar 5,626 > t-tabel 1,657. Hasil perhitungan tersebut menyatakan

bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap audit delay.

2. Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05

dan nilai t-hitung sebesar 2,523 > t-tabel 1,657. Hasil perhitungan tersebut

menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap audit delay.


40

3. Variabel solvabilitas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,062 > 0,05 dan nilai

t-hitung sebesar 1,368 < t-tabel 1,657. Hasil perhitungan tersebut menyatakan

bahwa solvabilitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap audit delay

4.2.4.2 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R square) berguna untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel – variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat

pada nilai Adjusted R Square

Tabel 4.8
Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 .525a .275 .257 6.05709
Hasil : Pengujian SPSS

D = R2 X 100 %

D = 0,257 X 100%

= 25.7 %

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa nilai R square sebesar

0,257 yang berarti 25,7% dan hal ini menyatakan bahwa variabel profitabilitas,

ukuran perusahaan dan solvabilitas hanya sebesar 25,7% mempengaruhi audit

delay. Selanjutnya selisih 100% - 25,7% = 74,3% adalah variabel lain yang tidak

diteliti dalam penelitian ini.


41

4.3 Pembahasan Penelitian

4.3.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay

Berdasarkan tabel 4.7, diketahui hasil pengujian parsial untuk variabel

profitabilitas adalah ditemukan nilai t hitung sebesar 5,626 dan nilai signifikansi

0,039. Sehingga dapat dihitung bahwa nilai t hitung > t tabel (5,626 > 1,657) dan

nilai signifikansi 0,039 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan H1 yang menyatakan bahwa

profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit delay adalah

diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian

(Zebriyanti, Devi Eka, 2016) yang menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh

negatif terhadap audit delay

Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa perusahaan yang memiliki tingkat

profitabilitas yang tinggi akan segera mempublikasikan laporan keuangannya,

karena hal tersebut merupakan berita baik (goodnews) bagi investor dan pihak-

pihak lainnya. Sehingga semakin besar profitabilitas suatu perusahaan maka audit

delay akan semakin kecil atau semakin pendek.

Hal tersebut sejalan dengan teori sebelumnya yaitu menurut (Ariyanti &

Sapari, 2017) Perusahaan yang mendapatkan laba tidak mempunyai alasan untuk

menunda penerbitan laporan keuangan auditan karena hal tersebut merupakan good

news yaitu prestasi yang dicapai perusahaan cukup menggembirakan, sehingga

perusahaan mengalami audit delay yang lebih pendek.


42

4.3.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay

Berdasarkan tabel 4.7, diketahui hasil pengujian parsial untuk variabel

ukuran perusahaan adalah ditemukan nilai t hitung sebesar 2,523 dan nilai

signifikansi sebesar 0,000 . Sehingga dapat dihitung bahwa nilai t hitung > t tabel

(2,523 > 1,657) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan hipotesis

yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap audit delay adalah diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

terdahulu yakni penelitian Puspitasari (Himawan F. Agung, 2015) yang

menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap audit delay.

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa perusahaan yang mempunyai

total asset yang lebih besar akan menyelesaikan auditnya lebih lama dibandingkan

dengan perusahaan yang mempunyai total asset lebih kecil, hal ini dikarenakan

jumlah sampel yang harus diambil akan semakin besar dan semakin banyak

prosedur audit yang harus ditempuh. Sehingga semakin besar ukuran perusahaan

maka audit delay akan semakin panjang.

4.3.3 Pengaruh Solvabilitas Terhadap Audit Delay

Berdasarkan tabel 4.7, diketahui hasil pengujian parsial untuk variabel

solvabilitas adalah ditemukan nilai t hitung sebesar 1,368 dan nilai signifikansi

sebesar 0,062 . Sehingga dapat dihitung bahwa nilai t hitung < t tabel (1,368 <

1,657) dan nilai signifikansi 0,062 > 0,05. Jadi dapat disimpulkan hipotesis yang

menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap audit delay

adalah ditolak. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yakni
43

(Cahyati & Anita, 2019) yang menyatakan bahwa solvabilitas tidak berpengaruh

terhadap audit delay.

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui solvabilitas tidak berpengaruh

terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan dengan total utang yang besar

maupun total utang yang kecil, auditor akan tetap melaksanakan pengauditan dan

tidak akan mempengaruhi lamanya audit delay.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka

dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap audit delay

dengan nilai signifikansi 0,039 dan nilai t hitung > t tabel (5,626 >

1,657). Maka dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

Hipotesis ke 1 (H1) diterima.

2. Ukuran Perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit

delay dengan nilai signifikansi 0,000 dan nilai t hitung > t tabel (2,523

> 1,657). Maka dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

Hipotesis ke 2 (H2) diterima.

3. Solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay dengan nilai

signifikansi 0,062 > 0,05 dan nilai t hitung < t tabel (1,368 < 1,657).

Maka dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Hipotesis

ke 3 (H3) ditolak.

44
45

5.2 Saran

Dari kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran sebagai

berikut :

1. Manajemen perusahaan sebaiknya menyajikan laporan keuangan yang

sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Hal ini dimaksudkan agar

laporan keuangan yang diaudit bisa lebih cepat selesai pemeriksaannya

dan mengurangi tingkat keterlambatan audit yang menyebabkan audit

delay.

2. Diperlukan perluasan lingkup penelitian untuk penelitian selanjutnya

seperti penambahan periode data penelitian

3. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel independen lain

yang dianggap dapat mempengaruhi audit delay seperti ukuran KAP,

opini audit dan leverage.

4. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan tahun

pengamatan yang lebih panjang agar mendapatkan hasil dan gambaran

yang lebih baik dari penelitian ini.


46

DAFTAR PUSTAKA

Adhika Wijasari, L. K., & Ary Wirajaya, I. G. (2021). Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Fenomena Audit Delay di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal
Akuntansi, 31(1), 168–181.

Al., yohana T. V. A. S. at. (2015). The 2 nd Widyagama National Conference on


Economics and Business (WNCEB 2021) Universitas Widyagama Malang
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada. Wnceb, 444–454.

Apriyana, N., & Rahmawati, D. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas,


Ukuran Perusahaan, Dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan
Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode
2013-2015. Nominal, Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen, 6(2).

Ariyanti, R., & Sapari. (2017). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit
Delay Pada Perusahaan Liquid 45. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 6(8), 1–
24.

Berlian, Ariska. (2022). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay


Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumen Non-
Primer yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Cahyadi, I. J. (2014). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lamanya Penyelesaian


Audit. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 16(1a), 59–67.

Cahyati, A. D., & Anita, A. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Dan Opini
Auditor Terhadap Audit Delay Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel
Pemoderasi. Jurnal Penelitian Teori & Terapan Akuntansi (PETA), 4(2), 106–
127.

Chairani, S., Reza Hanafi Lubis SE, M. S., & Debbi Chyntia Ovami, S.Pd, M. S.
(2019). Pengaruh Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan LQ 45. Jurnal Akuntansi
Dan Pembelajaran, 8(2), 44–50.

Fanny, D. R., Septiyanti, R., & Sukmasari, D. (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan,
24(1), 15–22.

Fitriyani, Desy. (2019). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay


pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
47

Himawan F. Agung, A. R. (2015). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap


Audit Delay (Auditreport Lag) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2011-2014. Esensi, 18(3), 14–33.

Indonesia, C. (2020). Belum Setor Lapkeu 2019, 30 Emiten Didenda BEI Rp. 150
Juta. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200813143150-92-
535339/belum-setor-lapkeu-2019-30-emiten-didenda-bei-rp150-juta

Indra Kurniawan, A., & Laksito, H. (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan LQ 45 yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2013). DIPONEGORO
JOURNAL OF ACCOUNTING, 4(3), 1–13.

Indriani, A. dan A. S. (2020). Pengaruh Profitabilitas dan Solvabilitas Terhadap


Audit Delay (Studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor Minyak dan Gas yang
Terdaftar di BEI periode 2012-2018). Jurnal Akuntansi Dan Ekonomika,
10(2), 198–205.

Jadongan, S. (2014). Metodologi Penelitian Akuntansi. Medan : Universitas HKBP


Nommensen Medan.

Karyadi, M. (2017). Analisis Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas dan Solvabilitas


terhadap Audit Delay (Studi Kasus pada Perusahaan Sub Sektor Keramik,
Porselin dan Kaca yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode
Tahun 2012-2016). Journal Ilmiah Rinjani Universitas Gunung Rinjani, 5(2),
164–177.

Lizan, Sarton. (2021). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Teoretik dan Praktik.


Depok : PT RajaGrafindo Persada.

Muflisha Anggradewi, A. dan H. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Audit Delay. Diponegoro Journal Of Accounting, 3(2), 1–10.

Nur Aditya, A. dan A. (2014). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit


Delay. Accounting Analysis Journal, 3(3), 334–342.

Nuur, M., Thoha, F., & Si, M. (2017). Pengaruh Financial Distress , Leverage ,
Komite Audit Dan Ukuran Perusahaan Terhadap ( Studi Empiris Pada
Perusahaan Sektor Perdagangan Jasa Dan Investasi Subsektor Perdagangan
Eceran Yang Terdafar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017 ).

Otoritas Jasa Keuangan. (2021). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik


Indonesia Nomor 14 /POJK.04/2022. Ojk.Go.Id, 1–13.

Pradipta, S. A., Cahyono, Y. T., & MM, A. (2018). Analisis Faktor-faktor yang
Berpengaruh Terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit
Delay)(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di ….
http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/59547%0Ahttp://eprints.ums.ac.id/59547/13
48

/NASPUB.pdf

Pradiva, S. N., & Adi, S. W. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit


Delay (Studi Empiris pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Tahun 2017-2019) Shafira Nadyne Pradiva, Suyatmin
Waskito Adi. 1998, 379–388.

Prameswari, A. S. dan, & Yustrianthe, H. R. (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang


Memengaruhi Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). In Jurnal Akuntansi: Vol. XIX (Issue 01).

Pratiwi, G. N., Aziza, N., & Halimatusyadiah, H. (2021). Pengaruh Ukuran


Perusahaan, Umur Perusahaan, Jumlah Komite Audit Dan Proporsi
Kepemilikan Masyarakat Terhadap Audit Delay Days. Jurnal Fairness, 10(2),
103–114.

Purwanti Teti. (2022). BEI Beri Sanksi 91 Emiten yang Belum Setor Lapkeu Tahun
2021. CNBC Indonesia.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20220513084151-17-338687/bei-
beri-sanksi-91-emiten-yang-belum-setor-lapkeu-tahun-2021

Rizka, J. (2021). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan


Manufaktur Sub Sektor Tekstil dan Garmen yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2016-2020.

Safawi, U. F., & Sulistyani, L. (2019). Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Audit
Delay Pada Perusahaan LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia. AKTUAL : Jurnal
Akuntansi Dan Keuangan, 4(1), 1–12.

Safira Oktavilia, N., & Muslimin. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei. Ilmu
Pengetahuan Sosial, 8(5), 1051–1067.

Saraswati, R., & Herawaty, V. (2019). Pengaruh Opini Audit, Penggantian Auditor,
Profitabilitas, Solvabilitas Dan Likuiditas Terhadap Audit Report Delay
Dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Moderasi (Studi Empiris Pada
Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2016 – 20.
Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan, 1–7.

Sibarani, I. (2022). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan dan Laba Rugi
Terhadap Audit Delay. Co-Value : Jurnal Ekonomi, Koperasi, Dan
Kewirausahaan, 13(1), 29–37.

Siallagan, H. (2020). Teori Akuntansi. Medan : Universitas HKBP Nommensen


Medan.

Soewignyo, F., & Wanda, R. E. (2020). Audit Delay Of Manufacturing Companies


In Indonesia. Accounting Review |, 1(2).
49

Sugiyono, (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Widodo, (2017). Metodologi Penenelitian Populer dan Praktis. Jakarta : PT


RajaGrafindo Persada.

Yanasari, L. F., Rahayu, M., & Utami, N. E. (2021). Pengaruh Profitabilitas,


Solvabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan
Subsektor Batubara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Akuntansi Dan Sistem Teknologi Informasi, 4(1), 13–21.

Yonatha, A. (2021). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Di


Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

Zebriyanti, Devi Eka, S. A. (2016). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap


Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi,
5(1), 1–18.

Zulaikha, T. W. (2022). Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran Perusahaan,


Opini Audit Dan Ukuran Kantor Akuntan Publik Terhadap Audit Delay
(Kajian pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2016-2019). Diponegoro Journal Of Accounting, 11(14), 1–15.
50

LAMPIRAN 1. Tabel Sampel Perusahaan Manufaktur

NO KODE NAMA PERUSAHAAN

1 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk

2 SMBR Semen Baturaja Tbk

3 SMCB Solusi Bangun Indonesia Tbk

4 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk

5 WTON Wijaya Karya Beton Tbk

6 ARNA Arwana Citramulia Tbk

7 CAKK Cahayaputra Asa Keramik Tbk

8 MARK Mark Dynamics Indonesia Tbk

9 MLIA Mulia Industrindo Tbk

10 ALKA Alakasa Industrindo Tbk

11 BAJA Saranacentral Bajatama Tbk

12 BTON Betonjaya Manunggal Tbk

13 INAI Indal Aluminium Industry Tbk

14 ISSP Steel Pipe Industry Of Indonesia Tbk

15 AGII Aneka Gas Industri Tbk

16 BUDI Budi Starch and Sweetener Tbk

17 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk

18 EKAD Ekadharma International Tbk

19 INCI Intan Wijaya International Tbk

20 MOLI Madusari Murni Indah Tbk

21 SAMF Saraswanti Anugerah Makmur Tbk

22 SRSN Indo Acitama Tbk


51

23 AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk

24 ESIP Sinergi Inti Plastindo Tbk

25 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk

26 IMPC Impack Pratama Industri Tbk

27 PBID Panca Budi Idaman Tbk

28 SMKL Satyamitra Kemas Lestari Tbk

29 TALF Tunas Alfin Tbk

30 TRST Trias Sentosa Tbk

31 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk

32 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk

33 SIPD Sreeya Sewu Indonesia Tbk

34 IFII Indonesia Fibreboard Industry Tbk

35 SINI Singaraja Putra Tbk

36 ALDO Alkindo Naratama Tbk

37 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk

38 SPMA Suparma Tbk

39 INOV Inocycle Technology Group Tbk

40 KMTR Kirana Megatara Tbk

41 ASII Astra International Tbk

42 GJTL Gajah Tunggal Tbk

Sumber : www.idx.com

Anda mungkin juga menyukai