Anda di halaman 1dari 111

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN

INSTITUSIONAL, GROWTH OPPORTUNITIES, PROFITABILITAS, DAN

DEBT COVENANT TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI


HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna menyelesaikan studi akhir dan
untuk memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Stikubank
Semarang

Oleh :

Nama : Alien Tunjung Sekarfaisani


NIM : 18.05.52.2055
Program Studi : S.1 Akuntansi

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK)

SEMARANG

2022

i
PERNYATAAN KESIAPAN UJIAN AKHIR

ii
HALAMAN PENGESAHAN

iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI

iv
HALAMAN HALAMAN PERSEMBAHAN

Selesainya skripsi ini dengan baik, tidaklah karena penulis saja tetapi

banyak pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terutama

penulis ucapkan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya selain

itu penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kedua orangtua, Ayahanda Muh.Faisal dan Ibunda Tri Hartini yang

selalu memberikan restunya, motivasi, dukungan, dorongan, doa, serta

kasih sayang tiada habisnya.

2. Almamater tercinta Universitas Stikubank Semarang tempat menimba

ilmu yang telah memberi pengalaman dan membentuk penulis menjadi

lebih baik hingga saat ini.

(Alien Tunjung Sekarfaisani)

v
MOTTO

“Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja
keras (untuk urusan yang lain)”
(Al-Insyirah ayat 7)

“Tidak ada kesuksesan tanpa kesulitan”

“do something today that your future self will thank your for”

vi
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji serta menganalisis secara empiris


pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Growth
Opportunities, Profitabilitas, serta Debt Covenant terhadap Konservatisme
Akuntansi. Penelitian dilaksanakan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2019 hingga tahun 2021.
Penentuan sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling,
dengan sampel yang diolah sebanyak 228 perusahaan manufaktur. Data yang
digunakan yaitu data sekunder, serta teknis analisis data yang digunakan yaitu
analisis regresi linear berganda menggunakan alat bantu program SPSS 26.
Berdasarkan hasil uji hipotesis, penelitian ini membuktikan Growth
Opportunities dan Profitabilitas berpengaruh positif serta signifikan terhadap
Konservatisme Akuntansi, sedangkan Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Institusional, dan Debt Covenant tidak berpengaruh signifikan terhadap
Konservatisme Akuntansi.

Kata kunci : Konservatisme Akuntansi, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan


Intituisonal, Growth Opportunities, Profitabilitas, Debt Covenant.

vii
ABSTRACT

This study aims to test and examine analyze the effect of Managerial
Ownership, Institutional Ownership, Growth Opportunities, Profitability, Debt
Covenants on Accounting Conservatism. The analysis was conducted on
manufacturing corporations registered on the Republic of Indonesia (IDX) stock
market from 2019 to 2021.
Determinative of the sample, this examination used a purposive sampling
procedure, with processed was 228 manufacturing corporations. The data used is
secondary data, and therefore the technical information analysis used is multiple
rectilinear regression analysis by utilizing the SPSS 26 device program.
Based on the results of hypothesis testing, this examination defines that
growth opportunities and profitability that includes a positive and significant
result on Accounting Conservatism, meanwhile managerial ownership,
institutional ownership, and debt covenant haven’t any significant result on
Accounting conservatism.

Keywords : Accounting conservatism, managerial ownership, institutional


ownership, growth opportunities, profitability, debt covenants.

viii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan

karunia-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH KEPEMILIKAN

MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GROWTH

OPPORTUNITIES, PROFITABILITAS, DAN DEBT COVENANT TERHADAP

KONSERVATISME AKUNTANSI (Studi pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2021)” telah diselesaikan sebagai

salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Program Sarjana (S1) jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank Semarang.

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan sample yang

memadai. Hasil penelitian memberikan bukti bahwa growth opportunities dan

profitabilitas mempengaruhi penerapan konservatisme akuntansi, sebaliknya

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan debt covenant tidak

mempengaruhi penerapan konservastime akuntansi. Akan tetapi, dari segi

metodologi, penelitian ini juga memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, para

pembaca yang budiman dan sekiranya tertarik dengan penelitian ini, perlu

mempertimbangkan informasi ini jika hasil tersebut dapat digunakan sebagai

referensi selanjutnya.

Penulis menyadari bahwa penelitian dan penyusunan laporan penelitian

dalam skripsi ini masih jauh dari sempurnna, hal itu disadari karena keterbatasan

kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Besar harapan penulis,

semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pihak lain pada

ix
umumnya. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat pelajaran,

dukungan motivasi, bantuan berupa bimbingan yang sangat berharga dari berbagai

pihak mulai dari pelaksanaan hingga penyusunan laporan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada orang-orang yang penulis hormati dan cintai yang membantu

secara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan skripsi ini. Dalam

kesempatan baik ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya

kepada :

1. Yang terhormat Bapak Dr. Edy Winarno, S.T., M.Eng. selaku Rektor

Universitas Stikubank Semarang.

2. Yang terhormat Ibu Dra. M.G. Kentris Indarti, S.E., M.Si.,Ak.,CA. selaku

Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

3. Yang terhormat Ibu Cahyani Nuswandari, S.E., M.Si., Ak. selaku Ketua

Program Studi S1 Akuntansi.

4. Yang terhormat Ibu Rr. Tjahjaning Poerwati, SE, M.Si, Ak, CA selaku

dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan dan masukan

kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang telah memberikan ilmu

dan membuat penulis semakin semangat untuk mengerjakan skripsi.

Semarang, 11 Agustus 2022

Penyusun

Alien Tunjung Sekarfaisani

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
PERNYATAAN KESIAPAN UJIAN AKHIR..........................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI....................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................................v
MOTTO.......................................................................................................................vi
ABSTRAK..................................................................................................................vii
KATA PENGANTAR................................................................................................ix
DAFTAR ISI...............................................................................................................xi
DAFTAR TABEL......................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR................................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian...........................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.....................................................................................7
1.3 Batasan Masalah Penelitian.........................................................................8
1.4 Tujuan Penelitian..........................................................................................8
1.5 Manfaat Penelitian........................................................................................9
1.5.1 Manfaat Teoritis....................................................................................9
1.5.2 Manfaat Praktis...................................................................................10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN EMPIRIS, DAN HIPOTESIS..........11
2.1 Tinjauan Pustaka........................................................................................11
2.1.1 Teori Agensi.........................................................................................11
2.1.2 Konservatisme Akuntansi...................................................................12
2.1.3 Kepemilikan Manajerial.....................................................................13
2.1.4 Kepemilikan Intitusional....................................................................14
2.1.5 Growth Opportunities...........................................................................15
2.1.6 Profitabilitas.........................................................................................16

xi
2.1.7 Debt Covenant......................................................................................16
2.2 Penelitian Terdahulu..................................................................................17
2.3 Pengembangan Hipotesis...........................................................................24
2.3.1 Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Penerapan
Konservatisme Akuntansi.................................................................................24
2.3.2 Pengaruh Kepemilikan Intitusional Terhadap Penerapan
Konservatisme Akuntansi.................................................................................25
2.3.3 Pengaruh Growth Opportunities Terhadap Penerapan
Konservatisme Akuntansi.................................................................................26
2.3.4 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Penerapan Konservatisme
Akuntansi............................................................................................................27
2.3.5 Pengaruh Debt Covenant Terhadap Penerapan Konservatisme
Akuntansi............................................................................................................29
2.4 Model Penelitian.........................................................................................30
BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN.................................................31
3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel..............................31
3.1.1 Populasi................................................................................................31
3.1.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel.........................................31
3.2 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data......................................32
3.2.1 Jenis Data.............................................................................................32
3.2.2 Sumber Data........................................................................................32
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data.................................................................32
3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel......................................32
3.3.1 Variabel Dependen..............................................................................32
3.3.2 Variabel Independen...........................................................................33
3.4 Teknik Analisis Data..................................................................................35
3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif................................................................35
3.4.2 Uji Normalitas......................................................................................36
3.4.3 Uji Asumsi Klasik................................................................................36
a. Uji Multikolonieritas...........................................................................36
b. Uji Autokorelasi...................................................................................37
c. Uji Heteroskedastisitas........................................................................38

xii
3.5 Analisis Regresi Linear Berganda.............................................................38
3.6 Uji Kelayakan Model..................................................................................39
a. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)...........................................39
b. Uji Model (Uji F).................................................................................40
3.7 Uji Parsial (Uji t).........................................................................................40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.........................................41
4.1 Hasil Penelitian...........................................................................................41
4.1.1 Deskripsi Sampel.................................................................................41
4.1.2 Statistik Deskriptif..............................................................................42
4.1.3 Uji Normalitas Data............................................................................46
4.1.4 Uji Asumsi Klasik................................................................................47
a. Uji Multikolonearitas..........................................................................47
b. Uji Autokorelasi...................................................................................48
c. Uji Heteroskedastisitas........................................................................50
4.1.5 Analisis Regresi Linear Berganda.....................................................51
4.1.6 Uji Kelayakan Model..........................................................................53
a. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)...........................................53
b. Uji F......................................................................................................54
4.1.7 Uji Hipotesis (Uji t)..............................................................................54
4.2 Pembahasan.................................................................................................56
4.2.1 Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Penerapan
Konservatisme Akuntansi.................................................................................57
4.2.2 Pengaruh Kepemilikan Intitusional Terhadap Penerapan
Konservatisme Akuntansi.................................................................................58
4.2.3 Pengaruh Growth Opportunities Terhadap Penerapan
Konservatisme Akuntansi.................................................................................59
4.2.4 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Penerapan Konservatisme
Akuntansi............................................................................................................60
4.2.5 Pengaruh Debt Covenant Terhadap Penerapan Konservatisme
Akuntansi............................................................................................................61
BAB V.........................................................................................................................62
KESIMPULAN..........................................................................................................62

xiii
5.1 Kesimpulan..................................................................................................62
5.2 Keterbatasan Penelitian.............................................................................62
5.3 Saran – saran...............................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................64
LAMPIRAN I.............................................................................................................67
LAMPIRAN II...........................................................................................................76
LAMPIRAN III..........................................................................................................83
LAMPIRAN IV..........................................................................................................89
LAMPIRAN V...........................................................................................................93

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matriks Penelitian Terdahulu..................................................... 22

Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .......................33

Tabel 4.1 Seleksi Sampel...............................................................................41

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Setelah Outlier ............................................43

Tabel 4.3 Uji Normalitas Sebelum Outlier .................................................46

Tabel 4.4 Uji Normalitas Setelah Outlier ...................................................47

Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas ....................................................................48

Tabel 4.6 Uji Autokorelasi ...........................................................................49

Tabel 4.7 Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)...........................................50

Tabel 4.8 Analisis Regresi LinearBerganda................................................51

Tabel 4.9 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)....................................53

Tabel 4.10 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ..............................................54

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Penelitian ......................................................................30

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Sampel Kode dan Nama Perusahaan .....................................67

Lampiran II Hasil Tabulasi Data ................................................................76

Lampiran III Hasil Olah SPSS ....................................................................73

Lampiran IV Lembar Konsultasi dan Bimbingan Skripsi .......................89

Lampiran V Surat Bebas Turnitin .........................................................93

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Sebuah perusahaan mempunyai tanggung jawab untuk menyajikan dan

melaporkan laporan keuangan perusahaan yang bersumber pada Standar

Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan. Laporan keuangan

menggambarkan hasil dari kegiatan operasi suatu perusahaan yang dapat

mengilustrasikan dengan jelas bagaimana kondisi keuangan pembuatan

keputusan ekonomi (Tazkiya dan Sulastiningsih, 2020). Laporan keuangan

merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban manajemen untuk memenuhi

kepentingan investor, kreditor, dan pemerintah. Kebutuhan perusahaan untuk

mengantisipasi perekonomian yang tidak stabil, maka perusahaan harus

berhati-hati dalam menyajikan laporan keuangan (Sumantri, 2018).

Perusahaan memaparkan kemampuan manajemen dalam mengelola sumber

daya yang dimiliki ke dalam bentuk laporan keuangan.

Pengguna informasi laporan keuangan adalah pihak internal maupun

pihak eksternal perusahaan. Informasi pendapatan yang berkenaan dengan

kinerja keuangan perusahaan selama satu periode tertentu adalah tujuan utama

dalam pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang bermanfaat bagi

penggunanya serta dapat dipertanggungjawabkan adalah laporan keuangan

yang telah terpenuhi tujuan, aturan serta prinsip-prinsip akuntansi yang

berlaku umum (Fitriani et al., 2019).

1
Iskandar dan Sparta (2019) perusahaan diberi kebebasan dalam

membuat laporan keuangan dengan memilih metode akuntansi yang

digunakannya. Perusahaan memilih metode akuntansi yang dianggap sesuai

dengan kondisi perusahaan dan yang dapat mengantisipasi kondisi

perekonomian yang tidak stabil, artinya perusahaan berhati-hati dalam

penyusunan laporan keuangan. Metode tersebut dapat menghasilkan laporan

keuangan yang berbeda-beda. Dengan adanya laporan keuangan yang berbeda-

beda tersebut maka muncullah prinsip yang disebut konservatisme akuntansi

yang termasuk prinsip kehati-hatian dalam pengakuan biaya dan rugi yang

lebih cepat, memperlambat pengakuan pendapatan dan laba, serta mengecilkan

penilaian aset dan membesarkan penilaian kewajiban (El-haq et al., 2019).

Suwardjono (2005) menjelaskan konservatisme adalah sikap dalam

menghadapi ketidakpastian untuk mengambil tindakan atau keputusan atas

dasar munculan yang buruk dari ketidakpastian tersebut. Impilkasi konsep ini

pada akuntansi adalah menghasilkan angka-angka laba dan aset yang

cenderung rendah, serta angka-angka biaya dan utang yang cenderung tinggi.

Kecenderungan itu terjadi karena konservatisme menganut prinsip

memperlambat pengakuan pendapatan serta mempercepat pengakuan biaya.

Pelaporan konservatif dalam satu periode mengimplikasikan pelaporan non

konservatif dalam beberapa periode berikutnya. Sebagai contoh,

membebankan sepenuhnya penyusutan suatu aset yang memiliki kemungkinan

manfaat ekonomis di masa mendatang akan mengurangi jumlah laba pada

periode pencatatan transaksi sehingga menjadi lebih konservatif. Namun, laba

2
pada periode berikutnya akan menjadi kurang konservatif (overstated) karena

biaya yang berkaitan telah dibebankan sepenuhnya dalam periode sebelumnya.

Hariyanto (2020) konservatisme akuntansi dalam perusahaan

diterapkan dalam tingkatan yang berbeda-beda. Salah satu faktor yang sangat

menentukan tingkatan konservatisme dalam pelaporan keuangan suatu

perusahaan adalah komitmen manajemen dan pihak internal perusahaan dalam

memberikan informasi yang transparan, akurat dan tidak menyesatkan bagi

investornya. Konservatisme memiliki dua kaidah pokok, yaitu yang pertama

harus mengakui kerugian yang sangat mungkin terjadi, tetapi tidak boleh

mengantisipasi laba sebelum terjadi. Kedua apabila dihadapkan beberapa

pilihan, akuntan diharapkan memilih metode akuntansi yang paling tidak

menguntungkan. Konservatisme akuntansi ketika kerugian terjadi maka

seluruh kerugian tersebut akan langsung diakui meskipun belum terealisasi,

akan tetapi ketika keuntungan terjadi maka keuntungan yang belum terealisasi

tidaklah akan diakui. Akuntansi konservatif merupakan prinsip yang

digunakan dalam penyusunan laporan keuangan, mengakui estimasi apabila

akan terjadi kerugian namun apabila terdapat keuntungan yang belum

terealisasi, keuntungan tersebut belum dapat diakui.

Menentukan tingkatan konservatisme berasal dari komitmen

manajemen dan pihak internal perusahaan dalam memberikan informasi yang

transparan. Hal tersebut merupakan bagian dari penerapan tata kelola

perusahaan yang berperan dalam pengendalian perusahaan. Suatu perusahaan

harus menerapkan tata kelola yang baik dalam menjalankan kegiatan

3
usahanya. Penerapan tata kelola yang baik (good corporate governance) akan

membentuk sebuah kinerja perusahaan yang baik. Penerapan tata kelola

perusahaan yang baik merupakan salah satu sarana untuk mengawasi jalannya

aktivitas perusahaan termasuk dalam mengawasi tingkat kehati-hatian

manajemen dalam penyajian laporan keuangan (Hariyanto, 2020).

Banyak pihak yang pro dan kontra terkait konsep konservatisme

akuntansi. Pihak pro menyatakan bahwa konsep konservatisme akan menjadi

hal yang baik bagi penyusunan laporan keuangan karena mencegah tindakan

membesar-besarkan (overstate) dalam menyajikan laba dan aktiva. Namun

pihak kontra menyatakan bahwa konsep konservatisme akan mengakibatkan

laporan keuangan menjadi bias sehingga tidak dapat dijadikan sebagai alat

untuk mengevaluasi resiko perusahaan (Ursula dan Vidya, 2018).

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi konservatisme. Faktor

pertama yang diasumsikan mampu mempengaruhi perusahaan dalam

melakukan konservatisme akuntansi adalah kepemilikan manajerial.

Kepemilikan manajerial merepresentasikan bahwa semakin tinggi kepemilikan

manajerial maka semakin rendah penerapan konservatisme akuntansi pada

perusahaan karena manajer memiliki kecenderungan untuk melaporkan laba

yang tinggi agar dinilai memiliki kinerja yang baik (El-haq et al., 2019).

Berbeda dengan pernyataan Hariyanto (2020) kepemilikan manajerial akan

membantu penyatuan kepentingan antara manajer dan pemegang saham.

Kepemilikan manajerial yang semakin tinggi akan meningkatkan motivasi

kerja manajer dalam menjalankan perusahaan. Manajer akan lebih berhati-hati

4
dalam mengambil keputusan serta lebih mementingkan kepentingan

perusahaan dibandingkan bonus ataupun kepentingannya sendiri. Penelitian

yang dilakukan oleh Vidiana et al (2020) dan Putra et al (2019)

menginterpresentasikan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif

serta signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Berbanding terbalik dengan

penelitian yang dilakukan oleh Sinambela dan Lucina (2018); El-Haq et al

(2019); dan Ursula dan Vidya (2018) menyimpulkan bahwa kepemilikan

manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.

Kepemilikan institusional merupakan faktor kedua yang

mempengaruhi perusahaan dalam melakukan konservatisme akuntansi.

Kepemilikan institusional yang besar diharapkan mampu meningkatkan fungsi

pengawasan terhadap kinerja manajemen dan mendorong manajemen untuk

menerapkan prinsip akuntansi yang konservatif. Adanya kepemilikan

institusional akan mendorong peningkatan pengawasan sehingga kepentingan

para pemegang saham dapat terlindungi (Hariyanto, 2020). Berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh El-haq et al (2019) dan Putra et al (2019)

menyimpulkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh signifikan positif

terhadap konservatisme akuntansi. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan

oleh Hariyanto (2020) tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.

Growth opportunities diduga menjadi faktor ketiga yang

mempengaruhi perusahaan dalam melakukan prinsip konservatisme akuntansi.

Growth opportunities atau kesempatan perusahaan untuk tumbuh. Semakin

tinggi kesempatan perusahaan untuk tumbuh, maka besarnya tingkat

5
kebutuhan dana yang diperlukan akan meningkat. Peningkatan kebutuhan dana

yang diperlukan perusahaan menyebabkan manajer menerapkan

konservatisme agar pembiayaan untuk investasi dapat terpenuhi dengan

meminimalkan laba (Ursula dan Vidya, 2018). Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh El-haq et al (2019); Tazkiya dan Sulastiningsih (2020);

Sumantri (2018); dan Ursula dan Vidya (2018) menyimpulkan bahwa growth

opportunities berpengaruh signifikan positif terhadap konservatisme

akuntansi. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriani et al (2019)

menyimpulkan bahwa growth opportunities tidak berpengaruh terhadap

konservatisme akuntansi.

Profitabilitas diduga juga menjadi faktor yang mempengaruhi

perusahaan dalam melakukan konservatisme akuntansi. Profitabilitas

merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan memberikan gambaran

tentang tingkat efektivitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan

operasinya (El-haq et al., 2019). Hasil penelitian yang dilakukan oleh El-haq

et al (2019) menyimpulkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap

konservatisme akuntansi. Sedangkan penelitian dari Hariyanto (2020)

menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap konservatisme

akuntansi.

Selain itu, faktor yang mempengaruhi konservatisme akuntansi

perusahaan yaitu debt covenant (perjanjian hutang). Rasio debt covenant yang

semakin besar menyebabkan pendorong perusahaan dalam mengatur laba,

6
sehingga membuat laporan keuangan akan semakin konservatif (Sinambela

dan Lucina, 2018). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Vidiana et al (2020)

menyimpulkan bahwa debt covenant berpengaruh positif serta signifikan

terhadap konservatisme akuntansi. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan

oleh Iskandar dan Sparta (2019) dan Sinambela dan Lucina (2018)

menyimpulkan bahwa debt covenant tidak berpengaruh terhadap

konservatisme akuntansi.

Dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yang

terkait pada pengaruh konservatisme akuntansi menghasilkan kesenjangan

penelitian. Oleh karena itu, masih perlu dilakukan penelitian tentang

konservatisme akuntansi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan terkait

faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan konservatisme akuntansi.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka diambilah judul penelitian,

“PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN

INSTITUSIONAL, GROWTH OPPORTUNITIES, PROFITABILITAS,

DAN DEBT COVENANT TERHADAP KONSERVATISME

AKUNTANSI (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2021)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah

dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Apakah kepemilikanmmanajerial berpengaruh terhadap konservatisme

akuntansi padamperusahaan=manufakturYyang terdaftar dalam BEI?

7
2. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap konservatisme

akuntansi padamperusahaan manufakturYyang terdaftar dalam BEI?

3. ApakahBgrowth opportunities berpengaruh terhadap konservatisme

akuntansi padacperusahaan manufakturTyang terdaftar dalam BEI?

4. ApakahWprofitabilitas berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi

padacperusahaan manufakturIyang terdaftar dalam BEI?

5. ApakahWdebt covenant berpengaruh terhadap konservatisme

akuntansi padacperusahaan manufakturayang terdaftar dalam BEI?

1.3 Batasan Masalah Penelitian

Pembatasan suatu masalah suatu masalah digunakan untuk mencegah

adanya penyimpangan agar penelitian yang sedang di teliti lebih tersusun dan

memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan tercapai.

Dalam penelitian ini memfokuskan pada pengaruh kepemilikan manajerial,

kepemilikan intitusional, growth opportunities, profitabilitas, dan debt

covenant terhadap penerapan konservatisme akuntansi pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2019, 2020,

2021.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan=dari pernyataan diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Untuk memberikan bukti empiris bahwa apakah ada pengaruh

kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam BEI.

8
2. Untuk memberikan bukti empiris bahwa apakah ada pengaruh

kepemilikan institusional terhadap konservatisme akuntansi pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam BEI.

3. Untuk memberikan bukti empiris bahwa apakah ada pengaruh growth

opportunities berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam BEI.

4. Untuk memberikan bukti empiris bahwa apakah ada pengaruh

profitabilitas berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam BEI.

5. Untuk memberikan bukti empiris bahwa apakah ada pengaruh debt

covenant berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam BEI.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Penelitian konservatisme akuntansi ini diharapkan mampu menambah

wawasan serta meningkatkan pengetahuan mengenai pengaruh

kepemilikanmmanajerial, kepemilikanWinstitusional, growthOIopportunities,

profitabilitas, dan debt covenant terhadap konservatismeSakuntansi. Serta

hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan literature khususnya dibidang

akuntansi perihal penerapan prinsip konservatisme akuntansi.

9
1.5.2 Manfaat Praktis

1. BagipPerusahaan

Penelitian ini diharapkan berupaya menjadi sumber informasi untuk

memahami mengapa perusahaan menerapkan konservatisme akuntansi dalam

penyusunan laporan keuangan serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

pengambilan keputusan dengan mengandalkan variabel-variabel yang terkait

melalui sudut pandang konservatisme akuntansi.

2. Bagi Investor

Dengan mempelajari tingkat konservatisme akuntansi yang diterapkan

oleh perusahaan manufaktur, penelitian ini diharapkan mampu memberikan

informasi kepada investor untuk membantu investor dalam mengambil

pertimbangan investasi atas perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

3. Bagi Kreditorr

Dengan mempelajari tingkat konservatime akuntansi yang difungsikan

oleh perusahaan manufaktur, penelitian ini diharapkan mampu memberikan

informasi kepada kreditur untuk membantu mereka dalam mengambil

keputusan pemeberian kredit atas perusahaan manufaktur yang terdaftar

Bursa Efek di Indonesia.

10
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN EMPIRIS, DAN HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Teori Agensi

Suatu perusahaan dalam melandasi pelaksanaan bisnis umunya

menggunakan sebuah teori, teori yang sering digunakan yaitu teori agensi.

Teori agensi merupakan ikatan kontraktual yang mempertimbangkan suatu

perusahaan selaku suatu-perikatan kontrak antara peserta-peserta di

perusahaan. Ikatan kontraktual tersebut terbentuk ketika satu pihak (principal)

meminta pihak lain (agent) untuk melaksanakan jasa tertentu demi

kepentingan principal, yang melibatkan pendelegasian suatu otoritas kepada

agent (Jensen dan Meckling, 1976). Principal sebagai pemegang saham,

sedangkan agent sebagai manajemen yang mengoperasikan perusahaan.

Teori agensi ini mengakibatkan adanya permisahan fungsi antara

principal dan agent. Hal tersebut dapat mengakibatkan munculnya potensi

konflik yang dapat mempengaruhi kualitas laba yang dilaporkan. Contohnya

yaitu pihak manajemen sebagai agent yang mempunyai tujuan tertentu

misalnya untuk mendapatkan bonus akan cenderung menyusun laporan

keuangan dengan laba yang besar. Kondisi seperti itu dapat dicegah dengan

menerapkan konservatisme akuntansi.

Teori keagenan muncul sebagai akibat dari perbedaan insentif yang

terus-menerus terjerat antara agent dan principal, sehingga menimbulkan

kemungkinan konflik dimana agen bertindak sebagai manajer dan prinsipal

11
bertindak sebagai pemegang saham, investor, dan kreditor. Konflik keagenan

ini sering disebut agency problem (Tazkiya dan Sulastiningsih, 2020).

Hubungan teori keagenan (agency theory) dengan konservatisme akuntansi

adalah terletak pada teori keagenan memaksa perusahaan untuk menjelaskan

segala biaya maupun pendapatan yang ada didalam perusahaan tersebut

(Sinambela dan Lucina, 2018).

2.1.2 Konservatisme Akuntansi

Menurut Ursula dan Vidya (2018) konservatisme akuntansioadalah

prinsip dari reaksi kehati-hatian terhadap ketidakpastian dimasa depan dalam

realisasinya dengan memperlambat pengakuan pendapatan, mempercepat

pengakuan pengeluaran, merendahkan penilaian aktiva, dan meninggikan

penilaian utang dengan tujuan mengurangi optimisme berlebihan dari

manajemen dan pemilik perusahaan. Sikap konservatif mengandung makna

sikap berhati-hati dalam menghadapi resiko dengan cara bersedia

mengorbankan sesuai untuk mengurangi atau menghilangkan resiko. Pada

laporan keuangan sikap konservatisme ditujukkan dengan mengakui biaya atau

rugi yang kemungkinan besar akan terjadi terlebih dahulu tetapi tidak

mengantisipasi untung atau pendapatan yang akan datang walaupun

kemungkinan terjadi besar.

Manajemen akan cenderung menerapkan prinsip konservatisme

akuntansi dalam pelaporan keuangannya yang didasari pada kemungkinan

kejadian, harapan, atau hasil yang dianggap kurang menguntungkan apabila

manjemen perusahaan dihadapkan dalam situasi yang tidak pasti. Meskipun

12
terdapat argumen yang mendukung dan menentang konservatisme, hal ini

menunjukkan bahwa praktik konservatisme menjadi lebih umum (Putra et al.,

2019). Dalamnpenerapan konservatisme akuntansi, jika terdapat keraguan

maka pilihlah solusi yang sangat kecil kemungkinannya akan menghasilkan

pendapatan yang terlalu tinggi atas nilai aset bersih atau laba (Tazkiya dan

Sulastiningsih, 2020). Tujuan dari penggunaan prinsip konservatisme adalah

untuk menetralisir optimisme manajer yang terlalu berlebihan dalam

melaporkan hasil usahanya, laba dan penilaian yang terlalu tinggi lebih

berbahaya bagi perusahaan dan pemiliknya dibandingkan dengan penyajian

yang undestatement karena dianggap melaporkan hal yang tidak benar menjadi

lebih besar (Angela dan Susanto, 2020).

2.1.3 Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham oleh manajer atau

dengan kata lain manajer sertanpemilik saham yang secara aktif berpartisipasi

dalam pengambilan keputusan perusahaan. Kepemilikan manajerial diukur

dengan rasio kepemilikan saham yang dimiliki oleh manajemen (direksi,

komisaris, karyawan). Kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen akan

mewujudkan manajemen memperoleh sepenuhnya manfaat dari keputusan

yang diambil. Apabila terjadi kerugian maka hal tersebut merupakan

konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah. Dalam kepemilikan

manajerial, manajer tidak hanya bertindak sebagai agen tetapi juga sebagai

pemilika perusahaan (Angela dan Susanto, 2020).

13
Kepemilikan manajerial mencerminkan presentase jumlah saham yang

dimiliki manajemen pada perusahaan. Pada dasarnya pemilihan metode

akuntansi dipengaruhi oleh manajer sehingga kepemilikan manajerial

menentukan kebijakan dan pilihan manajemen terhadap metode akuntansi

yang konsevatif, salah satu cara yang digunakan untuk menyelaraskan antara

kepentingan pemilik dan manajemen adalah dengan melibatkan manajemen

dalam kepemilikan yang cukup besar.

Selain itu, rasa memiliki yang besar terhadap perusahaan pula

membuat manajer lebih berkeinginan untuk mengembangkan dan

memperbesar perusahaan. Manajemen akan menerapkan motode konservatif

karena akan terdapat cadangan tersembunyi yang cukup besar untuk

meningkatkan jumlah investasi perusahaan (Ursula dan Vidya, 2018).

2.1.4 Kepemilikan Intitusional

Kepemilikan institusional merupakan saham yang dimiliki oleh bank

asuransi, perusahaan investasi dan kepemilikan oleh institusi lain. Pihak

manajemen dapat dikendalikan oleh kepemilikan institusional dengan cara

memonitoring secara efektif sehingga dapat mengurangi tindakan manajemen

untuk melakukan manajemen laba. Semakin tinggi kepemilikan saham oleh

institusi maka semakin tinggi konservatisme karena lembaga intitusi

mempunyai wewenang untung mengawasi manajemen (El-haq et al., 2019).

Kepemilikan institusional merupakan salah satu alat yang dapat

digunakan untuk mengurangi agency conflict. Semakin tinggi tingkat

kepemilikan institusional maka semakin kuat tingkat pengawasan dan

14
pengendalian yang dilakukan oleh pihak eksternal perusahaan untuk menekan

perilaku oportunis manajemen. Investor institusional biasanya menguasai

sejumlah besar saham sehingga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.

Melalui proporsi kepemilikan institusional yang besar pemilik dapat

mengarahkan tindakan manajemen untuk menerapkan prinsip akuntansi

konservatif dengan tujuan untuk menghindarkan tindakan oportunis

manajemen untuk memanipulasi kinerja perusahaan (Putra et al., 2019).

2.1.5 Growth Opportunities

Growth Opportunities diinterpretasikan sebagai faktor yang terjadi

dalam siklus perusahaan. Pengertian pertumbuhan dalam manajemen

keuangan pada umumnya menunjukkan peningkatan ukuran skala perusahaan

(Sumantri, 2018). Growth Opportunities juga merupakan kesempatan

perusahaan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang menguntungkan

(Fitriani et al., 2019).

Perusahaan dengan growth opportunity yang tinggi akan cenderung

membutuhkan dana dalam jumlah yang cukup besar untuk membiayai

pertumbuhan pada masa yang akan datang (Fitriani et al., 2019). Tanggapan

positif mengenai pertumbuhan perusahaan akan diperoleh dari investor

sehingga nilai pasar perusahaan yang konservatif lebih besar dibanding nilai

buku sehingga akan terwujud goodwill. Growth opportunities dibutuhkan guna

tumbuh dan berkembangnya suatu perusahaan (Ursula dan Vidya, 2018).

15
2.1.6 Profitabilitas

Profitabilitas diinterpretasikan sebagai rasio yang digunakan untuk

mengetahui kemampuan perusahaan dalam mewujudkan laba selama periode

tertentu dan memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas manajemen

dalam melancarkan kegiatan operasinya. Untuk meningkatkan daya saing

perusahaan perlu meningkatkan profitabilitas yang tinggi pula dalam

perusahaan. Perusahaan yang memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi

akan membuka lini atau cabang yang baru serta memperbesar investasi atau

membuka investasi baru terkait dengan perusahaan induknya. Pertumbuhan

perusahaan di masa mendatang menandakan adanya tingkat keuntungan/laba

yang tinggi (El-haq et al., 2019).

Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan menghasilkan laba

yang tinggi sehingga akan ada aspek biaya politis yang tinggi contohnya

adalah beban pajak. Hal ini menyebabkan perusahaan dengan profitabilitas

tinggi ada juga probabilitas dan lebih memilih menerapkan akuntansi yang

konservatif dalam rangka mengurangi biaya politis tersebut (Utama dan

Farida, 2018).

2.1.7 Debt Covenant

Debt covenant adalah kontrak hutang yang dibebankan kreditur kepada

peminjam dengan tujuan memperoleh pinjaman untuk uang yang dijamin

dengan denda dan bunga yang telah dibayarkan atas pinjaman yang

bersangkutan. Seringkali, perjanjian hutang berisi ketentuan yang menyerukan

agar orang mematuhi ketentuan perjanjian yang dimaksud. Perjanjian seperti

16
pembatasan deviden dan pembelian kembali, modal kerja, merger, akuisisi,

pembelian, pembelian aset, dan pembiayaan masa depan adalah jenis contoh

debt covenant (Iskandar dan Sparta, 2019).

Kontrak hutang jangka panjang (debt covenant) merupakan perjanjian

untuk melindungi pemberi pinjaman dari tindakan-tindakan manajer terhadap

kepentingan kreditur, seperti dividen yang berlebihan, pinjaman tambahan,

atau membiarkan model kerja dan kekayaan pemilik berada di bawah tingkat

yang telah ditentukan, yang mana semuanya menurunkan keamanan (atau

menaikkan resiko) bagi kreditur yang telah ada (Iskandar dan Sparta, 2019).

Rasio debt covenant yang semakin besar menyebabkan pendorong perusahaan

dalam mengatur laba, sehingga membuat laporan keuangan akan semakin

konservatif. Namun, ketika debt covenant mengalami penurunan, perusahaan

akan lebih berhati-hati dalam melakukan pencatatan (Sinambela dan Lucina,

2018).

2.2 Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui

pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, growth

opportunities, profitabilitas dan debt covenant terhadap konservatisme

akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh El-haq et al (2019) tentang

pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, growth

opportunities, dan profitabilitas terhadap konservatisme akuntansi. Hasil dari

penelitian tersebut menunjukkan bahwa kepemilikan institusional dan growth

opportunities berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.

17
Sedangkan kepemilikan manajerial dan profitabilitas tidak berpengaruh

signifikan terhadap konservatisme akuntansi.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Utama dan Farida (2018)

tentang pengaruh leverage, ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial, dan

profitabilitas terhadap konservatisme akuntansi. Hasil penelitian tersebut

menujukkan bahwa ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Sedangkan leverage dan

profitabilitas berpengaruh negatif terhadap konservatisme. Penelitian yang

dilakukan Sinambela dan Lucina (2018) tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi konservatisme akuntansi. Hasil penelitian tersebut menujukkan

bahwa ukuran perusahaan, risiko perusahaan, risiko litigasi, debt covenant,

komite audit, dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan

terhadap konservatisme akuntansi. Sedangkan intensitas modal dan pajak

berpengaruh negatif signifikan terhadap konservatisme akuntansi.

Penelitian yang dilakukan Fitriani et al (2019) tentang pengaruh

kepemilikan manajerial, growth opportunities, dan leverage terhadap

konservatisme akuntansi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

kepemilikan manajerial dan growth opportunities tidak berpengaruh signifikan

terhadap konservatisme akuntansi. Sedangkan leverage berpengaruh signifikan

terhadap konservatisme akuntansi.

Selanjutnya ada penelitian yang dilakukan oleh Putra et al (2019)

tentang pengaruh kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial pada

konservatisme akuntansi. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa

18
kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial berpengaruh positif

signifikan terhadap konservatisme akuntansi.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Hariyanto (2020) tentang

analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.

Hasil dari penelitian tersebut menujukkan bahwa profitabilitas berpengaruh

positif signifikan terhadap konservatisme akuntansi dan kepemilikan

institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.

Sedangkan ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial berpengaruh

negatif terhadap konservatisme akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh

Ursula dan Vidya (2018) tentang pengaruh kepemilikan manajerial, ukuran

perusahaan, leverage, dan growth opportunities terhadap konservatisme

akuntansi. Hasil penelitian tersebut menujukkan bahwa kepemilikan

institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi

dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.

Sedangkan ukuruan perusahaan dan kepemilikan manajerial berpengaruh

negatif terhadap konservatisme akuntansi.

Penelitian yang dilakukan Vidiana et al (2020) tentang analisis faktor-

faktor yang mempengaruhi pilihan perusahaan terhadap konservatisme

akuntansi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian

tersebut menujukkan bahwa kepemilikan publik dan intensitas modal tidak

berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Sedangkan

kepemilikan manajerial dan debt covenant berpengaruh positif signifikan

19
terhadap konservatisme akuntansi. Namun growth opportunities berpengaruh

negatif signifikan terhadap konservatisme akuntansi.

Penelitian yang dilakukan Wiguna dan Rini (2020) tentang

kepemilikan manajerial, tingkat hutang, dan growth opportunities terhadap

konservatisme akuntansi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

kepemilikan manajerial dan tingkat hutang tidak berpengaruh signifikan

terhadap konservatisme akuntansi. Sedangkan growth opportunities

berpengaruh negatif signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Penelitian

yang dilakukan Angela dan Susanto (2020) tentang faktor yang mempengaruhi

konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa financial distress dan leverage

berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Sedangkan

investment opportunity set, kepemilikan manajerial, dan firm size tidak

berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.

Berikutnya penelitian yang dilakukan Tazkiya dan Sulastiningsih

(2020) tentang pengaruh growth opportunity, financial distress, CEO

retirement terhadap konservatisme akuntansi. Hasil dari penelitian tersebut

menunjukkan bahwa growth opportunity dan financial distress berpengaruh

positif signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Sedangkan CEO

retirement berpengaruh negatif signifikan terhadap konservatisme akuntansi.

Penelitian berasal dari Maharani dan Farida (2019) tentang analisis

faktor-faktor yang memengaruhi konservatisme akuntansi. Hasil dari

penelitian tersebut menunjukkan bahwa leverage, ukuran perusahaan dan

20
board size berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap konservatisme

akuntansi. Sedangkan kepemilikan manajerial berpengaruh negatif signifikan

terhadap konservatisme akuntansi. Namun intensitas modal berpengaruh

positif terhadap konservatisme akuntansi.

Penelitian berikutnya yang dilakukan oleh Iskandar dan Sparta (2019)

tentang pengaruh debt covenant, bonus plan, dan political cost terhadap

konservatisme akuntansi. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa

debt covenant berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

konservatisme akuntansi. Namun bonus plan berpengaruh negatif signifikan

terhadap konservatisme akuntansi dan political cost berpengaruh positif

signifikan terhadap konservatisme akuntansi.

Penelitian selanjutnya yang berasal dari Sumantri (2018) tentang

pengaruh insentif pajak, growth opportunity, dan leverage terhadap

konservatisme akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa insentif pajak

dan growth opportunity berpengaruh positif signifikan terhadap konservatisme

akuntansi. Sedangkan leverage berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap konservatisme akuntansi.

Berikutnya penelitian dari Azizah dan Kurnia (2021) tentang pengaruh

profitabilitas, leverage, dan struktur kepemilikan manajerial terhadap

penerapan konservatisme akuntansi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa profitabilitas dan leverage berpengaruh positif signifikan terhadap

konservatisme akuntansi. Sedangkan struktur kepemilikan manajerial

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap konservatisme akuntansi.

21
Penelitian yang terakhir dilakukan oleh Putra dan Vita (2020)

pengaruh financial distress, leverage, dan profitabilitas terhadap

konservatisme akuntansi. Menunjukkan bahwa financial distress berpengaruh

positif dan tidak signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Sedangkan

leverage dan profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap

konservatisme akuntansi. Berikut ringkasan hasil beberapa penelitian

terdahulu yang ditunjukkan pada Tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1
Matriks Penelitian Terdahulu
No. Penelitii(Tahun) Variabel Independen Hasil Penelitian
1. El-Haq Zia Nurhaliza Kepemilikan Manajeriall Tidak Signifikan-
Syefa, Zulpahmi, Kepemilikann Signifikan+
Sumardi (2019) Institusionall
Growth Opportunitiess Signifikan+
Profitabilitass Tidak signifikan-
2. Sinambela Maria UkuraniPerusahaan Tidak Signifikan+
Oktavia Elizabeth dan RisikoiPerusahaan Tidak Signifikan
Lucina Spica Almilia Intensitas Modall Signifikan-
(2018) Pajakk Signifikan-
RisikoiLitigasi Tidak Signifikan-
DebtiCovenant Tidak Signifikan+
Komite Auditt Tidak Signifikan+
KepemilikaniManajerial Tidak Signifikan-
3. Sumantri Indra Iman Insentif Pajak Signifikan+
(2018) Growth Opportunity Signifikan+
Levereage Tidak Signifikan+
4. Ursula Esa Anti dan Kepemilikan Manajeriall Tidak signifikan-
Vidya Vitta Adhivinna Ukuran Perusahaann Signifikan-
(2018) Leveragee Signifikan-
Growth Opportunitiess Signifikan+
5. Utama Egi Putra dan Leveragee Signifikan-
Dr.Farida Titik Ukuran Perusahaann Tidak Signifikan-
S,E.,M.Si. (2018) KepemilikaniManajerial Tidak Signifikan+
Profitabilitass Signifikan-
6. Fitriani Endang, KepemilikaniManajerial Tidak Signifikan+
Maslichah, dan GrowthiOpportunity Tidak Signifikan-
Junaidi (2019) Leveragee Signifikan-
7. Iskandar Okto DebtiCovenant Tidak Signifikan-
Reyhansyah dan Sparta Bonus Plant Signifikan-

22
(2019) PoliticaliCost Signifikan+
8. Maharani Swetlana Leverage Tidak Signifikan+
Kartika dan Farida Titik Ukuran Perusahaan Tidak Signifikan+
Kristanti (2019) Kepemilikan Manajerial Signifikan-
Intensitas Modal Signifikan+
Board Size Tidak Signifikan+
9. Putra I Gst. B Ngr.P, Kepemilikann Signifikan+
A.A. Pt. Ag. Mirah Institusionall
Purnama Sari dan Gde Kepemilikan Manajerial Signifikan+
Deny Larasdiputra
(2019)
10. Angela Olvy dan Financial Distressa Signifikan-
Susanto Salim (2020) Leverager Signifikan-
Investment Opportunity Tidak Signifikan-
Setr
Kepemilikan Manajerialn Tidak Signifikan+
Firm Sizew Tidak Signifikan-
11. Hariyanto Eko (2020) Profitabilitas Signifikan+
Ukuran Perusahaan Signifikan-
Kepemilikanm Tidak Signifikan+
Institusionalb
Kepemilikan Manajerialj Signifikan-
12. Putra Iddha Wahyu Financial Distress Tidak Signifikan+
Dwi dan Vita Fitria Sari Leverage Signifikan+
(2020) Profitabilitas Signifikan+
13. Tazkiya Hasina dan Growth Oppotunity Signifikan+
Sulastiningsih (2020) Financial Distress Signifikan+
CEO Retirement Signifikan-
14. Vidiana Evi, Diana Dwi KepemilikaniManajerial Signifikan+
Astuti, dan Wiwik Kepemilikan Publikl Tidak Signifikan+
Fitria Ningsih (2020) Debt Covenantt Signifikan+
GrowthiOpportunities Signifikan-
Intensitas Modalk Tidak Signifikan-
15. Wiguna Ruth Novitaria Kepemilikan Manajerialn Tidak Signifikan+
dan Rini Tri Hastuti Growth Opportunitiesa Signifikan-
(2020) Tingkat Hutangh Tidak Signifikan+
16. Azizah Tavia Nur dan Profitabilitas Signifikan+
Kurnia (2021) Leverage Signifikan+
Struktur Kepemilikan Tidak Signifikan-
Manajerial

23
2.3 Pengembangan Hipotesis

2.3.1 Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Penerapan

Konservatisme Akuntansi

Kepemilikan Manajerial adalah saham biasa yang dimiliki oleh

manajemen. Dengan adanya kepemilikan manajerial, manajemen diarahkan

untuk memaksimalkan kinerjanya dalam bentuk laba yang diinginkan.

Sementara manajemen termotivasi guna meningkatkan kinerja organisasi, dan

mereka akan lebih berhati-hati ketika menyatakan persetujuan menentukan

kebijakan akuntansi (Sinambela dan Lucina, 2018). Struktur kepemilikan

manajerial yang semakin tinggi atas saham yang ada di dalam perusahaan,

maka manajer akan cenderung memilih akuntansi yang konservatif.

Kepemilikan manajerial yang tinggi akan berpengaruh terhadap tingginya

penerapan konservatisme akuntansi, sehingga kepemilikan manajerial

berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi (Hariyanto, 2020). Jika

dibandingkan dengan investor lain, kepemilikan manajerial lebih umum,

sehingga manajemen cenderung lebih konservatif. Sebagai akibat dari

meluasnya kepemilikan manajerial, terdapat persepsi yang jelas bahwa

perusahaan memiliki jumlah manajer yang banyak, sehingga timbul keinginan

untuk mengembangkan perusahaan semakin besar (Ursula dan Vidya, 2018).

Pada penelitian yangidilakukan Putra et al (2019) menunjukkan bahwa

semakin tinggi kepemilikan saham yang dimiliki manajamen perusahaan maka

menunjukkan pelaporan yang konservatif. Hal ini membuktikan adanya

hubungan positif antara pengaruh kepemilikan manajerial terhadap

24
konservatisme akuntansi. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Vidiana et al (2020). Oleh karena itu, hipotesis yang menguji

hubungan antara kepemilikan manajerial dan konservatisme akuntansi,

dirancang sebagai berikut

H1 : Kepemilikan manajerial berpengaruh positifoterhadap konservatisme

akuntansi.

2.3.2 Pengaruh Kepemilikan Intitusional Terhadap Penerapan

Konservatisme Akuntansi

Kepemilikan institusional diinterpretasikan sebagai kepemilikan saham

oleh lembaga dari eksternal. Kepemilikan institusional mempunyai

kompetensi untuk mengendalikan manajemen melalui proses pemantauan

yang efektif yang mengurangi tindakan manajemen dalam mengelola

pendapatan, konservatisme akuntansi merupakan salah satu metode pengakuan

akuntansi yang di yakini dapat mengantisipasi kecurangan atau ketidakpastian

dalam pelaporan keuangan (Hariyanto, 2020). Kepemilikan institusional

merupakan saham yang dimiliki oleh bank asuransi, perusahaan investasi dan

kepemilikan oleh institusi-institusi lain. Pihak manajemen dapat dikendalikan

oleh kepemilikan institusional dengan cara memonitoring secara efektif

sehingga dapat mengurangi tindakan manajemen untuk melakukan manajemen

laba (El-haq et al., 2019).

Penelitian yangidilakukan El-haq et al (2019) menunjukkan hasil yang

sama, yaitu semakin tinggi kepemilikan institusional maka semakin tinggi

tingkat konservatisme akuntansi, karena semakin besar kepemilikan

25
institusional maka dapat memonitoring manajamen dalam penerapan prinsip

akuntansi yang konservatif. Hasil penelitian ini didukung oleh Putra et al

(2019). Hal tersebut membuktikan bahwa ada hubungan positif antara

kepemilikan institusional dan konservatisme akuntansi. Oleh karena itu,

hipotesis yang menguji hubungan antara kepemilikan institusional dan

konservatisme akuntansi, dirancang sebagai berikut

H2 : Kepemilikaniinstitusional berpengaruh positif terhadapekonservatisme

akuntansi.

2.3.3 Pengaruh Growth Opportunities Terhadap Penerapan

Konservatisme Akuntansi

Perusahaan yang menggunakan konservatisme akuntansi dalam

laporan keuangannya, identik dengan perusahaan yang tumbuh dikarenakan

adanya cadangan perusahaan yang digunakan untuk investasi atau

memperbesar perusahaan. Manajer ditantang guna menyeimbangkan antara

pendapatan dan penggunaan uang kas. Semakin tinggi growth opportunities,

maka kebutuhan dana yang diperlukan semakin besar. Besarnya dana yang

dibutuhkan menyebabkan manajer menerapkan konservatisme akuntansi agar

pembiayaan investasi berhasil (Ursula dan Vidya, 2018).

Growth opportunities merupakan harapan bagi pihak eksternal maupun

pihak internal perusahaan, pertumbuhan perusahaan diharapkan memberikan

sinyal positif adanya kesempatan untuk berinvestasi (El-haq et al, 2019).

Perusahaan yang akan meningkatkan jumlah investasi atau disebut juga

dengan perusahaan growth cenderung akan memilih konservatisme akuntansi

26
karena perhitungan laba yang lebih rendah daripada menggunakan akuntasi

optimis yang perhitungan labanya lebih tinggi (Sumantri, 2018). Tazkiya dan

Sulastiningsih (2020) menyatakan perusahaan yang menerapkan

konservatisme akuntansi dalam laporan keuangannya identik dengan

perusahaan yang tumbuh. Ini karena setiap perusahaan akan memiliki

cadangan tersembunyi yang dapat digunakan untuk investasi yang

menguntungkan. Perusahaan yang memiliki growth opportunity yang tinggi,

maka akan memiliki potensi untuk menerapkan konservatisme akuntansi.

Penelitian yang dilakukan El-haqnet al (2019); Ursula dan Vidya

(2018); Tazkiya dan Sulastiningsih (2020); dan Sumantri (2018) menunjukkan

bahwa growth opportunities yang tinggi memerlukan dana yang besar dengan

itu manajemen dapat melakukan konservatisme akuntansi. Hal tersebut

membuktikan adanya hubungan positif growth opportunities dengan

konservatisme akuntansi. Oleh karna itu, hipotesis yang menguji hubungan

antara growth opportunities dan konservatisme akuntansi, dirancang sebagai

berikut

H3 : Growth opportunities berpengaruh positif terhadap konservatisme

akuntansi.

2.3.4 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Penerapan Konservatisme

Akuntansi

Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk memahani

kemampuan perusahaan guna menghasilkan laba selama periode tertentu dan

memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas manajemen dalam

27
melaksanakan kegiatan operasinya. Teori agensi memaparkan bahwa

profitabilitas juga merupakan bentuk pertanggungjawaban dari agen sebagai

pemegang kendali suatu perusahaan, maka dari itu perusahaan akan

melakukan pelaporan yang terdiri dari neraca dan laba rugi perusahaan untuk

menentukan nilai analisis dari berbagai aspek tertentu operasi perusahaan.

Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi akan menerapkan prinsip

konservatisme karena profitabilitas digunakan sebagai bagian dari manajemen

laba untuk mengatur dalam perataan laba agar tidak memiliki fluktuasi yang

tinggi (El-haq et al., 2019).

Pada penelitian (Putra dan Vita, 2020) menunjukkan bahwa

profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap konservatisme

akuntansi, semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan, maka

manajemen akan cenderung memilih akuntansi yang konservatif. Dalam

penelitian Azizah dan Kurnia (2021) juga menyatakan hal serupa yaitu dengan

semakin tinggi laba yang diperoleh, maka perusahaan akan menerapkan

prinsip konservatisme. Hal tersebut membuktikan adanya hubungan positif

profitabilitas dengan konservatisme akuntansi. Oleh karna itu, hipotesis yang

menguji hubungan antara profitabilitas dan konservatisme akuntansi,

dirancang sebagai berikut

H4 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi

28
2.3.5 Pengaruh Debt Covenant Terhadap Penerapan Konservatisme

Akuntansi

Debt covenant adalah sebuah kontrak hutang yang diukur dengan

leverage. Leverage sendiri adalah rasio yang menghitung seberapa banyak aset

perusahaan dapat melunasi suatu kewajiban perusahaan. Dengan adanya debt

covenant para manajer akan mendapatkan aset yang banyak yang berasal dari

pinjaman dana yang diberikan oleh kreditur. Pinjaman dana ini menunjukkan

kemampuan manajer yang dalam mengelola semua aset perusahaan. Kreditur

akan mencermati informasi keuangan dari kebijakan yang digunakan dalam

menyusun laporan keuangan untuk pengajuan kredit (Sinambela dan Lucina,

2018).

Pada penelitian Iskandar dan Sparta (2019) debt covenant atau kontrak

hutang yang diproksikan dengan rasio leverage berupa debt-to-total asset ratio

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban nya dari

setiap total asset yang dimiliki. Kontrak hutang dapat mengindikasikan bahwa

manajer cenderung menyatakan laba dan asset secara berlebihan untuk

mengurangi renegosiasi biaya kontrak hutang. Iskandar dan Sparta (2019) juga

menyatakan bahwa semakin tinggi rasio leverage, semakin besar pula

kemungkinan perusahaan akan menggunakan prosedur yang meningkatkan

laba yang dilaporkan (Iskandar dan Sparta, 2019). Hal tersebut mebuktikan

adanya hubungan positif debt covenant dengan konservatisme akuntansi. Oleh

karna itu, hipotesis yang menguji hubungan antara debt covenant dan

konservatisme akuntansi, dirancang sebagai berikut.

29
H5 : Debt covenant berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi.

2.4 Model Penelitian

Penelitian ini menginterpretasikan variabel dependen yaitu

konservatisme akuntansi. Variabel independen yang digunakan yaitu

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, growth opportunities,

profitabilitas, dan debt covenant digambarkan pada skema sebagai berikut :

Kepemilikan Manajerial
+
Kepemilikan Institusional +
Konservatisme
Growth Opportunities + Akuntansi
+
Profitabilitass
+

Debt Covenant

Gambar 2.1
Model Penelitian

30
BAB III

METODE DAN DESAIN PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

3.1.1 Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian konservatisme akuntansi

adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia

(BEI) dengan rentang waktu data penelitian dari tahun 2019-2021.

3.1.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Teknik dalam pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling. Purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang

dilakukan dengan menentukan subjek yang berdasarkan kriteria karakteristik

yang ditetapkan oleh peneliti (Ghozali. 2014:80). Berdasarkan metode tersebut

maka kriteria pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian

konservatisme akuntansi ini adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan manufaktur yang tidak delisting laporan keuangan dan annual

report di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2019-2021.

2. Perusahaan manufaktur yang memiliki kelengkapan data keuangan yang

berkaitan dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian

seperti kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, growth

opportunities, profitabilitas, dan debt covenant tahun 2019-2021.

31
3.2 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data

3.2.1 Jenis Data

Penelitian konservatisme akuntansi ini menggunakan jenis data

sekunder, data sekunder merupakan data yang telah disediakan oleh pihak lain

dan tidak berasal dari sumbernya langsung.

3.2.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan ini diperoleh dari penerbitan laporan

keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2019 sampai 2021. Sumber data ini diperoleh dari situs

IDX Statistic (www.idx.co.id).

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data

Metode atau teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan

menggunakan teknik dokumentasi yaitu pengumpulan data secara tidak

langsung yang diperoleh dari media perantara, yang pada umumnya berupa

bukti catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip. Data ini

diperoleh dari IDX Statistic (www.idx.co.id).

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.3.1 Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

konservatisme akuntansi. Konservatisme akuntansi merupakan reaksi kehati-

hatian atas ketidakpastian dan risiko bisnis yang ada. Dengan adanya

ketidakpastian dan risiko bisnis harus dicerminkan dalam laporan keuangan

agar nilai prediksi dan kenetralan bisa diperbaiki. Pelaporan yang didasari

32
kehati-hatian akan memberi manfaat yang baik untuk semua pengguna dan

pemakai laporan keuangan (Azizah dan Kurnia, 2021).

Variabel konservatisme akuntansi ini diproksikan menggunakan

pengukuran earnings/accrual measures yang disarankan oleh Azizah dan

Kurnia (2021). Rumus yang digunakan untuk mengukur konservatisme

akuntansi adalah:

( Income+ Depreciation Expense )−Net Operating Cash Flow


CONACC=
Total Assets

3.3.2 Variabel Independen

Variabel yang mempengaruhi variabel dependen disebut sebagai

variabel independen. Terdapat 5 (lima) variabel independen dalam penelitian

ini yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, growth

opportunities, profitabilitas, dan debt covenant.

Ringkasan definisi operasional dan pengukuran variabel yang digunakan

dalam penelitian ini, disajikan pada Tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
No. Variabel Pengukuran Sumber

1. Kepemilikan Jumlah Saham yang dimiliki Pihak Manajemen El-haq


manajerial Jumlah Saham yang Beredar
menggambarkan
kepemilikan et al
saham yang
dimiliki oleh pihak
2019
manajer
perusahaan,
manajer juga
dianggap sebagai
pemegang saham
yang secara aktif
ikut serta dalam

33
pengambilan
keputusan di
perusahaan.

2. Kepemilikan Jumlah Saham yang Dimiliki Investor Institusional Sugiarto,


Institusional Jumlah Saham Beredar
digambarkan 2009
sebagai
kepemilikan
saham yang
dimiliki oleh suatu
investor
institusional
(eksternal
perusahaan),
investor
institusional
mencakup bank,
perusahaan
asuransi,
perusahaan
investasi dan
kepemilikan
institusi lainnya.

3. Growth Saham yang beredar x Harga penutupan saham El-haq


opportunities Total Ekuitas
diproksikan dari
market to book et al
value equity.
Growth
2019
opportunities
diinterpretasikan
kesempatan
perusahaan untuk
tumbuh

4. Profitabilitas Laba Setelah Pajak Savitri,


merupakan rasio Total Aset
yang digunakan Enni
untuk mengetahui
kemampuan 2016
perusahaan dalam
menghasilkan laba
selama periode
tertentu dan
memberikan

34
gambaran tentang
tingkat efektivitas
manajemen dalam
melaksanakan
kegiatan
operasinya.

5. Debt covenant atau Total Debt Savitri,


kontrak hutang Total Assets
yang bermaksud Enni 2016
untuk kajian
aktivitas-aktivitas
yang dilakukan
perusahaan untuk
melunasi hutang
sera kesanggupan
perusahaan yang
akan membayar
bunga dan beban
tetap lainnya.

3.4 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif. Analisis

data kuantitatif ini digambarkan sebagai bentuk analisis yang menggunakan

angka dan perhitungan statistik untuk menguji suatu hipotesis dan memerlukan

beberapa alat analisis. Analisis data kuantitatif dengan cara mengolah data dan

menginterpretasikannya dalam bentuk tabel dan dibuat analisis agar dapat

ditarik kesimpulan sebagai dasar keputusan.

3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi pada suatu

data yang dilihat melalui nilai mean, standar devisiasi, maximum, dan

minimum (Ghozali, 2018:19). Statistik deskriptif ini berhubungan langsung

dengan pengumpulan data statistik, peringkasan data, penyemplingan data

statistik, dan penyajian hasil data statistik (Azizah dan Kurnia, 2021). Oleh

35
karena itu, data harus diringkas dengan baik dan teratur agar dapat digunakan

sebagai dasar pengambilan keputusan.

3.4.2 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengevaluasi apakah dalam model

regresi, variabel residual atau variabel pengganggu mempunyai distribusi

normal. Pengujian uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan

menggunakan uji Skewness dan Kurtosis dengan syarat ±1,96 model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

3.4.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yaitu suatu pengujian hipotesis yang dilakukan

sebelum melakukan analisis lebih lanjut terhadap data yang telah

dikumpulkan. Pengujian asumsi klasik ini adalah untuk memberikan kepastian

bahwa persamaan regresi yang diperoleh memiliki ketepatan dalam estimasi,

tidak bias, serta konsisten. Uji asumsi klasik yang sering digunakan yaitu uji

multikolonieritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengevaluasi apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen (Ghozali, 2018:

107). Jika variabel independen menunjukkan hasil yang saling berkorelasi,

maka variabel-variabel ini tidak variabel orthogonal. Variabel orthogonal

merupakan variabel independen dengan nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol (Ghozali, 2018: 107). Model regresi yang baik,

jika tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada

36
atau tidaknya multikolonieritas, dapat dilakukan uji menggunakan nilai

tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Variance Inflation

Factor (VIF) dapat dilihat pada tabel coefficients, dengan penjabaran sebagai

berikut :

a. Jika nilai VIF <10 dan nilai tolerance >0,10, artinya tidak terdapat

multikolonieritas yang terjadi pada penelitian tersebut.

b. Jika nilai VIF >10 dan nilai tolerance <0,10, artinya terdapat

multikolonieritas yang terjadi pada penelitian tersebut.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengevaluasi apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahaan penggangu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika dalam

menganalisis terjadi korelasi, maka ada problem autokorelasi. Autokorelasi

timbul karena pengamatan yang bersambungan sepanjang waktu berkaitan satu

sama lainnya. Problem ini terjadi karena residual tidak bebas dari satu

pengamatan ke pengamatan lainnya (Ghozali, 2018:111).

Salah satu cara yang digunakan untuk mengevaluasi ada atau tidaknya

autokorelasi dalam penelitian ini ialah menggunakan uji Durbin-Watson (DW

test). Dalam tabel Durbin Watson terdapat nilai batas atas (upper bound atau

du) dan nilai batas atas (lower bound atau d1). Jika nilai DW lebih besar dari

batas atas (du) dan kurang dari (4-du), maka berarti model penelitian bebas

autokorelasi atau tidak terdapat autokorelasi (Ghozali, 2018:112).

37
c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengevaluasi apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu peninjauan ke

peninjauan lain (Ghozali, 2018:137). Uji heteroskedastisitas

diinterpresentasikan, jika variance dari residual peninjauan ke peninjauan

lainnya tetap, maka disebut sebagai homoskedastisitas. Sebaliknya jika

variance dari residual satu peninjauan ke peninjauan lainnya berbeda, maka

disebut sebagai heteroskedastisitas. Model regresi yang baik akan

menunjukkan hasil yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2018:137). Mayoritas data time series

mengandung situasi heteroskedastisitas, sebab data ini menghimpun data yang

mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar). Ada beberapa cara untuk

mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas, salah satu caranya

menggunakan uji glejser. Prinsip kerja uji glejser ini adalah dengan cara

meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen (Ghozali,

2018:142). Dasar pengambilan keputusan jika variabel-variabel independen

memiliki nilai probabilitas atau signifikasi > 0,05; maka dapat dijelaskan

bahwa model tidaksterjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2018:142).

3.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode regresi linear berganda (multiple linear regression) dilakukan

untuk mengevaluasi pengaruh 2 (dua) atau lebih variabel independen terhadap

1 (satu) variabel dependen. Metode ini dilakukan dengan menggunakan

38
software SPSS dan bermakna untuk memverifikasi pengaruh dari variabel

independen terhadap variabel dependen.

Con_Accit = β0 + β1KMit + β2KIit + β3GOit + β4Pit + β5Lit + eit

Keterangan :

Con_Accit : Tingkat konservatisme akuntansi dengan ukuran akrual

perusahaan i pada waktu t

β0 : Konstanta

KMit : Kepemilikan Manajerial perusahaan i pada waktu t

KIit : Kepemilikan Institusional perusahaan i pada waktu t

GOit : Growth Opportunities perusahaan i pada waktu t

Pit : Profitabilitas perusahaan i pada waktu t

Lit : Leverage perusahaan i pada waktu t

eit : Error Term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian.

3.6 Uji Kelayakan Model

a. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk memperkirakan seberapa

jauh kompetensi model dalam mengindikasikan variasi variabel dependen

(Ghozali, 2018:97). Nilaiakoefisien determinasi yaitu antara 0 (nol) dan satu,

jika nilai koefisien determinasi menunjukkan angka yang kecil dapat

dijelaskan bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam

mempengaruhi (menjelaskan) variabel dependen sangat terbatas. Sebaliknya,

jika nilai mendekati 1 dapat menjelaskan bahwa variabel-variabel independen

terhadap variabel dependen besar. Nilai pada koefisien determinasi dapat

39
dicari dengan memangkatkan dua dari koefisien korelasinya (Ghozali,

2018:97)

b. Uji Model (Uji F)

Uji F digunakan untuk menguji apakah model regresi dalam penelitian

sudah layak atau tidak. Dalam pengujian ini pengambilan kesimpulan dapat

dilakukan dengan melihat nilai signifikan F pada output hasil regresi dengan

signifikan level 0,05 (α = 5%) (Ghozali, 2018:98). Dasar pengambilan

kesimpulan, yaitu :

1) Jika nilai signifikansi Uji F < α = 0,05 maka model regresi layak (hipotesis

diterima).

2) Jika nilai signifikansi Uji F > α = 0,05 maka model regresi tidak layak

(hipotesis ditolak).

3.7 Uji Parsial (Uji t)

Pengujian parsial (t test) bertujuan untuk menguji pengaruh variabel

indepnden terhadap variabel dependen (Ghozali, 2018:98).

1) Bilamana nilai signifikansi uji t < α = 0,05, maknanya terdapat pengaruh

yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel

dependen dan hipotesis diterima.

2) Sebaliknya bilamana nilai signifikansi uji t > α = 0,05, maknanya tidak

terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen

terhadap variabel dependen dan hipotesis ditolak.

40
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang go

public di BEI tahun 2019-2021. Seleksi pengambilan sampel yang sesuai

dengan kriteria dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1
Seleksi Sampel
No. Keterangan 2019 2020 2021 Jumlah
1. Populasi : 175 187 191 553
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar
dalam Bursa Efek Indonesia periode
2019, 2020, dan 2021
2. Kriteria Sampel :
a. Perusahaan manufaktur yang
delisting laporan keuangan
(0) (1) (5) (6)
dan annual report di Bursa
Efek Indonesia (BEI) selama
periode 2019, 2020, dan 2021
b. Perusahaan manufaktur yang
tidak memiliki kelengkapan
data keuangan berkaitan
dengan variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini
selama periode 2019, 2020,
dan 2021 seperti sebagai
berikut :

Kepemilikan Manajerial (69) (79) (77) (225)

Kepemilikan Institusional (16) (15) (14) (45)

Jumlah Sampel 90 92 95 277


Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sampel penelitian sebanyak 277

perusahaan manufaktur dengan rentang waktu penelitian selama 3 (tiga) tahun.

41
Pada penelitian ini menggunakan 5 (lima) variabel independen yaitu variabel

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, growth opportunities,

profitabilitas, dan debt covenant. Sedangkan untuk variabel dependennya

menggunakan variabel konservatisme akuntansi.

4.1.2 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif yang digunakan untuk memperoleh gambaran

umum sampel data. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi

suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, sum,

range, maximum, dan minimum (Ghozali, 2018:19). Dalam penelitian ini

statistika deskriptif yang akan disajikan adalah rata-rata (mean), standar

deviasi, maximum dan minimum dari variabel kepemilikan manajerial,

kepemilikan intitusional, growth opportunities, profitabilitas, dan debt

covenant terhadap konservatisme akuntansi.

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan data statistik deskriptif dengan

jumlah sampel 277. Dari hasil statistik deskriptif tersebut menunjukkan hasil

yang telah dilakukan outlier dengan menghapus 49 perusahaan, setelah di

outlier untuk menghasilkan data yang normal di peroleh hasil sampel (N)

sebanyak 228 perusahaan manufaktur yang sebelumnya ada 277 perusahaan.

Berikut ini statistika deskriptif dari hasil sampel yang diperoleh setelah outlier

sebagai berikut :

42
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Setelah Outlier
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KEPEMILIKAN 228 ,0000 ,7241 ,106211 ,1731798
MANAJERIAL
KEPEMILIKAN 228 ,0001 ,9917 ,485359 ,2809117
INTITUSIONAL
GROWTH 228 ,0111 100,6930 2,914093 8,5905801
OPPORTUNITIES
PROFITABILITAS 228 -,8761 ,2534 ,015453 ,0926308
DEBT COVENANT 228 ,0005 6,0854 ,551308 ,6716310
KONSERVATISME 228 -,4663 ,2307 -,008236 ,0696303
AKUNTANSI
Valid N (listwise) 228
Sumber: lampiran 3 hal 84

Tabel 4.2 diatas menginterpresentasikan deskripsi variabel-variabel

secara statistik dalam penelitian ini. Minimum adalah nilai terkecil dari nilai

suatu rangkaian pengamatan, maksimum adalah nilai terbesar dari suatu

rangkaian pengamatan, mean (rata-rata) adalah hasil penjumlahan nilai

seluruh data dibagi dengan banyaknya data, sementara standar deviasi

adalah akar dari jumlah kuadrat dari selisih nilai data dengan rata-rata dibagi

dengan banyaknya data.

Pada variabel kepemilikan manajerial memiliki nilai minimum

sebesar 0,000 yang dimiliki oleh PT Central Proteina Prima Tbk pada tahun

2019 dan 2020, PT Sentra Food Indonesia Tbk pada tahun 2019, tahun

2020, dan tahun 2021, PT GMF AeroAsia Tbk pada tahun 2019, PT

Indofarma (Persero) Tbk pada tahun 2019, PT Steel Pipe Industry of

Indonesia Tbk pada tahun 2019, PT Semen Baturaja Tbk pada tahun 2019,

43
2020 dan 2021, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, 2020 dan 2021, PT

Saranacentral Bajatama Tbk pada tahun 2021, Mustika Ratu Tbk tahun

2021, PT Golden Flower Tbk pada tahun 2021.

Selanjutnya kepemilikan manajerial memiliki nilai maksimum sebesar

0,7241 yang dimiliki oleh PT Saranacentral Bajatama Tbk pada tahun 2019.

Nilai mean (rata-rata) kepemilikan manajerial sebesar 0,106211 sedangkan

nilai standar deviasi sebesar 0,1731798, artinya nilai standar deviasi lebih

besar dari nilai mean (rata-rata). Hal ini menunjukkan bahwa data

terdistribusi secara tidak merata, artinya ada perbedaan jauh antara data satu

dengan data lainnya.

Variabel kepemilikan institusional memiliki nilai minimum sebesar

0,0001 yang dimiliki oleh PT Intan Wijaya International Tbk pada tahun

2021. Selanjutnya kepemilikan institusional memiliki nilai maksimum

sebesar 0,9917 yang dimiliki oleh PT Saranacentral Bajatama Tbk pada

tahun 2021. Nilai mean (rata-rata) kepemilikan institusional sebesar

0,485359, sedangkan nilai standar deviasi sebesar 0,2809117, nilai mean

(rata-rata) menunjukkan hasil yang lebih besar daripada nilai standar

deviasi, sehingga nilai tersebut menandakan data terdistribusi secara merata,

artinya tidak ada perbedaan jauh antara data satu dengan data yang lainnya.

Growth opportunities memiliki nilai minimum sebesar 0,0111 yang

dimiliki oleh PT Asia Pasific Fibers Tbk pada tahun 2019. Selanjutnya

Growth opportunities memiliki nilai maksimum sebesar 100,6930 yang

dimiliki oleh PT Alumindo Light Metal Industry Tbk pada tahun 2019. Nilai

44
mean (rata-rata) yang dimiliki oleh variabel growth opportunities sebesar

2,914093 sedangkan nilai standar deviasi sebesar 8,5905801, artinya nilai

standar deviasi lebih besar dari nilai mean (rata-rata). Hal ini menunjukkan

bahwa data terdistribusi secara tidak merata, artinya ada perbedaan jauh

antara data satu dengan data lainnya.

Profitabilitas memiliki nilai minimum sebesar -0,8761 yang dimiliki

oleh PT Sri Rejeki Isman Tbk pada tahun 2021. Nilai maksimum pada

variabel profitabilitas sebesar 0,2534 yang dimiliki oleh PT Golden Flower

Tbk pada tahun 2021. Nilai mean (rata-rata) yang dimiliki oleh variabel

profitabilitas menunjukkan hasil sebesar 0,015453 sedangkan nilai standar

deviasi sebesar 0,0926308, artinya nilai standar deviasi lebih besar dari nilai

mean (rata-rata). Hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi secara tidak

merata, artinya ada perbedaan jauh antara data satu dengan data lainnya.

Debt covenant memiliki nilai minimum sebesar 0,0005 yang dimiliki

oleh PT Mulia Industrindo Tbk pada tahun 2020. Selanjutnya debt covenant

memiliki nilai maksimum sebesar 6,0854 yang dimiliki oleh PT Alumindo

Light Metal Industry Tbk pada tahun 2021. Nilai mean (rata-rata) yang

dimiliki oleh variabel debt covenant sebesar 0,551308 sedangkan nilai

standar deviasi sebesar 0,6716310, artinya nilai standar deviasi lebih besar

dari nilai mean (rata-rata). Hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi

secara tidak merata, artinya ada perbedaan jauh antara data satu dengan data

lainnya.

45
Konservatisme akuntansi memiliki nilai minimum sebesar -0,4663

yang dimiliki oleh PT Sri Rejeki Isman Tbk pada tahun 2021. Nilai

maksimum pada variabel konservatisme akuntansi sebesar 0,2307 yang

dimiliki oleh PT Golden Flower Tbk pada tahun 2021. Nilai mean (rata-

rata) yang dimiliki oleh variabel konservatisme akuntansi menunjukkan

hasil sebesar -0,008236 sedangkan nilai standar deviasi sebesar 0,0696303,

artinya nilai standar deviasi lebih besar dari nilai mean (rata-rata). Hal ini

menunjukkan bahwa data terdistribusi secara tidak merata, artinya ada

perbedaan jauh antara data satu dengan data lainnya.

4.1.3 Uji Normalitas Data

Uji normalitas ini guna menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residualomemiliki ditribusi normal. Pengujian asumsi ini

dilakukan melalui pengamatan terhadap Skewness Kurtosis. Hasil uji dari

SkewnessnKurtosis dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.3
Uji Skewness – Kurtosis Sebelum Outlier
Descriptive Statistics
N Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Unstandardized Residual 277 -,908 ,146 10,268 ,292
Valid N (listwise) 277
Sumber: lampiran 4 hal 85

−0,908 10,268
Zskewness = Zkurtosis =
√6 /277 √6 / 277
= -6,169 = 36,8835

Berdasarkan hasil output uji normalitas, diperoleh dengan nilai Skewness

sebesar -6,169 > 1,96 dan nilai Kurtosis sebesar 36,8835 > 1,96, dengan

46
demikian dapat disimpulkan bahwa data yang diolah tidak memenuhi

asumsi uji normalitas. Sehingga perlu dilakukan outlier dengan menghapus

data. Hasil outlier bisa di lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.4
Uji Skewness – Kurtosis Setelah Outlier
Descriptive Statistics
N Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Unstandardized Residual 228 ,069 ,161 -,547 ,321
Valid N (listwise) 228
Sumber: lampiran 4 hal 85

0,069 −0,547
Zskewness = Zkurtosis =
√6 /228 √ 6 /228
= 0,4253 = -1,685

Berdasarkan hasil ouput uji normalitas tabel 4.4 diperoleh dengan hasil

skewness sebesar 0,4253 < 1,96 dan nilai kurtosis sebesar -1,685 < 1,96,

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data yang diolah memenuhi

asumsi uji normalitas.

4.1.4 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolonearitas

Uji multikolonearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas (independen).

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonearitas, dapat dilihat dari nilai

tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Multikolonearitas

dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan Variance Inflation

47
Factor (VIF). Multikolonearitas terjadi apabila nilai tolerance > 0,10 dan nilai

VIF < 10. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.5
Uji Multikolineartas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 KEPEMILIKAN ,865 1,156
MANAJERIAL
KEPEMILIKAN ,838 1,194
INTITUSIONAL
GROWTH OPPORTUNITIES ,985 1,016
PROFITABILITAS ,932 1,072
DEBT COVENANT ,935 1,070
a. Dependent Variable: KONSERVATISME AKUNTANSI
Sumber: lampiran 5 hal 85

Dari hasil uji multikolonearitas tersebut menunjukkan bahwa semua

nilai Variance Inflation Factor (VIF) dari variabel kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, growth opportunities, profitabilitas, dan debt

covenant memiliki nilai yang lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance yang lebih

besar dari 0,10. Sehingga pada model regresi yang digunakan dalam penelitian

ini tidak terjadi multikolinearitas karena tidak ada korelasi antara variabel

bebas.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi

antara anggota suatu rangkaian pengamatan dalam suatu rangkaian waktu.

Durbin-Watson digunakan dalam model regresi untuk mendeteksi

48
autokorelasi atau terjadinya nilai. Pada penelitian ini akan menggunakan uji

Durbin Watson. Berikut tabel uji Autokorelasi menggunakan Durbin Watson:

Tabel 4.6
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 ,737 a
,543 ,533 ,0475933 2,057
a. Predictors: (Constant), DEBT COVENANT, GROWTH OPPORTUNITIES,
KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INTITUSIONAL
b. Dependent Variable: KONSERVATISME AKUNTANSI
Sumber: lampiran 6 hal 86

Berdasarkan perhitungan tabel 4.6 diperoleh hasil uji menggunakan

Durbin Watson test menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2,057.

Untuk menemukan ada atau tidaknya autokorelasi pada model penelitian ini,

maka digunakan rumus sebagai berikut :

du < dw < 4 – du

Dimana :

du : Batas atas dari Tabel Durbin Watson pada n = 200 dan k = 5

dw : Besarnya Nilai Durbin Watson

Nilai du < dw < 4-du

1,8199 < 2,057 < 4-1,8199

1,8199 < 2,057 < 2,1801

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat disimpulkam bahwa penelitian ini

tidak terjadi autokorelasi.

49
c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas

atau tidak terjadinya heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini uji

heteroskedastisitas yang digunakan adalah Uji Glejser, yaitu untuk meregresi

nilai absolut residual terhadap variabel independen (Ghozali, 2018:142).

Berikut hasil dari uji heteroskedastisitas dengan Uji Glejser :

Tabel 4.7
Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,035 ,005 7,468 ,000
KEPEMILIKAN ,016 ,011 ,106 1,484 ,139
MANAJERIAL
KEPEMILIKAN -,001 ,007 -,006 -,084 ,933
INTITUSIONAL
GROWTH OPPORTUNITIES ,000 ,000 -,074 -1,114 ,266
PROFITABILITAS ,024 ,020 ,082 1,195 ,233
DEBT COVENANT ,004 ,003 ,088 1,291 ,198
a. Dependent Variable: ABSRES
Sumber : lampiran 7 hal 86

Berdasarkan tabel 4.7 dari hasil output di atas diketahui nilai Sig, dari

kelima variabel independen tersebut memiliki nilai lebih dari 0,05, sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

50
4.1.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda bertujuan untuk menguji pengaruh

simultan dari beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Analisis

regresi dapat memberikan jawaban mengenai besarnya pengaruh setiap

variabel independen terhadap variabel dependennya. Berdasarkan output SPSS

secara parsial analisis pengaruh KepemilikanmManajerial, Kepemilikan

Institusional, GrowthmOpportunities, Profitabilitas, dan DebtmCovenant yang

terdapat pada tabel 4.8 di bawah ini:

Tabel 4.8
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,019 ,008 -2,296 ,023
KEPEMILIKAN -,012 ,020 -,029 -,587 ,558
MANAJERIAL
KEPEMILIKAN ,008 ,012 ,033 ,667 ,505
INTITUSIONAL
GROWTH OPPORTUNITIES ,001 ,000 ,139 3,041 ,003
PROFITABILITAS ,534 ,035 ,710 15,123 ,000
DEBT COVENANT -,006 ,005 -,056 -1,189 ,236
a. Dependent Variable: KONSERVATISME AKUNTANSI
Sumber : lampiran 8 hal 87

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh persamaan regresi linear

berganda pada model pertama dalam penelitian ini, sebagai berikut :

Konservatisme Akuntansi = -0,019 – 0,012 Kepemilikan Manajerial +

0,008 Kepemilikan Intitusional + 0,001 Growth Opportunities + 0,534

Profitabilitas – 0,006 Debt Covenant + ℇit

51
1. Constant = -0,019 menunjukkan tanda negatif, hal tersebut dapat

disimpulkan apabila kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,

growth opportunities, profitabilitas, dan debt covenant konstan atau tetap,

maka konservatisme akuntansi sebesar 0,019.

2. Koefisien β1 = -0,012 menunjukkan tanda negatif, hal tersebut dapat

disimpulkan setiap kenaikan 1% kepemilikan manajerial akan menurunkan

penerapan konservatisme akuntansi sebesar 0,012 dan faktor lain yang

mempengaruhi dianggap konstan.

3. Koefisien β2 = 0,008 menunjukkan tanda positif, hal tersebut dapat

disimpulkan setiap kenaikan 1% kepemilikan intitusional akan

meningkatkan penerapan konservatisme akuntansi sebesar 0,008 dan

faktor lain yang mempengaruhi dianggap konstan.

4. Koefisien β3 = 0,001 menunjukkan tanda positif, hal tersebut dapat

disimpulkan setiap kenaikan 1% growth opportunities akan meningkatkan

penerapan konservatisme akuntansi sebesar 0,001 dan faktor lain yang

mempengaruhi dianggap konstan.

5. Koefisien β4 = 0,534 menunjukkan tanda positif, hal tersebut dapat

disimpulkan setiap kenaikan 1% profitabilitas akan meningkatkan

penerapan konservatisme akuntansi sebesar 0,534 dan faktor lain yang

mempengaruhi dianggap konstan.

6. Koefisien β5 = -0,006 menunjukkan tanda negatif, hal tersebut dapat

disimpulkan setiap kenaikan 1% debt covenant akan menurunkan

52
penerapan konservatisme akuntansi sebesar 0,006 dan faktor lain yang

mempengaruhi dianggap konstan.

4.1.6 Uji Kelayakan Model

a. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi (Adjusted R2) digunakan untuk memperkirakan

seberapa jauh kompetensi model dalam mengindikasikan variasi variabel

dependen (Ghozali, 2018:97). Berikut hasil output SPSS dari uji koefisien

determinasi (Adjusted R2) sebagai berikut :

Tabel 4.9
Uji Koefisiensi Determinasi (Adjusted R2)
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,737a
,543 ,533 ,0475933
a. Predictors: (Constant), DEBT COVENANT, GROWTH
OPPORTUNITIES, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PROFITABILITAS,
KEPEMILIKAN INTITUSIONAL
Sumber : lampiran 9 hal 87

Berdasarkan tabel 4.9 hasil uji koefisiensi determinasi menunjukkan

bahwa koefisiensi determinasi yang ditunjukkan dari nilai Adjusted R Square

sebesar 0,533. Hal ini berarti bahwa 53,3 persen variabel dependen yaitu

konservatisme akuntansi dapat dijelaskan oleh lima variabel independen yaitu

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, growth opportunities,

profitabilitas, dan debt covenant. Sedangkan sisanya 46,7 persen

konservatisme akuntansi dijelaskan oleh variabel atau sebab-sebab lainnya

diluar model penelitian ini.

53
b. Uji F

Uji F pada dasarnya digunakan untuk membuktikan apakah semua

variabel independen mempunyai pengaruh secara terhadap variabel dependen.

Pengujian dilakukan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (α=5%). Hasil

dari pengujian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.10
Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,598 5 ,120 52,777 ,000b
Residual ,503 222 ,002
Total 1,101 227
a. Dependent Variable: KONSERVATISME AKUNTANSI
b. Predictors: (Constant), DEBT COVENANT, GROWTH OPPORTUNITIES, KEPEMILIKAN
MANAJERIAL, PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INTITUSIONAL
Sumber : lampiran 10 hal 87

Berdasarkan tabel 4.10 hasil Anova atau Uji F pada model penelitian

menunjukkan bahwa nilai tingkat signifikan 0,000 yang berarti jauh di bawah

0,05. Dapat disimpulkan bahwa variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan

intitusional, growth opportunities, profitabilitas, dan debt covenant dapat

dijadikan faktor/variabel yang mempengaruhi konservatisme akuntansi

sehingga model dinyatakan fit.

4.1.7 Uji Hipotesis (Uji t)

Uji parsial (t test) bertujuan untuk menguji pengaruh variabel

indepnden terhadap variabel dependen (Ghozali, 2018:98). Hasil pengujian

Parsial (t test) disajikan dalam tabel 4.8. Berdasarkan tabel 4.8 dapat

diinterpresentasikan hasil pengujian Parsial (t test) sebagai berikut :

54
H1 = Variabel kepemilikan manajerial memiliki nilai signifikansi sebesar

0,558 Nilai signifikansi sebesar 0,558 lebih besar dari tingkat signifikansi

0,05. Sedangkan pada uji statistik nilai beta yang dimiliki oleh variabel

kepemilikan manajerial sebesar -0,012. Artinya tidak ada pengaruh signifikan

antara Kepemilikan Manajerial terhadap Konservatisme Akuntansi. Hal ini

menunjukkan H1 ditolak. Dengan demikian, H1 : “Kepemilikan manajerial

berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi”cditolak.

H2 = Variabel kepemilikan intitusional memiliki nilai signifikansi sebesar

0,505 Nilai signifikansi sebesar 0,505 lebih besar dari tingkat signifikansinya

yaitu 0,05. Sedangkan pada uji statistik nilai beta yang dimiliki oleh variabel

kepemilikan institusional sebesar 0,008. Artinya ada pengaruh positif tidak

signifikan antara Kepemilikan Intitusional terhadap Konservatisme Akuntansi.

Hal ini menunjukkan bahwa H2 ditolak. Dengan demikian, H2 : “Kepemilikan

institusional mempunyai berpengaruh positif terhadap konservatisme

akuntansi” ditolak.

H3 = Variabel growth opportunities memiliki nilai signifikansi sebesar 0,003.

Nilai signifikansi sebesar 0,003 lebih kecil dari tingkat signifikansi yaitu 0,05.

Sedangkan pada uji statistik nilai beta yang dimiliki oleh variabel growth

opportunities sebesar 0,001. Artinya ada pengaruh positifbsignifikan antara

Growth Opportunities terhadap Konservatisme Akuntansi. Hal ini

menunjukkan H3 diterima. Dengan demikian, H3 : “Growth Opportunities

mempunyai berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi” diterima.

55
H4 = Variabel Profitabilitas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai

signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi yaitu 0,05.

Sedangkan pada uji statistik nilai beta yang dimiliki oleh variabel

Profitabilitas sebesar 0,534. Artinya ada pengaruh positif signifikan antara

Profitabilitas terhadap Konservatisme Akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa

H4 diterima. Dengan demikian, H4 : “Profitabilitas mempunyai pengaruh

positif terhadap konservatisme akuntansi” diterima.

H5 = Variabel Debt Covenant memiliki nilai signifikansi sebesar 0,236. Nilai

signifikansi sebesar 0,236 lebih besar dari tingkat signifikansinya yaitu 0,05.

Sedangkan pada uji statistik nilai beta yang dimiliki oleh variabel Debt

Covenant sebesar -0,006. Artinya tidak ada pengaruh signifikan antara Debt

Covenant terhadap Konservatisme Akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa H5

ditolak. Dengan demikian, H5 : “Debt Covenant mempunyai pengaruh negatif

terhadap konservatisme akuntansi” ditolak.

4.2 Pembahasan

PenelitianMIini merupakan studi yang menganalisis pengaruh

kepemilikanMmanajerial, kepemilikanMinstitusional, growth opportunities,

profitabilitas, dan debt covenant terhadap konservatisme akuntansi. Berikut

akan dijelaskan pengaruh masing-masing variabel terhadap konservatisme

akutansi berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan melaluisSPPS 26.

56
4.2.1 Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Penerapan

Konservatisme Akuntansi

Pengujian hipotesis pertama mengenai pengaruh kepemilikan

manajerial terhadap konservatisme akuntansi, hasil penelitian membuktikan

bahwa variabel kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap

konservatisme akuntansi. Kepemilikan manajerial mengacu pada persentase

jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen terhadap jumlah saham yang

beredar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial

memiliki nilai rata-rata yang cenderung lebih rendah, dapat dilihat pada tabel

4.2. Karena rendahnya rata-rata kepemilikan seorang manajer perusahaan, hal

tersebut menyebabkan keputusan manajemen tidak terlalu berpengaruh dalam

penerapan konservatisme akuntansi perusahaan. Peningkatan atau penurunan

kepemilikan manajerial selama periode penelitian pada tahun 2019-2021

menunjukkan hasil tidak berpengaruh terhadap penerapan konservatisme

akuntansi perusahaan. Teori keagenan menyebutkan bahwa ada perbedaan

kepentingan antara pemilik dan agen. Agen memiliki kepentingan tersendiri

yaitu mengejar bonus. Untuk mendapatkan bonus, manajemen memilih

metode akuntansi yang optimis. Manajer berkewajiban untuk mengelola

perusahaan dengan baik, sehingga keuntungan diperoleh dapat meningkatkan

nilai perusahaan di mata investor dan kreditor.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Ursula dan

Vidya (2018), Sinambela dan Lucina (2018), dan El-Haq et al (2019) bahwa

tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepemilikan manajerial terhadap

57
konservatisme akuntansi. Tetapi penelitian ini berbanding dengan penelitian

Putra et al (2019), Vidiana et al (2020), dan Maharani dan Farida (2019) yang

menerangkan bahwa adanya pengaruh antara kepemilikan manajerial dengan

konservatisme akuntansi.

4.2.2 Pengaruh Kepemilikan Intitusional Terhadap Penerapan

Konservatisme Akuntansi

Pengujian hipotesis kedua mengenai kepemilikan institusional terhadap

konservatsime akuntansi, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel

kepemilikan intistusional tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.

Semakin banyak kepemilikan saham yang dimiliki oleh institusional, maka

belum bisa menjadikan pihak institusional menjalankan pemantauan yang baik

terhadap kinerja manajemen dalam menjalankan prinsip konservatisme

akuntansi dan penyusunan laporan keuangan. Rendahnya kepemilikan

institusional dalam penelitian ini memperlihatkan aktivitas bahwa monitoring

yang dilakukan oleh kepemilikan institusional dalam suatu perusahaan belum

optimal digunakan sebagai alat untuk memonitor manajemen. Menurut

pemahaman teori agensi, kepemilikan institusional dapat menjadi salah satu

media yang digunakan untuk menyusutkan perilaku oportunistik manajemen.

Selain itu, pihak institusional merasa tidak memiliki perusahaan dan hanya

menginginkan investasi yang mereka tanamkan pada perusahaan agar

mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Hariyanto

(2020) yang menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara

58
kepemilikan intitusional dengan konservatisme akuntansi. Tetapi penelitian ini

tidak konsisten dengan penelitian El-haq et al (2019) dan Putra et al (2019)

yang dapat membuktikan adanya pengaruh antara kepemilikan institusional

dengan konservatisme akuntansi.

4.2.3 Pengaruh Growth Opportunities Terhadap Penerapan

Konservatisme Akuntansi

Pengujian hipotesis ketiga mengenai growth opportunities terhadap

konservatisme akuntansi, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel growth

opportunities berpengaruh positif dan signifikan terhadap konservatisme

akuntansi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi growth

opportunities, maka kebutuhan dana yang diperlukan semakin besar. Besarnya

dana yang dibutuhkan menyebabkan manajer menerapkan konservatisme

akuntansi agar pembiayaan investasi berhasil. Hasil ini juga sejalan dengan

teori yang menyatakan bahwa perusahaan yang konservatif biasanya memiliki

cadangan tersembunyi yang dapat digunakan untuk mendanai investasi guna

menciptakan pertumbuhan perusahaan. Keadaan ini dapat memperlihatkan

bahwa perusahaan yang sedang bertumbuh karena aset yang terus bertambah

atau meningkat dan menarik minat investor untuk berinvestasi. Perusahaan

harus lebih memperhatikan aspek growth opportunities karena perusahaan

akan memiliki laba yang berkualitas dan perusahaan lebih maju dari hasil

investasi.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan El- haq et

al., (2019), Ursula dan Vidya (2018), dan Tazkiya dan Sulastiningsih (2020)

59
dan Sumantri (2018) yang menunjukkan bahwa growth opportunities

berpengaruh positif signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Tetapi

penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Fitriani et al (2019) yang tidak

dapat membuktikan adanya pengaruh antara growth opportunities dengan

konservatisme akuntansi.

4.2.4 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Penerapan Konservatisme

Akuntansi

Pengujian hipotesis keempat mengenai profitabilitas terhadap

konservatisme akuntansi, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel

profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap konservatisme

akuntansi. Teori agensi memaparkan bahwa profitabilitas juga merupakan

pertanggungjawaban dari para pemegang kendali suatu perusahaan, maka dari

itu perusahaan akan melakukan pelaporan yang terdiri dari neraca dan laba

rugi perusahaan untuk menentukan nilai analisis dari berbagai aspek operasi

perusahaan. Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi akan

menerapkan prinsip konservatisme karena profitabilitas digunakan sebagai

bagian dari manajemen laba guna mengatur dalam perataan laba agar tidak

memiliki fluktuasi yang tinggi.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Hariyanto (2020), Azizah dan Kurnia (2021), dan Putra dan Vita (2020) yang

menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap

konservatisme akuntansi. Tetapi penelitian ini tidak konsisten dengan

60
penelitian El- haq et al(2019) menyimpulkan bahwa profitabilitas tidak

berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.

4.2.5 Pengaruh Debt Covenant Terhadap Penerapan Konservatisme

Akuntansi

Pengujian hipotesis kelima mengenai debt covenant terhadap

konservatisme akuntansi, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel debt

covenant tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Leverage dan

konservatisme akuntansi memiliki hubungannnegatif. Hal ini menunjukkan

jika perusahaan mempunyai hutang yang tinggi atau rendah tidak akan

menjadikan perusahaan semakin konservatif karena kemungkinan perusahaan

akan selalu menggunakan prinsip konservatisme untuk menghadapi keadaan

yang tidak pasti sehingga tinggi rendahnya tingkat hutang tidak akan

mempengaruhi konservatisme akuntansi. Teori agensi memaparkan bahwa

manajemen dan kreditur memiliki kepentingan yang berbeda. Manajer dapat

saja menyajikan laporan keuangan yang menunjukkan bahwa kegiatan

operasional perusahaan berjalan dengan baik termasuk laba yang diperoleh

menunjukkan tinggi. Hal ini didorong oleh motif ekonomi agar

memperlihatkan bahwa perusahaan tetap beroperasi secara normal.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Iskandar dan

Sparta (2019) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara debt

covenant dengan konservatisme akuntansi. Tetapi penelitian ini tidak

konsisten dengan penelitian Vidiana et al (2020) yang dapat membuktikan

adanya pengaruh antara debt covenant dengan konservatisme akuntansi.

61
BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dari penelitian ini, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1) Variabel kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap

konservatisme akuntansi.

2) Variabel kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap

konservatisme akuntansi.

3) Variabel growth opportunities berpengaruh terhadap konservatisme

akuntansi.

4) Variabel profitabilitas berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.

5) Variabel debt covenant tidak berpengaruh terhadap konservatisme

akuntansi.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa keterbatasan penelitian yang

dengan keterbatasan tersebut dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian.

Keterbatasan-keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini antara lain :

1) Hasil uji hipotesis menunjukkan terdapat 3 variabel di tolak yaitu

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan debt covenant

karena karakteristik data yg dikumpulkan tidak membuktikan

keterkaitan antara variabel tersebut dengan konservatisme akuntansi.

62
2) Rendahnya kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional

karena tidak semua perusahaan melaporkan kepemilikan saham

tersebut.

3) Saat melakukan uji normalitas dalam penelitian ini dan data

terdistribusi tidak normal, maka perlu dilakukan outlier dengan

mengurangi beberapa data.

5.3 Saran – saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan

yang diuraikan, maka saran-saran berikut dapat menjadi perbaikan untuk

penelitian yang akan datang :

a. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperpanjang periode waktu

penelitian dan mengembangkan sampel penelitian, misalnya dengan

menggunakan sampel selain perusahaan manufaktur dan lebih luas

berlaku untuk setiap sektor perusahaan yang ada di Bursa Efek

Indonesia.

b. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat memajukan penelitian ini

dengan memanfaatkan metode alternatif konservatisme akuntansi,

seperti metode pengukuran earning stock return relation measure atau

net asset measure.

c. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan dengan

memasukkan variabel-variabel yang belum diteliti dalam penelitian ini

untuk meningkatkan signifikansi penelitian, seperti variabel financial

distress, risiko litigasi, kepemilikan asing, dan variabel serupa lainnya.

63
DAFTAR PUSTAKA

Angela, Olvy, dan Susanto Salim. (2020). Faktor Yang Mempengaruhi


Konservatisme Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
BEI. Jurnal; Multiparadigma Akuntansi Tarumanegara, Vol. 2, 1510-
1519.
Azizah, Tavia Nur dan Kurnia. (2021). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan
Struktur Kepemilikan Manajerial Terhadap Penerapan Konservatisme
Akuntansi. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Volume 10.
El-Haq, Zia Nurhaliza Syefa,Zulpahmi, dan Sumardi. (2019). Kepemilikan
Manajerial, Kepemilikan Institusional, Growth Opportunities, dan
Profitabilitas terhadap Konservatisme Akuntansi. Jurnal ASET (Akuntansi
Riset), 11(2), 315-328.
Fitriani, Endang, Maslichah, dan Junaidi. (2019). Pengaruh Kepemilikan
Manajerial, Growth Opportunities, dan Leverage Terhadap Konservatisme
Akuntansi. Jurnal Riset Akuntansi, Vol. 08 No. 07.
Ghozali, Imam. (2014). Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan
Partial Least Squares (PLS), Edisi 4. Badan Penerbit Universitas
Diponegoro. Semarang.
Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 25 (edisikesembilan), Semarang: Universitas Diponegoro.
Hariyanto, Eko. (2020). Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Konservatisme Akuntansi. Jurnal Ilmiah Akuntansi, Volume XVIII, No 1,
116-129.
Iskandar, Okto Reyhansyah, dan Sparta . (2019). Pengaruh Debt Covenant dan
Political Cost Terhadap Konservatisme Akuntansi. EQUITY, 22(1). 47-61.
Jenson, Michael C., and William H. Meckling. (1976). Theory of the firm:
managerial behavior, agency costs and ownership structure. Journal of
financial economics, 3(4), 305-360.
Maharani, Swetlana Kartika dan Farida Titik Kristanti. (2019). Analisis Faktor-
Faktor Yang Memengaruhi Konservatisme Akuntansi. Jurnal Akuntansi,
Audit dan Sistem Informasi Akuntansi, Vol. 3 No. 1.
Putra, I. G. B. N. P., Sari, A. P. A. M. P., & Larasdiputra, G. D. (2019). .Pengaruh
Kepemilikan Institusional Dan Kepemilikan Manajerial Pada
Konservatisme Akuntansi. WACANA EKONOMI (Jurnal Ekonomi, Bisnis
dan Akuntansi), 18(1), 41-51.

64
Savitri , Enni. (2016). Konservatisme Akuntansi, Yogyakarta: Pustaka Sahila.
Sinambela, Maria Oktavia Elizabeth dan Luciana Spica Almilia. (2018). Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Konservatisme Akuntansi. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis, Volume 21 No. 2, 289-312.
Soewardjono. (2005). Teori Akuntansi. Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi
Ketiga BPFE Yogyakarta.
Sugiarto. (2009). Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Perusahaan,
Permasalahan Keagenan dan Informasi Asimetri, Edisi 1.Yoygyakarta:
Graha Ilmu.
Sumantri, Indra Iman. (2018). Pengaruh Insentif Pajak, Growth Opportunity, dan
Leverage Terhadap Konservatisme Akuntansi. Thesis.
Tazkiya, Hasina dan Sulastiningsih. (2020). Pengaruh Growth Opportunity,
Financial Distress, CEO Retirement Terhadap Konservatisme Akuntansi.
Jurnal Kajian Bisnis, Vol.28, No.1, 13-34.
Ursula, Esa Anti dan Vidya Vitta Adhivinna. (2018). Pengaruh Kepemilikan
Manajerial, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Growth Opportunities
Terhadap Konservatisme Akuntansi. Jurnal Akuntansi, Vol. 6 No. 2.
Utama, Egi Putra dan Dr.Farida Titik S,E.,M.Si. (2018). Pengaruh Leverage,
Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial, Dan Profitabilitas Terhadap
Konservatisme Akuntansi. Proceeding of Management, Vol.5, No.1 Page
720.
Vidiana, Evi, Diana Dwi Astuti, dan Wiwik Fitria Ningsih . (2020). Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan Terhadap
Konservatisme Akuntansi Pada Perusahaan ManufaktYang Terdaftar Di
BEIur . Jurnal Akuntansi dan Manajemen Keuangan, Volume 1 No. 2.
Wiguna, Ruth Novitaria dan Rini Tri Hastuti. (2020). Pengaruh Kepemilikan
Manajerial, Tingkat Hutang Dan Growth Opportunities Terhadap
Konservatisme Akuntansi. Jurnal Multiparadigma Akuntansi
Tarumanegara, Vol. 2, 1130-1137.

65
LAMPIRAN

66
LAMPIRAN I

SAMPEL KODE dan Nama Perusahaan

TAHUN 2019 – 2021

67
Tahun 2019

No. Kode Nama Perusahaan


1. AGII PT Aneka Gas Industri Tbk
2. AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk
3. ALDO Alkindo Naratama Tbk.
4. ALKA Alaska Industrindo Tbk.
5. ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk.
6. ALTO Tri Banyan Tirta Tbk.
7. APLI Asiaplast Industries Tbk.
8. ARKA Arwana Citra Mulia Tbk.
9. ARNA Astra International Tbk.
10. ASII Astra International Tbk.
11. BAJA Saranacentral Bajatama Tbk.
12. BRNA Berlina Tbk.
13. BRPT Barito Pasific Tbk.
14. BOLT Garuda Metalindo Tbk.
15. BTON Beton Jaya Manunggal Tbk.
16. CAKK Cahayaputra Asa Keramik Tbk.
17. CINT Chitose Internasional Tbk.
18. CLEO Sariguna Primatirta Tbk.
19. CPRO Central Proteina Prima Tbk.
20. DPNS Duta Pertiwi Nusantara.
21. ESIP Sinergi Inti Plastindo Tbk
22. ESSA Surya Esa Perkasa Tbk
23. FOOD Sentra Food Indonesia Tbk
24. GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk.
25. GGRM Gudang Garam Tbk.
26. GGRP Gunung Raja Paksi Tbk
27. GMFI GMF AeroAsia Tbk
28. GOOD Garudafood Putra Putri Jaya Tbk
29. HDTX Pan Asia Indosyntec Tbk.
30. HOKI Buyung Putra Sembada
31. HRTA Hartadinata Abadi Tbk
32. IIKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
33. IMPC Impack Pratama Industri Tbk
34. INAF Indofarma
35. INAI Indal Aluminium Industry Tbk.
36. INCI Intan Wijaya International Tbk.
37. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
38. INDS Indospring Tbk.

68
39. ISSP Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk
40. ITIC Indonesian Tobacco Tbk
41. JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk
42. KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk
43. KEJU Mulia Boga Raya Tbk
44. KICI Kedaung Indah Can Tbk
45. KINO PT Kino Indonesia Tbk
46. KLBF Kalbe Farma Tbk
47. LION Lion Metal Works Tbk
48. LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk
49. MAIN Malindo Feedmill Tbk
50. MBTO Martina Berto Tbk.
51. MLIA Madusari Murni Indah Tbk.
52. MOLI Mulia Industrindo Tbk.
53. MYOR Mayora Indah Tbk.
54. NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk.
55. PBID PT Panca Budi Idaman Tbk
56. PBRX Pan Brothers Tbk
57. PEHA Phapros Tbk
58. PICO Pelangi Indah Canindo Tbk.
59. POLU Golden Flower Tbk
60. POLY Asia Pasific Fibers Tbk.
61. PRAS Prima alloy steel Universal Tbk.
62. PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk.
63. PYFA Pyridam Farma Tbk.
Supreme Cable Manufacturing and Commerce
64. SCCO
Tbk.
65. SKLT Sekar Laut Tbk.
66. SLIS Gaya Abadi Sempurna Tbk
67. SMBR Semen Baturaja Tbk
68. SMKL Satyamitra Kemas Lestari Tbk
69. SMSM Selamat Sempurna Tbk.
70. SRIL Sri Rejeki Isman Tbk.
71. SRSN Indo Acitama Tbk.
72. SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk.
73. STTP Siantar Top Tbk
74. SULI SLJ Global Tbk
75. TBMS Tembaga Mulia Semanan
76. TBLA Tunas Baru Lampung Tbk
77. TCID Mandom Indonesia Tbk
78. TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk

69
79. TPIAPT Chandra Asri Petrochemical Tbk
80. TRISTrisula International Tbk
81. TSPCTempo Scan Pacific Tbk
Ultrajaya Milk Industry and Trading Company
82. ULTJ
Tbk.
83. UNIC Unggul Indah Cahaya
84. UNVR Unilever Indonesia Tbk
85. WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk.
86. WOOD Integra Indocabinet Tbk
87. WSBP Waskita Beton Precast Tbk
88. WTON Wijaya Karya Beton
89. YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk
90. ZONE Mega Perintis Tbk

Tahun 2020

No Kode Nama Perusahaan


1. AGII PT Aneka Gas Industri Tbk
2. AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk
3. ALDO Alkindo Naratama Tbk.
4. ALKA Alaska Industrindo Tbk.
5. ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk.
6. ALTO Tri Banyan Tirta Tbk.
7. APLI Asiaplast Industries Tbk.
8. ARKA Arwana Citra Mulia Tbk.
9. ARNA Astra International Tbk.
10. ASII Astra International Tbk.
11. BAJA Saranacentral Bajatama Tbk.
12. BRNA Berlina Tbk.
13. BRPT Barito Pasific Tbk.
14. BTEK Bumi Teknokultura Unggul Tbk
15. BTON Beton Jaya Manunggal Tbk.
16. CAKK Cahayaputra Asa Keramik Tbk.
17. CINT Chitose Internasional Tbk.
18. CLEO Sariguna Primatirta Tbk.
19. CPRO Central Proteina Prima Tbk
20. DPNS Duta Pertiwi Nusantara.
21. ENZO PT Morenzo Abadi Perkasa Tbk
22. EPAC PT Megalestari Epack Sentosaraya Tbk.
23. ESIP Sinergi Inti Plastindo Tbk

70
24. ESSA Surya Esa Perkasa Tbk
25. FOOD Sentra Food Indonesia Tbk
26. GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk.
27. GGRM Gudang Garam Tbk.
28. GGRP Gunung Raja Paksi Tbk
29. GMFI GMF AeroAsia Tbk
30. GOOD Garudafood Putra Putri Jaya Tbk
31. HDTX Pan Asia Indosyntec Tbk.
32. HOKI Buyung Putra Sembada
33. HRTA Hartadinata Abadi Tbk
34. IFII PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk
35. IIKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
36. IMPC Impack Pratama Industri Tbk
37. INAI Indal Aluminium Industry Tbk.
38. INCF PT Indo Komoditi Korpora Tbk
39. INCI Intan Wijaya International Tbk.
40. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
41. INDS Indospring Tbk.
42. ITIC Indonesian Tobacco Tbk
43. JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk
44. KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk
45. KEJU Mulia Boga Raya Tbk
46. KICI Kedaung Indah Can Tbk
47. KINO PT Kino Indonesia Tbk
48. KLBF Kalbe Farma Tbk
49. KMTR PT Kirana Megatara Tbk.
50. LION Lion Metal Works Tbk
51. LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk
52. MBTO Martina Berto Tbk.
53. MLIA Madusari Murni Indah Tbk.
54. MOLI Mulia Industrindo Tbk.
55. MYOR Mayora Indah Tbk.
56. PBID PT Panca Budi Idaman Tbk
57. PEHA Phapros Tbk
58. PICO Pelangi Indah Canindo Tbk.
59. POLU Golden Flower Tbk
60. POLY Asia Pasific Fibers Tbk.
61. PRAS Prima alloy steel Universal Tbk.
62. PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk.
63. PSGO PT Palma Serasih Tbk.

71
64. SAMF PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk.
Supreme Cable Manufacturing and Commerce
65. SCCO
Tbk.
66. SKBM Sekar Bumi Tbk
67. SKLT Sekar Laut Tbk.
68. SLIS Gaya Abadi Sempurna Tbk
69. SMBR Semen Baturaja Tbk
70. SMKL Satyamitra Kemas Lestari Tbk
71. SMSM Selamat Sempurna Tbk.
72. SRIL Sri Rejeki Isman Tbk.
73. SRSN Indo Acitama Tbk.
74. SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk.
75. STTP Siantar Top Tbk
76. SULI SLJ Global Tbk
77. TBLA Tembaga Mulia Semanan
78. TBMS Tunas Baru Lampung Tbk
79. TCID Mandom Indonesia Tbk
80. TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk
81. TOYS PT Sunindo Adipersada Tbk.
82. TPIA PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
83. TRIS Trisula International Tbk
84. TRST Trias Sentosa Tbk
85. TSPC Tempo Scan Pacific Tbk
Ultrajaya Milk Industry and Trading Company
86. ULTJ
Tbk.
87. UNIC Unggul Indah Cahaya
88. VICI Unilever Indonesia Tbk
89. WOOD Integra Indocabinet Tbk
90. WTON Wijaya Karya Beton
91. YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk
92. ZONE Mega Perintis Tbk

Tahun 2021

No Kode Nama Perusahaan


1. AGII PT Aneka Gas Industri Tbk
2. AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk

72
3. ALDO Alkindo Naratama Tbk.
4. ALKA Alaska Industrindo Tbk.
5. ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk.
6. ALTO Tri Banyan Tirta Tbk.
7. AMIN PT Ateliers Mecaniques D Indonesie Tbk.
8. APLI Asiaplast Industries Tbk.
9. ARKA PT Arkha Jayanti Persada Tbk.
10. ARNA Arwana Citra Mulia Tbk.
11. ASII Astra International Tbk.
12. BELL Saranacentral Bajatama Tbk.
13. BOLT PT Garuda Metalindo Tbk.
14. BRNA Berlina Tbk.
15. BRPT Barito Pasific Tbk.
16. BTEK Bumi Teknokultura Unggul Tbk
17. BTON Beton Jaya Manunggal Tbk.
18. CAKK Cahayaputra Asa Keramik Tbk.
19. CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.
20. CINT Chitose Internasional Tbk.
21. CLEO Sariguna Primatirta Tbk.
22. CPRO Central Proteina Prima Tbk
23. DPNS Duta Pertiwi Nusantara.
24. ENZO PT Morenzo Abadi Perkasa Tbk
25. EPAC PT Megalestari Epack Sentosaraya Tbk.
26. ESIP Sinergi Inti Plastindo Tbk
27. FOOD Sentra Food Indonesia Tbk
28. GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk.
29. GGRM Gudang Garam Tbk.
30. GGRP Gunung Raja Paksi Tbk
31. GMFI PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk.
32. GOOD Garudafood Putra Putri Jaya Tbk
33. HDTX Pan Asia Indosyntec Tbk.
34. HOKI Buyung Putra Sembada
35. HRTA Hartadinata Abadi Tbk
36. IFII PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk
37. IIKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
38. IMPC Impack Pratama Industri Tbk
39. INAI Indal Aluminium Industry Tbk.
40. INCF PT Indo Komoditi Korpora Tbk
41. INCI Intan Wijaya International Tbk.
42. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

73
43. INDS Indospring Tbk.
44. JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk
45. KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk
46. KICI Kedaung Indah Can Tbk
47. KINO PT Kino Indonesia Tbk
48. KLBF Kalbe Farma Tbk
49. KMTR PT Kirana Megatara Tbk.
50. LION Lion Metal Works Tbk
51. LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk
52. MAIN Malindo Feedmill Tbk
53. MBTO Martina Berto Tbk.
54. MDKI PT Emdeki Utama Tbk
55. MOLI Madusari Murni Indah Tbk.
56. MRAT Mustika Ratu Tbk
57. MYOR Mayora Indah Tbk.
58. PBID PT Panca Budi Idaman Tbk
59. PEHA Phapros Tbk
60. PICO Pelangi Indah Canindo Tbk.
61. POLU PT Golden Flower Tbk.
62. POLY Asia Pasific Fibers Tbk.
63. PRAS Prima alloy steel Universal Tbk.
64. PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk.
65. PSGO PT Palma Serasih Tbk.
66. SAMF PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk.
67. SBAT PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk.
68. SCCO Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk.
69. SCNP PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk
70. SIDO PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk
71. SKBM Sekar Bumi Tbk
72. SKLT Sekar Laut Tbk.
73. SLIS Gaya Abadi Sempurna Tbk
74. SMBR Semen Baturaja Tbk
75. SMKL Satyamitra Kemas Lestari Tbk
76. SMSM Selamat Sempurna Tbk.
77. SRIL Sri Rejeki Isman Tbk.
78. SRSN Indo Acitama Tbk.
79. SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk.
80. STTP Siantar Top Tbk
81. SULI SLJ Global Tbk
82. TBLA Tunas Baru Lampung Tbk

74
83. TCID Mandom Indonesia Tbk
84. TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk
85. TOYS PT Sunindo Adipersada Tbk.
86. TPIA PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
87. TRIS Trisula International Tbk
88. TRST Trias Sentosa Tbk
89. TSPC Tempo Scan Pacific Tbk
90. ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
91. UNIC Unggul Indah Cahaya
92. VICI PT Victoria Care Indonesia Tbk
93. WTON Wijaya Karya Beton
94. YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk
95. ZONE Mega Perintis Tbk

75
LAMPIRAN II

HASIL TABULASI DATA

76
No Kode TH KM KI GO P DC KA
1 AGII 2019 0,0594 0,7475 0,6459 0,0147 0,5300 -0,0043
2 AKPI 2019 0,0457 0,7003 0,2567 0,0196 0,5517 -0,0309
3 ALDO 2019 0,0965 0,7781 0,8764 0,0848 0,4234 0,0100
4 ALMI 2019 0,0167 0,7648 100,6930 -0,1732 0,9987 0,0038
5 ALTO 2019 0,0224 0,4055 1,8170 -0,0111 0,2267 0,0120
6 APLI 2019 0,2850 0,5880 0,9031 0,0229 0,4926 0,0368
7 ARKA 2019 0,0094 0,5901 1,5753 0,0327 0,5298 0,0158
8 ARNA 2019 0,3732 0,1751 2,7200 0,1210 0,3459 -0,0225
9 ASII 2019 0,0006 0,1092 1,5011 0,0756 0,4694 0,0486
10 BAJA 2019 0,7241 0,0489 1,5043 0,0013 0,9114 -0,0638
11 BRNA 2019 0,0510 0,6590 1,0984 -0,0721 0,5786 -0,0578
12 BRPT 2019 0,7182 0,0437 3,5087 0,0191 0,6163 -0,0289
13 BOLT 2019 0,2240 0,5760 2,5900 0,0407 0,3988 -0,0015
14 BTON 2019 0,0958 0,0002 0,8207 0,0059 0,2009 -0,0974
15 CAKK 2019 0,4547 0,2960 0,3797 0,0063 0,3276 -0,0719
16 CINT 2019 0,0027 0,7277 0,7750 0,0138 0,2528 0,0327
17 CLEO 2019 0,0100 0,8125 8,5345 0,1050 0,3846 -0,0084
18 CPRO 2019 0,0000 0,0809 9,0400 -0,0581 0,9451 -0,1179
19 DPNS 2019 0,0591 0,5118 0,2981 0,0124 0,1133 0,0117
20 ESIP 2019 0,1494 0,5538 3,7231 0,0158 0,3180 -0,0125
21 ESSA 2019 0,2200 0,4890 0,8938 0,0007 0,6555 -0,0450
22 FOOD 2019 0,0000 0,7693 1,0445 0,0154 0,2945 0,0716
23 GDST 2019 0,0001 0,0199 0,6246 0,0152 0,4783 0,0565
24 GGRM 2019 0,0067 0,8630 2,0023 0,1383 0,3524 0,0284
25 GGRP 2019 0,4506 0,1392 0,4912 -0,0194 0,3530 -0,0631
26 GMFI 2019 0,0000 0,9000 1,3169 -0,0040 0,6493 -0,0157
27 GOOD 2019 0,1021 0,5664 5,0033 0,0861 0,4538 0,0376
28 HDTX 2019 0,0293 0,1935 6,1601 -0,1550 0,8345 -0,0635
29 HOKI 2019 0,0150 0,6607 3,4847 0,1222 0,2440 0,0086
30 IMPC 2019 0,0172 0,8981 3,5008 0,0372 0,4369 0,0086
31 INAF 2019 0,0000 0,0734 5,3400 0,0058 0,6351 0,0022
32 INAI 2019 0,0088 0,6727 0,8732 0,0277 0,7368 0,0962
33 INCI 2019 0,3373 0,0003 0,2410 0,0341 0,1611 0,0225
34 INDF 2019 0,0002 0,1585 1,2838 0,0614 0,4366 -0,0460
35 INDS 2019 0,0041 0,8890 0,5868 0,0358 0,0925 0,0158
36 ISSP 2019 0,0000 0,6283 0,4267 0,0289 0,5177 -0,0264
37 ITIC 2019 0,6385 0,1610 9,1898 -0,0156 0,4057 0,0834
38 JPFA 2019 0,0143 0,0940 1,5713 0,0748 0,5454 0,0352
39 KDSI 2019 0,0482 0,7901 0,0812 0,0519 0,6345 0,1227
40 KICI 2019 0,0023 0,4381 0,6382 -0,0208 0,4284 -0,0557
41 KINO 2019 0,0998 0,7194 1,8129 0,1098 0,4244 0,1222

77
42 KLBF 2019 0,0028 0,6952 4,5456 0,1252 0,1756 0,0245
43 LION 2019 0,0026 0,0120 0,5194 0,0013 0,3188 0,0233
44 LMPI 2019 0,6828 0,2355 0,3102 -0,0565 0,6078 -0,0580
45 MAIN 2019 0,0031 0,0452 1,1091 0,0328 0,5458 0,0170
46 MBTO 2019 0,0008 0,6775 0,4277 -0,1133 0,6021 -0,0586
47 MOLI 2019 0,2187 0,5988 1,8390 0,0325 0,3695 0,0406
48 MLIA 2019 0,0003 0,6725 0,6451 0,0227 0,5782 0,0348
49 MYOR 2019 0,2522 0,5907 4,6299 0,1071 0,4800 -0,0355
50 NIKL 2019 0,0001 0,3020 2,6847 0,0177 0,6991 -0,0333
51 PBRX 2019 0,0419 0,5093 0,8998 0,0259 0,5988 0,0769
52 PEHA 2019 0,0924 0,5677 1,0991 0,0488 0,6081 0,0512
53 POLU 2019 0,0001 0,7999 10,9212 0,0262 0,5202 0,0414
54 POLY 2019 0,0135 0,0526 0,0113 -0,0492 4,8890 -0,0644
55 PRAS 2019 0,0496 0,5407 0,1477 -0,0263 0,6103 -0,0087
56 PSDN 2019 0,0458 0,6797 1,2521 -0,0337 0,7695 -0,0839
57 PYFA 2019 0,1154 0,5385 0,8494 0,0490 0,3463 -0,0045
58 SCCO 2019 0,0479 0,7155 0,6005 0,0690 0,2862 0,0524
59 SKLT 2019 0,0086 0,3872 2,7239 0,0568 0,5190 0,0162
60 SLIS 2019 0,0375 0,7125 55,6130 0,0853 0,5541 0,1015
61 SMBR 2019 0,0000 0,1923 1,2550 0,0054 0,3750 0,0132
62 SMKL 2019 0,0157 0,8088 1,1884 0,0120 0,6018 0,0057
63 SMSM 2019 0,0798 0,6021 3,5133 0,2056 0,2139 0,0304
64 SRIL 2019 0,0055 0,5903 0,5461 0,0562 0,6199 0,0821
65 SRSN 2019 0,2793 0,4016 0,7955 0,0550 0,3396 0,0586
66 SSTM 2019 0,3660 0,4099 3,0975 -0,0316 0,6108 -0,0702
67 SULI 2019 0,2569 0,1284 3,1420 -0,0881 0,9565 -0,0977
68 TBMS 2019 0,0005 0,3381 0,4582 0,0385 0,6891 -0,0335
69 TBLA 2019 0,0009 0,5679 0,9911 0,0381 0,6911 0,0011
70 TCID 2019 0,0013 0,1737 1,0954 0,0569 0,2085 0,0671
71 TFCO 2019 0,1169 0,5046 0,5699 -0,0168 0,0758 -0,0492
72 TPIA 2019 0,0017 0,4401 7,5583 0,0069 0,4897 -0,0368
73 TRIS 2019 0,0024 0,9329 1,2649 0,0203 0,4242 0,0291
74 TSPC 2019 0,0005 0,8044 1,0840 0,0711 0,3083 -0,0134
75 ULTJ 2019 0,3601 0,3638 3,4323 0,1567 0,1443 0,0127
76 UNIC 2019 0,0008 0,6676 0,6025 0,0518 0,1982 0,0049
77 WIIM 2019 0,5639 0,0760 0,2302 0,0210 0,2050 -0,0850
78 WSBP 2019 0,0006 0,1701 0,3941 0,0499 0,4963 0,0677
79 WTON 2019 0,0004 0,1042 1,1179 0,0494 0,6606 -0,0355
80 AGII 2020 0,0772 0,9228 0,6538 0,0140 0,5251 0,0009
81 AKPI 2020 0,0508 0,7799 0,2586 0,0250 0,5031 -0,0258
82 ALDO 2020 0,0965 0,7781 0,7605 0,0685 0,3811 -0,024
83 ALTO 2020 0,0224 0,4033 1,4249 -0,0095 0,6628 -0,0036

78
84 APLI 2020 0,285 0,588 1,3098 -0,0158 0,4932 -0,0501
85 ARKA 2020 0,0006 0,7494 1,2014 -0,0677 0,7973 -0,0128
86 ASII 2020 0,0006 0,104 1,3308 0,0549 0,4221 -0,0217
87 BRNA 2020 0,0508 0,6538 1,5324 -0,0952 0,61 -0,0751
88 BRPT 2020 0,7218 0,0155 2,468 0,0184 0,6159 -0,0377
89 BTEK 2020 0,0099 0,4051 1,3919 -0,1206 0,6064 -0,1086
90 BTON 2020 0,0958 0,0002 1,1446 0,0191 0,1967 -0,0633
91 CAKK 2020 0,4547 0,296 0,2881 0,0004 0,3645 0,0012
92 CINT 2020 0,0027 0,7702 0,628 0,0005 0,2262 0,0047
93 CPRO 2020 0,0000 0,0824 4,2096 0,0603 0,8882 -0,0436
94 CLEO 2020 0,0084 0,8137 6,7058 0,1013 0,3175 -0,01
95 DPNS 2020 0,059 0,5118 0,3185 0,0076 0,1024 -0,0248
96 EPAC 2020 0,1138 0,2422 4,3489 0,0079 0,5101 0,067
97 ESIP 2020 0,1494 0,5537 1,2499 0,0224 0,3232 0,0246
98 ESSA 2020 0,2147 0,4463 0,7215 -0,0424 0,6064 0,0057
99 FOOD 2020 0,0000 0,7692 1,202 -0,1537 0,5031 -0,1085
100 GDST 2020 0,0001 0,0195 1,2005 -0,049 0,4667 -0,0423
101 GOOD 2020 0,1057 0,5706 3,238 0,0373 0,5595 -0,0435
102 HDTX 2020 0,0301 0,194 20,5939 -0,1248 0,9454 -0,056
103 HOKI 2020 0,0148 0,6495 0,9166 0,0419 0,2694 -0,0338
104 IFII 2020 0,0598 0,3244 1,3936 0,0685 0,0696 -0,0197
105 IIKP 2020 0,0000 0,1862 5,2848 -0,121 0,0736 -0,1015
106 IMPC 2020 0,0169 0,8998 4,3689 0,0429 0,4565 -0,0168
107 INAI 2020 0,0099 0,7793 0,6584 0,0029 0,7698 -0,0133
108 INCF 2020 0,5332 0,3737 0,7724 -0,014 0,7088 0,0382
109 INCI 2020 0,3612 0,0003 0,4812 0,0676 0,1708 -0,0375
110 INDF 2020 0,0002 0,1585 0,76 0,0536 0,5149 -0,012
111 INDS 2020 0,0041 0,8889 0,5119 0,0208 0,0929 -0,0603
112 ITIC 2020 0,6385 0,161 2,1852 0,0121 0,446 0,0742
113 JPFA 2020 0,0056 0,1005 1,5054 0,0471 0,5603 -0,0664
114 KDSI 2020 0,0552 0,7941 0,5036 0,0483 0,4674 0,0145
115 KICI 2020 0,0023 0,4362 0,7244 -0,0001 0,4856 0,0018
116 KINO 2020 0,1249 0,7146 1,5077 0,0216 0,5096 0,0538
117 KLBF 2020 0,0021 0,687 3,796 0,1241 0,19 -0,0385
118 LION 2020 0,0026 0,012 0,4061 -0,0148 0,316 -0,008
119 LMPI 2020 0,6828 0,2355 0,3478 -0,0592 0,647 -0,0775
120 MBTO 2020 0,0008 0,6775 0,2286 -0,2068 0,3999 -0,1895
121 MLIA 2020 0,0003 0,7062 0,2742 0,0096 0,0005 -0,0113
122 MOLI 2020 0,2187 0,5456 1,4278 0,0348 0,3902 0,0803
123 MYOR 2020 0,2522 0,5907 5,3757 0,1061 0,4301 -0,0448
124 PICO 2020 0,0004 0,7058 0,3437 -0,0589 0,7836 -0,0703
125 POLY 2020 0,013 0,0526 0,0111 -0,0889 5,1079 -0,1276

79
126 PRAS 2020 0,0496 0,5407 0,1645 -0,003 0,6885 0,0174
127 PSDN 2020 0,0458 0,681 1,558 -0,0683 0,843 -0,0683
128 PSGO 2020 0,0849 0,7639 1,8535 0,0078 0,6442 -0,0574
129 SKBM 2020 0,0222 0,1668 0,6459 0,0031 0,4561 0,0133
130 SKLT 2020 0,0086 0,3876 2,6563 0,0549 0,4741 -0,0402
131 SLIS 2020 0,0375 0,7125 54,8527 0,0691 0,4382 0,1191
132 SMBR 2020 0,0000 0,1871 3,104 0,0019 0,406 -0,0316
133 SMKL 2020 0,0192 0,8088 0,9365 0,0227 0,5615 -0,027
134 SRSN 2020 0,2819 0,5554 0,5939 0,0487 0,3517 0,0595
135 SSTM 2020 0,354 0,4099 3,5819 -0,0319 0,6135 -0,0796
136 SULI 2020 0,2569 0,1284 0,7559 -0,2474 1,2126 -0,2278
137 TBLA 2020 0,0009 0,5952 0,8482 0,035 0,6969 0,0587
138 TCID 2020 0,0014 0,1765 0,6977 -0,0237 0,1939 -0,094
139 TFCO 2020 0,1169 0,5046 0,5602 -0,0027 0,0894 -0,0279
140 TPIA 2020 0,0017 0,437 6,3342 0,0143 0,496 -0,0655
141 TRIS 2020 0,0024 0,8913 0,7748 -0,0037 0,3969 -0,0426
142 TRST 2020 0,0627 0,5777 0,5178 0,0174 0,4633 -0,0096
143 TSPC 2020 0,0003 0,8165 0,9879 0,0916 0,2996 0,0039
144 ULTJ 2020 0,4817 0,214 3,8659 0,1268 0,4538 0,0052
145 VICI 2020 0,0002 0,8495 3,3208 0,1546 0,3434 0,0649
146 WOOD 2020 0,0001 0,7187 1,1656 0,0528 0,4907 0,0228
147 WTON 2020 0,0086 0,1085 0,9922 0,0145 0,6015 -0,0544
148 YPAS 2020 0,0035 0,8947 2,1877 0,0302 0,5239 0,0946
149 ZONE 2020 0,5152 0,2299 1,3031 -0,0667 0,5379 -0,1143
150 AGII 2021 0,0459 0,8242 1,2967 0,0259 0,5612 -0,0103
151 AKPI 2021 0,0508 0,7801 0,4729 0,0443 0,5614 0,0824
152 ALDO 2021 0,0814 0,6875 1,8721 0,0832 0,4191 0,0507
153 ALKA 2021 0,0001 0,9339 1,0088 0,0349 0,742 -0,0973
154 ALMI 2021 0,0167 0,7648 0,3527 0,0004 6,0854 -0,1186
155 ALTO 2021 0,0224 0,3642 0,5635 -0,0082 0,666 0,0018
156 AMIN 2021 0,0389 0,0435 1,4521 -0,163 0,5967 -0,2174
157 APLI 2021 0,285 0,5882 1,215 0,0539 0,4643 -0,0016
158 ARKA 2021 0,0006 0,7494 1,137 0,0074 0,795 0,0472
159 ASII 2021 0,0003 0,1053 1,0702 0,0697 0,413 -0,0057
160 BELL 2021 0,0000 0,9917 4,0747 0,008 0,5047 -0,0544
161 BOLT 2021 0,224 0,6036 2,3649 0,0748 0,4025 0,0822
162 BRNA 2021 0,0508 0,6538 1,3691 -0,0956 0,5788 -0,0159
163 BRPT 2021 0,7085 0,0154 1,3164 0,032 0,5383 -0,0078
164 BTEK 2021 0,0099 0,4159 1,4817 -0,0255 0,6258 -0,0273
165 BTON 2021 0,0958 0,0002 1,5655 0,0356 0,2693 -0,0008
166 CAKK 2021 0,4547 0,296 0,4904 0,0277 0,4551 0,0271
167 CINT 2021 0,0012 0,7746 0,721 -0,1993 0,2906 -0,1933

80
168 CLEO 2021 0,0087 0,8137 5,6311 0,134 0,2571 -0,0259
169 DPNS 2021 0,059 0,5118 0,4236 0,0627 0,1499 0,0662
170 ENZO 2021 0,0059 0,6856 0,6853 0,0346 0,4641 -0,0873
171 EPAC 2021 0,2412 0,2422 0,9294 0,0029 0,5144 0,0211
172 ESIP 2021 0,1099 0,5534 1,4833 0,0072 0,3671 0,0377
173 FOOD 2021 0,0000 0,7692 1,9764 -0,1376 0,5893 -0,0374
174 GDST 2021 0,0001 0,0195 1,1728 -0,0402 0,5025 -0,0471
175 GGRM 2021 0,0067 0,7555 0,9931 0,0623 0,341 0,0353
176 GGRP 2021 0,4452 0,1389 0,8791 0,0579 0,2951 -0,0422
177 GOOD 2021 0,1055 0,5627 6,3918 0,0728 0,5521 0,0181
178 HDTX 2021 0,0288 0,1935 21,1516 -0,1206 1,059 -0,0197
179 HOKI 2021 0,0150 0,6495 2,6197 0,0127 0,324 0,0223
180 IFII 2021 0,0598 0,3244 1,2771 0,0711 0,065 0,0214
181 IIKP 2021 0,0000 0,188 6,0651 -0,1462 0,0833 -0,127
182 IMPC 2021 0,0169 0,891 7,3517 0,0722 0,4141 0,0111
183 INAI 2021 0,0102 0,7155 0,4785 0,0028 0,7495 0,054
184 INCI 2021 0,3601 0,0001 0,2894 0,0216 0,2568 0,0614
185 INDF 2021 0,0002 0,5007 0,6411 0,0625 0,517 -0,0013
186 JPFA 2021 0,0056 0,0981 1,5394 0,0745 0,5417 0,0503
187 KINO 2021 0,126 0,7 1,0887 0,0188 0,5018 -0,0849
188 KLBF 2021 0,0028 0,6897 3,5598 0,1259 0,1715 0,0394
189 KMTR 2021 0,0038 0,3 1,3484 0,0146 0,635 0,0912
190 LION 2021 0,0026 0,0118 0,3995 -0,0062 0,357 0,0235
191 LMPI 2021 0,6828 0,2355 0,8625 -0,0204 0,6762 0,0141
192 MAIN 2021 0,0033 0,0061 0,7324 0,0111 0,5607 0,0123
193 MDKI 2021 0,0587 0,7615 0,5701 0,0394 0,0813 0,0241
194 MOLI 2021 0,2189 0,617 0,7805 0,0171 0,3434 0,0456
195 MRAT 2021 0,0000 0,2662 0,4689 0,0006 0,4065 0,022
196 MYOR 2021 0,2525 0,5907 4,0151 0,0608 0,4297 0,0509
197 PBID 2021 0,0836 0,7478 1,3216 0,1473 0,1871 0,1141
198 PEHA 2021 0,0928 0,5677 1,2527 0,0061 0,597 -0,0973
199 PICO 2021 0,0004 0,707 0,285 -0,045 0,8236 -0,0352
200 POLU 2021 0,0000 0,7999 2,3157 0,2534 0,3179 0,2307
201 POLY 2021 0,013 0,0526 0,0149 0,0071 5,0341 0,0312
202 PRAS 2021 0,0496 0,5407 0,1087 -0,0004 0,7024 0,0016
203 PSDN 2021 0,0458 0,6782 4,5224 -0,1145 0,9313 -0,1595
204 PSGO 2021 0,0849 0,7639 2,8576 0,0573 0,6182 -0,0247
205 SAMF 2021 0,0901 0,7427 6,5087 0,0971 0,511 0,1028
206 SBAT 2021 0,3448 0,2215 0,9177 -0,0674 0,6271 0,0177
207 SCCO 2021 0,0089 0,7585 0,4856 0,0302 0,063 0,0303
208 SKBM 2021 0,0221 0,1664 0,6276 0,0151 0,4963 0,0558
209 SKLT 2021 0,0086 0,3876 3,085 0,0951 0,3906 -0,0201

81
210 SLIS 2021 0,0375 0,7125 7,8183 0,0638 0,4826 0,0408
211 SMBR 2021 0,0000 0,185 1,7766 0,0089 0,4042 -0,0262
212 SMKL 2021 0,043 0,8516 2,17 0,0556 0,5737 0,0368
213 SMSM 2021 0,0798 0,5813 2,6898 0,1882 0,2474 0,0908
214 SRIL 2021 0,0056 0,5903 0,5247 -0,8761 1,3231 -0,4663
215 SRSN 2021 0,2841 0,5554 0,5444 0,0309 0,2929 -0,0406
216 STTP 2021 0,0326 0,5676 2,9964 0,1576 0,1578 0,0161
217 TCID 2021 0,0014 0,1765 0,5911 -0,0333 0,209 -0,0425
218 TFCO 2021 0,1169 0,5047 0,7919 0,0401 0,0947 0,014
219 TOYS 2021 0,2934 0,3048 1,2812 -0,036 0,2907 -0,0262
220 TPIA 2021 0,0016 0,508 3,7923 0,0304 0,4137 0,0055
221 TRIS 2021 0,001 0,9909 2,3556 0,017 0,3791 -0,0312
222 TRST 2021 0,0627 0,5777 0,6613 0,0434 0,468 0,0744
223 TSPC 2021 0,0007 0,8215 0,9839 0,091 0,2871 0,0396
224 UNIC 2021 0,0008 0,6898 1,4061 0,1983 0,1776 0,1201
225 VICI 2021 0,0002 0,6675 4,6052 0,1777 0,2482 0,0927
226 WTON 2021 0,007 0,1244 0,6218 0,0091 0,6138 0,0218
227 YPAS 2021 0,0035 0,8947 4,3799 -0,0367 0,5274 -0,0909
228 ZONE 2021 0,5152 0,2299 1,2695 0,0547 0,4957 -0,0837

82
LAMPIRAN III

HASIL OUTPUT SPSS

HASIL OLAH DATA


Lampiran 3 : UJI STATISTIK DESKRIPTIF
1) Sebelum Outlier
Descriptive Statistics

83
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KEPEMILIKAN 277 ,0000 ,7391 ,109429 ,1787633
MANAJERIAL
KEPEMILIKAN 277 ,0001 ,9984 ,491041 ,2874363
INTITUSIONAL
GROWTH 277 ,0111 100,6930 2,939123 8,5663153
OPPORTUNITIES
PROFITABILITAS 277 -,8761 ,4175 ,027477 ,1117098
DEBT COVENANT 277 ,0005 6,0854 ,545617 ,6252467
KONSERVATISME 277 -,7737 ,5127 -,002476 ,1198706
AKUNTANSI
Valid N (listwise) 277

2) Sesudah Outlier
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KEPEMILIKAN 228 ,0000 ,7241 ,106211 ,1731798
MANAJERIAL
KEPEMILIKAN 228 ,0001 ,9917 ,485359 ,2809117
INTITUSIONAL
GROWTH 228 ,0111 100,6930 2,914093 8,5905801
OPPORTUNITIES
PROFITABILITAS 228 -,8761 ,2534 ,015453 ,0926308
DEBT COVENANT 228 ,0005 6,0854 ,551308 ,6716310
KONSERVATISME 228 -,4663 ,2307 -,008236 ,0696303
AKUNTANSI
Valid N (listwise) 228

Lampiran 4 : UJI NORMALITAS


1) Sebelum Outlier
Descriptive Statistics
N Skewness Kurtosis

84
Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Unstandardized Residual 277 -,908 ,146 10,268 ,292
Valid N (listwise) 277

2) Sesudah Outlier
Descriptive Statistics
N Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Unstandardized Residual 228 ,069 ,161 -,547 ,321
Valid N (listwise) 228

Lampiran 5 : UJI MULTIKOLONIERITAS


Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 KEPEMILIKAN ,865 1,156
MANAJERIAL
KEPEMILIKAN ,838 1,194
INTITUSIONAL
GROWTH OPPORTUNITIES ,985 1,016
PROFITABILITAS ,932 1,072
DEBT COVENANT ,935 1,070
a. Dependent Variable: KONSERVATISME AKUNTANSI

Lampiran 6 : UJI AUTOKORELASI


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

85
1 ,737a ,543 ,533 ,0475933 2,057
a. Predictors: (Constant), DEBT COVENANT, GROWTH OPPORTUNITIES,
KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INTITUSIONAL
b. Dependent Variable: KONSERVATISME AKUNTANSI

Lampiran 7 : UJI HETEROSKEDASTISITAS


1) Uji Glejser
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,035 ,005 7,468 ,000
KEPEMILIKAN ,016 ,011 ,106 1,484 ,139
MANAJERIAL
KEPEMILIKAN -,001 ,007 -,006 -,084 ,933
INTITUSIONAL
GROWTH OPPORTUNITIES ,000 ,000 -,074 -1,114 ,266
PROFITABILITAS ,024 ,020 ,082 1,195 ,233
DEBT COVENANT ,004 ,003 ,088 1,291 ,198
a. Dependent Variable: ABSRES

Lampiran 8 : REGRESI LINEAR BERGANDA


Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients

86
B Std. Error Beta
1 (Constant) -,019 ,008 -2,296 ,023
KEPEMILIKAN -,012 ,020 -,029 -,587 ,558
MANAJERIAL
KEPEMILIKAN ,008 ,012 ,033 ,667 ,505
INTITUSIONAL
GROWTH OPPORTUNITIES ,001 ,000 ,139 3,041 ,003
PROFITABILITAS ,534 ,035 ,710 15,123 ,000
DEBT COVENANT -,006 ,005 -,056 -1,189 ,236
a. Dependent Variable: KONSERVATISME AKUNTANSI

Lampiran 9 : KOEFISIEN DETERMINASI (ADJUSTED R2)


Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,737a ,543 ,533 ,0475933
a. Predictors: (Constant), DEBT COVENANT, GROWTH
OPPORTUNITIES, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PROFITABILITAS,
KEPEMILIKAN INTITUSIONAL

Lampiran 10 : UJI F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,598 5 ,120 52,777 ,000b
Residual ,503 222 ,002
Total 1,101 227
a. Dependent Variable: KONSERVATISME AKUNTANSI
b. Predictors: (Constant), DEBT COVENANT, GROWTH OPPORTUNITIES, KEPEMILIKAN
MANAJERIAL, PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INTITUSIONAL

Lampiran 11 : UJI PARSIAL (UJI T )


Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients

87
B Std. Error Beta
1 (Constant) -,019 ,008 -2,296 ,023
KEPEMILIKAN -,012 ,020 -,029 -,587 ,558
MANAJERIAL
KEPEMILIKAN ,008 ,012 ,033 ,667 ,505
INTITUSIONAL
GROWTH OPPORTUNITIES ,001 ,000 ,139 3,041 ,003
PROFITABILITAS ,534 ,035 ,710 15,123 ,000
DEBT COVENANT -,006 ,005 -,056 -1,189 ,236
a. Dependent Variable: KONSERVATISME AKUNTANSI

88
LAMPIRAN IV

LEMBAR KONSULTASI DAN BIMBINGAN SKRIPSI

89
90
91
92
LAMPIRAN V

SURAT BEBAS TURNITIN

93
94

Anda mungkin juga menyukai