Anda di halaman 1dari 94

SKRIPSI

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL,


PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PERIODE 2015-2017

DIAJUKAN OLEH:
NAMA : CUANA
NIM : 125150318

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT


GUNA MENCAPAI GELAR SARJANA EKONOMI

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2019
i
UNIVERSTAS TARUMANAGARA
FAKULTAS EKONOMI
JAKARTA

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

NAMA : CUANA
NIM : 125150318
PROGRAM/JURUSAN : S1/ AKUNTANSI
KONSENTRASI : AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH
JUDUL SKRIPSI : PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL,
PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI) PERIODE 2018-2017

Jakarta, 21 Juni 2019


Pembimbing,

(Dr. Herlin Tundjung S. S.E., Ak., M.Si, CA

ii
UNIVERSTAS TARUMANAGARA
FAKULTAS EKONOMI
JAKARTA

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

NAMA : CUANA
NIM : 125150318
PROGRAM/JURUSAN : S1/ AKUNTANSI
KONSENTRASI : AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH
JUDUL SKRIPSI : PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL,
PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI) PERIODE 2018-2017

Tanggal : Ketua Penguji

(…………………)
Tanggal : Anggota Penguji

(…………………)
Tanggal : Anggota Penguji

(…………………)

iii
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
FAKULTAS EKONOMI
JAKARTA

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa besar pengaruh kepemilikan


manajerial, profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan terhadap nilai
perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling method. jenis
data yang digunakan adalah data panel selama 2015-2017 berupa data perusahaan
manufaktur yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dengan jumlah sampel
sebanyak 192 data. Teknik analisa data menggunakan regresi linier berganda
dengan bantuan program Eviews 10.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kepemilikan manajerial dan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan, sedangkan profitabilitras dan ukuran berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kepemilikan
manajerial, profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan

Kata kunci : kepemilikan manajerial, profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan,


nilai perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan.

This study aims to analyze the relationship among proportion of managerial


ownership, profitability, likuidity, and firm size toward firm value. This research
used purposive sampling method. The type data is panel data during 2015-2017 in
the from Indonesia Stock Exchange with total sampel was 192 data. Data analysis
technique using multiple linear regression with Eviews program 10.0. The results
shows that proportion of managerial ownership and likuidity have no significant
effects on firm value, meanwhile profitability and firm value has significant on
firm value. The results also shows that proportion of managerial ownership,
profitability, likuidity, and firm value simultaneously have significant effects on
firm value.

Keywords : proportion of managerial ownership, profitability, likuidity, firm value


iv
KATA PENGANTAR

Puji Syukur diucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa sehingga penulis
dapat menyelesaikan pembuatan skripsi dengan judul “Pengaruh kepemilikan
manajerial, profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan terhadap nilai
perusahaan”, guna mencapai gelar sarjana pada Falkutas Ekonomi Universitas
Tarumanagara, Jakarta.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan
kepada penulis selama proses pengerjaan dan penyusunan skripsi ini, terutama
ditujukan kepada yang terhormat:
1. Ibu Dr. Herlin Tundjung S. S.E., AK., M.Si, CA. selaku Dosen Pembimbing
yang telah bersedia memberikan waktu, pengarahan dan bimbingan yang
sangat bermanfaat kepada peneliti selama pembuatan skripsi ini sehingga
akhirnya dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
2. Bapak Dr. Sawidji Widoatmodjo, S.E., M.M., MBA. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Tarumanagara atas kesempatan yang telah diberikan
kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Hendro Lukman, S.E., M.M., CA., CPMA., CPA (Aust.) selaku
Ketua Jurusan S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara
atas kesempatan yang telah diberikan kepada peneliti untuk menyusun
skripsi ini.
4. Para Dosen dan Staf Pengajar Universitas Tarumanagara yang telah
membekali peneliti dengan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama
masa perkuliahan di Universitas Tarumanagara.
5. Mama, tante, dan juga semua saudara – saudara yang telah memberikan
banyak dukungan, doa, dan kasih sayang sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

v
6. Nathania Anastasia. S dan Yosephine Manuella. L yang telah menemani,
membantu, dan memberi kritik maupun saran dalam menyelesaikan skripsi
ini.
7. Dandy Kurnadi, Novianti Chandra, Widya,Ningsieh, dan Meissy yang selalu
memberi motivasi dan doa selama penyusunan skripsi ini berlangsung.
8. Teman-teman satu bimbingan Alfred dan Jeremy yang telah menemani dan
membantu memberikan banyak wawasan dan informasi dalam penyelesaian
skripsi ini
9. Teman-teman dari grup “warma untar”, Hari, Tomy, Handry, Lamberto,
Mabid, Erik, Johnson, Alif, Aldo, Sandy, Marcel, Arfin, Ridho, dkk. yang
telah memberikan warna dan inspirasi dalam pembuatan skripsi ini.
10. Semua pihak yang namanya tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah
ikut memberikan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan. Namun, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk
peningkatan skripsi ini. Peneliti bersedia menerima kritik dan saran yang
membangun guna untuk penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap
skripsi ini dapat memberikan informasi serta manfaat bagi para pembaca.

Jakarta, Juli 2019

Cuana

vi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI ................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR.................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Permasalahan ............................................................................... 1
1. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
2. Identifikasi Masalah ............................................................... 5
3. Pembatasan Masalah .............................................................. 6
4. Perumusan Masalah ............................................................... 6
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 6
1. Tujuan Penelitian ................................................................... 6
2. Manfaat Penelitian ................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 8
A. Gambaran Umum Teori .............................................................. 8
1. Teori Keagenan (Agency Theory) .......................................... 8
B. Definisi Konseptual Variabel....................................................... 9
1. Nilai Perusahaan .................................................................... 9
2. Kepemilikan Manajerial ........................................................ 10
3. Profitabilitas ........................................................................... 10
4. Likuiditas ............................................................................... 11
5. Ukuran Perusahaan ................................................................ 12

vii
C. Kaitan Antar Variabel ................................................................. 12
1. Teori ....................................................................................... 12
1.1 Keterkaitaan antara Kepemilikan Manajerial terhadap
Nilai Perusahaan.............................................................. 12
1.2 Keterkaitan antara Profitabilitas terhadap Nilai
Perusahaan....................................................................... 13
1.3 Keterkaitan antara Likuiditas terhadap Nilai
Perusahaan .............................................................................. 14
1.4 Keterkaitan antara Ukuran Perusahaan terhadap
Nilai Perusahan ...................................................................... 14
2. Penelitian Sebelumnya yang Relevan .................................... 15
D. Kerangka Pemikiran & Hipotesis ................................................ 18
1. Hipotesis ................................................................................. 18
1.1 Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai
Perusahaan ........................................................................ 18
1.2 Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan .......... 19
1.3 Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan .............. 19
1.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai
Perusahaan ........................................................................ 20
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 22
A. Desain Penelitian ........................................................................ 22
B. Populasi, Teknik Pemilihan Sampel dan Ukuran Sampel .......... 22
C. Operasionalisasi Variabel ........................................................... 23
a. Variabel Dependen ................................................................ 23
b. Variabel Independen .............................................................. 24
a) Kepemilikan manajerial ................................................... 24
b) Profitabilitas ..................................................................... 24
c) Likuiditas ......................................................................... 25
d) Ukuran Perusahaan .......................................................... 25

viii
D. Analisis Data ............................................................................... 27
1. Statidtik Deskriptif ................................................................. 27
2. Uji Asumsi Klasik .................................................................. 27
3. Uji Multikolinearitas .............................................................. 28
4. Analisis Regresi Ganda .......................................................... 28
E. Asumsi Analisis Data................................................................... 31
a. Uji F ....................................................................................... 31
b. Uji T (Uji Parsial) .................................................................. 32
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................... 34
A. Deskripsi Subyek Penelitian ........................................................ 34
B. Deskripsi Obyek Penelitian ......................................................... 43
C. Hasil Uji Asumsi Analisis Data ................................................... 44
D. Hasil Analisis Data ..................................................................... 50
1. Analisis Regresi Berganda ..................................................... 50
2. Pengujian Simultan (Uji F) .................................................... 53
3. Pengujian Parsial (Uji T) ....................................................... 54
E. Pembahasan ................................................................................. 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 65
A. Kesimpulan ................................................................................. 65
B. Keterbatasan & Saran ................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 69
LAMPIRAN ................................................................................................. 73
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... 82

ix
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2. 1 Hasil Penelitian Sebelumnya yang Relevan ................................. 15
Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel ............................................................. 26
Tabel 4. 1 Prosedure Pengambilan Sampel ................................................... 35
Tabel 4. 2 Daftar Nama Sampel Perusahaan ................................................. 37
Tabel 4. 3 Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................ 41
Tabel 4. 4 Hasil Uji Common Effects Model ................................................. 45
Tabel 4. 5 Hasil Uji Fixed Effects Model....................................................... 47
Tabel 4. 6 Redundant Fixed Effects (Likelihood Ratio)................................. 49
Tabel 4. 7 Hasil Analisis Regresi Berganda Untuk Regresi .......................... 51
Tabel 4. 8 Hasil Uji F..................................................................................... 54
Tabel 4. 9 Hasil Uji T .................................................................................... 55
Tabel 4. 10 Hasil Uji Koefisien Determinasi Berganda (R2) ......................... 57
Tabel 4.11 Kesimpulan Hasil Pengujian Hipotesis ....................................... 59

x
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ................................................................. 18

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Data Penelitian Tahun 2015-2017 ............................................ 73
Lampiran 2 HASIL OUPUT EVIEWS Hasil Uji Statistik Deskriptif .......... 78

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Permasalahan
1. Latar Belakang Masalah
Keberadaan pasar modal di Indonesia sangat diperlukan oleh
perusahaan karena dengan menerbitkan sahamnya di bursa efek, maka hal
ini akan menarik investor untuk menanamkan modalnya dan menghasilkan
dana bagi perusahaan yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasional
perusahaan dan sekaligus akan meningkatkan nilai perusahaan. Nilai
perusahaan sangat penting karena nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti
oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Nilai perusahaan dapat
menggambarkan keadaan perusahaan. Persepsi investor pada tingkat
keberhasilan perusahaan dicerminkan melalui nilai perusahaan. Investor
yang berinvestasi dana mereka di pasar modal tidak hanya memiliki tujuan
jangka pendek, tetapi juga memperoleh pendapatan jangka panjang.
Investor harus memanfaatkan semua informasi untuk menganalisis pasar
dan berinvestasi dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan
(Budiandriani dan Mahfudnurnajamuddin, 2014).
Dalam proses memaksimalkan nilai perusahaan akan muncul
konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham yang sering
disebut agency problem. Tidak jarang pihak manajemen yaitu manajer
perusahaan mempunyai tujuan dan kepentingan lain yang bertentangan
dengan tujuan utama perusahaan dan sering mengabaikanikepentingan
pemegang saham. Kepentinganvmanajer yang bertentangan dengan tujuan
perusahaan dapat membahayakan kelangsungan perusahaan dan
menurunkan nilai perusahaan. Konflik antara manajer dan pemegang
saham dapat diminimumkan dengan suatu mekanisme pengawasan yang
dapat mensejajarkan kepentingan-kepentingan tersebut sehingga timbul

1
biaya keagenan terhadap nilai perusahaan (Tendi, 2008 dalam Bendriani,
2010).

Alasan nilai perusahaan diteliti dalam penelitian ini karenahhingga


saat ini faktor rumor dan sentiment masih mempengaruhi pergerakan
saham. Seperti yang diketahui harga pasar memiliki kaitan yang erat
terhadap nilai perusahaan. Beranjak dari pernyataan tersebut maka dapat
diartikan bahwa hingga saat ini factor psikologi pasar masih memiliki
pengaruh terhadap nilai perusahaan, nilai perusahaan mendorong
perusahaan memberi keseimbangan antara kinerja bisnis dan social. Tidak
hanyaodalam menentukan aksi pelaku pekerja, melainkanmjuga dalam
kegiatanasosial yang diadakan oleh komunitas karyawan bersama
masyarakat. Banyak karyawan paham dan mengimplementasikan nilai-
nilai perusahaan dengan tepat.namun diantara mereka masih menganggap
nilai ini lebih pas diterapkan hanya di tempat kerja. Padahal nilai
perusahaan juga berlaku di lingkungan sosial. Oleh sebab itu peneliti
dalam penelitian ini ingin mengkaji ulang apakahmhal-hal non psikologis
masih memilikicpengaruh yang fundamental terhadap nilai perusahaan.

Terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap nilai


perusahaan seperti penelitian yang dilakukan oleh Frederik dkk (2012);
Nugroho (2012); Sumantri dan Mangantar (2015); Sudiani dan Darmayanti
(2016); Iswajuni, Manasikana, dan Soetedjo (2018); Putra dan lestari
(2016) yang meneliti pengaruh investment opportunity set, leverage,
dividend yield, kepemilikan manajerial, profitabilitas, likuiditas, dan
ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Namun, dalam penelitian ini
hanya akan berfokus pada variabel kepemilikan manajerial, profitabilitas,
likuiditas, dan ukuran perusahaan.
Kepemilikan manajerial menurut Mock et al (1989) dalam
Syofyaningsih (2011) kepentingan dan pemegang saham dapat
diselaraskan bila manajer memiliki saham perusahaan yang lebih besar.

2
Indikator yang di gunakan untuk mengukur kepemilikan manajerial adalah
persentase jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen dari seluruh
jumlah modal4saham perusahaan yang di kelola. Dengan kepemilikan
manajerial diharapkan manajer akan bertindak sesuai dengan keinginan
pemegang saham dan akan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya
sehingga nilai perusahaan akan meningkat. Jadi menurut Sumanti dan
mangantar (2015) kepemilikan manajerial tidak berpengaruh siginifikan
terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut terjadi akibat para pengambil
keputusan yang juga didalamnya merupakan para pemegang saham dalam
perusahaan tersebut masih memiliki tujuan pribadi untuk kepentingan
dirinya sendiri sehingga mereka mengesampingkan peningkatan kinerja
perusahaan yang bisa meningkatkan nilai perusahaan sedangkan menurut
Iswajuni, Manasikana, dan Soetedjo (2018), kepemilikan manajerial
berpengaruh negative terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan manajerial
yang tinggi akan menurunkan nilai perusahaan.
Faktor lain yang diduga berpengaruh terhadap nilai perusahaan
adalah profitabilitas. Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang
mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Profit
yang tinggi memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga
dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham.
Semakin baik pertumbuhan profitabilitas perusahaan berarti prospek
perusahaan di masa depan dinilai semakin baik di mata investor. Apabila
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka harga
saham juga akan meningkat (Husnan, 2001). Menurut penelitian Iswajuni,
Manasikana, dan Soetedjo (2018), profitabilitas berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan.kTingginya tingkat profitabilitas perusahaan
membuat kinerjaekeuangan perusahaan menjadi baik, sehingga investor
akan melihat bahwa perspektif perusahaanhjuga akan lebih baik. Tingkat
profitabilitas yang tinggi merupakan sinyal bagi investor dan dapat
digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan
investasivsedangkanfmenurut Astriani (2014), profitabilitas tidak

3
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Tidak berpengaruhnya
profitabilitas terhadap terhadap nilai perusahaan disebabkan karena laba
yang didapatkan perusahaan tidak stabil dari tahun ketahun dan cendrung
berfluktuatif sehingga investor tidak yakin dengan hasil yang akan didapat
perusahaan dimasa mendatang.
Faktor yang selanjutnya yang dapat mempengaruhi nilai
perusahaan adalah likuiditas. Likuiditas harus mampu memberi kontribusi
untuk realisasi penciptaan nilai perusahaan (Michalski, 2010). Likuiditas
merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka
pendek perusahaan. Likuiditas menjadi perhatian serius pada perusahaan
karena likuiditas memainkan peranan penting dalam kesuksesan
perusahaan (Owolabi, 2012). Perusahaan yang memiliki likuiditas yang
baik maka akan dianggap memiliki kinerja yang baik oleh investor.Hal ini
akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya pada
perusahaan. Likuiditas dapat diukur dengan current ratio, yang merupakan
rasio antara aktiva lancar dibagi utang lancar (Sartono, 2000). Menurut
Sudiani & Darmayanti (2016), likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Sawir (2009,10) yang menyatakan bahwa current ratio yang
rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam
likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus,
karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya
dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan sedangkan menurut Putra
& Lestari (2016), Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan. Apabila likuiditas meningkat maka nilai perusahaan juga
meningkat. Hal ini membuktikan investor akan tertarik pada perusahaan
yang tingkat likuiditas yang baik

Faktor terakhir yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan adalah


ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan dibedakan dalam beberapa
kategori yaitu perusahaan besar, perusahaan menengah dan perusahaan
kecil. Ukuran perusahaan yang besar dan terus tumbuh bisa

4
menggambarkan tingkat profit mendatang, kemudahan pembiayaan ini
bisa mempengaruhi nilai perusahaan dan menjadi informasi yang baik bagi
investor (Eko, 2014). Menurut Putra & Lestari (2016), ukuran perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Apabila
ukuran perusahaan meningkat maka nilai perusahaan juga meningkat
sedangkan hasil penelitian tersebut bertolak belakang dengan penelitian
menurut Jacinta (2015), menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak
mempengaruhi nilai perusahaan.
Perusahaan sektor manufaktur dipilih dalam penelitian ini karena
sektor manufaktur merupakan salah satu sektor yang paling berpengaruh
untuk perekonomian Indonesia. Pada tahun 2018 berdasarkanusurvei yang
dilakukan oleh berbagai lembaga baik dalam negeri maupun luar negeri,
kontribusi perusahaan sektor manufakturcdi Indonesia terhadap gross
domestic product (GDP) cukup tinggi. Hal ini menjadi indikasi salah
satumkeberhasilan sektor manufaktur di Indonesia.
Penelitian ini diharapkan bisa memberi kontribusi bagi mahasiswa
dan mahasiswi serta praktisi pasar modal, khususnya untuk menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Nilai perusahaan
menjadi suatu hal yang penting karena jika nilai perusahaan tinggi maka
banyak investor yang akan melakukan investasi di perusahaan tersebut.
Berdasarkan dari latar belakang masalah tersebut, maka penelitian ini
diberi judul “PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL,
PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2015-2017”.

2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian masih terdapat perbedaan
pendapat menurut para ahli dan penelitian terdahulu mengenai pengaruh
kepemilikan manajerial, profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan

5
terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut dapat
diidentifikasi masalah kepemilikan manajerial, profitabilitas, likuiditas,
dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur.

3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya bidang kajian dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi nilai perusahaan, dan luasnya populasi yang diteliti,
pembahasan dalam penelitian ini hanya terbatas pada beberapa faktor saja,
antara lain kepemilikan manajerial, profitabilitas, likuiditas, dan ukuran
perusahaan. Objek penelitian yang digunakan adalah laporan keuangan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
periode 2015-2017. Data yang diperoleh akan diolah dengan bantuan
program komputer, yaitu EVIEWS 10.0.

4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai
perusahaan ?
2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan ?
3. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap nilai perusahaan ?
4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan ?

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Menganalisis apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap
nilai perusahaan.

6
2. Menganalisis apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
3. Menganalisis apakah likuiditas berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
4. Menganalisis apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.

2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, manfaat yang diharapkan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
Manfaat penelitian ini bagi investor dan kreditur, di harapkan dapat
membantu dalam menelaah laporan keuangan dan menganalisis
kinerja keuangan perusahaan yang berkaitan dengan pengambil
keputusan agar tidak menyesatkan. Bagi manajemen perusahaan,
penelitian ini di harapkan dapat membantu manajemen perusahaan
agar menentukan kebijakan yang diterapkan secara professional,
keterbukaan, dan tidak bersifat sepihak. Bagi pembaca penelitian ini
di harapkan dapat memberikan informasi yang berguna untuk
memahami nilai perusahaan.
2. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang dapat
di jadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai
nilai perusahaan.

7
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Gambaran Umum Teori


1. Teori Keagenan (Agency Theory)
Dalton (2007) mengungkapkan bahwa teori keagenan dapat
menyebabkan kecurangan manajerial karena perbedaan kepentingan antara
prinsipal dan agen. Perilaku ini terkait dengan tindakan dari masing-
masing pihak yang dimotivasi oleh kepentingan pribadi. Teori keagenan
juga mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham (shareholders)
sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen. Manajemen merupakan
pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk pemegang bekerja demi
kepentingan pemegang saham (dalam Safitri dan Asyik, 2015). Hubungan
keagenan ini dikontrak dimana satu orang atau lebih (prinsipal)
memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama
prinsipal serta wewenang kepada agen membuat keputusantyang terbaik
bagi prinsipal. Jika kedua belahmpihakntersebut mempunyai tujuan yang
sama untukjmemaksimunkan nilai perusahaan, maka diyakini agen akan
bertindak dengan cara yang sesuai dengan kepentingan prinsipal.
Dasar terpenting dari teori keagenan adalah bahwa manajer
biasanya bekerja untuk mengeksploitasi kepentingan pribadi mereka
sendiri daripada mempertimbangkan kepentingan-kepentingan saham. Hal
ini di sebabkan bahwa manajer mempunyai kepentingan sendiri untuk
memaksimalkan kesejahteraannya. Pemegang saham dianggap hanya
tertarik pada hasil keuangan perusahaan, sedangkan manajer akan
menerima kepuasan apabila mendapat kompensasi keuangan. Perbedaan
kepentingan ini semakin memicukpeluangnya terjadinya konflik
kepentingan ketika pemegang saham tidakjmampu memantau aktivitas
sehari-hari pihak agen. Hal ini akan berdampak pada perbedaan informasi
yang diterima pihak prinsipal karena pihak agen dapat menyembunyikan
informasi perusahaan yang di kenal dengan asimetri informasi. Menurut
8
Fama dan Jensen (1983) perusahaan membutuhkan system yang dapat
memisahkan manajemen keputusan dari keputusan kontrol. Ini akan
membatasi biaya agensi dengan mengendalikan kekuatan manajemen dan
memastikan pertimbangan yang tepat dari pemegang saham.
Beberapa teori di atas, maka disimpulkan bahwa teori keagenan
merupakan teori yangxmenjelaskan tentang hubungan kerja antara
pemilikcperusahaan dan manajemen, dimana manajemenkditunjuk oleh
pemilik perusahaan yang diberi tugas dan wewenang untuk mengelola
perusahaan. Hubungannya dengan nilai perusahaan ialah pemilik
perusahaan (pemegang saham) dan manajemen harus semaksimal
mungkin menjaga keseimbangan naik turunnya harga saham agar nilai
perusahaan tetap terjaga dan memastikan pertimbangan yang tepat untuk
buat keputusan.

B. Definisi Konseptual Variabel


1. Nilai perusahaan
Menurut Usunariah (2003), pengertian nilai perusahaan
dicerminkan pada kekuatanntawar menawar saham. Apabila perusahaan
diperkirakan sebagai perusahaan mempunyai prospek pada masavyang
akan datang, makannilai sahamnya menjadi tinggi. Sebaliknya,
apabilabperusahaan dinilai kurang memiliki prospek maka harga saham
menjadi rendah. Nilai perusahaan tercermin dari harga saham yang
dimiliki oleh perusahaan tersebut (Margaretha, 2014).
Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja
perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap
perusahaan Suharli (2006). Salah satunya, pandangan nilai perusahaan
bagi pihak kreditur. Menurut Oka (2011), nilai perusahaan merupakan
nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan ditambah dengan nilai pasar
hutang. Dengan demikan penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan
dengan hutang perusahaan dapat mencerminkan nilai perusahaan. nilai
perusahaan dapat dilihat dari harga sahamnya. Harga saham terbentuk atas

9
permintaan dan penawaran investor, sehingga harga saham tersebut dapat
dijadikan proksi nilai perusahaan (Fatma, 1978). Untuk memaksimalkan
nilai perusahaan tidak hanya nilai ekuitas saja yang diperhatikan, tetapi
sumber keuangan seperti hutang maupun saham preferennya ( Jensen,
2001). Dari beberapa pendapat teori di atas, maka disimpulkan bahwarnilai
perusahaan merupakanfindikator yanggpenting pada perusahaan untuk
menentukan para investor berinvestasi. Nilai perusahaan juga bisa
menentukan kinerja pekerja dari perusahaan tersebut karena jika harga
saham tinggi maka menunjukkan kemakmuran bagi pemegang saham dari
perusahaan tersebut.

2. Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial merupakan proporsi pemegang saham dari
pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan
perusahaan yaitu para direktur dan komisaris (Wahidahwati, 2002).
Manajer mendapat kesempatan yang sama untuk terlibat pada kepemilikan
saham dengan tujuan untuk mensetarakan dengan pemegang saham.
Jensen dan Meckling dalam Rahmina (2016), mengemukakan bahwa
perusahaan yang memiliki kepemimpinan manajerial yang tinggi akan
membuat agency cost di dalam perusahaan rendah, karena adanya
kemungkinan penyatuan kepentingan antara pemegang saham dengan
manejer yang memiliki fungsi ganda sebagai agent sekaligus prinsipal.
Kepemilikan manajerial diasumsikan mampu mengurangi tingkat masalah
keagenan yang timbul dalam perusahaan (Emrinaldi, 2007). Dari beberapa
pendapat teori di atas, maka disimpulkan kepemilikan manajerial adalah
pemegang saham dari manajemen yang secara aktif ikut dalam
pengambilan keputusan perusahaan antara direktur dan komisaris.

3. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk
memperoleh laba atau ukuran efektivitas pengelolaan manajemen

10
perusahaan (Wiagustini, 2010). Profitabilitas dapat digunakan sebagai cara
bagi manajemen untuk menampilkan performa perusahaannya. Tanpa
adanya profit, perusahaan akan lebih sulit dalam memperoleh dana
eksternal. Husnan (2001) mengungkapkan bahwa salah satu indikator
penting yang harus dipenuhi perusahaan agar mampu menjaga
konsistensinyasdalam membayarkan dividen kepada investor adalah
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan profit atau laba usaha yang
maksimal dan stabil. Profitabilitas juga salah satu cara untuk menilai
secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat
perusahaan dari aktivitas investasi dalam suatu periode. Jika kondisi
perusahaancdikategorikan menguntungkan dimasa yang akan datang maka
banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham
perusahaan tersebut. Hal ini tentu akan mendorong peningkatan harga
saham. Kenaikan harga saham mengindikasikan naiknya nilai perusahaan.
Dari beberapa pendapat teori diatas, maka disimpulkan profitabilitas
adalah nyawa dari perusahaan karena tanpa adanya profit perusahaan akan
kesulitan dalam mengembangkan perusahaannya untuk maju.

4. Likuiditas
Menurut Sartono (2010), likuiditas merupakan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang berjangka pendek
tepat pada waktunya. Ukuran likuiditas perusahaan yang diproksikan
dengan current ratio (CR) yang merupakan perbandingan antara aktiva
lancar (current asset) dengan hutang lancar (current liabilities). Likuiditas
yang tinggi menunjukkan kekuatan perusahaan dari segi kemampuan
untuk memenuhi hutang lancar dari harta lancar yang dimiliki sehingga hal
ini meningkatkan kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan tersebut.
Dari teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa likuiditas merupakan
kemampuan perusahaan untuk membayar atau melunasi kewajiban jangka
pendeknya tersebut.

11
5. Ukuran perusahaan
Wedari (2006) dalam Eka (2010) menyebutkan bahwa ukuran
perusahaan adalah peningkatan dari kenyataan bahwa perusahaan besar
akan memiliki kapitalisasi pasar yang besar, nilai buku yang besar dan laba
yang tinggi. Sedangkan pada perusahaan kecil akan memiliki kapitalisasi
pasar yang kecil, nilai buku yang kecil dan laba yang rendah.
Menurut Analisa (2011), ukuran perusahaan mempunyai pengaruh
yang berbeda terhadap nilai perusahaan. Dalam hal ukuran perusahaan
dilihat dari total asset yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat
dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Jika perusahaan
memiliki total asset yang besar, pihak manajemen lebih leluasa dalam
mempergunakan aset yang ada di perusahaan tersebut. Kebebasan yang
dimiliki manajemen ini sebanding dengan kekhawatiran yang dilakukan
oleh pemilik atas asetnya. Jumlah asset yang besar akan menurunkan nilai
perusahaan jika dinilai dari sisi pemilik perusahaan. Akan tetapi jika
dilihat dari sisi manajemen, kemudahan yang dimilikinya dalam
mengendalikan perusahaan akan meningkatkan nilai perusahaan dari
beberapa pendapat teori diatas, maka disimpulkan bahwa ukuran
perusahaan merupakan tingkat ukuran perusahaan dalam besar kecilnya
usaha yang dijalankan yang dimana ukuran perusahaan dilihat dari total
asset dan total penjualan yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi
perusahaan.

C. Kaitan Antara Variabel – Variabel


1. Teori
1.1 Keterkaitan antara Kepemilikan Manajerial dan Nilai Perusahaan
Kepemilikan saham manajerial akan membantu penyatuan
kepentingan antara manajer dengan pemegang saham. Kepemilikan
membuat manajer ikut merasakan manfaat dan kerugianadari
pengambilanckeputusan yang salah. Konflik kepentingan antara manajer
dengan pemilik menjadi semakin besar ketika kepemilikan manajer

12
terhadap perusahaan semakin kecil. Manajer berusaha memaksimalkan
dirinya dibandingkan kepentingan perusahaan, sebaliknya semakin besar
kepemilikan manajer didalam perusahaan maka semakin besar
makansemakin produktif tindakan manajersdalam memaksimalkan nilai
perusahaan. Oleh karena itu diperlukan suatu mekanisme pengendalian
yang dapat menyejajarkan perbedaan kepentingan antara manajemen
dengan pemegang saham. Manajer yang sekaligus pemegang saham akan
meningkatkan nilai perusahaan karena dengan meningkatkan nilai
perusahaan, maka nilai kekayaannya sebagai pemegang saham akan
meningkat juga. Hal ini didukung Gideon (2005). Sedangkan menurut
Sumanti dan mangantar (2015) kepemilikan manajerial tidak
mempengaruhi nilai perusahaan. Hal tersebut terjadi akibat para
pengambil keputusan yang juga didalamnya merupakan para pemegang
saham dalam perusahaan tersebut masih memiliki tujuan pribadi untuk
kepentingan dirinya sendiri sehingga mereka mengesampingkan
peningkatan kinerja perusahaan yang bisa meningkatkan nilai perusahaan.

1.2 Keterkaitan antara Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan.


Profitabilitas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham.
Semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar pula kemampuan
perusahaan untuk membayarkan dividennya, dan hal ini berdampak pada
kenaikan nilai perusahaan. Semakin baik pertumbuhan profitabilitas
perusahaan berarti prospek perusahaan di masa depan dinilai semakin baik
di mata investor. Apabila kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba meningkat, maka harga saham juga akan meningkat Hal ini didukung
oleh penelitian Husnan (2001). Sedangkan menurut penelitian Iswajuni,
Manasikana, dan Soetedjo (2018), profitabilitas mempengaruhi nilai
perusahaan. Tingginya tingkat profitabilitas perusahaan membuat kinerja
keuangan perusahaan menjadi baik, sehingga investor akan melihat bahwa
perspektif perusahaan juga akan lebih baik. Tingkat profitabilitas yang

13
tinggi merupakan sinyal bagi investor dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.

1.3 Keterkaitan antara Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan.


Likuiditas yang tinggi menunjukkan kekuatan perusahaan dari segi
kemampuan untuk memenuhi hutang lancar dari harta lancar yang dimiliki
sehingga hal ini meningkatkan kepercayaan pihak luar terhadap
perusahaan. Perusahaan yang memiliki likuiditas yang baik maka akan
dianggap memiliki kinerja yang baik oleh investor. Hal ini akan menarik
minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan. Hal ini
didukung oleh penelitian Sartono (2000). Sedangkan menurut Sudiani &
Darmayanti (2016), likuiditas tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Sawir
(2009,10) yang menyatakan bahwa current ratio yang rendah biasanya
dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya
current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan
banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi
kemampuan laba perusahaan.

1.4 Keterkaitan antara Ukuran Perusahaan terhadap Nilai


perusahaan.
Ukuran perusahaan dapat diukur dengan total aktiva/besar aset
perusahaan dengan menggunakan perhiyungan nilai logaritma total aktiva.
Berdasarkan definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa nilai
perusahaan adalah nilai besar kecilnya perusahaaan yang ditunjukan oleh
total aset, total penjualan, jumlah laba, sehingga mempengaruhi kinerja
perusahaan dan menyebabkan tercapainya tujuan perusahaan. Hal ini
didukung oleh penelitian Hartono (2008). Ukuran perusahaan
mempengaruhi nilai perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar dan terus
tumbuh bisa menggambarkan tingkat profit mendatang, kemudahan
pembiayaan ini bisa mempengaruhi nilai perusahaan dan menjadi
informasi yang baik bagi investor (Eko, 2014).

14
2. Penelitian Sebelumnya yang Relevan

Tabel 2.1
Hasil Penelitian Sebelumnya yang Relevan

No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian


1 Ermadhani, Elva , Pengaruh Kebijakan Deviden Kebijakan deviden
dan Farida (2018) , Kebijakan Hutang, dan dan kebijakan
Profitabilitas Terhadap Nilai hutang tidak
Perusahaan berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan,
sedangkan
profitabilitas
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap nilai
perusahaan
2 Ayu dan Ary Pengaruh Struktur Modal, Struktur modal
(2013) Profitabilitas, dan Ukuran berpengaruh negatif
Perusahaan Terhadap Nilai dan signifikan pada
Perusahaan nilai perusahaan,
profitabilitas
berpengaruh positif
dan signifikan pada
nilai perusahaan dan
ukuran perusahaan
tidak berpengaruh
pada nilai
perusahaan.

15
3 Jarenza dan Pengaruh Kepemilikan Kepemilikan
Marjam (2015) Manajerial, kebijakan manajerial dan
Hutang, dan Profitabilitas kebijakan hutang
Terhadap Kebijakan Deviden tidak berpengaruh
dan Nilai perusahaan signifikan terhadap
Nilai Perusahaan,
Sedangkan
profitabilitas
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan.
4 Putra dan Lestari Pengaruh Kebijakan Kebijakan dividen,
(2016) Deviden, Likuiditas, likuiditas,
Profitabilitas, dan Ukuran profitabilitas, dan
Perusahaan terhadap nilai ukuran perusahaan
perusahaan berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap nilai
perusahaan
5 Sudiani dan Pengaruh Profitabilitas, Profitabilitas dan
Darmayanti Likuiditas, Pertumbuhan, dan investment
(2016) Investment Opportunity Set opportunity set
terhadap Nilai Perusahaan berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap nilai
perusahaan
sedangkan likuiditas
dan pertumbuhan
berpengaruh negatif
namun tidak

16
signifikan terhadap
nilai perusahaan

6 Lumoly, Murni, Pengaruh Likuiditas, Ukuran Likuiditas, ukuran


dan Untu (2018) Perusahaan, dan perusahaan, dan
Profitabilitas terhadap Nilai profotabilitas
Perusahaan berpengaruh secara
signifikan terhadap
nilai perusahaan
7 Warapsari dan Pengaruh Kepemilikan Kepemilikan
Suaryana (2016) Manajerial, Kepemilikan manajerial,
Institusional, dan Kebijakan kepemilikan
Hutang terhadap Nilai institusional, dan
Perusahaan kebijakan hutang
tidak berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan
8 Jayanti (2018) Pengaruh Profitabilitas, Profitabilitas dan
Struktur Modal, Likuiditas, ukuran perusahaan
dan Ukuran Perusahaan berpengaruh
terhadap Nilai Perusahaan terhadap nilai
perusahaan,
sedangkan struktur
modal dan likuiditas
tidak berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan

17
9 Lestari, Paramita Pengaruh Ukuran Ukuran perusahaan
, dan Pranaditya Perusahaan, Profitabilitas, tidak berpengaruh
(2016) dan Likuiditas Terhadap signifikan terhadap
Nilai Perusahaan nilai perusahaan,
profitabilitas
berpengaruh positif
signifikan terhadap
nilai perusahaan,
sedangkan likuiditas
berpengaruh
negative signifikan
terhadap nilai
perusahaan
Sumber: berbagai penelitian

D. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis


1. Hipotesis
1.1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai perusahaan
Kepemilikan manajerial menurut Mock et al (1989) dalam
Syofyaningsih (2011) menyatakan bahwa kepentingan dan pemegang
saham dapat diselaraskan bila manajer memiliki saham perusahaan yang
lebih besar. Indikator yang di gunakan untuk mengukur kepemilikan
manajerial adalah persentase jumlah saham yang dimiliki pihak
manajemen dari seluruh jumlah modal saham perusahaan yang di kelola.
Para pengambil keputusan yang juga di dalamnya merupakan para
pemegang saham dalam perusahaan tersebut masih memiliki tujuan
pribadi untuk kepentingan dirinya sendiri sehingga mereka
mengesampingkan peningkatan kinerja perusahaan yang bisa
meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori agen bahwa
pemegang saham mengharapkan manajer bertindak sesuai keinginan

18
mereka dan akan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya sehingga
nilai perusahaan meningkat.
H1: Kepemilikan Manajerial berpengaruh negatif terhadap Nilai
Perusahaan

1.2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan


Tingginya tingkat profitabilitas perusahaan membuat kinerja
keuangan perusahaan menjadi baik, sehingga investor akan melihat bahwa
perspektif perusahaan juga akan lebih baik. Tingkat profitabilitas yang
tinggi merupakan sinyal bagi investor dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi (Iswajuni,
Manasikana, dan Soetedjo, 2018). Hal ini terjadi karena apabila
perusahaan mengalami peningkatan laba maka akan mencerminkan bahwa
perusahaan memiliki kinerja yang baik, sehingga akan menimbulkan
sentimen yang positif dari para investor yang berdampak pada peningkatan
harga saham, meningkatnya harga saham dalam hal ini berarti meningkat
pula nilai perusahaan di mata para investor. Jika manajer perusahaan
mampu mengelola perusahaan dengan baik maka biaya yang akan
dikeluarkan perusahaan akan menjadi lebih kecil yang dapat berdampak
pada laba yang dihasilkan menjadi lebih besar. Besar atau kecilnya laba
perusahaan akan mempengaruhi harga saham perusahaan yang akan
berdampak langsung terhadap nilai perusahaan. Hal ini juga sesuai dengan
teori agen dimana semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan,
maka akan memberikan sinyal yang positif kepada investor maupun calon
investor bahwa mereka akan mendapatkan keuntungan dari investasinya
dan hal ini akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
H2: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan

1.3. Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan


Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban jangka pendek perusahaan. Likuiditas menjadi perhatian serius

19
pada perusahaan karena likuiditas memainkan peranan penting dalam
kesuksesan perusahaan (Owolabi, 2012). Perusahaan yang memiliki
likuiditas yang baik maka akan dianggap memiliki kinerja yang baik oleh
investor. Hal ini akan menarik minat investor untuk menanamkan
modalnya pada perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori agen bahwa tidak
adanya pengaruh antara nilai perusahaan dan likuiditas.
H3: Likuiditas berpengaruh negatif terhadap Nilai Perusahaan

1.4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan


Ukuran perusahaan merupakan cerminan total dari aset yang
dimiliki suatu perusahaan. Dimana perusahaan sendiri dibagi menjadi dua
yaitu perusahaan berskala besar dan berskala kecil. Perusahaan yang
berskala kecil dan perusahaan berskala perusahaan, semakin besar suatu
perusahaan maka perusahaan akan menghasilkan keuntungan yang lebih
besar dan sebaliknya. Keuntungan suatu perusahaan akan mempengaruhi
tinggi rendahnya nilai perusahaan, oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa
ukuran suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap nilai suatu
perusahaan. Menurut Putra & Lestari (2016), Apabila ukuran perusahaan
meningkat maka nilai perusahaan juga meningkat. Hal ini juga sesuai
dengan asumsi utama teori agen dimana teori ini memberikan ruang untuk
investor mengetahui bagaimana keputusan yang diambil oleh perusahaan
berkaitan dengan nilai perusahaan, apabila ukuran perusahaan
menunjukkan nilai yang berubah, maka otomatis hal tersebut meberikan
informasi kepada investor dalam memberikan penilaian terhadap nilai
perusahaan.
H4: Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan
Kerangka pemikiran dapat digunakan sebagai penelitian ini yang
digambarkan sebagai berikut:

20
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

Kepemilikan
Manajerial
(X1)

Profitabilitas
(X2) Nilai Perusahaan
(Y)
Likuiditas
(X3)

Ukuran
Perusahaan
(X4)

Keterangan:
Variable X1 : Kepemilikan Manajerial
Variable X2 : Profitabilitas
Variable X3 : Likuiditas
Variable X4 : Ukuran Perusahaan
Variable Y : Nilai Perusahaan
Gambar 2.1 dapat menunjukkan bahwa variable independen tersebut yaitu:
Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan
dengan variable dependen yaitu: Nilai Perusahaan.

21
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan tentang rencana cara melakukan
penelitian yang efektif dan efisien. Desain penelitian ini adalah
menggunakan metode deskriptif. Metodekdeskriptif adalah suatu
metodenyang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu
hasil penelitianYtetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang
lebih luas. Berdasarkan uraian di atas dapat diartikan penelitian deskriptif
adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa
yang terjadi pada saat ini atau masalah aktual.
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
laporan keuangan perusahaan. Hal ini sesuai dengan variabel independen
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Nilai Perusahaan dengan proksi
PBV (price to book value), Kepemilikan Manajerial dengan proksi KM
(kepemilikan manajerial) , Profitabilitas dengan proksi ROA (return on
asset), Likuiditas dengan proksi CR (current ratio), dan Ukuran
Perusahaan dengan proksi Firm Size.

B. Populasi, Teknik Pemilihan Sampel dan Ukuran Sampel


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan
dari penelitian yang dilakukan (Sugiyono, 2011). Populasi yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode penelitian tahun 2015-
2017. Keseluruhan subjek yang menjadi perhatian pada suatu penelitian
merupakan populasi, dan bagian dari populasi itu adalah sampel. Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode
22
purposive sampling. Tujuan penggunaan metode purposive sampling
adalah untuk mendapatkan sampel representative sesuai dengan kriteria
yang ditentukan. Sebagian jumlah sampel diambil untuk kemudian diteliti,
yang akan digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode
purposive sampling. Kriteria-kriteria yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2015-2017;
2. Perusahaan manufaktur memiliki laporan keuangan yang lengkap
pada tahun 2015-2017;
3. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan
dalam mata uang rupiah pada tahun 2015-2017;
4. Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai laba positif (tidak
rugi) pada tahun 2015-2017;
5. Perusahaan manufaktur yang memiliki data mengenai
Kepemilikan Manajerial pada 2015-2017;

C. Operasionalisasi Variabel dan Instrumen


Dalam penelitian ini, ada dua jenis variabel yang akan digunakan
dalam penelitian ini yaitu variabel dependen dan variabel independen,
berikut pengukuran yang akan digunakan :
a. Variabel Dependen
variabel dependen penelitian ini adalah nilai perusahaan
(Y). Nilai Perusahaan adalah kondisi yang sudah dicapai
perusahaan dalam suatu proses kegiatan yang dilakukan dari saat
berdirinya perusahaan tersebut hingga sampai saat ini . Menurut
Handoko (2016), rumus yang digunakan untuk menghitung nilai
perusahaan sebagai berikut:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟
PBV = 𝑥 100%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑢𝑘𝑢

23
b. Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel
yang
mempengaruhi variabel dependen. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, profitabilitas,
likuiditas, dan ukuran perusahaan.
a) Kepemilikan manajerial
Kepemilikan manajerial merupakan proporsi pemegang
saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam
pengambilan keputusan perusahaan yaitu para direktur dan
komisaris (Wahidahwati, 2002). Manajer mendapat kesempatan
yang sama untuk terlibat pada kepemilikan saham dengan tujuan
untuk mensetarakan dengan pemegang saham. Pengukuran
Kepemilikan Manajerial menggunakan KM dengan rumus
sebagai berikut:
𝑆𝑀
𝐾𝑀 = x100%
𝑆𝐵

Keterangan :
KM = kepemilikan manajerial
SM = jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen
SB = jumlah saham yang beredar

b) Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk
memperoleh laba atau ukuran efektivitas pengelolaan manajemen
perusahaan (Wiagustini, 2010). Profitabilitas perusahaan
merupakan variabel yang cukup penting karena melalui
profitabilitas akan diambil keputusan apakah laba perusahaan
didistribusikan sebagai dividen atau ditahan untuk kepemilikan
uang tunai ataupun untuk melakukan investasi dengan harapan
perusahaan akan memperoleh keuntungan di masa yang akan
datang (Gryglewicz, 2010). Dalam penelitian ini menggunakan
24
ROA dikarenakan ingin mengetahui kemampuan perusahaan
memperoleh laba dengan menggunakan total aktiva yang dimiliki
sehingga pemegang saham mendapatkan informasi keefektifan
perusahaan dalam mengelola perusahaannya. Menurut Kasmir
(2014), rumus yang digunakan dalam menghitung Profitabilitas
sebagai berikut:

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘


𝑅𝑂𝐴 = x100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

c) Likuiditas
Menurut Sartono (2010) Likuiditas merupakan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial
yang berjangka pendek tepat pada waktunya. Ukuran likuiditas
perusahaan yang diproksikan dengan current ratio (CR) yang
merupakan perbandingan antara aktiva lancar (current asset)
dengan hutang lancar (current liabilities). Menurut Purwanto
(2016), rumus yang digunakan untuk menghitung Likuiditas
sebagai berikut:

𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
CR = 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

d) Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan suatu skala dimana dapat
diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan diukur dengan total
aktiva, log size, harga pasar saham, dan lainlain. Ukuran
perusahaan juga dapat diukur dengan jumlah penjualan, rata-rata
penjualan, nilai pasar atas saham perusahaan tersebut dan lain-
lain. Ukuran perusahaan yang besar dan terus tumbuh bisa
menggambarkan tingkat profit mendatang, kemudahan
pembiayaan ini bisa mempengaruhi nilai perusahaan dan menjadi

25
informasi yang baik bagi investor (Eko, 2014). Ukuran
perusahaan dapat diukur dengan logaritma natural (Ln) dari total
aset. Total aset di Ln karena umumnya total aset berjumlah
milyaran atau bahkan triliyunan rupiah, sedangkan variabel
lainnya dalam satuan persentase, maka total aset harus di Ln
untuk melakukan interpretasi. Menurut Anita (2015), rumus yang
digunakan untuk menghitung sebagai berikut:
𝑆𝑖𝑧𝑒 = 𝐿𝑛(𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡)

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Ukuran Skala

Nilai Rasio
Perusahaan 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟
PBV = 𝑥 100%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑢𝑘𝑢

𝑆𝑀
Kepemilikan 𝐾𝑀 = x100% Rasio
𝑆𝐵
Manajerial

Profitabilitas 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 Rasio


𝑅𝑂𝐴 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

Likuiditas Rasio
𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
CR = 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

26
Ukuran Rasio
Perusahaan 𝑆𝑖𝑧𝑒 = 𝐿𝑛(𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡)

Sumber : data diolah oleh penulis

D. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
ganda. Sebelum analisis regresi ganda dilakukan, statistik deskriptif
dilakukan terlebih dahulu. Pengujian lainnya yang akan dilakukan adalah
uji Chow, uji Hausman dan uji Lagrange Multiplier untuk menentukan
model regresi ganda yang akan digunakan dalam penelitian ini.
Selanjutnya dilakukan pula pengujian hipotesis yang akan diakhiri dengan
koefisien determinasi. Penelitian ini menggunakan tingkat keyakinan
sebesar 95% dan menggunakan Software Eviews 10.00 dalam pengolahan
data.

1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif yang biasanya digunakan dalam penelitian ini
antara lain jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata
dan deviasi standar dari masing-masing variabel. Hasil dari statistik
deskriptif akan menjelaskan besarnya masing-masing variabel yang akan
digunakan dalam model penelitian (Ghozali, 2006).

2. Uji Asumsi Klasik


Menurut Aritonang (2008), bahwa terdapat asumsi-asumsi yang
harus diperhatikan sebelum menggunakan persamaan regresi. Apabila
asumsi-asumsi yang melatarbelakangi persamaan regresi tersebut
menyimpang jauh, maka ada baiknya persamaan regresi tersebut tidak
dilaksanakan.

27
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel. Salah
satu keuntungan dari data panel adalah tidak diharuskan untuk melakukan
uji asumsi klasik. Penelitian ini hanya menggunakan uji multikolinearitas.

3. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah kondisi dimana variabel-variabel
independen saling memiliki korelasi (Keller, 2012: 680). Menurut Ghozali
(2016:103), uji multikolonieritas mempunyai tujuan yaitu untuk menguji
apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
independen (variabel bebas). Dalam model regresi yang baik harusnya
tidak ditemukan korelasi antara variabel independen. Multikolonieritas
bisa mengakibatkan standar error atau koefisien regresi menjadi besar,
sehingga kemungkinan besar pengambilan keputusan menjadi salah.
Berikut adalah cara untuk mendeteksi multikolonieritas dalam model
regresi:
Melakukan analisis terhadap matrix korelasi variabel-variabel
independen. Jika terjadi korelasi yang cukup tinggi antar variabel
independen (umumnya diatas 0,90) maka ini adalah indikasi
multikolonieritas. Variabel tidak berarti sudah bebas multikolonieritas jika
tidak terdapat korelasi yang tinggi antar variabel independen.

4. Analisis Regresi Ganda


Analisis regresi digunakan untuk membentuk suatu persamaan
regresi yang melibatkan hubungan antara suatu variabel independen
dengan variabel dependen (Winarno, 2011). Apabila terdapat beberapa
variabel independen, analisisnya disebut dengan analisis regresi ganda.
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + 𝜀
Keterangan:
Y : Nilai perusahaan
α : Konstanta
β1,β2,β3,β4 : Koefisien Regresi

28
X1 : Kepemilikan manajerial
X2 : Profitabilitas
X3 : Likuiditas
X4 : Ukuran perusahaan
𝜀 : Error

Pemilihan Model Regresi


Menurut Ajija, et al. (2011: 51), ada 3 model untuk teknik regresi
yang digunakan pada data panel yaitu:
a. Pooled Least Square Model
Merupakan pendekatan model data panel yang paling sederhana
karena hanya dengan mengkombinasikan data time series dan cross
section dalam bentuk series, dan menggunakan teknik kuadrat terkecil atau
Ordinary Least Square (OLS) untuk mengestimasi koefisiennya. Pada
model ini tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu, sehingga
diasumsikan bahwa perilaku individu tidak berbeda dalam berbagai kurun
waktu.

b. Fixed Effect Model


Asumsi pembuatan model yang menghasilkan intersep konstan
untuk setiap individu dan waktu yang dianggap kurang realistik sehingga
dibutuhkan model yang lebih dapat menangkap perbedaan tersebut. Model
ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu dapat diakomodasi
dari perbedaan intersepnya. Untuk mengestimasi model fixed effect dengan
intersep berbeda antar individu, maka digunakan teknik variabel dummy.

c. Random Effect Model


Pada model ini akan dipilih estimasi data panel di mana residual
mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu, maka dapat
diasumsikan bahwa ada perbedaan intersep untuk setiap individu dan
intersep tersebut merupakan variabel random atau stakastik. Sehingga

29
dalam model ini terdapat dua komponen residual, yaitu residual secara
menyeluruh, yang merupakan kombinasi time series dan cross section, dan
residual secara individu yang merupakan karakteristik random dari
observasi unit ke-i (individu) dan data sepanjang waktu.

5. Uji Chow
Uji Chow adalah pengujian untuk menentukan pilihan model
Pooled Least Square atau Fixed Effect yang paling tepat digunakan
dalam mengestimasi data panel. Dalam uji Chow, apabila nilai
probabilitas lebih besar dari 0,05 artinya Ho tidak ditolak maka model
yang dipilih adalah model Pooled Least Square, sebaliknya apabila
nilai probabilitas kurang dari 0,05 artinya H0 ditolak maka model yang
dipilih adalah model Fixed Effect. Hipotesis dalam uji Chow adalah :
H0 : model Pooled Least Square
Ha : model Fixed Effect

6. Uji Hausman
Uji Hausman adalah pengujian untuk menentukan pilihan
model Fixed Effect atau Random Effect yang paling tepat digunakan
dalam mengestimasi data panel. Dalam uji Hausman, apabila nilai
probabilitas lebih besar dari 0,05 artinya Ho tidak ditolak maka model
yang dipilih adalah model Random Effect, sebaliknya apabila nilai
probabilitas kurang dari 0,05 artinya H0 ditolak maka model yang
dipilih adalah model Fixed Effect. Hipotesis dalam uji Hausman
adalah :
H0 : model Random Effect
Ha : model Fixed Effect

7. Uji Lagrange Multiplier


Uji Lagrange Multiplier adalah pengujian untuk menentukan
pilihan model Pooled Least Square atau Random Effect yang paling

30
tepat digunakan dalam mengestimasi data panel. Dalam uji Lagrange
Multiplier, apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 artinya H0
tidak ditolak maka model yang dipilih adalah model Pooled Least
Square, sebaliknya apabila nilai probabilitas kurang dari 0,05 artinya
H0 ditolak maka model yang dipilih adalah model Random Effect.
Hipotesis dalam uji Lagrange Multiplier adalah:
H0: model Pooled Least Square
Ha: model Random Effect

E. Asumsi Analisis Data


a. Uji F
Dalam pengujian hipotesis, perlu dilakukan uji signifikansi. Uji F
digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh variabel
independen yang terdiri dari kepemilikan manajerial, profitabilitas,
likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap variabel dependen yaitu nilai
perusahaan secara bersama-sama. Pengujian ini disebut juga dengan
pengujian maximum likelihood. Langkah-langkah uji F dilakukan sebagai
berikut:
Langkah I : Merumuskan hipotesis
Ho: βk = 0, tidak terdapat pengaruh Kepemilikan Manajerial,
Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran perusahaan
Ha: βk ≠ 0, terdapat pengaruh Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas,
Likuiditas, dan Ukuran perusahaan
Langkah II : Menentukan nilai tingkat nyata (ɑ)
Penelitian ini menggunakan tingkat keyakinan (1 – α) sebesar 95%
sehingga α = 5% = 0,05.
Langkah III : Menghitung nilai uji statistik
Diperoleh dengan melihat hasil uji probabilitas (P-value) pada output
Eviews V10.
Langkah IV : Menarik Kesimpulan

31
Jika P-value < α = 0,05, maka H0 ditolak. Hal ini berarti variabel
independen secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen.

b. Uji T (Uji Parsial)


Uji t digunakan untuk menguji seberapa jauh suatu variabel dapat
mempengaruhi variabel terikat dengan penguji secara individual atau
terpisah. Suatu variabel dikatakan tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 dan sebaliknya
dikatakan tidak mempunyai pengaruh signifikan jika nilai probabilitas
lebih dari atau sama dengan 0,05 (Ghozali, 2012).
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut.
1. Langkah pertama: merumuskan hipotesis
H01 : β1 = 0, tidak terdapat pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap
Nilai perusahaan
Ha1 : β1 ≠ 0, terdapat pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai
Perusahaan
H02 : β2 = 0, tidak terdapat pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai
Perusahaan
Ha2 : β2 ≠ 0, terdapat pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai
Perusahaan
H03 : β3 = 0, tidak terdapat pengaruh Likuiditas terhadap Nilai
Perusahaan
Ha3 : β3 ≠ 0, terdapat pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan
H04 : β4 = 0, tidak terdapat pengaruh Ukuran Perusahaan
terhadap Nilai Perusahaan
Ha4 : β4 ≠ 0, terdapat pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai
Perusahaan
2. Langkah 2: Menentukan tingkat keyakinan (α)
Penelitian ini menggunakan tingkat keyakinan (1-α) sebesar 95%
sehingga α = 5%.

32
3. Langkah 3: Menghitung nilai uji statistik
Hasil uji ini dapat diperoleh dengan melihat hasil uji signifikansi
pada hasil output eviews. Kemudian hasil uji tersebut dibandingkan
dengan α, apakah nilai signifikansi probabilitas lebih besar atau lebih
kecil dari α.
4. Langkah 4: Menarik kesimpulan
a. Jika nilai signifikansi probabilitas > α, maka H01, H02, H03, H04 dan
H05 tidak ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara suatu variabel independen terhadap variabel dependen jika
variabel independen lainnya dianggap konstan.
b. Jika nilai signifikansi probabilitas < α, maka H01, H02, H03, H04 dan
H05 ditolak, artinya suatu variabel independen memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen jika variabel
independen lainnya dianggap konstan.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi menunjukkan seberapa jauh kemampuan
model dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi besarnya antara nol dan satu. Nilai koefisien determinasi
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi-variabel dependen sangat terbatas. Nilai koefisien
determinasi yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen.

33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Subyek Penelitian


Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
berasal dari laporan keuangan tahunan yang diterbitkan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data-data yang
berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan diperoleh melalui situs
www.idx.co.id dan data lainnya yang menunjang proses pencarian data dalam
penelitian ini diperoleh melalui situs www.sahamok.com. Seperti yang sudah
disebutkan sebelumnya data yang diambil adalah data perusahaan sektor
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017,
dimana perusahaan manufaktur sendiri terdiri dari beberapa sektor yaitu sektor
industry dasar dan kimia beserta sub sektornya, sektor industry barang
konsumsi beserta sub sektornya dan sektor aneka industri beserta sub
sektornya. Penjabaran populasi yang didapat dari perusahaan manufkatur yang
terdaftar di BEI adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar pada tahun 2015 di Bursa Efek
Indonesia adalah sebanyak 65 Perusahaan
2. Perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar pada tahun 2016 di Bursa Efek
Indonesia adalah sebanyak 64 Perusahaan
3. Perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar pada tahun 2017 di Bursa Efek
Indonesia adalah sebanyak 64 Perusahaan
Dari populasi perusahaan tersebut, data akan disortir sesuai dengan
kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan metode
purposive sampling. Hasil dari sampling pada penelitian ini menunjukan
jumlah perusahaan sebanyak 64 perusahaan dan terdapat 192 sampel. Sampel
tersebut akan diolah dan disusun untuk mempermudah proses pengujian yang
akan dilakukan pada penelitian ini. Uraian dari sampel akan dijabarkan pada
tabel 4.1 sebagai berikut:

34
Tabel 4.1
Prosedure Pengambilan Sampel
Total Perusahaan
Kriteria Penelitian 2015 2016 2017 Total Sampel

Jumlah perusahaan 64 64 64 192


manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun
2015-2017
Perusahaan manufaktur (0) (0) (0) (0)
yang tidak memiliki
laporan keuangan yang
lengkap pada tahun
2015-2017
Perusahaan manufaktur (0) (0) (0) (0)
yang tidak menerbitkan
laporan keuangan dalam
mata uang rupiah pada
tahun 2015-2017

Perusahaan manufaktur (0) (0) (0) (0)


yang mengalami
kerugian pada tahun
2015-2017
Perusahaan manufaktur (0) (0) (0) (0)
yang tidak memiliki data
mengenai Kepemilikan
Manajerial pada 2015-
2017

35
Total sampel dalam 64 64 64 192
penelitian

Sumber: data diolah sesuai www.idx.co.id

Tabel kriteria sampel yang disajikan diatas dapat menjelaskan


bahwa perusahaan manufaktur yang terdaftar pada tahun 2015 sebanyak
64 perusahaan, pada tahun 2016 sebanyak 64 perusahaan, dan pada tahun
2017 sebanyak 64 perusahaan. Jumlah sampel 192 data.
Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki laporan keuangan lengkap
pada tahun 2015 sebanyak 0 perusahaan, pada tahun 2016 sebanyak 0
perusahaan, dan tahun 2017 sebanyak 0 perusahaan. Jumlah data yang
tidak memiliki laporan keuangan lengkap pada tahun 2015 hingga 2017
adalah 0 data.
Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan keuangan
dalam mata uang rupiah pada tahun 2015 sebanyak 0 perusahaan, pada
tahun 2016 sebanyak 0 perusahaan, dan tahun 2017 sebanyak 0
perusahaan. Jumlah data dari perusahaan manufaktur yang tidak
menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang rupiah pada tahun 2015
hingga 2017 adalah 0 data.
Perusahaan manufaktur yang mengalami kerugian pada tahun 2015
sebanyak 0 perusahaan, pada tahun 2016 sebanyak 0 perusahaan, dan
tahun 2017 sebanyak 0 perusahaan. Jumlah data yang mengalami kerugian
pada tahun 2015 hingga 2017 adalah 0 data.
Jumlah sampel yang memenuhi kriteria sampel adalah sebanyak 64
perusahaan dan tahun penelitian adalah 3 tahun, maka jumlah sampel
dikalikan 3 menjadi 192 data untuk 2015-2017. Berikut 64 perusahaan
manufaktur yang memenuhi kriteria sampel:

36
Tabel 4.2
Daftar Nama Sampel Perusahaan
KODE NAMA PERUSAHAAN SEKTOR SUB-SEKTOR

Akasha Wira International Kosmetik dan Keperluan


ADES Tbk Tbk Industri Barang dan Konsumsi Rumah Tangga
Argha Karya Prima Ind.
AKPI Tbk Industri Dasar dan Kimia Plastik dan Kemasan
ALDO Alkindo Naratama Tbk Industri Dasar dan Kimia Pulp dan Kertas
Keramik, Kaca, dan
AMFG Asahimas Flat Glass Tbk. Industri Dasar dan Kimia Porselin
Keramik, Kaca, dan
ARNA Arwana Citramulia Tbk Industri Dasar dan Kimia Porselin
ASII Astra International Tbk Aneka Industri Otomotif dan Komponen
AUTO Astra Otoparts Tbk Aneka Industri Otomotif dan Komponen
BATA Sepatu Bata Tbk Aneka Industri Alas Kaki
PT Budi Starch &
BUDI Sweetener Tbk. Industri Barang dan Konsumsi Makanan dan Minuman
PT Wilmar Cahaya
CEKA Indonesia Tbk. Industri Barang dan Konsumsi Makanan dan Minuman
PT Chitose Internasional
CINT Tbk Industri Barang dan Konsumsi Peralatan Rumah Tangga
DLTA Delta Djakarta Tbk Industri Barang Konsumsi Makanan dan Minuman
DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk Industri Dasar dan Kimia Bahan Kimia
Ekadharma International
EKAD Tbk Industri Dasar dan Kimia Bahan Kimia
GGRM PT. Gudang Garam Tbk Industri Barang Konsumsi Pabrik Tembakau

HMSP HM Sampoerna Tbk Industri Barang Konsumsi Pabrik Tembakau


Indofood CBP Sukses
ICBP Makmur Tbk Industri Barang Konsumsi Makanan dan Minuman
Champion Pacific
IGAR Indonesia Tbk Industri Dasar dan Kimia Plastik dan Kemasan

37
PT Impack Pratama
IMPC Industri Tbk Industri Dasar dan Kimia Plastik dan Kemasan
Indal Aluminium Industry Produk Logam dan
INAI Tbk Industri Dasar dan Kimia Sejenisnya
Intanwijaya Internasional
INCI Tbk Industri Dasar dan Kimia Bahan Kimia
Indofood Sukses Makmur
INDF Tbk Industri Barang Konsumsi Makanan dan Minuman
INDS Indospring Tbk Aneka Industri Otomotif dan Komponen
Indocement Tunggal
INTP Prakarsa Tbk Industri Dasar dan Kimia Semen
PT Steel Pipe Industry of Produk Logam dan
ISSP Indonesia Tbk Industri Dasar dan Kimia Sejenisnya
JECC Jembo Cable Company Tbk Aneka Industri Kabel
JAPFA Comfeed Indonesia
JPFA Tbk Industri Dasar dan Kimia Pakan Ternak
KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk Industri Barang Konsumsi Obat-obatan
KBLI KMI Wire and Cable Tbk Aneka Industri Kabel

KBLM PT. Kabelindo Murni Tbk Aneka Industri Kabel

KDSI Kedawung Setia Industrial


Industri Dasar dan Kimia Pulp dan Kertas
Tbk
KLBF Kalbe Farma Tbk Industri Barang Konsumsi Obat-obatan
Produk Logam dan
LION Lion Metal Works Tbk Industri Dasar dan Kimia Sejenisnya
Produk Logam dan
LMSH Lionmesh Prima Tbk Industri Dasar dan Kimia Sejenisnya
MERK PT. Merck Tbk Industri Barang Konsumsi Obat-obatan
Multi Bintang Indonesia
MLBI Tbk Industri Barang Konsumsi Makanan dan Minuman
MYOR PT. Mayora Indah Industri Barang Konsumsi Makanan dan Minuman

38
NIPS Nipress Tbk Aneka Industri Otomotif dan Komponen
Produk Logam dan
PICO Pelangi Indah Canindo Tbk Industri Dasar dan Kimia Sejenisnya
PYFA Pyridam Farma Tbk Industri Barang Konsumsi Farmasi
Ricky Putra Globalindo
RICY Tbk Aneka Industri Tekstile, Garmen
Nippon Indosari Corpindo
ROTI Tbk Industri Barang Konsumsi Makanan dan Minuman
Supreme Cable
Manufacturing Corporation
SCCO Tbk Aneka Industri Kabel
Merck Sharp Dohme
SCPI Pharma Tbk Industri Barang Konsumsi Farmasi
PT Industri Jamu dan
SIDO Farmasi Sido Muncul Tbk Industri Barang Konsumsi Farmasi
SKBM Sekar Bumi Tbk Industri Barang Konsumsi Makanan dan Minuman
SKLT Sekar Laut Tbk Industri Barang Konsumsi Makanan dan Minuman
PT Semen Baturaja
SMBR (Persero) Tbk Industri Dasar dan Kimia Semen
Semen Indonesia (Persero)
SMGR Tbk Industri Dasar dan Kimia Semen
SRSN Indo Acidatama Tbk Industri Dasar dan Kimia Bahan Kimia
STAR PT Star Petrochem Tbk. Aneka Industri Tekstile, Garmen
STTP Siantar Top Tbk Aneka Industri Tekstile, Garmen
TALF PT. Tunas Alfin Tbk Industri Dasar dan Kimia Plastik dan Kemasan
Kosmetik dan Rumah
TCID Mandom Indonesia Tbk Industri Barang Konsumsi Tangga
Keramik, Kaca, dan
TOTO Surya Toto Indonesia Tbk Industri Dasar dan Kimia Porselin
TRIS Trisula International Tbk Aneka Industri Tekstile, Garmen

TRST Trias Sentosa Tbk Industri Dasar dan Kimia Plastik dan Kemasan
TSPC Tempo Scan Pacific Tbk Industri Barang Konsumsi Obat-obatan

39
Ultra Jaya Milk Industry
ULTJ Tbk Industri Barang Konsumsi Makanan dan Minuman
UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk Aneka Industri Tekstile, Garmen
Kosmetik dan Keperluan
UNVR Unilever Indonesia Tbk Industri Barang dan Konsumsi Rumah Tangga
VOKS Voksel Electric Tbk Aneka Industri Kabel
WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk Industri Barang dan Konsumsi Pabrik tembakau
PT. Wijaya Karya Beton
WTON Tbk Industri Dasar dan Kimia Semen
Sumber: data diolah penulis

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia


adalah sebanyak 64 perusahaan. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
sebelumnya, maka diperoleh perusahaan yang telah lolos dalam
penyeleksian sampel. Perusahaan yang dijadikan sampel penelitian pada
perusahaan manufaktur yang dipaparkan pada tabel 4.2 adalah sebanyak 64
perusahaan.
Subjek penelitian ini dideskripsikan melalui penyajian statistic
deskriptif. Uji statistic deskriptif digunakan untuk mengidentifikasikan
variabel-variabel yang diuji pada setiap hipotesis dan untuk memberikan
penjelasan informasi mengenai karakteristik dari kelompok data. Alat
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah mean (rata-rata hitung),
median (nilai tengah), nilai minimum, nilai maksimum, dan standar deviasi
(simpangan baku).
Mean adalah hasil dari proses penjumlahan seluruh nilai data dari
masing-masing variabel yang dibagi dengan jumlah banyaknya data dari
variabel-variabel tersebut. Median adalah nilai tengah yang diperoleh dari
nilai data yang diurutkan terlebih dahulu dari data yang terkecil hingga data
terbesar, jika nilai data adalah genap maka dapat berupa rata-rata nilai dua
nilai tengah.
Maximum adalah nilai yang diperoleh berdasarkan nilai tertinggi atau
nilai terbesar dari suatu kelompok data. Minimum adalah nilai yang
40
diperoleh berdasarkan nilai terendah atau nilai terkecil dari suatu kelompok
data. Standar deviasi menunjukkan penyebaran data sampel penelitian dan
seberapa dekat titik data individu terhadap mean atau nilai rata-rata sampel.
Nilai standar deviasi yang besar menunjukkan bahwa penyebaran data
semakin besar dan setiap data cenderung berbeda satu sama lain.
Hasil dari perhitungan analisis statistic deskriptif penelitian ini
menggunakan program Eviews yang dapat dilihat melalui tabel 4.3 Hasil Uji
Statistik Deskriptif

Tabel 4.3
Hasil Uji Statistik Deskriptif
PBV KM ROA CR SIZE
2.76450
Mean 3.476812 2.18582 0.120515 6 28.49571
1.98280
Median 1.142859 0.755074 0.065111 1 28.2321
Maximum 82.44443 90.02597 1.384491 15.1646 33.32018
0.58421
Minimum 0.070115 0.293987 0.00018 6 25.61948
Std. Dev. 9.120908 11.1146 0.19983 2.25234 1.575583
Sumber: Hasil perhitungan dengan menggunakan Eviews versi 10.0

Jumlah data yang diobservasi sebanyak 64 sampel. Mean menunjukkan


nilai rata rata-rata dari variabel-variabel yang diteliti. Maximum
menunjukkan nilai tertinggi dari setiap variabel yang diteliti. Sebaliknya
minimum menunjukkan nilai terendah dari setiap variabel yang diteliti.
Standar deviasi menunjukkan simpangan baku dimana menggambarkan
sebaran data terhadap nilai rata-rata. semakin tinggi standar deviasi maka
semakin jauh sebaran datanya dari nilai rata-rata.
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, nilai rata-rata (mean) pada variabel
independen nilai perusahaan sebesar 3.476812. Nilai maximum pada

41
variabel independen nilai perusahaan adalah 82.44443, yang diperoleh dari
perusahaan Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada tahun 2017 yang
bergerak pada sektor industri barang dan konsumsi di sub-sektor kosmetik
dan keperluan rumah tangga. Nilai minimum pada variabel independen
nilai perusahaan adalah 0.070115 diperoleh dari perusahaan Nusantara Inti
Corpora Tbk (UNIT) pada tahun 2017 yang bergerak pada sektor aneka
industri dijsub-sektor tekstile dan garment. Nilai standar deviasi pada
variabel independen nilai perusahaan adalah 9.120908 yang menunjukkan
bahwa variabelbindependen nilaibperusahaan memiliki persebaran data
yang sangat tinggi karena nilai standar deviasi berada jauh diatas nilai
rata-rata.
Pada variabel selanjutnya yaitu kepemikan manajerial yang diukur
menggunakan kepemilkan manajerial, memiliki nilai rata-rata sebesar
2.18582 dengan standar deviasi sebesar 11.1146. Nilai standar deviasi
berada diatas nilai rata-rata. hal ini menunjukkan bahwa persebaran data
variabel kepemilikan manajerial yang tinggi. Lalu, nilai maximum pada
variabel kepemilikan manajerial sebesar 90.02597 dan nilai minimum pada
variabel kepemilikan manajerial sebesar 0.293987. Nilai maximum
diperoleh dari perusahaan Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) tahun 2015
yang bergerak pada sektor industri barang konsumsi di sub-sektor obat-
obatan, dan nilai minimum diperoleh dari perusahaan Nusantara Inti
Corpora Tbk (UNIT) pada tahun 2017 yang bergerak di bidang aneka
industri di sub-sektor industri tekstile dan garment.
Variabel profitabilitas diukur menggunakan return on asset,
memiliki nilai rata-rata sebesar 0.120515 dengan standar deviasi sebesar
0.19983. Nilai standar deviasi berada diatas nilai rata-rata. hal ini
menunjukkan bahwa persebaran data variabel profitabilitas yang tinggi.
Lalu, nilai maximum pada variabel profitabilitas sebesar 1.384491 dan
nilai minimum pada variabel profitabilitas sebesar 0.00018. Nilai maximum
diperoleh dari perusahaan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR)
tahun 2015 yang bergerak pada sektor industri dasar dan kimia di sub-

42
sektor semen. Nilai minimum diperoleh dari perusahaan Voksel Electric
Tbk (VOKS) tahun 2015 yang bergerak pada sektor aneka industry di sub-
sektor kabel.
Variabel likuiditas diukur menggunakan current ratio, memiliki
nilai rata-rata sebesar 2.764506 dengan standar deviasi sebesar 2.25234.
Nilai standar deviasi berada dibawah nilai rata-rata. hal ini menunjukkan
bahwa persebaran data variabel likuiditas yang rendah. Lalu, nilai
maximum pada variabel likuiditas sebesar 15.1646 dan nilai minimum pada
variabel likuiditas sebesar 0.584216. Nilai maximum diperoleh dari
perusahaan Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS) tahun 2016 yang
bergerak pada sektor industri dasar dan kimia di sub-sektor bahan kimia.
Nilai minimum diperoleh dari perusahaan Multi Bintang Indonesia Tbk
(MLBI) tahun 2016 yang bergerak pada sektor industry barang konsumsi
di sub-sektor makanan dan minuman.
Variabel ukuran perusahaan diukur menggunakan size, memiliki
nilai rata-rata sebesar 28.49571 dengan standar deviasi sebesar 1.575583.
Nilai standar deviasi berada dibawah nilai rata-rata. Hal ini menunjukkan
bahwa persebaran data variabel ukuran perusahaan yang rendah. Lalu,
nilai maximum pada variabel ukuran perusahaan sebesar 33.32018 dan
nilai minimum pada variabel ukuran perusahaan sebesar 25.61948. nilai
maximum diperoleh dari perusahaan Astra Internasional TBK (ASII) tahun
2017 yang bergerak pada sektor aneka industri dan di sub-sektor otomotif
dan komponen. Nilai minimum diperoleh dari perusahaan Lionmesh Prima
Tbk (LMSH) tahun 2015 yang bergerak pada sektor industri kimia dan
dasar dan di sub-sektor produk logam dan sejenisnya.

B. Deskripsi Objek Penelitian


Objek dalam penelitian ini terdiri dari variabel-variabel independen
dan variabel dependen. Variabel independen penelitian ini adalah
kepemilikan manajerial, profitabilitas, likuiditas, danyukuran perusahaan.
Kepemilikan manajerial merupakan proporsiapemegang saham dari pihak

43
manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan
perusahaan. Kepemilikan manajerial yang tinggi dalam perusahaan akan
efektif untuk mengawasi aktivitas perusahaan.
Profitabilitas merupakan kemampuan suatu g dalam menghasilkan
laba selama periode tertentu pada tingkat penjualan, asset dan modal
saham tertentu. Profitabilitas yang tinggi menunjukkan mengelola sumber
daya yang dimiliki secara efektif dan efisien sehingga menghasikan laba
yang tinggi. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban atau hutang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya.
likuiditas yang tinggi biasanya memiliki kesempatan lebih baik untuk
mendapatkan berbagai dukungan dari banyak pihak, misalnya; lembaga
keuangan, kreditur, maupun pemasok. Ukuran perusahaan suatu skala
dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai
cara, antara lain: total aktiva, log size nilai pasar saham, jumlah karyawan,
dan lain-lain. Semakin tinggi ukuran perusahaan maka semakin besar pula
kebutuhan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana yang dapat
berasal dari utang.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan.
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat
keberhasilan perusahaan yang terkait erat dengan harga sahamnya. Harga
saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi, dan
meningkatkan kepercayaan pasar tidak hanya terhadap kinerja perusahaan
saat ini namun juga pada prospek perusahaan dimasa mendatang.

C. Hasil Uji Asumsi Analisis Data


Sebelum melakukan uji F (ANNOVA), uji t (t-test), dan uji
koefisien determinasi (R2), perlu dilakukannya pemilihan model estimasi
data panel terlebih dahulu. Model estimasi data panel dapat dilakukan
dengan tiga pendekatan, yaitu pendekatan common effect model (CEM),
fixed effect model (FEM) atau random effect model (REM). Untuk
mengetahui model nama yang sebaiknya dipilih dalam penelitian ini, maka

44
diperlukan beberapa pengujian seperti uji chow atau likelihood, , uji
hausman dan uji lagrange multiplier.
Pengujian pertama yang dilakukan adalah uji chow untuk
menentukan apakah common effect model atau fixed effect model yang
dipilih. Apabila yang terpilih adalah fixed effect model, maka diperlukan
uji hausman. Uji hausman dilakukan untuk menentukan apakah fixed
effect model atau random effect model yang dipilih. Jika pada uji chow,
common effect model yang terpilih, atau pada uji hausman yang terpilih
adalah random effect model, maka perlu melakukan uji lagrange multiplier
untuk memilih model yang terbaik antara common effect model atau
random effect model. Berikut tahapan dalam menetukan model estimasi
data panel.

Tabel 4.4
Hasil Uji Common Effect Model
Dependent Variable:
NILAI_PERUSAHAAN
Method: Panel Least Squares
Date: 06/27/19 Time: 17:56
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 64
Total panel (balanced)
observations: 192

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -34.43357 11.59848 -2.968801 0.0034


KM 0.011634 0.055773 0.208592 0.835
ROA 12.77726 3.143008 4.065297 0.0001
CR -0.463076 0.284449 -1.627972 0.1052
LN 1.320384 0.400503 3.296812 0.0012

Mean
dependent
R-squared 0.140766 var 3.476812
Adjusted R-squared 0.122387 S.D. 9.120908

45
dependent
var
Akaike info
S.E. of regression 8.54456 criterion 7.154163
Schwarz
Sum squared resid 13652.78 criterion 7.238994
Hannan-
Quinn
Log likelihood -681.7997 criter. 7.18852
Durbin-
Watson
F-statistic 7.658923 stat 0.127988
Prob(F-statistic) 0.00001

Sumber: Data diolah menggunakan Eviews versi 10.0

Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukan pada tabel 4.4, maka dapat
dilihat lemah dan kuatnya pengaruh yang ditimbulkan variabel prediktor
(kepemilikan manajerial, profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan) untuk
menjelaskan variabel respon (nilai perusahaan). Nilai batas kritis yang di jadikan
acuan dalam penelitian ini adalah sebesar 0.05, nilai tersebut akan dibandingkan
dengan nilai Adjusted R-squared yang memiliki nilai sebesar 0.122387.
Berdasarkan hasil perbandingan tersebut dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R-
squared lebih besar dibandingkan dengan batas nilai kritis 0.05, hal ini
menunjukan kemampuan variabel prediktor (kepemilikan manajerial,
profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan) kuat dalam menjelaskan variabel
response (nilai perusahaan). Hasil tersebut menunjukan bahwa variabel prediktor
(kepemilikan manajerial, profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan)
menjelaskan variabel respon (nilai perusahaan) sebesar 12,24% dan sisanya
dijelaskan oleh variabel lain. Hasil dari pengujian common effect method
menunjukan bahwa semua variabel independen (KM, ROA, CR, dan LN)
berpengaruh secara siginifikan terhadap variabel dependen (PBV).

Setelah uji Common Effect Method dilakukan, maka hal selanjutnya yang
harus dilakukan adalah melakukan pengujian Fixed Effect Method. Hasil dari
kedua pengujian tersebut akan dibandingkan untuk menentukan model apa tepat

46
untuk digunakan dalam penelitian ini. Hasil dari pengujian Fixed Effect Method
dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5
Hasil Uji Fixed Effect Model
Dependent Variable: NILAI_PERUSAHAAN
Method: Panel Least Squares
Date: 06/27/19 Time: 18:00
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 64
Total panel (balanced) observations: 192

Std. t-
Variable Coefficient Error Statistic Prob.

C 1.935303 30.5549 0.063339 0.9496


KM -0.51039 0.373188 -1.36765 0.1739
ROA -0.94194 1.251328 -0.75275 0.453
CR -0.32117 0.186989 -1.71759 0.0884
LN 0.128389 1.071318 0.119842 0.9048

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.972857 Mean dependent var 3.476812


Adjusted R-squared 0.958191 S.D. dependent var 9.120908
S.E. of regression 1.864964 Akaike info criterion 4.35548
Sum squared resid 431.2832 Schwarz criterion 5.509176
Log likelihood -350.126 Hannan-Quinn criter. 4.822735
F-statistic 66.33504 Durbin-Watson stat 2.036941
Prob(F-statistic) 0

Sumber: Data diolah menggunakan Eviews versi 10.0

47
Berdasarkan hasil pengujian Fixed Effect Method seperti yang ditunjukan
pada tabel 4.5, maka dapat dilihat lemah dan kuatnya pengaruh yang ditimbulkan
variabel prediktor (kepemilikan manajerial, profitabiliotas, likuiditas, dan ukuran
perusahaan) untuk menjelaskan variabel respon (nilai perusahaan). Nilai batas
kritis yang di jadikan acuan dalam penelitian ini adalah sebesar 0.05, nilai tersebut
akan dibandingkan dengan nilai Adjusted R-squared yang memiliki nilai sebesar
0.958191. Berdasarkan hasil perbandingan tersebut dapat dilihat bahwa nilai
Adjusted R-squared lebih besar dibandingkan batas nilai kritis 0.05, hal ini
menunjukan adanya pengaruh yang kuat dari variabel prediktor (kepemilikan
manajerial, profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan) dalam menjelaskan
variabel respon (nilai perusahaan). Hasil tersebut menunjukan bahwa variabel
prediktor (profitabilitas, kebijakan hutang, dan nilai perusahaan) menjelaskan
variabel respon (nilai perusahaan) sebesar 95,82% dan sisanya dijelaskan oleh
variabel lain. Apabila dilihat perbandingan antara Common Effect Method dan
Fixed Effect Method, maka dapat dilihat bahwa besar pengaruh Fixed Effect
Method memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan pendekatan
Common Effect Method.

Hasil pengujian dari Fixed Effect Method juga menunjukan hasil yang
berbeda dari pengujian Common Effect Method. Dalam pengujian Fixed Effect
Method dapat dilihat bahwa semua variabel independen (KM, ROA, CR, dan LN)
memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel dependen (PBV).

Langkah selanjutnya setelah melakukan pengujian Common Effect Method dan


pengujian Fixed Effect Method adalah melakukan pengujian Redundant Fixed
Effects (Likelihood Ratio). Pengujian Redundant Fixed Effects (Likelihood Ratio)
dilakukan untuk menentukan model mana yang tepat digunakan dalam penelitian
ini. Hasil dari pengujian Redundant Fixed Effects (Likelihood Ratio) dapat dilihat
pada tabel 4.6 sebagai berikut:

48
Tabel 4.6
Redundant Fixed Effects (Likelihood Ratio)

Redundant Fixed Effects Tests


Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 64.652081 (63,124) 0.0000


Cross-section Chi-square 676.197701 63 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:


Dependent Variable: NILAI_PERUSAHAAN
Method: Panel Least Squares
Date: 06/14/19 Time: 18:20
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 64
Total panel (balanced) observations: 192

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

KM 0.057235 0.329518 0.7421


ROA 13.27858 3.252792 4.082211 0.0001
CR -0.646052 0.286603 -2.254168 0.0253
LN 1221.496 1576.205 0.774960 0.4393
C -9290.583 11993.18 -0.774655 0.4395

R-squared 0.093735 Mean dependent var 3.476812


Adjusted R-squared 0.074350 S.D. dependent var 9.120908
S.E. of regression 8.775290 Akaike info criterion 7.207453

49
Sum squared resid 14400.07 Schwarz criterion 7.292284
Log likelihood -686.9155 Hannan-Quinn criter. 7.241810
F-statistic 4.835374 Durbin-Watson stat 0.125043
Prob(F-statistic) 0.000984

Sumber: Data diolah menggunakan Eviews versi 10.0

Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa hasil redundant fixed effect atau
likelihood ratio untuk model ini memiliki nilai probabilitas pada cross
section chi-square sebesar 0.0000 dimana nilai cross section chi square
lebih kecil daripada tingkat signifikan sebesar 0,05. Arti dari pernyataan
sebelumnya menunjukkan H0 ditolak dan H1 diterima, jadi model estimasi
yang dipilih dari hasil uji chow atau likelihood untuk regresi adalah fixed
effect model. Sehingga tidak perlu dilakukan pengujian selanjutnya
terhadap regresi yaitu uji lagrange multiplier, karena uji lagrange
multiplier menguji random effect model atau common effect model.

D. Hasil Analisis Data


Setelah melakukan pengujian model estimasi data panel dan telah
mendapatkan hasil model yang paling tepat untuk penelitian ini yaitu fixed
effect model dengan menggunakan uji hausman, yang harus dilakukan
selanjutnya adalah melakukan pengujian uji F (ANNOVA), uji t dan uji
koefisien determinasi ini digunakan untuk menginterpresetasikan hasil
penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji
variabel-variabel yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah metode
analisis regresi berganda.

1. Analisis Regresi Berganda


Fixed effect model dengan uji hausman adalah model estimasi data
panel paling tepat digunakan untuk penelitian ini setelah dilakukannya
pengujian model estimasi data panel. Selanjutnya analisis regresi data

50
panel yang dilakukan dengan menggunakan fixed effect model dengan uji
hausman untuk menguji pengaruh antara variabel independen yaitu
kepemilikan manajerial, profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan
terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan. Berikut hasil
pengolahan regresi data panel:

Tabel 4.7
Hasil Analisis Regresi Berganda Untuk Regresi

Dependent Variable: NILAI_PERUSAHAAN


Method: Panel Least Squares
Date: 06/27/19 Time: 17:54
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 64
Total panel (balanced) observations: 192

Variable Coefficient
C -34.43357
KM 0.011634
ROA 12.77726
CR -0.463076
LN 1.320384
Sumber: Data diolah menggunakan Eviews versi 10.0
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui model persamaan
regresi berganda adalah sebagai berikut:
Y = -34.4357 + 0.011634 (KM) + 12.77726 (ROA) -0.463076 (CR) +
1.320384 (LN) + Ɛ
Keterangan:
Y : Nilai perusahaan
KM : Kemilikan Manajerial
ROA : Profitabilitas
CR : Likuiditas
LN : Ukuran Perusahaan

51
Ɛ : Error

Model penelitian di atas menunjukkan pengaruh variabel-variabel


independen dalam penelitian yaitu kepemilikan manajerial, profitabilitas,
likuiditas, dan ukuran perusahaan terhadap variabel dependen yaitu nilai
perusahaan. Berdasarkan persamaan regresi yang telah dirumuskan
tersebut diperoleh nilai konstanta sebesar -34.4357. Hal ini menunjukkan
bahwa nilai perusahaan akan bernilai sebesar -34.4357 satuan bila
besarnya kepemilikan manajerial (KM), profitabilitas (ROA), likuiditas
(CR), dan ukuran perusahaan (SIZE) adalah konstan.
Koefisien regresi variabel kepemilikan manajerial (KM) yang
diperoleh adalah sebesar 0.011634. Hal ini menunjukkan apabila nilai
kepemilikan manajerial (KM) mengalami kenaikan sebesar satu satuan,
maka nilai perusahaan akan mengalami peningkatan sebesar 0.011634
dengan asumsi bahwa variabel profitabilitas, likuiditas, dan ukuran
perusahaan adalah konstan. Begitu pula sebaliknya, apabila nilai
kepemilikan manajerial (KM) mengalami penurunan sebesar satu satuan,
maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan sebesar 0.011634
dengan asumsi bahwa variabel profitabilitas (ROA), likuiditas(CR), dan
ukuran perusahaan (SIZE) adalah konstan.
Koefisien regresi variabel profitabilitas (ROA) yang diperoleh
adalah sebesar 12.77726. Hal ini menunjukkan apabila nilai profitabilitas
(ROA) mengalami kenaikan sebesar satu satuan, maka nilai perusahaan
akan mengalami peningkatan sebesar 12.77726 dengan asumsi bahwa
variabel kepemilikan manajerial (KM), likuiditas (CR), dan ukuran
perusahaan (SIZE) adalah konstan. Begitu pula sebaliknya, apabila
profitabilitas (ROA) mengalami penurunan satu satuan, maka nilai
perusahaan akan mengalami penurunan sebesar 12.77726 dengan asumsi
bahwa kepemilikan manajerial (KM), variabel likuiditas (CR), dan ukuran
perusahaan (SIZE) adalah konstan.

52
Koefisien regresi variabel likuiditas (CR) yang diperoleh adalah
sebesar -. Hal ini menunjukkan apabila nilai likuiditas (CR) mengalami
kenaikan sebesar satu satuan, maka nilai perusahaan akan mengalami
penurunan sebesar -0.463076 dengan asumsi bahwa variabel kepemilikan
manajerial (KM), profitabilitas (ROA), dan ukuran perusahaan (SIZE)
adalah konstan. Begitu pula sebaliknya, apabila likuiditas (CR) mengalami
penurunan satu satuan, maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan
sebesar -0.463076 dengan asumsi bahwa kepemilikan manajerial (KM),
profitabilitas (ROA), dan ukuran perusahaan (SIZE) adalah konstan.
Koefisien regresi variabel ukuran perusahaan (SIZE) yang
diperoleh adalah sebesar 1.320384. Hal ini menunjukkan apabila nilai
ukuran perusahaan (SIZE) mengalami kenaikan sebesar satu satuan, maka
nilai perusahaan akan mengalami peningkatan sebesar 1.320384 dengan
asumsi bahwa variabel kepemilikan manajerial (KM), profitabilitas
(ROA), dan likuiditas (CR) adalah konstan. Begitu pula sebaliknya,
apabila nilai ukuran perusahaan (SIZE) mengalami penurunan sebesar satu
satuan, maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan sebesar
1.320384 dengan asumsi bahwa variabel kepemilikan manajerial (KM),
profitabilitas (ROA), dan likuiditas (CR) adalah konstan.

2. Pengujian Simultan (Uji F)


Uji F pada dasarnya ditujukan untuk mengetahui semua variabel
independen atau variabel bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel dependen atau
variabel terikat. Uji F akan menentukan apakah model penelitian dapat
diteruskan untuk pengujian hipotesis berikutnya. Ketentuan dalam
pengambilan keputusan uji F statistic F adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikansi probabilitas lebih > 0.05 maka H0 diterima daN
Ha ditolak artinya model penelitian dapat dinyatakan tidak layak.
b. Jika nilai signifikansi probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha
diterima, artinya model penelitian dapat dinyatakan layak.

53
Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8
Hasil Uji Statistik F
Dependent Variable: NILAI_PERUSAHAAN
Method: Panel Least Squares
Date: 06/27/19 Time: 17:54
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 64
Total panel (balanced) observations: 192
Prob(F-statistic) 0.00001

Sumber: Hasil pengelolaan data dengan Eviews 10.0


Berdasarkan hasil pengujian yang telah dipaparkan pada taebl 4.8
menunjukkan probabilitas (F-statistik) dengan nilai signifikansi 0.00001
yang berarti menunjukkan nilai signifikansi tersebut < 0.05 Hal ini
menunjukkan bahwa model yang terbentuk sudah memenuhi kelayakan
model regresi data panel.

3. Pengujian Parsial (Uji T)


Uji t pada dasarnya ditujukan untuk menggambarkan pengaruh
masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel
dependen. Hipotesis nol (H0) yang akan diuji adalah apakah suatu
parameter sama dengan nol atau hipotesis alternatif (Ha) parameter suatu
variabel tidak sama dengan nol.
Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
a. Apabila nilai signifikansi probabilitas > 0.05 maka H0 diterima dan Ha
ditolak artinya tidak ada pengaruh dari variabel independen terhadap
variabel dependen.
b. Apabila nilai signifikansi probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha
diterima artinya terdapat pengaruh dari variabel independen terhadap
variabel dependen.

54
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9
Hasil Uji Statistik T

Dependent Variable: NILAI_PERUSAHAAN


Method: Panel Least Squares
Date: 06/27/19 Time: 17:54
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 64
Total panel (balanced) observations: 192

Variable Coefficient Prob.

C -34.43357 0.0034
KM 0.011634 0.835
ROA 12.77726 0.0001
CR -0.463076 0.1052
LN 1.320384 0.0012

Sumber: Hasil pengolahan data dengan Eviews 10.0

Berdasarkan tabel 4.9 yang telah dipaparkan di atas, dapat ditarik


kesimpulan sebagai berikut:
a. Pengujian pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan
H0 : Kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan
Ha1 : Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif signifikan terhadap
nilai perusahaan.
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel kepemilikan
manajerial (KM) sebesar 0.011634 menunjukkan variabel kepemilikan
manajerial memiliki arah yang positif. Nilai signifikansi probabilitas pada
variabel kepemilikan manajerial (KM) adalah 0.835 lebih besar dari α =

55
0.05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Ha1 ditolak, sehingga variabel
kepemilikan manajerial (KM) berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan.

b. Pengujian pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan


H0 : berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan
Ha2 : profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai
perusahaan
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel profitabilitas
(ROA) sebesar 0.011634 menunjukkan variabel profitabilitas (ROA)
memiliki arah yang positif. Nilai signifikansi probabilitas pada variabel
profitabilitas (ROA) adalah 0.0001 lebih kecil dari α = 0.05. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa Ha1 diterima, sehingga variabel profitabilitas (ROA)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

c. Pengujian pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan


H0 : likuiditas berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan
Ha3 : likuiditas berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel likuiditas (CR)
sebesar -0.463075 menunjukkan variabel likuiditas (CR) memiliki arah
yang negatif. Nilai signifikansi probabilitas pada variabel likuiditas (CR)
adalah 0.1052 lebih kecil dari α = 0.05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
Ha1 ditolak, sehingga variabel profitabilitas (ROA) berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

d. Pengujian pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan


H0 : ukuran perusahaan tidak berpengaruh negative signifikan
terhadap nilai perusahaan

56
Ha4 : ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel ukuran perusahaan
(SIZE) sebesar 1.320384 menunjukkan variabel ukuran perusahaan (SIZE)
memiliki arah yang positif. Nilai signifikansi probabilitas pada variabel
ukuran perusahaan adalah 0.0012 lebih besar dari α = 0.05. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa Ha1 diterima, sehingga variabel ukuran perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

4. Pengujian Koefisien Determinasi Berganda (R2)


Koefisien determinasi berganda dapat menunjukkan seberapa jauh
variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen dalam penelitian.
Pengujian dalam penelitian ini menggunakan adjusted R2 karena variabel
independen yang digunakan dalam penelitian lebih dari satu.
Nilai koefisien determinasi merupakan antara 0 dan 1. Apabila nilai R2
kecil, artinya kemampuan variabel-variabel independen menjelaskan variabel
dependen sangat terbatas. Sedangkan, nilai R2 yang mendekati satu
mempunyai arti bahwa variabel-variabel independen tersebut mampu
memberikan informasi yang diperlukan dalam memprediksi variasi variabel
dependen.
Hasil uji koefisien determinasi berganda dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai
berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji Koefisien Determinasi Berganda (R2)

Dependent Variable: NILAI_PERUSAHAAN


Method: Panel Least Squares
Date: 06/27/19 Time: 17:54
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 64
Total panel (balanced) observations: 192
R-squared 0.140766

57
Adjusted R-squared 0.122387

Sumber: Hasil pengolahan data dengan Eviews 10.0


Berdasarkan tabel 4.10 dipaparkan di atas diperoleh nilai koefisien
Adjusted R2 sebesar 0.122387 yang berarti variabel kepemilikan manajerial,
profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan mmapu menjelaskan variabel
nilai perusahaan sebesar 12,24%. Sedangkan untuk 87,76% variabel nilai
perusahaan di pengaruhi oleh variasi dari variabel-variabel independen lain di
luar penelitian ini seperti kepemilikan institusional, kebijakan hutang,
kebijakan deviden, growth, dan struktur modal.

E. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis regresi dapat diketahui secara bersama-sama
nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh kepemilikan manajerial, profitabilitas,
likuiditas, dan ukuran perusahaan dengan tingkat probabilitas sebesar 0.00001
walaupun secara parsial ditemukan hasil yang bervariasi. Berdasarkan hasil
dari pengujian hipotesis yang dilakukan maka dihasilkan beberapa
kesimpulan. Pengujian hipotesis yang telah dilakukan bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial yang dalam penelitian ini
diproksikan oleh kepemilikan manajerial (KM), profitabilitas yang dilakukan
dalam penelitian ini diproksikan oleh return on asset (ROA), likuiditas yang
dilakukan dalam penelitian ini diproksikan oleh current ratio (CR), ukuran
perusahaan yang dilakukan dalam penelitian ini diproksikan oleh SIZE
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2017.
Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini secara keseluruhan dapat dilihat pada
tabel 4.11 berikut ini:

58
Tabel 4.11
Kesimpulan Hasil Pengujian Hipotesis
Standardized Nilai
No. Variabel Coefficient Probabilitas Kesimpulan
1. Kepemilikan 0.011634 0.835 Ha1 ditolak
Manajerial Kepemilikan manajerial
berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan.
2. Profitabilitas 12.77726 0.0001 Ha2 diterima
Profitabilitas
berpengaruh positif
signifikan terhadap nilai
perusahaan.
3. Likuiditas -0.463076 0.1052 Ha3 diterima
Likuiditas berpengaruh
negative tidak signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
4. Ukuran Perusahaan 1.320384 0.0012 Ha4 diterima
Ukuran perusahaan
berpengaruh positif
signifikan terhadap nilai
perusahan.

59
5. Kepemilikan 0.000984 Kepemilkan manajerial,
manajerial, profitabilitas, likuiditas,
profitabilitas, dan ukuran perusahaan
likuiditas, dan berpengaruh secara
ukuran perusahaan simultan terhadap nilai
perusahaan.

Sumber: Hasil pengolahan data dengan Eviews 10.0

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dipaparkan pada


tabel 4.11 di atas, maka dapat disimpulkan dapat diperoleh suatu
kesimpulan. Kesimpulan yang diperoleh tersebut akan dibandingkan
dengan hipotesis awal untuk mengetahui apakah hipotesis tersebut ditolak
atau diterima.
a. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan
Ha1 : kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap nilai
perusahaan
Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa
kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang terdapat pada tabel 4.11,
menunjukkan bahwa nilai standardized coefficient sebesar 0.011634 yang
berarti mengarahkam arah yang positif dan nilai probabilitas sebesar 0.835
yang berarti lebih besar dari tingkat signifikan α = 0.05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai perusahaan dan artinya penyataan hipotesis pertama
yang diajukan dalam penelitian ini ditolak.
Kepemilikan manajerial mampu mempengaruhi jalannya perusahaan
yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai
tujuan dengan memaksimalisasi nilai perusahaan. Hasil hipotesis yang
pertama ini tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukanm dalam penelitian

60
menunjukkan hasil bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti bahwa nilai perusahaan
tidak dipengaruhi oleh kepemilikan manajerial yang dimiliki perusahaan.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan dengan teori agent bahwa pemegang
saham mengharapkan manajer bertindak sesuai dengan keinginan mereka dan
akan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya sehingga nilai perusahaan
meningkat.
Penyebab tidak berpengaruhnya kepemilikan manajerial terhadap nilai
perusahaan disebabkan karena akibat para pengambil keputusan yang juga
didalamnya merupakan para pemegang saha juga didalamnya merupakan para
pemegang saham dalam perusahaan tersebut masih memiliki tujuan pribadi
untuk kepentingan dirinya sendiri sehingga mereka mengesampingkan
peningkatan kinerja perusahaan yang bisa meningkatkan nilai perusahaan.
Penelitian ini sejalan dengan Sumanti dan Mangantar (2015) yang menyatakan
bahwa kepemilikanm manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan,
namun perbedaan hasil penelitian ditemukan pada penelitian yang dilakukan
oleh Iswajuni, Manasikana, dan Soetedjo (2018), kepemilikan manajerial
berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

b. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan


Ha2 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dipaparkan pada bab
sebelumnya menunjukkan bahwa standardized coefficient sebesar 12.77726
yang berarti menghasilkan arah yang positif dan nilai probabilitas sebesar
0.0001 yang berarti lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 0.05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan dan artinya pernyataan hipotesis kedua yang
diajukan dalam penelitian ini diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
profitabilitas yang semakin tinggi dapat mempengaruhi nilai perusahaan.
Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola aset
yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan dari penggunaan tersebut.

61
Pengelolaan aset yang efektif akan meningkatkan nilai perusahaan. Hasil
pengujian hipotesis yang kedua ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini yang menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh
secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti bahwa praktik nilai
perusahaan dipengaruhi oleh profitabilitas yang dimiliki oleh perusahaan.
Penelitian ini sejalan dengan teori agen bahwa profitabilitas yang meningkat
dapat memaksimalkan kesejahteraan mereka melalui profitabilitas yang baik
dan terus meningkat sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Hasil uji hipotesis ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Iswajuni, Manasikana, dan Soetedjo (2018), menyatakan profitabilitas
mempengaruhi nilai perusahaan. Tingginya tingkat profitabilitas perusahaan
mmebuat kinerja keuangan perusahaan menjadi baik, sehingga investor akan
melihat bahwa perspektif perusahaan juga akan lebih baik. Tingkat
profitabilitas yang tinggi merupakan sinyal bagi investor dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. Hasil uji
hipotesis bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Astriani
(2014) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
nilai perusahaan

c. Pengaruh Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan


Ha3 : Likuiditas berpengaruh negative terhadap nilai perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dipaparkan pada bab
sebelumnya menunjukkan bahwa standardized coefficient sebesar -0.463076
yang berarti menghasilkan arah yang negatif dan nilai probabilitas sebesar
0.1052 yang berarti lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 0.05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap nilai perusahaan dan artinya pernyataan hipotesis ketiga yang
diajukan dalam penelitian ini ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
likuiditas yang semakin tinggi tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
Likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban jangka pendek perusahaan. Perusahaan yang memiliki likuiditas

62
yang baik maka akan dianggap memikiki kinerja yang baik oleh investor. Hal
ini akan menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan.
Hasil pengujian hipotesis yang ketiga ini tidak sesuai dengan hipotesis yang
diajukan dalam penelitian yang menunjukkan hasil bahwa likuiditas tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti nilai
perusahaan tidak dipengaruhi oleh liukuiditas yang dimiliki perusahaan.
Penyebab tidak terpengaruhnya likuiditas terhadap nilai perusahaan
disebabkan karena current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan
terjadinya masalah dalam likuiditas, sebaliknya current ratio yang terlalu
tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur
yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan.
Penelitian sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sudiani &
Darmayanti (2016) yang menyimpulkan bahwa likuiditas tidak mempengaruhi
nilai perusahaan.

d. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan


Ha4 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dipaparkan pada bab
sebelumnya menunjukkan bahwa standardized coefficient sebesar 1.320384
yang berarti menghasilkan arah yang positif dan nilai probabilitas sebesar
0.0012 yang berarti lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 0.05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan dan artinya pernyataan hipostesis keempat yang
diajukan dalam penelitian ini diterima. Hal ini menunjukkan bahwa besar
kecilnya suatu perusahaan mempengaruhi nilai perusahaan.
Ukuran perusahaan dapat digunakan untuk menggolongkan suatu
perusahaan dalam kelompok besar atau kecil. Ukuran perusahaan yang besar
dan terus tumbuh bisa menggambarkan tingkat profit mendatang, kemudahan
pembiayaan ini bisa mempengaruhi nilai perusahaan dan menjadi informasi
yang baik bagi investor. Hasil penelitian keempat ini sesuai dengan hipotesis
yang diajukan dalam penelitian yang menunjukkan hasil bahwa ukuran

63
perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini
berarti bahwa nilai perusahaan dipengaruhi oleh ukuran perusahaan yang
dimiliki oleh perusahaan.
Hasil uji hipotesis ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Putri & Lestari (2016) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil uji hipotesis ini
bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jacinta (2015), yang
menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.

64
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan seluruh analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan
pada beberapa bab sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk menguji data
sekunder secara empiris pengaruh kepemilikan manajerial, profitabilitas,
likuiditas, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan, pada penelitian
ini terdapat 64 perusahaan sebagai sampel penelitian (192 sampel) di
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tahun 2015-2017. Data yang dijadikan sampel penelitian ini diolah dengan
menggunakan Eviews version 10.0
Berdasarkan hasil uji pada bab sebelumnya (Bab IV) sudah dapat diambil
sebuah kesimpulan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan
Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa
kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang terdapat pada tabel 4.12,
menunjukkan bahwa nilai standardized coefficient sebesar 0.011634 yang
berarti mengarahkam arah yang positif dan nilai probabilitas sebesar 0.835
yang berarti lebih besar dari tingkat signifikan α = 0.05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai perusahaan dan artinya penyataan hipotesis
pertama yang diajukan dalam penelitian ini ditolak
2. Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dipaparkan pada bab
sebelumnya menunjukkan bahwa standardized coefficient sebesar
12.77726 yang berarti menghasilkan arah yang positif dan nilai
probabilitas sebesar 0.0001 yang berarti lebih kecil dari tingkat
signifikansi α = 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas
65
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan artinya
pernyataan hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas yang semakin tinggi
dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

3. Likuiditas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai


perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dipaparkan pada bab
sebelumnya menunjukkan bahwa standardized coefficient sebesar -
0.463076 yang berarti menghasilkan arah yang negatif dan nilai
probabilitas sebesar 0.1052 yang berarti lebih kecil dari tingkat
signifikansi α = 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan dan artinya
pernyataan hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini ditolak. Hal
ini menunjukkan bahwa tingkat likuiditas yang semakin tinggi tidak
mempengaruhi nilai perusahaan
4. Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaaan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dipaparkan pada bab
sebelumnya menunjukkan bahwa standardized coefficient sebesar
1.320384 yang berarti menghasilkan arah yang positif dan nilai
probabilitas sebesar 0.0012 yang berarti lebih kecil dari tingkat
signifikansi α = 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan
dan artinya pernyataan hipostesis keempat yang diajukan dalam penelitian
ini diterima. Hal ini menunjukkan bahwa besar kecilnya suatu perusahaan
mempengaruhi nilai perusahaan

66
B. Keterbatasan dan Saran
1. keterbatasan
penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu:
1. penelitian ini terbatas hanya pada empat variabel independen yang
terdiri dari kepemilikan manajerial, profitabilitas, likuiditas, dan
ukuran perusahaan.
2. Penelitian ini difokuskan hanya pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Periode penelitian yang digunakan selama tiga tahun yang dimulai dari
tahun 2015 sampai dengan 2017.
Dengan demikian keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini, diharapkan
dapat dijadikan rekomendasi untuk penelitian berikutnya agar memperbaiki
penelitian yang dilakukan dan memperoleh hasil penelitian yang lebih baik
dan komprehensif sehingga dapat memberikan kontribusi bagim masyarakat
luas.

2. Saran
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan mampu bermanfaat bagi semua
pihak
Beberapa saran yang diperoleh dari hasil penelitian ini untuk penelitian
berikutnya, yaitu:

1. Bagi investor dan kreditor untuk memperhatikan kemungkinan-


kemungkinan yang mampu mempengaruhi perusahaan agar dapat
memilih tempat investasi dengan hati-hati
2. Penambahan variabel-varibel pada penelitian selanjutnya yang lebih
banyak, tidak hanya focus pada variabel yang diuji dalam penelitian ini
yaitu, kepemilikan manajerial, profitabilitas, likuiditas, dan ukuran
perusahaan dalam menerapkan variabel dependen yaitu nilai
perusahaan.

67
3. Penambahan atau perluasan sektor dalam penelitian selanjutnya
sehingga memperoleh hasil yang lebih mewakili keseluruhan keadaan
pada pasar.
4. Periode penelitian selanjutnya diperbanyak untuk memperoleh jumlah
sampel yang lebih banyak.

68
DAFTAR PUSTAKA

Analisa, Yangs. 2011. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas dan


Kebijakan Dividen terhadap nilai perusahaan (Studi pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2006-2008). Skripsi Sarjana
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Astriani, E. F. (2014). Pengaruh kepemilikan manajerial, leverage, profitabilitas,
ukuran perusahaan dan investment opportunity set terhadap nilai
perusahaan. Jurnal Akuntansi, 2(1).
Budiandriani dan Mahfudnurn ajamuddin. 2014. The Influence of Intellectual
Capital Components to Financial Performance and Value of the Firm
Registered in Indonesia Stock Exchange. Research in Applied Economics,
6(1), pp: 216-224.
Dalton, D. (2007), “The fundamental agency problem and its mitigation:
independence, equity, and the market for corporate control”, The Academy
of Management Annals, Vol. 1 No. 1, pp. 1-64.
Eka Lestari, Putu. 2010. Pengaruh Struktur Modal dan Kepemilikan Manajerial
Serta Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas
Udayana.
Eko Prasetia,Ta’dir., Parengkuan Tommy,Ivone S. Taerang. 2014. Struktur
Modal, Ukuran Perusahaan dan Risiko Perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan Otomotif yang terdaftar di BEI. Jurnal EMBA. 2(2),h: 879-889.
Gideon, SB Boediono. 2005. Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme
Coorporate Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan
Menggunakan Analisis Jalur. SNA VII. Solo
Gryglewicz, Sebastian. 2010. A Theory of Corporate Financial Decision With
Liquidity And Solvency Concerns. Journal of Financial Economics.
Erasmus University Rotterdam.
Husnan, S. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.
Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.

69
Indah Safitri, Nur Fdjrih Asyik. 2015. “Pengaruh Kepemilikan Institusional Dan
Free Cash Flow Terhadap Kebijakan Hutang.”
Fama, Eugene F. 1978. The Effect of a Firm’s Investment and Financing Decision
on the Welfare of its Security Holders. Dalam The American Economic, 68
(3): pp: 272-284.
Fama E. & Jensen m (1983): Agency Problems and residual claims. Journal of
law and Economics, 26(2) 327-349
Iswajuni, I., Manasikana, A., & Soetedjo, S. (2018). The effect of enterprise risk
management (ERM) on firm value in manufacturing companies listed on
Indonesian Stock Exchange year 2010-2013. Asian Journal of Accounting
Research, 3(2), 224-235.
Jensen, Michael C. 2001. Volume Maximation, Stakeholders Theory, and the
Corporate Objective Function. Dalam Journal of Applied Corporate
Finance.
Margaretha, Farah. 2004. Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan: Investasi dan
Sumber Dana Jangka Pendek. Grasindo, Jakarta
Michalski, Grezgorsz. 2010. Planning Optimal From The Frim Value Creation
Perspective : Levels Of Operating Cash Investments. Romanian Journal Of
Economic Forecasting
Oka Kusumajaya, D.K. 2011. Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan
Perusahaan terhadap Profitabilitas dan Nilai perusahaan pada Perusahaan
Manufaktur di BEI. Tesis Program Magister, Program Studi Manajemen,
Program Pascasarjana Universitas Udayana.
Putra, A., Adi, N. D., & Lestari, P. V. (2016). Pengaruh Kebijakan Dividen,
Likuiditas, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Unud, 5(7), 4044-4070.
Rahmatia. 2015. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan
dengan Tanggung Jawab Sosial Sebagai Variabel Modereting. Jurnal Ilmu
dan Riset Akuntansi Vol. 4 No. 3.

70
Rustendy, Tedi dan Jimmy, Farid. 2008. Pengaruh hutang dan kepemilikan
manajerial Terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur. Jurnal.
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 1
Sartono, A. 2010. Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi, Edisi empat,
Yogyakarta: BPFE.
Sartono, Agus. 2000. Ringkasan teori Manajemen Keuangan Soal dan
Penyelesaiannya. Edisi 3. Yogyakarta. BPFE
Sawir, A. 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan
Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sudiani, N. K. A., & Darmayanti, N. P. A. (2016). Pengaruh Profitabilitas,
Likuiditas, Pertumbuhan, Dan Investment Opportunity Set Terhadap Nilai
Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 5(7).
Suharli, Michell. 2006. Studi Empiris Terhadap Faktor yang Mempengaruhi Nilai
Perusahaan pada Perusahaan Go Public di Indonesia. Dalam Jurnal
Manjemen Akuntansi, 6(1): h: 23-24.
Sumanti, J. C., & Mangantar, M. (2015). Analisis kepemilikan manajerial,
kebijakan hutang dan profitabilitas terhadap kebijakan dividen dan nilai
perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Jurnal
EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 3(1).
Usunariah. 2003. Pengantar Pasar Modal. UPP MPP YKPN, Yogyakarta.
Wahidahwati. 2002. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan
Institusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan: Sebuah Prespektif Theory
Agency. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.5, No.1, Januari (2002).
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
http://ejournal.jraiiai.org/ijar/index.php/ijar/article/ view/67. Diakses tanggal
2 Februari 2015. Hal: 1-16.
Wahyudi, U., dan Hartini, P. P. 2006. “Implikasi Struktur Kepemilikan terhadap
Nilai Perusahaan : dengan Keputusan Keuangan Sebagai variabel
Intervening”. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang. Jurnal
Manajemen, pp: 55-80.

71
Wiagustini, Ni Luh Putu. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Denpasar.
Udayana University Press.
Winarto, J. (2015). The determinants of manufacturer firm value in Indonesia
stock exchange. International Journal of Information, Business and
Management, 7(4), 323.

72
Lampiran 1. Data Penelitian Tahun 2015-2017

KODE TAHUN PBV KM ROA CR SIZE


ADES 2015 1.823391526 0.919393211 0.050272188 1.386022552 27.20518594
ADES 2016 1.534638959 0.915239264 0.07290232 1.635138592 27.36637695
ADES 2017 1.234149155 0.915239264 0.045513403 1.201545196 27.45694864
AKPI 2015 0.537214087 0.686029328 0.009588395 1.030635126 28.68990218
AKPI 2016 0.546411414 0.586394637 0.020028928 1.12875833 28.59263284
AKPI 2017 0.437595006 0.845588931 0.004856972 1.04342745 28.64092088
ALDO 2015 2.365016683 0.768611273 0.065788007 1.344411198 26.62592873
ALDO 2016 1.642707198 0.727272727 0.061485804 1.478305839 26.74022896
ALDO 2017 1.438392203 0.727272727 0.026408575 1.44044875 26.93527387
AMFG 2015 0.838499414 0.851363364 0.079935367 4.654344398 29.08269934
AMFG 2016 0.80788739 0.851363364 0.04731139 2.019829711 29.3366579
AMFG 2017 0.736810546 0.848291935 0.006153499 2.00954456 29.46644908
ARNA 2015 4.102602725 0.480880023 0.049770034 1.020687426 27.9892405
ARNA 2016 4.026570632 0.51276788 0.059211344 1.348825071 28.06488986
ARNA 2017 2.439061492 0.512999443 0.076300729 1.626246091 28.10186599
ASII 2015 1.919667745 0.501516504 0.063613584 1.37930537 33.13405326
ASII 2016 2.394474878 0.501547998 0.069893643 1.23938302 33.19881203
ASII 2017 2.149399606 0.501547998 0.078353842 1.228631916 33.32018391
AUTO 2015 0.760253271 0.799999987 0.022504953 1.322915894 30.29401189
AUTO 2016 0.937730581 0.799999987 0.033083215 1.505120397 30.31288298
AUTO 2017 0.922816233 0.799999987 0.037106729 1.719065449 30.32309836
BATA 2015 2.13820788 0.871087308 0.162864693 2.470995745 27.40193239
BATA 2016 1.843292236 0.871087308 0.052478453 2.570105807 27.41378871
BATA 2017 1.27911232 0.871087308 0.06270298 2.464030057 27.47517517
BUDI 2015 0.256445671 0.530573512 0.006452022 1.000842326 28.81457272
BUDI 2016 0.335981818 0.53402317 0.013174128 1.001415454 28.70664007
BUDI 2017 0.353984893 0.53402317 0.015544033 1.007355983 28.70924565
CEKA 2015 0.627643492 0.920119328 0.071710572 1.5346762 28.0269921
CEKA 2016 0.904642194 0.928522689 0.175107497 2.18930198 27.9858693
CEKA 2017 0.849958408 0.927682353 0.07713491 2.224387037 27.96221979
CINT 2015 1.072766201 0.7 0.018542054 3.480769524 26.67079808
CINT 2016 0.968048757 0.7 0.051633906 3.144706227 26.71307057
CINT 2017 0.8737194 0.6819 0.062210742 3.189965481 26.88989691
DLTA 2015 4.900331681 0.845057331 0.184957282 6.423658147 27.66862698
DLTA 2016 3.954363919 0.845057331 0.212481199 7.603872311 27.81150486
DLTA 2017 3.210623187 0.816711121 0.20865432 8.637842171 27.92431946
DPNS 2015 0.531079046 0.655774027 0.035919063 13.3500055 26.33815557
DPNS 2016 0.5031139 0.655774027 0.033800715 15.16460091 26.41406292

73
DPNS 2017 0.432711616 0.655774027 0.019330926 9.62145153 26.45495907
EKAD 2015 0.957352527 0.754464198 0.120711499 3.568781665 26.68862148
EKAD 2016 0.696408618 0.754464198 0.129088551 4.88557203 27.27792352
EKAD 2017 0.732703134 0.754464198 0.095630974 4.559115385 27.40382894
GGRM 2015 2.784284713 0.764669651 0.101610771 1.770358858 31.78214626
GGRM 2016 3.107585549 0.76219821 0.105996963 1.93789066 31.77338783
GGRM 2017 3.821936536 0.76219821 0.116167692 1.935536186 31.83212417
HMSP 2015 13.66051816 0.925 0.272641689 6.567409336 31.26888945
HMSP 2016 13.03578792 0.925 0.300229271 5.234131003 31.38071993
HMSP 2017 16.1283014 0.925 0.293700088 5.272330162 31.3954964
ICBP 2015 4.794808805 0.805329454 0.110055697 2.326007973 30.91045093
ICBP 2016 5.405211492 0.805329454 0.125642085 2.406781987 30.99493011
ICBP 2017 5.106735681 0.805329454 0.112056529 2.428285216 31.08479558
IGAR 2015 0.701445664 0.848188236 1.339186192 4.960975743 26.67374181
IGAR 2016 1.352635838 0.848188236 0.157704308 5.821959575 26.80882545
IGAR 2017 0.831532988 0.848188236 0.141078939 6.502209602 26.96358572
IMPC 2015 4.076095547 0.689562429 0.077457345 2.271271625 28.14697319
IMPC 2016 0.404222818 6.902000621 0.055281795 3.772268353 28.45345466
IMPC 2017 0.40872221 6.902000621 0.039789248 3.605561665 28.46161342
INAI 2015 0.534999237 0.779873737 0.02151135 1.003503421 27.916395
INAI 2016 0.791949037 0.779873737 0.026551243 1.002944499 27.92296839
INAI 2017 0.863362536 0.779875947 0.031840496 0.992502716 27.82487306
INCI 2015 0.358425027 0.46405795 0.100035704 9.677320675 25.8563905
INCI 2016 0.228133621 0.488725033 0.037084778 5.815041381 26.31928261
INCI 2017 0.275216316 0.488725033 0.054492774 5.101763104 26.43959721
INDF 2015 1.053734428 0.500828003 0.040394635 1.705334271 32.15097678
INDF 2016 1.583582762 0.500828003 0.064094154 1.508131428 32.03986633
INDF 2017 1.4318957 0.500828003 0.058506856 1.502715368 32.10767006
INDS 2015 0.119688765 0.885435273 0.000757194 2.231267265 28.56865382
INDS 2016 0.257033775 0.885435273 0.020004407 3.032734131 28.53817927
INDS 2017 0.385521886 0.885435273 0.046676551 5.125433419 28.52081071
INTP 2015 3.443546043 0.640333532 0.157630952 4.886573605 30.95022578
INTP 2016 2.168851613 0.510014315 0.12836632 4.525028061 31.03722528
INTP 2017 3.290493872 0.510014315 0.064434551 3.703071321 30.99360503
ISSP 2015 0.529069798 0.575373868 0.029182444 1.054439796 29.32635173
ISSP 2016 0.570520154 0.575373868 0.017035455 1.159443265 29.42972492
ISSP 2017 0.29088569 0.575373868 0.001377173 1.50532172 29.46669619
JECC 2015 0.555041539 0.901476852 0.154906223 1.050050222 27.93737583
JECC 2016 1.125147479 0.901476852 0.083431375 1.140235902 28.09299924
JECC 2017 1.298301065 0.901476852 0.043234441 1.060833847 28.28749672
JPFA 2015 1.107982538 0.580300856 0.030565287 1.794273512 30.47357109

74
JPFA 2016 1.771297834 0.631553535 0.112804793 2.129759053 30.58858547
JPFA 2017 1.514316365 0.631907611 0.052530553 2.345947493 30.67976653
KAEF 2015 2.594913402 90.02594977 0.078169033 1.93022904 28.80542836
KAEF 2016 6.724245038 90.02597227 0.058882225 1.713667175 29.15980468
KAEF 2017 5.829224106 90.02597227 0.054412699 1.545506944 29.43867837
KBLI 2015 0.464160646 0.575200241 0.074346637 2.847608869 28.07043656
KBLI 2016 0.837023023 0.585200228 0.178654929 3.410645762 28.25771991
KBLI 2017 0.955413801 0.552060421 0.119111667 1.974418495 28.73420979
KBLM 2015 0.498658607 0.914709643 0.019499762 1.057301666 27.2069628
KBLM 2016 0.838283412 0.913413125 0.033242544 1.301630918 27.18331327
KBLM 2017 0.399075809 0.904804643 0.035617706 1.263375828 27.84225308
KDSI 2015 0.204145299 0.809308642 0.009744818 1.156605776 27.79406952
KDSI 2016 0.337673431 0.810707654 0.041257535 1.231923648 27.76404127
KDSI 2017 0.458768029 0.839425185 0.051920227 1.186373366 27.91491482
KLBF 2015 5.656751091 0.566867965 0.15023595 3.697774102 30.24815541
KLBF 2016 5.697743978 0.56509108 0.154399285 4.131144325 30.35402621
KLBF 2017 5.701653602 0.56509108 0.147641795 4.509400669 30.44140161
LION 2015 1.20142676 0.579349482 0.071979458 3.802317277 27.18368683
LION 2016 1.160570357 0.579349482 0.061744845 3.558651842 27.25387083
LION 2017 0.879761584 0.579349482 0.013612592 3.271352565 27.2482045
LMSH 2015 0.490922482 0.578041667 0.014534336 8.088935604 25.61948306
LMSH 2016 0.482796665 0.528645833 0.038401309 2.770114858 25.81596131
LMSH 2017 0.473993601 0.528645833 0.080459408 4.281866425 25.80568476
MERK 2015 6.409551387 0.866506518 0.222155644 3.652181842 27.18730386
MERK 2016 7.07361377 0.866506518 0.206796116 4.216600894 27.33521936
MERK 2017 6.187468858 0.866506518 0.246153992 3.080965345 27.46497426
MLBI 2015 22.54122743 0.817822022 0.236527258 0.584215953 28.37336457
MLBI 2016 30.16822236 0.81544898 0.431697844 0.679547992 28.45301787
MLBI 2017 27.0570849 0.81544898 0.46184023 0.825729192 28.55133494
MYOR 2015 5.251289652 0.330651324 0.110223439 2.365336656 30.05959686
MYOR 2016 5.870480172 0.842907059 0.107462529 2.250171801 30.18998505
MYOR 2017 6.141208368 0.842907059 0.164962736 2.386027359 30.33344551
NIPS 2015 1.037488594 0.68913721 0.01981711 1.047322442 28.06780405
NIPS 2016 0.687065187 0.587540841 0.036943053 1.218218515 28.20648573
NIPS 2017 0.929681614 0.587540841 0.023211924 1.173139693 28.27306021
PICO 2015 0.294434053 0.940933363 0.024720527 1.587873792 27.12979644
PICO 2016 0.474638469 0.940933363 0.021538002 1.339165515 27.18249207
PICO 2017 0.463342972 0.940933363 0.023359442 1.505521554 27.30284888
PYFA 2015 0.592054345 0.769230721 0.019300249 1.991182986 25.79813671
PYFA 2016 1.014285156 0.769230721 0.030804686 2.190841062 25.8416356
PYFA 2017 0.89953369 0.769230721 0.044668003 3.522764913 25.7957105

75
RICY 2015 0.255032314 0.480410142 0.011238343 1.185574886 27.81183643
RICY 2016 0.239575077 0.480410142 0.010889735 1.148683848 27.8846426
RICY 2017 0.22371688 0.535129702 0.012047456 1.18849229 27.94907098
ROTI 2015 5.38745368 0.7075 0.099965391 2.053421479 28.62661224
ROTI 2016 5.613495098 0.693809218 0.095825953 2.962274364 28.70248173
ROTI 2017 2.79697789 0.70282648 0.029687868 2.258557676 29.14825025
SCCO 2015 0.830266261 0.716379046 0.089738688 1.671758378 28.20377554
SCCO 2016 1.225494838 0.71151484 0.139021469 1.689473817 28.52708281
SCCO 2017 0.678187802 0.71151484 0.067193289 1.742054491 29.0208703
SCPI 2015 1.034973879 0.984065556 0.092220356 1.275383459 28.04362586
SCPI 2016 0.445641882 0.984065556 0.096711536 5.338797906 27.96254095
SCPI 2017 0.282143098 0.984065556 0.090688983 5.455499567 27.93181878
SIDO 2015 3.175135877 0.81 0.156458381 9.276534826 28.65925064
SIDO 2016 2.82825426 0.81 0.160839051 8.318226496 28.72549619
SIDO 2017 2.822990713 0.81 0.169020118 7.81221254 28.78102273
SKBM 2015 2.5720837 0.835866616 0.052519811 1.145120252 27.36246726
SKBM 2016 1.627028239 0.838528121 0.020611967 1.10723267 27.63267676
SKBM 2017 1.20606638 0.850006129 0.014153005 1.635349709 28.11531433
SKLT 2015 1.680913827 0.963328689 0.939193761 1.192456018 26.65580474
SKLT 2016 0.718376306 0.938308511 0.455952683 1.315318806 27.0658096
SKLT 2017 2.470381077 0.947233355 0.230476302 1.263064389 27.17891117
SMBR 2015 0.970641645 0.762374985 1.384490909 8.259991224 28.81540366
SMBR 2016 8.795018914 0.762374985 1.038032617 2.868322826 29.10552711
SMBR 2017 11.05062359 0.755682941 0.337446705 1.679957336 29.25245425
SMGR 2015 2.464189526 0.51005577 0.000406383 1.596969403 31.27262862
SMGR 2016 1.779976425 0.51005577 0.000249985 1.27251894 31.42035423
SMGR 2017 1.929168077 0.51005577 0.000361464 1.567751205 31.5220963
SRSN 2015 0.885086289 0.895747558 0.000534576 2.1670736 27.07602295
SRSN 2016 0.748656337 0.900542823 0.000644991 1.74256467 27.29855045
SRSN 2017 0.724418118 0.900542823 0.000392716 2.131664203 27.20442397
STAR 2015 0.49012005 0.547360911 0.254732463 1.808891284 27.31496776
STAR 2016 0.548542446 0.481859315 0.252361503 1.999328615 27.26022893
STAR 2017 0.969237665 0.407796824 0.351427215 2.770351747 27.14440838
STTP 2015 3.915159643 0.599535344 0.017565267 1.578870276 28.2831213
STTP 2016 3.576257247 0.599504809 0.012899144 1.654477118 28.47963732
STTP 2017 4.124577705 0.599504809 0.009163978 2.64089863 28.48221101
TALF 2015 1.545890555 0.994134111 1.253941194 4.376379741 26.79679499
TALF 2016 0.756012919 0.993839896 0.183809181 2.922892269 27.5050871
TALF 2017 0.738399632 0.994297251 0.194440309 2.75120734 27.5489875
TCID 2015 1.934605624 0.739096983 0.136994963 4.991115762 28.3643966
TCID 2016 1.409483973 0.739161638 0.077142695 5.259540117 28.41268319

76
TCID 2017 1.936739134 0.739627817 0.118102699 4.913183051 28.4904482
TOTO 2015 4.808711776 0.923613004 0.015350612 2.406741684 28.52283097
TOTO 2016 3.372561149 0.923613023 0.009767032 2.189949674 28.57936886
TOTO 2017 2.485878433 0.923613023 0.005023505 2.295451326 28.67005706
TRIS 2015 0.952691989 0.669570482 0.044074625 1.887540747 27.07649859
TRIS 2016 1.013394174 0.669570482 0.052829147 1.641710614 27.18426697
TRIS 2017 0.905750795 0.675823829 0.070095234 1.922592975 27.0239935
TRST 2015 0.444821297 0.652976063 0.157629426 1.308474601 28.84217592
TRST 2016 0.435944699 0.638296949 0.165773464 1.29701772 28.82208989
TRST 2017 0.531589499 0.640381405 0.167223316 1.228522447 28.83486569
TSPC 2015 1.81571225 0.781630048 0.084207075 2.537551431 29.46914385
TSPC 2016 1.912508654 0.784186537 0.082828651 2.65214035 29.51593805
TSPC 2017 1.593858047 0.789246048 0.074962617 2.521377159 29.63720629
ULTJ 2015 4.073152385 0.624174339 0.147768593 3.745476334 28.89514669
ULTJ 2016 3.783038813 0.485800481 0.167443314 4.843635918 29.0753956
ULTJ 2017 3.554927469 0.707033502 0.13720633 4.191914699 29.27716504
UNIT 2015 0.080707181 0.547894718 0.000838046 0.596242205 26.85566421
UNIT 2016 0.111268705 0.547894718 0.001988333 0.648610048 26.79380304
UNIT 2017 0.070114894 0.29398738 0.002491 0.739015144 26.77860765
UNVR 2015 58.48124026 0.849918414 0.372016876 0.653970529 30.38658734
UNVR 2016 62.93107223 0.849918414 0.381630742 0.605631934 30.44916233
UNVR 2017 82.4444252 0.849918414 0.370486036 0.633693134 30.57052229
VOKS 2015 1.598142705 0.534672207 0.00018031 1.168133928 28.06036201
VOKS 2016 1.819898805 0.630927802 0.095938679 1.333560718 28.14277237
VOKS 2017 1.592571533 0.637671709 0.078763908 1.322625165 28.37778797
WIIM 2015 0.95680526 0.66120691 0.097625015 2.893760434 27.92570366
WIIM 2016 0.932247619 0.717304969 0.078522183 3.394229322 27.93381404
WIIM 2017 0.622603792 0.6704856 0.033115273 5.355859066 27.83454309
WTON 2015 3.176716451 0.741372137 0.038550328 1.368808046 29.1252945
WTON 2016 2.886224875 0.727796662 0.060382371 1.309123967 29.17069693
WTON 2017 1.585820906 0.722460929 0.048169215 1.032033381 29.58659529

77
LAMPIRAN 2. HASIL OUPUT EVIEWS

Hasil Uji Statistik Deskriptif

PBV KM ROA CR LN
Mean 3.476812 2.18582 0.120515 2.764506 28.49571
Median 1.142859 0.755074 0.065111 1.982801 28.2321
Maximum 82.44443 90.02597 1.384491 15.1646 33.32018
Minimum 0.070115 0.293987 0.00018 0.584216 25.61948
Std. Dev. 9.120908 11.1146 0.19983 2.25234 1.575583
Skewness 6.297658 7.772043 4.427679 2.323169 0.784508
Kurtosis 46.79946 61.59655 25.19097 10.10106 3.338243

Jarque-Bera 16616.28 29401.4 4566.851 576.1083 20.60974


Probability 0 0 0 0 0.000033

Sum 667.5479 419.6774 23.13879 530.7852 5471.177


Sum Sq. Dev. 15889.47 23595.08 7.627024 968.9497 474.1504

Observations 192 192 192 192 192

Common Effect Method (Pooled OLS Method)

Dependent Variable: NILAI_PERUSAHAAN


Method: Panel Least Squares
Date: 06/27/19 Time: 17:56
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 64
Total panel (balanced) observations: 192

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -34.43357 11.59848 -2.968801 0.0034


KM 0.011634 0.055773 0.208592 0.835
ROA 12.77726 3.143008 4.065297 0.0001
CR -0.463076 0.284449 -1.627972 0.1052
LN 1.320384 0.400503 3.296812 0.0012

R-squared 0.140766 Mean dependent var 3.476812

78
Adjusted R-squared 0.122387 S.D. dependent var 9.120908
S.E. of regression 8.54456 Akaike info criterion 7.154163
Sum squared resid 13652.78 Schwarz criterion 7.238994
Log likelihood -681.7997 Hannan-Quinn criter. 7.18852
F-statistic 7.658923 Durbin-Watson stat 0.127988
Prob(F-statistic) 0.00001

Fixed Effect Method (FEM)

Dependent Variable: NILAI_PERUSAHAAN


Method: Panel Least Squares
Date: 06/27/19 Time: 18:00
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 64
Total panel (balanced) observations: 192

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.935303 30.5549 0.063339 0.9496


KM -0.51039 0.373188 -1.367646 0.1739
ROA -0.941938 1.251328 -0.752751 0.453
CR -0.321171 0.186989 -1.717592 0.0884
LN 0.128389 1.071318 0.119842 0.9048

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.972857 Mean dependent var 3.476812


Adjusted R-squared 0.958191 S.D. dependent var 9.120908
S.E. of regression 1.864964 Akaike info criterion 4.35548
Sum squared resid 431.2832 Schwarz criterion 5.509176
Log likelihood -350.1261 Hannan-Quinn criter. 4.822735
F-statistic 66.33504 Durbin-Watson stat 2.036941
Prob(F-statistic) 0

79
Redundant Fixed Effects (Likelihood Ratio)

Redundant Fixed Effects Tests


Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 60.339137 -63,124 0


Cross-section Chi-square 663.34718 63 0

Cross-section fixed effects test equation:


Dependent Variable: NILAI_PERUSAHAAN
Method: Panel Least Squares
Date: 06/27/19 Time: 17:54
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 64
Total panel (balanced) observations: 192

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -34.43357 11.59848 -2.968801 0.0034


KEPEMILIKAN_MANAJERIAL 0.011634 0.055773 0.208592 0.835
PROFITABILITAS 12.77726 3.143008 4.065297 0.0001
LIKUIDITAS -0.463076 0.284449 -1.627972 0.1052
UKURAN_PERUSAHAAN 1.320384 0.400503 3.296812 0.0012

R-squared 0.140766 Mean dependent var 3.476812


Adjusted R-squared 0.122387 S.D. dependent var 9.120908
S.E. of regression 8.54456 Akaike info criterion 7.154163
Sum squared resid 13652.78 Schwarz criterion 7.238994
Log likelihood -681.7997 Hannan-Quinn criter. 7.18852
F-statistic 7.658923 Durbin-Watson stat 0.127988
Prob(F-statistic) 0.00001

80
Random Effect Method (REM)

Dependent Variable: NILAI_PERUSAHAAN


Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 06/27/19 Time: 18:00
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 64
Total panel (balanced) observations: 192
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -23.7123 16.3931 -1.446479 0.1497


KEPEMILIKAN_MANAJERIAL -0.02714 0.092023 -0.294965 0.7683
PROFITABILITAS 0.083723 1.175276 0.071236 0.9433
LIKUIDITAS -0.34094 0.173252 -1.967868 0.0506
UKURAN_PERUSAHAAN 0.988951 0.570895 1.732282 0.0849

Effects Specification
S.D. Rho

Cross-section random 8.342233 0.9524


Idiosyncratic random 1.864964 0.0476

Weighted Statistics

R-squared 0.042269 Mean dependent var 0.445062


Adjusted R-squared 0.021782 S.D. dependent var 1.926977
S.E. of regression 1.905875 Sum squared resid 679.2511
F-statistic 2.063267 Durbin-Watson stat 1.324038
Prob(F-statistic) 0.087313

Unweighted Statistics

R-squared 0.060287 Mean dependent var 3.476812


Sum squared resid 14931.54 Durbin-Watson stat 0.060232

81
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Diri
Nama Lengkap : Cuana
Tempat, Tanggal Lahir : Singkawang, 07 juni 1996
Alamat : Jalan WR. Supratman Gg. Waru V No.96
Jenis Kelamin : Wanita
Agama : Khatolik
Kewarganegaraan : Indonesia
Telepon : 085951379768
E-mail : cuanahana@gmail.com

Jenjang Pendidikan
2015 – sekarang : S1 Akuntansi, Universitas Tarumanagara
2012 – 2015 : SMKN 3, Pontianak
2009 – 2012 : SMP Budi Baik, Pontianak
2003 – 2009 : SDN 13, Pontianak

Jakarta, 11 Juli 2019

Cuana

82

Anda mungkin juga menyukai