Oleh:
KENNY SETIAWAN
2017103598
Oleh:
KENNY SETIAWAN
2017103598
Budi Kurniawan, S.E., M.A., M.Ak. Budi Kurniawan, S.E., M.A., M.Ak.
L20616 / 0325018105 L20616 / 0325018105
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS,
DAN LEVERAGE TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
ABSTRAK
Abstract: Tax avoidance often occurs in companies listed on the Indonesian stock exchange,
therefore the government must be stricter and confirm regulations on taxes in Indonesia. There
are many factors that influence tax avoidance, including company size, profitability, and leverage.
In this study using multiple linear analysis methods taken from various relevant sources. The
purpose of this study was to analyze the effect of firm size, profitability, and leverage on tax
avoidance.
Abstrak: Penghindaran pajak sering terjadi didalam perusahaan yang terdaftar di bursa efek
Indonesia, oleh karena itu pemerintah harus lebih ketat dan menegaskan peraturan tentang pajak
di Indonesia. Ada banyak faktor yang mempengaruh penghindaran pajak, antara lain ukuran
perusahaan, profitabilitas, dan leverage. Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis
linier berganda yang diambil dari berbegai sumber yang relevan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis pengaruh ukurang perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap
penghindaran pajak.
Kenny Setiawan
2017103598
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................4
1.3 Batasan Masalah........................................................................................4
1.4 Tujuan Penelitian.......................................................................................5
1.5 Manfaat Penelitian.....................................................................................5
1.6 Sistematika Penulisan................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................46
RIWAYAT HIDUP PENULIS..............................................................................50
LAMPIRAN..........................................................................................................L1
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
sebab itu wajib pajak (perusahaan) berusaha untuk membayar pajak sekecil
mungkin. Di lain pihak, pemerintah memerlukan dana untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan yang sebagian besar berasal dari penerimaan
pajak. Dalam penggunaannya, pajak memiliki arti berbeda bagi kedua belah pihak
yaitu wajib pajak dengan pemerintah. Bagi Wajib Pajak, pajak merupakan beban
bagi wajib pajak karena mengurangi laba perusahaan. Laba yang besar
memperngaruhi besarnya pajak yang akan diterima oleh perusahaan. Di lain
pihak, bagi pemerintah, pajak dianggap sebagai suatu pemasukan yang digunakan
untuk membayar sejumlah biaya yang harus dikeluarkan pemerintah, oleh karena
itu sangat penting bagi suatu negara untuk mendapatkan pemasukan yang
bersumber dari pajak.
Bagi pemerintah, pajak menjadi pendapatan terbesar, hal tersebut menjadi
alasan pemerintah untuk terus menggenjot dan mengoptimalkan pendapatan dari
pajak. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengoptimalkan
pendapatan dari pajak tersebut. Namun, dalam upaya tersebut terdapat kendala
dalam pemungutannya salah satunya menghindari pembayaran pajak. Terlepas
dari kesadaran wajib pajak, Sebagian wajib pajak melakukan perlawanan terhadap
pajak, dengan salah satu caranya yaitu praktik penghindaran pajak.
Sari (2020, p. 2) berpendapat upaya penghindaran wajib pajak dilakukan
oleh wajib pajak untuk melakukan praktik penghindaran wajib pajak dilakukan
secara legal atau tidak diluar dari ketentuan perpajakan, dimana metode yang
dilakukan cenderung memanfaatkan kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam
undang- undang dan peraturan dalam perpajakan itu sendiri, untuk memperkecil
jumlah pajak yang terutang. Widyaningtyas (2020, p. 148) berpendapat pada
umumnya praktik penghindaran pajak dilakukan melalui skema-skema transaksi
yang kompleks yang dirancang secara sistematis dan penghindaran pajak tidak
disarankan, karena dalam pembayaran pajak sangat penting untuk pemerintah.
Pohan (2020, p. 6) Praktik penghindaran pajak merupakan perencanaan
yang legal yang dilakukan oleh wajib pajak dalam upayanya untuk mengurangi
beban pajak perusahaan yang dilakukan dengan cara menghindari pengenaan
pajak dengan membuat transaksi yang dilakukan perusahaan menjadi transaksi
bukan objek pajak. Dengan adanya biaya pajak akan menurunkan laba setelah
pajak,
3
tingkat pengembalian, dan arus kas (Dewi dan Noviari, 2017, p. 833). Untuk
melakukan efisiensi tersebut, perusahaan akan melakukan praktik penghindaran
pajak sebagai salah satu upaya untuk mengurangi beban pajak.
Salah satu kondisi keuangan yang akan memengaruhi praktik penghindaran
pajak yaitu profitabilitas. Rasio profitabailitas untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan dari aktivitas bisnisnya (Hery, 2016, p.
47). Profitabilitas terdiri dari beberapa rasio, salah satunya yaitu Return on Assets.
Analisis Return on Assets (ROA) atau sering diterjemahkan ke dalam Bahasa
Indonesia sebagai rentabilitas ekonomi mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba pada masa lalu. Tujuan perhitungan rasio ini adalah untuk
mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dan mengukur kemampuan
perusahaan memutar asset. Pirmatua (2017, p. 142) menyatakan bahwa ROA
adalah rasio keuntungan bersih pajak yang berarti suatu ukuran untuk menilai
seberapa besar tingkat pengembalian dari aset yang dimiliki perusahaan. Jadi,
dapat dikatakan bahaw aset memiliki hubungan terhadap praktik penghindaran
pajak karena nilai dari aset perusahaan akan mempengaruhi keuntungan bersih
pajak.
Faktor lain yang menjadi faktor untuk melakukan Tindakan praktik
penghidaran pajak yaitu ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan
mengklasifikasikan perusahaan berdasarkan skala besar kecilnya perusahaan.
Ukuran perusahaan menunjukkan bagaimana kestabilan dan kemampuan
perusahaan untuk melakukan aktivitas ekonominya. Fadhila (2017, p. 47)
menyatakan perusahaan biasanya diproksikan dengan total asset karena nilai dari
total aset merupakan variabel keuangan yang sangat besar dibandingkan dengan
variabel keuangan lainnya. Total aset dipilih karena total aset lebih stabil dan
representatif dalam menunjukkan ukuran perusahaan dibandingankan dengan
proksi lainnya. Semakin besar aset yang dimiliki suatu perusahaan, semakin besar
pula ukuran perusahaan tersebut.
Selain itu faktor lain yang menjadi pengaruh dalam penghidaran pajak yaitu
leverage. Purnama (2020, p. 148) menyatakan leverage aktivitas perusahaan yang
berjalan dengan menggunakan hutang yang diperoleh dari setiap perusahaan.
Leverage menggambarkan tingkat resiko dari perusahaan yang diukur dengan
4
2. Investor bisa lebih mengerti dalam menanam saham atau uang pribadinya
kepada perusahaan, dan sebelumnya bisa mengerti tentang laporan
keuangan perusahaan dan data.
BAB 1 PENDAHULUAN
8
9
termasuk salah satu pemangku kepentingan dalam sisi pajak dimana pemerintah
menginginkan penerimaan pajak yang sebesarbesarnya dan akan semakin gencar
dalam melakukan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan yang dianggap
memiliki kontribusi terhadap pembayaran pajak agar melakukan pembayaran
pajak sesuai dengan ketentuan. Hal ini bertolak belakang dengan tindakan yang
dilakukan oleh manajemen perusahaan dimana 18 pihak manajemen perusahaan
akan menekan beban pajak yang akan dibayarkan kepada negara seminimal
mungkin. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan kepentingan
antara manajemen perusahaan dengan pemerintah. Dalam hal ini terlihat bahwa
kedua pihak saling berusaha untuk memenuhi kepentingannya masing-masing
sehingga menyebabkan terjadinya konflik kepentingan yang mendorong agen
untuk melakukan hal yang berkebalikan dengan keinginan prinsipal.
dianggap lebih peka dan memiliki reaksi yang lebih cepat terhadap suatu
perubahan yang terjadi secara mendadak. Perusahaan dalam skala besar
cenderung menarik perhatian pemerintah untuk melakukan pengawasan terhadap
kepatuhannya pada ketentuan perpajakan yang berlaku. Handayani dan Mildawati
(2018, p. 5) menyatakan ukuran perusahaan dilihat dari besar atau kecilnya
perusahaan, dan ukuran perusahaan dapat dilihat dari aset yang dimiliki oleh
sebuah perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin besar
nilai aset yang dimilikinya. Penjualan merupakan aspek yang penting dalam
perusahaan karena dapat memberikan manfaat berupa laba. perusahaan dengan
ukuran yang besar dianggap akan memiliki nilai penjualan yang tinggi dan
mampu menutupi jumlah beban produksi perusahaan sehingga laba yang
didapatkan perusahaan menjadi besar. Pengukuran menggunakan total aset dan
total penjualan akan diproyeksikan dalam bentuk logaritma natural.
2.2.3 Profitabilitas
Menurut Stawati (2020, p. 149) profitabilitas kemampuan setiap perusahaan
dalam menghasilkan sebuah laba untuk perusahaan. Perusahaan yang mempunyai
aset besar, maka mempengaruhi profitabilitas perusahaan dan dapat memberikan
catatan baik untuk melakukan suatu kegiatan yang dapat memperluas pasar.
Profitabilitas merupakan gambaran bagaimana kemampuan suatu perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan yang berasal dari tingkat penjualan, 22 aset, dan
modal saham. mengemukakan bahwa profitabilitas menyediakan informasi yang
12
rasio untuk mengukur sejauh mana laba bersih mampu mendanai perputaran
modal perusahaan. ROE dihitung dengan membagi laba bersih perusahaan dengan
total modal pemilik.
2.2.4 Leverage
Menurut Jasmine (2017, p. 1789) sebuah ukuran yang memberikan sebuah
hasil sampai sejauh mana perusahaan terbeban dengan hutang yang dimilikinya
untuk menggerakan aktivitas perusahaan. Leverage merupakan suatu
perbandingan yang mencerminkan besarnya hutang yang digunakan untuk
pembiayaan oleh perusahaan dalam menjalankan aktifitas operasionalnya.
Semakin besar penggunaan hutang oleh perusahaan, akan berdampak pada jumlah
beban bunga yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, hal ini dapat mengurangi
laba sebelum kena pajak yang selanjutnya dapat mengurangi besaran pajak yang
harus dibayarkan oleh perusahaan. Leverage (struktur utang) merupakan sumber
pembiayaan perusahaan yang berasal dari utang dan menggambarkan nilai suatu
perusahaan. Puspita dan Febrianti (2017, p. 40) leverage berarti bila sebuah
perusahaan terus menggunakan hutang untuk membiayai investasinya maka akan
semakin tinggi penghasilan kena pajak yang ada didalam perusahaan tersebut.
Suatu utang dikelola berdasarkan sumber dana yang diterima perusahaan, baik
yang berasal dari kewajiban atau modal maupun yang berasal dari pemegang
saham. Siregar dan Widyawati (2017) memberikan pendapat bahwa leverage
mempunyai pengaruh positif terhadap penghindaran pajak di perusahaan yang
memiliki hutang untuk aktivitas keseharian. Berdasarkan hal tersebut dapat
dikatakan bahwa besar kecilnya leverage dapat memengaruhi jumlah beban pajak
yang harus dibayarkan oleh perusahaan dikarenakan biaya bunga yang muncul
akibat adanya utang dapat menjadi pengurang dalam menghitung beban pajak
sehingga beban pajak menjadi lebih kecil. Semakin tinggi tingkat leverage suatu
perusahaan maka akan semakin besar pula risiko yang akan di tanggung. Leverage
merupakan kemampuan perusahan dalam memenuhi pembayaran semua
kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang.
Tingkat pengelolaan kewajiban (leverage) berkaitan dengan bagaimana
perusahaan didanai, apakah perusahaan didanai lebih banyak menggunakan
kewajiban atau modal yang berasal dari
14
pemegang saham. Semakin tinggi tingkat leverage suatu perusahaan maka akan
semakin besar pula risiko yang akan di tanggung.
2. Leverage tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
penghindaran
pajak.
3. Ukuran
perusahaan tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
penghindaran
pajak.
Wati dan 1. Profitabilitas Penghindaran 1. Profitabilitas
Astuti (2020) pajak berpengaruh
signifikan terhadap
penghindaran
pajak.
Tiala et 1. Leverage Penghindaran 1. Leverage
al (2019) pajak berpengaruh
signifikan terhadap
penghindaran
pajak.
Putri et al 1. Leverage Penghindaran 1. Leverage tidak
(2019) 2. Ukuran perusahaan pajak berpengaruh
signifikan
terhadap
penghindaran
pajak.
2. Ukuran
perusahaan tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
penghindaran
pajak,
Dwiyanti dan 1. Profitabilitas Penghindaran 1. Profitabilitas
Jati (2019) pajak berpengaruh
signifikan terhadap
penghindaran
pajak.
16
penghindaran
pajak.
3. Profitabilitas
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
penghindaran
pajak.
Siregar dan 1. Profitabilitas Penghindaran 1. Profitabilitas
Widyawati (2016) 2. Leverage pajak tidak berpengaruh
3. Size signifikan terhadap
penghindaran
pajak.
2. Leverage
berpengaruh
signifikan terhadap
penghindaran
pajak.
3. Size
berpengaruh
signifikan terhadap
penghindaran
pajak.
Dharma dan 1. Leverage Penghindaran 1. Leverage
Ardiana (2016) 2. Ukuran perusahaan pajak berpengaruh
signifikan terhadap
penghindaran
pajak.
2. Ukuran
perusahaan
berpengaruh
signifikan terhadap
penghindaran
pajak.
Sumber: Data diolah penulis, (2021)
19
Profitabilitas (X2)
Penghindaran Pajak
Leverage (X3)
21
22
dengan 2019. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah purposive sampling, yaitu metode 61 pengambilan sampel menggunakan
kriteria tertentu. Adapun kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang secara konsisten terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada periode 2017-2019.
2. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan tahunan yang
telah diaudit secara konsisten selama periode 2017-2019.
3. Perusahaan manufaktur yang mengalami laba secara konsisten selama periode
2017-2019.
4. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang Rupiah dalam laporan
keuangan.
5. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan yang berakhir per
31 Desember.
6. Perusahaan manufaktur yang melakukan penghindaran pajak selama periode
2017-2019.
kelemahan peraturan perpajakan yang berlaku (Febrianti dan Puspita, 2017, p. 40).
Penghindaran pajak dalam penelitian ini diukur menggunakan Effective Tax Rate
(ETR). Effective Tax Rate (ETR) adalah rasio beban pajak kini terhadap laba
sebelum pajak. Beban pajak yang digunakan hanya beban pajak kini karena
mengambarkan beban pajak sebenarnya yang dibayarkan oleh perusahaan
berdasarkan ketentuan perpajakan yang berlaku pada tahun yang bersangkutan
(Kiryanto dan Lestari 2018). Nilai ETR yang digunakan adalah ETR yang
memiliki nilai diatas 0 (nol) dan dibawah 1 (satu) karena semakin kecil nilai ETR
mengindikasikan besarnya tindakan penghindaran pajak yang dilakukan maupun
sebaliknya (Amalia 2019). Berdasarkan penelitian Merkusiwati dan Damayanthi
(2019), Tambun (2018), Setiawan dan Al-Ahsan (2018), Sista dan Ardiyanto
(2016), serta Wulandari dan Septiari (2015) penghindaran pajak yang diproksikan
melalui ETR dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
3.3.2.2 Profitabilitas
Menurut Aulia dan Mahpudin (2020, p. 292) menyatakan ROA digunakan
untuk mengukur profitabilitas, semakin tinggi laba perusahaan maka semakin
tinggi beban pajak yang harus dibayar perusahaan. Profitabilitas digunakan untuk
mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba melalui aset maupun
modal yang dimiliki perusahaan. Rasio profitabilitas dapat diukur menggunakan
Return on Assets (ROA). ROA merupakan rasio yang digunakan untuk melihat
bagaimana suatu perusahaan mampu mengelola total aset yang telah
diinvestasikan dengan membandingkan laba dan total aset yang dimiliki. Variabel
profitabilitas berskala rasio dalam penelitian ini mengacu kepada rumus sebagai
berikut:
penghindaran pajak. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi leverage maka
akan semakin tinggi juga kecenderungan manajemen untuk melakukan
penghindaran pajak. Dalam hal ini manajemen akan memanfaatkan biaya bunga
yang muncul atas utang yang dilakukan perusahaan sebagai pengurang laba untuk
meminimalkan jumlah pajak terutang perusahaan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Stawati (2020, p. 156)
terhadap penghindaran pajak, variabel leverage berpengaruh terhadap
penghindaran pajak. Hal ini menunjukkan bahwa leverage tinggi akan
menimbulkan tingginya tindakan penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan
lewat tingkat utang dimana utang akan menimbulkan biaya bunga yang efektif
digunakan oleh perusahaan sebagai pengurang beban pajak yang harus dibayarkan
oleh perusahaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Oktamawati (2017,
p. 37) pengaruh leverage terhadap penghindaran pajak, variabel leverage
berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Hal ini menunjukkan bahwa leverage
yang tinggi akan menimbulkan tingginya kemungkinan terjadinya penghindaran
pajak. Leverage yang tinggi menandakan besarnya tingkat utang yang dimiliki
oleh perusahaan. Tingkat utang yang tinggi akan menimbulkan beban bunga yang
besar sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan melakukan praktik
penghindaran melalui beban bunga yang akan mengurangi jumlah beban pajak
perusahaan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Barli (2018, p. 236) leverage
terhadap penghindaran pajak, variabel leverage berpengaruh terhadap
penghindaran pajak. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan
pendanaannya melalui utang dianggap lebih efektif dibandingkan perusahaan
yang tidak berutang. Adanya pendanaan melalui utang menunjukkan bahwa
perusahaan 51 akan berusaha untuk menghasilkan laba yang baik agar keuangan
perusahaan dinilai sehat oleh kreditur yang terikat kontrak dengan perusahaan.
Perusahaan akan memanfaatkan pendanaan utangnya seminimal mungkin agar
tidak menimbulkan risiko yang besar terhadap penggunaan utang yang tinggi.
Oleh sebab itu manajemen perusahaan akan melakukan upaya-upaya yang efektif
agar terhindar dari adanya praktik penghindaran pajak akibat tingginya pendanaan
utang.
29
2. Jika asymp. Sig.(2-tailed) < 0,05, maka data tidak berdistribusi secara normal.
didapat dari nilai pengganggu (residual) dari model regresi (res_1). Dengan
ketentuan pengambilan kesimpulan sebagai berikut:
1. Jika nilai probabilitas Sig. lebih kecil daripada nilai probabilitas (Sig. < 0,05),
maka Ha diterima. Artinya, terdapat autokorelasi.
2. Jika nilai probabilitas Sig. lebih besar daripada atau sama dengan nilai
probabilitas (Sig. ≥ 0,05), maka Ha ditolak. Artinya, tidak terdapat autokorelas.
3.6.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model
regresi terdapat adanya ketidaksamaan variance dari residual satu observasi ke
observasi lainnya (Ghozali, 2018, p. 137). Dalam penelitian ini, uji
heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser, dimana pengujian
ini mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel
independent. Model regresi dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas
dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika nilai probabilitas Sig. lebih kecil daripada nilai probabilitas (Sig. < 0,05),
maka terdapat dukungan terhadap Ha atau Ha diterima. Artinya, terdapat
heteroskedastisitas.
2. Jika nilai probabilitas Sig. lebih besar daripada atau sama dengan nilai
probabilitas (Sig. ≥ 0,05), maka tidak terdapat dukungan terhadap Ha atau Ha
ditolak. Artinya, tidak terdapat heteroskedastisitas.
3.6.2.5 Uji Hipotesis
Menurut Tahar dan Rachmawati (2020, p. 109) untuk mengetahui variabel
independen (ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage) berpengaruh uji
hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hipotesis
dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan regresi berganda (multiple
regression analysis). Pengujian hipotesis dalam penelitian dapat diukur
berdasarkan nilai koefisien korelasi, koefisien determinasi, nilai statistik F dan
nilai statistik t. Model regresi dalam penelitian ini dirumuskan oleh peneliti
sebagai berikut:
𝐸𝑇𝑅 = 𝛽1SIZE+ 𝛽2𝑅𝑂𝐴 + 𝛽3DER
32
Keterangan:
ETR Penghindaran pajak (tax avoidance)
β1-β3 Koefisien regresi
SIZE Ukuran
Perusahaan ROA
Profitabilitas
DER Leverage
a) Jika nilai probabilitas Sig. lebih kecil daripada atau sama dengan nilai
probabilitas (Sig. ≤ 0,05), maka terdapat dukungan terhadap Ha atau Ha
diterima. Artinya, model fit.
b) Jika nilai probabilitas Sig. lebih besar daripada atau sama dengan nilai
probabilitas (Sig. ≥ 0,05), maka tidak terdapat dukungan terhadap Ha atau
Ha ditolak. Artinya, model tidak fit.
3.6.2.8 Uji T
Uji T dalam penelitian ini digunakan untuk menguji seberapa besar
pengaruh satu variabel independen secara individual menjelaskan variasi variabel
dependen (Ghozali 2018). Kriteria yang digunakan untuk menerima atau menolak
hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai probabilitas Sig. lebih kecil daripada nilai probabilitas (Sig. <0,05),
maka terdapat dukungan terhadap Ha atau Ha diterima. Artinya, signifikan.
2. Jika nilai probabilitas Sig lebih besar daripada nilai probabilitas Sig.>0,05),
maka tidak terdapat dukungan tehadap Ha atau Ha ditolak. Artinya, tidak
signifikan.
BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Jumlah Jumlah
No Kriteria
Perusahaan Data
Perusahaan 446y74ru8i98manufaktur yang secara
1 konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 155 465
periode 2017-2019.
Perusahaan manufaktur yang tidak
2 menerbitkan laporan keuangan tahunan yang (6) (18)
telah diaudit
secara konsisten selama periode 2017-2019.
Perusahaan manufaktur yang tidak mengalami
3 (50) (150)
laba secara konsisten selama periode 2017-2019.
Perusahaan manufaktur yang tidak
4 menggunakan mata uang Rupiah dalam laporan (13) (39)
keuangan.
Perusahaan manufaktur yang
5 menerbitkan laporan keuangan tidak (1) (3)
berakhir per 31
Desember.
Perusahaan manufaktur yang tidak melakukan
6 (7) (21)
penghindaran pajak selama periode 2017-2019.
Jumlah Sampel Penelitian 78 234
Sumber : Data Sekunder yang sudah diolah di Microsoft Excel, 2021
34
35
Infrastructure Tbk. (BIMA) pada tahun 2018 dan nilai maximum sebesar
3,60927 yang terdapat pada perusahaan Indal Aluminium Industry Tbk.
(INAI) pada tahun tahun 2018, serta memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar
0,7496659 dan standar deviasi sebesar 0,70342234.
0
-0.250
-0.125 0.000 0.125 0.250 0.375 0.500 0.625
Sample: 1 234
Included observations: 234
C 0.021929 347.2907 NA
ROA 0.008013 1.927171 1.028144
SIZE 2.76E-05 358.2196 1.056086
DER 0.000134 2.238630 1.045757
Berdasarkan tabel 4.4, dapat dilihat bahwa nilai Centered VIF antar variabel
independen lebih kecil dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak
ditemukannya masalah multikoliniearitas dalam data penelitian.
Effects Specification
Berdasarkan tabel 4.6 maka nilai regresi diatas dapat di interprestasikan hasil
penelitian
1. Nilai koefisien konstanta sebesar 1.713421, artinya jika variabel SIZE, ROA,
dan DER dianggap konstan maka ETR akan meningkat 1.713421.
2. Nilai koefisien SIZE sebesar -0.049973, artinya jika SIZE meningkat sebesar 1
maka ETR akan menurun sebesar 0.049973 dengan asumsi variabel lain tetap.
3. Nilai koefisien ROA sebesar -0.369178, artinya jika ROA menurun sebesar 1
maka ETR akan menurun sebesar 0.369178 dengan asumsi variabel lain tetap.
4. Nilai koefisien DER sebesar 0.016481, artinya jika DER menurun sebesar 1
maka ETR akan menurun sebesar 0.016481 dengan asumsi variabel lain tetap.
40
4.2.2.5 Uji T
Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh hasil sebagai berikut:
43
44
Khairunisa, K., Hapsari, D. W., & Aminah, W. (2017). Kualitas Audit, Corporate
Social Responsibility dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tax Avoid-
ance. Jurnal Riset Akuntansi Kontemporer (JRAK), 9(1), 39-46.
Lestari, Gusti Ayu Widya dan I.G.A.M Asri Dwija Putri. (2017). Pengaruh
Corporate Governance, Koneksi Politik, dan Leverage terhadap
Penghindaran Pajak. E-Jurnal Akuntansi, 18(3), 2028-2054
Dwiyanti, Ida Ayu Intan dan I Ketut Jati. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Capital
Intensity, dan Inventory Intensity pada Penghindaran Pajak. E-Jurnal
Akuntansi, 27(3), 2293-2321.
Cahyono, D. D., Andini, R., & Raharjo, K. (2016). Pengaruh komite audit,
kepemilikan institusional, dewan komisaris, ukuran perusahaan (Size),
leverage (DER) dan profitabilitas (ROA) terhadap tindakan
penghindaran pajak (tax avoidance) pada perusahaan perbankan yang
listing BEI periode tahun 2011–2013. Journal Of Accounting, 2(2).
46
PENGHINDARAN PAJAK. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi
(JIRA), 7(2).
Fitri, A. W., Hapsari, D. P., & Haryadi, E. (2019). Pengaruh Leverage, Komisaris
Independen Dan Corporate Social Responsibility Terhadap
Penghindaran Pajak. Jurnal Mahasiswa Akuntansi UNSERA, 1(1), 20-
30.
47
Aulia, I., & Mahpudin, E. (2020). Pengaruh profitabilitas, leverage, dan ukuran
perusahaan terhadap tax avoidance. AKUNTABEL, 17(2), 289-300.
Permata, A. D., Nurlaela, S., & Wahyuningsih, E. M. (2018). Pengaruh Size, Age,
Profitability, Leverage dan Sales Growth Terhadap Tax Avoidance
Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia di BEI. Seminar
Nasional dan The 5th Call For Syariah Paper (SANCALL) 2018.
Putri, K. E., Sochib, S., & Yahdi, M. (2019, July). Pengaruh Intensitas Aset Tetap,
Leverage, Return On Asset, dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Penghindaran Pajak Pada Perusahaan Dagang Besar Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. In Proceedings Progress Conference (Vol. 2,
No. 1, pp. 133-145).
Sari, N., Luthan, E., & Syafriyeni, N. (2020). Pengaruh Profitabilitas, Leverage,
Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional, dan Ukuran
Perusahaan terhadap Penghindaran Pajak pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2014-
2018. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(2), 376-387.
48
Wati, E. M. L., & Astuti, S. (2020). Pengaruh Profitabilitas, Good Corporate
Governance dan Intensitas Modal Terhadap Penghindaran Pajak pada
Perusahaan Pertambangan Sektor Batu Bara di Bursa Efek Indonesia
Periode 2016-2018. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan
Akuntansi (JIMMBA), 2(4), 641-654.
49
RIWAYAT HIDUP PENULIS
No Pendidikan Tahun
1 Kalbis Institute, Jakarta 2017 – Saat ini
2 SMK Strada Budi Luhur, Bekasi 2015 - 2017
3 SMP Santo Yoseph, Jakarta 2012 - 2014
4 SD Mogallana, Bekasi 2005 - 2011
RIWAYAT PEKERJAAN
No Pekerjaan Tahun
1 Customer Services di PT Bank Central September 2019 - Sekarang
Asia Tbk, Jakarta
2 Intership di PT Hasana Damai Putra, Mei – Juli 2016
Bekasi
50
LAMPIRAN
Lampiran A. DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN
L1
32 INCI Intanwijaya Internasional Tbk. [S]
33 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. [S]
34 INDS Indospring Tbk. [S]
35 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. [S]
36 ISSP Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk.
37 JECC Jembo Cable Company Tbk. [S]
38 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk. [S]
39 KBLI KMI Wire and Cable Tbk. [S]
40 KBLM Kabelindo Murni Tbk. [S]
41 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk. [S]
42 KINO Kino Indonesia Tbk. [S]
43 KLBF Kalbe Farma Tbk. [S]
44 KMTR Kirana Megatara Tbk. [S]
45 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk. [S]
46 MARK Mark Dynamics Indonesia Tbk. [S]
47 MDKI Emdeki Utama Tbk. [S]
48 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk.
49 MLIA Mulia Industrindo Tbk. [S]
50 MYOR Mayora Indah Tbk. [S]
51 PBID Panca Budi Idaman Tbk. [S]
52 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk. [S]
53 PYFA Pyridam Farma Tbk. [S]
54 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk. [S]
55 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk. [S]
Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk.
56 SCCO
[S]
57 SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. [S] S
58 SKBM Sekar Bumi Tbk. [S]
59 SKLT Sekar Laut Tbk. [S]
60 SMBR Semen Baturaja (Persero) Tbk. [S]
61 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk. [S]
62 SMSM Selamat Sempurna Tbk. [S]
63 SPMA Suparma Tbk. [S]
64 SRSN Indo Acidatama Tbk. [S]
65 STTP Siantar Top Tbk.
66 TALF Tunas Alfin Tbk.
67 TCID Mandom Indonesia Tbk. [S]
L2
68 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk. [S]
69 TRIS Trisula International Tbk. [S]
70 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk. [S]
Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
71 ULTJ
[S]
72 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk. [S]
73 UNVR Unilever Indonesia Tbk. [S]
74 VOKS Voksel Electric Tbk. [S]
75 WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk.
76 WOOD Integra Indocabinet Tbk [S]
77 WSBP Waskita Beton Precast Tbk. [S]
78 WTON Wijaya Karya Beton Tbk. [S]
L3
LAMPIRAN B. DATA PENELITIAN
L4
2017 0,25236 0,03711 30,32310 0,37208
AUTO 2018 0,24239 0,04285 30,39669 0,41070
L5
2018 0,27199 0,06168 27,63529 0,13423
L6
2019 0,27805 0,12120 28,23532 0,40111
L7
2017 0,26211 0,14108 26,96359 0,16082
IGAR 2018 0,29433 0,07835 27,06925 0,18074
L8
2018 0,36469 0,00751 29,50191 1,22749
L9
2019 0,24471 0,12522 30,63990 0,21305
L10
2017 0,25155 0,12660 28,23188 0,38167
PBID 2018 0,22958 0,12964 28,46207 0,48674
L11
2018 0,45374 0,00901 28,20277 0,70229
L12
2019 0,19629 0,16748 28,68935 0,34151
L13
2017 0,24547 0,37049 30,57052 2,65455
UNVR 2018 0,25509 0,46660 30,60261 1,57622
L14
LAMPIRAN C. HASIL PENGELOLAN STATISTIK
UJI HETERO
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 06/25/21 Time: 23:09
Sample: 1 234
Included observations: 234
UJI AUTOKOL
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares Date:
06/25/21 Time: 23:09 Sample:
1 234
Included observations: 234
Presample missing value lagged residuals set to zero.
L15
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
UJI CHOW
L16
HASIL UJI CHOW
Effects Specification
L17