Anda di halaman 1dari 80

SKRIPSI

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS,


DAN LEVERAGE TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA 2017-2019

Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan pada


Program Studi Akuntansi Program Sarjana
Fakultas Bisnis dan Komunikasi
Institut Teknologi dan Bisnis
Kalbis

Oleh:
KENNY SETIAWAN
2017103598

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS BISNIS DAN
KOMUNIKASI
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS KALBIS
JAKARTA
2021
i
PERSETUJUAN SKRIPSI

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS,


DAN LEVERAGE TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh:
KENNY SETIAWAN
2017103598

Telah disetujui dan dinyatakan layak untuk diajukan dalam Sidang


Ujian Skripsi

Jakarta, 26 Juni 2021


Menyetujui, Mengetahui,
Pembimbing Ketua Program Studi

Budi Kurniawan, S.E., M.A., M.Ak. Budi Kurniawan, S.E., M.A., M.Ak.
L20616 / 0325018105 L20616 / 0325018105
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS,
DAN LEVERAGE TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA

ABSTRAK

Abstract: Tax avoidance often occurs in companies listed on the Indonesian stock exchange,
therefore the government must be stricter and confirm regulations on taxes in Indonesia. There
are many factors that influence tax avoidance, including company size, profitability, and leverage.
In this study using multiple linear analysis methods taken from various relevant sources. The
purpose of this study was to analyze the effect of firm size, profitability, and leverage on tax
avoidance.

Keywords: firm size, profitability, leverage, and tax avoidance.

Abstrak: Penghindaran pajak sering terjadi didalam perusahaan yang terdaftar di bursa efek
Indonesia, oleh karena itu pemerintah harus lebih ketat dan menegaskan peraturan tentang pajak
di Indonesia. Ada banyak faktor yang mempengaruh penghindaran pajak, antara lain ukuran
perusahaan, profitabilitas, dan leverage. Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis
linier berganda yang diambil dari berbegai sumber yang relevan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis pengaruh ukurang perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap
penghindaran pajak.

Kata Kunci: Ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, and tax avoidance.


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmat dan karunia-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
Penulis mengambil topik pembahasan yang berjudul “Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas, Dan Leverage Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-2019”. Adapun
maksud dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan gelar Sarjana Akuntansi di Kalbis Institute.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan,
saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusuanan skripsi ini,
yaitu:
1. Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, anugerah, dan perlindungan-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat
waktu.
2. Bapak Naik Henokh Parmenas, S.H., M.M. selaku Rektor Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis.
3. Bapak Hendy Tannady, S.T., M.T, M.M. Selaku Dekan dari Institut
Teknologi dan Bisnis Kalbis Jakarta.
4. Bapak Budi Kurniawan, S.E., M.A., M.Ak. selaku Ketua Program Studi
Fakultas Bisnis Jurusan Akuntansi Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
5. Bapak Budi Kurniawan, S.E., M.A., M.Ak. selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah memberikan waktu dan tenaga untuk membimbing
dan memotivasi peneliti dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini
dengan baik dan tepat waktu.
6. Seluruh Dosen Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis yang telah
memberikan banyak ilmu pengetahuan serta berbagi pengalamannya
kepada peneliti selama empat tahun dimana hal tersebut berguna bagi
peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak Tjhin Hin dan Ibu Trisnawati selaku orang tua dan saudara
kandung penulis yang senantiasa memberikan dukungan, kasih sayang,
doa dan semangat selama perkuliahan dan penyusunan skripsi.
8. Ribka Mala Dewi, Eufemia Griselda, Olivia Diana Putri Christanti,
Alicia Putri, Icha Juana Putri selaku sahabat sekaligus teman diskusi
yang banyak memberikan semangat, dukungan, ilmu, serta saran selama
masa studi dan proses penyusunan skripsi.
9. Predy Daniel, Radot Christian, Tio Wadhi, Gabriella Felicia, Nadya
Pudaya, Derista Febrianti, Febri Rosenti, Puteri Nisrina, Abi Ananda
selaku teman seperjuangan skripsi yang telah membantu memberikan
informasi, ilmu, dan masukan bagi penulis selama proses penyusunan
skripsi.
10. Seluruh teman-teman angkatan 2017 yang saling memberikan
dukungan dan kebersamaan selama masa perkuliahan.
11. Teman dunia game (Maulana Muhammad Alfath, Andrew Mauricio,
Sumaekel) yang sudah memberikan dukungan dan semangat skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik.
12. Teman tongkrongan (Cindy Natalia, Engki Ngaga, Radot Christian,
Predy Daniel, Tio Wadhi) dan teman-teman club motor lainnya atas doa
dan dukungan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
13. Seluruh anggota kelompok “Kerang Ajaib, Batangan” yang telah
mewarnai hari-hari dan memberi semangat selama penyusunan skripsi
hingga selesai dengan baik.
14. Teman kerja BCA yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-satu yang
telah memberi inspirasi kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi.
15. Pihak-pihak lain yang telah membantu peneliti dalam penyusunan
skripsi hingga selesai yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-satu.

Jakarta, 23 Juni 2021


Penulis

Kenny Setiawan
2017103598
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL DALAM.................................................................................i


HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...........................................iii
ABSTRAK..............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
DAFTAR TABEL...................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................4
1.3 Batasan Masalah........................................................................................4
1.4 Tujuan Penelitian.......................................................................................5
1.5 Manfaat Penelitian.....................................................................................5
1.6 Sistematika Penulisan................................................................................6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................8


2.1 Landasan Teori..........................................................................................8
2.1.1 Teori Agensi..............................................................................................9
2.2 Tinjauan Pustaka Yang Berkaitan Dengan Masing-Masing Variabel Yang
Diteliti......................................................................................................10
2.2.1 Penghindaran Pajak..................................................................................10
2.2.2 Ukuran Perusahaan..................................................................................10
2.2.3 Profitabilitas.............................................................................................11
2.2.4 Leverage...................................................................................................13
2.3 Peneliti Terdahulu....................................................................................14
2.3.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Penghindaran Pajak.................19
2.3.2 Pengaruh Profitabilitas terhadap Penghindaran Pajak.............................19
2.3.3 Pengaruh Leverage Terhadap Penghindaran Pajak.................................19

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN................................................................21


3.1 Model Konseptual Penelitian...................................................................21
3.2 Populasi dan Sampel................................................................................21
3.3 Definisi Variabel Operasional.................................................................22
3.3.1 Variabel Dependen..................................................................................22
3.3.1.1 Penghindaran Pajak..................................................................................22
3.3.2 Variabel Independen................................................................................23
3.3.2.1 Ukuran Perusahaan..................................................................................23
3.3.2.2 Profitabilitas.............................................................................................24
3.3.2.3 Leverage...................................................................................................24
3.4 Hubungan Antar Variabel dan Hipotesis.................................................25
3.4.1 Ukuran Perusahaan dan Penghindaran Pajak...........................................25
3.4.2 Profitabilitas dan Penghindaran Pajak.....................................................26
3.4.3 Leverage dan Penghindaran Pajak...........................................................27
3.5 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................29
3.6 Metode Analisis Data...............................................................................29
3.6.1 Statistik Deskriptif...................................................................................29
3.6.2 Uji Asumsi Klasik....................................................................................30
3.6.2.1 Uji Normalitas..........................................................................................30
3.6.2.2 Uji Multikolinearitas................................................................................30
3.6.2.3 Uji AutoKolerasi......................................................................................30
3.6.2.4 Uji Heteroskedastisitas............................................................................31
3.6.2.5 Uji Hipotesis............................................................................................31
3.6.2.6 Analisa Koefisien Korelasi (R)................................................................32
3.6.2.7 Analisa Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square)..............................32
3.6.2.8 Uji T.........................................................................................................33

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN...........................................................34


4.1 Objek Penelitian.......................................................................................34
4.2 Analisis Data............................................................................................35
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif.....................................................................35
4.2.2 Uji Asumsi Klasik....................................................................................37
4.2.2.1 Uji Normalitas..........................................................................................37
4.2.2.2 Uji Multikolinearitas................................................................................38
4.2.2.3 Uji Heteroskedastistas..............................................................................38
4.2.2.4 Hasil Uji Linier Berganda........................................................................39
4.2.2.5 Uji T.........................................................................................................40
4.2.2.6 Uji Hipotesis............................................................................................41

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN.......................................................................43


5.1 Simpulan..................................................................................................43
5.2 Implikasi manajerial................................................................................43
5.3 Keterbatasan Hasil Penelitian..................................................................44
5.4 Saran peneliti selanjutnya........................................................................45

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................46
RIWAYAT HIDUP PENULIS..............................................................................50
LAMPIRAN..........................................................................................................L1
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual.........................................................................21


Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas..........................................................................37

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Peneliti Tedahulu...................................................................................14


Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel...................................................................34
Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif..................................................................36
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas....................................................................38
Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas.................................................................38
Tabel 4.5 Hasil Uji Linier Berganda......................................................................39

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. Data Penelitian.................................................................................L3

xii
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara Indonesia merupakan negara berkembang dimana penghasilan
terbesar yang diterima negara berasal dari pajak. Pajak merupakan iuran wajib
yang harus dibayar oleh seluruh rakyat dan akan disetor ke kas negara.
Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 1 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pajak merupakan iuran yang bersifat
wajib dan memaksa yang harus dibayarkan oleh wajib pajak baik orang pribadi
maupun badan kepada negara dan tidak mendapatkan imbalan secara langsung.
Pajak adalah hal yang sangat penting untuk pemerintah karena sangat memberikan
pengaruh yang besar dalam penerimaan negara (Widyaningtyas, 2020, p. 147).
Besarnya pendapatan negara yang berasal dari pajak mengharuskan pemerintah
untuk memanfaatkan penerimaan tersebut secara optimal untuk menunjang
kesejahteraan rakyatnya. Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam
kehidupan bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena
pajak merupakan sumber pendapatan negara terbesar untuk membiayai semua
pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Pajak memiliki arti penting,
yang diatur dalam Undang- Undang Republik Indonesia No. 28 tahun 2007 pasal
21 yaitu kontribusi wajib kepada negara yang terhutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Oleh karena itu, pajak merupakan
fenomena penting yang selalu mengalami perkembangan di Indonesia dan harus
dikelola dengan baik. Dalam pelaksanaannya, terdapat perbedaan kepentingan
antara wajib pajak dan pemerintah. Bagi wajib pajak (perusahaan), pajak
merupakan biaya atau beban yang akan mengurangi laba bersih. Apabila
perusahaan memperoleh keuntungan yang besar maka pajak penghasilan yang
dibayarkan ke kas negara juga besar. Oleh
1
2

sebab itu wajib pajak (perusahaan) berusaha untuk membayar pajak sekecil
mungkin. Di lain pihak, pemerintah memerlukan dana untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan yang sebagian besar berasal dari penerimaan
pajak. Dalam penggunaannya, pajak memiliki arti berbeda bagi kedua belah pihak
yaitu wajib pajak dengan pemerintah. Bagi Wajib Pajak, pajak merupakan beban
bagi wajib pajak karena mengurangi laba perusahaan. Laba yang besar
memperngaruhi besarnya pajak yang akan diterima oleh perusahaan. Di lain
pihak, bagi pemerintah, pajak dianggap sebagai suatu pemasukan yang digunakan
untuk membayar sejumlah biaya yang harus dikeluarkan pemerintah, oleh karena
itu sangat penting bagi suatu negara untuk mendapatkan pemasukan yang
bersumber dari pajak.
Bagi pemerintah, pajak menjadi pendapatan terbesar, hal tersebut menjadi
alasan pemerintah untuk terus menggenjot dan mengoptimalkan pendapatan dari
pajak. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengoptimalkan
pendapatan dari pajak tersebut. Namun, dalam upaya tersebut terdapat kendala
dalam pemungutannya salah satunya menghindari pembayaran pajak. Terlepas
dari kesadaran wajib pajak, Sebagian wajib pajak melakukan perlawanan terhadap
pajak, dengan salah satu caranya yaitu praktik penghindaran pajak.
Sari (2020, p. 2) berpendapat upaya penghindaran wajib pajak dilakukan
oleh wajib pajak untuk melakukan praktik penghindaran wajib pajak dilakukan
secara legal atau tidak diluar dari ketentuan perpajakan, dimana metode yang
dilakukan cenderung memanfaatkan kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam
undang- undang dan peraturan dalam perpajakan itu sendiri, untuk memperkecil
jumlah pajak yang terutang. Widyaningtyas (2020, p. 148) berpendapat pada
umumnya praktik penghindaran pajak dilakukan melalui skema-skema transaksi
yang kompleks yang dirancang secara sistematis dan penghindaran pajak tidak
disarankan, karena dalam pembayaran pajak sangat penting untuk pemerintah.
Pohan (2020, p. 6) Praktik penghindaran pajak merupakan perencanaan
yang legal yang dilakukan oleh wajib pajak dalam upayanya untuk mengurangi
beban pajak perusahaan yang dilakukan dengan cara menghindari pengenaan
pajak dengan membuat transaksi yang dilakukan perusahaan menjadi transaksi
bukan objek pajak. Dengan adanya biaya pajak akan menurunkan laba setelah
pajak,
3

tingkat pengembalian, dan arus kas (Dewi dan Noviari, 2017, p. 833). Untuk
melakukan efisiensi tersebut, perusahaan akan melakukan praktik penghindaran
pajak sebagai salah satu upaya untuk mengurangi beban pajak.
Salah satu kondisi keuangan yang akan memengaruhi praktik penghindaran
pajak yaitu profitabilitas. Rasio profitabailitas untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan dari aktivitas bisnisnya (Hery, 2016, p.
47). Profitabilitas terdiri dari beberapa rasio, salah satunya yaitu Return on Assets.
Analisis Return on Assets (ROA) atau sering diterjemahkan ke dalam Bahasa
Indonesia sebagai rentabilitas ekonomi mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba pada masa lalu. Tujuan perhitungan rasio ini adalah untuk
mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dan mengukur kemampuan
perusahaan memutar asset. Pirmatua (2017, p. 142) menyatakan bahwa ROA
adalah rasio keuntungan bersih pajak yang berarti suatu ukuran untuk menilai
seberapa besar tingkat pengembalian dari aset yang dimiliki perusahaan. Jadi,
dapat dikatakan bahaw aset memiliki hubungan terhadap praktik penghindaran
pajak karena nilai dari aset perusahaan akan mempengaruhi keuntungan bersih
pajak.
Faktor lain yang menjadi faktor untuk melakukan Tindakan praktik
penghidaran pajak yaitu ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan
mengklasifikasikan perusahaan berdasarkan skala besar kecilnya perusahaan.
Ukuran perusahaan menunjukkan bagaimana kestabilan dan kemampuan
perusahaan untuk melakukan aktivitas ekonominya. Fadhila (2017, p. 47)
menyatakan perusahaan biasanya diproksikan dengan total asset karena nilai dari
total aset merupakan variabel keuangan yang sangat besar dibandingkan dengan
variabel keuangan lainnya. Total aset dipilih karena total aset lebih stabil dan
representatif dalam menunjukkan ukuran perusahaan dibandingankan dengan
proksi lainnya. Semakin besar aset yang dimiliki suatu perusahaan, semakin besar
pula ukuran perusahaan tersebut.
Selain itu faktor lain yang menjadi pengaruh dalam penghidaran pajak yaitu
leverage. Purnama (2020, p. 148) menyatakan leverage aktivitas perusahaan yang
berjalan dengan menggunakan hutang yang diperoleh dari setiap perusahaan.
Leverage menggambarkan tingkat resiko dari perusahaan yang diukur dengan
4

membandingkan totak kewajiban perusahaan dengan totak aktiva yang dimiliki


perusahaan. Perusahaan yang menggunakan hutang akan menimbulkan adanya
bunga yang harus dibayar. Pada peraturan perpajakan, yaitu pasal 6 ayat 1
UU nomor 36 tahun 2008 tentang PPh, bunga pinjaman merupakan biaya yang
dapat dikurangkan terhadap penghasilan kena pajak. Beban bunga yang bersifat
deductible akan menyebabkan laba kena pajak perusahaan menjadi berkurang.
Laba kena pajak yang berkurang pada akhirnya akan mengurangi jumlah
pajak yang harus dibayar perusahaan. Stawati (2020, p. 149) memberikan
pendapat perusahaan yang bergerak dengan dibiayai hutang dapat memberikan
efek jangka panjang pada perusahaan yang bisa mengakibatkan pemasukan lebih
sedikit daripada biaya yang harus dikeluarkan untuk aktivitas perusahaan. Hasil
penelitian terdahulu mengenai pengaruh leverage terhadap penghindaran pajak
yang dilakukan menunjukkan bahwa leverage memiliki pengaruh terhadap tax
avoidance.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penghindaran pajak?
2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap penghidaran pajak?
3. Apakah leverage perusahaan berpengaruh terhadap pengindaran pajak?

1.3 Batasan Masalah


Penelitian ini memiliki Beberapa pembatasan masalah antara lain:
Dalam pengukuran perusahaan, Profitabilitas, dan leverage terdapat batasan dalam
melakukan pedalaman masalah tersebut dikarenakan banyaknya perusahaan
manufaktur dan masalah penghindaran pajak yang ada di Indonesia. Batasan
masalah hanya untuk perusahaan yang termasuk dalam Bursa Efek Indonesia
(BEI).
5

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun diatas, tujuan penelitian
ini adalah untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh
ukuran perusahaan, leverage, dan profitabilitas terhadap penghidaran pajak yang
dilakukan perusahaan, khususnya pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dan selain itu untuk menambah ilmu dalam perpajakan di
Indonesia.

1.5 Manfaat Penelitian


Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi Akademik:

1. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan kepada


masyarakat dalam memberikan salah satu indikator untuk penilaian
perusahaan dan memberikan keyakinan dalam memilih perusahaan, baik
sebagai investor maupun customer.
2. Penelitian ini menjadi tambahan pertimbangan pada pihak manajemen
dalam melakukan penghindaran pajak yang benar dan efisien tanpa
melanggar undang-undang perpajakan yang berlaku, sehingga dapat lebih
efisien dalam masalah pajak perusahaan dimasa mendatang.
3. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan kajian untuk
penelitian mengenai perilaku penghindaran pajak perusahaan perusahaan
yang ada di Indonesia.

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian ini

diharapkan dapat bermanfaat bagi praktisi:

1. Perusahaan dapat lebih mengerti dalam masalah pajak perusahaannya,


dan lebih konsisten dalam melakukan pembayaran pajak dan tidak
melakukan penggelapan pajak, karena penggelapan pajak memberikan
efek yang besar kepada pemerintah.
6

2. Investor bisa lebih mengerti dalam menanam saham atau uang pribadinya
kepada perusahaan, dan sebelumnya bisa mengerti tentang laporan
keuangan perusahaan dan data.

1.6 Sistematika Penulisan


Agar pembaca dapat dengan mudah memahami isi proposal ini, maka
pembahasan dalam proposal ini dibagi menjadi 3(tiga) bagian gambaran umum isi
dari setiap bab adalah sebagai beriku:

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini, peneliti akan menjelaskan mengenai latar


belakang penelitian yang meliputi alasan peneliti memilih
topik penelitian sehingga peneliti mampu merumuskan
masalah penelitian. Selain itu, peneliti juga menjabarkan
mengenai tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan
masalah, serta sistematika pembahasan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini, peneliti akan membahas mengenai definisi


konsep dasar atas variabel yang diteliti yang dianggap
relevan dan mampu menjadi acuan untuk melakukan
penelitian, literatur-literatur (yang relevan) sehubungan
dengan variabel yang diteliti, kerangka pemikiran, serta
pengembangan hipotesis.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai bentuk penelitian,


objek penelitian meliputi populasi dan sampel yang
digunakan, definisi operasional variabel dan
pengukurannya, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan
data serta metoda analisis data.
7

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai analisis terhadap data yang


telah diolah menggunakan pengujian yang telah dijabarkan
di bab sebelumnya meliputi uji statiska deskriptif, uji
kualitas data, uji asumsi klasik serta pengujian hipotesis.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan atas hasil


pembahasan yang telah dipaparkan di bab sebelumnya,
keterbatasan dalam penelitian, dan saran untuk
pengembangan penelitian oleh peneliti selanjutnya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


Pajak sebagai sesuatu yang tidak menguntungkan bagi sebagian perusahaan.
Sesuatu yang tidak menguntungkan biasanya mendorong adanya upaya
melakukan penghindaran pajak atau perlawanan pajak. Tindakan tersebut
merupakan bentuk dalam penghindaran pajak Puspita dan Febrianti (2017, p. 39).
Profitabilitas adalah rasio utama dalam laporan keuangan suatu perusahaan yang
bertujuan untuk menghasilkan keuntungan yang tinggi, semakin tinggi nilai dari
rasio ini maka semakin baik karena menunjukkan bahwa perusahaan mampu
mengelola modalnya dengan baik sehingga dapat menghasilkan laba yang
optimal. Menurut Puspita dan Febrianti (2017, p. 40) semakin tinggi profitabilitas
maka semakin tinggi laba yang dihasilkan perusahaan, yang dapat
memaksimalkan perusahaan dalam melakukan pembayaran pajak, dan tidak
melakukan penghindaran pajak. Profitabilitas adalah alat ukur kinerja manajemen
dalam mengelola kekayaan perusahaan yang dilihat dari laba perusahaan. Laba
dijadikan indikator bagi para stakeholder untuk menilai sejauh mana kinerja
manajemen dalam mengelola suatu perusahaan.

Menurut Handayani dan Mildawati (2018, p. 3) leverage pembiayaan yang


dilakukan perusahaan dalam aktivitas dengan cara hutang, bila semakin tinggi
hutang maka akan mempertinggi beban bunga dan memberikan efek kepada
pembayaran pajak yang semakin kecil. Perusahaan manufaktur yang
memanfaatkan hutang untuk meminimalkan beban pajak perusahaan bahkan
cenderung mengarah agresif terhadap pajak, hal ini dikarenakan perusahaan yang
memiliki utang tinggi akan mendapatkan insentif pajak berupa potongan atas
bunga pinjaman. Sehingga perusahaan yang memiliki beban pajak tinggi dapat
melakukan penghematan pajak dengan cara menambah hutang perusahaan.
Dengan menambah hutang guna memperoleh insentif pajak yang besar maka
dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut melakukan penghindaran terhadap
pajak. Pemerintah dalam hal ini

8
9

termasuk salah satu pemangku kepentingan dalam sisi pajak dimana pemerintah
menginginkan penerimaan pajak yang sebesarbesarnya dan akan semakin gencar
dalam melakukan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan yang dianggap
memiliki kontribusi terhadap pembayaran pajak agar melakukan pembayaran
pajak sesuai dengan ketentuan. Hal ini bertolak belakang dengan tindakan yang
dilakukan oleh manajemen perusahaan dimana 18 pihak manajemen perusahaan
akan menekan beban pajak yang akan dibayarkan kepada negara seminimal
mungkin. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan kepentingan
antara manajemen perusahaan dengan pemerintah. Dalam hal ini terlihat bahwa
kedua pihak saling berusaha untuk memenuhi kepentingannya masing-masing
sehingga menyebabkan terjadinya konflik kepentingan yang mendorong agen
untuk melakukan hal yang berkebalikan dengan keinginan prinsipal.

2.1.1 Teori Agensi


Tahar dan Rachmawati (2020, p. 100) menyatakan bahwa hubungan
keagenan adalah adanya bentuk Kerjasama antara pemilik perusahaan dengan
manajer, dalam hubungan ini biasanya terdapat perdebatan atau masalah, dan juga
adanya manfaat diantara perusahaan atau manajer. Teori keagenan adalah sebuah
masalah dalam perusahaan dan manajer dikarenakan berbagai perbedaan pikiran,
tujuan, dan pemilik perusahaan ingin bertambahnya aset perusahaan dan
kemakmuran modal, sedangkan manajer menginginkan kesejahteraan untuk para
manajer. Pemerintah dalam hal ini termasuk salah satu pemangku kepentingan
dalam sisi pajak dimana pemerintah menginginkan penerimaan pajak yang
sebesarbesarnya dan akan semakin gencar dalam melakukan pengawasan terhadap
perusahaan-perusahaan yang dianggap memiliki kontribusi terhadap pembayaran
pajak agar melakukan pembayaran pajak sesuai dengan ketentuan.
10

2.2 Tinjauan Pustaka Yang Berkaitan Dengan Masing-Masing Variabel


Yang Diteliti
2.2.1 Penghindaran Pajak
Tax avoidance (penghindaran pajak) merupakan salah satu taktik yang
dilakukan perusahaan untuk menhindari pembayaran pajak yang harus dibayarkan
kepada negara dengan berbagai strategi di bidang perpajakan tanpa melanggar
peraturan hukum yang berlaku (Honggo dan Marlinah 2019). Penghindaran pajak
merupakan salah satu Tindakan dengan ciri fraus legis atau yang disebut dengan
memanfaatkan celah yang terdapat diantara pemenuhan pajak (tax compliance)
dan penggelapan pajak (tax evasion). Tindakan penghindaran pajak (tax
avoidance) termasuk dalam bentuk meminimalkan beban pajak yang
diperbolehkan, sedangkan tindakan pengurangan beban pajak yang tidak
diperbolehkan disebut penggelapan pajak (tax evasion).
Penghindaran pajak masih menjadi salah satu pembahasan yang rumit
karena perusahaan masih diperbolehkan untuk melakukan dengan cara menekan
beban pajaknya seminimal mungkin, namun hal ini bukan Tindakan yang
diinginkan oleh permerintah karena pada kenyataannya pemerintah berusaha
semaksimal mungkin penerimaan pajak negara agar dapat mencapai angka yang
sesuai dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang telah
ditentukan setiap periodenya.
2.2.2 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang dapat menyimpulkan
perusahaan dengan berbagai cara, misalnya ukuran total aset, jumlah tenaga kerja,
jumlah penjualan pertahun, dan lain-lain (Tahar dan Rachmawati, 2020, p. 105).
Perusahaan dengan skala besar cenderung akan membutuhkan jumlah aset yang
besar untuk menunjang berjalannya kegiatan operasi dalam perusahaan.
Perusahaan dengan skala yang besar memiliki aktivitas operasi yang lebih
kompleks sehingga akan membutuhkan jumlah dana yang lebih besar
dibandingkan dengan perusahaan berskala kecil dan menyebabkan perusahaan
besar menggunakan dana yang dimilikinya untuk memaksimalkan penerimaan
jumlah laba serta aset yang dimilikinya. Terlepas dari hal tersebut, dapat
dikatakan juga bahwa perusahaan dengan skala yang kecil akan 24 lebih siap
dalam mengadapi ketidakpastian karena
11

dianggap lebih peka dan memiliki reaksi yang lebih cepat terhadap suatu
perubahan yang terjadi secara mendadak. Perusahaan dalam skala besar
cenderung menarik perhatian pemerintah untuk melakukan pengawasan terhadap
kepatuhannya pada ketentuan perpajakan yang berlaku. Handayani dan Mildawati
(2018, p. 5) menyatakan ukuran perusahaan dilihat dari besar atau kecilnya
perusahaan, dan ukuran perusahaan dapat dilihat dari aset yang dimiliki oleh
sebuah perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin besar
nilai aset yang dimilikinya. Penjualan merupakan aspek yang penting dalam
perusahaan karena dapat memberikan manfaat berupa laba. perusahaan dengan
ukuran yang besar dianggap akan memiliki nilai penjualan yang tinggi dan
mampu menutupi jumlah beban produksi perusahaan sehingga laba yang
didapatkan perusahaan menjadi besar. Pengukuran menggunakan total aset dan
total penjualan akan diproyeksikan dalam bentuk logaritma natural.

Ukuran perusahaan adalah suatu gambaran mengenai besar atau kecilnya


suatu perusahaan. Ukuran perusahaan tercantum pada laporan keuangan selama
akhir periode yang telah diaudit. Tahar dan Rachmawati (2020, p. 106)
memberikan pendapat besarnya perusahaan, maka transaksi yang berjalan setiap
harinya juga semakin kompleks, hal itu dapat memungkinkan perusahaan untuk
memanfaatkan keadaan tersebut untuk melakukan penghindaran pajak pada setiap
transaksinya. Ukuran perusahaan secara langsung mencerminkan tinggi rendahnya
suatu operasi dalam perusahaan. Semakin besar suatu perusahaan maka semakin
besar aktivitas dalam perusahaan tersebut yang dapat berpengaruh kepada
penghindaran pajak.

2.2.3 Profitabilitas
Menurut Stawati (2020, p. 149) profitabilitas kemampuan setiap perusahaan
dalam menghasilkan sebuah laba untuk perusahaan. Perusahaan yang mempunyai
aset besar, maka mempengaruhi profitabilitas perusahaan dan dapat memberikan
catatan baik untuk melakukan suatu kegiatan yang dapat memperluas pasar.
Profitabilitas merupakan gambaran bagaimana kemampuan suatu perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan yang berasal dari tingkat penjualan, 22 aset, dan
modal saham. mengemukakan bahwa profitabilitas menyediakan informasi yang
12

penting bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam perusahaan karena


nilai laba yang dihasilkan oleh perusahaan sangat berpengaruh terhadap penilaian
kinerja perusahaan di mata publik. Suatu perusahaan dapat dikatakan memiliki
kinerja yang baik di mata publik apabila perusahaan mampu menciptakan nilai
profitabilitas yang tinggi karena perusahaan tersebut dianggap mampu
menjalankan kegiatan operasinya dengan baik. Jasmine (2017, p. 1788)
memberikan pendapat profitabilitas merupakan gambaran penjualan perusahaan
dalam bentuk laba yang diperoleh dari pengelolaan aktiva yang dikenal Return on
Asset (ROA). Tingginya tingkat profitabilitas yang diperoleh perusahaan tentunya
sejalan dengan pengenaan beban pajak yang harus dibayarkan perusahaan. Oleh
sebab itu, perusahaan mengusahakan untuk mendapatkan penerimaan laba
semaksimal mungkin dengan menekan beban pajak seminimal mungkin. Indikator
pengukuran untuk mengukur profitabilitas berdasarkan penelitian Puspitaningtyas
(2017, p. 40) dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan tingkat pendapatan dan tingkat
investasi perusahaan. Pengukuran profitabilitas berdasarkan tingkat pendapatan
dapat diukur menggunakan rasio Net Profit Margin (NPM) dan Gross Profit
Margin (GPM) sedangkan pengukuran profitabilitas berdasarkan tingkat investasi
perusahaan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). Net Profit
Margin adalah rasio untuk mengukur seberapa besar persentase laba bersih
terhadap penjualan bersih yang dihitung dengan membagi laba bersih dengan total
23 penjualan bersih perusahaan. Gross Profit Margin adalah rasio yang digunakan
untuk mengukur seberapa besar presentase laba kotor terhadap penjualan bersih
perusahaan yang dihitung dengan membagi antara laba kotor dengan total
penjualan bersih perusahaan.

Profitabilitas merupakan gambaran kinerja keuangan perusahaan dalam


memperoleh keuntungan secara maksimal. Profitabilitas terdiri dari beberapa
rasio, salah satunya adalah Return on asset (ROA). Menurut Kurniasih dan Sari
(2020, p. 2) ROA memiliki pengaruh dengan laba bersih perusahaan dan
pengenaan pajak penghasilan untuk perusahaan. ROA adalah rasio untuk
mengukur sejauh mana investasi perusahaan dalam bentuk aset mampu
menghasilkan laba. ROA dihitung dengan membagi antara laba bersih dengan
total aset perusahaan. ROE merupakan
13

rasio untuk mengukur sejauh mana laba bersih mampu mendanai perputaran
modal perusahaan. ROE dihitung dengan membagi laba bersih perusahaan dengan
total modal pemilik.

2.2.4 Leverage
Menurut Jasmine (2017, p. 1789) sebuah ukuran yang memberikan sebuah
hasil sampai sejauh mana perusahaan terbeban dengan hutang yang dimilikinya
untuk menggerakan aktivitas perusahaan. Leverage merupakan suatu
perbandingan yang mencerminkan besarnya hutang yang digunakan untuk
pembiayaan oleh perusahaan dalam menjalankan aktifitas operasionalnya.
Semakin besar penggunaan hutang oleh perusahaan, akan berdampak pada jumlah
beban bunga yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, hal ini dapat mengurangi
laba sebelum kena pajak yang selanjutnya dapat mengurangi besaran pajak yang
harus dibayarkan oleh perusahaan. Leverage (struktur utang) merupakan sumber
pembiayaan perusahaan yang berasal dari utang dan menggambarkan nilai suatu
perusahaan. Puspita dan Febrianti (2017, p. 40) leverage berarti bila sebuah
perusahaan terus menggunakan hutang untuk membiayai investasinya maka akan
semakin tinggi penghasilan kena pajak yang ada didalam perusahaan tersebut.
Suatu utang dikelola berdasarkan sumber dana yang diterima perusahaan, baik
yang berasal dari kewajiban atau modal maupun yang berasal dari pemegang
saham. Siregar dan Widyawati (2017) memberikan pendapat bahwa leverage
mempunyai pengaruh positif terhadap penghindaran pajak di perusahaan yang
memiliki hutang untuk aktivitas keseharian. Berdasarkan hal tersebut dapat
dikatakan bahwa besar kecilnya leverage dapat memengaruhi jumlah beban pajak
yang harus dibayarkan oleh perusahaan dikarenakan biaya bunga yang muncul
akibat adanya utang dapat menjadi pengurang dalam menghitung beban pajak
sehingga beban pajak menjadi lebih kecil. Semakin tinggi tingkat leverage suatu
perusahaan maka akan semakin besar pula risiko yang akan di tanggung. Leverage
merupakan kemampuan perusahan dalam memenuhi pembayaran semua
kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang.
Tingkat pengelolaan kewajiban (leverage) berkaitan dengan bagaimana
perusahaan didanai, apakah perusahaan didanai lebih banyak menggunakan
kewajiban atau modal yang berasal dari
14

pemegang saham. Semakin tinggi tingkat leverage suatu perusahaan maka akan
semakin besar pula risiko yang akan di tanggung.

Fitri et al. (2017, p. 23) kebutuhan perusahaan terkadang tidak terpenuhi


maka perusahaan harus menggunakan hutang untuk memenuhinya. Akan tetapi,
utang dapat menimbulkan beban bunga. Semakin banyaknya beban bunga maka
laba yang dimiliki perusahaan semakin kecil terkena pajak, maka hal ini dapat
meminimalkan beban pajak perusahaan. Leverage menunjukkan penggunaan
utang untuk membiayai investasi dan terdapat dalam faktor suatu perusahaan.
Semakin tinggi jumlah pendanaan dari pihak ketiga maka akan seakin tinggi juga
biaya bunga yang timur. Biaya bunga yang semakin tinggi akan memberikan
pengaruh berkurangnya beban pajak perusahaan. Diduga perusahaan semakin
tinggi menggunakan utang sebagai pendanaan perusahaannya maka semakin
tinggi juga tingkat penghindaran pajak perusahaannya. Leverage merupakan
tingkat hutang yang digunakan perusahaan dalam melakukan pembiayaan. Dalam
kaitannya dengan pajak apabila perusahaan memiliki utang yang tinggi maka
utang tersebut maka akan tinggi juga beban bunga yang ditanggung oleh
perusahaan, yang dapat dimanfaatkan sebagai pengurang penghasilan kena pajak
perusahaan. Pengukuran leverage dengan rasio total hutang, yakni dengan
membandingkan total hutang lancar maupun hutang jangka panjang perusahaan
dengan total aset yang dimiliki perusahaan.

2.3 Peneliti Terdahulu


Penelitian mengenai penghindaran pajak masih menjadi topik yang menarik
untuk di teliti karena hasil penelitian terdahulu memberikan hasil yang berbeda-
beda. Tabel 2.1 dibawah ini menguraikan hasil penelitian terdahulu yang meneliti
topik penghindaran pajak:
Tabel 2.1 Peneliti Tedahulu

Peneliti Variabel X Variabel Y Hasil Penelitian


Sari et 1. Profitabilitas Penghindaran 1. Profitabilitas
al. 2. Leverage pajak berpengaruh
(2020) 3. Ukuran perusahaan signifikan terhadap
penghindaran
pajak.
15

2. Leverage tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
penghindaran
pajak.
3. Ukuran
perusahaan tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
penghindaran
pajak.
Wati dan 1. Profitabilitas Penghindaran 1. Profitabilitas
Astuti (2020) pajak berpengaruh
signifikan terhadap
penghindaran
pajak.
Tiala et 1. Leverage Penghindaran 1. Leverage
al (2019) pajak berpengaruh
signifikan terhadap
penghindaran
pajak.
Putri et al 1. Leverage Penghindaran 1. Leverage tidak
(2019) 2. Ukuran perusahaan pajak berpengaruh
signifikan
terhadap
penghindaran
pajak.
2. Ukuran
perusahaan tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
penghindaran
pajak,
Dwiyanti dan 1. Profitabilitas Penghindaran 1. Profitabilitas
Jati (2019) pajak berpengaruh
signifikan terhadap
penghindaran
pajak.
16

Pitaloka dan 1. Penghindaran 1. Profitabilitas


Merkusiwati Profitabilitas pajak berpengaruh
(2019) 2.Leverage signifikan
terhadap
penghindaran
pajak.
2. Leverage
berpengaruh
signifikan
terhadap
penghindaran
pajak.
Oktamawati (2019) 1. Ukuran perusahaan Penghindaran 1. Ukuran
2. Leverage pajak perusahaan
3. Profitabilitas berpengaruh
signifikan
terhadap
penghindaran
pajak.
2. Leverage
berpengaruh
signifikan
terhadap
penghindaran
pajak.
3. Profitabilita
s berpengaruh
terhadap
penghindaran
pajak.
Putriningsih et 1. Profitabilitas Penghindaran 1. Profitabilitas
al (2018) 2. Leverage pajak berpengaruh
signifikan
terhadap
penghindaran
pajak.
2. Leverage
berpengaruh
signifikan
terhadap
penghindaran
pajak.
17

Budianti dan 1. Profitabilitas Penghindaran 1. Profitabilitas


Curry (2018) pajak berpengaruh
signifikan terhadap
penghindaran
pajak.
Nugraheni dan 1. Ukuran perusahaan Penghindaran 1. Ukuran
Pratomo pajak perusahaan tidak
(2018) berpengaruh
signifikan terhadap
penghindaran
pajak.
Puspita dan 1. Ukuran perusahaan Penghindaran 1. Ukuran
Febrianti 2. Leverage pajak perusahaan
(2017) berpengaruh
signifikan
terhadap
penghindaran
pajak.
2. Leverage tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
penghindaran
pajak.
Diantari dan 1. Ukuran perusahaan Penghindaran 1. Ukuran
Ulupui (2016) pajak perusahaan
berpengaruh
signifikan terhadap
penghindaran
pajak.
Cahyono et 1. Ukuran perusahaan Penghindaran 1. Ukuran
al (2016) 2. Leverage pajak perusahaan tidak
3. Profitabilitas berpengaruh
signifikan
terhadap
penghindaran
pajak.
2. Leverage tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
18

penghindaran
pajak.
3. Profitabilitas
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
penghindaran
pajak.
Siregar dan 1. Profitabilitas Penghindaran 1. Profitabilitas
Widyawati (2016) 2. Leverage pajak tidak berpengaruh
3. Size signifikan terhadap
penghindaran
pajak.
2. Leverage
berpengaruh
signifikan terhadap
penghindaran
pajak.
3. Size
berpengaruh
signifikan terhadap
penghindaran
pajak.
Dharma dan 1. Leverage Penghindaran 1. Leverage
Ardiana (2016) 2. Ukuran perusahaan pajak berpengaruh
signifikan terhadap
penghindaran
pajak.
2. Ukuran
perusahaan
berpengaruh
signifikan terhadap
penghindaran
pajak.
Sumber: Data diolah penulis, (2021)
19

2.3.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Penghindaran Pajak


Berdasarkan hasil penelitian Oktamawati (2019), ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak. Hasil tersebut serupa dengan
penelitian Handayani dan Mildawati (2018), Dewinta dan Setiawan (2016),
Puspita dan Febrianti (2017), Diantari dan Ulupui (2016), Siregar dan Widyawati
(2016), serta Asri dan Suardana (2016) yang menyatakan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak. Hasil penelitian
tersebut berbeda dengan hasil penelitian Sari et al. (2020) yang menyatakan
bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap penghindaran
pajak. Hal serupa juga diperoleh dalam penelitian yang dilakukan Putri et al.
(2019) serta Nugraheni dan Pratomo (2018) yang menyatakan bahwa ukuran
perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak. Hasil
penelitian dari Ningtyas et al. (2020) menyatakan ukuran perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak.

2.3.2 Pengaruh Profitabilitas terhadap Penghindaran Pajak


Berdasarkan hasil penelitian Sari et al. (2020), profitabilitas berpengaruh
signifikan terhadap penghindaran pajak. Hasil tersebut serupa dengan penelitian
Ningtyas et al. (2020), Puspita dan Febrianti (2017), Dewinta dan Setiawan
(2016), Putri et al. (2019), Dwiyanti dan Jati (2019), Pitaloka dan Merkusiwati
(2019), serta Putriningsih et al. (2018) yang menyatakan bahwa profitabilitas
berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak. Hasil penelitian tersebut
berbeda dengan hasil penelitian Tiala et al. (2019) yang menyatakan bahwa
profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak. Hal
serupa juga diperoleh dalam penelitian yang dilakukan Handayani dan Mildawati
(2018), Cahyono et al. (2016) serta Siregar, Widyawati (2016) yang menyatakan
bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak.

2.3.3 Pengaruh Leverage Terhadap Penghindaran Pajak


Berdasarkan hasil penelitian Tiala et al. (2019), leverage berpengaruh
signifikan terhadap penghindaran pajak. Hasil tersebut serupa dengan penelitian
Oktamawati (2019), Putriningsih et al. (2018), Siregar dan Widyawati (2016),
serta
20

Dharma dan Ardiana (2016) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh


signifikan terhadap penghindaran pajak. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan
hasil penelitian Sari et al. (2020) yang menyatakan bahwa leverage tidak
berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak. Hal serupa juga diperoleh
dalam penelitian yang dilakukan Wati dan Astuti (2020) serta Puspita dan
Febrianti (2017) yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh. Hasil
penelitian dari Dewinta dan Setiawan (2016) menyatakan bahwa leverage tidak
berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak. Hasil penelitian dari
Handayani dan Mildawati (2018) menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh
signifikan terhadap penghindaran pajak. Hasil penelitian dari Ningtyas et al.
(2020) leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak. Hasil
penelitian dari Fitri et al. (2016) menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh
signifikan terhadap penghindaran pajak.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Model Konseptual Penelitian


Menurut Handayani dan Mildawati (2018, p. 9) penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif. Metode ini merupakan penelitian yang memiliki
karakteristik masalah yaitu hubungan sebab akibat atau pengaruh antara variabel-
variabel independen terhadap variabel dependen yang terdapat dalam penelitian.
Variabel-variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran
perusahaan, profitabilitas, leverage, sedangkan variabel dependen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penghindaran pajak.
Metode yang digunakan penelitian pada dasarnya untuk menunjukkan
kebenaran dan pemecahan masalah atau apa yang diteliti. Untuk mencapai tujuan
tersebut,dilakukan suatu metode yang tepat dan relevan untuk tujuan yang diteliti.
Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang telah diuraikan maka gambaran
model penelitian untuk meneliti pengaruh leverage, profitabilitas, ukuran
perusahaan terhadap penghindaran pajak adalah sebagai berikut:

Ukuran Perusahaan (X1)

Profitabilitas (X2)
Penghindaran Pajak

Leverage (X3)

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual


Sumber : Data diolah Penulis,
(2021)

3.2 Populasi dan Sampel


Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
2017 sampai

21
22

dengan 2019. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah purposive sampling, yaitu metode 61 pengambilan sampel menggunakan
kriteria tertentu. Adapun kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang secara konsisten terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada periode 2017-2019.
2. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan tahunan yang
telah diaudit secara konsisten selama periode 2017-2019.
3. Perusahaan manufaktur yang mengalami laba secara konsisten selama periode
2017-2019.
4. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang Rupiah dalam laporan
keuangan.
5. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan yang berakhir per
31 Desember.
6. Perusahaan manufaktur yang melakukan penghindaran pajak selama periode
2017-2019.

3.3 Definisi Variabel Operasional


Penelitian ini menggunakan satu variabel dependen serta enam variabel
independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penghindaran pajak
sedangkan variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan,
profitabilitas, leverage. Definisi operasional variabel dan pengukuran yang
digunakan untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
3.3.1 Variabel Dependen
3.3.1.1 Penghindaran Pajak
Menurut Stawati (2020, p. 148) penghindaran pajak adalah salah satu cara
perusahaan yang dilakukan dengan mengurangi beban pajak pajak perusahaan.
Perusahaan akan secara rinci memperhitungkan beban pajak yang dimiliki dan
mencari cara agar beban pajak perusahaan menurun. Penghindaran pajak bukan
termasuk hal yang illegal karena perusahaan hanya memanfaatkan celah-celah
atas
23

kelemahan peraturan perpajakan yang berlaku (Febrianti dan Puspita, 2017, p. 40).
Penghindaran pajak dalam penelitian ini diukur menggunakan Effective Tax Rate
(ETR). Effective Tax Rate (ETR) adalah rasio beban pajak kini terhadap laba
sebelum pajak. Beban pajak yang digunakan hanya beban pajak kini karena
mengambarkan beban pajak sebenarnya yang dibayarkan oleh perusahaan
berdasarkan ketentuan perpajakan yang berlaku pada tahun yang bersangkutan
(Kiryanto dan Lestari 2018). Nilai ETR yang digunakan adalah ETR yang
memiliki nilai diatas 0 (nol) dan dibawah 1 (satu) karena semakin kecil nilai ETR
mengindikasikan besarnya tindakan penghindaran pajak yang dilakukan maupun
sebaliknya (Amalia 2019). Berdasarkan penelitian Merkusiwati dan Damayanthi
(2019), Tambun (2018), Setiawan dan Al-Ahsan (2018), Sista dan Ardiyanto
(2016), serta Wulandari dan Septiari (2015) penghindaran pajak yang diproksikan
melalui ETR dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

ETR = Beban Pajak Kini


Laba Sebelum Pajak

3.3.2 Variabel Independen


3.3.2.1 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan umumnya dibagi menjadi 3 kategori yaitu perusahaan
besar, perusahaan sedang dan perusahaan kecil. Tahap kesiapan suatu perusahaan
diukur berdasarkan total aset. Menurut Soman (2020, p. 45) mengatakan
perusahaan membutuhkan alat ukur untuk menentukan kapasitas perusahaan
dengan menggunakan variabel ukuran perusahaan. Pengukuran paling umum yang
digunakan untuk mengukur variabel ukuran perusahaan menggunakan logaritma
natural terhadap total aset perusahaan. Logaritma natural terhadap total aset
dianggap sebagai pengukuran yang paling efektif karena mampu mengurangi
fluktuasi data tanpa mengubah nilai yang sebenarnya. Variabel ukuran perusahaan
berskala rasio dalam penelitian ini mengacu pada penelitian (Ningtyas, 2020, p.
127) yang dirumuskan sebagai berikut:
𝑆𝑖𝑧𝑒 = Ln (Total Aset)
24

3.3.2.2 Profitabilitas
Menurut Aulia dan Mahpudin (2020, p. 292) menyatakan ROA digunakan
untuk mengukur profitabilitas, semakin tinggi laba perusahaan maka semakin
tinggi beban pajak yang harus dibayar perusahaan. Profitabilitas digunakan untuk
mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba melalui aset maupun
modal yang dimiliki perusahaan. Rasio profitabilitas dapat diukur menggunakan
Return on Assets (ROA). ROA merupakan rasio yang digunakan untuk melihat
bagaimana suatu perusahaan mampu mengelola total aset yang telah
diinvestasikan dengan membandingkan laba dan total aset yang dimiliki. Variabel
profitabilitas berskala rasio dalam penelitian ini mengacu kepada rumus sebagai
berikut:

ROA = Laba Bersih


Total Aset
3.3.2.3 Leverage
Menurut Aulia dan Mahpudin (2020, p. 292) perusahaan dapat melihat
modal dalam bentuk rupiah yang dijadikan jaminan dengan menggunakan rumus
DER. Leverage adalah salah satu aktivitas perusahaan dalam bentuk pendanaan
yang berasal dari utang maupun modal yang di investasikan. Rasio leverage
menggambarkan besar kecilnya risiko yang diterima oleh perusahaan. Leverage
pada umumnya diukur menggunakan rasio Debt to Equity Ratio (DER). DER
merupakan rasio keuangan yang digunakan dengan membandingkan total utang
dengan total ekuitas perusahaan untuk mengukur bagaimana posisi keuangan
suatu perusahaan. Penelitian ini mengacu kepada Ningtyas et al. (2020, p. 126)
yang dirumuskan sebagai berikut:

DER = Total Liabilitas


Total Ekuitas
25

3.4 Hubungan Antar Variabel dan Hipotesis


3.4.1 Ukuran Perusahaan dan Penghindaran Pajak
Menurut Puspita dan Febrianti (2017, p. 45) variabel ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Hal ini menunjukkan semakin
besarnya ukuran suatu perusahaan maka akan semakin rendah kemungkinan
terjadinya penghindaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan. Besarnya ukuran
suatu perusahaan memungkinkan bahwa perusahaan tersebut memiliki potensi
yang besar untuk diketahui publik sehingga perusahaan akan 54 berusaha untuk
mematuhi ketentuan perpajakan yang ada untuk mejaga nama baik perusahaan
dengan tidak melakukan tindakan penghindaran pajak. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Puspita dan Febrianti (2017, p. 39) tentang ukuran
perusahaan, profitabilitas, leverage kepada penghindaran pajak, variabel ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Hal ini menunjukkan
semakin besarnya ukuran perusahaan maka semakin besar utang yang ditimbulkan
karena manajemen akan lebih berani untuk melakukan pinjaman dalam jumlah
yang besar.
Variabel ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penghindaran pajak.
Hal ini menunjukan bahwa semakin besar ukuran suatu perusahaan maka akan
memiliki aktivitas operasi yang besar dibandingkan dengan perusahaan dengan
skala kecil. Besarnya aktivitas operasi perusahaan akan menimbulkan jumlah
penerimaan yang lebih besar sehingga beban pajak yang kenakan kepada
perusahaan tinggi. Perusahaan dengan skala besar akan melakukan tindakan
penghindaran pajak dengan memanfaatkan peluang untuk memengaruhi kebijakan
umum dan menekan biaya pajaknya. Perusahaan dengan ukuran yang besar
memiliki kekuatan politik serta sumber daya besar sehingga dapat dimanfaatkan
untuk meminimalkan pembayaran beban pajak.
Menurut Handayani dan Mildawati (2018, p. 13) menyatakan ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin besar ukuran suatu perusahaan maka akan semakin rendah
tindakan penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan. Besarnya ukuran suatu
perusahaan akan membuat perusahaan kesulitan untuk memanfaatkan sumber
dayanya guna melakukan penghindaran pajak karena akan dijadikan sasaran
oleh pemerintah
26

sehingga perusahaan akan memiliki batasan-batasan untuk melakukan tindakan


yang tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan.

Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang


dapat dibangun:
Ha1 = Terdapat pengaruh dari ukuran perusahaan terhadap penghindaran
pajak.
3.4.2 Profitabilitas dan Penghindaran Pajak
Menurut Aulia dan Mahpudin (2020, p. 296) menyatakan penelitian ini
menyatakan bahwa tingginya profitabilitas mempengaruh laba perusahaan yang
akan semakin tinggi juga dan efeknya terhadap beban pajak perusahaan. Hal ini
menunjukkan bahwa ketika perusahaan memiliki nilai profitabilitas yang tinggi
menandakan besarnya jumlah laba yang diperoleh oleh perusahaan. Besarnya nilai
laba dalam suatu perusahaan akan sejalan dengan besarnya beban pajak yang
dikenakan dalam perusahaan tersebut. Semakin tingginya beban pajak yang
diterima perusahaan maka akan menurunkan jumlah penerimaan perusahaan maka
manajemen perusahaan akan mengupayakan untuk melakukan penghindaran pajak
sebagai upaya untuk memaksimalkan labanya., variabel.
Berdasarkan penelitian Puspita dan Febrianti (2017, p. 45) profitabilitas
berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi nilai profitabilitas suatu perusahaan maka perusahaan akan cenderung untuk
melakukan penghindaran pajak. Besarnya pengenaan pajak yang dikenakan
sejalan dengan jumlah laba yang diterima oleh perusahaan sehingga perusahaan
akan memanfaatkan beban-beban operasional untuk meminimalkan jumlah pajak
terutangnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh terhadap penghindaran
pajak, variabel profitabilitas berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tingginya nilai profitabilitas yang diperoleh
perusahaan menunjukkan laba yang diperoleh perusahaan juga besar. Semakin
tinggi laba yang diterima perusahaan mengindikasikan tingginya tindakan
penghindaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Dewi dan Noviari (2017, p. 853) profitabilitas terhadap
27

penghindaran pajak, variabel profitabilitas berpengaruh terhadap penghindaran


pajak. Hal ini menunjukkan semakin tingginya nilai profitabilitas perusahaan
maka perusahaan memiliki peluang yang besar untuk memanfaatkan peluang
untuk mengatur pembayaran pajaknya. Tingginya laba yang didapatkan
perusahaan akan membuat beban pajak yang dibayarkan menjadi besar sehingga
perusahaan akan melakukan penghindaran pajak untuk meminimalkan jumlah
pembayaran beban pajaknya kepada pemerintah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aulia dan Mahpudin (2020, p.
297) profitabilitas terhadap penghindaran pajak, variabel profitabilitas
berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Hal ini menunjukkan semakin
tingginya nilai profitabilitas perusahaan maka tingkat penghindaran pajak yang
dilakukan akan meningkat. Hal tersebut terjadi akibat tingginya nilai laba yang
diterima perusahaan yang akan meningkatkan jumlah beban pajak yang harus
dibayarkan perusahaan. Manajemen perusahaan akan memanfaatkan celah-celah
yang ada lewat perencanaan pajak untuk melakukan penghindaran pajak dengan
tetap mematuhi peraturan perpajakan yang ada dan memastikan bahwa hal
tersebut tidak menimbulkan terjadinya kekurangan pembayaran pajak.
Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang
dapat dibangun:
Ha2 = Terdapat pengaruh dari profitabilitas terhadap penghindaran
pajak
3.4.3 Leverage dan Penghindaran Pajak
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tahar dan Rachmawati (2020,
p. 112) leverage terhadap penghindaran pajak, variabel leverage berpengaruh
terhadap penghindaran pajak. Hal ini menunjukkan semakin tingginya utang
perusahaan maka akan meningkatkan jumlah beban bunga atas utang tersebut.
Tingginya beban bunga yang timbul atas utang dapat dijadikan salah satu peluang
manajemen perusahaan untuk melakukan tindakan penghindaran pajak karena
nilai beban pajak yang akan dikenakan kepada perusahaan menjadi berkurang.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aulia dan Mahpudin (2020, p. 297)
terhadap penghindaran pajak, variabel leverage berpengaruh terhadap
28

penghindaran pajak. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi leverage maka
akan semakin tinggi juga kecenderungan manajemen untuk melakukan
penghindaran pajak. Dalam hal ini manajemen akan memanfaatkan biaya bunga
yang muncul atas utang yang dilakukan perusahaan sebagai pengurang laba untuk
meminimalkan jumlah pajak terutang perusahaan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Stawati (2020, p. 156)
terhadap penghindaran pajak, variabel leverage berpengaruh terhadap
penghindaran pajak. Hal ini menunjukkan bahwa leverage tinggi akan
menimbulkan tingginya tindakan penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan
lewat tingkat utang dimana utang akan menimbulkan biaya bunga yang efektif
digunakan oleh perusahaan sebagai pengurang beban pajak yang harus dibayarkan
oleh perusahaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Oktamawati (2017,
p. 37) pengaruh leverage terhadap penghindaran pajak, variabel leverage
berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Hal ini menunjukkan bahwa leverage
yang tinggi akan menimbulkan tingginya kemungkinan terjadinya penghindaran
pajak. Leverage yang tinggi menandakan besarnya tingkat utang yang dimiliki
oleh perusahaan. Tingkat utang yang tinggi akan menimbulkan beban bunga yang
besar sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan melakukan praktik
penghindaran melalui beban bunga yang akan mengurangi jumlah beban pajak
perusahaan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Barli (2018, p. 236) leverage
terhadap penghindaran pajak, variabel leverage berpengaruh terhadap
penghindaran pajak. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan
pendanaannya melalui utang dianggap lebih efektif dibandingkan perusahaan
yang tidak berutang. Adanya pendanaan melalui utang menunjukkan bahwa
perusahaan 51 akan berusaha untuk menghasilkan laba yang baik agar keuangan
perusahaan dinilai sehat oleh kreditur yang terikat kontrak dengan perusahaan.
Perusahaan akan memanfaatkan pendanaan utangnya seminimal mungkin agar
tidak menimbulkan risiko yang besar terhadap penggunaan utang yang tinggi.
Oleh sebab itu manajemen perusahaan akan melakukan upaya-upaya yang efektif
agar terhindar dari adanya praktik penghindaran pajak akibat tingginya pendanaan
utang.
29

Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang


dapat dibangun:
Ha3 = Terdapat pengaruh dari leverage terhadap penghindaran pajak

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Data yang peneliti akan gunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa laporan
keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
periode 2017 sampai dengan 2019 yang dapat peneliti peroleh dengan cara
mengunduh di website resmi dari Bursa Efek Indonesia. dan website resmi
perusahaan. Data lainnya yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui
factbook, idx statistic, RTI Business, jurnal-jurnal referensi, buku-buku dan
sumber literatur lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

3.6 Metode Analisis Data


Metode analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari
beberapa tahapan, yaitu pengujian statistik deskriptif, pengujian kualitas data, uji
asumsi klasik, dan uji hipotesis. Aplikasi Eviews versi 10 digunakan dalam
melakukan pengujian data.
3.6.1 Statistik Deskriptif
Menurut Barli (2018, p. 232) menyatakan statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara menggambarkan atau mengdeskripsikan data yang
terkumpul tanpa ada maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
adalah statistic deskriptif. Statistika deskriptif memuat gambaran atau deskripsi
dari data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, 67 range, kurtosis dan skewness. Statistika deskriptif
merupakan prosedur yang digunakan untuk meringkas serta mendeskripsikan
karakteristik dari suatu kumpulan perhitungan.
30

3.6.2 Uji Asumsi Klasik


Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik menggunakan tiga pengujian, yaitu
uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Uji asumsi
klasik perlu dilakukan jika uji hipotesis menggunakan uji regresi.
3.6.2.1 Uji Normalitas
Tujuan dari adanya uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah sampel
data yang berasal dari populasi normal atau tidak. Dalam penelitian, jika terdapat
normalitas maka data residual akan terdistribusi dengan normal (Ghozali 2018, p.
161). Data yang berdistribusi normal seringkali digunakan sebagai landasan uji
statistik, meskipun tidak semua data diharuskan untuk berdistribusi normal. Untuk
menguji apakah data berdistribusi secara normal ataukah tidak, maka peneliti
menggunakan uji jarque-berra dengan α sebesar 5% dengan kriteria sebagai
berikut:

1. Jika asymp. Sig.(2-tailed) ≥ 0,05, maka data berdistribusi secara normal.

2. Jika asymp. Sig.(2-tailed) < 0,05, maka data tidak berdistribusi secara normal.

3.6.2.2 Uji Multikolinearitas


Tujuan dari uji multikolinearitas adalah menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Fitri et al., 2016, p.
25). Model regresi dapat dikatakan baik apabila tidak terdapat korelasi di antara
variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari dua hal (1) nilai tolerance
dan lawannya (2) Variance Inflation Factor (VIF). Dalam penelitian ini kriteria
yang digunakan untuk menentukan multikolinearitas adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai Tolerance > 0.1 dan VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinearitas.
2. Jika nilai Tolerance < 0.1 dan VIF > 10, maka terjadi multikolinearitas.
3.6.2.3 Uji AutoKolerasi
Menurut Barli (2018, p. 234) untuk melihat apakah terjadi kolerasi antara
suatu periode t dengan periode sebelumnya (t -1) bisa dilihat dengan uji
autokolerasi. Dalam penelitian ini untuk melihat model regresi linear apakah
terdapat autokorelasi atau tidak, maka peneliti menggunakan uji Breusch-Godfrey
yang dilakukan dengan cara menguji nilai dari variabel lag residual (res_2) yang
31

didapat dari nilai pengganggu (residual) dari model regresi (res_1). Dengan
ketentuan pengambilan kesimpulan sebagai berikut:
1. Jika nilai probabilitas Sig. lebih kecil daripada nilai probabilitas (Sig. < 0,05),
maka Ha diterima. Artinya, terdapat autokorelasi.
2. Jika nilai probabilitas Sig. lebih besar daripada atau sama dengan nilai
probabilitas (Sig. ≥ 0,05), maka Ha ditolak. Artinya, tidak terdapat autokorelas.
3.6.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model
regresi terdapat adanya ketidaksamaan variance dari residual satu observasi ke
observasi lainnya (Ghozali, 2018, p. 137). Dalam penelitian ini, uji
heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser, dimana pengujian
ini mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel
independent. Model regresi dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas
dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika nilai probabilitas Sig. lebih kecil daripada nilai probabilitas (Sig. < 0,05),
maka terdapat dukungan terhadap Ha atau Ha diterima. Artinya, terdapat
heteroskedastisitas.
2. Jika nilai probabilitas Sig. lebih besar daripada atau sama dengan nilai
probabilitas (Sig. ≥ 0,05), maka tidak terdapat dukungan terhadap Ha atau Ha
ditolak. Artinya, tidak terdapat heteroskedastisitas.
3.6.2.5 Uji Hipotesis
Menurut Tahar dan Rachmawati (2020, p. 109) untuk mengetahui variabel
independen (ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage) berpengaruh uji
hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hipotesis
dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan regresi berganda (multiple
regression analysis). Pengujian hipotesis dalam penelitian dapat diukur
berdasarkan nilai koefisien korelasi, koefisien determinasi, nilai statistik F dan
nilai statistik t. Model regresi dalam penelitian ini dirumuskan oleh peneliti
sebagai berikut:
𝐸𝑇𝑅 = 𝛽1SIZE+ 𝛽2𝑅𝑂𝐴 + 𝛽3DER
32

Keterangan:
ETR Penghindaran pajak (tax avoidance)
β1-β3 Koefisien regresi
SIZE Ukuran
Perusahaan ROA
Profitabilitas
DER Leverage

3.6.2.6 Analisa Koefisien Korelasi (R)


Analisis korelasi merupakan uji statistika yang digunakan untuk mengukur
keeratan hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Koefisien korelasi adalah ukuran untuk menentukan kuatnya serta derajat keeratan
hubungan antara variabel independen dengan variabel depeden dalam penelitian
71 (Astuti 2017). Terdapat pengelompokkan besarnya nilai korelasi antar variabel,
antara lain adalah sebagai berikut:
1. Angka 0,00 menunjukkan tidak ada korelasi
2. Angka 0,21-0,44 menunjukkan korelasi lemah
3. Angka 0,45-0,74 menunjukkan korelasi sedang
4. Angka 0,75-0,99 menunjukkan korelasi tinggi
5. Angka 1,00 menunjukkan korelasi sempurna

3.6.2.7 Analisa Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square)


Menurut Sugiyono dalam Stawati (2017, p. 151) menyatakan bahwa untuk
memperoleh koefisien determinasi dengan cara mengkuadratkan koefisien
korelasi dan hasilnya dikalikan 100%. Koefisien determinasi (R2) digunakan
untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi
variabel dependen. Nilai yang mendekati satu menandakan variabel-variabel
independen memuat hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen. Sedangkan nilai R2 yang kecil menunjukkan bahwa
kemampuan variabel-variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen
terbatas.
33

a) Jika nilai probabilitas Sig. lebih kecil daripada atau sama dengan nilai
probabilitas (Sig. ≤ 0,05), maka terdapat dukungan terhadap Ha atau Ha
diterima. Artinya, model fit.
b) Jika nilai probabilitas Sig. lebih besar daripada atau sama dengan nilai
probabilitas (Sig. ≥ 0,05), maka tidak terdapat dukungan terhadap Ha atau
Ha ditolak. Artinya, model tidak fit.

3.6.2.8 Uji T
Uji T dalam penelitian ini digunakan untuk menguji seberapa besar
pengaruh satu variabel independen secara individual menjelaskan variasi variabel
dependen (Ghozali 2018). Kriteria yang digunakan untuk menerima atau menolak
hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai probabilitas Sig. lebih kecil daripada nilai probabilitas (Sig. <0,05),
maka terdapat dukungan terhadap Ha atau Ha diterima. Artinya, signifikan.
2. Jika nilai probabilitas Sig lebih besar daripada nilai probabilitas Sig.>0,05),
maka tidak terdapat dukungan tehadap Ha atau Ha ditolak. Artinya, tidak
signifikan.
BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Objek Penelitian


Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang secara konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun
2017 sampai dengan 2019. Prosedur pemilihan sampel dapat dilihat pada tabel 4.1
di bawah ini:
Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel

Jumlah Jumlah
No Kriteria
Perusahaan Data
Perusahaan 446y74ru8i98manufaktur yang secara
1 konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 155 465
periode 2017-2019.
Perusahaan manufaktur yang tidak
2 menerbitkan laporan keuangan tahunan yang (6) (18)
telah diaudit
secara konsisten selama periode 2017-2019.
Perusahaan manufaktur yang tidak mengalami
3 (50) (150)
laba secara konsisten selama periode 2017-2019.
Perusahaan manufaktur yang tidak
4 menggunakan mata uang Rupiah dalam laporan (13) (39)
keuangan.
Perusahaan manufaktur yang
5 menerbitkan laporan keuangan tidak (1) (3)
berakhir per 31
Desember.
Perusahaan manufaktur yang tidak melakukan
6 (7) (21)
penghindaran pajak selama periode 2017-2019.
Jumlah Sampel Penelitian 78 234
Sumber : Data Sekunder yang sudah diolah di Microsoft Excel, 2021

34
35

Tabel 4.1 menunjukkan kriteria-kriteria prosedur pemilihan sampel dimana


terdapat 155 perusahaan manufaktur yang secara konsisten terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama tahun 2017-2019. Perusahaan manufaktur yang tidak
menerbitkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit secara konsisten selama
periode 2017-2019 sejumlah 6 perusahaan. Perusahaan manufaktur yang tidak
mengalami laba secara konsisten selama periode 2017-2019 sejumlah 50
perusahaan. Perusahaan manufaktur yang tidak menggunakan mata uang rupiah
atau menggunakan mata uang asing dalam laporan keuangan sebanyak 1
perusahaan. Terdapat 1 perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tidak
berakhir per 31 Desember. Perusahaan manufaktur yang tidak melakukan
penghindaran pajak selama periode 2017-2019 sejumlah 7 perusahaan. Maka dari
itu, terdapat 78 perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria dan digunakan
sebagai sampel penelitian, sehingga total sampel yang digunakan dalam penelitian
ini sebanyak 234 data.

4.2 Analisis Data


Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi liniear berganda. Analisis data dilakukan setelah melakukan pengujian
asumsi klasik agar data penelitian yang dihasilkan memiliki tingkat validitas yang
tinggi dan memenuhi kriteria pengujian.

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif


Statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi rata-rata
(mean), standar deviasi, nilai maksimum dan minimum. Berikut merupakan hasil
pengolahan uji ststistik deskriptif dari 234 data sampel perusahaan manufaktur
untuk setiap variabel, baik variabel dependen yaitu penghindaran pajak (ETR)
maupun variabel independen yang terdiri dari leverage (DER), profitabilitas
(ROA), ukuran perusahaan (SIZE), dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:
36

Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif

ETR ROA SIZE DER


Mean 0.264925 0.084168 28.61104 0.749666
Median 0.252325 0.058365 28.47475 0.561195
Maximum 0.959340 0.716020 33.49453 3.609270
Minimum 0.003070 0.000450 25.21557 -2.214510
Std. Dev. 0.124318 0.090202 1.559121 0.703422
Sumber: Data diolah dengan aplikasi Eviews 10

1. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penghindaran pajak.


Penghindaran pajak dalam penelitian ini menggunakan rasio ETR.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh nilai minimum sebesar
0.003070 (0.3%) dimana nilai tersebut dimiliki oleh perusahaan PT Semen
Baturaja Tbk. (SMBR) pada tahun 2019. Sedangkan nilai maksimum yang
diperoleh adalah sebesar 0.959340 yang dimiliki oleh perusahaan PT Sekar
Bumi Tbk. (SKBM) pada tahun 2019. Nilai mean ETR dalam penelitian ini
sebesar 0.264925, serta nilai standar deviasi sebesar 0.124318.
2. Variabel ukuran perusahaan dalam penelitian ini menggunakan rasio Ln (Total
aset). Hasil dari pengujian statistik deskriptif ukuran perusahaan (SIZE) Nilai
minimum variabel ini memiliki sebesar 25,21557 yang terdapat pada
perusahaan Primarindo Asia Infrastructure Tbk. (BIMA) pada tahun 2017 dan
nilai maximum sebesar 33,49453 yang terdapat pada perusahaan Astra
International Tbk. (ASII) pada tahun tahun 2019, nilai rata-rata (mean) sebesar
28,6110403 dan standar deviasi sebesar 1,55912063.
3. Variabel profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan rasio ROA. Hasil
dari pengujian statistik deskriptif profitabilitas (ROA) nilai minimum variabel
ini memiliki sebesar 0,00045 yang terdapat pada perusahaan Kirana
Megantara Tbk. (KMTR) pada tahun 2018 dan nilai maximum sebesar
0,71602 yang terdapat pada perusahaan Multi Prima Sejahtera Tbk. (LPIN)
pada tahun tahun 2017, serta nilai rata-rata (mean) sebesar 0,0841680 dan
standar deviasi sebesar 0,09020254.
4. Variabel Leverage dalam penelitian ini menggunakan rasio DER. Hasil dari
pengujian statisik deskriptif Leverage (DER) nilai minimum variabel ini
memiliki sebesar -2,21451 yang terdapat pada perusahaan Primarindo Asia
37

Infrastructure Tbk. (BIMA) pada tahun 2018 dan nilai maximum sebesar
3,60927 yang terdapat pada perusahaan Indal Aluminium Industry Tbk.
(INAI) pada tahun tahun 2018, serta memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar
0,7496659 dan standar deviasi sebesar 0,70342234.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik


Sebelum melakukan pengujian analisis regresi liniear berganda perlu
dilakukan uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah memiliki pengaruh antara
variabel independen dengan dependen, serta sebagai syarat untuk mengetahui
kelayakan data, sehingga menghasilkan data yang layak diuji telah lulus kriteria
pengujian dan memastikan tidak terdapat penyimpangan pada data untuk
memperoleh hasil yang akurat dengan model regresi yang baik.

4.2.2.1 Uji Normalitas


Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Jarque-Bera yang
bertujuan untuk melihat apakah data penelitian yang digunakan telah terdistribusi
secara normal atau tidak. Uji normalitas Jarque-Bera menggunakan tingkat
signifikansi 0,05 bila hasil statistik probabilitas Jarque-Bera berada di atas tingkat
signifikansi 0,05 maka data penelitian terdistribusi secara normal.
50
Series: Residuals Sample 1 234
Observations 234
40
Mean2.60e-17
Median-0.000164
30 Maximum0.671682
Minimum-0.276677
Std. Dev.0.120770
20
Skewness2.250266
Kurtosis13.86588
Jarque-Bera1348.640
Probability0.000000
10

0
-0.250
-0.125 0.000 0.125 0.250 0.375 0.500 0.625

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas


Sumber : Data yang diolah oleh
penelitian
38

Berdasarkan tabel 4.3, hasil uji normalitas menggunakan normal


probability plot memperoleh nilai probability Jarque berra sebesar 0,000000 <
0,05, artinya residual data tidak berdistribusi secara normal.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas


Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas

Sample: 1 234
Included observations: 234

Coefficient Uncentered Centered


Variable Variance VIF VIF

C 0.021929 347.2907 NA
ROA 0.008013 1.927171 1.028144
SIZE 2.76E-05 358.2196 1.056086
DER 0.000134 2.238630 1.045757

Sumber: Data yang diolah oleh penelitian

Berdasarkan tabel 4.4, dapat dilihat bahwa nilai Centered VIF antar variabel
independen lebih kecil dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak
ditemukannya masalah multikoliniearitas dalam data penelitian.

4.2.2.3 Uji Heteroskedastistas


Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 3.705557 Prob. F(9,224) 0.0002


Obs*R-squared 30.32408 Prob. Chi-Square(9) 0.0004
Scaled explained SS 188.4608 Prob. Chi-Square(9) 0.0000

Sumber: Data yang diolah oleh penelitian, 2021

Berdasarkan tabel 4.5, hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan


metode white memperoleh hasil prob sebesar 0,0004 < 0,005, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat gejala heteroskedastisitas dalam model penelitian.
39

4.2.2.4 Hasil Uji Linier Berganda


Tabel 4.5 Hasil Uji Linier Berganda

Dependent Variable: ETR


Method: Panel Least Squares
Date: 06/11/21 Time: 08:42
Sample: 2017 2019
Periods included: 3
Cross-sections included: 78
Total panel (balanced) observations: 234

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.713421 1.615155 1.060840 0.2904


ROA -0.369178 0.153326 -2.407804 0.0172
SIZE -0.049973 0.056699 -0.881373 0.3795
DER 0.016481 0.021808 0.755741 0.4510

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.665052 Mean dependent var 0.264925


Adjusted R-squared 0.489916 S.D. dependent var 0.124318
S.E. of regression 0.088788 Akaike info criterion -1.737695
Sum squared resid 1.206160 Schwarz criterion -0.541622
Log likelihood 284.3103 Hannan-Quinn criter. -1.255439
F-statistic 3.797342 Durbin-Watson stat 2.049773
Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Data yang diolah oleh penelitian, 2021

Y = 1.713421 – 0.049973 – 0.369178 + 0.016481

Berdasarkan tabel 4.6 maka nilai regresi diatas dapat di interprestasikan hasil
penelitian
1. Nilai koefisien konstanta sebesar 1.713421, artinya jika variabel SIZE, ROA,
dan DER dianggap konstan maka ETR akan meningkat 1.713421.
2. Nilai koefisien SIZE sebesar -0.049973, artinya jika SIZE meningkat sebesar 1
maka ETR akan menurun sebesar 0.049973 dengan asumsi variabel lain tetap.
3. Nilai koefisien ROA sebesar -0.369178, artinya jika ROA menurun sebesar 1
maka ETR akan menurun sebesar 0.369178 dengan asumsi variabel lain tetap.
4. Nilai koefisien DER sebesar 0.016481, artinya jika DER menurun sebesar 1
maka ETR akan menurun sebesar 0.016481 dengan asumsi variabel lain tetap.
40

4.2.2.5 Uji T
Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan (SIZE) memiliki


nilai signifikan sebesar 0,3795 dimana nilai tersebut lebih besar dari alpha
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ha1 tidak dapat diterima. Yang artinya,
variabel independen ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara individual
terhadap variabel dependen penghindaran pajak. Hal ini menunjukkan bahwa
semua ukuran perusahaan baik kecil atau besar akan tetap patuh terhadap
ketentuan perpajakan yang berlaku. Selain itu, perusahaan-perusahaan besar
atau kecil akan sama-sama mematuhi peraturan pajak yang berlaku untuk
menjaga nama baik perusahaan dari citra buruk yang berdampak langsung
kepada kehidupan perusahaan.
2. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel profitabilitas (ROA) memiliki nilai
signifikan sebesar 0,0172 dimana nilai tersebut lebih kecil dari alpha 0,05. Hal
ini menunjukkan bahwa Ha2 dapat diterima. Yang artinya variabel independen
profitabilitas berpengaruh secara individual terhadap variabel dependen
penghindaran pajak. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai
profitabilitas suatu perusahaan maka perusahaan akan cenderung untuk
melakukan penghindaran pajak. Besarnya pengenaan pajak yang dikenakan
sejalan dengan jumlah laba yang diterima oleh perusahaan sehingga perusahaan
akan memanfaatkan beban-beban operasional untuk meminimalkan jumlah
pajak terutangnya (Putri et al. 2019).
3. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel Leverage (DER) memiliki nilai
signifikan sebesar 0,4510 dimana nilai terebut lebih besar dari alpha 0,05. Hal
ini menunjukkan bahwa Ha3 tidak dapat diterima. Yang artinya, variabel
independen leverage tidak berpengaruh secara individual terhadap variabel
dependen penghindaran pajak.
41

4.2.2.6 Uji Hipotesis


Berdasarkan hasil pengujian dengan mengunakan uji hipotesis dengan
eviews10:

1. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa ukuran perusahaan hitung sebesar


dengan nilai signifikan 0,3795. Ketentuan pengambilan keputusan
hipotesis diterima atau ditolak berdasarkan pada besarnya nilai signifikan.
Jika nilai signifikan lebih kecil atau sama dengan 0,05 (< 0,05) maka
hipotesis diterima dan sebaliknya. Karena t hitung> t tabel (-
0.881373>0,3795) dan nilai signifikan menunjukkan 0,3795>0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak. Yang artinya “ukuran perusahaan
tidak berpengaruh signifikan pada keputusan penghindaran pajak”. Hasil
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak. Hal ini menunjukkan
bahwa besar atau kecilnya perusahaan tidak ada pengaruh terhadap
penghindaran pajak. Hasil ini tidak sejalan dengan logika penyusunan
hipotesis yang menunjukkan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap penghindaran pajak. Hasil ini didukung oleh Ningtyas et al.
(2020) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berperngaruh
signifikan terhadap penghindaran pajak.
2. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variable profitabilitas hitung
sebesar dengan nilai signifikan 0,0172. Ketentuan pengambilan keputusan
hipotesis diterima atau ditolak berdasarkan pada besarnya nilai signifikan.
Jika nilai signifikan lebih kecil atau sama dengan 0,05(<0,05) maka
hipotesis diterima dan sebaliknya. Karena t hitung> t tabel (-2,407804
>0,0172) dan nilai signifikan menunjukkan 0,0172<0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa H2 diterima. Yang artinya “profitabilitas berpengaruh
signifikan pada keputusan penghindaran pajak”. Hasil dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap
penghindaran pajak. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya keuntungan
dalam penjualan perusahaan tersebut berpengaruh signifikan terhadap
penghindaran pajak, maka dari itu dengan profit besar untuk bisa
melakukan
42

penghindaran pajak sangatlan tidak dimungkinkan. Hasil ini sejalan


dengan logika penyusunan hipotesis yang menunjukkan profitabilitas
berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak. Hasil ini didukung
oleh Ningtyas et al. (2020) yang menyatakan bahwa profitabilitas
berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak.
3. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel leverage hitung sebesar
dengan nilai signifikan 0,4510. Ketentuan pengambilan keputusan
hipotesis diterima atau ditolak berdasarkan pada besarnya nilai signifikan.
Jika nilai signifikan lebih kecil atau sama dengan 0,05 (< 0,05) maka
hipotesis diterima dan sebaliknya. Karena t hitung> t tabel
(0,755741>0,4510) dan nilai signifikan menunjukkan 0,4510>0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak. Yang artinya “leverage tidak
berpengaruh signifikan pada keputusan penghindaran pajak”. Hasil dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan
terhadap penghindaran pajak, Hal ini menunjukkan bahwa besar kecilnya
tingkat hutang perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap praktik
penghindaran pajak. Hasil ini tidak sejalan dengan logika penyusunan
hipotesis yang menunjukkan bahwa leverage berpengaruh signifikan
terhadap penghindaran pajak. Hasil ini didukung oleh penelitian Ningtyas
et al. (2020) yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh
signifikan terhadap penghindaran pajak.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian terkait pengaruh penghindaran pajak yang


diproksikan melalui ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap
penghindaran pajak dengan ukuran perusahaan sebagai variabel pemoderasi pada
perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun
2017—2019, maka berikut merupakan simpulan dari penelitian ini:

1. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak.

2. Profitabilitas berpengaruh terhadap penghindaran pajak.

3. Leverage tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak.

5.2 Implikasi manajerial


Berdasarkan hasil simpulan yang telah diuraikan, maka di bawah ini
merupakan implikasi terkait penelitian. Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat
meningkatkan wawasan serta diterapkan atau ditindaklanjuti secara praktis bagi
pihak-pihak yang berkepentingan diantaranya seperti pihak akademisi atau
peneliti selanjutnya, manajemen, pajak, para pengguna laporan keuangan dan
pemerintah atau regulator.

1. Bagi Akademisi/Peneliti selanjutnya penelitian ini dapat dipakai sebagai


referensi untuk menambah pengetahuan mengenai dampak dari ukuran
perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap penghindaran pajak
yang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada BEI. Selain itu,
diharapkan penelitian ini mampu memberikan pembelajaran kepada
peneliti selanjutnya untuk melakukan pengembangan terhadap
penghindaran pajak yang terdaftar di BEI.
2. Bagi Pihak Manajemen Melalui penelitian ini, pihak manajemen dapat
melihat bahwa terdapat pengaruh lain selain dari yang dibahas dalam

43
44

penelitian ini yang mampu mempengaruhi aktivitas perusahaan.


Berdasarkan hasil penelitian ini, nilai profitabilitas dapat dijadikan acuan
utama untuk melihat kemampuan perusahaan dalam mempertahankan
kelangsungan usahanya yang dapat berdampak pada penghindaran pajak
pada perusahaan manufaktur.
3. Bagi perpajakan melalui penelitian ini, diharapkan pajak lebih
memperketat dan tegas dalam memberikan penghindaran pajak terutama
opini yang berkaitan dengan kelangsungan usaha sebuah perusahaan,
karena penghindaran pajak akan mempengaruhi sudut pandang para
investor, calon investor, dan para pengguna laporan keuangan lainnya
terhadap perusahaan tersebut.
4. Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan, seperti investor, calon investor,
dan lainnya, penelitian ini memberikan wawasan terkait beberapa faktor
yang mampu mempengaruhi penghindaran pajak yang didasari atas
adanya peraturan perpajakan terhadap kemampuan perusahaan dalam
mempertahankan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, diharapkan
para pengguna laporan keuangan dapat lebih memperhatikan
kelangsungan aktivitas perusahaan terkait dan berhati-hati dalam
membuat keputusan yang bersifat finansial.
5. Bagi Regulator Penelitian ini memberikan wawasan dan referensi bagi
pihak regulator untuk mempertegas atau menambahkan aturan yang
berhubungan dengan faktor-faktor yang mampu mempengaruhi
penghindaran pajak pada perusahaan manufaktur, diantaranya ukuran
perusahaan, profitabilitas, dan leverage yang mampu memperkuat
pengaruh penghindaran pajak pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
pada BEI.

5.3 Keterbatasan Hasil Penelitian


Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang dapat dijadikan
bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya, yaitu sebagai berikut:
45

1. Periode penelitian yang digunakan hanya tahun 2017—2019 sehingga


peneliti belum mampu memberikan lebih dalam tentang penghindaran
pajak pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada BEI yang terjadi
di periode tahun yang lain.
2. Ruang lingkup populasi yang digunakan dalam penelitian ini hanya
terbatas pada satu sektor usaha yaitu sektor manufaktur.
3. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian hanya
penghindaran pajak, sedangkan masih ada faktor lainnya yang mampu
mempengaruhi penghindaran pajak pada perusahaan sektor manufaktur
atau perusahaan sektor lainnya

5.4 Saran peneliti selanjutnya


Berdasarkan keterbatasan penelitian yang telah diuraikan, maka berikut
merupakan beberapa saran yang dapat peneliti berikan agar penelitian selanjutnya
mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu:

1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk memperpanjang periode penelitian


agar dapat melihat kecenderungan penghindaran pajak dalam perusahaan
manufaktur dalam jangka waktu yang lebih panjang.
2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti sektor industri lain seperti
sektor keuangan, sektor properti dan real estate, sektor perusahaan jasa,
atau sektor lainnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga dapat
diperoleh secara besar gambaran yang jelas mengenai bagaimana
penghindaran pajak terjadi dalam perusahaan selain sektor manufaktur
yang ada di BEI.
3. Peneliti selanjutnya disarankan menggunakan variabel lain yang
diperkirakan memiliki pengaruh besar terhadap penghindaran pajak
seperti intensitas modal, komite audit, dan proporsi komisaris
independent atau menggunakan variabel yang sama namun dengan alat
ukur yang berbeda dari penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
BARLI, H. (2018). Pengaruh Leverage dan Firm Size terhadap Penghindaran
Pajak. Jurnal Ilmiah Akuntansi Universitas Pamulang, 6(2), 223-238.

Dewinta, I. A. R. dan Setiawan, P. E. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur


Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Pertumbuhan Penjualan
Terhadap Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana,
14(3), 1584-1613.

Khairunisa, K., Hapsari, D. W., & Aminah, W. (2017). Kualitas Audit, Corporate
Social Responsibility dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tax Avoid-
ance. Jurnal Riset Akuntansi Kontemporer (JRAK), 9(1), 39-46.

Lestari, Gusti Ayu Widya dan I.G.A.M Asri Dwija Putri. (2017). Pengaruh
Corporate Governance, Koneksi Politik, dan Leverage terhadap
Penghindaran Pajak. E-Jurnal Akuntansi, 18(3), 2028-2054

Dwiyanti, Ida Ayu Intan dan I Ketut Jati. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Capital
Intensity, dan Inventory Intensity pada Penghindaran Pajak. E-Jurnal
Akuntansi, 27(3), 2293-2321.

Cahyono, D. D., Andini, R., & Raharjo, K. (2016). Pengaruh komite audit,
kepemilikan institusional, dewan komisaris, ukuran perusahaan (Size),
leverage (DER) dan profitabilitas (ROA) terhadap tindakan
penghindaran pajak (tax avoidance) pada perusahaan perbankan yang
listing BEI periode tahun 2011–2013. Journal Of Accounting, 2(2).

Puspita, Deanna dan Febrianti, Meiriska. (2017). Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Penghindaran Pajak Pada Perusahaan Manufaktur Di
Bursa Efek Indonesia. ISSN 1410-9875. Jurnal Bisnis dan Akuntansi.
19(1), 38:46.

Handayani, M. F., & Mildawati, T. (2018). PENGARUH PROFITABILITAS,


LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP

46
PENGHINDARAN PAJAK. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi
(JIRA), 7(2).

Ningtyas, D. M., Suhendro, S., & Wijayanti, A. (2020, September). Pengaruh


Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Penghindaran Pajak pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018. In Seminar Nasional
Manajemen, Ekonomi, Akuntansi (Vol. 5, No. 1, pp. 124-134).

Fitri, A. W., Hapsari, D. P., & Haryadi, E. (2019). Pengaruh Leverage, Komisaris
Independen Dan Corporate Social Responsibility Terhadap
Penghindaran Pajak. Jurnal Mahasiswa Akuntansi UNSERA, 1(1), 20-
30.

Oktamawati, M. (2019). Pengaruh karakter eksekutif, komite audit, ukuran


perusahaan, leverage, pertumbuhan penjualan, dan profitabilitas
terhadap tax avoidance. Jurnal Akuntansi Bisnis, 15(1), 23-40.

Sinaga, K. N., & Sudjiman, P. E. (2021). PENGARUH PROFITABILITAS DAN


UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGHINDARAN
PAJAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR
PULP & KERTAS YANG TERDAFTAR DI BEI 2012-2019.
Jurnal
Ekonomis, 14(1b).

Stawati, V. (2020). PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN


UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGHINDARAN
PAJAK. Jurnal Akuntansi dan Bisnis: Jurnal Program studi
Akuntansi, 6(2), 147-157.

Tahar, A., & Rachmawati, D. (2020). Pengaruh Mekanisme Corporate


Governance, Corporate Social Responsibility, Ukuran Perusahaan dan
Leverage Terhadap Penghindaran Pajak (Studi Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2015- 2017). Kompartemen: Jurnal Ilmiah Akuntansi, 18(1).

47
Aulia, I., & Mahpudin, E. (2020). Pengaruh profitabilitas, leverage, dan ukuran
perusahaan terhadap tax avoidance. AKUNTABEL, 17(2), 289-300.

Dewi, N. L. P. P., & Noviari, N. (2016). Pengaruh ukuran perusahaan, leverage,


profitabilitas dan corporate social responsibility terhadap
penghindaran pajak (tax avoidance). Sumber, 1(166), 20.

Permata, A. D., Nurlaela, S., & Wahyuningsih, E. M. (2018). Pengaruh Size, Age,
Profitability, Leverage dan Sales Growth Terhadap Tax Avoidance
Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia di BEI. Seminar
Nasional dan The 5th Call For Syariah Paper (SANCALL) 2018.

Putri, K. E., Sochib, S., & Yahdi, M. (2019, July). Pengaruh Intensitas Aset Tetap,
Leverage, Return On Asset, dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Penghindaran Pajak Pada Perusahaan Dagang Besar Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. In Proceedings Progress Conference (Vol. 2,
No. 1, pp. 133-145).

Putriningsih, D., Suyono, E., & Herwiyanti, E. (2018). Profitabilitas, Leverage,


Komposisi Dewan Komisaris, Komite Audit, dan Kompensasi Rugi
Fiskal terhadap Penghindaran Pajak pada Perusahaan
Perbankan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 20(2), 77-92.

Sari, N., Luthan, E., & Syafriyeni, N. (2020). Pengaruh Profitabilitas, Leverage,
Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional, dan Ukuran
Perusahaan terhadap Penghindaran Pajak pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2014-
2018. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(2), 376-387.

Tiala, Fabia, Ratnawati Ratnawati, and M. Taufiq Noor Rokhman. "PENGARUH


KOMITE AUDIT, RETURN ON ASSETS (ROA), DAN
LEVERAGE TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK." Jurnal
Bisnis Terapan 3.01 (2019): 9-20.

48
Wati, E. M. L., & Astuti, S. (2020). Pengaruh Profitabilitas, Good Corporate
Governance dan Intensitas Modal Terhadap Penghindaran Pajak pada
Perusahaan Pertambangan Sektor Batu Bara di Bursa Efek Indonesia
Periode 2016-2018. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan
Akuntansi (JIMMBA), 2(4), 641-654.

49
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Kenny Setiawan


NIM 2017103598
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 22 Desember 1999
Alamat : Jalan Alamanda Indah XIX Blok PD 11 RW 17
RW 16, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan
Satria, Harapan Indah, Bekasi Utara
No. Telepon 081380721895
E-mail : kennys221299@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN

No Pendidikan Tahun
1 Kalbis Institute, Jakarta 2017 – Saat ini
2 SMK Strada Budi Luhur, Bekasi 2015 - 2017
3 SMP Santo Yoseph, Jakarta 2012 - 2014
4 SD Mogallana, Bekasi 2005 - 2011

RIWAYAT PEKERJAAN

No Pekerjaan Tahun
1 Customer Services di PT Bank Central September 2019 - Sekarang
Asia Tbk, Jakarta
2 Intership di PT Hasana Damai Putra, Mei – Juli 2016
Bekasi

50
LAMPIRAN
Lampiran A. DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN

NO KODE NAMA PERUSAHAAN

1 ADES Akasha Wira International Tbk. [S]


2 AGII Aneka Gas Industri Tbk. [S]
3 AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk. [S]
4 ALDO Alkindo Naratama Tbk [S]
5 ARNA Arwana Citramulia Tbk. [S]
6 ASII Astra International Tbk. [S]
7 AUTO Astra Otoparts Tbk. [S]
8 BATA Sepatu Bata Tbk. [S]
9 BELL Trisula Textile Industries Tbk. [S]
10 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk.
11 BOLT Garuda Metalindo Tbk. [S]
12 BTON Betonjaya Manunggal Tbk. [S]
13 BUDI Budi Starch & Sweetener Tbk. [S]
14 CAMP Campina Ice Cream Industry Tbk. [S]
15 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. [S]
16 CINT Chitose Internasional Tbk. [S]
17 CLEO Sariguna Primatirta Tbk. [S]
18 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk. [S]
19 DLTA Delta Djakarta Tbk.
20 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk. [S]
21 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk. [S]
22 EKAD Ekadharma International Tbk. [S]
23 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk.
24 GGRM Gudang Garam Tbk.
25 HMSP HM Sampoerna Tbk
26 HOKI Buyung Poetra Sembada Tbk. [S]
27 HRTA Hartadinata Abadi Tbk. [S]
28 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. [S]
29 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk. [S]
30 IMPC Impack Pratama Industri Tbk. [S]
31 INAI Indal Aluminium Industry Tbk. [S]

L1
32 INCI Intanwijaya Internasional Tbk. [S]
33 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. [S]
34 INDS Indospring Tbk. [S]
35 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. [S]
36 ISSP Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk.
37 JECC Jembo Cable Company Tbk. [S]
38 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk. [S]
39 KBLI KMI Wire and Cable Tbk. [S]
40 KBLM Kabelindo Murni Tbk. [S]
41 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk. [S]
42 KINO Kino Indonesia Tbk. [S]
43 KLBF Kalbe Farma Tbk. [S]
44 KMTR Kirana Megatara Tbk. [S]
45 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk. [S]
46 MARK Mark Dynamics Indonesia Tbk. [S]
47 MDKI Emdeki Utama Tbk. [S]
48 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk.
49 MLIA Mulia Industrindo Tbk. [S]
50 MYOR Mayora Indah Tbk. [S]
51 PBID Panca Budi Idaman Tbk. [S]
52 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk. [S]
53 PYFA Pyridam Farma Tbk. [S]
54 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk. [S]
55 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk. [S]
Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk.
56 SCCO
[S]
57 SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. [S] S
58 SKBM Sekar Bumi Tbk. [S]
59 SKLT Sekar Laut Tbk. [S]
60 SMBR Semen Baturaja (Persero) Tbk. [S]
61 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk. [S]
62 SMSM Selamat Sempurna Tbk. [S]
63 SPMA Suparma Tbk. [S]
64 SRSN Indo Acidatama Tbk. [S]
65 STTP Siantar Top Tbk.
66 TALF Tunas Alfin Tbk.
67 TCID Mandom Indonesia Tbk. [S]

L2
68 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk. [S]
69 TRIS Trisula International Tbk. [S]
70 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk. [S]
Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
71 ULTJ
[S]
72 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk. [S]
73 UNVR Unilever Indonesia Tbk. [S]
74 VOKS Voksel Electric Tbk. [S]
75 WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk.
76 WOOD Integra Indocabinet Tbk [S]
77 WSBP Waskita Beton Precast Tbk. [S]
78 WTON Wijaya Karya Beton Tbk. [S]

L3
LAMPIRAN B. DATA PENELITIAN

KODE TAHUN ETR ROA Size DER

2017 0,13727 0,04551 27,45695 0,98632


ADES 2018 0,14245 0,06009 27,50464 0,82870

2019 0,17926 0,10200 27,43546 0,44800

2017 0,13423 0,01524 29,48787 0,88493


AGII 2018 0,13964 0,01720 29,52530 1,11188

2019 0,14129 0,01473 29,57992 1,12785

2017 0,22586 0,00486 28,64092 1,43680


AKPI 2018 0,16750 0,02092 28,75283 1,48851

2019 0,42825 0,01957 28,65231 1,23042

2017 0,27965 0,05822 26,93527 1,17372


ALDO 2018 0,23892 0,08079 26,98881 0,93722

2019 0,22140 0,08477 27,55318 0,73435

2017 0,25780 0,07630 28,10187 0,55561


ARNA 2018 0,26509 0,09571 28,13356 0,50731

2019 0,24618 0,12099 28,21833 0,52886

2017 0,21239 0,07835 33,32018 0,89118


ASII 2018 0,22135 0,07941 33,47373 0,97697

2019 0,22670 0,07564 33,49453 0,88452

L4
2017 0,25236 0,03711 30,32310 0,37208
AUTO 2018 0,24239 0,04285 30,39669 0,41070

2019 0,18800 0,05101 30,40459 0,37468

2017 0,34248 0,06270 27,47518 0,47709


BATA 2018 0,23033 0,07749 27,49961 0,37696

2019 0,35111 0,02716 27,48385 0,32131

2017 0,24212 0,03209 26,86738 0,93443


BELL
2018 0,24129 0,04665 26,96736 0,97912

2019 0,21638 0,03929 27,10489 1,13275

2017 0,31327 0,17683 25,21557 -2,05541


BIMA 2018 0,47634 0,02393 25,31018 -2,21451

2019 0,44335 0,01237 26,23078 2,82299

2017 0,30858 0,07842 27,80396 0,64956


BOLT 2018 0,31687 0,05771 27,90286 0,77820

2019 0,32243 0,04068 27,86681 0,66342

2017 0,04711 0,06197 25,93549 0,18665


BTON 2018 0,16545 0,12796 26,10483 0,18677

2019 0,45861 0,00593 26,16378 0,25146

2017 0,06561 0,01554 28,70925 1,46041


BUDI 2018 0,02650 0,01487 28,85273 1,76643

2019 0,09779 0,02134 28,72956 1,33387


CAMP 2017 0,40098 0,03585 27,82262 0,44548

L5
2018 0,27199 0,06168 27,63529 0,13423

2019 0,23415 0,07258 27,68696 0,13057

2017 0,23569 0,07713 27,96222 0,54216


CEKA 2018 0,22064 0,07926 27,78713 0,19691

2019 0,22807 0,15466 27,96254 0,23140

2017 0,22115 0,06221 26,88990 0,24669


CINT 2018 0,29667 0,02758 26,92049 0,26424

2019 0,26889 0,01385 26,97996 0,33829

2017 0,20448 0,07592 27,21690 1,21807


CLEO 2018 0,21817 0,07586 27,44942 0,31229

2019 0,19823 0,10501 27,85027 0,62488

2017 0,24328 0,10182 30,83062 0,56167


CPIN 2018 0,22267 0,16464 30,95047 0,42565

2019 0,27325 0,12374 31,01042 0,39301

2017 0,22833 0,20865 27,92432 0,17140


DLTA 2018 0,25221 0,22194 28,05204 0,18639

2019 0,22457 0,22287 27,98588 0,17504

2017 0,27492 0,01933 26,45496 0,15179


DPNS 2018 0,22855 0,02911 26,49839 0,16015

2019 0,32822 0,01238 26,48576 0,12775

2017 0,26695 0,09888 28,12626 0,46993


DVLA
2018 0,26403 0,11924 28,15149 0,40205

L6
2019 0,27805 0,12120 28,23532 0,40111

2017 0,27694 0,09563 27,40383 0,20209


EKAD 2018 0,29008 0,08678 27,47234 0,17760

2019 0,29044 0,07994 27,59874 0,13570

2017 0,17423 0,06359 29,86852 1,84945


FASW 2018 0,20183 0,12817 30,02574 1,55696

2019 0,24809 0,09011 30,00611 1,29127

2017 0,25175 0,11617 31,83212 0,58245


GGRM 2018 0,25440 0,11278 31,86654 0,53096

2019 0,24386 0,13835 31,99599 0,54420

2017 0,24842 0,29370 31,39550 0,26465


HMSP 2018 0,24832 0,29051 31,47267 0,31801

2019 0,24487 0,26956 31,56094 0,42666

2017 0,26700 0,08313 27,08104 0,21216


HOKI 2018 0,25922 0,11886 27,35507 0,34746

2019 0,27588 0,12222 27,46694 0,32282

2017 0,25527 0,07776 27,98058 0,42341


HRTA 2018 0,25950 0,08028 28,06087 0,40661

2019 0,25412 0,06490 28,46878 0,90811

2017 0,30096 0,11206 31,08480 0,55575


ICBP 2018 0,27744 0,13556 31,16812 0,51349

2019 0,27364 0,13847 31,28710 0,45136

L7
2017 0,26211 0,14108 26,96359 0,16082
IGAR 2018 0,29433 0,07835 27,06925 0,18074

2019 0,30167 0,09851 27,14910 0,15024

2017 0,22062 0,03979 28,46161 0,78017


IMPC 2018 0,17695 0,04452 28,49399 0,72727

2019 0,29286 0,03724 28,54776 0,77601

2017 0,31122 0,03184 27,82487 3,37598


INAI
2018 0,32677 0,02889 27,96798 3,60927

2019 0,37147 0,02767 27,82403 2,79898

2017 0,25815 0,05449 26,43960 0,13193


INCI 2018 0,28053 0,04261 26,69290 0,22319

2019 0,28395 0,03407 26,72825 0,19206

2017 0,31511 0,05851 32,10767 0,88079


INDF 2018 0,32697 0,05140 32,20096 0,93397

2019 0,31724 0,06136 32,19744 0,77480

2017 0,18653 0,04668 28,52081 0,13512


INDS 2018 0,27442 0,04459 28,54022 0,13130

2019 0,15989 0,03580 28,67286 0,10191

2017 0,14753 0,06443 30,99361 0,17540


INTP 2018 0,11022 0,04124 30,95565 0,19667

2019 0,14556 0,06624 30,95273 0,20050


ISSP 2017 0,92408 0,00138 29,46670 1,20679

L8
2018 0,36469 0,00751 29,50191 1,22749

2019 0,25346 0,02890 29,49114 1,07331

2017 0,27321 0,04323 28,28750 2,52233


JECC 2018 0,28883 0,04248 28,36417 2,41674

2019 0,29290 0,05428 28,26694 1,49792

2017 0,32619 0,05253 30,67977 1,15289


JPFA 2018 0,31547 0,09780 30,76817 1,25536

2019 0,27109 0,07480 30,85727 1,19992

2017 0,16015 0,11911 28,73421 0,68673


KBLI 2018 0,22259 0,07262 28,80808 0,59766

2019 0,19755 0,11105 28,89979 0,49277

2017 0,27738 0,03562 27,84225 0,56072


KBLM 2018 0,24421 0,03133 27,89212 0,58053

2019 0,24923 0,03009 27,88134 0,51390

2017 0,25084 0,05192 27,91491 1,73570


KDSI 2018 0,24691 0,05517 27,96134 1,50628

2019 0,28534 0,05112 27,85708 1,06123

2017 0,32072 0,03388 28,80585 0,57534


KINO 2018 0,32971 0,04179 28,90978 0,64258

2019 0,13768 0,10980 29,17768 0,73733

2017 0,23984 0,14764 30,44140 0,19593


KLBF
2018 0,24015 0,13762 30,52948 0,18645

L9
2019 0,24471 0,12522 30,63990 0,21305

2017 0,27736 0,11898 28,89990 1,24510


KMTR 2018 0,73581 0,00045 28,89747 1,43393

2019 0,83875 0,00359 29,03830 1,24056

2017 0,01540 0,71602 26,31469 0,15836


LPIN 2018 0,07946 0,10861 26,43236 0,10245

2019 0,02530 0,09208 26,50683 0,07127

2017 0,27794 0,20676 26,15085 0,36415


MARK 2018 0,26769 0,25750 26,48557 0,33795

2019 0,26441 0,19944 26,81289 0,47565

2017 0,13184 0,05430 27,48882 0,13770


MDKI 2018 0,15593 0,03696 27,54117 0,09936

2019 0,18079 0,03557 27,55176 0,10714

2017 0,25229 0,52670 28,55133 1,35709


MLBI 2018 0,28217 0,42388 28,69210 1,47487

2019 0,26057 0,41632 28,69468 1,52786

2017 0,91162 0,00916 29,27712 1,95656


MLIA 2018 0,38881 0,03592 29,29186 1,34844

2019 0,34792 0,02202 29,38163 1,27326

2017 0,26326 0,10934 30,33345 1,02817


MYOR 2018 0,27071 0,10007 30,49845 1,05931

2019 0,24896 0,10712 30,57745 0,92303

L10
2017 0,25155 0,12660 28,23188 0,38167
PBID 2018 0,22958 0,12964 28,46207 0,48674

2019 0,36371 0,09561 28,48071 0,40204

2017 0,22953 0,02336 27,30285 1,57519


PICO 2018 0,25647 0,01844 27,47195 1,84727

2019 0,13817 0,00664 27,75113 2,73829

2017 0,31188 0,04467 25,79571 0,46583


PYFA
2018 0,30153 0,04516 25,95468 0,57287

2019 0,30656 0,04897 25,97442 0,52964

2017 0,41660 0,01205 27,94907 2,19441


RICY 2018 0,44358 0,01200 28,06255 2,46048

2019 0,45905 0,01063 28,11336 2,54255

2017 0,17549 0,02969 29,14825 0,61681


ROTI 2018 0,22605 0,02894 29,11122 0,50633

2019 0,28346 0,05052 29,17476 0,51396

2017 0,24111 0,06719 29,02087 0,47137


SCCO 2018 0,25535 0,06098 29,05778 0,43097

2019 0,25763 0,06899 29,11277 0,40103

2017 0,23387 0,16902 28,78102 0,09059


SIDO 2018 0,23952 0,19890 28,83628 0,14987

2019 0,23440 0,22836 28,89427 0,15407


SKBM 2017 0,39387 0,01595 28,11531 0,58617

L11
2018 0,45374 0,00901 28,20277 0,70229

2019 0,95934 0,00053 28,23007 0,75743

2017 0,17504 0,03610 27,17891 1,06875


SKLT 2018 0,26243 0,04276 27,33972 1,20287

2019 0,25298 0,05683 27,39637 1,07908

2017 0,32485 0,02898 29,25245 0,48273


SMBR 2018 0,00870 0,01374 29,34267 0,59430

2019 0,00307 0,00540 29,34864 0,59989

2017 0,17854 0,04173 31,52210 0,60858


SMGR 2018 0,17622 0,06032 31,56590 0,56267

2019 0,30776 0,02971 32,01063 1,29574

2017 0,23881 0,22731 28,52439 0,33649


SMSM 2018 0,24363 0,22617 28,66107 0,30272

2019 0,24140 0,20556 28,76467 0,27215

2017 0,02059 0,04241 28,40835 0,83614


SPMA 2018 0,09225 0,03602 28,45644 0,80763

2019 0,12342 0,05523 28,49481 0,72201

2017 0,18365 0,02711 27,20442 0,57092


SRSN 2018 0,22232 0,05640 27,25528 0,43741

2019 0,22676 0,05496 27,38159 0,51428

2017 0,23119 0,09222 28,48221 0,69157


STTP
2018 0,18284 0,09695 28,59846 0,59816

L12
2019 0,19629 0,16748 28,68935 0,34151

2017 0,30563 0,02330 27,54899 0,20241


TALF 2018 0,26351 0,04466 27,61550 0,21799

2019 0,33652 0,02066 27,91551 0,31815

2017 0,30302 0,07584 28,49045 0,27093


TCID 2018 0,25647 0,07077 28,52512 0,23964

2019 0,24380 0,05689 28,56758 0,26350

2017 0,29415 0,09869 28,67006 0,66874


TOTO 2018 0,24556 0,11967 28,69474 0,50151

2019 0,34108 0,04818 28,70208 0,51667

2017 0,57620 0,02605 27,02399 0,52981


TRIS 2018 0,52852 0,03107 27,17376 0,77701

2019 0,32097 0,02025 27,76839 0,73664

2017 0,23876 0,07496 29,63721 0,46298


TSPC 2018 0,25040 0,06866 29,69408 0,44859

2019 0,22971 0,07108 29,75601 0,44582

2017 0,31771 0,13721 29,27717 0,23242


ULTJ 2018 0,26199 0,12628 29,34588 0,16354

2019 0,24573 0,15675 29,51937 0,16857

2017 0,40643 0,00249 26,77861 0,73851


UNIT 2018 0,43910 0,00121 26,76281 0,70646

2019 0,29649 0,00162 26,75811 0,69306

L13
2017 0,24547 0,37049 30,57052 2,65455
UNVR 2018 0,25509 0,46660 30,60261 1,57622

2019 0,24527 0,35802 30,65871 2,90949

2017 0,26882 0,07876 28,37779 1,59195


VOKS 2018 0,27484 0,04244 28,54145 1,69380

2019 0,22708 0,06878 28,73890 1,72881

2017 0,20852 0,03312 27,83454 0,25317


WIIM
2018 0,23751 0,04073 27,85861 0,24903

2019 0,35657 0,02103 27,89302 0,25780

2017 0,30310 0,04461 28,97727 1,00928


WOOD 2018 0,27193 0,05274 29,15457 0,87283

2019 0,28203 0,03954 29,33856 1,04001

2017 0,16904 0,06705 30,33369 1,03912


WSBP 2018 0,15616 0,07249 30,35379 0,93121

2019 0,12612 0,04992 30,41289 0,98525

2017 0,22561 0,04817 29,58660 1,57210


WTON 2018 0,21991 0,05479 29,81502 1,83147

2019 0,17090 0,04940 29,96684 1,94657

L14
LAMPIRAN C. HASIL PENGELOLAN STATISTIK
UJI HETERO

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 3.705557 Prob. F(9,224) 0.0002


Obs*R-squared 30.32408 Prob. Chi-Square(9) 0.0004
Scaled explained SS 188.4608 Prob. Chi-Square(9) 0.0000

Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 06/25/21 Time: 23:09
Sample: 1 234
Included observations: 234

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -1.644902 0.910514 -1.806563 0.0722


ROA^2 0.680511 0.198173 3.433924 0.0007
ROA*SIZE 0.051806 0.031180 1.661516 0.0980
ROA*DER -0.130668 0.060780 -2.149844 0.0326
ROA -1.786837 0.900983 -1.983207 0.0486
SIZE^2 -0.002344 0.001093 -2.144733 0.0331
SIZE*DER 0.012956 0.004240 3.055951 0.0025
SIZE 0.125417 0.063029 1.989841 0.0478
DER^2 -0.004838 0.003730 -1.296799 0.1960
DER -0.343603 0.112347 -3.058412 0.0025

R-squared 0.129590 Mean dependent var 0.014523


Adjusted R-squared 0.094618 S.D. dependent var 0.052205
S.E. of regression 0.049674 Akaike info criterion -3.124888
Sum squared resid 0.552714 Schwarz criterion -2.977225
Log likelihood 375.6120 Hannan-Quinn criter. -3.065351
F-statistic 3.705557 Durbin-Watson stat 1.793021
Prob(F-statistic) 0.000236

UJI AUTOKOL

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 13.25246 Prob. F(2,228) 0.0000


Obs*R-squared 24.36948 Prob. Chi-Square(2) 0.0000

Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares Date:
06/25/21 Time: 23:09 Sample:
1 234
Included observations: 234
Presample missing value lagged residuals set to zero.

L15
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.043465 0.141258 -0.307695 0.7586


ROA -0.060009 0.086334 -0.695080 0.4877
SIZE 0.001817 0.005013 0.362540 0.7173
DER -0.004811 0.011071 -0.434513 0.6643
RESID(-1) 0.341553 0.066759 5.116239 0.0000
RESID(-2) -0.063250 0.066414 -0.952362 0.3419

R-squared 0.104143 Mean dependent var 2.60E-17


Adjusted R-squared 0.084497 S.D. dependent var 0.120770
S.E. of regression 0.115555 Akaike info criterion -1.452827
Sum squared resid 3.044495 Schwarz criterion -1.364229
Log likelihood 175.9808 Hannan-Quinn criter. -1.417104
F-statistic 5.300986 Durbin-Watson stat 1.982729
Prob(F-statistic) 0.000125

UJI CHOW

Redundant Fixed Effects Tests


Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 3.611498 (77,153) 0.0000


Cross-section Chi-square 242.393140 77 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:


Dependent Variable: ETR
Method: Panel Least Squares
Date: 06/25/21 Time: 23:11
Sample: 2017 2019
Periods included: 3
Cross-sections included: 78
Total panel (balanced) observations: 234

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.438279 0.148086 2.959629 0.0034


ROA -0.242683 0.089517 -2.711032 0.0072
SIZE -0.005934 0.005249 -1.130596 0.2594
DER 0.022491 0.011577 1.942757 0.0533

R-squared 0.056267 Mean dependent var 0.264925


Adjusted R-squared 0.043957 S.D. dependent var 0.124318
S.E. of regression 0.121555 Akaike info criterion -1.359946
Sum squared resid 3.398416 Schwarz criterion -1.300881
Log likelihood 163.1137 Hannan-Quinn criter. -1.336131
F-statistic 4.570992 Durbin-Watson stat 0.744737
Prob(F-statistic) 0.003940

L16
HASIL UJI CHOW

Dependent Variable: ETR


Method: Panel Least Squares
Date: 06/25/21 Time: 23:11
Sample: 2017 2019
Periods included: 3
Cross-sections included: 78
Total panel (balanced) observations: 234

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.713421 1.615155 1.060840 0.2904


ROA -0.369178 0.153326 -2.407804 0.0172
SIZE -0.049973 0.056699 -0.881373 0.3795
DER 0.016481 0.021808 0.755741 0.4510

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.665052 Mean dependent var 0.264925


Adjusted R-squared 0.489916 S.D. dependent var 0.124318
S.E. of regression 0.088788 Akaike info criterion -1.737695
Sum squared resid 1.206160 Schwarz criterion -0.541622
Log likelihood 284.3103 Hannan-Quinn criter. -1.255439
F-statistic 3.797342 Durbin-Watson stat 2.049773
Prob(F-statistic) 0.000000

L17

Anda mungkin juga menyukai