JUSMAN
105730420813
JUSMAN
105730420813
i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
berharap”
(John C. Maxwell)
penyemangat hidupku.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang menggenggam jantung ini dan
dan kekuatan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan
skripsi ini merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi (SE)
bimbingan dari berbagai pihak berupa dukungan moril, materil, spiritual, maupun
vii administrasi. Oleh karena itu, peneliti ingin menyampaikan terima kasih yang
2. Bapak Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Jurusan
vi
3. Ibu Naidah, SE., M.Si. selaku Pembimbing I dan Bapak Abd. Salam HB,
skripsi ini.
5. PT. SEMEN TONASA dan seluruh responden pada penelitian ini yang
6. Terima Kasih yang tak terhingga pada Orang Tuaku yang telah berkorban
7. Terima Kasih buat Bapak Dr. Ir. H. Zainal Abidin Sahabuddin, MM.
Selaku Direktur Utama Pada Perusahaan PT. Kartika Hardianti Zainal (Air
Mineral ZAS) beserta Ibu Hj. Ramdhyana Nuzul Qadrina, SH. Yang telah
saya.
ini masih jauh dari sempurna baik isi maupun bahasanya walaupun telah
Allah SWT. Akhir kata saya ucapkan: Tiada gading yang tak retak, jika ada
kekurangan dalam penulisan skripsi ini, saya sebagai penulis memohon maaf yang
vii
sebesar-besarnya. Kritik dan saran yang membangun akan lebih menyempurnakan
skripsi ini. Semua berakhir dalam harapan semoga skripsi ini bermanfaat bagi
Jusman
viii
ABSTRAK
Jusman
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Anggaran ............................................................................................ 6
x
2. Unsur-unsur Biaya Produksi ........................................................... 17
C. Pengendalian ...................................................................................... 18
1. Pengertian Pengendalian.................................................................. 18
F. Hipotesisis ............................................................................................ 32
E. Metode Analisis.................................................................................... 35
Fleksibel........................................................................................... 68
xi
B. Pembahasan .......................................................................................... 86
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 87
B. Saran..................................................................................................... 88
LAMPIRAN
RIWAYAT PENULIS
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.7 Komposisi Karyawan PT. Semen Tonasa Tahun 2015 ................... 65
Tabel 4.10 Biaya Variabel Perton dan Biaya Tetap dalam Produksi
Semen ........................................................................................... 72
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terjadi pada lingkungan dunia usaha yang paradoks dan penuh dengan
ketidakpastian.
penentuan harga pokok (cost) dari “sesuatu produk” yang diproduksi (atau
dijual dipasar) baik untuk memenuhi pesanan dari pemesan maupun untuk
1
2
suatu hagra pokok yang kalau dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan
atau produk yang dipesan menghasilkan harga pokok produk perunit. Dalam
artian luas Harga pokok dapat berarti sebagai bagian dari harga perolehan
suatu aktiva yang ditunda pembebanannya dimasa yang akan datang (Halim,
2007: 4).
biaya pada perusahaan memiliki andil dan peranan yang signifikan. Peranan
ini tercermin dari perencanaan dan pengelolahan anggaran, yang mana hal ini
anggaran yang jumlah rupiahnya untuk suatu masa didasarkan atas tingkat
biaya dan beban dengan volume actual yang dialami serta membandingkan
divisi perusahaan
penelitian ini ditentukan pada PT. Semen Tonasa, yakni suatu perusahaan
yang bergerak di bidang industri semen merek Semen Tonasa yang berlokasi
di Kabupaten Pangkep.
selama ini ada belum dapat dijadikan sebagai alat pengendalian yang Efektif.
itu, penulis memilih judul skripsi ini sebagai berikut: “Analisis Penggunaan
B. Rumusan Masalah
Tonasa Pangkep?”.
C. Tujuan Penelitian
Pangkep”.
D. Manfaat Penelitian
fleksibel
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anggaran
1. Pengertian Anggaran
financial”.
6
7
akan dating.
2. Manfaat Anggaran
secara terpadu.
lebih pasti, karena dapat mendasarkan diri kepada anggaran yang telah
ada /disusun.
kegiatan dari rencana yang telah disusun serta penyebab apa saja yang
3. Anggaran Fleksibel
lebih dulu.
Dari definisi di atas, anggaran ini sulit untuk dijadikan alat bantu
maka anggaran statis akan berfungsi dengan baik. Jika realisasi produksi
pendekatan ini sesuai untuk tujuan perencanaan, namun tidak sesuai untuk
fleksibel.
divisi perusahaan.
Rumus :
BAF = (Vs x X) BT
Keterangan:
X = Unit (volume)
BT = Biaya tetap
fleksibel yaitu :
B. Biaya Produksi
Biaya ini terdiri atas; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
Sedangkan biaya non produksi adalah biaya yang berkaitan selain fungsi
administrasi umum.
mana produk itu dijual. Sebelum laku dijual, biaya produksi diperlakukan
sebagai persedian. Biaya ini terdiri atas: biaya bahan baku, biaya tenaga
“Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang
terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik. Biaya poroduksi ini disebut juga dengan biaya produk
”Biaya produksi dibagi ke dalam tiga kategori besar, yaitu: bahan langsung
(direct material), tenaga kerja langsung (direct labor), dan biaya overhead
1. Direct material adalah bahan baku yang dapat ditelusuri ke barang atau
2. Direct labor adalah biaya tenaga yang dapat ditelusuri ke barang atau
3. Overhead adalah semua biaya produksi selain bahan baku langsung dan
sebagai dasar penilaian persediaan dan penentuan rugi laba periodik, biaya
Hal ini penting agar pengumpulan data biaya dan alokasinya yang
17
Tanpa bahan baku, jelas tidak akan ada barang jadi. Bahan baku bisa
sama sekali masih mentah dari alam atau sudah diproses sebelumnya
Biaya bahan sebenarnya terdiri atas bahan baku itu sendiri dan ada
barang jadi. Keterlibatan tenaga kerja ini secara langsung terlihat atas
berkaitan dengan proses produksi, diluar biaya bahan dan tenaga kerja
kelompok biaya ini meliputi antara lain bahan penolong, tenaga kerja
mesin dan biaya pemeliharaan gedung serta bahan bakar mesin. Biaya
overhead pabrik dan biaya tenaga kerja langsung disebut juga sebagai
C. Pengendalian
1. Pengertian Pengendalian
tujuan organisasi. Salah satu alat untuk mencapai hal tersebut adalah
dengan rencana.”
baku yang demikian demikian termasuk dalam bahan baku penolong atau
dipesan.
20
2. Menghilangkan resiko dari barang atau bahan yang dipesan tidak dalam
tenaga kerja, tenaga kerja ini meliputi tenaga kerja langsung dan tenaga
kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang
mengubah bahan baku menjadi barang jadi, sedangkan tenaga kerja tidak
dalam produksi.
21
biaya untuk ini meliputi gaji para karyawan yang dapat dibebankan kepada
produk tertentu”.
mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau untuk mengolah produk
atau mengorbankan biaya tenaga kerja sebagai balas jasa atas apa yang telah
Dalam hal ini dapat dipakai standar kerja yang realistis untuk
c. Penimpangan waktu.
Laporan semcam itu hanya berisi jam kerja sajadan atau jumlah
sebagai berikut:
b. Biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan diatur secara lebih efesien
sebagai berikut :
baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung serta biaya tidak langsung
sebagai biaya bahan baku langsung atau biaya tenaga kerja langsung”.
semua biaya yang terjadi di pabrik selain bahan baku langsung dan upah
bahwa biaya overhead pabrik adalah seluruh biaya tidak langsung yang
terkait dalam proses produksi yang tidak mudah diidentifikasi dari produk
jadi. Dengan kata lain biaya overhead pabrik sebagai seluruh biaya
produksi yang tidak dapat dilacak atau tidak perlu dilacak ke unit produksi
secara individual
departementaliasi.
bertanggung jawab.
D. Penelitian Terdahulu
anggaran statis.
sebagai alat perencanaan dan pengendalian biaya produksi pada PT. Indah
biaya FOH initerdapat perlakuan biaya semi variabel yang ditekankan pada
volume produksi, sehingga biaya variabel yang terdapat dalam biaya semi
disusun, terlebih dahulu harus menentukan tarifbiaya produksi per unit pada
kapasitas yang dianggarkan. Jika tarif biaya produksi diketahui dari adanya
pemisahan biaya FOH semi variabel, maka untuk melanjutkan dapat disusun
penelitian ini adalah adanya peningkatan produksi pada tiap tahunnya. Hal ini
metode kuadrat kecil untuk memisahkan biaya semi variable menjadi biaya
tetap dan biaya variable, dan varians analisis untuk mengukur selisih yang
(studi kasus pada PT. Bangun Wenang Beverages Company). Metode analisa
menunjukkan bahwa untuk pemakaian bahan baku, selisih harga yang tidak
menguntungkan terjadi pada bulan Januari dan Oktober, dan untuk bulan
selama tiga tahun berturut-turut pada PT. Roda Mas di Samarinda, walaupun
produksi sejalan dengan makin menipisnya persediaan kayu pada hutan alam
dan makin sulitnya menjangkau lokasi persediaan kayu yang semakin jauh
berada di pedalaman.
manajemen sudah cukup efektif. Hal ini terlihat dari bagaimana proses
atau aktivitas dari visi, misi, dan tujuan yang terdapat dalam dokumen
Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Biaya Pada CV. Widia Mas Di
pengendalian dengan baik, hal ini dapat dilihat pada proses penyusunan
diteliti. Simpulan yang ditunjukkan dari hasil penelitian ini bahwa PT. Nilam
E. Kerangka Pikir
sebagai alat bantu biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya
Anggaran Fleksibel
Hasil Penelitian
32
F. Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
PT. Semen Tonasa berlokasi di Desa Biring Ere Kec. Bungoro Kabupaten
dua bulan, tercatat dari bulan maret sampai bulan april 2017.
33
34
bersumber dari :
1. Data primer yaitu data yang diperoleh melalui hasil penelitian lapangan
yang terdiri dari observasi dan wawancara serta data lainnya yang
kerja danbiaya overhead pabrik yang diperoleh pada bagian produksi PT.
D. Defenisi Operasional
1. Anggaran Fleksibel
interval kapasitas tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran
35
2. Biaya Produksi
produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya over head pabrik yang jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan
E. Metode Analisis
Rumus :
BAF = (Vs x X) BT
Ketereangan:
X = Unit (volume)
BT = Biaya tetap
baku, varians tenaga kerja dan varians biaya overhead pabrik yang
dengan biaya bahan baku menurut standar. Ada dua macam selisih biaya
Sunarto (2004:66) :
Keterangan :
KS = Kuantitas sesungguhnya
Keterangan :
2. Selisih biaya tenaga kerja merupakan perbedaan antara biaya tenaga kerja
sesungguhnya dengan biaya tenaga kerja menurut standar. Ada dua macam
sebagai berikut :
Keterangan :
TS = Tarif sesungguhnya
JS = Jam sesungguhnya
Keterangan :
3. Selisih biaya overhead pabrik adalah selisih biaya yang disebabkan adanya
metode Empat Selisih. Model analisa empat selisih merupakan perluasan dari
model analisa tiga selisih, dimana selisih efisiensi dipisahkan menjadi selisih
efisiensi variabel dan selisih efisiensi tetap. Sehingga pada analisa empat selisih,
1) Selisih anggaran
2) Selisih kapasitas
Keterangan:
SA = Selisih anggaran
KN = Kapasitas normal
Keterangan :
SK = Selisih kapasitas
KN = Kapasitas normal
Keterangan :
Keterangan :
A. Hasil Penelitian
1. Profil Perusahaan
110.000 ton semen per tahun. Pada tahun 1984 pabrik semen Tonasa unit I
41
42
1971, pabrik semen Tonasa ditetapkan sebagai badan usaha Milik Negara
590.000 ton semen per tahun pada tahun 1991. Pabrik semen tonasa unit II
semen Tonasa Unit III yang berada dilokasi yang sama dengan pabrik
semen Tonasa Unit II pabrik yang berkapasitas 590.000 ton semen per
tahun ini ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Jerman barat. Pabrik
43
selesai pada akhir tahun 1984 dan diresmikan oleh Presdine Soeharto pada
pabrik semen Tonasa tahap IV yang berkapasitas 2.300.000 ton semen per
tahun. Pabrik ini berlokasi dekat Tonasa Unit II dan unit III.
kehidupan yang lebih berarti. Komitmen ini akan terus dilanjutkan untuk
menghasilkan kehidupan yang lebih baik bagi nusa dan bangsa di masa
pabrik Semen Tonasa Unit V dengan kapasitas 2.500.000 ton semen per
Saat ini PT. Semen Tonasa memiliki kapasitas produksi terpasang total
sebesar 3.840.000 ton semen per tahun yang berasal dari pabrik semen
Tonasa Unit II dan III dan IV. Dan Power Plant yang ada saat ini memiliki
kurang lebih 6.000.000 ton semen per tahun dengan power plant sebesar
129 MW.
metrik ton semen per tahun dan Palu yang berkapasitas 175.000 metrik ton
semen per tahun. PT. Semen Tonasa juga memiliki Konsolidasi PT.
dengan keputusan RUPS LB pada tanggal 13 Mei 1997, 500 lembar saham
sehingga pemegang saham PT. Semen Tonasa adalah PT. Semen Gresik
b. Tujuan Perusahaan
45
Januari 1991, No.191 Tanggal 29 Mei 1991, Dan Tanggal 8 Juni 1991.
1. Produksi
2. Pemberian Jasa
3. Perdagangan
4. Usaha Lainnya
Dasar Perseroan.
Tonasa Lines, PT. Topabiring, Selain Itu Juga Terdapat Bidang Usaha
yaitu :
(Jasa).
pengantongan.
c. Status Perusahaan
akte Notaris Soewarno SH, No. 6 tanggal 9 Januari 1976 di Jakarta dan
Mei 1976. Terakhir dengan perubahan Anggaran Dasar oleh Notaris Hadi
konsolidasi dengan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, dan hal tersebut
d. Struktur Organisasi
karyawan apabila terdapat suatu sistem kerja sama yang baik, di mana
dengan jelas.
49
secara jelas dan tegas. Didalam struktur organisasi PT. Semen Tonasa
e. Uraian Tugas
1. Dewan Direksi
(RUPS) dengan lama masa jabatan 5 tahun. Dewan Direksi terdiri atas
• Direktur Utama
Dana Pensiun dari Hari Tua, YKST, PT. PKM, Koperasi, Dharma
• Direktur Produksi
yang ada dan yang akan di gunakan baik dalam unit yang telah
• Departemen Umum
dan kesekretariatan.
direksi.
• Departemen Pemasaran
• Departemen Logistik
• Departemen Operasi I
• Departemen Operasi II
lingkungan hidup.
• Departemen Litbang
manajemen perusahaan.
mesin dan peralatan unit pemecah batu kapur tanah liat dan pasir
• Departemen Teknik
3. Kepala Biro
Tugas kepala biro ini adalah membantu kepala departemen atau kepala
masing bidang.
55
4. Kepala Seksi
f. Proses Produksi
bahan baku menjadi bahan setengah jadi yang dapat dimanfaatkan. Barang
b. Gypsum 3%
a. Quary
peledak. Lalu dengan alat-alat berat batu kapur itu dipilih yang
b. Crusher
Tanah liat yang merupakan hasil quary dipecah oleh Hummer Crusher
c. Clay Pit
Tanah liat yang berasal dari clay pit diambil dengan menggunakan alat-
d. Clay Drier
Clay yang terdapat di Storage hall dikeringkan dengan clay drier untuk
silo.
e. Pasir Silika
Selatan. Pasir silica ini sebagian diperoleh dari kandungan clay dari
clay pit.
f. Raw Material
Batu kapur, clay dan pasir silica secara bersama-sama digiling dalam
g. Kiln/Tungku Putar
Raw mill yang berasal dari silo diangkut ke kiln untuk dibakar dengan
h. Finish Mill
57
produksi, yang didalamnya terdiri dari biaya bahan baku yang digunakan,
oleh perusahaan maka kegiatan produksi tidak akan dapat terlaksana sesuai
biaya produksi maka perusahaan akan lebih efektif dan efisien dalam
Tabel 4.1 Produksi Semen Bulan Januari s/d Bulan Desember Tahun 2015
6,067,038
TOTAL
Sumber : Data diolah dari PT. Semen Tonasa Pangkep
PT. Semen Tonasa Pangkep dari bulan Januari s/d bulan Desember tahun
59
2015, menunjukkan bahwa total produksi sebesar 6,067,038 ton atau rata-
biaya produksi semen yang terdiri dari: biaya bahan baku dan penolong,
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang dapat
365,533,275,963
sebagai berikut :
Jumlah Rp 3.579.260.838
Sumber : Data diolah dari PT. Semen Tonasa Pangkep
sebagai berikut:
2.549.561.087
Total Biaya Over head Pabrik
Sumber : Data diolah dari PT. Semen Tonasa Pangkep
sebagai berikut :
Biaya Overhead Pabrik Perton = 2.549.561.087 = 420,23
6.067.038
disajikan data realisasi biaya produksi untuk tahun 2015, sebagai data
berikut ini :
63
Realisasi biaya bahan baku dan bahan penolong dapat dilihat pada
langsung dalam produksi semen pada PT. Semen Tonasa Pangkep selama
berikut:
ini akan disajikan data menurut anggaran dan realisasi biaya tenaga kerja
langsung:
berikut:
Pangkep:
KOMPOSISI KARYAWAN
BULAN DESEMBER 2015
STATUS KARYAWAN
DIREKTORAT
ORGANIK TIK PERC HONORER JUMLAH
Pengurus Perusahaan 18 18
Direktur Utama 125 1 - 1 127
Direktorat Keuangan 113 - - 1 114
Direktorat Produksi 1.190 - - - 1.190
Direktorat Komersial 275 - - - 275
Total 1.721 1 - 2 1.724
Tenaga Outsourcing 878
(sumber: data diolah dari PT. Semen Tonasa)
1. 721 orang, dtimbanh dengan tenaga honorer sejumlah 3 orang dan total
2.450.420.442
Total Biaya Over head Pabrik
sebagai berikut:
Fleksibel
Tonasa.
didasari dengan membuat rincian biaya yang ditetapkan lebih dulu dan
Baku
2 Biaya tenaga kerja 3.579.260.838 3.340.047.836 239.213.002 F
Biaya Overhead
Pabrik
Biaya Bahan Bakar
852.021.288 766.123.784 85.897.504 F
/listrik
Biaya Tenaga kerja tak
228.263.022 220.006.501 8.256.521 F
Langsung
Biaya Listrik 704.753.559 673.636.383 31.117.176 F
Biaya Depresiasi dan
297.728.827 301.879.844 (4.151.017) UF
3 amortisasi
Biaya Pajak dan
7.345.286 27.407.740 (20.062.454) UF
asuransi
Biaya pemelioharaan 354.403.139 357.736.905 (3.333.766) UF
Biaya umum dan Adm. 105.045.966 103.629.285 1.416.681 F
Jumlah biaya Overhead
2.549.561.087 2.450.420.442 99.140.645 F
Pabrik
Total Biaya Produksi
371.662.097.888 292.720.782.801 78.941.315.087 F
(1+2+3)
efektifitas pada penggunaan biaya bahan baku langsung. Hal ini tercermin
78.602.961.440
Rp. 153.731.558.
efektif dan tepat. Hal ini didukung dengan tingkat realisasi yang sesuai
pada tahun 2015 yang terpakai secara realisasi adalah Rp. 78.602.961.440.
dengan adanya kenaikan upah tenaga kerja serta perusahaan sangat efektif
sebesar Rp. 2.549.561.087. Ada dua item biaya over head yang
pemeliharaan.
realistis.
dapat disusun dan ditujukan kearah range aktivitas yang berbeda daripada
berikut :
sebagai berikut :
Tabel 4.10 Biaya Variabel Perton dan Biaya Tetap dalam Produksi Semen
dan biaya tetap dalam produksi semen, maka dicapai total biaya produksi
73
sebagai berikut :
b. Copper slag
SHB = (Hs-HSt) x Ks
SHB = (258.590– 258,590) x 16.797
SHB = Rp. 16.797 (Favorable)
c. Trass
d. Gypsum
e. Amonium Nitrat
f. Detenator
g. Demotin Dynamite
h. Grinding Balls
i. Grinding Aid
j. Fire Bricks
k. Castables
a. Tanah liat
berikut:
c. Copper slag
berikutSKB
: = ( Ks – Kst ) x Hst
SKB = (16.797 – 20.743) x 258.590
= Rp. 5.363.915.573 (Favorable)
77
d. Trass
e. Amonium Nitrat
berikut :
f. Gypsum
g. Detonator
h. Demotin Dynamite
sebagai berikut :
SKB = ( Ks – Kst ) x Hst
i. Grinding Balls
berikut :
j. Fire Bricks
berikut :
k. Castables
sebagai berikut :
mengeluaran biaya tenaga kerja yang besar. Pada tahun 2015 dianggarkan
biaya tenaga kerja sebesar Rp. 3.579.260.838 dan realisasi sebesar Rp.
a) Varians Upah
Varians Upah biaya tenaga kerja langsung pada PT. Semen Tonasa
STU = ( Ts – Tst ) x Js
STU = (12.000 – 15.000) x 1724 orang x 2.400 jam
= Rp. 12.412.800.000 (Favorable)
b) Varians Efisiensi
SE = ( Js - Jst ) . Tst
pabrikbiaya
Tarif yaituoverhead
: pabrik = Rp. 2.549.561.087 = 420,23
variabel 6.067.038
menunjukkan total biaya overhead pabrik perton adalah Rp. 824.12 maka
sebagai berikut :
a. Selisih anggaran
berikut:
81
SA = 2.450.420.442 – 4.875.159.233
SA = 2.424.738.791 (Favorable)
b. Selisih Kapasitas
SK = 2.543.798.188 (Favorable)
daya yang sehat dan terkendali, khususnya pada varians biaya overhead
adalah varians biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja yang belum
solusi alternatif.
B. Pembahasan
biaya produksi dimana pada tahun anggaran 2015, PT. Semen Tonasa
Semen Tonasa Pangkep sebagai berikut; realisasi biaya bahan baku langsung
2.450.420.442.
efektifitas pada penggunaan biaya bahan baku langsung. Hal ini tercermin
bahan baku peledak lainnya disamping detenator dan dynamite sebesar Rp.
153.731.558.
kategori efisien khususnya dalam proses produksi semen, hal ini disebabkan
oleh adanya penggunaan bahan baku produksi semen yang efektif dan tepat.
Hal ini didukung dengan tingkat realisasi yang sesuai dengan target produksi
semen. Dari Rp. 365.533.275.963 yang diangrakan pada tahun 2015 yang
ada varians yang unfavorable, hal ini disebabkan adanya pemborosan karena
dalam penggunaan jam tenaga kerja langsung, yang di barengi dengan adanya
kenaikan upah tenaga kerja serta perusahaan sangat efektif dan efisien dalam
239.213.002.
Rp. 2.549.561.087. Ada dua item biaya over head yang bmengalami
Kristianti (2010) yang menemukan hasil analisis dalam penelitian ini adalah
adanya peningkatan produksi pada tiap tahunnya, hal ini menunjukkan bahwa
PENUTUP
A. Kesimpulan
aktivitas produksi pada level normal sebesar 6.067.078 ton tetapi yang
kurang dari cerminan anggaran statis dan penggunaan tenaga kerja yang
pabrik.
2. Untuk hasil analisis varians biaya produksi, biaya bahan baku dalam
87
88
hal yang berbeda muncul dari biaya overhead pabrik yang favorabel,
B. Saran
Adapun saran yang menjadi solusi dari ahasil pembacaan dan analisa
1. Menyarankan kepada pihak perusahaan dalam hal ini PT. Semen Tonasa
klasifikasi biaya, baik yang didasari oleh biaya variabel mapun biaya
tetap.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Dunia Firdaus dan Wasila, 2009, Akuntansi Biaya, edisi kedua, Penerbit :
Salemba Empat, Jakarta
Bustami, Bastian, dan Nurlela, 2010, Akuntansi Biaya, edisi kedua, Penerbit :
Mitra Wacana Media, Jakarta
Multazam, 2012, Analisis Pengendalian Biaya Overhead Pabrik Pada PT. Sinar
Bintang Selatan Di Makassar, skripsi
89
90
Rizki Putri Utami, 2005, Evaluasi Atas Anggaran Fleksibel Sebagai Alat
Pengendalian Biaya Produksi Pada PT. Serba Guna Prima Pare-Kediri.
Jurnal Universitas Muhammadiyah Malang
Tika Sari Sandra Waworuntu, 2013, Evaluasi Penyusunan Anggaran Sebagai Alat
Pengendalian Manajemen BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Jurnal Universitas Sam Ratulangi Manado
Usry, Hummer, 2006, Akuntansi Biaya, penerjemah Krista, edisi 13, buku 1,
Penerbit: Erlangga
2001 tepatnya di SDN 16/24 Bulu Tellue, SMP pada tahun 2007 di SMPN 3 Satap
Anggota Legislatif dan Calon Kepala Daerah sampai ke Pemilihan Calon Presiden
dan Wakil Presidan. Kemudian memutuskan untuk beralih ke job yang lain di
Hingga saat ini penulis masih aktif pada perusahaan PT. Kartika Hardianti
bergerak pada produksi Air Minum Dalam Kemasan (ZAS Mineral Water) di