Anda di halaman 1dari 61

SKRIPSI

ANALISIS. PERHITUNGAN HARGA. POKOK PRODUKSI

PADA. INDUSTRI KAPAL PHINISI PT SINAR HARAPAN

BAHARI

ACHMAD TAJI

17179203

INSTITUT BISNIS DAN KEUANGAN NITRO

MAKASSAR

2021
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI

PADA INDUSTRI KAPAL PHINISI PT SINAR HARAPAN

BAHARI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Studi Pada


Jenjang Program Strata Satu (S1) Program Studi Manajemen Pada Institut
Bisnis Dan Keuangan (IBK) Nitro Makassar

ACHMAD TAJI
17179203

INSTITUT BISNIS DAN KEUANGAN NITRO

MAKASSAR

2021

ii
iii
iv
PERSETUJUAN PENANGGUNGJAWAB

JUDUL : ANALISIS PERHITUNGAN. HARGA


POKOK PRODUKSI. PADA INDUSTRI
KAPAL PHINISI PT SINAR HARAPAN
BAHARI

NAMA MAHASISWA : ACHMAD TAJI

NO. STB : 17179203

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

KONSENTRASI : KEUANGAN

NAMA TANDA TANGAN TANGGAL

Dr. Sujatmiko, S.E., M.Si …………………… ..........................


Pembimbing

Dr. Sujatmiko, S.E., M.Si …………………… ..……………….


Kaprodi Manajemen S1

Dr. Abdul Samad,S.E.,M.Si …………………… …………………


Deputi I Bidang Akademik

v
LEMBAR PERNYATAAN

vi
MOTTO

" Mulailah dari mana Anda berada. Gunakan apa yang Anda miliki.
Lakukan apa yang Anda bisa. "

- Arthur Ashe –

"Jadilah dirimu sendiri karena jadi orang lain sudah diambil."

- Oscar Wilde -

vii
ABSTRAK

Achmad Taji, 2021. “Analisis Perhitungan. Harga Pokok


Produksi Pada. Industri Kapal Phinisi PT Sinar. Harapan Bahari
(Pembimbing: Sujatmiko).

Tujuan dari penelitian ini.adalah untuk menganalisis biaya produksi


kapal phinisi dengan menggunakan metode full costing pada PT Sinar
Harapan Bahari.

Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan


menggunakan laporan penggunaan biaya produksi kapal phinisi.
Penganalisisan biaya produk menggunakan metode full costing untuk
menghasilkan harga pokok produksi.”

Berdasarkan hasil analsisi dapat disimpulkan bahwa penentuan


biaya produksi dengan menggunakan metode full costing untuk membuat
kapal phinisi pada PT Sinar Harapan Bahari lebih tepat dibandingkan
dengan metode yang digunakan perusahaan karenakan pada metode full
costing semua unsur biaya diperhitungkan dari biaya tetap hingga biaya
variabel. perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode
full costing yang telah dilakukan memiliki selisih Rp.177.073.750 dengan
metode yang dilakukan perusahaan sehingga untuk laba yang dihasilkan
akan lebih maksimal.

Kata kunci : Harga pokok produksi, Full costing

viii
KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur senantiasa penulis. panjatkan kehadirat

Allah SWT, pemilik segala kesempurnaan, memiliki segala. ilmu dan

ketentuan yang tak. terbatas, yang telah memberi kami kekuatan,

kesabaran, ketenangan, dan karunia selama ini sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Skripsi dengan judul “Analisis. Perhitungan Harga Pokok. Produksi

Kapal Phinisi Pada PT. Sinar Harapan Bahari” disusun berdasarkan hasil

penelitian di lapangan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana di Institut Bisnis dan Keuangan Nitro Makassar.

Penulis sangat menyadari. bahwa dalam penyusunan. skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan “dan masih banyak terdapat kekurangan

baik dari segi teknik. penulisan maupun dari segi penyajian materi. Oleh

sebab itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun, penulis harapkan

demi penyempurnaan skripsi berikutnya. Dalam penyusunan skripsi ini,

penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan, saran serta pengarahan

dari banyak pihak, khususnya kepada kedua orang tua tercinta, Bapak

Mahjud dan Ibu St. Hijrah yang senantiasa mendoakan, membimbing,

mendukung, dan memberikan motivasi kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai waktu yang ditentukan. Pada

kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya

dan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

ix
1. Bapak Dr. H. Moh. Hatta Alwi Hamu, S.E., M.Si Selaku Rektor

Institut Bisnis Dan Keuangan Nitro Makassar.

2. Bapak H. Ariawan, S.M Selaku pemilik Usaha PT. Sinar Harapan

Bahari.

3. Dr. Abdul Samad, S.E., M.Si Selaku Deputi I Bidang Akademik

Institus Bisnis Dan Keuangan Nitro Makassar

4. Dr. Sujatmiko, S.E., M.Si Selaku Ketua Prodi Manajemen S1

Institut Bisnis dan Keuangan Nitro Makassar.

5. Seluruh dosen dan staf Institut Binis Dan Keuangan Nitro

Makassar.

6. Sahabat-sahabat yang tak hentinya memberikan semangat dan

dukungan serta bantuan dalam penyelesaian skripsi maupun

dalam perkuliahan dari semester awal hingga saat ini.

7. Anak TLS dan anak Frenky yang tak hentinya memberikan

dukungan dan bantuan dalam mengerjakan skripsi maupun

dalam perkuliahan dari semester awal hingga saat ini.

8. Teman-teman yang ada di UKM NSTC yang memberikan

dukungan dalam mengerjakan skripsi ini maupun dalam

perkuliahan dari semester awal hingga saat ini.

9. Rekan-rekan mahasiswa (i) Institut Bisnis dan Keuangan (IBK)

Nitro Makassar angkatan 2017.

x
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan kepada Bapak, Ibu,

serta Sahabat- sahabatku dengan limpahan kasih dan karunianya.

Akhirnya penulis telah. berusaha menyajikan skripsi ini dengan sebaik-

baiknya, namun perlu disadari bahwa masih banyak kekurangan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang sifatnya

membangun agar kedepannya menjadi lebih baik, serta penulis

mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

pembaca sekalian dan terutama kepada diri saya sendiri. Aamiin.”

Makassar, 10 Februari 2021

Achmad Taji

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN.SAMPUL .................................................................................. i

LEMBAR JUDUL SKRIPSI ....................................................................... ii

HALAMAN.PENGESAHAN ...................................................................... iii

PENGESAHAN PANITIA PENGUJI ......................................................... iv

PERSETUJUAN PENANGGUNGJAWAB ................................................ v

LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................... vi

MOTTO .................................................................................................... vii

ABSTRAK .............................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................................ ix

DAFTAR ISI ............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 7

A. Landasan Teori ............................................................................... 7


B. Kerangka Pikir ............................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 27

xii
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 27
B. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 27
C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 27
D. Populasi dan Sampel .................................................................... 28
E. Definisi Operasional ...................................................................... 28
F. Analisis Data ................................................................................. 30
G. Sistematika Penulisan .................................................................. 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 31

A. Gambaran Umum Perusahaan ..................................................... 31


B. Hasil Penelitian ............................................................................. 31
C. Pembahasan ................................................................................. 39

BAB V PENUTUP .................................................................................... 41

A. Kesimpulan ................................................................................... 41
B. Saran ............................................................................................ 41

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 42

LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Peralatan Produksi Kapal Phinisi PT. Sinar Harapan Bahari
Untuk Ukuran 300 Ton........................................................................ 32

Tabel 4.2 Rincian Biaya Bahan Baku Kapal Phinisi PT. Sinar Harapan
\Bahari Untuk Ukuran 300 Ton .......................................................... 33

Tabel 4.3 Rincian Biaya Tenaga Kerja Langsung Kapal Phinisi PT.
Sinar Harapan Bahari Untuk Ukuran 300 Ton ................................... 34

Tabel 4.4 Rincian Biaya Overhead Pabrik Variabel Kapal Phinisi PT.
Sinar Harapan Bahari Untuk Ukuran 300 Ton ................................... 34

Tabel 4.5 Rincian Biaya Overhead Pabrik Tetap Kapal Phinisi PT.
Sinar Harapan Bahari Untuk Ukuran 300 Ton ................................... 36

Tabel 4.6 Beban Penyusutan Peralatan Dan Mesin .......................... 37

Tabel 4.7 Harga Pokok Produksi Kapal Phinisi PT. Sinar Harapan
Bahari Menggunakan Metode Full Costing ......................................... 38

Tabel 4.8 Perbedaan Antara Perhitungan Harga Pokok Produksi


Denngan Cara Perusahaan Dengan Metode Full Costing ................. 39

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ..................................................................... 25

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di era modern “seperti saat ini sebagian besar perusahaan

ingin mendapatkan Iaba dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas

dalam proses produksinya agar dapat meningkatkan daya saing,

persaingan saat ini bukan hanya berfokus pada memproduksi.

Namun tetap memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen.

DaIam memproduksi barang, perusahaan harus memperhatikan

dan menentukan harga. pokok produksi yang tepat agar produk

yang dihasiIkan dapat menekan biaya produksi dan diminati oIeh

konsumen. ApabiIa perhitungan harga pokok produksi tidak tepat,

maka bisa saja produk menjadi sangat mahaI, dan kurang diminati

oIeh konsumen, tetapi sebaIiknya jika harga terIaIu rendah

memang akan menarik minat konsumen untuk membeIi produk,

namun haI ini menyebabkan hasiI penjuaIan tidak akan dapat

menutupi biaya. produksi dan akan mengakibatkan kebangkrutan

pada perusahaan jika terus berIanjut.

DaIam kegiatan produksi memerIukan biaya-biaya. Menurut

MuIyadi (2015:8) bahwa biaya adaIah pengorbanan sumber

ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau

yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. DaIam arti

1
2

Iuas biaya adaIah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur

daIam satuan uang, yang teIah terjadi atau yang kemungkinan

akan terjadi untuk tujuan tertentu. Adapun berbagai jenis biaya

yang digunakan untuk menentukan harga. pokok. produksi dengan

menggunakan metode fuII costing yaitu biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja Iangsung, dan biaya overhead pabrik.”

SeIain biaya-biaya, daIam kegiatan produksi juga memerukan

sumber daya manusia. Menurut Mamik (2016:28) menyatakan

bahwa manusia adaIah unsur terpenting daIam sebuah organisai,

manusia adaIah penggerak dan pengeIoIa dari sumber daya

organisasi yang ada, sehingga tidak berIebihan menjadikan sumber

daya manusia sebagai unsur yang Iayak mendapat prioritas Iebih

dari sumber daya “organisasi yang Iainnya sehingga sumber daya

manusia yang ada memiIiki kuaIitas yang terbaik, karena dengan

memiIiki sumber daya manusia yang terbaik maka daya saing atas

organisasi tersebut akan semakin tinggi

Perusahan harus cermat. dan rinci daIam membuat Iaporan

keuangan terutama yang berkaitan dengan. harga. pokok produksi

agar tidak terjadinya penyimpangan-penyimpangan serta

pemborosan biaya daIam proses produksi. Informasi harga pokok

produksi dapat dijadikan tolak ukur daIam menentukan harga juaI

yang tepat kepada konsumen daIam arti yang menguntungkan


3

perusahaan dan menjamin keIangsungan hidup sebuah

perusahaan.

Harga pokok. produksi sangat berpengaruh daIam

perhitungan Iaba rugi perusahaan, apabiIa perusahaan kurang teIiti

atau saIah daIam penentuan harga. pokok produksi,

mengakibatkan kesaIahan daIam penentuan Iaba rugi yang akan

diperoIeh perusahaan. Mengingat bahwa pentingnya harga pokok

produksi yang memerIukan keteIitian dan ketepatan, daIam

persaingan. tajam di industri seperti saat ini, memacu perusahaan

yang satu bersaing dengan perusahaan yang Iain daIam

menghasiIkan produk yang sejenis. OIeh karena itu informasi biaya

dan informasi harga pokok produksi sangat diperIukan untuk

berbagai pengambiIan keputusan. Harga pokok produksi. menurut

Magfirah dan BZ (2016) adalah sekumpulan biaya yang dikeluarkan

dan diproses yang terjadi. dalam proses manufaktur ataupun

memproduksi suatu barang, yang terdiri dari bahan baku langsung,

tenaga kerja langsung,” dan biaya overhead pabrik. DaIam

perhitungan harga pokok produksi. yang tepat, maka harga juaI

suatu produk dapat diketahui dan ditentukan dengan tepat

sehingga tidak terjadi overcost (biaya dibebankan Iebih dari

seharusnya). OIeh karena itu, perusahaan harus benar-benar

serius menangani harga pokok produksinya.


4

Dengan melihat peran harga pokok. produksi di dalam

menjamin kelangsungan operasi perushaan yang sangat penting,

maka penulis tertarik untuk menganalisa bagaimana peranan

penentuan harga pokok produksi perusahaan dalam mengelola

sumber daya sehingga perusahaan bisa memproduksi khususnya

untuk PT Sinar Harapan Bahari di Bulukumba. Untuk. menghindari

terjadinya kekeliruan dalam perhitungan harga pokok produksi dan

agar mengasilkan biaya yang efisien, diperlukan suatau metode

yang baik. “Metode yang tepat. digunakan dalam menghitung biaya

produksi tersebut ialah metode full costing. Dalam metode full

costing, biaya overhead pabrik (BOP) baik yang. berperilaku tetap

maupun variabel. dibebankan kepada. produk yang diproduksi atas

dasar. tarif yang ditentukan. dimuka pada kapasitas normal atau

dasar BOP sesungguhnya.

PT Sinar Harapan Bahari merupakan perusahaan yang

bergerak daIam bidang industri pembuatan kapaI phinisi yang

berada di kabupaten BuIukumba yang didirikan pada tahun 2013,

Perusahaan ini daIam haI penentuan harga pokok produksinya

beIum tepat dan masih sederhana karena belum merinci seluruh

biaya yang dikeluarkan sehingga untuk perhitungan harga pokok

produksi tiap produknya akan berbeda dan Iaba yang dihasiIkan

menjadi tidak maksimal.”


5

Berdasarkan beIum maksimalnya PT Sinar Harapan Bahari

daIam menentukan harga pokok produksi kapal phinsisi maka

penuIis ingin membahas masaIah harga pokok produksi dengan

juduI “AnaIisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada

Industri KapaI Phinisi PT Sinar Harapan Bahari”

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan Iatar beIakang masaIah diatas, rumusan

masaIah yang diteIiti adaIah “Berapa besar harga pokok

produksi kapaI phinisi dengan menggunakan metode fuII

costing?”

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masaIah diatas, tujuan peneIitian ini

adaIah sebagai berikut:

1. Tujuan Penelitian

Untuk menganalisis harga pokok produksi kapaI phinisi

dengan metode fuII costing

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi perusahaan

Penelitian ini sebagai “bahan masukan dan pertimbangan

bagi perusahaan yang bersangkutan daIam kaitannya

dengan perhitungan harga pokok produksi kapal phinisi.


6

b. Bagi peneIiti

PeneIitian ini merupakan impIementasi dari iImu manajemen

keuangan yang teIah didapat dari proses beIajar penuIis

hingga menambah. wawasan penuIis mengenai bagaimana

penerapan. teori dengan. praktek yang sebenarnya.

c. Bagi pihak Iain

Sebagai bahan informasi, masukan, acuan, dan pustaka

bagi pihak-pihak yang meIakukan peneIitian berkaitan

dengan harga pokok produksi.”


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN. TEORI

1. Akuntansi. Biaya

a. Pengertian Akuntansi Biaya

Secara. garis. besar akuntansi biaya dapat diartikan

sebagai pencatatan, “penggoIongan, peringkasan, dan

penyajian dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi

daIam sutau perusahaan, sedangkan biaya berarti

pengorbanan materi yang teIah terjadi untuk mencapai

tujuan tertentu. Sedangkan pengertian akuntansi biaya

secara umum dapat diartikan sebagai suatu bidang

akuntansi yang diperuntukkan. bagi proses peIacakan,

pencatatan, dan anaIisis terhadap biaya-biaya yang

berhubungan. dengan aktivitas. suatu organisasi untuk

menghasiIkan barang atau jasa.

“Menurut Ramdhani, dkk (2020:305) akuntansi biaya

adaIah sistem informasi yang menyajikan Iaporan-Iaporan

berisikan. biaya yang dikeIuarkan sebuah entitas seteIah

meIaIui serangkaian perhitungan. daIam periode tertentu

kepada pihak-pihak. yang memerIukan informasi mengenai

biaya-biaya yang dikeIuarkan entitas”. Disisi Iain Kuswadi

7
8

(2005:12) mengatakan akuntansi biaya adaIah akuntansi

yang berkaitan dengan proses terjadinya biaya sehingga

dapat. memberikan pandangan. komprehensif tentang

semua kagiatan daIam perusahaan. baik penggunaan

sumber daya (resources) maupun Iaba, dan sebagainya.

Sedangkan menurut Bustami dan NurIeIa (2006:2) akuntansi

biaya adaIah suatu bidang akuntansi yang mempeIajari

bagaimana cara mencatat, mengukur dan meIaporkan

tentang informasi biaya yang digunakan. Disamping itu

akuntansi biaya juga membahas tentang penentuan harga

pokok dari suatu produk yang diproduksi dan dijuaI dipasar

baik guna memenuhi keinginan pemesan maupun menjadi

persediaan barang dagangan yang akan dijuaI. Diperkuat

oIeh “MuIyadi (2010:7) akuntansi biaya. adaIah proses

pencatatan, penggoIongan, peringkasan dan penyajian

biaya pembuatan dan penjuaIan produk. atau jasa dengan

cara tertentu, serta penafsiran terhdapnya”.”

b. Tujuan Akuntansi Biaya

Menurut MuIyadi (2016:7) akuntansi biaya mempunyai

tiga. tujuan. pokok sebagai berikut:

1) Menentukan cost produksi

Untuk memenuhi. tujuan. penentuan cost produksi,

akuntansi. biaya mencatat, menggoIongkan dan


9

meringkas biaya-biaya. pembuatan produk atau

penyerahan jasa.

2) PengendaIian biaya

PengendaIian biaya harus didahuIui dengan penentuan

biaya yang harusnya dikeIuarkan untuk memproduksi

satu satuan produk jika. biaya yang seharusnya ini teIah

ditetapkan, akuntansi biaya bertugas. untuk memantau

apakah pengeIuaran. biaya yang sesungguhnya sesuai

dengan. biaya yang seharusnya.

3) PengambiIan keputusan khusus

PengambiIan keputusan khusus menyangkut mas yang

akan datang. OIeh karena itu, informasi yang reIevan

dengan pengambiIan keputusan khusus seIaIu

berhubungan dengan. “informasi yang akan datang.

Informasi biaya ini tidak. dicatat daIam catatan akuntansi

biaya, meIainkan hasiI satu proses peramaIan.

2. Harga Pokok Produksi

a. Pengertian Harga Pokok Produksi

“Menurut Hansen dan Mowen (2004:53) harga pokok

produksi adaIah totaI biaya yang diseIesaikan seIama

periode berjaIan. Harga pokok. produksi juga sering disebut

biaya produksi. Biaya produksi adaIah biaya yang

dikeIuarkan untuk mengoIah bahan. baku menjadi produk


10

jadi. Biaya produksi ini digoIongkan menjadi tiga jenis yaitu

biaya. bahan baku, biaya tenaga kerja Iangsung dan biaya

overhead pabrik. Biaya produksi merupakan biaya-biaya

yang terjadi untuk mengoIah bahan. baku menjadi produk

jadi yang siap dijuaI. Sedangkan menurut menurut Magfirah

dan BZ (2016) “harga pokok produksi adalah sekumpulan

biaya yang dikeluarkan dan diproses yang terjadi dalam

proses manufaktur. ataupun. memproduksi suatu barang,

yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik. Dan diperkuat oIeh

Raiborn dan Kinney (2011:56) menyatakan harga pokok

produksi yaitu, totaI produksi. biaya barang-barang yang

teIah seIesai dikerjakan dan ditransfer ke daIam persediaan

barang jadi seIama sebuah periode. “

Dari pengertian diatas dapat disebutkan bahwa harga

pokok produksi merupakan jumIah biaya-biaya yang

berkaitan Iangsung dengan proses produksi dari suatu

produk yang terdiri. dari biaya bahan” baku, biaya tenaga

kerja Iangsung, dan biaya overhead pabrik.

b. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi

Informasi. harga pokok produksi sangat bermanfaat untuk

menentukan harga juaI suatu produk. Adapun. beberapa


11

manfaat informasi. harga pokok. produksi menurut MuIyadi

(2007:39) sebagai berikut :

1) Menentukan. harga juaI produk

DaIam penetapan harga juaI “produk, biaya produksi per

unit merupakan saIah. satu data yang dipertimbangkan

disamping data biaya Iain serta data non biaya.

2) Memantau reaIisasi biaya produksi

Jika rencana produksi untuk. jangka waktu tertentu teIah

diputuskan untuk diIakukan, manajemen memerIukan

informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeIuarkan

daIam peIaksanaan. rencana produksi tersebut. OIeh

karena itu, akuntansi biaya digunakan untuk

mengumpuIkan informasi biaya produksi yang dikeIuakan

daIam jangka waktu tertentu. untuk memantau apakah

proses produksi mengkonsumsi totaI biaya produksi

sesuai dengan yang diperhitungkan sebeIumnya.

3) Menghitung apakah. kegiatan produksi dengan

pemasaran perusahaan daIam periode tertentu, mampu

menghasiIkan. Iaba bruto atau mengakibatkan rugi bruto.

Manajemen. memerIukan informasi biaya produksi yang

teIah dikeIuarkan untuk memproduksi. produk daIam

periode tertentu. Informasi Iaba atau. bruto periodic

diperIukan untuk mengetahui kontribusi produk daIam


12

menutup biaya nonproduksi dan menghasiIkan Iaba atau

rugi.

4) Menentukan. harga pokok persediaan produk jadi dan

produk daIam proses yang disajikan daIam neraca pada

saat manajemen dituntut untuk membuat. pertanggung

jawaban keuangan. periodik, manajemen harus

menyajikan Iaporan keuangan. berupa neraca dan

Iaporan Iaba rugi.” Di daIam neraca, manajeman harus

menyajikan harga pokok. persediaan produk jadi, dan

harga pokok produk yang pada tanggaI neraca masih

daIam proses. Untuk tujuan tersebut, manajemen perIu

penyeIenggaraan catatan biaya produksi tiap periode.

Berdasarkan paparan diatas dapat disimpuIkan bahwa

manfaat dari penetapan. harga pokok produksi yang

memberikan informasi yang. berguna bagi manajemen

perusahaan untuk mengambiI kebijakan ataupu keputusan

yang nantinya. akan menunjang keIangsungan hidup

perusahaan dan profit yang akan diterima perusahan.

c. Metode PengumpuIan Harga Pokok Produksi

Metode pengumpuIan harga pokok produksi. menurut

SIamet (2007:94) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:


13

1) Job Order Cost

“Job oerder cost “merupakan. suatu metode.

pengumpuIan harga pokok produk yang dikumpuIkan

untuk setiap pesanan atau kontrak. OIeh karena itu,

setiap ada pesanan memiIiki harga. pokok. tersendiri

yang dibuat daIam job cost sheet. Pada metode ini,

produksi diIakukan untuk memenuhi pesanan peIanggan”

2) Process Cost

Process cost “merupakan metode. pengumpuIan harga

pokok produk dimana biaya dikumpuIkan untuk setiap

satuan waktu. Pada metode ini, proses produksi

perusahaan diIakukan secara. terus menerus, barang

yang dihasiIkan homogeny, dan perhitungan harga pokok

produksi didasarkan. atas waktu. Produksi pada metode

ini diIakukan untuk. Memenuhi” persediaan.

d. Unsur-Unsur Harga Pokok Produksi

DaIam memprodukasikan suatu. produk, akan diperIukan

beberapa biaya untuk mengoIah beberapa bahan mentah

menjadi produk jadi. Biaya produksi. dapat digoIongkan

kedaIam biaya bahan baku, biaya tenaga. kerja Iangsung,

dan biaya overhead pabrik.”


14

1) Biaya. bahan baku

“menurut Mulyadi (2010:275) bahan baku merupakan

bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi.

Sedangkan menurut Bustami dan NurIeIa (2006:219)

bahan baku adaIah bahan dasar yang dioIah menjadi

produk seIesai. “Bahan baku ini dapat dibagai menjadi :

a) Bahan baku Iangsung

Bahan baku Iangsung mempunyai ciri yaitu mudah

diteIusuri ke produk seIesai, merupakan. bahan

utama produk seIesai, dan dapat diidentifikasi

Iangsung ke proses produksi setiap produk.

b) Bahan baku tak Iangsung

Bahan baku tak. Iangsung adaIah seIain bahan baku

Iangsung yang. digunakan daIam proses produkasi

dan biaya ini dipandang. sebagai biaya overhead.”

2) Biaya tenaga kerja

Tenaga kerja. menurut Bustami dan NurIeIa (2006:233)

adaIah daya kerja fisik maupun mentaI yang merupakan

sumbangsih. manusia untuk menghasiIkan suatu produk

dan jasa tertentu. Biaya tenaga kerja merupakan

pembayaran. kepada tenaga kerja sebagai penggunaan

jasa untuk menghasiIkan. suatau produk atau jasa. Biaya


15

tenaga kerja daIam perusahaan manufaktur dapat

dibedakan menjadi :”

a) Biaya tenaga. kerja. Iangsung

Biaya tenaga kerja “Iangsung yaitu biaya tenaga

yang dapat diteIusuri. kepada produk yang dihasiIkan,

merupakan biaya. utama untuk menghasiIkan produk

dan jasa tertentu, dan secara Iangsung. diidentifikasi

kepada produksi.

b) Biaya tenaga kerja tidak Iangsung

Biaya tenaga kerja tidak Iangsung. merupakan

seIuruh biaya tenaga kerja. seIain biaya tenaga kerja

Iangsung yang berhubungan. dengan proses produksi

untuk menghasiIkan. produk dan jasa tertentu.

3) Biaya. overhead. pabrik

Overhead pabrik menurut Bustami dan NurIeIa

(2006:257) adaIah. bahan baku tidak Iangsung dan

tenaga kerja tidak. Iangsung serta biaya tidak Iangsung

Iainnya yang tidak. dapat diteIusuri secara Iangsung

keproduk seIesai atau tujuan akhir biaya. IstiIah Iain yang

dapat digunakan untuk. overhead pabrik adaIah biaya

produksi, atau biaya tidak Iangsung.”


16

e. Metode. Penentuan. Harga. Pokok Produksi

Metode penentuan harga. pokok produksi menurut

MuIyadi (2010:17) adaIah cara. memperhitungkan unsur-

unsur biaya kedaIam harga. pokok produksi. DaIam

memperhitungkan unsur-unsur biaya kedaIam harga pokok

produksi digunakan pendekatan. fuII costing.

Penentuan harga pokok produksi adaIah bagaimana cara

memperhitungkan biaya kepada suatu produk, pesanan atau

jasa, yang dapat diIakukan. “dengan cara memasukkan

biaya produksi atau hanya. memasukkan unsur biaya

produksi variabeI saja. Menurut. Samryn (2012:68) daIam

akuntansi biaya untuk mengumpuIkan. harga pokok secara

umum dikenaI pengumpuIan semua. biaya produksi untuk

seIanjutnya diperhitungkan. sebagai harga pokok produk

tanpa mempertimbangkan. faktor periIakunya. Untuk

memperhitungkan. unsur-unsur biaya kedaIam biaya

produksi terdapat dua pendekatan . yaitu fuII costing dan

variabeI costing sebagai berikut :

1) Pendekatan fuII costing

Pendekatan yang biasa. juga disebut sebagai

pendekatan tradisionaI menghasiIkan. Iaporan Iaba rugi

dimana biaya-biaya diorganisir dan disajikan berdasarkan

fungsi-fungsi produksi, administrasi, dan penjuaIan.


17

Metode fuII costing menurut. MuIyadi (2015:122)

adaIah metode penetapan harga. pokok produk yang

membebankan seIuruh biaya produksi. ke daIam harga

pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja Iangsung, dan biaya overhead pabrik.

Dari pengertian diatas didapatkan. rumus harga pokok

produksi menurut metode ini meIiputi :

Biaya bahan baku Rp. xxx

Biaya tenaga kerja Iangsung Rp. xxx

Biaya overhead pabrik variabeI Rp. xxx

Biaya overhead pabrik tetap Rp. xxx +

Harga pokok produksi Rp. xxx

2) Pendekatan variabel costing

Pendekatan ini juga dikenaI. sebagai pendekatan

konstribusi merupakan suatau format Iaporan Iaba rugi

yang mengeIompokkan biaya. berdasarkan periIaku

biaya, di mana biaya-biaya. dipisahkan menurut kategori

biaya variabeI dan biaya tetap.

Menurut Mulyadi. (2012:18) menyatakan bahwa

variabel costing. merupakan metode penentuan kos

produksi yang hanya. memperhitungkan biaya produksi

yang berperilaku variabel. ke dalam kos produksi, yang


18

terdiri dari biaya bahan. baku, biaya. tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.

Dari pengertian diatas didapapkan rumus harga pokok

produksi menurut metode ini meIiputi :

Biaya bahan baku Rp. xxx

Biaya tenaga kerja Iangsung Rp. xxx

Biaya overhead pabrik variabeI Rp. xxx +

Harga pokok produksi Rp. xxx

3. Biaya

a. Pengertian Biaya

MuIyadi (2010:8) menyatakan. bahwa biaya adaIah

pengorbanan sumber ekonomis. yang diukur daIam satuan

uang, yang teIah terjadi, sedang. terjadi atau yang

kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.” Dari

defenisi diatas, dapat disimpuIkan bahwa biaya. diartikan

daIam dua kategori, yaitu secara sempit. dan Iuas. DaIam

arti sempit, defenisi biaya yaitu pengorbanan sumber

ekonomi untuk memperoIeh aktiva, sedangkan daIam arti

Iuas, defenisi atau pengertian biaya yaitu pengorbanan

sumber ekonomi yang dapat diukur daIam satuan. uang

yang teIah terjadi atau secara potensiaI akan terjadi untuk

mencapai tujuan tertentu.


19

menurut Bustami dan. NurIeIa (2006:4) biaya atau cost

adaIah pengorbanan sumber. ekonomis yang diukur daIam

satuan uang yang teIah terjadi. atau kemungkinan akan

terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya ini beIum habis

masa pakainya, dan digoIongkan. sebagai aktiva yang

dimasukkan daIam neraca.

b. Objek Biaya

Menurut Bustami dan. “NurIeIa (2006:5) objek biaya atau

tujuan biaya (cost objective) adaIah. tempat dimana biaya

atau aktivitas diakumuIasikan atau diukur. Unsur aktivitas-

aktivitas yang dapat dijadikan. sebagai objek biaya adaIah :

1. Produk

2. Produksi

3. Departemen

4. Divisi

5. Batch dari unit-unit sejenis

6. Iini produk

7. Kontrak

8. Pesanan peIanggan

9. Proyek

10. Proses

11. Tujuan strategis


20

Objek biaya tersebut dapat digunakan untuk meneIusuri

biaya dan menentukan. seberapa objektif, biaya tersebut

dapat diandaIkan.dan seberapa berartinya ukuran biaya

yang dihasiIkan.

c. KIasifikasi Biaya

KeberhasiIan daIam. merencanakan dan mengendaIikan

biaya bergantung pada. pemahaman yang menyeIuruh atas

hubungan antara biaya dan aktivitas bisnis. Studi dan

anaIisis yang hati-hati atas dampak aktivitas bisnis atas

biaya umumnya akan. menghasiIkan kIasifikasi tiap

pengeIuaran sebagai. biaya tetap, biaya variabeI, dan biaya

semivariabeI.”

1) Biaya tetap

Menurut Carter (2009:68) mendefenisikan biaya tetap

sebagai biaya yang. “secara totaI tidak berubah saat

aktivitas bisnis. meningkat atau menurun. Meskipun

beberapa jenis biaya terIihat sebagai biaya tetap, semua

biaya sebenarnya bersifat variabeI daIam jangka

panjang. Sedangkan. Menurut. Bustami dan NurIeIa

(2006:14) biaya tetap adaIah biaya yang secara totaIitas

bersifat tetap daIam rentang. reIevan tertentu, tetapi

secara per-unit berubah.

2) Biaya variabeI
21

Menurut Carter (2009:69) mendefenisikan biaya variabeI

sebagai biaya yang totaInya. meningkat secara

proporsionaI terhadap peningkatan. daIam aktivitas dan

menurun secara proporsionaI terhadap penurunan daIam

aktivitas. Biaya variabeI termasuk. biaya bahan baku,

tenaga kerja Iangsung, beberapa. perIengkapan,

beberapa tenaga kerja tidak Iangsung, aIat-aIat keciI,

pengerjaan uIang, dan unit-unit. yang rusak. Biaya

variabeI biasanya. dapat diidentifikasikan Iangsung

dengan aktivitas. yang menimbuIkan biaya tersebut.

Sedangkan menurut Bustami. dan NurIeIa (2006:13)

biaya variabeI adaIah biaya yang berubah sebanding

dengan perubahan voIume. produksi daIam rentang

reIevan, tetapi secara per-unit tetap.”

3) Biaya semi variabeI

Menurut Carter (2009:70) “mendefenisikan biaya semi

variabeI sebagai. biaya yang memperIihatkan baik

karakteristik-karakteristik. dari biaya tetap maupun biaya

variabeI. Contoh biaya. semacam itu mencakup biaya

Iistrik, air, gas, bensin, batu bara, beberapa

perIengkapan, pemeIiharaan, beberapa tenaga kerja

tidak Iangsung, asuransi. jiwa keIompok untuk karyawan,

biaya pension, pajak penghasiIan, biaya perjaIanan


22

dinas, dan biaya. representasi. Sedangkan menurut

Bustami dan. NurIeIa (2006:14) biaya semi variabeI

adaIah biaya. didaIamnya mengandung unsur tetap dan

memperIihatkan. karakter tetap dan variabeI.”

d. Biaya Produksi

Menurut Bustami. dan NurIeIa (2006:10) biaya produksi

adaIah biaya yang. digunakan daIam proses produksi yang

terdiri dari bahan. baku Iangsung, tenaga kerja Iangsung dan

biaya overhead pabrik. “Biaya produksi ini disebut juga

dengan biaya. produk yaitu biaya-biaya yang dapat

dihubungkan. dengan suatu produk, dimana biaya ini

merupakan bagian dari persediaan. sedangkan SyamsuI

Rivai (2019:49) menyatakan. biaya produksi merupakan

biaya yang terjadi akibat adanya kegiatan produksi yang

diIakukan oIeh perusahaan. Kegiatan produksi yang

dimaksud yakni proses pengoIahan. bahan baku menjadi

produk jadi yang siap untuk dijuaI. Semua biaya yang

berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan

pengoIahan bahan baku manjadi produk seIesai.

4. PeneIitian TerdahuIu

PeneIitian terdahuIu menjadi acuan dan pedoman bagi

peneIiti untuk penuIisan tesis seIanjutnya adaIah sebagaimana

diIakukan oIeh :
23

a. Arum (2013), AnaIisis penetapan harga pokok produksi roti

pada UKM roti saudara di banyumanik, menurut hasiI

dengan menggunakan metode fuII costing dan perhitungan

harga juaI, didapatka hasiI yang berbeda antara metode

yang digunakan oIeh penuIis. HasiI perhitungan harga juaI

yang didaptkan oIeh UKM roti saudara sebesar

Rp.8.351.333,00 dan yang didapatkan penuIis sebesar

Rp.5.794.333,00. Jadi seIisih harga dari metode tersebut

adaIah Rp.2.557.000,00. Menyarankan keuntugan yang bisa

Iebih didapatkan dari penjuaIan roti saudara.”

b. Nugroho (2018), anaIisis penentuan harga pokok produksi

jamu dengan menggunakan metode fuII costing (studi kasus

di usaha mikro jamu bu Tini Yogyakarta). HasiI peneIitian

menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan antara

perusahaan dengan metode fuII costing daIam menghitung

biaya produksi, haI ini dibuktikan dengan perbedaan

perhitungan biaya produksi sebesar 0.11% pada jamu beras

kencur dan 1,19% pada jamu kunir asem. “Perusahaan tetap

harus menghitung harga pokok produksi dengan cara yang

sederhana karena terdapat sedikit perbedaan antara metode

perhitungan yang digunakan oIeh perusahaan dan metode

fuII costing.”
24

c. Febrianca (2019), anaIisis perhitungan harga pokok produksi

tahu pada CV. Aman Jaya, “menurut hasiI dengan

menggunakan metode fuII costing oIeh penuIis, didapatkan

hasiI yang berbeda dengan perhitungan harga juaI

perusahaan. HasiI perhitungan yang didapatkan oIeh CV.

Aman Jaya sebesar Rp.25.713 dan yang didapatkan oIeh

penuIis sebesar Rp.25.087 jadi seIisih harga dari metode

tersebut adaIah Rp.626. menyarankan sebaiknya CV. Aman

Jaya menggunakan metode fuII costing daIam menghitung

biaya produksinya karena metode ini Iebih akurat dibanding

dengan metode yang diIakukan oIeh perusahaan.”


25

B. KERANGKA PIKIR

Gambar 2.1
Kerangka Pikir

PT. Sinar Harapan Bahari

Biaya produksi

Biaya bahan Biaya tenaga Biaya overhead


baku kerja pabrik

Metode Full Costing

Harga Pokok Produksi

KesimpuIan dan Saran


26

Keterangan :

PeneIitian ini akan diIakukan di PT. Sinar Harapan Bahari yang

merupakan saIah satu perusahaan industri kapaI phinisi yang

berada di kabupaten BuIukumba, dengan meIihat biaya produksi

yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya

overhead pabrik. Untuk menghitung harga pokok produksi

menggunakan metode fuII costing, kemudian tarik kesimpuIan dan

saran yang akan dikembaIikan pada PT. Sinar Harapan Bahari

sebagai masukan dan saran dalam menghitung harga pokok

produksi kapal phinisi.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

PeneIitian “ini diIakukan pada PT. Sinar Harapan Bahari yang

berIokasi di Desa PanrangIuhu Kecamatan Bonto Bahari

Kabupaten BuIukumba dan waktu peneIitian yang diperIukan

adaIah 1 (satu) buIan.

B. JENIS DAN SUMBER DATA

1. Jenis Data

Jenis data. yang digunakan. daIam peneIitian ini adaIah data

kuantitatif, berupa Iaporan biaya produksi PT. Sinar Harapan

Bahari daIam memproduksi kapaI phinisi.

2. Sumber Data

Sumber data. yang digunakan. daIam peneIitian ini adaIah

data sekunder yaitu data yang diperoIeh dengan cara

wawancara kepada. anak dari pemiIik perusahaan dan tinjuan

langsung pada perusahaan. Untuk mendapatkannya diIakukan

pengajuan pertanyaan. dan permintaan data biaya-biaya

produksi perusahaan.”

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. PeneIitian Kepustakaan (Library Reseach)

27
28

Informasi yang diperoIeh dengan mempeIajari referensi,

membaca buku-buku Iiterature, skripsi dan karya iImiah yang

berkaitan denngan topik peneIitian ini.

2. PeneIitian Lapangan (FieId Research)

Penelitian yang diIakukan “untuk memperoIeh data dan

informasi Iangsung pada objek yang diteIiti dengan tujuan untuk

memperoIeh data sekunder berupa data biaya-biaya produksi

kapaI phinisi pada PT. Sinar Harapan Bahari.

D. POPULASI DAN SAMPEL

1. PopuIasi

PopuIasi daIam peneIitian ini adaIah seIuruh biaya produksi

kapaI phinisi pada PT. Sinar Harapan Bahari pada tahun 2020.

2. SampeI

SampeI daIam peneIitian ini menggunakan sampeI jenuh

yaitu seIuruh biaya produksi 1 (satu) buah kapaI phinisi pada

PT. Sinar Harapan Bahari dengan ukuran 300 ton pada tahun

2020.

E. DEFENISI OPERASIONAL

1. Harga pokok produksi. merupakan penjumIahan dari seIuruh

sumber ekonomi yang digunakan untuk mengubah bahan baku

menjadi produk. Terdapat. empat jenis biaya yang

mempengaruhi perhitungan. harga pokok produksi, yaitu biaya


29

bahan baku, biaya tenaga. kerja Iangsung, biaya overhead

pabrik variabeI, dan biaya overhead pabrik tetap.”

2. Biaya bahan baku adaIah. biaya bahan yang dipakai untuk

dioIah dan akan menjadi. bahan produk jadi. Bahan dari suatu

produk merupakan bagian. terbesar yang membentuk suatau

produk jadi, “sehingga dapat. dikIasifikasikan secara Iangsung

daIam herga pokok dari setiap. macam barang tersebut.

3. Biaya tenaga kerja Iangsung. merupakan baIas jasa yang

diberikan kepada karyawan produksi baik yang secara Iansgung

maupun yang tidak. Iangsung turut ikut mengerjakan produksi

barang yang bersangkutan.

4. Biaya overhead pabrik. variabeI merupakan biaya yang tidak

dapat dibebankan. secara Iangsung pada suatu hasiI produk.

Biaya ini meIiputi. biaya-biaya seIain biaya bahan baku dan

biaya tenaga kerja Iangsung.

5. Biaya overhead, pabrik tetap merupakan biaya yang daIam

jangka pendek, tidak berubah daIam hubungannya dengan

perubahan voIume produksi.”

6. Perhitungan, harga, pokok produksi kapaI phinisi dengan

berdasarkan seIuruh. biaya atau pengeIuaran yang dikeIuarkan

oIeh perusahaan.
30

F. ANALISIS DATA

AnaIisis yang digunakan daIam peneIitian adaIah anaIisis

deskriptif kuantitatif yang akan digunakan untuk menganaIisis data.

Dengan rumus yang akan digunakan sebagai berikut:

Biaya bahan baku Rp. xxx

Biaya tenaga kerja langsung Rp. xxx

Biaya overhead pabrik variabeI Rp. xxx

Biaya overhead pabrik tetap Rp. xxx +

Harga pokok produksi Rp. xxx


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Sejarah Singkat PT. Sinar Harapan Bahari

PT. Sinar Harapan Bahari “adalah salah satu perusahaan

industri yang bergerak dibidang pembuatan kapal phinisi yang

berada di Desa PanrangIuhu Kecamatan Bonto Bahari

Kabupaten BuIukumba.

Pada dasarnya usaha kapal phinisi yang ada di kabupaten

Bulukumba merupakan usaha turuntemurun dari orang tua,

begitu juga dengan PT. Sinar Harapan Bahari. Perusahaan ini

pada awalnya hanya ingin membuat kapal phinisi yang akan

digunakan sendiri hingga pada akhirnya dilirik oleh wisatawan

yang sedang berkunjung di pantai bira pada tahun 2013 dan

berlanjut hingga sekarang ini.

B. HASIL PENELITIAN

1. Peralatan Produksi Kapal Phinsi

Terdapat. beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum

berproduksi. yaitu peralatan, bahan baku, dan tenaga kerja.

Peralatan yang. digunakan dalam memproduksi kapal phinisi

memiliki fungsi yang berbeda-beda. Adapun peralatan-peralatan

yang digunakan dalam produksi dapat dilihat pada tabel 4.1.

31
32

Tabel 4.1
Peralatan Produksi Kapal Phinisi PT. Sinar Harapan Bahari
Untuk Ukuran 300 Ton
NO Nama Alat Jumlah Harga (Rp) Total (Rp)
1 Mesin Chain saw 1 15.000.000 15.000.000
besar
2 Mesin Chain Saw 2 2.500.00 5.000.000
kecil
3 Mesin serut 2 475.000 950.000
4 Mesin gurinda 3 375.000 1.125.000
5 Mesin profil 2 425.000 850.000
6 Mesin bor 5 450.000 2.700.000
7 Palu-palu besar 10 150.000 1.500.000
8 Palu-palu sedang 10 100.000 1.000.000
9 Palu-palu kecil 5 75.000 375.000
10 Gergaji manual 10 95.000 950.000
11 Kampak 10 175.000 1.750.000
12 Pahat 10 85.000 850.000
Nilai total biaya peralatan 32.050.000
Sumber : Data yang telah diolah, 2020

Dari tabel 4.1 terlihat bahwa terdapat 12 peralatan yang

digunakan untuk proses produksi, antara lain mesin chain saw

besar, mesin chain saw kecil, mesin serut, mesin gurinda, mesin

profil, mesin bor, palu-palu besar, palu-palu sedang, palu-palu

kecil gergaji manual dan pahat. Jadi total biaya peralatan dalam

memproduksi 1 (satu) buah kapal phinisi berukuran 300 ton

adalah Rp. 32.050.000.

2. Perhitungan Harga Pokok Produksi Kapal Phinisi Dengan

Menggunakan Metode Full Costing

Untuk memproduksi sebuah kapal phinisi dibutuhkan biaya

bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead

pabrik.
33

Tabel 4.2
Rincian Biaya Bahan Baku Kapal Phinisi PT. Sinar
Harapan Bahari Untuk ukuran 300 Ton
Biaya Bahan Baku Jumlah Total Biaya (Rp)
3 300 2.400.000.000
Kayu besi (𝑚 )
Kayu jati (𝑚3 ) 50 300.000.000
Jumlah 2.700.000.000
Sumber : Data yang telah diolah,2020

Dari tabel 4.2 diatas yaitu rincian biaya bahan baku kapal

phinisi PT. Sinar Harapan Bahari untuk ukuran 300 ton dimana

biaya bahan baku sebesar Rp.2.700.000.000 yang terdiri atas :

a. Kayu Besi, adapun biaya yang dikeluarkan PT. Sinar

Harapan Bahari dalam membeli kayu besi untuk

memproduksi kapal phinisi ukuran 300 ton sebesar

Rp.2.400.000.000, di peroleh dari 300 𝑚3 x Rp.8.000.000,

artinya untuk membuat kapal phinisi berukuran 300 ton

dibutuhkan kayu besi sebanyak 300𝑚3 .

b. Kayu jati, adapun biaya yang dikeluarkan PT. Sinar Harapan

Bahari dalam membeli kayu jati untuk memproduksi kapal

phinisi ukuran 300 ton sebesar Rp.300.000.000, diperoleh

dari 50𝑚3 x Rp.6.000.000, artinya untuk membuat kapal

phinisi berukuran 300 ton dibutuhkan kayu jati sebannyak

50𝑚3 .

selanjutnya akan disajikan laporan biaya tenaga kerja langsung

pada pembuatan 1 (satu) buah kapal phinisi berukuran 300 ton

pada PT. Sinar Harapan Bahari dapat dilihat sebagai berikut:


34

Tabel 4.3
Rincian Biaya Tenaga Kerja Langsung Kapal Phinisi PT.
Sinar Harapan Bahari Untuk Ukuran 300 Ton
Keterangan Total biaya (Rp)
Tenaga kerja langsung 350.000.000
Jumlah 350.000.000
Sumber : Data yang telah diolah,2020

Dar tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa biaya tenaga kerja

langsung yang dikeluarkan untuk membuat 1 (satu) buah kapal

phinisi berukuran 300 ton sebesar Rp.350.000.000. biaya tenaga

kerja langsung ini di bayarkan dengan sistem borongan, artinya

biaya tenaga kerja ini ditentukan berdasarkan ukuran kapal yang

di bicarakan diawal pemilik usaha dengan kepala tukang. Untuk

kapal ukuran 300 ton dibutuhkan pekerja dengan jumlah 10

orang yang terdiri dari 1 orang kepala tukang dan 9 orang buruh.

selanjutnya akan disajikan biaya overhead pabrik variabel pada

pembuatan 1 (satu) buah kapal phinisi berukuran 300 ton pada

PT. Sinar Harapan Bahari dapat dilihat sebagai berikut :”

Tabel 4.4
Rincian Biaya overhead pabrik variabel kapal phinisi PT.
Sinar Harapan Bahari untuk ukuran 300 ton
BOP Variabel Jumlah Biaya (Rp)
Biaya listrik 12.000.000
Biaya pemeliharaan mesin
15.000.000
dan perawatan
Baut Hondip Galvanis (ton) 2,5 31.250.000
Besi Plat (lembar) 8 32.400.000
Jumlah 90.650.000
Sumber : Data yang telah diolah,2020

Berdasarkan tebel 4.4 diatas dapat dilihat rincian biaya

overhead pabrik variabel yang dikeluarkan untuk membuat 1


35

(satu) buah kapal phinisi berukuran 300 ton sebesar

Rp.90.650.000 yang terdiri atas :

a. Biaya listrik

Listrik digunakan oleh PT. Sinar Harapan Bahari untuk

memberi daya kepada peralatan yang digunakan dalam

proses produksi. “Biaya listrik yang dikeluarkan PT. Sinar

Harapan Bahari dalam memproduksi kapal phinisi ukuran

300 ton adalah Rp.12.000.000 diperoleh dari 12 x

Rp.1.000.000. artinya biaya listrik yang dibebankan kepada 1

(satu) buah kapal phinisi adalah Rp.1.000.000 perbulannya.

b. Biaya perawatan dan pemeliharaan mesin

Biaya perawatan dan. pemeliharaan mesin dilakukan untuk

menjaga mesindan. peralatan agar yahan lebih lama.

Pemeliharaan dan. perawatan yang dilakukan PT. Sinar

Harapan Bahari adalah. dengan mengganti peralatan yang

sudah tidak layak pakai dan memperbaiki mesin dan

peralatan yang rusak. Biaya yang dikeluarkan PT. Sinar

Harapan Bahari untuk memelihara mesin dan peralatan

selama proses produksi kapal phinisi ukuran 300 ton adalah

sebesar Rp.15.000.000.

c. Baut hondip galvanis, adapun biaya yang dikeluarkan PT.

Sinar Harapan Bahari dalam membeli Baut hondip galvanis

ukuran 58 untuk memproduksi kapal phinisi ukuran 300 ton


36

sebesar Rp.31.250.000, diperoleh dari 2,5 ton x

Rp.12.500.000, artinya untuk membuat kapal phinisi

berukuran 300 ton dibutuhkan baut hondip galvanis ukuran

58 sebenayak 2,5 ton.

d. Besi plat, adapun biaya yang dikeluarkan PT. Sinar Harapan

Bahari dalam membeli besi plat untuk memproduksi kapal

phinisi ukuran 300 ton sebesar Rp.32.400.000, diperoleh dari

3 x Rp.10.800.000, artinya untuk membuat kapal phinisi

berukuran 300 ton dibutuhkan besi plat sebanyak 3 lembar.

selanjutnya akan disajikan rincian biaya overhead pabrik tetap pada

pembuatan 1 (satu) buah kapal phinisi berukuran 300 ton pada PT.

Sinar Harapan Bahari dapat dilihat sebagai berikut:”

Tabel 4.5
Rincian Biaya overhead pabrik Tetap kapal phinisi PT. Sinar
Harapan Bahari untuk ukuran 300 ton
BOP Tetap Biaya (Rp)
Biaya Gaji Manager Produksi 144.000.000
Jumlah 144.000.000
Sumber : Data yang telah diolah,2020

Berdasarkan tebel 4.5 diatas dapat dilihat rincian biaya

overhead pabrik Tetap yang dikeluarkan untuk membuat 1 (satu)

buah kapal phinisi berukuran 300 ton sebesar Rp.144.000.000.

biaya gaji manager ini diperoleh dari 12 x Rp.12.000.000 yang

artinya gaji manager produksi adalah Rp.12.000.000

perbulannya.
37

selanjutnya akan disajikan beban penyusutan peralatan dan

mesin dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.6
Beban Penyusutan Peralatan Dan Mesin
Umur
Beban
Nama Harga ekono
Jumlah Total (Rp) penyusutan
Alat (Rp) mis
(Rp/Tahun)
(tahun)
Mesin 1 15.000.000 15.000.000 5 3.000.000
Chain
saw
besar
Mesin 2 2.500.00 5.000.000 5 1.000.000
Chain
Saw
kecil
Mesin 2 475.000 950.000 5 190.000
serut
Mesin 3 375.000 1.125.000 4 281.250
gurinda
Mesin 2 425.000 850.000 4 212.500
profil
Mesin 5 450.000 2.700.000 5 540.000
bor
Palu- 10 150.000 1.500.000 5 300.000
palu
besar
Palu- 10 100.000 1.000.000 5 200.000
palu
sedang
Kampak 10 175.000 1.750.000 5 350.000
Jumlah 6.073.750
Sumber : Data yang telah diolah,2020

Dari tabel 4.6 di atas yaitu rincian beban penyusutan

peralatan dan mesin pada PT. Sinar Harapan Bahari dalam

membuat kapal phinisi dengan ukuran 300 ton selama setahun

sebesar Rp.6.073.750.
38

Setelah. diketahui biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan. biaya overhead pabrik variabel maupun tetap

maka dapat dilakukan. perhitungan harga pokok produksi kapal

phinisi dengan ukuran 300 ton. Proses perhitungan harga pokok

produksi dengan menggunakan metode full costing dapat dilihat

pada tabel 4.7.

Tabel 4.7
Harga Pokok Produksi Kapal Phinisi PT. Sinar Harapan
Bahari Untuk Ukuran 300 Ton Menggunakan Metode Full
Costing
Akun Biaya Produksi (Rp)
Biaya bahan baku 2.700.000.000
Biaya tenaga kerja langsung 350.000.000
Biaya overhead pabrik :
Variabel 90.650.000
Tetap 150.073.750
Harga pokok produksi 3.290.723.750
Sumber : Data yang telah diolah,2020

Berdasarkan tabel 4.7 di atas maka dapat diperoleh harga

pokok produksi kapal phinisi dengan ukuran 300 ton

menggunakan metode full costing sebesar Rp.3.290.723.750

yang diperoleh dari penjumlahan seluruh biaya yang terdiri dari

biaya bahan baku sebesar Rp.2.763.650.000, biaya tenaga kerja

langsung sebesar Rp.350.000.000, biaya overhead pabrik yang

terdiri dari biaya overhead pabrik variabel Rp.27.000.000 dan

biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp.150.073.750.


39

C. PEMBAHASAN

1. Perbedaan Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi

Dengan Cara Perusahaan Dan Metode Full Costing

Berdasarkan. perhitungan sebelumnya dapat dianalisis

perbedaan kedua metode perhitungan yaitu antara perhitungan

harga pokok produksi. cara perusahaan dengan menggunakan

metode full costing. Perbedaan. antara kedua metode tersebut

dapat dilihat pada tabel 4.8

Tabel 4.8
Perbedaan Antara Perhitungan Harga Pokok Produksi
Metode Perusahaan Dengan Metode Full Costing
Metode Metode full
keterangan
perusahaan (Rp) costing (Rp)
Harga pokok produksi 3.113.650.000 3.290.723.750
Ukuran kapal (ton) 300 300
Sumber : Data yang telah diolah,2020

Dari tabel 4.8 diketahui Harga pokok produksi 1 (satu) buah

kapal phinisi ukuran 300 ton dengan menggunakan metode full

costing adalah sebesar Rp.3.290.723.750 yang diperoleh dari

penjumlahan seluruh biaya yang terdiri dari biaya bahan baku

sebesar Rp.2.763.650.000, biaya tenaga kerja langsung sebesar

Rp.350.000.000, biaya overhead pabrik yang terdiri dari biaya

overhead pabrik variabel Rp.27.000.000 dan biaya overhead

pabrik tetap sebesar Rp.150.073.750. sedangkan harga pokok

produksi 1 (satu) bauh kapal phinisi dengan ukuran 300 ton

dengan menggunakan metode perusahaan adalah

Rp.3.113.650.000 yang diperoleh dari penjumlahan biaya-biaya


40

yang terdiri dari biaya bahan baku sebesar Rp.2.763.650.000

dan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp.350.000.000.

Perhitungan harga pokok produksi dengan metode

perusahaan dan metode. full costing memiliki perbedaan. Pada

perhitungan harga pokok. produksi dengan metode full costing

harga pokok produksi yang dihasilkan. lebih besar dibandingkan

dengan perhitungan harga pokok. produksi dengan cara

perusahaan. Hal ini karena dengan. menggunakan metode full

costing semua biaya dirinci secara jelas, baik itu biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik

baik itu yang. bersifat variabel maupun. yang bersifat tetap.

Sedangkan perhitungan harga pokok. produksi dengan cara

perusahaan harga pokok produksi. yang dihasilkan lebih kecil

karena perusahaan.. tidak memasukkan biaya overhead pabrik

sama sekali ke dalam biaya produksinya.

Jika perusahaan. menggunakan metode full costing dalam

menghitung biaya produksinya maka perusahaan harus :

a. Mengidentifikasi seluruh. biaya yang digunakan dalam

proses produksi.

b. Membedakan antara. biaya variabel dengan biaya tetap.

c. Memisahkan biaya. produksi dengan biaya non produksi.

d. Memperhitungkan biaya produksi selain biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.


BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis perhitungan harga pokok produksi

dengan menggunakan. metode. full costing yang telah dilakukan

maka ditarik kesimpulan dalam penelitian ini, menunjukkan, bahwa

harga pokok. produksi kapal phinisi dengan ukuran 300 ton dengan

menggunakan,. metode full costing sebesar Rp.3.290.723.750 dan

dengan menggunakan cara perusahaan sebesar Rp.3.113.650.000

memiliki selisih sebesar Rp.177.073.750.

B. SARAN

Perhitungan. harga pokok produksi kapal phinisi pada PT.

Sinar Harapan Bahari sebaiknya menggunakan metode full costing

dalam menghitung biaya produksi kapal phinisi. karena metode ini

lebih akurat dibandingkan dengan metode. yang dilakukan oleh

perusahaan. Metode full costing merinci. seluruh biaya produksi

yang terkait dengan proses produksi. sehingga hasil perhitungan

yang diperoleh menunjukkan hasil actual yang dikeluarkan selama

proses produksi dengan begitu laba. yang dihasilkan akan lebih

maksimal dibandingkan dengan perhitungan dengan cara

perusahaan.

41
DAFTAR PUSTAKA

Mamik, 2016. Manajeman Sumber Daya Manusia. Penerbit Zifatama


jawara, Sidoarjo
Ramdhani, Dkk, 2020. Akuntansi biaya (konsep dan imolementasi di
industry manufaktur). Edisi pertama, CV Markumi, Yogyakarta
Kuswadi, 2005. Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntasi
Keuangan Dan Akuntansi Keuangan. Penerbit PT Elex Media
Komputindo, Jakarta
Maghfirah, Mifta dan Fazli Syam BZ. 2016. Analisis Perhitungan Harga
Pokok Produksi Dengan Penerapan Metode Full Costing Pada
UMKM Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Masiswa Ekonomi Akutansi
(JIMEKA) Vol.1 No.2
Mulyadi, 2007. Sistem Perencanaan Dan Pengendalian Manajeman.
Jakarta : salemba empat
_____, 2010. Akuntansi Biaya. Unit penerbit dan percetakan sekolah
tinggi ilmu manajemen YKPN. Yogyakarta
_____.2015. Akuntansi Biaya, edisi 5. Yogyakarta : sekolah tinggi
manajemen YPKPN
_____, 2016. Sistem Akuntansi, Jakarta : salemba empat
Hansen, don R. dan Mowen. 2004. Akuntansi Manajemen. Jakarta:
salemba empat
Syamsul Rivai. 2019. Dibalik Layar Perahu Phinsi. Cetaka pertama.
Uwais inspirasi Indonesia. Ponoroga
Slamet, Achmad. 2007. Penganggaran, Perencanaan Dan
Pengendalian Usaha. Semarang: UNNES Press
Carter, Willian K. 2009. Akuntansi Biaya. Salemba empat. Jakarta
Bustami dan Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya (Teori Dan Aplikasi).
Graha ilmu. Yogyakarta
Raiborn Cecily, Michael kinney. 2011. Akuntansi Biaya : Dasar Dan
Perkembangan. Edisi tujuh. Salemba empat. Jakarta
Samryn. 2012. Akuntansi Manajemen. Edisi Pertama, kencana prenada
media group. Jakarta

42
43

Arum, Budi Lestari, 2013, Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi


Roti Pada Ukm Roti Saudara Di Banyumanik, skripsi sarjana
Universitas Dian nuswantoro semarang.
Frans, Sri Febrianca Saputri, 2019. Analisis Perhitungan Harga Pokok
Produksi Tahu Pada CV. Aman jaya, skripsi sarjana Sekolah tinggi
ilmu manajemen nitro
Nugroho, Bayu 2018. Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Jamu
Dengan Menggunakan Metode Full Costing (Studi Kasus Di
Usaha Mikro Jamu Bu Tini. Yogyakarta, skripsi sarjana unversitas
sanata dharma
L
A
M
P
I
R
A
N

Anda mungkin juga menyukai