Anda di halaman 1dari 52

SKRIPSI

ANALISIS BIAYA PRODUKSI USAHA TANI RUMPUT LAUT

DI DESA BULU-BULU KECAMATAN TONRA KAB BONE

(STUDI KASUS PADA USAHA DUA PUTRI)

ANDI REZKY OKTAFIANI

17179225

INSTITUT BISNIS DAN KEUANGAN (IBK) NITRO

MAKASSAR

2021
ANALISIS BIAYA PRODUKSI USAHA TANI RUMPUT LAUT

DI DESA BULU-BULU KECAMATAN TONRA KAB BONE

(STUDI KASUS PADA USAHA DUA PUTRI)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Studi Pada


Jenjang Program Strata Satu (S1) Program Studi Manajemen Pada Institut
Bisnis Dan Keuangan (IBK) Nitro Makassar

ANDI REZKY OKTAFIANI


17179225

INSTITUT BISNIS DAN KEUANGAN NITRO

MAKASSAR

2021
PERSETUJUAN PENANGGUNGJAWAB

JUDUL : ANALISIS BIAYA PRODUKSI USAHA


TANI RUMPUT LAUT DI DESA BULU-
BULU KECAMATAN TONRA KAB
BONE (STUDI KASUS PADA USAHA
DUA PUTRI)

NAMA MAHASISWA : ANDI REZKY OKTAFIANI

NO. STB : 17179225

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

KONSENTRASI : KEUANGAN

NAMA TANDA TANGAN TANGGAL

Dr. Rachman Suwandaru. S.E., M.Si ............................ ..................


Pembimbing

Dr. Sujatmiko, S.E.,M.Si. ............................ ..................


Ketua Prodi Manajemen S1

Megawaty, S.E., MHRM. ............................ ..................


Dekan Fakultas Bisnis dan Keuangan
MOTTO

“Bukan kesuksesan namanya jika tidak diawali dengan kegagalan. Berani


Mencoba walaupun sedikit harapan lebih baik dari pada hanya diam saja
tanpa melakukan apa-apa”
- Kiki -

Karya sederhana ini penulis persembahkan kepada


kedua orang tua dan saudara tercinta
ABSTRAK

Andi Rezky Oktafiani, 2021. “Analisis Biaya Produksi Usaha Tani


Rumput Laut Di Desa Bulu-Bulu Kecamatan Tonra Kab. Bone (Studi
Kasus Pada Usaha Dua Putri) (Pembimbing: Rachman Suwandaru).

Tujuan dari penelitian ini.adalah untuk menganalisis biaya produksi


rumput laut dengan menggunakan metode full costing pada usaha Dua
Putri.

Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan


menggunakan laporan penggunaan biaya produksi rumput laut

. Penganalisisan biaya produk menggunakan metode full costing


untuk menghasilkan harga pokok produksi.”

Berdasarkan hasil analsisi dapat disimpulkan bahwa harga pokok.


produksi rumput laut pada usaha tani rumput laut Dua Putri dengan
menggunakan metode full costing sebesar Rp.121.201.650 pada tahun
2019 dan pada tahun 2020 sebesar Rp.121.493.650 memiliki selisih
sebesar Rp.292.000.

Kata kunci : Harga pokok produksi, Full costing


KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur senantiasa penulis. panjatkan kehadirat

Allah SWT, pemilik segala kesempurnaan, memiliki segala. ilmu dan

ketentuan yang tak. terbatas, yang telah memberi kami kekuatan,

kesabaran, ketenangan, dan karunia selama ini sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Skripsi dengan judul “ANALISIS BIAYA PRODUKSI USAHA TANI

RUMPUT LAUT DI DESA BULU-BULU KECAMATAN TONRA KAB BONE

(STUDI KASUS PADA USAHA DUA PUTRI)” disusun berdasarkan hasil

penelitian di lapangan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana di Institut Bisnis dan Keuangan Nitro Makassar.

Penulis sangat menyadari. bahwa dalam penyusunan. skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan “dan masih banyak terdapat kekurangan

baik dari segi teknik. penulisan maupun dari segi penyajian materi. Oleh

sebab itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun, penulis harapkan

demi penyempurnaan skripsi berikutnya. Dalam penyusunan skripsi ini,

penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan, saran serta pengarahan

dari banyak pihak, khususnya kepada kedua orang tua tercinta, Bapak

Andi Ruadi dan Ibu St. Rohani yang senantiasa mendoakan,

membimbing, mendukung, dan memberikan motivasi kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai waktu yang

iii
ditentukan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan

setinggi-tingginya dan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. H. Moh. Hatta Alwi Hamu, S.E., M.Si Selaku Rektor Institut

Bisnis Dan Keuangan Nitro Makassar.

2. Megawaty, S.E., MHRM. Selaku Dekan Fakultas Bisnis dan

Keuangan Institus Bisnis Dan Keuangan Nitro Makassar

3. Dr. Abdul Samad, S.E., M.Si Selaku Deputi I Bidang Akademik

Institus Bisnis Dan Keuangan Nitro Makassar

4. Dr. Sujatmiko, S.E., M.Si Selaku Ketua Prodi Manajemen S1

Institut Bisnis dan Keuangan Nitro Makassar.

5. Dr. Rachman Suwandaru. S.E., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing

Dalam Penelitian Ini.

6. Seluruh dosen dan staf Institut Binis Dan Keuangan Nitro

Makassar.

7. Abdul Asis Selaku Pemilik Usaha Tani Rumput Laut Dua Putri

8. Saudaraku Ririn sebagai kakak yang tak hentinya memberikan

dukungan dan semnagat dalam penelitian ini.

9. Sahabat-sahabatku Wiwi, Mala, Monic, Ilmi, Asrul, Tria, Warda,

Mutia, Vivin, Besse, Arul dan Rusdin yang tak hentinya

memberikan semangat dan dukungan serta bantuan dalam

penyelesaian skripsi maupun dalam perkuliahan dari semester

awal hingga saat ini.

10. Rekan-rekan mahasiswa (i) Institut Bisnis dan Keuangan (IBK)

iv
Nitro Makassar angkatan 2017.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan kepada Bapak, Ibu,

serta Sahabat- sahabatku dengan limpahan kasih dan karunianya.

Akhirnya penulis telah. berusaha menyajikan skripsi ini dengan sebaik-

baiknya, namun perlu disadari bahwa masih banyak kekurangan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang sifatnya

membangun agar kedepannya menjadi lebih baik, serta penulis

mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

pembaca sekalian dan terutama kepada diri saya sendiri. Aamiin.”

Makassar, 23 September 2021

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i

LEMBAR JUDUL SKRIPSI ................................................................ ii

PERSETUJUAN PENANGGUNGJAWAB ......................................... iii

MOTTO ............................................................................................... iv

ABSTRAK .......................................................................................... v

KATA PENGANTAR .......................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................. 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 7

A. Tinjauan Pustaka ................................................................ 7

B. Kerangka Berpikir ............................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 26

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 26

B. Jenis dan Sumber Data ...................................................... 26

C. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 26

D. Populasi dan Sampel .......................................................... 27

E. Definisi Operasional ............................................................ 27

F. Analisis Data ....................................................................... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN .............................................................. 29

vi
A. Gambaran Umum Perusahaan ........................................... 29

B. Hasil Penelitian ................................................................... 29

C. Pembahasan ....................................................................... 36

BAB V PENUTUP ............................................................................... 38

A. Kesimpulan ......................................................................... 38

B. Saran .................................................................................. 38

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 39

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Produksi Rumput Laut Usaha Tani Rumput Laut Dua
Putri Tahun 2019-2020 ..................................................................4

Tabel 4.1 Bangunan Dan Peralatan Dalam Proses Tani Rumput Laut.........29

Tabel 4.2 Rincian Biaya Bahan Baku Usaha Tani Rumput Laut Dua Putri
Tahun 2019-2020 .........................................................................30

Tabel 4.3 Rincian Biaya Tenaga Kerja Langsung Usaha Tani Rumput Laut
Dua Putri Tahun 2019-2020 .........................................................30

Tabel 4.4 Rincian Biaya Overhead Pabrik Variabel Usaha Tani Rumput
Laut Dua Putri Tahun 2019-2020 .................................................31

Tabel 4.5 Beban Penyusutan Peralatan Dan Bangunan ..............................33

Tabel 4.6 Harga Pokok Produksi Rumput Laut Pada Usaha Tani rumput
Laut Dua Putri Tahun 2019-2020 Menggunakan Metode Full
Costing .........................................................................................34

Tabel 4.7 Perbedaan Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan


Menggunakan Metode Full Costing Pada Tahun 2019-2020 .......36

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1Kerangka Pikir ...................................................................... 24

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan suatu Negara dengan jumlah kepulauan

yang banyak sehingga memiliki keanekaragamaan hayati sangat

bervariasi. Salah satunya rumput laut sebagai hasil laut yang cukup

melimpah yaitu rumput laut. Rumput laut termasuk jenis komoditas

perikanan non gas, industrilisasi perikanan berupaya menempatkan

produksi rumput laut sabagai sumberdaya alam yang dapat dijadikan

sebagai nilai tambah dalam perekonomian masyrakat sekitar pesisir

pantai.

Rumput laut termasuk salah satu anggota ”Alga” yang

merupakan tumbuhan berklorofil. Rumput laut terdiri dari satu atau

banyak sel, berbentuk koloni, hidupnya bersifat bentik di daerah

perairan yang dangkal, berpasir, berlumpur atau berpasir dan

berlumpur, daerah pasang surut, jernih dan biasanya menempel pada

karang mati, potongan kerang dan subtrat yang keras lainnya, baik

terbentuk secara alamiah atau buatan (Aslan 1998). Rumput laut atau

yang biasa disebut dengan seaweed merupakan tanaman makroalga

yang hidup di laut yang tidak memiliki akar, batang dan daun sejati

dan pada umumnya hidup di dasar perairan. Rumput laut juga sering

1
2

disebut sebagai alga atau ganggang pada daerah-daerah tertentu di

Indonesia (Juneidi, 2004:16).

Produk-produk turunan rumput laut dikenal sebagai karagenan,

alginat dan agar-agar. Potensi permintaan produk rumput laut

menempatkan komoditas memiliki hubungan dekat dalam rantai

pendapatan antar industri terkait, baik keterkaitan ke belakang dan

keterkaitan ke depan untuk meningkatkan kapasitas industri bahwa

dalam gilirannya telah memicu kebutuhan akumulasi modal dan

perluasan investasi industri. Kedua, di sisi pendapatan, telah

memberikan kontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja. Rumput

laut sebagai produk akuakultur dalam sektor perikanan merupakan

sumber utama penghasilan dan penghidupan bagi jutaan orang di

negeri ini. Ketiga, ia telah memberikan kontribusi sebagai sumber

pendapatan.

Komoditas rumput laut memiliki pangsa yang signifikan tidak

hanya dalam produk akuakultur dan Produk Domestik Bruto dari

sektor perikanan tetapi juga sahamnya kontribusi untuk budidaya

komoditas ekspor dan meningkatkan ekspor nasional. Keempat ,

Budidaya rumput laut merupakan bentuk akuakultur yang memiliki

karakteristik unik. Selain itu, siklus pertumbuhan pendek, biasanya

berlangsung kurang dari dua bulan, dan itu dapat dipanen dari enam

sampai delapan kali dalam setahun.


3

Wilayah yang berbasis memberikan fokus pada suatu

keterkaitan dan ketergantungan antar pelaku dalam suatu jaringan

produksi dan upaya-upaya inovasi pengembangannya.

Dalam dunia Usaha, persaingan antar perusahaan merupakan

hal yang wajar. Setiap perusahaan berusaha menawarkan produk

mereka dengan keunggulan masing-masing. Selain bersaing dalam

hal kualitas, mereka juga bersaing dalam masalah harga, karena

hanya produk dengan kualitas terbaik dan harga paling murah, yang

paling diminati dan dicari oleh konsumen. Dengan demikian, untuk

mendapatkan harga yang murah dan kualitas produksi yang bagus

perlu dimaksimalkan pada harga pokok produksi sehingga

perhitungan untuk harga jual nantinya tidak keliru yang dapat

mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.

Harga pokok. Produksi ini sangat berpengaruh daIam

perhitungan Iaba rugi perusahaan, apabiIa perusahaan kurang teIiti

atau saIah daIam penentuan harga. pokok produksi, mengakibatkan

kesaIahan daIam penentuan Iaba rugi yang akan diperoIeh

perusahaan. Mengingat bahwa pentingnya harga pokok produksi yang

memerIukan keteIitian dan ketepatan, daIam persaingan. tajam di

industri seperti saat ini, memacu perusahaan yang satu bersaing

dengan perusahaan yang Iain daIam menghasiIkan produk yang

sejenis.
4

Harga pokok produksi sendiri menurut Hansen dan Mowen

(2004:53) harga pokok produksi adaIah totaI biaya yang diseIesaikan

seIama periode berjaIan. Harga pokok. produksi juga sering disebut

biaya produksi. Menurut. Samryn (2012:68) daIam akuntansi biaya

untuk mengumpuIkan. harga pokok secara umum dikenaI

pengumpuIan semua. biaya produksi untuk seIanjutnya

diperhitungkan. sebagai harga pokok produk tanpa

mempertimbangkan. faktor periIakunya. Untuk memperhitungkan.

unsur-unsur biaya kedaIam biaya produksi terdapat dua pendekatan .

yaitu fuII costing dan variabeI costing.

Usaha tani rumput laut Dua Putri ini adalah satu usaha tani

rumput laut yang ada di desa Bulu-Bulu Kecamatan Tonra Kabupaten

bone. Perusahaan ini dalam hal perhitungan harga pokok produksinya

belum tepat dan hanya dihitung dengan cara sederhana atau

tradisional karena belum merinci seluruh biaya yang dikeluarkan.

Adapun data awal usaha tani rumpiut laut Dua Putri akan di tampilkan

pada tabel berikut.

Tabel 1.1
Jumlah Produksi Rumput Laut Usaha Tani Rumput Laut
Dua Putri Tahun 2019-2020
Tahun Total Produksi (kg)
2019 110.000
2020 115.000
Jumlah 225.000
Sumber : Data yang telah diolah,2021
5

Pada tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah produksi

rumput laut usaha tani rumput laut Dua Putri pada tahun 2019 adalah

110.000kg dan pada tahun 2020 115.000kg meningkat 5.000kg.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk

melalkukan penelitian dengan judul “ Analisis Biaya Produksi Usaha

Tani Rumput Laut di Desa Bulu-bulu Kecamatan Tonra

Kabupaten Bone (studi kasus pada usaha dua putri) ”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut bagaimana perhitungan biaya produksi

untuk menentukan harga pokok produksi rumput laut kering pada

usaha tani di Desa Bulu-bulu Kecamatan Tonra Kabupaten Bone

tahun 2019-2020

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

a. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penulisan laporan tugas akhir ini adalah

untuk mengetahui besar biaya produksi rumput laut dari Usaha tani

rumput laut Dua Putri tahun 2019 - 2020

b. Kegunaan Penelitian

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi

pemerintah dan pihak lain, dalam upaya mengelolah dan

meningkatkan pembudidaya rumput laut.


6

2) Untuk menambah wawasan terutama yang berhubungan dengan

pengelolahan dan perkembangan perekonomian petani terhadap

budidaya rumput laut di Desa Bulu-bulu kecamatan tonra.

3) Sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya terutama yang

berminat untuk meneliti biaya produksi rumput laut.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Akuntansi Biaya

Akuntansi secara umum adalah proses pencatatan,

penggolongan, peringkasan dan penyajian dengan cara-cara

tertentu dari transaksi keuangan yang terjadi. Sedangkan biaya

dalam pengertian yang luas merupakan pengorbanan yang telah

terjadi atau mungkin akan akan terjadi untuk mencapai tujuan

tertentu.

Supriyono (2011:12) mengemukakan akuntansi biaya adalah

salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen

dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis,

serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.

Tujuan akhir akuntansi biaya untuk manajemen guna membantu

mereka didalam mengelola oerusahaan atau departemen.

Menurut witjakson (2013:3) mengemukakan bahwa akuntansi

biaya adalah salah satu dari sekian banyak disiplin ilmu dalam

akutansi. Akutansi biaya secara sederhana dapat di artikan dari

istilahnya sebagai akuntansi yang khusus digunakan untuk

pengukuran dan pelaporan.

7
8

Akuntansi biaya didefinisikan sebagai proses pencatatan,

penggolongan, peringkasan dan penyajian, biaya-biaya pembuatan

dan penjualan barang jadi (produk) atau penyerahan jasa, dengan

cara-cara tertentu, serta menafsirkan hasilnya. Hal ini di perkuat

menurut pendapat Mulyadi (2016:7) bahwa akuntansi biaya adalah

proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian

biaya, pembuatan dan penjualan produk atau jasa dengan cara-

cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya.

Dari pendapat mengenai defenisi akuntansi biaya diatas, yaitu

akuntansi biaya dapat dikatakan adalah salah satu cabang akutansi

yang merupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekam

transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya

dalam bentuk laporan biaya.

2. Tujuan Akutansi Biaya

Menurut MuIyadi (2016:7) akuntansi biaya mempunyai tiga.

tujuan. pokok sebagai berikut:

a. Menentukan cost produksi

Untuk memenuhi. tujuan. penentuan cost produksi, akuntansi.

biaya mencatat, menggoIongkan dan meringkas biaya-biaya.

pembuatan produk atau penyerahan jasa.

b. PengendaIian biaya

PengendaIian biaya harus didahuIui dengan penentuan biaya

yang harusnya dikeIuarkan untuk memproduksi satu satuan


9

produk jika. biaya yang seharusnya ini teIah ditetapkan,

akuntansi biaya bertugas. untuk memantau apakah

pengeIuaran. biaya yang sesungguhnya sesuai dengan. biaya

yang seharusnya.

c. PengambiIan keputusan khusus

PengambiIan keputusan khusus menyangkut mas yang akan

datang. OIeh karena itu, informasi yang reIevan dengan

pengambiIan keputusan khusus seIaIu berhubungan dengan.

“informasi yang akan datang. Informasi biaya ini tidak. dicatat

daIam catatan akuntansi biaya, meIainkan hasiI satu proses

peramaIan.

Menurut Ahmad dan Abdullah (2012:4), tujuan akutansi biaya

yaitu sebagai berikut :

a. Penentuan Harga Pokok

Dalam menentukan harga pokok, biaya-biaya dihimpun

menurut pekerjaan, bagian-bagian departemen atau dirinci lagi

menurut pusat-pusat biaya cost pols, produk-produk dan jasa.

b. Perencanaan biaya

Perencanaan merupakan satu usaha untuk merumuskan tujuan

dan menyusun program operasional yang lengkap dalam

rangka menvapai tujuan tersebut, termasuk pula proses

penentuan strategi yang disusun untuk jangka panjang dan

jangka pendek.
10

c. Pengendalian Biaya

Pengendalian merupakan usaha manajemen untuk mencapai

tujuan yang telah diterapkan dengan melakukan perbandingan

secara terus menerus antara perencanaan dengan rencana.

d. Dasar untuk pengambilan keputusan khusus

Akutansi biaya memberikan informasi biaya yang berbeda agar

dapat dibandingkan dengan pendapat (revenue) dari berbagai

tindakan alternative yang akan dipilih oleh manajemen.

3. Fungsi Akuntansi Biaya

Menurut Muchlis (2013:5) konsep akutansi biaya diperlukan

untuk kegiatan pengklasifikasi, analisis dan pengumpulan

mengenai biaya, sehingga pembahasan akutansi biaya dapat

dijadikan pedoman dalam penyusunan laporan biaya. Bagi pihak

manajemen, informasi mengenai biaya bermanfaat untuk

menyelesaikan tugas-tugas sebagai berikut :

a. Membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran untuk

beroperasi dalam kondisi kompotif dan ekonomi yang telah

diprediksikan sebelumnya.

b. Menetapkan metode perhitungan biaya yang memungkinkan

pengendalian aktivitas, mengurangi biaya dan memperbaiki

kualitas.

c. Mengendalikan kualitas fisik dari persediaan, dan menentukan

biaya dari setiap produk ataupun jasa yang dihasilkan untuk


11

tujuan penetapan harga dan untuk evaluasi kinerja dari suatu

produk, departemen atau divisi.

d. Menentukan biaya dan laba perusahaan untuk periode

akuntansi satu tahun atau untuk periode lain yang lebih pendek.

Hal ini termasuk menentukan nilai persediaan dan harga pokok

penjualan sesuai dengan aturan pelaporan eksternal.

e. Memilih diantara dua atau lebih alternative jangka pendek atau

jangka panjang yang dapat mebgubah pendapatan atau biaya.

4. Pengertian Dan Klasifikasi Biaya

Menurut Hansen dan Mowen (2006: 40), biaya adalah kas

atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan

barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau

dimasa yang akan datang bagi perusahaan. Sedangkan klasifikasi

biaya menurut Samryn (2012:47) biaya dapat dipisahkan menjadi

tiga kelompok, yaitu biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi

variabel.

a. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam

kisaran perubahan volume aktivitas, besarnya biaya tetap

dipengaruhi oleh kondisi perubahan jangka panjang, toknologi

dan metode disertai strategi manajemen.

b. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya nerubah

sebanding dengan perubahan volume aktivitas. Biaya variabel


12

per unit konstan (tetap) dengan adanya perubahan volume

aktivitas.

c. Biaya semi variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah

tidak sebanding dengan perubahan volume aktivitas. Biaya ini

memiliki unsur tetap dan variabel didalamnya. Unsur biaya yang

tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk menyediakan

jasa sedangkan semi variabel merupakan bagian dari biaya

semi variabel yang dipengaruhi oleh perubahan volume

aktivitas.

5. Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2010:5), pada umumnya laporan

keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan laba - rugi serta

laporan perubahan ekuitas. Neraca menunjukkan gambaran jumlah

asset, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal

tertentu. Sedangkan perhitungan (laporan) laba - rugi

memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan

serta beban yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan

perubahan ekuitas menunjuk sumber dan penggunaan atau alasan-

alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan.

Menurut Fahmi, (2015:2) Laporan keuangan merupakan

suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu

perusa haan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan

sebagai gambaran kineja keuangan perusahaan tersebut.


13

6. Harga Pokok Proses

Menurut Mulyadi (2010:18). harga pokok proses adalah

perusahaan yang berproduksi massa, mengumpulkan harga pokok

produksinya dengan menggunakan metode harga pokok proses

(process cost method). Dalam metode ini biaya-biaya produksi

dikumpulkan untuk periode tertentu dan harga pokok produksi per

satuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut dihitung

dengan cara membagi total biaya produksi untuk periode tersebut

dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang

bersangkutan.

Metode pengumpulan biaya produksi ditentukan olleh sifat

dari pengolahan produk yang diproduksi. Pengolahan suatu produk

bias atau mungkin atas dasar pesanan dari langganan atau

mungkin pula atas dasar pesanan dari langganan atau pula atas

dasar produksi massa yang dilakukan perusahaan. Oleh karena itu

metode pengumpulan biaya produksi terbagi atas metode harga

pokok pesanan dan metode harga pokok proses. (Halim 2010:19).

7. Harga Pokok Produksi

Menurut Maghfirah dan Zyam dalam jurnalnya (2016:62)

Harga pokok produksi (cost of goods manufactured) adalah total

produksi biaya barang-barang yang telah selesai dikerjakan dan

ditransfer kedalam persediaan barang jadi selama sebulan periode

harga pokok produksi.


14

Menurut Mulyadi (2012:14) adalah sejumlah biaya yang

terjadi untuk mengelola bahan baku menjadi produk jadi yang siap

untuk dijual. Sedangkan menurut Bustami dan Nurlela (2010:49)

harga pokok produkasi adalah kesimpulan biaya produk yang terdiri

dari bahan baku langsung, tenaga langsung dan biaya overhead

pabrik ditambah persediaan produk dalam proses akhir. Harga

pokok produksi terikat pada periode waktu tertentu. Harga pokok

produksi akan sama dengan biaya produksi apabila tidak ada

persediaan produk dalam proses awal dan akhir.

Dari pendapatan mengenai defenisi harga pokok produksi

diatas, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa harga pokok

produksi adalah biaya-biaya yang digunakan selama proses

produksi, di mana biaya-biaya tersebut meliputi biaya tenaga kerja

dan biaya overhead pabrik.

Pertanggungjawaban keuangan periodik. Manajemen harus

menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi,

didalam necara, manajemen harus menyajikan harga pokok

persediaan produk jadi, manajemen harus menyajikan harga pokok

persediaan produk jadi, dan harga pokok-pokok yang pada tanggal

neraca masih dalam proses, untuk tujuan tersebut manajemen

perlu menyelenggarakan catatan biaya produksi tiap periode.


15

8. Tujuan Penentuan Harga Pokok Produksi

Tujuan penentuan harga pokok produksi menurut Mulyadi

(2010:7) adalah untuk:

a. Dengan diketahuinya harga pokok produksi, maka perusahaan

dapat juga menentukan harga jual produksi. Selain itu

manajemen juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain

yang berperan dalam penentuan harga jual produk, seperti

keadaan pasar dan campuran tenaga pemerintah.

b. Memantau realisasi biaya produksi, Manajemen membutuhkan

informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan

dalam pelaksanaan rencana produksi. Untuk itu akutansi biaya

dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi biaya produksi

yang dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu untuk memantau

apakah proses produksi mengkomsumsi total biaya produksi

sesuai dengan anggaran diperhitungkan sebelumnya

pengumpulan biaya produksi untuk jangka waktu tertentu

tersebut dilakukan dengan menggunakan harga pokok proses.

9. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi

Informasi. harga pokok produksi sangat bermanfaat untuk

menentukan harga juaI suatu produk. Adapun. beberapa manfaat

informasi. harga pokok. produksi menurut MuIyadi (2010:39)

sebagai berikut :
16

a. Menetukan harga jual produk

DaIam penetapan harga juaI “produk, biaya produksi per unit

merupakan saIah. satu data yang dipertimbangkan disamping

data biaya Iain serta data non biaya.

b. Memantau realisasi biaya produksi

Jika rencana produksi untuk. jangka waktu tertentu teIah

diputuskan untuk diIakukan, manajemen memerIukan informasi

biaya produksi yang sesungguhnya dikeIuarkan daIam

peIaksanaan. rencana produksi tersebut. OIeh karena itu,

akuntansi biaya digunakan untuk mengumpuIkan informasi

biaya produksi yang dikeIuakan daIam jangka waktu tertentu.

untuk memantau apakah proses produksi mengkonsumsi totaI

biaya produksi sesuai dengan yang diperhitungkan sebeIumnya.

c. Menghitung apakah. kegiatan produksi dengan pemasaran

perusahaan daIam periode tertentu, mampu menghasiIkan. Iaba

bruto atau mengakibatkan rugi bruto. Manajemen. memerIukan

informasi biaya produksi yang teIah dikeIuarkan untuk

memproduksi. produk daIam periode tertentu. Informasi Iaba

atau. bruto periodic diperIukan untuk mengetahui kontribusi

produk daIam menutup biaya nonproduksi dan menghasiIkan

Iaba atau rugi.

d. Menentukan. harga pokok persediaan produk jadi dan produk

daIam proses yang disajikan daIam neraca pada saat


17

manajemen dituntut untuk membuat. pertanggung jawaban

keuangan. periodik, manajemen harus menyajikan Iaporan

keuangan. berupa neraca dan Iaporan Iaba rugi.” Di daIam

neraca, manajeman harus menyajikan harga pokok. persediaan

produk jadi, dan harga pokok produk yang pada tanggaI neraca

masih daIam proses. Untuk tujuan tersebut, manajemen perIu

penyeIenggaraan catatan biaya produksi tiap periode.

Berdasarkan paparan diatas dapat disimpuIkan bahwa manfaat

dari penetapan. harga pokok produksi yang memberikan informasi

yang. berguna bagi manajemen perusahaan untuk mengambiI

kebijakan ataupu keputusan yang nantinya. akan menunjang

keIangsungan hidup perusahaan dan profit yang akan diterima

perusahan.

10. Unsur-Unsur Harga Pokok Produksi

DaIam memprodukasikan suatu. produk, akan diperIukan

beberapa biaya untuk mengoIah beberapa bahan mentah menjadi

produk jadi. Biaya produksi. dapat digoIongkan kedaIam biaya

bahan baku, biaya tenaga. kerja Iangsung, dan biaya overhead

pabrik.

Unsur-unsur harga pokok produksi adalah sebagai berikut:


18

a. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah bahan yang merupakan unsur

paling pokok dalam proses produksi, dan dapat langsung

dibebankan kepada harga pokok barang yang diproduksi.

Menurut Mulyadi (2010:275) bahan baku merupakan bahan

yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi. Sedangkan

menurut Bustami dan NurIeIa (2010:219) bahan baku adaIah

bahan dasar yang dioIah menjadi produk seIesai. “Bahan baku

ini dapat dibagai menjadi :

1) Bahan baku langsung

Bahan baku Iangsung mempunyai ciri yaitu mudah diteIusuri

ke produk seIesai, merupakan. bahan utama produk seIesai,

dan dapat diidentifikasi Iangsung ke proses produksi setiap

produk.

2) Bahan baku tidak langsung

Bahan baku tak. Iangsung adaIah seIain bahan baku

Iangsung yang. digunakan daIam proses produkasi dan

biaya ini dipandang. sebagai biaya overhead.

b. Biaya Tenaga Kerja

Tenaga kerja. menurut Bustami dan NurIeIa (2010:233)

adaIah daya kerja fisik maupun mentaI yang merupakan

sumbangsih. manusia untuk menghasiIkan suatu produk dan

jasa tertentu. Biaya tenaga kerja merupakan pembayaran.


19

kepada tenaga kerja sebagai penggunaan jasa untuk

menghasiIkan. suatau produk atau jasa.

Menurut Mursyidi (2010:213) mengatakan bahwa biaya

tenaga kerja dapat digolongkan menjadi dua, yaitu biaya tenaga

kerja langsung (direct labor), biaya tenaga kerja yang langsung

berhubungan dengan proses produksi, misalnya tukang dan

pekerja pabrik. Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect

labor), merupakan biaya tenaga kerja yang tidak langsung

berhubungan dengan produksi, misalnya gaji direktur produksi,

pengawas, dan administrasi produksi. Biaya tenaga kerja daIam

perusahaan manufaktur dapat dibedakan menjadi :

1) Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja “Iangsung yaitu biaya tenaga yang dapat

diteIusuri. kepada produk yang dihasiIkan, merupakan biaya.

utama untuk menghasiIkan produk dan jasa tertentu, dan

secara Iangsung. diidentifikasi kepada produksi.

2) Biaya tenaga kerja tidak langsung

Biaya tenaga kerja tidak Iangsung. merupakan seIuruh biaya

tenaga kerja. seIain biaya tenaga kerja Iangsung yang

berhubungan. dengan proses produksi untuk menghasiIkan.

produk dan jasa tertentu.


20

c. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik adalah unsur biaya produksi selain

biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung

yang dikeluarkan selama proses produksi. Biaya overhead

pabrik merupakan biaya yang paling kompleks dan tidak dapat

didefinisikan pada produk jadi, maka pengumpulan biaya

overhead pabrik baru dapat diketahui setelah barang pesanan

selesai diproduksi. Overhead pabrik menurut Bustami dan

NurIeIa (2010:257) adaIah. bahan baku tidak Iangsung dan

tenaga kerja tidak. Iangsung serta biaya tidak Iangsung Iainnya

yang tidak. dapat diteIusuri secara Iangsung keproduk seIesai

atau tujuan akhir biaya. IstiIah Iain yang dapat digunakan untuk.

overhead pabrik adaIah biaya produksi, atau biaya tidak

Iangsung.

11. Metode penentuan Harga Pokok Produksi

Metode perhitungan harga pokok produksi adalah cara

memperhitunkan unsur biaya produksi ke dalam harga pokok

produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam

harga pokok produksi terdapat dua pendekatan yaitu metode full

costing dan metode variable costing. Perbedaan pokok antara

kedua metode tersebut terletak pada perlakuan terhadap biaya

produksi yang bersifat tetap dan akan berakibat pada perhitungan

harga pokok produksi dan penyajian laporan laba rugi.


21

Menurut Halim (2010:47), menyatakan bahwa Metode

penentuan harga pokok adalah dengan membebankan semua

biaya produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya

overhead pabrik) baik bersifat tetap maupun variable kepada

produk atau jasa.

Metode pengumpuIan harga pokok produksi. menurut

SIamet (2007:94) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Job Order Cost

Job oerder cost “merupakan. suatu metode. pengumpuIan

harga pokok produk yang dikumpuIkan untuk setiap pesanan

atau kontrak. OIeh karena itu, setiap ada pesanan memiIiki

harga. pokok. tersendiri yang dibuat daIam job cost sheet. Pada

metode ini, produksi diIakukan untuk memenuhi pesanan

peIanggan.

b. Process Cost

Process cost merupakan metode. pengumpuIan harga pokok

produk dimana biaya dikumpuIkan untuk setiap satuan waktu.

Pada metode ini, proses produksi perusahaan diIakukan secara.

terus menerus, barang yang dihasiIkan homogeny, dan

perhitungan harga pokok produksi didasarkan. atas waktu.

Produksi pada metode ini diIakukan untuk. Memenuhi

persediaan.
22

Sedangkan metode penentuan harga pokok produksi menurut

Mulyadi (2012:17) menjelaskan metode penentuan harga pokok

produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke

dalam harga pokok produksi. Dalam memperhitungkan semua

unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi metode

penentuan harga pokok produksi ada dua yaitu metode full costing

dan metode variable costing.

a. Metode Variabel costing

Menurut Bustami dan Nurlela (2010:57), merupakan metode

penentuan harga pokok produksi yang hanya menghitung biaya

produksi yang berperilaku variable ke dalam harga pokok

produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung dan biaya overhead pabrik variabel.

b. Metode Full Costing

Menurut Mulyadi (2012:17), full costing merupakan penentuan

kos produk yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi

ke dalam kos produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik baik yang

berperilaku variable maupun tetap.

12. Penelitian terdahulu

Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya mengenai penentuan

harga produksi :
23

a. Wulandari, Dkk (Universitas Bhayangkara Surabaya, 2016)

dalam penelitiannya dengan judul skripsi “Analisis Biaya

Produksi Menggunakan Metode Full Costing Dalam Penentuan

Ketetapan Harga Pokok Produksi Pada Pabrik Tahu Di

Siduarjo” Perhitungan harga pokok produksi yang dilakuka

pabrik tahu kurang terinci sehingga masih terdapat biaya

overhead yang dikeluarkan dalam proses produksi yang tidak

terhitung, perhitungan harga produksi antara perusahaan

dengsn metode full costing memiliki perbedaaan. Pada

perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan

metode full costing diperoleh perhitungan yang lebih besar

dibandingkan dengan menggunakan metode perusahaan.

b. Tamnriani (Universitas Muhammadiyah Makassar, 2019) dalam

penelitiannya dengan judul skripsi ”Analisis Biaya Produksi

Dalam Penetapan Harga Jual Kopi Bubuk Manipi Pada Koerasi

Kopi Manipi” perhitungan dalam penetapan harga jual kopi

berdasarkan perhitungan untuk menetapkan harga jual yang

sama. Penetapan harga hanya berdasar pada perhitungan

harga pokok produksi per kilogram atas dasar harga Rp

93.500/kg kopi perusahaan menetapkan harga kopi untuk

setiap kemasan gram pada produknya dengan menggunakan

metode full costing, sedangkan harga jual yang dihasilkan

dengan metode variable costing jauh lebih tinggin yaitu Rp.


24

103.311, dengan perhitungan laba yang diinginkan sebesar

40%.

B. KERANGKA PIKIR

Usaha Rumput Laut


Dua putri

Indentifikasi Biaya
produksi

Bahan baku Tenaga kerja Biaya Overhead


langsung Pabrik

Harga Pokok Produksi

Kesimpulan dan saran

Keterangan :

Berdasarkan kerangka pikir diatas maka dapat dijelaskan bahwa

penelitian ini dilakukan pada usaha tani rumput laut dua putri. Selanjutnya

dilakukan identifikasi biaya produksi. Adapun proses pengindetifikasian

pada usaha dua putri meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan

biaya overhead pabrik. Perhitungan harga pokok produksi selanjutnya


25

menggunakan motede full costing. Setelah melakukan perhitungan harga

pokok produksi maka diperoleh kesimpulan dan saran.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada Gudang Usaha Dua Putri yaitu

komuditas rumput laut, tepatnya usaha ini berada di Desa Bulu-bulu

Kecamatan Tonra Kabupaten Bone. Waktu penelitian yang digunakan

berlangsung selama kurang lebih 1 bulan.

B. JENIS DAN SUMBER DATA

1. Jenis data

Data yang digunaka dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif, berypa laporan biaya produksi Usaha Dua Putri 2019

dan 2020.

2. Sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data sekunder yaitu data yang diperoleh secara langsung pada

objek penelitian berupa biaya produksi Usaha dua putri dari tahun

2019 dan 2020.

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Penelitian kepustakaan (library Reseach) yaitu informasi yang

diperoleh dengan mempelajari referensi, membaca buku-buku

literature dan karya ilmiah yang berkaitan dengan topik penelitian

ini.

26
27

2. Penelitian lapangan (Field Research) yaitu penelitian yang

dilakukan ntuk memperoleh data secara lansung pada objeknya

diteliti dengan tujuan untuk memperoleh data sekunder berupa data

laporan keuangan Usaha Dua Putri tahun 2019 dan 2020.

D. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Usaha

Dua Putri tahun 2008 sampai dengan 2020

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Usaha

Dua Putri pada periode tahun 2019 dan 2020.

E. DEFENISI OPERASIONAL

Definisi operasional adalah batas-batas terhadap lingkup variabel

yang merupakan indikator penting sebagai penentu keberhasilan suatu

penelitian. Berikut definisi variabel :

1. Biaya produksi adalah akumulasi pada biaya-biaya yang

dikeluarkan oleh usahatani rumput laut dalam mengelola bahan

baku menjadi produk jadi siap untuk dijual. Biaya-biaya tersebut

terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan

biaya overhead pabrik

2. Harga jual adalah nilai yang ditetapkan oleh usahatani rumput laut

dalam menawarkan produknya kepada konsumen setelah


28

memperhitungkan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan ditambah

persentase laba yang diharapkan.

F. ANALISIS DATA

Penulis dalam menghitung harga pokok produksi dan harga jual

usahatani rumput laut menggunkan metode analisis deskriptif.

Menurut Mulyadi (2013 : 11) penentuan haga pokok produksi

dengan pendekatan metode Full Costing sebagai berikut :

Biaya bahan baku Rp. xxx

Biaya tenaga kerja langsung Rp. xxx

Biaya overhead pabrik variabeI Rp. xxx

Biaya overhead pabrik tetap Rp. xxx +

Harga pokok produksi Rp. xxx


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Sejarah Singkat Usaha Tani Rumput Laut Dua Putri

Budidaya rumput laut khususnya jenis (Euchuma cottonii)

telah dikelola dan dikembangkan petani rumput laut di Kabupaten

Bone khususnya di kecamatan Tonra, tetapi pengembangannya

mulai pesat 10 tahun yang lalu pada mulanya para petani rumput

laut melakukan budidaya secara perorangan, namun dengan

melihat keberhasilan petani yang satu kemudian diikuti oleh petani

yang lain, demikian seterusnya sampai usaha budidaya rumput

laut ini semakin banyak diusahakan oleh petani rumput laut atau

nelayan yang bermukim di sekitar pesisir pantai sampai ke pulau-

pulau.

Usaha tani rumput Dua Putri adalah satu usaha yang

bergerak pada pertanian yang memproduksi rumput laut yang

berada di desa Bulu-Bulu Kecamatan Tonra Kabupaten Bone yang

berdiri sejak tahun 2008.

B. HASIL PENELITIAN

1. Peralatan dan Bangunan Usaha Tani Rumput Laut Dua Putri

Terdapat. beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum

melakukan kegiatan. yaitu gudang, peralatan, bahan baku, dan

29
30

tenaga kerja. Bangunan dan peralatan yang digunakan dalam

proses bertani rumput laut memiliki fungsi yang berbeda-beda.

Adapun bangunan dan peralatan-peralatan yang digunakan dalam

produksi dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1
Bangunan Dan Peralatan Dalam Proses Tani Rumput Laut
NO Nama Alat Harga (Rp) Jumlah Total (Rp)
1 Tali 138.900 3 416.700
2 Pelampung 36.500 6 219.000
3 Jangkar 96.600 3 289.800
4 Sampan / 1.200.000 3 3.600.000
Kapal
5 Penjemuran 225.000 3 675.000
6 Plastik Bening 110.000 6 660.000
7 Pisau / 19.500 3 58.500
Gunting
8 Jaring Bagan 94.000 3 282.000
9 Terpal 165.000 3 495.000
10 Gudang 80.000.000 1 80.000.000
Nilai total biaya peralatan 86.969.000
Sumber : Data yang telah diolah, 2021

Dari tabel 4.1 terlihat bahwa terdapat 9 peralatan dan 1 buah

bangunan berupa gudang yang digunakan untuk proses

produksi, antara lain Tali, Pelampung, Jangkar, Sampan,

Penjemuran, Plastik Bening, Pisau / Gunting, Jaring bagan, dan

Terpal. Jadi total biaya peralatan dalam usaha Tani Rumput

Laut adalah Rp.86.969.000.

2. Perhitungan Harga Pokok Produksi Rumput Laut Dengan

Menggunakan Metode Full Costing Tahun 2019-2020

Untuk memproduksi rum


31

put laut dibutuhkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik. Berikut akan di tampilkan

rincian biaya bahan baku produksi rumput laut pada tabel 4.2.

Tabel 4.2
Rincian Biaya Bahan Baku Usaha Tani Rumput Laut
Dua Putri Tahun 2019-2020
Tahun Biaya Bahan Baku Jumlah (kg) Total Biaya (Rp)
2019 850 2.500.000
Bibit rumput laut
2020 900 2.700.000
Jumlah 5.200.000
Sumber : Data yang telah diolah,2021

Dari tabel 4.2 diatas terlihat bahwa biaya bahan baku untuk

produksi rumput laut pada Usaha Dua Putri adalah sebesar

Rp.5.200.000 pada tahun 2019-2020. Pada tahun 2019 bibit

rumput laut yang di gunakan sebanyak 850 kg dengan harga bibit

perkilogramnya sebesar Rp.3000 sedangkan pada tahun 2020 bibit

rumput laut yang digunakan sebanyak 900 kg dengan harga bibit

perkilogramnya sebesar Rp.3000.

Selanjutnya akan disajikan lporan biaya tenaga kerja langsung

pada usaha tani rumput laut Dua Putri yang dapat dilihat sebagai

berikut:

Tabel 4.3
Rincian Biaya Tenaga Kerja Langsung Usaha Tani
Rumput Laut Dua Putri Tahun 2019-2020
Upah
Tahun Keterangan Jumlah Total biaya
Harian
2019 Tenaga kerja
5 orang Rp.40.000 Rp.200.000
2020 langsung
Jumlah Rp. 200.000
Total Biaya Bulanan Rp.6.000.000
Total Biaya Tahunan Rp.72.000.000
Sumber : Data yang telah diolah,2021
32

Dari tabel 4.3 diatas terlihat bahwa biaya tenaga kerja langsung

untuk produksi rumput laut pada Usaha Dua Putri adalah sebesar

Rp.200.000/hari sehingga untuk pertahunnya sebesar

Rp.72.000.000. Biaya ini di dapatkan dari pergitungan jumlah

pekerja sebanyak 5 (lima) orang di kalikan dengan upah harian

sebesar Rp.40.000.

Selanjutnya akan disajikan biaya overhead pabrik variabel pada

usaha tani rumput laut Dua Putri yang dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.4
Rincian Biaya overhead pabrik variabel Usaha Tani
Rumput Laut Dua Putri Tahun 2019-2020
Tahun BOP Variabel Biaya (Rp)
Biaya listrik 600.000
2019 Biaya pemeliharaan mesin dan peralatan 1.500.000
Biaya Bahan Bakar 5.292.000
Jumlah 7.392.000
Biaya listrik 600.000
2020 Biaya pemeliharaan mesin dan peralatan 1.700.000
Biaya Bahan Bakar 5.184.000
Jumlah 7.484.000
Sumber : Data yang telah diolah,2021

Berdasarkan tebel 4.4 diatas dapat dilihat rincian biaya overhead

pabrik variabel yang dikeluarkan usaha tani rumput laut Dua Putri

pada tahun 2019 adalah sebesar Rp.7.392.000 dan pada tahun

2020 sebesar Rp.7.484.000 dengan rincian sebagai berikut:

a. Biaya listrik

Listik yang digunakan oleh usaha tani rumput laut Dua Putri

untuk memberi daya kepada pencahayaan lampu gudang.

Biaya listrik yang digunakan selama tahun 2019 dan tahun


33

2020 adalah sebesar Rp.600.000 pertahunnya diperoleh dari

12 x Rp. 50.000.

b. Biaya pemeliharaan mesin dan peralatan

Biaya pemeliharaan mesin dan peralatan dilakukan untuk

menjaga mesin dan perlatan agar tahan lebih lama serta

mengganti peralatan yang hilang atau rusak. Biaya yang

dikeluarkan tahun 2019 adalah sebesar Rp.1.500.000

sedangkan pada tahun 2020 adalah sebesar Rp.1.700.000.

c. Biaya bahan bakar

Biaya bahan bakar ini digunakan untuk bahan bakar kapal

berupa solar. Biaya bahan bakar yang digunakan pada tahun

2019 adalah sebesar Rp.5.292.000 yang diperoleh dari harga

solar Rp.9.800/liter dikali dengan 45 yang artinya setiap

bulannya menggunakan 45 liter solar untuk 3 kapal. Sedangkan

pada tahun 2020 biaya bahan bakar yang digunakan adalah

sebesar Rp.5.184.000 yang diperoleh dari harga solar

Rp.9.600/liter dikali dengan 45 yang artinya setiap bulannya

menggunakan 45 liter solar untuk 3 kapal.

Selanjutnya akan disajikan biaya overhead pabrik variabel pada

usaha tani rumput laut Dua Putri yang dapat dilihat sebagai berikut:
34

Tabel 4.5
Beban Penyusutan Perlatan Dan Bangunan
Umur
Beban
Nama Harga ekono
Jumlah Total (Rp) penyusutan
Alat (Rp) mis
(Rp/Tahun)
(tahun)
Tali 3 138.900 416.700 2 208.350
Jangkar 3 96.600 289.800 2 144.900
Sampan 3 1.200.000 3.600.000 4 900.000
/ kapal
Jaring 3 94.000 282.000 5 56.400
Bagan
Gudang 1 80.000.000 80.000.000 10 8.000.000
Jumlah 9.309.650
Sumber : Data yang telah diolah,2021

Dari tabel 4.5 di atas yaitu rincian beban penyusutan perlatan dan

bangunan usaha tani rumput laut Dua Putri dalam memproduksi

rumput laut selama setahun sebesar Rp.9.309.650.

Setelah. diketahui biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan. biaya overhead pabrik variabel maupun tetap maka

dapat dilakukan. perhitungan harga pokok produksi rumput laut

pada usaha tani rumput laut Dua Putri. Proses perhitungan harga

pokok produksi dengan menggunakan metode full costing dapat

dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6
Harga Pokok Produksi Rumput Laut Pada Usaha Tani
Rumput Laut Dua Putri Tahun 2019-2020 Menggunakan
Metode Full Costing
Tahun Akun Biaya Produksi
(Rp)
Biaya bahan baku 2.500.000
Biaya tenaga kerja 72.000.000
langsung
2019
Biaya overhead pabrik :
Variabel 7.392.000
Tetap 39.309.650
35

Harga Pokok Produksi 121.201.650


Biaya bahan baku 2.700.000
Biaya tenaga kerja 72.000.000
langsung
2020
Biaya overhead pabrik :
Variabel 7.484.000
Tetap 39.309.650
Harga Pokok Produksi 121.493.650
Sumber : Data yang telah diolah,2021

Berdasarkan tabel 4.6 di atas maka dapat diperoleh harga pokok

produksi rumput laut dengan menggunakan metode full costing

pada tahun 2019 sebesar Rp.121.201.650 yang diperoleh dari

penjumlahan seluruh biaya antara lain biaya bahan baku sebesar

Rp.2.500.000, biaya tenaga kerja langsung sebesar

Rp.72.000.000, biaya overhead pabrik variabel sebesar

Rp.7.392.000 dan biaya overhead pabrik tetap sebesar

Rp.39.309.650. sedangkan harga pokok produksi menggunakan

metode full costing pada tahun 2020 adalah sebesar

Rp.121.493.650 yang diperoleh dari penjumlahan seluruh biaya

antara lain biaya bahan baku sebesar Rp.2.700.000, biaya tenaga

kerja langsung sebesar Rp.72.000.000, biaya overhead pabrik

variabel sebesar Rp.7.484.000 dan biaya overhead pabrik tetap

sebesar Rp. 39.309.650.


36

C. PEMBAHASAN

1. Perbedaan Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi Tahun

2019 Dengan Tahun 2020

Berdasarkan perhitungan sebelumnya dapat dianalisis perbedaan

hasil perhitungan harga pokok produksi pada tahun 2019 dan

tahun 2020 dengan menggunakan metode full costing. Perbedaan

antara tahun 2019 dan tahun 2020 tersebut dapat dilihat pada

tabel 4.7

Tabel 4.7
Perbedaan Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan
Metode Full Costing Pada Tahun 2019 dan 2020
keterangan Tahun 2019 Tahun 2020
Harga pokok produksi Rp. 121.201.650 Rp. 121.493.650
Jumlah produksi 110.000 kg 115.000 kg
Sumber : Data yang telah diolah,2021

Dari tabel 4.7 diketahui Harga pokok produksi rumput laut pada

tahun 2019 sebesar Rp.121.201.650 yang diperoleh dari

penjumlahan seluruh biaya antara lain biaya bahan baku sebesar

Rp.2.500.000, biaya tenaga kerja langsung sebesar

Rp.72.000.000, biaya overhead pabrik variabel sebesar

Rp.7.392.000 dan biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp.

39.309.650. untuk jumlah produksi sebesar 110.000 kg pada tahun

2019 yang artinya harga pokok produksi perkilogramnya adalah

Rp.1.102/kg. sedangkan harga pokok produksi menggunakan

metode full costing pada tahun 2020 adalah sebesar

Rp.121.493.650 yang diperoleh dari penjumlahan seluruh biaya


37

antara lain biaya bahan baku sebesar Rp.2.700.000, biaya tenaga

kerja langsung sebesar Rp.72.000.000, biaya overhead pabrik

variabel sebesar Rp.7.484.000 dan biaya overhead pabrik tetap

sebesar Rp. 39.309.650. untuk jumlah produksi sebesar 115.000

kg pada tahun 2020 yang artinya harga pokok produksi

perkilogramnya adalah Rp.1.056/kg

Selisih hasil perhitungan harga pokok produksi pada tahun 2019

dan tahun 2020 adalah sebesar Rp.292.000, hal ini disebabkan

beberapa faktor yaitu antara lain perbedaan jumlah jumlah pada

tahun 2019 sebesar 850kg dan tahun 2020 sebesar 900kg dan

perbedaan pada biaya overhead pabrik varibael yaitu pada tahun

2019 sebesar Rp.7.392.000 sedangkan pada tahun 2020 sebesar

Rp.7.484.000.

Jika perusahaan. menggunakan metode full costing dalam

menghitung biaya produksinya maka perusahaan harus :

a. Mengidentifikasi seluruh. biaya yang digunakan dalam proses

produksi.

b. Membedakan antara. biaya variabel dengan biaya tetap.

c. Memisahkan biaya. produksi dengan biaya non produksi.

d. Memperhitungkan biaya produksi selain biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.


BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis perhitungan harga pokok produksi

dengan menggunakan. metode. full costing yang telah dilakukan

maka ditarik kesimpulan dalam penelitian ini, menunjukkan, bahwa

harga pokok. produksi rumput laut pada usaha tani rumput laut Dua

Putri dengan menggunakan,. metode full costing sebesar

Rp.121.201.650 pada tahun 2019 dengan harga Rp.1.102/kg dan

pada tahun 2020 sebesar Rp.121.493.650 dengan harga

Rp.1.056/kg memiliki selisih sebesar Rp.292.000.

B. SARAN

Perhitungan. harga pokok produksi rumput laut pada usaha

tani rumput laut Dua Putri sebaiknya menggunakan metode full

costing dalam menghitung biaya produksi rumput laut. karena

metode ini lebih akurat dikarenakan metode full costing merinci.

seluruh biaya produksi yang terkait dengan proses produksi.

sehingga hasil perhitungan yang diperoleh menunjukkan hasil

actual yang dikeluarkan selama proses produksi dengan begitu

laba. yang dihasilkan akan lebih maksimal.

38
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,Firdaus Dunia dan Abdullah, Wasilah. 2012. “Akuntansi Biaya”.


Edisi 3. Salemba Empat.

Aslan, M. 1998 .Budidaya Rumput Laut. Kanisius.Yogyakarta.

Bustami, B dan Nurlela. 2010. “Akuntansi Biaya”. Yogyakarta : Graha


Ilmu.

Blocher, Edward J. 2007. “Manajemen Biaya”. Penerbit Salemba Empat.


Jakarta.

Fahmi Irham, 2015. Analisis Laporan Keuangan, Bandung : ALFABETA,


cv

Halim Abdul. 2010. “Dasar-dasar Akuntansi Biaya”. Edisi 4. Yogyakarta:


BPFE.

Hansen, don R. dan Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen. Jakarta:


salemba empat

Juneidi, W. 2004. Rumput Laut, Jenis dan Morfologisnya. Jakarta:


Departemen Pendidikan Nasional.

Mulyadi. 2010. “System akuntasi”, edisi ke-3, Cetakan ke-5,


Jakarta:penebit salamba Empat.

---------. 2012. “Akuntansi Biaya”. Edisi kelima. Yogyakarta: Unit


Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

---------. 2014. “System Akuntansi”. Yogyakarta: Salemba Empat.

---------. 2016. “System Akutansi”, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

---------. 2010. “Akutansi biaya”. Bandung: PT.Refika Aditma.

Muchlis, Saiful. 2013, “Akutansi Biaya Kontemporer”. Makassar.


Alauddin University.

Mursyidi. 2010. Akuntansi Biaya. Bandung: Refika Aditama.


Maghfirah dan Zyam, 2016. ”Analisis Perhitungan Harga Pokok
Produksi Dengan Penerapan Metode Full Costing Pada UMKM

39
40

Kota Banda Aceh”, Jumlah Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi,


Vol 1, No. 2 : 59-70

Munawir. 2011. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Liberty,


Yogyakarta.

Samryn. 2012. Akuntansi Manajemen. Edisi Pertama, kencana prenada


media group. Jakarta

Slamet, Achmad. 2007. Penganggaran, Perencanaan Dan


Pengendalian Usaha. Semarang: UNNES Press

Supriyono, 2011.”Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan


Penentuan Harga Pokok” Buku Satu, Edisi Dua, Cetakan Dua
Belas, BPFE, Yogyakarta.

Sugiono, suzana. 2012. “Analisis Pengendalian Biaya Operasional


Pada Cv. Cahaya Bina Lestari Banjarmasin”.

Tamriani, 2019. Analisis Biaya Produksi Dalam Penetapan Harga Jual


Kopi Bubuk Manipi Pada Koperasi Kopi Manipi, Skripsi Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Unismuh Makassar

Witjakson, Armanto. 2013. “Akuntansi Biaya”. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Wulandari, Dkk, 2018. Analisis Biaya Produksi Menggunakan Metode


Full Costing Dalam Penentuan Ketepatan Harga Pokok
Produksi Pada Pabrik Tahu “SS” Di Sidoarjo. Jurnal Prodi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Univversitas Bhayangkara Surabaya

Anda mungkin juga menyukai