Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH FAKTOR PRIBADI TERHADAP MINAT MENABUNG

NASABAH DI BANK SYARIAH


RONI ANDESPA
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
E-mail: roniandespa@uinib.ac.id

Abstract
The research theme is the financial and banking institutions. The research objectives are: 1) To measure
the influence of personal factors on the variable interest in saving partially. 2) To measure the influence of
variable personal factors on the variable interest in saving simultaneously. The object of research is sharia
bank in West Sumatra. The research variables are personal factors and interest in saving. This research is
quantitative research. The population is all customers of sharia banks in West Sumatra. The sample was 250
people. Data analysis using multiple linear regression analysis. The result of the research is: there is significant
influence between the personal factor variable with the interest of saving.

Keywords: Personal Factors, Interest in Saving, Islamic Bank

PENDAHULUAN yang diberikan. Dewasa ini sangat sulit bagi


Dengan berkembangnya kebutuhan dan manajemen bank syariah untuk mengetahui
keinginan suatu masyarakat, akan mempengaruhi atau memahami kepentingan nasabahnya.
tingkat persaingan di semua lini usaha. Interaksi Selain itu, nasabah sangat selektif dan memiliki
yang dikombinasikan dengan teknologi di era pengetahuan tinggi tentang layanan perbankan.
komunikasi menjadi faktor dalam meningkatkan Nasabah sangat berhati-hati dalam memilih
peradaban manusia dan menumbuhkan dan menggunakan jasa. Untuk itulah strategi
kebutuhan baru. Salah satu industri yang terlibat pemasaran bank disesuaikan dengan minat
dalam kompetisi ini adalah sektor keuangan. nasabah. Di era yang sangat kompetitif ini bank
Hal ini dibuktikan dengan perkembangan yang syariah harus berorientasi pada minat nasabah,
cukup pesat dari industri keuangan di Indonesia. dalam hal ini ada banyak faktor yang mendorong
Salah satu industri keuangan yang berkembang minat nasabah. Jika tingkat keinginan nasabah
pesat saat ini adalah perbankan syariah. Industri tinggi, maka akan meningkatkan permintaan
perbankan syariah merupakan salah satu pelaku yang tinggi juga. Permintaan nasabah merupakan
pembangunan yang berperan aktif di dalam target utama dalam konsep marketing bank
kegiatan perekonomian. syariah. Dari informasi yang diketahui tentang
Industri yang bergerak di sektor Perbankan apa yang menjadi minat nasabah, bank syariah
syariah saat ini berusaha untuk memuaskan kemudian mencoba menciptakan produk
nasabahnya dalam menggunakan layanan layanan yang bisa memuaskan keinginan
nasabah.
194 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2017

Bank syariah harus senantiasa berinovasi, 1. Untuk mengukur pengaruh variabel


menyesuaikan dan mengembangkan independent (faktor pribadi) terhadap
produknya agar sesuai dengan perubahan variabel dependent (minat menabung) secara
selera nasabah dan tingkat persaingan yang ada. parsial.
Terjadinya persaingan didalam mengumpulkan 2. Untuk mengukur pengaruh variabel
nasabah dan dana pihak ketiga oleh beberapa independent (faktor pribadi) terhadap
bank saat ini. Salah satu pelaku persaingan ini variabel dependent (minat menabung) secara
adalah perbankan syariah di Sumatera Barat. simultan.
Fenomena ini dapat dilihat dari pertumbuhan
perbankan syariah di wilayah Sumatera Barat LANDASAN TEORITIS
dari waktu ke waktu yang cukup baik. Data yang
Pemasaran
diperoleh dari Bank Indonesia menunjukan
pertumbuhan tingkat penghimpunan dana Pemasaran menurut Kotler (2011:9)
pihak ketiga (DPK): pada triwulan II tahun adalah suatu proses sosial manajerial di mana
2016 sebesar Rp. 2.558 miliar, pada triwulan individu dan kelompok mendapatkan apa
III tahun 2016 sebesar Rp. 2.744 miliar, yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
pada triwulan IV tahun 2016 sebesar Rp. menciptakan, menawarkan dan menukar
2.859 miliar, triwulan I tahun 2017 sebesar produk atau layanan berharga dengan orang
Rp. 2.834 miliar, dan pada triwulan II tahun lain. Pemasaran sering digambarkan sebagai
2017 meningkat menjadi sebesar Rp. 2.854 seni menjual produk, tapi orang sering
miliar (Bank Indonesia, 2017). Ada beberapa bertanya-tanya bahwa bagian terpenting dari
faktor yang mempengaruhi nasabah dalam pemasaran bukanlah penjualan. Menurut
proses memilih layanan perbankan syariah. pandangan Kotler (2011:9) menyatakan
Salah satunya adalah faktor pribadi. Faktor bahwa salah satu tujuan pemasaran adalah
pribadi ini terdiri dari usia dan siklus hidup, untuk mengetahui dan memahami pelanggan
gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri. sedemikian rupa sehingga produk atau layanan
sesuai dengan pelanggan dan kemudian
Sehingga rumusan penelitian di dalam
menjual.
paper ini adalah:
Menurut American Marketing Association
1. Bagaimanakah pengaruh variabel independent
yang di kutip dari Lamb, Hair, dan McDaniel
(faktor pribadi) terhadap variabel dependent
(2011:6) “Marketing is the process of planning
(minat menabung) secara parsial.
and executing the conception, pricing, promotion,
2. Bagaimanakah pengaruh variabel independent
and distribution of ideas, goods, and service
(faktor pribadi) terhadap variabel dependent
to create exchanges that satisfy individual and
(minat menabung) secara simultan.
organization goals”.
Sedangkan tujuan penelitian dalam tulisan
ini adalah:
Pengaruh Faktor Pribadi terhadap Minat Menabung Nasabah di Bank Syariah 195

Sedangkan Simamora (2000:4) pelanggan adalah kunci didalam meraih


menyatakan bahwa pemasaran internasional kesuksesan dan keberlangsungan operasional
(international marketing) paling baik di perusahaan.
jelaskan terlebih dahulu meninjau secara Dalam pandangan Stanton (1995) yang
ringkas pemasaran dalam konteks domestik. dikutip oleh Umar (2003:31) menyatakan
Dalam konteks domestik, menurut Simamora bahwa konsep pemasaran meliputi keseluruhan
(2000:4) pemasaran merupakan proses sistem yang berhubungan dengan kegiatan-
manajerial dan sosial dimana individu-individu kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan,
dan kelompok-kelompok memperoleh apa menentukan harga hingga mempromosikan
yang mereka butuhkan dan inginkan melalui dan mendistribusikan barang dan jasa yang
penciptaan, penawaran dan pertukaran akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik
produk-produk yang bernilai dengan orang yang aktual maupun yang potensial.
dan atau kelompok lain.
Konsep Perilaku Konsumen
Suatu perusahaan yang bergerak pada
bidang keuangan mesti memantau aktivitas- Perilaku konsumen yang tidak dapat
aktivitas pamasaran dari pesaingnya, baik dikendalikan secara langsung oleh manajemen
itu pesaing domestik maupun pesaing perusahaan, perlu mencari informasi sebanyak
internasional. Kemudian perusahaan tersebut mungkin mengenai hal-hal tersebut. Perilaku
diharapkan mampu menyusun berbagai strategi konsumen memiliki kepentingan khusus bagi
pemasaran jangka panjang dan respon-respon manajemen bank syariah karena berbagai
kompetitif yang tepat. Dengan demikian alasan, yaitu ingin mempengaruhi atau
manajemen pemasaran menerapkan strategi mengubah perilaku tersebut, termasuk
dalam perencanaan dan pengkoordinasian kepentingan utama dari pihak pemasaran,
semua aktivitas-aktivitas tersebut untuk pendidikan, perlindungan konsumen dan
mencapai sebuah program pemasaran yang pembuat kebijakan publik. Perilaku konsumen
berintegrasi secara berhasil. sangat penting dalam proses pengambilan
keputusan pembelian, mulai dari tahap
Konsep Pemasaran pembelian berawal diperkenalkannya masalah
Saat ini pandangan terhadap suatu konsep dalam bentuk dorongan yang menghasilkan
pemasaran telah mengalami perubahan dari tindakan untuk memenuhi kebutuhan
yang ada sebelumnya. Pada asal mulanya konsep konsumen.
pemasaran dipandang sebagai yang tidak jauh Engle (2006) mencoba untuk
dari konsep penjualan. Dengan timbulnya mendefinisikan perilaku konsumen, berikut
suatu kesadaran untuk meningkatkan efisiensi, pendapat darinya: perilaku konsumen adalah
maka secara berangsur-angsur pihak pemasar seluruh tindakan-tindakan individu yang
dan pihak manajemen perusahan mulai secara langsung terlibat di dalam usaha
menyadari bahwa memuaskan kebutuhan
196 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2017

memperoleh, menggunakan dan menentukan dilalui individu konsumen dalam mencari,


produk atau jasa, termasuk pengambilan membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan
keputusan yang mendahului dan mengikuti bertindak pasca mengkonsumsi konsumsi
tindakan-tindakan tersebut. produk dan jasa. Dapat disimpulkan bahwa
Menurut Lamb, Hair dan McDaniel (2011) perilaku konsumen adalah suatu tindakan
perilaku konsumen adalah proses pelanggan mulai dari menentukan, mencari, membeli
dalam membuat keputusan pembelian, serta dan menggunakan, serta mengevaluasi suatu
untuk menggunakan dan membuang barang produk tertentu. Bila ditelaah lebih lanjut,
dan jasa yang dibeli, termasuk faktor-faktor dapat dinyatakan bahwa perilaku konsumen
yang mempengaruhi keputusan pembelian sangat berkaitan dengan tindakan pengambilan
dan penggunaan produk. Menurut Umar keputusan pembelian baik yang dilakukan oleh
(2005:64) perilaku konsumen adalah tindakan individu, kelompok atau organisasi.
langsung untuk mendapatkan, mengkonsumsi
Minat Beli
dan membelanjakan produk dan layanan,
Mehta (1994) mendefinisikan minat beli
termasuk proses keputusan yang mendahului
sebagai kecenderungan konsumen untuk
dan penyusuli tindakan tersebut. Memahami
membeli merek dan produk, atau mengambil
bagaimana konsumen membuat keputusan
tindakan sehubungan dengan pembelian yang
pembelian akan membantu manajer pemasaran
diukur oleh tingkat kemungkinan konsumen
dengan berbagai cara.
melakukan pembelian. Percy dan Rossiter
Menurut Swasta dan Handoko (2002:28)
(1992) berpendapat bahwa minat beli adalah
mendefenisikan bahwa perilaku konsumen
instruksi dari diri pelanggan untuk membeli
sebagai kegiatan-kegiatan dalam mendapatkan
produk, merencanakan, mengambil tindakan
dan menggunakan barang-barang dan jasa,
yang relevan seperti memberikan rekomendasi
termasuk didalamnya proses pengambilan
(influencer), memilih, dan pada akhirnya
keputusan persiapan dan penentuan jadwal
membuat keputusan untuk melakukan
pada waktu kegiatan-kegiatan yang akan
pembelian ulang.
dilaksanakan atau akan dimulai. Sedangkan
Menurut Mowen dalam Oliver (2006)
menurut Mangkunegara (1998:3) berpendapat
minat beli adalah sesuatu yang didapat dari
perilaku konsumen adalah kegiatan-
proses pembelajaran dan proses berpikir
kegiatan yang secara langsung terlibat dalam
yang membentuk suatu persepsi. Dimana
mendapatkan dan menggunakan barang dan
nantinya minat beli menciptakan motivasi
jasa termasuk didalamnya proses pengambilan
yang terus tercatat di benak pelanggan dan
keputusan pada persiapan dan penentuan
menjadi keinginan yang sangat kuat sehingga
kegiatan kegiatan tersebut.
pada akhirnya konsumen harus memenuhi
Pendapat Schiffman dan Kanuk (2004)
kebutuhan untuk mengaktualisasikan apa
perilaku konsumen merupakan proses yang
yang ada dalam pikirannya. Kinnear dan
Pengaruh Faktor Pribadi terhadap Minat Menabung Nasabah di Bank Syariah 197

Taylor (2003) berpendapat bahwa minat beli menganalisis keputusan pembelian konsumen
merupakan bagian dari komponen perilaku terhadap sebuah produk. Faktor pribadi ini
konsumen dalam sikap mengkonsumsi, terdiri dari:
kecenderungan responden untuk bertindak a. Usia dan Siklus Hidup
sebelum keputusan pembelian benar-benar Tahapan siklus hidup psikologis orang
dilaksanakan. Kepentingan konsumen adalah dewasa mengalami “perjalanan“ dan “perubahan”
kecenderungan konsumen untuk membeli sepanjang hidupnya. Pemasar memberikan
merek atau mengambil tindakan terkait perhatian yang besar pada perubahan situasi
pembelian yang diukur dengan tingkat hidup dan dampak situasi itu terhadap perilaku
kemungkinan konsumen melakukan konsumsi. Nasabah akan mengubah jasa yang
pembelian (Assael, 2001). mereka konsumsi sepanjang kehidupan mereka.
Me n u r u t How a rd ( 1 9 9 4 ) m i n a t Kebutuhan dan selera nasabah akan berubah
beli merupakan sesuatu hal yang sangat sesuai dengan usia. Pembelian dibentuk oleh
berhubungan dengan rencana konsumen untuk tahap daur hidup keluarga. Sehingga pemasar
membeli produk tertentu serta berapa banyak hendaknya memperhatikan perubahan minat
unit produk yang dibutuhkan pada periode pembelian yang terjadi yang berhubungan
tertentu. Sedangkan menurut Simamora dengan daur hidup manusia (Noviasari & Ikram,
(2008) minat adalah sesuatu yang pribadi 2013:259-260).
dan berhubungan dengan sikap, individu Menurut Kotler (2011) seorang manusia
yang berminat terhadap suatu objek akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli
mempunyai kekuatan atau dorongan untuk sepanjang waktu di kehidupan yang mereka
melakukan serangkaian tingkah laku untuk lalui. Mereka memakan makanan bayi pada
mendekati atau mendapatkan objek tersebut. tahun-tahun pertama kehidupan, menyantap
Faktor Pribadi aneka makanan pada masa-masa pertumbuhan,
remaja dan pendewasaan dan melakukan diet
Keputusan sesorang pembeli juga
khusus pada tahun-tahun terakhir mereka.
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yang
Selera mereka terhadap pakaian, furniture, dan
terdiri dari usia dan tahap daur-hidup pembeli,
rekreasi juga berkaitan dengan usia. Sedangkan
pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta
daur hidup keluarga adalah tahap-tahap yang
kepribadian dan konsep diri pribadi pembeli
akan dilalui keluarga ketika mereka tumbuh
(Simamora, 2008:10). Setiadi (2003:13)
dewasa di sepanjang masa.
berpendapat bahwa faktor pribadi bisa di
definisikan sebagai karakteristik psikologis b. Gaya Hidup
yang dimiliki oleh individu yang berbeda Merupakan pola hidup seseorang di dunia
dengan individu lainnya, yang menyebabkan yang diekspresikan dalam aktivitas, minat
tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan dan opininya. Gaya hidup menggambarkan
lama terhadap lingkungan yang berguna dalam keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi
198 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2017

dengan lingkungannya. Menurut Kotler (2011) atau merek. Berkaitan dengan kepribadian
gaya hidup merupakan suatu pola kehidupan adalah konsep diri seseorang. Pemasar berusaha
seseorang seperti yang diperlihatkannya dan mengembangkan citra merek yang sesuai
ditunjukkan dalam aktivitas, minat, dan dengan citra pribadi pasar sasaran. Kotler
opininya. (2011) berpendapat bahwa kepribadian
Nasabah yang berasal dari tempat asal, adalah karakteristik psikologis unik seseorang
subkultur, kelas sosial, ekonomi, dan pekerjaan yang menghasilkan tanggapan-tanggapan
yang sama dapat saja mempunyai gaya yang relatif konsisten dan menetap terhadap
hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang lingkungannya. Sedangkan konsep diri adalah
menunjukkan pola kehidupan orang yang apa yang dimiliki seseorang individu pelanggan
bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, dalam memberikan banyak kontribusi yang
minat dan pendapatannya. Konsep gaya hidup mencerminkan identitas mereka.
apabila digunakan oleh pemasar bank secara Setiap individu pelanggan mempunyai
cermat, dapat membantu untuk memahami kepribadian yang khas atau unik, dan ini
nilai-nilai nasabah yang secara terus-menerus akan mempengaruhi perilaku pembeliannya.
berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut Kepribadian konsumen mengacu pada
mempengaruhi perilaku nasabah (Noviasari karakteristik psikologis yang unik yang
& Ikram, 2013:260). menimbulkan tanggapan relatif konstan
c. Kepribadian dan Konsep Diri terhadap lingkungannya sendiri. Kepribadian
Kepribadian merupakan karakteristik sangat bermanfaat untuk menganalisis perilaku
psikologis seorang individu yang berbeda nasabah bagi beberapa pilihan produk atau
dengan individu lainnya yang menyebabkan merek bank. Atau pemasar bank juga dapat
tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan menggunakan konsep diri atau citra diri
lama terhadap lingkungannya. Kepribadian seorang nasabah. Untuk memahami perilaku
biasanya dijelaskan dengan menggunakan ciri- nasabah pemasar dapat melihat pada hubungan
ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, antara konsep diri dan harta milik nasabah.
kehormatan, kemampuan berorientasi, Konsep diri ini telah berbaur dalam tanggapan
pertahanan diri, dan kemampuan beradaptasi. nasabah terhadap citra mereka (Noviasari &
Kepribadian dapat menjadi variabel yang Ikram, 2013:260).
sangat berguna dalam menganalisis perilaku Kerangka Teori
konsumen, asalkan jenis kepribadian tersebut
Dari uraian teori diatas maka dapat
dapat diklasifikasikan dengan akurat dan
dirumuskan kerangka teori di dalam penelitian
asalkan terdapat korelasi yang kuat antara jenis
adalah sebagai berikut ini:
kepribadian tertentu dengan pilihan produk
Pengaruh Faktor Pribadi terhadap Minat Menabung Nasabah di Bank Syariah 199

probability sampling dengan menggunakan


Convenience sampling. Hal ini dilakukan karena
jumlah populasi yang diteliti sangat besar dan
tersebar di wilayah yang cukup luas. Maka
nasabah yang mudah ditemui dan dirasa bisa
dan mungkin untuk dijadikan sampel, maka
ia berhak untuk menjadi responden penelitian.
Gambar 1. Kerangka Teori
Hal ini dilakukan untuk diagnosis situasi secara
Sehingga dapat dirumuskan hipotesis cepat dan sederhana serta mudah.
didalam penelitian ini adalah:
H1 = Diduga secara simultan faktor pribadi (usia
Analisis Data
dan siklus hidup, gaya hidup, kepribadian dan Alat bantu di dalam menganalisis data
konsep diri) memiliki pengaruh yang signifikan adalah dengan menggunakan perangkat lunak
terhadap minat menabung nasabah.
H2 = Diduga secara parsial faktor pribadi (usia dan Statistic Package for Social Sciences (SPSS).
siklus hidup, gaya hidup, kepribadian dan Statistic Package for Social Sciences (SPSS)
konsep diri) memiliki pengaruh yang signifikan merupakan program aplikasi komputer yang
terhadap minat menabung nasabah.
digunakan untuk melakukan perhitungan
METODOLOGI PENELITIAN statistik dengan menggunakan komputer.
Kelebihan program ini adalah dapat melakukan
Objek penelitian adalah industri perbankan
secara cepat semua perhitungan statistik dari
syariah yang ada di provinsi di Sumatera Barat.
yang sederhana sampai yang rumit sekalipun
Jenis penelitian yang digunakan di dalam
(Wibowo, 2012).
penelitian ini adalah penelitian kausalitas
dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian Analisis data penelitian adalah dengan
kausalitas ini adalah suatu desain penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda,
yang disusun untuk meneliti kemungkinan yaitu merupakan hubungan secara linear
adanya hubungan sebab akibat antar variabel antara dua atau lebih variabel independent
yang diteliti. Yaitu dengan melihat hubungan dengan variabel dependent. Analisis ini untuk
sebab akibat antara variabel bebas (independent) memprediksikan nilai dari variabel dependent
dengan variabel terikat (dependent). apabila nilai variabel independent mengalami
kenaikan atau penurunan dan untuk
Populasi dan Sampel mengetahui arah hubungan antara variabel
Populasi penelitian ini adalah seluruh independent dengan variabel dependent apakah
nasabah perbankan syariah yang ada di setiap variabel independent berhubungan
provinsi Sumatera Barat. Sampel penelitian positif atau negatif (Wibowo, 2012).
yang digunakan adalah sebanyak 250 nasabah Dengan persamaan regresi adalah sebagai
bank syariah. Teknik yang digunakan di dalam berikut:
pengambilan sampel adalah metode non
200 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2017

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ɛ Uji R2 atau disebut dengan uji koefisien


Dimana: determinasi, merupakan suatu ukuran yang
Y = Minat beli
X1 = Usia dan siklus hidup penting didalam konsep regresi, karena hasil
X2 = Gaya hidup uji determinasi dapat menginformasikan
X3 = Kepribadian dan konsep diri baik atau tidaknya model regresi yang telah
β = Koefisien regresi
terestimasi, atau dengan kata lain angka yang
ɛ = Error
dihasilkan tersebut dapat mengukur seberapa
Pengujian Hipotesis dekatkah garis regresi yang terestimasi dengan
Uji t keadaan data yang sesungguhnya. Pengujian
Uji t atau uji parsial ini digunakan untuk ini digunakan untuk mengetahui persentasi
mengetahui apakah didalam model regresi berganda sumbangan pengaruh variabel independent
variabel independent secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependent. Koefisien ini
signifikan terhadap variabel dependent. menunjukan seberapa besar persentase variasi
Rumus t-hitung pada analisis regresi variabel independent yang digunakan dalam
berganda adalah sebagai berikut: model mampu menjelaskan variasi variabel
dependent.
Jika nilai uji determinasi (R2) sama dengan
0 maka tidak ada sedikit pun persentase
Uji F
sumbangan atau pengaruh yang diberikan
Uji F atau uji simultan merupakan
variabel independent (bebas) terhadap
pengujian statistik yang digunakan untuk
variabel dependent (terikat), atau bahasa lain
mengetahui apakah variabel independent atau
variasi variabel independent yang digunakan
variabel bebas pada model penelitian secara
dalam model tidak menjelaskan sedikit pun
bersama-sama atau simultan berpengaruh
variasi variabel dependent, sebaliknya jika
secara signifikan terhadap variabel dependent
nilai uji determinasi (R2) sama dengan 1,
atau variabel terikat.
maka persentase sumbangan pengaruh yang
Pengujian F hitung dapat dicari dengan diberikan variabel independent terhadap
rumus sebagai berikut ini: variabel dependent adalah sempurna atau variasi
F hitung = ୖమ Ȁ௞
variabel independent yang digunakan didalam
ሺଵିோమ ሻȀሺ௡ି௞ିଵሻ
model menjelaskan 100% variasi variabel
dependent atau variabel terikat.
Koefisien Determinasi Rumus didalam mencari koefisien
ሺ‫ݔݕݎ‬ଵ ሻଶ ൅ ሺ‫ݔݕݎ‬ଶ ሻଶ െ ʹǤ ሺ‫ݔݕݎ‬ଵ ሻǤ ሺ‫ݔݕݎ‬ଶ ሻǤ ሺ‫ݔݎ‬ଵ ‫ݔ‬ଶ ሻ
determinasi (R 2 ) dengan dua variabel
ܴଶ ൌ  independent dan satu variabel dependent adalah
ͳ െ ሺ‫ݔݎ‬ଵ ‫ݔ‬ଶ ሻଶ
sebagai berikut ini:
Pengaruh Faktor Pribadi terhadap Minat Menabung Nasabah di Bank Syariah 201

HASIL kepribadian dan konsep diri (X3) dengan


Setelah proses pengumpulan data mentah minat menabung (Y) memiliki hubungan
selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah sebesar 82,7%, atau bisa dikatakan memiliki
melakukan pengolahan data dengan bantuan hubungan yang sangat kuat. Untuk lebih
aplikasi Statistic Package for Social Sciences jelasnya, dengan bahasa lain bahwa hasil
(SPSS), untuk melihat hubungan dan pengujian menemukan adanya hubungan
pengaruh antara Usia dan siklus hidup (X1), yang sangat kuat antar variabel independent
gaya hidup (X2) serta kepribadian dan konsep dengan variabel dependent. Hal ini terjadi
diri (X3) dengan minat menabung (Y). Maka karena usia dan siklus hidup (X1), gaya hidup
diperoleh output statistik sebagaimana yang ada (X2) serta kepribadian dan konsep diri (X3)
pada tabel-tabel dibawah ini. Tabel 1 (Model memiliki hubungan yang dominan dengan
Summary) berikut merupakan hasil pengujian minat menabung (Y) nasabah di bank syariah.
terhadap Koefisien Determinasi (R2) pada Untuk melihat pengaruh secara simultan
model regresi. variabel independent tehadap variabel dependent,
Tabel 1. Model Summary (R2) maka dilakukan pengujian secara simultan
Model R R Square
Adjusted R Std. Error of atau uji F. Berikut ini merupakan tabel yang
Square the Estimate
1 .827a .684 .680 .605
menunjukan hasil pengujian simultan (uji F).
a. Predictors: (Constant), Tabel 2. Anova
Kepribadian dan Konsep Diri,
Gaya Hidup, Usia dan Siklus Sum of Mean
Hidup Model df F Sig.
Squares Square
1 Regression 194.514 3 64.838 177.378 .000b
Berdasarkan hasil uji determinasi (R2) Residual
89.922
yang ada pada tabel 1 diatas, maka dapat 246
.366
dilihat bahwa nilai determinasi R2 antara
Total 284.436 249
variabel penelitian adalah sebesar 0,684 atau a. Dependent Variable: Minat Menabung
b. Predictors: (Constant), Kepribadian dan Konsep Diri, Gaya Hidup, Usia dan
jika dipersentasekan akan menjadi 68,4%, Siklus Hidup

angka ini memiliki arti bahwa variasi variabel Hasil uji F yang ada pada tabel anova diatas
dependent (Y) bisa dijelaskan oleh variabel menunjukan bahwa nilai signifikansi model
independent (X1, X2 dan X3) sebesar 68,4%, penelitian adalah sebesar 0,000 atau nilainya
sedangkan sisanya sebesar 31,6% dijelaskan dibawah 0,05 (< 0,05). Artinya usia dan siklus
oleh variabel lain yang ada diluar model hidup (X1), gaya hidup (X2) serta kepribadian
penelitian. dan konsep Diri (X3) mempunyai pengaruh yang
Nilai R sebesar 0,827 menunjukan bahwa signifikan terhadap minat menabung (Y). Dengan
antara variabel usia dan siklus hidup (X1), gaya maksud lain bisa dijelaskan bahwa antara variabel
hidup (X2) serta kepribadian dan konsep diri penelitian yaitu variabel independent yang terdiri
(X3) dengan minat menabung (Y) memiliki dari usia dan siklus hidup (X1), gaya hidup (X2)
serta kepribadian dan konsep diri (X3) memiliki
hubungan sebesar 82,7%, artinya antara usia
tingkat pengaruh yang kuat (signifikan) terhadap
dan siklus hidup (X1), gaya hidup (X2) serta
202 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2017

variabel minat menabung (Y). Hasil temuan ini kepribadian dan konsep diri (X3) berpengaruh
terjadi karena usia dan siklus hidup (X1), gaya secara nyata (signifikan) terhadap minat
hidup (X2) serta kepribadian dan konsep diri (X3) menabung (Y).
adalah hal yang dominan dalam mendorong minat
Berarti hipotesis 2 penelitian yang
menabung (Y) nasabah bank syariah.
menyatakan: diduga secara parsial faktor pribadi
Berarti hipotesis 1 penelitian yang (usia dan siklus hidup, gaya hidup, kepribadian
menyatakan: diduga secara simultan faktor dan konsep diri) memiliki pengaruh yang
pribadi (usia dan siklus hidup, gaya hidup, signifikan terhadap minat menabung nasabah,
kepribadian dan konsep diri) memiliki dapat diterima pada hasil penelitian.
pengaruh yang signifikan terhadap minat Persamaan dari penelitian ini adalah
menabung nasabah, dapat diterima pada hasil sebagai berikut:
penelitian.
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ɛ
Selanjutnya akan disajikan hasil pengujian
Jika diasumsikan dapat ditulis persamaan
pengaruh variabel independent (X1, X2 dan X3)
sebagai berikut:
tehadap variabel dependent (Y) secara parsial.
Tabel 3 berikut merupakan hasil uji t (parsial). Y = 0,360 + 0,284 + 0,314 + 0,313
Tabel 3. Coefficients Dari persamaan diatas dapat diartikan
Unstandardized Standardized bahwa besarnya pengaruh usia dan siklus hidup
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B
Std. Error Beta
(X1) terhadap minat menabung adalah sebesar
(Constant) .360 .143 2.527 .012 0,284, ini berarti apabila usia dan siklus hidup
Usia dan Siklus
Hidup
.284 .051 .294 5.537 .000 nasabah meningkat sebesar satu satuan variabel,
1
Gaya Hidup .314 .052 .313 6.065 .000 maka minat menabung nasabah akan meningkat
Kepribadian
.313 .051 .328 6.113 .000 sebesar 0,284 kali satu satuan variabel, dengan
dan Konsep Diri
a. Dependent Variable: Minat Menabung
syarat gaya hidup (X2) dan kepribadian dan
Berdasarkan hasil pengujian t (parsial) konsep diri (X3) tidak mengalami peningkatan
yang ada pada tabel 3 (Coefficients) diatas, atau penurunan (tetap), dan apabila usia dan
maka secara statistik terlihat bahwa variabel siklus hidup nasabah dimisalkan nol (tetap),
bebas yaitu usia dan siklus hidup (X1), gaya maka minat menabung nasabah tetap sebesar
hidup (X2) serta kepribadian dan konsep diri konstanta = 0,360.
(X3) berpengaruh secara signifikan terhadap Dari persamaan diatas dapat diartikan
minat menabung (Y), hal ini dikarenakan bahwa besarnya pengaruh gaya hidup (X2)
pada pengujian model menghasilkan nilai terhadap minat menabung adalah sebesar
signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05) untuk 0,314, ini berarti apabila gaya hidup nasabah
semua variabel independent terhadap variabel ditingkatkan sebesar satu satuan variabel, maka
dependent. Dengan maksud lain secara parsial minat menabung nasabah akan meningkat
usia dan siklus hidup (X1), gaya hidup (X2) serta sebesar 0,314 kali satu satuan variabel,
Pengaruh Faktor Pribadi terhadap Minat Menabung Nasabah di Bank Syariah 203

dengan syarat usia dan siklus hidup (X 1) pemasaran bank syariah perlu memberikan
dan kepribadian dan konsep diri (X3) tidak perhatian yang besar pada perubahan situasi
mengalami peningkatan atau penurunan hidup dan dampak situasi itu terhadap
(tetap), dan apabila gaya hidup nasabah perilaku konsumsi nasabahnya. Nasabah
dimisalkan nol (tetap), maka minat menabung yang dimiliki oleh bank akan mengubah jasa
nasabah tetap sebesar konstanta = 0,360. yang mereka konsumsi sepanjang kehidupan
Dari persamaan diatas dapat diartikan mereka. Kebutuhan dan selera nasabah akan
bahwa besarnya pengaruh kepribadian dan terus berubah sesuai dengan usia. Pembelian
konsep diri (X3) terhadap minat menabung dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga.
adalah sebesar 0,313, ini berarti apabila Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan
kepribadian dan konsep diri nasabah oleh Noviasari & Ikram.
ditingkatkan sebesar satu satuan variabel, maka Diperlukan adanya langkah dalam
minat menabung nasabah akan meningkat mengidentifikasi tingkat usia nasabah yang
sebesar 0,313 kali satu satuan variabel, dengan dimiliki oleh bank. Semakin tinggi usia
syarat usia dan siklus hidup (X1) dan gaya seorang nasabah, maka semakin tinggi standar
hidup (X2) tidak mengalami peningkatan atau yang dimilikinya dalam menilai sesuatu hal,
penurunan (tetap), dan apabila kepribadian termasuk juga dalam menilai fasilitas yang
dan konsep diri nasabah dimisalkan nol dimiliki oleh bank. Semakin tua seorang
(tetap), maka minat menabung nasabah tetap nasabah, maka semakin tinggi harapannya
sebesar konstanta = 0,360. untuk dilayani dengan baik, karena mereka
tersebut memiliki kondisi fisik yang lemah
PEMBAHASAN dan tinggi keinginannya untuk diperlakukan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan secara khusus. Perlu adanya pelayanan khusus
maka dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut: bagi nasabah yang berusia lanjut tersebut,
seperti menciptakan pelayanan khusus berupa
Usia dan Siklus Hidup Terhadap Minat
Menabung fasilitas fisik baru yang membantu mereka
disaat antrian, atau fasilitas ruang tunggu
Hasil pengujian menunjukan bahwa usia
yang nyaman bagi mereka. Karena jasa dengan
dan siklus hidup yang dimiliki oleh masyarakat
mengacu pendekatan kepada usia harus lebih
Sumatera Barat berpengaruh secara signifikan
berhati-hati dan detail dalam melayaninya.
terhadap minat menabungnya di bank syariah.
Dan pihak manajemen bank syariah perlu
Dengan maksud lain usia dan siklus hidup
memberikan perhatian yang besar pada
berpengaruh secara nyata (signifikan) terhadap
perubahan situasi hidup (siklus hidup) nasabah
minat menabung nasabah di bank syariah.
dan dampaknya terhadap perilaku konsumsi
Karena menurut Kotler (2011) manusia
nasabah (Andespa, 2017:43-57).
akan mengubah jasa yang mereka konsumsi
sepanjang waktu kehidupan mereka. Pihak
204 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2017

Gaya Hidup Terhadap Minat Menabung yang mengaitkannya pada dorongan yang kuat
Hasil penelitian menemukan bahwa gaya dari nasabah (Andespa, 2017:43-57).
hidup yang dimiliki oleh masyarakat Sumatera
Kepribadian dan Konsep Diri Terhadap
Barat berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Menabung
minat menabungnya di bank syariah. Dengan
Hasil pengujian menunjukan bahwa
maksud lain gaya hidup berpengaruh secara
kepribadian dan konsep diri yang dimiliki oleh
nyata (signifikan) terhadap minat menabung
masyarakat Sumatera Barat berpengaruh secara
nasabah di bank syariah.
signifikan terhadap minat menabungnya di
Sejalan dengan pendapat Kotler (2011) bank syariah. Dengan maksud lain kepribadian
yang menyatakan bahwa gaya hidup merupakan dan konsep diri berpengaruh secara nyata
pola kehidupan seseorang seperti yang (signifikan) terhadap minat menabung nasabah
diperlihatkannya dalam aktivitas, minat, dan di bank syariah.
opininya. Penelitian ini sejalan dengan yang
Sesuai dengan pendapat Kotler (2011)
dilakukan oleh Noviasari & Ikram.
yang menyatakan bahwa kepribadian adalah
Nasabah yang berasal dari subkultur, kelas karakteristik psikologis unik seseorang yang
sosial, dan pekerjaan yang sama dapat saja menghasilkan tanggapan-tanggapan yang
mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya relatif konsisten dan menetap terhadap
hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan lingkungannya. Sedangkan konsep diri adalah
orang yang bersangkutan yang tercermin apa yang dimiliki seseorang nasabah dengan
dalam kegiatan, minat dan pendapatannya. kontribusi yang mencerminkan identitas
Konsep gaya hidup apabila digunakan oleh mereka. Penelitian ini sejalan dengan yang
pemasar secara cermat, dapat membantu untuk dilakukan oleh Noviasari & Ikram.
memahami nilai-nilai nasabah yang terus
Setiap individu mempunyai kepribadian
berubah dan bagaimana nila-nilai tersebut
yang khas dan ini akan mempengaruhi
mempengaruhi perilaku nasabah. Gaya hidup
perilaku pembeliannya. Kepribadian mengacu
yang dimaksud adalah merupakan pola hidup
pada karakteristik psikologis yang unik yang
masyarakat Sumatera Barat yang diekspresikan
menimbulkan tanggapan relatif konstan terhadap
dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya
lingkungannya sendiri. Kepribadian sangat
hidup ini menggambarkan bagaimana
bermanfaat untuk menganalisis perilaku nasabah
keseluruhan diri nasabah yang berinteraksi
bagi beberapa pilihan produk atau merek. Atau
dengan lingkungannya. Perubahan perilaku
pemasar juga dapat menggunakan konsep diri
konsumsi nasabah timbul dari pengalaman
atau citra diri seseorang. Untuk memahami
hidupnya. Perilaku konsumsi nasabah adalah
perilaku nasabah pemasar dapat melihat pada
hasil dari belajar selama hidupnya. Pihak
hubungan antara konsep diri dan harta milik
bank syariah harus mampu membangun
nasabah. Konsep diri ini telah berbaur dalam
permintaan atas sebuah produk perbankan
tanggapan nasabah terhadap citra mereka.
Pengaruh Faktor Pribadi terhadap Minat Menabung Nasabah di Bank Syariah 205

Pihak manajemen bank syariah harus konsep diri (X3) dengan minat menabung
mendalami bagaimana keyakinan dan sikap (Y) memiliki hubungan sebesar 82,7%,
masyarakat Sumatera Barat terhadap bank atau bisa dikatakan memiliki hubungan
syariah? Keyakinan mungkin berdasarkan yang sangat kuat. Untuk lebih jelasnya
pengetahuan pendapat atau kepercayaan bahwa hasil pengujian menemukan adanya
nasabah, dimana kesemuanya itu mungkin hubungan yang sangat kuat antar variabel
atau tidak mungkin mengandung faktor independent dengan variabel dependent.
emosional. Pihak bank syariah bisa saja 3. Hasil uji F (simultan) menunjukan bahwa
mengkoreksi keyakinan tersebut dengan nilai signifikansi model penelitian adalah
melakukan kampanye pemasaran tertentu. sebesar 0,000 atau nilainya dibawah 0,05
Keyakinan dan sikap masyarakat inilah (< 0,05). Artinya usia dan siklus hidup
yang membentuk citra bank syariah di mata (X1), gaya hidup (X2) serta kepribadian
masyarakat Sumatera Barat, dimana nasabah dan konsep diri (X3) mempunyai pengaruh
akan bertindak berdasarkan citra tersebut yang signifikan terhadap minat menabung
(Andespa, 2017:43-57). (Y). Dengan maksud lain bisa dijelaskan
bahwa antara variabel penelitian yaitu
KESIMPULAN
variabel independent yang terdiri dari usia
Dari hasil dari pengujian penelitian yang dan siklus hidup (X1), gaya hidup (X2) serta
dilakukan, dapat menemukan hal-hal sebagai kepribadian dan konsep diri (X3) memiliki
berikut ini: tingkat pengaruh yang kuat (signifikan)
1. Nilai determinasi R 2 antara variabel terhadap variabel minat menabung (Y).
penelitian adalah sebesar 0,684 atau jika Hasil temuan ini terjadi karena usia dan
dipersentasekan akan menjadi 68,4%, siklus hidup (X1), gaya hidup (X2) serta
angka ini memiliki arti bahwa variasi kepribadian dan konsep diri (X3) adalah hal
variabel dependent (Y) bisa dijelaskan yang dominan dalam mendorong minat
oleh variabel independent (X1, X2 dan X3) menabung (Y) nasabah bank di syariah.
sebesar 68,4%, sedangkan sisanya sebesar 4. Berdasarkan hasil pengujian t, maka
31,6% dijelaskan oleh variabel lain yang secara statistik terlihat bahwa variabel
ada diluar model penelitian. bebas yaitu usia dan siklus hidup (X1),
2. Nilai R sebesar 0,827 menunjukan bahwa gaya hidup (X2) serta kepribadian dan
antara variabel usia dan siklus hidup (X1), konsep diri (X 3) berpengaruh secara
gaya hidup (X2) serta kepribadian dan signifikan terhadap minat menabung
konsep diri (X3) dengan minat menabung (Y), hal ini di karenakan pada pengujian
(Y) memiliki hubungan sebesar 82,7%, model menghasilkan nilai signifikansi
artinya antara usia dan siklus hidup (X1), sebesar 0,000 (< 0,05) untuk semua
gaya hidup (X2) serta kepribadian dan variabel independent. Dengan maksud lain
206 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2017

secara parsial usia dan siklus hidup (X1), Mehta, A. (1994). How Advertising
gaya hidup (X2) serta kepribadian dan Response Modeling (ARM) Can Increase
konsep diri (X3) berpengaruh secara nyata ad Effectiveness, Journal of Advertising
(signifikan) terhadap minat menabung (Y). Research, 34: 62-62.
5. Persamaan regresi yang diperoleh adalah: Noviasari, H. & Ikram, M. A. (2013). Pengaruh
Y = 0,360 + 0,284 + 0,314 + 0,313 Faktor Sosial dan Faktor Pribadi Terhadap
Keputusan Pembelian Kamera DSLR
DAFTAR PUSTAKA
Canon di Kota Pekanbaru. Jurnal Sosial
Alfin, Rita. (2013). Effect of Service Quality Ekonomi Pembangunan, 3 (9): 253-267.
and Product Quality to Corporate Image,
Oliver, Richard L. (2006). Satisfaction: A
Customer’s Satisfaction and Customer’s
Behavioral Perspective on the Consumer.
Trust. IOSR Journal of Business and
New York: McGraw- Hill.
Management, 9 (6): 1-9.
Percy, L., & Rossiter, J. R. (1992). A Model
Andespa, Roni. (2017). Faktor-Faktor
of Brand Awareness and Brand Attitude
yang Mempengaruhi Minat Nasabah
Advertising Strategies, Psychology &
dalam Menabung di Bank Syariah. Al-
Marketing, 9 (4): 263-274.
Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan
Perbankan, 2(1): 43-57. Setiadi, Nugroho. (2010). Perilaku Konsumen:
Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan,
Andespa, Roni. (2017). Pengaruh Budaya
dan Keinginan Konsumen. Jakarta: Kencana.
dan Keluarga Terhadap Minat Menabung
Nasabah di Bank Syariah. Maqdis: Jurnal Simamora, Bilson. (2008). Memenangkan Pasar
Kajian Ekonomi Islam, 2(1): 35-49. dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Assael, Henry. (2001). Consumer Behavior.
New York: Thompson Learning. Simamora, Henry. (2000). Manajemen Pemasaran
Internasional. Jakarta: Salemba Empat.
Engel, James et al. (2006). Consumer Behaviour.
Mason: Permissions Department, Swasta, B. & Handoko, T. H. (2002).
Thomson Business and Economics. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku
Konsumen. Yogyakarta: Liberty.
Kinnear, Thomas C, & Taylor, James R.
(2003). Riset Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Umar, Husein. (2005). Riset Pemasaran dan
Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia
Kotler, P., & Armstrong, G. (2011). Principles of
Pustaka Utama.
Marketing. New Jersey: Pearson Education.
Wibowo. 2012. Aplikasi Praktis SPSS dalam
Mangkunegara, A. A. P. (1998). Perilaku
Penelitian. Yogyakarta: Gava Media.
Konsumen. Bandung: Eresco.

Anda mungkin juga menyukai