Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN

PEMBIAYAAN PRODUK KPR iB PADA BANK BCA SYARIAH

A. Latar Belakang

Perbankan merupakan salah satu agen pembangunan (agent of

development) dalam kehidupan bernegara, karena fungsi utama dari

perbankan adalah sebagai lembaga intermediasi keuangan (financial

intermediary institution), yaitu lembaga yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk kredit atau pembiayaan. Fungsi yang demikian juga

yang menjadi concern dari perbankan syariah di samping fungsi lain sebagai

lembaga penyedia jasa lalu lintas keuangan.1

Tumbuh kembang perbankan syariah di indonesia mengalami

perkembangan yang signifikan karena adanya kepastian disisi regulasi yakni

adanya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Syariah

yang lebih mengakomodasi dan memberi peluang bagi perkembangan

perbankan syariah.2

Perkembangan perbankan syariah khususnya di lampung lebih di dominasi

pembiayaan modal kerja dengan 44, 10% dan pertumbuhan tahunan 24, 98%.

Sedangkan pangsa pasar pembiayaan investasi baru 13, 57%. Angka ini

menunjukan bahwa pertumbuhan perbankan syariah di Lampung sangat

pesat.3

1
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014), hlm.2
2
Rachmadi Usman, Aspek Hukum Perbankan Syariah Di Indoneisa (Jakarta: Sinar Grafika, 2014), hlm.72
3
www.radarlampung.co.id. Diakses selasa 19 Maret 2019 pukul 12:20

1
Secara umum lembaga keuangan syariah telah menawarkan berbagai

macam produk yang dimiliki di dalam usaha memperbesar market Sharenya,

Bank BCA Syariah adalah salah satu bank syariah yang ada di lampung dan

memiliki berbagai macam jenis pembiayaan.

Salah satu produk yang dimiliki oleh bank BCA Syariah adalah produk

jenis pembiayaan konsumtif yaitu fasilitas pembiayaan rumah. Kebutuhan

masyarakat yang semakin beraneka ragam menempatkan kredit atau

pembiayaan sebagai produk jasa perbankan yang paling banyak diminati oleh

masyarakat. Hal ini dikarenakan pembiayaan sangat membantu masyarakat

dalam pemenuhan kebutuhan. Sebagai salah satu kebutuhan utama manusia

adalah sektor papan (Rumah) merupakan satu sektor bisnis menarik. Rumah

merupakan kebutuhan primer bagi pemenuhan kesejahteraan manusia setelah

sandang dan pangan. Namun demikian, ternyata kebutuhan akan perumahan

ini seringkali terbentur pada mininya dana yang dimiliki oleh konsuen yang

mendambakan memiliki rumah sendiri. Sehingga, pengembangan melalui

pemmbiayaan kepemilikan rumah dilirik sebagai alternatif utama pembiayaan

perumahan.

Persaingan erebutkan mangsa pasar yang sangat ketat mmembuat

perbankan syariah harus mengkaji a strategi pemasaranya. Pemasaran

diarahkan untuk mengetahui kebutuhan pembeli kemudian memuaskan

kebutuhhan tersebut. Dalam strategi pemasaran ini, terdapat stategi bauran

pemasaran (marketing mix) yaitu kumppulan alat pemasaran taktis yang

dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan di pasar

2
sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari 7 “P” meliputi Product (produk), Price

(harga), Palce (tempat), Promotion ((promosi), People (orang), Process

(proses), Physical evidence (bukti fisik).4

Karena itulah perbankan syariah dan lembaga keuangan syariah

mengguliirkan skim pembiayaan untuk kepemilikan rumah. Skim ini bernama

“murabahah” adalah akad jual beli antara penjuan dan pemmbeli dimana

penjual mengutarakan dengan jelas kepada pembeli berapa harga jual dan

berapa margin objek jual beli sehingga menjadi transparabsi. Apabila terjadi s

aling menyetujui, maka syarat dan rukun yang telah terpenuhi, barulah dapat

terjadi jual beli.

Menigkatnya angka pembiayaan konsumtif, mebuat lembaga keuangan

bagi bank atau non bank, telah mengeluarkan berbagai produk pembiayaan

bagi konsumen dengan cara yang mudah dan murah. Hal tersebut membuat

konsumen semakin terpikat oleh promosi pihak lembaga keuangan.

Pembiayaan untuk kepemilikan rumah di Indonesia merupakan pembiayaan

konsumtif pertama, hal ini tidak lepas dari kebutuhhan masyarakat.

Strategi pemasaran sangat dibutuhkan karena tidak hanya Bank BCA

Syariah yang memiliki produk pembiayaan kepemilikan rumah (KPR) iB.

Terdapat bank-bank lainya juga yang menawarkan produk yang sama.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan suatu

penelitian yang berjudul ”ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM


4
Philip Kotler, Gary Armstrong, Principle Of Marketing, Terjemah Bob Sabran (Jakarta: Penerbit Erlangga,
2008), hlm.6

3
MENINGKATKAN PEMBIAYAAN PRODUK KPR iB PADA BANK

BCA SYARIAH”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Baagaimana analisis Marketing Mix pada produk KPR iB di Bank

BCA Syariah ?

2. Bagaimana analisis swot pada produk KPR iB di Bank BCA Syariah ?

3. Bagaimana strategi pemasaran pada produk KPR iB di Bank BCA

Syariah ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui mengenai Marketing Mix pada produk KPR iB di

Bank BCA Syariah.

2. Untuk mengetahui mengenai Swot pada produk KPR iB di Bank BCA

Syariah.

3. Untuk mengetahui strategi apa yang dilakukan Bank BCA syariah

pada KPR iB.

D. Manfaat Penelitian

4
1. Untuk menambah pengetahuan dan pemahaan mengenai analisis

stategi pemasaran dan analisis SWOT pada perbankan syariah,

khususnya pada Bank BCA Syariah.

2. Sebagai refrensi dan bahan pertimbangan dalam menganalisis

pemmasaran produk dengan menggunakan marketing mix dan analisis

SWOT.

3. Diharapkan dapat menjadi salah satu sumber refrensi dan masukan

bagi penelitian selanjutnya yang terbaru pada pengembangan

perbankan syariah.

Anda mungkin juga menyukai