Anda di halaman 1dari 34

SKRIPSI

PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN, LOKASI DAN BUNGA


TERHADAP MINAT NASABAH MENABUNG PADA BANK BRI
TENGGARONG SEBERANG

Oleh :

Ni Wayan Ayu Susanti


20 661 031

JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perbankan meupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian suatu negara, dalam
eraglobalisasi sekarang persaingan dalam dunia perbankan semakin meningkat. Bank di
Indonesia berlomba – lomba untuk menarik perhatian nasabah atau calon nasabah dan berusaha
untuk mempertahankan pangsa pasar mereka. Salah satu produk yang menjadi fokusnya adalah
tabungan, menjadi dasar bagi kestabilan perbankan dan pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan. Dalam hal ini Bank BRI sebagai salah satu bank yang cukup dikenal di Indonesia,
memiliki tujuan untuk mendorong masyarakat untuk melakukan tabungan dibanknya.
Bank BRI (Bank Rakyat Indonesia) merupakan salah satu bank terbesar dan tertua di
Indonesia. Sebagai salah satu bank milik pemerintah yang berfokus pada pelayanan kepada
masyarakat, Bank BRI memiliki peran penting dalam mendukung inklusi keuangan dan
pengembangan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu produk utama
yang ditawarkan oleh Bank BRI adalah produk tabungan. Kehadiran produk tabungan ini
menjadi sangat penting dalam menghimpun dana nasabah untuk mendukung kebijakan
pemerintah dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Pengelolaan dana nasabah merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam
operasional perbankan. Bank-bank di Indonesia, termasuk Bank BRI, berkompetisi untuk
menarik nasabah dan mempertahankan dana mereka dalam bentuk tabungan. Dalam upaya
mencapai tujuan ini, bank-bank mengandalkan berbagai faktor yang dapat memengaruhi minat
nasabah untuk menabung di institusi mereka. Faktor-faktor ini termasuk promosi, layanan,
lokasi, dan tingkat bunga yang ditawarkan kepada nasabah.
Promosi adalah salah satu alat pemasaran yang efektif untuk menarik perhatian calon
nasabah. Bank BRI dan bank-bank lainnya sering menggunakan berbagai jenis promosi, seperti
iklan televisi, media sosial, dan program loyalitas, untuk meningkatkan kesadaran dan minat
nasabah potensial. Namun, belum ada penelitian yang memadai yang mengevaluasi dampak
promosi ini terhadap minat nasabah menabung. Layanan pelanggan yang baik merupakan salah
satu kunci untuk mempertahankan nasabah yang sudah ada dan menarik nasabah baru. Bank
BRI, sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, harus memastikan bahwa layanannya
memenuhi harapan nasabah. Studi tentang bagaimana promosi berhubungan dengan minat
nasabah menabung dapat memberikan wawasan yang berharga. Faktor lokasi juga memiliki
peran penting dalam menentukan pilihan nasabah untuk menabung disuatu bank. Lokasi
cabang-cabang bank dan mesin ATM dapat memengaruhi kenyamanan nasabah dalam
mengakses layanan perbankan. Penelitian ini akan mengeksplorasi apakah faktor lokasi
memiliki dampak signifikan terhadap minat nasabah menabung di Bank BRI. Tingkat bunga
yang ditawarkan oleh bank adalah salah satu faktor kunci yang memengaruhi keputusan
nasabah untuk menabung. Dalam lingkungan suku bunga yang berfluktuasi, tingkat bunga yang
kompetitif dapat menjadi daya tarik utama bagi nasabah. Oleh karena itu, penting untuk menilai
sejauh mana tingkat bunga mempengaruhi minat nasabah menabung di Bank BRI.

2
Menabung merupakan kegiatan dimana memerlukan adanya keinginan dari seseorang
untuk menyisihkan dan menyimpan sebagian uangnya di bank. Menabung memerlukan minat
agar prilakunya terarah pada kegiatan tersebut (menabung). Dalam menarik minat nasabah
untuk menabung di bank maka dilakukan berbagai strategi antara lain : Promosi, Pelayanan,
Lokasi Dan Bunga.
Kegiatan promosi yang dilakuan bank bisa menjadi sarana untuk memperkenalkan produk
yang dimilik bank kepada nasabah atau calon nasabah agar bisa mengetahui lebih jauh
keunggulan produk – produk bank BRI dibandingkan produk bank pesaing. Tetapi selain
promosi ada hal lain yang perlu di perhatikan agar nasabah atau calon nasabah bisa tertarik
dengan produk yang ditawarkan, lokasi strategis bank juga menjadi pertimbangan karena makin
jauh lokasi bank nasabah biasanya enggan untuk membeli karena biaya transportasi yang
dikeluarkan semakin mahal. Selain itu, layanan yang berkualitas dapat menciptakan pengalaman
positif bagi nasabah, sehingga mereka merasa nyaman dan terlayani dengan baik. Terakhir,
tingkat bunga yang bersaing dapat mempengaruhi keputusan nasabah untuk menabung, karena
nasabah cenderung mencari keuntungan finansial dari tabungan mereka.
Dalam konteks tersebut, penelitian ini bermaksud untuk melakukan analisis mendalam
tentang bagaimana promosi, layanan, lokasi dan tingkat bunga masing – masing dalam
berkontribusi terhadap minat nasabah untuk menabung di Bank BRI. Dengan memahami sejauh
mana pengaruh masing-masing faktor, bank dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif
untuk meningkatkan minat nasabah dalam menabung.
Melalui pengumpulan data dari nasabah yang aktif menabung di Bank BRI, untuk
mengidentifikasi sejauh mana pengaruh promosi, pelayanan, lokasi, dan suku bunga terhadap
minat nasabah menabung. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan
berharga bagi Bank BRI dalam merancang kebijakan promosi, peningkatan pelayanan,
pemilihan lokasi cabang, dan penyesuaian tingkat bunga untuk lebih mendukung minat nasabah
dalam menabung.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah Strategi Promosi berpengaruh terhadap minat nasabah menabung pada Bank BRI
Tenggarong Seberang?
2. Apakah Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap minat nasabah menabung pada Bank BRI
Tenggarong Seberang?
3. Apakah Lokasi Cabang berpengaruh terhadap minat nasabah menabung pada Bank BRI
Tenggarong Seberang?
4. Apakah Tingkat Suku Bunga berpengaruh terhadap minat nasabah menabung pada Bank
BRI Tenggarong Seberang?
5. Apakah Promosi, Pelayanan Lokasi, dan Bunga berpengaruh terhadap minat nasabah
menabung pada Bank BRI Tenggarong Seberang?
6.
1.3 Tujuan Penelitian

3
Berdasarkan rumusan masalah yang telat dikemukakan diatas, maka tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh Strategi Promosi terhadap minat nasabah menabung pada Bank
BRI Tenggarong Seberang
2. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap minat nasabah menabung pada
Bank BRI Tenggarong Seberang
3. Untuk mengetahui pengaruh Lokasi Cabang terhadap minat nasabah menabung pada Bank
BRI Tenggarong Seberang
4. Untuk mengetahui pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap minat nasabah menabung pada
Bank BRI Tenggarong Seberang
5. Untuk mengetahui pengaruh Promosi, Pelayanan, Lokasi dan Bunga terhadap minat
nasabah menabung pada Bank BRI Tenggarong Seberang
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan diatas maka manfaat praktis dan manfaat teoritis yang akan didapatkan
dari penelitian ini adalah :
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menjadi kontribusi berharga pada literatur akademis dalam
Pengaruh Promosi, Pelayanan, Lokasi Dan Bunga Terhadap Minat Nasabah Menabung Pada
Bank Bri Tenggarong Sebebrang. Ini dapat membuka jalan untuk penelitian lebih lanjut tentang
faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku nasabah. Penelitian ini dapat membantu dalam
memahami lebih lanjut tentang promosi, pelayanan, lokasi dan bunga pada Bank BRI
Tenggarong Seberang. Dapat mengonfirmasi Penelitian ini dapat mengembangkan model
analisis statistik yang dapat diterapkan dalam penelitian lain untuk menganalisis pengaruh
faktor-faktor terhadap perilaku konsumen.
b. Manfaat Praktis
1. Hasil penelitian ini dapat membantu Bank BRI Tenggarong Seberang untuk merancang
promosi yang lebih efektif, sesuai dengan preferensi nasabah. Ini bisa mengarah pada
peningkatan jumlah nasabah baru yang tertarik untuk menabung.
2. Informasi tentang faktor-faktor yang memengaruhi minat nasabah dapat membantu bank
untuk memperbaiki layanan mereka. Ini dapat melibatkan peningkatan pelatihan staf,
pengembangan layanan baru, atau peningkatan promosi yang ada.
3. Dengan memahami bagaimana lokasi mempengaruhi minat nasabah, bank dapat mengambil
keputusan lebih baik tentang pembukaan cabang baru atau pemindahan cabang yang ada
untuk mencapai visibilitas dan aksesibilitas yang lebih baik bagi nasabah.
4. Hasil penelitian ini dapat membantu bank menentukan suku bunga yang tepat untuk
menarik minat nasabah. Suku bunga yang sesuai dengan preferensi nasabah dapat
meningkatkan daya tarik produk tabungan

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teoritis


Fungsi kajian teoritis dalam bab ini adalah sebagai pemenuhan penulis dalam
menyelesaikan skripsi prodi Keuangan dan Perbankan. Adapun teori yang dibahas dalam bab ini
adalah :
a. Pengertian bank
b. Pengertian manajemen pemasaran
c. Pengertian minat nasabah
2.1.1 Pengertian Bank
Abdurrachman (2014) menyatakan bank merupakan suatu jenis lembaga keuangan yang
melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang,
pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga,
membiayai usaha perusahaan-perusahaan. Sementara (Kasmir, 2016) menyatakan bank
merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa
bank lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana
dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat secara kredit dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan.
2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran
Kotler dan Keller (2017), menyatakan manajemen pemasaran merupakan pasar sasaran
untuk menarik, mempertahankan, dan meningkatkan konsumen dengan menciptakan dan
memberikan kualitas penjualan yang baik. Sementara (Assauri, 2018) menyatakan manajemen
pemasaran merupakan kegiatan menciptakan, mempersiapkan, melaksanakan rencana yang
dilakukan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Selain itu (Tjiptono, 2016) menyatakan
manajemen pemasaran secara keseluruhan yaitu cara perusahaan melakukan bisnis yang
mempersiapkan, menentukan, dan mendistribusikan produk, jasa, dan gagasan yang dapat
memenuhi kebutuhan pasar sasaran
Dari beberapa pengertian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran
merupakan proses dalam mencapai tujuan – tujuan pemasaran suatu organisasi, perencanaan
dan pelaksaan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pasar dan mendapatkan keutungan.
2.1.3 Minat Nasabah
Minat adalah rasa suka (kesenangan) dan rasa tertarik pada suatu objek atau aktivitas
tanpa ada yang menyuruh dan biasanya ada kecenderungan untuk mencari objek yang
disenangi. Sementara (Mustikawati, 2013) menyatakan minat merupakan suatu keinginan yang
timbul dari diri sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Kemudian (Kotler, 2005) menyatakan minat menabung diasumsikan sebagai minat beli yang
merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek dan menunjukan keinginan
pelanggan untuk melakukan pembelian. Minat menabung nasabah seringkali dipengaruhi oleh
banyak faktor dari dirinya sendiri atau luar diri, bahkan bisa berupa factor pemasaran dari

5
lingkungannya. Dari faktor tersebut kemudian diproses sesuai dengan dirinyaa, sebelum
mengambil keputusan untuk mebaung atau menyimpan uang di bank.
Salah satu faktor penentu dalam minat nasabah unuk menabung yakni citra pada suatu
bank, beberapa variable berikut ini dapat digunakan sebagai ukuran, sehingga dapat mengetahui
minat nasabah untuk menabung. Adapun variabel – variabel yang dimaksud sebegai berikut :
1.1Promosi Bank
Assauri (2011), menyatakan bahwa promosi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mempengaruhi nasabah untuk menciptakan permintaan atas suatu produk/jasa. Sementara
(Assauri, 2011),menyatakan promosi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mempengaruhi
nasabah untuk menciptakan permintaan atas suatu produk /jasa . Sedangkan (Lupiyoadi,
2001)menyatakan promosi merupakan strategi pemasaran yang dilakukan oleh bank kepada
nasabah untuk menjelaskan produk-produk bank sehingga nasabah mendapatkan informasi yang
jelas mengenai produk yang ditawarkan bank dan nasabah akan dapat memilih produk yang
sesuai.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat menabung nasabah tentang promosi
merupakan proses nasabah untuk memilih, mengelola dan menginterpretasikan informasi yang
diperoleh atas kegiatan promosi yang dilakukan bank dan kemudian akan direspon melalui
tindakan yaitu ketertarikan nasabah untuk menggunakan atau tidak menggunakan produk/jasa
yang ditawarkan bank.
2.1Kualitas Pelayanan
Kualitas merupakan kesesuaian antara persyaratan dan kecocokan untuk pemakai, perbaikan
secara berkelanjutan, terbebas dari kerusakan, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sejak dari
awal serta setiap saat, untuk melaksanakan segala sesuatunya secara benar dari awal, dan
sesuatu ini dimaksud yang dapat membahagiakan pelanggan. Kualitas berarti menjaga janji
kepada pelanggan atas pelayanan yang akan diberikan, sehingga pihakyang dilayani tersebut
merasa puas dan ini diuntungkan secara tertulis. Kualitas diartikan bahwa, adanya kesesuaian
untuk digunakan, atau dapat juga diartikan bahwa kualitas suatu produk pelayanan harus bisa
memenuhi apa-apa yang diharapkan oleh penggunaya (Sasmito & Nabunome, 2018)
Kualitas pelayanan sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu
sesuai dengan harapan pelanggan. Kualitas Pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan
cara membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata -nyata mereka terima
peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan /inginkan terhadap atribut-
atribut pelayanan suatu perusahaan. Jika jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service)
sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan,
jika jasa yang diterima melampaui harapan konsumen, maka kualitas pelayanan dipersepsikan
sangat baik dan berkualitas. Sementara (Faqih, 2020) menyatakan jika jasa yang diterima lebih
rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk (Faqih, 2020)
3.1Lokasi Cabang
Hurriyati, (2008) menyatakan lokasi merupakan unsur pertama yang mendapatkan sorotan,
karena itu adalah tempat dimana produksi itu akan berlangsung. Sementara (Jumingan, 2009)
menyatakan lokasi merupakan unsur pertama yang mendapatkan sorotan, karena itu adalah

6
tempat dimana produksi itu akan berlangsung. Sedangkan (Kasmir, 2004) meyatakan lokasi
adalah tempat dimana diperjualbelikan produk perbankan dan pusat pengendalian perbankan.
Dari beberapa pengertian dapat disimpulkan bahwa lokasi adalah tempat mengoperasikan
produk – produk perbankan dan untuk mengatur serta mengendalikan perbankan sesuai dengan
peraturan perbankan. (Tjiptono, 2007) dalam menetukan lokasi perlu memperhatikan indikator
– indikator yang mempengaruhi penentuan lokasi sebagai berikut :
1. Akses, yaitu lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau oleh transportasi umum.
2. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang
normal.
3. Tempat parker yang luas, nyaman, dan aman, baik untuk kendaraa roda dua maupun roda
empat.
4. Lampu lalu lintas, kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa juga menjadi hambatan,
misalnya terdapat layanan kepolisian, pemadam kebakaran, dan ambulans.
4.1Tingkat Suku Bunga
Bunga merupakan salah satu instrumen moneter yang selalu digunakan dalam berbagai
kebijakan moneter konvensional yang biasanya dinyatakan dalam persentase. (Rahmat & Maya,
2011), menyatakan bunga merupakan suatu bentuk penghasilan bagi pemilik uang yang karena
pengorbanannya selama waktu tertentu untuk melepaskan kesempatan untuk tidak
menggunakan uang tersebut karena digunakan oleh pihak lain. Sementara (Kasmir, 2012), suku
bunga merupakan balas jasa yang diberikan oleh bank berdasarkan prinsip konvensional
kepada nasabah yangmembeli atau menjual produknya.
Kasmir, (2012) juga menjelaskan bahwa dalam kegiatan perbankan konvensional ada dua
macam bunga yang diberikan bank kepada nasabahnya yaitu:
a. Bunga simpanan
Bunga simpanan merupakan harga beli yang harus dibayar bank kepada nasabah pemilik
simpanan. Bunga simpanan ini diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa kepada nasabah
yang menyimpan uangnya di bank.
b. Bunga pinjaman
Bunga pinjaman merupakan bunga yang dibebankan kepada peminjam (debitur)
atau harga jual yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank.
Besar kecilnya suku bunga yang ditetapkan oleh suatu bank akan berpengaruh terhadap
keputusan nasabah dalam menyimpan uangnya di bank. Jika tingkat suku bunga tinggi/naik
maka volume tabungan di bank akan naik sedangkan pada tingkat suku bunga rendah cenderung
akan mengurangi volume tabungan di bank. (Darmawi, 2006) menyatakan hal ini dikarenakan
minat nasabah untuk menabung di bank cenderung lebih tinggi ketika tingkat suku bunga naik
dengan harapan return yang akan diterima nasabah juga akan naik.
2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan
Penelitian terdahulu memiliki fungsi sebagai pendukung dalam melakukan penelitian
sebagai pembanding objek yang diteliti, dan sebagai penguat sebuah hasil dalam penelitian
bahwa variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut pernah diteliti di tempat lain dengan
objek yang sama maupun berbeda di bawah ini beberapa penelitian terdahulu yang menjadi
acuan dalam penelitian ini

7
1. Isnaine Maulida (2016). “Analisi Pengaruh Promosi Dan Pelayanan Terhadap Minat
Nasabah Menabung ”. Dan hasil penelitian dikemukakan sebagai berikut, Penelitian ini
menunjukkan bahwa secara individual variabel promosi berpengaruh terhadap minat
nasabah. Selain itu variabel pelayanan juga berpengaruh secara signifikan terhadap minat
nasabah. Secara bersama-sama prmosi dan pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap minat nasabah.
2. Tri Astuti (2013). “Pengaruh Persepsi Nasabah Tentnag Tingkat Suku Bunga, Promosi Dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung”. Dan hasil penelitian dikemukakan sebagai
berikut, Penelitian ini menunjukan bahwa uji normalitas bahwa persepsi nasabah tentang
tingkat suku bunga, promosi dan kualitas pelayanan secara bersama –sama berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat nasabah menabung.
3. Doni Marlius (2016) “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Minat Nasabah Dalam
menabung Pada Bank Nagari Cabang Muaralabuh”. Dan hasil penelitian dikemukakan
sebagai berikut,
Hasil pengujian kelayakan yang dilakukan menunjukkan bahwa Produk, Harga, Promosi,
Dan Pelayanan Nasabah secara stimulant berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah
menabung terhadap pemasaran jasa pada Bank Nagari Cabang Muaralabuh.
4. Olivia Firda Yuanita (2018) “Pengaruh Produk, Kualitas, Kualitas Jasa, Promosi Dan
Lokasi Terhadap Keputusan Nasabah Penabung”. Dan hasil penelitian dikemukkan sebagai
berikut.
Penelitian ini menunjukkan produk, kualitas jasa dan promosi tidak berpengaruh signifikan
terhadap keputusan menabung. Adapun lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan nasabah menabung.

2.3 Kerangka Berpikir


Kerangka penelitian menggambarkan alur hipotesis atau dugaan sementara adanya
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yang digunakan dalam sebuah
penelitian. Oleh karena itu, peneliti akan menguji, menganalisis dan membuktikan Pengaruh
Promosi, Pelayanan, Lokasi dan Bunga terhadap Minat Nasabah Menabung pada Bank BRI
Tenggarong Seberang
Kerangka tersebut dapat dilihat pada 2.1 sebagai berikut :

8
Pengaruh Promosi, Pelayanan, Lokasi Dan Bunga Terhadap Minat
Nasabah Menabung Pada Bank BRI Tenggarong Seberang

RUMUSAN MASALAH

Kajian Teoritis KAJIAN EMPIRIS


Promosi, (Assauri, 2011) Isnaine Maulida (2016). Analisi
Pelayanan, (Faqih, 2020) Pengaruh Promosi Dan
Lokasi, (Hikmah, 2018) Pelayanan Terhadap Minat
Bunga,(Kasmir, 2012) Nasabah Menabung.
Minat Nasabah, (Mustikawati,
2013) Doni Marlius (2016) Pengaruh
Menabung, (Poerdamita, 2006) Bauran Pemasaran Jasa
Terhadap Minat Nasabah Dalam
menabung Pada Bank Nagari
Cabang Muaralabuh.

Olivia Firda Yuanita (2018)


Pengaruh Produk, Kualitas,
Kualitas Jasa, Promosi Dan
Lokasi Terhadap Keputusan
Nasabah Penabung.

HIPOTESIS

UJI STATISTIK

HASIL

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

2.3 Kerangka Konsepsional penelitian

9
Kerangka konsepsional penelitian adalah suatu pemikiran umum yang menggambarkan
hubungan antara konsep khusus yang akan menentukan variabel dapat saling berhubungan.

Promosi ( X 1 ¿

H1

Pelayanan ( X 2 ¿ H2

H3 Minat Nasabah Menabung(Y 1 ¿

Lokasi ( X 3 ¿
H4

Bunga ( X 4 ¿

Gambar 2.2 Kerangka Konsepsional Penelitian

10
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian Dan Waktu


Penting untuk merumuskan dengan jelas objek penelitian sebelum memulai penelitian,
karena hal ini akan membantu menentukan metode penelitian yang sesuai, kerangka kerja, serta
pertanyaan penelitian yang relevan. Selain itu, pengidentifikasian objek penelitian juga
memungkinkan peneliti untuk membatasi cakupan penelitian dan mengarahkan usaha mereka
menuju pencapaian tujuan penelitian yang telah ditetapkan.
1. Objek penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada masyarakat
Kecamatan Tenggarong Seberang.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah dari bulan agustus
– sekarang
3.2 Definis Operasional
Didalam penelitian ini terdapat 5 variabel yang digunakan terdiri dari 4 variabel independen
dan 1 variabel dependen, dan memiliki definisi operasional masing – masing. Definisi
operasional memiliki tujuan untuk memberikan batasan – batasan atas variabel yang di uji di
dalam penelitian ini, agar memiliki penilaian antara pembaca dan peneliti. Berikut definisi
operasionalnya.
a. Promosi
Promosi dapat diartikan sebagai bagaimana usaha bank dalam menarik perhatian dan
mendorong minat nasabah untuk menabung pada Bank BRI
b. Pelayanan
Pelayanan dapat diartikan sebagai pemenuhan kebutuhan dan persyaratan, serta ketepatan
waktu untuk memenuhi harapan yang sesuai dengan kenyataan yang diperlukan nasabah.
c. Lokasi
Lokasi yang dimaksud adalah letak bangunan bank BRI Tenggarong Seberang beserta
fasilitas – fasilitas yang disediakan untuk kepentingan operasionalnya. Tempat/kantornya
berada diarea padat penduduk, pusat perbelanjaan sehingga mudah untuk dijangkau nasabah.
d. Bunga
Bunga dapat diartikan sebagai penghasilan yang diperoleh nasabah jika melakukan
penyimpanan dana pada Bank BRI, hasil dari pengunaan dana nasabah oleh bank
3.3 Jenis Dan Sumber Data
Penelitian yang berkaitan dengan penggunaan social media didesain dalam bentuk
penelitian lapangan. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer
adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, sedangkan data sekunder adalah data yang
diperoleh penelitian sudah melalui perantara.

11
1.3 Populasi Dan Sampel
1.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2015). Berdasarkan populasi penelitian dapat menentukan sampel dari penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Tenggarong Seberang yang berminat
menabung pada Bank BRI
1.3.2 Sampel
Sugiyono, (2015) menyatakan sampel aalah bagian dari karakteristik dan jumlahyang
dimiliki oleh populasi tersebut. Jika populasi besar dan penelitian tidak mungkin mempelajari
semua yang ada, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Teknik pengumpulan sampel terdapat dua jenis yaitu untuk jumlah populasi diketahui dan
jumlah populasi yang tidak diketahui. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
nasabah Bank BRI Tenggarong Seberang yang dipilih secara acak untuk dijadikan responden.
Pada saat pengambilan data dilapangan terdapat 100 responden yang ditetapkan untuk menjadi
sampel.
1.4 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
adalah sampling insidental yaitu teknik penentuan sampel yang berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui
cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2019). Kriteria yang digunakan dalam
pengambilan sampel penelitian adalah:
1) Masyarakat yang menjadi nasabah Bank BRI Tenggarong Seberang, dan
2) Nasabah yang telah menjadi nasabah Bank BRI Tenggarong Seberang minimal 1 tahun
1.5 Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono, (2015) menyatakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan langkah
paling stategis dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian ialah bagaiman
cara yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data. Data dalam penelitian ini
melalui kuesioner/angket dengan menyebarkan ke responden yang disasar. Dan
kuesioner tersebut dapat dilihat pada halaman lampiran dalam penelitian ini.
1.5.1.1 Teknik Pengolahan Data
Setelah data yang diperlukan dalam penelitian ini terkumpul, kemudian diolah untuk
mendapatkan nilai-nilai yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan. Dalam
penelitian ini dasar pengambilan keputusan menggunakan analisa kuantitatif, maka analisis
yang digunakan terhadap data yang berwujud angka-angka dan pembahasannya dalam
penelitian ini dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics versi 24.
1.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan
analisis data statistik regresi liniier berganda.

12
3.6.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda merupakan model linier regresi yang variabel dependennya
merupakan fungsi linier dari beberapa variabel bebas. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan fungsi antar satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen dengan
cara menggunakan analisis regresi linier berganda, (Ghozali, 2018). Persamaan regresi linier
berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e . . . . . . . . . . . .1)
Keterangan:
Y = Variabel dependen, dalam hal ini adalah minat nasabah menabung BRI unit loa kulu
a = Nilai konstanta
b1, b2,b3, b4, b5 = Koefesien regresi variabel independen
X1 = Promosi
X2 = Pelayanan
X3 = Lokasi
X4 = Bunga
e = error
3.8.2 Uji Instrumen Penelitian
Uji instrument dalam penelitian digunakan dengan harapan mendapatkan data atau
informasi yang akurat mengenai kualitas instrument. Baik atau buruknya instrument
berpengaruh terhadap akurat atau tidaknya data yang diperoleh, instrument yang baik selain
valid juga harus reliabel (Arikunto, 2019). Adapun pengujian instrument dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan uji validitas dan realiabilitas.
3.8.2.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid, jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini digunakan
untuk 4 analisis item kuesioner dengan mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang
merupakan jumlah dari tiap skor butir. Jika ditemukan item yang tidak memenuhi syarat, maka
item tersebut tidak diteliti lebih lanjut. (Sugiyono, 2017) menyatakan adapun syarat yang harus
dipenuhi dalam uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:
a. Jika koefesien korelasi r > 0,30 maka item tersebut dinyatakan valid.
b. Jika koefesien korelasi r < 0,30 maka item tersebut dinyatakan tidak valid.
3.8.2.2 Uji Reabilitas
Ghozali,(2018) mengatakan bahwa uji reabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakanin dikator dari variabel atau kosntruk. Suatu kuesioner dapat
dikatakan reliabel apabila jawaban seseorang pertanyaan atau pernyataan adalah konsisten dari
waktu ke waktu. Suatu variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilaiCronbach Alpha
> 0,60.

( )( ∑ϑb
)
2
k
r 1= 1− 2
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2)
k−1 ϑt

Keterangan :

13
r1 = Reliabilitas Instrument
k = Banyaknya Butir Pertanyaan
∑ϑ b 2
= Jumlah Variabel Butir
2
ϑt = Variabel Total
3.8.3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang diperlukan dalam
penelitian serta agar diperoleh model analisis yang tepat. Model analisis regresi penelitian ini
mensyaratkan uji asumsi terhadap data yang meliputi:
3.8.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui variabel dependen dan variabel independen
memiliki distribusi yang normal dalam model regresi. Pembuktiannya dapat dilihat pada bentuk
distribusi datanya yaitu pada histogram atau normal probability plot. Pada normal probability
plot dapat dikatakan normal jika ada penyebaran titik-titik disekitaran garis diagonal dan
penyebarannya mengikuti arah diagonal, sedangkan pada histogram data dikatakan memiliki
distribusi yang normal jika datanya berbentuk seperti lonceng.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas, (Ghozali, 2018). Adapun dasar pengambilan keputusan
untuk uji normalitas data adalah sebagai berikut:
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogramnya tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
3.8.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas merupakan uji yang bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
sebuah model regresi dalam penelitian terjadi ketidaksamaan varian dan residual yang diamati,
(Ghozali, 2018). Apabila varian yang diamati bersifat tetap atau tidak varian dari residul, dari
antar observasi residulnya mempunyai varian yang sama disebut terjadi homoskedastisitas.
Begitu pula sebaliknya, jika varian yang diamati berubah dari satu pengamatan dengan
pengamatan yang lain, kondisi datanya disebut heteroskedastistas. Model regresi yang baik
apabila tidak terdapat indikasi heteroskedastistas pada data.
Terdapat berbagai macam cara yang dapat digunakan untuk melakukan uji
heteroskesdastisitas antara lain uji grafik plot, uji park, uji glejser, dan uji white. Dalam
penelitian ini menggunakan pengujian grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
(dependen) yaitu ZPRED dengan niali residualnya SRESID. Tidak terjadi heteroskedastisitas
dengan melihat apabila tidak terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, (Ghozali ,2018)
4.8.3.3 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas merupakan pengujian yang bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk melakukan
pengujian multikolinearitas dengan cara melihat nilai tolerance dan lawannya dan melihat nilai

14
VIP (Variance Inflation Factory) masing variabel independen, (Ghozali, 2018). Apabila nilai
tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi (VIF = 1/Tolerance). Jika nilai Tolerance > 0,10
atau sama dengan nilai VIF < 10, maka dapat dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas dan
dapat disimpulkan data bebas dari gejala multikolinieritas. Maka dari itu uji regresi dapat
dilanjutkan.
3.8.4 Uji Hipotesis
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka
dilakukan pengujian hipotesis yang diajukan pada penelitian ini. Metode pengujian terhadap
hipotesis yang diajukan, dilakukan dengan pengujian secara parsial menggunakan uji t dan
pengujian secara simultan menggunakan uji F, serta pengujian koefesien determinasi (R2 ).
3.8.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Uji t digunakan bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen, (Ghozali, 2018).
Adapun rumus uji t dijelaskan sebagai berikut:

r √ n−2
t uji =
√ n−r 2
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3)

Keterangan:
t uji = t hitung
r = Koefesien korelasi
n = Jumlah sampel
n–1 = Derajat kebebasan
Dalam uji t dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai sig < 0,05 atau t hitung >t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
pengaruh signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.
b. Jika nilai sig > 0,05 atau t hitung < t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.
3.8.4.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Uji F pada dasarnya bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen
dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen, (Ghozali,
2018). Adapun rumus uji f dijelaskan sebagai berikut:
2
R /K
F= . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4)
( 1−R2 ) ( n−k−1 )
Keterangan:
2
R = Koefesien korelasi ganda
k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah anggota sampel
Setelah mendapatkan nilai F hitung ini, kemudian dibandingan dengan nilai F tabel dengan tingkat
signifikan sebesar 0,05 atau 5%, dengan artian bahwa kemungkinan besar dari hasil penaikan

15
kesimpulan memiliki probabilitas 95% atau korelasi kesalah sebesar 5%, dalam hal ini diperoleh
suatu hipotesis dengan syarat:
a. Jika nilai sig < 0,05 atau F hitung > F tabelmaka Ho ditolak dan Ha diterima dengan arti bahwa
masing-masing variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
b. Jika nilai sig > 0,05 atau F hitung > F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak dengan arti
bahwa masing-masing variabel independen secara simultan tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen.
1.8.4.3 Analisis Koefesien Korelasi (R)
Koefesien korelasi merupakan suatu alat statistik yang dapat digunakan untuk
membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat
hubungan antar variabel tersebut (Arikunto, 2019). Adapun rumus untuk mencari nilai R adalah
sebagai berikut:


b1 ∑ x y+ b2∑ x
R=
1 2 y
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5)
∑y 2

Dari hasil yang diperoleh dengan rumus tersebut dapat diketahui tingkat pengaruh
variabel X dan variabel Y. Pada umumnya nilai R dapat bervariasi, secara sistematis dapat
ditulis menjadi -1< R < +1, yang mana diperoleh korelasi dengan syarat:
a. Bila R = 0 atau mendekati 0, maka korelasi antar kedua variabel dapat dikatakan lemah atau
tidak terdapat hubungan antara variabel X terhadap variabel Y.
b. Bila R = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antar kedua variabel dikatakan positif.
c. Bila R = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antar kedua variabel dikatakan negatif.
3.8.4.4 Analisis Koefesien Determinasi (R 2 )
Koefisien determinasi ( R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2018). Nilai koefisien determinasi
adalah antara 0 dan 1. Jika nilai koefisien determinasi kecil, berarti kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai
koefisien determinasi mendekati 1 berarti kemampuan variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen. Untuk mengetahui bersama hubungan antara variabel dalam penelitian, (Sugiyono,
2017) menyatakan bahwa untuk dapat memberikan suatu interpretasi terhadap kuatnya
hubungan variabel, maka dapat menggunakan pedoman sebagaimana tampak pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Pedoman Interpretasi R2

No. Interval Koefesien Tingkat Hubungan

1. 0,00 – 0,199 Sangat Lemah


2. 0,20 – 0,399 Lemah
3. 0,40 – 0,599 Sedang

16
4. 0,60 – 0,799 Kuat
4. 0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: (Sugiyono, 2006).

BAB IV
HASIL DAN PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum PT Bank Rakyat Indonesia


4.1.1 Sejarah PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di
Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah
oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der
Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu
lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga
tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran
BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun
1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik
Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI
sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville
pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu
melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang
merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM).
Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan
ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang
pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu,
Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama
Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia
unit II bidang Ekspor Impor (Exim). Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang
Undang- undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-
undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral
dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing
menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya
berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugastugas pokok BRI
sebagai bank umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan
Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas.
Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun

17
2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi
perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih
digunakan sampai dengan saat ini.
4.1.2 Visi Dan Misi PT Bank Rakyat Indonesia

1. Visi PT Bank Rakyat Indonesia


Visi dari PT Bank Rakyat Indonesia yaitu “Menjadi bank komersial terkemuka yang
selalu mengutamakan minat nasabah menabung.”
2. Misi PT Bank Rakyat Indonesia
Adapun beberapa misi dari PT Bank Rakyat Indonesia, sebagai berikut:
1) Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kebutuhan
finansial nasabah. Melakukan kegiatan perbankan yang 45 terbaik dengan
mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk
menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
2) Memberikan pelayanan prima dengan fokus kepada nasabah melalui tersebar
sumber daya manusia yang profesional memiliki budaya berbasis kinerja
(performance driven culture) dan teknologi informasi yang handal dan future ready.
Jaringan kerja konvensional maupun digital yang produktif dengan menerapkan
prinsip operasional dan risk management excellence.
3) Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholders) dengan memperhatikan prinsip keuangan
berkelanjutan dan praktik Good Corporate Governance.
4.1.3 Struktur Organisasi Bank BRI Tenggarong Seberang
Struktur organisasi merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi karena secara langsung menggambarkan skema
wewenang dan tanggung jawab setiap anggota organisasi pada setiap jenis pekerjaan
demi terwujudnya tujuan organisasi tersebut. Struktur organisasi sering disebut bagan
atau skema organisasi dengan cara memberikan gambaran secara skematis tentang
hubungan pekerjaan antara personil yang satu dengan yang lainnya yang terdapat dalam
suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Demikian halnya dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Tenggarong
Seberang personilnya melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab dan
wewenangnya masing-masing, dan satu sama lain saling berhubungan dalam usaha
menciptakan suasana kerja yang disiplin dan dinamis. Struktur organisasi PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Tenggarong Seberang sebagai berikut:
a. Pimpinan cabang membawahi
1) Account officer
2) Funding officer
3) Mantri badan kredit desa ( BDK)
4) Tenaga penegasan tempat pelayanana
5) Simpanan pinjam
b. Manajer operasional

18
Asisten manajer operasional, membawahi:
1) pelayanan dana jasa dan devisa, yang terdiri dari fungsi-fungsi: unit pelayanan
nasaba, administrasi dana dan jasa.
2) Pelayanan devisa Superrvisi pelayanan kas Membawahi:
a) Kasir induk
b) Teller ( tunai, tapsun, kliring ) payment point
3) Fungsi entri data supervisior administrasi kredit terdiri dari fungsi-fungsi:
a) Oprasional kredit umum
b) Oprasional kredit tapsun
c) Protopolio
4) Coordinator akuntansi dan laporan, terdiri dari fungsi-fungsi:
a) Veripikator
b) Petugas laporan
c) Petugas 1 F / Posko
d) Operator
e) Arsip
5) Supervisior pelayanan interen, terdiri dari fungsi-fungsi:
a) Sekretaris
b) Personalis SDM
c) Logistic
d) Supir satpam,pramubakti
c. Manajer bisnis mikro membawahi
1) Asisten Manajer Mikro membawahi:
a) Petugas administrasi unit
b) Petugas rekonsiliasi unit
c) Pegawai cadangan
d) Tim kurir kas
2) Kepala BRI unit
a) Mantri
b) Deskman
c) Teller
d) BRI unit dapat membawahi pos khusus, pos pelayanan desa dan payment
point.
d. Pengawasan intern cabang. Pengawasan intern cabang bertanggun jawab langsung
kepada pincan dalam melakukan pengawasan intern ,yang untuk keadaan tertentu
wajib lapor langsung kepada pinwil.
e. Pimpinan cadangan Pimpinan cadangan bertanggunjawab langsung kepalan pincang
induk dengan membawahi fungsi-fungsi.
1) Account officer
2) Supervisor membawahi
a) Teller
b) Unit pelayanan nasabah

19
c) Payment poit
d) Petugas administrasi kredit
e) Fungsi pelayanan interen.

4.2 Hasil Penelitian


Hasil penelitian ini diperoleh dengan mendistribusikan kuesioner menggunakan google
form kepada responden yaitu nasabah Bank BRI sebanyak 130 kuesioner. Pendistribusian
dilakukan selama 4 minggu dari tanggal 15 Mei 2023 sampai dengan tanggal 15 Juni 2023.
Penelitian mendistribusikan kuesioner kepada nasabah Bank BRI di Tenggarong Seberang yang
menjadi sampel dalam penelitian. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, terdapat rincian
dari beberapa karakteristik responden. Karakteristik responden dalam penelitian ini dibagi
menjadi beberapa kelompok, yaitu berdasarkan nasabah Bank BRI, jenis kelamin, usia,
penghasilan, pendidikan terakhir, dan pekerjaan responden
4.2.1 Gambaran Umum Responden
Pada penelitian ini kuesioner dibagikan secara online melalui google form, lalu peneliti
menyebarkannya kepada responden yang merupakan nasabah Bank BRI, dan responden tersebut
membagikannya kembali kepada teman atau kerabat dekat mereka. Adapun penyajian data
mengenai identitas responden pada penelitian ini adalah nasabah Bank BRI, jenis kelamin, usia,
penghasilan, pendidikan terakhir, dan pekerjaan responden. Berikut adalah data demografis dari
responden:
a. Berdasarkan jenis kelamin Tingkat jenis kelamin responden yang ada pada PT. Bank rakyat
Indonesia (Persero) Tenggarong Seberang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah respoden
No Jenis Kelamin Persentase (%)
(orang)
1 Laki-Laki 66 50,8%
2 Perempuan 64 49,2%
Jumlah 130 100%
Sumber : data primer diolah (2023)
Berdasarkan dari Tabel 4.1 diatas didapatkan informasi bahwa mayoritas responden
memiliki jenis kelamin laki - laki dengan jumlah 66 orang atau dengan presentase 50,8%.
Sedangkan sisanya adalah responden pria sebanyak 64 orang atau dengan presentase 49,2%. Hal
ini berarti bahwa sebagian besar jenis kelamin wanita adalah nasabah Bank BRI.
b. Berdasarkan Usia Tingkat usia responden yang ada pada PT. Bank rakyat Indonesia
(Persero),cabang barru dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Jumlah respoden
No Usia (tahun) Persentase (%)
(orang)
1 <20 37 28,5%

20
2 20-30 69 53,1%
3 31-40 17 13,1%
4 >40 7 5,4%
Jumlah 130 100%
Berdasarkan tabel 4.2 tersebut, maka dapat dilihat bahwa komposisi tingkat usia responden
yang terbanyak adalah berada pada tingkat usia 20-30 tahun sebanyak 69 orang responden
dengan persentase sebesar 53,1%.
c. Berdasarkan Pendidikan Tingkat pendidikan responden pengguna jasa pada PT. Bank rakyat
Indonesia (Persero), Tbk. dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Jumlah respoden
No Pendidikan Persentase (%)
(orang)
1 SD/Sederajat 0 0
2 SMP/Sederajat 17 13,1%
3 SMA/Sederajat 82 63,2%
4 Perguruan tinggi 34 28,8%
Jumlah 116 100%
Sumber : data primer diolah (2023)
Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa jumlah responden yang memiliki pendidikan
terakhir SD berjumlah 0 orang atau dengan persentase 0%, untuk SMP/Sederajat berjumlah 2
orang atau dengan persentase 1,7%, untuk SMA/Sederajat berjumlah 82 orang atau dengan
persentase 69,5%. Kemudian Perguruan tinggi berjumlah 34 orang atau dengan persentase
28,8%.
d. Berdasarkan Pekerjaan Jenis pekerjaan responden pada PT. Bank BRI Indonesia (Persero),
Unit Loa Kulu, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Jumlah respoden
No Pekerjaan Persentase (%)
(orang)
1 Pegawai Negeri Sipil 11 9,3%
2 Wiraswasta 24 20,3%
3 TNI/Polri 7 5,9%
4 Karyawan Swasta 13 11%
5 Pelajar/Mahasiswa 43 36,4%
6 Lainnya 20 17,1%
Jumlah 116 100%
Sumber : data primer diolah (2023)
Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat dilihat jumlah responden yang terbanyak
berdasarkan pekerjaan adalah dari kalangan Pelajar/Mahasiswa terdapat 43 orang responden
dengan persentase sebesar 36,4%

21
e. Berdasarkan penghasilan
Tingkat pendapatan tiap bulan responden pengguna jasa pada PT. Bank rakyat Indonesia
(Persero), Tbk. dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Jumlah respoden
No Penghasilan Persentase (%)
(orang)
1 < 500 ribu 39 34,5%
2 500 ribu-5 juta 46 40,7%
3 5-10 juta 17 15%
4 10-20 juta 5 4,4%
5 >20 juta 6 5,3%
Jumlah 116 100%
Sumber : data primer diolah (2023)
Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat dilihat jumlah responden yang terbanyak
berdasarkan penghasilan adalah dari tingkat 2 terdapat 46 orang responden dengan
persentase sebesar 40,7%.

4.3 Analisis
4.3.1 Hasil Uji Instrumen Penelitian
Uji instrumen dalam penelitian ini terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas
yang dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 24. Berikut hasil pengujian
validitas dan reliabilitas.
4.3.1.1 Uji Validitas
Uji validitas yaitu hasil r hitung kita dibandingkan dengan r tabel dimana df = n – 2
dengan sig 5% atau 0,05 jika r tabel > r hitung maka valid (Sujarweni & Utami, 2019). Berikut
hasil uji validitas dari penelitian ini :

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas

No Variabel r hitung r tabel Keterangan

1 Promosi (X1)
Indikator 1 0,481 0,176 Valid
Indikator 2 0,460 0,176 Valid
Indikator 3 0,459 0,176 Valid
Indikator 4 0,500 0,176 Valid
Indikator 5 0,482 0,176 Valid
2 Pelayanan (X2)
Indikator 1 0,444 0,176 Valid
Indikator 2 0,512 0,176 Valid

22
Indikator 3 0,574 0,176 Valid
Indikator 4 0,495 0,176 Valid
Indikator 5 0,416 0,176 Valid

3 Lokasi (X3)
Indikator 1 0,441 0,176 Valid
Indikator 2 0,518 0,176 Valid
Indikator 3 0,546 0,176 Valid
Indikator 4 0,648 0,176 Valid
4 Bunga (X4)
Indikator 1 0,380 0,176 Valid
Indikator 2 0,543 0,176 Valid
Indikator 3 0,534 0,176 Valid
Indikator 4 0,484 0,176 Valid
5 Minat Nasabah Menabung (Y)
Indikator 1 0,450 0,176 Valid
Indikator 2 0,395 0,176 Valid
Indikator 3 0,366 0,176 Valid
Indikator 4 0,379 0,176 Valid
Indikator 5 0,571 0,176 Valid
Sumber : data diolah (2023)

Berdasarkan Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas menunjukan bahwa setiap indikator yang
digunakan mengukur variabel – variabel penelitian ini memiliki nilai r hitung >¿r tabel ¿ = 0,176. Maka
dapat disimpulkan semua indikator yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan valid.

4.3.1.2 Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden
dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontrak – kontrak pertanyaan yang merupakan
dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Reabilitas diukur dengan
koefisien alpha cronbach’s. Jika alpha cronbach’s > 0,70 maka reliabel (Sujarweni & Utami,
2019). Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas :

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas


Variabel Cornbach’s Alpha Keterangan
Promosi 0,819 Reliabel
Pelayanan 0,841 Reliabel
Lokasi 0,842 Reliabel
Bunga 0,853 Reliabel
Minat Nasabah Menabung 0,841 Reliabel
Sumber : data diolah (2023)

23
Berdasarkan tabel yang disajikan menunjukan bahwa semua variabel dalam penelitian ini
mempunyai nilai Cornbach’s Alpha lebih besar dari 0,70 sehingga masing – masing variabel
dapat dikatakan reliabel.

4.3.2 Hasil Uji Asumsi Klasik


4.3.2.1 Uji Normalitas
Jualiandi dan Irfan, (2015) menyatakan jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi mormalitas.

Gambar 4. 1 Grafik Normal P-Plot Regresi Berganda

Hasil pengujian normalitas yang ditunjukan pada Gambar 4.1 membuktikan bahwa data
terdistribusi secara normal karena titik – titik menyebar tidak jauh dari garis diagonal. Maka
dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini memiliki distribusi yang normal.

4.3.2.2 Uji Heteroskedastistas


Heteroskedastistas adalah deskripsi data yang varian batas kesalahannya terlihat konstan
di luar jangkauan dari nilai – nila variabel bebas tertentu. Asumsi kesamaan varian kesalahan
populasi. Saat batas kesalahan mempunyai varian yang semakin besar maka data disebut
bersifat heteroskedastistas. Dengan kata lain heteroskedastistas merupakan asumsi yang variabel
tergantungnya menunjukan tingkat varian yang sama untuk semua variabel bebasnya.
(Narimawati et al, 2019).
Jika nilai signifikansi (sig) < 0,05 maka terjadi heteroskedastistas
Jika nilai signifikansi (sig) > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastistas

24
Tabel 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Regresi Berganda
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 6,069 1,283 4,729 0,000
Promosi 0,477 0,079 0,534 6,019 0,000
1 Pelayanan 0,099 0,074 0,114 1,337 0,184
Lokasi -0,079 0,089 -0,077 -0,890 0,375
Bunga 0,261 0,080 0,256 3,275 0,001
a. Dependent Variabel RES2
Sumber : data diolah (2023)

Berdasarkan Tabel 4.3 bahwa nilai signifikan promosi yaitu 0,000 untuk nilai signifikan
pelayanan yaitu 0,184, untuk nilai lokasi yaitu 0,375 dan untuk nilai bunga yaitu 0,001. Maka
dapat disimpulkan bahwa hasil nilai signifikan dari variabel promosi dan bunga lebih kecil dari
0,05 maka terjadi heteroskedastistas, sementara variabel pelayanan dan lokasi lebih besar dari
0,05 maka tidak terjadi heteroskedastistas. Adapun hasil pengujian
heteroskedastisitas regresi berganda dan hasil uji normalitas regresi sederhana
menggunakan grafik scatter plot dapat dilihat pada gambar berikut ini:

25
Gambar 4. 2 Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas Regresi Berganda
Sumber: Output SPSS 29 (2023)

Berdasarkan gambar 4.2 menunjukkan pola titik-titik pada grafik scatter plot
tersebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas serta tersebar baik
diatas maupun dibawah titik nol (0) pada sumbu Y. Hal ini berarti pada model
regresi penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model regresi layak
dipakai untuk memprediksi minat nasabah menabung.

4.3.2.3 Uji Multikolonieritas


Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Maka regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk menguji multikolonieritas
dengan cara melihat nilai VIF masing-masing variabel independen. Jika nilai VIF < 10, maka
dapat disimpulkan data bebas dari gejala multikolonieritas. Berikut disajikan tabel hasil uji
multikolonieritas yang dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.4 Hasil Uji multikolonieritas

Collinearity Statistics
Variabel
Tolerance VIF
Promosi (X1) 0,475 2,104
Pelayanan (X2) 0,517 1,933
Lokasi (X3) 0,496 2,015

26
Bunga (X4) 0,612 1,635
Sumber : Hasil Uji menggunakan SPSS 29

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.4, nilai Tolerane menunjukkan tidak ada
variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang 10% atau 0,10 berarti tidak ada
korelasi antar variabel independen dan dari hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukkan hal
yang sama yaitu tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 atau
10,00. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen
dalam model regresi.

4.3.3 Hasil Pengujian Hipotesis


Uji Hipotesis ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen.

4.3.3.1 Analisis Regresi Linear Berganda


Analisis linear berganda digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan
untuk membuktikan hipotesis mengenai pengaruh variabel-variabel independen
terhadap Minat nasabah menabung secara parsial maupun bersama-sama. Perhitungan
statistik dalam analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan bantuan program computer IBM SPSS versi 29.
Hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS selengkapnnya ada
pada lampiran dan selanjutnya dijelaskan pada tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda


a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 6,069 1,283 4,729 0,000
Promosi 0,477 0,079 0,534 6,019 0,000
1 Pelayanan 0,099 0,074 0,114 1,337 0,184
Lokasi -0,079 0,089 -0,077 -0,890 0,375
Bunga 0,261 0,080 0,256 3,275 0,001
a. Dependent Variabel Y
Sumber : data diolah (2023)

Dari hasil analisis regresi berganda pada tabel 4.6 diatas, maka dapat
diketahui tingkat signifikansi koefesien regresi setiap variabel terhadap kepuasan
nasabah sebagai berikut:
a. X1 signifikan terhadap Y karena nilai 0,000 < 0,05
b. X2 signifikan terhadap Y karena nilai 0,184 < 0,05

27
c. X3 signifikan terhadap Y karena nilai 0,375 < 0,05
d. X4 signifikan terhadap Y karena nilai 0,001 < 0,05
Dan didapatkan persamaan sebagai berikut:
Y = 6,069 + 0,477 X1 + 0,099 X2 + (-0,0,79 X3) + 0,261 X4

Persamaan regresi berganda diatas secara parsial masing-masing variabel mengandung makna
sebagai berikut :
1. Nilai konstanta a = 6,069 berarti jika promosi, pelayanan dan bunga positif maka minat
nasabah menabung meningkat. Hal ini berarti jika
promosi, pelayanan dan bunga meningkat maka
meningkatkan minat nasabah menabung. Sementara jika lokasi negative maka minat
nasabah menabung menurun. Hal ini berarti jika lokasi menurun maka menurunkan minat
nasabah menabung.
2. Koefesien variabel promosi mempengaruhi minat nasabah menabung
sebesar 0,447. Angka ini mengandung arti bahwa setiap penambahan 1%
pelayanan (X1), maka minat nasabah menabung meningkat sebesar 0,477.
3. Koefesien variabel pelayanan mempengaruhi minat nasabah menabung sebesar
0,099. Angka ini mengandung arti bahwa setiap penambahan 1% tingkat
lokasi (X2), maka minat nasabah menabung meningkat sebesar 0,099.
4. Koefesien variabel lokasi mempengaruhi minat nasabah menabung sebesar
- 0,079. Angka ini mengandung arti bahwa setiap pengurangan 1% tingkat
bunga (X3), maka minat nasabah menabung berkurang sebesar 0,079.
5. Koefesien variabel bunga mempengaruhi minat nasabah menabung sebesar
0,261. Angka ini mengandung arti bahwa setiap penambahan 1% tingkat
bunga (X4), maka minat nasabah menabung meningkat sebesar 0,261.

4.3.3.2 Uji Signifikan Parsial (Uji T)


Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh setiap variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial/sendiri-sendiri. Setelah melakukan
berbagai analisis, maka peneliti mendapatkan hasil pengujian t sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji T Regresi Berganda


Model T Sig
(Constant) 4,729 0,000
Promosi (X1) 6,019 0,000
Pelayanan (X2) 1,337 0,184
Lokasi (X3) -0,890 0,375
Bunga (X4) 3,275 0,001
a. Dependent Variabel : Y
Sumber: Output SPSS 29 (2023)

28
Besarnya angka Ttabel dengan ketentuan α = 0,05, n = 130, dan k = 4,
sehingga dapat dirumuskan Ttabel sebagai berikut:
Ttabel = t (α / 2 ; n – k – 1)
Ttabel = t (0,05 / 2 ; 130 – 4 – 1)
Ttabel = t (0,025 ; 125) sehingga diperoleh nilai T tabel sebesar 1.97912

Berdasarkan tabel hasil Uji T diatas, maka dapat diketahui pengaruh masing - masing variabel
sebagai berikut:
1. Variabel promosi (X1) terhadap minat nasabah menabung (Y)
Dari tabel coefecients diperoleh nilai Thitung = 6,019 yang artinya Thitung > Ttabel
(6,019 > 1.97912 dengan signifikan sebesar 0,000 > 0,05. Maka secara parsial
terhadap pengaruh positif dan signifikan antara variabel promosi (X1)
terhadap minat nasabah menabung (Y).
2. Variabel pelayanan (X2) terhadap minat nasabah menabung (Y)
Dari tabel coefecients diperoleh nilai Thitung = 1,337 yang artinya Thitung > Ttabel
(1,337 > 1.97912) dengan signifikan sebesar 0,184 > 0,05. Maka secara
parsial tidak terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan antara variabel pelayanan
terhadap minat nasabah menabung (Y).
3. Variabel lokasi (X3) terhadap minat nasabah menabung (Y)
Dari tabel coefecients diperoleh nilai Thitung = -0,890 yang artinya Thitung < Ttabel
(-0,890 < 1.97912) dengan signifikan sebesar 0,375>0,05. Maka secara parsial tidak
terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan antara variabel lokasi (X3)
terhadap minat nasabah menabung (Y).
4. Variabel bunga (X4) terhadap minat nasabah menabung (Y)
Dari tabel coefecients diperoleh nilai Thitung = 3,275 yang artinya Thitung < Ttabel
(3,275 < 1.97912) dengan signifikan sebesar 0,001>0,05. Maka secara parsial
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel bunga (X4)
terhadap minat nasabah menabung (Y)

4.3.3.3 Uji Signifikan Parsial (Uji F)


Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai F hitung ( F 0) dengan F tabel
dengan menggunakan ketentuan yaitu. Jika F hiutng > F tabel dengan signifikan tertentu contohnya
0,05, maka H0 ditolak H1 diterima. Jika F hiutng > F tabel dengan signifikan tertentu contohnya
0,05, maka H0 diterima H1 ditolak (Narimawati et al., 2020).
Tabel 4.7 Hasil Uji F
ANOVAa
Sum of
Model Df Mean Square F Sig
Squares
Regression 608,660 4 152,165 35,645 <,001b
1 Residual 533,617 125 4,269
Total 1142,277 129

29
a. Dependet Variabel : Minat Nasabah Menabung
b. Predictros : (Constant), Promosi, Pelayanan, Lokasi Bunga
Sumber : data diolah (2023)

Berdasarkan Tabel 4.7, diketahui bahwa uji F atau uji secara simultan variabel independen
yaitu diketahui nilai signifikansi untuk pengaruh variabel promosi (X1), pelayanan (X2), lokasi
(X3), bunga (X4) secara simultan terhadap minat nasabah menabung (Y) adalah 0,000<0,05 dan
nilai F hitung 35,645 > F tabel 2,44. Besarnya angka F tabel dengan ketentuan (k;n-k) atau (4;130-4)
= F(4;126) sehingga diperoleh nilai F tabel sebesar 2,44. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel
promosi (X1), dan bunga (X4) secara bersama – sama atau simultan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat nasabah menabung (Y). sementara variabel pelayanan (X2), lokasi
(X3) secara bersama – sama atau simultan tidak berpengaruh negative dan tidak sginifikan
terhadap minat nasabah menabung (Y).

4.3.3.4 Uji Koefisien Determinan ( R2 ¿


Pengukuran proposi varian variabel tergantung tentang rata – ratanya yang dapat dijelaskan oleh
variabel bebas. Jika nilai ini semakin besar (mendekati 1), maka prediksi yang dibuat semakin
akurat. Rentang nilai R square adalah 0 – 1. Nilai selalu positif, nilai ini juga merupakan salah
satu nilai dalam regresi yang dijadikan sebagai acuan kecocokan model regresi. Nilai R square
mendekati 1 mempunyai makna kecocokan model regresi semakin benar, dan sebaliknya jika
nilai mendekati 0 maka regresi semakin tidak layak, (Narimawati et al., 2020).
Tabel 4.8 Hasil Uji Determinan ( R2 ¿
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square
Square the Estimate
1 a 0,533 0,518 2,066
.730
a. Predictors : (Constant), Promosi, Pelayanan, Lokasi, Bunga
Sumber : data diolah (2023)

Berdasarkan Tabel 4.8 yang disajikan, dapat disimpulkan bahwa variabel independen yaitu
promosi (X1), pelayanan (X2), lokasi (X3), dan bunga (X4) terhadap minat nasabah menabung
(Y) dinyatakan dengan Adjusted R Square yaitu sebesar 0,533

4.4 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian diatas di dapatkan bahwa setelah melalui uji
validitas dan reliabilitas data dan dinyatakan seluruh data pada penelitian ini valid
dan reliabel. Selain itu didapatkan hasil uji F bahwa keempat variabel yakni promosi,
pelayanan, lokasi, bunga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama sama
atau simultan terhadap variabel dependen. Berikut adalah pembahasan hasil pengujian hipotesis
dalam penelitian ini:

30
1. Pengaruh variabel promosi terhadap minat nasabah menabung.
Berdasarkan hasil olah data pada tabel hasil uji T menunjukkan bahwa besaran
koefesien regresi variabel promosi bertanda positif artinya variabel
promosi berbanding lurus atau searah terhadap tingkat kepuasan
nasabah dan hasil uji statistik T (uji parsial) menunjukkan nilai signifikansi
variabel promosi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya variabel
promosi berpengaruh signfikan terhadap minat nasabah menabung
pada Bank BRI Tenggarong Seberang.
Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat nasabah menabung. Hal ini mengindikasikan bahwa promosi yang diberikan
oleh PT Bank Rakyat Indonesia melalui produk tabungan dan simpanan. Semakin banyak
promosi yang dilakukan Bank BRI Tenggarong Seberang, maka semakin meningkat minat
nasabah menabung pada Bank BRI Tenggarong Seberang untuk menabung dan membeli
produk tabungan seperti simpanan, giro, deposito, asuransi dan produk lainnya.
Hasil ini didukung oleh penelitian (Siregar, 2016) bahwa promosi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat nasabah menabung. Namun hasil penelitian ini bertolak
belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Fahrudin & Yulianti, 2015) yang
menyatakan bahwa promosi tidak berpengaruh terhadap minat nasabah menabung.
2. Pengaruh variabel pelayanan terhadap minat nasabah menabung.
Berdasarkan hasil olah data pada tabel hasil uji T menunjukkan bahwa besaran
koefesien regresi variabel pelayanan bertanda negatif artinya variabel
pelayanan berbanding lurus atau searah terhadap tingkat minat nasabah menabung dan hasil
uji statistik T (uji parsial) menunjukkan nilai tidak signifikansi variabel pelayanan sebesar
0,184 lebih besar dari 0,05 artinya variabel pelayanan tidak berpengaruh signfikan terhadap
minat nasabah menabung pada Bank BRI Tenggarong Seberang.
Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa pelayanan tidak berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap minat nasabah menabung. Hal ini mengindikasikan bahw pelayanan
yang diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia melalui produk tabungan dan simpanan.
Semakin baik pelayanan yang diberikan oleh Bank BRI Tenggarong Seberang, maka
semakin meningkat minat nasabah menabung pada Bank BRI Tenggarong Seberang untuk
menabung dan membeli produk tabungan seperti simpanan, giro, deposito, asuransi dan
produk lainnya.
Hasil ini didukung oleh penelitian (Fahrudin & Yulianti, 2015) menyatakan bahwa
pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah menabung. Namun
hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Reshitai,
2015) yang menyatakan bahwa pelayanan tidak berpengaruh terhadap minat nasabah
menabung.
3. Pengaruh variabel lokasi terhadap minat nasabah menabung.
Berdasarkan hasil olah data pada tabel hasil uji T menunjukkan bahwa besaran
koefesien regresi variabel lokasi bertanda negatif artinya variabel
lokasi berbanding lurus atau searah terhadap tingkat minat nasabah menabung dan hasil uji
statistik T (uji parsial) menunjukkan nilai tidak signifikansi variabel lokasi sebesar 0,375

31
lebih besar dari 0,05 artinya variabel lokasi berpengaruh tidak signfikan terhadap minat
nasabah menabung pada Bank BRI Tenggarong Seberang.
Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa lokasi tidak berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap minat nasabah menabung. Hal ini mengindikasikan bahwa lokasi yang
diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia melalui produk tabungan dan simpanan. Semakin
stategi lokasi Bank BRI Tenggarong Seberang, maka semakin meningkat minat nasabah
menabung pada Bank BRI Tenggarong Seberang untuk menabung dan membeli produk
tabungan seperti simpanan, giro, deposito, asuransi dan produk lainnya.
Hasil ini didukung oleh penelitian (Siregar, 2016) menyatakan bahwa lokasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah menabung. Namun hasil
penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Joko, 2021)
yang menyatakan bahwa lokasi tidak berpengaruh terhadap minat nasabah menabung.
4. Pengaruh variabel bunga terhadap minat nasabah menabung. Berdasarkan hasil olah data
pada tabel hasil uji T menunjukkan bahwa besaran koefesien regresi variabel bunga
bertanda positif artinya variabel bunga berbanding lurus atau searah terhadap tingkat minat
nasabah menabung dan hasil uji statistik T (uji parsial) menunjukkan nilai signifikansi
variabel bunga sebesar 0,375 lebih kecil dari 0,05 artinya variabel bunga berpengaruh
signfikan terhadap minat nasabah menabung pada Bank BRI Tenggarong Seberang.
Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa bunga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat nasabah menabung. Hal ini mengindikasikan bahwa bunga yang diberikan
oleh PT Bank Rakyat Indonesia melalui produk tabungan dan simpanan. Semakin besar
bunga yang diberikan oleh Bank BRI Tenggarong Seberang, maka semakin meningkat
minat nasabah menabung pada Bank BRI Tenggarong Seberang untuk menabung dan
membeli produk tabungan seperti simpanan, giro, deposito, asuransi dan produk lainnya.
Hasil ini didukung oleh penelitian (Kusumaningrum, 2015) menyatakan bahwa bunga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah menabung. Namun hasil
penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Endang, 2018)
yang menyatakan bahwa bunga tidak berpengaruh terhadap minat nasabah menabung.
Dapat disimpulkan bahwa variabel promosi, pelayanan, lokasi dan bunga secara
bersama-sama atau secara simultan berpengaruh terhadap minat nasabah menabung pada
Bank BRI Tenggarong Seberang. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi nilai
variabel-variabel tersebut maka semakin meningkat minat nasabah menabung pada Bank
BRI Tenggarong Seberang.

32
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, baik secara kuantitatif
maupun kualitatif dapat disusun beberapa kesimpulan adalah sebagai berikut:
1. Dalam penelitian ini promosi berpengaruh positif signifikan terhadap minat
nasabah menabung pada Bank BRI Tenggarong Seberang.
2. Dalam penelitian ini pelayanan tidak berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap minat nasabah menabung pada Bank BRI Tenggarong Seberang.
3. Dalam penelitian ini lokasi tidak berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap minat nasabah menabung pada Bank BRI Tenggarong Seberang.
4. Dalam penelitian ini bunga berpengaruh positif signifikan terhadap minat
nasabah menabung pada Bank BRI Tenggarong Seberang.
5. Dalam penelitian ini promosi, pelayanan, lokasi dan bunga secara simultan berpengaruh
terhadap minat nasabah menabung pada Bank BRI Tenggarong Seberang.

6.2 Saran
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa promosi, pelayanan, lokasi dan bunga
berpengaruh terhadap minat nasabah menabung sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki
kualitas pelayanan, cara promosi, lokasi bank dan besar bunga yang berkaitan dengan produk-

33
produk bank yang menjadi faktor kunci yang memengaruhi minat nasabah menabung. Dari
penelitian ini menunjukkan bahwa BRI harus memfokuskan upaya pemasaran dan pelatihan
serta strategi untuk promosi.
Peneliti menyarankan kepada pihak PT Bank Rakyat Indonesia dalam peningkatan
promosi, lokasi, bunga dan pelayanan akses terhadap produk perbankan ini akan menjadi
langkah penting dalam meningkatkan minat nasabah menabung dan terus memperbaiki
layanan yang diberikan seperti pelatihan karyawan, pengembangan layanan pelanggan serta
upaya untuk memberikan pengalaman yang lebih baik kepada nasabah bisa menjadi fokus
utama dalam strategi pengembangan bank.
Dalam rangka meningkatkan minat nasabah menabung dalam memilih produk tabungan
di BRI perlu adanya analisis lebih lanjut terhadap produk deposito dan bunga bank untuk
memahami cara meningkatkan daya tariknya bagi nasabah seperti strategi pemasaran yang
lebih menarik atau fitur yang lebih menguntungkan bagi nasabah dan pengiklanan yang lebih
baik atau kebijakan bunga yang lebih kompetitif diperlukan. Bagi peneliti selanjutnya, agar
bisa melanjutkan dan mengembangkan penelitian ini di masa yang akan datang.

34

Anda mungkin juga menyukai