Anda di halaman 1dari 81

PROPOSAL KUANTITATIF

PENGARUH PROMOSI, DAN KUALITAS


PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN MENABUNG
NASABAH BANK MANDIRI SYARIAH DI MUARA TEMBESI

Proposal ini di buat Guna untuk Memenuhi syaratMemperoleh


Gelar Serjana Program Studi Ekonomi Syariah

Disusun Oleh

JUNIA RAFIKA
2018.161.0087

Dosen pengampu :
Dr. ANSHORI, M.Pd.I

YAYASAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( YPI )


ISTITUT AGAMA ISLAM ( IAI )
NUSANTARA BATANG HARI
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan Kepada Allah SWT, karena berkat


rahmat dan hidayahnya Kami dapat menyelesaikan tugas Proposal yang
berjudul “PENGARUH PROMOSI, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN MENABUNG NASABAH BANK
MANDIRI SYARIAH DI MUARA TEMBESI”. tugas Proposal ini saya susun
untuk Tugas yang diberikan oleh Dosen Pengampu.
Saya mengucapakan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan Proposal ini. Akhir kata semoga
Proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan sebagai
penulis saya menyadari bahwa dalam pembuatan Proposal ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu saya menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan kearah yang lebih baik. Atas
perhatiannya saya mengucapkan terima kasih.

Muara bulian,01 Oktober 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Keputusan nasabah merupakan pilihan oleh konsumen untuk
melakukan pembelian suatu produk di awalai oleh adanya kesadaran
atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan . Agar pihak manajemen
dapat mengenal nasabah dan mengerti akan keinginan nasabah pada
saat ini dan masa akan datang . Oleh karena itu keunggulan pesaing
pada bisnis ini terutama berasal dari kemampuan suatu bank untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan atau nasabahnya. Agar produk yang
ditawarkan oleh bank dapat diterima oleh nasabah, maka bank harus
memberikan nilai yang lebih kepada nasabah dengan memberikan
produk yang berkualitas sesuai dengan harapan konsumen .2
Dalam menunjukan produk yang dimiliki bank juga harus
memberikan informasi kepada masyarakat melalui promosi. Promosi
yang dapat dilakukan bank harus memberikan informasi yang tepat
dimana dimana komunikasi berperan penting, dalam hal ini promosi
menjadi suatu yang berharga. Komunikasi merupakan karakter yang
penting dalam membangun hubungan dengan diadakan promosi maka
masyarakat mengetahui apa saja yang diberikan oleh bank serta
menambah minat masyarakat untuk menabung. Namun tindakan
promosi oleh bank juga bisa mengurangi niat masyarakat bila dilakukan
dengan tujuan yang tidak tepat atau berlebihan oleh karena itu bank
harus dapat memanfaatkan dengan benar media promosi seperti
iklan,media cetak atau eloktronik,promosi langsung atau mengadakan
event/acara yang tersedia.3
Ketika masyarakat telah memiliki informasi yang telah didapat
maka tindakan masyarakat selanjutnya untuk menjadi nasabah adalah
2
Sutisna.2002. Perilaku konsumen dan komunikasi pemasaran . Bandung: Penerbit PT.Remaja
Rosdakarya. Hal.15
3
Gitosudarmono, Indriyo. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi II, BPFE, Yogyakarta . Hal.235

1
melakukan kegiatan sebagai nasabah. Dalam hal ini, kualitas
pelayanan mendapatkan peran,dimana kualitas pelayanan yang
diterima konsumen menjadi penilaian atas pelanggan.4 Selain itu, untuk
memaksimumkan daya saing diantara lembaga keuangan yang ada
perlu adanya peningkatan kualitas produk/jasa, proses dan manusia.
Kualitas pelayanan dapat di artikan sebagai penilaian pelanggan atas
keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara
menyeluruh. Kualitas layanan merupakan suatu proses evaluasi
menyeluruh pelanggan mengenai kesempurnaan kinerja layanan.
Pelayanan yang baik akan memberikan dampak positif bagi setiap
anggota maupun calon anggota sehingga dapat menarik minat anggota
untuk menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan.5
Faktor-faktor penentu kualitas pelayanan konsumen terdiri dari
kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), kepastian
(assurance), empati (emphaty), dan berwujud ( tangible). 6 Untuk
promosi produk tabungan BSM, promosi yang dilakukan PT.Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Muara Tembesi dalam bentuk :
1. Periklanan dilakukan melalui brosur , spanduk, kalender dan
imsakiyah ramadhan.
2. Promosi penjualan dilakukan melalui pemberian hadiah pena kepada
nasabah tabungan dan buku kecil jika masih tersedia.
3. Publisitas dilakukan untuk memberitahukan perkembangan bank
kepada nasabah tabungan melalui Koran
4. Tenaga penjualan dilakukan oleh karyawan bagian customer service
yaitu menceritakan kebaikan menabung pada masyarakat yang
datang ke bank untuk membuka rekening tabungan
5. Pemasaran langsung dilakukan dengan cara menugaskan karyawan
funding officer untuk mencari masyarakat yang mau menabungkan

4
Ali Hasan. 2010. Marketing. Yogyakarta : media presindo. Hal. 88
5
Assauri, Sofjan , 2007 . Manajemen Pemasaran, Rajawali Pers, Jakarta hal. 213
6
Alma, Buchari. 2004. Pemasaran Strategic Jasa Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta. Hal.4

2
uang nya pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Muara
Tembesi.
Fasilitas layanan yang diberikan di PT. Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Muara Tembesi untuk memberikan kenyamanan,
kemudahan dan keamanan bagi nasabah PT. Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Muara Tembesi berupa pelayanan dari karyawan yang
cepat ,tepat dan ramah kemudian memberikan ATM, phone banking, SMS
banking, internet banking dan mobile banking adalah layanan perbankan
24 jam agar mempermudah nasabah PT. Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Muara Tembesi melakukan transaksi.

Table 1.1
Research gap
Promosi terhadap keputusan menabung

Hail Penelitian Peneliti


Pengaruh Pengaruh positif antara 1. Dewi Ismawati
Promosi promosi terhadap keputusan 2. Maria Regina
Terhadap nasabaha Rosario
Keputusan Pengaruh Negatif anatara 1. Imam Ghozali
Nasabah promosi terhadap keputusan 2. Ahmad Azmy
Nasabah
Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber

Promosi merupakan suatu hal terpenting dalam memasarkan


seluruh produk atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan dalam
menentukan keputusan nasabah untuk menabung. Semakin tingginya
promosi yang dilakukan oleh perusahaan maka semakin besar tingkat
keputusan nasabah untuk menabung . begitu juga sebaliknya semakin
rendahnya promosi promosi yang dilakukan oleh perusahaan maka
semakin rendah tingkat keputusan nasabah

3
Table 1.2
Research gap
Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Menabung

Hail Penelitian Peneliti


Pengaruh Kualitas Pengaruh positif antara
1. Dewanto
pelayanan Kualitas pelayanan terhadap
2. Yohanes
Terhadap keputusan nasabaha
Keputusan Pengaruh Negatif anatara
1. Edi Siswanto
Nasabah Kualitas pelayanan terhadap
2. Ariasnis Can
keputusan Nasabah
Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber

Kualitas pelayanan yang berupa jasa yang diberikan kepada


konsumen sangat berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam
menabung. Artinya apabila kualitas pelayanan tersebut lebih ditingkatkan.
Makan akan berpengaruh terhadap peningkatan keputusan nasabah
dalam menabung. Begitu pun sebaliknya.
Dari fenomena data tersebut, dapat ditarik simpulan bahwa tidak
setiap kejadian empiris sesuai dengan teori yang ada. Hal ini diperkuat
dengan adanya research gap dalam penelitian-penelitian terdahulu.
Berbagai penelitian di atas menunjukan adanya pengaruh yang berbeda
dari variable yang dipandang berpengaruh terhadap keputusan nasabaha.
Hal ini yang membuat penulis melakukan pengujian penelitan berjudul
“PENGARUH PROMOSI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
KEPUTUSAN MENABUNG NASABAH BANK MANDIRI SYARIAH DI
MUARA TEMBESI”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, memunculkan
beberapa pertanyaan mendasar yakni:(1) apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi Keputusan Menabung Nasabah BSM (2)apakah Promosi

4
berpengaruh terhadap Keputusan Menabung Nasabah BSM? (3)apakah
kualitas pelayanan berpengaruh terhadap Keputusan Menabung Nasabah
BSM? (4)
C. Pembatasan Masalah
Melihat uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah di
atas, permasalahan dalam penelitian ini adalah tentang faktor-faktor yang
berkaitan dan memberikan pengaruh terhadap Keputusan Menabung
Nasabah .Mengingat adanya berbagai keterbatasan yang menjadi kendala
peneliti, maka penelitian ini tidak akan mengungkap seluruh yang menjadi
pengaruh terhadap Keputusan Menabung Nasabah, tetapi penelitian ini
diarahkan pada variabel-variabel yang diduga berpengaruh Keputusan
Menabung Nasabah,yaitu Promosi dan Kualitas Pelayanan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang maka perumusan masalah
pada penelitian ini adalah :
1. Apakah promosi berpengaruh terhadap keputusan nasabah menabung
pada tabungan BSM di PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Muara Tembesi?
2. Apkah Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap keputusan nasabah
menabung pada tabungan BSM di PT. Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Muara Tembesi?
3. Apakah promosi dan kualitas pelayanan secara bersamaan
berpengaruh terhadap keputusan nasabah menabung pada tabungan
BSM di PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Muara Tembesi ?
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan oleh peneliti
lain yang berminat menekuni bidang yang sama sehingga dapat
melengkapi penelitian ini

5
Penelitian ini akan menganalisis Keputusan Menabung Nasabah
BSM ditinjau dari variabel yang mempengaruhinya, yaitu Promosidan
Kualitas Pelayanan. Jadi dalam penelitian ini akan dibahas hubungan
secara kausal dari tiga variabel di atas. Secara umum penelitian ini
bertujuan untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh antar variabel.
Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah:
1) Ingin mengetahui dan menganalisis apakah Promosi berpengaruh
langsung terhadap Keputusan Menabung Nasabah BSM?
2) Ingin mengetahui dan menganalisis apakah Kualitas Pelayanan
berpengaruh langsung terhadap Keputusan Menabung Nasabah
BSM?
3) Ingin mengetahui dan menganalisis apakah Promosi dan Kualitas
Pelayan secara simultan berpengaruh langsung terhadap Keputusan
Menabung Nasabah BSM?

b. Tujuan Akademis
Secara akademis tujuan penelitian ini diharapkan :
1) Menjadi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Strata Satu (S1);
2) Untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan baik skala regional,
nasional maupun internasional;
3) Untuk memberikan konstribusi yang positif khususnya bagi dosen dan
pengelola pada Perguruan Tinggi Keagamaan islam Swasta di
lingkungan kopertais Wilayah XIII Jambi.

2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan
terhadap dosen dan pengelola perguruan tinggi.Pengelolaan perguruan
tinggi pada era globalisasi ini diharapkan mampu menghasilkan lulusan
yang berkualitas dengan memiliki wawasan global,Hasil penelitian ini juga
diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembang ilmu
pengetahuan tentang kajian perbankan syariah sebagai salah satu bagian

6
dari ekonomi islam .Hasil penelitian ini secara empiris mengungkapkan
bahwa variabel promosi, kualitas pelayanan dan keputusan menabung
nasabah BSM dapat mendukung dan meningkatkan kemajuan suatu
Bank.
b. Kegunaan Praktis
1) Memperdalam ilmu pengetahuan dan wawasan peneliti dalam bidang
Perbankan khususnya yang berhubungan dengan faktor-faktor
2) Mempengaruhi Keputusan Menabung Nasabah BSM
3) Bagi siapa saja yang mau memperdalam dan memperluas khazanah
keilmuan.

7
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, HIPOTESIS PENELITIAN
DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

A. Landasan Teori
1. Keputusan Menabung Nasabah
Keputusan pembelian konsumen adalah proses psikologis dasar
yang memainkan peran penting dalam memahami bagaimana konsumen
benar-benar membuat kepuasan pembelian mereka perusahaan yang
cerdas berusaha untuk memahami proses keputusan pembelian
pelanggan secara penuh yaitu semua pengalaman mereka dalam
pembelajaran, memilih, menggunakan dan bahkan menyingkirkan produk
proses pembelian di mulai jauh sebelum pembelian actual dan
mempunyai konsekuensi dalam waktu setelahnya.7
Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan
barang yang di tawarkan tahap-tahap proses keputusan pembelian dapat
di gambarkan dalam sebuah model di bawah ini.8
Gambar 3
Tahap Proses Pembelian

Keputusan pembelian merupakan suatu proses penyelesaian


masalah pembelian produk yang terdiri dari pengenalan masalah,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian
danperilakukonsumen.Terutama untuk pembelian fleksibel seperti barang-

7
Kotler , Philip dan Keller , Kevin Lane . 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Alih Bahasa Bob
Sabran. Jakarta : Erlangga. Hal.184
8
Kotler , Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi Milenium, Jakarta, Prehallindo. Hal
2020

8
barang mewah, paket liburan, dan pilihan hiburan, pemasar mungkin
harus meningkatkan motivasi konsumen sehingga pembelian potensial
mendapat pertimbangan serius.
1. Pencarian informasi.
Konsumen sering mencari jumlah informasi yang
terbatas.Keadaan pencarian yang lebih rendah disebut perhatian
tajam.Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih reseptif terhadap
informasi tentang sebuah produk.Pada tingkat berikutnya, seseorang
dapat memasuki pencarian informasi aktif dengan mencari bahan bacaan,
menelpon teman, melakukan kegiatan online, dan mengunjungi tokoh
untuk mempelajari produk tersebut. Sumber informasi konsumen digolongkan
ke dalam empat kelompok, yaitu:
a. Pribadi, meliputi keluarga, teman, tetangga, danrekan.
b. Komersial, meliputi iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, dan
tampilan.
c. Publik, meliputi media massa dan organisasi pemeringkat konsumen.
d. Pengalaman,meliputipenanganan, pemeriksaan dan
penggunaanproduk

Melalui pengumpulan informasi, konsumen mempelajari merek pesaing


dan fitur mereka. Dari total kumpulan merek yang tersedia, konsumen
perorangan hanya akan mengetahui sebagian merek, yang disebut dengan
kumpulan kesadaran. Kemudian dalam kumpulan pertimbangan, beberapa
merek akan memenuhi kriteria pembelian awal. Ketika konsumen mengumpulkan
lebih banyak informasi, hanya beberapa kumpulan pilihan yang menjadi calon
kuat.Konsumen membuat pilihan akhir dari kumpulan ini.
2. Evaluasialternatif.
Evaluasi alternatif merupakan cara konsumen memproses informasi
merek kompetitif dan melakukan penilaian nilai akhir. Beberapa konsep dasar
yang dapat membantu memahami proses evaluasi konsumen, yaitu:
a. Kosumen berusaha memenuhi sebuah kebutuhan
b. Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusiprodu
c. Konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut
dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang
diperlukan untuk memuaskan kebutuhan.
Konsumen akan memberikan perhatian terbesar pada atribut yang
menghantarkan manfaat yang memenuhi kebutuhan dan dapat
mensegmentasikan pasar suatu produk berdasarkan atribut yang penting

9
bagi berbagai kelompok konsumen.
3. Keputusanpembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar merek
dalam kumpulan pilihan.Konsumen mungkin jugamembentuk maksud untuk
membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian,
konsumen bisa membentuk lima sub keputusan, yaitu merek, penyalur, kuantitas,
waktu, dan metode pembayaran. Konsumen tidak harus menggunakan satu jenis
aturan pilihan saja.Terkadang mereka menerapkan strategi keputusan bertahap
yang menggabungkan dua pilihan atau lebih.
4. Perilaku setelahpembelian.
Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan
melihat fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal- hal yang
menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi yang
mendukung keputusannya. Komunikasi pemasara seharusnya memasok
keyakinan dan evaluasi yang memperkuat pilihan konsumen dan membantunya
merasa nyaman tentang merek tersebut.Karena itu tugas pemasar tidak berakhir
dengan pembelian.Pemasar harus mengamati kepuasan pasca pembelian,
tindakan pasca pembelian, dan penggunaan produk pasca pembelian.
Keputusan pembelian dalam suatu bisnis merupakan hal yang ditunggu-tunggu
oleh produsen. Keputusan untuk membeli suatu produk barang ataupun jasa
timbul karena adanya dorongan emosional dari dalam diri maupun pengaruh dari
orang lain.
Menurut Kotler keputusan pembelian merupakan tahap evaluasi,
para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di
dalam kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga dapat membentuk niat
untuk membeli merek yang paling disukai.9
Menurut Engel, perilaku pembelian adalah proses keputusan dan
tindakan orang-orang yang terlibat dalam pembelian dan penggunaan
produk.10 Peter dan Olson, menyatakan keputusan pembelian adalah
proses pengintegrasian yang dikombinasikan untuk mengevaluasi dua
atau lebih prilaku alternatif dan memilih salah satu di antaranya. 11Pada
prinsipnya perilaku pembelian atau minat nasabah seringkali di awali dan
dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan dari luar dirinya,baik berupa
rangsangan pemasaran maupun dari lingkungannya.Rangsangan tersebut
kemudian diproses dalam diri sesuai dengan karakteristik pribadinya,
sebelum akhirnya diambil keputusan untukmenggunakan produk.
Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses
rangsangan tersebut sangat kompleks dan salah satunya adalah motivasi
untuk menjadi nasabah pada produk yang diinginkan. Dari definisi diatas
dapat dipahami, minat calon nasabah merupakan keputusan pembelian
dengan proses dan tindakan konsumen dalam menentukan pilihan produk

9
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi Keduabelas, Jilid 1, (Jakarta:
Erlangga, 2008), h. 181.
10
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis Disertai Himpunan
Jurnal Penelitian, (Yogyakarta: Andi, 2013), h. 225.
11
Jackson R.S. Weenas, Kualitas Produk, Harga, Promosi dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya
Terhadap Keputusan Pembelian Sping Bad Comforta, Jurnal EMBA, Vol 1 No. 4, 2013, h. 610.

10
yang akan diminatinya. Proses tersebut sebenarnya merupakan proses
pemecahan masalah dalam rangka memenuhi keinginan atau kebutuhan
konsumen.
2. Teori Promosi
Promosi merupakan kegiatan marketin mix dalam kegiatan ini
setiap perusahaan berusaha mempromosikan seluruh produk jasa yang
dimilikinya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Promosi adalah
sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan
konsumennya.12 Promosi menurut Kotler dan Armstrong merupakan
kegiatan yang mengkomunikasikan manfaat dari sebuah produk dan
membujuk target konsumen untuk membeli produk tersebut. 13 Promosi
menurut Fandy Tjiptono, promosi adalah suatu bentuk komunikasi
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau
membujuk dan menginggatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. 14
Sedangkan menurut Stanson, promosi adalah kombinasi strategi
yang paling baik dari variable-variable periklanan, penjualan personal dan
alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai
tujuan program penjualan . 15
Menurut Rambat Lupiyoadi, promosi merupakan salah satu
variable dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh
perusahaan dalam memasarkan produk jasa. Kegiatan promosi bukan
saja berfungsi sebagai alat komunikasi anta perusahaan dengan
konsumen , melainkan juga sebagai alat untuk16mempengaruhi konsumen
dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan
keingginan dan kebutuhannya.

12
Kasmir , 2014, kewirausahaan. Jakarta : PT Raja Grafido Persada. Hal.198
13
Philip kotler dan Gary Armstrong , Prinsip-prinsip Pemasaran, ( Jakarta : Erlangga, 2012), hlm 76
14
Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra , service, Quality dan Satisfaction, ( Yogyakarta: ANDI,
2007), hal.219.
15
Angipora , M.P, Dasar-dasar pemasaran , ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999), Hlm 65.
16
Rambat Lupiyoadi , A.Hamdani, Manajmen Pemasaran Jasa, ( Jakarta: Salemba Empat, 2006 ).
Hal 120

11
Dari beberapa dimensi di atas dapat dipahami bahwa promosi
adalah cara komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mendorong atau menarik calon konsumen agar membeli atau
menggunakan produk ataupun jasa yang ditawarkan. Arti lain promosi
merupakan alat komunikasi yang bersifat sosialisasi dan persuasif agar
konsumen tertarik mengkonsumsi produk atau jasa kita. Promosi adalah
suatu teknik komunikasi yang dirancang untuk menstimulasi konsumen
membeli. Tujuan dari promosi adalah untuk meningkatkan penjualan. 17
Ada hal yang harus diperhatikan yaitu bauran promosi yang terdiri
dari Iklan yaitu semua bentuk terbayar dari presentasi nonpersonal dan
promosi ide, barang atau jasa melalui sponsor yang jelas. Bentuk iklan
adalah iklan cetak dan tayangan, kemasan luar, sisipan kemasan film,
brosur dan buklet, poster dan selebaran, direktori, cetak ulang iklan,
papan iklan ,tanda pajangan, pajangan titik pembelian, bahan audiovisual,
symbol dan logo video, Promosi penjualan adalah berbagai insentif jangka
pendek untuk mendorong percobaan atau pembelian produk atau jasa.
Bentuk promosi penjualan adalah kontes, permainan undian, lotre, premi
dan hadiah, sampel bazaar dan pameran dagang, pameran demontrasi,
kupon, rabat pembiayaan berbunga rendah, hiburan, tunjangan
pertukaran barang bekas, dan program kontinuitas, Acara dan
pengalaman yaitu kegiatan dan program yang di sponsori perusahaan
yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi yang
berhubungan dengan merek tertentu. Bentuk acara dan pengalaman
adalah olahraga, hiburan, festival, seni, acara amal, tur pabrik, museum
perusaan , kegiatan jalanan, Hubungan masyarakat dan publisitas yaitu
beragam program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi
citra perusahaan atau produk individunya. Bentuk hubungan masyarakat
dan publisitas adalah peralatan media, pidato, sminar, laporan tahunan,
donasi amal, publikasi,hubungan komunitas, lobi, media indentitas
majalah perusahaan , Pemasaran langusng yaitu pengguna surat ,

17
Rhenald kasali, 2010. Modul Kewirausahaan. Jakarta: PT Mizan Publika . Hal 156

12
telepon faksimal, e-mail atau internet untuk berkomunikasi secara
langsung dengan atau meminta respon atau dialog dari pelanggan dan
prospek tertentu, Pemasaran interaktif yaitu kegiatan dan program online
yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atua prospek dan secara
langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra
atau menciptakan penjualan produk dan jasa , Pemasaran dari mulut ke
mulut yaitu komunikasi lisan, tertulis dan elektronik antar masyarakat yang
berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau
menggunakan produk atau jasa bentuk pemasaran dari mulut ke mulut
adalah orang ke orang, chat room, dan blog, Penjualan personal adalah
interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk
tujuan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan dan pengadaan
pesanan. Bentuk penjualan personal adalah presentasi penjualan, rapat
18
penjualan, program insentif, sampel, bazaar dan pameran dagang.
Kegiatan promosi yang dilakukan untuk menyebar luaskan
informasi dan mendapatkan perhatian, menciptakan dan menumbuhkan
keinginan, serta mengembangkan keinginan konsumen untuk membeli
produk yang ditawarkan. Tujuan promosi mengakibatkan keinginan para
konsumen untuk membeli produk atau jasa yang dihasilkan. Oleh sebab
itu, harus diusahakan bagai mana mempengaruhi berfikir konsumen akhir
meyakinkan pembeli. Sedangkan kata promosi harus baik dan menarik,
sehingga memberi kesan bahwa pembeli tidak menghendaki produk yang
lain selain dari produk yang ditawarkan kepadanya.
Menurut Kismono, perusahaan perlu menetapkan tujuan promosi
yang akan membantu tercapainya tujuan perusahaan secara lebih luas.
Program-program promosi dapat didasarkan atas satu atau lebih tujuan
berikut ini:19 Pertama , memberikan informasi Tujuan dasar dari semua
kegiatan promosi adalah memberikan informasi kepada konsumen
potensial tentang produk yang ditawarkan, dimana konsumen dapat
18
Kotler , Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Alih Bahasa Bob
Sabran. Jakarta: Erlangga. Hal. 174
19
Kismono , Pengantar Bisnis , ( Yogyakarta : BPFE, 2001), Hal 374

13
membelinya dan berapa harga yang ditetapkan. Konsumen memerlukan
informasi-informasi tersebut dalam pengambilan keputusan pembelianya.
Kedua, Meningkatkan Penjualan Kegiatan promosi juga merupakan salah
satu cara meningkatkan penjualan. perusahaan dapat merancang promosi
penjualan dengan memberikan kupon belanja, sampel produk dan
sebagainya. Untuk membujuk konsumen mencoba produk yang
ditawarkan dengan harga yang lebih murah atau dengan tambahan
keuntungan yang lain. Ketiga, menstabilkan penjualan Pada saat pasar
lesu perusahaan perlu melakukan kegiatan promosi agar tingkat penjualan
perusahaan tidak mengalami penurunan yang berarti. Ke empat,
memposisikan produk Perusahaan perlu memposisikan produknya
dengan menekankan keunggulan produknya dibandingkan produk
pesaing. Strategi yang tepat seperti iklan dapat membantu perusahaan.
Kelima, membentuk citra produk Promosi dapat memberikan kesan
tersendiri bagi calon konsumen untuk produk yang diiklankan, sehingga
pemasar menciptakan promosi sebaik-baiknya misalnya untuk promosi
iklan (advertising) dengan menggunakan warna, ilustrasi, bentuk atau
layout yang menarik.20
Bauran promosi merupakan alat komunikasi yang terdiri
darikombinasi alat-alat promosi yang digunakan oleh perusahaan. Pada
umumnya alat-alat promosi tersebut memiliki hubungan yang erat,
sehingga diantaranya tidak dapat dipisahkan, karena bersifat saling
mendukung dan melengkapi. Kotler dan Armstrong mengemukakan
bahwa promotion mix (marketing communication mix) is the specific blend
of promotion tools that the company uses to persuasively communicate
customer value and build customer relationship. Artinya bauran promosi
(bauran komunikasi pemasaran) adalah campuran spesifik dari alat-alat
promosi yang digunakan perusahaan untuk secara persuasif
mengkomunikasikan nilai pelanggan dan membangun hubungan

20
Swastha Basu, Manajemen Pemasaran Modern, ( Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2000)
hal.245-246

14
pelanggan.21Bauran promosi terdiri atas 5 (lima) alat-alat promosi,
yaitu:22Periklanan (advertising) Periklanan yaitu semua bentuk presentasi
dan promosi non personal yang dibayar oleh sponsor untuk
mempresentasikan gagasan, barang atau jasa. Periklanan dianggap
sebagai manajemen citra yang bertujuan menciptakan dan memelihara
cipta dan makna dalam benak konsumen.
Bentuk promosi yang digunakan mencakup broadcast, print,
internet, outdoor, brosur, koran dan bentuk lainnya , Promosi Penjualan
( sales promotion) Promosi penjualan yaitu insentif-insentif jangka pendek
untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
Bentuk promosi yang digunakan mencakup discounts, coupons, displays,
demonstrations, contests, sweepstakes, dan events, Penjualan Pribadi
(personel selling) Penjualan perseorangan yaitu presentasi personal oleh
tenaga penjualan dengan tujuan menghasilkan penjualan dan
membangun hubungan dengan konsumen. Bentuk promosi yang
digunakan mencakup presentations, trade shows, dan incentive
programs ,Hubungan Masyarakat (Public relations) Hubungan masyarakat
adalah suatu usaha dari rancangan program guna memperbaiki,
mempertahankan, atau melindungi perusahaan ataupun citra produk. 23 ,
Penjualan Langsung (Direct marketing) Penjualan langsung yaitu
hubungan langsung dengan sasaran konsumen dengan tujuan untuk
memperoleh tanggapan segera dan membina hubungan yang abadi
dengan konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup catalogs,
telephone marketing, kiosks, internet, mobile marketing, dan lainnya.24
Dari pengertian mengenai promosi peneliti sampai pada
pemahaman bahwa bauran promosi adalah cara untuk
mengkomunikasikan suatu produk kepada konsumen dengan
penggunaan alat-alat promosi mencakup kegiatan periklanan,promosi

21
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Op. Cit, h. 432.
22
Ibid, h. 432.
23
Djaslim Saladin, Manajemen Pemasaran, (Bandung: Linda Karya, 2004), h. 172.
24
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Op. Cit, h. 432

15
penjualan, penjualan perseorangan, hubungan masyarakat dan penjualan
langsung yang bertujuan untuk tujuan program penjualan.
Promosi Berdasarkan Perspektif Islam Promosi merupakan
komponen yang dipakai untuk memberitahukan dan mempengaruhi pasar
bagi produk perusahaan, sehingga pasar dapat mengetahui tentang
produk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Adapun kegiatan yang
termasuk dalam aktivitas promosi adalah periklanan, personal selling,
promosi penjualan dan publisitas. Dengan promosi pada dasarnya
diharapkan dapat membuat permintaan menjadi inelastis pada saat harga
25
naik dan membuat elastis pada saat harga turun. Dalam Q.S Ali Imran:
77, Allah berfirman:

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya


dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit,
mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat...(Q.S Ali-
Imran:77)26
Ayat ini diturunkan berkaitan dengan orang yang menyamarkan
kondisi nyata dari barang daganganya dipasar, sedangkan dia bersumpah
demi Allah bahwasanya barang tersebut adalah barang kualitas terbaik,
dengan tujuan ada orang tertipu yang disebabkan sumpah palsu dari
penjual tersebut. Ini menunjukan diharamkanya seseorang yang
melakukan sumpah dusta agar daganganya laris dan dibeli orang lain. 27
Konsep promosi yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam
menjual tidak pernah melebih-lebihkan produk dengan maksud untuk
memikat pembeli. Nabi Muhammad SAW dengan tegas menyatakan
bahwa seorang penjual harus menjauhkan diri dari sumpahsumpah yang
berlebihan dalam menjual suatu barang. Kalaupun ada yang bersumpah.

25
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2012), h.15
26
Al-Qur’an, Q.S Ali-Imran:77
27
Imam Al-Bukhori dari Hadth Abdullah bin Ubay bin Abi Aufa dalam kitab Al-Buyu’, Sumpah yang
Makruh dalam Jual Beli, Hadits, No. 2088, Vol. 2, h. 88.

16
Nabi Muhammad SAW menyarankan orang itu untuk tidak
melakukan sumpah tersebut secara berlebihan.28Muhammad bersabda

Artinya: “Sumpah yang diucapkan untuk melariskan perniagaan dapat


merusak keuntungan.”(HR. Muslim, dari Abu Hurairah R.A).29
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud dengan promosi berdasarkan perspektif islam adalah
promosi yang tidak dilakukan dengan menggunakan sumpah palsu, tidak
menyamarkan kondisi produk, dan tidak melebih-lebihkan keadaan
produk.
3. Teori Kualitas Pelayanan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2008), kualitas
didefenisikan sebagai “ tingkat baik buruknya sesuatu”. Kualitas dapat
pula didefenisikan sebagai tingkat keunggulan, sehingga kualitas
merupakan ukuran relative kebaikan.“ Kualitas merupakan suatu kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan “ . Menurut American
Sociery For Quality Control “ kualitas jasa adalah keseluruhan cirri serta
sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang
tersirat “.30

Beberapa pengertian yang terkait dengan kualitas jasa


pelayanan . yaitu : 31
Pertama Excellent standar kinerja yang diperoleh,

28
Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, Marketing Muhammad, (Bandung: Madania Prima,
2008), h. 58.
29
Ibid, h. 59.
30
Kotler , Philip. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks hlm 180
31
Kamir . 2004. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT Raja Grafindo. Hlm 22

17
Customerperorangan, kelompok, departemen, perusahaan yang
menerima, membayar out put pelayanan ( jasa atau system) , Service
kegiatan utama atau pelengkap yang tidak secara langsung terlibat dalam
proses pembuatan produk tetapi lebih menentukan pada pelayanan
transaksI antara pembeli dan penjual, Quality sesuatu yang secara khusus
dapat diraba atau tidak dapat diraba dari sifat yang dimiliki produk atau
jasa, Consistens tidak memiliki variasi dan semua pelayanan berjalan
dengan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, Levels suatu
pernyataan atas sistem yang digunakan untuk memonitor dan
mengevaluasi, Delivery memberikan pelayanan yang benar dengan cara
dan waktu yang tepat.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa kualitas pelayanan adalah suatu kondisi yang berhubungan
dengan produk dan jasa untuk mengimbangi harapan pelanggan.
Adapun pengertian Pelayanan dan Kualitas Sebagai beriku
Menurut Kotler pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang
dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. 32
Menurut Hasibuan Pelayanan adalah kegiatan pemberian jasa dari satu
pihak ke pihak lainnya. Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang
dilakukan secara ramah tamah, adil, cepat, tepat dan dengan etika yang
baik sehingga memenuhi kebutuhan dan kepuasan bagi yang
menerimanya.33, menurut Fandy Tjiptono Kualitas adalah Suatu kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Kualitas dimulai dari
kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan.34
Dari teori yang telah dikemukakan di atas, peneliti berpendapat
bahwa kualitas pelayanan merupakan segala bentuk aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan konsumen.
32
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat, 2002), h. 83.
33
Hasibun Malayu, Manajemen Sumber Daya, ( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), h. 157.
34
Fandy Tjiptono, Total Quality Service, (Jakarta: Andi Publisher, 2005), h. 45.

18
Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai jasa atau service yang
disampaikan oleh pemilik jasa yang berupa kemudahan, kecepatan,
hubungan, dan keramah tamahan yang ditujukan melalui sikap dan sifat
dalam memberikan pelayanan.
Menurut Kasmir ada beberapa kriteria kualitas pelayanan jasa
bank yang harus di perhatikan oleh karyawan bank adalah sebagai berikut
35

Berpakaian dan berpenampilan rapi dan bersih.Karyawan


harusmengenakan baju dan celana yang sepadan dengan kombinasi yang
menarik , Percaya diri, bersikap akrab, dan penuh dengan senyum kepada
Nasabah, Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebutkan nama jika
kenal nasabah , Tenang, sopan, hormat, serta tekun mendengarkan
setiap pembicaraan nasabah, Berbiacara dengan bahasa yang baik dan
benar, Bergairah dalam melayani nasabah dan tunjukkan kemampuannya,
Jangan menyela atau memotong pembicaraan nasabah, Mampu
meyakini nasabah serta memberikan kepuasan, Seorang CS jika tidak
sanggup menangani permasalahan yang ada minta bantuan kepada
petugas yang mampu , Bila belum dapat melayani nasabah, beritahukan
kapan akan dilayani.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada dua
faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan yaitu pelayanan
yang diharapkan (expected service) dan pelayanan yang dipersepsikan
(perceived service). Bila pelayanan yang diterima atau dirasakan sesuai
dengan yang diharapkan, maka kualitas dapat dipersepsikan baik dan
memuaskan. Jika kualitas pelayanan yang diterima melebihi harapan
pelanggan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sebagai kualitas jasa
yang ideal, akan tetapi bila kualitas pelayanan yang diterima lebih rendah
dari pada yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk.
Jadi penilaian pelanggan mengenai kualitas pelayanan sangat bergantung
pada kemampuan penyedia .

35
Kasmir, Op.Cit, h. 266.

19
Kualitas Pelayanan Perspektif Islam Pelayanan merupakan bagian
dari suatu tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk
memberikan kepuasan kepada pelanggan. Memberikan pelayanan terbaik
kepada umat manusia adalah pekerjaan yang sangat mulia dan
merupakan pintu kebaikan bagi siapa saja yang mau melakukannya.
Allah berfirman dalam potongan surat Al-Maidah: 2 yang berbunyi:

Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam hal (mengerjakan)


kebaikan dan taqwa, dan janganlah kamu tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat menyiksa-Nya”. (Q.S Al-Maidah: 2).36
Dalam pandangan islam, pelayanan mempunyai nilai-nilai islami
yang harus diterapkan dalam memberikan pelayanan yang maksimal
yaitu Profesional (Fathanaah) Profesional adalah bekerja dengan
maksimal dan penuh komitmen dan kesungguhan.37Sifat profesionalisme
digambarkan dalam surat Al-Isra ayat 84 :

Artinya :
“Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing. Maka
Allah SWT lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya. Termasuk
dalam pengertian keadaan disini ialah tabiat dan pengaruh alam
sekitarnya”.(Q.S Al-Isra: 84)38
Indikator Kualitas Pelayanan Terdapat 5 faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu :39 Bukti Fisik (Tangibles) Yaitu
36
Al-Qur’an, Q.S Al-Maidah: 2.
37
Didin Hafidudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Pemasaran Syariah dalam Praktik, (Jakarta:
Gema Insani Inpress, 2003), h.63.
38
Al-Qur’an, Q.S Al-Isra: 84
39
Parasuraman, A., V.A. Zeithaml, dan L.L. Bery, A Multiple-Item Scale for Measuring Consumer
Perceptions of Service Quality, SERVQUAL, Journal of Retailing, Vol. 64, No. 1 Tahun 1998.

20
kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada
pihak eksternal. Penampilan, kemampuan sarana dan prasarana fisik
perusahaan dan lingkungan sekitar adalah bukti fasilitas fisik/gedung dan
lain sebagainya , Keandalan (Reliability) Yaitu kemampuan perusahaan
untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan dengan cepat, tepat,
akurat, dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan
yang berarti ketepapatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua
pelanggan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi , Daya
Tanggap (Responsiveness) Yaitu daya tanggap perusahaan dalam
memberi layanan bagi pelanggan dan memberikan jasa dengan sigap dan
cepat dalam melayani menangani transaksi dan penanganan keluhan
pelanggan.40 , Dimensi kualitas pelayananPada penelitian parasuraman
tahun 1988 dalam Fandy Tjiptono (2011) 41 menyempurnakan dan
merangkum sepuluh dimensi tersebut menjadi lima dimensi kualitas jasa.
“kompetensi , kesopanan , kredibilitas, dan keamanan disatukan menjadi
jaminan (assurance) Sedangkan akses , komunikasi , dan kemampuan
memahami pelanggan di kategorikan sebagai empati ( emphaty) “.
Dengan demikian, terdapat lima dimensi utama kualitas jasa,
diantaranya.42Bukti langsung ( tangibles) , meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi , Kehandalan
(reliability),yakni kemampuan memberikan pelayanan yang di janjikan
dengan segera dan memuaskan , Daya tanggap (responseveness), yaitu
keinginan para staf untuk membantu pelanggan dan memberikan
pelayanan dengan tanggap , Jaminan (assurance), yakni mencakup
kemampuan kesopanan dan sifat dapat di percaya yang di miliki para staf
bebas dari bahaya,resiko atau keragu-raguan , Empati (emphaty), meliputi
kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan
memahami kebutuhan para pelanggan.
Faktor~faktor hambatan dalam pelayananPresepsi pelanggan
40
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Op. Cit, h. 284.
41
Fandy Tjiptono. 2011. Pemasaran Jas, Yogjakarta. Bayumedia Publishing. Hlm 346-347
42
Ibid

21
terhadap kualitas pelayanan yang di berikan oleh perusahaan maupun
instansi pelayanan umum merupakan dasar usaha peningkatan kualitas
pelayanan. Penelitian terhadap berbagai pihak yang berkepentingan
dengan jasa pelayanan menghasilkan berbagai factor yang menjadi
penghambat peningkatan kualitas pelayanan factor-faktor tersebut dapat
diidentifikasi sebagai berikut.43Kurang otoritas yang diberikan pada
bawaha , Terlalu birokrasi seingga lambat dalam menanggapi keluhan
konsumen , Bawahan tidak berani mengambil keputusan sebelum ada izin
dari atasan , Petugas sering bertindak kaku dan tidak member jalan keluar
yang baik, Petugas sering tidak ada ditempat pada waktu jam kerja
sehingga sulit untuk di hubungi , Banyak internet pribadi , Aturan main
yang tidak terbuka dan tidak jelas ,Kurang professional ( kurang trampil
menguasai bidangnya ) , Banyak instansi atau bagian lain yang terlibat
Disiplin kerja sangat kurang dan tidak tepat waktu , Tidak ada keselarasan
antara bagian dalam memberikan layanan, Kurang control sehingga
petugas agak “ nakal” , Ada diskrimunasi dalam memberikan layanan
Belum ada sistem informasi manajemen (sim) yang terintegrasi .
tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan kepuasan para
pelanggan yang merasa puas, salah satunya melalui kualitas pelayanan
terciptanya kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan dapat
memberikan manfaat di antaranya hubungan antara perusahaan dan
pelanggan menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi
pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan dan membentuk
suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi
perusahaan.44
Salah satu pendekatan kualitas pelayanan yang banyak dijadikan
acuan dalam riset pemasaran adalah model serqual ( service quality )
yang di kembangkan oleh prasuraman, zeithaml dan berry dalam
serangkaian penelitian mereka terhadap enam sector jasa yaitu resparasi,

43
Zulian yamit. 2002. Manajemen Kualita Produk Dan Jasa. Yogyakarta. Ekonomis. Hlm 22
44
Tjiptono ,Fandi. 2008. Strategi pemasaran. Yogyakarta: CV. Andi Offiset. Hal. 24

22
peralatan rumah tangga, kartu kredit, asuransi, sambungan telepon jarak
jauh, serta perbankan ritel dan pialang sekuritas.45
B. Kerangka Berpikir
Dengan mengacu pada berbagai teori yang diuraikan di atas maka
pengaruh antara variabel penelitian dapat diarahkan sebagai berikut:
1. Promosi (X1) berpengaruh langsung terhadap keputusan
menabung nasabah (X3)
Keputusan adalah sebuah proses pendekatan penyelesaian
masalah yang terdiri dari pengenalan masalah, mencari informasi,
beberapa penilaian alternative, membuat keputusan membeli dan perilaku
setelah membeli yang dilakukan konsumen Promosi merupakan salah
satu variabel didalam bauran pemasaran (marketing mix) yang sangat
penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya.
Dalam kegoatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh
produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.
Tanpa promosi jangan diharpkan nasabah dapat mengenal dan
mengetahui bank apalagi produknya, oleh karena itu promosi merupakan
sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan
nasabahnya. Perusahaan dalam hal ini adalah bank harus mampu
mencari cara agar bisa mencapai efektiitas dari satu atau lebih alat
promosi. Alat promosi tersebut adalah : periklanan, promosi penjualan,
penjualan pribadi, publisitas.
Relevan dengan kerangka pikir di atas, penelitian yang dilakukan
oleh Ambar Kusuma Astuti dan Agustini Dyah Respati (2015) dalam judul
Pengaruh Promosi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan
Nasabah Menabung Sebagai Pemoderasi yang mengatakan bahwa
promosi penjualan berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah.
Dengan variabel penelitian yang sama, menyatakan bahwa promosi
penjualan memberikan pengaruh positif terhadap keputusan. Dari hasil

45
Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani,A. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa . Edisi Kedua . jakarta :
salemba empat . Hal.181

23
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bila promosi penjualan dapat
mempengaruhi keputusan nasabah, maka bila promosi yang ditawarkan
sangat menarik nasabah untuk membeli produk tersebut maka nasabah
akan merasa puas dengan produk yang mereka butuhkan. Berdasarkan
alur pikir di atas, diduga terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara promosi terhadap keputusan nasabah menabuung.
2. Kualitas Pelayanan (X2) berpengaruh langsung terhadap
Keputusan Nasabah Menabung (X3)
keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang
dikombinasikan untuk mengevaluasi dua atau lebih prilaku alternatif dan
memilih salah satu di antaranya.46Kualitas pelayanan merupakan hal
terpenting yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan. Apabila pelayanan
yang diberikan kurang memuaskan nasabah, maka nasabah akan merasa
kecewa sehingga nasabah kurang merasa puas dengan pelayanan yang
diberikan. Kualitas pelayanan menjadikan suatu keharusan yang harus
dilakukan perusahaan supaya mampu bertahan dan tetap mendapat
kepercayaan konsumen. Definisi menurut Goetsch dan Davis dalam
Fandy Tjiptono (2011:64) kualitas pelayanan adalah kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya manusia, proses, dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Hubungan antara kualitas pelayanan terhadap keputusan
nasabah menabung ini telah terdapat di penelitian terdahulu yang
dikemukakan oleh Rachmad Hidayat (2009) yang meneliti tentang
Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan Nilai Nasabah Terhadap
Kepuasan dan Loyalitas Nasabah mengatakan bahwa ada hubungan
positif antara kualitas pelayanan dengan kepuasan nasabah.
Relevan dengan kerangka pikir di atas, penelitian yang dilakukan
oleh Endarwati (2013) yang meneliti tentang Pengaruh Kualitas Produk
Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasaan Dan keputusan Nasabah

46
Jackson R.S. Weenas, Kualitas Produk, Harga, Promosi dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya
Terhadap Keputusan Pembelian Sping Bad Comforta, Jurnal EMBA, Vol 1 No. 4, 2013, h. 610.

24
Tabungan, dari hasil penelitiaan ini dapat dijlaskan bahwa kualitas
pelayanan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan nasabah. Terdapat
pengaruh positif antara kualitas pelayanan dengan kepuasaan nasabah
Gerardo Andrew Tumangkeng (2013).Berdasarkan alur pikir di atas,
diduga terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Kualitas
pelayanan terhadap keputusan nasabah menabung.
3. Promosi (X1)dan Kualitas pelayanan (X2)secara bersama-sama
berpengaruh langsung terhadap Keputusan nasabah menabung
(X3)
Keputusan pembelian konsumen adalah proses psikologis dasar
yang memainkan peran penting dalam memahami bagaimana konsumen
benar-benar membuat kepuasan pembelian mereka perusahaan yang
cerdas berusaha untuk memahami proses keputusan pembelian
pelanggan secara penuh yaitu semua pengalaman mereka dalam
pembelajaran, memilih, menggunakan dan bahkan menyingkirkan produk
proses pembelian di mulai jauh sebelum pembelian actual dan
mempunyai konsekuensi dalam waktu setelahnya.47
Hubungan antara promosi penjualan dan kualitas pelayan
terhadap kepuasan nasabah terdapat di penelitian terdahulu yang
dikemukakan oleh Ni Putu Dharma Diyanthini dan Ni Ketut Seminari
(2014) yang meneliti tentang Pengaruh Citra Perusahaan, Promosi
Penjualan Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan dan keputusan
Nasabah. Dari penelitian ini telah membuktikan bahwa hubungan antara
promosi penjualan dan kualitas pelayan terhadap kepuasan nasabah
berhubungan positif.
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah
diuraikan di atasmakadapatdirumuskan hipotesis penelitian sebagai
berikut:

47
Kotler , Philip dan Keller , Kevin Lane . 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Alih Bahasa Bob
Sabran. Jakarta : Erlangga. Hal.184

25
1. Promosi (X1) berpengaruh positif secara langsung terhadap Keputusan
nasabah menabung (X3).
2. Kualitas pelayanan (X2) berpengaruh positif secara langsung terhadap
Keputusan nasabah menabung (X3).
3. Promosi (X1) dan Kualitas Pelayanan (X2) berpengaruh positif secara
langsung terhadap Keputusan nasabah menabung (X3).
Adapun model penelitian berdasarkan kajian teori dan kerangka
berfikir yang telah diuraikan di atas, maka model teoretis yang diajukan
seperti pada gambar berikut ini:

Promosi
X1

Keputusan Nasabah Menabung


X3

Kualitas Pelayanan
X2

Gambar.4 Model Teori


Gambar di atas dibangun dari teori-teori yang digunakan sebagai
variabel penelitian, dimana :
X1: Promosi
X2:Kualitas Pelayanan
X3: Keputusan Nasabah Menabung
D. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan tela’ah kepustakaan yang telah penulis lakukan, ada
beberapa hasil penelitian yang relevan, penulis memfokuskan state of the
art review dalam penelitian ini hanya sebatas persamaan dan perbedaan
dari segi variabel, baik itu variabel eksogenus maupun variabel
endogenusnya, sebagai berikut:

26
1. Penelitian yang dilakukan oleh Evi Gusti Kurniati Lubis dalam
penelitiannya mengkaji tentang “Pengaruh Pembiayaan dan
Diversifikasi Produk Terhadap Minat Menjadi Nasabah Bank Syari’ah
Mandiri Cabang Medan”kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini
adalah variabel prosedur pembiayaan mempunyai hubungan yang
sangat tinggi dengan variabel minat sebesar 70,5% dapt dikatakan
prosedur mempunyai hubungan yang sangat positif dengan
minat,sehngga dapat dikatakan bahwa prosedur pembiayaan yng
dialami justru memberikan hasil terhadap minat nasabah yang tinggi
pula.uji koefisien determinasi (R2 ) didapat sebesar 49,7%sementara
sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain tidak diteliti oleh penelitian
ini.uji-F dari prosedur pembagian dan 9 diversifikasikan produk secara
serentak berpengeruh positif dan signifikan terhadap minat menjadi
nasabah di bank syari’ah mandiri cabang medan ,uji-T dari prosedur
pembiayaan dan diversifikasikan produk secara serentak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat menjadi nasabah di bank syari’ah
mandiri cabang medan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Maria tahun 2011 dalam penelitiannya
mengkaji tentang, Hubungan Strategi Promosi Pembiayaan
Mudharabah dengan Minat Nasabah Pada BMT EL-Kedawung
Kabupaten Cirebon”.diterapkan dengan berbagai alternatifnya terbukti
cukup berhasil dalam mengenalkan (mempromosikan)pembiayaan
yang diberikan oleh BMT EL-Kedawung meningkat cukup signifikan
gambaran strategi promosi pembiayaan mudharabah di lakukan oleh
BMT EL-Kedawung dilihat dari pengelolahan angket variabel X dari 30 (
tiga puluh ) responden 8,99% yang menyatakan sangat baik ,44,6%,
menyatakn baik 39.34% yang menyatakan kurang baik,tidak ada sama
sekali yang menyatakan sangat kurang baik.
3. Penelitian yang dilakukan oleh oleh Muhammad Aris tahun 2012 dalam
penelitiannya mengkaji tentang “ Pengaruh Strategi Pemasaran Produk
Pembiayaan Mudharabah Terhadap Minat Nasabah pada Bank Mega

27
Mitra syari’an Unit Rajagaluh “ Gambaran prduk pada bank mega mitra
syariah unit rajagaluh cukup diminati dengan jumlah rata-rata
keseluruhan yaitu sebesar 41,48% jumlah rata-rata yaitu 44,70% dan
besarnya pengaruh variabel sebesar 10 0,922% memiliki pengaruh
sangat kuat adapun kontribusi cukup tinggi sebear 85% kemudian sisa
15% ditentukan oleh faktor lain,besar kecilnya minat nasabah dapat
diprediksi melalui pemasaran regresi linier sederhana Y=1,161+0,939
(X) sehingga jika nilai X adalah sebesar nilai korelasi persial variabel
bebas (r) terhadap variabel terikat (Y) maka nilai Y = 1,161 + (0.939) =
2,029 dengan demikian minat nasabah setelah dipengaruhi strategi
pemasaran produk pembiayaan mudharabah memiliki nilai sebesar
2,029

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis
pendekatan survei. Penelitian survei yaitu suatu penelitian yang dilakukan

28
melalui pengamatan langsung terhadap suatu gejala atau pengumpulan
informasi dari populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari
adalah data dari sampel sebagai mewakili data populasi tersebut.48
Menurut Suharsimi Arikunto bahwa penelitian kuantitatif adalah
pendekatan penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai
dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
penampilan hasilnya.49Hal ini didasarkan pada tujuan penelitian yaitu akan
mencari besarnya pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung dari
variable promosi,kualitas pelayanan, dan keputusan menabung nasabah.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi
populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam
yang lain. Pupulasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/
subjek yang dipelajari, meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
subjek atau objek yang diteliti itu.50 Menurut Husaini populasi adalah
semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif
maupun kualitatif, dari pada karakteristik tertentu mengenai sekelompok
objek yang lengkap dan jelas.51 Populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-
tumbuhan, gejala-gejala nilai tes atau perintiwa-peristiwa sebagai sumber
data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. 52
Populasi adalah keseluruhan karakteristik atau unit hasil pengukuran yang

48
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Jakarta: Gaung Persada Press,
2009), hal. 66
49
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006), hlm. 12
50
Sugiono, Statistika untuk Penelitian (Bandung : Alfabeta, 2009), hal. 61
51
Husaini Usman, et.al, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2009),
hal, 42
52
Iskandar, Op.Cit, hal. 68

29
menjadi objek penelitian atau populasi merupakan objek atau subjek yang
berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan
dengan masalah penelitian.53
Uraian pendapat di atas dapat dipahami bahwa populasi adalah
keseluruhan subyek penelitian yang dapat dijadikan sebagai sumber data
dalam artian responden dalam penelitian.
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Nasabah yang
memutuskan untuk menabung pada Bank mandiri syariah cabang Muara
Tembesi Sebanyak 20.985.54 Nasabah yang Menabung di PT.Bank
Syariah Mandiri Cabang Muara Tembesi.
2. Sampel
Ukuran sampel yang baik mempunyai jumlah galat yang kecil. Makin
besar ukuran sampel makin kecil galatnya. Artinya jika sampel kecil
probabilitas terpilih sampel yang menyimpang adalah lebih besar dari
pada jika sampelnya lebih besar. Menurut Kerlinger jika digunakan ukuran
sampel yang lebih besar, katakanlah 30 atau lebih maka bahaya
terjadinya penyimpangan adalah lebih kecil.55
Sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan
menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling. 56
Menurut Sugiyono sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut.57 Sampel adalah sebagian dari
populasi yang diambil secara representatif atau mewakili populasi yang
bersangkutan atau bagian kecil yang diamati. Penelitian terhadap sampel
biasanya disebut studi sampling.58 Menurut Ridwan, sampel adalah bagian
dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu.59

53
Ridwan, Path Analysis (Bandung : CV. Alfabeta,2013), hal. 38
54
PT.Bank Mandiri Syariah Cabang Muara Tembesi tahun 2017
55
Freend N. Kerlinger, Foundation of Behavior Research. Tin Edition Terjemahan
Simatupang, 2004
56
Husaini Usman, et.all, Op.Cit, hal. 43
57
Sugiyono, Metodologi Penelitian Administrasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005),
hal. 91
58
Iskandar, Op.Cit, hal. 69
59
Ridwan, Op.Cit, hal. 40

30
Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa sampel
adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan
dapat mewakili seluruh populasi.
Menurut Gay dalam Mukhtar, ukuran minimum sampel yang dapat
diterima sebaiknya didasarkan pada desain atau metode penelitian yang
digunakan. Secara umum, pandangan tentang populasi lebih disepakati
untuk sebuah penelitian, dimana populasi yang dipandang relatif
homogen, maka populasi dapat ditarik minimal 5 % dan maksimal 30 %.
Jika sebuah penelitian, populasinya dibawah 150 subjek, maka hampir
seluruh pakar penelitian sepakat, sebaiknya diambil seluruhnya, atau
dengan kata lain penelitian dapat dikatakan penelitian populasi. Artinya,
populasi adalah juga sekaligus sebagai sampel atau subjek penelitian.60
Memperhatikan pendapat di atas, maka penulis berpedoman
kepada pendapat Gay dalam Mukhtar bahwa yang akan dijadikan sampel
penelitian adalah seluruh Nasabah yang menabung di PT.Bank Syariah
Mandiri Cabang Muara Tembesi
Untuk uji coba instrumen diambil dari sampel penelitian sebanyak 30
Nasabah dan tidak digunakan lagi sebagai sampel penelitian.
Seluruh sampel penelitian (responden) akan mengisi 3 macam
instrumen dari variabel Promosi,Kualitas pelayanan dan keputusan
Nasabah Menabung.

C. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Studi Pustaka (Library Research)
Teknik studi pustaka ini penulis gunakan dalam rangka
mengumpulkan data dan mempelajari serta membaca pendapat para ahli
yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti untuk memperoleh

60
Mukhtar, Bimbingan Skripsi, Tesis, dan Artikel Ilmiah (Jakarta : Gaung Persada Press,
2010), hal. 78-79

31
landasan teori yang dapat menunjang penelitian. Menurut S. Nasution
sumber pustaka diperlukan untuk:
a. Mengetahui apakah topik penelitian kita telah diselidiki orang lain
sebelumnya, sehingga pekerjaan kita tidak merupakan duplikasi.
b. Mengetahui hasil penelitian orang lain dalam bidang penyelidikan kita,
sehingga kita dapat memanfaatkannya bagi penelitian kita.
c. Memperoleh bahan yang mempertajam orientasi dan dasar teoritis kita
tentang masalah penelitian kita.
d. Memperolah informasi tentang teknik-teknik penelitian yang telah
diterapkan.61
2. Observasi (Pengamatan Langsung)
Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis
terhadap gejala-gejala yang diteliti.62 Kegiatan observasi meliputi
melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku,
objek-objek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam
mendukung peneltian yang sedang dilakukan. Dalam hal ini, penulis
melakukan pengumpulan data dengan cara penelitian langsung terhadap
objek-objek penelitian, khususnya mengenai kualitas
pelayanan,promosi,kepuasan nasabah terhadap produk bsm dan
kepuasan pada pelayanan bsm.

3. Interview (Wawancara)
Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih
secara langsung.63 Teknik pengumpulan data melalui wawancara ini
dilakukan dengan cara tanya jawab langsung dengan pihak Karyawan
Bank Mandiri Syariah yang berhubungan dengan keperluan penelitian,
yaitu yang berhubungan dengan Promosi, kualitas pelayanan dan

61
S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),hal.
146
62
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2009), hal. 52
63
Ibid, hal. 55

32
Keputusan nasabah menabung di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang
Muara Tembesi.
4. Angket
Teknik pengumpulan data yang paling dominan dalam penilitian ini
adalah dengan menggunakan teknik angket. Angket adalah daftar
pernyataan atau pertanyaan yang dikirimkan kepada responden, baik
langsung atau tidak langsung (melalui pos atau perantara). 64 Untuk
mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian, penulis
menggunakan angket yang dirancang dari empat variabel penelitian yaitu:
promosi,kualitas pelayanan, dan keputusan nasabah. Angket tersebut
akan diberikan kepada responden guna mendapatkan jawaban dari
pernyataan dan sikap dari responden. Metode angket ini digunakan
penulis untuk memperoleh data tertentu tentang pengaruh dari
promosi,kualitas pelayanan dan keputusan nasabah menabung.
Sifat dari angket ini adalah angket tidak langsung, artinya angket
diberikan kepada responden yaitu: seluruh Karyawan PT. Bank Mandiri
Syariah . Bentuk angket yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
skala Likert dengan alternatif pilihan jawaban, seperti dalam tabel berikut
ini:

Tabel 8. Daftar Nilai (Skor) Skala Rating.


No Alternatif Jawaban Skor (+) Skor (-)
1 SL (Selalu) 5 1
2 SR (Sering) 4 2
3 KK (Kadang-Kadang) 3 3
4 JR (Jarang) 2 4
5 TP (Tidak Pernah) 1 5

64
Ibid., hal. 57

33
Responden yang dijadikan sampel penelitian diminta untuk memilih
salah satu alternatif jawaban yang sudah disediakan. Supaya angket yang
digunakan untuk mengumpulkan data memberikan hasil yang objektif,
maka peneliti melakukan kalibrasi instrumen, karena ketepatan pengujian
suatu hipotesis tentang pengaruh variabel penelitian sangat tergantung
pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut.
Adapun instrumen penelitian untuk setiap variabel penelitian yang
diamati meliputi definisi konseptual, definisi operasional, kisi-kisi
instrumen, dan instrumen yang digunakan. Butir-butir dalam penelitian ini
disusun baik berupa pertanyaan maupun pernyataan dan masing-masing
jawaban dalam bentuk skala likert dengan kriteria penilaian 1 sampai 5
seperti tertera dalam tabel di atas.
1. Variabel Keputusan nasabah (dependent/terikat)
a. Definisi Konseptual
Keputusan pembelian konsumen adalah proses psikologis dasar
yang memainkan peran penting dalam memahami bagaimana konsumen
benar-benar membuat kepuasan pembelian mereka perusahaan yang
cerdas berusaha untuk memahami proses keputusan pembelian
pelanggan secara penuh yaitu semua pengalaman mereka dalam
pembelajaran, memilih, menggunakan dan bahkan menyingkirkan produk
proses pembelian di mulai jauh sebelum pembelian actual dan
mempunyai konsekuensi dalam waktu setelahnya.65
b. Definisi operasional
Keputusan menabung nasabah adalah bentuk wujud tercapainya
suatu harapan yang menimbulkan perasaan senang terhadap pekerjaan.
Dengan indikator tipe pekerjaan, pengawasan/ pembinaan, kesempatan
untuk maju, kondisi kerja, dukungan dalam bekerja, dan gaji yang
diterima.
c. Kisi-kisi instrumen

65
Kotler , Philip dan Keller , Kevin Lane . 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Alih Bahasa Bob
Sabran. Jakarta : Erlangga. Hal.184

34
Kisi-kisi untuk untuk mengukur Keputusan nasabah menabung
akan diuraikan pada tabel berikut ini.

Tabel 9. Kisi-kisi instrumen Keputusan Menabung Nasabah (X3).


N Jumlah
Indikator Nomor Butir
o butir
1. pengenalan masalah 1,2,3,4,5,6,7 7
2. Pencarian informasi 8,9,10,11,12 5
3. Evaluasi alternatif 13,14,15,16,17,18,19 7
Keputusan dan perilaku
4. 20,21,22,23,34,25 6
konsumen
Jumlah 25

d. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas


1) Pengujian validitas
Tujuan uji validitas butir instrumen penelitian yaitu suatu proses
untuk melihat keakurasian butir instrumen dalam mengukur variabel yang
dimaksud.
Kriteria valid atau tidak valid butir instrumen yaitu jika nilai r hitung> nilai
rtabel maka butir tersebut dikatakan valid, namun jika r hitung< nilai rtabel butir
dinyatakan tidak valid atau gugur pada taraf signifikansi alfa ( α ) = 0,05
dengan dk= n-2. Validitas suatu instrumen dapat ditentukan berdasarkan
formula koefisien korelasi product moment dari Karl Pearson. Uji validitas
variabel Keputusan nasabah menabung menggunakan rumus Karl
Person, sebagai berikut:
rxy=N ∑ XY −¿ ¿ ¿
Dimana:
r hitung = Korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan skor
total
X = Skor setiap item pertanyaan
Y = Skor total pertanyaan
n = Jumlah responden.66

66
SambasAli Mihidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur dalam
Penelitian (Bandung: CV. Pustak Setia, 2009), hal. 35

35
Tabel 10. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keputusan
Menabung.67
r hitung
No Pernyataan r tabel Kesimpulan
(SPSS)
1. 0,652 0,514
X3_1 Valid
2. 0,659 0,514
X3_2 Valid
3. 0,573 0,514
X3_3 Valid
4. 0,654 0,514
X3_4 Valid
5. 0,653 0,514
X3_5 Valid
6. 0,692 0,514
X3_6 Valid
7. 0,641 0,514
X3_7 Valid
8. 0,730 0,514
X3_8 Valid
9. 0,586 0,514
X3_9 Valid
10. 0,403 0,514
X3_10 Tidak Valid
11. 0,619 0,514
X3_11 Valid
12. 0,742 0,514
X3_12 Valid
13. 0,584 0,514
X3_13 Valid
14. 0,584 0,514
X3_14 Valid
15. 0,725 0,514
X3_15 Valid
16. 0,584 0,514
X3_16 Valid
17. 0,617 0,514
X3_17 Valid
18. 0,721 0,514
X3_18 Valid
19. 0,645 0,514
X3_19 Valid
20. 0,695 0,514
X3_20 Valid
21. 0,746 0,514
X3_21 Valid
22. 0,728 0,514
X3_22 Valid
23. 0,614 0,514
X3_23 Valid
24. 0,627 0,514
X3_24 Valid
25. 0,713 0,514
X3_25 Valid

67
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 2, hal. 372

36
Proses pengujian validitas instrumen akan menggunakan aplikasi
SPSS.
2) Perhitungan reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi instrumen
sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Hal ini
dapar dicapai bila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok
subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama. Instrumen
pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat
akurat.68
Teknik yang biasa digunakan untuk melakukan uji reliabilitas
adalah dengan menggunakan skala alpha (Alpha Cronbach), yaitu
mengelompokkan item-item menjadi dua atau beberapa bagian.
Menurut Hair et.all dalam Iskandar, bahwa nilai reliabilitas alpha
cronbach alat ukur dalam melakukan penelitian adalah dengan nilai 0.60
hingga 0.70, ini adalah nilai terendah yang dapat diterima , dan dapat
dinyatakan reliabel.69
Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen adalah
koefisien alfa (α) dari Cronbach berikut ini :

[ ][ ∑ σi
]
2
k
⋅ 1− 2
k−1 σt
r11 =

(∑ X )
2

∑X 2

N
dimana σ = 2 N

Keterangan:
R11 = Reabilitas instrumen/koefisien alpha
K = Banyaknya bulir soal
∑ σ 2i = Jumlah varians bulir
σ 2t = Varians total
N = Jumlah responden.70
68
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Op.Cit, hal. 37.
69
Iskandar, Op.Cit, hal. 95
70
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Op.Cit, hal. 41.

37
Proses pengujian validitas instrumen akan menggunakan aplikasi
SPSS.
Uji reliabilitas dengan cara manual untuk variabel keputusan
menabung dapat dilihat di bawah ini:
Hasil perhitungan manual uji reliabilitas keputusan menabung:

[ 25
25−1 ]
.¿

[ 25
24
=1.041 .
][
24
68
=0.3529
]
= 1-0.3529 = 0.6471
= 1.041 x 0.6471 = 0.6736
Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir sebanyak 25 butir,
diperoleh koefesien reliabilitas instrumen variabel keputusan menabung
adalah 0.6736 atau rhitung = 0.6736 > nilai alpha = 0.60. Ini berarti rhitung >
nilai alpha, maka instrumen variabel keputusan menabung dinyatakan
reliabil. 71 Dan dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian.
Hasil perhitungan manual tersebut juga sejalan dengan hasil
perhitungan dengan menggunakan program SPSS. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada lampiran 2, sedangkan kesimpulan uji reliabilitas
dengan SPSS dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 11. Hasil uji reliabilitas variabel Keputusan Menabung Nasabah.

Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's N of Items
Alpha Alpha Based on
Standardized
Items
.686 .749 26

71
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 2, hal. 348

38
Dari hasil uji reliabilitas tersebut diperoleh nilai alpha cronbach sebesar
0,686 yang berarti lebih besar dari r (tabel) (0,686>0,60, maka dapat
dinyatakan bahwa instrumen variabel Keputusan Menabung Nasabah
reliabel.
2. Variabel promosi
a. Definisi konseptual
Promosi merupakan kegiatan marketin mix dalam kegiatan ini
setiap perusahaan berusaha mempromosikan seluruh produk jasa
yang dimilikinya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Promosi adalah sarana yang paling ampuh untuk menarik dan
mempertahankan konsumennya.72 Dengan indikator: periklanan,
penjualan,penjualan Pribadi, penjualan langsungng, dan hubungan
masyarakat (public relation)
b. Definisi operasional
promosi merupakan salah satu variable dalam bauran
pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam
memasarkan produk jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi
sebagai alat komunikasi anta perusahaan dengan konsumen ,
melainkan juga sebagai alat untuk73mempengaruhi konsumen dalam
kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keingginan
dan kebutuhannya.yang diuraikan dari indikator: (1) periklanan, (2)
penjualan (3) penjualan pribadi, (4) penjualan langsungng, dan (5)
hubungan masyarakat (public relation).
c. Kisi-kisi instrumen
Atas dasar definisi operasional sebelumnya maka kisi-kisi
instrumen ini direncanakan akan berbentuk sebagaimana terlihat pada
tebel berikut.
Tabel 12. Kisi-kisi instrumen Promosi (X2)
No Indikator Nomor Butir Jumlah Item
72
Kasmir , 2014, kewirausahaan. Jakarta : PT Raja Grafido Persada. Hal.198
73
Rambat Lupiyoadi , A.Hamdani, Manajmen Pemasaran Jasa, ( Jakarta: Salemba Empat, 2006 ).
Hal 120

39
1. Periklanan 1,2,3,4,5 5
2. Penjualan 6,7,8,910 5
3. penjualan pribadi 11,12,13,14,15 5
4. penjualan langsungng 16,17,18,19,20 5
hubungan masyarakat
5. 21,22,23,24,25 5
(public relation)
Jumlah 25

d. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas


1) Pengujian validitas
Tujuan uji validitas butir instrumen penelitian yaitu suatu proses
untuk melihat keakurasian butir instrumen dalam mengukur variabel yang
dimaksud.
Kriteria valid atau tidak valid butir instrumen yaitu jika nilai r hitung> nilai
rtabel maka butir tersebut dikatakan valid, namun jika r < nilai rtabel butir
hitung

dinyatakan tidak valid atau gugur pada taraf signifikansi alfa ( α ) = 0,05
dengan dk = n-2. Validitas suatu instrumen dapat ditentukan berdasarkan
formula koefisien korelasi product moment dari Karl Pearson. Uji validitas
variabel Promosi menggunakan rumus Karl Person, sebagai berikut:
rxy=N ∑ XY −¿ ¿ ¿
Dimana:
r hitung = Korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan skor
total
X = Skor setiap item pertanyaan
Y = Skor total pertanyaan
n = Jumlah responden.74
Tabel 13. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Promosi.75

No r hitung r (tabel)
Pernyataan Kesimpulan
Item
02 03 04 05 06
1. 0,721 0,514
X1_1 Valid
2. X1_2 0,613 0,514 Valid
74
SambasAli Mihidin dan Maman Abdurahman, Op.Cit, hal. 35
75
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 2, hal. 366

40
3. 0,583 0,514
X1_3 Valid
4. 0,697 0,514
X1_4 Valid
5. 0,692 0,514
X1_5 Valid
6. 0,797 0,514
X1_6 Valid
7. 0,656 0,514
X1_7 Valid
8. 0,719 0,514
X1_8 Valid
9. 0,639 0,514
X1_9 Valid
10. 0,760 0,514
X1_10 Valid
11. 0,837 0,514
X1_11 Valid
12. 0,576 0,514
X1_12 Valid
13. 0,664 0,514
X1_13 Valid
14. 0,648 0,514
X1_14 Valid
15. 0,610 0,514
X1_15 Valid
16. 0,640 0,514
X1_16 Valid
17. 0,546 0,514
X1_17 Valid
18. 0,809 0,514
X1_18 Valid
19. 0,564 0,514
X1_19 Valid
20. 0,643 0,514
X1_20 Valid
21. 0,702 0,514
X1_21 Valid
22. 0,427 0,514
X1_22 Tidak Valid
23. 0,599 0,514
X1_23 Valid
24. 0,731 0,514
X1_24 Valid
25. 0,799 0,514
X1_25 Valid

3) Perhitungan reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi instrumen
sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Hal ini
dapar dicapai bila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok
subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama. Instrumen

41
pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat
akurat.76
Teknik yang biasa digunakan untuk melakukan uji reliabilitas
adalah dengan menggunakan skala alpha (alpha Cronbach), yaitu
mengelompokkan item-item menjadi dua atau beberapa bagian.
Menurut Hair et.al dalam Iskandar, bahwa nilai reliabilitas alpha
cronbach alat ukur dalam melakukan penelitian adalah dengan nilai 0.60
hingga 0.70, ini adalah nilai terendah yang dapat diterima , dan dapat
dinyatakan reliabel.77
Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen adalah
koefisien alfa (α) dari Cronbach berikut ini :

[ ][ ∑ σi
]
2
k
⋅ 1− 2
k−1 σt
r11 =

(∑ X )
2

∑X 2

N
dimana σ = 2 N

Keterangan :
R11 = Reabilitas instrumen/koefisien alpha
K = Banyaknya bulir soal
∑ σ 2i = Jumlah varians bulir
σ 2t = Varians total
N = Jumlah responden.78

Uji reliabilitas dengan cara manual untuk variabel promosi dapat


dilihat di bawah ini:
Hasil perhitungan manual uji reliabilitas promosi:

[ 25
25−1 ]
.¿

[ 25
24
=1.041 .
][
34
165
=0.2060
]
76
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Op.Cit, hal. 37.
77
Iskandar, Op.Cit, hal. 95
78
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Op.Cit, hal. 41.

42
= 1-0.2060 = 0.794
= 1.041 x 0.794 = 0.8265
Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir sebanyak 25 butir,
diperoleh koefesien reliabilitas instrumen variabel promosi adalah 0.8265
atau rhitung = 0.8265 > nilai alpha = 0.60. Ini berarti rhitung > nilai alpha, maka
79
instrumen variabel promosi dinyatakan reliabil. Dan dapat dijadikan
sebagai instrumen penelitian.
Hasil perhitungan manual tersebut juga sejalan dengan hasil
perhitungan dengan menggunakan program SPSS. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada lampiran 2, sedangkan kesimpulan uji reliabilitas
dengan SPSS dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 13. Hasil uji reliabilitas variabel Promosi

Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's N of Items
Alpha Alpha Based on
Standardized
Items
.726 .852 26

Dari hasil uji reliabilitas tersebut diperoleh nilai alpha cronbach


sebesar 0,726 yang berarti lebih besar dari r (tabel) (0,726>0,60, maka
dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel promosi reliabel.
3. Variabel Kualitas pelayanan
a. Definisi Konseptual
pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat
ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Perasaan
karyawan terhadap apa yang mereka terima dan dapatkan dari pimpinan
dan karyawan lainnya, dapat mempengaruhi karyawan dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan dimensi yang

79
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 2, hal. 348

43
meliputi supportive(keterdukungan), collegial (pertemanan) dan intimate
(keintiman).
b. Definisi operasional
kualitas pelayanan merupakan segala bentuk aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan konsumen.
Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai jasa atau service yang
disampaikan oleh pemilik jasa. yang diuraikan dari indikator yang berupa
kemudahan, kecepatan, hubungan, dan keramah tamahan yang ditujukan
melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan.
c. Kisi-kisi instrumen
Tabel 14. Kisi-kisi instrumen Kulitas pelayanan (X2).
Jumlah
No Indikator Nomor Butir
butir
1. Kemudahan 1,2,3,4,5,6,7,8,9 9
2. Kecepatan hubungan 10,11,12,13,14,15, 6
3. Keramah tamahan 16,17,18,19,20,21,22,23,24,25 10
Jumlah 25

d. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas


1) Pengujian validitas
Kriteria valid atau tidak valid butir instrumen yaitu jika nilai r hitung> nilai
rtabel maka butir tersebut dikatakan valid, namun jika r < nilai rtabel butir
hitung

dinyatakan tidak valid atau gugur pada taraf signifikansi alfa ( α ) = 0,05
dengan dk = n-2. Validitas suatu instrumen dapat ditentukan berdasarkan
formula koefisien korelasi product moment dari Karl Pearson. Uji validitas
variabel iklim organisasi menggunakan rumus Karl Person, sebagai
berikut:
rxy=N ∑ XY −¿ ¿ ¿
Dimana:
r hitung = Korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan skor
total
X = Skor setiap item pertanyaan
Y = Skor total pertanyaan

44
n = Jumlah responden.80
Tabel 15. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kualitas Pelayanan.81

No r hitung r (tabel)
Pernyataan Kesimpulan
Item
01 02 03 04 05
1. 0,577 0,514
X2_1 Valid
2. 0,685 0,514
X2_2 Valid
3. 0,660 0,514
X2_3 Valid
4. 0,745 0,514
X2_4 Valid
5. 0,599 0,514
X2_5 Valid
6. 0,790 0,514
X2_6 Valid
7. 0,892 0,514
X2_7 Valid
8. 0,641 0,514
X2_8 Valid
9. 0,642 0,514
X2_9 Valid
10. 0,626 0,514
X2_10 Valid
11. 0,637 0,514
X2_11 Valid
12. 0,609 0,514
X2_12 Valid
13. 0,528 0,514
X2_13 Valid
14. 0,785 0,514
X2_14 Valid
15. 0,582 0,514
X2_15 Valid
16. 0,658 0,514
X2_16 Valid
17. 0,799 0,514
X2_17 Valid
18. 0,809 0,514
X2_18 Valid
19. 0,573 0,514
X2_19 Valid
20. 0,795 0,514
X2_20 Valid
21. 0,565 0,514
X2_21 Valid
22. 0,626 0,514
X2_22 Valid
23. 0,707 0,514
X2_23 Valid
24. 0,599 0,514
X2_24 Valid
25. 0,449 0,514
X2_25 Tidak Valid
80
SambasAli Mihidin dan Maman Abdurahman, Op.Cit, hal. 35.
81
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 2, hal. 368

45
4) Perhitungan reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi instrumen
sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Hal ini
dapar dicapai bila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok
subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama. Instrumen
pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat
akurat.82
Teknik yang biasa digunakan untuk melakukan uji reliabilitas
adalah dengan menggunakan skala alpha (Alpha Cronbach), yaitu
mengelompokkan item-item menjadi dua atau beberapa bagian.
Menurut Hair et.all dalam Iskandar, bahwa nilai reliabilitas alpha
cronbach alat ukur dalam melakukan penelitian adalah dengan nilai 0.60
hingga 0.70, ini adalah nilai terendah yang dapat diterima , dan dapat
dinyatakan reliabel.83
Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen adalah
koefisien alfa (α) dari Cronbach berikut ini :

[ ][ ∑ σi
]
2
k
⋅ 1− 2
k−1 σt
r11 =

(∑ X )
2

∑X 2

N
dimana σ = 2 N

Keterangan :
R11 = Reabilitas instrumen/koefisien alpha
K = Banyaknya bulir soal
∑ σ 2i = Jumlah varians bulir
σ 2t = Varians total
N = Jumlah responden.84

82
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Op.Cit, hal. 37.
83
Iskandar, Op.Cit, hal. 95
84
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Op.Cit, hal. 41.

46
Uji reliabilitas dengan cara manual untuk variabel kualitas
pelayanan dapat dilihat di bawah ini:
Hasil perhitungan manual uji reliabilitas kualitas pelayanan:

[ 25
25−1 ]
.¿

[ 25
24 ][
=1.041 .
32
220
=0.1454
]
= 1-0.1454 = 0,8546
= 1.041 x 0.8546 = 0.8896
Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir sebanyak 25 butir,
diperoleh koefesien reliabilitas instrumen variabel kualitas pelayanan
adalah 0.8896 atau rhitung = 0.8896 > nilai alpha = 0.60. Ini berarti rhitung >
nilai alpha, maka instrumen variabel kualitas pelayanan dinyatakan reliabil.
85
Dan dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian.
Hasil perhitungan manual tersebut juga sejalan dengan hasil
perhitungan dengan menggunakan program SPSS. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada lampiran 2, sedangkan kesimpulan uji reliabilitas
dengan SPSS dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 16. Hasil uji reliabilitas variabel Kualitas Pelayanan.

Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's N of
Alpha Alpha Items
Based on
Standardize
d Items
.742 .900 26

Dari hasil uji reliabilitas tersebut diperoleh nilai alpha cronbach


sebesar 0,742 yang berarti lebih besar dari r (tabel) (0,742>0,60, maka dapat
dinyatakan bahwa instrumen variabel kualitas pelayana reliabel.
D. Teknik Analisis Data

85
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 2, hal. 348

47
Data hasil penelitian yang sudah diperoleh kemudian dianalisis
supaya bisa digunakan untuk menarik kesimpulan dari penelitian yang
dilakukan. Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi
informasi, sehingga sifat data itu dapat dengan mudah dipahami dan
bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan
penelitian”.86 Analisis data pada penelitian kuantitatif adalah kegiatan
analisis datanya meliputi pengolahan data dan penyajian data, melakukan
perhitungan untuk mendeskpripsikan data dan melakukan pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji statistik. 87 Dalam penelitian ini analisis
data yang akan digunakan adalah:
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan dalam penyajian data, ukuran sentral.
Ukuran penyebaran. Penyajian data adalah daftar distribusi dan
histogram. Ukuran sentral adalah mean, median, dan modus dan standar
deviasi (simpangan baku) serta rentang teoretik masing-masing variabel. 88
Analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
mencari nilai maksimum, nilai minimun, mean, median, modus, dan
standar deviasi. Penyajian data dilakukan dengan distribusi frekuensi yang
diwujudkan dalam bentuk tabel dan grafik histogram.
2. Analisis Inferensial
Untuk melakukan analisis inferensial (uji hipotesis), pengolahan
data dilakukan menggunakan analisis regresi (pengaruh) dan Analisis
korelasi (hubungan) .
Adapun Kaitan promosi terhadap keputusan nasabahah karena
Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bila promosi penjualan
dapat mempengaruhi keputusan nasabah, maka bila promosi yang
ditawarkan sangat menarik nasabah untuk membeli produk tersebut maka
nasabah akan merasa puas dengan produk yang mereka butuhkan.
86
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Op.Cit, hal. 52.
87
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17 (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hal. 125.
88
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 208.

48
Adapun kaitan kualitas pelayanan terhadap keputusan nasabah
menabung karena Kualitas pelayanan merupakan hal terpenting yang
harus dimiliki oleh setiap perusahaan. Apabila pelayanan yang diberikan
kurang memuaskan nasabah, maka nasabah akan merasa kecewa
sehingga nasabah kurang merasa puas dengan pelayanan yang
diberikan. Kualitas pelayanan menjadikan suatu keharusan yang harus
dilakukan perusahaan supaya mampu bertahan dan tetap mendapat
kepercayaan konsumen.
Sesuai dengan kerangka pemikiran maka dapat dibuat persamaan
struktural yaitu persamaan regresi yang menunjukan hubungan yang
dihipotesiskan. Persamaan tersebut sebagai berikut:

X3= px3x1 X1 + px3x2 X2

Dimana:
X1 = promosi
X2 = kualitas pelayanan
X3 = keputusan nasabah
p = Kofisien regresi.

Berdasarkan hubungan antar variabel secara teoretis dapat dibuat


model dalam bentuk persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang
diajukan sebagai berikut.
Strategi
Hasil Belajar (Y)
Promosi Pembelajaran (X)
(X1)

px3x1 = P1
Keputusan
Menabung
px3x2= P2 Nasabah(X3)
Kualitas
pelayanan(X2)

px3x2x1 = p3

49
Gambar 12. Model Analisis Regresi.
3. Uji Prasyarat Analisis
Sebelum melakukan analisis data, akan didahului dengan uji
prasyarat analisis yaitu, uji normalitas, homogenitas dan linearitas regresi.
a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model


regresi linier variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal.
Penggunaan statistik parametris, bekerja dengan asumsi bahwa
data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi
normal. Bila data tidak normal, maka teknik statistik parametris tidak dapat
digunakan untuk alat analisis.89 Untuk itu sebelum peneliti menggunakan
teknik statistik parametris, maka kenormalan data harus diuji terlebih
dahulu.
Pada dasarnya uji normalitas data dapat dilakukan dengan
berbagai cara, yaitu: 1) Uji kertas peluang normal; 2) Uji Liliefors, dan 3)
90
Uji Chi Kuadrat. Proses pengujian uji normalitas akan menggunakan
bantuan program SPSS versi 22.
b. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas digunakan untuk menguji sama atau tidaknya
variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Dengan ketentuan f hitung
harus < ftabel pada α 0,05 agar Ho dapat diterima, artinya data tersebut
homogen.91Proses pengujian uji homogenitas akan menggunakan bantuan
program SPSS versi 22.

c. Uji Linearitas Regresi


Uji linearitas regresi dilakukan dalam rangka menguji model
persamaan regresi suatu varibel bebas terhadap variabel terikat. Apabila

89
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Op.Cit, hal. 75.
90
Buchari Alma, Pengantar Statistika Sosial, (Bandung: Alfabeta, 2014) hal. 159.
91
Ibid, hal. 84.

50
garis yang terbentuk ternyata tidak linear, maka analisis regresi tidak
dapat dilanjutkan. Pengujian dilakukan terhadap arah panah yang
dibentuk pada model analisis jalur. Pengujian linearitas dalam hal ini
disebut juga dengan uji tuna cocok untuk menguji hipotesis:92
Proses pengujian uji linearitas akan menggunakan bantuan
program SPSS versi 22.
E. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik adalah hipotesis yang dibuat atau digunakan
untuk menguji hipotesis penelitian.
Hipotesis statistik yang digunakan untuk menganalisis data dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis jalur, dengan tahapan
analisis sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh langsung promosi (X 1) terhadap keputusan
nasabah (X3).
H0 : p3.1 ≤ 0
Hi : p3.1 > 0
H0 : promosi (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan nasabah (X3).
Hi : promosi (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan
nasabah (X3).
2. Terdapat pengaruh langsung kualitas pelayanan (X2) terhadap
Keputusan nasabah (X3).
H0 : ρ3.2 ≤ 0
Hi : ρ3.2 > 0
H0 : Kualitas pelayanan (X2) tidak berpengaruh signifikan
terhadap keputusan kerja (X3).
Hi : Kualitas pelayanan (X2) berpengaruh signifikan terhadap
keputusan nasabah (X3)
3. Terdapat pengaruh langsung promosi (X1) dan kualitas pelayanan (X2)
terhadap keputusan nasabah (X3).

92
Sugiyono, Op.Cit, hal. 265

51
H0 : ρ 3.1.2 ≤ 0
Hi : ρ 3.1.2 > 0
H0 : promosi (X1) dan kualitas pelayanan (X2) tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan nasabah (X3).
Hi : promosi (X1) dan kualitas pelayanan (X2) berpengaruh
signifikan terhadap keputusan nasabah (X3).

Rencana dan Waktu Penelitian


Penelitian ini direncanakan akan dilakukan selama
6 bulan terhitung dari bulan Juli sampai dengan bulan
Desember 2020. Kegiatan dalam penelitian ini meliputi
kegiatan pembuatan proposal, bimbingan proposal,
seminar proposal, revisi proposal, izin riset, bimbingan
skripsi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Jadwal penelitian
Tahun 2020
N April Mei Juni Juli Agustus Septembe
Kegiatan
o
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1. Studi

pendahuluan
(grand tour)
2. Pengajuan
judul Proposal
Skripsi
3. Pembuatan
Draf Proposal
Skripsi
4. Konsultasi
Pembimbing
5. Seminar
Proposal
6. Revisi Draf
Proposal
setelah
Seminar
7. Pengesahan
Riset Penelitian
8. Penelitian
Lapangan/pe
ngumpulan
data

52
9. Penulisan draf
skripsi
10. perbaikan draf
skripsi
11. Pendaftaran
ujian
munaqasyah
12. Ujian
munaqoysah
13. Skripsi setelah
ujian
14. Penggandaan
15. Penyerahan
skripsi

53
BAB IV
DESKRIPSI LOKASI, HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
HASIL PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada PT Bank Mandiri Syariah. Dengan
pertimbangan bahwa Bank Mandiri sangat strategis. Untuk lebih jelasnya
deskripsi lokasi penelitian akan diuraikan berikut ini:
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan pada PT Bank Mandiri Syariah di
Muara Tembesi
2. Keadaan Lokasi Penelitian
a. Keadaan Tenaga Pengajar (Dosen)
PT Bank Mandiri Syariah yang berkualitas sangat ditentukan oleh
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas juga, termasuk SDM
seluruh kyariawan- kyariawannya.
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Statistik deskriptif yang digunakan adalah ukuran gejala pusat yang
meliputi skor tertinggi, skor terendah, rata-rata (mean), nilai yang sering
muncul pada jawaban responden (modus), nilai tengah (median),
simpangan baku (standar deviasi) serta varians sampel. Selain ukuran
gejala pusat dan penyebaran data digunakan juga tabel distribusi
frekuensi dan grafik histogram. (copas sajah)
Deskripsi data yang disajikan pada bagian ini meliputi data variabel
Keputusan Menabung (X3), promosi (X1), dan kualitas pelayanan (X2),
setelah diolah dengan menggunakan statistik deskripstif dengan program
SPSS Versi 22.0 didapat ukuran tendensi sentral seperti terlihat pada
tabel berikut ini,

54
Tabel 31. Ukuran Tendensi Sentral.93
Statistics

Promosi kualitas Keputusan


pelayanan Menabung

Valid 15 15 15
N
Missing 0 0 0
Mean 103.9333 95.6667 91.1333
Std. Error of Mean 2.64119 4.75161 3.69667
Median 103.0000 101.0000 92.0000
a
Mode 93.00 68.00 78.00a
Std. Deviation 10.22928 18.40290 14.31716
Variance 104.638 338.667 204.981
Range 33.00 48.00 47.00
Minimum 83.00 68.00 68.00
Maximum 116.00 116.00 115.00
Sum 1559.00 1435.00 1367.00

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown


Sumber: Output SPSS 22.0

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS versi


22.0 di atas dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Promosi (X1).
Variabel motivasi berprestasi diukur melalui kuesioner yang terdiri
dari 24 pernyataan. Berdasarkan data yang diperoleh kemudian diolah
secara statistik ke dalam daftar distribusi frekuensi dengan banyaknya
kelas yang dihitung menurut aturan Sturges (K = 1 + 3,3 log n) diperoleh 5
kelas dengan nilai skor terendah 83 dan skor tertinggi 116, nilai modus
untuk variabel promosi sebesar 93.00, median 103.0000, mean (rata-rata)
103.9333. Standar deviasi atau simpangan baku yang didapat yaitu
10.22928 dan varians 104.638.
Adapun secara rinci langkah-langkah yang dilakukan secara
manual dalam memperoleh nilai di atas sebagai berikut.
1) Menghitung Jumlah Kelas Interval
K = 1 + 3,3 Log n

93
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 5, hal. 397

55
= 1 + 3,3 Log 15
= 1 + 3,3 . 1,17
= 4,8
Jadi Nilai K nya adalah 5.
2) Menghitung Rentang Data
Data terbesar dikurangi data terkecil kemudian ditambah 1
Data terbesar = 1116, Data terkecil = 83
Jadi 116 – 83 = 33 + 1 = 34
3) Menghitung Panjang Kelas
Yakni rentang dibagi jumlah kelas
= 34 : 5
= 6,8 = dibulatkan menjadi 7
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh rentang skor yaitu
sebesar 25, berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus Sturges
diperoleh kelas interval sebanyak 5 kelas dengan panjang kelas 7.
Distribusi frekuensi data variabel promosi dirangkum dalam tabel berikut.
Tabel 32. Distribusi Frekuensi Variabel Promosi (X1).94

Frekuens
Frekuensi
No Kelas Interval Frekuensi i Relatif
Kumulatif
(%)

1 83 - 89 1 6,66666 1
2 90 – 96 3 20 4
3 97 – 103 4 26,66666 8
4 104 – 110 1 6,66666 9
5 111 – 117 6 40 15
Jumlah 15 99

Berdasarkan tabel di atas nilai modus, median dan mean terletak


pada kelas interval ke dua 90 – 96. Selain itu jumlah responden yang
memperoleh skor tertinggi dan skor terendah jumlahnya berimbang
sehingga data memiliki kecenderungan berdistribusi secara normal. Tabel

94
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 5, hal. 385

56
di atas juga menggambarkan bahwa penyebaran frekuensi variabel
promosi merupakan kurva simetris.
2. Kualitas Pelayanan
Variabel kualitas pelayanan diukur melalui kuesioner yang terdiri
dari 24 pernyataan. Berdasarkan data yang diperoleh kemudian diolah
secara statistik ke dalam daftar distribusi frekuensi dengan banyaknya
kelas yang dihitung menurut aturan Sturges (K = 1 + 3,3 log n) diperoleh 5
kelas dengan nilai skor terendah 68 dan skor tertinggi 116, nilai modus
untuk variabel kualitas pelayanan sebesar 68.00, median 101.0000, mean
(rata-rata) 95.6667. Standar deviasi atau simpangan baku yang didapat
yaitu 18.40290 dan varians 338.667.
Adapun secara rinci langkah-langkah yang dilakukan secara
manual dalam memperoleh nilai diatas sebagai berikut.
1) Menghitung Jumlah Kelas Interval
K = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log 15
= 1 + 3,3 . 1,17
=5
Jadi Nilai K nya adalah 5.
2) Menghitung Rentang Data
Data terbesar dikurangi data terkecil kemudian ditambah 1
Data terbesar = 116, Data terkecil = 68
Jadi 116 – 68 = 48 + 1 = 49
3) Menghitung Panjang Kelas
Yakni rentang dibagi jumlah kelas
= 49 : 5
= 10
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh rentang skor yaitu
sebesar 49, berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus Sturges
diperoleh kelas interval sebanyak 5 kelas dengan panjang kelas 10.

57
Distribusi frekuensi data variabel kualitas pelayanan dirangkum dalam
tabel berikut ini.
Tabel 36. Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Pelayanan (X2).95
Frekuensi Frekuensi
No Kelas Interval Frekuensi
Relatif (%) Kumulatif
1 68 – 77 3 20 3
2 78 – 87 2 13,33333 5
3 88 – 97 1 6,66666 6
4 98 – 107 3 20 9
5 108 – 117 6 40 15
Jumlah 15 99

Berdasarkan tabel di atas nilai modus, median dan mean terletak


pada kelas interval kesatu 68 – 77. Selain itu jumlah responden yang
memperoleh skor tertinggi dan skor terendah jumlahnya berimbang
sehingga data memiliki kecenderungan berdistribusi secara normal. Tabel
di atas juga menggambarkan bahwa penyebaran frekuensi variabel
kualitas pelayanan merupakan kurva simetris.
3. Keputusan Menabung (X3)
Variabel keputusan menabung diukur melalui kuesioner yang terdiri
dari 24 pernyataan. Berdasarkan data yang diperoleh kemudian diolah
secara statistik ke dalam daftar distribusi frekuensi dengan banyaknya
kelas yang dihitung menurut aturan Sturges (K = 1 + 3,3 log n) diperoleh 5
kelas dengan nilai skor terendah 68 dan skor tertinggi 115, nilai modus
untuk variabel keputusan menabung sebesar 78.00, median 92.0000,
mean (rata-rata) 91.1333. Standar deviasi atau simpangan baku yang
didapat yaitu 14.31716 dan varians 204.981.
Adapun secara rinci langkah-langkah yang dilakukan secara
manual dalam memperoleh nilai diatas sebagai berikut.
1) Menghitung Jumlah Kelas Interval
K = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log 15
= 1 + 3,3 . 1,17
95
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 5, hal. 388

58
=5
Jadi Nilai K nya adalah 5.
2) Menghitung Rentang Data
Data terbesar dikurangi data terkecil kemudian ditambah 1
Data terbesar = 115, Data terkecil = 68
Jadi 115 – 68 = 47 + 1 = 48
3) Menghitung Panjang Kelas
Yakni rentang dibagi jumlah kelas
= 48 : 5
= 10
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh rentang skor yaitu 48,
berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus Sturges diperoleh
kelas interval sebanyak 5 kelas dengan panjang kelas 10. Distribusi
frekuensi data variabel keputusan menabung dirangkum dalam tabel
berikut ini,
Tabel 44. Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Menabung (X3).96
Frekuensi Frekuensi
No Kelas Interval Frekuensi
Relatif (%) Kumulatif
1 68 – 77 3 20 3
2 78 – 87 2 13,33333 5
3 88 – 97 1 6,66666 6
4 98 – 107 3 20 9
5 108 – 117 6 40 15
Jumlah 15 99

Berdasarkan tabel di atas nilai modus, median dan mean terletak


pada kelas interval ke satu 68–77. Selain itu jumlah responden yang
memperoleh skor tertinggi dan skor terendah jumlahnya berimbang
sehingga data memiliki kecenderungan berdistribusi secara normal. Tabel
di atas juga menggambarkan bahwa penyebaran frekuensi variabel
kepuasan kerja merupakan kurva simetris.
C. Analisis Hasil Penelitian
1. Pengujian Persyaratan Analisis
96
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 5, hal. 394

59
Sebelum melangkah ke pengujian hipotesis, terlebih dahulu harus
melalui perhitungan persyaratan analisis. Pengujian persyaratan analisis
yang digunakan terdiri dari tiga jenis yaitu uji normalitas, uji homogenitas
dan uji linearitas. Berikut ini akan di uraikan satu persatu hasil pengujian
dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 22.0.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov-
Smirnov. Dengan cara menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian
yaitu:
Ho : data terdistribusi secara normal
Ha : data tidak terdistribusi secara normal.
Jika nilai hitung signifikansi (sig) lebih besar dari nilai α (alpha) 0,05.
maka data berdistribusi normal. Dan sebaliknya nilai signifikansi (sig) lebih
kecil dari nilai α (alpha) 0,05, maka data berdistribusi tidak normal. Untuk
selanjutnya jika data berdistribusi tidak normal, maka akan diadakan
transformasi data dengan cara logaritma natural sehingga data akan
berdistribusi normal.97
Secara rinci uji normalitas dalam penelitian ini akan dijabarkan
sebagai berikut:
1) Normalitas Data Promosi (X1)
Hasil perhitungan data dengan menggunakan aplikasi SPSS versi
22, seperti dalam tabel berikut ini

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai Sig = 0.179 (uji


Kolmogorov-Smirnov). Nilai 0.179 lebih besar dari nilai α (alpha) 0,05.

97
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Mulitivariate dengan Program IBM SPSS 21
(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), hal. 32

60
Atau 0.179 > 0,05, maka data promosi (X1) berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.98
2) Normalitas Data kualitas pelayanan (X2)
Hasil perhitungan data dengan menggunakan aplikasi SPSS versi
22, seperti dalam tabel berikut ini:
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

kualitas pelayanan .214 15 .063 .867 15 .031

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai Sig = 0.063 (uji


Kolmogorov-Smirnov). Nilai 0.063 lebih besar dari nilai α (alpha) 0,05.
Atau 0.063 > 0,05, maka data kualitas pelayanan (X2) berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.99
3) Normalitas Data keputusan menabung (X3)
Hasil perhitungan data dengan menggunakan aplikasi SPSS versi
22, seperti dalam tabel berikut ini:

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Keputusan Menabung .124 15 .200* .961 15 .709
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai Sig = 0.200 (uji


Kolmogorov-Smirnov). Nilai 0.200 lebih kecil dari nilai α (alpha) 0,05. Atau
0.200 < 0,05, maka data keputusan menabung (X3) berasal dari populasi
yang berdistribusi normal.100
Tabel 56. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov.
No Variabel Lhitung Ltabel Keterangan
α 0,05
98
Hasil perhitungan pada lampiran 6, hal. 110
99
Hasil perhitungan pada lampiran 6, hal. 110
100
Hasil perhitungan pada lampiran 6, hal. 110

61
1 Promosi (X1) 0.179 0,05 Berdistribusi Normal
2 Kualitas pelayanan (X2) 0.063 0,05 Berdistribusi Normal
4 Keputusan Menabung (X3) 0.200 0,05 Berdistribusi Normal

Berdasarkan rangkuman hasil perhitungan uji normalitas di atas,


dapat dinyatakan bahwa data ketiga variabel berdistribusi secara normal,
dan dapat dilanjutkan untuk proses penelitian selanjutnya.
b. Uji Homogenitas Varians
Kriteria uji, apabila nilai r (probability value/critical value) lebih kecil
atau sama dengan (=) dari tingkat α yang ditentukan, maka skor-skor
pada variabel-variabel menyebar secara homogen. Dalam hal lainnya
skor-skor menyebar secara berbeda.101 Proses pengujian homogenitas
data akan menggunakan bantuan program SPSS versi 22.0.
Adapun hasil uji homogenitas dalam penelitian ini secara rinci akan
dijabarkan sebagai berikut.
1) Promosi (X1) atas keputusan menabung (X3)
Uji homogenitas dengan bantuan program SPSS, didapat hasil
sebagai berikut:

ANOVA
Promosi
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1459.433 11 132.676 72.369 .002
Within Groups 5.500 3 1.833
Total 1464.933 14

Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS di atas, diperoleh nilai r


(sig) lebih kecil dari pada tingkat α (alpha) yang ditentukan (yaitu 0,05)
atau 0,002<0,05 sehingga skor-skor pada variabel promosi dan skor-skor
pada variabel keputusan menabung menyebar secara homogen.
2) Kualitas Pelayanan (X2) atas keputusan dalam menabung (X3)
Uji homogenitas dengan bantuan program SPSS, didapat hasil
sebagai berikut:
101
Sambas Ali Mihidin. Dkk, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur (Bandung: Pustaka
Setia, 2007), hal. 89

62
ANOVA
kualitas pelayanan
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 4358.333 11 396.212 3.103 .191
Within Groups 383.000 3 127.667
Total 4741.333 14

Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS di atas, diperoleh


nilai r (sig) lebih kecil dari pada tingkat α (alpha) yang ditentukan (yaitu
0,05) atau 0,191>0,05 sehingga skor-skor pada variabel kualitas
pelayanan dan skor-skor pada variabel keputusan menabung tidak
menyebar secara homogen
c. Uji Linearitas dan Signifikan Koefisien Regresi
Kriteria uji, apabila nilai r (probability value/critical value) lebih kecil
atau sama dengan (=) dari tingkat α yang ditentukan, maka distribusi
berpola linear. Dalam hal lain distribusi tidak berpola linear.102 Proses
pengujian linearitas data akan menggunakan bantuan program SPSS
versi 22.0.
Adapun hasil uji linearitas dalam penelitian ini secara rinci akan
dijabarkan sebagai berikut.
1) Keputusan Menabung (X3) atas Promosi (X1).103
Uji linearitas dengan bantuan program SPSS, didapat hasil sebagai
berikut:

ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Keputusan Between (Combined) .1822.733 .11 .165.703 .475 .842
Menabung * Groups Linearity .108.203 .1 .108.203 .310 .616
102
Sambas Ali Mihidin. Dkk, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur (Bandung: Pustaka
Setia, 2007), hal. 98
103
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 8, hal. 449

63
Deviation
.1714.530 .10 .171.453 .491 .827
from Linearity
Promosi Within Groups .1047.000 .3 .349.00
Total .2869.733 .14

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS di atas, tampak


nilai r lebih kecil daripada tingkat α (alpha) yang digunakan (0,05) atau
0,616>0,05, sehingga variabel promosi atas variabel keputusan
menabung tidak berpola linear.
2) Keputusan Menabung(X3) atas Kualitas Pelayanan (X2).104
Uji linearitas dengan bantuan program SPSS, didapat hasil sebagai
berikut:

ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
(Combined) 2200.067 10 .220.007 1.314 .426
Keputusan Between Linearity 123.538 1 .123.538 .738 .439
Menabung * Groups Deviation
2076.529 9 .230.725 .1.378 .404
Kualitas from Linearity
Pelayanan Within Groups 669.667 4 .167.417
Total 2869.733 14

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS di atas, tampak


nilai r lebih kecil daripada tingkat α (alpha) yang digunakan (0,05) atau
0,439>0,05, sehingga variabel kualitas pelayanan atas variabel keputusan
menabung tidak berpola linear.
2. Pengujian Hipotesis
Untuk menjawab tujuan 1, 2 dan 3 akan dijabarkan satu persatu
sebagai berikut.
a. Untuk Menjawab Tujuan 1, 2, dan 3.105
X3 = px3x1 X1 + px3x2 X2 + e

y=pyx+e (jika dua variabel)

Untuk menjawab tujuan 1, 2 dan 3 yaitu promosi dan kualitas


pelayanan secara parsial dan simultan terhadap keputusan menabung,
sebagai berikut.
104
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 8, hal. 458
105
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 9, hal. 491

64
Hasil persamaan regresi secara otomatis dengan menggunakan
software SPSS 22.0 sebagai berikut:
Tabel 73. Hasil Analisis Persamaan Promosi (X1) dan kualitas
pelayanan (X2) terhadap Keputusan menabung (X3) Dengan
menggunakan SPSS Versi 21.0.106

Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 85.249 66.614 1.280 .225
1 Promosi .160 .473 .114 .338 .741
kualitas pelayanan -.112 .263 -.144 -.426 .677
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung

Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil koefisien regresi: X3 =


Px3x1 X1 + Px3x2 X2 = 0,114 X1 + 0,144 X2.
Keterangan: X3= Keputusan menabung; X1 = Promosi, X2= kualitas
pelayanan. Dari persamaan ini dapat diinterpretasikan:
1) Variabel promosi dan kualitas pelayanan mempunyai arah koefisien
yang bertanda positif terhadap keputusan menabung;
2) Nilai konstanta menunjukkan pengaruh variabel X (promosi dan
kualitas pelayanan), bila variabel promosi naik satu satuan maka akan
berpengaruh sebesar satu satuan pada variabel keputusan menabung
dosen. Artinya variabel keputusan menabung akan naik atau
terpenuhi sebesar satu-satuan variabel promosi dan kualitas
pelayanan;
3) Nilai koefisien regresi variabel promosi terhadap variabel
keputusan menabung adalah sebesar 0,114 artinya jika promosi
mengalami kenaikan 1 satuan, maka keputusan menabung akan
mengalami peningkatan sebesar konstanta= 85.249. Koefisien
regresi bernilai positif artinya antara promosi dan keputusan
menabung berpengaruh positif.

106
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 9, hal. 502

65
Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa
pengaruh promosi (X1) terhadap keputusan menabung (X3), atau
keputusan menabung ditentukan oleh promosi adalah sebesar 0,114
atau 11.4%.
4) Nilai koefisien regresi variabel kualitas pelayanan terhadap
variabel keputusan menabung adalah sebesar 0.144 artinya jika
kualitas pelayanan mengalami kenaikan 1 satuan, maka
keputusan menabung mengalami peningkatan sebesar
konstanta= 85.249. Koefisien bernilai positif artinya kualitas
pelayanan berpengaruh positif terhadap keputusan menabung.
Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa
pengaruh kualitas pelayanan (X2) terhadap keputusan menabung (X3),
atau keputusan menabung ditentukan oleh kualitas pelayanan adalah
sebesar 0.144 atau 14.4%.
Untuk melihat pengaruh promosi dan kualitas pelayanan terhadap
keputusan menabung secara bersama-sama, dilakukan dengan bantuan
software SPSS 22.0 sebagai berikut.
Hasil koefisien korelasi ganda, koefisien determinasi dan uji
simultan yang diolah dengan menggunakan software SPSS 22.0 sebagai
berikut:
Tabel 75. Hasil Koefisien Regresi Ganda dan Koefisien Determinasi
Promosi dan Kualitas pelayanan terhadap Keputusan
Menabung.107

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 .228 .052 -.106 15.05634

107
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 9, hal. 503

66
a. Predictors: (Constant), kualitas pelayanan, Promosi
b. Dependent Variable: Keputusan Menabung

Nilai R sebesar 0,228 menunjukan korelasi ganda (promosi dan


kualitas pelayanan) dengan keputusan menabung. Dengan
mempertimbangkan variasi Nilai R Square sebesar 0,052, memiliki makna
besarnya peran atau kontribusi variabel promosi dan kualitas pelayanan
mampu menjelaskan variabel keputusan menabung sebesar 05,2%.
Selanjutnya pengujian hipotesisnya dapat dilihat dari hasil
perhitungan berikut ini:
1) Hipotesis Kesatu: Terdapat pengaruh langsung promosi (X1)
terhadap keputusan menabung (X3).

Hipotesis kesatu menyatakan bahwa promosi (X1) berpengaruh


langsung terhadap keputusan menabung (X3).
Hipotesis statistik yang diuji adalah :

H0 : ρ3.1 ≤ 0

Hi : ρ3.1 > 0

Kriteria pengujian hipotesis H0 ditolak jika nilai thitung > ttabel dan

terima H0 jika nilai thitung < ttabel.

Dapat dilihat dalam hasil pengolahan SPSS berikut ini:

Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 85.249 66.614 1.280 .225
1 Promosi .160 .473 .114 .338 .741
kualitas pelayanan -.112 .263 -.144 -.426 .677
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung

67
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas yang
menggunakan uji parsial (uji-t), diolah dengan menggunakan
program SPSS versi 2.0, dimana untuk melihat pengaruh variabel
promosi (X1) terhadap variabel keputusan menabung (X3). Dari hasil
pengujian pada tabel di atas diperoleh angka nilai t hitung variabel X1
sebesar 0,338, dikarenakan nilai t hitung > ttabel (0,338<1.753), maka
secara parsial promosi memiliki pengaruh terhadap keputusan
menabung. Oleh karena itu maka H0 diterima, artinya secara parsial
terdapat pengaruh signifikan antara promosi dengan keputusan

menabung. Dengan demikian hipotesis pertama ditolak.


2) Hipotesis kedua: Terdapat pengaruh langsung kualitas pelayanan
(X2) terhadap keputusan menabung (X3).

Hipotesis kedua menyatakan bahwa kualitas pelayanan (X2)


berpengaruh langsung terhadap keputusan menabung (X3).
Hipotesis statistik yang diuji adalah :

H0 : ρ3.2 ≤ 0

Hi : ρ3.2 > 0

Kriteria pengujian hipotesis H0 ditolak jika nilai thitung > ttabel

dan terima H0 jika nilai thitung < ttabel.

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 85.249 66.614 1.280 .225

1 Promosi .160 .473 .114 .338 .741

kualitas pelayanan -.112 .263 -.144 -.426 .677

a. Dependent Variable: Keputusan Menabung

68
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat yang menggunakan
uji parsial (uji-t), diolah dengan cara manual dan dengan menggunakan
program SPSS versi 2.0, dimana untuk melihat pengaruh secara parsial
antara variabel kualitas pelayanan (X2) terhadap variabel keputusan
menabung (X3). Dari hasil pengujian pada tabel di atas diperoleh angka
nilai thitung variabel X2 sebesar 0,426, dikarenakan nilai t hitung > t tabel
(0,426<1.753), maka secara parsial kualitas pelayanan tidak memiliki
pengaruh terhadap keputusan menabung. Oleh karena itu maka H0
diterima, artinya secara parsial terdapat pengaruh signifikan antara
kualitas pelayanan dengan keputusan menabung. Dengan demikian
hipotesis kedua ditolak.
3) Hipotesis ketiga: Terdapat pengaruh langsung promosi (X1) dan
kualitas pelayanan (X2) terhadap keputusan menabung (X3).

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa promosi (X1) dan kualitas


pelayanan (X2) berpengaruh secara langsung terhadap keputusan
menabung (X3).
Hipotesis statistik yang diuji adalah :

H0 : ρ3.1.2 ≤ 0

Hi : ρ3.1.2 > 0

Kriteria pengujian hipotesis H0 ditolak jika nilai fhitung >

ftabel dan terima H0 jika nilai fhitung < ftabel.


Tabel 76. Hasil Uji Simultan Promosi dan Kualitas pelayanan terhadap
keputusan menabung.108
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 149.414 2 74.707 .330 .726b
1 Residual 2720.319 12 226.693
Total 2869.733 14
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
b. Predictors: (Constant), kualitas pelayanan, Promosi

108
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 9, hal. 503

69
Uji hipotesis ketiga diuji sesuai dengan paradigma yang
mencerminkan hipotesis yaitu promosi dan kualitas pelayanan secara
bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan menabung. Untuk
menjawab hipotesis ketiga maka dilakukan uji secara simultan (uji f). Dari
uji Anova atau f test seperti yang tampak pada tabel di atas dengan
menggunakan SPSS 22.0 for windows didapat fhitung sebesar 330 dengan
tingkat probabilitas p-value sebesar 0,726, dikarenakan nilai fhitung > ftabel
(330 > 3,68) sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol (H 0)
diterima dan hipotesis alternatif (Hi) ditolak, artinya tidak ada pengaruh
secara signifikan antara promosi dan kualitas pelayanan secara bersama-

sama terhadap keputusan menabung. Dengan demikian


hipotesis ketiga ditolak.
Hasil persamaan yang dilakukan secara otomatis di atas di
masukkan ke dalam gambar persamaan struktural berikut.

thitung = 338
promosi p: 0,369
X1 e = 0,231

Keputusan
Menabung
X3
Kualitas
Pelayanan thitung = 426
X2 Fhitung = 330
p: 0,534 p: 0.769

Selanjutnya berdasarkan hasil pengujian hipotesis baik secara


parsial (uji t) maupun simultan (uji f), dapat dilihat dalam tabel di bawah
ini:
Tabel 84. Rangkuman Uji t (Parsial) dan Uji f (Simultan).
N ttabel, ftabel, Keputus
Hipotesis thitung Fhitung Sig
o 0.05% 0.05% an
H0: px3x1 = 0
1. 338 1.753 - 0,741 Tolak H1
H1: px3x1 ≠ 0
H0: px3x2 = 0
2. 426 1,753 - 0,677 Tolak H1
H1: px3x2 ≠ 0
3. H0: px3x2x1 = 0 - - 330 3.68 0,726 Tolak H1

70
1 : px3x2x1 ≠ 0
H

3. Pembahasan Hasil Penelitian


a. Promosi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
menabung.
Promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan menabung,
Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil analisis statistik inferensial dengan
menggunakan analisis jalur (path analysis), menyatakan bahwa besarnya
pengaruh total promosi terhadap keputusan menabung114 sebesar
11,4%. Selanjutnya hasil perhitungan thitung dengan ttabel didapat thitung = 338
ttabel= 1.753 hal ini menunjukkan terima H0 dan tolak H1. Ini artinya tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara promosi terhadap keputusan
menabung.
b. Kualitas Pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan menabung.

Hal ini dapat dapat dibuktikan dengan hasil analisis statistik


inferensial dengan menggunakan analisis jalur (path analysis),
menyatakan bahwa besarnya pengaruh total kualitas pelayanan terhadap
keputusan menabung sebesar 14,4%. Selanjutnya hasil perhitungan thitung
dengan ttabel didapat thitung = 426 ttabel= 1.753 hal ini menunjukkan terima H0
dan tolak H1. Ini artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel
kualitas pelayanan terhadap keputusan menabung.
c. Promosi dan kualitas pelayanan berkontribusi positif secara
simultan terhadap keputusan menabung.
Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil analisis statistik inferensial
dengan menggunakan analisis jalur (path analysis), menyatakan bahwa
besarnya pengaruh promosi dan kualitas pelayanan secara simultan
terhadap keputusan menabung sebesar 72,6%. Selanjutnya hasil
perhitungan fhitung dengan ftabel didapat fhitung = 330 ftabel= 3.68 hal ini
menunjukkan terima H0 dan tolak H1. Ini artinya tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara promosi dan kualitas pelayanan secara simultan
terhadap keputusan menabung.

71
4. Keterbatasan Penelitian
Sebagai sebuah penelitian, telah dilakukan dengan sebaik mungkin
sesuai dengan prosedur ilmiah. Namun disadari bahwa hasil yang
diperoleh tidak luput dari kekurangan atau kelemahan akibat keterbatasan
yang ada, sehingga menimbulkan hasil yang kurang sesuai dengan yang
diharapkan. Keterbatasan yang terjadi selama berlangsungnya penelitian
ini adalah:
Pertama, tidak ada kontrol terhadap variabel lain selain promosii,
kualitas pelayanan, dan keputusan menabung, sehingga sangat
memungkinkan masih ada variabel lain yang dapat mempengaruhi
variabel kepuasan kerja tersebut.
Kedua, pendekatan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
yang dapat menggunakan alat bantu statistik sesuai dengan teori,
terhadap variabel yang bersifat kualitatif, di mana dari aspek-aspek
varaibel promosi, kualitas pelayanan, dan keputusan menabung terdapat
hal-hal yang tidak dapat didekati secara kuantitatif, karena pada metode
kuantitatif tidak dapat digali informasi secara mendalam, sehingga banyak
terdapat kelemahan.
Ketiga, instrumen pengumpulan data yang dilakukan belum dapat
mengungkapkan seluruh aspek yang diteliti, meskipun sudah dilakukan uji
validitas dan perhitungan reliabilitas instrumen.
Keempat, pada waktu uji coba instrumen terdapat kelemahan-
kelamahan atas tanggapan responden terhadap faktor-faktor internal dan
eksternal yang berkaitan dengan keempat variabel yang diujicobakan,
sehingga kemungkinan masih terdapat faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi variabel-variabel tersebut. Selain itu, pada waktu
pengisian instrumen jawaban yang diberikan responden masih banyak
yang kurang cermat dan kurang teliti sehingga dapat mempengaruhi
analisis data dalam penelitian ini.

72
Kelima, kekurangan Peneliti dalam menyusun
pertanyaan/pernyataan instrumen, sehingga kemungkinan masih terdapat
pertanyaan/pernyataan yang kurang mengungkapkan indikator penelitian.
Keenam, perhitungan dengan menggunakan statistik banyak
dilakukan dengan pembulatan angka untuk menyederhanakan dan
memudahkan perhitungan, sehingga dapat mengakibatkan berkurangnya
ketelitian data perhitungan.

73
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Beradasarkan hasil pengolahan, analisis data dan perhitungan
statistik sebagaimana yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka hasil
penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Promosi berpengaruh siginifikan terhadap Keputusan Menabung.
Semakin baik Promosi yang dimiliki oleh Kualitas Pelayanan, maka
akan semakin baik pula Pelayanan yang dirasakan Nasabah
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis
peneitian yang menyatakan “Promosi sangat berpengaruh
langsung terhadap kelangsungan Keputusan Menabung” Diterima.
Indikator promosi Pertumbuhan dan perkembangan pribadi, Lingkungan
Fisik, Perubahan dan perbaikan sistem, Hubungan saling percaya
2. Kulitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap terhadap
Keputusan Menabung. Semakin baik Promosinya yang dirasakan
NASABAH, maka akan semakin baik pula Nasabah dalam menabung
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis
peneitian yang menyatakan “Promosi berpengaruh langsung terhadap
“Keputusan Menabung” Diterima. Indikator Promosi. Pertumbuhan dan
perkembangan pribadi, Lingkungan Fisik, Perubahan dan perbaikan
sistem, Hubungan saling percaya
3. Promosi dan Kualitas Pelayanan secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan Menabung. Dimana apabila semakin
baik Promosi Dan Kualitas Pelayanan, maka akan semakin baik pula
hasil Tabungannya di Bank Mandiri Syariah Muara Tembesi
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis
peneitian yang menyatakan “Promosi dan Kualitas Pelayanan sangat
berpengaruh langsung terhadap Keputusan Nasabah” Diterima.

74
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menemukan hal yang baru
(novelty) dari penelitian ini yaitu: Kualitas dan Promosi memberikan
pengaruh yang cukup besar terhadap Keputusan Menabung. Dimana
penelitian sebelumnya belum ada ditemukan yang secara langsung
membahas tentang ketiga variabel tersebut. Sehingga dapat diambil
benang merahnya, jika Promosi, maka Kualitas Pelayanan terasa aman
dan nyaman, maka akan terwujud lah Keputusan Menabung yang
kondusif dan berdampak pada Bank Mandiri Syariah Muara Tembesi.
(boleh ada boleh tidak ada di proposal atau skiripsi novelty)
B. Implikasi Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan
di atas, memberikan implikasi terhadap penelitian ini, sebagai berikut:
1. Keputusan Menabung dapat ditingkatkan dengan memperbaiki
Kualitas Pelayanan. Adapun upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk
memperbaiki Promosi agar berdampak pada peningkatan Kualitas
Menabung sebagai berikut: Pertama, menetapakan tujuan yang jelas.
Tujuan yang jelas akan memandu dan membantu proses belajar untuk
mengerti kemana sasaran Proses Menabung dan Kualitas akan dapat
diukur. Setiap, menetapkan tujuan yang jelas tujuannya akan dapat
menetapkan prioritas kerja dan sekaligus dapat mengalokasikan
sumber dayanya dalam pencapaian daya tersebut. Dengan demikian
sekaligus dapat Melayani dalam mengembangkan bakat dan juga
mampu mengenali masalah yang akan terjadi. Untuk itu seseorang
Nasabah harus dapat mengembangkan kreativitasnya dan
mengembangkan inovasi yang berkesinambungan, pelatihan maupun
bentuk peningkatan keterampilan yang lain. Kedua, Promosi dan
Pelayanan yang baik hendaknya, sehingga Pelayanan Nasabah dan
memiliki prestasi yang baik.
2. Keputusan Menabung dapat ditingkatkan dengan memperbaiki
Kualitas Pelayanan . Adapun upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk
memperbaiki Kualitas Pelyanan Di Bank Mandiri Syariah Muara

75
Tembesi agar berdampak pada peningkatan kepuasan Pelayanan
sebagai berikut: Pertama, membuat ruangan khusus untuk para
Nasabah agar bisa beristirahat lebih nyaman. Kedua, memberikan
kebebasan kepada Nasabah untuk mengemukakan usulan, saran dan
pendapat untuk memajukan Bank Ketiga, menciptakan suasana aman,
nyaman, damai dan tentram. Keempat, memberikan kemudahan dan
pelayanan prima dalam segala macam urusan.
3. Keputusan Menabung dapat ditingkatkan dengan memperbaiki
Pelayanan dan Kualitas Pelayanan Bank Mandiri Syariah. Adapun
upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk memperbaiki Promosi agar
berdampak pada peningkatan hasil Pelyananan sebagai berikut:
Pertama, sebagai Nasabah kita harus mau belajar menggunakan
bahasa prestasi. Menjadikan konsep ini sebagai budaya berfikir,
berbicara, berdialog, dan bertindak sehingga dapat mencapai tujuan
yang diharapkan. Titik klimak untuk seorang guru adalah apabila
sudah bisa mencapai gelar kehormatan sebagai guru, guru harus
punya mimpi seperti itu. Kedua, guru harus mampu belajar sendiri
cermat menganalisis diri. mengkoreksi cara berfikir, perilaku, dan
kebiasaan yang kurang menguntungkan. Ketiga, membuat semacam
kompetisi bagi Nasabah dan memberikan penghargaan bagi siswa/i
yang berprestasi. Keempat, membuat kondisi belajar menjadi lebih
baik dalam suatu kelas sangat penting untuk diperhatikan. Karena
untuk mencapai visi dan misi sekolah secara efektif perlu didukung
dengan lingkungan Bank yang menyenangkan. Belajar didalam kelas
atau di halaman depan sekolah yang tidak menyenangkan akan
menurunkan semangat untuk belajar. Oleh karena itu Pimpinan Bank
harus membuat kondisi Pelayanan yang nyaman dan menyenangkan
sehingga kebutuhan-kebutuhan fisik terpenuhi dan menimbulkan hasil
belajar. Kondisi ruangan adalah tempat Nasabah dalam Pelayanan
yang dapat mempengaruhi dalam semangat Menabung, yang meliputi
kondisi fisik dan kondisi non fisik. Keempat, mengadakan pelatihan-

76
pelatihan bagi para Nasabah yang hasil belajarnya kurang baik.
sehingga mereka memiliki keterampilan dan akan meningkatkan
kemampuan mereka dalam Menabung.
C. Saran/ Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan, dan implikasinya maka
diajukan rekomendasi/ saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Pemerintah
Rekomendasi bagi Pemerintah dalam hal ini adalah Pimpinan
Cabang Bank Mandiri Syariah. Sebagai bahan masukan untuk melakukan
perencanaan strategik yang baik dalam pengembangan dan peningkatan
kualitas Pelayanan Dan Promosi dengan cara:
a. Memberikan perhatian terhadap pelayanan dan kesejahteran para
Nasabah
b. Memberikan penghargaan kepada Karyawan Bank yang berprestasi
sehingga hasil Pelyanan Nasabah semakin meningkat yang sedang
akan berdampak kepada peningkatan pelayanan Nasabah yang
bermutu;
c. Memberikan bantuan Kapada Nasabah yang berprestasi, sehingga
tercipta suasana Bank yang aman, nyaman dan kondusif.
d. Hendaknya menambahkan Karyawan, karena karyawan harus sesuai
dengan pendidikan sehingga akan menghasilkan mutu kualitas yang
semakin baik.
e. Meningkatkan pembinaan keprofesian berkelanjutan bagi karyawan.
Penelitian ini memfokuskan kepada pelayanan dan promosi terhadap
hasil promosi
2. Bagi Peneliti
Untuk penelitian hasil belajar lebih lanjut, perlu dilakukan dengan
melibatkan variabel lain di luar variabel yang diteliti, karena dalam
penelitian ini hanya melibatkan dua variabel bebas (independent) yang
sudah teridentifikasi mempengaruhi variabel terikat (dependent), yaitu:
pelayanan supervisi, pelayanan administrasi dan hasil belajar.

77
Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa pengaruh total
pelayanan supervisi, dan pelayanan administrasi terhadap hasil belajar di
Bank Mandiri Syariah Muara Tembesi. berada pada angka 0.764 (76.4%)
dan masih ada variabel residu (sisa) yang belum teridentifikasi sebanyak
0.236 (23.6%). Hal ini menunjukkan bahwa masih ada variabel diluar atau
yang lain dan belum diteliti, antara lain adalah: Kompensasi, pengawasan,
jaminan kerja, kebijakan keamanan dan kesejahteraan, kebijakan dan
administrasi, kebijakan dan praktik manajemen, struktur organisasi,
karakteristik pekerjaan, teknologi, ketegangan dalam bekerja (tension at
work) dan masih banyak lagi faktor lain yang juga belum terdeteksi oleh
penulis dalam penelitian ini.
Kepada Peneliti lain agar kiranya hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan masukan atau rujukan dalam menyelesaikan
masalah yang sama, dan penelitian ini juga perlu ditindak lanjuti
khususnya yang berkaitan dengan variabel-variabel yang sama.
D. Kata Penutup
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, akhirnya setelah melalui proses demi
proses yang panjang sampai lah kepada bab terakhir dalam proposal
skripsi ini, penulis dapat melalui serangkai proses dari tahap demi tahap
mulai dari pengajuan judul sampai pada kesimpulan akhir dari penulisan
proposal skripsi ini, yang kesemuanya ini tanpa hidayah dan petunjuk
Allah SWT.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang setinggi dan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan proposal skripsi ini terutama kepada dosen
pembimbing proposal skripsi ini yaitu: Bapak Dr. Ansori, M.Pd.I yang
dengan penuh kesabaran telah membimbing dalam penyusunan proposal
skripsi ini.
Ucapan Terima Kasih Kepada para pembaca pada umumnya
penulis mengharapakan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan
penulisan yang akan datang. dengan mengharap Ridha Allah SWT

78
semoga proposal skripsi ini ada manfaatnya bagi inovasi pendidikan di
sekolah. dan semoga Allah SWT selalu memberikan hidayah dan
petunjuk-Nya kepada kita semua. Aamiin Yaa Robbal’alamin.

Muara Bulian, Januari 2020


Penulis,

79

Anda mungkin juga menyukai