220 - Makalah Kode Etik Guru
220 - Makalah Kode Etik Guru
Prodi : MPI
Semester : III
Dosen Pengampu :
NUR AISYAH
NIM : 221531618
FITRI WULANDARI
NIM : 231531608
REZA AMANDA
NIM : 221531622
YUNENI AGUSTI
NIM : 2211531630
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.........................................................................................13
B. Saran..................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
PEMBAHASAN
1
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu
Pendekatan Teoritis Psikologis, 50
3
4
4
Undang-Undang Guru dan Dosen Tahun 2009, (Jakarta: CV. Tamitra Utama, 2009), 4.
5
Buchari Alma, Guru Profesional Menguasai Metode dan Trampil Mengajar,
(Bandung: Alfabeta, 2014), 175.
6
6
Mohamad Surya, Abdul Hasim, Rus Bambang Suwarno, Lnadasan Pendidikan
Menjadi Guru Yang Baik, (Bogor: Graha Indonesia, 2010), 91.
7
Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru Dari Pra-jabatan, Induksi, ke
Profesional Madani, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), 257-258.
7
8
Ali Mudlofir, Pendidikan Profesional Konsep, Strategi, dan Aplikasi Mutu Pendidkan di
Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), 37-38.
9
Ikhlas
Mempunyai tujuan yang rabbani
Mampu merencanakan dan melakasanakan evaluasi
Menguasai bidang yang ditekuni
9
Supardi, Darwyansyah, Sutomo, Edi Supriyadi, Profesi Keguruan
Berkompetensi dan Bersertifikasi, (Jakarta: Diadit Media, 2009), 36.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan
tugasnya memerlukan atau menuntut keahlian menggunakan teknik-
teknik ilmiah serta dedikasi yang tinggi. Keahlian diperoleh dari
lembaga pendidikan yang khusus diperuntukkan untuk itu dengan
kurikulum yang dapat dipertanggung jawabkan. Suatu pekerjaan dapat
dikatakan profesi jika memiliki beberapa syarat-syarat tertentu.
Setiap profesi memiliki kode etik masing-masing, kode etik
adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam hidup sehari-hari (Undang-undang
nomor 8 Tahun 1974). Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik
dalam suatu profesi adalah untuk kepentingan anggota dan
kepentingan organisasi profesi itu sendiri.
Seperti yang telah disebutkan salah satu kriteria jabatan
profesional, jabatan profesi harus mempunyai wadah untuk meyatukan
gerak langkah dan mengendalikan keseluruhan profesi, yakni
organisasi profesi. Bagi guru-guru di negara kita, wadah ini telah ada
yakni Persatuan Guru Republik Indonesia yang lebih dikenal dengan
singkatan PGRI. Salah satu tujuan PGRI adalah mempertinggi
kesadaran, sikap, mutu, dan kegiatan profesi guru serta meningkatkan
kesejahteraan mereka
Ketaatan guru pada Kode Etik akan mendorong mereka
berperilaku sesuai dengan norma-norma yang dibolehkan dan
menghindari norma-norma yang dilarang oleh etika profesi yang
ditetapkan oleh organisasi atau asosiasi profesinya selama
menjalankan tugas-tugas profesional dan kehidupan sebagai warga
negara dan anggota masyarakat. Dengan demikian, aktualisasi diri
14
DAFTAR PUSTAKA
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis
As’ad Sungguh, Dua Puluh Lima Etika Profesi, (Jakarta: Sinar Grafika,
2004)