Anda di halaman 1dari 15

“TEORI KEPEMIMPINAN”

PRODI : MPI

SEMESTER : III

Dosen Pengampu :

Dr. sukatin, S.Pd., M.Pd.I

Disusun Oleh : Kelompok II

FITRI WULANDARI
NIM : 221531608

NURUL MARITA
NIM : 221531620

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YPI)


INSTITUT AGAMA ISLAM
NUSANTARA BATANG HARI
2023
KATA PENGANTAR

‫ِبْس ــــــــــــــــِم اِﷲالَّر ْح َم ِن الَّر ِحيم‬

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan


semesta alam yang senantiasa memberikan kemudahan kelancaran
beserta limpahan Rahmat dan Karunia-Nya yang tiada terhingga.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW
yang telah memberikan suri tauladan bagi kita semua.

Alhamdulillah berkat Rahmat dan ridha-Nya penulis dapat


menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “TEORI
KEPEMIMPINAN”. makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok tahun akademik 2023

Dalam penyusunan makalah ini Penulis mendapatkan bantuan


serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua terutama bagi penulis. Begitu pula makalah ini tidak luput dari
kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
sarannya yang bersifat membangun.

Muara Bulian, 04 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1


B. Rumusan Masalah................................................................................3
C. Tujuan...................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Kepemimpinan..........................................................4


B. Berbagai macam Teori Kepemimpinan................................................4
C. Kepemimpinan Dalam Islam.................................................................7
D. Kriteria Pemimpin Menurut Islam.........................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................10
B. Saran..................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemimpin negara adalah faktor penting dalam kehidupan
bernegara. Jika pemimpin negara itu jujur, baik, cerdas dan amanah,
niscaya rakyatnya akan makmur. Sebaliknya jika pemimpinnya tidak
jujur, korup, serta menzalimi rakyatnya, niscaya rakyatnya akan
sengsara. Oleh karena itulah Islam memberikan pedoman dalam
memilih pemimpin yang baik.
Dalam Al-Qur’an Allah SWT memerintahkan ummat Islam untuk
memilih pemimpin yang baik dan beriman:
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang
kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena
rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada
kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan
(mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah Tuhanmu. Jika
kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari
keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian).
Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad)
kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa
yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan
barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya
dia telah tersesat dari jalan yang lurus.
Pada prinsipnya menurut Islam setiap orang adalah pemimpin. Ini
sejalan dengan fungsi dan peran manusia di muka bumi sebagai
khalifahtullah, yang diberi tugas untuk senantiasa mengabdi dan
beribadah kepada-Nya seperti yang tercantum dalam Q.S Al-Baqarah :
30

1
2

          
        
          

Artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para


Malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi. Mereka berkata: Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya
dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan
memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman:
Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.
Kepemimpinan dalam pandangan Al-Quran bukan sekedar
kontrak sosial antara sang pemimpin dengan masyarakatnya, tetapi
merupakan ikatan perjanjian antara dia dengan Allah swt. Sebab
kepemimpinan melahirkan kekuasaan dan wewenang yang gunanya
semata-mata untuk memudahkan dalam menjalankan tanggung jawab
melayani rakyat. Semakin tinggi kekuasaan seseorang, hendaknya
semakin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Bukan
sebaliknya, digunakan sebagai peluang untuk memperkaya diri,
bertindak zalim dan sewenang-wenang. Balasan dan upah seorang
pemimpin sesungguhnya hanya dari Allah swt di akhirat kelak, bukan
kekayaan dan kemewahan di dunia.
Dengan mengetahui hakikat kepemimpinan di dalam Islam serta
kriteria dan sifat-sifat apa saja yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin, maka kita wajib untuk memilih pemimpin sesuai dengan
petunjuk Al-Qur’an dan Hadits. Kaum muslimin yang benar-benar
beriman kepada Allah dan beriman kepada Rasulullah saw dilarang
keras untuk memilih pemimpin yang tidak memiliki kepedulian dengan
urusan-urusan agama (akidahnya lemah) atau seseorang yang
menjadikan agama sebagai bahan permainan/kepentingan tertentu.
Sebab pertanggungjawaban atas pengangkatan seseorang
pemimpin akan dikembalikan kepada siapa yang mengangkatnya
3

(masyarakat tersebut). Dengan kata lain masyarakat harus selektif


dalam memilih pemimpin dan hasil pilihan mereka adalah "cermin"
siapa mereka. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi saw yang berbunyi:
"Sebagaimana keadaan kalian demikian terangkat pemimpin kalian”
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Teori Kepemimpinan
2. Bagaimana Teori Kepemimpinan
3. Bagaimana Kepemimpinan Dalam Islam
4. Apa Kriteria Pemimpin Menurut Islam

C. Tujuan
1. Mengetahui Teori Kepemimpinan
2. Mengetahui Teori Kepemimpinan
3. Mengetahui Bagaimana Kepemimpinan Dalam Islam
4. Mengetahui Apa Kriteria Pemimpin Menurut Islam
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Kepemimpinan


Teori kepemimpinan merupakan penggeneralisasian suatu seri
perilaku pemimpin dan konsep kepemimpinannya dengan menonjolkan
latar belakang historis sebab-sebab timbulnya kepemimpinan
persyaratan pemimpin sifat utama pemimpin, tugas pokok dan
fungsinya serta etika profesi kepemimpinan.
Teori kepemimpinan adalah penggeneralisasian satu seri perilaku
pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinannya, persyaratan menjadi
pemimpin, sifat-sifat utama pemimpin, tugas pokok dan fungsinya, serta
etika profesi kepemimpinan.1
Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan
penjelasan dan interprestasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan
B. Berbagai macam Teori Kepemimpinan.2
a) Teori Genetis
Inti dari ajaran teori ini tersimpul dalam sebutan : “leaders
are born and not made”. Teori ini mengatakan bahwa seseorang
akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat-
bakat kepemimpinan yang alami. Pemimpin itu tidak dibuat
melainkan dilahirkan. Jadi dapat dikatakan bahwa pemimpin itu ada
dengan membawa bakat-bakat memimpin yang luar biasa sejak ia
dilahirkan. Dalam teori ini dikatakan bahwa dia ditakdirkan untuk
menjadi pemimpin dalam situasi dan kondisi yang bagaiamanapun
juga.
Seseorang bisa menjadi pemimpin karena kelahirannya.
Sejak ia lahir, bahkan sejak ia di dalam kandungan, ia telah

1
Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Alfa Beta, 2010),
hlm. 180
2
Soekarto Indrafachrudin, Bagaimana Memimpin Sekolah yang Efektif, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2005), hlm 51

4
5

ditakdirkan untuk menjadi pemimpin. Pelbagai pengalaman dalam


hidupnya akan semakin melengkapinya untuk menjadi pemimpin di
kemudian hari. Teori ini mengatakan bahwa seseorang dapat
menjadi pemimpin karena keturunan. Karena orang tuanya menjadi
pemimpin, maka anaknya juga menjadi pemimpin. Kalau orang
tuanya dulu tidak menjadi pemimpin, maka dipandangnya orang
tidak cakap menjadi pemimpin. Teori ini biasanya dianut dan hidup
dikalangan kaum bangsawan. Misalnya di Yogyakarta yang dapat
menjadi Sultan (Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta) hanyalah
keturunan Sultan Yogyasaja. Seseorang bisa menjadi pemimpin
karena mewarisi posisi atau jabatan kepemimpinan dari orang
tuanya. Teori ini biasanya berlaku pada zaman dinasti kekaisaran
atau kerajaan. Kadang-kadang yang bersangkutan tidak memenuhi
syarat untuk bisa menjadi pemimpin, tetapi karena ketentuan dinasti
itulah, maka ia tetap bisa menjadi pemimpin. Tidak heran jika
kemudian timbul pelbagai masalah akibat ketidakmampuan tersebut
b) Teori Sosial
Inti ajaran teori sosial ini ialah bahwa leaders are made and
not born jadi merupakan kebalikan dari teori genetis. Teori ini
mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang
bisa menjadi pemimpin apabila memang disiapkan dan diberikan
pendidikan atau pengalaman yang cukup, di samping juga atas
kemauannya sendiri.
Teori ini mengungkapkan bahwa pemimpin itu disiapkan, di
didik, dan di bentuk melalui pelatihan dan tidak begitu saja dilahirkan.
Setiap orang bisa menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan
pendidikan serta didorong oleh kemauan dari diri sendiri.
Seseorang bisa menjadi pemimpin karena pembentukan.
Jika ia memiliki keinginan yang kuat, sekalipun ia tidak dilahirkan
sebagai seorang pemimpin, ia bisa menjadi seorang pemimpin yang
efektif. Pemimpin yang baik mengembangkan dirinya melalui proses
6

tiada henti baik dalam belajar mandiri, pendidikan, pelatihan, dan


pengalaman. Pada hakikatnya semua orang sama dan dapat
menjadi pemimpin. Tiap-tiap orang mempunyai bakat untuk menjadi
pemimpin, hanya saja memiliki kesempatan atau tidak.3
c) Teori Ekologis
Teori ini timbul sebagai reaksi terhadap teori genetis dan
teorikejiwaan/sosial yang pada intinya berarti bahwa seseorang
hanya akan berhasil menjadi seorang pemimpin yang baik apabila
pada waktu lahir telah memiliki bakat kepemimpinan, dan bakat
tersebut kemudian dikembangkan melalui proses pendidikan yang
teratur dan pengalaman- pengalaman yang memungkinkan untuk
mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah
dimilikinya itu. Teori genetis berpendapat, bahwa orang menjadi
pemimpin karena memang sudah ditakdirkan dan teori
kejiwaan/sosial mengemukakan bahwa kepemimpinan itu bukan
ditakdirkan, akan tetapi dibentuk oleh pengaruh lingkungan, maka
teori ekologis mengakui kedua-duanya, artinya bahwa seseorang itu
hanya akan bisa menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu
lahir telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan dan bakat-bakat itu
kemudian diasah melalui pendidikan.
Semua teori di atas dapat digunakan dalam pemunculan
seorang pemimpin, tergantung pada situasi dan kondisi yang ada.
Seseorang yang memang “ditakdirkan” sebagai pemimpin pun, jika
tidak bersedia mengembangkan diri dalam pelbagai proses yang
melengkapi dirinya, tidak akan bisa memimpin dengan baik. Tetapi
semua bakat pemimpin itu tidak ada gunanya jika ia tidak diberi
kesempatan untuk memimpin. Adanya kesempatan yang diberikan
akan sangat menolong.

3
Wahyudin, Dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi.
Grasindo : Surabaya.hal. 80
7

C. Kepemimpinan Dalam Islam


Kepemimpinan dalam Islam merupakan Sunnatullah/ketetapan
Allah SWT, yang telah menjadikan manusia sebagai pemimpin.
Kepemimpinan telah terlebih dahulu diperkenalkan dalam Islam jauh
sebelum para ahli mengemukakannya. Kepemimpinan dalam Islam
adalah kepemimpinan yang didasarkan atas metode kenabian dalam
rangka menciptakan kultur masyarakat madani memperoleh Ridha
Illahi. Kepemimpinan itu wajib ada, baik secara syari ataupun secara
aqli.4 Adapun secara syari misalnya tersirat dari firman Allah tentang
doa orang-orang yang selamat pada surah Al-Furqan : 74
        
    
Artinya : Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami,
anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami
sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-
orang yang bertakwa.
Demikian pula firman Allah dalam surah An-Nisaa : 59
       
           
         


Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah


Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada
Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Di dalam konsep (manhaj) Islam, pemimpin merupakan hal yang
sangat final dan fundamental. Ia menempati posisi tertinggi dalam
4
Kumaidin, Didin dan Imam Machali. Manajemen Pendidikan : Konsep dan prinsip
pengelolaan pendidika. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2012.hal. 89
8

bangunan masyarakat Islam. Dalam kehidupan berjama'ah,


pemimpin ibarat kepala dari seluruh anggota tubuhnya. Ia memiliki
peranan yang strategis dalam pengaturan pola (minhaj) dan gerakan
(harakah). Kecakapannya dalam memimpin akan mengarahkan
ummatnya kepada tujuan yang ingin dicapai, yaitu kejayaan dan
kesejahteraan ummat dengan iringan ridho Allah. Pemimpin
digambarkan sebagai seseorang yang rela berkorban/
mengorabankan dirinya demi keberlangsungan umat dalam mencapai
ridho Allah seperti dalam surah Al-baqarah : 207
          
 

Artinya : Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan


dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun
kepada hamba- hamba-Nya.
Seorang pemimpin merupakan sebuah perisai yang melindungi
kaummnya, kedudukan seorang pemimpin sangatlah penting. Bahkan
digambarkan dalam sejarah Islam (Tarikh Islam) mengenai
pentingnya kedudukan pemimpin dalam kehidupan ummat muslim.
Kita lihat dalam sejarah, ketika Rasulullah saw. wafat, maka para
shahabat segera mengadakan musyawarah untuk menentukan
seorang khalifah. Hingga jenazah Rasulullah pun harus tertunda
penguburanya selama tiga hari. Para shahabat ketika itu lebih
mementingkan terpilihnya pemimpin pengganti Rasulullah, karena
kekhawatiran akan terjadinya ikhlilaf (perpecahan) di kalangan ummat
muslim kala itu. Hingga akhirnya terpilihlah Abu Bakar sebagai khalifah
yang pertama setelah Rasulullah saw. wafat.

D. Kriteria Pemimpin Menurut Islam


9

Pemimpin memiliki kedudukan yang sangat penting, karenanya


siapa saja yang menjadi pemimpin tidak boleh dan jangan sampai
menyalahgunakan kepemimpinannya untuk hal-hal yang tidak benar.
Karena itu para pemimpin dan orang-orang yang dipimpin harus
memahamii hakikat kriteria seorang pemimpin dalam pandangan
Islam yang secara garis besar yaitu :5
1) Beriman dan Beramal Shaleh
2) Niat yang Lurus
3) Laki-Laki
4) Tidak Meminta Jabatan
5) Berpegang pada Hukum Allah
6) Memutuskan Perkara Dengan Adil
7) Menasehati rakyat
8) Tidak Menerima Hadiah
9) Tegas
10) Lemah Lembut

5
Indrafachrudi, Soekarto dan Thalele. Bagaimana Memimpin Sekolah yang efektif.
Bogor: Ghalia Indonesia. 2006.hal. 56
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa.
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri orang seorang
atau pemimpin, mempengaruhi orang-orang lain untuk bekerjasama
secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai yang diinginkan
pemimpin.
Sedangkan Teori kepemimpinan ialah adalah penggeneralisasian
satu seri perilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinannya,
persyaratan menjadi pemimpin, sifat-sifat utama pemimpin, tugas pokok
dan fungsinya, serta etika profesi kepemimpinan. Bermacam-macam
teori kepemimpinan yang ada antara lain, Teori Genetis, Teori ini
mengatakan bahwa seseorang akan menjadi pemimpin karena ia
telah dilahirkan dengan bakat-bakat kepemimpinan yang alami,
Teori Sosial, teori ini mengetengahkan pendapat yang mengatakan
bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila memang disiapkan
dan diberikan pendidikan /pengalaman yang cukup, di samping juga
atas kemauannya sendiri.
Teori Ekologis, teori ini mengemukakan bahwa, untuk menjadi
seorang pemimpin perlu bakat-bakat kepemimpinan, dan bakat itu perlu
dibina agar berkembang melalui pendidikan yang teratur.
Berbagai Pendekatan Kepemimpinan antara lain: Teori
Pendekatan Sifat (TraithApproachTheory), Pendekatan ini berdasarkan
pada sifat seseorang, Menurut teori ini, jika seseorang dilahirkan
sebagai pemimpin, maka ia akan menjadi pemimpin, Pendekatan
Tingkah Laku, Pendekatan ini memandang bahwa kepemimpinan dapat
dipelajari dari pola tingkah laku bukan dari sifat-sifat pemimpin karena
sifat seseorang kadang menipu penglihatan sehingga sulit di identifikasi

10
11

secara pasti menjadi seorang pemimpin tidak hanya ditentukan oleh


kepribadiannya.
Seseorang menjadi pemimpin karena dalam tempat dan situasi
yang tepat atau karena berbagai faktor seperti umur pendidikan
pengalaman serta latar belakang keluarga dan kekayaan Pendekatan
Kepemimpinan Situasional teori ini berdasar pada pandangan bahwa
kepemimpinan yang efektif itu bergantung pada tingkat kematangan
anak buah yang dipimpinnya dalam melaksanakan tugas tertentu
B. Saran
Dalam makalah ini penulis sadar bahwa masih jauh dari sempurna
Oleh karena itu diperlukan kritik dan saran dari pembaca sekalian
agar makalah ini dapat lebih baik lagi dan bermanfaat bagi kita semua.
diharapkan juga adanya makalah lain yang menyempurnakan makalah
ini sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.
12

DAFTAR PUSTAKA

Engkoswara dan Aan Komariah. AdministrasiPendidikan. Bandung:


Alfabeta. 2011.
Indrafachrudi, Soekarto dan Thalele. Bagaimana Memimpin Sekolah yang
efektif. Bogor: Ghalia Indonesia. 2006.
Kumaidin, Didin dan Imam Machali. Manajemen Pendidikan : Konsep
dan prinsip pengelolaan pendidika. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
2012.
Engkoswara, dan Aan Komariah. Administrasi pendiddikan, Bandung:
alfabeta. 2012.
Usman, Husain Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta:
PT. Bumi Aksara. 2006.
Ad-Dahduh, Salman Nashif. 2004. Buku Pintar Muslim. Solo : Pustaka
Arafah.
Husein, Umar. 1998. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Qur`an Player (Program
Wawan S, 2005)
Shihab, Quraish. 1996. Wawasan Al-Qur’an, Tafsir Maudhu’i Atas
Pelbagai Persoalan Umat. Bandung : Penerbit Mizan.
Stogdill, Ralph M. 1974. Handbook of Leadership : A Survey of Theory
and Research. New York : Free Pres.
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi
Pendidikan Bagian 2. Bandung : PT IMTIMA.
Wahjosumidjo. 1987. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta : Ghalia
Indonesia.
Wahyudin, Dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan
Tinggi. Grasindo : Surabaya.
Zainuddin, Muhadi, Lc., M.A. dan Dr. Abd. Mustaqin, M.Ag. 2005.
Studi Kepemimpinan Islam (Konsep, Teori, dan Praktiknya dalam
Sejarah) Yogyakarta : UII Press.

Anda mungkin juga menyukai