Anda di halaman 1dari 23

A.

Latar Belakang Masalah

Istilah Bank Islam atau Bank Syariah merupakan fenomena baru dalam dunia ekonomi

modern, kemunculannya seiring dengan upaya gencar yang dilakukan oleh para pakar Islam

dalam mendukung ekonomi Islam yang diyakini akan mampu mengganti dan memperbaiki

sistem ekonomi konvensional yang berbasis pada bunga. Sistem Bank Syariah menerapkan

system bebas bunga (interest free) dalam operasionalnya, dan karena itu rumusan yang paling

lazim untuk mendefinisikan Bank Syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-

prinsip syariat Islam dengan mengacu kepada Al Qur’an dan Hadist sebagai landasan dasar

hukum dan operasional.(Karmen P dan M.S Antonio, 1992)

Perkembangan perbankan syariah telah memberi pengaruh luas terhadap upaya perbaikan

ekonomi umat dan kesadaran baru untuk mengadopsi dan ekspansi lembaga keuangan Islam.

Krisis perbankan yang terjadi sejak tahun 1997 telah membuktikan bahwa bank yang beroperasi

dengan prinsip syariah dapat bertahan ditengah gejolak nilai tukar dan tingkat suku bunga yang

tinggi.

Indonesia adalah sebuah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Dari sisi ini

patut menjadi potensi aset yang kuat jika dibarengi dengan kualitas sumber daya insani yang

memadai. Sayang sekali potensi kependudukan yang begitu besar ternyata tidak secara otomatis

memuluskan pelaksanaan sosialisasi perbankan syariah.

Berdasarkan respon calon nasabah ataupun nasabah yang ada di masyarakat Koto Rajo

menunjukan bahwa bank syariah belum melakukan sosialisasi dan promosi secara maksimal

kepada para masyarakat atau para nasabahnya, sehingga masih banyak masyarakat atau para
nasabahnya yang belum memahami benar atas produk jasa yang ditawarkan, mekanisme, system

dan seluk – beluk bank syariah.

Bank Syariah perlu melakukan promosi kepada masyarakat dengan maksimal agar

masyarakat dapat memahami dengan baik atas produk jasa yang ditawarkannya sehingga

akhirnya masyarakat tersebut mengambil keputusan untuk menabung di Bank – Bank Syariah.

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran.

Maka perusahaan perlu melakukan kegiatan promosi, yang terdiri dari periklanan,

promosi penjualan, penjualan probadi, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung.

Pemasaran modern menuntut lebih dari sekedar produk yang baik, memberikan harga yang

menarik, dan menyediakan bagi pelanggan yang dituju. Sosialisasi agar efektif, maka pemasar

harus memahami bagaimana sosialisasi berjalan.

Promosi dapat memberikan peluang yang besar terhadap kepentingan kedua belah pihak

yaitu produsen (Bank Syariah) dan konsumen (nasabah). Bank berkepentingan produk yang

ditawarkannya dapat diketahui oleh konsumen melalui promosi yang dilakukannya sedangkan

para konsumen atau nasabah dapat mengetahui jenis produk yang sesuai dengan kebutuhannya

melalui promosi yang dilakukan bank.

Sehingga dapat terlihat jelas pentingnya peranan promosi dalam mempengaruhi

keputusan yang akan dibuat oleh para nasabah untuk memilih Bank Syariah. Berdasarkan dari

latar belakang yang peneliti paparkan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti permasalahan

tersebut dengan judul “PENGARUH PROMOSI PERBANKAN SYARIAH TERHADAP

MINAT MASYARAKAT MEMILIH BANK SYARIAH DI KENAGARIAN KOTO RAJO

KECAMATAN RAO UTARA KABUPATEN PASAMAN”


A. PERUMUSAN MASALAH

a. Bagaimana promosi yang dilakukan oleh perbankan syariah terhadap masyarakat Koto

Rajo?

b. Bagaimana pengaruh promosi perbankan syariah terhadap minat nasabah dalam memilih

bank syariah ?

B. TUJUAN PENELITIAN

a. Untuk mengetahui promosi yang dilakukan oleh perbankan syariah terhadap masyarakat

Koto Rajo?

b. Untuk mengetahui pengaruh promosi perbankan syariah terhadap minat nasabah dalam

memilih bank syariah ?

C. KEGUNAAN PENELITIAN

a. Supaya masyarakat mengetahui sistem kerja dan produk jasa yang ada dalam bank

syariah

b. Sebagai bahan pertimbangan masyarakat untuk lebih memilih perbankan syariah.

D. PENELITIAN TERDAHULU

1. Nama peneliti :Sri Wulandari Ningsih

2. Judul peneliti :Pengaruh promosi dan kepercayaan terhadap minat menabung di

bank BRI unit Lero ( analisis menajemen syariah)

3. Tujuan penelitian :1.Untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh promosi

terhadap minat menabung masyarakat pada Bank BRI Unit Lero. 2.Untuk membuktikan
ada atau tidaknya pengaruh kepercayaan masyarakat terhadap minat menabung pada

Bank BRI Unit Lero.

4. Metode penelitian : Dalam penelitian ini populasinya adalah masyarakat atau nasabah

Bank BRI Unit Lero dan metode yang digunakan adalah metode kuesioner atau angket

dengan memberikan Kuesioner atau angket tersebut kepada responden- responden

khususnya kepada nasabah Bank BRI Unit Lero.

5. Hasil penelitian : Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Dari hasil perhitungan regresi berganda, bahwa promosi (X1) sebesar 0.000 lebih kecil

dari probability yaitu 0,05 atau 0,000 < 0,05, hal ini berpengaruh signifikan dan positif terhadap

variabel minat menabung (Y). Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel X1 (promosi)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel minat menabung (Y). 5.1.2 Berdasarkan

hasil perhitungan regresi berganda, dengan hasil yang diperoleh bahwa variabel kepercayaan

(X2) sebesar 0,000 lebih kecil dari probability yakni 0,05 atau 0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan

bahwa variabel kepercayaan (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel minat

menabung (Y). Maka dapat ditarik kesimpulan yaitu variabel X2 (kepercayaan) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap variabel minat menabung (Y).

Dapat disimpulkan bahwa hasil dari penelitian yaitu dibuktikan dengan hasil pengujian

correlation yang bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diolah memiliki hubungan yang

positif dan signifikan. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan bahwa nilai signifikansi dari

masing- masing variabel yaitu 0,000 yang berarti < 0.05 yang membuktikan data tersebut

berpengaruh positif dan signifikan dengan kata lain Ha diterima yaitu terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara promosi dan kepercayaan terhadap minat menabung di Bank BRI

Unit Lero.

Hasil output SPSS yaitu melalui uji parsial atau uji t menunjukkan bahwa variabel

kepercayaan merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap minat menabung.

Pernyataan ini didasarkan pada nilai t hitung variabel kepercayaan yang paling besar yaitu

sebesar 6.648 dan koefisien nilai kontribusi sebesar 0.452 dengan nilai signifikan 0.000

dibanding dengan nilai t hitung variabel promosi yaitu 4.857 dan koefisien konstribusi sebesar

Dari hasil pengujian secara simultan atau bersama-sama yang dilakukan maka diperoleh bahwan

nilai F-hitung sebesar 69.932 dengan tingkat signifikan 0.000. Karena P-Value < 0,05 maka H0

ditolak atau dengan kata lain koefisien β1 dan β2 mempengaruhi Y secara bersama-sama atau

simultan. 5.1.5 PT.

Bank BRI Unit Lero telah menerapkan teori promosi dan kepercayaan

sesuai dengan manajemen syariah. 5.2 Saran Bagi Bank BRI Unit Lero yang berada di desa

Ujung Lero Kec.Suppa, Kab.Pinrang sebagai lembaga keuangan yang bergerak pada bidang jasa

tidak bisa lepas pada promosi dan kepercayaan dari masyarakat untung menunjang kegiatannya.

Maka dari hasil penelitian yang telah dilakukan diatas ada beberapa saran untuk Bank BRI Unit

Lero khususnya pada bagian promosi dan kepercayaan, yaitu:

Bank BRI Unit Lero sebaiknya memperbanyak iklan di brousur-brousur,

memasang billboard atau spanduk di jalan-jalan yang strategis, lebih banyak berinteraksi secara

langsung kepada masyarakat, agar semua masyarakat mengetahui promosi apakah yang sedang

dilakukan bank BRI Unit Lero dan produk-produk baru apakah yang dimiliki Bank tersebut

Untuk meningkatkan pendapatan serta menigkatkan kesadaran masyarakat akan keberadaan


Bank BRI Unit Lero dikalangan masyarakat luas sebaiknya kegiatan promosi dapat dilakukan

secara rutin agar pengetahuan masyarakat tentang perbankan dapat lebih luas, diterima, dan

dikenal masyarakat sehingga dapat menjaring lebih banyak lagi calon nasabah.

Mengingat kepercayaan masyarakat merupakan modal pokok dari kegiatan usaha bank, pihak

Bank harus lebih maksimal dalam menciptakan dan memelihara kepercayaan masyarakat

terhadap bank. Sehingga setiap bank perlu terus menjaga kesehatan kinerjanya dengan tetap

memelihara dan mempertahankan kepercayaan masyarakat padanya, agar para nasabah merasa

yakin dan aman dalam bertransaksi di lembaga keuangan tersebut serta dapat meningkatkan

loyalitas nasabah dan menjaring calon nasabah lebih banyak lagi tentunya.perbedaan penelitian

yang sedang dilakukan dengan penelitian terdahulu

Perbedaan penelitian ini dalam penelitian ini akan dibahas mengenai gambaran umum

perusahaan,gambaran umum responden, analisis data serta pembahasan.

E. LANDASAN TEORI

a. PENGARUH

Pengertian pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

kekuatan yang ada atau yang timbul dari sesuatu, seperti orang, benda yang turut

membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. Influence atau

pengaruh yaitu daya yang timbul pada khalayak sebagai akibat dari pesan

komunikasi, yang mampu membuat mereka melakukan atau tidak melakukan

sesuatu. Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda)

yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh

adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab

akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi. Dalam hal
ini pengaruh lebih condong kedalam sesuatu yang dapat membawa perubahan

pada diri seseorang untuk menuju arah yang lebih positif. Bila pengaruh ini

adalah pengaruh yang positif maka, seseorang akan berubah menjadi lebih baik,

yang memiliki visi misi jauh kedepan.1

Pengaruh dibagi menjadi dua, ada yang positif, ada pula yang negatif. Bila

seseorang memberi pengaruh positif kepada masyarakat, ia bisa mengajak mereka

untuk menuruti apa yang ia inginkan. Namun bila pengaruh seseorang kepada

masyarakat adalah negatif, maka masyarakat justru akan menjauhi dan tidak lagi

menghargainya.

b. PROMOSI

promosi(promotion) adalah usaha atau upaya untuk memajukanatau

meningkatkan; misalnya untuk meningkatkan perdagangan atau memajukan

bidang usaha. Promosi berasal dari kata promote dalam bahasa Inggris yang

diartikan sebagai mengembangkan atau meningkatkan. Pengertian tersebut jika

dihubungkan dengan bidang penjualan berarti sebagai alat untuk meningkatkan

omzet penjualan. Dari pendapat para ahli, promosi mempunyai pengertian yang

berbeda-beda. Perbedaan tersebut dapat diketahui dari beberapa defenisi sebagai

berikut.

Basu Swastha mengemukakan, promosi adalah arus informasi atau persuasi satu-

arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan

yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Menurut Kotler (1992), promosi

1
Farida Noor Fitriani, Pengaruh Training Islamic Excellent Service Terhadap Kinerja
Karyawan IAIN Walisongo, Diakses dari http://eprints.walisongo.ac.id/092411060_Bab2.pdf, pada
tanggal 25 Oktober 2018, pada pukul 00.27 WIB
mencakup semua alat bauran pemasaran (marketing mix) yang peran utamanya

adalah lebih mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk.

Adapun unsur-unsur bauran promosi menurut Kotler dan

Armstrong variabel-variabel yang ada di promotional mix ada lima,

yaitu:

1) Periklanan (Advertising) Segala biaya yang harus dikeluarkan

sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi

dalam bentuk gagasan, barang atau jasa.

2) Penjualan perorangan (personal selling) Presentasi pribadi oleh

para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan

dan membangun hubungan dengan pelanggan.

3) Promosi penjualan (sales promotion) Insentif jangka pendek untuk

mendorong pembelian atau penjualansuatu produk atau jasa.

4) Hubungan masyarakat (public relation) Membangun hubungan

baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan,

membangun “citra perusahaan” yang baik dan menangani atau

menyingkirkan gossip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan.

5) Pemasaran langsung (direct marketing) Komunikasi langsung

dengan pelanggan yang di incar secara khusus untuk memperoleh

tanggapan langsung. Dengan demikian maka promosi merupakan

kegiatan perusahaan yang dilakukan dalam rangka


memperkenalkan produk kepada konsumen sehingga dengan

kegiatan tersebut konsumen tertarik untuk melakukan pembelian.

c. PENGERTIAN MINAT

Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang

tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat tidak termasuk istilah

populer dalam Psikologi karena ketergantunganya yang banyak pada faktor-faktor

internal lainya seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan.

(Syah, 2012:152)

Minat secara umum dapat diartikan sebagai rasa tertarik yang ditunjukkan

oleh individu kepada suatu objek, baik objek berupa benda hidup maupun benda yang

tidak hidup. Sedangkan minat belajar dapat diartikan sebagai rasa tertarik yang

ditunjukkan oleh peserta didik dalam melakukan aktivitas belajar, di rumah, sekolah,

dan masyarakat. (Hadis dan Nurhayati 2010:44)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:916) arti kata minat adalah

kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan. Minat merupakan

sebuah motivasi intrinsik sebagai kekuatan pembelajaran yang menjadi daya

penggerak seseorang dalam melakukan aktivitas tersebut merupakan proses

pengalaman belajar yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan mendatangkan

senang, suka, dan gembira. Minat yang merupakan kecenderungan secara sadar

seseorang tidak muncul begitu saja, minat terbentuk melalui pertumbuhan,

kematangan berpikir, proses belajar dan pengalaman. Minat dapat berubah sesuai

dengan fase perkembangan dan pertumbuhan seseorang. (Fitria, dan Yani,Volume I

No. II : 2015)
d. MASYARAKAT

M.J. Herskovits menyatakan, masyarakat adalah kelompok individu yang

diorganisasikan, yang mengikuti satu cara hidup tertentu. Sedangkan JL. Gillin dan

J.P. Gillin mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia terbesar yang

mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama. S.R.

Steinmetz, memberikan batasan mengenai masyarakat sebagai kelompok manusia

yang terbesar meliputi pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai

perhubungan erat dan teratur. Pendapat dari Maclver yang mengatakan bahwa

masyarakat adalah satu sistem cara kerja dan prosedur, dari otoritas dan saling

membantu yang meliputi kelompok-kelompok dan pembagian-pembagian sosial

lainya, system pengawasan tingkah laku manusia dan kebebasan, sistem yang

kompleks dan selalu berubah,atau jaringan relasi sosial.2

Jadi, masyarakat timbul dari adanya kumpulan individu yang telah

cukup lama hidup dan berkerja sama. Dalam waktu yang cukup lama itu, kelompok

manusia yang belum terorganisasikan mengalami proses fundamental, yaitu:

e. PENGERTIAN BANK

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan bank

adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk

lainnya dalam rangkah meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut Dictionary

of Banking an Services by Jerry Rosenbeg bahwa Bank adalah lembaga yang

menerima simpanan giro, deposito, dan membayar atas dokumen yang tertarik pada

2
Beni Ahmad Saebani. Pengantar Antropologi (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), 137.
satu orang atau lembaga tertentu, mendiskonto surat berharga, memberikan pinjaman

dan menanamkan dananya dalam surat berharga.

Menurut Kasmir, SE, MM (2008:25), secara sederhana bank dapat diartikan

sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan

jasa-jasa bank lainnya. Menurut Lukman Dendawijaya (2005:14), mengemukakan “

Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara

keuangan (financial intermediaries), yang menyelurkan dana dari pihak yang

kelebihan dana (surplus unit) kepada pihak yang membutuhkan dana atau kekurangan

dana (deficit unit) pada waktu yang ditentukan.”

f. FUNGSI BANK

Menurut Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso (2006:9), “fungsi utama

bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali

kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary”.

Secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of

development, dan agent of services.

1) Agent of trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam

hal menghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau

menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan.

Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank,

uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan pada saat yang

dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Kegiatan


perekonomian masyarakat disektor ri’il tidak dapat dipisahkan. Sektor ri’il tidak

dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik.

Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi

kelancaran kegiatan perekonomian di sector ri’il.

2) Agent of Development

Kegiatan bank berupa dan menyalurkan dana sangat diperlukan bagi

lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut

memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi,

serta kegiatan konsumsi barang dan jasa. Mengingat bahwa kegiatan investasi-

distribusi-konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya

penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi-distribusi-konsumsi ini tidak

lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.

3) Agent of service

Selain melakukan penghimpuna dan penyaluran dana bank juga

memberikan penawaran jasa perbankan lain kepada masyarakat. Jasa yang

ditawarkan ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara

umum. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa penitipan uang, penitipan barang-

barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.

g. JENIS-JENIS BANK

Dalam prakteknya perbankan di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis

perbankan seperti yang diatur dalalm Undang-Undang Perbankan. Jika melihat jenis

perbankan sebelum keluar Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 dengan


sebelumnya, yaitu Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967, maka terdapat beberapa

perbedaan. Namun, kegiatan utama atau pokok bank sebagai lembaga keuangan yang

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tidak berbeda satu sama

lainnya.

Perbedaan jenis perbankan dapat dilihat dari segi fungsi, serta

kepemilikannya. Dari segi fungsi perbedaan yang terjadi terletak pada luasnya

kegiatan atau jumlah produk yang dapat ditawarkan serta jangkauan wilayah

operasinya. Sedangkan kepemilikan perusahaan dilihat dari segi kepemilikan

sahamnya. Perbedaan lainnya adalah dilihat dari segi siapa nasabah yang mereka

layani apakah masyarakat luas atau masyarakat dalam lokasi tertentu (kecamatan).

Jenis perbankan juga dibagi ke dalam bagaimana caranya menentukan harga jual dan

harga beli atau denga kata lain caranya mencari keuntungan.

Adapun jenis perbankan dewasa ini jika dipantau dari berbagai segi antara

lain :

1) Dilihat dari Segi Fungsinya Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 14

Tahun 1967, jenis perbankan menurut fungsinya terdiri dari :

a.Bank Umum

b. Bank Pembangunan

c. Bank Tabungan

d. Bank Pasar

e. Bank Desa

f. Lumbung Desa
g. Bank Pegawai

h. Dan bank lainnya

Namun, setelah keluar UU Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan

ditegaskan lagi dengan keluarnya Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998, maka

jenis perbankan berdasarkan fungsinya terdiri dari :

a. Bank Umum

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bentuk Bank Pembangunan dan Bank Tabungan yang semula berdiri sendiri dengan

keluarnya undang-undang di atas berubah fungsinya menjadi Bank Umum.

Sedangkakn Bank Desa, Bank Pasar, Lumbung Desa, dan Bank Pegawai menjadi

Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Pengertian Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat sesuai denga Undang- Undang

Nomor 10 Tahun 1998 adalah sebagai berikut :

a.Bank Umum

Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional

dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalalm

lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat

memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya

dapat dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, bahkan ke luar negeri (cabang).

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Dalam kegiatannya BPR tidak

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya jasa-jasa perbankan yang

ditawarkan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan atau jasa bank

umum.

2.) Dilihat dari Segi Kepemilikkannya Ditinjau dari segi kepemilikan maksudnya adalah

siapa saja yang memiliki bank tersebut. Kepemilikan ini dapat dilihat dari akte pendirian dan

penguasaan saham yang dimiliki bank yang bersangkutan.

Jenis bank dilihat dari segi kepemilikkan adalah :

a. Bank milik pemerintah

Merupakan bank yang akte pendirian maupun modal bank ini sepenuhnya dimiliki

oleh Pemerintah Indonesia, sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh

pemerintah pula. Kemudian Bank Pemerintah Daerah (BPD) terdapat di daerah tingkat I

dan tingkat II masing-masing provinsi. Modal BPD sepenuhnya dimiliki oleh Pemda

masing-masing tingkatan.

b. Bank milik swasta nasional

Merupakan bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta

nasional. Kemudian akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula dengan

pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta pula.

c. Bank milik koperasi


Merupakan bank yang kepemilikan saham-sahamnya dimiliki oleh perusahaan

yang berbadan hukum koperasi.

d. Bank milik asing

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik

swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikkannya pun jelas dimiliki oleh pihak asing

(luar negeri).

e. Bank milik campuran

Kepemilikkan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta

nasional. Kepemilikkan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara

Indonesia.

3) Dilihat dari Segi Status

Dilihat dari segi kemampuannya melayani masyarakat, bank umum dapat dibagi

ke dalam dua jenis. Pembagian jenis ini disebut juga pembagian

berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut. Kedudukan atau status ini

menunjukkan ukuran kemampuan bank dalam melayani masyarakat baik dari segi jumlah

produk, modal maupun kualiltas pelayanannya. Untuk memperoleh status tertentu

diperlukan penilaian- penilaian dengan kriteria tertentu pula.

Jenis bank dilihat dari segi status adalah sebagai berikut :

a. Bank devisa

Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau yang

berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer keluar

negeri, inkaso keluar negeri, travellers cheque, pembukaan dan pembayaran Letter of
Credit dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini ditentukan oleh

Bank Indonesia.

b. Bank non-devisa

Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai

bank devisaa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa.

Jadi bank non-devisa merupakan kebalikan daripada bank devisa, di mana transaksi yang

dilakukan masih dalam batas- batas negara.

4) Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga

Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga, baik harga

jual maupun harga beli terbagi dalam dua kelompok, yaitu :

a. Bank yang berdasarkan Prinsip Konvensional (Barat) Mayoritas bank yang

berkembang di Indonesia dewasa ini adalah bank yang berorientasi pada prinsip

konvensional. Hal ini tidak terlepas dari sejarah bangsa Indonesia di mana asal mula bank

di Indonesia dibawa oleh kolonial Belanda. Dalam mencari keuntungan dan menentukan

harga kepada para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip konvensional

menggunakan dua metode, yaitu:

 Menetapkan bunga sebagai harga, untuk produk simpanan Giro, Tabungan, maupun

Deposito. Demikian pula harga untuk produk pinjamannya (kredit) juga ditentukan

berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. Penentuan harga ini dikenal dengan istilah

spread based.
 Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan konvensional (barat) menggunakan

atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau persentase tertentu.

Sistem pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee based.

Bank yang berdasarkan Prinsip Syariah (Islam) Bank berdasarkan prinsip syariah

belum lama berkembang di Indonesia. Namun, di luar negeri terutama negara-negara

Timur Tengah seperti Mesir atau di Pakistan bank yang berdasarkan prinsip syariah

sudah berkembang pesat sejak lama. Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah dalam

penetuan harga produknya sangat berbeda dengan bank berdasarkan prinsip

konvensional. Bank berdasarkan prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan

hukum islam antara pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau

kegiatan perbankan lainnya.

Dalam menetukan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan

prinsip syariah adalah sebagai berikut :

1.Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)

2.Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah)

3.Prinsip jual-beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah)

4.Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah)

5.Adanya pilihan pemindahan kepemilikkan atas barang yang disewa dari

pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina) Sedangkan penetuan biaya-biaya jasa bank

lainnya bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah juga sesuai dengan syariah islam.

Sumber penentuan harga atau pelaksanaan kegiatan bank prinsip syariah dasar hukumnya

adalah Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Bank berdasarkan prinsip syariah mengharamkan
penggunaan harga produknya denga bunga tertentu. Bagi bank yang berdasarkan prinsip

syariah bunga adalah riba.

F. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis sosiologis

(sociolegal research). Penelitian yuridis sosiologis yaitu penelitian berupa

studi-studi empiris untuk menemukan teori-teori mengenai proses

bekerjanya hukum di dalam masyarakat.3

2. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan 2 sumber data yaitu :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diproleh dari sumber pertama. Data didapat

melalui sebuah penelitian secara langsung ke lapangan untuk mendapatkan

dan mengumpulkan semua informasi yang menjadi permasalahan dalam

penelitian ini, data primer ini diproleh dari hasil wawancara.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diproleh atau dikumpulkan oleh orang

yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini

digunakan untuk mendukung informasi primer yang diperoleh dari masyarakat.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. wawancara

3
Bambang Sunggono, 2018, Metode Penelitian Hukum, RajaGrafindoPersada, Jakarta, hlm.42.
untuk mendapatkan data yang ingin diperoleh penulis melakukan

wawancara secara langsung wawancara ini dilakukan secara semi terstruktur.

wawancara resmi terstruktur adalah proses wawancara dengan menyiapkan

beberapa pertanyaan,dan dari pertanyaan ini penulis dapat mengembangkan

pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan kebutuhan informasi yang diinginkan.

pertanyaan akan penulis ajukan kepada informasi pada saat melakukan penelitian,

informasi bebas memberikan jawaban.

b. Studi Dokumen

Studi dokumen merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

membaca atau mempelajari data sekunder yang terdiri dari peraturan perundang-

undangan,dokumen-dokumen yang ada buku-buku yang terkait, artikel dan jurnal

yang dapat mendukung permasalahan yang akan dibahas.

4. Analisis Data

Berdasarkan bahan dan data yang dikumpulkan baik data primer dan

sekunder disusun secara sistematis dan dianalisis menggunakan metode analisis

kualitatif yaitu analisis yang dilakukan di mana data yang sudah diperoleh

kemudian diolah dan diuraikan dalam bentuk kalimat yang disusun sedemikian

rupa dan memberikan pengertian-pengertian terhadap data lalu diperoleh

kesimpulan sesuai permasalahan yang dibahas di penelitian ini.

5. Waktu Dan jadwal penelitian

No Kegiatan Bulan 2022


Mei Jun Jul

1 Tahap Persiapan penelitian

a.penyusunan dan

pengajuan judul

b.pengajuan proposal

c.perizinan penelitian

2 Tahapan pelaksanaan

a.pengumpulan data

b.analisis data

3 Tahapan penyusunan

laporan

Tabel 1.1

6. Tempat Penelitian

Lokasi tempat penelitian adalah Bank Syariah lubuk sikaping kabupaten pasaman .

Alasan memilih Bank Syariah lubuk sikaping kabupaten pasaman berdasarkan pertimbangan :

a) Sebagian besar Nasabah Bank Syariah lubuk sikaping kabupaten pasaman

memilikiketertarikan yang masih rendah terhadap Bank Syariah.


b) data atau lokasi yang mudah di jangka

c) Penelitian sendiri adalah salah satu nasabah dan karywan Bank Syariah lubuk

sikaping kabupaten pasaman.


DAFTAR PUSTAKA

Suharno dan Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang: Widya Karya, 2006), h.

243

Farida Noor Fitriani, Pengaruh Training Islamic Excellent Service Terhadap Kinerja Karyawan

IAIN Walisongo di http://eprints.walisongo.ac.id/092411060_Bab2.pdf, Diakses 11 Mei

2022 pada pukul 00.27 WIB

Munirotal Hidayah.2018. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar di

http://digilib.uin-suka.ac.id/12480031_BAB-II_sampai_SEBELUMBABTERAKHIR.pdf,

Diakses 11 Mei 2022 pada pukul 13.32 WIB.

Freddy Rangkuti, Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated

Marketing Communication, (Jakarta: Anggota IKAPI, 2009), h. 49

Beni Ahmad Saebani. Pengantar Antropologi (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), 137.

Bambang Sunggono, 2018, Metode Penelitian Hukum, RajaGrafindoPersada, Jakarta, hlm.42.

Anda mungkin juga menyukai