PENDAHULUAN
tarik ekonomi berupa bunga tinggi, bonus, serta hadiah yang menarik. Berbagai cara
Islami Banking. Bank Syariah pada awalnya dikembangkan sebagai suatu respon dari
dari berbagai pihak yang menginginkan agar tersedia jasa keuangan yang
Bank Syariah Indonesia lahir sejak 1992, munculnya Bank Syariah maka
propogandanya dikatakan sebagai bank bagi hasil. Hal ini dilakukan untuk
dengan sistem bunga. Akan tetapi di lapangan, praktik Bank Syariah belum
sepenuhnya menggunakan sistem bagi hasil. Selain sistem bagi hasil, masih ada
sistem jual beli dan sewa menyewa. Dengan demikian, Bank Syariah memiliki
ruang gerak produk yang lebih luas dibandingkan dengan Bank Konvensional.
1
Karnaen Parataatmadja, Membuktikan Ekonomi Islam di Indonesia. (Depok : Usaha
kami, 1996), h. 179.
2
Drs. Muhammad M.Ag, Manajemen Bank Syari’ah, (Yogyakarta: (UPP) AMP-YKPN,
(2005), Edisi Revisi h.13
1
Bank Syariah Indonesia merupakan salah satu Bank Syariah yang terhitung
sehingga nasabah akan loyal dan tidak tertarik dengan bank lain. Bank Syariah
Indonesia memiliki keunggulan dalam hal yang berasaskan Islam dan dapat
bentuk akad pembiayaan yang akan diberikan kepada nasabahnya. Sistem dari
Mudharabah ini merupakan akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak
pertama yaitu nasabah menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak kedua yaitu
perusahaan dan yayasan yang berbasis syariah dan mengharuskan memakai akad
Mudharabah.
Prinsip bagi hasil merupakan karakteristik umum dan landasan dasar bagi
pada kaidah Mudharabah akan berfungsi sebagai mitra, baik dengan penabung
yang baik.3
ahli salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membangun hubungan baik bagi
3
Drs. Ismail, MBK, Ak, perbankan Syariah (Jakarta: Kencana, 2011) h. 31
2
tingkat kepuasan meningkat, sebaliknya kualitas pelayanan yang buruk
bagi hasilnya yaitu bagi keuntungan antara pihak bank dan nasabah. Biaya
hasilnya adalah jika saldo < Rp100 juta maka pihak nasabah hanya mendapatkan
8% sedangkan dari pihak bank mendaptkan 92%. Akan tetapi jika saldo > Rp100
juta maka pihak nasabah mendaptakan 13% dan pihak bank mendaptakan 87%.
Karena perbandingan bagi hasil (nisbah) antara bank dan nasabah adalah 85:15.
tidak terakomodasi dengan biaya yang lebih besar dibanding bagi hasilnya
antara bank dengan pihak yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan
4
Rinir Wulantari, Fikri Aulani Rusmahafi, Membidik Nasabah Bank Syariah
(Yogyakarta,2020), h. 5.
3
imbalan atau bagi hasil. Selain itu, kualitas pelayanan juga harus di perhatikan
karna pelayanan yang bermutu akan menghasilkan kepuasan bagi nasabah. Maka
dari itu peneliti tertarik mengambil judul penelitian, yaitu “Pengaruh dan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengaruh adalah daya yang ada atau
timbul dari suatu yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan
seseorang pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu
baik itu orang maupun benda. Sedangkan penerapan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah pelaksanaan.
4
b. Mudharabah
Mudharabah merupkan suatu akad yang memuat penyerahan modal dalam
jumlah dan jenis tertentu dari pemilik modal kepada pengelolaan modal untuk
digunakan sebagai usaha dengan ketentuan. Muḍārabahadalah akad kerja sama
usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (ṣāḥibul māl) menyediakan seluruh
(100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.5
c. Kepuasan nasabah
Kepuasan nasabah merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang
dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan nasabah, sementara
ketidakpuasan timbul apabila hasil (outcome) tidak memenuhi harapan.
Mudharabah biasanya diterapkan pada produk-produk pendanaan dan
pembiyaan.6
d. Bank Syariah
Pada dasarnya Bank Syariah adalah entitas yang melakukan penghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk pembiyaan dalam sistem Perbankan Indonesia
terdapat dua macam sistem oprasional perbankan sesuai UU No. 21 tahun 2008
tentang perbankan syariah. Bank Syariah adalah bank yang menjalangkan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.
5
penyimpan di Bank Syariah untuk mengambil sampel dari suatu populasi
dan menggunakan kuesioner sebagai alat ukur pengumpulan data yang
pokok. Setelah diadakan pengamatan dan melakukan analisis data
serta pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa hasil analisis
7
statistik regresi diyatakan ada pengaruh yang signifikan antara kualitas
pelayanan dan polabagi hasil terhadap kepuasan nasabah. Sedangkan yang
membedakan penelitian yang akan diteliti oleh calon peneliti fokusnya
kepada bagaimana pengruh dan penerapan Mudharabah terhadap
kepuasan nasbah pada bank syariah.
7
Tuti Hastuti, Kualitas Pelayanan Dan Pola Bagi Hasil Terhadap Kepuasan Nasabah
Penyimpan Pada Bank Syariah, (Jurnal Manajemen dan Akuntansi, 2013).
8
Rositha.Nasir maido, Pengaruh Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah
(2016).
6
3. Sumiati Tomadehe pada tahun 2017 dalam jurnalnya yang berjudul
9
Sumiati Tomadeha, Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah,
(Skripsi Uin Kalijaga Yogyakarta, 2017).
7
BAB II
KAJIAN TEORETIS
A. Bank Syariah
ajaran Islam ada tiga kisaran, yakni aqidah, akhlak, dan syariah. Ketiganya harus
sebuah sistem, Bank Syariah diatur dalam ajaran syariah. Syariah itu bersumber
Penafsiran ulama ini disebut dengan fikih. Fikih terbagi menjadi dua jenis,
yakni yang mengatur hubungan vertikal antara manusia dengan tuhan yang
disebut fikih ibadah serta fikih mumalah yang mengatur hubungan horizontal
keuangan. Bank Syariah merupakan bagian dari sistem ekonomi dan keuangan
syariah. Dalam fikih ibadah semua tidak boleh dilakukan kecuali ada ketentuanya.
Bank Syariah memiliki tiga jenis, diantaranya adalah Bank Umum Syariah
(BUS) seperti Bank Muamalat Bank Syariah Mandiri dan Bank Nasional
Indonesia Syariah. Jenis Bank Syariah yang kedua yaitu, Unit Usaha Syariah
(UUS) seperti UUS CIMB Niaga Syariah, BPD DIY Syariah, dan Danamon
Syariah. Selanjutnya jenis Bank Syariah yang ketiga adalah Bank Pembiyaan
Ada beberapa cara dalam membentuk Bank Syariah, ada bank yang dari awal
membentuk perseroan terbatas seperti Bank Muamalat, selanjutnya ada bank yang
merupakan konfersi dari bank konvensional seperti Bank Syariah mandiri yang
merupakan konfersi dari Bank Susilah BHTI. Dari sisi struktur kelembagaan,
Bank Syariah memiliki dewan pengawas Bank Syariah (BPS) yang memiliki
8
fungsi setara dengan komisaris. BPS ini merupakan kepanjangan tangan dari
Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang memiliki
tugas utama mengawasi Bank Syariah agar tetap didalam koridor operasional dan
bisnis Syariah. Bank Syariah mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yakni
Peraturan Bank Indonesia (PBI), Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) serta
Bank Syariah adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit,
serta bentuk lainya dalam rangkaian meningkatkan taraf hidup rakyat yang
memakai sistem syariah. Dana dari masyarakat yang disimpan dalam bentuk
rekening giro, deposito, dan tabungan kemudian dihimpun dan dikelolah oleh
bank.
tahun 2008 tentang perbankan syariah, tujuan penyaluran dana pada perbankan
bank adalah sebagai lembaga perantara yang menghimpun dan menyalurkan dana
masyarakat. Bank syariah adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat
10
Ahmad Ilham, Ini Loh Bank Syariah. (Jakarta Gramedia 2015) h. 2.
11
Ahmad Ilham, Ini Loh Bank Syariah. (Jakarta Gramedia 2015) h.6.
9
B. Produk-Produk Bank Syariah
Berikut ini adalah beberapa produk Bank Syariah Indonesia yang dapat
5. Giro Syariah
Giro Syariah adalah produk simpanan di Bank Syariah yang dana bisa
ditarik dengan menggunakan cek atau bilyet giro selain kartu ATM.
10
C. Akad Bagi Hasil Dalam Bank Syariah
1. Mudharabah
bela pihak demi mendapatkan laba usaha. Pada Bank konvensional istilahnya
2. Musyarakah
Musyarakah adalah kerja sama antara dua pihak atau lebih dengan
pembagian laba dan kerugian berdasrkan persentase dana yang digunakan untuk
modal usaha.
3. Muzara’ah
Muzar’ah adalah kerja sama dalam mengelola lahan atau tanah kepada
orang lain dengan pembagian imbalan bagi pemilik lahan dan pengelola lahan
4. Musaqah
Musaqah adalah kerja sama dalam mengelola kebun atau tanaman dengan
pembagian sesuai dengan akad antara pemilik kebun dan pengelola kebun.
D. Mudharabah
Mudharabah berasal dari kata dharb artinya memukul atau lebih tepatnya
proses seseorang memukulkan kakinya dalam perjalanan usaha atau di namakan
mudarabah, karna memiliki arti berjalan diatas muka bumi yang biasanya
dinamakan bepergian, sedangakan secara terminologi mudharabah berarti
sejumlah uang yang diberikan kepada orang lain untuk modal usaha apabila
mendapat keuntungan maka dibagi dua untuk pihak pemilik modal dan pelaku
usaha atau yang menjalankan modal dengan presentase atau jumlah sesuai dengan
kesepakatan. Allah swt berfirman dalam QS,An-nisa/4: 101.12
12
Ismail, Perbankan Syariah ( Jakarta: kencana, 2011) h. 31.
11
ص ُر وا ِم َن ُ َأن َت ْق
ْ احٌ َس َع لَ ْي ُك ْم ُج ن ِ يِف
َ ض َر ْب تُ ْم اَأْل ْر ض َف لَ ْي َ َو ِإ ذَ ا
ِ ِإ ِ َّ ِ ْ الص اَل ِة ِإ ْن ِخ ْف تُ م
َ َّن الْ َك اف ِرLۚ ين َك َف ُر وا
ين َك انُوا لَ ُك ْم َ َأن َي ْف ت نَ ُك ُم ال ذ ْ َّ
َع ُد ًّو ا ُم بِ ينً ا
Terjemahanya:
Dan apabila kamu bepergian di muka bumi,maka tidaklah mengapa
kamu men-qashar sembahyang(mu),jika kamu takut diserang
orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah
musuh yang nyata bagimu.13
Terjemahan Bahasa Mandar :
“(Anna mua’ diango’o mellamba baona lino, Andiang mangapa
mapamapocci’ (makkasar) sembayangmu, mua’diango’o na
napitina’ to kaper. Sitonganna to kaper di’o diangi bali mannassa
di sesemu’”)
Secara teknis Mudhrabah adalah kerja sama usaha antara dua pihak dimana
pihak pertama menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi
pengolah (Mudharib) keuntungan usaha dibagi menurut kesepakatan yang
dituangkan dalam kontrak, sedangkan kerugian ditanggung secara proporsional
dari jumlah modal, yaitu oleh pemilik modal. Kerugian yang timbul yang
disebabkan oleh kecurangan atau kelalaian si pengelola, maka si pngelola harus
bertanggung jawab atas kerugian tersebut.
Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah,
Mudharabah yaitu akad kerja sama suatu usaha antara pihak pertama (malik,
shahibul mal, atau Bank Syariah) yang menyediakan seluruh modal dan pihak
kedua (‘amil, mudharib atau nasabah) yang bertindak selaku pengelola dana
dengan membagi keuntungan usaha sesuai dengan kesepakatan yang dituangkan
dalam akad, sedangkan kerugian ditanggung sepenuhnya oleh Bank Syariah
kecuali jika pihak kedua melakukan kesalahan yang disengaja, lalai dan
menyalahi perjanjian.
Menurut Hanafiyah, rukun Mudharabah adalah ijab dan kabul yang tepat.
Rukun adalah yang harus dipenuhi untuk sahnya suatu pekerjaan, sedangakan
syarat adalah ketentuan (peraturan, petujuk) yang harus diindahkan dan dilakukan.
13
Muh. Idham Khalid Bodi, dkk, Al-Qur’an kemenag dan Terjemahannya dalam Bahasa
Mandar, 2019, h. 153.
12
Terdapat rukun yang harus dipenuhi untuk sahnya suatu perjanjian antara lain
yaitu adanya pelaku Mudharabah, adanya akad, adanya modal yang diberikan
oleh pihak pengusaha, adanya pembagian nisbah bagi hasil, serta kegiatan usaha
harus jelas dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Selain rukun yang wajib
dipenuhi, terdapat pula syarat yang wajib dipenuhi antara lain yaitu pemilik modal
wajib menyerahkan dana atau barang yang berharga kepada pihak lain untuk
melakukan jerja sama dalam usaha. Selain itu, penerima modal menjalankan
usaha dalam bidang yang disepakati, kesepakatan bidang usaha yang akan
dilakukan ditetapkan dalam akad.
E. Jenis-jenis Al-Mudharabah
1. Mudharabah Muthlaqah, adalah bentuk kerja sama antara penyedia modal
dan pengelolah modal yang sangat luas dan tidak di batasi oleh spesifikasi
jenis usaha,waktu,dan daerah yang akan digunakan untuk usahanya.
2. Mudharabah Muqayyadah, adalah kebalikan dari Mudharabah Muthlaqah,
yaitu Mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu, dan tempat
usanya. Dengan adanya pembatas tersebut seringkali mencerminkan
kecenderungan umum dalam memasuki jenis dunia usahanya.14
14
Ismail, Perbankan Syariah, ( Jakarta: Kencana, 2011) h. 32.
13
Terjemahan Bahasa Mandar;
Terjemahnya;
Dan orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari dari sebagian
dari karunia Allah SWT (Q.S Al-Muzammil: 20)
Terjemahan Bahasa Mandar;
Pasungi, (pasilennarangi) sakka; anna panginrangngi puang Allah
Taala panginrangn iya macoa.16
2. Al-Hadits
{ كان سيدنا العباس بن عبد املطلب إذا دفع: روى ابن عباس رضي اهلل عنهما انه قال
املال مضاربة اشرتط على صاحبه أن اليسلك به حبرا والينزل به واديا وال يشرتى به دابة
ذات كبد رطبة فإن فعل ذلك ضمن فبلغ شرطه رسول اهلل صلى اهلل عليه و سلم فأجازه
}ن
Terjemahnya;
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Syyidina Abbas bin Abdul
Mutholib “jika memberikan dana ke mitra usahanya secara
udharabah ia mensyaratkan agar dananya tidak dapat mengarungi
lautan, menuruni lembah berbahaya, atau membeli ternak. Jika
menyalahi peraturan tersebut yang bersangkutan bertanggung
15
Muh. Idham khalid bodi (penerjemah), Koroang Mala’bi : Al-Quran Terjemah Bahasa
Mandar Dan Indonesia ( Makassar: Balitbang agama makassar, 2019), h. 1036.
16
Muh. Idham khalid bodi (penerjemah), Koroang Mala’bi : Al-Quran Terjemah Bahasa
Mandar Dan Indonesia ( Makassar: Balitbang agama makassar, 2019), h. 1086.
14
jawab atas dana tersebut.Disampaikanlah syarat-syarat tersebut
kepada Rasulullah pun membolehkannya.” (HRTabrani).
G. Kepuasan Nasabah
Nasabah merupakan fokus utama dalam pembahasan mengenai kepuasan
dan kualitas jasa. Oleh karna itu, nasabah memegang peranan cukup penting
diberikan oleh bank. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang
yang berasal dari perbandingan antara kesanya terhadap kinerja atau hasil suatu
nasabah akan melihat dari nilai lebih produk maupu kinerja pelayanan yang
bank yang lain. Nasabah pada dasarnya mencari nilai terbesar yang diberikan
suatu produk/jasa.17
sehingga akan menjadi nasabah yang setia. Kualitas layanan dan kualitas produk
17
Kurniati karim, Aspek Kepuasan Nasabah Berdasarkan Kualitas Jasa Perbankan,
(Jagad Media Publishing) h. 31-35.
Nasabah Sebagai Prediktor Dalam Meningkatkan Loyalitas Nasabah, (Jurnal Organisasi dan
Manajemen, Volume 10, Nomor 2 ,2014).
15
Faktor kualitas pelayanan yang mempengaruhi kepuasan nasabah. Adapun
beberapa faktor yang memberikan efek besar bagi kepuasaan nasabah atau
dimensi baru yang disebut “kepatuhan dengan hukum islam” yang sesuai untuk
2) People
Para personel bank harus terlihat sibuk sehingga tidak terkesan santai dan
malas. Penambahan personel dapat dilakukan jika perlu dilakukan untuk
mengurangi beban kerja.
3) Equipment
Peralatan pendukung operasi diantaranya komputer, mesin photo copy, meja,
dan sebagainya diusahakan agar tidak ketinggalan jaman.
4) Communication material
16
Bahan-bahan komunikasi diusahakan efisien dan tepat.
5) Symbols
Bank tersebut harus memilih nama dan simbol yang tepat untuk
menggambarkan pelayanan yang cepat
6) Price
Bank dapat memberikan bonus atau semacam ganti rugi sejumlah tertentu bila
nasabah terlalu lama antri.
21
Leonard L. Berry, SERVQUAL: A Multiple-Item Scale for Measuring Consumer
Perceptions of Service Quality, (Journal of Retailing, 1988), Vol 64 (1) pp 12-37.
17
BAB III
METODE PENELITIAN
mengenai objek yang ingin diteliti yaitu Pengaruh dan Penerapan Mudhrabah
lokasi tersebut adalah karena terletak di lokasi yang strategis serta mudah
B. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan secara langsung oleh
survey atau wawancara. Adapun data primer yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data tentang bagaimana penerapan akan Mudharabah pada Bank Syariah
Indonesia Wonomulyo, selain itu data primer yang akan digunakan selanjutnya
adalah data tentang tingkat kepuasan nasabah pada Bank Syariah Indonesia
Wonomulyo.
2. Data Sekunder
22
Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi: Mixed Metode (Cet.X: Bandung: Alfabeta,
2018) h. 339.
18
Data sekunder merupakan struktur dan historis mengenai variabel-variabel
yang telah dikumpulkan dari dalam suatu perusahaan (sumber internal), berbagai
1. Observasi
Tenik observasi ini di samping untuk melengkapi data sudah ada, untuk
mengetahui secara jelas terhadap fenomena-fenomena di lapangan terkait
pengaruh dan penerapan mudharabah terhadap kepuasan nasabah pada bank
syariah indonesia.
2. Wawancara
Peneliti menggunakan pedoman wawancara yang tersusun dan sistematis
untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Adapun informan yang akan
diwawancari yaitu pegawai dan nasabah Bank Syariah Indonesia Wonomulyo.
3. Kuesioner
4. Dokumentasi
19
keadaan nasabah yang diperkuat dengan mengambil dokumentasi foto saat
pengambilan data di lapangan.
D. Instrument Penelitian
E. Keabsahan Data
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan
data yang sekaligus menguji kreadibilitas data, yaitu mengecek kreadibilitas data
1. Triangulasi Sumber
mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh,
pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh dilakukan ke bawahan yang
dipimpin ke atasan yang menugasi, dan ke teman kerja yang merupakan kelompok
kerjasama. Data dari ke tiga sumber tersebut, tidak bisa dirata-ratakan seperti
23
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 83.
20
pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari tiga sumber data
tersebut. Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu
2. Tringulasi Teknik
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya
data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau
lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan
data mana yang dianggap benar, atau mungkin semuanya benar, karena sudut
pandangnya berbeda-beda.
3. Tringulasi Waktu
dikumpulkan dengan teknik wewancara di pagi hari pada saat narasumber masih
segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga
lebih kredibel. Untuk itu, dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat
juga dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian, dari tim peneliti lain yang
21
dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Triangulasi sumber ini
dimaksudkan untuk melihat kembali keabsahan data dari suatu sumber atau
metode kualitatif.24
F. Analisis Data
Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis semua
pemahaman penulis tentang studi kasus yang diteli. Dalam menganalisis data pada
tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian terdiri dari tiga tahap,
yaitu:25
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
Penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie card,
3. Verifikasi Data
24
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.217
25
Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi: Mixed Metode (Cet.X : Bandung : Alfabeta,
2018).
22
Verifikasi data adalah suatu pengambilan kesimpulan dengan cara
menjelaskan bahwa kegiatan manusia ketiga yang paling penting adalah menarik
Dalam penelitian ini juga akan menggunakan analisis skala likert, untuk
fenomena yang terjadi. Disajikan dalam bentuk tabel berisikan pertanyaan atau
pernyataan disertai alternatif jawaban yang diberi skor secara bertingkat dari nilai
5 sampai 1, dapat dipilih oleh responden sesuai dengan kondisi atau persepsi
masing-masing, tanpa memberi opini yang dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut
ini.
Tabel 3.1 Skala likert pemberian skor
No Alternatif Jawaban Responden Skor
1 Sangat setuju 5
2 Setuju 4
3 Cukup setuju 3
4 Tidak setuju 2
5 Sangat tidak setuju 1
Sumber: Kompilasi Peneliti, 2022
Pengukuran Responden terhadap variabel yang digunakan dalam
penelitian ini digunakan metode rata-rata (mean) dan tabel frekuensi. Untuk
menghitung nilai rata-rata (mean) digunakan rumus (Cooper dan Emory 1997)
sebagai berikut:26
26
D.R. Cooper and W. Emory, Metode Penelitian Bisnis (Jakarta: Erlangga, 1997).
23
Mean = ∑FX
N
Dimana:
F = Frekuensi jawaban responden
X = Skor jawaban responden
N = Jumlah responden
Selanjutnya dihitung juga skala interval jawaban responden, yang
bertujuan untuk memudahkan interprestasi hasil dengan rumus (Cooper dan
Emory 1996) adalah sebagai berikut:27
Skala interval= U-L
K
Dimana:
U = Skor jawaban tertinggi
L = Skor jawaban terendah
K = Jumlah kelas interval
Mengacu pada rumus di atas, maka didapat jarak setiap interval adalah 0.8.
Pengukuran responden didasarkan pada interval jawaban rata-rata responden
menurut Cooper dan Emory (1997) sebagai berikut:28
Tabel 3.2 Skala Likert Pemberian Skor dan Kategori Pengukuran Variabel
No Alternatif jawaban responden Skor Interval Kategori skala
1 Sangat puas 5 4.20 – 5.00 Sangat efektif
2 puas 4 3.40 – 4.19 Efektif
3 Cukup puas 3 2.60 – 3.39 Cukup efektif
4 Tidak puas 2 1.80 – 2.59 Tidak efektif
5 Sangat tidak puas 1 1.00 – 1.79 Sangat tidak efektif
Sumber: Cooper dan Emory, 1997
27
D.R. Cooper and W. Emory, Metode Penelitian Bisnis (Jakarta: Erlangga, 1997).
28
D.R. Cooper and W. Emory, Metode Penelitian Bisnis (Jakarta: Erlangga, 1997).
24
DAFTAR PUSTAKA
Bodi, Khalid Idham Muh., dkk. Al-Qur’an kemenag dan Terjemahannya dalam
Bahasa Mandar, Makassar: Balitbang agama makassar, 2019.
Cooper, D.R dan Emory W. Metode Penelitian Bisnis, Jakarta: Erlangga, 1997.
25
Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi: Mixed Metode (Cet.X : Bandung:
Alfabeta, 2018).
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2010.
26