Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh Influencer dan Endorsement Terhadap Minat Beli

Salsabilla Dhinny Septiani, Zulfa Aliyah Nugroho (1714422086, 1714422013)


Universitas Negeri Jakarta
UAS Logika Penalaran Ilmiah
Dr. Aniesa Puspa Arum, M.Pd
1000000284

ABSTRAK

Ada banyak cara untuk menarik minat pembeli, salah satunya adalah endorsement yang
dilakukan oleh influencer. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh
influencer dan endorsement terhadap minat beli konsumen. Influencer dan endorsement telah
menjadi strategi pemasaran yang semakin populer di era digital ini. Penelitian ini
menggunakan metode survei dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang
merupakan pengguna media sosial aktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa influencer dan endorsement memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap minat beli konsumen. Semakin tinggi tingkat kepercayaan konsumen
terhadap influencer atau influencer, semakin tinggi pula minat beli mereka terhadap produk
atau layanan yang dipromosikan. Selain itu, faktor-faktor seperti kesesuaian antara influencer
atau influencer dengan merek, keaslian konten promosi, dan interaksi antara influencer atau
influencer dengan pengikutnya juga memainkan peran penting dalam membentuk minat beli
konsumen.

Penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana penggunaan influencer


dan endorsement dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam konteks pemasaran digital.
Implikasi praktis dari penelitian ini dapat membantu perusahaan dan pemasar untuk
merancang strategi pemasaran yang lebih efektif dengan memanfaatkan kekuatan influencer
dan endorsement untuk meningkatkan minat beli konsumen.
Kata Kunci: Influencer, Endorsement, Media Sosial
Abstract
There are many ways to attract buyers' interest, one of which is endorsements by influencers.
This research aims to investigate the influence of influencers and endorsements on consumer
purchasing intention. Influencers and endorsements have become increasingly popular
marketing strategies in the digital era. The study employs a survey method by distributing
questionnaires to active social media users.

The results of the research indicate that influencers and endorsements have a significant
impact on consumer purchasing intention. The higher the level of consumer trust in
influencers or influencers, the higher their purchasing intention towards the promoted
products or services. Additionally, factors such as the alignment between influencers or
influencers and the brand, authenticity of promotional content, and interaction between
influencers or influencers and their followers also play a crucial role in shaping consumer
purchasing intention.

This research provides in-depth insights into how the use of influencers and endorsements
can influence consumer behavior in the context of digital marketing. Practical implications
of this study can assist companies and marketers in designing more effective marketing
strategies by leveraging the power of influencers and endorsements to enhance consumer
purchasing intention.
Keywords: Influencer, Endorsement, Social Media

PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi telah secara menyeluruh melibatkan berbagai
lapisan masyarakat, mencakup anak-anak, remaja, dewasa, bahkan kelompok usia yang lebih
tua. Mereka tetap termotivasi untuk terus mengikuti dan memahami evolusi teknologi
informasi, terutama dalam konteks sosial media, e-commerce, dan teknologi digital lainnya,
yang terhubung melalui suatu jaringan yang dikenal sebagai internet.
Salah satu manifestasi nyata dari kemajuan teknologi informasi adalah sosial media.
Tidak dapat disangkal bahwa penggunaan sosial media memberikan sejumlah besar
kenyamanan dan kemudahan bagi para penggunanya. Dengan berbagai fasilitas yang
diberikan oleh sosial media, platform tersebut mampu mempermudah pengguna dalam
menjalankan berbagai aktivitas, komunikasi, serta dapat digunakan untuk keperluan sosial
dan bisnis. Jumlah pengguna sosial media juga tidak sedikit, berdasarkan data dari Hootsuite,
pada tahun 2021 tercatat penggunaan sosial media di Indonesia mencapai angka 170 juta
orang dari total jumlah penduduk keseluruhan mencapai 274,9 juta orang dengan penggunaan
rata-rata 3 jam 14 menit sehari (Kemp, 2021). Salah satu sosial media yang populer di
Indonesia adalah Instagram. Berdasarkan data dari Napoleon Cat, jumlah pengguna
Instagram di Indonesia sebanyak 97,17 juta hingga Desember 2022. Jumlah tersebut naik
tipis 0,10% dibandingkan pada bulan sebelumnya yang sebesar 97,07 juta pengguna.
Dengan tingginya jumlah pengguna Instagram, banyak individu yang memanfaatkan
platform ini untuk mencari peluang bisnis, Saat ini, banyak pelaku usaha yang memanfaatkan
Instagram sebagai salah satu strategi pemasaran untuk mempromosikan produk dan jasa
mereka. Mereka menggunakan Instagram sebagai media promosi dengan melakukan
penawaran produk dan jasa melalui jasa endorsement yang dilakukan oleh influencer
Instagram. Menggunakan Instagram sebagai platform utama bagi influencer dan influencer
untuk berinteraksi dengan audiensnya berdampak besar pada minat pembelian konsumen.
Fenomena ini tidak hanya menciptakan peluang baru bagi perusahaan untuk memasarkan
produk atau jasanya, namun juga membawa dinamika baru pada persepsi konsumen terhadap
merek dan produk.
Tidak sampai disitu saja, sosial media tentu saja mengalami perkembangan. Banyak
aplikasi sosial media yang memberikan ruang untuk para penjual dan influencer
mempromosikan produknya. Seperti TikTok yang membuka TikTok Shop, yang dimana
pengguna dapat melihat video yang ada di aplikasi sambil berbelanja. Tentu saja hal seperti
itu sangat menguntungkan influencer, karena mereka dapat menarik pembeli lebih mudah
lagi. Contohnya seperti mereka mengupload konten review produk, lalu pembeli dapat secara
langsung membeli produk yang sudah di review hanya dengan mengklik keranjang kuning
yang disediakan.
Influencer adalah seseorang atau pihak yang memberikan dukungan atau persetujuan
terhadap suatu produk, layanan, ide, atau orang. Dalam konteks pemasaran, influencer sering
kali digunakan untuk meningkatkan citra atau daya tarik suatu merek. Influencer dapat
berupa tokoh terkenal, selebriti, ahli industri, atau bahkan konsumen biasa yang memiliki
pengaruh di dalam komunitas tertentu.
Ada beberapa elemen yang terdapat pada influencer yakni dukungan dan persetujuan.
influencer memberikan dukungan atau persetujuan resmi terhadap suatu produk atau layanan.
Hal ini dapat mencakup pernyataan positif, partisipasi dalam iklan, atau bahkan keterlibatan
langsung dalam promosi. Lalu influencer sering kali dipilih karena memiliki pengaruh yang
kuat di kalangan penggemar, pelanggan potensial, atau masyarakat umum. Kredibilitas dan
popularitas influencer dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap merek yang
diiklankannya. Selain itu terdapat pencitraan positif yaitu keterkaitan influencer dengan suatu
merek atau produk diharapkan dapat menciptakan citra positif. Misalnya, jika selebriti yang
dihormati mengatakan bahwa ia menggunakan atau mendukung suatu produk, hal tersebut
dapat memotivasi orang lain untuk memilih produk tersebut. Dan yang paling penting adalah
kepatuhan hukum, influencer dan merek yang menggunakan layanannya harus memastikan
bahwa setiap iklan atau promosi yang melibatkan influencer mematuhi hukum dan regulasi
yang berlaku, termasuk mengungkapkan hubungan antara influencer dan merek.
Influencer juga dapat menjadi elemen penting dalam upaya pemasaran sebuah bisnis,
karena mereka membantu membangun kepercayaan, meningkatkan visibilitas merek, dan
menciptakan ikatan emosional dengan konsumen. Namun, pemilihan influencer yang tepat
dan keaslian dukungan yang diberikan juga sangat penting untuk menjaga integritas merek
dan mendukung strategi pemasaran dengan efektif.

METODE PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh influencer dan
endorsement terhadap minat beli konsumen dalam konteks pemasaran digital. Metode
penelitian ini yang digunakan adalah kuantitatif dan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan datanya. Metode penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan dalam
penelitian ilmiah yang mengutamakan pengumpulan data numerik dan analisis statistik untuk
menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian kuantitatif bertujuan untuk mengukur variabel-
variabel dan mengidentifikasi hubungan antar variabel.
Sampel penelitian dipilih secara secara acak dari populasi konsumen aktif di media
sosial yang sering terpapar konten influencer maupun endorsement. Survei tersebut terdiri
dari pertanyaan terstruktur yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana influencer dan
endorsement mempengaruhi niat membeli konsumen. Variabel kunci dalam penelitian ini
meliputi persepsi konsumen terhadap pemakaian media sosial, kredibilitas influencer, dan
daya tarik endorsement.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah (1) merancang kuesioner, (2)
melakukan pengumpulan data dengan metode yang telah ditetapkan, yaitu menyebar
kuesioner, dan (3) memastikan keakuratan dan reliabilitas instrumen. Setelah melakukan
pengumpulan data, dilakukan analisis data dan menginterpretasikan hasil analisis data untuk
menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis. Lalu membuat kesimpulan
berdasarkan temuan penelitian dan menyajikan hasil penelitian melalui tabel, grafik, dan
laporan penelitian. Dan yang terakhir mencantumkan referensi untuk mendukung keabsahan
penelitian.
Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik
tentang peran influencer serta endorsement dalam bentuk perilaku konsumen.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh 27 responden pengguna media
sosial, mayoritas berjenis kelamin perempuan dengan persentase sebesar 88,9%
dengan usia 17-20 memiliki persentase sebesar 66,7%.

2. Analisis Deskriptif
Sebesar 50% dari responden menggunakan media sosial sebanyak lebih dari 5 jam
sehari, yang berarti setengah dari total responden dalam suatu penelitian melaporkan
bahwa mereka menghabiskan lebih dari 5 jam setiap harinya untuk menggunakan
media sosial. Hal ini mengindikasikan tingkat pengguna yang cukup signifikan di
kalangan responden tersebut. Lalu sebanyak 96.3% responden pernah membeli
produk atau layanan yang direkomendasikan oleh influencer melalui endorsement,
jumlah tersebut menunjukkan tingkat efektivitas dan dampak positif dari pengaruh
influencer dalam memotivasi keputusan pembelian responden. Sebanyak 92,6%
percaya dan menyetujui keaslian konten promosi yang dibagikan oleh influencer
maupun endorsement dapat mempengaruhi keputusan responden untuk membeli suatu
produk maupun layanan.

Hasil penelitian membuktikan bahwa faktor kepercayaan dan influencer


mempengaruhi minat pembelian pada konsumen. Faktor kepercayaan berkaitan dengan
kredibilitas dan kejujuran suatu merek produk dan bagaimana influencer mengulasnya,
sedangkan faktor influencer dipengaruhi dalam hal pengalaman dan penampilannya.
Penelitian membuktikan bahwa konsumen tetap mempertimbangkan faktor trust kepercayaan,
dan faktor influencer dalam minat beli. Oleh sebab itu, penting bagi pemilik usaha untuk
memperhatikan strategi pemasaran dalam hal penggunaan influencer.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa influencer dan
endorsement berpengaruh besar terhadap minat beli. Kesesuaian antara influencer dan
produk, serta keautentikan influencer, dapat memberikan dampak positif terhadap persepsi
konsumen terhadap produk tersebut. Dari hasil penelitian ini juga dapat diketahui bahwa
rentang usia seorang minat pembeli paling banyak di umur 17-20 tahun. Influencer dan
endorsement mempengaruhi minat beli mereka sampai pada tahap mempercayai rekomendasi
produk dari influencer dan membeli produk yang direkomendasikan oleh influencer.
Selain itu, peran media sosial sebagai platform utama bagi influencer untuk
berinteraksi dengan pengikutnya juga menciptakan keterlibatan konsumen yang lebih dalam.
Konten yang autentik dan memenuhi kebutuhan target pasar terbukti meningkatkan minat
beli dengan lebih efektif. Karena zaman akan terus berkembang dan teknologi akan
berkembang juga, maka dari itu ide untuk endorsement harus dibuat lebih kreatif lagi.
Influencer pun akan bertambah banyak juga, jadi harus pandai memilih influencer yang tepat
untuk produk yang akan dipromosikan.
Penggunaan influencer dan endorsement sangat berpengaruh dan kemungkinan masih
tetap efektif sampai beberapa tahun kedepan. Tetapi kami merekomendasikan untuk
membuat ide-ide endorsement lebih kreatif lagi dan membuat ciri khas tersendiri untuk tiap
produk yang di endorse. Lalu kolaborasi dengan influencer yang sedang hangat di sosial
media dan tentu saja harus sesuai dengan produk yang di endorse. Seperti contohnya adalah
beauty influencer mengendorse produk kecantikan. Citra positif dari influencer yang akan di
endorse juga perlu diperhatikan, citra baik dari seorang influencer akan berdampak baik juga
terhadap citra produk yang akan di endorse.
Hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi positif terhadap pemahaman kita
tentang dinamika pasar dan perilaku konsumen di era digital. Temuan ini diharapkan dapat
memberi informasi bagi dunia usaha dan pemasar dalam mengembangkan strategi pemasaran
yang lebih efektif dan relevan untuk memanfaatkan kekuatan influencer dan endorsement.
REFERENSI
Afandi, Samudra, J.P., Sherley, Veren, Liang, W. (2021) Pengaruh
Endorsement Influencer Instagram Terhadap Keputusan Pembelian pada Generasi Z,
Vol. 5 No. 1

Aletheia, C.I. (2020) Endorsement dalam mempengaruhi citra produk,


eprints.unmer.ac.id

Huda, M., Mufida, S.M., Afifah, N. (2022) Sketsa Bisnis, Vol. 10, No.01, pp
101-120

Jati, A.R., Artadita, S. (2022) Pengaruh Endorsement Influencer Instagram


Terhadap Keputusan Pembelian Produk melalui Minat Beli Sebagai Variebel
Intervening, Jurnal Mirai Manajemen, Vol. 7, No.1, pp 231-241

Rifani, P., Dharta, F.Y., Oxcygentri, O. (2022) Pengaruh Endorse Influencer


Fadil Jaidi Terhadap Minat Beli Konsumen (Survei Eksplanatori pada Pengikut
Media Sosial Instagram @fadiljaidi), Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, pp 289-301

Anda mungkin juga menyukai