Anda di halaman 1dari 15

Analisis Konten Endorsment pada Influencer Instagram Melalui Audio

Visual Konten, Captions, dan Feedback Followers dan Non Followers

NS
e-Mail: ns@gmail.com
Mahasiswa S-1 Program Studi Manajemen Universitas Terbuka

ABSTRAK

Empat dari lima belas influencer instagram dalam mempromosikan produk menggunakan konten audio
visual atau video yang apik dan menyampaikan ajakan terbuka untuk membeli dan menggunakan
produk promosinya; enam dari lima belas influencer instagram konten visual dan 4 dari 15 influencer
instagram konten audio visual secara terang menggunakan kalimat persuasif; 60% influencer dalam
mempromosikan produk memiliki jumlah umpan balik yang baik pada jumlah like postingan dan
keterlibatan komentar sangat kecil setara 0,77% dari 59.447 jumlah like secara keseluruhan. Dalam
hal influencer akan mengenalkan produk, menjelaskannya, dan mengajak para konsumen untuk
membeli produk dengan menggunakan audio visual yang mengandung unsur persuasif atau ajakan
untuk calon konsumen guna melakukan pembelian produk. Dengan adanya media sosial di masyarakat
modern, penggunaan media periklanan berbasis social media menjadi salah satu pilihan tepat untuk
meningkatkan pembelian. Maka dari itu, peneliti menggunakan metode pengamatan kualitatif dalam
menganalisa konten endorsment milik influencer instagram dalam mempromosikan suatu produk
dengan memperhatikan analisa deskriptif yang mendetai terkait dengan penggunaan caption, audio
visual konten, hingga umpan balik dalam hal like dan comment pada postingan produk iklan. Sehingga,
peneliti menyarankan untuk para influencer untuk senantiasa meningkatkan kualitas konten iklan
sehingga benar-benar menunjukkan produk yang diiklankan dan lebih menyarankan dalam bentuk
konten video iklan.

Kata kunci : influencer, konten endorsment, promosi produk, dan promosi


PENDAHULUAN

Di era modern ini, internet telah menjadi komponen penting dalam aktivitas
masyarakat. Bukan sekadar memberikan kemudahan dalam memperoleh informasi, melainkan
juga melakukan perdagangan atau lebih dikenal dengan e-commerce. Akibatnya, teknologi
informasi mengubah gaya hidup dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat yang mahir
teknologi dan tidak dapat lepas dengan teknologi, sebab selalu menggantungkan hidup pada
teknologi (teknologi mempermudah kehidupan masyarakat, individu). Sebagian kecilnya
terjadi pada perkara transaksi perdagangan secara daring atau online. Dengan fenomena
tersebut, beberapa pihak berusaha memanfaatkan peluang penciptaan bisnis dalam e-
commerce. Seperti melakukan jual beli barang dan jasa melalui internet tanpa harus bertatap
muka langsung layaknya transaksi penjualan konvensional hingga advertising.

Kemajuan teknologi dan revolusi industri 4.0 membuat dunia periklanan menjadi lebih
menarik dan variatif. Pasalnya terjadi kemunculan public figure yang tak lagi berasal dari
kalangan entertaiment, seperti artis, aktor, hingga selebritis. Yang mana hal tersebut
memunculkan istilah baru bagi individu-individu yang bekerja di bidang digital atau
pemanfaatn teknologi informasi tersebut dengan sebutan influencer.

Hariyanti dan Wirapraja (2018:141), influencer ialah orang pribdai yang memiliki
ketertarikan khusus dengan media sosial internet, sebagai penyedia atau penghasil produk
digital seperti konten, atau istilah kerennya content creator dan memiliki pengikut atau
followers, subscribers dengan jumlah banyak (ribuan pengikut hingga puluhan juta pengikut)
dan signifikan serta mampu menggerakan para pengikutnya untuk melakukan apa yang dia
katakan atau lakukan. Praktisnya, influencer memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
aktivitas pengikutnya dan ini menjadi modal besar bagi pelaku usaha untuk melakukan strategi
pemasaran dengan memanfaatkan para influencer sebagai brand ambasador guna memperkuat
pemasaran produknya (promotion).

Dunia advertising, influencer, dan promotion menjadi salah satu rumus kunci dalam
melakukan peningkatan pemasaran dan minat beli konsumen terhadap sebuah produk. Maka
dari itu, seorang influencer dalam melakukan periklanan atau endorsment perlu memikirkan
konten apa yang akan disajikan agar mampu memikat hati konsumen atau masyarakat untuk
membeli atau melakukan deal atas transaksi penjualan.
Menurut Musdalifa (2019: 38), endorse merupakan usaha yang dilakukan oleh pihak
pertama (individu, organisasi, hingga agensi) untu meminta bantuan dan dukungan kepada
influencer, baik diberbagai media sosial (baik, ig, twitter, facebook, youtube, tiktok, dan
shopee) dengan pengikut yang besar dan banyak dengan tujuan untuk memperkenalkan produk
kepada khalayak atau publik. Sederhananya, endorsment merupakan suatu cara pemasaran
produk atau periklanan produk dengan memanfaatkan jasa para influencer bahkan artis papan
atas dalam mempromosikan suatu produk dengan tujuan tercipta transaksi penjualan atas hasil
akhir endorsment tersebut.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka peneliti melakukan identifikasi masalah, seperti;


analisa caption pada konten iklan yang dipublikasi oleh para influencer instagram; analisa
kesesuaian konten periklanan terhadap audio visual yang dilakukan atau diterbitkan oleh para
influencer dalam mempromosikan produk pihak tertentu; analisa umpan balik bagi pada
pengikut influencer dalam menanggapi konten iklan pada influencer; dan analisa rasio
keikutsertaan pengikut influencer dalam konten iklan yang diterbitkan influencer tersebut.

METODE

Penyusunan karya ilmiah ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan objek
penelitian berupa konten periklanan yang diterbitkan para influencer, sehingga peneliti akan
memaparkan dengan teknik metode deskriptif agar memberikan analisa yang tepat terkait
konten periklanan influencer di Instagram. Dengan metode tersebut, didapatkan data dan
informasi yang berhubungan dengan analisis konten endorsment pada influencer instagram
melalui audio visual konten, captions, dan feedback followers dan non followers.

Peneliti pun menetapkan batasan dalam melakukan analisa data, diantaranya;


influencer instragram yang dipilih dilakukan secara acak pada 15 influencer di instagram;
produk yang diiklankan atau menjadi bahan konten endorsment para influencer yang peneliti
amati bebas dan tidak terikat pada produk tersebut, sehingga terdapat 15 produk; jumlah
pengikut atau followers influencer tergantung pada influencer itu sendiri dan telah peneliti
gunakan rumus yang setara dan sama; dan pengamatan pada produk yang diiklankan oleh para
influencer tidak dapat dipastikan sama waktunya, sebab diamati pada satu waktu yang sama
tanpa melihat kapan waktu publisitas konten endorsment tersebut.
Peneliti pun melakukan kajian pustaka dan analisa menyeluruh terkait konten
periklanan dari berbagai influencer di Instagram agar memperoleh data terkait hal tersebut,
sebab tujuan daripada penelitian atau kajian ini ialah dengan analisis konten endorsment pada
influencer instagram melalui audio visual konten, captions, dan feedback followers dan non
followers. Sehingga peneliti dapat merumuskan beberapa permasalahn, sebagai berikut;
bagaimana penggunaan atau penulisan caption pada konten iklan yang dipublikasi oleh para
influencer instagram; bagaimana kesesuaian konten periklanan terhadap audio visual yang
dilakukan atau diterbitkan oleh para influencer dalam mempromosikan produk pihak tertentu;
bagaimana umpan balik bagi pada pengikut influencer dalam menanggapi konten iklan pada
influencer; dan bagaimana rasio keikutsertaan pengikut influencer dalam konten iklan yang
diterbitkan influencer tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada saat ini, media sosial berfungsi untuk menyamakan perbandingan antara media
sosial dan media tradisional untuk meningkatkan jumlah penjualan produk secara cepat dan
mudah kepada seluruh masyarakat umum untuk mendapatkan ketertarikan mereka mengingat
seberapa banyak media sosial digunakan di seluruh dunia. Pada saat ini juga menyatakan bahwa
media sosial banyak dipergunakan oleh kalangan anak-anak muda yang mana pemakaiannya
berguna untuk mengembangkan ekonomi kreatif.

Di era digital sekarang, muncul strategi baru untuk memasarkan produk dengan
menggunakan keefektivan endorsment yang dilakukan oleh para selebgram atau influencer
untuk mempromosika produk dengan menggunakan aplikasi media sosial seperti instagram.
Instagram merupakan aplikasi yang bisa menjangkau pembeli yang telah melihat suatu akun
tertentu.

Instagram merupakan sebuah aplikasi soaial media dengan fungsi utama berbagi foto
dan video kepada sesama penggemar (followers) terhadap diri seseorang atau komunitas dan
organisasi. Instagram juga memungkinkan para pengguna untuk mengambil, menyimpan,
menanggapi, dan menyebarluaskan foto dan video milik pengguna lain baik disengaja maupun
tidak bahkan melanggar hukum privasi maupun tidak. Instagram merupakan platform social
media yang cukup unik karena memiliki bebrbgai macam fitur seperti kamera, editing video
seperti mempunyai banyak filter, memiliki tag dan hashtag yang berguna untuk menandai
teman atau mengelompokkan suatu postingan, ada juga caption yang berguna untuk
menjelaskan keterangan suatu postingan,dan instagram juga memiliki fitur dapat berbagi
postingan atau storie ke platform media social lainnya seperti facebook, whatsapp, twitter, dan
sebagainya.

Oleh karena itu, instagram memiliki berbagai fitur yang menarik maka para pengusaha
sudah mengetahui bahwa instagram merupakan media social yang sangat bagus untuk
mempromosikan suatu produk. Mempromosikan suatu produk di instagram biasanya
dinamakan dengan endorse. Endorse biasanya dilakukan oleh para selebgram yang sudah
memiliki jutaan followers di instagram atau seorang public figure yang memiliki daya tarik
positif terhadap masyarakat. Manfaat apabila pengusaha menggunakan endorse terhadap
produknya maka produk yang akan dipromosikan akan menciptakn suatu brand awareness
yang artinya produk akan lebih dikenal oleh banyak orang, dan dengan endorsment dapat
menciptakan suatu citra yang baik terhadap produk yang dihasilkan, dan dapat menjangkau
pangsa pasar atau target pasar yang lebih besar dan luas, dan apabila sudah bisa mencapai target
pasar, maka target penjualan pun akan meningkat.

Pada zaman kini pun sudah banyak orang-orang yang bekerja di bidang penjualan
dengan menggunakan platform media sosial sebagai sarana untuk menjajakan produk mereka.
Tingkat penjualan telah menjadi factor penting dalam dunia bisnis,untuk mencapai situasi
tersebut para pengusaha harus memikirkan cara kreatif untuk mempromosikan prduk yang
mereka jual. Contohnya yaitu melakukan endorsment. Endorsment bisa digambarkan sebagai
bentuk persatuan yang dapat menguntungkan bagi kedua belah pihak yang bersangkutan.

Keuntungan dengan menggunakan jasa endorsment ialah mereka dapat menarik


ketertarikan calon pembeli untuk dapat membeli, dan menggunakan produk yang sedang
mereka promosikan. Hal ini ditawarkan dengan cara menampilkan foto-foto atau video kreatif
dengan menyertakan mereka yang berkaitan dengan produk yang sedang mereka tawarkan
kepada calon pembeli. Penggunaan endorsment pada saat ini sangat berpengaruh terhadap
tingkat penjualan online, yang mana pada saat ini masyarakat lebih sering dan lebih nyaman
berbelanja online dengan menggunakan platform media sosial ketimbang belanja secara
langsung.
Gambar 1.1 Salah satu contoh konten iklan influencer dalam analisa konten audio visual

Sumber: instagram influncer ybs, 2022

Tabel 1.1 Analisa umpan balik followers terhadap konten iklan para influencer instagram

Jumlah Like Produk

Rasio Jumlah Like


Jumlah Comment

Pengikut Dengan
Jumlah Pengikut

Dengan Jumlah
Yang Diendors

Comment Pada
Rasio Jumlah
Produk Yang

Produk Yang
Jumlah Like
Diendors

Diendors
Produk Yang
Influencer
Diendors

Scarlett
zaskiasungkar15 29.7 JT 5.483 60 0,02% 1,09%
Whitening

turahparthayana 479 RB Menantea 31.518 136 6,58% 0,43%


Body Lotion
Prillylatuconsina96 50,1 JT 48.102 301 0,10% 0,63%
Bonavie
Natashawilona12 40,1 JT Teh gelas 87.748 400 0,22% 0,46%
Raffinagita1717 65,3 JT Flimty fiber 42.216 249 0,06% 0,59%
keanuagl 4,9 JT Pantene 28.888 53 0,59% 0,18%
Cimory Yogurt
jerompolin 7,2 JT 312.312 663 4,34% 0,21%
Squeeze
Shampo
Herlina.elisa 28 RB 1.118 21 3,99% 1,88%
TRESemme’
greyspolii 1,3 JT Susu SGM 4.642 14 0,36% 0,30%
fatyabiya 308 RB Serum Youbeauty 1.030 12 0,33% 1,17%
fanirahm 225 RB Serum Safi 1.209 10 0,54% 0,83%
Produk
Aurelie.hermansyah 28,2 JT 38.222 786 0,14% 2,06%
Maybelline
Serum Ariul 7
astaririri 662 RB 1.482 10 0,22% 0,67%
Days
Produk White
Ayutingting92 53,2 JT 18.827 163 0,04% 0,87%
story
Gluta Soap dan
fadiljaidi 8,1 JT Whitening scrub 268.910 704 3,32% 0,26%
ms glow
Sumber: diolah peneliti dari postingan influencer instagram ybs, 2022
Tabel 1.2 Analisa penggunaan caption pada postingan iklan influencer dengan penggunaan kalimat persuasif dan konten audio visual
Penggunaan Kalimat Persuasif dan Analisa Audio
Influencer/Selebgram Penggunaan Caption pada Postingan Endors
Visual Konten Endorsment

Kalimat ajakan dalam caption sangat implisit, sebab


tidak ada ajakan langsung, hanya kalimat
Santai santai di belakang rumah, ehh rumah pemberitahuan. Sehingga peneliti tidak melihat
orang, sambil kasi tau body shower upaya influencer dalam mempromosikan suatu
zaskiasungkar15
@scarlett_whitening yang wanginya bikin produk. Sementara itu, terkait konten, Zaskia
https://www.instagram.com/p/CiZ4VL8h-mc/?hl=id
tersepona, ada mini nya juga lohh cocok dibawa menggunakan konten foto, namun proporsi produk
pergi2 kaya sekrg ini dalam foto sangat kecil, sehingga tidak terlihat jelas,
nama dan kemasan produk. Malah lebih banyak
mengambil gambar diri dan latar belakangnya.

NAK AJA LEO @leo_edw BILANG AKU


GAKUAT MAKAN PIDIS JIWI!

Nih kemarin malah aku yang


minta @jehianps buat kirim Pidis Narasi yang disampaikan Turah dalam
Jiwinya @menantea.toko padahal sebenernya mempromosikan produk cukup baik, akan tetapi hal
aku gak mau makan soalnya pasti ga pedes. Tapi ini kurang menggambarkan intonasi pelafalan
yaudah lah karena aku cinta banget sama sesungguhnya, sebab Turah hanya menggunakan
managerku satu ini. konten foto sehingga kalimat ajakannya tidak kuat,
meski narasinya sangat terstruktur. Sementara itu,
Turahparthayana
T-T-TAPI KOK BARU MAKAN SATU UDAH terkait konten, Turah menggunakan konten foto,
https://www.instagram.com/p/CTuOdG_JCN-/?hl=id
PEDES BANGET? namun proporsi produk dalam foto sangat kecil,
Makin dimakan makin pedess. Untungnya ada sehingga tidak terlihat jelas, nama dan kemasan
kiTEAwi yang bisa ngeredain rasa pedesnya. Tapi produk. Malah lebih banyak mengambil gambar diri
tetep pedes, akhirnya aku minta tolong istriku dan latar belakangnya.
tercinta @triyanamahadewi buat bantu abisin,
tapi ternyata dia gakuat jugaa. Terus dia ngide
buat campurin yakult yang ada di kulkas sama
kiTEAwinya, ternyata cocok dan lumayan bisa
ngeredain rasa pedesnya. Ini bener-bener hacks
yang oke banget sih buat ngeredain rasa pedesnya.
Penggunaan Kalimat Persuasif dan Analisa Audio
Influencer/Selebgram Penggunaan Caption pada Postingan Endors
Visual Konten Endorsment

Ayo aku tantang kalian makan Pidis Jiwi dan


campurin kiTEAwi pake yakult!
Hari ini tema outfitnya ala2 cewek kueeh hahahha

Biar makin totalitas, aku pakai Bonavie yang Dalam postingan, Prilly menggunakan kalimat yang
varian Creme Canele, karna wangi vanilla & implisit dan mudah dipahami oleh masyarakat.
manis nya mirip kayak kue Dalam postingan tersebut terdapat kalimat ajakan
agar masyarakat membeli produk tersebut. Sementara
Prillylatuconsina96
Anw, semua varian dari @bonavieofficial body itu, terkait konten, Prilly menggunakan konten foto,
https://www.instagram.com/p/Ch1GiKUphOk/?hl=id
lotion ini wanginya mewah-mewah karena made proporsi produk dalam foto cukup sedang, sehingga
with Europe's luxury perfume & tahan sampai 8 terlihat jelas, nama dan kemasan produk. Namun,
jam. Harganya pun cuma 60 ribuan! lebih banyak mengambil gambar diri dan latar
belakangnya.
Kalian udah pernah cobain yang mana? Coba
share di kolom komentar dong. Aku bakalan baca
satu-satu

Dalam postingan ini, Natasha Wilona menggunakan


kalimat yang eksplisit, dalam postingan ini postingan
ini menyiratkan agar membeli produk tersebut. Hal
ini seakan bukan ajakan, tapi pernyataan seorang
Natashawilona12 Jalani hari ditemani kesegaran dari Teh Gelas biar
influencer. Sementara itu, terkait konten, Wilona
https://www.instagram.com/p/CkX9DYSrleQ/?hl=id hatimu tetep segar @tehgelasid
menggunakan konten foto, namun proporsi produk
dalam foto sangat kecil, sehingga tidak terlihat jelas,
nama dan kemasan produk. Malah lebih banyak
mengambil gambar diri dan latar belakangnya.

Penyelamat diet aku jatuh kepada.......


Raffinagita1717 Flimeal by @flimtyfiber meal replacement Caption dibuka dengan penuturan produk yang
https://www.instagram.com/p/CjiIkIzvO8V/?hl=id (pengganti makanan) yang gak cuma rendah dipakai Nagita, diikuti dengan kelebihan produk
kalori & rendah gula, tapi nutrisinya lengkap. lainnya. Namun, secara persuasif belum menyatakan
Penggunaan Kalimat Persuasif dan Analisa Audio
Influencer/Selebgram Penggunaan Caption pada Postingan Endors
Visual Konten Endorsment
Apalagi rasanya enak banget yang Milk Choco ajakan untuk melakukan pembelian produk.
ini Sementara itu, terkait konten, Nagita menggunakan
konten foto, namun proporsi produk dalam foto
sangat kecil, sehingga tidak terlihat jelas, nama dan
kemasan produk. Malah lebih banyak mengambil
gambar diri dan latar belakangnya.

Masih Rambut Capek gara-gara shampoan


doang? Ihhh Narasi yang dituliskan dalam caption sudah cukup
ketinggalan trend say! Sekarang orang-orang lagi baik, memberikan pengalaman dan ajakan yang tepat
FOMO#RambutKecharged gara-gara rutin pakai sehingga kesan promosi produk dapat diketahui
Daily Conditioner dan secara jelas. Sementara itu, terkait konten, Kean
Weekly Hair Mask MIRACLES HAIR menggunakan konten foto, namun proporsi produk
Keanuagl
SUPPLEMENT @panteneid ! dalam foto cukup baik dan sangat sesuai dengan yang
https://www.instagram.com/p/CgET_EXuNVS/?hl=id
Kandungan Biotin & Collagennya bikin rambut disajikan, sehingga produk terlihat jelas, nama dan
kita jadi lebih kuat kemasan produk. Tata letak produk dalam konten
dan lebih bernutrisi all day long! Gak percaya? sangat kreatif dan mewakili daripada esensi produk
Buktiin sendiri say yang dipromosikan..
biar gak ngadi-ngadi!
Cintaku pada Cimory Yogurt Squeeze udah kayak
Jerome membuat kesalahan dengan meragukan
cintaku terhadap MATEMATIKA Kayaknya
kalimat pertamanya dalam melakukan promosi
hampir tiap hari aku minum deh WKWKK
produk, entah disadari atau tidak, bagi peneliti cukup
mengganggu terhadap keabsahan yang dinyatakan
Nah mereka ngeluarin varian rasa yang baru loh!
Jerome. Namun terkait, ajakan Jerome telah berhasil
Ada rasa Black Sticky Rice, Mango Sticky Rice,
memberikan ajakan agar penonton koentenya
Jerompolin Cavendish Banana dan Purple Taro!
melakukan transaksi pembelian produk. Sementara
https://www.instagram.com/p/CWyG-ZipUI9/?hl=id
itu, terkait konten, Jerome menggunakan konten foto,
Kalo rasa favoritku sih yang aku makan ini, Black
dengan proporsi produk dalam foto cukup besar,
Sticky Rice. Rasanya kayak makan bubur ketan
sehingga terlihat jelas, nama dan kemasan produk dan
item, jadi keinget dulu makan bubur ketan item di
Jerome sengaja menjauh dari sorot kamera dalam
Indonesia. Sedikit mengobati rasa kangen sih
gambar seolah benar, membuktikan esensi foto yang
makan varian yang ini, udah lama banget gak
sesuai dengan promosi produknya.
makan bubur ketan item soalnya. Selain rasanya
Penggunaan Kalimat Persuasif dan Analisa Audio
Influencer/Selebgram Penggunaan Caption pada Postingan Endors
Visual Konten Endorsment
yang mirip dan creamy, tekstur nya juga lembut
dan bikin nagih! Kalo kalian suka yang rasa apa
guys?

Jangan lupa borong Cimory di minimarket


terdekat yahh! Mantap Jiwaaa!

Kalimat ajakan dalam caption sangat implisit, sebab


tidak ada ajakan langsung, hanya kalimat
pemberitahuan dan pernyataan pengalaman masalah
Sering menata dan gonta-ganti warna rambut
rambut. Sehingga peneliti tidak melihat upaya
bikin rambutku jadi rusak dan bercabang, sempat
influencer dalam mempromosikan suatu produk.
bingung gimana mengatasi masalah rambut ku
Herlina.elisa Sementara itu, terkait konten, Herlina menggunakan
yang jadi gampang kusut dan gak teratur. Terus
https://www.instagram.com/p/CjxflBRLbxa/?hl=id konten foto, dengan proporsi produk dalam foto
gak sengaja coba produk dari TRESemmé , dan
cukup besar, sehingga terlihat jelas, nama dan
ternyata ampuh banget bikin rambut ku jadi
kemasan produk dan Herlina sengaja menjauh dari
lembut dan sehat seperti habis dari salon!
sorot kamera dalam gambar seolah benar,
membuktikan esensi foto yang sesuai dengan
promosi produknya.

Siapa yang belum ikutan Gerakan Tunjuk Tangan


Bersama SGM Eksplor? Narasi yang dituliskan dalam caption Grey sudah
cukup baik, memberikan pengalaman dan ajakan
Buat yang belum ikutan, yuk masih ada yang tepat sehingga kesan promosi produk dapat
kesempatan untuk membantu anak Indonesia diketahui secara jelas. Grey mempromosikan produk
mendapatkan akses edukasi dan nutrisi yang baik. dengan penyampaian konten audio visual yang baik,
Greyspolii
Caranya mudah! Setiap pembelian SGM Eksplor memaparkan penjelasan produk dengan lantang, baik,
https://www.instagram.com/p/CimvviZLmEs/?hl=id
1, 3 atau 5 Plus dari tanggal 1 Agustus – 31 dan pola mimik wajah menyiratkan untuk mengajak
Oktober 2022, Bunda dapat bantu mendukung penonton terutama para bunda (pangsa pasar produk)
lebih banyak anak Indonesia jadi Generasi Maju! menggunakan dan membeli produk dalam waktu
terbatas. Pun produk memiliki porsi konten cukup
Bangga jadi anak SGM! Bersama aku ikutan besar dalam video promosi Grey tersebut.
Gerakan Tunjuk tangan untuk Anak Generasi
Penggunaan Kalimat Persuasif dan Analisa Audio
Influencer/Selebgram Penggunaan Caption pada Postingan Endors
Visual Konten Endorsment
Maju!

Info lebih lanjut kunjungi:


www.generasimaju.co.id/ayotunjuktangan
*Syarat & Ketentuan Berlaku
Kulit putih sama ga sama kulit cerah?
Nope! Ga sama ya.. klo aku mendukung bgt kulit
cerah.. apapun warna kulitmu tp klo cerah jadi Narasi yang dimanikan dalam konten iklan Fatya
lebih merekah *aseek sangat baik, mengusung tema fotografer dengan
Aku tuh makin cinta deh sama mengaitakn pada kelebihan produk, cukup menarik
serumnya @youbeauty_idn Radiance Up dalam segi pengemasan konten. Terlebih Fatya
Fatyabiya
Series yang ada essence, serum, dan moisturizers mampu memberikan ajakan pada video konten
https://www.instagram.com/p/CfBvSTop9nM/?hl=id
creamnya yang ada kandungan 8x Symwhite377, iklannya sehingga secara tegas Fatya menyampaikan
5% Niacinamide, Korean Camellia Extract & ajakan kepada penonton untuk menggunakan dan
Carnosine yang bisa kamu mulai rasakan efeknya membeli produk yang dipromosikan dirinya. Hal ini
setelah 14 hari pemakaian!!! pun sama, Fatya lakukan pada caption produknya.
Dan kalian bisa dapetin di e-commerce
kesayangan kaliann!
Serum retinoid viral untuk double chin?
Narasi yang disampaikan Turah dalam
mempromosikan produk cukup baik, akan tetapi hal
Yes, Fani penasaran cobain serum retinoid yang
ini kurang menggambarkan intonasi pelafalan
lagi viral ini karena claimnya bisa nyamarin
sesungguhnya, sebab Fani hanya menggunakan
double chin! Kok bisa? karena serum ini punya
konten foto sehingga kalimat ajakannya tidak kuat,
Fanirahm kandungan retinoid 50% yg kasih duo action yaitu
meski narasinya sangat terstruktur. Sementara itu,
https://www.instagram.com/p/CiclDCsB6iv/?hl=id firming & lifting jadi ngebantu juga nyamarin
terkait konten, Fani menggunakan konten foto,
tampilan double chin! Selain itu ada 4x anti aging
namun proporsi produk dalam foto cukup kecil,
effect nya juga yang bisa ngerawat skin barrier &
meski nama dan kemasan produk terlihat jelas.
memperbaiki tekstur
Namun lebih banyak mengambil gambar diri dan
latar belakangnya.
Oiya serum ini udah bisa temen temen beli di
shopee safi official store yaa !
Penggunaan Kalimat Persuasif dan Analisa Audio
Influencer/Selebgram Penggunaan Caption pada Postingan Endors
Visual Konten Endorsment

Scrub pin buapak buapak Fadil tidak secara terang menyatakan ajakan untuk
pembelian dan penggunaan produk pada captionnya,
Btw pake deh pake Gluta soap bar dan whitening sehingga peneliti tidak melihat adanya upaya promosi
scrub melainkan hanya sebuah pengalaman pribadi dan
dari @msbodycares by @msglowbeauty paling penyataan semata. Sementara itu, terkait konten,
Fadiljaidi
oke lah! Selain wanginya yang enak, Fadil menggunakan konten foto, dengan proporsi
https://www.instagram.com/p/CXTW8xLJSf_/?hl=id
kandungannya juga bagus banget. produk dalam foto cukup besar, sehingga terlihat
Ada kandungan gluthatione dan alpha arbutin jelas, nama dan kemasan produk dan Fadil sengaja
yang bisa bikin kulit cerah dan mengangkay menjauh dari sorot kamera dalam gambar seolah
kotran sampai ke pori2 kulit! Pokonya ajib banget benar, membuktikan esensi foto yang sesuai dengan
dahh! promosi produknya.

Aurel tidak secara terang menyatakan ajakan untuk


Udah lama banget denger tentang satu lip produk
pembelian dan penggunaan produk pada captionnya,
viral dari Maybelline ini, akhirnya kesampean
sehingga peneliti tidak melihat adanya upaya promosi
juga untuk nyobain semua warnanya!! Namanya
melainkan hanya sebuah pengalaman pribadi dan
Superstay Vinyl Ink yang tahan sampe 16 jam,
penyataan semata. Aurel mempromosikan produk
dan setelah dipake makan masih ada stain-nyaa
Aurelie.hermansyah dengan penyampaian konten audio visual yang baik,
Vinyl Ink ini ada kandungan aloe vera, jadi dipake
https://www.instagram.com/p/CkiBWHyA_iF/?hl=id memaparkan penjelasan produk dengan lantang, baik,
seharian bibir tetep lembab deh. Mereka punya 8
dan pola mimik wajah menyiratkan untuk mengajak,
shades lohh dan jangan lupa di-shake dulu
tetapi sangat disayangkan Aurel tidak bicara langsung
sebelum dipake yaa! Kasih tau mama nur donggg
sehingga dalam videonya, hanya upaya Aurel
siapa aja yang udah punyaa??
menggerak-gerakkan produk tanpa ada gerak wajah
#superstayvinyl16jam #wearemaybelline
dalam pembicaraan.

Mantep nih! Asta tidak secara terang menyatakan ajakan untuk


Astaririri Serum2nya Ariul 7 days, diformulasikan pembelian dan penggunaan produk pada captionnya,
https://www.instagram.com/p/Ck0aRv1juFH/?hl=id langsung oleh K-Dermatologist dengan 7x Care sehingga peneliti tidak melihat adanya upaya promosi
Effect, ada 3 macam dan aku pake yg anti aging. melainkan hanya sebuah pengalaman pribadi dan
Bisa dipake tiap malam yahh buat ngerawat wajah penyataan semata. Sedangkan, dalam pemaparan
Penggunaan Kalimat Persuasif dan Analisa Audio
Influencer/Selebgram Penggunaan Caption pada Postingan Endors
Visual Konten Endorsment
kita dari penuaan dini konten iklan videonya, Asta sangat menjelaskan
Cocok juga buat kulit sensitif produk dengan sangat detail dan yang penting
memberikan ajakan kepada para penontonya untuk
menggunakan dan membeli produk yang
dipromosikan untuk menerima dan merasakan
kelebihan produk yang ia rasakan.

Selamat #UltahWh1teStory
Semoga semakin sukses dan berinvoasi! Yuk
terus lanjutkan glowing bersama Dalam postingan ini, kalimat ajakan dalam caption
dengan @whitestory.id di tahun-tahun kedepan sangat implisit, sebab tidak ada ajakan langsung,
hanya kalimat pemberitahuan dan pernyataan.
Di hari ulang tahun ini White Story juga Sehingga peneliti tidak melihat upaya influencer
launching tiga produk lho, ada: dalam mempromosikan suatu produk. Sementara itu,
Vitamin C Radiance Serum yang kaya terkait konten, Ayu menggunakan konten foto dengan
Ayutingting92 antioksidan untuk meratakan warna kulit konsep ulang tahun, namun proporsi produk dalam
https://www.instagram.com/p/Cg_AL83hZc6/?hl=id Arbutin Glow Seru bisa 3x menyamarkan noda foto sangat kecil, sehingga tidak terlihat jelas, nama
hitam dan mencerahkan dan kemasan produk. Malah lebih banyak mengambil
Peptide Anti-Aging Serum untuk 2x anti-aging gambar diri dan latar belakangnya yang cukup ramaid
dalam menyamarkan kerutan dan garis halus dengan ornamen ulang tahun, dan bagi peneliti cukup
mengganggu dalam pola penyampian promosi
Harganya cuma 40ribuan tapi berkualitas semua produk yang dilakukan Ayu.
Cek @whitestory.id buat cobain produk baru
gratis dan menangkan Smartphone, Tablet dan
Jam Tangan #WhiteStory
Sumber: diolah peneliti dari postingan influencer instagram ybs, 2022
KESIMPULAN DAN SARAN

Dengan hasil analisa terkait konten iklan atau endorsment influencer instagram
terhadap penggunaan captions, konten iklan audio visual, dan umpan balik para penontoh atau
pemirsa konten iklan influencer tersebut, peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagar berikut:

1. Mayoritas influencer lebih memilih menggunakan konten iklan produk secara visual, hanya
foto atau gambar belaka dan lebih memosisikan produk dalam porsi yang kecil dalam satu
layer foto atau gambar konten iklan, yang artinya lebih banyak menunjukkan diri pribadi
influncer dan menyorot produk sangat minim.
2. Mayoritas influencer instagram tidak mengungkapkan kalimat persuasif atau ajakan secara
terang-terangan dalam penggunaan caption, sehingga ini menyulitkan pemerhati konten
iklan mereka dalam mencermati tujuan unggah konten iklannya, sebab captionnya hanya
berisi pengalaman pribadi dan kadang terkait pada keunggulan produk.
3. Jumlah followers influencer tidak memiliki keterlibatan dan jaminan yang aktif dalam
menaikkan impresi perolehan like dan coment dalam postingan iklan produk influencer
tersebut.
4. Mayoritas rasio followers dan non followers yang melakukan interaksi pada postingan
konten iklan influencer sangat kecil, yakni dibawah 0,5% atau setara 9 dari 15 influencer
memiliki jumlah like yang sangat minim, sehingga penonton atau pemerhati konten
influencer pun sangat sedikit.
5. Mayoritas rasio followers dan non followers yang melakukan interaksi komentar pada
postingan konten iklan influencer sangat kecil, yakni hanya 6 dari 15 influencer dibawah
0,5% dan 11 dari 15 influencer dibawah 1% nilai rasio jumlah komentar dengan jumlah
suka pada postingan iklan influencer.

Maka dari itu, peneliti memberikan saran bahwasanya dalam mempromosikan produk
di media sosial, seperti instagram baik itu influencer atau bukan wajib memenuhi persyaratan
tak terulis daripada ketentuan mengenai pemasaran atau promosi produk, seperti penggunaan
kalimat persuasif, ajakan, dan instruksi mengenai upaya penggunaan dan pembelian produk;
penggunaan konten iklan yang lebih interaktif dan menarik seperti penggunaan konten video
yang secara gamblang memaparkan dengan baik suatu produk; dan perlu ada upaya tambahan
seperti melakukan share konten ke berbagai platform media sosial si influencer atau bukan atau
pihak yang melakukan promosi produk agar impresi atau penanyangan konten iklannya lebih
menjangkau khalayak umum dan secara tidak langsung meningkatkan peluang pembelian
produk.

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti., Yusmar Ali., Andriasan Sudarso., Rina Sovianti., Febrianty Febrianty., Asima
Oktavia Sitanggang., Muhammad Ali Mursid Alfathoni., Hendra Hendra., Yesy Diah
Rosita. 2021. Dasar-dasar Periklanan. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Faisal, Imam Agus., Yuli Rohmiyati. 2018. Analisis Pemanfaatan Media Instagram Sebagai
Promosi Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Universitas Diponegoro, 2018.
Haidar, Naura Firdaus., Martadi. 2021. Analisis Konten Visual Post Instagram Riliv Dalam
Membentuk Customer Engagement. Jurnal Barik, Vol. 2 No. 2, Tahun 2021, 121-134.
Hariyanti, Novi Tri and Wirapraja, Alexander. 2018. Pengaruh Influencer Marketing Sebagai
Strategi Pemasaran Digital Era Moderen (Sebuah Studi Literatur). Eksekutif, Vol 15
No 1. 133-146.
Juliaristanti, Vira, Asep Muhammad Ramdan., Dicky Jhoansyah. 2022. Analisis Karakteristik
Followers dan Konten Iklan dalam Mengukur Efektivitas Instagram Stories
Advertisement pada Produk Kosmetik Wardah. Syntax Idea, Vol. 2, No. 8, 2020, pp.
503-513.

Kriyantono, Rahmat. 2013. Manajemen Periklanan Teori dan Praktik. Malang: Universitas
Brawijaya Press.
Morrisan. 2015. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana.
Musdalifa, Musdalifa. 2019. Strategi Komunikasi Pemasaran Big Bananas di Makassar
Melalui Endorse Selebgram. Skripsi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Nandaryani, Ni Wayan., Ngurah Adhi Santosa., I Putu Dudyk Arya Putra. 2021. Analisis
Desain Konten Instagram Sebagai Strategi Promosi @Sayurboxbali. Prosiding Seminar
Nasional Desain dan Arsitektur (SENADA) Vol.4, April 2021.
Nurfebiaraning, Sylvie. 2017. Manajemen Periklanan. Yogyakarta: Deepublish.
Pratiwi, Lintang Corina Damayanti. 2020. Analisis Konten Media Digital (Studi Deskriptif
pada Akun Instagram @kampoengrajoet). Jurnal Universitas Telkom, 2020.
Veironie, Alicia., Wulan Purnama Sari. 2022. Analisis Content Marketing Melalui Media Sosial
(Studi Kasus Instagram Fayt Official). Kiwari Vol. 1, No. 3, September 2022, Hal 519-
525.

Anda mungkin juga menyukai