Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH INFLUENCER INSTAGRAM MARKETING LOKAL TERHADAP NIAT BELI

MASYARAKAT PADA PRODUK ES TELER SULTAN JEMBER

SKRIPSI

Oleh :

ICHWAN ZARKASI BRILLYANO GUNAWAN

NIM : 2020187203P0058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI ARGOPURO JEMBER

TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era modern saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang serta maju
dengan pesat. Perkembangan dan kemajuan tersebut salah satunya diikuti dengan keberadaan
internet yang semakin mudah diakses. Terbukti selama beberapa dekade terakhir, penggunaan
dan popularitas sosial media terus meningkat. Hadirnya era digital menciptakan jaringan internet
terutama teknologi informasi komputer. Terjadinya pergeseran budaya ini membuat media
massa beralih ke media baru atau internet. Sehingga kemampuan media internet yang canggih
ini membuat perubahan besar dalam dunia komunikasi dan juga informasi. Teknologi ini akan
terus bergerak layaknya arus laut yang terus mengalir ditengah kehidupan manusia. Sehingga
tidak ada pilihan lain kecuali menguasai, dan mengelolah teknologi dengan baik dan benar
supaya dapat bermanfaat.
Peralihan masa teknologi mekanik serta elektro analog ke digital yang disambut dengan
antusias oleh masyarakat, dan pertumbuhan teknologi yang sangat pesat membuat bermacam
kemudahan dapat kita rasakan, bahkan tanpa terdapat batas lagi. Yang tadinya bertabiat lokal, ini
telah bergeser kecakupan yang lebih luas, hingga global. Kita dapat dengan sangat mudah untuk
berbicara, membeli, serta mengidentifikasi berita dari tempat yang secara geografis sangat jauh
dengan tempat tinggal kita. Serta masih banyak kemudahan yang lain. Jadi, era digital
merupakan suatu zaman ataupun era yang masuk ke dalam tatanan kehidupan, sehingga sudah
mengalihkan hampir seluruh kegiatan untuk mencukupi kebutuhan melalui teknologi digital.
Pada era digital ini pula, dapat menggeser ke serba yang canggih, baik untuk komunikasi,
mendapatkan informasi, untuk pendidikan, dan untuk pekerjaan, bahkan era digital juga
berdampak yang sangat besar terhadap perekonomian baik dunia maupun Indonesia.
Demikian pula dengan pengguna internet di Indonesia pada Januari 2020, yang
mengalami kenaikan 17% semenjak Januari 2019, atau kurang lebih 25 juta jiwa (Kemp, 2020).
Adanya kemudahan tersebut membuat internet juga digunakan sebagai media interaksi.
Interaksi aktif antar individu maupun komunitas menggunakan teknologi berbasis seluler dan
web melalui platform untuk berbagi informasi, berdiskusi, menciptakan dan atau memodifikasi
konten, disebut sebagai media sosial. Media sosial memiliki relevansi dengan industri kuliner
yang padat informasi dan membuat pecinta kuliner meninggalkan cara-cara tradisional atau
konvensional. Pecinta kuliner memanfaatkan media sosial untuk mencari informasi seputar
tempat kuliner baru. Fenomena tersebut merupakan tantangan bagi para pelaku kuliner (pemilik
usaha kuliner, dan konsumen). Para pelaku kuliner harus mampu beradaptasi agar tidak
kehilangan pelanggan dan dapat menarik pelanggan baru. Pelaku kuliner dapat memanfaatkan
media sosial sebagai strategi pemasaran baru yang lebih informatif, interaktif, dan memiliki
keterikatan dengan pelanggan.
Berdasarkan hasil observasi di lapangan penulis menemukan beberapa permasalahan
diantaranya perkembangan teknologi di bidang pemasaran suatu produk, kurangnya niat beli
masyarakat terhadap suatu produk, dan pemasaran yang tidak konsisten dan terkesan monoton,
maka dari itu penulis melakukan penelitian inovasi strategi pemasaran terhadap suatu produk
yang memaksimalkan penggunaan media sosial. Salah satu pembahasan mengenai strategi
pemasaran melalui media sosial adalah Instagram marketing. Instagram marketing
merupakan bentuk pemasaran baru yang berfokus pada target individu (Forbes, 2016). Social
media Instagram sendiri mewakili bentuk baru dari third-party endorsers yang membuat konten
sebagai bentuk promosi dari sebuah produk (Freberg et al., 2011). Konten yang dibuat dapat
melalui Instagram, YouTube, Twitter, maupun Facebook. Social media Instagram digambarkan
sebagai sebuah fenomena. Pemasaran tradisional akan menargetkan sebagian besar khalayak,
sedangkan social media Instagram justru menargetkan audience tertentu yang tidak seperti
pada umumnya. Hal tersebut merupakan alasan social media Instagram mempromosikan
konten yang dibuat pada kehidupan sehari-harinya, sehingga terasa nyata dan memiliki
keterkaitan dengan konsumen. Tidaklah heran dengan adanya social media Instagram seolah
ada ikatan hubungan yang kuat antara konsumen dengan produknya (Glucksman, 2017). Ewers
(2017) mengkategorikan Instagram ke dalam dua tipe, yaitu celebrity dan micro-celebrity.
Celebrity adalah seseorang yang sudah terkenal lebih dahulu melalui media televisi dan sudah
memiliki basis penggemar yang besar, sedangkan micro-celebrity merupakan sebutan bagi
seseorang yang muncul melalui media sosial, berasal dari berbagai macam latar belakang, tidak
memiliki kepopuleran sebelumnya melalui media televisi, serta memiliki basis penggemar yang
tidak sebesar celebrity (Sutriono & Haryatmoko, 2018).
Instagram menjadi salah satu sorotan pada konteks media sosial. Instagram secara
operasional merupakan pengaruh pada perilaku online saat seseorang melakukan beragam cara
untuk meningkatkan keterkenalannya diinternet denggan memanfaatkan teknologi misalnya

video, blog, dan situs jejaring sosial lainnya Ryan dan Jones pada lidyawati mengatakan
bahwa digital Instagram adalah orang yang mempunyai pengaruh yang besar disosial media.
Pengguna akun ini berpengaruh sudah memiliki kepercayaan dari pengikut online-nya dan
pendapat mereka bisa memiliki pengaruh luar biasa untuk reputasi online, termasuk bagi produk
atau juga brand.
Konsep dari pemasarannya Instagram mendeskripsikan suatu produk atau brand buatan

penjual dan menyebar luaskan kepada khalayak ramai melalui media sosial. Instagram
membuat postingan di media sosial pribadi, dilihat dari banyak nya follower yang melakukan
engagement pada postingan mereka seperti like, share, retweet, comment, klik, pada link atau
URL dari promosi tersebut. Hingga Instagram memberikan komunikasi yang baik dengan
followersnya dan mempunyai reputasi yang pantas dengan produk yang dipromosikan. Jumlah
follower dari Instagram inilah yang dapat membuat reach tinggi. Namun, terpenting
untuk mengetahui penggemar mana yang cocok dengan tujuan dari suatu brand. Datangnya
bermacam selebritas online ini bisa dilihat dengan kejadian baru tentang pengaruh mereka
terhadap konteks sosial budaya periklanan dalah bentuk memeperkenalkan dan memaparkan
nonpribadi atas ide, jasa ataupun barang yang telah dibayar oleh sponsor. Daya tarik iklan
merupakan suatu hal yang dapat menggerakan orang, menjelaskan keinginan maupun
kebutuhan mereka, serta menumbuhkan ketertarikan untuk yang melihat ataupun yang
mendengarkan.
Penggunaan Instagram bisa mempengaruhi sikap para pelanggan pada produk yang
dipromosikannya. Instagram merupakan media sosial yang terkenal sekarang yang
dimanfaatkan para pelaku bisnis untuk memperkenalkan produk jualannya. Sebab basisnya
Instagram adalah media sosial yang mempunyai manfaat sebagai membagikan foto kepada

followers. Pelaku bisnis memanfaatkan Instagram sebagai ajang media promosi di Instagram
yang sering disebut celebrity endorsement di Instagram, dimana Instagram atau selebriti
Instagram ini dijadikan seperti brand ambassador baik dikontrak lama atau sementara oleh
online shop.
Burn, Inc. yang dimiliki oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger, merupakan perusahaan
vendor aplikasi untuk telepon genggam yang mengawali lahirnya Instagram pada tahun 2010
(Dewi, 2018). Instagram yang pada mulanya merupakan jejaring sosial untuk berbagi foto dan
video, kini juga digunakan untuk memasarkan produk, baik oleh pemasang iklan maupun
Instagram. Data internal Instagram tahun 2018 menyatakan bahwa terdapat lebih dari 1 miliar
akun Instagram di seluruh dunia aktif setiap bulan, serta 90% akun di Instagram yang
mengikuti pelaku bisnis (Instagram, 2020). Instagram menduduki peringkat ke empat di
Indonesia sebagai platform media sosial yang paling banyak digunakan (Kemp, 2020).
Instagram juga hadir secara khusus untuk mendukung keberlangsungan bisnis para
pelaku usaha. Terbukti dengan hadirnya layanan akun khusus bisnis (business account). Melalui
akun bisnis tersebut konsumen akan lebih mudah menghubungi pemilik bisnis, melihat dan
memilih produk, hingga melakukan transaksi pembayaran. Para pelaku bisnis juga dapat dengan
mudah membuat profil bisnis dan iklan yang menarik serta interaktif.
Pada era ini, banyak upaya yang bisa dilakukan pelaku bisnis untuk memperkenalkan
produk/jasa mereka. Salah satunya yang sering orang sadari bahwa teknologi seperti Instagram
yang sangat tepat. Pengguna internet yang kerap tertarik pada bahasa visual menjadikan
Instagram lebih cocok, sebab difokuskan pada foto atau video sebagai keistimewaannya
ketimbang dengan sosial media lainnya. Gaya promosi ini dapat menggunakan media sosial
Instagram yang membuat menjadi unik serta variatif. Dengan melihat rangkaian foto atau video
yang dibuat dengan estetik serta dapat mencuri perhatian. Berdasarkan inilah penerapan
promosipun bisa diterapkan. Gunanya adalah sebagai memproleh jumlah pengikut atau
followers yang cukup banyak.
Saat pengguna akun mempunyai banyak followers, secara otomatis ia pasti akan
memiliki relasi yang mampu menarik minat dari beberapa vendor untuk bekerja sama dalam
memasang iklan di akun Instagram mereka. Selain mempunyai followers yang banyak
Instagram yang dapat dijadikan media promosi yang harus kreatif dalam mengelola foto serta
video yang menarik. Sehingga memiliki nilai jual untuk menarik pelaku bisnis untuk bekerja
sama.
Pengaruh Instagram terhadap minat membeli juga diteliti oleh (Carissa &
Aruman ,2017), (Hatta & Adrenanus,2019), serta (Wardhani.2020). Hasil penelitian (Carissa &
Aruman,2017) menyatakan bahwa sales promotion dan Instagram marketing mempengaruhi
peningkatan minat membeli, tetapi sales promotion lebih besar pengaruhnya dibanding
Instagram marketing. Sedangkan hasil penelitian (Hatta & Adrenanus, 2019) menyatakan
bahwa penggunaan Instagram tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat
pembelian ulang. Penelitian (Wardhani, 2020) menyatakan bahwa viral marketing dan content
marketing berpengaruh terhadap purchase intention generasi milenial, sedangkan Instagram
markerting tidak berpengaruh.
(De Veirman, Cauberghe, & Hudders, 2017) meneliti dampak pemasaran melalui
Instagram di Instagram, khususnya terhadap jumlah follower dan product divergence. Temuan
pertama dari penelitian tersebut adalah Instagram dengan jumlah follower yang tinggi akan
tinggi pula jumlah like yang didapat. Temuan kedua menyatakan bahwa produk yang berbeda
dari kebanyakan lebih cocok dipromosikan melalui Instagram dengan jumlah follower yang
lebih sedikit. Produk akan dianggap unik dan eksklusif karena tidak banyak orang yang
mengetahui atau menyukai. (Ewers, 2017) melakukan investigasi bagaimana Instagram,
sponsorship disclosure, dan product placement dapat mempengaruhi konsumen. Diperoleh hasil
bahwa niat membeli oleh konsumen lebih tinggi apabila produk dipasarkan oleh celebrity
dibandingkan oleh micro-celebrity. (Rebelo, 2017) meneliti bagaimana kredibilitas Instagram di
Instagram dapat dirasakan oleh konsumen dan berdampak pada niat konsumen untuk membeli
produk yang ditawarkan.
Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Pengaruh influencer Instagram Marketing Lokal Terhadap Niat Beli Masyarakat
Pada Produk Es Teler Sultan Jember”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan permasalahan diatas penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Adakah
“Pengaruh Influencer Instagram Marketing Lokal Terhadap Niat Beli Masyarakat Pada
Produk Es Teler Sultan Jember”?

1.3 Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang penelitian dan rumusan masalah peneliti menetapkan
batasan masalah, yaitu masalah hanya dibatasi pada Pengaruh Instagram Marketing Lokal
Terhadap Niat Beli Masyarakat Jember untuk produk minuman dengan merk Es Teler Sultan
Jember.

1.4 Definisi Operasional


1. Instagram marketing merupakan jasa yang ditawarkan oleh Instagram online untuk
memasarkan produk atau layanan sebuah bisnis. Seorang Instagram memiliki kemampuan
untuk mempengaruhi calon pembeli produk atau layanan dengan mempromosikan atau
merekomendasikannya di media sosial.
2. Niat beli dapat diartikan sebagai keinginan yang dimiliki oleh seseorang untuk membeli yang
merupakan proses menuju kearah tindakan pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen
terhadap suatu produk.

1.5 Tujuan Penelitian


Untuk Mengetahui Pengaruh Influencer Instagram Marketing Lokal Terhadap Niat
Beli Masyarakat Pada Produk Es Teler Sultan Jember.
1.6 Manfaat Penelitian
a. Startup
Membantu para startup meningkatkan nilai jual produknya terhadap niat beli masyarakat.
b. Pelaku Usaha
Membantu para pelaku usaha yang belum melek teknologi, khususnya dalam memasarkan
produk melalui teknologi digital.
c. Penliti lain
Sebagai bahan reverensi terutama yang berkaitan tentang Instagram marketing dan niat beli
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai