KOLOKIUM
Disusun Oleh :
Npm : 044117182
UNIVERSITAS PAKUAN
2021
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Riset platform media sosial Hootsuite serta platform media We Are Social
yang berjudul Digital 2021 The Latest Insight Intro The State Of Digital dari total
274,9 juta penduduk Indonesia, 170 juta di antaranya telah menggunakan media
sosial. Demikian angka persentasinya 61,8 persen. Angka pengguna aktif media
sosial di Indonesia tersebut tumbuh sekitar 10 juta dibandingkan bulan januari
2020. Periode yang sama pengguna internet Indonesia tumbuh 27 juta atau 15,5
persen menjadi 202,6 juta Sumber : www.wearesocial.com, 2021. Generasi
milenials yang umum disebut dari generasi Y serta generasi Z mendominasi
penggunaan media sosial di Indonesia yang paling banyak berasal dari kalangan
muda. Perkembangan ini sangat wajib harus selalu mengikuti perkembangan
3
zaman yang bisa memperluas pasar konsumen baru melalui media sosial yang di
manfaatkan penggunannbya untuk memasarkan produk dan jasa dimiliki
perusahaan.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi
Bukti fisik menurut Kotler, yaitu bukti dimiliki oleh penyedia jasa
yang ditunjukkan kepada konsumen sebagai usulan nilai tambah
konsumen. Konsumen yang memerlukan produk jasa akan dilihatkan
akan produk hasil yang di tentukan oleh perusahaan.
6. People
People(Orang) yang berinteraksi langsung dengan konsumen
dalam memberikan jasa, merupakan bagian penting untuk
membangun loyalitas. Pengetahuan dan kemampuan people
(Orang) yang bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan merupakan
modal yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan.
7. Process
Proses menggambarkan metode dan urutan layanan dan
menciptakan nilai yang dijanjikan kepada pelanggan dengan cara
melayani permintaan pelanggan. Suatu kegiatan yang akan dilakukan
perusahaan demi penaikan penjualan.
Lima kategori utama ‘media baru’ yang sama-sama memiliki kesamaan saluran
tertentu dan kurang lebih dibedakan berdasarkan jenis penggunaan, konten, dan
konteks [ CITATION McQ111 \l 1033 ], adalah :
1. Media komunikasi antar pribadi (interpersoal communication media).
Meliputi telepon dan surat elektronik.
2. Media permainan interaktif (interactive play media). Media ini terutama
berbasis komputer dan video game, ditambah peralatan realitas virtual.
3. Media pencarian informasi (information search media). Ini adalah kategori
yang sangat luas, tetapi Internet/WWW merupakan contoh yang paling
penting, dianggap sebagai perpustakaan dan sumber data yang ukuran,
aktualitas, dan aksesibilitasnya belum pernah ada sebelumnya.
4. Media partisipasi kolektif (collective participatory media). Kategorinya
khususnya meliputi penggunaan internet untuk berbagi dan bertukar
informasi, gagasan, dan pengalaman, serta untuk mengembangkan
hubungan pribadi aktif (yang diperantarai komputer). Menurut Baym
dalam McQuail (2011:157), situs jejaring sosial termasuk didalam
kelompok ini. Pengguaanya berkisar dari yang murni peralatan hingga
afektif dan emosional.
5. Subtitusi media penyiaran (subtitution of broadcasting media). Acuan
utamanya adalah penggunaan media untuk menerima atau mengunduh
konten yang di masa lalu biasanya disiarkan atau disebarkan dengan
metode lain yang serupa.
2.4 Media Sosial
Media social yang dikenal juga dengan jejaring social merupakan bagian
dari media baru. Sangat jelas bahwa, muatan interaktif dalam media baru
sangatlah tinggi. Menurut Ardianto dalam [ CITATION Wat11 \l 1033 ] , bahwa media
social online disebut jejaring social online bukan media massa online karena
14
media social memiliki kekuatan social yang sangat mempengaruhi opini public
yang berkembang di masyarakat.
Social media merupakan bagian dari New Media, yang mana ialah alat
atau sarana untuk bertukar informasi dengan menggunakan tekhnologi internet.
Social media menurut Van Dijk dalam [CITATION Nas16 \l 1033 ] adalah platform
media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka
dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu, social media dapat dilihat
sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antar pengguna
sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial. Social media adalah medium di internet
yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi,
bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk
ikatan sosial secara virtual [ CITATION Nas16 \l 1033 ].
2.5 Instagram
Fitur utama yang membuat Instagram populer adalah alat filter yang sudah
ada di dalamnya : alat tersebut memungkinkan para pengguna Pinterest untuk
menambahkan filter-filter virtual sehingga mereka dapat menaruh tanda di foto
mereka. Alasan filter-filter ini sangat populer adalah hampir semua orang tidak
memiliki keahlian fotografi. Apalagi kamera pada ponsel cerdas tidak memiliki
pengaturan profesional. Dengan menambahkan filter yang dapat dengan mudah
diterapkan oleh para pengguna, Instagram membedakan dirinya dengan aplikasi
15
foto lainnya. Dengan menerapkan filter, para pengguna mendapatkan foto yang
lebih bagus daripada yang tidak menggunakan filter. [CITATION Dia15 \p 296 \l
1033 ].
a. Membuat pesan yang singkat agar pelanggan cepat ingat tapi sulit
melupakannya.
b. Menggunakan tagline yang pendek untuk mendukung jingle yang
menarik.
c. Mengembangkan simbol yang memiliki keterkaitan erat dengan merek,
contohnya simbol MTV yang memiliki singkatan dan karakter simbol kuat
terhadap merek program televisi yang berisikan musik-musik.
d. Menggunakan publisitas sebagai pelengkap iklan. Hal ini bukan saja
sebagai media promosi, tapi juga untuk mengkomunikasikan pesan dan
proses penciptaan citra.
e. Memanfaatkan kesempatan untuk menjadi sponsor suatu acara, dengan
cara melakukan barter dan melakukan sponsorship.
f. Mempertimbangkan untuk menempatkan merek pada produk lain (brand
extension), namun sebaiknya jangan terlalu banyak extension karena akan
sulit untuk mengelolanya.
g. Menggunakan icon untuk membantu pelanggan sadar akan merek.
16
4. Puncak dari persepsi (Top of mind) : Pada tahapan ini, pelanggan mengingat
merek sebagai yang pertama kali muncul di pikiran saat berbicara mengenai
kategori produk tertentu
Gambar 2.1
Piramida Brand Awareness (Aaker dalam [ CITATION RAC15 \l 1033 ])
2.7 SOSTAC
Daya Tarik
Wisatawan
Mancanegara
3. Suherman Strategi SOSTAC Kualitatif 1.Menggunaka 1. Objek
Kusniadji Komunikasi Situation n Kualitatif penelitian
Pemasaran (keadaan), 2. Media
2.Teori
Dalam Kegiatan Objectives(tuj Sosial
SOSTAC
Pemasaran uan),
Produk Strategic(strat
Consumer Goods egis),
(Studi Kasus Tactics
Pada PT Expand (taktik),
Berlian Mulia Di Action(tindaka
Semarang) n),
Controlling(p
engawasan).
Era Creative
Pemasaran 7P
Instagram
dan SOSTAC
Hasil dari
Kesadaran
Merek
20
sudah dilakukan terbilang grafik statis, mengingat kompetitor lain yang banyak
untuk daerah JABODETABEK yang mengharuskan Era Creative dapat lebih
dikenal masyarakat luas dan kepercayaanya agar mendapatkan loyalitas dari
pelanggan menggunakan media sosial instagram. Strategi komunikasi pemasaran
yang akan dilakukan Era Creative haruslah mengikuti perkembangan zaman
sehingga menghasilkan hal unik yang ditawarkan kepada konsumen serta konten
visual.
Bauran pemasaran memiliki 4 elemen yaitu product, price, place, dan promotion.
Namun untuk bauran pemasaran jasa di perluas agar lebih tepat 7P yaitu people,
process, dan physical evidence. Hasilnya, 4P tradisional diperluas dan
ditambahkan dengan empat unsur lainnya, yaitu people, process, physical
evidence, dan customer service. Keputusan mengenai setiap unsur bauran
pemasaran ini saling berkaitan Kendati demikian, tingkat kepentingan yang
ditekankan pada masingmasing unsur cenderung bervariasi antar jasa. [CITATION
Tji14 \p 42-44 \l 1033 ] . Beberapa penjabaran tentang konsep 7P tersebut, sebagai
berikut: [ CITATION Ahm20 \l 1033 ]
1. Product
Product merupakan suatu benda maupun jasa yang ditawarkan ke
pasar untuk dilihat, disentuh, dipegang, diperoleh, dibawa dan
digunakan serta dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan suatu individu maupun kelompok. Beberapa produk jasa
yang dihasilkan Era Creatives, jasa-jasa di bindang media.
3. Price
Price merupakan penetapan nominal uang yang harus dibayar oleh
konsumen ketika ingin membeli suatu produk atau untuk melakukan
pertukaran hak milik produk tersebut. Harga meliputi harga terakhir,
diskon atau potongan harga, tunjangan, periode pembayaran,
persyaratan kredit, dan juga harga eceran. Penentuan nilai produk di
benak konsumen. Harga pun terbilang sangat setimpal dengan apa
yang dihasilkan oleh perusahaan Era Creatives dalam menjual jasa-
jasanya.
4. Promotion
22
8. Process
Era creative, mereport secara berkala kepada setiap konsumen yang
memakai produk jasanya, guna berjalannya proses berubahnya isi
permintaan sehingga dalam bembuat produk yang diminta
konsumenpun dapat terarah.
Sosial Media yang digunakan oleh Era Creative adalah Instagram untuk
meningkatkan Kesadaran Merek, dengan menggunggah foto dan konten konten di
instagram antara lain, feeds dan instagram story.
1. Situation
2. Objectives
3 Strategy
Merupakan tujuan yang secara spesifik dalam taktik-taktik kegiatan
promosi, seperti periklanan, promosi penjualan, dan kerja public relations.
Keputusan strategi harus benar-benar diperhatikan dan disesuaikan dengan
waktu, biaya, keuangan dan kemampuan lain yang dimiliki. Era creative,
memanfaatkan media social untuk strategi komunikasi, ha; yang dilakukan
dengan cara posting media social Era Creatives dan beberapa anak
perusahaan, memberikan service yang lebih dari hasil seteleh produk yang
dibuat diberikan kepada konsumen.
4 Tactics
Merupakan kumpulan dari detail-detail strategi, prosen pengembangan dan
kreatifitas. Pada tahap ini diperlukan nilai seni dari penyusunan rancangan
komunikasi pemasran, promosi inovatif, penjualan menyenangkan
pelanggan atau pameran yang sensasional. Era Creatives, memanfaatkan
trend yang terbaru dari media, guna bisa menggait konsumen luas, dengan
menyeimbangi bahan menaiki lebih dari kompetitor.
5 Action
6 Controlling
Mengetahui apakah strategi dan taktik pada target sudah cocok antaran
25
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
1. Pengumpulan data
Penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan mencari diperoleh
dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang terkait dengan
penelitian.
2. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemutusan perhatian
memfokuskan pada hal penting dicari tema dan polanya. [CITATION
Sug13 \p 247 \l 1033 ].
3. Penyajian Data
Mendisplaykan data, dalam penyajian data maka data teroganisirkan,
tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakinmudah dipahami.
Display data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang
terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah
dipahami tersebut. [CITATION Sug13 \p 249 \l 1033 ].
4. Kesimpulan dan Verifikasi
Penarikan kesimpulan dilakukan selama proses penelitian berlangsung
halnya proses reduksi data, setelah data terkumpul cukup memadai
30
DAFTAR PUSTAKA
Dr Frida Nugraha, M. (2014). Metode Penelitian Kualitaif (Vol. 1). solo: cakra
books.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2012). Marketing Management 14th Edition. New
Jersey: Prentice Hall.
McQuail. (2011). Teori Komunikasi Massa (Vol. 6). jakarta: Salemba Humanika.
Smith, P. (2011). The SOSTAC Guide To Writing The Perfect Marketing Plan.
www.PRSmith.org.
https://wearesocial.com/uk/blog/2021/10/social-media-users-pass-the-4-5-billion-
mark