Anda di halaman 1dari 29

ANALISIS SOSIAL MARKETING, BRAND AWARENASS DAN

INOVASI TERHADAP PENINGKATAN MINAT BELI KONSUMEN


DIPASAR LAMA (STUDI KASUS PASAR RAMAYANA CIANJUR)

LAPORAN RISET PEMASARAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas MKP Riset Pemasaran

Disusun Oleh:

NOVI
HANDAYANI

NIM : 216100114

JURUSAN S1 PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media sosial merupakan basis digital yang memudahkan pemakainya untuk saling
bersosial, baik itu berinteraksi ataupun membagikan konten berupa catatan, gambar serta
video. Seluruh konten, yang dibagikan itu akan terbuka untuk masyarakat dengan cara
realtime. Media sosial merupakan sexual alat yang memungkinkan orang untuk saling
berinteraksi Tampa di batasi oleh ruang dan waktu.

Media sosial tidak hanya digunakan seseorang untuk mempermudah dalam berkomunikasi
saja, bahakan bisa juga sebagai media untuk berbisnis. Sangat menjadi peluang besar bagi
pebisnis yang memanfaatkan media sosial dalam mengembangkannya. Beberapa jenis situs
media sosial populer saat ini antara lain Instagram, Twitter, Facebook, TikTok, hingga
Youtube. Media sosial sangat memudahkan Bagi kita yang mempunyai bisnis untuk promosi
karena kebanyakan semua orang menggunakan hp untuk membeli barang-barang kebutuhan
seperti pakaian, makanan dll.

Para pelaku bidang usaha membutuhkan sarana penjualan yang efisien dengan tujuan
meluaskan pangsa pasarnya. Media sosial sebagai alat perdagangan pastinya berhubungan
dengan komunikasi perdagangan. Dalam komunikasi penjualan terdapat bauran perdagangan,
salah satunya merupakan promosi. Hal penting dalam promosi adalah membuat catatan yang
persuasif yang efisien guna menarik perhatian pelanggan. Strategi catatan yang efisien
merupakan sesuatu catatan yang bisa mengantarkan tujuan promosi(Puspitarini & Nuraeni,
2019).

Salah satu cara agar produk-produk jualan kita dikenal lebih banyak orang ialah dengan
memanfaatkan sosial media. Caranya pun sangat mudah yaitu dengan mengeshare produk-
produk ke sosial media yang kita miliki. Dari situlah para pelanggan mulai mengenali produk
kita dan tertarik untuk membelinya. Jadi di masa yang seperti sekarang ini tidak ada alasan
bagi masyarakat yang mempunyai alat elektronik serta media sosial dalam menjalankan
bisnisnya.
Bisnis Online merupakan bisnis yang bersifat mobile artinya kegiatan bisnis dapat diakses
kapan saja dan dari mana saja, pembeli dapat memesan produk atau barang online dengan
menggunakan media seperti smartphone, laptop, notebook, komputer dan lain
sebagainya(Vernia, 2017).
Jadi, bagi pihak penjual dalam proses perdagangannya melalui media sosial akan membantu
untuk memperluas wilayah pemasaran produk yang akan dijualnya, sedangkan bagi pembeli,
akan mempermudah mendapatkan informasi mengenai produk yang akan dibelinya. Dan
keduanya antara penjual dan pembeli akan saling membutuhkan dan saling memenuhi
kebutuhan masing-masing individu.
Marketplace adalah layanan open source yang berkembang pesat yang membantu pengusaha,
baik penjual maupun pengecer, menggunakan teknologi untuk melakukan transaksi jual beli
secara online. (Suyanto, 2003)
Proses bisnis melalui marketplace sudah menjadi cara sehari-hari bagi pelaku bisnis dan
konsumen untuk berbisnis, sehingga peran marketplace dalam meningkatkan penjualan sangat
menguntungkan. (Sudaryono, 2020)
Tetapi faktanya, tidak semua pelakuUMKM yang menggunakan Platform e- commerce untuk
meningkatkan market share, banyak dari pelaku UMKM yang masih focus dan nyaman
bermain disosial media, sebagai sarana pendukung bisnis mereka. (Pambudi, 2019)
Di antara berbagai jenis teknologi informasi, media sosial menjadi pilihan utama para pelaku
UMKM. Media sosial membuka peluang bagi pemasar untuk mendorong inovasi dengan
berbagi konten, berkolaborasi, dan berkreasibersama. (Hastuti, 2020)
Promosi di media sosial dan di marketplace nasional memiliki kelebihan masing-masing,
berikut adalah beberapa kelebihan dari promosi di media social. (Mansir, 2021)
1. Biaya yang lebih murah: Promosi di media sosial seringkali lebih murah atau bahkan
gratis dibandingkan dengan promosi di marketplace nasional. Anda dapat membuat
akun bisnis di media sosial secara gratis dan mempromosikan produk Anda di sana
dengan biaya yang relatif rendah
2. Target audiens yang lebih spesifik: Dengan media sosial, Anda dapat menargetkan
audiens yang lebih spesifik, sepertiberdasarkan usia, jenis kelamin, minat, lokasi, dan
lainnya. Hal ini memungkinkan untuk mempromosikan produk hanya pada orang-
orang yang dianggap tertarik pada produk kita.
3. Fleksibilitas dan kreativitas: Dalam promosi di media sosial, memiliki fleksibilitas
untuk memilih jenis konten yang ingin dibagikan dengan audiens. Pelakuusaha dapat
membuat postingan gambar, video, atau teks,membuat konten interaktif seperti kuis
atau polling, dan bahkan membuat live streaming. Hal ini dapat meningkatkan
kreativitas dan daya tarik kampanye promosi.

Sebagai Sosial media yang popular dikalanagan UMKM, Facebook Marketplace adalah
platform e-commerceyang terus berkembang dan banyak digunakan oleh pelaku usaha kecil
danmenengah untuk mempromosikan produk mereka secara online. Berikut adalahbeberapa
tren pelaku usaha promo di Facebook Marketplace:

1. Menggunakan video: Video menjadi salah satu bentuk konten yang populer di
Facebook Marketplace. Pelaku usaha dapat membuat video singkat yangmenunjukkan
produk mereka, cara penggunaan, atau testimonipelanggan untuk menarik minat calon
pembeli.
2. Menawarkan diskon atau promokhusus: Diskon dan promo khusus menjadi salah satu
cara efektif untuk menarik minat calonpembeli di FacebookMarketplace. Pelaku usaha
dapat memberikan diskon atau promo khusus bagi pembeli yang melakukan pembelian
pertama kali, pembelian dalam jumlah tertentu, atau menggunakan kode promo
tertentu.
3. Meningkatkan interaksi denganpelanggan: Pelaku usaha dapatmeningkatkan interaksi
dengan pelanggan di Facebook Marketplace dengan memberikan respon cepat,
menjawab pertanyaan, atau membalas komentar pelanggan. Hal ini dapat membangun
hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan dan meningkatkan kepercayaan
mereka pada bisnis
4. Menjual produk yang lebih spesifik: Pelaku usaha dapat menjual produk yang lebih
spesifik dan terkait dengan niche tertentu. Hal ini dapat membantu menarik minat calon
pembeli yang memiliki minat dankebutuhan khusus dalam kategori produk tertentu
5. Meningkatkan branding: Pelaku usaha dapat meningkatkan branding mereka di
Facebook Marketplace dengan membuat profil yang menarik dan konsisten dengan
branding bisnis mereka. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesadaran merek dan
membangun citra yang positifdi mata calon pembel.

Penggunaan media sosial dikala ini sangatlah besar serta besar pengaruhnya, maka apapun
informasi akan terasa lebih mudah didapat serta tidak adanya halangan untuk mendapatkan
informasi dari pihak manapun. Penggunaan teknologi telah memberikan kemudahan dalam
pekerjaan dan juga memberikan dampak yang positif pula untuk berbagai pandangan aspek,
salah satunya aspek ekonomi(Harmelia & Edriani, 2021).
Perkembangan teknologi yang bertambah melesat mendorong pengguna internet Media
Sosial dari berbagai penjuru dunia meningkat tidak lain dengan pengguna internet di
Indonesia, serta setiap tahun terus berkembang dengan cara signifikan. Manfaat internet
terutama media sosial telah memberikan banyak kemudahan dalam mendapatkan akses data,
komunikasi, serta hiburan. Namun tidak hanya manfaat positif kehadiran internetpun ikut
mengundang berbagai kemungkinan masalah, agar terhindar dari penyalahgunaan media
sosial kita harus memanfaatkan media sosial dengan cara bijak.
Salah satu kelebihan media sosial dibandingkan dengan media lainnya adalah mudah
mengakses Informasi apapun, kapanpun, dan dimanapun. Kita dapat mempelajari aktivitas
target pasar, mendapat tips-tips untuk usaha hingga mempelajari kompetitor. Pekerjaan ini
akan memudahkan dalam melakukan strategi yang tepat untuk menjalankan bisnis.
Perkembangan periode yang energik dan selalu menampilkan kemajuan begitu cepat dalam
semua pandangan aspek kehidupan, seperti pada masa saat ini yang disebut sebagai era
kekinian atau modern telah banyak menyebabkan perubahan-perubahan sosial yang aktif
dikalangan penduduk. Searah dengan perkembangan teknologi, pelaku bisnispun banyak
bermunculan, salah satunya dari para wanita, yaitu para ibu rumah tangga. Hal ini terjadi
dikarenakan keinginan akan kepentingan hidup sehari-hari yang semakin besar akhirnya para
ibu rumah tangga mencari jalan keluar untuk membantu perekonomian keluarga(Vernia,
2017).
Perkembangan bisnis online di Indonesia sangat baik dimana bisa dilihat dari banyaknya online
shop baru yang bermunculan. Hasilnya yang menggiurkan membuat banyak orang rela
meninggalkan pekerjaan utamanya demi fokus bisnis online, bahkan ada juga yang
menggandakan pekerjaannya.
Brand awareness (kesadaran merek) merupakan kemampuan konsumen untuk mengidentifikasi
suatu merek pada kondisi yang berbeda, dapat dilakukan dengan pengenalan merek dan
pengingatan kembali terhadap suatu merek tertentu. Kesadaran merek diciptakan dan
ditingkatkan dengan cara meningkatkan keakraban merek melalui paparan berulang sehingga
konsumen merasa mengenal merek tersebut Keller (2003) dalam Radder dan Huang (2008).
Dalam melakukan keputusan pembelian konsumen juga memperhatikan citra dari suatu merek
(brand image). Brand image adalah asosiasi atau persepsi konsumen berdasarkan ingatan mereka
terhadap suatu produk . Brand image (citra merek) tidak terdapat dalam fitur, teknologi atau jenis
produk itu sendiri, citra timbul karena iklan, promosi, atau penggunanya. Melalui citra merek,
konsumen dapat mengenali produk, mengevaluasi kualitas, mengurangi resiko pembelian, dan
memperoleh pengalaman tertentu serta mendapatkan kepuasan tertentu dari suatu produk (Kel- ler,
1993) dalam Lin (2007).
Kotler (2000), menyebutkan bahwa para pembeli mungkin mempunyai tanggapan berbeda terhadap
citra perusahaan atau merek. Brand image (citra merek) adalah persepsi masyarakat terhadap
perusahaan atau produknya. Citra dipengaruhi oleh banyak faktor yang di luar kontrol perusahaan.
Citra yang efektif akan berpengaruh terhadap tiga hal yaitu : pertama, memantapkan karakter produk
dan usulan nilai. Kedua, menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak
dikacaukan dengan karakter pesaing. Ketiga, memberikan kekuatan emosional yang lebih dari
sekadar citra mental. Supaya bisa berfungsi citra harus disampaikan melalui setiap sarana
komunikasi yang tersedia dan kontak me rek.
Selain itu, faktor lain penentu keberhasilan suatu program pemasaran adalah promosi. Hal ini
dikarenakan konsumen dalam melakukan pembelian membutuhkan informasi tentang sua- tu
produk. Pada hakikatnya promosi adalah sua- tu bentuk komunikasi pemasaran yaitu aktivitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan infor- masi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan
loyal pada produk yang ditawarkan perus- ahaan yang bersangkutan (Tjiptono, 1997). Jadi dengan
adanya promosi ini maka dapat berpen- garuh juga bagi konsumen dalam menentukan keputusan
untuk membeli suatu produk tertentu. Untuk menjalankan suatu promosi penjualan dibutuhkan
suatu media communication ataualat komunikasi sebagai penyalur pesan yang ingin disampaikan
oleh perusahaan terhadap konsumen sehingga pesan dapat lebih mudah dime gerti serta konsumen
dapat mengetahui dengan pasti mengenai informasi dari produk tersebut. Dalam dunia pemasaran,
istilah “media” berarti sarana komunikasi misalnya koran, majalah, radio, televisi, billboard,
pamflet, dan internet. Pengiklan menggunakan media untuk menyampaikan pesan-pesan komersial
kepada target pasar mereka, dan media tersebut tergantung pada tingkatan-tingkatan berbeda dalam
pengeluaran iklan untuk menutup pengeluaran operasional tersebut. Sarana komunikasi
merupakan faktor penting yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen akan suatu
produk tertentu. Untuk menjalankan suatu promosi penjualan dibutuhkan suatu media
communication atau alat komunikasi sebagai penyalur pesan yang ingin disampaikan oleh
perusahaan terhadap konsumen sehingga pesan dapat lebih mudah dimen gerti serta konsumen
dapat mengetahui dengan pasti mengenai informasi dari produk tersebut. Media communication
adalah sarana komunikasi misalnya koran, majalah, radio, televisi, billboard, pamflet, dan internet.
Pengiklan menggunakan media communication untuk menyampaikan pesan-pesan komersial
kepada target pasar mereka(Rajagopal, 2006).
Menurut Rangkuti (2004), brand image merupakan sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk
dibenak konsumen. Jadi, dapat disimpul kan bahwa asosiasi merek berkaitan erat dengan brand
image. Durianto (2001), berpendapat bahwa berbagai asosiasi merek yang saling berhubungan akan
menimbulkan suatu rangkaian yang disebut brand image. Semakin banyak asosiasi yang saling
berhubungan maka semakin kuat brand image yang dimiliki oleh merek tersebut.
Borin (1998) dalam Lin (2007), semakin baik (brand image) citra merek, maka semakin
konsumen memberikan pengakuan terhadap kualitas produknya. Konsumen biasanya mengambil
keputusan pembelian secara singkat apabila terdapat beberapa merek yang sejenis yang menawar
kan manfaat yang sama. Sehingga citra merek sering digunakan sebagai salah satu faktor untuk
menentukan keputusan pembelian suatu produk.
inovasi merupakan suatu produk atau jasa baru yang dipersepsikan mampu memberikan efek
dalam menciptakan pola konsumsi yang positif dalam segmen pasar tertentu. Untuk itu, inovasi
yang dilakukan sebaiknya didasarkan pada harapan konsumen sehingga penerimaan produk
inovasi menjadi lebih mudah. Pengetahuan akan permintaan merupakan faktor sukses dalam
inovasi dibandingkan dengan pengetahuan akan potensi teknologi(Gatignon dan Robertson
(1991).
Horwitch dan Prahalad (1976) mengemukakan bahwa karakteristik utama yang harus dimiliki
ketika akan melakukan inovasi yaitu adanya teknologi atau kemampuan untuk mengadaptasi
teknologi, lingkungan yang mendukung, adanya pasar, proses internal yang baik, dan lini
produk, proses dan sistem yang tepat untuk menciptakan inovasi.
Sebagai bagian dari inovasi produk, desain merupakan hal penting yang tidak bisa begitu saja
diabaikan. Menurut Viscount Mills (1998 dalam Brooke dan Mills, 2004), tampilan dari sebuah
produk mewakili kinerja produk itu sendiri. Dijelaskan pula bahwa desain produk haruslah
konsisten dengan fungsi produk itu sendiri dan desain yang ditampilkan pun dituntut untuk
selalu variatif agar konsumen semakin tertarik dengan produk tersebut.
Selain desain, fitur juga merupakan komponen utama pada produk inovasi. Fitur merupakan
alat fungsional pada suatu produk yang memungkinkan pengguna untuk mengakses atau
menggunakan software yang ada dari produk tersebut. Pada umumnya, satu produk memiliki
lebih dari satu fitur sehingga disebut interaksi fitur. Interaksi fitur ini menjelaskan adanya
hubungan ketergantungan dari fitur-fitur yang ada pada suatu produk (Lorentsen et al., 2000)
Inovasi yang berkelanjutan yang berdampak pada bertambahnya pengetahuan dan informasi
yang dimiliki konsumen akan adanya inovasi yang akan datang menempatkan konsumen untuk
memilih apakah langsung membeli produk hasil inovasi yang sedang dipasarkan atau kah
menunda pembelian sampai dipasarkannya produk hasil inovasi dengan teknologi yang lebih
baik. Dengan kata lain inovasi yang akan datang mempengaruhi preferensi konsumen dalam
mengambil keputusan membeli (Sultan, 1999). Menurut Sultan (1999); Mazursky (2000);
Sultan dan Henrichs (2000), waktu mempengaruhi preferensi konsumen dalam mengambil
keputusan untuk membeli produk inovasi. Semakin lama konsumen menunda pembelian maka
semakin banyak kelebihan yang dapat diperoleh konsumen dari produk baru yang akan datang
(Sultan, 1999) . Dengan menunda pembelian, konsumen juga siap membayar produk tersebut
dengan harga yang lebih mahal dibandingkan produk yang dipasarkan sebelumnya (Crown dan
Brown, 1984; Sultan, 1999; Sultan dan Henrichs, 2000) .
Mowen dan Minor (1998) mengemukakan bahwa pengambilan keputusan konsumen secara
individu dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap editing dan tahap evaluation. Dalam tahap
editing, individu dengan melalui proses mental menyederhanakan altematif keputusan dengan
mengemas dan mempermudah proses pengambilan keputusan menjadi lebih sederhana. Hal
penting dalam tahap ini adalah transformasi konsekuensi menjadi keuntungan (gain) atau
kerugian (loss) berdasarkan penyimpangan dari satu titik referensi. Tahap kedua, evaluation,
yaitu individu mengevaluasi altematif yang telah disederhanakan dalam tahap editing dan
diasumsikan menghitung nilai dari tiap ahematif dan memilih altematif dengan nilai tertinggi.
Dalam penelitian ini, keputusan pembelian berarti bahwa konsumen jadi untuk membeh produk
yang diinginkan.

Tujuan dan manfaat penelitian ini untuk memberikan gambaran bagaimana UKM
menggunakan media sosial untuk bisnisnya. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat untuk
mengetahui pandangan pelaku UKM terhadap penggunaan media sosial dalam usahanya.
Dampak dari penelitian ini diharapkan dapat lebih mempengaruhi perbaikan kebijakan,
khususnya terkait dengan strategi pemberdayaan ekonomi melalui teknologi digital.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat diambil rumusan masalah
yaitu :
1. Bagaimana penting digital marketing terhadap minat bali konsum dipasar lama?
2. Bagaimana digital marketing berpengaruh terhadap minat bali konsum dipasar lama?
3. Bagaimana penting brand awareness terhadap minat bali konsum dipasar lama?
4. Bagaimana brand awareness berpengaruh terhadap minat bali konsum dipasar lama?
5. Bagaimana inovasi produk berpengaruh terhadap minat bali konsum dipasar lama?
6. Bagaimana inovasi berpengaruh terhadap minat bali konsum dipasar lama?
7. Bagaimana keputusan pembelian terhadap minat bali konsum dipasar lama?
8. Bagaimana keputusan pembelian berpengaruh terhadap minat bali konsum dipasar
lama?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui pentingnya digital marketing terhadap minat bali konsum dipasar
lama
2) Untuk mengetahui digital marketing berpengaruh terhadap minat bali konsum dipasar
lama
3) Untuk mengetahui penting brand awareness terhadap minat bali konsum dipasar lama
4) Untuk mengetahui brand awareness berpengaruh terhadap minat bali konsum dipasar
lama
5) Untuk mengetahui inovasi produk berpengaruh terhadap minat bali konsum dipasar
lama
6) Untuk mengetahui inovasi berpengaruh terhadap minat bali konsum dipasar lama
7) Untuk mengetahui keputusan pembelian terhadap minat bali konsum dipasar lama
8) Untuk mengetahui keputusan pembelian berpengaruh terhadap minat bali konsum
dipasar lama
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat memberikan masukan berupa saran - saran serta sebagai
pertimbangan dalam mengambil keputusan dan perumusan kebijakan untuk meningkatkan
minat beli konsumen dalam kegiatan operasional demi meningkatkan kelancaran dan
kelangsungan usaha
2. Bagi Peneliti
Sebagai penerapan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah atau mengatasi
terkait dengan digital marketing terhadap minat bali konsum dipasar lama.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai referensi untuk peneliti selanjutnya yang mana dalam penelitian ini
belum dikatakan baik atau sempurna, maka peneliti selanjutnya akan melengkapi atau
seterusnya terkait dengan digital marketing terhadap minat bali konsum dipasar lama.
BAB II

METODELOGI PENELITIAN

2.1 Kerangka Teori


1. Teori Manajmen
Apa yang dimaksud dengan manajemen? Manajemen dapat didefinisikan
melalui banyak cara. Berikut ini beberapa definisi manajemen.
a. Manajemen adalah suatu proses saat suatu kelompok orang bekerja sama
mengarahkan orang lainnya untuk bekerja mencapai tujuan yang sama (Massie
dan Douglas).
b. Manajemen adalah suatu proses bekerja sama dengan dan melalui lainnya
untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan secara efisien
menggunakan sumber daya yang terbatas di lingkungan yang berubah-ubah
(Kreitner).
c. Manajemen adalah koordinasi semua sumber daya melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian supaya
mencapai tujuan tertentu yang ditentukan (Sisk).
d. Manajemen adalah menciptakan lingkungan yang efektif agar orang bisa
bekerja di organisasi formal (Koontz dan O’Donnel).
e. Manajemen mencakup kegiatan yang dilakukan oleh satu atau lebih orang
untuk mengoordinasikan kegiatan yang dilakukan oleh orang lainnya dan untuk
mencapai tujuan yang tidak bisa dicapai oleh satu orang saja (Donnely, Gibson,
dan Ivancevich).
f. Manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengendalian, aktivitas anggota organisasi, dan kegiatan yang menggunakan
semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditentukan (Stoner, Freeman, dan Gilbert).
g. Manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta
pengendalian sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai
tujuan organisasi secara efektif dan efisien (Jones dan George). Menurut Mary
Parker Follet, manajemen adalah seni mencapai sesuatu melalui orang lain (the
art of getting things done through the others).
Pengertian manajemen di atas mencakup beberapa kata kunci:
1. proses yang merupakan kegiatan yang direncanakan,
2. kegiatan merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan
yang sering disebut sebagai fungsi manajemen,
3. koordinasi kegiatan,
4. tujuan organisasi yang ingin dicapai melalui aktivitas tersebut,
5. sumber daya organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut,
6. pencapaian tujuan dengan efektif dan efisien.
Dari definisi-definisi di atas, manajemen dalam modul ini didefinisikan sebagai
berikut.

Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasi,


mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi
secara efektif dan efisien dengan menggunakan sumber daya organisasi.

2. Teori Manajemen Pemasaran


Istilah pemasaran dalam Bahasa Inggris dikenal dengan sebutan
“marketing”. Kata marketing ini dapat dikatan telah diserap ke dalam Bahasa
Indonesia yang diterjemahkan dengan istilah “pemasaran”. Asal kata pemasaran
adahah pasar = market. Adapun yang dipasarkan adalah barang dan jasa Buchari
Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran
Jasa,(Bandung:CVAlfabeta,2005). Secara luas, pemasaran menurut Kotler dan
Armstrong adalah proses sosial dan manajerial di mana pribadi atau organisasi
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan
pertukaran nilai dengan yang lain Philip Kotler dan Gary Armstrong, Principles
of Marketing, Tenth Edition, (New Jersey:
Pearson Prentice Hall, 2006). Adapun pengertian pemasaran dari sisi sosial
merupakan proses individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka
perlukan dan inginkan, sedangkan manajemen atau manajerial digambarkan
sebagai “seni menjual produk”. Dari definisi di atas, pemasaran merupakan
serangkaian prinsip untuk memilih:
1. Pasar sasaran (target market)
2. Mengevaluasi kebutuhan konsumen
3. Mengembangkan barang dan jasa
4. Pemuas keinginan
5. Memberikan nilai kepada konsumen dan laba bagi perusahaan.
Pengertian pemasaran secara luas lebih dari sekedar penjualan dan
periklanan. Para ahli mendefinisikan pemasaran sebagai berikut:
“Marketing is total system business designed to plan, price, promotion, and
distribute want satisfying products to target markets to achieve
organizational objectives” …. Pemasaran adalah suatu sistem total dan
kegiatan bisnis yang dirancang untuk mendistribusikan barang-barang yang
dapat memuaskan keinginan dan mencapai sasaran serta tujuan
organisasi.”(William J. Stanton dalam Djaslim Saladin dan Achmad Buchory)
“Marketing is the process of focusing the resources and objective of an
organization an wnvironmental, opportunities and need, … pemasaran
adalah suatu proses yang berfokus pada sumber daya manusia dan bertujuan
untuk memanfaatkan peluang-peluang pasar secara global.”( Keegan dalam
Djaslim Saladin dan Achmad Buchory)
“Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu atau
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan, pewarnaan dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai dengan
orang atau kelompok lain.”(Fandy Tjipono, Strategi Pemasaran Jasa)
“Pemasaran sebagai usaha menyediakan dan menyampaikan barang dan
jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta
harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang tepat.”(Sofjan Assauri)
“Marketing adalah proses merencanakan konsepsi, harga, promosi dan
distribusi ide, menciptakan peluang yang memuaskan individu dan sesuai
tujuan organisasi.”( Buchari Alma )
Jadi, dapat disimpulkan bahwa inti dari pemasaran (marketing) adalah
mengidentifikasikan dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Sedangkan
dari sudut pandang manajemen, pemasaran adalah fungsi organisasi dan
serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan
menghantarkan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan
pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemegang
kepentingan lainnya.Sehingga,manajemen pemasaran dapat dikatakan sebagai
seni dan ilmu memilih pasarsasaran serta meraih, mempertahankan, dan
menumbuhkan pelanggan melalui penciptaan, penghantaran dan
pengkomunikasian nilai pelanggan yang unggul.
3. Digital Marketing

Social Media Marketing. Menurut Kotler dan Cox (Kotler & Cox,
2019)menajemen promosi merupakan prosedur rencana dan pengaplikasian
gagasan, penentuan harga, advertensi, penuangan ide, produk untuk
menjadikan subtitusi yang memenuhi tujuan seseorang dan
organisasional(Patma, et al., 2021). Adapun strategi dalam melakukan promosi
salah satunya yang dikenal dengan Istilah digital marketing menurutAbdul Aziz
(2020)yaitu strategi untuk melakukan promosi, produk, media promosi.
Pemasaran digital merupakan menggunakan internet sebagai media
pemasaran. Dalam pemasaran melalui internet menurut Putri dan
Puspaningtyas (Putri & Puspaningtyas, 2021) dikenal istilah sosmed yang
merupakan bagian dari TIK yang bermanfaat bagi pelaku usaha.

Dari beberapa pengertian digital marketing dapat penulis simpulkan


bahwa digital marketing adalah strategi promosi dengan memanfaatkan
perangkat elektronik untuk melakukan periklanan dengan tujuan menarik
minat konsumen dan meningkatkan penjualan. Penelitian mengenai social
media marketing telah dilakukan oleh beberapa ahli, salah satunya oleh Shareef
et al. (2019) mengemukakan indikator yang di terapkan untuk
memperkenalkan pesan dalam mepromosikan produk yaitu yang dihasilkan
pemasar (marketers themselves). Penelitian ini bertujuan untuk memahami
nilai iklan dan sikap konsumen yang menguntungkan di dalam media sosial
melalui pendapat suatu produk dengan memberikan informasi produk dalam
iklan yang disebar oleh pemasar. Berdasarkan penelitian tersebut terdapat 3
indikator social media marketing yaitu Entertaintment ,Informativeness, dan
Iritation.

4. Brand Awareness
Kesadaran merek konsumen merupakan hal yang penting bagi perusahaan.
Menurut pendapat Fajariah dkk., (2017), brand awareness memiliki korelasi erat
terhadap merek sehingga konsumen dapat mengidentifikasi setiap merek yang
berbeda. Brand awareness merupakan kemampuan konsumen atau masyarakat
untuk mengenali suatu merek. Kemampuan ini dapat diketahui hanya dengan
kemampuan konsumen mengenali merek melalui representasi visual seperti
logo, warna atau kategori produk yang menggambarkan identitas brand
tersebut. Menurut Keller (2009:2) dalam Sari dkk (2021) brand awareness
memiliki beberapa indikator yaitu recall, recognition, purchase dan
consumption.
5. Inovasi Produk
Menurut Tamamudin (2012:89) inovasi merupakan yang menunjukkan
bahwa semakin tinggi inovasi produk yang dilakukan perusahaan maka akan
meningkatkan kinerja perusahaan melalui peningkatan keputusan membeli.
Dalam persaingan global, perusahaan harus dapat memodifikasi produknya
untuk menambah nilai dari produk yang dihasilkannya dan harus dapat
memenuhi kebutuhan dan selera konsumen. Nilai tambah dari produk yang
dihasilkan dapat berupa desain atau model dari produk yang dihasilkan dan
pelayanan dari produk yang dijual.
As. Kilbourne and Woodman dalam Sousa, et.al. (2012;32) inovasi
menunjukkan bahwa sistem inovasi tergantung pada sejumlah variabel selain
kreativitas, seperti otonomi, informasi yang tersedia, sistem imbalan,
pendidikan atau pelatihan, sistem authority, partisipasi dalam pengambilan
keputusan, atau kekompakan tim.
Menurut Hubeis (2012;76) Inovasi produk merupakan pengetahuan produk
baru, yang seringkali dikombinasikan dengan hal baru untuk membentuk
metode produksi yang tidak diketahui.
Berdasarkan definisi menurut para ahli diatas maka dapat disimpulkan
bahwa inovasi produk adalah sebuah strategi dalam perbisnisan untuk menarik
perhatian, memenuhi, memuaskan kebutuhan serta keinginan konsumen yang
bertujuan untuk bisa mendapatkan keuntangan dalam perbisnisan serta bisa
dapat bersaing dalam pasar.
6. Minat Beli Konsumen
Minat beli konsumen adalah pusat perhatian seseorang terhadap
suatu hal dengan rasa suka atau senang tentang sebuah produk, dimana minat
tersebut akan muncul bersamaan dengan perasaan yakin produk tersebut
memiiki fungsi, sehingga seseorang memiliki keinginan untuk membeli
produk tersebut(Priansa, 2017 ).
Minat atau keinginan membeli suatu produk atau jasa merupakan
salah satu bentuk perilaku konsumen. Minat beli konsumen adalah tahap
dimana konsumen membentuk pilihannya diantara beberapa Merek yang
tergabung dalam perangkat pilihan.
Menurut Kotler dan Keller (2017:36) minat beli konsumen merupakan
perilaku konsumen Membeli Beras Local” yang menyatakan bahwa
Kualitas Produk, dan berpengaruh berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Minat Beli konsumen.
Penelitian yang dilakukan oleh Csaba Janos Nagy (2018), yang berjudul
“Influential Factors on Consumer Purchase Intentions Cases of Instan Noodle
Products in the Hungarian Market” yang menyatakan bahwa Harga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli produk.
Sedakan penelitian yang dilakukan oleh Arif Bahroin (2017), yang
berjudul “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Citra Merek Terhadap
Minat Beli Konsumen (Studi Kasus pada Roti Ceria Jember)” yang
menyatakan bahwa Kualitas Produk, Harga, dan Citra Merek berpengaruh
terhadap Minat Beli.

2.2 Penelitian Terdahulu dan Relevansi Penelitian


Penelitian terdahulu yang digunakan penulis adalah sebagai dasar dalam
penyusunan penelitian. Tujuannya adalah mengetahui hasil yang telah
dilakukan oleh peneliti terdahulu, sekaligus sebagai perbandingan dan
gambaran yang dapat mendukung kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis.
Kajian yang digunakan yaitu mengenai strategi pelatihan dalam upaya
mengoptimalkan minat beli konsumen. Berikut ini adalah tabel perbandingan
penelitian terdahulu yang mendukung penelitian penulis :

Tabel 2.2

No Dimensi Penelitian Terdahulu Penelitian Peneliti Persamaan dan


Perbedaan
1 Judul “Penerapan Media Analisis Sosial >Persamaan
Sosial Sebagai Media Marketing, Brand Media Sosial
Pemasaran Online Di Awareness dan Sebagai Media
Era Globalisasi” Oleh Inovasi Terhadap Pemasaran.
Febi Fatlika Peningkatan Minat >Perbedaan
Nurussofiah Tahun Beli konsumen Peningkatan Minat
2022 Dipasar Lama (Studi Beli konsumen
kasus pasar Dipasar Lama
Ramayana cianjur )

Masalah bagaimana Bagaimana Produk >Persamaan


dan Fokus pemanfaatan media dikenal lebih banyak Bagaimana
Penelitian sosial dalam oleh orang lain memanfaatkan
pemasaran bisnis dengan media sosial
yang berbasis online memanfaatkan media >Perbedaan
serta mengetahui sosial Bagaima UMKM
bagaimana penerapan bisa membuka
media social sebagai peluang bagi
media pemasaran pemasar untuk
online di era mendorong inovasi
globalisasi. dengan berbagi
konten
Teori yang Kualitatif Kualitatif -
Digunakan
Metode pengabdian kepada Melakukan Melakukan
yang masyarakat, wawancara kepada wawancara dan
digunakan pengambilan data kepala pasar, dinas dokumentasi
dilakukan dengan koperasi,perdagangan
melakukan dan perindustrian
wawancara serta serta dokumentasi
dokumentasi kepada kepada para pebisnis
para pebisnis online di pasar lama.
bagaimana
menerapkan media
sosial sebagai sarana
promosi produk di
kalangan masyarakt
Hasil mengetahui Para pelaku bidang Persamaan
Penelitian bagaimana usaha membutuhkan pemanfaatan media
pemanfaatan media sarana penjualan sosial dalam
sosial dalam yang efisien dengan pemasaran bisnis
pemasaran bisnis tujuan meluaskan yang berbasis online
yang berbasis online pangsa pasarnya.
serta mengetahui Media sosial sebagai
bagaimana penerapan alat perdagangan
media social sebagai pastinya berhubungan
media pemasaran dengan komunikasi
online di era perdagangan. Dalam
globalisasi. Metode komunikasi penjualan
yang digunakan terdapat bauran
adalah metode perdagangan, salah
pengabdian kepada satunya merupakan
masyarakat, promosi. Hal penting
pengambilan data dalam promosi adalah
dilakukan dengan membuat catatan
melakukan yang persuasif yang
wawancara serta efisien guna menarik
dokumentasi kepada perhatian pelanggan
para pebisnis online
bagaimana
menerapkan media
sosial sebagai sarana
promosi produk di
kalangan masyarakt
tertama masyarakat

2 Judul ”Optimasi Analisis Sosial >Persaman

Media Sosial Marketing, Brand Media sosial

Dalam Awareness dan sebagai media

Meningkatkan Inovasi Terhadap pemasaran


Penjualan Peningkatan Minat >Perbedaan
Dimasa Beli konsumen Media Sosial Dalam
Pembatasan Dipasar Lama (Studi Meningkatkan
Sosial Berskala kasus pasar Penjualan Dimasa
Besar” Oleh Ramayana cianjur ) Pembatasan Sosial
Asye Berskala Besar
Rachmawaty
2021
Masalah bagaimana pera Bagaimana Produk mengoptimasi
dan Fokus pelaku usaha dikenal lebih banyak media sosial sebagai
Penelitian mengoptimasi media oleh orang lain media pemasaran
sosial sebagai media dengan dalam
pemasaran dalam memanfaatkan media meningkatkan
meningkatkan sosial penjualan
penjualannya.
Teori yang Kualitatif Kualitatif -
digumakan
Metode Teknik pengumpulan Melakukan Melakukan
yang data dan observasi wawancara kepada wawancara,
digunakan kepala pasar, dinas dokumentasi dan
koperasi,perdagangan obsevasi
dan perindustrian
serta dokumentasi
kepada para pebisnis
di pasar lama.
Hasil para pelaku usaha Para pelaku bidang >Persamaan
penelitian mampu beradaptasi usaha membutuhkan Media sosial
dengan cepat, salah sarana penjualan sebagai media
satunya dengan yang efisien dengan pemasaran
mengoptimasi tujuan meluaskan >Perbedaan
media sosial yang pangsa pasarnya. Para pelaku usaha
dilengkapi dengan dipasar lama belum
fitur-fitur bisnis, mampu beradaptasi
sehingga dengan
memudahkan mengoplimalisasi
masyarakat mesia sosial
(konsumen)
mendapatkan
informasi dan
bertransaksi.

3 Judul ” Pengaruh Analisis Sosial Brand awareness


Brand Marketing, Brand terhadap
Awareness, Awareness dan peningkatan minat
Brand Image, Inovasi Terhadap beli kondumen
dan Media Peningkatan Minat
Communication Beli konsumen
Terhadap Dipasar Lama (Studi
Keputusan kasus pasar
Pembelian” Ramayana cianjur)
Oleh Wulan
Suciningtyas 2012
Masalah bagaimana pengaruh kemampuan Brand awareness
dan Fokus brand awareness, brand konsumen untuk untuk
Penelitian image dan media mengidentifikasi mengidentifikasi
communication suatu merek pada suatu produk dan
terhadap keputusan kondisi yang berbeda, peningkatan
pembelian sepeda dapat dilakukan terhadap suatu
motor Yamaha Mio dengan pengenalan merek
Sporty merek dan
pengingatan kembali
terhadap suatu merek
tertentu.
Teori yang Kuantitatif Kualitatif Kuantitatif berfokus
digunakan pada pengambilan
data yang sistematis
Kualitatif berfokus
pada wawancara
dan kondisi di
lapangan
Metode Pengambilan data, Melakukan wawancara,
yang observasi dan wawancara kepada dokumentasi dan
digunakan kuisioner kepala pasar, dinas obsevasi
koperasi,perdagangan
dan perindustrian
serta dokumentasi
kepada para pebisnis
di pasar lama.
Hasil keputusan semakin baik (brand Brand image (citra
penelitian pembelian sepeda image) citra merek, merek) adalah
motor Yamaha Mio maka semakin persepsi masyarakat
Sporty mampu konsumen terhadap perusahaan
dijelaskan oleh memberikan atau produknya. Citra
variabel brand pengakuan terhadap dipengaruhi oleh
aware- ness, brand kualitas produknya. banyak faktor yang di
image dan media Konsumen biasanya luar kontrol
communication mengambil keputusan perusahaan.
sebesar 55,3% dan pembelian secara
sisanya yaitu sebesar singkat apabila
44,7% dijelaskan terdapat beberapa
oleh variabel lain merek yang sejenis
yang tidak diteliti yang menawar kan
dalam penelitian manfaat yang sama.
ini. Sehingga citra merek
sering digunakan
sebagai salah satu
faktor untuk
menentukan keputusan
pembelian suatu
produk.

4 Judul ”Analisis Media Analisis Sosial Media sosial


Sosial Terhadap Marketing, Brand sebagai media
Peningkatan Awareness dan pemasaran
Kinerja Pemasaran Inovasi Terhadap
Produk UMKM” Peningkatan Minat
Oleh Idi Jangcik Beli konsumen
2023 Dipasar Lama (Studi
kasus pasar
Ramayana cianjur )
Masalah Untuk mengetahui Bagaimana Produk mengoptimasi
dan Fokus pengaruh kinerja dikenal lebih banyak media sosial sebagai
Penelitian pemasarana produk oleh orang lain media pemasaran
UMKM dengan dengan dalam
menggunakan memanfaatkan media meningkatkan
marketplace sosial penjualan
Teori yang Kualitatif Kualitatif -
digunakan
Metode Metode penelitian Melakukan Melakukan
yang menggunakan wawancara kepada wawancara,
digunakan framework Pieces kepala pasar, dinas dokumentasi dan
untuk melihat koperasi,perdagangan obsevasi
performance, dan perindustrian
information, serta dokumentasi
economy, control, kepada para pebisnis
efficiency dan service di pasar lama.
dengan melibatkan
100 pelaku usaha dan
UMKM sebagai
responden
Hasil Memberikan Para pelaku bidang Meningkatkan
penelitian pengaruh yang cukup usaha membutuhkan minat beli
baik dalam sarana penjualan konsumen, serta
memasarkan produk, yang efisien dengan tingkat kemudahan
meningkatkan minat tujuan meluaskan dalam penggunakan
beli konsumen, serta pangsa pasarnya. sosial media
tingkat kemudahan
dalam penggunakan
sosial media sebesar
3.80

5 Judul ”Inovasi Produk dan Analisis Sosial Inovasi Terhadap


Ekspektasi Inovasi Marketing, Brand Peningkatan Minat
Terhadap Keputusan Awareness dan Beli konsumen
Pembalian Inovasi Terhadap
Konsumen” Oleh Joni Peningkatan Minat
Oktavian Hryanto Beli konsumen
2009 Dipasar Lama (Studi
kasus pasar
Ramayana cianjur )
Masalah Tujuan dari penelitian Untuk memberikan Untuk mengetahui
dan Fokus ini adalah untuk gambaran bagaimana pandangan pelaku
Penelitian mengidentifikasi UKM menggunakan UKM terhadap
pengaruh dari inovasi media sosial untuk penggunaan media
produk, inovasi yang bisnisnya. sosial dalam
akan datang, dan usahanya.
preferensi untuk
menunda keputusan
pembelian saat ini
pada
keputusan pembelian
konsumen
Teori yang Kualitatif Kualitatif -
digunakan
Metode Teknik pengumpulan Melakukan Melakukan
yang data observasi wawancara kepada wawancara,
digunakan kepala pasar, dinas dokumentasi dan
koperasi,perdagangan obsevasi
dan perindustrian
serta dokumentasi
kepada para pebisnis
di pasar lama.
Hasil Inovasi produk tidak inovasi merupakan Kesadaran dan
penelitian mempengaruhi suatu produk atau jasa pengetahuan yang
keputusan baru yang dimiliki oleh
pembelian konsumen dipersepsikan mampu konsumen
secara signifikan. memberikan efek mengenai
Lebih lanjut, inovasi dalam menciptakan inovasi yang akan
produk pola konsumsi yang datang ternyata
berpengaruh positif positif dalam segmen mempengaruhi
terhadap inovasi yang pasar tertentu. Untuk minat konsumen
akan datang maupun itu, inovasi yang untuk
terhadap dilakukan sebaiknya mengambil
preferensi konsumen didasarkan pada keputusan
untuk menunda harapan konsumen pembelian dimasa
pembelian. Di lain sehingga penerimaan mendatang.
pihak, inovasi yang produk inovasi
akan datang menjadi lebih mudah.
berpengaruh negatif
terhadap keputusan
pembelian konsumen.
Beberapa penelitian yang terdapat pada tabel 2.2 menunjukkan bahwa
analisis media sosial dalam menunjang minat beli konsumen disuatu perusahaan
dapat terpenuhi. Sehingga konsumen dapat memahami dan mampu
menganalisis dengan benar dan sesuai.
Jika dilihat dari penelitian sebelumnya yang melakukan penelitian pada
umumnya di perusahaan besar, sedikit berbeda dengan penilitian sebelumnya,
pada penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

1. Penulis melakukan penelitian di perusahaan yang sudah bergerak


dibidangnya selama bertahun-tahun, yang selalu berinovasi terhadap
perkembangan zaman terutama dalam perdagangan, yang tentunya
memerlukan unsur manajemen untuk mendukung berjalannya aktivitas
perusahaan dalam mencapai tujuan
2. Penelitian ini menggunakan metode deskriptis kualitatif, yang artinya
penulis melakukan wawancara lebih mendalam kepada responden atau
karyawan untuk mengetahui informasi yang jelas dan detail.
3. Dalam penelitian ini penulis mempunyai peran peneliti dan juga sebagai
objek yang akan diteliti.

Oleh karena itu penulis dapat menyimpulkan bahwa penelitian ini


bersifat asli, bisa dilihat dari belum adanya yang melakukan penelitian yang
berkaitan dengan analisis sosial marketing Brand Awareness dan Inovasi
Terhadap Peningkatan Minat Beli konsumen Dipasar Lama . Maka penulis
melakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana analisis
Brand Awareness dan Inovasi Terhadap Peningkatan Minat Beli konsumen
Dipasar Lama (Studi kasus pasar Ramayana cianjur)

2.3 Kerangka Pemikiran


Perkembangan dunia bisnis saat ini sangat pesat, membuat para pelaku
bisnis harus saling bersaing untuk memuaskan para konsumen. Para pelaku
bisnis dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif agar dapat bertahan ditengah
persaingan yang semakin ketat. Perusahaan diharapkan mampu untuk
memenuhi apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh para konsumen. Karena
konsumen saat ini sudah mulai kritis dan cerdas dalam memilih produk mana
yang mereka butuhkan dan bagaimana manfaatnya untuk mereka. Sehingga
perusahaan harus bisa memahami perkembangan dan kebutuhan yang
diinginkan oleh konsumen, dengan terus meningkatkan kekuatan yang dimiliki.
Selain itu dengan cara memunculkan perbedaan atau keunikan produk
perusahaan dibandingkan dengan pesaing agar dapat menarik dan memberi
kepuasan pada konsumen.
Konsumen tidak hanya menilai sebuah produk atau jasa berdasarkan
kualitas, manfaat, dan fungsi yang diberikan, tetapi lebih dari itu, mereka
menginginkan suatu komunikasi dan kegiatan pemasaran yang memberikan
sensasi, menyentuh hati mereka, serta sesuai dengan gaya hidup mereka.
Dengan kata lain, konsumen menginginkan produk yang kehadirannya dapat
memberikan suatu pengalaman (experience).
Setiap Pelaku usaha dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif. Hanya
mengandalkan dari segi produknya saja tidak cukup untuk menarik minat
konsumen. Perlu ada pembaharuan dalam segi pemasarannya. Konsumen tidak
hanya disuguhi dengan produk dan layanannya saja tetapi juga harus dibawa ke
dalam sisi emosionalnya, sehingga konsumen mengalami pengalaman yang
menyenangkan. Untuk itu mereka menciptakan strategi-strategi yang efektif
untuk menjadikan perusahaan menjadi yang terbaik dan bisa jadi pemenang
dalam persaingan yang ada. Pelaku usaha dituntut untuk mempunyai kepekaan
yang tinggi terhadap setiap perubahan yang terjadi, serta mampu menanggapi
dan menyelesaikan setiap keluhan konsumennya, agar hubungan perusahaan
dengan konsumen terjalin selamanya atau mereka loyal terhadap perusahaan
tersebut. Perusahaan dituntut harus berorientasi pada kepuasan konsumen yang
nantinya mereka akan loyal terhadap produk atau jasa tersebut. Mempioritaskan
konsumen merupakan suatu keharusan yang dimiliki oleh perusahaan. Saat
konsumen melakukan pembelian, ia tidak hanya sekedar ingin mendapat produk
atau jasa yang ditawarkan, tetapi juga ingin memperoleh nilai lebih berupa
pengalaman yang menyenangkan saat bertransaksi. Konsumen yang
mengkonsumsi akan menilai antara apa yang diharapkan dengan kenyataan
yang didapat setelah melakukan pembelian, jika mereka merasa puas maka
mereka akan loyal dan bertahan terhadap produk atau jasa tersebut. Loyalitas
pelanggan sangat penting artinya bagi perusahaan yang ingin menjaga
kelangsungan hidup usahanya maupun keberhasilan usahanya.

Di era globalisasi saat ini, teknologi informasi berfungsi sangat


penting. Dengan memahami teknologi serta informasi, kita mempunyai modal
yang cukup untuk menjadi pemenang dalam kompetisi global. Informasi ialah
modal utama dalam meningkatkan ilmu pengetahuan serta teknologi yang jadi
senjata utama untuk membangun negeri.
Media sosial tidak hanya digunakan seseorang untuk mempermudah
dalam berkomunikasi saja, bahakan bisa juga sebagai media untuk berbisnis.
Sangat menjadi peluang besar bagi pebisnis yang memanfaatkan media sosial
dalam mengembangkannya. Beberapa jenis situs media sosial populer saat ini
antara lain Instagram, Twitter, Facebook, TikTok, hingga Youtube. Media
sosial sangat memudahkan Bagi kita yang mempunyai bisnis untuk promosi
karena kebanyakan semua orang menggunakan hp untuk membeli barang-
barang kebutuhan seperti pakaian, makanan dll.
Jadi, bagi pihak penjual dalam proses perdagangannya melalui media
sosial akan membantu untuk memperluas wilayah pemasaran produk yang
akan dijualnya, sedangkan bagi pembeli, akan mempermudah mendapatkan
informasi mengenai produk yang akan dibelinya. Dan keduanya antara penjual
dan pembeli akan saling membutuhkan dan saling memenuhi kebutuhan
masing-masing individu.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, kerangka
pemikiran analisis rancangan penilaian dalam penelitian adalah sebagai
berikut
Pasar Ramayana Cianjur

Pengoptimasi media sosial sebagai media pemasaran dalam


meningkatkan penjualan

Variabel X1
Media Sosial, Febi Fatlika
Nurussofiah, 2022
1. Teknologi
2. Media Pemasaran Variable X3
3. Promosi Inovasi, Jony Oktavia
Haryanto, 2009

Variabel X2 A. Kualitas
B. Kuantitas
Brand Awareness, Wulan C. Lingkungan
Suciningtyas, 2012 D. Proses dan Sistem
1. Kesadaran merek
2. Keputusan pembelian

Variable Y
Minat Beli Konsumen
Para pelaku usaha diharap mampu melakukan promosi
menggunakan alat elektronik yang bertujuan bisa
meningkatkan minat beli konsumen.
Konsumen di pasar lama harus memiliki korelasi erat
terhadap kesadaran merak
Para pelaku usaha harus memiliki inovasi guna menarik
minat beli konsumen
Konsumen dan pelaku usaha memanfaatkan alat
elektronik dan memiliki kesadaran terhadap merek dan
meningkatkan penjualan.
2.4 Proposisi Penelitian

Proposisi adalah dugaan sementara dari sebuah penelitian terhadap fenomena yang
terjadi. Berdasarkan kerangka berfikir tersebut, maka proposisi penelitian adalah
sebagai berikut :

1. Penilaian media sosial yang dilakukan bisa menunjang minat konsumen.


2. Analisis brand awareness yang dilakukan perlu diketahui dan penting
peranannya dalam meningkatkan minat beli konsumen.
3. Factor -faktor yang bisa menghambat penilaian media sosial dan menghambat
kesadaran merek terhadap minat beli konsumen dapat teridentifikasi
DAFTAR PUSTAKA

Puspitarini, D. S., & Nuraeni, R. (2019). PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI

MEDIA PROMOSI ( Studi Deskriptif pada Happy Go Lucky House ). 3(1).

Vernia, D. M. (2017). OPTIMALISASI MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA PROMOSI BISNIS


ONLINE BAGI IBU RUMAH TANGGA UNTUK MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN KELUARGA Dellia Mila Vernia. 1(2), 105–118.

Suyanto, M. (2003). Strategi periklanan


pada e-commerce perusahaan top
dunia. Yogyakarta: Andi.

Hastuti, P. N. (2020). Kewirausahaan danUMKM. Yayasan Kita Menulis.

Pambudi, B. S. (2019). Digital Marketing As An Integrated Marketing Communication


Strategy InBadan Usaha Milik Desa(BUMdesa) In East Java.Competence: . Journal
of Management Studies, 13(2),, 121-151.

Mansir, F. &. (2021). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Digital Marketing dan Media Sosial
Sebagai Media Promosi Era Pandemi Covid-19 di UMKM Panggungharjo Sewon
Bantul.Abdimas Singkerru, 1(1), , 39-50.

Harmelia, & Edriani, D. (2021). Pemanfaatan Media Sosial Dalam Melakukan Jual Beli Online
melalui Instagram. 11(1), 24–27.

Huang, Wei and Laetitia Radder. 2008. High Involve- ment and Low Involvement Products A
Comparison of Brand Awareness Among Student at A South Af- rican Univercity. South
Africa.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran Edisi Mile- nium Jilid 1. Jakarta: Indeks.

Sultan, F., 1999, Consumer Preferences for Forthcoming Innovation: The Case
of High Definition Television, The Journal of Consumer Marketing 16
(I), 24-33.

Mowen, J.C., dan M . Minor, 1998, Consumer Behavior, 5"^ Edition. New
Jersey: Prentice Hall, Inc.

Anda mungkin juga menyukai