Anda di halaman 1dari 50

USULAN PENELITIAN

PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING, LOKASI, DAN HARGA


TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA TOKO MANDIRI PULSA

Usulan penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyusun skripsi
S1 Program Studi Manajemen

Diajukan oleh :
NAMA : I PUTU GEDE SURYA ATMAJA
NIM : 1702612010106

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fenomena yang terjadi kini seperti perkembangan internet, perkembangan

media sosial, perkembangan dunia bisnis digital, serta tren dan model pemasaran baru

yang menghasilkan perubahaan secara signifikan dan membuat persaingan menjadi

semakin ketat. Munculnya social media marketing merupakan salah satu dampak

yang terjadi akibat fenomena - fenomena tersebut dan memiliki pertumbuhan yang

pesat(Ramadhan, 2019). Pada era globalisasi ini menjanjikan suatu peluang dan

tantangan bisnis bagi perusahaan yang beroperasi di indonesia. Di satu sisi, era

globalisasi memperluas pasar dan di sisi lain, keadaan tersebut memunculkan

persaingan yang makin ketat dan banyak di antara mereka mulai menggunakan

sosial media sebagai sarana untuk mempromosikan berbagai macam produknya

menarik bagi pebisnis menjalankan bisnis mereka. Salah satu aplikasi yang kerap

yang dapat digunakan adalah media sosial seperti facebook, instagram, online shop,

dll. Fenomena yang seperti ini memunculkan jenis pemasaran baru yang dikenal

dengan digital marketing. Dalam digital marketing ada beberapa teknik pemasaran

yang diterapkan, salah satunya adalah social media marketing. Social media

marketing merupakan aktifitas atau kegiatan pemasaran yang fokus menggunakan

media sosial seperti instagram, facebook, twitter, youtube, dll untuk mempromosikan

produk secara digital.

1
2

Gambar 1.1

Social Media Overview

Sumber : databoks.katadata.co.id & We Are Social,Hootsuite, 2020

Youtube menjadi platform yang paling sering digunakan pengguna media

sosial di Indonesia berusia 16 hingga 64 tahun. Persentase pengguna yang

mengakses Youtube mencapai 88%. Media sosial yang paling sering diakses

selanjutnya adalah WhatsApp sebesar 84%, Facebook sebesar 82%, dan Instagram

79%. Sebagai informasi, rata-rata waktu yang dihabiskan masyarakat Indonesia

untuk mengakses sosial media selama 3 jam 26 menit. Total pengguna aktif sosial

media sebanyak 160 juta atau 59% dari total penduduk Indonesia. 99% pengguna

media sosial berselancar melalui ponsel. Hal ini menunjukan bahwa sosial media

memiliki banyak peluang untuk dijadikan wadah promosi produk secara online.
3

Dengan social media marketing memungkinkan para pengusaha untuk lebih

mengembangkan kegiatan pemasaran yang interaktif dengan melibatkan

pelanggan secara langsung atau tidak langsung serta meningkatkan minat beli.

Penggabungan social media dengan pemasaran adalah untuk mendukung kinerja

pemasaran dengan berkembangnya teknologi dan informasi. Perkembangan

teknologi saat ini sudah memperluas ide-ide strategi pemasaran. Akhir-akhir ini,

banyak perusahaan yang sudah menggunakan media online sebagai sarana

promosinya, di bandingkan dengan beberapa dekade lalu yang masih memakai

sistem door to door atau person to person. Hal ini membuat persaingan antar

bisnis semakin ketat sehingga mendorong pelanggan untuk mengganti produk

lama ke produk baru yang sejenis karena promosi via social media yang menarik.

Keuntungan dari pemakaian social media ini ternyata tidak hanya digunakan oleh

perusahaan besar, tetapi juga dipakai oleh bisnis kecil menengah, karena banyak

keuntungan yang bisa di dapatkan dari pemakaian social media. Salah satunya

adalah mengurangi biaya pemasaran yang jika dilakukan secara manual/offline,

tentu akan memakan biaya yang sangat besar. Karena pemasaran secara manual

membutuhkan karyawan dan budget yang tidak sedikit. Untuk itu, para pebisnis

kecil-menengah mensiasati sosial media ini sebagai salah satu sarana promosi

terbaik. Selain itu, konsumen kini telah menyadari bahwa daya beli mereka

memiliki kekuatan, sehingga mereka bertindak dan saling berkomunikasi

mengenai pilihan yang mereka buat (Kuspriyono, T., & Nurelasari, E. 2018).

Social media marketing merupakan salah satu dari beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi minat beli konsumen , hal ini dikarenakan dalam social

media marketing konsumen tidak hanya dapat informasi tentang produk,


4

melainkan konsumen juga dapat berkomunikasi serta berinteraksi dengan

konsumen lainnya dan mengetahui informasi produk yang akan mereka beli.

Melalui media sosial konsumen tentu lebih cerdas dalam menentukan produk

yang diminatinya untuk menjadi pilihan ketika melakukan pembelian. Media

online banyak sekali ragamnya, contohnya adalah social media yang sudah

menjadi suatu hal yang tidak asing lagi di kalangan masyarakat saat ini. Bagi

seorang individu, social media digunakan untuk mencari informasi, berbagi

informasi, hiburan, relaksasi, dan interaksi sosial (Whiting & Williams, 2015).

Lokasi yang strategis dapat meningkatkan minat beli konsumen, Pemilihan

lokasi mempunyai fungsi yang strategis karena dapat ikut menentukan tercapainya

tujuan badan usaha. Lokasi yang baik adalah lokasi yang terletak pada daerah

yang strategis sehingga dapat memaksimumkan laba. Lokasi yang strategis dan

akses ke lokasi yang terjangkau akan mengundang konsumen melakukan

pembelian terhadap tempat tinggal(Monica, E. 2018).

Harga merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen

sebelum membeli sesuatu. Setiap perusahaan perlu mempertimbangkan harga

yang akan ditawarkan kepada konsumen dengan hati-hati, karena produk yang

memiliki kualitas terbaik namun memiliki harga yang terlalu tinggi membuat

minat untuk membeli konsumen pun akan berkurang.

Minat beli merupakan salah satu bentuk ketertarikan seorang konsumen

terhadap suatu barang atau jasa yang muncul akibat respon mereka melihat objek

tertentu dan timbul rasa ingin memiliki objek tersebut sehingga pada akhirnya

akan melakukan pembelian. Minat beli tentu akan muncul ketika konsumen
5

melihat promosi suatu produk di berbagai media sosial atau situs internet, apalagi

bentuk promosi yang ditawarkan oleh akun tersebut menarik dan unik sehingga

mampu memunculkan keinginan dan ketertarikan seorang konsumen terhadap

objek yang mereka lihat.

Toko Mandiri Pulsa berdiri tahun 2015. Berlokasi di Jl. Abimanyu

No.551, Sembung, Mengwi, Kabupaten Badung. Usaha ini bergerak dibidang

penjualan gadget misalnya smartphone android, powerbank dan aksesoris-

aksesoris smartphone. Ada banyak faktor yang mendorong dan menjadi

pertimbangan konsumen dalam hal minat beli, saat ini minat beli konsumen selalu

berubah-ubah dan lebih mengikuti tren yang berkembang. Penggunaan sosial

media seperti instagram, facebook dan tokopedia menjadi tempat dimana produk-

produknya digunakan untuk menampilkan produk mereka di internet. Lokasi

Toko Mandiri Pulsa yang berada di daerah pedesaan cau belayu dimana lokasi

tersebut tidaklah dekat dengan pemukiman warga,dan masyarakat cukup jarang

melintasi daerah tersebut terutama pada malam hari tetapi lokasi toko mandiri

pulsa dapat di temukan di aplikasi peta online seperti google maps yang dimana

ini dapat mempermudah konsumen yang berlokasi dari luar daerah cau belayu

untuk menemukan Toko mandiri Pulsa menjadikan faktor lokasi sebagai

permasalahan yang tepat pada penelitian ini. Toko Mandiri Pulsa selalu

menawarkan harga yang menarik demi meningkatkan minat beli konsumen.


6

1.2 Pokok Permasalahan

Dari uraian di atas, maka pokok permasalahannya sebagai berikut:

1) Apakah ada pengaruh Social media marketing terhadap minat beli

konsumen pada toko Mandiri Pulsa?

2) Apakah ada pengaruh lokasi terhadap minat beli konsumen pada toko

Mandiri Pulsa?

3) Apakah ada pengaruh harga terhadap minat beli konsumen pada toko

Mandiri Pulsa?

1.3 Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui pengaruh Social media marketing terhadap minat beli

konsumen pada toko Mandiri Pulsa.

2) Untuk mengetahui pengaruh lokasi terhadap minat beli konsumen pada

toko Mandiri Pulsa.

3) Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap minat beli konsumen pada

toko Mandiri Pulsa.

1.4 kegunaan penelitian

Adapun hasil peneltian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :

1) Manfaat teoritis :

Hasil dari penelitian ini dapat menjadi landasan dalam

pengembangan media pembelajaran atau penerapan media pembelajaran

secara lebih lanjut.


7

Selain itu juga menjadi sebuah nilai tambah khasanah pengetahuan

yang berkaitan dengan social media marketing, lokasi, promosi dan minat

beli.

2) Manfaat praktis

a) Bagi Penulis

Sebagai sarana memperdalam ilmu pengetahuan selama

melaksanakan studi diperguruan tinggi yang berhubungan dengan

masalah yang berkaitan dengan masalah pengaruh social media marketing,

lokasi, dan harga terhadap minat beli konsumen.

b) Bagi Perusahaan

Dapat memberikan masukan pada perusahaan sebagai bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk masa yang akan

datang.

c) Bagi Lembaga Pendidikan

Sebagai suatu hasil karya dan sebuah karya yang dapat dijadikan

sebagai bahan wacana dan pustaka bagi mahasiswa atau pihak lain yang

tertarik meneliti dibidang yang sama, hasil penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan masukan dalam penelitian yang sejenis, baik sebagai dasar acuan

atau referensi unntuk pengembangan peneltian selanjutnya.


8
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Teori tindakan beralasan (Theory of Reasoned Action) Ajzen dan Fishbein,

(1980), mengasumsikan perilaku ditentukan oleh keinginan individu untuk

melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku tertentu atau sebaliknya.

Keinginan ditentukan oleh dua variabel independen termasuk sikap dan norma

subyektif. Teori perilaku direncanakan ini dikembangkan dari teori tindakan

beralasan dengan memasukkan tambahan yaitu membangun perilaku kontrol yang

dirasakan.

2.1.1 Social Media Marketing

1) Definisi Social Media Marketing

Social media marketing merupakan suatu bentuk pemasaran langsung

ataupun tidak langsung yang digunakan untuk membangun kesadaran,

pengakuan, daya ingat, dan tindakan untuk merek, bisnis, produk, orang, atau

entitas lainnya dan dilakukan dengan menggunakan alat dari web sosial

seperti blogging, microblogging, social networking, social bookmarking, dan

content sharing (Gunelius, 2011:10).

Konsep dasar Social Media Marketing pada dasarnya bukan

merupakan konsep baru. Konsep word of mouth dimana konsumen

menyebarkan informasi mengenai suatu barang atau jasa merupakan konsep

awal dari promosi. Namun ketika digabungkan dengan teknologi digital,

promosi melalui word of mouth memungkinkan pengguna untuk saling

8
terhubung dengan cepat, dengan lebih banyak orang dan lebih banyak tempat

(Rahmi, 2018:7).

9
9

2) Indikator Social Media Marketing

Menurut Gunelius (2011:59) terdapat empat elemen yang dijadikan

sebagai variabel kesuksesan social media marketing :

a) Content Creation : Konten yang menarik menjadi landasan

strategi dalam melakukan pemasaran media sosial. Konten yang

dibuat harus menarik serta harus mewakili kepribadian dari

sebuah bisnis agar dapat dipercaya oleh target konsumen.

b) Content Sharing : Membagikan konten kepada komunitas sosial

dapat membantu memperluas jaringan sebuah bisnis dan

memperluas online audience. Berbagi konten dapat menyebabkan

penjualan tidak langsung dan langsung tergantung pada jenis

konten yang dibagikan.

c) Connecting : Jejaring sosial memungkinkan seseorang bertemu

dengan lebih banyak orang yang memiliki minat yang sama.

Jaringan yang luas dapat membangun hubungan yang dapat

menghasilkan lebih banyak bisnis. Komunikasi yang jujur dan

hati-hati harus diperhatikan saat melakukan social networking.

d) Community Building Web Social : merupakan sebuah komunitas

online besar individu dimana terjadi interaksi antar manusia yang

tinggal di seluruh dunia dengan menggunakan teknologi.

Membangun komunitas di internet yang memiliki kesamaan

minat dapat terjadi dengan adanya social networking.


10

2.1.2 Lokasi

1) Definisi Lokasi

Lokasi adalah faktor utama dalam pemilihan toko konsumen. Hal ini

juga merupakan keuntungan bersaing yang tidak dengan mudah ditiru. Area

yang dipilih haruslah mampu untuk tumbuh dari segi ekonomi sehingga dapat

meningkatkan keberlangsungan toko saat awal maupun masa datang (Utami,

2017:113).

Lokasi yang strategis berada dipusat kegiatan masyarakat dan lokasi

yang dinilai mampu mengalami pertumbuhan ekonomi. Persoalan penting

seperti kemungkinann terlihat, lahan parkir, kemudahan askes dan

keselamatan dan keamanan lokasi merupakan faktor-faktor yang memberi

konstribusi pada kesuksesan pemilihan lokasi. Memilih lokasi berdagang

merupakan keputusan penting untuk bisnis yang harus membujuk pelanggan

untuk datang ke tempat bisnis dalam pemenuhan kebutuhannya. Pemilihan

lokasi mempunyai fungsi yang strategis karena dapat ikut menentukan

tercapainya tujuan badan usaha. Pemilihan lokasi harus memperhatikan

potensi pasar yang tersedia di sekitar lokasi tersebut (Purnomo, 2017:13).

Persoalan penting seperti kemungkinann terlihat, lahan parkir,

kemudahan askes dan keselamatan dan keamanan lokasi merupakan faktor-

faktor yang memberi konstribusi pada kesuksesan pemilihan lokasi. Memilih

lokasi berdagang merupakan keputusan penting untuk bisnis yang harus

membujuk konsumen untuk datang ke tempat bisnis dalam pemenuhan

kebutuhannya. Pemilihan lokasi mempunyai fungsi yang strategis karena

dapat ikut menentukan tercapainya tujuan badan usaha. Pemilihan lokasi


11

harus memperhatikan potensi pasar yang tersedia di sekitar lokasi tersebut

(Harahap, 2019:26).

2) Faktor-faktor dalam Menentukan Lokasi

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan

lokasi (Harahap, 2019:27) :

1) Akses yang mudah dijangkau.

2) Kemudahan untuk dilihat.

3) Lalu lintas.

4) Tempat parkir yang luas dan nyaman.

5) Ekspansi, tersedianya lahan yang luas untuk melakukan

perluasan.

6) Lingkungan daerah sekitar.

7) Persaingan dilokasi sekitar.

8) Peraturan pemerintah.

3) Indikator lokasi

Faktor lokasi dapat diidentifikasikan dalam indikator-indikator

sebagai beriku (Harahap 2019:28) :

a) Dekat dengan tempat tinggal, lokasi perbelanjaan tidak jauh dari

tempat tinggal konsumen sehinga para konsumen tidak kesulitan

untuk menjangkaunya.

b) Mudah dijangkau transportasi umum, jika lokasi sulit dijangkau

oleh transpotrasi umum tentu akan mengurangi keinginan

konsumen untuk datang.


12

c) Aman, keamanan dan kenyamanan yang terjamin akan

menjadikan konsumen betah berlangganan.

d) Memiliki tempat parkir yang luas, tersedianya lahan parkir yang

cukup baik untuk kendaraan roda dua maupun empat sehingga

kenyamanan berbelanja semakin baik.

2.1.3 Harga

1) Definisi harga

Harga adalah sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah

manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa.

Harga merupakan hal yang diperhatikan konsumen saat melakukan

pembelian. Sebagian konsumen bahkan mengidentifikasikan harga dengan

nilai (Mulyati, 2018).

Harga dapat menunjukkan kualitas merek dari suatu produk, dimana

konsumen mempunyai anggapan bahwa harga yang mahal biasanya

mempunyai kualitas yang baik. Pada umumnya harga mempunyai pengaruh

yang positif dengan kualitas, semakin tinggi harga maka semakin tinggi

kualitas. Konsumen mempunyai anggapan adanya hubungan yang positif

antara harga dan kualitas suatu produk, maka mereka akan membandingkan

antara produk yang satu dengan produk yang lainnya, dan kemudian

konsumen mengambil keputusan untuk membeli suatu produk (Lubis,

2019:14).
13

2) Indikator harga

Indikator harga menurut Kotler dan Amstrong (2008) yaitu:

a) Keterjangkauan harga produk : harga yang ditawarkan sesuai

dengan daya beli masyarakat, sehingga masyarakat merasa puas

dengan harga yang ditawarkan.

b) Kesesuaian harga dengan kualitas : konsumen akan membeli

suatu barang jika harganya sesuai dengan kualitas yang dimilik

produk tersebut.

c) Daya saing harga produk : konsumen membandingkan produk

yang ditawarkan dengan produk lain yang sejenis sebelum

memutuskan pembelian suatu produk, begitu juga harga

produknya.

d) Kesesuaian dengan manfaat produk : konsumen akan membeli

suatu produk apabila produk tersebut sesuai dengan manfaat yang

ditawarkan.

2.1.4 Minat Beli

1) Definisi Minat Beli

Minat beli merupakan suatu proses perencanaan pembelian suatu

produk yang akan dilakukan oleh konsumen dengan mempertimbangakan

beberapa hal, diantaranya adalah banyak unit produk yang dibutuhkan dalam

periode waktu tertentu, merek, dan sikap konsumen dalam mengkonsumsi

produk tersebut (Meldarianda & S., 2010).


14

Minat beli seorang konsumen diperoleh dari proses belajar dan proses

pemikiran yang membentuk sebuah persepsi, persepsi tersebut yang harus

mampu di stimulir sehingga timbul tekanan untuk segera mewujudkannya

dalam bentuk tindakan pembelian (Widayat & Suhermin, 2015).

2) Indikator Minat Beli

Menurut Ferdinan dalam Mochmad Iqbal Almanda (2015:19) minat

beli diidentifikasi melalui indikator – indikator yang meliputi minat

transaksional, minat refensial, minat prefensial, dan minat eksploratif.

a) Minat transaksional

Yaitu kecendrerungan seseorang untuk membeli produk. Hal ini

bermaksud yakni konsumen memiliki minat untuk melakukan

pembelian suatu produk tertentu yang ia inginkan.

b) Minat refensial

Yaitu kecenderungan seseorang untuk merefrensikan produk

kepada orang lain. Hal ini bermaksud yakni seorang konsumen

yang telah memiliki minat untuk membeli akan menyarankan

orang terdekatnya untuk juga merakukan pembelian produk yang

sama.

c) Minat preferensial

Yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang

memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini

hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk

preferensinya.
15

d) Minat eksploratif

Minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu

mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan

mencari informasi untuk mendukung sifat – sifat positif dari

produk tersebut.

2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian yang pernah

dilakukan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam

pengumpulan data, metode dan analisis data yang digunakan untuk

pengolahan data. Beberapa ringkasan hasil penelitian terdahulu yang

mendukung penelitian penulis.

1) Ramadhan & Zuliestiana, 2019. Melakukan penelitian tentang analisis

pemanfaatan youtube sebagai social media marketing go-jek dalam

mempengaruhi minat beli dan loyalitas terhadap brand. Dengan social

media marketing sebagai variabel bebas dan minat beli & loyalitas

terhadap brand sebagai variabel terikat. Survei kuisoner digunakaan dalam

penelitian ini dan disebarkan kepada 400 responden pengguna Youtube

yang berdomisili di Indonesia dan pernah mengakses akun Youtube Go-

Jek dengan teknik non probability sampling dengan teknik purposive

sampling. Analisis statistik yang digunakan yaitu analisis regresi

sederhana dan analisis regresi berganda serta menggunakan uji t dan uji F

untuk menguji hipotesis-hipotesis pada penelitian ini. Hasil dari penelitian


16

menunjukan bahwa social media marketing Youtube Go-Jek memiliki

pengaruh signifikan yang positif terhadap purchase intention dan brand

loyalty, ditemukan pula bahwa social media marketing dan purchase

intention secara simultan mempengaruhi brand loyalty.

2) Kuspriyono & Nurelasari, 2018. Melakukan penelitian tentang Pengaruh

Social Media Marketing Terhadap Customer Bonding dan Purchase to

Intention. Dengan social media marketing sebagai variabel bebas dan

Customer Bonding, Purchase to Intention sebagai variabel terikat.

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang

dibagikan kepada 100 anggota Oriflame dengan teknik non probability

sampling. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dan

pendekatan kuantitatif menggunakan analisis jalur (Structural Equation

Modeling). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan analisis

jalur, Social Media Marketing memiliki hubungan dan pengaruh positif

dan signifikan terhadap ikatan pelanggan dan niat beli pada konsumen

Oriflame di Depok karena P-value atau signifikansi di bawah 0,05.

Kemudian Bonding Pelanggan memiliki hubungan dan pengaruh positif

dan signifikan terhadap niat beli pada konsumen Oriflame di Depok karena

P-value atau signifikansi di bawah 0,05. Jadi, Oriflame perlu

mempertahankan dan meningkatkan strategi Pemasaran Media Sosial

sehingga tingkat ikatan pelanggan dan Intensi Pembelian konsumen

menjadi lebih tinggi.

3) Rahmi, 2018. Melakukan penelitian tentang pengaruh social media

marketing terhadap minat beli produk fashion distro flashy. Dengan Citra
17

Merek, Inovasi Produk, Social Media Marketing sebagai variabel bebas

dan minat beli sebagai variabel terikat. Pengumpulan data dilakukan

dengan melalui alat bantu kuesioner kepada 100 followers social media

Flashy dengan teknik non probability sampling. Analisis data pada

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif

dan Structural Equation Modelling Partial Least Square (SEM PLS).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Social Media Marketing

berpengaruh positif terhadap minat beli produk fashion Flashy. Pada

penelitian ini juga dapat diketahui bahwa Flashy sebaiknya lebih fokus

untuk menggunakan instagram karena mayoritas responden lebih memilih

mengakses instagram.

4) Harahap, M. A. Y. 2019. Melakukan penelitian tentang Pengaruh Kualitas

Pelayanan, Kualitas Produk Dan Lokasi Terhadap Minat Beli Masyarakat

Di Muhsin Distro Kota Lubuk Pakam. Dengan Kualitas Pelayanan,

Kualitas Produk Dan Lokasi sebagai variabel bebas dan minat beli sebagai

variabel terikat. Dengan sampel 100 responden. uji t, uji F, uji R2, dan uji

regresi liniar berganda. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan

bahwa kualitas pelayanan, kualitas produk, dan lokasi berpengaruh

terhadap terhadap minat beli masyarakat kota Lubuk Pakam. Dilihat dari

hasil uji T menunjukkan hasil variabel kualitas pelayanan sebesar 3,522

dengan tingkat signifikan 0,001, variabel kualitas produk sebesar 7,412

dengan tingkat signifikan 0,000, variabel lokasi sebesar 5,301 dengan

tingkat signifikan 0,000.


18

5) Muafa & masreviastuti, 2019. Melakukan penelitian tentang pengaruh

store atmosphere dan lokasi terhadap minat beli konsumen di de classe

gelato & coffee blitar. Dengan store atmosphere dan lokasi sebagai

variabel bebas dan minat beli sebagai variabel terikat. Penelitian ini

merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik

pengumpulan data observasi dan kuesioner, dan menggunakan teknik non-

probability sampling dengan metode sampling accidental dan mengambil

sample sebanyak 100 responden. Analisis yang digunakan yaitu analisis

regressi linier berganda dan uji hipotesis. Hasil analisis regresi linier

berganda dan uji hipotesis diketahui bahwa store atmosphere dan Lokasi

secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli.

Adjusted R2 sebesar 31,2%.

6) Hidayah & rachmi,2019. Melakukan penelitian tentang pengaruh harga

dan lokasi terhadap minat beli konsumen di ayam goreng nelongso

malang. Dengan harga dan lokasi sebagai variabel bebas dan minat beli

sebagai variabel terikat. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan

data penyebaran kuesioner terhadap 100 responden. Teknik sampling yang

digunakan yaitu sampling incidental. Teknik analisa data yang digunakan

adalah regresi linier berganda. Hasil uji t menunjukkan bahwa: Harga (X1)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli (Y) dengan thitung

5,458 > ttabel 1,6607. Lokasi (X2) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap minat beli (Y) dengan thitung 4,429 > ttabel 1,6607. Hasil uji F

menunjukkan harga dan lokasi secara simultan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap minat beli dengan Fhitung 53,875 > Ftabel 3,09.
19

Berdasarkan nilai koefisien determinasi diketahui bahwa harga dan lokasi

berpengaruh terhadap minat beli konsumen sebesar 51,6%.

7) Satria, 2017. Melakukan penelitian tentang pengaruh Harga, Promosi, Dan

Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Perusahaan A-36.

Dengan harga, promosi, dan kualitas produk sebagai variabel bebas dan

minat beli sebagai variabel terikat. dengan jumlah 80 responden dengan

teknik sampling non probability sampling teknik purposive sampling.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier

berganda. Data penelitian diolah dengan menggunakan Microsoft Excel

dan Software SPSS 20. Variabel bebas pada penelitian ini adalah harga

(X1), promosi (X2), dan kualitas produk (X3). Variabel terikat pada

penelitian ini adalah minat beli(Y). Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa variabel harga, promosi dan kualitas produk berpengaruh secara

simultan terhadap minat beli. Variabel harga, promosi dan kualitas produk

juga memiliki pengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian.

Kontribusi variabel bebas (harga, promosi dan kualitas produk) terhadap

variabel terikat (minat beli) adalah sebesar 68.9%. Variabel bebas yang

memiliki pengaruh paling dominan terhadap variabel terikat adalah faktor

kualitas produk.

8) Monica, 2018. Melakukan penelitian tentang pengaruh Harga, Lokasi,

Kualitas Bangunan dan Promosi Terhadap Minat Beli Perumahan Taman

Safira Bondowoso. Dengan Harga, Lokasi, Kualitas Bangunan dan

Promosi sebagai variabel bebas dan minat beli sebagai variabel terikat.

Ukuran sampel ditentukan dengan rumus slovin, dan diperoleh sampel


20

sebanyak 67 responden. Pengujian hipotesis dilakukan dengan

menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil yang didapat pada

penelitian ini menunjukkan bahwa harga, lokasi, kualitas bangunan dan

promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Hasil

analisis koefisien determinasi menunjukan bahwa 77,9% minat beli

dipengaruhi oleh harga, lokasi, kualitas bangunan dan promosi. Sedangkan

sisanya sebesar 22,1% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.

9) Wahyudin, 2019. Pengaruh persepsi konsumen mengenai harga, lokasi,

dan kualitas pasar terhadap minat beli konsumen di pasar pon purwokerto.

Dengan persepsi konsumen mengenai harga, lokasi, dan kualitas pasar

sebagai variabel bebas dan minat beli sebagai variabel terikat.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive

sampling dengan jumlah responden sebanyak 100 orang. Teknik

pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis

data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: 1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi

konsumen mengenai harga terhadap minat beli konsumen di Pasar Pon

Purwokerto; 2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan lokasi terhadap

minat beli konsumen di Pasar Pon Purwokerto; 3) Terdapat pengaruh

positif dan signifikan kualitas pasar terhadap minat beli konsumen di Pasar

Pon Purwokerto 4) Terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi

konsumen mengenai harga, lokasi, dan kualitas pasar secara bersama-sama

terhadap minat beli konsumen di Pasar Pon Purwokerto.


21
BAB III

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Berpikir

Minat beli konsumen yang selalu berubah – ubah sesuai dengan

kebutuhannya serta terdapat banyak hal yang menjadi pertimbangan dalam proses

perencanaan pembelian suatu produk. Pada era globalisasi ini menjanjikan suatu

peluang dan tantangan bisnis bagi perusahaan yang beroperasi di indonesia. Di

satu sisi, era globalisasi memperluas pasar dan di sisi lain, keadaan tersebut

memunculkan persaingan yang makin ketat dan banyak di antara mereka mulai

menggunakan social media sebagai sarana untuk mempromosikan berbagai

macam produknya menarik bagi pebisnis menjalankan bisnis mereka. Salah satu

strategi pemasaran yang tepat pada era digital ini adalah social media marketing.

Munculnya social media marketing merupakan salah satu dampak yang terjadi

akibat fenomena - fenomena tersebut dan memiliki pertumbuhan yang pesat.

Menurut Roman (2011) social media marketing memanfaatkan jejaring sosial,

blog, komunitas online, dan media online lainnya untuk mendukung fungsi

pemasaran, penjualan, hubungan masyarakat, dan layanan konsumen. Sedangkan

Lokasi merupakan letak dimana toko tersebut berdiri, lokasi yang strategis

membuat minat beli konsumen dapat bertambah, begitu pula dengan harga yang di

tawarkan harus sesuai dengan apa yang konsumen dapatkan.

Berdasarkan fenomena di atas, maka kerangka berpikir penelitian di

gambar 3.1, yaitu sebagai berikut :

21
22

Gambar 3.1

Kerangka Berpikir Penelitian

Pada era digital saat ini, banyak perusahaan berlomba – lomba mempromosikan produk
mereka melalui social media demi dapat memperkenalkan produk, bertahan dalam
persaingan , serta memperluas jangkauan pemasarannya.

Apakah ada pengaruh social media marketing terhadap minat beli?


Apakah ada pengaruh lokasi terhadap minat beli?
Apakah ada pengaruh harga terhadap minat beli?

TEORI (tulisan grand 1. H1 : social media marketing (X1) Kajian Penelitian


theory penelitian) : berpengaruh positif dan signifikan Sebelumnya :
terhadap minat beli (Y). 1. Ramadhan &
Theory of Reasoned
2. H2 : lokasi (X2) berpengaruh Zuliestiana
Action) Ajzen dan
positif dan signifikan terhadap (2019).
Fishbein, (1980).
minat beli (Y). 2. Kuspriyono &
3. H3 : Harga (X3) berpengaruh Nurelasari
positif dan signifikan terhadap (2018).
3. Rahmi (2018)
minat beli (Y).
4. Wahyudin
(2019).
5. Muafa &
Teknik Analisis : masreviastuti
(2019).
Data akan dianalisis secara kuantitatif 6. Hidayah &
dan kualitatif. rachmi (2019).
7. Satria (2017).
8. Monica
(2018).
Pembahasan.

Kesimpulan, keterbatasan, dan saran.


23

Gambar 3.2

Model Penelitian

Social Media Marketing (X1)


Content Creation.
Content Sharing.
Connecting.
Community Building Web
Social.
H1

Lokasi (X2)
Dekat dengan tempat tinggal. H2 Minat Beli (Y)
Mudah dijangkau transportasi Minat transaksional.
umum. Minat refensial.
Aman. Minat preferensial.
Memiliki tempat parkir yang Minat eksploratif.
luas.

H3

Harga (X3)
Keterjangkauan harga produk.
Kesesuaian harga dengan
kualitas.
Daya saing harga produk.
Kesesuaian dengan manfaat
produk.

3.2 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap jawaban sementara yang

ada pada perumusan masalah. Berdasarkan batasan dan perumusan masalah

yang ada, maka yang menjadi hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :
24

a) Pengaruh social media marketing terhadap minat beli

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya maka dengan meningkatnya

penggunaan media sosial membuat peluang untuk dijadikannya sebagai

media untuk melakukan pemasaran untuk berbagai produk, hal ini

dikarenakan penggunaan media sosial akan mempermudah konsumen untuk

melihat produk-produk secara instan dan cepat maka variabel social media

marketing mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli

konsumen.

H1 : social media marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap

minat beli konsumen di toko Mandiri Pulsa.

b) Pengaruh lokasi terhadap minat beli

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya maka dengan lokasi yang

strategis dan mudah ditemukan akan berdampak positif terhadap minat beli

konsumen.

H2 : lokasi berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen di toko Mandiri

Pulsa.

a) Pengaruh harga terhadap minat beli

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya maka harga yang di

tawarkan sesuai dengan keinginan konsumen akan berdampak positif dan

signifikan terhadap minat beli konsumen.

H3 : Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen

di toko Mandiri Pulsa.


25
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi penelitian

Dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada toko

Mandiri Pulsa yang berlokasi di Jl. Abimanyu No.551, Sembung, Kec. Mengwi,

Kabupaten Badung, Bali.

4.2 Obyek penelitian

Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah konsumen yang

berbelanja di Toko Mandiri Pulsa yang telah sesuai dengan kriteria sampel serta

yang berkaitan dengan social media marketing, lokasi, dan harga.

4.3 Identifikasi variabel

Variabel di bagi menjadi 2 yaitu :

1) Variabel Independen

Sugiyono (2009) mendefinisikan variabel independen atau

variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat). Variabel independen pada penelitian ini adalah social media

marketing(X1), lokasi (X2), dan harga(X3).

2) Variabel Dependen

Sugiyono (2009) mendefinisikan variabel dependen atau variabel

terikat adalah variabel yang dipengaruhi yang menjadi akibat karena

26
27

adanya variabel bebas. Variabel dependen pada penelitian ini adalah

minat beli(Y).

4.4 Definisi operasional variabel

1) Social Media Marketing (X1)

Social media marketing yaitu salah satu cara memasarkan produk

dengan memanfaatkan media sosial, seperti facebook, instagram, dll.

Pemasaran media sosial memberikan alternatif cara bagi perusahaan untuk

menjangkau pelanggan baru, terlibat dengan pelanggan yang ada, dan

mempromosikan produk.

a) Content Creation adalah seberapa menarik, seberapa kreatif, dan

kesesuaian dengan spesifikasi produk pada konten yang di unggah

oleh toko Mandiri Pulsa.

b) Content Sharing adalah toko Mandiri Pulsa mempromosikan

produknya kepada komunitas sosial yang dapat membantu

memperluas jaringan sebuah bisnis dan memperluas online

audience.

c) Connecting adalah toko Mandiri Pulsa memanfaatkan jejaring

sosial yang memungkinkan untuk bertemu lebih banyak orang

yang memiliki minat yang sama.

d) Community Building Web Social adalah fanspage mandiri pulsa

menjadikan komunitas online sebagai tempat berinteraksi antar

konsumen.

.
28

2) Lokasi (X2)

Lokasi adalah tempat dimana toko berdiri, area yang dipilih

haruslah strategis dan mampu untuk tumbuh dari segi ekonomi sehongga

dapat menungkatkan kelangsungan toko saat awal maupun pasa masa yang

akan datang.

a) Dekat dengan tempat tinggal adalah lokasi toko Mandiri Pulsa

dekat dengan pemukiman warga.

b) Mudah dijangkau transportasi umum adalah lokasi toko Mandiri

Pulsa memiliki akses jalan yang memungkinkan untuk di akses

transportasi umum.

c) Aman adalah memiliki fasilitas toko Mandiri Pula yang telah

dilengkapi dengan kamera cctv.

d) Memiliki tempat parkir yang luas adalah lahan parkir pada toko

Mandiri Pulsa dapat menampung kendaraan bermotor lebih

banyak.

3) Harga (X3)

Harga merupakan hal yang diperhatikan konsumen saat

melakukan pembelian. Harga dapat menunjukkan kualitas merek dari

suatu produk, dimana konsumen mempunyai anggapan bahwa harga yang

mahal biasanya mempunyai kualitas yang baik.

a) Keterjangkauan harga produk adalah produk yang di tawarkan

toko Mandiri Pulsa memiliki harga yang terjangkau bagi

masyarakat.
29

b) Kesesuaian harga dengan citra mereka adalah setiap produk pada

toko Mandiri Pulsa memiliki citra merek yang berbeda – beda

maka harga yang di tawarkan sesuai dengan citra dari merek

tersebut.

c) Daya saing harga produk adalah toko Mandiri Pulsa menyediakan

produk yang memiliki daya saing sesuai dengan harga, kualitas,

dan fitur.

d) Kesesuaian dengan manfaat produk adalah toko Mandiri Pulsa

myenyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

4) Minat Beli

Minat beli seorang konsumen diperoleh dari proses belajar dan

proses pemikiran yang membentuk sebuah persepsi, persepsi tersebut yang

harus mampu di stimulir sehingga timbul tekanan untuk segera

mewujudkannya dalam bentuk tindakan pembelian (Widayat & Suhermin,

2015).

e) Minat transaksional yaitu kecenderungan seseorangn yang

mengutamakan produk dari toko Mandiri Pulsa.

f) Minat refensial yaitu kecenderungan seseorang untuk

mereferensikan toko Mandiri Pulsa kepada orang lain setelah

menggunakan produk dari toko Mandiri Pulsa.

g) Minat preferensial yaitu kecenderungan seseorang yang

mengutamakan toko Mandiri Pulsa.

h) Minat eksploratif yaitu kecenderungan seseorang akan mencari

informasi positif mengenai toko Mandiri Pulsa.


30

4.5 Jenis dan sumber data

4.5.1 Jenis data

1) Data Kuantitatif

Merupakan data yang berbentuk angka-angka atau data-data

(Sugiyono, 2009:14). Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah jumlah

masyarakat yang berbelanja pada toko Mandiri Pulsa di desa Sembung.

2) Data Kualitatif

Merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan

gambar (Sugiyono,2009:14), seperti gambaran umum perusahaan, struktur

organisasi dan kegiatan operasional perusahaan.

4.5.2 Sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder.

1) Data primer

Data primer yaitu data yang di peroleh secara langsung oleh

pengumpul data dari objek yang menjadi risetnya. Metode yang

dipergunakan untuk memperoleh data primer yakni dengan menggunakan

kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

pada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010:199). Kuesioner dalam

penelitian ini ditunjukan pada para konsumen yang berbelanja pada toko

Mandiri Pulsa.
31

2) Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang secara tidak langsung melalui media

perantara seperti orang lain dan dokumen (Sugiono, 2010:129). Data

sekunder inidalam penelitian berupa sejarah berdirinya perusahaan,

struktur organisasi perusahaan, produk perusahaan, dan fungsi masing-

masing bagian dalam struktur organisasi

4.6 Populasi dan sampel

4.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyono,

2010:119). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen toko Mandiri

Pulsa yang populasi tidak diketahui secara pasti.

4.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2010:120). Teknik yang digunakan peneliti dalam

pemilihan sampel adalah non probability sampling yaitu aksidental. Non

probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2010:120). Aksidental sampling adalah teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan
32

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang

yang kebetulan ditemui cocok dengan sumber data (Sugiyono, 2010:132).

Apabila populasi berukuran besar dan jumlahnya tidak diketahui maka

digunakan rumus dari Paul Leedy dalam Arikunto (2002:104) karena peneliti

tidak mengetahui jumlah populasi pada toko Mandiri Pulsa.


n=
4 ( Moe)²

Dimana :

n : Jumlah sampel

Z : Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% = 1,96

Moe : Margin of eror atau kesalahan maksimal yang bisa dikolerasi,

disini di tetapkan 10% atau 0,10 n

Dengan menggunakan Margin of eror sebesar 10%, maka jumlah

sampel minimal yang dapat diambil sebesar :

1,96 ²
n=
4 (0,1)²

n = 96,04 atau 97

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka jumlah sampel yang

digunakan adalah 97 responden.

4.7 Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode survei

dengan teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket (kuesioner).

Kuesioner merupakan instrumen untuk pengumpulan data, dimana partisipan atau

responden mengisi pertanyaan atau pernyataan yang diberikan oleh peneliti


33

(Sugiyono, 2013,193). Pada penelitian ini, kuesioner yang disebar berupa daftar

pernyataan tertulis kepada responden.

Kuesioner yang disebar berupa daftar peryataan tertulis kepada responden

mengenai social media marketing, lokasi, dan harga terhadap minat beli.

Kuesioner yang digunakan adalah menggunakan skala likert. Menurut Indriantoro

dan supomo (2002:104), menyatakan bahwa skala likert merupakan metode yang

mengukur sikap terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu. Skala likert

umumnya menggunakan angka-angka penilaian dengan menyatakan tipe pilihan

ganda yang artinya responden diberikan 5 alternatif jawaban yang telah

disediakan. Adapun pedoman pemberian skornya sebagai berikut :

1) Jika jawaban dipilih Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1.

2) Jika jawaban dipilih Tidak Setuju (TS) diberi skor 2.

3) Jika jawaban dipilih Cukup Setuju (CS) diberi skor 3.

4) Jika jawaban dipilih Setuju (S) diberi skor 4.

5) Jika jawaban dipilih Sangat Setuju (SS) diberi skor 5.

4.8 Teknik analisis data

Data akan dianalisis secara kuantitatif dengan bantuan SPSS. Adapun yang

dilakukan adalah :

4.8.1 Uji instrumen

Pengujian instrumen penelitian dilakukan terlebih dahulu untuk

mengetahui kesungguhan responden dalam mengisi kuesioner. Validitas suatu

hasil penelitian sangat di tentukan oleh alat pengukur instrumen yang digunakan

dan data yang diperoleh (Sugiyono, 2013:168). Berdasarkan hal tersebut maka
34

dalam penelitian ini dilakukan pengujian apakah instrumen dan data penelitian

berupa jawaban responden kepada kuesioner telah di jawab dengan benar atau

tidak benar. Pengujian tersebut meliputi uji validitas dan uji reabiitas.

1) Uji validitas

Validitas menunjukan instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2013;168). Menurut

sgiyono (2009:178), suatu instrumen dikatakan valid jika nilai item total

correlation di atas 0,30.

2) Uji reabilitas

Menurut Sugiyono (2009:183), pengujian reabilitas atau keandalan

instrumen menunjukan sejauh mana suatu pengukuran dapat memberikan

hasil yang konsisten bila dilakukan pengukuran kembali dengan gejala

yang sama. Menurut Ghozali (2009:42), uji reabilitas dilakukan terhadap

instrumen dengan koefisien cronbach’s alpha lebih besardari 0.60 maka

instrumen yang digunakan reliabel. Untuk menguji reabilitas dilakukan

dengan bantuan program SPSS.

4.8.2 Uji asumsi klasik

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji

multikolinieiritas, dan uji heteroskedastisitas.

1) Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel residualnya mempunyai data yang berdistribusi normal

atau tidak normal. Model regresi yang baik adalah data yang terdistribusi

normal (Ghozali,2009:147). Uji ini dilakukan dengan menggunakan


35

kolmogorow Somornov test. Data yang berdistribusi normal ditandai

dengan asymp.sig (2 tailed) > 0,05. Sebaliknya jika asymp.sig (2 tailed) <

0,05 maka data yang di analisis tersebut berdistribusi tidak normal.

2) Uji multikolinieritas

Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji multikolinieritas bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi

antar sesamavariabel bebas independen. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebasnya. Nilai cut off

yang umum dipakai untuk menunjukan tidak adanya multikolinieritas

adalah nilai tolerance >0,10 atau nilai VIF < 10.

3) Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain (Ghozali, 2009:125). Jika varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan

jika berbeda disebut heteroskedastisitas digunakan metode Glejser, yaitu

dengan meregresi nilai absolud residual dari model yang diestimasi

terhadap variabel independen. Jika tingkat signifikasi masing-masing

variabel independen lebih besar dari 0,5 maka dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat heteroskedastisitas.

4.8.3 Analisis regresi linier berganda

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalahlah regresi

linier berganda. Wirawan (2002) menyatakan bahwa teknik analisis ini digunakan
36

untuk mengetahui ketergantungan suatu variabel terikat dengan satu atau lebih

variabel bebas.

Persamaan untuk menguji hipotesis secara keseluruhan pada penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Y = a + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + ..........................................................................

(1)

Keterangan :

Y = Minat beli

a = Konstanta

β1 - β3 = Koefisien regresi
X1 = social media marketing

X2 = Lokasi

X3 = Harga

 = Eror

4.8.4 Analisis korelasi berganda

Analisis korelasi berganda digunakan untuk mengetahui derajat atau

kekuatan hubungan antara seluruh variabel X terhadap variabel Y secara

bersamaan. Menurut Sugiyono (2011:286) koefisien korelasi tersebut dapat

dirumuskan sebagai berikut :

b1 Σ X 1 Y +b2 Σ X 2 Y +b 3 Σ X 3 Y
Ry1.2 =
ΣY

Keterangan :
Ry = Koefisien korelasi
37

X1 = social media marketing

X2 = Lokasi

X3 = Harga

N = Jumlah responden

Sugiyono (2012:231) menyebutkan kriteria yang digunakan untuk

menentukan derajat hubungan yang terjadi antara variabel bebas dengan variabel

terikat :

Tabel 4.1

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Korelasi Tingkat Hubungan


0,00 - 0,199 Sangat tidak baik
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat kuat

4.8.5 Koefisien determinasi (R²)

Koefisien determinasi digunakan untuk menggambarkan proporsi total

variasi dalam variabel dependen yang diterangkan variabel independen. Hasil

perhitungan R² dapat dilihat pada output model summary dengan bantuan program

SPSS. Nilai mulai dari nol sampai 1, semakin tinggi nilai R² maka semakin baik

model tersebut. Berdasarkan nilai R² dapat diketahui berapa persen variabel

dependen dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen, sedangkan sisanya

dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukan

dalam model penelitian.

4.8.6 Uji t
38

Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel independen

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Langkah-langkah dalam uji t

yaitu sebagai berikut :

1) Merumuskan hipotesis

a) H0:β1=0, artinya tidak ada pengaruh signifikan variabel independen

secara parsial terhadap variabel dependen.

b) Hi:β1≠0, artinya ada pengaruh signifikan variabel independen secara

parsial terhadap variabel dependen.

2) Menentukan taraf nyata sebesar 5%.

3) Kriteria pengujian:

a) Bila nilai P-value dari t > a, maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya

secara individual variabel independen tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

b) Bila nilai P-value dari t ≤ a, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya

secara individual variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

4.8.7 Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui kelayakan model regresi linier

berganda sebagai alat analisis yang menguji pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Uji F dilakukan dengan melihat nilai

signifikan pada tabel annova dengan bantuan program SPSS. Bila nilai

signifikan annova a=0.05 maka model dalam penelitian ini dikatakan

layak.
39
40

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, I. And Fishbein, M. 1980. Understanding Attitudes And Predicting Social


Behavior. Englewood Cliffs, Nj: Prentice.Hall.
Almanda, M,I. 2015. Pengaruh Drand Personality Sepatu Nike Terhadap Minat
Beli (Studi Kasus Pada Universitas Telkom). Bandung.
Arikunto S. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta (Id) :
Rineka Cipta.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariative Dengan Program Spss.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gunelius, Susan. 2011. 30 Minute Social Media Marketing. United States :
Mcgraw Hill.
Harahap, M. A. Y. 2019. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk, Dan
Lokasi Terhadap Minat Beli Masyarakat Di Muhsin Distro Kota Lubuk
Pakam (Doctoral Dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara).
Hidayah, N., & Rachmi, A. 2019. Pengaruh Harga Dan Lokasi Terhadap Minat
Beli Konsumen Di Ayam Goreng Nelongso Malang. Jurnal Aplikasi
Bisnis, 5(1), 149-152.
Indriantoro, Nur Dan Bambang Supomo, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis
Untuk Akuntansi Dan Manajemen. Edisi Pertama. Bpfe. Yogyakarta.
Jayani, Dwi. 2020. 10 Media Sosial Yang Paling Sering Digunakan Di Indonesia:
Databoks.Katadata.Co.Id.
(Https://Databoks.Katadata.Co.Id/Datapublish/2020/02/26/10-Media-
Sosial-Yang-Paling-Sering-Digunakan-Di-Indonesia#, Diakses Tanggal 30
Februari 2020).
Kotler, Philip & Armstrong Gary. 2008. Prinsip – Prinsip Pemasaran. Edisi 12.
Penerbit Erlangga , Jakarta.
Kuspriyono, T., & Nurelasari, E. 2018. Pengaruh Social Media Marketing
Terhadap Customer Bonding Dan Purchase To Intention. Cakrawala,
18(2), 235–242.
Lubis, F. H. 2019. Pengaruh Harga, Celebrity Endorser, Dan Citra Merek
Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Olahraga Adidas Pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Meldarianda, R., & S., H. L. 2010. Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat
Beli Konsumen Pada Cafe Atmosphere Bandung. Jurnal Bisnis Dan
Ekonomi, 17(2), 97– 108.
41

Monica, E. 2018. Pengaruh Harga, Lokasi, Kualitas Bangunan Dan Promosi


Terhadap Minat Beli Perumahan Taman Safira Bondowoso. International
Journal Of Social Science And Business, 2(3), 141-149.
Muafa, T. S., & Masreviastuti, M. 2019. Pengaruh Store Atmosphere Dan Lokasi
Terhadap Minat Beli Konsumen Di De Classe Gelato & Coffee
Blitar. Jurnal Aplikasi Bisnis, 5(1), 53-56.
Mulyati, I. 2018. Pengaruh Harga, Iklan, Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Smartphone Oppo (Studi Pada Mahasiswa Febi Iain
Batusangkar).
Purnomo, E. 2017. Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Lokasi Terhadap Minat
Beli Konsumen Dalam Membeli Beras Lokal (Studi Kasus Desa Rambah
Utama). Jurnal Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi, 4(1).
Rahmi,S. F. 2018. Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Minat Beli Produk
Fashion Distro Flashy.
Ramadhan, A. F., & Zuliestiana, D. A. 2019. Analisis Pemanfaatan Youtube
Sebagai Social Media Marketing Go-Jek Dalam Mempengaruhi Minat Beli
Dan Loyalitas Terhadap Brand. Jurnal Mitra Manajemen, 3(5), 628-637.
Roman E. 2011. Voice Of The Costumer Marketing: Mcgraw-Hill Global
Education Holdings Llc.
Satria, A. A. 2017. Pengaruh Harga, Promosi, Dan Kualitas Produk Terhadap
Minat Beli Konsumen Pada Perusahaan A-36. Performa, 2(1), 45-53.
Sugiyono, Agus, 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
, 2010. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif Dan R&D). Bandung: Alfabeta.
, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan Kombinasi.


Bandung: Alfabeta.
Utami, Christina Whidya. 2017. Manajemen Ritl Strategi Dan Implementasi
Operasional Bisnis Ritel Modern Di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat.
Wahyudin, W. 2019. Pengaruh Persepsi Konsumen Mengenai Harga, Lokasi, Dan
Kualitas Pasar Terhadap Minat Beli Konsumen Di Pasar Pon
Purwokerto. Jurnal Pendidikan Dan Ekonomi, 8(2), 142-149.
Widayat, L. H., & Suhermin. 2015. Pengaruh Store Atmosphere Dan Word Of
Mouth Terhadap Minat Beli Konsumen. Jurnal Ilmu Dan Riset
Manajemen, 4(November), 1– 17.
Whiting, A., & Williams, D. 2015. Why People Use Social Media : A Uses And
Gratifications Approach. Qualitative Market Research : An International
Journal, 16(4), 362–269.
42

Wirawan, Nata. 2002. Startistik 2 Untuk Ekonomi Dan Bisnis. Edisi Kedua.
Denpasar: Keraras Emas.
Lampiran 1: kuisioner

KUISIONER PENELITIAN

Kepada

Yth. Saudara/Saudari

Konsumen Mandiri Pulsa

Dengan Hormat,

Bersamaan dengan ini saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : I Putu Gede Surya Atmaja

NIM : 1702612010106

Fakultas/Jurusan : Ekonomi / Manajemen

Konsentrasi : Pemasaran

Universitas : Mahasaraswati Denpasar

Diharapkan kesediaan Saudara/Saudari untuk meluangkansedikit


waktunya guna mengisi daftar pertanyaan berikut ini dengan lengkap dan benar
tanpa merasa terpaksa, segingga dapat membantu melengkapi data yang peneliti
perlukan untuk memenuhi tujuan penelitian
Penelitianini berjudul “Pengaruh Social Media Marketing, Lokasi, Dan
Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko Mandiri Pulsa”. Adapun
maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemasaran dengan
media sosial, lokasi toko, dan harga yang di tawarkan terhadap minat beli
konsumen pada toko mandiri pulsa sekaligus mengembangkan keilmuan dalam
rangka menyusun skripsi yang merupakan syarat akhir untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Mahasaraswati denpasar
Kuisioner ini diajukan untuk konsumen Toko Mandiri Pulsa. Atas bantuan
dan kesediaan Saudara/Saudari, saya ucapkan terima kasih

Peneliti,

(I Putu Gede Surya Atmaja)


Lanjutan Lampiran 1

IDENTITAS RESPONDEN

Lengkapilah data berikut dengan memberikan tanda silang (X) pada kondisi
Bapak/Ibu/Saudara/i

1. Jenis Kelamin :  Laki - laki  Perempuan


2. Tingkat Usia :  <21 Thn  21-30Thn  31-40Thn  >40
3. Berapa kali anda perna melakukan pembelian di Mandiri Pulsa?
 Satu kali
 Lebih dari satu kali
DAFTAR PERTANYAAN

Petunjuk Pengisian :

a. Bapak/Ibu/Saudara/i diminta untuk menjawab seluruh daftar pertanaan ang


ada dengan jujur dan sebenarnya, sesuai dengan kondisi di tempat kerja.
b. Berilah tanda silang (X) pada kolom ang tersedia dan pilih sesuai keadaan
yang sebenarnya.
c. Ada lima alternatif jawaban, yaitu :
1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Cukup Setuju (CS)
4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (SS)
d. Jawaban Bapak/ibu/Saudara/i semakin ke arah kiri (poin 1) menunjukan
semakin tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan, semakin ke
arah kanan (poin 5) jawaban Bapak/Ibu/Saudara/i menunjukan semakin
setuju dengan pernyataan yang disediakan.
Variabel Social Media Marketing (X1)

No Jawaban Responden
Item Pertanyaan
. STS TS CS S SS
1. Toko Mandiri Pulsa mengunggah konten yang
menarik dan sesuai dengan spesifikasi
produknya
2. Toko Mandiri Pulsa membagikan konten kepada
komunitas sosial untuk memperluas online
audience
3. Jejaring sosial memungkinkan toko Mandiri
Pulsa bertemu dengan lebih banyak orang yang
memiliki minat yang sama
4. Fanspage Mandiri Pulsa menjadi komunitas
online sebagai tempat berinteraksi antar individu

Variabel Lokasi(X2)

Jawaban Responden
No. Item Pertanyaan
STS TS CS S SS
1. Toko Mandiri Pulsa dekat dengan tempat
tinggal
2. Toko Mandiri Pulsa mudah dijangkau
transportasi umum
3. Toko Mandiri Pulsa memiliki keamanan dan
kenyamanan yang terjamin
4. Toko Mandiri Pulsa memiliki tempat parkir yang
luas
Variabel Harga (X3)

Jawaban Responden
No. Item Pertanyaan
STS TS CS S SS
1. Produk yang di tawarkan toko Mandiri Pulsa
memiliki harga yang terjangkau
2. Produk yang di tawarkan toko Mandiri Pulsa
memiliki kesesuaian harga dengan kualitas
3. Produk yang di tawarkan toko Mandiri Pulsa
memiliki harga yang bersaing dengan kompetitor
4. Produk yang di tawarkan toko Mandiri Pulsa
memiliki kesesuaian dengan spesifikasi dan fitur
yang diinginkan konsumen

Variabel Minat Beli (Y)

Jawaban Responden
No. Item Pertanyaan
STS TS CS S SS
1. Mandiri Pulsa menjadi pilihan utama konsumen
saat membeli smartphone atau aksesoris
smartphone
2. Saya akan merekomendasikan Mandiri Pulsa
pada kerabat dekat saat membeli smartphone
atau aksesoris smartphone
3. Mandiri Pulsa memiliki produk smartphone atau
aksesoris smartphone yang berkualitas bagus
4. Saya akan mengumpulkan informasi sebanyak
mungkin sebelum membeli produk smartphone
atau aksesoris smartphone pada Mandiri Pulsa

TERIMAKASIH ATAS KESEDIAAN ANDA DALAM MELUANGKAN WAKTU


MENGISI KUESIONER INI

Anda mungkin juga menyukai