MINAT BELI
(Studi Kualitatif pada Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UIN
Sultan Syarif Kasim Riau)
Atikah Dhiani Putri, Gesti Adiyani, Natasha Zhonetha
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam negri Sultan Syarif Kasim Riau
Email: atikadhiani@gmail.com
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
Gayatri Hutami Putri & Bhina Patria (2018) membahas pengaruh endorsement
selebgram terhadap minat beli remaja putri. Penulis memakai skala minat beli yang
sudah di disusun oleh peneliti. Subjek dalam penelitian ini merupakan remaja putri
berjumlah 73 orang. Penelitian ini mamakai kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol agar dapat mengetahui perbedaan pengaruh endorsement selebgram.
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang ingin dilakukan oleh penulis
adalah pada fokus kajian. Penulis ingin memfokuskan kajian pada aspek komunikasi
Selebriti Instagram.
Indah Purnama (2020) membahas mengenai pengaruh promosi online dan
endorsement selebgram terhadap minat beli. Dalam penelitian ini merangkum
berbagai macam penelitian yang menunjukan bahwa variabel promosi online dan
endorsement selebgram memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli.
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang ingin dilakukan oleh penulis
adalah pada fokus kajian.
Maiyulia Nurman dan Yunita Engriani (2020) membahas tentang penggunaan
jasa selebgram pada sikap konsumen terkait minat beli. Hasil dari penelitian ini
adalah endorsement selebgram memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
minat beli. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan penulis
adalah fokus kajian. Peneliti sebelumnya berfokus pada sikap sedangkan penulis
berfokus pada komunikasi.
Ayu Azwina (2017) membahas mengenai pengaruh selebgram terhadap
perilaku konsumtif remaja dalam berbelanja online. Dalam penelitian ini, dikaji
bagaimana selebgram bisa memberikan dampak signifikan terhadap perilaku
konsumtif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan jika dari 74 orang
responden terdapat 36 orang responden (48%) menyatakan bahwa setuju dengan
pernyataan yang menyatakan bahwa tertarik melihat produk online shop ketika di
endorse oleh selebgram kesukaan mereka. Berikutnya terdapat 17 orang responden
(23%) yang menyatakan tidak setuju bahwa mereka tertarik untuk melihat produk
online shop ketika di endorse oleh selebgram kesukaan mereka dan sebanyak 13
orang responden (13,6%) yang menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
bahwa mereka tertarik melihat produk online shop ketika diendorse oleh selebgram
yang mereka gemari dan idolakan.
Putri Eka Syafitri (2019) membahas pengaruh attractiveness (daya tarik), x2
trustworthines (kepercayaan), dan x3 expertise (keahlian) yang dimiliki celebrity
endorser terhadap minat beli pengguna sosial media instagram secara parsial dan
simultan. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa semua variabel memiliki pengaruh
positif serta signifikan.
Otavio Freire (2017) megkaji terkait efektivitas selebriti. Hasil menunjukaan
efektivitas dukungan selebriti ini, serta efek dari konteks yang berbeda pada
dukungan, menunjukkan bahwa meskipun selebriti baru kurang terpengaruh oleh
pujian selebriti, karena mereka menjadi lebih dikenal, untuk menggunakan dukungan
selebriti dengan karisma dan siapa yang berhubungan dalam beberapa cara untuk
selebriti calon, dapat menjadi strategi yang efektif, terutama bagi para pemula di
dunia karier.
Hayley Cocker, Rebecca Mardon and Kate L. Daunt (2021) mengkaji terkait
selebriti dan influencer. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan contoh di mana
dukungan selebriti oleh influencer media sosial (IKM) yang tertanam dalam
komunitas konsumsi online dianggap melanggar oleh sesama anggota komunitas
mereka. Dengan demikian, penelitian ini memberikan wawasan tentang tantangan dan
pertimbangan baru yang disajikan oleh konteks komunitas semacam itu untuk
dukungan selebriti.
Ruibin Geng, Shichao Wang, Xi Chen, Danyang Song and Jie Yu (2020)
membahas mengenai sosial media, internet dan selebriti endorsement. Hasil empiris
menunjukkan bahwa upaya generasi konten pemasar dan perilaku interaksi antara
pemasar dan konsumen akan secara signifikan mempengaruhi penjualan e-commerce,
yang mengacu pada efek urutan pertama dari dukungan selebriti internet. Selain itu,
interaksi dalam komunitas penggemar memberikan efek urutan kedua dari pemasaran
konten pada kinerja penjualan.
Patrecia Laneli Rocca dkk (2019) membahas mengenai komunikasi pemasaran
atau marketing communication melalui jasa selebriti Instagram. Penelitian ini
menunjukan kerangka desentralisasi d mengenai dukungan selebriti. Negara dengan
jumlah karya penelitian terbesar di daerah tersebut adalah Amerika Serikat; Juga,
penelitian ini mengungkapkan dokumen yang paling banyak dikutip, juga jurnal
utama tentang tema, kata kunci utama, penulis utama dan diskusi mereka. Setelah itu,
penelitian ini menyajikan tabel yang berisi penulis utama dan tema masing-masing
dalam dukungan selebriti.
Arpita Agnihotri, Saurabh Bhattacharya and Satya Prasad V.K (2018)
membahas mengenai dampak dari beberapa strategi dukungan selebriti merek pada
kinerja perusahaan dan atribut lain yang terkait dengan selebriti pada kinerja
perusahaan. Dalam hal ini, studi ini secara khusus mengeksplorasi peran reputasi dan
pengalaman selebriti, serta media sosial sebagai platform promosi dalam
mempengaruhi efektivitas ekonomi dari beberapa strategi dukungan merek, yaitu
proporsi merek yang didukung dalam portofolio merek perusahaan.
Kajian Teori
Instagram
Pengertian Instagram menurut Clow& Baack (2018). ialah sebuah
jaringan sosial yang memungkinkan untuk saling berbagi gambar serta video.
Jaringan kepunyaan industri Facebook ini mengalami ledakan popularitas lebih dari
520 juta pengguna setiap bulannya. Instagram tidak lagi hanya dijadikan sebagai
wadah untuk memposting foto atau video yang berisikan tentang aktivitas sehari- hari
tetapi juga sudah mulai berkembang menjadi wadah untuk promosi bagi pelaku bisnis,
ada berbagai macam cara yang dilakukan. Salah satunya yaitu promosi dengan
menggunakan jasa artis atau tokoh yang terkenal di masyarakat baik dari prestasi dan
sebagainya yang disebut dengan istilah selebgram dan aktivitas promosi yang ia
lakukan dikenal dengan istilah endorsement.
Selebgram Endorsment
Bagi Shimp ( 2003: 459), endorser merupakan pendukung iklan atau yang
dikenal bintang iklan untuk menunjang penjualan sesuatu produk. Sebaliknya selebriti
merupakan tokoh baik berupa aktor, penyanyi, ataupun atlet dan sebagainya yang
dikenal oleh banyak orang akan prestasinya dalam bidang- bidang yang berbeda
dengan produk yang đidukungnya ( Shimp, 2003: 460). Amir (2017) menerangkan
bahwa selebgram merupakan seorang pengguna Instagram yang mempunyai keunikan
tertentu yang pada keunikannya tersebut dapat menarik pengguna Instagram lain
untuk menjadi pengikutnya di media sosial. Jadi dapat kita simpulkan bahwa
Selebgram endorsment merupakan seorang yang terkenal dan diikuti oleh banyak
pengguna di instagram, baik dari golongan artis, penyanyi, atlet, tokoh warga, ataupun
orang biasa yang menunjang serta mempromosikan suatu produk baik berupa barang
atau jasa yang diikuti dengan subuah gambar saat ia menggunakan produk yang
dipromosikan tersebut serta penambahan keterangan (caption) guna menarik atensi
dan perhatian calon konsumen. Reputasi selebgram juga memengaruhi atensi calon
konsumen yang pada akhirnya melakukan pembelian pada produk yang
dipromosikan.
Ada beberapa kategori ciri- ciri endorsement selebgram diantaranya:
1. Visibility (pandangan) sejauh mana tingkat popularitas selebgram tersebut
2. Kredibility (kredibilitas) mencakup kemampuan serta kepercayaan akan
kualitas yang dimiliki
3. Atractiveness (daya tarik) yang mencakup hal unik atau sebuah keindahan
secara fisik dan dianggap menyenangkan
4. Power ( kekuatan) bagaimana ia dapat memengaruhi calon konsumen atau
para pengikut di akun Instagram yang ia miliki
METODE PENELITIAN
Hasil Penelitian.
Secara teori media sosial yang digunakan menjadi alat komunikasi yang penting
dan memiliki peranan yang tinggi terhadap minat beli mahasiswa Ilmu Komunikasi.
Keterkaitan dua hal tersebut menjadi dasar dalam pengambilan keputusan pelaku
usaha untuk bekerja sama dengan selebgram untuk endorse produk suatu dan tujuan
lainnya dari selebrgam adalah memperkuat persoal branding (Fajar, 2021)
Menurut Rahmad, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Mengatakan bahwa salah satu jasa endorse selebgram yang dipakai oleh pelaku bisnis
adalah kecocokan yang sempurna antara karakteristik kepribadian selebgram dan
atribut merek (Rahmad, 2021). Seperti yang dijelaskan pada Attractiveness, melihat
kecocokan produk dengan citra selebgram endorser perlu diperhatikan. Hal tersebut
diperkuat oleh Ahmed dan Farooq (2012) yang menjelaskan bahwa sebuah iklan
dengan dukungan selebriti dan merek adalah hasil yang sangat kongruen yang
dapat mempengaruhi dan dipercayai konsumen kecocokan merupakan model yang
menunjukkan bahwa selebriti harus menarik karena lebih efektif dalam mendukung
produk, produk yang digunakannya dapat meningkatkan daya tarik konsumen
terhadap barang tersebut.
Sementara itu, celebrity endorser dalam Instagram atau biasa dikenal dengan
“selebgram” merupakan sebutan bagi para mereka yang dipercaya untuk
membawakan produk-produk yang dijual secara online melalui akun Instagram.
Karakteristik sumber pesan merupakan aspek yang harus diperhatikan dalam
proses komunikasi, karena efek pesan yang diterima komunikan dapat
dipengaruhi oleh kredibilitas komunikator. Aspek-aspek kredibilitas komunikator
menurut Royan biasa dikenal dengan istilah VISCAP yang terdiri dari Visibility,
Credibility, Attractiveness dan Power. Selain 4 (empat) aspek tersebut, product
match up merupakan salah satu aspek komunikator sebagai celebrity endroser.
Diskusi
Usaha pemasaran terdiri atas produk, harga, promosi dan distributor (Schiffman
& Kanuk, 2010). Endorsement yang menjadi salah satu bentuk promosi yang
dilakukan oleh pemilik usaha tidak hanya menjadi faktor utama yang memengaruhi
minat beli. Berdasarkan faktor tersebut, masih ada beberapa yang menjadi
pertimbangan mahasiswa Ilmu Komunikasi dalam pembelian produk, tidak hanya
endorsement yang termasuk ke dalam bentuk promosi yang dilakukan oleh pemilik
usaha.
Di akhir penelitian, peneliti memberikan pertanyaan mengenai hal apa saja yang
menjadi pertimbangan subjek dalam membeli suatu produk yang di mana hal ini
adalah faktor eksternal yang memengaruhi pengambilan keputusan membeli pada
mahasiswa Ilmu Komunikasi. Didapatkan dari hasil pengambilan data tersebut bahwa
promosi tidak banyak dipertimbangkan oleh subjek dalam pembelian, subjek lebih
mempertimbangkan produk, harga dan distribusi suatu produk.
Schiffman dan Kanuk (2010) minat beli adalah sesuatu yang subjektif pada tiap
individu karena minat beli akan muncul ketika atribut pada suatu produk telah
memenuhi nilai fungsional yang sesuai dengan kebutuhan subjek. Menurut Kotler dan
Amstrong dalam Sumaryati dan Gregie (2016) atribut produk adalah karateristik pada
suatu produk yang melengkapi fungsi dasarnya dan dapat dijadikan sebagai
pengembangan yang didasari oleh manfaat yang akan diberikan.
Manfaat tersebut dapat dilihat dalam hal kualitas, fitur, dan desain produk. Hal ini
memiliki kesesuaian dengan data yang didapatkan oleh peneliti. Berdasarkan hasil
analisis tambahan, pada kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan
endorsement selebgram ditunjukkan hasil adanya perbedaan yang signifikan minat
beli
Faktor produk memiliki jumlah pemilih yang lebih banyak dibandingkan dengan
faktor yang lain yaitu, harga, promosi dan distributor. Produk menjadi hal yang sangat
dipertimbangkan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi dalam proses pembelian yang ada
pada suatu produk akan membantu proses evaluasi pada mahasiswa Ilmu Komunikasi
mengenai produk mana yang akhirnya akan ia beli.
Hasil yang tidak signifikan pada penelitian ini bisa juga disebabkan oleh
pengaruh role model. Sejalan dengan penelitian yang berjudul “Do role models
influence teenagers’ purchase intention an behavior?” yang dilakukan oleh Martin dan
Bush (2000) dimana minat beli remaja ditinjau pengaruhnya dari beberapa role model,
yakni ayah, ibu, atlet dan entertainers. Penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa
role model yang berpengaruh besar terhadap minat beli remaja adalah ayah disusul
dengan ibu dan entertainers. Ayah dan ibu menjadi role model yang memiliki
pengaruh besar dalam minat beli remaja yang nantinya akan mengarah ke tindakan
pembelian. Dilengkapi oleh penjelasan dari Schiffman dan Kanuk (2010) faktor
eksternal dalam proses pengambilan keputusan pembelian selain dipengaruhi oleh
pemasaran yang dilakukan pemilik usaha terdapat pula pengaruh lainnya yaitu dari
lingkungan sosial-budaya
Apabila ditinjau dari atribut yang dimiliki seorang selebgram, maka individu
yang fotonya digunakan pada strimulus endorsement selebgram pada penelitian ini
tidak dapat mencerminkan atribut seorang selebgram. Dijelaskan oleh Menurut Shimp
(2003) atribut dasar seorang endorser, seperti Attractiveness. Attractiveness yaitu
seorang endorser memiliki daya tarik yang tidak hanya berarti daya tarik fisik, tetapi
daya tarik juga meliputi sejumlah karateristik yang dapat dilihat khalayak dan
menjadi keunikan atau kelebihan yang dimiliki seorang endorser; kecerdasan, sifat-
sifat kepribadian, gaya hidup, keatletisan postur tubuh.
Atribut dasar seorang endorser yang kedua yaitu Credibility. Hal tersebut
mengacu pada kecenderungan untuk percaya kepada seseorang. Kredibilitas memiliki
dua sifat penting, yaitu: 1) Expertise, mengacu pada pengetahuan, pengalaman, atau
keterampilan yang dimiliki endorser berhubungan dengan produk yang di iklankan. 2)
Truthworthness, mengacu kepadakejujuran, integritas, dapat dipercayainya seorang
sumber
KESIMPULAN
Instagram adalah media sosial yang terus naik penggunanya. Di dalam instagram
memuat endorse mengenai online shop maupun produk-produk yang disampaikan
oleh selebgram sebagai celebrity endorsement. Banyaknya endorse yang terdapat
didalamnya, membuat orang yang melihatnya tertarik dan berminat untuk membeli
produk yang dijual. Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sultan Syarif Kasim Riau
secara umum khususnya pengikut dari selebgram tertarik melihat barang-barang yang
digunakan oleh selebgram, dan membeli produk karena terlihat bagus ketika
digunakan selebgram dan reviewreview yang menggiurkan. Mahasiswa Ilmu
Komunikasi UIN Sultan Syarif Kasim Riau juga membeli produk online shop yang
dipromosikan oleh selebgram yang mereka ikuti, dan ada kemungkinan untuk
membeli produk tanpa memperdulikan manfaat dan kegunaannya