0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan3 halaman
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1) Gizjeling adalah penyanderaan wajib pajak yang berutang pajak lebih dari Rp100 juta dan diduga tidak beritikad baik untuk membayar. Prosesnya melalui surat perintah dan maksimal penyanderaan 6 bulan.
2) Jika wajib pajak badan hukum, yang ditahan dalam gizjeling adalah pengurus perusahaan seperti direksi, komisaris, dan pemeg
Deskripsi Asli:
Jawaban dari pajak yang di berikan kepada mahasiswa dalam
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1) Gizjeling adalah penyanderaan wajib pajak yang berutang pajak lebih dari Rp100 juta dan diduga tidak beritikad baik untuk membayar. Prosesnya melalui surat perintah dan maksimal penyanderaan 6 bulan.
2) Jika wajib pajak badan hukum, yang ditahan dalam gizjeling adalah pengurus perusahaan seperti direksi, komisaris, dan pemeg
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1) Gizjeling adalah penyanderaan wajib pajak yang berutang pajak lebih dari Rp100 juta dan diduga tidak beritikad baik untuk membayar. Prosesnya melalui surat perintah dan maksimal penyanderaan 6 bulan.
2) Jika wajib pajak badan hukum, yang ditahan dalam gizjeling adalah pengurus perusahaan seperti direksi, komisaris, dan pemeg
dalam hukum pajak hingga sampai kepada tahap Gizjeling ? berapa lama proses tahapan dilakukan Gizjeling ? dan kapan Wajib Pajak yang disandera bisa dilepaskan ? JAWAB: Menurut R. Santoso Brotidihardjo dalam Pengantar Ilmu Hukum Pajak (1989), gijzeling atau penyanderaan ialah penyitaan atas badan orang yang berutang pajak. Tindakan ini juga suatu penyitaan, tetapi bukan langsung atas kekayaan, melainkan secara tidak langsung, yaitu diri orang yang berutang pajak. Dalam menjalankan gijzeling, terdapat hal-hal yang mensyaratkannya antara lain utang pajak sekurang-kurangnya sebesar seratus juta rupiah dan penanggung pajak diragukan itikad baiknya dalam melunasi pajak. Untuk menjaga prinsip kehati-hatian, pelaksanaan gijzeling hanya dapat dilakukan setelah ada Surat Perintah Penyanderaan atas izin Menteri Keuangan atau Gubernur dan diterima oleh penanggung pajak. Waktu penyanderaan sendiri maksimal 6 bulan sejak penanggung pajak dimasukkan dalam tempat penyanderaan dan dapat diperpanjang untuk selama-lamanya 6 bulan. Meskipun telah dilakukan penyanderaan, hal tersebut tidak mengakibatkan hapusnya utang pajak dan terhentinya pelaksanaan penagihan. Dengan berbagai prosedur di atas, gijzeling dilaksanakan apabila wajib pajak benar-benar sudah membandel. Tindakan gijzeling bukan satu-satunya cara untuk membuat wajib pajak jera, dan merupakan langkah antisipasi terakhir yang merupakan upaya mencari deterrence effect (efek jera), agar para penunggak pajak takut dan segera melunasi kewajiban pajaknya. Penagihan aktif represif dilakukan setelah penagihan persuasif mengalami kegagalan. Sebelum gijzeling, beberapa langkah dilakukan yaitu memberikan surat teguran, surat perintah penagihan seketika dan sekaligus, surat paksa, pengumuman di media massa, penyitaan, lelang, pencegahan, dan penyanderaan. 2. Jika Wajib Pajak merupakan Badan Hukum, dan terdapat tunggakan pajak. Maka yang ditahan siapa dalam hal ini ? JAWAB: Meskipun UU persero terbatas menyatakan bahwa direksi adalah organ PT yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas “pengurusan” PT, akan tetapi UU KUP mengatur bahwa pengertian pengurus tidak saja direksi namun juga orang orang yang nyata mempunyai wewenang ikut menentukan kebijaksanaan atau mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan perusahaan tremasuk komisaris dan pemegang saham mayoritas atau pengendali 3. Jika Wajib Pajak meninggal maka apakah terhadap tunggakan pajak tersebut dapat dialihkan kepada ahli waris? jelaskan pendapat saudara JAWAB Pada prinsipnya, utang pajak dari wajib pajak yang telah meninggal dunia akan menjadi tanggung jawab ahli waris, baik secara pribadi maupun renteng. Dalam hal warisan belum dibagi, maka warisan itu menggantikan kewajiban ahli waris yang berhak, sebagai subjek pajak pengganti. 4. Adanya cukai terhadap minuman keras, jika di analisa lebih lanjut masuk kedalam fungsi pajak dalam hal ? JAWAB Termasuk kedalam fungsi regulasiPajak juga digunakan pemerintah sebagai pengaturan kebijakan negara atau yang biasa disebut kebijakan fiskal. Beberapa kebijakan fiskal antara lain penggunaan pajak bea masuk untuk menekan impor. 5. Apa yang membedakan dari PPH dan PPN ? Jelaskan beserta contoh? JAWAB Perbedaan PPN dan PPh secara garis besar terletak pada Objek pajak yang dikenakan a. PPN dikenakan terhadap setiap proses produksi ataupun distribusi, PPN dibebankan kepada konsumen akhir (bukan oleh produsen), PPN terdiri dari pajak masukan dan pajak keluaran, PPN dikenakan tarif 10% Contohnya adalah pengenaan PPN saat berbelanja di supermarket, Anda akan menemukan tulisan PPN dalam rincian angka struknya.
b. PPh dikenakan terhadap setiap penghasilan yang dimiliki wajib pajak.
PPh dikenakan langsung kepada pihak yang memiliki penghasilan, terdiri dari beberapa jenis seperti: PPh 21, PPh 22, PPh 23, PPh 25 an tarif PPh dikenakan sesuai dengan jenis Pphnya Contoh subjek PPh 21 adalah pegawai, bukan pegawai, penerima pensiun/ pesangon, mantan pekerja dan peserta kegiatan hingga anggota dewan komisaris. 6. Berikan pendapat saudara terkait Peluncuran Bea Materai Elektronik sesuai PP 86/2021 tindak lanjut dari UU No.10/2021 ? adanya Materai Elektronik ini memberikan kemudahan dalam hal apa ? JAWAB: Meterai elektronik aman digunakan karena terdapat kode khusus yang tertera ketika diproduksi oleh Perum Peruri meterai eletronik itu sekaligus berguna untuk instrumen pelengkap dokumen elektronik yang kini sudah dianggap berlaku secara sah. Oleh karenanya, masyarakat tak perlu repot-repot menggunakan meterai tempel untuk dokumen elektronik. Jadi memberikan kemudahan dalam hal administrasi dan lain sebagainya.