Anda di halaman 1dari 3

1. Apa yang saudara ketahui terkait Gizjeling?

dan jelaskan bagaimana proses tahapan


dalam hukum pajak hingga sampai kepada tahap Gizjeling ? berapa lama proses
tahapan dilakukan Gizjeling ? dan kapan Wajib Pajak yang disandera bisa
dilepaskan ?
JAWAB:
Menurut R. Santoso Brotidihardjo dalam Pengantar Ilmu Hukum Pajak
(1989), gijzeling atau penyanderaan ialah penyitaan atas badan orang yang berutang
pajak. Tindakan ini juga suatu penyitaan, tetapi bukan langsung atas kekayaan,
melainkan secara tidak langsung, yaitu diri orang yang berutang pajak.
Dalam menjalankan gijzeling, terdapat hal-hal yang mensyaratkannya antara lain
utang pajak sekurang-kurangnya sebesar seratus juta rupiah dan penanggung pajak
diragukan itikad baiknya dalam melunasi pajak. Untuk menjaga prinsip kehati-hatian,
pelaksanaan gijzeling hanya dapat dilakukan setelah ada Surat Perintah Penyanderaan
atas izin Menteri Keuangan atau Gubernur dan diterima oleh penanggung pajak.
Waktu penyanderaan sendiri maksimal 6 bulan sejak penanggung pajak dimasukkan
dalam tempat penyanderaan dan dapat diperpanjang untuk selama-lamanya 6 bulan.
Meskipun telah dilakukan penyanderaan, hal tersebut tidak mengakibatkan hapusnya
utang pajak dan terhentinya pelaksanaan penagihan. Dengan berbagai prosedur di
atas, gijzeling dilaksanakan apabila wajib pajak benar-benar sudah membandel.
Tindakan gijzeling bukan satu-satunya cara untuk membuat wajib pajak jera, dan
merupakan langkah antisipasi terakhir yang merupakan upaya mencari deterrence
effect (efek jera), agar para penunggak pajak takut dan segera melunasi kewajiban
pajaknya. Penagihan aktif represif dilakukan setelah penagihan persuasif mengalami
kegagalan. Sebelum gijzeling, beberapa langkah dilakukan yaitu memberikan surat
teguran, surat perintah penagihan seketika dan sekaligus, surat paksa, pengumuman di
media massa, penyitaan, lelang, pencegahan, dan penyanderaan.
2. Jika Wajib Pajak merupakan Badan Hukum, dan terdapat tunggakan pajak. Maka
yang ditahan siapa dalam hal ini ?
JAWAB:
Meskipun UU persero terbatas menyatakan bahwa direksi adalah organ PT
yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas “pengurusan” PT, akan tetapi UU
KUP mengatur bahwa pengertian pengurus tidak saja direksi namun juga orang orang
yang nyata mempunyai wewenang ikut menentukan kebijaksanaan atau mengambil
keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan perusahaan tremasuk komisaris dan
pemegang saham mayoritas atau pengendali
3. Jika Wajib Pajak meninggal maka apakah terhadap tunggakan pajak tersebut dapat
dialihkan kepada ahli waris? jelaskan pendapat saudara
JAWAB
Pada prinsipnya, utang pajak dari wajib pajak yang telah meninggal dunia
akan menjadi tanggung jawab ahli waris, baik secara pribadi maupun renteng. Dalam
hal warisan belum dibagi, maka warisan itu menggantikan kewajiban ahli waris yang
berhak, sebagai subjek pajak pengganti.
4. Adanya cukai terhadap minuman keras, jika di analisa lebih lanjut masuk kedalam
fungsi pajak dalam hal ?
JAWAB
Termasuk kedalam fungsi regulasiPajak juga digunakan pemerintah sebagai
pengaturan kebijakan negara atau yang biasa disebut kebijakan fiskal. Beberapa
kebijakan fiskal antara lain penggunaan pajak bea masuk untuk menekan impor.
5. Apa yang membedakan dari PPH dan PPN ? Jelaskan beserta contoh?
JAWAB
Perbedaan PPN dan PPh secara garis besar terletak pada Objek pajak yang
dikenakan
a. PPN dikenakan terhadap setiap proses produksi ataupun distribusi,
PPN dibebankan kepada konsumen akhir (bukan oleh produsen), PPN
terdiri dari pajak masukan dan pajak keluaran, PPN dikenakan tarif
10%
Contohnya adalah pengenaan PPN saat berbelanja di supermarket,
Anda akan menemukan tulisan PPN dalam rincian angka struknya.

b. PPh dikenakan terhadap setiap penghasilan yang dimiliki wajib pajak.


PPh dikenakan langsung kepada pihak yang memiliki penghasilan,
terdiri dari beberapa jenis seperti: PPh 21, PPh 22, PPh 23, PPh 25 an
tarif PPh dikenakan sesuai dengan jenis Pphnya
Contoh subjek PPh 21 adalah pegawai, bukan pegawai, penerima
pensiun/ pesangon, mantan pekerja dan peserta kegiatan hingga
anggota dewan komisaris.
6. Berikan pendapat saudara terkait Peluncuran Bea Materai Elektronik sesuai PP
86/2021 tindak lanjut dari UU No.10/2021 ? adanya Materai Elektronik ini
memberikan kemudahan dalam hal apa ?
JAWAB:
Meterai elektronik aman digunakan karena terdapat kode khusus yang tertera
ketika diproduksi oleh Perum Peruri meterai eletronik itu sekaligus berguna untuk
instrumen pelengkap dokumen elektronik yang kini sudah dianggap berlaku secara
sah. Oleh karenanya, masyarakat tak perlu repot-repot menggunakan meterai tempel
untuk dokumen elektronik. Jadi memberikan kemudahan dalam hal administrasi dan
lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai