Anda di halaman 1dari 9

Nama : Mega Supriyatno

NPM : 201003612012219

Tugas 4 METHODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PROMOSI ONLINE , KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT BELI DI JD.id


SEMARANG

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Perkembangan teknologi di era digital seperti sekarang ini bertumbuh semakin cepat dari
hari ke hari, bulan ke bulan hingga ke tahun kedepannya. Secara tidak langsung penggunaan
teknologi (khususnya internet) ini meningkat tajam. Internet menjadi salah satu media yang
begitu penting dalam hal komunikasi, selain itu penggunaan internet juga dimanfaatkan dan
digunakan sebagai media berbelanja. Hal ini membuat internet bukan lagi menjadi kebutuhan
sekunder akan tetapi sudah menjadi kebutuhan primer bagi sebagian orang. Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2018 menyebutkan adanya persentase
pertumbuhan pengguna 1 tahun sebesar 10,12%.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2018 memplubikasikan
bahwa alasan utama dalam menggunakan internet adalah komunikasi lewat pesan (24,7%), social
media (18,9%), mencari informasi terkait pekerjaan (11,5%), jualan online sebesar (2,4%) dan
belanja online (0,9%), Ini disebabkan oleh sebagian besar pengguna internet yang belum dapat
memanfaatkan fasilitas jual beli secara online pada barang/jasa. Kecenderungan pengguna
internet di Indonesia sebatas komunikasi lewat pesan, sosial media dan informasi terkait
pekerjaan, namun penggunaan transaksi online pada toko online yang masih belum banyak di
diminati oleh kalangan masyarakat.
Di Indonesia, website e-commerce sudah mulai berkembang dimana diikuti dengan
meningkatnya perilaku konsumen dalam melakukan proses konsumsi baik itu secara online
maupun offline. JD.ID merupakan salah satu situs e-commerce asal China yang beroperasi di
Indonesia. Penjualannya dilakukan melalui internet (ecommerce) dan juga tetap secara
konvensional dengan membuka toko offline. Menurut data dari iPrice tentang peta e-commerce
Indonesia pada tahun 2020, JD.ID berada di nomor urut 6, tertinggal jauh dari kompetitor
pesaing yaitu Blibli diposisi 5, Lazada diposisi 4, Bukalapak diposisi 3, diikuti oleh Tokopedia
posisi 2 serta Shopee pada peringkat 1. Kondisi ini menunjukan adanya peningkatan daya saing
perdagangan elektronik (e-commerce) baik secara produk maupun jasa sejalan peningkatan
kesadaran pengguna internet. Melalui teknologi, konsumen menjadi semakin aktif mengakses
informasi, memilih dan menilai situs yang akan dikunjungi. Oleh karena itu, penting bagi
penyedia situs e-commerce untuk bersaing dengan para kompetitor lainnya dengan
memperhatikan unsur-unsur yang dapat meningkatkan traffic kunjungan konsumen dengan
harapan memunculkan minat beli sehingga konsumen melakukan keputusan pembelian pada e-
commerce. Namun, tidak hanya dari segi teknologi, para pelaku e-commerce juga harus
memperhatikan bagaimana konsumen menentukan Purchasing Decisions mereka. Dalam
menentukan keputusan pembelian pelanggan akan memperhitungkan kualitas layanan apa yang
akan diberikan oleh perusahaan. Keputusan pembelian oleh konsumen dapat terjadi jika
pelanggan memiliki serta menerima layanan dari penyedia layanan dan setelah itu konsumen
akan merasakan kepuasan dan ketidakpuasan (Wibowo & Soedjono, 2014).
Saat ini kompetisi bisnis sangat ketat, dimana perusahaan dituntut untuk bisa cepat dan
tepat dalam mengantisipasi persaingan dalam lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis
dan penuh ketidakpastian (Pujadi, 2010). Peningkatan intensitas persaingan dari pesaing
membuat perusahaan agar selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen dan
berusaha untuk memenuhi harapan konsumen dengan memberikan layanan yang lebih
memuaskan dari yang dilakukan pesaing. Kualitas layanan dalam penjualan produk secara online
mempunyai peran yang cukup penting karena adanya hubungan tidak langsung antara pembeli
dan penjual. Kualitas pelayanan yang diberikan secara baik akan memberikan dampak yang baik
pula bagi perusahaan karena pelanggan akan menjadi loyal dan memberikan keuntungan bagi
perusahaan (Lubis dan Andayani, 2017). Dalam e- commerce kepercayaan konsumen menjadi
prioritas, untuk itu diperlukan kemampuan yang baik dalam melayani konsumen. Apapun hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam memberikan kualitas layanan dalam penjualan produk online
antara lain meliputi kejujuran, kecepatan dalam memberikan feedback pertanyaan konsumen,
pemberian jaminan/garansi, proses delivery/pengiriman, hasil kemasan produk dan pelayanan
lainnya yang mendukung untuk mendapatkan kepercayaan konsumen melakukan pembelian
produk secara online.Menurut Adi (2014:115), dalam berbelanja online, tidak sedikit konsumen
yang tertipu karena kekurangan interaksi langsung antara penjual dan konsumen.
Pada sistem e-commerce, pengguna yang ingin membeli sebuah produk pada salah satu
toko online diwajibkan untuk membuat akun terlebih dahulu. Dalam pembuatan akun ini, calon
pembeli diharuskan mengikuti syarat dan ketentuan yang terdapat pada sistem e-commerce
berupa data pribadi, nomor telepon, e-mail dan sebagainya. Semakin berkembangnya teknologi,
semakin berkembang pula modus penipuan berbasis teknologi pada online shop. Hal ini lah yang
perlu diperhatikan oleh penjual untuk melindungi informasi berkaitan dengan keamanan privasi
pribadi pembeli. Pada situs-situs online shop, tidak sedikit penjual online fiktif yang memasarkan
produk fiktif juga, sehingga membuat konsumen lebih khawatir serta mempertanyakan tentang
sistem keamanan, kontrol terhadap informasi pribadi, integritas, kualitas barang, metode
pembayaran dan kemampuan situs sendiri dalam mengelola jual beli online. Kerentanan sistem
informasi dalam menyimpan data karena data tersebut disimpen dalam bentuk electronik, tidak
seperti disimpan dalam bentuk manual. Hal ini disebabkan sistem informasi dapat saling
menghubungkan jaringan pada titik lokasi yang berbeda. Ini juga berpotensi penggunaan akses
yang tidak sah, rawan penyalahgunaan dan penipuan yang tidak terbatas pada satu lokasi tetapi
dapat terjadi pada setiap titik akses jaringan. Keleluasaan jaringan internet yang digunakan oleh
perusahaan yang menggunakan sistem e-commerce membuatnya lebih rentan terhadap
kecurangan yang dilakukan pihak luar karena dapat digunakan dan terbuka untuk semua orang
(Amelia, 2016).

1.1. Rumusan Masalah :


Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah penelitian
yaitu:
1. Apakah Promsi online berpengaruh terhadap Minat beli di JD.id Semarang?
2. Apakah Kepercayaan berpengaruh terhadap Minat beli di JD.id Semarang ?
3. Apakah Promosi Online dan Kepercayaan berpengaruh terhadap Minat beli di JD.id
Semarang ?

1.2. Rumusan Masalah :


1. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh promosi online terhadap minat beli di JD.id
Semarang ?
2. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh kepercayaan terhadap minat beli di JD.id
Semarang ?
3. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh promosi online dan kepercayaan terhadap
minat beli di JD.id Semarang?

1.3. Manfaat penelitian


Setiap penelitian dilakukan guna memperoleh manfaat yang berguna bagi seluruh
pihak-pihak yang bersangkutan. Manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam melakukan
penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan yang
bermanfaat bagi JD.id dalam menjalankan strategi yang baik, khususnya mengenai Promosi
online, kepercayaan terhadap minat beli.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi penulis, sekaligus
dapat menerapkan teori-teori dan konsep yang berkaitan dengan promosi
online,kepercayaan terhadap minat beli

3. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya penelitian dan menjadi referensi tambahan bagi
mahasiswa/i masa mendatang di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. LANDASAN TEORI

2.1.1. Promosi online


Dikutip dari hot.liputan6.com (2021) mengatakan bahwa Promosi adalah proses
komunikasi yang melibatkan informasi, persuasi, dan pengaruh. Promosi adalah istilah
yang mengacu pada seluruh rangkaian aktivitas yang mengkomunikasikan produk, merek,
atau layanan. Promosi juga membantu meningkatkan citra public suatu perusahaan. Tujuan
utama promosi adalah menangkap pasar dan meningkatkan volume penjualan. Selain itu
promosi juga ada untuk meningkatkan kesadaran, menciptakan minat, mengahasilkan
penjualan, atau menciptakan loyalitas merek.
Menurut Kotler (2000) mengatakan bahwa Promosi merupakan salah satu faktor yang tidak
dapat diabaikan untuk memasuki pasar dan persaingan, karena promosi merupakan salah
satu bagian dari proses komunikasi yang mempertemukan pembeli dan penjual dalam satu
hubungan kegiatan yang lebih efisien dan memungkinkan semua pihak untuk mencapai
persetujuan pertukaran yang memuaskan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Basu
Swasta (2009) Pengertian Promosi adalah arus informasi atau persuasif satu arah yang
dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada kepada kegiatan yang
menciptakan pertukaran didalam suatu perusahaan.
Dari definisi diatas pada pokoknya sama meskipun titik beratnya berbeda. Promosi itu
membujuk, memberitahukan, mengubah tingkah laku serta meningkatkan calon konsumen
agar membeli produk yang ditawarkan, atau dengan kata lainbahwa promosi itu adalah
salah satu kegiatan dalam bidang pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah
penjualan dan mempengaruhi konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung.
2.1.2. Kepercayaan

Kepercayaan terhadap online shop sangat penting dan keragaman interaksi online melalui
media sosial. Dari hasil yang dirasakan konsumen, kepercayaan belanja secara online
memengaruhi niat pembelian melalui media sosial. Leeraphong dan Mardjo (2013)
menyatakan bahwa kepercayaan adalah hal yang penting, yang membuat konsumen
tertarik untuk membeli produk online. Faktor kepercayaan menjadi faktor kunci dalam
setiap jual beli secara online, karena produk yang di jual dan di tawarkan oleh penjual
merupakan produk yang semu, dalam arti produk masih berupa bayangan saja, tidak berupa
bentuk nyata.
Kepercayaan adalah keyakinan yang timbul pada diri konsumen mengenai produk yang
akan diperoleh dengan pembelian online sesuai dengan yang ditawarkan. Indikator dari
kepercayaan menurut Kim et al. (Sukma Abdurrahman Adi,2012) adalah sebagai berikut:
a) Keyakinan akan jaminan kepuasan jika membeli secara online
b) Perhatian terhadap informasi tentang pembelian online
c) Transparansi informasi mengenai pembelian online

2.1.3. Minat beli


Menurut Assel (2001) minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk
membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang
diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Thamrin (2003)
mengatakan bahwa minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam
sikap mengkonsumsi, kencenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan
benarbenar dilaksanakan.
Menurut Kotler dan Keller (2003) minat beli konsumen adalah sebuah perilaku
konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih produk,
berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan
menginginkan suatu produk.
Menurut Durianto (2003) niat untuk membeli merupakan sesuatu yang berhubungan
dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk
yang dibutuhkan pada periode tertentu. Niat beli berupakan pernyataan mental konsumen
yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu.
Pengetahuan akan niat beli sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui niat
konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksikan perilaku konsumen pada
masa yang akan datang. Minat membeli terbentuk dari sikap konsumen terhadap produk
dari keyakinan konsumen terhadap kualitas produk. Semakin rendah keyakinan konsumen
terhadap suatu produk akan menyebabkan menurunnya minat beli konsumen.
Menurut Kotler (2005) minat digambarkan sebagai suatu situasi seseorang sebelum
melakukan suatu tindakan yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau
tindakan tersebut. Minat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap
objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian. Berdasarkan
penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa minat konsumen adalah keinginan dari
konsumen untuk melakukan pembelian terhadap suatu barang.

2.1.4. PENELITIAN TERDAHULU


NO PENILITI / TAHUN VARIABEL OBYEK TEMUAN
1 Safira Febrilla Independen: Shopee di Kota 1. Promosi online
(2022), PENGARUH 1.Promosi online Palu memberikan
KEPERCAYAAN DAN 2. Kepercayaan pengaruh yang positif
PROMOSI Pelangggan dan signifikan
PENJUALAN Dependen: terhadap minat beli.
TERHADAP MINAT 1.Minat Beli 2. Kepercayaan
BELI ULANG
pelanggan
KONSUMEN SHOPEE
PALU
berpengaruh
signifikan terhadap
minat beli.
2 Ita Rosiana, BayuIndependen: Shopee 1. Promosi online
Surindra, Efa Wahyu
1.Promosi online memberikan pengaruh
Prastyaningtyas 2. Kepercayaan yang positif dan
(2021), PENGARUH Pelanggan signifikan terhadap
KUALITAS PRODUK, Dependen: Minat Beli.
KEPERCAYAAN DAN 1.Minat Beli 2. Kepercayaan
PROMOSI Pelanggan
TERHADAP MINAT berpengaruh
BELI MAHASISWA
signifikan terhadap
PADA BELANJA
ONLINE SHOPEE
Minat Beli.
3 Jihan Munatsir Independen: Shopee 1. Promosi online
(2019), PENGARUH 1.Promosi online memberikan pengaruh
PENGALAMAN 2. Kepercayaan yang positif dan
BERBELANJA, Pelanggan signifikan terhadap
KEPERCAYAAN Dependen: Minat Beli.
KONSUMEN DAN Minat Beli 2. Kepercayaan
PROMOSI pelanggan
TERHADAP MINAT
berpengaruh
BELI
signifikan terhadap
Minat Beli.
4 Eva Sriwiyanti Independen: Tokopedia, 1. Promosi online
Sri Martina. 1.Promosi online Bukalapak, memberikan pengaruh
(2021), PENGARUH 2. Kepercayaan Shopee, Blibli, yang positif dan
PERSEPSI HARGA, Pelanggan Lazada di kota signifikan terhadap
PROMOSI DAN Dependen: Pematang Minat Beli.
KEPERCAYAAN 1.Minat Beli Siantar 2. Kepercayaan
TERHADAP MINAT
BELI SECARA pelanggan
ONLINE SAAT berpengaruh
PANDEMI COVID19 signifikan terhadap
PADA Minat Beli.
MASYARAKAT
MILLENIA DI KOTA
PEMATANGSIANTAR

Sumber : (Febrilla, 2022), (Rosiana et al., 2021), (Munatsir, 2019), (Tarigan et al., 2021)

2.1.5 KERANGKA BERFIKIR

1.1.5 Hubungan Antara Variabel dan Hipotesis


1. Hubungan antara Promosi dan minat beli Menurut Tjiptono (2015, p.387) promosi
merupakan elemen bauran pemasaran yang berfokus pada upaya menginformasikan,
membujuk,dan mengingatkan kembali konsumen akan merek dan produk perusahaan.
Promosi penjualan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan minat beli atau
menurunkan minat beli konsumen. Menurut Yoebrilianti (2018) mengatakan promosi
berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen. Dari uraian di atas maka hipotesa
yang dapatdibentuk adalah : H1 = Semakin tinggi promosi maka semakin tinggi minat
beli seseorang.
2. Hubungan antara kepercayaan dan minat beli Leeraphong dan Mardjo (2013) menyatakan
bahwa kepercayaan adalah faktor yang penting, yang membuat konsumen tertarik untuk
membeli produk online. Semakin tinggi kepercayaan konsumen akan semakin tinggi
minat beli konsumen. Kepercayaan dianggap faktor penting dan merupakan salah satu
faktor kritis dalam stimulant transaksi secara online. Kusumawati dan saifudin (2020)
menyatakan kepercayaan mampu membangkitkan keputusan membeli konsumen secara
positif. Dari uraian di atas maka hipotesa yang dapat dibentuk adalah : H3 = Semakin
tinggi kepercayaan maka semakin tinggi minat beli seseorang.
3. Hubungan antara persepsi harga, promosi, kepercayaan dan minat beli Dalam konsep
penjualan bahwa konsumen akan berminat membeli produk suatu perusahaan dalam
jumlah yang cukup apa bila perusahaan tersebut mengadakan usaha penjualan, harga
yang kompetitif dan promosi yang gencar dan agresif. Persepsi harga, kepercayaan, dan
orientasi belanja yang terbentuk akan memengaruhi niat beli konsumen pada suatu
produk (Taylor, 2010). Promosi penjualan adalah berbagai kumpulan alat intensif, yang
sebagian besar berjangka pendek untuk merangsang pembelian produk tertentu lebih
cepat dan lebih besar oleh konsumen (Kotler, 2003). Untuk melakukan ini, mereka perlu
mengetahui kepentingan relative dari harga, promosi dan kepercayaan pada keputusan
pembelian. Dari uraian di atas maka hipotesa yang dapatdibentuk adalah : H2 = Semakin
tinggi harga maka semakin rendah minat beli seseorang Sedangkan semakin tinggi
promosi dan kepercayaan maka semakin tinggi minatbeli seseorang.

Sumber : (Febrilla, 2022), (Rosiana et al., 2021), (Munatsir, 2019), (Tarigan et al., 2021)
DAFTAR PUSTAKA : Febrilla, S. (2022). PENGARUH KEPERCAYAAN DAN PROMOSI
PENJUALAN. 8(1), 56–62.
Munatsir, J. (2019). PENGARUH PENGALAMAN BERBELANJA, KEPERCAYAAN
KONSUMEN DAN PROMOSI TERHADAP MINAT BELI. (Studi pada Aplikasi Toko
Online Shopee pada Masa Pandemi di Mataram). 1–21.
Rosiana, I., Surindra, B., & ... (2021). Pengaruh Kualitas Produk, Kepercayaan Dan Promosi
Terhadap Minat Beli Mahasiswa Pada Belanja Online Shopee. Seminar Nasional …, 1,
684–691.
https://proceeding.unpkediri.ac.id/index.php/senmea/article/view/963%0Ahttps://
proceeding.unpkediri.ac.id/index.php/senmea/article/download/963/839
Tarigan, W. J., Simalungun, U., & Siantar, P. (2021). PENGARUH PERSEPSI HARGA,
PROMOSI DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT BELI SECARA ONLINE SAAT
PANDEMI COVID19 PADA MASYARAKAT MILLENIA DI KOTA PEMATANGSIANTAR.
2(May), 138–147.

Anda mungkin juga menyukai