Anda di halaman 1dari 14

eJournal Administrasi Bisnis, 2019,7(1): 248-261

ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id


© Copyright 2019

PENGARUH KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN DAN


KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN ONLINE MELALUI APLIKASI SHOPEE
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas
Mulawarman 2015 - 2017)

Desthri Annisa1

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis Pengaruh
Kepercayaan, Kemudahan dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan
Pembelian Online melalui Aplikasi Shopee pada mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Mulawarman angkatan 2015-2017. Penelitian ini berjenis penelitian
kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner dengan jumlah responden 62 mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas
Mulawarman angkatan 2015-2017. Alat analisis yang digunakan adalah regresi
linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian pengujian secara parsial
menunjukkan bahwa kepercayaan, kemudahan dan kualitas informasi
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian.
Namun, pengujian secara simultan menunjukkan bahwa kepercayaan,
kemudahan, dan kualitas informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian secara online melalui Aplikasi Shopee pada mahasiswa
Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman angkatan 2015-2017. Dari hasil
penelitian yang dilakukan, peneliti memberikan saran yaitu: 1) diharapkan
shopee mampu mengatasi masalah yang terjadi jika terdapat keluhan dengan
memberikan layanan konsumen 24 jam; 2) membenahi sistem jika terjadi kendala
dalam pengoperasian aplikasi shopee, mengedukasi pengguna tentang fungsi dan
kegunaan setiap fitur baru yang ada pada aplikasi shopee; 3) meningkatkan
kualitas informasi yang telah diberikan kepada pengguna dengan tidak
memberikan informasi yang bias.

Kata Kunci : Kepercayaan, Kemudahan, Kualitas informasi, Keputusan


Pembelian Online, Aplikasi Shopee.

Pendahuluan
Era globalisasi saat ini didukung dengan teknologi informasi yang semakin
berkembang di kehidupan manusia dan membuatnya menjadi lebih mudah yakni
internet. Internet membawa perubahan cukup besar terhadap bisnis dan
melahirkan istilah yang disebut e-business. Salah satu bentuk e-business adalah
e-commerce. Data sampel dari e-commerce di Indonesia menunjukkan rata-rata

1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: desthriannisa@gmail.com
Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan & Kualitas Informasi (Desthri)

sebesar 87 persen kunjungan berasal dari mobile, temuan tersebut semakin


membuktikan bawa pangsa pengguna perangkat mobile merupakan potensi yang
cukup besar dalam meraup jumlah kunjungan yang lebih tinggi. Perusahaan
berlomba-lomba menawarkan produk dan jasa berbasis web yang bisa diakses
melalui perangkat nirkabel tersebut atau yang biasa disebut mobile commerce atau
m-commerce. Salah satu aplikasi m-commerce yang sedang marak di Indonesia
adalah marketplace. Marketplace yang telah hadir di Indonesia antara lain
Lazada, Tokopedia, BukaLapak, BliBli, Shopee dan masih banyak lagi yang
lainnya.
Shopee berada di posisi pertama untuk aplikasi mobile terpopuler baik di
platform android maupun iOs berdasarkan data peringkat aplikasi mobile
shopping setiap minggu dari AppAnnie dari bulan Januari hingga Desember 2017.
Shopee adalah salah satu e-commerce yang mengusung bisnis C2C (customer to
customer) mobile marketplace. Shopee resmi diperkenalkan di Indonesia pada
Desember 2015 dibawah naungan PT Shopee International Indonesia. Sejak
peluncurannya, Shopee Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat,
bahkan hingga Januari 2018 aplikasinya sudah didownload oleh lebih dari 20 juta
pengguna melalui app store maupun play store. Aplikasi Shopee telah digunakan
oleh semua orang dari berbagai kalangan dari ibu rumah tangga, pegawai
kantoran, pelajar hingga mahasiswa. Shopee menghadirkan berbagai macam
kategori produk pilihan dan juga promo menarik yang membuat mahasiswa
mendapat banyak keuntungan dan kemudahan dalam mencari barang yang
dibutuhkannya.
Kepercayaan konsumen akan sebuah aplikasi belanja online dan
kemudahan dari aplikasi belanja online tersebut serta kualitas informasi yang
disampaikan kepada konsumen menjadi suatu pertimbangan calon konsumen
setiap ingin melakukan keputusan pembelian, maka dari itu peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan dan
Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Online Melalui Aplikasi
Shopee (Studi Kasus pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman
2015-2017).
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dapat
dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah kepercayaan, kemudahan dan kualitas informasi secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian online melalui aplikasi
Shopee (Studi kasus pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Univesitas
Mulawarman 2015-2017)?
2. Apakah kepercayaan, kemudahan dan kualitas informasi secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian online melalui aplikasi
Shopee (Studi kasus pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas
Mulawarman 2015-2017)?
3. Dari kepercayaan, kemudahan dan kualitas informasi, manakah yang paling
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian online melalui aplikasi

249
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 248-261

Shopee (Studi kasus pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas


Mulawarman 2015-2017)?

Kerangka Dasar Teori


Pemasaran
Menurut Stanton dalam Mursid (2010:5) pemasaran meliputi keseluruhan
sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang bertujuan
merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan
barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang
aktual maupun potensial.
Pemasaran Online
Menurut Kotler dan Keller dalam Sari (2015), “Online Marketing is efforts
to market products and services and build customer relationships over the
Internet”, yang dapat diartikan sebagai usaha-usaha untuk memasarkan produk
dan jasa dan membangun hubungan dengan pelanggan melalui media Internet.
Kemudian Kotler dan Keller dalam Sari (2015) juga menjelaskan, “internet is a
vast public web of computer networks that connects users of all types around the
world to each other and an amazingly large information repository”, yang
maknanya adalah sebuah jaringan publik yang luas yang terdiri dari jaringan-
jaringan komputer yang menghubungkan pengguna-pengguna dari seluruh dunia
satu sama lain dan merupakan wadah informasi yang sangat banyak.
E-commerce
Menurut McLeod (2008:59), perdagangan elektronik atau yang disebut juga
e-commerce, adalah penggunaan jaringan komunikasi dan komputer untuk
melaksanakan proses bisnis. Pandangan populer dari e-commerce adalah
penggunaan internet dan komputer dengan browser Web untuk membeli dan
menjual produk.
Penggolongan e-commerce yang lazim dilakukan orang ialah berdasarkan
sifat transaksinya. Menurut Suyanto (2003:45) tipe-tipe berikut segera bisa
dibedakan:
1. Business to business (B2B)
Model e-commerce dimana pelaku bisnisnya adalah perusahaan, sehingga
proses transaksi dan interaksinya adalah antara satu perusahaan dengan
perusahaan lainnya. Contoh model e-commerce ini adalah beberapa situs e-
banking yang melayani transaksi antar perusahaan.
2. Business to Consumer (B2C)
Model e-commerce dimana pelaku bisnisnya melibatkan langsung antara
penjual (penyedia jasa e-commerce) dengan individual buyers atau pembeli.
Contoh model e-commerce ini adalah airasia.com.

250
Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan & Kualitas Informasi (Desthri)

3. Consumer to Consumer (C2C)


Model e-commerce dimana perorangan atau individu sebagai penjual
berinteraksi dan bertransaksi langsung dengan individu lain sebagai pembeli.
Konsep e-commerce jenis ini banyak digunakan dalam situs online auction atau
lelang secara online. Contoh C2C adalah Tokopedia.
4. Consumer to Business (C2B)
Model e-commerce dimana pelaku bisnis perorangan atau individual
melakukan transaksi atau interaksi dengan suatu atau beberapa perusahaan. Jenis
e-commerce seperti ini sangat jarang dilakukan di Indonesia. Contoh C2B adalah
priceline.com.
Kepercayaan
Menurut Sumarwan dalam Sangadji dan Sopiah (2013:201) kepercayaan
adalah kekuatan bahwa suatu produk memiliki atribut tertentu. Kepercayaan itu
sering disebut perkaitan objek-atribut, yaitu kepercayaan konsumen tentang
kemungkinan adanya hubungan antara sebuah objek dengan atributnya yang
relevan.
Kemudahan
Menurut Hartono dan Jogiyanto (2007:114) kemudahan didefinisikan
sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi
akan bebas dari usaha.
Model penerimaan teknologi (Technology Acceptance Model atau TAM)
merupakan suatu model penerimaan sistem teknologi informasi yang digunakan
oleh pemakai. Kemudahan penggunaan yang dipersepsikan didefinisikan sebagai
sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas
dari usaha. Kemudahan penggunaan yang dipersepsikan merupakan suatu
kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan. Jika seseorang percaya
bahwa sistem informasi mudah digunakan maka dia akan menggunakannya.
Sebaliknya, jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi tidak mudah
digunakan maka dia tidak akan menggunakannya.
Kualitas Informasi
Kualitas informasi didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap
kualitas informasi tentang produk atau layanan yang disediakan oleh sebuah
website (Park dan Kim, 2003, dalam Iswara, 2016).
Menurut Mulyanto (2009 : 247) Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau
ditentukan oleh tiga hal pokok yakni akurasi, tepat waktu dan relevansi.
Keputusan pembelian
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:181), keputusan pembelian
konsumen adalah membeli merek yang paling disukai dari berbagai alternatif
yang ada, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan
pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor yang kedua adalah
faktor situasional. Oleh karena itu, preferensi dan niat pembelian tidak selalu
menghasilkan pembelian yang aktual.

251
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 248-261

Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam
bentuk kalimat pertanyaan. (Sugiyono, 2016:93).
H1: Kepercayaan, Kemudahan dan Kualitas Informasi secara simulta berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan Pembelian Online melalui Aplikasi Shopee.
H2: Kepercayaan, Kemudahan dan Kualitas Informasi secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan Pembelian Online melalui Aplikasi Shopee.
H3: Diantara variabel Kepercayaan, Kemudahan dan Kualitas Informasi terdapat
variabel yang paling berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Online
melalui Aplikasi Shopee.

Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel terentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. (Sugiyono, 2016:7)
Definisi Operasional
Definisi operasional variabel digunakan untuk memahami variabel-variabel
dan memberikan gambaran yang jelas dalam pelaksanaan penelitian. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah kepercayaan, kemudahan dan kualitas
informasi. Sedangkan, variabel terikatnya adalah keputusan pembelian.
Populasi, Sampel dan Sampling
Populasi sekaligus subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2015-2017 di Universitas Mulawarman
yang menggunakan aplikasi belanja online Shopee. Objek penelitiannya adalah
aplikasi belanja online Shopee.
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan
2015-2017 di Universitas Mulawarman yang menggunakan aplikasi belanja
online Shopee yang berjumlah 62 mahasiswa.
Teknik sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Sampling jenuh
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel karena peneliti ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat
kecil untuk itu peneliti menggunakan sampel yang berjumlah 62 mahasiswa yang
aktif menggunakan aplikasi belanja online Shopee.
Alat Analisis Data
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas:
1. Uji Validitas
Menurut Ghozali dalam Sujarweni (2015:165) uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner.

252
Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan & Kualitas Informasi (Desthri)

2. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali dalam Sujarweni (2015:169) uji reliabilitas dilakukan
terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid. Uji ini digunakan untuk
mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Data yang berdistribusi normal artinya data yang mempunyai sebaran data
yang normal, dengan profil yang dapat dikatakan bisa mewakili populasi
(Sujarweni, 2015:120).
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel
independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu
model.
3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Sujarweni (2015:160) Heteroskedastisitas menguji terjadinya
perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan
yang lain.
Analisis Regresi Linier Berganda
1. Persamaan Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh
antara variabel independen (kepercayaan, kemudahan, kualitas informasi)
terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian.
2. Perhitungan Koefisien Korelasi (R)
Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya antara variabel
bebas terhadap variabel terikat. Semakin besar nilai R, maka semakin tepat model
regresi yang dipakai sebagai alat peramalan, karena total variasi dapat
menjelaskan variabel terikat.
3. Perhitungan Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan
paling baik dalam analisa regresi dimana hal yang ditunjukkan oleh besarnya
koefisien determinasi (R2) antara nol (0) dan satu (1). Koefisien determinasi (R2)
nol variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
Uji Hipotesis
1. Uji F (Uji Simultan)
Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah variabel bebas secara
bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
2. Uji t (Uji Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji signifikasi pengaruh parsial variabel bebas
terhadap variabel terikat.

253
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 248-261

3. Variabel yang Paling berpengaruh


Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh antara kepercayaan,
kemudahan dan kualitas informasi terhadap keputusan pembelian yaitu dengan
melihat nilai standar koefisien beta yang tertinggi

Hasil Penelitian
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas
Hasil Uji Validitas
Variabel Indikator Rhitung Rtabel 5% (62) Keterangan
Kep1 0,645 0,250 Valid
Kep2 0,711 0,250 Valid
Kep3 0,847 0,250 Valid
Kepercayaan (X1)
Kep4 0,794 0,250 Valid
Kep5 0,717 0,250 Valid
Kep6 0,722 0,250 Valid
Kem1 0,739 0,250 Valid
Kem2 0,816 0,250 Valid
Kemudahan
Kem3 0,736 0,250 Valid
(X2)
Kem4 0,792 0,250 Valid
Kem5 0,650 0,250 Valid
Kua1 0,765 0,250 Valid
Kua2 0,742 0,250 Valid
Kualitas Informasi Kua3 0,778 0,250 Valid
(X3) Kua4 0,787 0,250 Valid
Kua5 0,772 0,250 Valid
Kua6 0,758 0,250 Valid
Kp1 0,545 0,250 Valid
Keputusan Kp2 0,658 0,250 Valid
Pembelian Kp3 0,628 0,250 Valid
(Y) Kp4 0,653 0,250 Valid
Kp5 0,524 0,250 Valid
Sumber : Data Penelitian dari SPSS Versi 23, 2018
Setelah dilakukan uji validitas terlihat hasil perhitungan sebagaimana tabel-
tabel di atas, menunjukkan bahwa semua nilai rhitung lebih besar data nilai rtabel
pada nilai signifikansi 5%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua item
dalam angket penelitian ini valid sehingga dapat digunakan sebagai instrumen
penelitian.
Uji Reliabilitas
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha N Of Items Keterangan
Kepercayaan(X1) 0,828 6 Reliabel
Kemudahan(X2) 0,775 5 Reliabel
Kualitas Informasi (X3) 0,852 6 Reliabel
Keputusan Pembelian (Y) 0,507 5 Reliabel
Sumber : Data Penelitian dari SPSS Versi 23, 2018
Dari tabel di atas dapat dilihat dari Cronbach’s Alpha hitung lebih besar dari
0,60 berarti instrumen atau item-item pernyataan dalam penelitian ini reliabel

254
Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan & Kualitas Informasi (Desthri)

untuk mengukur variabel bebas terhadap variabel terikat, karena memiliki nilai
Cronbach’s Alpha di atas 0,60.
Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Berdasarkan hasil grafik normality probabilty plot, menunjukkan bahwa titik-
titik yang ada tidak menyebar jauh dari diagonal dan mendekati arah garis
diagonalnya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi
normal sehingga syarat normalitas nilai residual untuk analisis regresi dapat
terpenuhi.
Uji Multikolinieritas
Berdasarkan hasil ouput SPSS, menunjukan hasil nilai tolerance
Kepercayaan sebesar 0,482 dan VIF 2,077, nilai tolerance Kemudahan sebesar
0,712 dan VIF 1,405, nilai tolerance Kualitas Informasi sebesar 0,437 dan VIF
2,289. Sehingga, diperoleh nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai Variance
Inflation Factor (VIF) lebih kecil dari 10, sehingga dapat disimpulkan data tidak
terjadi masalah multikolinearitas
Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil grafik pola penyebaran titik (scatterplot) menunjukkan
bahwa titik-titik tidak membentuk pola tertentu atau tidak ada pola yang jelas
serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka
tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Persamaan Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui koefisien variabel Kepercayaan, Kemudahan dan Kualitas
Informasi terhadap Keputusan Pembelian maka dapat dilihat pada tabel berikut :
Hasil Uji Persamaan Regresi Linier Berganda
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 10,587 2,650 3,995 ,000
KEPERCAYAAN ,055 ,116 ,078 ,470 ,640
KEMUDAHAN ,238 ,134 ,243 1,774 ,081
KUALITAS
,163 ,122 ,234 1,334 ,187
INFORMASI
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
Sumber : Data penelitian dari SPSS Versi 23
Data di atas menunjukkan bahwa coefficients bagian B diperoleh persamaan
regresi linear sebagai berikut:
Y =  + 1X1 + 2X2 + 3X3 + e
Y = 10,587 + 0,055X1 + 0,238 X2 + 0,163 X3 + e

255
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 248-261

Perhitungan Koefisien Korelasi (R)


Hasil Uji Koefisien Korelasi (R)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 ,472 ,223 ,183 1,94950
a. Predictors: (Constant), KUALITAS INFORMASI, KEMUDAHAN, KEPERCAYAAN
Sumber : Data Penelitian dari SPSS Versi 23
Berdasarkan data output SPSS di atas, maka diperoleh nilai koefisien korelasi
(R) sebesar 0,472 atau 47,2% yang artinya tingkat hubungan antara variabel bebas
dan variabel terikat terhadap keputusan pembelian termasuk pada tingkat
hubungan “sedang”.
Perhitungan Koefisien Determinasi (R2)
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 ,472 ,223 ,183 1,94950
a. Predictors: (Constant), KUALITAS INFORMASI, KEMUDAHAN, KEPERCAYAAN
Sumber : Data Penelitian dari SPSS Versi 23
Berdasarkan hasil output SPSS model summary nilai koefisien determinasi
diperoleh besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam
penelitian ini adalah 0,223 atau 22,3%. Maka dapat disimpulkan bahwa
kemampuan variabel bebas terhadap variabel terikat termasuk pada tingkat
hubungan “rendah”. Sedangkan sisanya 77,7% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti oleh peneliti.
Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji F (Simultan)
Hasil Uji F atau Simultan
a
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 63,310 3 21,103 5,553 ,002
Residual 220,432 58 3,801
Total 283,742 61
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
b. Predictors: (Constant), KUALITAS INFORMASI, KEMUDAHAN, KEPERCAYAAN
Sumber : Data penelitian dari SPSS Versi 23
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program software SPSS versi
23 di atas, diperoleh nilai Fhitung sebesar 5,553 dan nilai Sig. sebesar 0,002 lebih
kecil daripada 0,05 (<0,05), sedangkan Ftabel diketahui adalah 2,76. Oleh karena
Fhitung > Ftabel (5,553 > 2,76 dan nilai Sig. < (0,05) (0,000 < 0,05), maka hipotesis
H0 ditolak dan H1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel kepercayaan (X1),
kemudahan (X2) dan kualitas informasi (X3) berpengaruh signifikan secara
simultan atau bersama-sama terhadap keputusan pembelian (Y).

256
Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan & Kualitas Informasi (Desthri)

Hasil Uji t (Parsial)


Hasil Uji t atau Parsial
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 10,587 2,650 3,995 ,000
KEPERCAYAAN ,055 ,116 ,078 ,470 ,640
KEMUDAHAN ,238 ,134 ,243 1,774 ,081
KUALITAS
,163 ,122 ,234 1,334 ,187
INFORMASI
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
Sumber : Data penelitian dari SPSS Versi 23
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program software SPSS versi
23 di atas, hasil statistik uji t untuk variabel kepercayaan (X1) diperoleh nilai
thitung sebesar 0,470 dengan nilai signifikansi sebesar 0,640 lebih besar dari 0,05
(0,640 > 0,05). Maka hipotesis ditolak, artinya variabel kepercayaan (X1) secara
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
Hasil statistik uji t untuk variabel kemudahan (X2) diperoleh nilai thitung
sebesar 1,774 dengan nilai signifikansi sebesar 0,081 lebih besar dari 0,05 (0,081
> 0,05). Maka hipotesis ditolak, artinya variabel kemudahan (X2) secara parsial
tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
Hasil statistik uji t untuk variabel kualitas informasi (X3) diperoleh nilai
thitung sebesar 1,334 dengan nilai signifikansi sebesar 0,187 lebih besar dari 0,05
(0,187 > 0,05). Maka hipotesis ditolak, artinya variabel kualitas informasi (X3)
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan
pembelian (Y).
Variabel Paling Berpengaruh/Dominan
Dilihat dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai terbesar adalah
variabel Kemudahan (X2) dengan Standardized Coefficients beta sebesar 0,243.
Demikian variabel Kemudahan merupakan variabel yang paling dominan
terhadap keputusan pembelian online malalui aplikasi Shopee studi kasus pada
mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman 2015-2017.
Pembahasan
Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan dan Kualitas Informasi Terhadap
Keputusan Pembelian Online Malalui Aplikasi Shopee Secara Simultan
Berdasarkan hasil perhitungan hasil uji tabel ANOVA, dapat disimpulkan
bahwa ketiga variabel bebas yaitu kepercayaan, kemudahan dan kualitas
informasi memberikan pengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap
keputusan pembelian online melalui aplikasi Shopee. Hal ini dapat dilihat dari
nilai Fhitung sebesar 5,553 lebih besar dari Ftabel yang diketahui adalah 2,76.
Dengan demikian, hipotesis H1 dalam penelitian ini diterima.

257
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 248-261

Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik pelayanan yang aplikasi Shopee
berikan sebagai pengalaman berbelanja konsumen, maka semakin puas konsumen
dengan layanan tersebut sehingga konsumen akan menggunakan kembali aplikasi
Shopee di kemudian hari. Hal tersebut terjadi berdasarkan adanya kepercayaan,
kemudahan dan kualitas informasi pada aplikasi Shopee yang secara bersama-
sama mempengaruhi konsumen untuk mengambil keputusan melakukan
pembelian secara online.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Kotler dan
Armstrong (2008:181) keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek
yang paling disukai dari berbagai alternatif yang ada, tetapi dua faktor bisa berada
antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap
orang lain dan faktor yang kedua adalah faktor situasional. Oleh karena itu,
preferensi dan niat pembelian tidak selalu menghasilkan pembelian yang aktual.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Khoiroh (2016)
yang menyatakan bahwa kepercayaan, kemudahan dan kualitas pembelian
berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian
Mahasiswa FEBI IAIN Tulungagung dalam melakukan pembelian secara online.
Pengaruh Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Online Malalui
Aplikasi Shopee Secara Parsial
Dari penelitian diperoleh hasil bahwa secara parsial variabel kepercayaan
tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian online melalui
aplikasi Shopee. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa
kepercayaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
online melalui aplikasi Shopee ditolak.
Dibandingkan dengan penelitian terdahulu Sari (2015) yang menyatakan
bahwa kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap
keputusan pembelian secara online di situs lazada.co.id pada mahasiswa/i fakultas
ekonomi dan bisnis Universitas Sumatera Utara. Hal ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan peneliti karena selain lokasi dan objek penelitian yang
berbeda indikator kepercayaan yang digunakan juga tidak sama.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mowen dan
Minor (2002) dalam Sangadji dan Sopiah (2013:201) kepercayaan konsumen
adalah semua pengetahuan yang dimiliki konsumen, dan semua kesimpulan yang
di buat oleh konsumen tentang suatu objek, atribut dan manfaatnya.
Berdasarkan penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa jaminan
kepuasan, perhatian dan keterus-terangan yang diberikan Shopee kepada
konsumen tidak selalu mempengaruhi sikap mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Mulawarman angkatan 2015-2017 untuk percaya melakukan
pembelian online melalui aplikasi Shopee. Karena, brand Shopee yang sudah
besar di Indonesia telah mampu membuat konsumen tertarik untuk berbelanja
online di aplikasi Shopee. Selain itu, brand ambassador yang dipilih Shopee
seperti Prilly Latuconsina, Rizky Febian dan Via Vallen di Indonesia hingga

258
Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan & Kualitas Informasi (Desthri)

Blackpink yang menjadi brand ambassador untuk Asia dinilai mampu untuk terus
menumbuhkan pasar e-commerce khususnya di aplikasi Shopee mewakili
kalangan anak muda dan millenial karena karya mereka telah banyak dikenal dan
positif dikalangan anak muda Indonesia.
Pengaruh Kemudahan Terhadap Keputusan Pembelian Online Malalui
Aplikasi Shopee Secara Parsial
Dari penelitian diperoleh hasil bahwa secara parsial variabel kemudahan
tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian online melalui
aplikasi Shopee. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa kemudahan
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian online
melalui aplikasi Shopee ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan aplikasi
Shopee dalam memudahkan konsumen untuk berbelanja dan melakukan transaksi
tidak selalu mempengaruhi keputusan pembelian online.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Khoiroh (2016)
dimana diperoleh hasil variabel kemudahan berpengaruh positif namun tidak
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian secara online
studi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Hartono dan Jogiyanto (2007:114)
kemudahan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa
menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha.
Ketika seseorang atau calon konsumen ingin melakukan belanja online
untuk pertama kalinya biasanya mereka akan merasakan kesulitan karena faktor
ketidaktahuan. Konsumen yang merasa kesulitan akan sistem media belanja
online akan mengurungkan niatnya untuk melakukan belanja online dan memilih
mengunjungi offline store yang lebih mudah untuk di jangkau. Namun sebaliknya
ketika seseorang telah merasakan kemudahan dalam berbelanja online maka
mereka senantiasa akan menggunakan aplikasi belanja online tersebut.
Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Online Malalui
Aplikasi Shopee Secara Parsial
Dari penelitian diperoleh hasil bahwa secara parsial variabel kualitas
informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian online
melalui aplikasi Shopee. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa
kualitas informasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian online melalui aplikasi Shopee ditolak.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Iswara (2016) yang menyatakan
bahwa variabel kualitas informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian studi kasus pada pengguna media sosial instagram di Kota
Yogyakarta tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti karena
indikator kualitas informasi, objek serta lokasi yang digunakan berbeda.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Park dan
Kim dalam Iswara (2016) yang mendefinisikan kualitas informasi sebagai

259
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 248-261

persepsi pelanggan terhadap kualitas informasi tentang produk atau layanan yang
disediakan oleh website.
Berdasarkan penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa informasi yang
akurat, tepat waktu dan relevan yang diberikan Shopee kepada konsumen
memang mempengaruhi pengguna khususnya mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Mulawarman angkatan 2015-2017 untuk melakukan pembelian online
tetapi tidak berpengaruh secara signifikan. Meski begitu, pihak Shopee harus
selalu memberikan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan agar konsumen
dapat mengambil keputusan pembelian secara tepat.

Penutup
Berdasarkan hasil penelitian serta analisis dan perhitungan yang telah
dilakukan serta pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut: (1) Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda secara simultan
ditemukan bahwa ketiga variabel bebas yaitu kepercayaan, kemudahan dan
kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yakni
keputusan pembelian online melalui aplikasi Shopee studi kasus pada mahasiswa
Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman angkatan 2015-2017. (2) Berdasarkan
hasil uji regresi linier berganda secara parsial ditemukan bahwa ketiga variabel
bebas yaitu kepercayaan, kemudahan dan kualitas informasi tidak memberikan
pengaruh signifikan terhadap variabel terikat yakni keputusan pembelian online
melalui aplikasi Shopee studi kasus pada mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Mulawarman angkatan 2015-2017. (3) Berdasarkan hasil uji t
diketahui bahwa variabel kemudahan merupakan variabel yang paling
berpengaruh meskipun tidak signifikan terhadap keputusan pembelian online
melalui aplikasi Shopee studi kasus pada mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Mulawarman angkatan 2015-2017.
Berdasarkan kesimpulan diatas maka dikemukakan saran sebagai berikut :
(1) Diharapkan pihak Shopee lebih meningkatkan kepercayaan konsumen
terhadap aplikasi Shopee untuk terus digunakan oleh konsumen sebagai media
belanja online. Aplikasi Shopee diharapkan untuk fokus memenuhi janji-janji
yang telah ditawarkan kepada konsumen, mengatasi masalah dengan cepat jika
terdapat keluhan dari konsumen dengan memberikan layanan konsumen 24 jam,
berterus-terang pada proses transaksi dan informasi yang diberikan konsumen
secara benar dan apa adanya, agar konsumen lebih yakin dan percaya untuk
menggunakan aplikasi Shopee sebagai media belanja online mereka. Karena,
kepercayaan merupakan sikap atau perilaku konsumen terhadap media belanja
online yang mereka gunakan. (2) Diharapkan pihak Shopee dapat terus
melakukan inovasi dalam memberikan kemudahan bagi konsumen/penggunanya
dengan memberikan fitur-fitur unggulan yang tidak dimiliki media belanja online
lain, dapat membenahi sistem jika konsumen merasa rumit atau menemukan
kendala dalam pengoperasian aplikasi Shopee, mengedukasi pengguna tentang
fungsi dan kegunaan setiap fitur baru yang ada pada aplikasi Shopee, agar

260
Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan & Kualitas Informasi (Desthri)

konsumen menjadikan aplikasi Shopee sebagai pilihan utama dalam melakukan


pembelian online yang dapat memudahkan konsumennya dalam berbelanja
online. (3) Diharapkan pihak Shopee sebaiknya memberikan informasi yang
akurat, tepat waktu dan relevan, karena masih ditemukan informasi yang bias
yang membuat konsumen terkecoh oleh informasi tersebut seperti infomasi
penawaran cashback. Sebaiknya, informasi yang ditampilkan dapat dijadikan
referensi oleh konsumen untuk menentukan keputusan pembelian dengan tepat
dan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian pada aplikasi Shopee. (4)
Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk meneliti variabel independen lain
yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian online agar tingkat koefisien
determinasinya meningkat sehingga mampu menjelaskan lebih banyak mengenai
variable dependen penelitian atau peninjauan dan observasi yang dilakukan tidak
hanya pada aplikasi Shopee tapi bisa dilakukan di media belanja online lain
sehingga mendapatkan hasil penelitian yang lebih beragam.

Daftar Pustaka
Hartono dan Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Andi. Yogyakarta.
Iswara, D. 2016. Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan, Kualitas Informasi, Dan
Persepsi Risiko Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada
Penggunamedia Sosial Instagram Di Kota Yogyakarta). Skripsi. Universitas
Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Kotler, P., dan G, Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kedua
Belas Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Maulana, R. 2018. Tren Perilaku Konsumen Belanja Online Indonesia Tahun
2018 Menurut iPrice. https://id.techinasia.com/tren-perilaku-konsumen-
online-indonesia-menurut-iprice. 8 Februari 2018 (05:00)
McLeod, R., dan Schell. Jr., G. P. 2008. Management Information System. Edisi
10. Salemba Empat. Jakarta.
Mursid. 2010. Manajemen Pemasaran (Cetakan Keenam). Bumi Aksara. Jakarta.
Mulyanto, 2009. Sistem Informasi Konsep Dan Aplikasi. Pustaka Belajar.
Yogyakarta
Sangadji dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis. Andi.
Yogyakarta.
Sari, M. P. 2015. Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan, Dan Kualitas Informasi
Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online Di Situs Lazada.Co.Id Pada
Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis USU. Skripsi. Universitas
Sumatera Utara. Medan.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta. Bandung.
Sujarweni, V Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi.
Pustakabarupress. Yogyakarta.
Suyanto, M. 2003. Strategi Periklanan Pada E-Commerce Perusahaan Top
Dunia. Andi. Yogyakarta.

261

Anda mungkin juga menyukai