Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH SIKAP BELANJA ONLINE TERHADAP TRUST

MELALUI MEDIATOR KEPUASAN PELANGGAN

Selviana, Retno Budi Setyowati


Universitas Persada Indonesia YAI
Jl. Diponegoro No 74 Jakarta Pusat 10430,
E-mail: selviana.psikologi@gmail.com, retnobudi257@gmail.com

ABSTRAK

Kemajuan teknologi yang semakin berkembang, membuat internet tidak hanya digunakan
untuk berkomunikasi dan sumber informasi, tetapi juga sebagai media perdagangan
elektronik atau yang lebih dikenal dengan e-commerce (elektronik commerce). Dalam e-
commerce, banyak produk yang dijual dan dibeli secara online dengan harga yang dapat
bersaing dengan harga toko. Mudahnya proses transaksi yang dapat dilakukan kapan saja dan
dimana saja dan harga barang yang lebih terjangkau, membuat e-commerce menjadi pilihan
berbelanja. Maka dari itu, melalui penelitian ini peneliti ingin mengetahui sikap belanja
online terhadap trust melalui mediator kepuasan pelanggan. Responden penelitian adalah
orang-orang yang pernah belanja online pada jaringan Indonesia dan digunakan sendiri.
Jumlahnya adalah 184 orang dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data
menggunakan kuisioner google.docs yang disebarkan melalui Whats up dan analisa data
menggunakan path analysis dengan program Lisrel. Hasil analisis menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh sikap belanja online terhadap trust melalui mediator kepuasan pelanggan.

Kata Kunci: sikap belanja online, trust, kepuasan pelanggan, e-commerce.

ABSTRACT

Technological advances are increasingly developing, making the internet not only used for
communication and information sources, but also as an electronic trading medium or better
known as e-commerce (electronic commerce). In e-commerce, many products are sold and
purchased online at prices that can compete with store prices. Easy transaction processes
that can be done anytime and anywhere and the price of goods is more affordable, making e-
commerce a shopping option. Therefore, through this research the researcher wants to know
the attitude of online shopping towards trusts through customer satisfaction mediators.
Research respondents were people who had been shopping online on the Indonesian network
and used it themselves. The number are 184 people with accidental sampling technique. Data
collection using the google.docs questionnaire which was distributed through Whats up and
data analysis using path analysis with the Lisrel program. The results of the analysis show
that there is an influence of online shopping attitudes towards trusts through customer
satisfactionmediators.

Keywords: attitude of online shopping, trust, customer satisfaction, e-commerce.

58 IKRAITH-HUMANIORA Vol 3 No 2 Bulan JULI 2019


1. PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi yang semakin berkembang, dilakukan kapanpun, dimanapun dan tidak harus
membuat internet tidak hanya digunakan sebagai pergi ke toko, namun sisi negatifnya barang yang
sumber informasi dan komunikasi, tetapi juga dijual tidak bisa dilihat dan dipilih secara langsung
sebagai media perdagangan elektronik atau yang selain memesannya lewat gambar yang ditampilkan
lebih dikenal dengan e-commerce (elektronik penjual, sehingga terkadang pembeli merasa
commerce). Kotler (2000) mengungkapkan bahwa kecewa bila barang yang dibeli tidak sesuai dengan
transaksi bisnis pada masa yang akan datang yang dipesan. Alasan ketiga, terkadang masih
diprediksi akan berpindah dari market place terkendalanya dalam melakukan pembayaran dan
menuju market space yang kini populer disebut mendapatkan barang yang dikirimkan. Hal ini
dengan e-commerce (elektronik commerce). berkaitan dengan metode pembayaran yang
Melalui e-commerce, ada banyak keuntungan yang memiliki time limit (batas waktu). Sekalipun dalam
didapat dari penggunaan internet antara lain, e-commerce memiliki berbagai pilihan metode
penggunaan teknologi yang semakin meningkat, pembayaran seperti mobile banking, ATM, internet
kecepatan komunikasi dan transaksi, serta kontrol banking, transfer, kartu kredit, dan bayar di tempat,
terhadap pelayanan pelanggan yang semakin namun seringkali biaya yang dibayarkan ditambah
profesional. ongkos kirim atau rumitnya mendapatkan
Berdasarkan laporan AC Nielsen tentang sikap pengembalian uang bila batal membeli sebuah
konsumer Global terhadap belanja online (dalam barang.
Hermawan, 2017), tercatat lebih dari 627 juta orang Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi rasa
telah melakukan belanja secara online, seperti percaya (trust) pelanggan pada layanan e-
berbelanja buku, tiket, pakaian, sepatu, barang commerce. Lebih lanjut, Pavlou dan Fyngenson
elektronik, dan produk-produk lainnya yang (2006) mendefinisikan trust sebagai didefinisikan
merupakan aitem-aitem penjualan paling popular di sebagai presepsi dari pembeli bahwa vendor
internet. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat menyediakan layanan online shopping secara benar
ketertarikan belanja online yang sangat besar pada dan beretika. Hal ini mengacu bahwa trust
masyarakat secara global. merupakan suatu akibat dari penilaian pembeli atas
Dalam e-commerce, banyak produk yang dijual layanan belanja online yang sistemnya benar dan
dan dibeli secara online dengan harga yang dapat dapat diandalkan. Senada degan hal tersebut,
bersaing dengan harga toko. Mudahnya proses Mayer et al., (2007) mendefinisikan trust sebagai
transaksi yang dapat dilakukan kapan saja dan kesediaan vendor penyedia layanan belanja online
dimana saja, tampilan web penjualan yang menarik, untuk melayani kebutuhan yang diharapkan
promo-promo produk yang ditawarkan dan harga pelanggan, sehingga dapat dikatakan bahwa trust
barang yang lebih terjangkau, membuat e- mengacu pada keyakinan pelanggan bahwa layanan
commerce menjadi pilihan berbelanja masyarakat yang diberikan vendor dapat dipegang dengan baik
khususnya orang-orang Indonesia masa kini. dan memberikan aksi yang saling menguntungkan
Dalam melihat fenomena ini, Kuo (2018) antara penjual dengan pembeli.
menyatakan alasan-alasan mengapa Indonesia Trust merupakan sebuah pondasi dari suatu
menjadi garis perbatasan e-commerce dunia yang bisnis. Membentuk kepercayaan pelanggan
sangat besar. Alasan pertama, Indonesia yang merupakan salah satu cara untuk menciptakan dan
dikenal sebagai negara berpenduduk terbanyak ke- mempertahankan pelanggan (Widiyanto dalam
empat di dunia diketahui memiliki jumlah Norhermaya & Soesanto, 2016), sehingga trust
pengakses internet yang sangat banyak, namun hal (kepercayaan) akan e-commerce merupakan salah
tersebut tidak berdampak cukup baik terhadap satu faktor kunci dalam melakukan kegiatan jual
tingkat pelaksanaan aktivitas model bisnis e- beli secara online.
commerce Indonesia saat ini, misalnya waktu Pentingnya trust dalam bisnis online diperkuat
pengiriman barang yang kadang terlambat, barang dengan penelitian Kim, Silvasailam dan Rao
yang diantarkan tidak sesuai dengan yang dipesan (dalam Fitdiarini, 2015) yang menunjukkan bahwa
atau dilihat pada gambar iklan di web kepercayaan adalah faktor yang sangat signifikan
penjualannya, serta terkadang terdapat kerusakan dalam menjelaskan proses transaksi online. Trust
pada barang yang dibeli. Alasan kedua, sebagian merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
besar konsumen Indonesia lebih menikmati belanja seberapa tingkat anggapan akan resiko dan
online dengan cara yang dilakukan melalui mediasi penilaian yang dilakukan oleh pelanggan terhadap
instragram, whats up, aplikasi jual-beli online atau layanan yang diterimanya dalam berbelanja secara
layanan media sosial lainnya. online. Selain itu, Hasil penelitian Hermawan
Pembelian barang melalui e-commerce dari (2017) terhadap trust para pelanggan belanja online
berbagai layanan sosial media ini memiliki sisi menujukkan bahwa faktor rancangan situs web
positif dan negatif. Sisi positifnya tentu saja merupakan faktor yang berpengaruh pada sikap
transaksi jual-beli menjadi lebih praktis, bisa pelanggan untuk berbelanja online, diikuti oleh

IKRAITH-HUMANIORA Vol 3 No 2 Bulan JULI 2019 59


kenyamanan, kemudian faktor penghematan waktu, kepercayaan dan merupakan hasil dari kepuasan
dan faktor keamanan. Selanjutnya penelitian yang konsisten dengan transaksi-transaksi
Noerhermaya dan Soesanto (2016) juga individual dari waktu ke waktu. Kombinasi
menyatakan tentang analisis pengaruh kepuasan kepuasaan pelanggan dan kepercayaan (trust)
pelanggan terhadap kepercayaan dan loyalitas merupakan kondisi yang memfasilitasi
pelanggan untuk meningkatkan minat beli ulang terbentuknya hubungan bisnis jangka panjang
(studi pada online store lazada.co.id). Hasil dengan pelanggan dalam bertransaksi atau
penelitiannya membuktikan bahwa kepuasan berbelanja secara online.
pelanggan merupakan faktor yang sangat Berkaitan dengan kepercayaan pelanggan yang
berpengaruh terhadap kepercaayaan pelanggan. diperoleh dari kepuasannya saat melakukan belanja
Dengan kata lain bila pelanggan merasa puas, maka online, hal ini erat kaitannya juga dengan sikap
pelanggan menjadi percaya atas produk yang dibeli belanja online para penikmat e-commerce itu
dan sistem layanan yang diterima. sendiri. Kotler dan Amstrong (2007)
Dalam dunia bisnis khususnya bisnis online, mengemukakan sikap adalah evaluasi, perasaan,
kepuasan pelanggan dalam melakukan transkasi dan kecenderungan yang konsisten atas suka atau
melalui e-commerce dapat membuat pelanggan tidak sukanya seseorang atas suatu objek. Pendapat
menjadi percaya atau tidak percaya dengan kualitas ini mengungkapkan bahwa sikap pelanggan dalam
layanan. Layanan yang dapat dipercaya dapat melakukan belanja online pada pada akhirnya dapat
membuat pelanggan merasa terbantu dengan memberikan rasa puas atau tidaknya dan rasa
transaksi jual-beli online yang praktis dan dianggap kepercayaan tersendiri bagi para pelanggan dalam
lebih murah dari harga toko, namun layanan yang pengalamannya berbelanja secara online. Hal ini
tidak dapat dipercaya dapat menimbulkan masalah- didukung berdasarkan hasil penelitian Widiyanto
masalah teknis yang tidak memuaskan pelanggan, dan Prasusilowati (2015) tentang perilaku
bahkan dapat membuat pelanggan mencari vendor pembelian melalui internet yang menggunakan
lain untuk bertransaksi. Kotler (2003) sikap belanja online sebagai salah satu variabelnya
mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai yang terbukti berpengaruh terhadap keputusan
perasaan suka atau tidak suka seseorang terhadap pembelian online.
suatu produk setelah membandingkan kinerja Dari berbagai paparan hasil penelitian terkait
produk tersebut dengan yang diharapkan. Dengan sebelumnya, maka dalam penelitian ini penulis
kata lain, kepuasan pelanggan merupakan penilaian memilih kepuasan pelanggan dan sikap belanja
positif atau negatif terhadap layanan yang online sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi
diberikan. Sementara Johnson and Fornell (1991) trust yang dalam penelitian ini kepuasan pelanggan
menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan berperan sebagai variabel mediator dan sikap
hasil evaluasi menyeluruh pelanggan atas kualitas belanja online sebagai variabel eksogen. Pemilihan
layanan yang diterimanya. Pernyataan ini merujuk variabel sikap belanja online dan kepuasan
pada penilaian secara keseluruhan terhadap layanan pelanggan bermaksud untuk melihat apakah sikap
yang diterima oleh pelanggan. Sementara itu, belanja online dapat memebentuk kepuasan
dalam konteks pemasaran jasa, kepuasan dapat pelanggan yang bertransaksi secara online,
didefinisikan sebagai kondisi afektif pelanggan sehingga pelanggan memperoleh kepercayaan
sebagai akibat evaluasi dari seluruh aspek yang (trust) untuk berbelanja secara online.
menciptakan hubungan pelanggan dengan penyedia Berlandaskan paparan-paparan di atas,
jasa (Casalo et al., 2008). penelitian ini dirancang untuk melakukan analisa
Lebih lanjut, dalam konteks bisnis online, lebih lanjut terkait trust pada bisnis e-commerce
secara spesifik Horppu et al. (2008) menyatakan kepada penyesuaiannya dengan interaksi sosial
bahwa kepuasan situs web memiliki efek positif masyarakat yang dipengaruhi oleh variabel
terhadap kepercayaan (trust) situs web. Kepuasan kepuasan pelanggan dan sikap belanja online.
pelanggan yang berlangsung menumbuhkan

2. METODOLOGI
Responden penelitian adalah orang-orang yang menggunakan path analys dengan program Lisrel.
pernah belanja online pada jaringan Indonesia dan Instrumen penelitian menggunakan model skala
digunakan sendiri. Jumlahnya adalah 184 orang Likert, dengan sikap belanja online berjumlah 15
dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan aitem, kepuasan pelanggan berjumlah 15 aitem dan
data menggunakan kuisioner google.docs yang trust berjumlah 12 aitem.
disebarkan melalui Whats up dan analisa data

60 IKRAITH-HUMANIORA Vol 3 No 2 Bulan JULI 2019


3. LANDASAN TEORI

Pengertian Trust barang, jasa dan aktivitas bisnis lain yang


Kepercayaan (Trust) konsumen pada dasarnya berkaitan, melalui media elektronik, oleh karena itu
merupakan bentuk dukungan konsumen terhadap penting bagi sebuah online store untuk
upaya yang dilakukan untuk mendapatkan segala memperhatikan kepuasan pelanggannnya. Menurut
sesuatu yang diinginkan, melalui kepercayaan Kotler (2005) kepuasan pelanggan merupakan
seorang konsumen akan memberikan dukungan suatu perasaan atau penilaian dari pelanggan atas
terkait dengan keputusan pembelian yang akan penggunaan suatu produk atau jasa yang dapat
ditetapkan. memenuhi kebutuhannya sesuai yang diharapkan.
Trust merupakan unsur yang sangat penting Dalam hal ini, dapat terjadi kepuasan atau
dalam pemasaran online. Lebih lanjut, Mohmed et ketidakpuasan atas layanan yang diterima
al. (2013) menyatakan bahwa kepercayaan pelanggan terkait seberapa sesuai kebutuhannya
merupakan atribut penting yang harus diadopsi ke terpenuhi sesuai yang diharapkan.
dalam aplikasi e-commerce. Hal ini penting, Senada dengan hal tersbut, kepuasan
mengingat semua proses transaksi online dilakukan pelanggan menurut Rangkuty (2006)
tanpa tatap muka dan mengandalkan sistem layanan mendefinisikan kepuasan pelanggan adalah
yang harus dapat dipercaya agar semua proses tanggapan pelanggan yang membedakan antara
transaksi yang saling menguntungkan dapat terus kebutuhan sebelumnya dan kinerja sebenarnya
berjalan dengan baik. Kim et al. (2008) yang terasa setelah pelanggan menerima jasa. Pada
menyatakan bahwa trust adalah suatu proses pengertian ini kepuasan pelanggan terlihat dari
kumulatif yang berkembang selama interaksi tanggapannya atas kinerja pemberi layanan. Lebih
memuaskan berulang-ulang antara pelanggan lanjut, Pengertian kepuasan pelanggan berikutnya
dengan penjual. Kepuasan dari transaksi masa lalu menurut Barnes (2003) yang menyatakan bahwa
memberikan keyakinan bagi pelanggan untuk kepuasan adalah pelanggan tanggapan untuk
dapat terus membeli kembali secara online pada memenuhi kebutuhan. Itu artinya penilaian
suatu vendor. pelanggan atas layanan dan barang memberi
Mayer, dkk. (2007) mendefinisikan trust kesenangan terkait dengan pemenuhan kebutuhan,
sebagai kesediaan suatu pihak untuk bekerjasama termasuk tidak sesuai dengan pemenuhan
dengan pihak lain berdasarkan harapan bahwa yang kebutuhan atau melebihi harapan pemenuhan
didapatkannya dapat saling menguntungkan. kebutuhan.
Pengertian ini menyatakan bahwa trust mencakup Kepuasan pelanggan adalah perasaan puas
kesedian bekerjasama antara dua pihak yang yang didapatkan oleh pelanggan karena
didasarkan pada harapan yang dapat saling mendapatkan value dari pemasok, produsen, atau
menguntungkan. penyedia jasa (Irawan, 2008). Value ini berasal dari
Sementara itu pengertian trust lainnya produk, pelayanan, sistem, atau sesuatu yang
menurut Mowen and Minor (2002), trust adalah bersifat emosi. Pelanggan yang puas adalah
keyakinan konsumen terhadap vendor yang pelanggan yang akan berbagi kepuasan dengan
didasarkan pada proses pengetahuan, manfaat dan produsen atau penyedia jasa. Lebih lanjut, Engel et
pengalamannya dalam bekerjasama. Pada al. (1990) mengatakan bahwa kepuasan pelanggan
pengertian ini, secara khusus trust terkait adanya merupakan evaluasi purna beli, dimana alternatif
pengetahuan, manfaat dan pengalaman pelanggan yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau
terhadap suatu vendor. melampaui harapan pelanggan, dan ketidakpuasan
Pendapat lain dinyatakan oleh Barnes muncul apabila hasil tidak memenuhi harapan.
(2003) yang mengungkapkan bahwa kepercayaan Dengan demikian, dalam penelitian ini
adalah keyakinan seseorang bahwa dirinya akan kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai
mendapatkan hal yang diinginkan sesuai yang tanggapan seseorang yang muncul atas layanan
diharapkannya. Dalam hal ini kepercayaan terkait yang diterima dari suatu pemberi jasa.
dengan keinginan seseorang untuk memperoleh
suatu perilaku sesuai yang diharapkan dari pihak Pengertian Sikap Belanja Online
lain yang berurusan dengan dirinya. Belanja online (online shoping) adalah
Dari uraian di atas, dalam penelitian ini proses yang dapat membuat konsumen secara
trust didefinisikan sebagai keyakinan pelanggan langsung membeli barang-barang, jasa dan lain-
terhadap layanan vendor berdasarkan pengetahuan, lain dari seorang penjual secara interaktif dan real
manfaat dan pengalamannya dalam proses transaksi time melaluli internet tersebut. Melalui belanja
online. lewat internet seorang pembeli bisa melihat terlebih
dahulu barang dan jasa yang hendak ia belanjakan
Pengertian Kepuasan Pelanggan melalui web yang dipromosikan oleh penjual.
E-commerce adalah fasilitas yang Kegiatan belanja ini merupakan bentuk komunikasi
berhubungan langsung dengan perdagangan baru yang tidak memerlukan tatap muka secara

IKRAITH-HUMANIORA Vol 3 No 2 Bulan JULI 2019 61


langsung, melainkan dapat dilakukan secara Prasad dan Aryasri (2009) mengemukakan
terpisah dari seluruh dunia melalui media notebook, bahwa sikap merupakan suatu bentuk perasaan
komputer, ataupun hand phone yang tersambung ke yang bersifat favourable atau unfavourable.
layanan internet. Dengan demikian, sikap pada dasarnya
Sikap (attitude) pelanggan adalah hal menunjukkan kondisi mental atau pun rasionalitas
penting yang akan mempengaruhi keputusannya tertentu yang mencerminkan suatu pandangan
terkait proses transaksi yang dilakukan dalam pribadi mengenai suatu objek atau-pun konsep.
berbelanja. menyatakan bahwa attitude (sikap) Pandangan tersebut dapat berupa pandangan yang
merupakan konsep yang telah dikaji oleh banyak positif (bermanfaat) dan pandangan negatif
peneliti perilaku. Sikap dianggap sebagai faktor (destruktif).
yang menentukan perilaku seseorang. Dalam Keller (1993) selanjutnya menambahan
tataran praktis semua aktivitas pemasaran berkaitan bahwa sikap terhadap belanja online adalah
dengan tugas penting mempengaruhi sikap mencerminkan tanggapan (response) konsumen
konsumen. Yang dimaksud dengan attitude toward atas sistem belanja online yang ditawarkan. Kuat
online shopping adalah perasaan positif atau negatif tidaknya keinginan sesorang untuk berbelanja
yang dirasakan konsumen berkaitan dengan secara online akan bergantung pada besar kecilnya
perilaku belanja online dengan menggunakan manfaat yang diterima saat berbelanja secara on-
saluran e-commerce untuk belanja pada umumnya line dibanding dengan risiko yang mungkin
dan menggunakan toko online tertentu (Li & Wei, dialami-nya (Yu & Wu, 2007).
2003). Sikap belanja online didefiniskan sebagai
Kegiatan belanja online merupakan cara perasaan konsumen yang terkait dengan positif atau
baru dalam melakukan transaksi. Dalam kegiatan negatif perilaku mereka dalam menilai kegiatan
ini pembeli dan penjual tidak bertemu secara belanja secara online (Chiu et.al., 2012). Tren
langsung seperti halnya proses penjualan biasa. belanja di internet sedang menguat di beberapa
Efisiensi waktu dan juga efektifitas dalam proses negara dua tahun terakhir ini. Dalam rangka untuk
transaksi merupakan hal yang membuat konsumen menyelidiki sikap konsumen terhadap belanja
tertarik untuk melakukan belanja online. Penjual online maka kita perlu tahu seperti apa karakteristik
akan menggunakan internet untuk menampilkan konsumen yang biasa melakukan belanja online
situs yang mereka miliki sebagai toko dengan dan apa sikap mereka terhadap belanja online.
segala produk yang ditawarkan kepada konsumen.
Kemudian konsumen sebagai pembeli juga akan Dalam penelitian ini, sikap belanja online
melihat dan memutuskan untuk membeli produk didefinisikan sebagai tanggapan konsumen atas
yang ditawarkan melalui situs yang ada. sistem belanja yang ditawarkan.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil ujicoba item-item skala terhadap 50 orang a. Jenis Kelamin:
responden, antara lain: Skala Trust yang terdiri dari Laki-laki = 47 orang (25,5%), Perempuan = 137
12 aitem menunjukkan 11 aitem valid dan satu orang (74,5%)
aitem gugur yaitu aitem nomor 12 dengan nilai
reliabilitas Cronbach Alpha Sebesar (0.688) atau b. Aplikasi Jual-Beli online yang sering
cukup reliabel, Skala Kepuasan Pelanggan yang digunakan:
terdiri dari 15 aitem menunjukkan 13 aitem valid Zalora, Tokopedia, Shopee, Lazada, Tokopedia,
dan dua aitem gugur yaitu aitem nomor 5 dan 13 Traveloka, Buka Lapak, Elevenia, Fave, Qoo10,
dengan nilai reliabilitas Cronbach Alpha Sebesar GoFood/Gojek/Gosend, Online Shop
(0.922) atau sangat reliabel, dan Skala Sikap Instagram/Facebook, Traveloka, Tiket.Com, OLX,
Belanja Online yang terdiri dari 15 aitem Oriflame, Salestock, Blibli, JD.ID, Alibaba.
menunjukkan 13 aitem valid dan dua aitem gugur
yaitu aitem nomor 3 dan 10 dengan nilai reliabilitas c.Produk yang pernah dibeli secara online:
Cronbach Alpha Sebesar (0.922) atau sangat Pakaian/Fashion, Sepatu, Tas, Tiket, Makanan,
reliabel. Dengan demikian, ketiga instrumen Make up, Skincare, Elektronik, Perkakas, Jam, Rak
penelitian tersebut layak diuji lanjut dalam analisis Buku, Aksesoris/pernak-pernik, Dompet,
data penelitian. Perlengkapan Rumah Tangga, Handphone, Laptop,
Peralatan tidur, Kosmetik, Stationary, Earphone,
Berdasarkan hasil penelitan, diperoleh Mainan, Gitar, Bola Basket, Pulsa, Perlengkapan
gambaran data responden penelitian sebagai Mandi dan Parfum.
berikut:
d. Pekerjaan: Siswa, Mahasiswa, Apoteker,
Dokter Umum, Fulltimer, Agen Asuransi, PNS, IT

62 IKRAITH-HUMANIORA Vol 3 No 2 Bulan JULI 2019


Support, Ibu RT, Karyawan Swasta, Freelancer, kebutuhan dan kepuasan pelanggan terpenuhi
Dosen, Guru, Wirausaha, Praktisi, Notaris, melalui standar mutu, sehingga kepuasan
Psikolog, SPG, Fisioterapis, Translator, Bankir, pelanggan menjadi parameter penting dalam
Driver Online, Pelajar, Terapis Okupasi, Pelaut. membangun bisnis yang berkelanjutan. Standar
mutu yang digambarkan dalam E-commerce
e. Usia Responden: 17-61 Tahun. berupa pelayanan fasilitas website yang mampu
memberi kemudahan bagi pelanggan. Begitupun
Selanjutnya, hasil penelitian menjukkan dengan transaksi jual-beli online lainnya yang
bahwa terdapat pengaruh sikap belanja online menawarkan kemudahan dalam bertransaksi
terhadap trust melalui mediator kepuasan seperti melalui instragram, facebook, line dan
pelanggan. Berdasarkan total effect dan indirect whats up.
effect diperoleh total effect sebesar 0.26 dan Susanto dan Sidharta (2015) mengungkapkan
indirect effect nya sebesar 0.23, yang berarti direct bahwa terciptanya kepuasan pelanggan dapat
effect sikap belanja online terhadap trust yaitu 0.26 memberikan beberapa manfaat, diantaranya
(Total Effect) – 0.23 (Indirect Effect) adalah hubungan antara vendor dan pelanggan menjadi
sebesar 0.03. Dengan demikian dapat disimpulkan harmonis, memberikan dasar yang baik untuk
sikap belanja online berpengaruh terhadap trust melakukan pembelian ulang, terciptanya suatu
melalui mediator kepuasan pelanggan karena nilai kepercayaan dan membentuk suatu rekomendasi
indirect effect lebih besar dari nilai direct effect dari mulut ke mulut yang menguntungkan vendor.
(Hipotesis diterima). Kepuasan tidak hanya mendorong kecenderungan
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, perilaku untuk melakukan pembelian ulang, tetapi
model teoritiknya memiliki nilai fit yang juga mendorong pelanggan untuk melakukan
sempurna (perfect fit) karenanya indeks fit tidak positive word of mouth dan membentuk sikap yang
ditampilkan. Dengan demikian model ini melalui positif dalam melakukan transaksi jual-beli online.
indeks fit manapun cocok dengan data. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
Dengan hasil penelitian tersebut, dapat kepercayaan pelangggan merupakan hal penting
diketahui bahwa kepercayaan pelanggan dalam yang perlu dibangun oleh para pelaku usaha bisnis
berbelanja online merupakan suatu hal yang online, sehingga dapat menciptakan sikap yang
membutuhkan perhatian khusus karena positif dalam berbelanja dan mendapatkan
berhubungan dengan sikap pelanggan. kepuasan untuk melakukan transaksi berkelanjutan.
Kepercayaan pelanggan akan terbangun ketika

5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah terhadap trust melalui mediator kepuasan
dilakukan, maka pada penelitian ini dapat pelanggan.
disimpulkan terdapat Pengaruh sikap belanja online

DAFTAR PUSTAKA
Barnes, J. G. (2003). Secrets of mcustomer Engel, J., Roger D, Blackwell & Paul W. (1990).
relationship management (Rahasia Consumen Behavior. Sicth Edition, Orlando:
manajemen hubungan pelanggan). The Dryden Press.
Yogyakarta: Andi.
Fitdiarini, N. (2015). Kepercayaan pelanggan untuk
Casalo, LV., C. Flavian., & M. Guinaliu. (2008). melakukan onlne shopping dan dampaknya
The role of satisfaction and website usability terhadap minat beli ulang. Jurnal Ekonomi
in developing customer loyalty and positive dan Bisnis, 26(3), 256-269.
word-of-mouth in the ebanking services.
The International Journal of Bank Hermawan, H. (2017). Sikap konsumen terhadap
Marketing, 26(6), 399-417.
belanja online. Wacana, 16(1), 136-147.
Chiu, C., Hsu, M., Lai, H., & Chang, C. (2012).
Horppu, M., Kuivalainen, A., Tarkiainen., &
Re-examining the influence of trust
Ellonen, HK. (2008). Online satisfaction,
ononline repeat purchase intention: the
trust and loyalty, and the impact of the
moderating role of habit and its antecedents.
offline parent brand. Journal of Product &
Decision Support Systems, 53, 835-845.
Brand Management, 17(6), 403-13.

IKRAITH-HUMANIORA Vol 3 No 2 Bulan JULI 2019 63


Irawan, H. (2008). Sepuluh prinsip kepuasan
pelanggan. Jakarta: Media Komputindo Mohmed, A. S.., Azizan, N.B., & Jali, M. Z.
Kelompok Gramedia. (2013). The impact of trust and past
experience on intention to purchase in e-
Keller, K. L. (1993). Conseptualizing, measuring commerce. International Journal of
Engineering Research and Development, 7
and managing customer-based brand equity.
(10): 28-35.
Journal of Marketing, 57(1), 1–22.
Mowen, J. C & Minor, M. (2002). Perilaku
Kim, C,. Galliers, Robert D., Ryood, Joo-Han,.
konsumen. Jakarta: Erlangga.
Shinc, Namchul and Kime, Jongheon.
(2012). Factors influencing internet Noerhermaya, Y., & Soesanto, H. (2016). Analisis
shopping value and customer Repurchase pengaruh kepuasan pelanggan terhadap
intention. Electronic commerce research kepercayaan dan loyalitasn pelanggan untuk
and applications, 11(4), 374-387. meningkatkan minat beli ulang (studi pada
online store lazada.co.id). Diponegoro
Kotler, P. (2000). Manajemen pemasaran, Jilid 1 &
Journal or Management, 5(3), 1-13.
2. Jakarta: PT Indeks.
Pavlou, P. A. & Geffen, D. (2002). Building
Kotler, P., & Amstrong, G. (2008). Dasar-dasar
pemasaran, Edisi Kesembilan, Jilid 1. effective online marketplaces with
Penerbit PT. Indeks Kelompok Gramedia: institution–based trust. Proceedings of
Jakarta. Twenty Third International Con-ference on
Information Systems, 667–675.
Kotler, P. (2005). Manajemen Pemasaran:
Perencanaan, implementasi dan Pavlou, P., & Fygenson, M. (2006). Understanding
pengendalian. Jakarta: Prehallindo. and predicting electronic commerce
adoption: An extension of the theory of
Kuo, L. Four reasons why Indonesia is the world’s planned behavior. MIS quarterly, 115–143.
most perplexing e-commerce, frontier. Situs
Quartz, melaluihttp://qz.com/194656/four- Prasad, C. & Aryasri, A. (2009). Determinants of
reasons whyindonesia-is-the-worlds-most- shopper behavior in e-tailing: An empirical
perplexinge-commerce-frontier/Diunduh
ana-lysis. Paradigm, 13(1), 73–83.
pada 10 September 2018.
Rangkuti, F. (2006). Measuring customer
Liao, Z., & Cheung, M. T. (2001). Internet-based e-
satisfaction: Teknik mengukur dan strategi
shopping and consumer attitudes: an meningkatkan kepuasan pelanggan plus
empirical study. Information and analisis kasus). Jakarta: PT Gramedia
Management, 3 (8), 283-295. Pustaka Utama.

Lin, C., Wu, Hsueh-Ying., & Chang, Y. (2011). Susanto, R., & Sidharta, I. (2014). Pengukuran
The critical factors impact on online persepsi manfaat dan persepsi kemudahan
customer satisfaction. Procedia Computer terhadap sikap rerta dampaknya atas
Science, 3(1), 276-281. penggunaan ulang online shopphing pada e-
commerce. Jurnal Computech & Bisnis,
Lupiyoadi, R., & Hamdani, A. (2006). Manajemen 8(2) , 92-100.
pemasaran jasa, Jakarta: Penerbit CV
Alfabeta Widiyanto, I., & Prasusilowati, S. (2015). Perilaku
pembelian melalui internet. Jurnal
Liu, X., & Wei, K. (2003). An empirical study of Manajemen dan Kewirausahaan, 17(2),
product differences in consumers e- 109-112.
commerce adoption behavior. Electronic
Commerce Research and Application, 2, Wijanto, H. S. (2008). Structural equation
229-239. modelling dengan lisrel 8.8. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Mayer, R., Davis, J., & Schoorman, F. (2005). An
integrative model of organizational trust.
The Academy of Management Review, 20
(3), 709-734.

64 IKRAITH-HUMANIORA Vol 3 No 2 Bulan JULI 2019

Anda mungkin juga menyukai