Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DALAM BELANJA ONLINE:

SEBUAH STUDI TENTANG PENYEBAB (ANTECEDENTS) DAN


KONSEKUENSI (CONSEQUENTS)
Asmai Ishak
Fakulas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
e-mail: asmai.ishak@uii.ac.id
Abstrak
This study is aimed to analyze customer satisfaction in online shopping and its antecedents
and consequences emerged. 300 consumers, who have shopped online and been selected through
convenience sampling method, involved in the study. Questionnaires were adapted from the
established research instrument and were tested before being spread to the respondents. Structural
Equation Modeling was used to hypotheses. The results indicate that all of hypotheses are
supported. This means that site characteristics of the online retailing such as the Shopping
Convenience, the Site Design, the Informativeness, the Security, and the Communication drive the
Customer Satisfaction which in turn affects positively the Commitment and the Word of Mouth
Communication. The study also finds that the Word of Mouth Communication is not only driven by
the Customer Satisfaction but also is encouraged by the Commitment. These findings strengthen
and are consistent with the previous studies. The results of this study are very valuable marketers,
especially who work in online retail business, in encouraging the word of mouth communications
among their customers.
Keywords: Customer Satisfaction, Site Design, Informativeness, Security, Communication,
Commitment, Communication Word of Mouth (WOM).
Studi ini bertujuan untuk menganalisa kepuasan konsumen dalam belanja online dengan
faktor-faktor penyebab dan konsekuensi yang akan ditimbulkan dengan menggunakan konsumen
ritel online sebagai subyek penelitian. Sampel penelitan ini berjumlah 300 responden. Instrumen
penelitian berupa kuesioner, dikembangkan berdasarkan instrumen yang sudah dipakai oleh
peneliti lain dan diuji validitas dan realibilitasnya sebelum diedarkan kepada responden penelitian
ini. Structural Equation Modeling (SEM) dipergunakan untuk menguji hipotesa. Hasil analisis
menunjukkan bahwa semua hipotesa penelitian ini terbukti. Dengan kata lain karakteristik situs
seperti Kemudahan, Desain Situs, Keinformatifan, Keamanan, dan Komunikasi berpengaruh secara
signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan. Selanjutnya, Kepuasan Konsumen mendorong
terciptanya Komitmen dan Komunikasi WOM. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa
kegiatan Komunikasi WOM tidak hanya dipengaruhi secara langsung oleh Kepuasan tetapi
dipengaruhi juga oleh Komitmen. Hasil penelitian ini memperkuat dan konsisten dengan temuan
beberapa penelitian sebelumnya. Hal ini sangat bermanfaat bagi praktisi pemasaran dalam
menyusun strategi pemasaran bisnis ritel online, terutama berkenaan dengan cara mendorong
terciptanya komunikasi WOM.
Kata kunci: Kepuasan Konsumen, Kemudahan, Desain Situs, Keinformatifan, Keamanan,
Komunikasi, Komitmen, dan Komunikasi Word of Mouth (WOM).
PENDAHULUAN batasi waktu dan jarak. Hal ini juga yang kemu-
Perkembangan teknologi yang semakin canggih dian memengaruhi gaya hidup masyarakat
telah membawa perubahan pada masyarakat Indonesia dengan adanya tren belanja online
Indonesia, yaitu dengan adanya internet yang melalui internet. Dengan jumlah penduduk
memungkinkan bagi seseorang untuk melaku- Indonesia yang mencapai 25 juta jiwa pada
kan komunikasi dengan pihak lain tanpa di- tahun 2008 dan diprediksikan akan meningkat
142 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 16 No. 2, Juli 2012 141-154

sebesar 37% hingga tahun 2010, juga dengan satu karakteristik yang memengaruhi konsumen
fakta bahwa pertumbuhan internet di Indonesia dalam membandingkan situs (Barlow et al.,
adalah yang terbesar ketiga di dunia menunjuk- 2004).
kan besarnya peluang bisnis berbasis online Karakteristik diatas merupakan kunci
baik untuk pemasar selaku penjual maupun bagi pemasar online dalam proses menciptakan
konsumen yang akan membeli produk yang kepuasan pelanggannya yang pada akhirnya
ditawarkan. akan memberikan keuntungan bagi organisasi
Kegiatan belanja online merupakan (Reicheld and Sesser, 1990). Tingkat kepuasan
cara baru dalam melakukan transaksi. Dalam konsumen yang tinggi atas transaksi yang
kegiatan ini pembeli dan penjual tidak bertemu dilakukan secara online cenderung akan
secara langsung seperti halnya proses penjualan meningkatkan komitmen konsumen mengingat
biasa. Efisiensi waktu dan juga efektifitas kepuasan dan komitmen adalah dua faktor yang
dalam proses transaksi merupakan hal yang interaktif (Mukherjee and Nath, 2007). Namun
membuat konsumen tertarik untuk melakukan demikian, kepuasan dan komitmen saja tidak
belanja online. Penjual akan menggunakan cukup untuk menjaga keberlangsungan sebuah
internet untuk menampilkan situs yang mereka organisasi. Kepuasan dan komitmen yang ber-
miliki sebagai toko dengan segala produk yang muara pada komunikasi Word of Mouth
ditawarkan kepada konsumen. Kemudian (WOM). Komunikasi WOM akan mendorong
konsumen sebagai pembeli juga akan melihat pelanggan yang puas dan komit untuk mere-
dan memutuskan untuk membeli produk yang komendasikan produk yang dikonsumsinya
ditawarkan melalui situs yang ada. kepada orang lain. Kondisi tersebut akan men-
Banyaknya penjual yang menawarkan dorong terjadinya transaksi yang berkesinam-
produk secara online memberi kesempatan kon- bungan sehingga dapat menjaga keberlang-
sumen untuk memilih sebelum memutuskan sungan organisasi tersebut untuk tetap eksis di
untuk membeli. Salah satunya adalah dengan pasar (Casalo et al., 2008).
membandingkan karakteristik satu situs penye- Penelitian ini bertujuan untuk meng-
dia produk dengan situs lain untuk produk yang analisa faktor-faktor penyebab dalam ber-
sama. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, belanja online seperti kemudahan belanja,
Chung and Shin (2010) mengidentifikasi lima desain situs, keinformatifan, kemananan dan
atribut karaketistik situs yang dipertimbangkan komunikasi berikut konsekuensi yang dihasil-
konsumen dalam memutuskan pembelian yaitu kannya yaitu kepuasan konsumen dan dampak-
kemudahan belanja, desain situs, keinfor- nya pada komitmen dan komunikasi WOM.
matifan, keamanan, dan komunikasi.
Kemudahan dalam belanja merupakan KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESA
faktor penting dalam situs penjualan karena hal Kemudahan
ini berkaitan dengan kenyamanan konsumen
(Szymanski and Hise, 2000). Hasil penelitian Kemudahan pengguna situs mencerminkan
Szymanski and Hise (2000) menunjukkan detail informasi mengenai produk, baik barang
bahwa desain situs merupakan lingkungan fisik atau jasa. Hal ini berpengaruh dengan kepuasan
toko yang akan memberikan efek positif bagi sebab jika situs sulit untuk dinavigasikan dan
konsumen untuk berbelanja. Disamping itu, terdapat konten yang kurang relevan, maka
tersedianya informasi secara lengkap tentang pengguna akan mudah untuk pindah ke situs
produk yang ditawarkan merupakan faktor lain lain (Reichheld and Scheffer, 2000).
yang sangat memengaruhi konsumen untuk Kemudahan adalah faktor penting dalam
melakukan pembelian (Jun and Chung, 2006). indutsri ritel serta bentuk belanja lainnya
Sebuah situs juga harus memberikan jaminan seperti katalog dan belanja online.
keamanan bagi konsumennya dalam melakukan Konsumen yang memutuskan untuk
transaksi, seperti menjaga privasi konsumen belanja ritel online bertujuan untuk memper-
dan pengiriman produk tepat waktu (Hoffman oleh kemudahan dalam melakukan transaksi
and Novak, 2000). Konsumen yang terbiasa (Torkzadeh and Dhillon, 2002). Menurut
melakukan transaksi online membangun Ranganathan and Ganapathy (2002) dalam kon-
informasi secara kolektif dengan pengguna teks Business to Consumer (B2C), situs harus
internet lain, sehingga komunikasi termasuk dirancang dengan baik sehingga konsumen
Analisis Kepuasan Pelanggan … (Asmai Ishak) 143

dapat cepat mendapatkan informasi produk situs tersebut. Dengan kata lain situs yang
yang diinginkan. Beberapa temuan empiris informatif mampu menyediakan informasi yang
menunjukkan bahwa kemudahan akses situs berkualitas. Cheung et al. (2008) menyatakan
belanja ritel online mampu meningkatkan bahwa paling tidak ada empat dimensi dari
kepuasan pelanggan (Szymaski and Hise, 2000; kualitas informasi dari sebuah situs yang diper-
Srinivansan et al., 2002; dan Chung and Shin, timbangkan konsumen pada saat berbelanja
2008). Mengacu pada temuan tersebut, peneli- online yaitu relevan, kekinian, akurat, dan kom-
tian ini mengajukan hipotesa: perhensif.
H1: Kemudahan belanja ritel online akan Informasi yang relevan merupakan
memiliki efek positif terhadap kepuasan factor yang sangat penting bagi konsumen
pelanggan dalam berbelanjaan online. Pada umumnya
konsumen tidak membaca seluruh informasi
Desain Situs yang tersedia dalam situs. Mereka cenderung
untuk mencari informasi sesuai dengan yang
Sebagai salah satu karakteristik situs yang mereka inginkan dengan cara cepat dan sedikit
menunjang penampilan sebuah ritel online, usaha. Oleh karenanya penyediaan informasi
grafis atau gambar harus dibuat menarik agar dalam sebuah situs sebaiknya singkat dan
konsumen yang mengunjungi situ tersebut akan relevan (Nah and Davis, 2002). Hal yang sama
tertarik untuk menjelajahinya (Lohse and dan perlu diperhatikan oleh pengembang situs
Spiller, 1998). Elemen desain yang kurang adalah kekinian dari informasi yang disediakan.
menarik atau buruk dapat menimbulkan Semakin tinggi tingkat kekinian informasi yang
kebingungan dan akan mengurungkan niat tersedia, semakin banyak nilai tambah
konsumen untuk melakukan pembelian. informasi tersebut bagi konsumen (Madu and
Pastrick (1997) menyatakan bahwa berbelanja Madu, 2002).
online dianggap menyenangkan dan Akurasi sebuah informasi merujuk
memuaskan konsumen ketika desain situsnya pada kehadalan informasi tersebut. Informasi
rapi, navigasi yang mudah, dan cepat. yang akurat menunjukkan bahwa informasi
Mengingat kerapian, kemudahan navigasi dan tersebut benar (Wixom and Todd, 2005). Aku-
kecepatan situs dapat menghemat waktu dalam rasi informasi merupakan unsur yang sangat
berbelanja, dan tidak menguras pikiran penting bagi kredibilitas situs. Konsumen akan
konsumen dalam melakukan transaksi. merasakan manfaat maksimal dari sebuah
Szymanski and Hise (2000) menyata- informasi, jika mereka menganggap bahwa
kan bahwa navigasi, informasi produk, dan informasi tersebut akurat (Cheung et al., 2008).
desain situs merupakan faktor penting dalam Dimensi terakhir dari kualitas informasi adalah
menciptakan kepuasan konsumen online. Pen- ke-komperhensif-an. Dimensi ini mengacu
dapat ini didukung oleh penelitian yang dilaku- pada tingkat kelengkapan informasi yang ter-
kan oleh Page dan Lepkowska-Whitc, (2002), sedia. Cheung et al. (2008) menemukan bahwa
Ranganathan dan Ganapathy, (2002), Loshe semakin komplit informasi yang disediakan
dan Spiller, (1998) yang menunjukkan adanya oleh sebuah situs, semakin tinggi manfaat yang
pengaruh desain situs terhadap kepuasan akan diperoleh pengguna situs tersebut.
pelanggan. Berdasarkan kenyataan tersebut Uraian diatas menunjukkan bahwa
maka hipotesa penelitian ini: keinformatifan sebuah situs dapat mendorong
H2: Desain situs ritel online akan memiliki kepuasan konsumen dalam berbelanja online.
efek positif terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini didukung oleh penelitian Chung and
Shin (2010) yang menunjukkan bahwa semakin
Keinformatifan tinggi keinformatifan dari sebuah situs, se-
makin tinggi pula kepuasan pelanggan situs
Janda et al. (2002) dan Szymanski and Hise tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini meng-
(2000) menyatakan bahwa kualitas informasi ajukan hipotesa:
adalah faktor penting dari kepuasan konsumen
dalam belanja online (e-satisfaction). Kualitas H3: Keinformatifan ritel online akan memiliki
informasi dari sebuah situs menggambarkan dampak positif terhadap kepuasan pelang-
tinggi rendahnya tingkat keinformatifan dari gan.
144 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 16 No. 2, Juli 2012 141-154

Keamanan pihak lain. Gefen and Straub (2001) menemu-


Lee and Turban (2001) menyatakan, satu hal kan bahwa komunikasi manusia dengan mesin,
yang sering kali disebutkan mengapa kecil atau setidaknya kepercayaan bahwa sistem
kemungkinan konsumen untuk melakukan elektronik mempunyai karakteristik sosial,
pembelian online adalah karena rasa khawatir sangat penting untuk membangun kepercayaan
akan konsekuensi yang akan dihadapinya. Ke- konsumen online. Kemampuan sebuah situs
amanan dalam berbelanja online merujuk pada memenuhi kebutuhan pelanggannya terkait
keamanan secara teknologi seperti program dengan seberapa jauh situs tersebut mampu
yang menjaga privasi, mekanisme verifikasi, meningkatkan komunikasi social dalam bentuk
dan enkripsi (Mukherjee and Nath, 2007). keterbukaan, penyediaan informasi yang auten-
Klang (2001) menemukan bahwa meskipun tik, relevan, dan berkualitas, serta sistem um-
pemasar telah meningkatkan system keamanan pan balik yang memadai. Kualitas informasi
dan privasi melalui pengembangan teknologi diukur dari tingkat ke-autentik-an, relevan,
dan mekanisme tertentu, hal itu tidak mampu dank ke-lengkap-an informasi yang dalam
unt meningkatkan keyakinan konsumen untuk penelitian ini merujuk pada keinformatifan.
bertransaksi secara online. Sebaliknya Sedangkan kualitas respon mengacu pada kece-
Swaminathan et al. (1999) menunjukkan bahwa patan dan frekuensi dalam merespon komuni-
dengan dikembangkannya system pembayaran kasi yang terjadi.
tertentu mengakibatkan konsumen tidak terlalu Joines et al. (2003) menunjukkan
memperhatikan unsur keamanan dalam belanja bahwa kecenderungan pengguna internet untuk
online. melakukan belanja online berhubungan dengan
Terlepas persepsi tentang keamanan ini motivasi komunikasi. Lebih jauh Chung and
cukup beragam bagi konsumen, pemasar online Shin (2010) mempertegas bahwa komunikasi
perlu meyakinkan calon konsumennya bahwa mendorong terciptanya kepuasan pelanggan.
transaksi yang mereka lakukan sangat aman. Sehingga penelitian ini mengajukan hipotesa:
Udo (2001) menemukan bahwa 70 persen dari H5: Komunikasi bisnis ritel online akan
respondennya pasti akan melakukan transaksi memiliki efek positif terhadap kepuasan.
online pada saat mereka merasa terlindungi dari
sisi privasi dan keamanan. Temuan ini Kepuasan Konsumen
diperkuat oleh Hoffman and Novak (2000), Terdapat banyak definisi mengenai kepuasan
Reichheld and Schefter (2000), dan Chung and pelanggan. Kotler (2003) mendefinisikan
Shin (2010) yang berpendapat bahwa kea- kepuasan pelanggan sebagai perasaan suka atau
manan bertransaksi dalam sistem belanja online tidak suka seseorang terhadap suatu produk
menjadi faktor penting untuk menarik pelang- setelah membandingkan kinerja produk ter-
gan, mengingat keamanan sebuah situs ritel sebut dengan yang diharapkan. Sementara
yang akan berpengaruh pada kepuasan pelang- Johnson and Fornell (1991) menyatakan bahwa
gan. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian kepuasan konsumen merupakan hasil evaluasi
ini menghipotesakan: menyeluruh konsumen atas kinerja produk
H4: Keamanan ritel online akan memiliki efek yang dikonsumsinya. Dalam kontek pemasaran
positif terhadap kepuasan pelanggan. jasa, kepuasan dapat didefinisikan sebagai
kondisi afektif pelanggan sebagai akibat
Komunikasi evaluasi global dari seluruh aspek yang
Komunikasi dapat didefinisikan sebagai ber- menciptakan
penyedia jasa
hubungan pelanggan dengan
(Casalo et al., 2008)
bagi informasi yang sesuai dan berarti baik
secara formal maupun informal (Anderson and puasan konsumen selalu dekade
Dalam beberapa
menjadi
terakhir, ke-
fokus per-
Narus, 1990). Paling tidak ada tiga aspek kunci hatian para akademisi dan praktisi pemasaran.
dalam komunikasi yaitu keterbukaan, kualitas Perhatian tersebut berasal dari sebuah filosofi
informasi, kualitas respon (Mukherjee and Nath, yang menyatakan bahwa untuk mencapai
2003). Keterbukaan sebagai salah satu aspek kesuksesan perusahaan tergantung pada ke-
moralitas yang baik dari seseorang atau sebuah mampuan perusahaan tersebut dalam memberi-
organisasi dapat membangun kepercayaan kan apa yang diinginkan konsumennya.
Analisis Kepuasan Pelanggan … (Asmai Ishak) 145

Dengan kata lain, kepuasan konsumen merupa- positif. Moorman et al. (1992) lebih menekan-
kan kunci sukses perusahaan (Kurtz and Clow, kan definisi komitmen dari unsur perilaku se-
1993). Lebih lanjut, Shin and Elliot (1998) bagai berikut: ”Commitment to the relationship
menjelaskan bahwa kepuasan konsumen is desire to maintain a value relationship”. De-
menciptakan retensi konsumen (consumer finisi ini menekankan pentingnya “value
retention) yang selanjutnya dapat meningkat- relationship” dikaitkan dengan suatu keyakinan
kan keuntungan perusahaan, mengingat biaya bahwa tidak akan terjadi suatu komitmen, apa-
untuk mempertahankan konsumen yang sudah bila salah satu pihak atau kedua-duanya merasa
ada lebih murah daripada biaya mencari kon- bahwa keuntungan itu tidak begitu penting.
sumen baru. Komitmen, dalam suatu pertukaran berbasis
Dalam konteks bisnis retail online, hubungan (relational exchange), merupakan
lebih spesifik Horppu et al. (2008) menyatakan pengendali bagi semua pertukaran antara
bahwa kepuasan situs web memiliki efek posi- perusahaan dengan berbagai pihak (Morgan and
tif terhadap kepercayaan situs web. Kepuasan Hunt, 1994).
yang sedang berlangsung menumbuhkan keper- Dalam bisnis ritel online Mukherjee
cayaan, yang merupakan hasil dari kepuasan and Nath (2007) mendefinisikan komitmen
yang konsisten dengan transaksi-transaksi indi- sebagai bentuk asosiasi dan rasa memiliki
vidual dari waktu ke waktu (Hess and Story, seperti halnya komitmen afektif. Komitmen
2005). Kombinasi kepuasaan dan kepercayaan afektif bersumber dari perasaan dan preferensi
merupakan kondisi yang memfasilitasi ter- positif terhadap sesbuah objek yang seringkali
bentuknya hubungan jangka panjang dengan bermuara pada kemitraan jangka panjang (Wu
pelanggan yang bercirikan sebuah komitmen et al., 2009). Mukherjee and Nath (2007)
(Fullerton, 2003; Morgan and Hunt; 1999). menunjukkan bahwa e-trust berpengaruh posi-
Kepuasan tidak hanya mendorong tif e-commitment dan e-commitment memiliki
kecenderungan perilaku konsumen untuk efek positif terhadap niat perilaku seperti
melakukan pembelian ulang tetapi juga men- komunikasi word of mouth (WOM), niat pem-
dorong mereka untuk melakukan positive word belian, dan interaksi lanjutan. Temuan ini
of mouth (Reicheld dan Sasser, 1990; Boulding dipertegas oleh penelitian Chung and Shin
et al., 1993). Kepuasaan terhadap karakteristik (2010) yang membuktikan bahwa komitmen
situs dalam belanja online mempengaruhi mendorong terjadinya komunikasi WOM Hal
komitmen (e-commitment) karena kepercayaan ini menjadi bukti empiris dari pendapat Dick
(e-trust) dan komitmen merupakan dua faktor dan Basu (1994) yang menyatakan bahwa
yang saling berinteraksi, dan kemudian men- konsekuensi potensial dari sebuah komitmen
dorong terjadinya komunikasi Word of Mouth dapat menimbulkan suatu komunikasi word-of-
(WOM) (Mukherjee and Nath, 2007). mouth.
Berdasarkan uraian diatas, penelitian H8: Komitmen akan memiliki efek positif
ini mengajukan hipotesa: terhadap komunikasi WOM
H6: Kepuasan pelanggan akan memiliki efek
positif terhadap komitmen. Komunikasi Word of Mouth (WOM)
H7: Kepuasaan pelanggan akan memiliki efek Komunikasi WOM adalah komunikasi dari
positif terhadap komunikasi WOM. orang ke orang antara penerima dan pemberi
pesan dimana penerima pesan menganggap
Komitmen pesan tentang merek, produk atau jasa yang
Temuan empiris menunjukkan bahwa komit- disampaikan bukan merupakan pesan komersial
men merupakan faktor kunci dalam mem- (Arndt, 1967). Komunikasi ini merupakan se-
bangun dan mempertahankan hubungan dengan buah fenomena kelompok, sebuah pertukaran
pihak lain (Cater and Zabkar, 2008). Komitmen pemikiran atau ide antara dua orang atau lebih
melambangkan jaminan implisit maupun (Bone, 1992). Ringen (1987) mengungkapkan
eksplisit dari penyedia layanan, mengacu ter- bahwa kegiatan WOM mempengaruhi berbagai
hadap kesediaan untuk mengembangkan dan macam kondisi pembelian konsumen seperti
mempertahankan hubungan pertukaran yang kesadaran akan merek atau produk, harapan,
persepsi, sikap, perilaku, dan niat beli.
146 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 16 No. 2, Juli 2012 141-154

Komunikasi WOM mempermudah konsumen METODOLOGI PENELITIAN


dalam memutuskan pembelian karena komuni- Obyek penelitian ini adalah bisnis penjualan
kasi tersebut dapat mengurangi resiko ke- online, khususnya konsumen yang pernah me-
gagalan dalam pembelian dan meminimalkan lakukan pembelian produk secara online. Popu-
usaha pencarian informasi. Konsumen pada lasi dalam penelitian ini adalah masyarakat
umumnya tidak mampu memproses semua Indonesia yang mempunyai pengalaman pem-
informasi yang tersedia untuk memutuskan belian produk melalui internet. Mengingat
pembelian. Mereka cenderung menggunakan populasi penelitian ini sangat luas, maka
pedoman yang sederhana untuk memudahkan peneliti membatasi daerah penelitian ini di
pencarian informasi dan pengambilan kepu- Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampel sebanyak
tusan pembelian. Hal ini mereka dapatkan 300 yang telah sesuai dengan batas minimal
melalui komunikasi WOM (Duhan et al., sampel dalam uji Structural Equation Modeling
1997). Oleh karenanya komunikasi WOM lebih (SEM) (Hair et. al, 1998).
dipercaya daripada iklan, atau informasi yang Pengumpulan data penelitian dilakukan
disediakan perusahaan melalui promosi dengan menggunakan kuesioner yang merupa-
(Silverman, 2001). kan adaptasi dari istrumen penelitian yang telah
Dalam bisnis online, WOM yang ter- dipergunakan oleh Chung and Shin (2010).
jadi adalah bentuk komunikasi secara tidak Sebelum pengumpulan data dilakukan kue-
langsung atau melalui media internet yang dise- sioner terlebih dahulu diuji validitas dan
but sebagai electronic-WOM (e-WOM). E- reliabilitasnya, dengan menggunakan 35 orang
WOM mempengaruhi kinerja bisnis, mengingat responden yang tidak disertakan dalam analisa
e-WOM berpengaruh dalam pengadopsian pen- data. Sebuah indikator dikatakan valid jika
dapat online, inovasi layanan, dan dalam mempunyai nilai corrected item total corella-
menentukan pilihan produk (Cheung et al., tion 0.30. Pengukuran sebuah vareabel
2008). Konsumen sering bergantung pada dikatakan reliabel jika mempunyai nilai Cron-
WOM untuk mengurangi resiko dan ketidak- bach Alpha 0.60.
pastian yang dirasakan berhubungan dengan Berdasarkan uji validitas dan reliabili-
pengambilan keputusan pelayanan (Mangold et tas terdapat dapat dua pernyataan yang tidak
al, 1999). valid yaitu satu pada variabel dimensi kenya-
Kerangka Konseptual Penelitian manan dan satu pada variabel desain situs.
Sedangkan pernyataan-pernyataan lain pada
Berdasarkan hipotesa-hipotesa diatas maka setiap variabel valid dan reliabel dalam peneli-
kerangka konseptual penelitian ini dapat di- tian ini. Secara lebih rinci pernyataan dari
gambarkan dalam Gambar 1. masing-masing variabel tersebut dan hasil uji
validitas dan reliabilitasnya dapat dilihat pada
Tabel 1.

Gambar 1: Kerangka Konseptual Penelitian


Analisis Kepuasan Pelanggan … (Asmai Ishak) 147

Tabel 1: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrument Penelitian


Corrected
Variabel / Indikator Item-Total Cronbach's
Alpha Status
Correlation
Karakteristik situs: Kemudahan 0.730 Reliabel
Situs ini sangat nyaman untuk digunakan 0.540 Valid
Dibutuhkan waktu yang singkat untuk berbelanja di situs ini 0.527 Valid
Situs ini menyediakan kemudahan prosedur pemesanan 0.480 Valid
Orang yang melakukan pembelian pertama kali pada situs ini 0.287 Tidak Valid
tidak memerlukan bantuan
Karakteristik situs: Desain Situs 0.725 Reliabel
Situs ini menarik secara visual 0.467 Valid
Situs ini memiliki konten pilihan yang baik 0.488 Valid
Tampilan situs yang dimiliki professional 0.667 Valid
Desain ini mudah dipahami dalam melakukan transaksi 0.290
Karakteristik situs: Keinformatifan 0.883 Reliabel
Menyediakan informasi yang lengkap tentang fitur dan buku 0.657 Valid
yang dijual
Memberikan informasi yang akurat tentang fitur dan kualitas 0.849 Valid
produk
Memberikan berbagai jenis informasi (pembayaran, 0.624 Valid
pengiriman, dan pengembalian)
Menyediakan informasi yang baik tentang produk yang 0.550 Valid
ditawarkan
Karakteristik situs: Keamanan 0.801 Reliabel
Saya merasa nyaman dalam bertransaksi ini 0.489 Valid
Privasi saya dilindungi di situs ini 0.764 Valid
Saya percaya bahwa situs ini tidak akan menyalah gunakan 0.591 Valid
informasi pribadi saya
Saya percaya bahwa situs ini tidak akan memberikan 0.631 Valid
informasi pribadi saya ke situs lain tanpa seijin saya
Karakteristik situs: Komunikasi 0.787 Reliabel
Konsumen dapat mengajukan ide atau keluhan pada situs ini 0.584 Valid
Situs ini memiliki syarat dan ketentuan yang baik 0.525 Valid
Pelanggan dapat mereview produk di situs ini secara aktif 0.749 Valid
Situs ini memberikan kebebasan pada pelanggannya untuk 0.564 Valid
saling bertukar pikiran
Kepuasan Konsumen 0.867 Reliabel
Saya puas dengan tawaran yang tersedia di situs ini 0.669 Valid
Saya puas dengan pembelian yang dilakukan di situs ini 0.839 Valid
Saya puas dengan produk yang saya beli di situs ini 0.763 Valid
Komitmen 0.833
Saya merasa situs ini layaknya seoang teman 0.430 Valid
Saya merasa situs ini sebagai bagian dari hidup saya 0.846 Valid
Saya merasa tidak bisa dipisahkan dengan situs ini 0.798 Valid
Saya merasa memiliki situs ini 0.723 Valid
Komunikasi Word of Mouth (WOM) 0.852 Reliabel
Saya selalu mengatakan hal yang positif tentang situs ini 0.760 Valid
kepada orang lain
Saya merekomendasikan situs ini kepada orang yang meminta 0.839 Valid
saran tentang situs kepada saya
Saya mengatakan hal positif tentang produk yang ditawarkan 0.734 Valid
situs ini
Sumber: Data Primer Diolah
148 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 16 No. 2, Juli 2012 141-154

HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN value indikator 1.96 maka indikator tersebut
Seperti yang telah dijelaskan di awal bahwa signifikan pada tingkat = 0,05 (Holmes-
responden yang terlibat dalam penelitian dan Smith, 2001). Berdasarkan persyaratan tersebut
layak untuk analisa lebih lanjut berjumlah 300 semua indikator atau item pertanyaan valid dan
responden. Selanjutnya, peneliti menggunakan reliabel dalam mengukur variabelnya yang
Structural Equation Modelling (SEM) dan dapat dilihat di Tabel 2.
program AMOS Ver. 6 dalam menganalisa Selanjutnya, dengan data yang valid
kerangka konseptual penelitian ini. Sebelum dan reliabel tersebut peneliti melakukan analisa
menguji hipotesa, terlebih dahulu dilakukan uji struktural untuk menguji hipotesa mengguna-
validitas dan reliabilitas data yang akan kan Program AMOS Ver. 6. Pengaruh variabel
dianalisa. Program AMOS Ver. 6 menyediakan eksogen terhadap variable endogen dan nilai t
fasilitas menilai validitas konvergen dengan dari masing-masing pengaruh nampak seperti
mencermati critical value atau t value dari pada Gambar 2.
setiap indikator. Kriterianya adalah apabila t
Tabel 2: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Indikator λi εi tvalue Composite Keterangan
Reliability
Kemudahan 0,765 Reliabel
Ky1 0.714 0.159 1 Valid
Ky2 0.800 0.196 14.025 Valid
Ky3 0.576 0.179 14.893 Valid
Desain Situs 0,897 Reliabel
Ds1 0.658 0.090 13.815 Valid
Ds2 0.778 0.087 15.323 Valid
Ds3 0.967 0.143 1 Valid
Keinformatifan 0,973 Reliabel
Inf1 0.648 0.184 16.860 Valid
Inf2 1.046 0.158 9.782 Valid
Inf3 0.578 0.079 17.472 Valid
Inf4 0.692 0.088 1 Valid
Keamanan 0,829 Reliabel
Km1 0.606 0.166 16.567 Valid
Km2 0.912 0.126 17.084 Valid
Km3 0.637 0.148 20.573 Valid
Km4 0.712 0.121 1 Valid
Komunikasi 0,767 Reliabel
Kom1 0.694 0.192 10.474 Valid
Kom2 0.591 0.113 12.827 Valid
Kom3 0.923 0.141 12.514 Valid
Kom4 0.606 0.223 1 Valid
Kepuasan 0,878 Reliabel
Puas1 0.706 0.090 1 Valid
Puas2 0.970 0.137 18.284 Valid
Puas3 0.821 0.116 18.449 Valid
Komitmen 0,849 Reliabel
Komit1 0.709 0.172 1 Valid
Komit2 0.956 0.121 13.671 Valid
Komit3 0.886 0.134 13.348 Valid
Komit4 0.752 0.199 12.364 Valid
WOM 0,899 Reliabel
Wom1 0.815 0.116 1 Valid
Wom2 0.948 0.093 15.018 Valid
Wom3 0.787 0.087 14.593 Valid
Sumber: Data Primer Diolah
Analisis Kepuasan Pelanggan … (Asmai Ishak) 149

e1 e2 e3
Ky1 .82Ky2.76
.81
Ky3
Kenyamanan

e4 DS1.75 .75 e19 e20 e22


.81 .13
e5 DS2.82 Desain
e6 .79
DS3 Puas1 Puas2 Puas3 z3
.20 .82 .87
.87
e7 Inf1
.83 .82 .77 Wom1 e27
.64 .85
e8.68 Inf2 .54 Keinfor .23 Kepuasan WOM Wom2
.83 e28
.71 .83
.70 e9 Inf3.84 Matifan Wom3 e29
e10 Inf4
.75
.20 z1 .55 .32
.76
e11 Km1 .78 z2
.79 .27
e12 .80Km2.89 Keamanan .69 Komit1 e23
e13 Km3.87 .89 Komit2 e24
e14 Km4 Komitmen .86
.71 Komit3
.78 e25
Komit4 e26
Komunikasi
.68 .88 .85 .66
Kom1Kom2Kom3Kom4
e15 e16 e17 e18
Gambar 2: Model Structural Equation Modeling
Tabel 3: Ringkasan Pengujian Hipotesa
β or γ
Hipotesa (t-value/Signifikansi) Kesimpulan
H1 : Kemudahan belanja ritel online akan memiliki efek 0,13 (1,99 / 4%) Terbukti
positif pada kepuasan pelanggan.
H2 : Desain situs ritel online akan memiliki efek positif 0,20 (2,47 / 1%) Terbukti
pada kepuasan pelanggan.
H3 : Keinformatifan ritel online akan memiliki efek 0,22 (2,38 / 1%) Terbukti
positif pada kepuasan pelanggan.
H4: Keamanan ritel online akan memiliki efek positif pada 0,20 (3,54 / 0,0%) Terbukti
kepuasan pelanggan
H5 :Komunikasi bisnis ritel online akan memiliki efek 0,27 (3,86 / 0,0%) Terbukti
positif pada kepuasan pelanggan
H6 : Kepuasan pelanggan akan memiliki efek positif pada 0,54 (8,10 / 0,0%) Terbukti
komitmen.
H7 : Kepuasaan pelanggan akan memiliki efek positif 0,63 (9,95 / 0,0%) Terbukti
pada WOM
H8 : Komitmen akan memiliki efek positif pada WOM. 0,31 (5,50 / 0,0%) Terbukti
Adapun signifikansi pengaruh antar menyatakan bahwa kepuasaan terhadap
variabel dan pengujian hipotesa penilitian nam- karakteristik situs dalam belanja online mem-
pak pada Tabel 3. Berdasarkan Tabel 3 diatas, pengaruhi komitmen karena kepercayaan dan
dari delapan hipotesa yang dibangun pada komitmen merupakan dua faktor yang saling
penelitian ini semuanya terbukti. Hal ini berinteraksi. Kemudian, kepuasan pelanggan
ditunjukkan dengan t value dan tingkat signifi- tersebut akan mendorong terjadinya komuni-
kansi dari masing-masing regresi yang lebih kasi Word of Mouth (WOM).
besar dari nilai minimumnya yaitu 1,96 dan 5%. Karakteristik situs yang berupa kemu-
Secara keseluruhan, hal ini menunjukkan dahan dalam berbelanja, desain situs, keinfor-
bahwa ada pengaruh antara karakteristik situs matifan, keamanan, dan komunikasi mem-
dengan kepuasan pelanggan atau konsumen punyai pengaruh positif signifikan terhadap
yang kemudian hal ini membangun komitmen kepuasan pelanggan. Koefiesien regresi kemu-
pelanggan serta menciptakan komunikasi dahan terhadap kepuasan sebesar 0,13 dengan
WOM diantara mereka. Hasil penelitian ini tingkat signifikansi 4% menunjukkan bahwa
konsisten dengan temuan Chung and Shin hipotesa pertama (H1) terbukti. Kemudahaan
(2010) dan Mukherjee and Nath (2007) yang berbelanja adalah salah satu alasan konsumen
150 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 16 No. 2, Juli 2012 141-154

untuk berbelanja online. Berbelanja online juga dan niat untuk membeli secara online. Hasil
dapat menghemat waktu dan usaha yang harus penelitian ini juga mendukung hasil penelitian
dikeluarkan konsumen. Hal ini sesuai dengan Janda et al. (2002) dan Szymanski and Hise
temuan Szymaski and Hise (2000) yang (2000) yang menyatakan bahwa kualitas infor-
menunjukkan bahwa kepuasaan konsumen masi adalah faktor penting dari kepuasan kon-
meningkatkan ketika mereka merasakan kemu- sumen dalam belanja online.
dahan dalam berbelanja. Kemudian, desain Keamanan dan komunikasi terbukti
situs sebagai tampilan fisik dari toko ritel mempunyai berpengaruh terhadap kepuasan
online juga berpengaruh positif signifikan ter- pelanggan. Dengan hasil regresi dan tingkat
hadap kepuasan pelanggan. Dengan nilai koe- signifikansi keamanan sebesar 0,20 dan 0,0%
fisien regresi sebesar 0,20 dan tingkat signifi- dan hasil regresi dan tingkat signifikansi
kansi 1% menunjukkan bahwa hipotesa kedua komunikasi sebesar 0,27 dan 0,0%. Hal ini
(H2) terbukti. Responden menyetujui situs ritel menunjukkan bahwa hipotesa keempat dan
online menarik secara visual, memiliki konten kelima (H4 dan H5) terbukti. Alasan mengapa
pilihan yang baik, tampilan situs yang dimiliki kecil kemungkinan bagi konsumen untuk
profesional, dan desain mudah dipahami dalam melakukan pembelian online adalah rasa
melakukan transaksi. Desain Situs yang ber- khawatir mengenai konsekuensi-konsekuensi
fungsi sebagai lingkungan fisik toko, akan dari pemberian informasi pribadi termasuk data
membawa efek positif terhadap belanja kon- kartu kredit kepada para pemasar online.
sumen dan meningkatkan kepuasan konsumen. Penelitian dari Belanger et al. (2002)
Szymanski and Hise (2000) menyatakan bahwa menemukan bahwa kehadiran fitur keamanan
navigasi, informasi produk, dan desain situs pada situs e-commerce adalah penting bagi
sangat penting terhadap e-satisfaction. Hasil konsumen, dan membahas bagaimana masalah
penelitian ini mendukung penelitian yang keamanan konsumen dapat dialamatkan oleh
dilakukan oleh Page and Lepkowska-Whitc perlindungan teknologi serupa sebagai orang-
(2002), Ranganathan and Ganapathy (2002), orang bisnis, seperti enkripsi dan otentikasi.
Szyminski and Hise (2000), Loshe and Spiller Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian
(1998) yang menyatakan bahwa ada pengaruh sebelumnya yang menyatakab jika sistem
desain situs pada kepuasan pelanggan. transaksi online dan perlindungan privasi
Karakteristik situs yang lain seperti berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan
keinformatifan, keamanan, dan komunikasi dalam pembelian online (Udo, 2001; Hoffman
juga telah terbukti berpengaruh terhadap kepua- and Novak, 2000; dan Reichheld and Schefter,
san. Keinfomatifan dengan nilai regresi 0,22 2000).
dan tingkat signifikansi 1% menunjukkan Komunikasi terbukti juga berpengaruh
bahwa hipotesa ketiga (H3) telah terbukti. Res- terhadap kepuasan pelanggan, dengan hasil
ponden menyetujui bahwa keinformatifan ritel regresi 0,27 dan tingkat signifikansi 0,0% yang
online menyediakan informasi yang lengkap menunjukkan bahwa hipotesa kelima (H5) ter-
tentang fitur dan buku yang di jual, memberi- bukti. Responden menyetujui bahwa situs
kan informasi yang akurat tentang fitur dan memiliki syarat dan ketentuan yang baik,
kualitas produk, menyediakan berbagai jenis pelanggan dapat mereview produk di situs ini
informasi (pembayaran, pengiriman dan secara aktif, dan situs ini memberi kebebasan
pengembalian), dan menyediakan informasi kepada pelanggannya untuk saling bertukar
yang baik tentang buku. Informasi berkualitas pikiran. Gefen and Straub (2001) menemukan
tinggi telah lama ditemukan berasosiasi dengan bahwa komunikasi manusia dengan mesin, atau
menggunakan sistem, kepuasan konsumen, dan setidaknya kepercayaan bahwa sistem elek-
manfaat (DeLone and McLean, 2003). tronik mempunyai karakteristik sosial, sangat
Selanjutnya, Kateranttanakul (2002) menyata- penting untuk membangun kepercayaan kon-
kan bahwa keandalan konten website sumen online. Kemudian, Mukherjee dan Nath
memfasilitasi konsumen untuk melihat lebih (2003) menyatakan tahap dimana suatu website
rendah risiko, justifikasi yang lebih baik untuk dapat mempertinggi komunikasi sosialnya yang
keputusan mereka dan kemudahan dalam men- meliputi keterbukaan (openness), kecepatan
capai keputusan yang optimal, dan pada dalam merespon (speed of response) dan kuali-
gilirannya mempengaruhi kepuasan pelanggan tas informasi (quality of information) akan
Analisis Kepuasan Pelanggan … (Asmai Ishak) 151

mempengaruhi kemampuan situs tersebut untuk mendorong consequence berupa komunikasi


memenuhi kebutuhan pengguna internet dan WOM.
berpengaruh terhadap kepuasan penggunanya.
Selanjutnya, kepuasan pelanggan juga PENUTUP
terbukti berpengaruh terhadap komitmen dan Simpulan
komunikasi Word of Mouth (WOM). Hasil re-
gresi menunjukkan 0,54 dengan 0,0% tingkat Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik be-
signifikansi untuk pengaruh kepuasan terhadap berapa simpulan sebagai berikut: 1) Antece-
komitmen yang berarti bahwa hipotesa keenam dents karakteristik situs berupa kemudahan,
(H6) terbukti. Kemudian, hasil regresi yang desain situs, keinformatifan, keamanan, dan
menunjukkan pengaruh kepuasan terhadap komunikasi secara signifikan mempunyai
komunikasi WOM dalam bisnis ritel online pengaruh terhadap consequence kepuasan
ebesar 0,63 dengan tingkat signifikansi 0,0%, pelanggan. Koefisien regresi dan tingkat signi-
ini berarti bahwa hipotesa ketujuh (H7) terbukti. fikansi dari masing-masing pengaruh adalah
Hasil ini mendukung temuan Mukherjee and sebagai berikut: Kemudahan – Kepuasan
Nath (2007) yang menyatakan kepuasaan ter- (0,13/4%); Desain situs – Kepuasan (0,20/1%);
hadap karakteristik situs dalam belanja online Keinformatifan – Kepuasan (0,22/1%); Ke-
mempengaruhi komitmen (e-commitment) amanan – Kepuasan (0,20/0,0%); Komunikasi
karena kepercayaan (e-trust) dan komitmen – Kepuasan (0,27/0,0%). 2) Antecedent
merupakan dua faktor yang saling berinteraksi. kepuasan mempunyai pengaruh secara signi-
Mereka juga berpendapat bahwa kepuasaan fkan terhadap komitmen dan komunikasi WOM
tersebut juga mendorong terjadinya komunikasi sebagai consequence. Koefisien regresi dan
Word of Mouth (WOM). tingkat signifikansi yaitu: Kepuasan – Komit-
Kemudian, komitmen juga berpenga- men (0,54/0,0%) dan Kepuasan – WOM
ruh terhadap WOM dengan hasil regresi se- (0,63/0,0%). 3)Komitmen sebagai antecedent
besar 0,31 dan tingkat signifikansi 0,0% yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap
menunjukkan bahwa hipotesa kedelapan (H8) WOM sebagai consequence. Koefisien regresi
terbukti. Cater and Zabkar (2008) menyatakan, dan tingkat signifikansi sebesar 0,31 dan 0,0%.
komitmen melambangkan jaminan implisit
maupun eksplisit dari penyedia layanan yang Implikasi
mengacu pada kesediaan untuk mengembang- Hasil penelitian ini memberikan implikasi
kan dan mempertahankan hubungan pertukaran teoritis dan praktis sebagai berikut: 1) Temuan
yang positif. Mukherjee and Nath (2007) ini membuktikan hubungan antara kepuasan
mendefinisikan komitmen sebagai bentuk konsumen dalam belanja online dengan penye-
asosiasi dan rasa memiliki seperti halnya bab berupa karakteristik situs dan konsekuensi
komitmen afektif. Mereka berpendapat bahwa setelahnya berupa komitmen dan komunikasi
e-trust berpengaruh positif e-commitment dan WOM. Hasil ini konsisten dan memperkuat
e-commitment memiliki efek positif terhadap hasil temuan sebelumnya terutama penelitian
niat perilaku WOM, niat pembelian, dan inter- yang dilakukan oleh Mukherjee and Nath
aksi lanjutan juga berpengaruh positif niat pem- (2007) bahwa adanya pengaruh antara karakter-
belian secara online. Hasil penelitian ini juga istik situs dengan kepuasan pelanggan yang
memperkuat temuan Rauyruen and Miller kemudian menciptakan komitmen dan men-
(2007), Cater and Zabkar (2008), dan Chung dorong WOM. Secara teoritis, temuan ini
and Shin (2010) bahwa komitmen yang tinggi menunjukan kemapanan (robustness) dalam
akan mendorong terjadinya komunikasi WOM menganalisa kepuasan pelanggan dengan faktor
yang positif diantara para pelanggan. penyebab dan faktor konsekuensinya. 2) Bagi
Secara keseluruhan penelitian ini praktisi pemasaran, hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa karakteristik situs sebagai memberikan gambaran dalam pengambilan
faktor antecedent mempunyai pengaruh pada kebijakan yang berkaitan dengan kepuasan
kepuasan yang kemudian juga menciptakan pelanggan dan dalam menciptakan komitmen
komitmen dan komunikasi WOM sebagai fak- atau mendorong komunikasi WOM. Pening-
tor consequence. Kemudian, kepuasan dan ko- katan kemudahan dalam akses atau navigasi
mitmen juga merupakan faktor antecedent yang
152 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 16 No. 2, Juli 2012 141-154

situs belanja online, pengembangan desain situs, Cater, B., and V. Zabkar. 2008. Antecedents
format informasi dalam situs, peningkatan kea- and consequences of commitment in
manan serta fasilitas komunikasi antar pelang- marketing research services: the
gan adalah hal yang perlu diperhatikan bagi client’s perspective. Industrial Market-
pemasar bisnis ritel online. ing Management. 26 (3). 245-54.
Keterbatasan Chung, K.H., and JI. Shin. 2008. The
relationship among e-retailing
Model penelitian ini hanya terbatas pada attributes, e-satisfaction and e-loyalty.
pembahasan faktor penyebab (antecedents) Management Review: An International
berupa atribut karakteristik situs yang berupa Journal. 3 (1). 23-45.
kemudahan, desain situs, keinformatifan, Chung, KH., and JI. Shin. 2010. The antece-
keamanan, dan komunikasi saja. Pada dents and consequents of relationship
penelitian berikutnya perlu disertakan atribut- quality in internet shopping. Asia
atribut lain atau atribut tambahan dalam Pacific Journal of Marketing and
karakteristik situs yang berhubungan dengan Logistics. 22 (4). 473-91.
kepuasan pelanggan dalam berbelanja online.
Cheung, CMK., MKO. Lee, and N. Rabjohn.
DAFTAR PUSTAKA 2008. The impact of electronic word-
Anderson, JC., and JA. Narus. 1990. A model of-mouth: The adoption of online
of distributor firm and manufacturer opinions in online customer communi-
firm working partnership. Journal of ties. Internet Research. 18 (3). 229-47.
Marketing. 54 (1). 42-58 Dick, A.S., and K. Basu 1994. Customer
Arndt, J. 1967. Role of Product-Related loyalty: toward an integrated
Conversations in the Diffusion of New conceptual framework. Journal of the
Academy of Marketing Science. 22 (2).
Product. Journal of Marketing 99-113
Research. 4. 291-295.
Barlow, AK., QS. Noreen, and M. Mannion. Duhan, DF., SD. Johnson, JB.Wilcox, and GD.
Herrel. 1997. Influence of Consumer
2004. Developments in information Use of Word of Mouth Recommen-
and communication technologies for dation Sources. Journal of the Acad-
retail marketing channels. International emy of Marketing Science. 25. 283-295
Journal of Retail & Distribution
Management. 32 (3). 157-63. Fullerton, G. 2003. When does commitment
Bone, PF. 1992. Determinants of Word of lead to loyalty?. Journal of Service
Research. 5 (May). 333-44.
Mouth Communications during
Product Consumption. Advances in Gefen, D., and D. Straub. 2001. Managing user
Consumer Research. 19. 579 -83 trust in B2C e-services. e-Service
Journal. 1 (1). 7-34
Boulding, W., A. Kalra, R. Staelin, and VA.
Zeithaml. 1993. A Dynamic Process Hair, JJF., RE. Anderson, RL. Tatham, and W.
Model of Service Quality: From C. Black. 1998. Multivariate Data
Expectations to Behavioural Intentions. Analysis. New Jersey: Prentice Hall
Journal of Marketing Research. 30 International, Inc.
(February). 7-27 Hess, J., and J. Story. 2005. Trust-based
Casalo, LV., C. Flavian, and M. Guinaliu. 2008. commitment: multidimensional con-
The role of satisfaction and website us- sumer-brand relationships. Journal of
ability in developing customer loyalty Consumer Marketing. 22 (6). 313-22.
and positive word-of-mouth in the e- Hoffman, DL. and TP. Novak. 2000. How to
banking services. The International acquire customers on the web. Harvard
Journal of Bank Marketing. 26 (6). Business Review, May-June. 179-88.
399-417.
Analisis Kepuasan Pelanggan … (Asmai Ishak) 153

Holmes-Smith, P. 2001. Introduction to International Journal of Electronic


Structural Equation Modeling Using Commerce. 6 (1). 75-92
LISREL. Perth: ACSPRI-Winter Lohse, GL., and P. Spiller. 1998. Electronic
Training Program. shipping. Communications of the ACM.
Horppu, M., O. Kuivalainen, A. Tarkiainen, 41 (7). 81-7.
and H-K. Ellonen. 2008. Online Madu, CN., and AA. Madu. 2002. Dimensions
satisfaction, trust and loyalty, and the of e-quality. International Journal of
impact of the offline parent brand. Quality and Reliability Management.
Journal of Product & Brand 19 (3). 246-58
Management. 17 (6). 403-13.
Janda, S., PJ. Trocchia, and K.P. Gwinner. Mangold, WG., F. Miller, and GR. Brockway.
2002. Consumer perceptions of internet 1999. Word of mouth communication
retail service quality. International in the service marketplace. The Journal
Journal of Service Industry Manage- of Service Marketing. 13. 73-87.
ment. 13 (5). 412-31 Morgan, RM., and SD. Hunt. 1994. The
Javerpaa, SL., and PA. Todd. 1996. Consumer commitment-trust theory of
reaction to electronic shopping on the relationship marketing. Journal of
world wide web. International Journal Marketing. 58 (3). 20-38.
of Electronic Commerce. 1 (2). 59-88 Morgan, RM., and SD. Hunt. 1999. Relation-
Johnson, MD. and C. Fornell. 1991. A frame ship-based competitive advantage: the
work for comparing customer role of relationship marketing
satisfaction across individuals and inmarketing strategy. Journal of Busi-
product categories. Journal of ness Research. 46. 281-90.
Economic Psychology. 12 (2). 267-86. Moorman, C., G. Zaltman, and R. Deshpande.
Joines, J., C. Scherer, and D. Scheufele. 2003. 1992. Relationships between providers
Exploring motivation fo consumer web and users of marketing research: the
use and their implications for e- dynamics of trust within and between
commerce. Journal of Consumer organizations. Journal of Marketing
Marketing. 20 (2). 90-109 Research. 29 (3). 314-29.
Jun, SE., and KH. Chung. 2006. A study in the Mukherjee, A., and P. Nath. 2003. A model of
factors of internet shopping site trust in online relationship banking.
International journal of Bank
affecting customer’s e-satisfaction, e- Marketing. 21 (1). 5-15.
loyalty, and repurchasing intention.
The Journal of Internet Electronic Mukherjee, A., and P. Nath. 2007. Role of
Research. 6 (2). 133-58. electronic trust in online retailing: a re-
Klang, M. 2001. Who do you trust? Beyond examination of the commitment-trust
encryption, secure e-business. Decision theory. European Journal of Marketing.
Support Systems. 31 (3). 293-302 41 (9/10). 1173-202.
Kotler, P. 2003. Marketing Management, New Nah, FF-H., and S. Davis. 2002. HCI research
Jersey: 11th Ed. Prentice Hall issues in e-commerce. Journal of
International Edition. Electronic Commerce Research. 3 (3).
98-113
Kurtz, DL., and KE. Clow. 1993. Managing Page, C., and E. Lepkowska-White. 2002. Web
Consumer Expectations on Services. equity: a framework for building
Journal of Marketing Management. 2 consumer value in online companies.
(2). 19-25 Journal of Consumer Marketing. 19 (3).
Lee, MKO., and E. Turban. 2001. A trust 231-48.
model for consumer internet shopping.
154 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 16 No. 2, Juli 2012 141-154

Pastrick, G. 1997. Secrets of great site design. e-commerce: an exploration if its


Internet User. Fall. 80-87 antecedents and consequence. Journal
Ranganathan, C., and S. Ganapathy. 2002. Key of Retailing. 78 (1). 41-50.
dimensions of business-to-consumer Swaminathan, V., E. Lepkowska-White, and
web sites. Information & Management. BP. Rao. 1999. Browser or buyers in
39. 457-6. cyberspace? An investigationof factors
Rauyruen, P., and KE. Miller. 2007. influencing electronic exchange. Jour-
Relationship quality as a predictor of nal of Computer-Mediated Commu-
B2B customer loyalty. Journal of nication. 5 (2)
Business Research. 60. 21-31. Szymanski, DM., & RT. Hise. 2000. E-
Reichheld, FF., and P. Schefter. 2000. E- satisfaction: an initial examination,
loyalty: your secret weapon on the web. Journal of Retailing. 76 (3). 309-22.
Harvard Business Review. July-August. Torkzadeh, G., and G. Dillon. 2002. Measuring
105-13. factors that influence the success of
Reichheld, FF. and WE. Sasser. 1990. Zero internet commerce. Information
Defections: Quality Comes to Services. Systems Research. 13 (2). 187-204
Harvard Business Review. 68 Udo, GJ. 2001. Privacy and security e-
(September-October). 301-307 commerce: a survey study. Information
Ringen, PH. 1987. A Word of Mouth Network. Management & Computer Security. 9
Advances in Consumer Research, 14. (4). 165-74.
213-17 Wixom, BH., and PA. Todd. 2005. A
Shin, D. and K. Elliot. 1998. Assessing the theoritical integration of user
Impact of Customer Satisfaction on satisfaction and technology acceptance.
Customer Retention. Journal of Information Systems Research. 16 (1).
Marketing Management. 8 (2). 95-102 85-102
Silverman, G. 2001. The Power of Word of Wu, JJ., YH. Chen, and YS. Chung. 2009.
Mouth. Direct Marketing, 64. 47-52 Trust factors influencing virtual
community members: a study of
Srinivansan, SS., R. Anderson, and K. transaction communities. Journal of
Ponnavolu. 2002. Customer loyalty in Business Research. 63 (9/10). 1025-32.

Anda mungkin juga menyukai