DEFINISI KEDISIPLINAN
Kedisiplinan merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi
prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai
hasil yang optimal.
Definisi Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-
norma sosial yang berlaku.
Definisi Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan
tanggung jawabnya.
Definisi Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan
perusahaan, baik tertulis maupun tidak.
SLIDE 2
Kedisiplinan diartikan jika karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaan
dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma norma sosial yang berlaku.
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas tugas yang di berikan
kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja,dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan
masyarakat. Untuk memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang baik adalah hal yang sulit, karena banyak faktor
yang mempengaruhinya.
Kedisiplinan suatu perusahaan dikatakan baik, jika sebagian besar karyawan menaati peraturan-peraturan yang ada.
Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan baik karyawan dalam mencapai tata tertib
yang baik di perusahaan. Dengan tata tertib yang baik, semangat kerja, moral kerja, efisiensi, dan efektivitas kerja
karyawan akan meningkat. Hal ini akan mendukung tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
Hukuman diperlukan dalam meningkatkan kedisiplinan dan mendidik karyawan supaya menaati semua peraturan
perusahaan.
Hukum diperlukan dalam meningkatkan kedisiplinan dan mendidik karyawan supaya menaati semua peraturan
perusahaan. Pemberian hukuman harus adil dan tegas terhadap semua karyawan. Dengan keadilan dan ketegasan ,
sasaran pemberian hukuman akan tercapai. Peraturan tanpa dibarengi pemberian hukuman yang tegas bagi
pelanggarnya bukan menjadi alat pendidikan bagi karyawan.
SLIDE 3
INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN
Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan
ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan)
yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan bersangkutan.
Teladan pimpinan
Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan
panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus memberikan contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai
kata dengan perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahan pun akan ikut baik dan atau
sebaliknya.
Balas jasa
Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan
kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan/pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan semakin baik terhadap
pekerjaan, kedisiplinan mereka akan semakin baik pula.
Keadilan
Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya
penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainya.
Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan
perusahaan. Dengan waskat berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan
prestasi kerja bawahannya.
Sanksi hukuman
Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karayawan. Dengan saksi hukum yang semakin berat,
karyawan akan semakin takut melanggar peraturan‐peraturan perusahaan, sikap, dan perilaku indisipliner karyawan
akan berkurang
Ketegasan
Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan
harus berani dan tegas, bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang indispliner sesuai dengan sanksi hukuman
yang telah di tetapkan
Hubungan kemanusiaan
Hubungan kemanusian yang harmonis di antara sesama karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu
perusahaan
SLIDE 4
Persaingan adalah kegiatan yang berdasarkan atas sikap rasional dan emosional dalam mencapai prestasi kerja yang
terbaik.
Persaingan dimotivasi oleh ambisi untuk memperoleh pengakuan, penghargaan, dan status sosial yang baik.
Konflik adalah persaingan yang kurang sehat berdasarkan ambisi dan sikap emosional dalam memperoleh kemenangan
Konflik akan menimbulkan ketegangan, konfrontasi, perkelahian, dan frustrasi jika tidak dapat diselesaikan
Persaingan dan konflik terjadi karena mempunyai tujuan yang sama, latar belakang yang heterogen, sikap perasaan
sensitif, perbedaan pendapat, dan salah paham
SLIDE 5
Tujuan
Tujuan sama yang ingin di capai akan merangsang timbulnya persaingan dan konflik di antara individu atau kelompok
karyawan. Hal yang memotivasi timbulnya persaingan atau konflik adalah dalam hal memperoleh prestasi yang terbaik.
Ego manusia
Ego manusia yang selalu menginginkan lebih berhasil dari manusia lainnya akan menimbulkan persaingan atau konflik
Kebutuhan
Kebutuhan
Kebutuhan material dan non material yang terbatas akan menyebabkan timbulnya persaingan atau konflik. Pada
dasarnya setiap orang menginginkan pemenuhan kebutuhan material dan non material yang lebih baik dari orang lain
sehingga timbullah persaingan atau konflik
Perbedaan pendapat
Perbedaan pendapat akan menimbulkan persaingan atau konflik. Karena setiap orang atau kelompok terlalu
mempertahankan bahwa pendapatnya itulah yang paling tepat
Salah paham
Salah paham sering terjadi di antara orang‐orang yang bekerja sama. Karena
slah paham(salah persepsi ini timbul persaingan atau konflik di antara individu karyawan atau kelompok.
Perasaan dirugikan
Perasaan dirugikan karena perbuatan orang lain akan menimbulkan persaingan atau konflik. Setiap orang tidak dapat
menerima kerugian dari perbuatan orang lain.
Perasaan sensitif
Perasaan sensitif atau mudah tersinggung akan menimbulkan konflik. Perilaku atau sikap seseorang dapat menyinggung
perasaan orang lain yang dapat menimbulkan konflik atau perselisihan, bahkan dapat menimbulkan
perkelahian di antara karyawan.
SLIDE 6
KEPUASAN KERJA
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya
Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh
pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan dan suasana lingkungan kerja yang baik.
Sikap ini di cerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam
pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan.
Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh
pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang
lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaan dari pada balas
jasa walaupun balas jasa itu penting.
SLIDE 8
SLIDE 9
STRESS
Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang.
Stress karyawan timbul akibat kepuasan kerja tidak terwujud dari pekerjaannya.
Stres karyawan perlu sedini mungkin diatasi oleh pimpinan agar hal‐hal yang merugikan perusahaan dapat
diatasi.
Faktor-faktor penyebab
6. Masalah-masalah keluarga
SLIDE 10
FRUSTASI
Frustasi adalah keadaan emosional, ketegangan pikiran dan perilaku yang tidak terkendalikan dari seseorang,
bertindak aneh-aneh yang dapat membahayakan dirinya atau orang lain
Pemimpin dituntut memiliki penglihatan sosial, kemampuan berpikir abstrak dan keseimbangan emosional
untuk mengatasinya
Manajer harus sedini mungkin mengatasi dengan pendekatan kejiwaan dan keimanan atau membawanya
berobat ke psikolog.