Disusun oleh:
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
STIE INSAN PEMBANGUNAN
Jl. Raya KM 10. Bitung, Kadu Jaya, Curug, Tangerang, Banten 15810
ANALISIS PENGARUH PRIVASI, KEAMANAN DAN KEPERCAYAAN
TERHADAPNIAT UNTUK BERTRANSAKSI SECARA ONLINE
DI OLX.CO.ID
RINGKASAN
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perubahan pola perilaku dan kebutuhan
konsumenyang dikarenakan perkembangan teknologi dan arus informasi menjadikan lebih
bertingkah laku praktis yang berarti konsumen membutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam
pemenuhan kebutuhannya. Hal ini menyebabkan terus berubahnya model e-commerce yang
dikembangkan dengan pengemasan teknologi dan informasi yang lebih modern. Masyarakat
secara umum menyebutkan bahwa e-commerce merupakan jawaban atas kecepatan dan
ketepatan pemenuhan kebutuhan dimana e-commerce menawarkan salah satu keunggulan
kompetitifnya yaitu menghapus konsep ruang dan waktu.Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh privasi, keamanan, dan kepercayaan terhadap
niat bertransaksi secara online di OLX.co.id baik secara simulutan maupun parsial serta
mengetahui dan menganalisis variabel independen manakah yang berpengaruh dominan
terhadap niat bertransaksi secara online di OLX.co.id.
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research
dengan metode suvei dan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 110 responden. Tehnik
pengambilan sampel tersebut diperoleh dengan menggunakan metode Accidental Sampling.
Sumber data menggunakan data primer dan menggunakan data sekunder yaitu literatur dan
dari internet. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
kuantitatif dengan menggunakan analisis melalui bantuan program SPSS, yaitu: Analisis
Regresi Linear.
Dari hasil penelitian dengan langkah-langkah yang dijelaskan di atas diperoleh hasil
bahwa berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dengan menggunakan uji F (simultan)
maka dapat disimpulkan bahwa variabel privasi, keamanan, dan kepercayaan memiliki
pengaruh secara simulutan atau serentak terhadap variabel niat bertransaksi, kemudian hasil
analisis uji t dapat disimpulkanvariabel privasi, keamanan, dan kepercayaan berpengaruh
signifikan secara parsial terhadap variabel niat bertransaksi, dan berdasarkan hasil koefisien
regresi (Standardized Coeffucients Beta) masing-masing, maka dapat ditemukan bahwa
variabel yang berpengaruh dominan terhadap niat bertransaksi secara online di OLX.co.id
adalah variabel keamanan.
2
ANALYSIS OF THE INFLUENCES OF PRIVACY, SECURITY, AN TRUST ON
CONSUMERS’ EAGERNESS TO CARRY OUT ONLINE TRNSACTIONS ON
OLX.CO.ID
ABSTRACTS
The background of this research is the alteration of consumers’ behavioral and needs
patterns which are becoming more practical due to the advancements of technology and
information current. Consumers are becoming more insistent on their demands on the
promptness and accuracy of the fulfillment of their needs. Hence, e-commerce are introduced
and improved as a response to those demands. E-commerce, on this matter, is perceived as the
fitting response to the consumers’ insistent demands on promptness and accuracy, thanks to its
ability of overcoming both spatial and temporal gaps.
The purpose of this research are to discern and analyze the influences of privacy,
security, and trust on consumers’ eagerness to carry out online transactions on OLX.co.id. In this
case, privacy, security, and trust are treated as independent variables and being analyzed, both
simultaneously and partially, to determine which one them that has the dominant influence upon
the aforementioned consumers eagerness.This research is an explanatory research by nature. The
primary data of this research are gathered through a survey on 110 respondents selected by using
Accidental Sampling method. While the secondary data are attained from academic literatures
and internet resources. The data are being analyzed quantitatively through a linear regression
analysis utilizing SPSS program.
Within this research, F test result reveals that the independent variables of privacy,
security, and trust are simultaneously provide significant influences on the dependent variable of
consumers’ eagerness. Whilst, t test result shows that, partialy, each of the three aforesaid
independent variables has significant influences on the consumers’ eagerness. Whereas, in
particular, based on the standardized coefficients or Beta coefficients comparison between each
of the three independent variables, this research concludes that security is the dominant
independent variable which most significantly influences the consumers eagerness to carry out
online transactions on OLX.co.id.
3
PENDAHULUAN
Sejak internetdikembangkan untuk tujuan komersial, perusahaan mengadopsinya dalam
kegiatan operasional bisnisnya. Salah satu penggunaan internetadalah untuk pemasaran.
Internetdapat digunakan untuk menjual berbagai produk yang siap dipasarkan. Hal ini dapat
dicapai melalui penggunaan internet untuk mengiklankan produk guna meningkatkan kesadaran
produk dan profil perusahaan diantara konsumen potensial dalam suatu pasar. Internetdapat
menampilkan profil perusahaan sebagai sarana promosi dalam dunia bisnis. Perusahaan
menggunakan internetuntuk memberikan informasi pada konsumen dan rekan kerjanya secara
langsung tanpa melalui perantara.
Online store adalah salah satu dari aplikasi business to consumer (B2C) yang
menyediakan produk dan jasa melalui internetbagi konsumen. Online store memungkinkan
perusahaan untuk menjual atau berkomunikasi secara langsung dengan konsumen potensialnya,
tanpa melalui perantara. Manfaat online store bagi konsumen adalah bahwa mereka dapat
berbelanja tanpa meninggalkan rumahatau membandingkan harga suatu produk dari satu toko ke
toko lainnya hanya dengan mengklik beberapa tombol.
Pemahaman mengenai pengguna teknologi informasi merupakan permasalahan yang
kompleks karena adanya perbedaan karakteristik yang dipengaruhi oleh berbagai faktor,
misalnya aspek perilaku. Pertimbangan perilaku tersebut perlu mendapat perhatian khusus dalam
konteks penerapan teknologi informasi. Bagi penjual,kepuasan pelanggan merupakan salah satu
permasalahan yang sangat penting. Hal-hal yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dalam
berbelanja antara lain tersedianya informasi yang lengkap mengenai suatu produk, adanya
jaminan atau garansi, layanan yang baik, dan kenyamanan dalam berbelanja. Perkembangan ini
mendorong para penjual produk konvensional ikut memasarkan produknya melalui internet.
Kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan merupakan konsep utama marketing dan sistem
informasi. Setiap pelanggan membuat keputusan untuk membeli suatu barang berdasarkan pada
apa yang dibutuhkan, dimana barang tersebut bisa didapatkan, dan bagaimana pembelian bisa
dilakukan. Jika pelanggan tertarik dengan pelayanan yang diberikan ataupun fasilitas-fasilitas
yang ada, maka ada keinginan untuk memutuskan membeli barang pada tempat yang sama di
kemudian hari. Hasil survey MasterCard Internasional tahun 2006 menyimpulkan bahwa
sebagian besar pelanggan yang melakukan pembelian online tidak terlalu memperdulikan
potongan harga, tetapi lebih mementingkan kenyamanan dalam berbelanja.
Berbelanja melalui internet atau online shopping juga sering disebut dengan e-
commerce. E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen
(consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara
(intermediaries) dengan menggunakan jaringan jaringan komputer (computer networks) yaitu
internet. Julian Ding dalam bukunya E-commerce: Law & Practice (2006), mengemukakan
bahwa e-commerce sebagai suatu konsep yang tidak dapat didefinisikan. E-commerce memiliki
arti yang berbeda bagi orang yang berbeda.
Rumusan Masalah
1. Apakah privasi, keamanan, dan kepercayaan secara simulutan mempengaruhi
terhadapniat konsumen untuk berteransaksi secara online di OLX.co.id?
2. Apakah privasi, keamanan, dan kepercayaan secara parsial mempengaruhi terhadap
niatkonsumen untuk berteransaksi secara online di OLX.co.id?
3. Diantara privasi, keamanan, dan kepercayaan, variabel mana yang mempunyai
pengaruhdominan terhadap niat konsumen untuk bertransaksi secara online di
OLX.co.id?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh privasi, keamanan, dan kepercayaan secara simulutan
mempengaruhi terhadap niat konsumen untuk berteransaksi secara online di OLX.co.id.
2. Untuk mengetahui pengaruh privasi, keamanan, dan kepercayaan secara parsial
mempengaruhi terhadap niat konsumen untuk berteransaksi secara online di OLX.co.id.
3. Untuk mengetahui variable manakah dari privasi, keamanan, dan kepercayaan yang
mempunyai pengaruh dominan terhadap niat konsumen untuk berteransaksi secara
onlinedi OLX.co.id.
5
Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis. Dapat memperluas wawasan dan pengetahuan serta sebagai dasar
perbandingan sejauh mana teori-teori yang diperoleh selama kuliah, sehingga dapat
diketahui relevansi teori dengan kondisi yang ada di lapangan.
6
2. Bagi Perusahaan. Sebagai wacana dalam melihat prospek dari kegiatan pemasaran yang
berbasis online, sebagai pertimbangan dalam menentukan strategi pemasaran
berikutnya mengingat semakin berkembangnya pemasaran berbasis online.
3. Bagi Institusi Pendidikan dan Lembaga Penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menambah referensi dan member sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu
pengetahuan di bidang manajemen pemasaran khususnya pemasaran secara online
yang ditengarai sebagai konsep pemasaran masa depan.
4. Bagi Pihak Lain. Hasil penelitian ini diharapkandapat dijadikan sebagai referensi.
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan untuk keperluan pendidikan
terutama dalam upaya pengambilan keputusan produk, sehingga hasil penelitian ini
dapat memberikan masukan bagi peneliti dalam mengembangkan ilmu manajemen
pemasaran.
TINJAUAN PUSTAKA
Pemasaran
Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain, untuk definisi
manajerial, pemasaran sering di gambarkan sebagai seni menjual produk.Kotler (2007:10),
Perilaku Konsumen
Gerald Zaltman dan Melanie Wallendorf menjabarkan dalam Mangkunegara (2002: 3)
bahwa :“Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang
dilakukan individu, kelompok, dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk
atau lainnya, pelayanan, dan sumber-sumber lainnya”.
E-Commerce
Dari beberapa definisi tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa E-Commerce adalah
mekanisme perdagangan dengan menggunakan teknologi informasi, seperti internet secara online
untuk memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen dalam memangkas service
cost guna meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.
7
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel
secara langsung dari populasi. Dilihat dari permasalahan yang diteliti, penelitian ini merupakan
8
penelitian kausalitas, yang bertujuan untuk menganalisis hubungan dan pengaruh (sebab-akibat)
dari dua atau lebih fenomena, melalui pengujian hipotesis. Cooper dan Schindler (2003:11)
mengungkapkan bahwa penelitian yang mendasarkan pada teori atau hipotesis yang akan
dipergunakan untuk menguji suatu fenomena yang terjadi digolongkan pada jenis penelitian
eksplanatori (penjelasan).
Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini lokasi yang dipilih adalah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya yang beralamatkan di Jalan M.T. Haryono 165 Malang, Jawa Timur.
9
Definisi Oprasional Variabel
Menurut Arikunto (2002: 99), variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi
titik perhatiansuatu penelitian. Dalam penelitian ini terdiri dari variabel independenprivasi (X1),
keamanan (X2), kepercayaan (X3) dan variabel dependen yaitu niat untuk bertransaksi secara
online di OLX.co.id (Y).
10
Skala Pengukuran
Setiap jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh responden diukur dengan
menggunakan skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Metode Uji Instrumen Penelitian
Menurut Ghozali (2006:45) instrumen penelitian yang baik harus memenuhi dua
persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatuyang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Tingkat
validitas diperoleh dengan membandingkan probabilitas nilai rhitung dengan alpha-nya.
Apabila probabilitas ≤ 0,05 maka alat ukur tersebutdikatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2006:45) reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Nilai koefisien realibilitas berkisar antara 0
sampai 1. Apabila nilai koefesien tersbut mendekati satu, maka instrument tersebut semakin
realibel. Ukuran yang digunakan untuk menunjukkan pertanyaan tersebut realibel, apabila
nilai dari cronbach alpha diatas 0,6.
Uji Hipotesis
1. Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas/Independent (X) terhadap variabel
terikat (Y) secara bersama-sama/simultan. Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan
nilai F Hitung dengan nilai F Tabel.
11
2. Uji t digunakan untuk menguji signifikasi pengaruh parsial dan independent terhadap
variabel dependent.
12
3. Uji Dominan, Menurut Gujarati dalam Imam Ghozali (2006:88) berdasarkan nilai koefisien
regresi standardized tertinggi, uji dominan dapat diuji dengan melihat nilai koefiensi regresi
dari masing-masing variabel, dimana variabel yang memiliki nilai koefisien regresi
standardized tertinggi atau terbesar merupakan variabel yang dominan.
13
4. Implikasi Variabel Dominan
Dari hasil penelitian di ketahui bahwa variabel keamanan (X2) adalah variabel yang paling
dominan diantara variabel-variabel yang lain. Hal ini didasari dengan banyaknya konsumen
yang menggap bahwa faktor terpenting dalam proses bertransaksi secara online adalah rasa
aman. Keamanan juga merupakan faktor penting untuk meningkatkan kepercayaan
konsumen terhadap niat bertransaksi secara online. Tersedianya keamanan yang baik pada
web akan menimbulkan perhatian konsumen, hal ini akan meningkatkan reputasi sebuah
web.
5. Hasil Koefisien Determinasi
Berdasarkan tabel 4.19, dari hasil perhitungan analisis regresi linier berganda yang telah
dilakukan menunjukkan kemampuan model dalam menjelaskan pengaruh variabel
independent terhadap variabel dependent adalah besar, hal tersebut dapat dilihat pada nilai
Adj. R. Square (R2) yaitu sebesar 0,636 (63,6%). Dengan demikian berarti bahwa model
regresi yang digunakan mampu menjelaskan pengaruh variabel privasi (X1), keamanan (X2),
dan kepercayaan (X3) terhadap niat bertransaksi secara online di OLX.co.id sebesar 63,6%,
sedangkan sisanya sebesar 36,4% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk
dalam penelitian ini.
6. Implikasi Hasil Penelitian
Penelitian ini memberikan pengaruh yang besar dan bermanfaat tentang niat konsumen
untuk bertransaksi secara Online di OLX.co.id dalam penelitian ini menunjukan bahwa
faktor yang mempengaruhi sikap niat konsumen untuk bertransaksi secar online adalah
privasi, keamanan, dan kepercayaan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan privasi,
keamanan, dan kepercayaan harus diperhatikan dengan baik. Peningkatan privasi, keamanan,
dan kepercayaan pada transaksi pada e-commerce dalam sektor bisnis dapat berpengaruh
pada niat konsumen unruk bertransaksi secara online yang pada akhirnya meningkat pada
pengguna e-commerce. Transaksi e-commerce hendaknya juga disesuaikan dengan kebutuhan
dan keinginan dari konsumen sehingga e-commerce dapat berkembang secara maksimal.
Dari hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi pelaku bisnis
dengan sistem e-commerce agar memperhatikan faktor-faktor seperti privasi, keamanan, dan
kepercayaan dalam menerapkan dan mengembangkan transaksi e-commerce. Hal ini
bertujuan agar transaksi e-commerce dapat berkembang secara maksimal di Indonesia
sebagai alternatif transaksi jual beli disamping transaksi yang dilakukan secara langsung,
Guna mewujudkan hal tersebut, maka perusahaan harus mengetahui apa yang menjadi
kebutuhan, keinginan serta harapan konsumen.
Implikasi penelitian yang sebaiknya dilakukan adlah sebagai berikut.
a) Variabel Privasi
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa variabel privasi mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap niat bertransaksi secara online di OLX.co.id, dan memiliki niali yang
positif sehingga apabila terjadi kenaikan pada variabel privasi, secara langsung akan
membantu meningkatkan niat bertransaksi secara online di OLX.co.id. adapun indikator
untuk variabel privasi yaitu:
1. Menunjukkan Kepedulian Terhadap Informasi Pribadi Para Penggunanya
OLX.co.id sangat memperhatikan kepedulian terhadap informasi pribadi para
pengguna, pengguna diberikan hak meminta OLX.co.id untuk tidak memproses data
pribadi pengguna untuk tujuan pemasaran. OLX.co.id biasanya akan memberitahu
14
Pengguna (sebelum mengumpulkan data Pengguna) apabila OLX.co.id bermaksud
menggunakan data Pengguna untuk tujuan tersebut atau apabila OLX.co.id
bermaksud mengungkapkan informasi Pengguna kepada pihak ketiga untuk tujuan
tersebut. Pengguna dapat menggunakan hak Pengguna untuk mencegah pemrosesan
tersebut dengan menghubungi OLX.co.id di info@olx.co.id. Namun pihak OLX.co.id
tetap meningkatkan kepedulian terhadap informasi pribadi para penggunanya dengan
selalu menerima saran dari para penggunanya.
2. Adanya Perlindungan Hukum Terhadap Informasi Pribadi
Pada dasaranya OLX.co.id telah menjamin atas informasi pribadi yang konsumen
berikan kepada OLX.co.id sesuai dengan prosedur yang telah ada dan OLX.co.id
memberikan jaminan hukum yang mengatur perdangangan e-commerce yang
merujuk pada UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
OLX.co.id harus selalu memantau tindakan-tindakan yang mungkin salah dilakukan
para pelangganya kemudian memberikan peringatan ataupun sanksi. OLX.co.id harus
bekerjasama dengan perusahaan ternama yang bergerak dibidang pengamanan data
seperti AVIRA, AVG, AVAS untuk memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa
website tersebut telah dilindungi dengan aman, menggunakan firewall yang ampuh
untuk menghindari serangan hacker yang mencoba masuk ke jaringan dan website
OLX.co.id.
3. Informasi Konsumen Terjaga
OLX.co.id pada dasarnya menyimpan data pribadi Pengguna di server OLX.co.id
yang berlokasi di pusat data yang ditunjuk oleh OLX.co.id serta sangat menjaga
kerahasianya. Namun untuk menjaga dan memproteksi data informasi pribadi
pengguna tersebut, OLX.co.id harus selalu memperbaruhi sitem keamanan agar tidak
terjadi hal yang diinginkan seperti data rusak, terserang ancaman virus maupun
dibajak oleh pihak yang merugikan.
b) Variabel Keamanan
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa variabel keamanan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap niat bertransaksi secara online di OLX.co.id, dan memiliki niali
yang positif sehingga apabila terjadi kenaikan pada variabel keamanan, secara langsung
akan membantu meningkatkan niat bertransaksi secara online di OLX.co.id. adapun
indikator untuk variabel keamanan yaitu:
1. Rasa Aman Ketika Mengirim Informasi Pribadi di OLX.co.id.
OLX.co.id sangat memperhatikan tingkat keamanan demi menjamin kepercayaan dan
kepuasan pelanggannya. Namun untuk lebih baiknya OLX.co.id menyarankan kepada
pelanggan ketika ingin mengirim informasi pribadi di OLX.co.id, pelanggan
dianjurkan untuk login di tempat yang sekiranya dirasa aman dalam melakukan
transaksi seperti dirumah, internet kantor atau melalui gadget pribadi. Pelanggan juga
dianjurkan untuk tidak memberitahukan e-mail dan kata sandi untuk login di
OLX.co.id kepada siapapun.
2. Rasa Aman Ketika Informasi Pribadi di Kelola Oleh OLX.co.id.
OLX.co.id mengelola data informasi pribadi pengguna dengan semestinya dan terjaga
kerahasianya. OLX.co.id tidak membagikan informasi yang pengguna berikan kepada
OLX.co.id dengan kelompok yang tidak terafiliasi tanpa izin. Hal tersebut
menjelaskan bahwa data informasi pribadi di kelola degan baik oleh server yang
dimiliki. OLX.co.id harus memastikan bahwa pentingnya perlindungan informasi
15
pribadi, dan akan menetapkan peraturan bagi manajemen informasi pribadi untuk
digunakan secara benar dan melindungi informasi pribadi pengguna serta memastikan
bahwa sistem manajemen telah dilaksanakan. Peraturan ini harus terus dijaga dan
disempurnakan.
3. Rasa Aman Bahwa OLX.co.id Memiliki Kapasitas Teknis Yang Cukup Untuk
Menjamin
Bahwa Informasi Pribadi Yang Pengguna Kirimkan Tetap Terjaga.
OLX.co.id menjamin kepada pengguna bahwa kapasitas yang dimiliki cukup untuk
menjamin bahwa informasi yang diberikan pengguna tetap terjaga dengan aman.
OLX.co.id memiliki sitem yang tertata rapi dan aman. Namun untuk lebih
meningkatkan rasa aman OLX.co.id harus selalu memperbaruhi sitem keamanan agar
tidak terjadi hal yang diinginkan seperti data rusak, terserang ancaman virus maupun
dibajak oleh pihak lain.
c) Variabel Kepercayaan
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa variabel kepercayaan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap niat bertransaksi secara online di OLX.co.id, dan memiliki niali
yang positif sehingga apabila terjadi kenaikan pada variabel privasi, secara langsung akan
membantu meningkatkan niat bertransaksi secara online di OLX.co.id. adapun indikator
untuk variabel kepercayaan yaitu:
1. Dapat Memenuhi Janji.
OLX.co.id selalu memenuhi janji kepada penggunanya. Janji-janji ini berupa rasa
aman yang selalu diberikan ke pada pengguna dalam bertansaksi di OLX.co.id.
memberikan janji kepada pelanggan bahwa informasi pribadi yang dikirim akan
terjaga kerahasiannya. Maka dari itu OLX.co.id harus selalu menjaga dan
meningkatkan prioritas tersebut.
2. Informasi Yang Ditawarkan Bersifat Jujur.
OLX.co.id selalu memberikan informasi yang bersifat jujur kepada penggunaya.
Namun terkadang ada saja permasalahan yang di timbulkan yang berasal dari
penggunanya sendiri, terdapat terkadang penjual dan pembeli yang melakukan
penipuan dalam proses transaksi jual beli. Hal tersebut sangat merugikan pelanggan
lainya. Maka dari itu untuk menjaga keamanan seketat mungkin dan melakukan filtrasi
sehinga penjual maupun pembeli yang dianggap mencurigakan akan di banned.
OLX.co.id meningkatkan kepercayaan bagi penggunanya dengan menggalangkan
veriefed member dan mewajibkan kepada seluruh konsumen di OLX.co.id baik yang
mendaftar dengan membuat akun secara manual atau pun yang membuat akun cepat
melalui social media terutama pengguna akun yang mendaftar melalui jejaring sosial
facebook, Sehingga dapat mencegah akun-akun member palsu yang rawan akan
penipuan.
3. Dapat Memenuhi Tanggung Jawab dan Memberikan Jaminan Terhadap Konsumen.
OLX.co.id selalu berusaha dalam memenuhi tanggung jawab dan memberikan
jaminanterhadap konsumen. Namun bila ada keluhan mengenai tanggung jawab
dan jaminanterhadap konsumen, segala keluhan yang bersal dari pengguna akan
secara cepatdirespon dan ditindak lanjuti. OLX.oc.id menjamin bahwa data infomasi
pribadi akanterjaga dengan aman serta memberikan jaminan perlindungan hukum
bila terdapat halyang dirasakan merugikan oleh pengguna sesuai dengan peraturan
hukum yangmengatur tentang IT dan E-Commerce.
16
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpilkan bahwa model hipotesis
yang dibangun dalam penelitian ini dapat terbukti, sehingga dapat diketahui hubungan antara
privasi, keamanan, dan kepercayaan terhadap niat bertransaksi secara online di OLX.co.id.
Berikut ini adalah kesimpulan dari hasil penlitian yang telah dilakukan:
1. OLX.co.id yang sebelumnya Tokobagus.com adalah sebuah situs iklan baris yang
berfokus kepada aktifitas jual beli di Indonesia. Semua iklan yang ada di situs ini dibuat
oleh penggunanya sendiri, baik yang menjual maupun mencari barang. OLX.co.id
menyediakan media yang mudah, cepat dan gratis bagi para penjual untuk memasang
iklan dan sekaligus bagi pembeli untuk mencari beragam produk barang bekas dan
barang baru untuk kebutuhan sehari-hari. Barang yang dapat dicari mulai dari
handphone,komputer, perangkat rumah tangga, hingga mobil dan sepeda motor, rumah
dan properti, bahkan lowongan kerja dan layanan lainnya.
2. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel privasi, keamanan, dan kepercayaan
memiliki pengaruh secara simulutan atau serentak terhadap variabel niat bertransaksi.
Guna mengetahui pengaruh secara serentak dari variabel independen terhadap variabel
dependen dilakukan uji F dan berdasarkan hasil uji F yang dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa variabel privasi, keamanan, dan kepercayaan secara bersama-sama
atau simulutan berpengaruh secara signifikan terhadap niat bertransaksi secara online di
OLX.co.id
3. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel privasi, keamanan, dan kepercayaan
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel niat bertransaksi. Guna
mengetahui pengaruh masing-masing (parsial) dari variabel independen terhadap
variabeldependen dilakukan uji t dan berdasarkan uji t yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel privasi, keamanan, dan kepercayaan mempunyai pengaruh
yang signifikan secara parsial terhadap variabel niat bertransaksi secara online di
OLX.co.id
4. Berdasarkan hasil uji dominan yang dilakukan pada penelitian ini, ditemukan bahwa
variabel yang berpengaruh dominan terhadap niat bertransaksi secara online di
OLX.co.idadalah variabel keamanan.
Saran
Berdasarkan temuan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang ada, maka dapat
diajukan beberapa saran perbaikan yang diharapkan dapat berguna untuk kepentingan praktis dan
penelitian selanjutnya:
1. Bagi Penelitian di Masa Mendatang
a. Bagi penelitian di masa mendatang, diharapkan lebih teliti dalam memilih responden
agar data yang diperoleh benar-benar menunjukkan karakteristik dan pendapat
responden yang bersangkutan serta untuk mencegah responden mengisi kuisioner
secara sembarangan.
b. Bagi peneliti selanjutnya juga diharapkan mampu menambah variabel penelitian
yang mempengaruhi niat bertransaksi secara online di OLX.co.id dengan melibatkan
variabel lain seperti price, prior purchase experince dan impulse purchase
orientation.
17
c. Bagi penelitian di masa mendatang, sebaikanya menggunakan subvariabel yang lebih
kompleks lagi agar mampu menghasilkan penelitian yang lebih akurat dan dapat
digeneralisasi.
d. Bagi penelitian di masa mendatang, perlu dilakukan penelitian dengan melihat
perilaku konsumen untuk bertransaksi atau pembelian produk melalui situs jual beli
online di Indonesia supaya dapat mengetahui perilaku konsumen dalam bertransaksi
online secara keseluruhan.
2. Bagi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
a. Diharapkan Jurusan Manajemen Fakulatas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
mampu mengembangkan penelitian ini lebih lanjutdi masa yang akan datang.
b. Diharapkan Jurusan Manajemen Fakulatas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
membantu dan men-support penelitian masa yang akan datang terutama yang
terkait dengan pendalaman teori tentang privasi, kamanan dan kepercayaan
terhadap niat bertransaksi.
c. Diharapkan Jurusan Manajemen Fakulatas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
diharapkan menjadikan penelitian ini sebagai salah satu bahan pustaka untuk
menambah pengetahuan bagi yang memerlukan.
3. Bagi OLX.co.id.
a. OLX.co.id diharapkan untuk lebih menjaga privasi informasi data pribadi
penggunanya dengan cara dapat bekerjasama dengan perusahaan ternama yang
bergerak dibidang pengamanan data seperti AVIRA, AVG, AVAS untuk memberikan
keyakinan kepada konsumen bahwa website tersebut telah dilindungi dengan aman,
menggunakan firewall yang ampuh untuk menghindari serangan hacker yang
mencoba masuk ke jaringan dan website OLX.co.id.
b. OLX.co.id diharapkan untuk lebih meningkatkan keamanan dengan membuat sitem
cadangan yang selalu diaktifkan, jika sitem utama mengalami gangguan untuk
kerusakan yang diakibatkan oleh hacker serta melakukan backup data informasi
pribadi, karena terkait dengan kepercayaan pelanggan sebagai basis utama yang
mengkonsumsi layanan elektronik
c. OLX.co.id diharapkan selalu meningkatkan kepercayaan bagi penggunanya dengan
menggalangkan veriefed member dan mewajibkan kepada seluruh konsumen di
OLX.co.id baik yang mendaftar dengan membuat akun secara manual atau pun yang
membuat akun cepat melalui social media terutama pengguna akun yang mendaftar
melalui jejaring sosial facebook, Sehingga dapat mencegah akun-akun member palsu
yang rawan akan penipuan.
d. Penilitian ini diharapkan mampu menjadi masukan bagi perusahaan dalam
menyusun dan mengambil keputusan terkait perihal pemasaran yang tepat.
Penelitian ini juga diharapkan mampu menjadi bahan pertimbangan untuk
mengevaluasi strategi pemasaran yang akan dan atau telah diimplementasikan.
18
DAFTAR PUTAKA
Adama Cris. 2003. Privacy and security Issue-building Costumer Trust. Hot bannana software
Inc. Journal
Agarwal, R., dan Karahanna, E., (2000), “Time Flies When you’re Having FunCognitive
Absorption and Beliefs about Information Technology Usage”, MIS Quarterly 24(4),
pp.665-694.
Ajzen, I. (1985). From Intentions to Actions: A Theory of Planned Behavior. New York:Springer.
Ajzen, I. (1991). Theory of Planned Behavior. New York: Journal Organizational Behavior and
Human Decision Prosses. 50, 179-211.
Amirulloh and Widayat. 2002. Riset Bisnis. Edisi I. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, edisi pertama, cetakan pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Ananta, Riza. 2006. Penerapan e-Commerce Dalam Kegiatan Pemasaran Produk Elektronik Di
Bhattacherejee, A.2002. Individual Trust in Online Firms: Scale Development and Initial Test.
Davis, F.D. 1989. Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of
information technology. MIS Quarterly. Vol 13 No. 3.h.319-340
Fandy Tjiptono, 2006, Pemasaran Jasa, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, BayumediaPublishing,
Malang
Fandy Tjiptono, 2008, Strategi Pemasaran, Edisi Ketiga, CV. Andi Offset,Yogyakarta.
19
Gefen, D., Karahanna, E., and Straub, D. w. 2003 Trust and TAM in Online Shopping: An
Integrated Model. MIS Quarterly
Ghozali, Imam. 2006, Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program SPSS, BadanPenerbit
Universitas Diponogoro, Semarang.
Gunasekaran, A dan Love, D.W.1999. Current and future application of multimedia technology
in bussines. International Journal of Information Managemen.
Gurung, Anil 2006. Emprical Investigation of the Relationship of Privacy Security, and Trust
with behavioral Intion to transact in E-Commerce. The University Of Texas at Arligon.
20
Hasugian, Jonner. 2006. Pengaruh Informasi Ilmiah Secara Online: Perlakuan terhadap Seorang
Pencari Informasi Sebagai Real User. Pustaka: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informas.
Vol. 2. No. 1 Juni Hal. 1-13.
Husaini, Usman, 2008, Manajemen : Teori Praktik dan Riset Pendidikan, BumiAksara, Jakarta.
Hoffman, D.L., Novak, T.P. and Peralta, M. 1999. Building consummer Trust online.
Riatika,I Made Jaksana 2012, Pengaruh Structural Assurance Pada Sitem E-commerce,
Kepercayaan, Privasi, Keamanan, dan Pengalaman terhadap Keinginan Konsumen Untuk
Bertransaksi Secara Online, Skripsi Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Brawijaya.
Jarvenpaa, S.l., dan Tractinsky, N. 1999. Consumer trust in an Internet store: Acroos-cultured
Validation. Journal of Computecr-Mediated Communication, Dec.1-35.
Jogiyanto, Tony J., Timbrell, Greg T. 2001. Toward a definition of B2C dan B2B e-commerce.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2007, Marketing Management 12th Edition,Manajemen
Pemsaran Jilid 1, Terjemahan oleh Benyamin Molan, 2005, PTIndeks Kelompok Gramedia,
Jakarta.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2007, Marketing Management 12th Edition,Manajemen
Pemsaran Jilid 2, Terjemahan oleh Benyamin Molan, 2005, PTIndeks Kelompok Gramedia,
Jakarta.
Lau, G.T., & Lee, S.H. (1999). Consumers’ trust in a brand and the link to brand loyyality.
21
Miyazaki, A. D., and Fernandez, A. 200. Consumer Perceptions of Privacy and Security Risks for
Online Shopping. Journal of Consummer Affairs, 35(1), 40-44
Nazar, M.R., dan Syahran. 2008 Pengaruh Privasi, Keamanan, Kepercayaan, dan Pengalaman
terhadap Niat untuk bertransaksi secara Online. Program Pasca Sarjana Universitas
Gajahmada Yogyakarta.
Singgih Santoso, 2005, Menggunakan SPSS untuk Statistik Parametrik, PT ElexMedia
Kompetindo, Jakarta.
Sugiyono. 2007. Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Alfabeta,
Bandung.
Gramedia.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketujuh. Bandung: CV. Alfabeta.
Sekaran, Uma. 2006, Research Methods for Bussiness 4th Ed, Metodologi Penelitianuntuk
BisnisEdisi 4 Buku 2, Terjemahan oleh Kwan Men Yon, SalembaEmpat, Jakarta.
Suyanto M, 2003, Strategi Periklanan pada e-commerce Perusahaan Top Dunia Penerbit
Andi,Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy. 2005, Pemasaran Jasa, Bayumedia Publising, Malang
Indrajit, R. Eko. Djokopranoto.2006. Strategi ManajemenPembelian Dan Suplly Chain. PT
Gramedia Widia Sarana Indonesia. Jakarta.
Informatika. Bandung.
Rofiq, 2007. Pengaruh Dimensi Kepercayaan (Trust) terhadap Partisipasi Pelanggan E-
Commerce. Tesis. Universitas Brawijaya.
Udo Godwin J. 2001. Privacy And Security Concerns As Major Barriers For E-Commerce:
Asurvey Study. Emerald: Information Management and computer security journal. No,
165-174
Wikipedia. 2014. E-commerce. Artikel Diakses pada tanggal 15 Januari 2014, 14:40:30.
Wikipedia. 2014. Internet. Artikel www.wikipedia.com Diakses pada tanggal 15 Januari
2014,
22
15:10:16.
Yogautama, R.D., 2012, Pengaruh Privasi, Keamanan, Kepercayaan dan Pengalaman
Mahasiswa Akuntansi Upn “Veteran” Yogyakarta Terhadap Niat Bertransaksi secara
Online.Skripsi. Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Brawijaya
PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), RETURN ON EQUITY (ROE), DAN NET
PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN SUB SEKTOR
MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengetahui pengaruh Earning Per Share
(EPS), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Return Saham
Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian
ini menggunakan variabel kontrol berupa Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 11 dari 18 saham perusahaan sub
sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2017 yang
dipilih dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik, uji
statistik deskriptif, dan uji hipotesis.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa secara parsial variabel Earning Per Share
(EPS) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Return Saham meski telah dikontrol
dengan Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan, Return On Equity (ROE)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham dengan dikontrol dengan
Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan, dan Net Profit Margin (NPM)
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Return Saham meski telah dikontrol dengan
Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan. Kemudian ditemukan bahwa secara
simultan Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin
(NPM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham dengan dikontrol oleh
Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan. Hasil analisis Adjusted R Square sebesar
0,370 yang menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), dan
Net Profit Margin (NPM) dengan dikontrol oleh Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan
Penjualan mampu memberikan kontribusi terhadap Return Saham sebesar 37%, sementara
63% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Kata kunci : Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Nett Profit
Margin
I. PENDAHULUAN
Perkembangan dunia investasi di Indonesia saat ini semakin mengalami peningkatan.
Selama 5 tahun terakhir dunia investasi tumbuh ke arah positif. Pertumbuhan tersebut
didukung oleh kemajuan teknologi yang hadir guna memperkuat daya saing dan arus
informasi yang semakin cepat menjadikan perusahaan terus bersaing mengikuti
perkembangan global. Persaingan tersebut mendorong perusahaan agar tetap meningkatkan
kinerjanya. Para investor yang telah menanamkan modalnya maupun para calon investor
akan
terus menilai kinerja perusahaan. Untuk itu perusahaan dituntut agar mampu bersaing dalam
menarik minat investor dalam menanamkan modalnya.
Secara umum pasar modal merupakan suatu tempat bertemunya para penjual dan para
pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal. Bagi para investor, pasar
modal merupakan objek investasi dengan beragam atau berbagai tingkat pengembalian dan tingkat
risiko yang dihadapi, sedangkan bagi para emiten melalui pasar modal mereka dapat
mengumpulkan dana jangka panjang untuk menunjuang kelangsungan usahanya (Hermawan,
2012). Salah satu efek yang digunakan untuk berinvestasi adalah saham. Saham adalah tanda
penyertaan atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan (Lukman dan Solihin, 2018). Pada
umumnya investor akan tertarik dalam berinvestasi (saham) apabila perusahaan tersebut mampu
memberikan return yang mereka harapkan.
Bagi para investor keuntungan atau return yang akan mereka peroleh dari aktivitas investasi
menjadi hal yang penting. Untuk membantu investor dalam memprediksi hasil investasinya maka
dapat dilakukan dengan menilai kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan ini akan menggambarkan
perubahan naik turunnya harga saham yang akan berdampak pada besarnya return saham
perusahaan. Peningkatan atau penurunan return saham yang diperoleh investor akan ditentukan
oleh kinerja keuangan perusahaan yang tercermin dari laporan keuangan perusahaan. Kinerja
keuangan dapat dinilai dengan melakukan analisis rasio yang dicapai perusahaan. Dalam penelitian
ini rasio yang digunakan adalah Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), dan Net Profit
Margin (NPM), serta menggunakan ukuran perusahaan sebagai variabel kontol.
Earning Per Share (EPS) merupakan komponen penting pertama yang harus diperhatikan
dalam analisis perusahaan. Informasi Earning Per Share (EPS) perusahaan menunjukkan besarnya
laba bersih perusahaan yang siap dibagikan untuk semua pemegang saham perusahaan
(Roesminiyati, dkk, 2018). Penelitian yang dilakukan oleh Yuliarati dan Artini (2018) menemukan
bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Zubaidah, dkk (2018) yang menyatakan bahwa
Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham.
Return On Equity (ROE) merupakan rasio profitabilitas yang menunjukkan suatu pengukuran
dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa
maupun pemegang saham preferen) atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan
(Lukman dan Solihin, 2018). Kenaikan rasio ini berarti telah terjadi kenaikan laba bersih dari
perusahaan yang bersangkutan, sehingga para investor dapat menggunakan indikator ROE sebagai
bahan pertimbangan dalam memilih saham atau menanamkan modalnya (Chandra dan Taruli,
2017). Penelitian yang dilakukan oleh Nazilah, dkk, (2018) menemukan bahwa Return On Equity
(ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Namun berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh Aryaningsih, dkk, (2018) yang menyatakan bahwa Return On
Equity (ROE) berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap return saham.
Net Profit Margin (NPM) adalah rasio yang mengukur besarnya laba bersih perusahaan
dibandingkan dengan penjualannya. Semakin besar Net Profit Margin (NPM), maka kinerja
perusahaan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Kepercayaan investor
terhadap perusahaan dalam menanamkan modalnya akan menyebabkan permintaan saham
perusahaan meningkat. Hal tersebut berarti akan meningkatkan harga saham perusahaan.
Peningkatan atau perubahan harga saham ini akibat peningkatan NPM akan berdampak pada return
yang diharapkan investor. Penelitian yang dilakukan oleh Nazilah, dkk (2018) menemukan bahwa
Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hal ini
berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Wasih dkk, (2018) yang menunjukkan bahwa Net
Profit Margin (NPM) berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham.
Sub sektor makanan dan minuman merupakan salah satu sub sektor yang terdapat di Bursa
Efek Indonesia dan merupakan bagian dari sektor manufaktur. Saham perusahaan ini merupakan
jenis saham defensif (stock defensive) yakni saham yang cenderung lebih stabil dalam masa resesi
ekonomi atau perekonomian yang tidak menentu. Hal tersebut terjadi karena produk perusahaan
tersebut memang dibutuhkan oleh publik (Fahmi, 2017). Menurut catatan Kementrian
Perindustrian, sumbangan industri makanan dan minuman kepada PDB industri non migas
mencapai 34,95% di tahun 2017, yang merupakan konstribusi terbesar dibandingkan sub sektro
lainnya. Selain itu kontribusinya terhadap PDB nasional sebesar 6,21% di tahun 2017 atau
meningkat sebesar 3,85% dari tahun sebelumnya. Dari segi perkembangan realisasi investasi,
industri makanan dan minuman untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp
27,92 triliun atau meningkat sebesar 16,3% dibandingkan tahun 2016. Sedangkan Penanaman
Modal Asing (PMA) sebesar USD 1,46 miliar (Kemenperin.go.id). Selain pasar ekspor, industri
makanan dan minuman juga ditopang konsumsi di dalam negeri. Kementrian Perindustrian
mencatat nilai ekspor produk makanan dan minman nasional pada tahun 2017 mencapai US$ 11,5
miliar atau naik dibanding tahun 2016 yang sebesar US$ 10,43 miliar. Industri makanan dan
minuman akan berprospek cerah seiring pertambahan jumlah penduduk (Beritasatu.com).
Perkembangan Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM),
terhadap return saham pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman pada tahun 2011-2017
tampak pada tabel dibawah ini:
Tabel 1. Rata-rata EPS, ROE, NPM, dan Return Saham pada Perusahaan Sub Sektor
Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2017
Rata- Rata-Rata Perubahan Rata-
Rata-rata Perubahan Rata-R ata Perubahan Perubahan
Tahun Rata Return Rata Return
EPS EPS (%) ROE ROE (%) NPM (%)
NPM Saham aham (%)
2011 1055,30 - 15,37 - 8,91 - 0,34 -
Sales
14. Hubungan antara EPS, ROE, dan NPM terhadap Return Saham
Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM)
merupakan bagian dari rasio keuangan yang dapat mempengaruhi return saham
perusahaan. Hubungan antara ketiga rasio tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
b. Kerangka Pikir
Variabel Bebas
H2
Return On Equity (X2) Return Saham (Y)
Variabel Kontrol
Ukuran Perusahaan (X4)
c. Hipotesis
1. H1 : Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return
saham.
2. H2 : Return On Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return
saham.
3. H3 : Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return
saham.
4. H4 : Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin
(NPM) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap return saham.
III. METODE PENELITIAN
a. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas, variabel terikat, dan
variabel kontrol.
1. Variabel Bebas adalah variabel yang nilai-nilainya tidak bergantung pada variabel
lainnya, biasanya disimbolkan dengan X. Dalam penelitian ini terdapat 3 (tiga)
variabel bebas yang digunakan, yaitu :
a) Earning Per Share (EPS)
b) Return On Equity (ROE)
c) Net Profit Margin (NPM)
2. Variabel terikat adalah variabel yang nilai-nilainya bergantung pada variabel
lainnya, biasanya disimbolkan dengan Y. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan variabel dependen berupa return saham.
3. Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tidak dipengaruhi
oleh faktor luar yang tidak diteliti. (Sugiyono, 2014:41).Variabel kontrol tersebut
adalah sebagai berikut ini:
a) Ukuran perusahaan (firm size)
Menurut Adiwibowo, (2018:207) ukuran perusahaan adalah suatu skala atau
nilai di mana perusahaan dapat diklasifikasikan besar kecilnya berdasarkan
total aset, log size, nilai saham, dan lain sebagainya.
Ukuran Perusahaan = Ln Total Aset
b) Pertumbuhan Penjualan (Growth Sales)
Menurut Deitiana (2011:59), pertumbuhan penjualan mencerminkan
menifestasi keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan
sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan datang. Pertumbuhan
penjualan juga merupakan indikator permintaan dan daya saing perusahaan
dalam suatu industri.
.Penjualan t - Penjualan t-1
Pertumbuhan Penjualan= X 100%
Penjualan t-1
X4 = Ukuran Perusahaan
b. Uji t (Uji Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi masing-masing koefisien, sehingga dapat
diketahui apakah EPS, ROE, dan NPM secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
return saham perusahaan. Dengan kata lain, uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan tingkat
kesalahan (α) yang digunakan adalah 5% (0,05). Kesimpulan uji-t dilakukan dengan cara
membandingkan hasil nilai signifikansi dan tingkat kesalahan. Syarat pengambilan keputusan
dalam uji t (uji pasrial) adalah, jika nilai signifikansi < α (0,05) maka variabel independen secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi > α (0,05) maka
variabel independen secara parsial berpengaruh tidaksignifikan terhadap variabel dependen.
c. Uji F (Uji Simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen yang digunakan dalam model
penelitian secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Dengan kata
lain, uji F dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variabel EPS, ROE, dan NPM secara
bersama-sama terhadap variabel return saham. Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan
antara nilai F tabel dan F hitung atau dengan membandingkan nilai signifikansin dalam tabel
ANOVA dengan taraf signifikansi 5%. Syarat pengambilan keputusan signifikansi uji F adalah Jika
nilai signifikansi < 0,05 maka variabel-varaiabel indepen secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi
> 0,05 maka variabel indepen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
d. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase kontribusi variabel bebas
terhadap variabel terikat. Dari sini akan diketahui seberapa besar variabel bebas akan mampu
menjelaskan variabel terikatnya, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
Nilai koefisien determinasi adalah adalah antara 0 dan 1.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel dalam model regresi berdistribusi
normal atau tidak. Pada uji normalitas terdapat berbagai metode yang bisa digunakan untuk
mendeteksi masalah normalitas, salah satunya adalah dengan uji Kolmogrov-Smirnov. Berikut ini
adalah hasil uji normalitas pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 77
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation ,55928292
Absolute ,200
Most Extreme Differences Positive ,200
Negative -,094
Kolmogorov-Smirnov Z 1,755
Asymp. Sig. (2-tailed) ,004
Sumber : data diolah (output program SPSS 21)
Tabel 3 menunjukkan besarnya probabilitas uji Kolmogrov-Smirnov. Bisa dilihat dari nilai
asymp.sig yaitu sebesar 0,004. Nilai sig (0,004) ini lebih kecil dari tingkat signifikan yang
ditentukan yaitu 0,05 (α=5%) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat masalah normalitas atau
variabel bebas tidak berdistribusi normal terhadap variabel terikat. Untuk mengatasi masalah
normalitas tersebut, maka dicari data yang outlier. Setelah dibuang data yang outlier maka hasil
pengujian normalitas tampak pada tabel 4 berikut ini.
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Setalah Membuang Data Outlier
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 57
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation ,26383659
Absolute ,096
Most Extreme Differences Positive ,096
Negative -,060
Kolmogorov-Smirnov Z ,726
Asymp. Sig. (2-tailed) ,668
Total 6,234 55
a. Dari hasi uji t variabel Earning Per Share (EPS) terhadap Return saham maka diperoleh
hasil yang menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif tetapi
tidak signifikan terhadap Return saham Perusaahaan Sub Sektor Makanan dan
Minuman di Bursa Efek (BEI) meski telah dikontrol dengan Ukuran Perusahaan dan
Pertumbuhan Penjualan.
b. Dari hasi uji t variabel Return On Equity (ROE) terhadap Return saham maka diperoleh
hasil yang menunjukkan bahwa variabel Return On Equity (ROE) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Return saham Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman
di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dikotrol oleh Ukuran Perusahaan dan
Pertumbuhan Penjualan.
c. Dari hasi uji t variabel Net Profit Margin (NPM) terhadap Return saham maka
diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa Net Profit Margin (NPM) berpengaruh
negatif tetapi tidak signifikan terhadap Return Saham Perusahaan Sub Sektor Makanan
dan Minuman di Bursa Efek Indonesia (BEI) meski telah dikontrol dengan Ukuran
Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan.
d. Berdasarkan analisis uji F di mana hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Earning
Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM) secara bersama-
sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham Perusahaan Sub
Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dikontrol oleh
Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan.
2. Saran
Berdasrkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka diajukan saran yang dapat dijadikan
pertimbangan.
a. Bagi perusahaan sub sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia (BEI),
karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS)
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Return saham, maka perusahaan
harusmenigkatkan EPS sehingga menarik minat investor untuk berinvestasi.
b. Bagi perusahaan sub sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia (BEI),
karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Return On Equity (ROE)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return saham, maka perusahaan
harus mempertahankan ROE.
c. Bagi perusahaan sub sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia (BEI),
karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Net Profit Margin (NPM)
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Return Saham, maka perusahaan harus
memperhatikan rasio keuangan lainnya yang dapat mempengaruhi tingkat Return
Saham perusahaan.
d. Secara bersama-sama EPS, ROE, dan NPM berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Return saham sehingga ke tiga rasio tersebut harus dipertahankan.
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar menambah variabel independen, jumlah
emiten dan periode penelitian, serta tetap menggunakan variabel kontrol.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Adiwibowo, Akhmad Sigit. 2018. Pengaruh Manajemen Laba, Ukuran Perusahaan dan
Leverage terhadap Return Saham dengan Kebijakan Dividen sebagai variabel
moderasi. Jurnal Ilmiah Akuntansi. Universitas Pamulang. Vol. 6 No. 2 Hal:203-
222.
Aryaningsih, Y, Fathoni, A, dan Harini, C. 2018. Pengaruh Return On Asset (ROA), Return
On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) terhadap Return Saham pada
Perusahaan Consumer Good (Food and Beverage) yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2013-2016. Journal of Management. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis. Universitas Pandanaran. Vol. 4 No. 4.
Bahri, Syaiful. 2016. “Pengantar Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP dan IFRS”. Yogyakarta:
Andi Yogayakarta.
Chandra, dan Taruli. 2017. Analisis Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio
(DER), Return On Equity (ROE) dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan-Perusahaan Pertmbangan Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Pada Tahun 2012-2015. Jurnal KURS. Sekolah tinggi Ilmu
Ekonomi Pelita Indonesia. Vol. 2 No. 2 Hal 128-137.
Darsono, dan Ashari. 2009. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta:
Andi.
Deitiana, Tita. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan Dividen
Terhadap Harga Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. STIE Trisakti. Vol.13 No. 1
Hal: 57-66.
Ekananda, Mahyus. Analisis Ekonometrika Data Panel. Edisi 2. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Fahmi, Irham. 2014. Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23.
Harahap, Sofyan Syafri. 2015. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Hasan, M Iqbal. 2016. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Edisi Kedua.
Karim, Abdul. 2015. Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Return Saham
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-
2012. Media Ekonomi dan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Semarang.
Vol. 30 No.1 Hal 41-55.
Kasmir. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo.
Khairani, Imelda. 2016. Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per Share Terhadap
Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di bursa Efek Indonesia
(BEI) Tahun 2011-2013. Jurnal Manajemen dan Keuangan, Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Persada Bunda. Vol. 5 No. 1 Hal: 566-572.
Lukman, dan Solihin. 2018. Pengaruh Economic Value Added, Financial Leverage dan
Profitabilitas terhadap Harga Saham PT. Summarecon Agung Tbk. Jurnal Ekonomi.
Fakultas Ekonomi. Universitas Brobodur Jakarta. Vol. 20 No. 2 Hal:147-159.
Muslih, M, dan Fitriah. 2019. Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Pertumbuhan
Penjualan, Arus Kas Operasi, dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return
Saham (Studi Kasus pasa Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017). Juranl AKSARA PUBLIC.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Telkom University. Vol. 3 No. 1 Hal 246-260.
Rodoni, dan Ali. 2014. Manajemen Keuangan Modern. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Roesminiyati, R, Salim, A, Paramita, R. 2018. Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On
Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Progress Conference.
STIE Widyagama. Vol. 1 No. 1 Hal:861-869.
Sadeli. 2015. Dasar-Dasar Akuntansi. Jakarta: Bumi Aksara.
Sjahrial, Dermawan. 2014. Manajemen Keuangan Lanjutan, Edisi Revisi. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Jakarta:
Erlangga.
Yogyakarta:Kanisius.
Wasih, N, M, Manik, T, dan Husna, A. 2018. Pengaruh Return On Asset (ROA), Net Profit
Margin (NPM), Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Debt to
Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016. Jurnal Ekonomi. Fakultas
Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Wulandari, C, S, dan Priantinah, D. 2017. Pengaruh EPS, EVA, dan MVA terhadap Return
Saham pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi. Jurnal Profita. Prodi
Akuntansi. Fakultas Ekonomui. Universitas Negeri Yogyakarta. Hal 1-16.
Yudiana, Fetria Eka. 2013. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta:
Penerbit Ombak.
55
ANALISIS MANAJEMEN OPERASIONAL PERUSAHAAN
MULTINASIONAL
(Studi Kasus Pada PT. Unilever IndonesiaTbk.)
Abstrak
Operational management itself is a major management function in a company. This operations management has
developed rapidly due to technological advances and the emergence of new innovations that have been
implemented in business practices. Currently, many companies havelooked at and made operations management a
strategic tool for competingbetween companies. Operations management is needed to give birth to new
innovations and changes for the better. Because along with the times,an increasingly advanced industry has also
developed so that companiesare required to present the best quality in products or services produced,but not
forgetting the impact of the surrounding environment from all company activities.
PENDAHULUAN
Industri yang kian berkembang pesat saat ini menjadikan persaingan antar perusahaan di dunia
semakin ketat. Setiap perusahaan akan berlomba untuk menjadi yang terdepan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen di pasar supaya bisa terus bertahan di tengah persaingan. Setiap perusahaan atau
industri pasti memiliki visi dan misi untuk terus berkembang selain untuk memperoleh keuntungan yang
besar. Untuk memenuhi dan mewujudkan tujuan atau visi perusahaan, maka setidaknya ada tiga fungsi
dasar manajemen yang harus diimplementasikan pada sebuah perusahaan, yaitu fungsi pemasaran, fungsi
operasional, dan fungsi keuangan. Ketiga fungsi tersebut merupakan aspek utama di sebuah perusahaan
atau industri demi keberlangsungan hidup perusahaan.
Manajemen operasional sendiri merupakan sebuah fungsi manajemen yang utama dalam sebuah
perusahaan. Manajemen operasi ini telah berkembang pesat sebab kemajuan teknologi dan munculnya
inovasi baru yang telah diterapkan dalam praktik bisnis. Saat ini telah banyak perusahaan yang melirik
dan menjadikan manajemen operasi sebagai alat yang strategis untuk bersaing antar perusahaan.
Manajemen operasi sangat diperlukan untuk melahirkan inovasi baru dan perubahan untuk menjadi lebih
baik lagi. Karena seiring perkembangan zaman maka berkembang pula industri yang semakin maju
sehingga perusahaan dituntut untuk menyajikan kualitas terbaik dalam produk atau jasa yang diproduksi,
56
namun tidak melupakan dampak lingkungan sekitarnya dari segala aktivitas perusahaan.
Salah satu perusahaan yang menerapkan manajemen operasional secaraa baik adalah PT.
Unilever Indonesia Tbk yang merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi dan memasarkan
berbaagai barang konsumen di berbagai negara untuk mencukupi kebutuhan mulai dari kesehatan,
nutrisi, perawatan sehari-hari dan sebagainya. Dalam menghadapi persaingan yang ketat, PT. Unilever
Indonesia Tbk mempunyai berbagai strategi dalam menghadapinya. Strategi tersebut ialah strategi
pemasaran, strategi promosi, strategi manajemen sumber daya manusia, dan strategi manajemen
operasional (Keweh, 2016). PT. Unilever Indonesia Tbk merumuskan manajemen operasional dengan
dua komponen yaitu sarana dan prasarana yang memadai serta cara menyediakan sarana dan prasarana
tersebut. Dari kedua aspek tersebut, hal-hal utama dalam manajemen operasional dapat diuraikan
menjadi beberapa bidang, yaitu inventarisasi, prosedur, pembelian barang, pengendalian mutu, biaya
produksi, produktivitas kerja, jadwal produksi, tenaga kerja, penggunaan fasilitas, dan pemeliharaan
peralatan.
Manajemen operasional telah mengalami tiga tahapan teoretik dan pada setiap tahapannya
memiliki nama yang khas. Awalnya dikenal sebagai Manajemen Pabrik (Manufacturing Management),
kemudian menjadi Manajamen Produksi (Production Management), dan terakhir dikenal sebagai
Manajemen Operasional (Operations Management) (Sisca et al., 2020).
a. Manajemen Pabrik
Manajemen pabrik pada umumnya merupakan sebuah metode atau cara pengorganisasian faktor-
faktor produksi seperti sumber daya manusia, sebagai upaya menghasilkan produk massal yang
efisien. Tekanan utama dari manajemen pabrik ialah pada usaha untuk menghasilkan produk yang
efektif dan efisien. Sebab itu orientasinya masih tunggal, yaitu berproduksi untuk menghasilkan
keunggulan dalam persaingan berdasarkan basis biaya.
b. Manajemen Produksi
Era manajemen produksi dimulai sejak tahun 1930 hingga 1970-an. Manajemen produksi sendiri
tercipta sejak pemikiran Taylor yang terkenal perihal manajemen ilmiah (scientific management)
yang dimana diterima secara luas dan diaplikasikan di banyak lapangan produksi. Era ini
berlangsung sampai Jepang mulai eksis sebagai negara industri yang memiliki teknologi tinggi
dan memiliki gaya manajemen yang khas yaitu Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality
Management) dan Jus In Time Production System (JIT) di awal tahun 1970-an. Manajemen
produksi pada dasarnya mengkaji tata produksi barang walaupun belum begitu memperhatikan
produksi jasa. Walaupun begitu orientasi dari manajemen produksi sudah lebih luas dari
manajemen pabrik. Manajemen produksi sudah memperhatikan masalah kualitas disamping
tekanan biaya dan efisiensi ekonomi. Pada intinya manajemen produksi ialah metode atau cara
pengorganisasian faktor produksi yang digunakan dalam proes memproduksi barang secara
massal yang memenuhi standar mutu secara efektif dan efisien.
c. Manajemen Operasional
Manajemen operasional lahir sejak 1970-an hingga sekarang. Tujuan yang dicapai dari
manajemen produksi adalah mewujudkan efisiensi ekonomi dalam proses produksi baik barag
dan juga jasa, berkualitas tinggi, proses distribusi cepat, dan peralatan produksi dapat segera
dialihan untuk mengerjakan produk lainnya. Orientasi dari manajemen operasional sudah meluas
dan memiliki orientasi pada mutu, biaya, kecepatan penyerahan, dan keluwesan proses (QCDF
57
Orientation).
58
Manajemen Operasional (Operations Management)
Manajemen operasional merupakan metode pengelolaan yang menyeluruh dan optimal yang
memperhatikan perihal tenaga kerja, barang-barang seperti mesin, bahan-bahan mentah, peralatan, atau
produk yang sekiranya bisa dijadikan sebuah produk barang atau jasa yang bisa dijual belikan.
Manajemen operasional perlu untuk dipelajari sebab fungsi manajemenen tersebut merupakan salah satu
dari tiga fungsi manajemen dalam organisasi atau perusahaan yaitu produksi, keuangan, dan pemasaran.
Selain itu manajemen operasi juga merupakan bagian perusahaan yang mengonsumsi dana cukup besar
disebuah perusahaan. Konsep manajemen operasional adalah sebuah aktifitas perusahaan dalam
menciptakan barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Dengan konsep
manajemen operasi maka segala pemasukan perusahaan akan diintegrasikan untuk menghasilkan
keluaran yang mempunyai nilai tambah baik itu berupa barang akhir, barang setengah jadi ataupun jasa.
Manajemen operasional adalah kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan
mengubah input menjadi output (Lavari, 2016). Menurut Subagyo (Dalam Rusdiana, 2019:17)
manajemen operasional adalah sebuah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi
agar dilakukan secara efektif dan efisien. Manajemen operasi menurut Daft (Dalam Rusdiana, 2019:19)
adalah bidang yang memfokuskan pada produksi barang, serta penggunaan alat-alat dan teknik-teknik
khusus untuk memecahkan masalah-masalah produksi. Menurut Fugarty (Dalam Rusdiana, 2019:19)
manajemen operasi adalah sebuah proses yang berhubungan satu sama lain dan efektif dalam
penggunaan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan sumber daya secara efisien guna mencapai
tujuan.
Dari defisinisi diatas maka dapat disimpulkan jika manajemen operasional atau produksi adalah
serangkaian aktifitas atau proses dalam menciptakan barang, jasa, dan kegiatan yang mengubah bentuk
dengan membuat atau menambah nilai dari suatu barang atau jasa yang digunakan unuk memenuhi
kebutuhan manusia.
60
Menurut Hensler dan Brunell, ada empat prinsip utama dalam manajemen kualitas terpadu, yaitu
kepuasan konsumen, respek terhadap setiap orang, manajemen berdasarkan fakta, perbaikan dan
berkesinambungan. Pada intinya manajemen kualitas terpadu adalah sistem manajemen yang berfokus
pada peningkatan kualitas sebagai sebuah strategi perusahaan dengan tujuan demi kepuasan konsumen
dengan melibatkan seluruh bagian organisasi. Manajemen kualitas teradu merupakan sebuah gagasan
yang berupaya untuk melaksanakan sistem manajemen kualitas kelas dunia. Dengan demikian
diperlukan perubahan yang besar dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan pada pembahasan artikel ini adalah dengan menggunakan studi
kepustakaan atau literature review. Menurut Mardalis (Dalam T & Purwoko, 2016:3) studi kepustakaan
adalah sebuah metode yang dilakukan dalam mengumpulkan informasi dan juga data dengan berbagai
bantuan dari material yang ada di perpustakaan, seperti dokumen, buku, majalah, kisah-kisah sejarah,
dan sebagainya. Studi kepustakaan juga dapat dipelajari dari berbagai buku referensi dan hasil penelitian
yang sudah dilakukan sebelumnya yang sejenis untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah
yang akan diteliti. Kesimpulannya studi kepustakaan adalah kajian teoritis, referensi dan literature ilmiah
lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai, dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti
Sumber Data
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan jenis data
yang berasal dari dokumen atau sumber sekunder lain dalam penelitian yang diperoleh oleh orang yang
melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini diperoleh dari bahan pustaka,
literature, penelitian terdahulu, jurnal, dan sebagainya.
61
HASIL DAN PEMBAHASAN
Manajemen Operasional (Operations Management) di PT. Unilever Indonesia Tbk
Manajemen operasional merupakan fungsi manajemen yang sangat pokok bagi sebuah
perusahaan apapun, salah satunya adalah PT. Unilever Indonesia Tbk yang memiliki strategi untuk
bersaing untuk mencapai dan memperoleh tujuan. PT. Unilever Indonesia Tbk sendiri merupakan tipe
perusahaan multinasional karena termasuk perusahaan yang memproduksi barang yang disesuaikan
dengan selera masyarakat lokal. PT. Unilever Indonesia Tbk menerapkan strategi diversifikasi produk
dengan memproduksi, memasarkan dan mendistribusikan barangbarang konsumsi yang meliputi sabun,
deterjen, margarin, makanan berinti susu, es krim, produk-produk kosmetik, minuman dengan bahan
62
pokok teh dan sari buah (Mubarok, 2014). Menurut Purnomo & Zulkieflimansyah (Dalam Mubarok,
2014 : 105) Strategi diversifikasi pasar-produk merupakan strategi pertumbuhan dengan menganeka-
ragamkan jenis usaha. Perusahaan berusaha berkembang dengan memperluas pasar memasuki pasar baru
dengan menggunakan produk dan atau jasa yang baru. Menggunakan pilihan diversifikasi pasar-produk
dengan cara melakukan ekspansi dalam pasar maupun produk yang baru.
PT. Unilever Indonesia Tbk mempunyai strategi fungsional dengan sasaran jangka panjang yang
sifatnya operasional. Strategi ini sifatnya operasional dan mengarah kepada berbagai aspek fungsional
dalam perusahaan untuk menjelaskan hubungan makna strategi utama dengan identifikasi rincian yang
sifatnya spesifik. Strategi manajemen operasional yang diterapkan PT. Unilever Indonesia Tbk adalah
penyertaan, merangkul perbedaan, menciptakan kemungkinan dan berkembang bersama untuk bisnis
yang lebih baik (Amalia, 2016). Perusahaan akan selalu menerima keragaman para tenaga kerja dan
memperhatikan serta adil kepada seluruh pemohon atau semua karyawan tanpa memandang jenis
kelamin, ras, kepercayaan, kebangsaan, dan status sosial. Keberagaman ini merupakan satu langkah
penting untuk memastikan perusahaan paham akan kebutuhan konsumen atau pelanggar.
PT. Unilever Indonesia Tbk juga memiliki strategi pada differensiasi produk “winning with brand
and innovation” yang kunci utamanya adalah mengembangkan produk baru dan tepat guna. Selain faktor
dari keunikan produk, perusahaan yang mempunyai kelebihan dalam bersaing juga menerapkan strategi
marketing mix yang melingkupi harga yang bisa besaing, tempat atau lokasi yang strategis, dan promosi
yang memadai. Unilever harus mempunyai kemampuan untuk mengantisipasi trend dan kebutuhan
konsumen dan kemudian memenuhi kebutuhan masyarakat dengan baerbagai cara yang bisa diterima
masyarakat antara lain dengan strategi pemasaran, yaitu: (1) Diferensiasi produk; (2) Berfokus pada
peluang pasar; (3) Menguatkan keakraban pelanggan dan pemasok; (4) Segmentasi produk (Lavari,
2016). Produk yang dihasilkan dari PT. Unilever Indonesia Tbk juga terus menciptakan dan
memperkenalkan kemasan terbaru tetapi tetap menjaga kualitas produknya. Baik itu produk kemasan
dengan botol kaca, sachet, botol kecil, dan sebagainya.
Dalam operasinya, proses produksi dilakukan oleh tenaga produksi yang mengolah bahan baku
hingga menjadi produk jadi yang siap dipasarkan. Proses ini meliputi serangkaian kegiatan yang meliputi
penakaran, pencampuran dan pengemasan. Setelah barang dikemas, jumlah produk jadi akan diinput.
Setelah itu dilakukan pengendalian produk yang dilakukan oleh departemen Quality Control Product
yang bertugas memastikan bahwa produk yang diproduksi susah sesuai dengan standar yang ditetapkan
oleh PT. Unilever Indonesia Tbk. Faktor-faktor kunci yang mendukung manajemen operasional di PT.
Unilever Indonesia Tbk adalah memiliki pabrik, sarana dan prasarana dalam menciptakan produk,
memiliki tenaga ahli yang kompeten dibidangnya, memiliki karyawan atau tenaga kerja yang loyal dan
memiliki tujuan yang sejalan dengan visi dan misi perusahaan. Sedangkan dalam menciptakan rantai
nilai bagi pelanggan PT. Unilever Indonesia Tbk yaitu menyediakan produk yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen, menciptakan produk yang tidak mengandung bahan yang berbahaya, menciptakan
produk pangan dan non-pangan yang nyaman dan aman.
Sistem pengisian kembali persediaan dilakukan dengan sistem wal-mart. Sistem wal-mart ini akan
mengirimkan pesanan atas barang baru secara langsung kepada para pemasok ketika konsumen
membayar pembelian di kasir. Terminal titik penjualan akan mencatat kode setiap barang yang melewati
kasir dan mengirimkan transaksi pembelian kepada pusat wal-mart. Setelah pesanan dikumpulkan dari
semua toko wal-mart lalu dikirimkan ke pemasok dan pemasok dapat mengakses penjualan dan
persediaan menggunakan teknologi web. Dengan sistem ini mampu mempertahankan biaya rendah
sekaligus menyesuaikan persediaan untuk memenuhi permintaan pelanggan. PT. Unilever Indonesia Tbk
juga sudah mempraktikan pola regionalisasi pada pendekatan penjualan yang efektif dan efisien karena
memiliki pabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di tiap negara. Hal ini dilakukan supaya setiap
negara bisa membeli produk sesuai dengan keinginan dan kebiasaan konsumen dalam mengonsumsi
produk yang sangat erat hubungannya dengan citra rasa negaranya.
63
Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management) di PT. Unilever
Indonesia Tbk
Berdasarkan manajemen rantai pasok dari PT. Unilever Indonesia Tbk sendiri, menamakan rantai
pasok mereka dengan sebutan agricultural supply karena hubungan kerja sama antara Unilever dengan
para petani lokal yang menjadi pemasok dari bahan baku untuk produk PT. Unilever Indonesia Tbk
(Hutahaean, 2013). Jika dilihat menggunakan framework mengenai strategi manajemen rantai pasok
dikaitkan dengan ketidakpastian dari permintaan dan ketersediaan dikarenakan industri FMCG yang
berkembang pesar. PT. Unilever Indonesia Tbk berhasil mengimplementasikan manajemen rantai pasok
yang efisien. Ada dua perihal tentang jenis strategi supply chain yang bisa digunakan, yaitu berdasarkan
ketidakpastian permintaan dan ketidakpastian pemasok. PT. Unilever Indonesia Tbk mampu membuat
kedua ketidakpastian tersebut rendah dan produk yang dijual merupakan produk yang fungsional. Ada
beberapa elemen penting yang ada di dalam supply chain management, yaitu inventory control,
distribution strategies, supply chain integration and strategic partnering, outsourcing strategies, and smart
pricing. Selain itu ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu : 1. Aliran barang dari
hulu ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim
ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir; 2. Aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari
hilir ke hulu dan; 3. Aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya (Anwar, 2011).
Hal-hal tersebut menggambarkan bagaimana strategi rantai pasok diterapkan. Berikut merupakan uraian
dari elemen-elemen penting yang dilakukan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam menjalankan manajemen
rantai pasoknya (Yakin & Wiguna, 2019) :
1. Mengelola Ketidakpastian
PT. Unilever Indonesia Tbk menggunakan strategi yang efektif dimana ketidakpastian pemason
dan permintaan adalah rendah dan barang yang diproduksi sifatnya fungsional. PT. Unilever Indonesia
Tbk mengendalikan ketidakpastian pemasok dengan menjalin hubungan kerja sama dengan para petani
lokal untuk membeli produk dari mereka. PT. Unilever Indonesia Tbk juga mengutamakan pembelian
bahan mentah yang berdekatan dengan pabrik melalui petani lokal. Dalam menjamin kualitas dari produk
agar sesuai dengan mutu standar unilever maka diterapkan SQMP agar konsisten membuat produk yang
sesuai dan menjamin kualitas dari pemasok tetap terjaga. Adapun pengendalian ketidakpastian
permintaan yang dilakukan oleh PT. Unilever Indonesia Tbk adalah dengan melakukan metode
peramalan agrerat dengan sistem SAP-APO dan bantuan pengiriman data menggunakan EDI sehingga
sesuai dengan kondiri pasar.
2. Mengelola Economic of Scales
Pengelolaan manajemen rantai pasok juga tidak luput dari economic of scales dimana hal tersebut
biasanya menyebabkan rata-rata dana produksi untuk suatu barang akan menurun ketika jumlah output
yang diproduksi mengalami peingkatan. Untuk mengelola hal tersebut, PT. Unilever Indonesia Tbk
melakukan metode smart pricing dan menerapkan differential pricing dengan product versioning, dimana
produk-produk tertentu diberikan harga sama namun dengan volume yang berbeda. Cara tersebut
dilakukan oleh PT. Unilever Indonesia Tbk untuk mengelola economic of scales dan profit perusahaan.
3. Supply Chain Integration
Supply chain integration merupakan integrasi dari supplier, manufacturers, warehouses, dan
retailer. Ada dua konsep yang bisa digunakan dalam melakukan integrasi tersebut yaitu pull and push
systems. PT. Unilever Indonesia Tbk menetapkan jika dari sourcing unit hingga warehouse menerapkan
push strategy, sedangkan dari warehouse menuju retailer menggunakan pull strategy. Penerapan dari
strategi tersebut dilakukan PT. Unilever Indonesia Tbk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang
banyak, sehingga dengan push strategy, proses dalam produksi akan memproduksi jumlah produk pada
tingkatan tertentu lalu produk tersebut nantinya dipindahkan menuju warehouse, setelah itu dikirimkan
64
jumlah produk sesuai yang dibutuhkan oleh konsumen (pull).
4. Outsourcing Strategies & Strategic Alliances
65
PT. Unilever Indonesia Tbk melakukan serangkaian kegiatan outsourcing atau menggunakan pihak
lain dalam menjalankan salah satu prosesnya yaitu dalam proses packaging. Kegiatan packaging bukan
competitive advantages untuk PT. Unilever Indonesia Tbk sehingga mereka mengalihkan pekerjaan
tersebut kepada pihak luar dan hal ini menyebabkan pengurangan biaya produksi.
5. Inventory Control
Pengendalian inventori ini merupakan aspek yang sangat penting dalam manajemen rantai pasok.
Pengendalian ini sangat menentukan ketersediaan barang untuk pelanggan akhir. Ada metode yang
digunakan oleh PT. Unilever Indonesia Tbk dalam mengelola inventory control di rantai pasoknya.
Metode tersebut disebut dengan echelon inventory, yaitu metode yang menggambarkan jika tingkat dari
ketersediaan tidak dilihat secara independen dari tiap mata rantai, namun secara keseluruhan dari tahap
rantai pasok (Sukmawati & Windarti, 2011). PT. Unilever Indonesia menggunakan sistem ini dari
implementasi menggunakan Smart OPS EIO dan SAP-APO yang dimana kedua aplikasi teknologi
tersebut digunakan untuk mengatur tingkat inventori menyeluruh dari setiap rantai pasokan.
6. Strategi Distribusi
Strategi distribusi yang digunakan PT. Unilever Indonesia Tbk adalah Traditional Warehousing –
Cross Docking Distribution. Proses pengiriman produk oleh PT. Unilever Indonesia adalah dengan
menggunakan transportasi darat, laut, dan udara. Model dari traditional warehousing yang digunakan
oleh PT. Unilever Indonesia Tbk adalah centralized model, karena pusat distribusi untuk setiap daerah
terletak di titik tertentu baru menuju tempat destinasi untuk retailer.
67
PENUTUP
Manajemen operasional merupakan fungsi manajemen yang sangat pokok bagi sebuah
perusahaan apapun, salah satunya adalah PT. Unilever Indonesia Tbk yang memiliki strategi untuk
bersaing untuk mencapai dan memperoleh tujuan. PT. Unilever Indonesia Tbk juga memiliki strategi
pada differensiasi produk “winning with brand and innovation” yang kunci utamanya adalah
mengembangkan produk baru dan tepat guna. Selain faktor dari keunikan produk, perusahaan yang
mempunyai kelebihan dalam bersaing juga menerapkan strategi marketing mix yang melingkupi harga
yang bisa besaing, tempat atau lokasi yang strategis, dan promosi yang memadai. Berdasarkan
manajemen rantai pasok dari PT. Unilever Indonesia Tbk sendiri, menamakan rantai pasok mereka
dengan sebutan agricultural supply karena hubungan kerja sama antara Unilever dengan para petani lokal
yang menjadi pemasok dari bahan baku untuk produk PT. Unilever Indonesia Tbk. PT. Unilever
Indonesia Tbk mampu membuat ketidakpastian pemasok dan ketidakpastian permintaan tersebut rendah
dan produk yang dijual merupakan produk yang fungsional. Ada beberapa elemen penting yang ada di
dalam supply chain management, yaitu inventory control, distribution strategies, supply chain integration
and strategic partnering, outsourcing strategies, and smart pricing. Sebagai perusahaan internasional
yang besar, PT. Unilever Indonesia Tbk juga telah memperhatikan penerapan manajemen kualitas yang
efisien. PT. Unilever Indonesia menerapkan manajemen kualitas di beberapa program. Langkah-langkah
ini mencakup konstruksi budaya organisasi, manajemen sumber daya manusia termasuk manajemen
tenaga kerja dan manajemen hubungan pelanggan, manajemen hubungan industrial penekanan pada
metodologi pembangunan tim.
REFERENSI
Amalia, A. N. (2016). Penerapan Strategi Manajemen PT Unilever Indonesia Sebagai Role Model
Company. Diakses melalui
https://www.academia.edu/34651162/PENERAPAN_STRATEGI_MANAJEMEN_PT_UNILE
VER_INDONESIA_SEBAGAI_ROLE_MODEL_COMPANY
Anwar, S. N. (2011). Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) : Konsep dan Hakikat.
Jurnal Dinamika Informatika, Vol 3, No 2. Diakses melalui
https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti2/article/view/1315
Hakimi, S. A. M. (2019). Quality Management Techniques. Diakses melalui
https://www.academia.edu/19919053/Tqm_unilever
Hutahaean, C. L. (2013). Supply Chain Management Practices in PT. Unilever Indonesia. Diakses
melalui
https://www.academia.edu/7192763/Supply_Chain_Management_Practices_in_PT_Unilever_I
ndonesia
Keweh, D. (2016). Makalah Manajemen Operasi Internasional - Analisis Perusahaan (PT. Unilever).
Diakses melalui
https://www.academia.edu/11745146/Makalah_Manajemen_Operasi_Internasional_Analisis_P
erusahaan_PT_Unilever_
Lavari, H. (2016). Strategi Bisnis PT. Unilever Dalam Persaingan Produk Kosmetik di Indonesia Tahun
2010-2015. JOM FISIP, Vol 3, No. 2. Diakses melalui
https://media.neliti.com/media/publications/134977-ID-strategi-bisnis-pt-unilever-dalam-
persai.pdf
Mubarok, M. H. (2014). Strategi Pertumbuhan Unilever Indonesia Dalam Mewujudkan Nilai
Berkelanjutan. Bisnis, Vol 2, No. 1. Diakses melalui file:///C:/Users/user/Downloads/5252-16348-
1-SM.pdf
68
Rusdiana, H. A. (2019). Manajemen Operasi. Bandung : CV Pustaka Setia.
Sisca, Julyanthry, Ervina, N., Wijaya, A., & Marthin Hutler Ambarita. (2020). Manajemen Operasional.
Bandung : Widina Bhakti Persada Bandung.
Sukmawati, A., & Windarti. (2011). Faktor -Faktor Kunci Kesuksesan Implementasi
Manajemen Pengetahuan pada PT Unilever Indonesia Tbk. Jurnal Manajemen Dan
Organisasi, Vol 2, No. 1. Diakses melalui
https://node1.123dok.com/dt03pdf/123dok/002/824/2824363.pdf
T, A. M., & Purwoko, B. (2016). Studi Kepustakaan Mengenai Landasan Teori dan Praktik
Konseling Expressive Writing. Diakses melalui
https://media.neliti.com/media/publications/253525-studi- kepustakaan-mengenai-
landasan-teor-c084d5fa.pdf
Yakin, D. A., & Wiguna, N. (2019). Penerapan Strategi Manajemen Rantai Pasok PT Unilever
Indonesia, Tbk. Diakses melalui file:///C:/Users/user/Downloads/pdfcoffee.com_dewi-
annisa-yakinnagata-wigunascmwm-80project-paper-final-pdf-free.pdf
69