Anda di halaman 1dari 6

Perilaku Konsumen Online : Membangun 'Trust' Situs e-Commerce di Indonesia

PERILAKU KONSUMEN ONLINE : MEMBANGUN 'TRUST'


SITUS E-COMMERCE DI INDONESIA
Andrie Abrianto
STMIK Nusa Mandiri, Jakarta
Jln. Salemba Raya 5 Jakarta
Andrie.abrianto@yahoo.cim

Abstrak
Perilaku konsumen online adalah secara luas dapat menguntungkan organisasi
upaya mereka untuk memasarkan dan menjual produk online. Sebagai sikap
konsumen menuju kepada sistem belanja online adalah telah dikemukakan
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian secara aktual,
pembahasan ini mencoba untuk menyelidiki bagian sederhana. Hasil studi
persepsi pembeli online sebanyak 500 di Indonesia mengungkapkan tentang
kepercayaan terhadap segi keamanan, kecepatan Internet, dan tanggapan secara
signifikan yang mempengaruhi perilaku pembelian secara online. Selain itu, pada
pemeriksaan demografi variabel seperti jenis kelamin, usia dan pendidikan
dengan menggunakan regresi, penelitian disajikan beberapa wawasan yang
mungkin dapat membantu organisasi mengembangkan strategi efektif yang
akhirnya bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap pelanggan.

Kata kunci: e-commerce, internet payment gateway, trust

Pendahuluan operasi online dalam jangka panjang dari


Pertumbuhan pelaku e-commerce peyelenggara layanan jual-beli online itu
atau disebut juga sebagai penyedia layanan sendiri (McKinney et. al., 2002; Stroub et.
jual-beli online pada belakangan ini sema- al., 2002). Langkah pertama kali yang ha-
kin pesat dan terus terjadi sepanjang 2 rus dijalankan adalah bagaimana cara me-
(dua) tahun khususnya di Indonesia. Per- mapankan hubungan jangka panjang terha-
kembangan dari e-commerce menimbulkan dap penyedia layanan serta pelanggan khu-
ketertarikan kepada penyedia layanan jual- susnya.
beli untuk melakukan internet payment ga- Dengan semakin banyaknya situs-
teway atau dikenal sebagai menerima pem- situs e-commerce khususnya di indonesia,
bayaran via internet untuk memicu per- mampukah dalam persaingannya di era ini
tumbuhan e-commerce. Hasil wawancara khususnya dalam memberikan kepercaya-
DailySocial menyatakan bahwa pada 2010- an public mengenai produk, kebijakan ser-
2011 adalah tahun e-commerce dan tahun ta system yang diberikan. Ada beberapa
2011-2012 adalah tahunnya internet pay- kategori system dalam hal ini yang per-
ment gateway. Dengan kenyamanan saat tama, adalah penyedia layanan/provider
bertransaksi secara online akan merubah apakah sudah dipercaya dikalangan pe-
perilaku konsumen dan praktek bisnis di- nyedia layanan jual-beli, kedua, kecapatan
masa depan secara signifikan (Rush, 2004; dalam mengakses data maupun gambar
Wolfinbarger dan Gilly, 2003). Semakin dalam hal ini mengambil contoh sebuah
jelas bahwa kepuasan pelanggan terhadap teknologi AKAMAI, ketiga, layanan atau
website penyedia layanan jual-beli dimana fitur yang diberikan oleh situs tersebut apa-
semua ini ditujukan demi ke-berlanjutan kah sudah memenuhi standart situs e-com-
serta memastikan profitabilitas operasi- merce, dimana situs tersebut melayani
pembayaran via paypall, e-bay, fasilitas
Forum Ilmiah Volume 9 Nomer 1, Januari 2012 18
Perilaku Konsumen Online : Membangun 'Trust' Situs e-Commerce di Indonesia

shaping cart dimana memungkinkan cus- liki keinginan untuk berbelanja dengan
tomer melakukan belanja seperti halnya di jumlah yang lebih besar lagi.
supermarket sebab transaksi dilakukan de-
ngan cara memilih barang yang dikehen- Kajian Literatur
daki kemudian item barang tersebut akan Studi empiris yang ada telah
masuk ke dalam keranjang, dimana mak- mengungkapkan bahwa konsumen memi-
sud dari proses ini adalah bahwa konsumen liki beberapa kekhawatiran yang dapat
sudah melakukan pembelian dan lain-lain. mempengaruhi perilaku mereka. Ketakutan
Membangun kepercayaan (trust) dan kekhawatiran, sangat nyata dirasakan
terhadap konsumen dalam membeli barang sangat memungkinkan dapat menghambat
secara online harus dapat ditingkatkan oleh keputusan konsumen untuk melakukan
para pelaku e-commerce di Indonesia se- transaksi secara online (Kovar et al, 2000
bab ini sebagai faktor yang sangat domi- & Cranor et al. 1999). Selain itu, survei
nan, layanan e-commerce cenderung dira- yang dilakukan oleh Donthu & Garcia,
sakan berdasarkan segi keamanan dalam 1999 menunjukkan bahwa pembeli online
bertransaksi, hal ini diungkapkan DS lebih impulsif daripada yang lain. Harga,
Research ketika melakukan wawancara kualitas layanan dan informasi, kecepatan
terhadap responden dan ini adalah sesuatu dan kehandalan pengiriman, kemudahan
yang paling berpengaruh kenapa banyak pemesanan online sangat menentukan ke-
konsumen tidak ingin membeli barang se- cenderungan mereka untuk terlibat dalam
cara online. Hal ini juga berhubungan de- e-commerce (Goldman Sachs, 2001 ). Ke-
ngan perilaku pembelian dan jumlah uang khawatiran konsumen dapat diidentifi-
yang dikeluarkan oleh konsumen dalam kasikan dengan membuat proses transaksi
membeli barang secara online, dari maja- secara aman, di perlukan pula dukungan
lah “ Marketeers” edisi Juni 2011 disebut- dari konsumen, kualitas produk/jasa, legiti-
kan bahwa hasil riset yang mereka laku- masi perusahaan dalam menjual produk
kan, barang terbesar yang dibeli secara on- /jasa, harga, privasi, dan dokumen-tasi
line adalah Fashion & Apparel. Kemudian (Odom, Marcus D.; Kumar, Anand;
dengan semakin banyaknya software open Saunders, Laura, 2002). Zhilin & Juni,
source, yang makin banyak digunakan oleh Minjoon, (2002) mengidentifikasi enam di-
para pelaku online yang dimungkinkan mensi utama yang dirasakan oleh pembeli
pelaku online dapat mendevlop sendiri Internet dan kehandalan dalam mengakses,
sesuai dengan fasilitas yang diberikan oleh kemudahan penggunaan, personalisasi, ke-
software open source itu sendiri, dari segi amanan, tanggap, ketersediaan, persona-
hukum apakah ini dapat dipertanggungja- lisasi, dan akses. Sohn (2000) menemukan
wabkan kepada publik. bahwa kepercayaan, interactiveness, ke-
Pada dasarnya mengurangi resiko mudahan penggunaan, konten/fungsionali-
terhadap konsumen secara online diawali tas situs Web. Liu dan Arnett (2000) kua-
dengan cara memasarkan produk-produk litas informasi yang diidentifikasi, sistem
dengan harga terjangkau akan dapat me- penggunaan, kualitas desain sistem, adalah
mupuk kepercayaan konsumen pada pe- faktor penentu utama bagi keberhasilan
nyedia layanan e-commerce, diukur dari situs Web dalam konteks perdagangan In-
tingkat resiko yang kecil sekalipun terjadi ternet. Balfour, Farquhar, dan Langmann
penipuan resiko yang dialaminya tidak ter- (1998) menekankan pada keamanan tran-
lalu signifikan namun apabila kepercayaan saksi dan privasi pada informasi pribadi.
ini dapat diberikan kepada konsumen akan Jarvenpaa et al. (2000) menemukan bahwa
semakin mungkin konsumen akan memi- menyimpan kepercayaan dapat mempenga-
ruhi keinginan untuk membeli. Biaya akses

Forum Ilmiah Volume 9 Nomer 1, Januari 2012 19


Perilaku Konsumen Online : Membangun 'Trust' Situs e-Commerce di Indonesia

Internet juga merupakan faktor penentu berikan oleh penyedia layanan sehubung-
untuk terlibat dalam aktivitas Internet. Se- an dengan bertambah pesatnya pertum-
mentara harga rendah tidak menjamin pe- buhan layanan e-commerce dan e-com-
netrasi yang tinggi, mereka merupakan merce itu sendiri di Indonesia saat ini. Ke-
faktor penting untuk pengembangan lebih mudian memperhatikan dan mengupaya-
luas dari internet dan akibatnya, perdaga- kan peningkatan infrastruktur online serta
ngan elektronik. Faktor lain yang mem- melibatkan kaum muda sebagai trend-
pengaruhi keberhasilan e-commerce adalah setter yang sangat berpengaruh dalam ma-
layanan pelanggan yang luar biasa. Untuk raknya e-commerce. Kategori situs e-com-
perusahaan yang terlibat dalam e-com- merce yang sering dikunjungi dapat pula
merce layanan pelanggan adalah kunci menjadi acuan untuk memenuhi kriteria
untuk sukses dalam penjualan online (Jedd membangun sebuah kepercayaan dengan
2000). Rice (1997) menunjukkan bahwa mengidentifikasi produk-produk apa saja
situs web dan desain fitur-fiturnya, seperti yang membuat konsumen lebih sering di-
konten, tata letak, kemudahan mencari beli secara online dibandingkan dengan
informasi, kunjungan yang menyenangkan membeli secara langsung serta apabila me-
adalah variabel utama yang mempengaruhi mang lebih mudah dilakukan namun me-
konsumen dalam melakukan pembelian ngapa masih ada orang yang tidak meng-
secara online. Kemudahan penggunaan gunakan fasilitas e-commerce dalam ber-
adalah faktor penting dalam menentukan transaksi.
keputusan pelanggan untuk mengadopsi
teknologi informasi baru (Davis 1989).
Kehandalan di bidang transaksi elektronik,
juga memegang posisi penting, dengan
beberapa studi empiris mengingat hal ini
termasuk dalam dimensi yang paling
penting (Yang et al 2003.). Personalisasi -
Hoffman dan Novak (1997) menunjukkan
personalisasi yang esensi dengan cara
mengagungkan sebuah perusahaan Inter- Gambar 1
net, diman Internet sebagai konsumen pa- Hasil Responden Mengutamakan
sar yang unik. Selain di atas, ada beberapa Kepercayaan Tehadap e-commerce - DS
studi yang mengungkapkan perilaku pen- Research Jakarta, Indonesia.
duduk online dipengaruhi oleh koneksi ke-
cepatan tinggi. pelanggan dengan login
broadband pada lebih sering dan meng-
habiskan lebih banyak waktu online dan
berbuat lebih banyak Aktivitas internet.
Sebuah korelasi positif yang signifikan
antara kecepatan download informasi dan
kepuasan pengguna Web dan ini dapat
dibuktikan (Hoffman & Novak 1996).

Latar Belakang
Membangun kepercayaan terhadap Gambar 2
konsumen dengan memanfaatkan perilaku Peningkatan Jumlah Transaksi (Rp.)
konsumen dalam melakukan transaksi Berdasarkan Range Harga - DS Research
secara online dari segi fasilitas yang di- Jakarta, Indonesia.

Forum Ilmiah Volume 9 Nomer 1, Januari 2012 20


Perilaku Konsumen Online : Membangun 'Trust' Situs e-Commerce di Indonesia

Evaluasi 1. Model Simulasi


Terlepas dari pertumbuhan yang Simulasi yang dilakukan terhadap
pesat dari Internet, dalam hal infrastruktur pria dan wanita sebanyak 500 orang res-
dan penetrasi, tingkat pengetahuan masya- ponden, wanita sebanyak 70% dan 30%
rakat tentang Internet itu sendiri masih ku- pria baik sudah menikah maupun belum
rang memahami teknologi internet pada menikah, dengan umur antara 20 – 30
era ini. Tampaknya masih menjadi asumsi tahun dari kalangan tingkat menengah ke
yang salah dalam benar-benar memahani atas, High Internet Literacy (semua res-
konsep dari e-commerce, dibandingkan de- ponden memiliki smartphone, mampu
ngan perilaku responden pelaku online. mengidentifikasi aktivitas online, dan
Responden masih tidak sepenuhnya mema- mampu memanfaatkan berbagai fungsi
hami arti sebenarnya dari e-commerce, yang dapat dicapai dengan menggunakan
yaitu sistem pembayaran terintegrasi di- perangkat mobile dan Tehnology internet).
maksimalkan dengan menggunakan jaring- Lokasi penelitian dilakukan di Jakarta dan
an internet. Mereka masih menganggap sekitarnya, area bisnis maupun universitas
bahwa transfer bank adalah sistem pem- selama 1 bulan.
bayaran (e-commerce). Kemudian masih
kurang kepercayaan terhadap situs-situs 2. Hasil Simulasi
lokal yang sifatnya new brand kepercayaan
itu akan muncul apabila sudah terbukti ke-
benaran situs tersebut melalui rekan atau
rekomendasi yang diberikan, dan pema-
haman dalam bertransaksi pembelian ma-
sih juga dikaitkan dengan melihat bukti
fisik dari barang yang akan dibeli dengan
kata lain (ada uang-ada barang).
Di sisi lain, toko online atau
penyedia layanan e-commerce masih be-
lum memaksimalkan sistem pembayaran
yang mereka tawarkan. Fakta bahwa seba- Gambar 3
gian besar toko online atau penyedia la- Grafik Simulasi Lokasi Penelitian - DS
yanan e-commerce menggunakan metode Research Jakarta, Indonesia
transfer bank untuk transaksi kemudian de-
ngan menunjukkan bukti pembayaran via Dari hasil grafik di atas Jakarta
transfer walaupun metode pemasaran dila- memiliki jumlah yang proporsional diban-
kukan online namun konsep ini masih me- dingkan dengan daerah-daerah sekitarnya
ngacu dengan metode semi online. Ter- dan dengan Jakarta memiliki Infrastruktur
lebih pada isu-isu lainnya mengenai e-co- Internet yang lebih baik (dibandingkan
merce masih harus dilakukan analisa sebab dengan tempat lain), dan konsumen Jakarta
perkembangan pesat e-commerce memicu telah banyak mengenal tentang situs e-
untuk selalu melakukan kajian ulang sebab commerce dan proses pembelian barang
akan ada permasalahan baru seputar e- secara online.
commerece. Namun initinya adalah e-
commerce akan semakin memberikan pros-
pek yang bagus di Indonesia khususnya
mengingat banyak bermunculan new brand
web site e-commerce.

Forum Ilmiah Volume 9 Nomer 1, Januari 2012 21


Perilaku Konsumen Online : Membangun 'Trust' Situs e-Commerce di Indonesia

Kesimpulan
Perkembangan sistem pembayaran
semakin banyak bermunculan oleh pelaku
e-commerce yang juga mengedukasi para
konsumen dan penjual akan mendukung
perkembangan e-commerce, namun bebe-
rapa hal seperti layanan dari e-commerce
itu sendiri, antara lain yang berhubungan
dengan keamanan belanja dari konsumen
juga harus ditingkatkan dan terus dipe-
Gambar 4 lihara, karena perilaku pembelian kon-
Grafik Simulasi Berdasarkan Pekerjaan - sumen tentu akan dipengaruhi atas hal ini.
DS Research Jakarta, Indonesia Penggunaan e-commerce di Indonesia
belum terjadi pemerataan, masih banyak
Mengapa Responden terbanyak pa- masyarakat dalam hal ini belum banyak
da siswa, tidak hanya di jumlah tetapi juga yang memahami konsep dari e-commerce,
fakta bahwa mereka lebih menikmati fa- masih belum adanya kepercayaan publik
silitas internet dan dari demografi lainnya. terhadap situs-situs e-commerce di
Siswa adalah salah satu pengguna yang pa- Indonesia. Sebaiknya situs yang berstatus
ling sering dari Internet, tidak merasa ke- new brand dapat memiliki badan hukum
beratan untuk ingin mencoba produ-produk yang jelas jadi dapat mengurangi kecuriga-
baru (termasuk Layanan Internet) dan me- an kepada konsumen dalam transaksi
miliki daya beli yang tinggi (konsumtif). online.

3. Perilaku Konsumen Online Daftar Pustaka


Diukur oleh International standard of _______,“ Determinants of Purchase
Internet literacy : Behaviour of Online Consumer”,
1. Sebagian besar responden (74%) Osmania Journal of Management.
melakukan aktivitas online kurang D.VENKOBA RAO Reader,
dari 50 jam per minggu, selama Department of Business
50-100 jam adalah 19%, respon- Management, Aristotle PG
den online sepanjang waktu adalah College,Hyderabad.
8%
2. Data menunjukkan bahwa internet Khoirur Rozikin, “ Model Perilaku
rata-rata Internet literacy anak mu- Pelanggan Online Selama
da masih dianggap rendah ke Transaksi Awal”, STIEK
tingkat moderat Semarang, Vol.2 No.1 – e-Bisnis.
Juni 2008.
Bagaimana mempergunakan situs e-
commerce Li & Zhang, “ Consumer OnLine Shopping
1. 26% responden hanya surfing ter- Attitude And Behavior: An
hadap produk, Assessment Of Research”.- Eight
2. 25% responden referring untuk Americas Conference on
harga sebelum membeli, Information Systems-2002.
3. 38% untuk produk surfing dan
membeli secara online. Andrade, E. “ Identifying discriminating
variables of online and offline
buyers: A perceived-risk

Forum Ilmiah Volume 9 Nomer 1, Januari 2012 22


Perilaku Konsumen Online : Membangun 'Trust' Situs e-Commerce di Indonesia

approach”, Proceedings of the 6th


Americas Conference on
Information Systems, 2000, pp.
1386-1392

Borchers, A. “ Trust in Internet shopping:


A test of a measurement
instrument“ , Proceedings of the
7th Americas Conference on
Information Systems, 2001, pp.
799-803

http://www.scribd.com/doc/58289609/
Daily-Social-s-Research-Ecommerce-
May-11

Forum Ilmiah Volume 9 Nomer 1, Januari 2012 23

Anda mungkin juga menyukai