Abstrak
Perilaku konsumen online adalah secara luas dapat menguntungkan organisasi
upaya mereka untuk memasarkan dan menjual produk online. Sebagai sikap
konsumen menuju kepada sistem belanja online adalah telah dikemukakan
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian secara aktual,
pembahasan ini mencoba untuk menyelidiki bagian sederhana. Hasil studi
persepsi pembeli online sebanyak 500 di Indonesia mengungkapkan tentang
kepercayaan terhadap segi keamanan, kecepatan Internet, dan tanggapan secara
signifikan yang mempengaruhi perilaku pembelian secara online. Selain itu, pada
pemeriksaan demografi variabel seperti jenis kelamin, usia dan pendidikan
dengan menggunakan regresi, penelitian disajikan beberapa wawasan yang
mungkin dapat membantu organisasi mengembangkan strategi efektif yang
akhirnya bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap pelanggan.
shaping cart dimana memungkinkan cus- liki keinginan untuk berbelanja dengan
tomer melakukan belanja seperti halnya di jumlah yang lebih besar lagi.
supermarket sebab transaksi dilakukan de-
ngan cara memilih barang yang dikehen- Kajian Literatur
daki kemudian item barang tersebut akan Studi empiris yang ada telah
masuk ke dalam keranjang, dimana mak- mengungkapkan bahwa konsumen memi-
sud dari proses ini adalah bahwa konsumen liki beberapa kekhawatiran yang dapat
sudah melakukan pembelian dan lain-lain. mempengaruhi perilaku mereka. Ketakutan
Membangun kepercayaan (trust) dan kekhawatiran, sangat nyata dirasakan
terhadap konsumen dalam membeli barang sangat memungkinkan dapat menghambat
secara online harus dapat ditingkatkan oleh keputusan konsumen untuk melakukan
para pelaku e-commerce di Indonesia se- transaksi secara online (Kovar et al, 2000
bab ini sebagai faktor yang sangat domi- & Cranor et al. 1999). Selain itu, survei
nan, layanan e-commerce cenderung dira- yang dilakukan oleh Donthu & Garcia,
sakan berdasarkan segi keamanan dalam 1999 menunjukkan bahwa pembeli online
bertransaksi, hal ini diungkapkan DS lebih impulsif daripada yang lain. Harga,
Research ketika melakukan wawancara kualitas layanan dan informasi, kecepatan
terhadap responden dan ini adalah sesuatu dan kehandalan pengiriman, kemudahan
yang paling berpengaruh kenapa banyak pemesanan online sangat menentukan ke-
konsumen tidak ingin membeli barang se- cenderungan mereka untuk terlibat dalam
cara online. Hal ini juga berhubungan de- e-commerce (Goldman Sachs, 2001 ). Ke-
ngan perilaku pembelian dan jumlah uang khawatiran konsumen dapat diidentifi-
yang dikeluarkan oleh konsumen dalam kasikan dengan membuat proses transaksi
membeli barang secara online, dari maja- secara aman, di perlukan pula dukungan
lah “ Marketeers” edisi Juni 2011 disebut- dari konsumen, kualitas produk/jasa, legiti-
kan bahwa hasil riset yang mereka laku- masi perusahaan dalam menjual produk
kan, barang terbesar yang dibeli secara on- /jasa, harga, privasi, dan dokumen-tasi
line adalah Fashion & Apparel. Kemudian (Odom, Marcus D.; Kumar, Anand;
dengan semakin banyaknya software open Saunders, Laura, 2002). Zhilin & Juni,
source, yang makin banyak digunakan oleh Minjoon, (2002) mengidentifikasi enam di-
para pelaku online yang dimungkinkan mensi utama yang dirasakan oleh pembeli
pelaku online dapat mendevlop sendiri Internet dan kehandalan dalam mengakses,
sesuai dengan fasilitas yang diberikan oleh kemudahan penggunaan, personalisasi, ke-
software open source itu sendiri, dari segi amanan, tanggap, ketersediaan, persona-
hukum apakah ini dapat dipertanggungja- lisasi, dan akses. Sohn (2000) menemukan
wabkan kepada publik. bahwa kepercayaan, interactiveness, ke-
Pada dasarnya mengurangi resiko mudahan penggunaan, konten/fungsionali-
terhadap konsumen secara online diawali tas situs Web. Liu dan Arnett (2000) kua-
dengan cara memasarkan produk-produk litas informasi yang diidentifikasi, sistem
dengan harga terjangkau akan dapat me- penggunaan, kualitas desain sistem, adalah
mupuk kepercayaan konsumen pada pe- faktor penentu utama bagi keberhasilan
nyedia layanan e-commerce, diukur dari situs Web dalam konteks perdagangan In-
tingkat resiko yang kecil sekalipun terjadi ternet. Balfour, Farquhar, dan Langmann
penipuan resiko yang dialaminya tidak ter- (1998) menekankan pada keamanan tran-
lalu signifikan namun apabila kepercayaan saksi dan privasi pada informasi pribadi.
ini dapat diberikan kepada konsumen akan Jarvenpaa et al. (2000) menemukan bahwa
semakin mungkin konsumen akan memi- menyimpan kepercayaan dapat mempenga-
ruhi keinginan untuk membeli. Biaya akses
Internet juga merupakan faktor penentu berikan oleh penyedia layanan sehubung-
untuk terlibat dalam aktivitas Internet. Se- an dengan bertambah pesatnya pertum-
mentara harga rendah tidak menjamin pe- buhan layanan e-commerce dan e-com-
netrasi yang tinggi, mereka merupakan merce itu sendiri di Indonesia saat ini. Ke-
faktor penting untuk pengembangan lebih mudian memperhatikan dan mengupaya-
luas dari internet dan akibatnya, perdaga- kan peningkatan infrastruktur online serta
ngan elektronik. Faktor lain yang mem- melibatkan kaum muda sebagai trend-
pengaruhi keberhasilan e-commerce adalah setter yang sangat berpengaruh dalam ma-
layanan pelanggan yang luar biasa. Untuk raknya e-commerce. Kategori situs e-com-
perusahaan yang terlibat dalam e-com- merce yang sering dikunjungi dapat pula
merce layanan pelanggan adalah kunci menjadi acuan untuk memenuhi kriteria
untuk sukses dalam penjualan online (Jedd membangun sebuah kepercayaan dengan
2000). Rice (1997) menunjukkan bahwa mengidentifikasi produk-produk apa saja
situs web dan desain fitur-fiturnya, seperti yang membuat konsumen lebih sering di-
konten, tata letak, kemudahan mencari beli secara online dibandingkan dengan
informasi, kunjungan yang menyenangkan membeli secara langsung serta apabila me-
adalah variabel utama yang mempengaruhi mang lebih mudah dilakukan namun me-
konsumen dalam melakukan pembelian ngapa masih ada orang yang tidak meng-
secara online. Kemudahan penggunaan gunakan fasilitas e-commerce dalam ber-
adalah faktor penting dalam menentukan transaksi.
keputusan pelanggan untuk mengadopsi
teknologi informasi baru (Davis 1989).
Kehandalan di bidang transaksi elektronik,
juga memegang posisi penting, dengan
beberapa studi empiris mengingat hal ini
termasuk dalam dimensi yang paling
penting (Yang et al 2003.). Personalisasi -
Hoffman dan Novak (1997) menunjukkan
personalisasi yang esensi dengan cara
mengagungkan sebuah perusahaan Inter- Gambar 1
net, diman Internet sebagai konsumen pa- Hasil Responden Mengutamakan
sar yang unik. Selain di atas, ada beberapa Kepercayaan Tehadap e-commerce - DS
studi yang mengungkapkan perilaku pen- Research Jakarta, Indonesia.
duduk online dipengaruhi oleh koneksi ke-
cepatan tinggi. pelanggan dengan login
broadband pada lebih sering dan meng-
habiskan lebih banyak waktu online dan
berbuat lebih banyak Aktivitas internet.
Sebuah korelasi positif yang signifikan
antara kecepatan download informasi dan
kepuasan pengguna Web dan ini dapat
dibuktikan (Hoffman & Novak 1996).
Latar Belakang
Membangun kepercayaan terhadap Gambar 2
konsumen dengan memanfaatkan perilaku Peningkatan Jumlah Transaksi (Rp.)
konsumen dalam melakukan transaksi Berdasarkan Range Harga - DS Research
secara online dari segi fasilitas yang di- Jakarta, Indonesia.
Kesimpulan
Perkembangan sistem pembayaran
semakin banyak bermunculan oleh pelaku
e-commerce yang juga mengedukasi para
konsumen dan penjual akan mendukung
perkembangan e-commerce, namun bebe-
rapa hal seperti layanan dari e-commerce
itu sendiri, antara lain yang berhubungan
dengan keamanan belanja dari konsumen
juga harus ditingkatkan dan terus dipe-
Gambar 4 lihara, karena perilaku pembelian kon-
Grafik Simulasi Berdasarkan Pekerjaan - sumen tentu akan dipengaruhi atas hal ini.
DS Research Jakarta, Indonesia Penggunaan e-commerce di Indonesia
belum terjadi pemerataan, masih banyak
Mengapa Responden terbanyak pa- masyarakat dalam hal ini belum banyak
da siswa, tidak hanya di jumlah tetapi juga yang memahami konsep dari e-commerce,
fakta bahwa mereka lebih menikmati fa- masih belum adanya kepercayaan publik
silitas internet dan dari demografi lainnya. terhadap situs-situs e-commerce di
Siswa adalah salah satu pengguna yang pa- Indonesia. Sebaiknya situs yang berstatus
ling sering dari Internet, tidak merasa ke- new brand dapat memiliki badan hukum
beratan untuk ingin mencoba produ-produk yang jelas jadi dapat mengurangi kecuriga-
baru (termasuk Layanan Internet) dan me- an kepada konsumen dalam transaksi
miliki daya beli yang tinggi (konsumtif). online.
http://www.scribd.com/doc/58289609/
Daily-Social-s-Research-Ecommerce-
May-11