Anda di halaman 1dari 32

Pengaruh Rancangan Situs, Harga, Kepercayaan Dan Keamanan Terhadap Pembelian Produk Fashion Melalui

Online Shopping

PENGARUH RANCANGAN SITUS, HARGA,


KEPERCAYAAN DAN KEAMANAN TERHADAP PEMBELIAN
PRODUK FASHION MELALUI ONLINE SHOPPING

Megawati Wijaya
dan
Farida Jasfar

Abstract
The increasing use of Internet provides an emerging prospect for online retailers,
especially on fashion product. Online retailers need to know factors that affecting customer
to buy online, then they can further develop their marketing strategies to convert potential
customer. The objective(s) of this research was to analyze the effect of website design,
price, trust and security on purchase of product fashion through online shopping.

This study used Multiple Regression Analysis. The method used is Simple Random
Sampling. 130 samples is chosen randomly from lectures and students of Trisakti University,
Jakarta. The results show that there is positive influence of website design, trust and
security on purchase of fashion product through online shopping, but there is no positive
influence of price on purchase of fashion product through online shopping.

Keywords : Website Design, Price, Trust, Security, Online Shopping

-31-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.2 Tahun 2014

PENDAHULUAN pembelian dapat dilakukan dari rumah, melihat


berbagai pilihan dan harga dengan mudah serta
membandingkan dengan produk pesaing sampai
Dewasa ini, teknologi mengalami pada pembuatan keputusan pembelian.
perkembangan yang sangat pesat dalam segala
Meningkatnya jumlah pengguna internet
bidang.Salah satu bidang yang mengalami
telah menarik berbagai usaha bisnis untuk
kemajuan pesat adalah bidang sosial media.
memasarkan produknya melalui internet. Dengan
Penggunaan internet sebagai global media saat
demikian, keterlibatan pelanggan dalam
ini telah mendapatkan daya tarik sebagai alat
pembelian online telah menjadi tren penting.
pemasaran yang paling cepat dan revolusioner.
Kemajuan tersebut tidak lain dimaksudkan untuk Pertumbuhan pengguna internet di
pemenuhan kebutuhan manusia yang semakin Indonesia semakin meningkat seiring dengan
beragam. Kemajuan yang sangat dirasakan pertumbuhan teknologi informasi yang
perbedaannya adalah adanya situs World Wide berlangsung cepat. Menurut Wasesa berdasarkan
Web (WWW)yang telah menghasilkan penciptaan perhitungan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
bentuk baru dalam transaksi jual beli secara Indonesia (APJII) terdapat sekitar 25 juta
online.Kini perkembangan teknologi internet pengguna internet pada tahun 2007. Peningkatan
memungkinkan konsumen untuk membeli pengguna internet terus meningkat sekitar 25
produk atau jasa dari online shop dan informasi persen setiap tahunnya. Kenaikan tersebut
mengenai produk dapat dilihat dari internet. disebabkan adanya kemudahan dalam
mengendalikan informasi yang berada di tangan
Cara konsumen berbelanja pada jaman
publik. Tahun 2008 tercatat ada lebih dari 70 ribu
dahulu menggunakan teknik pertukaran barang
situs, sementara tahun 2009 diperkirakan ada
dengan nilai yang sama atau disebut barter.
tambahan lima ribu pengguna baru (Antaranews,
Kemudian terjadi perkembangan berbelanja
2009).
dengan menggunakan nominal uang secara
langsung dimana masyarakat datang langsung ke Penggunaan layanan pembelian lewat
toko pembeli, melihat barang secara langsung, internet (online shopping) di Indonesia meningkat
melakukan negosiasi harga dan melakukan dalam tiga tahun terakhir. Survei Nielsen Global
pembayaran. Online 2007 menempatkan Indonesia di posisi 13
dari 14 negara Asia Pasifik dengan 51 persen
Dalam dekade terakhir, telah terjadi
populasi pengguna internet yang pernah
perubahan drastis dari konsumen dalam cara
berbelanja online. Hasil riset sebelumnya tahun
mereka berbelanja.Konsumen merasa sangat
2005, Indonesia berada di posisi paling terakhir
nyaman untuk berbelanja online karena
dengan jumlah pembeli hanya 42 persen dari
membebaskan mereka dari kunjungan ke
populasi pengguna internet (Wijaya, 2008).
toko.Belanja online menjadi alternatif bagi
konsumen karena lebih nyaman daripada belanja Menurut Kotler & Armstrong (2013)
offline yang biasanya dihubungkan dengan seperti memberikan kenyamanan, konsumen
keramaian, kecemasan, kemacetan lalu lintas, tidak perlu bergelut dengan lalu lintas, tidak perlu
waktu yang terbatas dan keterbatasan tempat mencari tempat parkir dan berjalan dari toko ke
parkir (Yulihasari dkk., 2011). Keputusan toko. Konsumen dapat membandingkan merek,

-32-
Pengaruh Rancangan Situs, Harga, Kepercayaan Dan Keamanan Terhadap Pembelian Produk Fashion Melalui
Online Shopping

memeriksa harga dan memesan barang dagangan juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain
24 jam sehari dari mana saja. Pembelian online konsumen tidak dapat merasakan secara langsung
terasa mudah dan pribadi, pelanggan menemui apa yang mereka lihat dari internet.
lebih sedikit percekcokan sewaktu membeli.
Konsumen berbelanja di internet karena
Pembelian online menawarkan kepada konsumen
mereka menemukan pilihan mereka meningkat
beberapa keunggulan tambahan, jasa online
secara drastis. Mereka memiliki akses informasi
komersial dan internet memberi konsumen akses
yang lebih banyak ketika membuat keputusan
ke informasi pembandingan yang melimpah,
pembelian.Konsumen yang sibuk dapat
informasi tentang perusahaan, produk dan
menghemat waktu dan menemukan kegiatan
pesaing.
belanja yang lebih nyaman yang dapat melayani
Menurut Javadi dkk. (2012), Online shop kebutuhan mereka secara individual. Akses
mempunyai banyak keuntungan dibandingkan informasi yang lebih baik dan besar,
dengan toko offline, antara lain kenyamanan, dikombinasikan dengan biaya operasi yang lebih
masalah waktu, dan tidak digunakannya rendah bagi bisnis internet, pada waktunya akan
transportasi serta antrian dalam proses belanja. mendorong penurunan harga dan peningkatan
Selain itu, online shop juga dibuka setiap saat dan kualitas (Magherio, 2012). Konsep “Membawa toko
dapat diakses kapanpun dan dimana saja.Online untuk pembeli” tidak “pembeli ke toko” juga
shop menyediakan banyak informasi tentang akhirnya disadari.Selain itu, masalah kenyamanan
produk dan jasa yang diinginkan konsumen.Online dan kecepatan nampaknya menjadi alasan paling
shop juga mempunyai suatu sistem yang dapat jelas mengapa pembeli lebih memilih online
membantu konsumen untuk membandingkan shopping daripada toko offline.
produk dan membuat keputusan belanja diantara
banyak pilihan produk dan jasa.Namun, online shop

Tabel 1.
Alasan konsumen melakukan Online Shopping
Alasan Persen
1. Hemat waktu/kenyamanan 78%
2. Harga yang lebih baik 51%
3. Pilihan yang beraneka ragam 43%
4. Pengiriman yang lebih mudah 40%
5. Pencarian barang lebih mudah 28%
6. Informasi tentang produk lebih banyak 20%
7. Lain – lain 8%

Sumber : McGann, “Online Holiday Purchases to Grow Despite Growing Security Concerns”,
ACNielsen Research, November 30th 2004

-33-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.2 Tahun 2014

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Faktor dominan ketiga adalah pilihan yang
oleh ACNielsen, alasan mengapa konsumen beraneka ragam. Penjual online dapat
melakukan online shopping melalui internet dapat menyediakan berbagai macam dan aneka produk
dilihat pada Tabel 1 ini. dibandingkan dengan pasar hanya karena tidak ada
batas ruang fisik pada jumlah produk yang dapat
Kenyamanan merupakan faktor yang
ditampilkan oleh penjual online pada etalase online
paling menonjol yang memotivasi konsumen
mereka. Selain itu, jumlah toko online yang dapat
dalam online shopping. Waktu, lokasi dan proses
dikunjungi oleh konsumen jauh lebih banyak
pembelian melalui internetjauh lebih unggul
dibandingkan dengan jumlah toko fisik. Dengan
daripada metode offline pembelian barang dan jasa
demikian, mereka dapat menyediakan produk
lainnya (Hanson, 1999). Ketersediaan 24 jam dari
yang lebih banyak untuk dipilih.
toko online dan akses dari hampir semua lokasi
membuat online shopping lebih nyaman untuk Kemudahan dalam mengumpulkan
konsumen dan menyediakan alternatif yang kuat informasi produk juga merupakan salah satu faktor
untuk melakukan pembelian. yang mempengaruhi konsumen untuk melakukan
online shopping.Melalui situs internet, pencarian
Faktor dominan kedua yang mem-
tentang informasi produk jauh lebih efektif dan
pengaruhi konsumen untuk melakukan online
efisien dibandingkan dengan metode offline. Hal
shopping adalah harga yang kompetitif dan
ini dapat dicapai dengan menggunakan browser
transaksi yang ditawarkan dari penjual online.Harga
dan agen pencarian yang dirancang untuk secara
yang ditawarkan lebih murah karena biaya
bersamaan mencari dan membandingkan produk
pengolahan Informasi menyusut, biaya
harga di beberapa penjual online (Rowley,
operasional yang lebih rendah dan jaringan global
2000).Hal ini membuat jauh lebih sederhana untuk
yang disediakan oleh internet (Rowley, 2000).
konsumen.
Alasan utama lain dari harga yang ditawarkan
penjual online lebih murah adalah karena tekanan Menurut Swinyard dan Smith (2003),
yang kompetitif, terutama dari penjual online yang konsumen melakukan online shopping karena
baru. Penjual online yang baru menggunakan harga mereka ingin memiliki produk yang dikirim di
sebagai senjata utama untuk menarik konsumen rumah dan ingin pembelian mereka lebih pribadi.
(Hanson, 1999). Selain itu, penelitian sebelumnya menemukan
bahwa faktor-faktor, seperti kenyamanan,
pengaruh teman, harga yang lebih rendah dari

Tabel 2
Alasan konsumen tidak melakukan online shopping

Alasan Persen
Pria Wanita
1. Masalah keamanan 70% 73%
2. Kurangnya teknologi 45% 54%
3. Pedagang asing 41% 37%
4. Terlalu sulit 21% 26%

-34-
Pengaruh Rancangan Situs, Harga, Kepercayaan Dan Keamanan Terhadap Pembelian Produk Fashion Melalui
Online Shopping

produk yang dijual secara online, pengalaman Bentuk penjualan elektronik melalui
internet, dan kemudahan dalam pembelian dapat internet atau online shopping dimulai pada tahun
mempengaruhi keputusan konsumen untuk 1994 (Chua dkk., 2006). Hal ini dianggap sebagai
melakukan online shopping (Chang, Cheung, dan salah satu bentuk pemasaran langsung dari
Lai, 2005; Limayem, Khalifa, dan Frini, 2000; penjualan tanpa toko menggunakan saluran
Swinyard dan Smith, 2003; Wee dan Ramachandra, online.Bentuk penjualan elektronik dimulai dalam
2000) bentuk etalase online dimana produk dari seorang
pedagang ditawarkan kepada konsumen melalui
Menurut penelitian yang dilakukan oleh
katalog online.Pedagang cenderung memilih untuk
North dkk. (2003), ada alasan tertentu mengapa
membangun etalase online sebagai metode
orang tidak melakukan online shopping.Alasan-
penjualan ketika merek dari suatu produk dan
alasan ini tercantum dalam Tabel 2 dan
reputasi sudah dikenal luas di kalangan konsumen.
dikategorikan berdasarkan jenis kelamin.
Namun, sebagian besar dari keberhasilan
Melalui penelitian yang dilakukan North
internet untuk melakukan pemasaran tergantung
dkk (2003), jelas terlihat bahwa masalah utama
pada karakteristik produk dan jasa yang dipasarkan
konsumen belum melakukan online shopping
(Peterson dkk, 1997).
adalah masalah keamanan.Hampir setengah dari
responden pria dan lebih setengah dari responden Menurut sebuah penelitian yang dilakukan
wanita juga menyatakan bahwa kurangnya oleh Profesor Rajiv Lal dan Asisten Profesor Miklos
teknologi menjadi alasan utama mereka untuk Sarvary dari Stanford Business School di Palo Alto,
tidak melakukan online shopping.Pada persentase California, Amerika Serikat, produk yang sedang
yang lebih rendah menunjukkan bahwa mereka dipasarkan melalui internet dapat diklasifikasikan
terlalu sulit untuk melakukan online shopping dan menjadi dua kelompok (Legard, 1998). Kelompok
menggunakan fasilitas yang ada di dalam online produk pertama adalah item yang tidak dapat
shop. dilihat secara langsung oleh konsumen sebelum
membeli.Produk-produk ini meliputi segala
Saat ini, bisnis pemasaran internet
sesuatu dari komputer ke compact disc, dapat
merupakan segmen yang paling cepat
dievaluasi dengan hanya menggunakan teks,
berkembang dalam perdagangan online (Ellsworth,
gambar dan format komunikasi digital lainnya.
1997). Perbedaan utama antara penjualan offline
Kelompok produk ini cocok untuk online shopping
dan online adalah interaksi antara konsumen dan
dimana internet dapat melayani transaksi dan
penjual.Ada interaktivitas elektronik yang lebih
komunikasi (Peterson dkk, 1997). Kelompok
banyak dengan konsumen dalam bentuk email dan
produk kedua meliputi item yang dapat dipilih,
FAQ. Melalui FAQ , pertanyaan-pertanyaan
dilihat dan disentuh sebelum membeli, seperti
konsumen tentang pengiriman, pembayaran,
pakaian dan bahan makanan. Kelompok produk ini
produk, kebijakan dan masalah pelanggan lainnya
tidak cocok untuk online shopping karena informasi
dapat diatasi secara efektif. Hal ini sangat penting
tentang fitur produk mungkin tidak cukup bagi
bagi bisnis untuk memahami kepuasan dan
konsumen untuk terlibat dalam transaksi berbasis
loyalitas pelanggan, karena kepuasan dan loyalitas
internet. Konsumen hanya membeli produk
pelanggan adalah dua hal yang diperlukan untuk
tersebut dari internet setelah mereka pernah
kesejahteraan dan pertumbuhan jangka panjang
mengalaminya (Landry, 1998; Peterson dkk, 1997)
dari perusahaan.

-35-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.2 Tahun 2014

Perkembangan internet telah online tidak menawarkan pengalaman mencoba


meningkatkan aktivitas dari online shopping (Hill secara nyata, komunikasi interaktif, dan layanan
dan Beatty, 2011). Internet telah dianggap sebagai pribadi untuk pelanggan mereka. Maka dari itu,
pusat perbelanjaan dengan jumlah penjualan yang konsumen sering mendapatkan pengalaman yang
meningkat di setiap tahunnya (Kim dan Forsythe, negatif dalam berbelanja pakaian melalui online
2010). Banyak pengguna internet menghindari shopping,terkadang mereka menerima barang
pembelian online dikarenakan faktor privasi dan dagangan yang tidak cocok, berbeda dari apa yang
keamanan (Lian dan Lin, 2008) untuk mengirimkan mereka lihat dari website, atau tekstur dari bahan
informasi pribadi melalui internet (Roca, García yang tidak menyenangkan ketika memakainya
and de la Vega, 2009).Wu (2003) menyatakan kira- (Siddiqui dkk, 2003).
kira setengah dari pengguna internettelah
Kualitas produk fashion yang ditawarkan
membeli barang dan jasa melalui internet dan
melalui internet berbeda dengan toko offline. Bila
menurut Li dan Zhang (2002) aktivitas internet pada
konsumen ingin membeli produk fashion di mall,
peringkat ke-3 adalah online shopping.
butik dapat dilihat, disentuh bahkan dapat
Penjualan pakaian secara online terus mencobanya secara langsung, namun berbeda
tumbuh dengan perkembangan situs e­commerce ketika konsumen membeli produk fashion melalui
dan penerimaan konsumen terhadap online media internet, konsumen tidak bisa melihat
shopping.Sebagian besar analis memprediksi secara langsung. Konsumen online tidak dapat
bahwa penjualan pakaian secara onlineakan menyentuh, merasakan atau mencoba barang
meningkat dari 8,3 miliar dollar menjadi 14,6 miliar secara nyata sebelum melakukan
dollar antara tahun 2003 dan 2007 (Nantel, 2004). pembelian.Hanya dengan melihat gambar dan
Laporan tahunan yang diterbitkan oleh Shop.org keterangan mengenai informasi produk seperti
dalam hubungannya dengan Forrester Research spesifikasi, kemasan, harga, ukuran, warna yang
menunjukkan bahwa penjualan pakaian online ditampilkan secara mendetail lewat tampilan web
meningkat 24 persenpada tahun 2003-2004 (Burns, calon pembeli dapat memutuskan pembelian atau
2005). Land’s End, ritel pakaian terkemuka, tidak.
membuat lebih banyak keuntungan melalui sistem
Untuk mengatasi masalah-masalah yang
online dibandingkan dengan sistem katalognya
menyebabkan keraguan konsumen dalam
selama 38 tahun (Siddiqui, dkk, 2003). Ritel pakaian
berbelanja pakaian secara online, beberapa
lain yang sukses, misalnya Gap Inc, menghasilkan
perusahaan e­commerce telah memperkenalkan
volume penjualan yang lebih besar dalam website
fungsi virtual secara nyata yang memperbolehkan
dibandingkan dengan tokonya (Siddiqui dkk, 2003).
konsumen untuk berinteraksi dan mengendalikan
Seiring dengan banyaknya keuntungan dari tubuh mereka sendiri dan pakaian melalui
e­commerce, ritel pakaian online memiliki potensi pengalaman virtual.Mereka dapat melihat
penghasilan yang besar dan telah terbukti kombinasi dari pakaian dan kecocokan pakaian
menguntungkan bagi perusahaan. Namun, masih untuk tubuh mereka. Oleh karena itu, keraguan
ada beberapa masalah, yang disebabkan oleh yang disebabkan oleh informasi yang kurang terkait
ketidakmampuan membuktikan pengalaman konsumen, masalah fitting, dan ketidakpuasan
belanja secara nyata untuk konsumen melalui belanja dapat dikurangi (Siddiqui dkk, 2003).
website.Meskipun lebih nyaman, situs pakaian

-36-
Pengaruh Rancangan Situs, Harga, Kepercayaan Dan Keamanan Terhadap Pembelian Produk Fashion Melalui
Online Shopping

Miliaran orang yang menggunakan Berdasarkan pada pengungkapan latar


internet dan masing-masing dari mereka adalah belakang, maka masalah dari penelitian ini adalah
konsumen potensial online untuk sebuah untuk menganalisa pengaruh website design, price,
perusahaan yang menyediakan produk dan jasa. trustdan securityterhadap pembelian produk
Menurut Keynote, kompetisi penjualan online saat fashion melaluionline shopping
ini sedang memanas. Kompetisi meningkat dari
Berdasarkan pada pengungkapan latar
hari ke hari, karena perhatian konsumen terhadap
belakang dan masalah penelitian maka
online shopping.Penjual terbaik berdasarkan pada
dirumuskan masalah sebagai berikut a). Apakah
pengalaman mereka berjualan di web.Menurut
terdapat pengaruh website design terhadap
Brown dalam suatu wawancara, hal ini sangat
pembelian produk fashion melalui online
penting bagi penjual untuk memberikan
shopping?; (b). Apakah terdapat pengaruh
pengalaman yang terbaik bagi konsumennya dalam
priceterhadap pembelian produk fashion melalui
online shopping.Hal ini sangat penting untuk
online shopping?; (c). Apakah terdapat pengaruh
mengetahui strategi-strategi yang dapat
trust terhadap pembelian produk fashion melalui
membantu meningkatkan penjualan dalam
online shopping?; dan (d). Apakah terdapat
persaingan dengan harapan yang tinggi dari
pengaruh security terhadap pembelian produk
konsumen online. Online shopping adalah media
fashion melalui online shopping?
baru dalam berbelanja dengan tuntutan baru dari
konsumen.Semua konsumen memiliki keinginan
dan tuntutan untuk produk mereka sendiri
TINJAUAN PUSTAKA
sehingga penting untuk penjual online
mengidentifikasi dan mengetahui konsumen Haubl dan Trifts (2000) menyatakan
online (Hasslinger, 2007). Mengidentifikasi faktor- internet pada dasarnya telah digunakan dalam dua
faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen cara dari perspektif pemasaran. Perusahaan
online penting karena informasi yang diperoleh menggunakan internet untuk berkomunikasi
dapat membantu meningkatkan website design­e­ dengan pelanggan. Konsumen juga menggunakan
shopping, mendukung pengembangan transaksi internet untuk berbagai tujuan termasuk mencari
online dan mendorong konsumen untuk informasi produk sebelum membuat keputusan
berbelanja online (Cao & Mokhtarian, 2005; Chang pembelian online. Meningkatnya minat
dkk., 2005).Selain itu, dengan memahami alasan masyarakat untuk memahami faktor-faktor apa
mengapa konsumen melakukan pembelian secara yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk
online, toko online dapat menggabungkan strategi melakukan pembelian secara online disebabkan
pemasaran yang tepat dan dapat meyakinkan lebih oleh pertumbuhan yang luas dan peningkatan
banyak konsumen untuk beralih ke online penjualan online (Liao dan Cheung, 2001;
shopping (Teo, 2006).Dalam rangka meningkatkan Ranganathan dan Ganapathy, 2002; Shih, 2004; Van
online shopping di Indonesia, pemahaman tentang der Heijden dan Verhagen, 2004).
faktor-faktor yang mempengaruhi online shopping Konsumen online selalu mencari produk
harus ditingkatkan.Fenomena ini mendorong para baru, daya tarik baru dan yang paling penting adalah
ilmuwan dan marketer untuk mempelajari lebih harga yang cocok dengan jangkauan anggaran
dalam apa yang menjadi penyebab pertumbuhan mereka.Internet adalah cara terbaik untuk
penjualan melalui internet. menghemat waktu dan uang melalui pembelian

-37-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.2 Tahun 2014

onlinedengan harga yang terjangkau, pembelian disebut videotext dan pertama kali di
dapat dilakukan di rumah ataupun di mana demonstrasikan pada tahun 1979 oleh M. Aldrick
saja.Konsumen online tidak memiliki batas untuk yang merancang dan menginstal sistem tersebut
melakukan online shopping. Mereka juga dapat di Inggris. Pada tahun 1990, T. Berners-Lee pertama
menggunakan internet untuk membandingkan kali menciptakan server WWW dan pada tahun
harga barang dan jasa, informasi, mengunjungi 1995 muncul browser bernama Amazon yang
jaringan sosial, dan sebagainya. Kemampuan kemudian diperluas untuk pengalaman online
melakukan pembelian tanpa meninggalkan shopping (Parker-Hall, 2009).
tempat sangat menarik bagi banyak konsumen.
Sistem online shopping pertama kali
Selain itu, penggunaan alat internet untuk mencari
dimulai pada tahun 1994 oleh German company
harga dan melakukan perbandingan dengan
Intershop, diikutin oleh Amazon pada tahun 1995
produk lain dapat memberikan keuntungan
dan e-Bay pada tahun 1996.Menurut ACNielsen
tambahan dalam keputusan akhir konsumen,
(2007), lebih dari 627 juta orang di dunia telah
karena mereka dapat membeli produk yang
melakukan pembelian secara online. Forrester
diinginkan dengan harga yang terendah(Haubl dan
(2006) mengestimasi penelitian pasar e­commerce
Trifts, 2000).
akan mencapai $228 milyar pada tahun 2007, $258
Proses seorang konsumen menggunakan milyar pada tahun 2008 dan $288 milyar pada tahun
media internet untuk melakukan pembelian 2009. AcNielsen juga melaporkan, barang yang
sebuah produk atau jasa dimulai dengan timbulnya paling banyak dibelanjakan melalui internet
awareness (kesadaran) konsumen akan suatu adalah buku (34%), kemudian video/games/DVD
informasi atau produk yang dapat diperoleh di (22%), pemesanan tiket pesawat (21%) dan baju/
internet (Roberts, 2003). Proses membangun asesoris/sepatu (20%). Menurut penelitian yang
awareness konsumen dilakukan dengan aktivitas telah dilakukan oleh Master Card Worldwide
online branding antara lain dengan links dan iklan Insights (2008), barang dan jasa yang paling sering
banner pada sebuah website yang akan menarik dibeli melalui online di kawasan Asia/Pasifik
konsumen untuk meng-klik iklan tersebut, lalu adalah buku dan seni (41%), peralatan rumah
konsumen memperoleh informasi tentang produk tangga dan barang elektronik (39%), CD/DVD/UCD
atau jasa yang diiklankan dan akhirnya apabila (38%) dan pakaian wanita/aksesoris (38%).
kegiatan tersebut dilakukan dengan kontinu maka
Monsuwe et al., (2004) menyatakan bahwa
konsumen akan mengingat brand atau merek yang
dengan online shopping, konsumen dapat
diiklankan tersebut.
menelusuri semua produk dengan mudah, nyaman
Online shopping didefinisikan sebagai dan waktu yang singkat.Mereka juga dapat
proses pelanggan membeli jasa atau produk memperoleh pengetahuan penting tentang
melalui internet. Dengan kata lain, konsumen perusahaan, produk dan merek dan dengan
dapat memanfaatkan waktu luangnya dari rumah demikian meningkatkan kompetensi mereka
mereka sendiri untuk mengunjungi sebuah toko dalam membuat keputusan yang tepat saat
online. Konsep ini pertama kali ditunjukkan berbelanja.
sebelum World Wide Web (WWW) dan telah
Online shopping dan perilaku konsumen
digunakan dengan transaksi real time yang diolah
online tergantung pada faktor-faktor seperti
dari televisi domestik.Teknologi yang digunakan
visibilitas website, kredibilitas toko online,

-38-
Pengaruh Rancangan Situs, Harga, Kepercayaan Dan Keamanan Terhadap Pembelian Produk Fashion Melalui
Online Shopping

perbandingan informasi, keamanan pembayaran, menggunakan waktu minimal dan usaha untuk
privasi, waktu yang tepat, tingkat pendidikan dan menelusuri berbagai macam produk dengan
jaringan (Na Wang, 2008) belanja online. Kedua, konsumen dapat
memperoleh informasi penting tentang
Mempelajari perilaku konsumen dalam
perusahaan, produk dan merek secara efisien
belanja online telah menjadi salah satu agenda
dengan menggunakan internet untuk membantu
penelitian yang paling penting dalam e­commerce
mereka membuat keputusan pembelian yang lebih
selama dekade terakhir (Chen, 2009).Kemampuan
akurat. Ketiga, bila dibandingkan dengan belanja
internet jelas melibatkan arah untuk
offline, belanja online memungkinkan konsumen
mengumpulkan informasi, membeli barang, atau
untuk membandingkan fitur produk, harga, dan
representasi pelayanan. Kemajuan teknologi
ketersediaan lebih efisien dan efektif.Keempat,
internet memungkinkan untuk perluasan pilihan
belanja onlinememungkinkan konsumen untuk
online shop di luar metode tradisional, yang
menjaga privasi mereka ketika mereka membeli
memerlukan waktu berbelanja lebih
produk yang sensitif.Akhirnya, berbelanja secara
banyak.Banyak perusahaan menggunakan internet
online dapat mengurangi waktu belanja konsumen,
untuk mengekspresikan dan menginformasikan
terutama bagi konsumen yang menganggap waktu
produk/barang-barang mereka serta mengambil
sangat berharga ketika mereka melakukan belanja
umpan balik dari kinerja mereka untuk kepuasan
brick and mortar (Monsuwe et al., 2004).
pelanggan. Beberapa perusahaan di dunia telah
mulai menggunakan internet untuk mengurangi Perasaan senang atau kecewa merupakan
biaya pemasaran, hal ini dapat membuat harga hasil membandingkan harapan konsumen dengan
barang dan jasa yang mereka tawarkan menjadi produk yang ditawarkan (Kotler, 2003).Hal tersebut
lebih rendah sehingga dapat menjaga pasar yang memperlihatkan bahwa konsumen memper-
kompetitif di masa depan. libatkan emosinya saat membeli sebuah produk
yang mereka inginkan (Alam, 2010).Sedangkan
Menurut Gendis (2009), menjamurnya
menurut Dutka (1994), kepuasan konsumen
online shop membuka peluang usaha dalam bidang
dihubungkan dengan tingkat dimana terdapat
produk fashion di internet yang banyak membidik
kesesuaian antara produk dan harapan
remaja sebagai konsumenya banyak dari remaja
konsumen.Kepuasan konsumen merupakan hal
yang berasal dari kalangan berpendidikan seperti
yang penting bagi para konsumen untuk
mahasiswi.Berbagai macam produk fashion dari
mempercayai sebuah toko yang telah lama
ujung rambut sampai ujung kaki seperti sepatu
diminati.Sama halnya kepuasan konsumen
menyebabkan permintaan produk sangat banyak
menurut Anderson, et al (1994) adalah sebuah
untuk memenuhi kebutuhan wanita. Penelitian
pengalaman yang dirasakan konsumen ketika
yang dilakukan Kim dan Kim (2004) mengenai
membeli sebuah produk pada perusahaan yang
predicting online purchase intentions for clothing
pernah dibeli olehnya. Sehingga dari pengalaman
productmenjelaskan bahwa banyak konsumen
yang dirasakan tersebut, konsumen yang puas akan
wanita membuat keputusan untuk membeli
berniat untuk melakukan pembelian ulang (Alam,
baju,perhiasan dan aksesoris melalui online.
2010).Setelah melihat dari beberapa pengertian
Monsuwe et al. (2004) menyarankan lima mengenai kepuasan konsumen maka dapat ditarik
alasan yang mendorong konsumen untuk pengertiannya bahwa konsumen puas berdasarkan
berbelanja online. Pertama, konsumen dapat dari pengalamannya yang terdahulu, konsumen

-39-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.2 Tahun 2014

dapat merasakan produk yang dibelinya sesuai tidak bisa melihat produk tersebut dengan nyata.
dengan wujud yang diharapkan sebelumnya. Akan Menurut Kotler (2005:83), pelayanan berpengaruh
tetapi ketika konsumen merasa kurang puas akan terhadap preferensi belanja online karena internet
produk yang dibelinya, kecenderunganuntuk tidak (walaupun tanpa bertemu langsung)
melakukan pembelian semakin besar. Kepuasan memungkinkan para pembeli untuk bertanya
konsumen memiliki 3 aspek menurut Dutka yaitu kepada penjual tentang informasi produk atau jasa
attribute related toproduct, attribute related to yang diinginkan, mereka dapat pula langsung
purchase danattribute related to service. Ketiga memesan dan men-download produk, misalnya
aspek tersebut berbicara tentang tampilan produk software. Terlebih lagi, internet memungkinkan
dari segi kualitas yang dapat membuat konsumen konsumen untuk mengontrol semua aktivitas
merasakan kepuasan, hingga kesesuaian nilai pembelanjaan.
produk ketika produk sampai pada konsumen.
Dari perspektif pembeli, e­commerce juga
Menurut Lee & Lin (2005) tidak hanya toko menawarkan banyak keuntungan yang nyata.
offline saja yang boleh mempertahankan layanan, Sebagai contoh, mengurangi waktu pembeli dalam
namun toko online juga harus selalu menjaga memilih, keputusan pembelian yang lebih baik,
layanan dengan calon konsumen atau konsumen waktu yang dihabiskan lebih sedikit dalam
lainnya. Menurut Ahnan (2001) kualitas layanan menyelesaikan invoice dan akhirnya meningkatkan
yang diberikan oleh produsen akan menentukan kesempatan konsumen agar dapat membeli produk
sikap konsumen apakah akan membeli produk alternatif.Selain itu, konsumen dapat menikmati
tersebut secara online atau tidak, karena mereka online shopping dalam 24 jam per hari. Ini karena

Rerangka Konseptual

Website Design

Price

Online Shopping

Trust

Security

Gambar 1. Sebuah diagram skematik model penelitian

-40-
Pengaruh Rancangan Situs, Harga, Kepercayaan Dan Keamanan Terhadap Pembelian Produk Fashion Melalui
Online Shopping

e­commerce dibuka dalam 365 hari dan tidak pernah H3 : Terdapat pengaruh yang signifikan trust
tutup bahkan dalam semenitpun.E­commerce juga terhadap pembelian produk fashion melalui
memperluas jangkauan geografis karena konsumen online shopping
dapat membeli barang dan jasa kapan saja dan dari
H4 : Terdapat pengaruh yang signifikan security
mana saja.Oleh karena itu, belanja online lebih
terhadap pembelian produk fashion melalui
ramah lingkungan dibandingkan dengan membeli
online shopping
di toko langsung karena konsumen dapat
memenuhi keinginannya hanya dengan kmenekan Website design dari suatu halaman web
tombol mouse tanpa keluar dari rumah (Parker- merupakan faktor paling penting yang dapat
Hall, 2009). mempengaruhi online shopping. Shergill dan Chen
(2005) mengidentifikasi karakteristik website
Online purchase intention dapat
design sebagai faktor dominan yang
didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana
mempengaruhi persepsi konsumen terhadap
konsumen bersedia dan berniat untuk membuat
pembelian online. Tugan et al. (2002) berpendapat
transaksi online (Pavlou, 2003). Istilah ini
bahwa desain elegan situs webakanmemberikan
digunakan jika pelanggan bersedia untuk mencari,
pelayanan yang lebih baik kepada para
memilih, dan membeli produk melalui internet.
penggunanya.Website juga harus fokus pada isinya
Diagram skematik dari model penelitian seperti yang telah diidentifikasi sebagai salah satu
Gambar 1 menunjukkan hubungan antara variabel faktor utama yang mempengaruhi konsumen untuk
dependen dan independen. melakukan kunjungan ulang. Teks, gambar, grafik,
layout dansuara sangat penting untuk
Online Shopping adalah variabel
designwebsite yang efektif. Menurut Kin dan Lee
dependen dalam penelitian ini.Variabel dependen
(2002) ,website design menggambarkan daya tarik
dianalisis dalam penelitian ini untuk mengetahui
yang disajikan kepada pelanggan dan pelanggan
jawaban atau solusi untuk masalah ini. Sementara
bersedia untuk lebih sering melakukan kunjungan
itu, variabel independen dalam penelitian ini
serta dapat tinggal lebih lama pada situs web yang
adalah website design, price, trustdan security.
menarik. Menurut Liu dan Arnett (2000), dalam
Variabel independen diyakini variabel yang
konteks e­commerce ­, situs web yang sukses harus
mempengaruhi variabel dependen (niat belanja
menarik konsumen, membuat mereka merasa situs
secara online) baik positif atau cara negatif.
tersebut dapat dipercaya dan diandalkan. Liang dan
Lai (2002) menyatakan bahwa website design,
sebagai dasar penjualan di internet, merupakan
Perumusan Hipotesis
dimensi yang paling penting untuk memperkirakan
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan website efektivitas ritel online. Literatur yang ada
designterhadap pembelian produk fashion menunjukkan bahwa empat dimensi design
melalui online shopping yangberpengaruh signifikan terhadap
H2 : Terdapat pengaruh yang signifikan keberhasilan web, yaitu estetika web (visual), isi
priceterhadap pembelian produk fashion informasi, navigasi, dan design transaksional (Kang,
melalui online shopping et al., 2009; Lavie & Tractinsky, 2004; Liu & Arnett,
2000; Ranganathan & Ganapathy, 2002). Website

-41-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.2 Tahun 2014

yang dapat memberikan elemen-elemen yang baik tentang harga.Konsumen cenderung


designsecara kritis lebih memungkinkan untuk memilih dan mencari penjual yang menawarkan
dapat memperoleh kepuasan pelanggan, niat harga yang terbaik (best price) kemudian
pembelian yang positif dan mendapatkan loyalitas berdasarkan informasi harga yang mereka miliki,
pelanggan (Bauer et al., 2006; Bhattacherjee, 2002; mereka bahkan mampu bernegosiasi dengan
Kim & Lennon, 2008; Lavie & tractinsky, 2004).Than penjual. Harga yang dirasakan cocok oleh
dan Grandon’s (2002) berpendapat bahwa kualitas konsumen online juga akan mempengaruhi
dari website design sangat penting untuk online konsumen untuk melakukan pembelian ulang
shopping. (Tsiotsou, 2003). Harga merupakan faktor paling
penting bagi para pembeli dalam berbelanja online
Harga adalah sejumlah uang yang
shop (Helm and Sinha, 2001).Namun Li et al. (1999)
ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah
berpendapat bahwa para online shoppers tidak
dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk
sensitive dengan masalah harga, karena
memperoleh manfaat dengan memiliki suatu
perbandingan antara satu penjual dengan lainnya
produk atau jasa (Kotler dan Gary Amstrong,
sangatlah kecil dan menghabiskan waktu yang
2008).Menurut Kotler dan Amstrong (2003) harga
banyak jika ingin melakukan perbandingan harga
adalah sebuah nilai/uang yang dapat ditukar
tersebut.
dengan produk atau jasa untuk mendapatkan
suatu keuntungan dari produk/jasa tersebut.Harga Kepercayaan didefinisikan sebagai
merupakan faktor yang dapat mempengaruhi dimensi hubungan bisnis yang menentukan
konsumen dalam membeli suatu produk/jasa yang tingkat dimana masing-masing pihak merasa
diinginkan. Konsumen akan melihat terlebih mereka dapat mengandalkan janji yang ditawarkan
dahulu harga yang tercantum pada sebuah produk, oleh yang lain (Kolsaker dan Payne, 2002). Di sisi
karena dewasa ini konsumen sudah lebih pandai lain, kepercayaan ditandai dengan ketidakpastian,
dan berpikir tentang sistem hemat yang tepat. kerentanan dan ketergantungan. Karakteristik ini
Selain itu konsumen dapat berpikir tentang harga tercermin dalam transaksi online, dimana
yang ditawarkan memiliki kesesuaian dengan konsumen tidak dapat melihat penjual secara
produk yang telah dibeli.Pemikiran tersebut langsung, memeriksa barang yang ingin dibeli atau
penting bagi para konsumen untuk menjadikan mendapatkan barang setelah melakukan
sebuah pertimbangan dalam membeli (Schiffman pembayaran.
& Kanuk, 2006). Sedangkan harga juga termasuk
Gaven dkk. (2003) menyatakanbahwa
salah satu bagian penting dari bagian pemasaran,
konsumen percaya pada suatu perusahaan, apabila
yang merupakan bagian penting bagi para
perusahaan tersebut dapat diandalkan dalam
produsen yang akan menjadi calon kosumennya
melindungi informasi pribadi pelanggan.
(Kotler, 2009). Menurut Kotler (2005), harga
Kepercayaan merupakan faktor penting karena
berpengaruh terhadap preferensi belanja online.
membantu pelanggan mengatasi persepsi
Seperti halnya teori yang dikemukakan oleh
ketidakpastian terhadap resiko dan terlibat dalam
Howard (2007) yang menyatakan bahwa alasan
“perilaku kepercayaan” dengan vendor, seperti
paling sederhana dari pembelian online adalah
berbagi informasi pribadi atau melakukan
untuk menghemat uangInternet memungkinkan
pembelian (McKnight dkk., 2002).
konsumen memiliki pengetahuan dan informasi

-42-
Pengaruh Rancangan Situs, Harga, Kepercayaan Dan Keamanan Terhadap Pembelian Produk Fashion Melalui
Online Shopping

Mayer et al.., (1995) and Hoffman et al.., dalam e­commerce diseimbangkan oleh tingkat
(1999) mengungkapkan bahwa kepercayaan dan kepercayaan yang dibangun oleh perusahaan.
motivasi konsumen memiliki hubungan yang Sebagai hasilnya, fungsi kepercayaan menurunkan
signifikan. Penelitian yang lain menemukan bahwa persepsi terhadap resiko yang akan didapat. Schurr
tingkat kepercayaan yang tinggi oleh pembeli dan Ozanne (2005), mendefinisikan kepercayaan
merangsang sikap dan perilaku yang sebagai janji yang diberikan perusahaan dan usaha
menguntungkan (Anderson dan Narus, 1990). pemenuhan janji tersebut dalam melakukan
Namun, Hotman et al (1999) berpendapat bahwa hubungan dengan pelanggan. Mayer dkk. (1995),
efektivitas kepercayaan pihak ketiga dan lembaga mendefinisikan kepercayaan sebagai kesediaan
sertifikasi merupakan faktor keberhasilan utama perusahaan untuk melayani kebutuhan yang
untuk membangun kepercayaan konsumen dalam diharapkan pelanggan.Dapat disimpulkan bahwa
berbelanja internet. Menurut Barnard dan Wesson kepercayaan mengacu pada keyakinan konsumen
(2003), konsumen dapat mengunjungi dan bahwa janji yang diberikan perusahaan kepada
menelusuri situs, bahkan memanfaatkannya untuk konsumen dapat dipercaya dan memberikan aksi
tujuan pengumpulan informasi, tetapi tidak yang saling menguntungkan yang mengacu kepada
memiliki kepercayaan yang cukup kuat untuk perusahaan. Menurut Coleman (1990), anggapan
menyelesaikan pembelian secara online.Bagi akan resiko dapat diperhatikan sebagai penaksiran
pelanggan online, melakukan transaksi dengan individu atas kemungkinan-kemungkinan positif
vendor secara online harus mempertimbangkan dan negatif yang mungkin muncul dalam suatu
faktor ketidakpastian dan resiko jika dibandingkan transaksi atau situasi. Beberapa transaksi memiliki
dengan transaksi jual beli secara offline/ faktor resiko yang spesifik sesuai dengan transaksi
langsung.Ketika pelanggan melakukan pembelian itu sendiri, termasuk kerugian secara finansial,
dari website vendor yang tidak dikenal, mereka ketidakpastian akan informasi, kompleksitas dan
tidak dapat mengetahui kualitas barang dan jasa asimetri (Kimmery and McCord, 2002). Tingkat
yang di tawarkan apakah dapat diandalkan atau anggapan akan resiko yang melekat dalam sebuah
tidak. perubahan diimbangi oleh tingkat kepercayaan.

Krauter (2002) mengklasifikasikan Kepercayaan berperan penting dalam


ketidakpastian didalam e­commerce: yaitu proses pembelian secara online. Selain faktor
‘ketidakpastian sistem’, dimana disebabkan oleh transaksi yang aman, pada bisnis internet
masalah keamanan dan teknis dalam sistem, dan konsumen harus mempercayai media transaksi
ketidakpastian transaksi yang mana dijelaskan oleh untuk belanja secara online (Kini dan Choobineh,
informasi yang tidak berhubungan mengenai 1998).Menurut Belanger et al.., (2002), apabila
proses transaksi tersebut. Kepercayaan adalah konsumen memiliki persepsi yang rendah dan
salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kepercayaan terhadap pedagang online, hal ini
anggapan akan resiko dan penilaian yang dilakukan membuat mereka tidak mau melakukan pembelian
oleh pelanggan. Kathryn dan Mary (2002) secara online.
menyarankan bahwa anggapan resiko yang
Masalah keamanan menjadi perhatian
berhubungan dengan e­commerce adalah sebuah
paling utama untuk pembeli online.Hal ini
fungsi atas kepercayaan antara pembeli dan
dikemukakan oleh para peneliti bahwa keamanan
penjual.Tingkat resiko yang tidak dapat dipisahkan
bukan hanya tantangan teknis, tetapi termasuk

-43-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.2 Tahun 2014

aspek manusia dan organisasi di dalamnya. menemukan bahwa website design, efisiensi
Persepsi keamanan didefinisikan dengan melihat kualitas layanan, kualitas informasi produk,
sejauh mana seseorang percaya bahwa vendor keamanan transaksi serta kemampuan pengiriman
online atau situs web yang digunakan sebagai faktor-faktor yang terkait dengan resiko
aman.Menurut Anil (2000), kegiatan belanja informasi keamanan dan keinginan pembelian.
melalui online sering menyebabkan beberapa
Keamanan merupakan faktor penting
tahapproses pengolahan data pribadi. Oleh karena
suksesnya proses jual-beli barang. Alasan utama
itu, perlindungan privasidan data pribadi sangat
sebagian orang tidak suka berbelanja secara
penting agar dapat digunakan secara hati-hati,
online, karena harus memberikan informasi kartu
diperlukan untuk tujuan yang jelas, tidak
kredit pada para penjual di internet (Rao, 2000).
diungkapkan pada orang-orang yang salah dan
tidak bertanggung jawab dan tidak diproses tanpa
sepengetahuan orang yang bersangkutan. METODOLOGI PENELITIAN
Hambatan utama dalam online shopping adalah
Penelitian ini mengacu pada penelitian
kepercayaan pada isu-isu mengenai keamanan dan
sebelumnya yang dilakukan oleh Alam et al. (2008)
privasi, selain perbaikan pada teknologi, para
dengan dibuat beberapa modifikasi yang
pengguna harus merasa nyaman dan terjamin
disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.
mengenaikeamanan serta privasi untuk
Rancangan penelitian yang digunakan adalah
pertumbuhan online shopping (Ramayah et al.,
Hypothesis Testing. Menurut Sekaran (2006),
2003).Oleh karena itu, pengolahan data pribadi
hypothesis testing bertujuan untuk menguji
harus digunakan sesuai dengan kondisi
hipotesis, yang umumnya menjelaskan tentang
tertentu.Hal ini merupakan masalah yang cukup
karakteristik hubungan-hubungan tertentu atau
besar untuk memberikan informasi penting
perbedaan-perbedaan antar kelompok atau
seperti rincian kartu kredit (Salisbury, 2004).
independensi dari dua faktor atau lebih dalam satu
Persepsi keamanan diklasifikasikan situasi.
sebagai masalah keamanan obyektif dan
Variabel bebas “dependent variable”
subyektif.Keamanan obyektif mengacu pada
penelitian ini adalah online shopping Variable
pernyataan kebijakan keamanan dan perlindungan
terikat “ independent variable” penelitian ini
teknis, sedangkan keamanan subyektif mengacu
adalah website design, price, trust , security
pada keamanan secara keseluruhan yang dirasakan
oleh konsumen (Chellappa dan Pavlou, Metode sampling yang digunakan adalah
2002).Menurut Chang dan Chen (2008), internet dengan teknik simple random sampling, yaitu
bukanlah merupakan lingkungan belanja online pengambilan sampel secara acak dari populasi yang
yang aman, sehingga keamanan harus sangat telah ditetapkan melalui pertimbangan
diperhatikan dan dianggap penting oleh tertentu.Data untuk penelitian ini dikumpulkan
situsonline untuk melindungi data konsumen. dengan metode pengumpulan data primer melalui
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Tsai dan Yeh survei konsumen yang diberikan kepada Dosen,
(2010), persepsi konsumen terhadap keamanan karyawan dan mahasiswa di FKG Trisakti, Jakarta
vendor online dikenal sebagai perhatian utama dari Barat.Jumlah sampel sebanyak 130 responden,
pengambilan keputusan konsumen. Mereka mengacu pada pernyataan Supranto (2001), yang

-44-
Pengaruh Rancangan Situs, Harga, Kepercayaan Dan Keamanan Terhadap Pembelian Produk Fashion Melalui
Online Shopping

Tabel 1
Profil Responden

Profil Responden Jumlah Persentase (%)


Jenis Kelamin
1. Pria 29 22,3%
2. Wanita 101 77,7%
Usia
1. < 20 tahun 7 5.4%
2. 20 – 30 tahun 111 85.4%
3. 31 - 40 tahun 12 9.2%
Tingkat Pendidikan
1. S1 102 78.5%
2. S2 16 12.3%
3. SMA 12 9.2%
Profesi
1. Pegawai Swasta 4 3.1%
2. Wiraswasta 4 3.1%
3. Pelajar / Mahasiswa 81 62.3%
4. Ibu Rumah Tangga 5 3.8%
5. Dan lain-lain 36 27.7%
Pengeluaran Rutin
1. <Rp. 500.000 3 2.3%
2. Rp. 500.000 – Rp. 999.999 12 9.2%
3. Rp. 1.000.000 – Rp.1.499.999 10 7.7%
4. Rp. 1.500.000 – Rp. 1.999.999 24 18.5%
5. Rp. 2.000.000 - Rp. 2.499.999 29 22.3%
6. >Rp. 2.500.000 52 40%

menyatakan bahwa ketentuan jumlah sampel Berdasarkan tabel 1, jumlah responden


minimum 5 kali jumlah item pernyataan dalam pria dan wanita yang berjumlah 130 orang terbagi
kuesioner, yaitu 125 orang. Selain itu, sampel juga menjadi 22,3 % responden (29 orang) berjenis
akan mengisi formulir demografik yang bertujuan kelamin pria dan 77,7 % (101 orang) berjenis
untuk mengumpulkan data tentang jenis kelamin, kelamin wanita. Dalam penelitian ini, mayoritas
usia, tingkat pendidikan, ,jumlah pengeluaran responden berjenis kelamin wanita dengan
rutin per bulan (Teng et. al., 2009) jumlah 101 orang atau sebesar 77,7% dan
responden minoritas berjenis kelamin pria dengan
Karakteristik profil responden yang diteliti
jumlah 29 orang atau sebesar 22,3%.
setelah data dikumpulkan ialah sebagai berikut:
(1) Jenis kelamin, (2) Usia, (3) Tingkat pendidikan Dilihat berdasarkan usia, dari 130
terakhir, (4) Profesi, dan (5) Pengeluaran rutin responden, jumlah responden dengan usia kurang
sebulan. dari 20 tahun sebanyak 5.4% responden (7 orang),

-45-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.2 Tahun 2014

usia antara 20 sampai 30 tahun sebanyak 85.4% responden atau sebesar 78.5%, S2 sebanyak 16
responden (111 orang), dan usia antara 31 sampai responden atau sebesar 12.3%, dan SMA sebanyak
40 tahun sebanyak 9.2% responden (12 orang). 12 responden atau sebesar 9.2%. Dalam penelitian
Dalam penelitian ini, mayoritas responden berusia ini, mayoritas responden dengan tingkat
antara 20 sampai 30 tahun dengan jumlah 111 pendidikan terakhir S1 berjumlah 102 orang atau
orang atau sebesar 86% atau responden minoritas sebesar 79%, responden minoritas dengan tingkat
berusia kurang dari 20 tahun dengan jumlah 7 orang pendidikan terakhir SMA berjumlah 12 orang atau
atau sebesar 5%. sebesar 9%.

Dilihat dari tingkat pendidikan terakhir, Dilihat berdasarkan profesi, dari 130
dari 130 responden, jumlah responden dengan responden tidak ada satupun responden yang
tingkat pendidikan terakhir S1 sebanyak 102 berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil,

Tabel 2
Perilaku Pengguna Internet yang Digunakan

Jumlah Responden Persentase


Akses Internet
1. Rumah 50 orang 38.5%
2. Tempat Kerja 8 orang 6.2%
3. Warung Internet 6 orang 4.6%
4. Handphone 66 orang 50.8%
Penggunaan Akses Internet
1. 2 kali/lebih dalam sehari 112 orang 86.2%
2. 1 kali dalam sehari 8 orang 6.2%
3. Setiap 2 hari 1 kali 5 orang 3.8%
4. 1 kali dalam 1 minggu 4 orang 3.1%
5. < dari 1 kali dalam seminggu 1 orang 0.8%
Latar Belakang
1. Mencari informasi 31 orang 23.8%
2. Belanja online 16 orang 12.3%
3. Mengirim pesan (email) 18 orang 13.8%
4. Mencari hiburan 17 orang 13.1%
(game,entertainment)
5. Sosialisasi dunia maya 48 orang 36.9%
(Facebook, dll)
Produk
1. Tiket pesawat 23 orang 17.7%
2. Voucher Hotel 11 orang 8.5%
3. Software komputer 1 orang 0.8%
4. Album CD/video/music 8 orang 6.2%
5. Elektronik 9 orang 6.9%
6. Buku/majalah 2 orang 1.5%
7. Fashion 76 orang 58.5%

-46-
Pengaruh Rancangan Situs, Harga, Kepercayaan Dan Keamanan Terhadap Pembelian Produk Fashion Melalui
Online Shopping

responden yang berprofesi sebagai Pegawai internet yang digunakan, (2) penggunaan akses
Swasta dan Wiraswasta masing-masing sebanyak internet dalam seminggu, (3) latar belakang
4 orang atau sebesar 3.1%, responden yang penggunaan internet, (4) produk yang paling sering
berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa sebanyak 81 dibeli melalui online shop, dan (5) seberapa sering
orang atau sebesar 62.3%, responden yang responden membeli pakaian.
berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga sebanyak 5
Dilihat dari penelitian ini, responden yang
orang atau sebesar 3.8% dan responden yang
menggunakan akses internet dari rumah sebanyak
memiliki profesi lain dari yang telah disebutkan
50 orang atau sebesar 38.5%, responden yang
diatas sebanyak 36 orang atau sebesar 27.7%. Dalam
menggunakan internet dari tempat kerja sebanyak
penelitian ini, mayoritas responden berprofesi
8 orang atau sebesar 6.2%, responden yang
sebagai pelajar/mahasiswa yaitu berjumlah 81
menggunakan akses internet dari warung internet
orang atau sebesar 62% dan minoritas responden
sebanyak 6 orang atau sebesar 4.6% dan responden
berprofesi sebagai pegawai swasta dan wiraswasta
yang menggunakan akses internet dari handphone
yaitu masing-masing berjumlah 4 orang atau
seanyak 66 orang atau sebesar 50.8%.
sebesar 3%.
Melalui grafik diatas, dapat dilihat bahwa
Dilihat dari profil responden berdasarkan
responden paling banyak menggunakan akses
pengeluaran rutin sebulan, responden dengan
internet melalui handphone yaitu sebesar 50,8%
pengeluaran rutin sebulan kurang dari Rp. 500.000
dan responden yang paling sedikit menggunakan
sebanyak 3 orang atau sebesar 2.3%, responden
akses internet di warung internet yaitu sebesar
dengan pengeluaran rutin sebulan antara Rp.
4,6%.
500.000 sampai Rp. 999.999 sebnayak 12 orang atau
sebesar 9.2%, responden dengan pengeluaran Dilihat dari penelitian ini, responden yang
rutin sebulan antara Rp. 1.000.000 sampai Rp. menggunakan akses internet 2 kali atau lebih dalam
1.499.999 sebanyak 10 orang atau sebesar 7.7%, sehari sebanyak 112 orang atau sebesar 86,2%,
responden dengan pengeluaran rutin sebulan responden yang menggunakan akses internet
antara Rp. 1.500.000 sampai Rp. 1.999.999 sebanyak sebanyak 1 kali dalam sehari sebanyak 8 orang atau
24 orang atau sebesar 18.5%, responden dengan sebesar 6.2%, responden yang menggunakan akses
pengeluaran rutin sebulan antara Rp. 2.000.000 internet setiap 2 hari 1 kali sebanyak 5 orang atau
sampai Rp. 2.499.999 sebanyak 29 orang atau sebesar 3.8%, responden yang menggunakan akses
sebesar 22.3% dan responden dengan pengeluaran internet 1 kali dalam 1 minggu sebanyak 4 orang
rutin sebulan lebih dari Rp. 2.500.000 sebanyak 52 atau sebesar 3.1% dan responden yang
orang atau sebesar 40%. Dalam penelitian ini, menggunakan akses internet kurang dari 1 kali
mayoritas responden memiliki pengeluaran rutin dalam seminggu sebanyak 1 orang atau sebesar
dalam sebulan lebih dari Rp. 2.500.000 sebanyak 0.8%.
52 orang atau sebesar 40% dan minoritas
Melalui grafik diatas, dapat dilihat
responden memiliki pengeluaran rutin dalam
mayoritas responden menggunakan akses internet
sebulan kurang dari Rp.500.000 sebanyak 3 orang
2 kali atau lebih dalam sehari yaitu sebesar 86,2%
atau sebesar 2%.
dan minoritas responden yang menggunakan
Karakteristik perilaku pengguna yang akses internet kurang dari 1 kali dalam seminggu
diteliti dalam penelitian ini adalah (1) akses sebesar 0,8%.

-47-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.2 Tahun 2014

Dilihat dari penelitian ini, dari 130 Berdasarkan data secara keseluruhan yang
responden, 31 orang atau sebesar 23.8% didapatkan dari hasil penelitian, dapat disimpulkan
menggunakan internet untuk mencari informasi, bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini
16 orang atau sebesar 12.3% menggunakan berjenis kelamin wanita dengan total sebanyak
internet untuk belanja online, 18 orang atau 101 orang atau sebesar 77.7%, berusia antara 20
sebesar 13.8% menggunakan internet untuk sampai 30 tahun dengan total sebanyak 111 orang
mengirim pesan melalui email, 17 orang atau atau sebesar 85.4%, dengan tingkat pendidikan
sebesar 13.1% menggunakan internet untuk terakhir S1 sebanyak 102 orang atau sebesar 78.5%
mencari hiburan dan 48 orang atau sebesar 36.9% dan berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa
menggunakan internet untuk bersosialisasi di sebanyak 81 orang atau sebesar 62.3% dengan
dunia maya. pengeluaran rutin dalam sebulan sebesar lebih
dari Rp. 2.500.000 sebanyak 52 orang atau sebesar
Melalui grafik ini, dapat dilihat bahwa
40%. Mayoritas responden menggunakan akses
mayoritas responden menggunakan internet
internet melalui handphone yaitu sebanyak 66
untuk bersosialisasi di dunia maya yaitu sebesar
orang atau sebesar 50.8% dan menggunakan akses
36.9% dan minoritas responden menggunakan
internet 2 kali atau lebih dalam sehari sebanyak
internet untuk melakukan belanja online yaitu
112 orang atau sebesar 86.2%, mayoritas
sebesar 12.3%.
responden menggunakan internet untuk
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bersosialisasi di dunia maya yaitu sebanyak 48
bahwa produk yang paling sering dibeli oleh orang atau sebesar 36.9% dan produk yang paling
responden melalui online shop adalah produk sering dibeli responden melalui online shop adalah
fashion yaitu sebanyak 76 orang atau sebesar produk fashion yaitu sebanyak 76 orang atau
58.5%, 23 orang atau sebesar 17.7% yang membeli sebesar 58.5%.
tiket pesawat melalui online shop, responden yang
Penelitian ini menggunakan data primer,
membeli voucher hotel melalui online shop
dimana data dikumpulkan dengan bantuan
sebanyak 11 orang atau sebesar 8.5%, responden
kuesioner. Kuesioner yang diberikan berisi
yang membeli software komputer melalui online
pernyataan tertulis kepada responden, kemudian
shop sebanyak 1 orang atau sebesar 0.8%,
responden memberikan tanggapan atas
responden yang membeli album CD/video/music
pernyataan yang diajukan. Pengujian instrument
melalui online shop sebanyak 8 orang atau sebesar
dilakukan dengan Uji Validitas dan Uji Reabilitas,
6.2%, reseponden yang membeli elektronik
agar didapatkan alat ukur yang valid dan reliabel.
melalui online shop sebanyak 9 orang atau sebesar
6.9%, dan responden yang membeli buku/majalah Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa
melalui online shop sebanyak 2 orang atau sebesar hasil pengolahan data untuk variabel Website
1.5%. Design pada semua item pernyataan didapatkan
hasil p­value sebesar 0.000, yang menunjukkan
Melalui grafik ini, dapat dilihat bahwa
bahwa item pernyataan tersebut valid karena lebih
mayoritas responden membeli produk fashion
kecil dari 0.05. Dari masing-masing nilai item
melalui online shop yaitu sebesar 58.5% dan
pernyataan yang didapatkan, dapat disimpulkan
minoritas responden membeli software komputer
bahwa secara garis besar hubungan item
melalui online shop yaitu sebesar 0.8%.

-48-
Pengaruh Rancangan Situs, Harga, Kepercayaan Dan Keamanan Terhadap Pembelian Produk Fashion Melalui
Online Shopping

pernyataan dengan total nilai variabel Website pernyataan sesuai untuk digunakan sebagai alat
Design adalah kuat, yang berarti bahwa item ukur variabel.

Tabel 3
Pengujian Validitas untuk Variabel Website Design

Koefisien
No Pernyataan p­value Keputusan
korelasi
1 Design dariweb online shop yang menarik
membuat saya senang untuk berbelanja 0.000 0.803 Valid
secara online
2 Design dari web online shop memudahkan
0.000 0.680 Valid
saya untuk mencari produk yang diinginkan
3 Saya memilih untuk berbelanja online karena 0.000 0.717 Valid
informasi yang didapat dari web jelas
4 Online Shop memberi fasilitas dalam 0.000 0.692 Valid
membandingkan produk dan harga
5 Saya senang mengunjungi online shop dengan 0.000 0.772 Valid
design web yang menarik

Tabel 4
Pengujian Validitas untuk Variabel Price

Koefisien
No Pernyataan p-value Keputusan
Korelasi
1 Saya senang berbelanja secara online 0.000 0.923 Valid
karena harga yang tertera jelas
2 Saya senang berbelanja secara online 0.000 0.629 Valid
karena harganya lebih murah dari toko
offline
3 Saya senang berbelanja secara online 0.000 0.928 Valid
karena bisa membandingkan harga di
toko lain terlebih dulu sebelum
membeli
4 Saya senang berbelanja secara online 0.000 0.609 Valid
karena bisa menampilkan range harga
sesuai kantong saya
5 Saya tidak berbelanja online karena 0.000 0.936 Valid
tidak mempunyai kartu kredit

-49-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.2 Tahun 2014

Tabel 5
Pengujian Validitas untuk Variabel Trust

Koefisien
No Pernyataan p-value Keputusan
Korelasi
1 Saya tidak melakukan online shopping 0.000 0.884 Valid
karena produk tidak dapat dicoba
sebelum dibeli
2 Saya percaya bahwa produk yang tertera 0.000 0.791 Valid
pada web, sesuai dengan aslinya
3 Saya akan melakukan pembelian online 0.000 0.766 Valid
apabila rekan saya sudah pernah
melakukan pembelian sebelumnya dan
terbukti benar
4 Saya selalu berbelanja pada online shop 0.000 0.776 Valid
yang reputasinya sudah terkenal
5 Sebelum melakukan pembelian, saya 0.000 0.851 Valid
mencari informasi tentang reputasi dari
web tersebut terlebih dahulu

Tabel 6
Pengujian Validitas untuk Variabel Security

No Pernyataan p-value Koefisien Keputusan


Korelasi
1 Saya tidak berbelanja online karena takut 0.000 0.893 Valid
memberikan informasi pribadi saya kepada web
2 Saya percaya dengan teknologi canggih dapat 0.000 0.883 Valid
memberikan keamanan untuk transaksi saya di
online shop
3 Saya percaya uang saya akan hilang setiap kali 0.000 0.618 Valid
saya bertransaksi melalui online shop
4 Online shop mempunyai keamanan yang cukup 0.000 0.899 Valid
sehingga membuat saya nyaman untuk
melakukan transaksi
5 Saya yakin bahwa orang lain tidak dapat 0.000 0.715 Valid
mencuri informasi yang saya berikan di online
shop

-50-
Pengaruh Rancangan Situs, Harga, Kepercayaan Dan Keamanan Terhadap Pembelian Produk Fashion Melalui
Online Shopping

Tabel 7
Pengujian Validitas untuk Variabel Online Shopping

Koefisien
No Pernyataan p-value Keputusan
Korelasi
1 Online shop sebaiknya menyediakan 0.000 0.934 Valid
beberapa pilihan sistem pembayaran
2 Online shop sebaiknya menyediakan 0.000 0.959 Valid
kontak seperti nomor telepon atau
email bagi para konsumen
3 Online shop perlu meminta ijin pada 0.000 0.978 Valid
konsumen untuk mengirim iklan
berkala ke account email mereka
4 Online shop sebaiknya memberikan 0.000 0.963 Valid
garansi untuk para konsumen
5 Online shop mempermudah saya 0.000 0.939 Valid
dalam memenuhi kebutuhan saya

Berdasarkan tabel di atas, variabel Price Berdasarkan tabel 7, variabel Online


diukur menggunakan 5 (lima) pernyataan, dimana Shopping diukur menggunakan 5 (lima)
masing-masing item pernyataan secara pernyataan, dimana masing-masing item
keseluruhan memiliki nilai p­value sebesar 0.000 pernyataan secara keseluruhan memiliki nilai p­
yang menunjukkan bahwa masing-masing item value sebesar 0.000 yang menunjukkan bahwa
pernyataan valid dan cocok untuk digunakan dalam masing-masing item pernyataan valid dan cocok
mengukur variabel price. untuk digunakan dalam mengukur variabel online
shopping.
Lima item pernyataan yang digunakan
sebagai pengukur variabel trust memiliki nilai Reliabilitas merupakan alat ukur yang
signifikan yaitu sebesar 0.000 pada masing-masing digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang
item pernyataan tersebut, yang berarti semua merupakan alat pengukuran konstruk dan variabel.
pernyataan valid. Apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu maka
Berdasarkan tabel di atas, variabel Security
suatu kuesioner dapat dikatakan handal atau
diukur dengan tiga 5 (lima) pernyataan dimana p­
reliabel (Ghozali, 2001). Dalam penelitian ini,
value yang didapat masing-masing item
reliabilitas diuji dengan Cronbach’s Alpha (C)
pernyataan adalah 0.000 sehingga item pernyataan
menggunakan AMOS 18.0. Cronbach’s alpha
tersebut dikatakan valid.
merupakan suatu koefisien reliabilitas yang

-51-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.2 Tahun 2014

Tabel 8
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian

Koefisien Cronbach
No Variabel Keputusan
Alpha
1 Website Design 0.782 Reliable
2 Price 0.864 Reliable
3 Trust 0.872 Reliable
4 Security 0.860 Reliable
5 Online Shopping 0.983 Reliable

menunjukkan bagaimana bagian dari suatu set Cronbach Alpha sebesar 0.860, sehingga dapat
berkorelasi positif antara satu dengan yang lainnya disimpulkan bahwa seluruh jawaban responden
(Sekaran, 2010). Sedangkan dalam pengambilan konsisten. Selanjutnya, pada variabel Online
keputusan reliabilitas, suatu instrument dapat Shoppingyang memiliki lima item pernyataan, dari
dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha lebih hasil pengolahan data didapatkan nilai Cronbach
besar dari 0.6 (Ghozali, 2001). Apha sebesar 0.983 dimana nilai tersebut lebih
besar dari 0.06 dengan demikian dapat dinyatakan
Variabel Website Design memiliki lima
seluruh jawaban responden reliable.
item pernyataan dengan hasil pengolahan
menunjukkan nilai 0.782 dimana nilai tersebut Data yang dikumpulkan dianalisis dengan
lebih besar dari 0.06 sehingga dapat dikatakan menggunakan Multiple Regression dengan bantuan
bahwa lima item pernyataan tersebut reliable. Hal program SPSS versi 17. Tujuan metode ini adalah
tersebut menunjukkan bahwa seluruh jawaban untuk memprediksi perubahan-perubahan di
dari responden dalam menjawab pernyataan dalam variabel terikat (dependent variable)
variabel Website Design konsisten. dikaitkan dengan perubahn-perubahan yang
terjadi dalam sejumlah variabel bebas
Pada variabel Price nilai Cronbach Alpha
(independent variable)(Sunyoto, 2011)
sebesar 0.864 dimana nilai tersebut lebih besar jika
dibandingkan dengan 0.06 maka lima item
pernyataan tersebut dapat dikatakan reliable.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Variabel Trust pada tabel diatas
menunjukkan nilai Cronbach Alpha sebesar 0.872 Statistik Deskriptif
dimana nilai tersebut lebih besar dari 0.06
Penjelasan secara deskriptif dan secara
sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item
rinci untuk menggambarkan karakteristik dari data
pernyataan pada variabel tersebut dapat dikatakan
yang ditinjau melalui nilai rata-rata (mean), dan
reliable
standar deviasi untuk menunjukkan variasi dari
Lima item pernyataan pada variabel jawaban responden merupakan tujuan dari
Security pada tabel diatas menunjukkan nilai pengujian statistik deskriptif.

-52-
Pengaruh Rancangan Situs, Harga, Kepercayaan Dan Keamanan Terhadap Pembelian Produk Fashion Melalui
Online Shopping

Tabel 9
Statistik Deskriptif

Mean Std. Deviation


Web_Design 3.8815 .47752
Price 3.7154 .46580
Security 3.9800 .50600
Trust 3.9062 .47914
Online_Shopping 4.0585 .61238

Sumber : Hasil Olah Data SPSS, 2014

Analisis statistik deskriptif yang penting yang dapat menarik konsumen untuk
menjelaskan nilai rata-rata (mean) dan standar melakukan online shopping. Hal ini dikarenakan
deviasi. dengan website design yang baik dan teratur dapat
membuat konsumen untuk mencari produk yang
Tabel 9 mencerminkan besarnya mean dan
diinginkan, kemudian dapat memberikan
standar deviasi untuk variabel yang diukur. Nilai
informasi yang jelas untuk para konsumen, selain
mean menunjukkan rata-rata penilaian responden
itu website design juga memberikan kemudahan
terhadap pertanyaan yang diajukan, sedangkan
bagi para konsumen untuk membandingkan
standar deviasi menggambarkan besarnya
produk dan harga. Hal ini senada dengan pendapat
penyimpangan terhadap rata-rata dari pertanyaan
Shergill dan Chen (2005), bahwa karakteristik
yang diajukan dalam kuesioner penelitian.
website design sebagai faktor dominan yang
Dari tabel di atas dapat diinterpretasikan mempengaruhi persepsi konsumen terhadap
bahwa pada variabel website design diperoleh nilai pembelian online. Hal ini juga didukung oleh
mean sebesar 3.8815 dengan nilai minimum 2.80 pendapat Tugan et al. (2002), bahwa desain elegan
dan nilai maksimum 5.00, dimana sebelumnya situs webakan memberikan pelayanan yang lebih
responden diminta untuk menjawab 5 pertanyaan baik kepada para penggunanya dan mempengaruhi
variabel dengan menggunakan 5 skala Likert yaitu konsumen untuk melakukan kunjungan ulang.
nilai dari 1 sampai 5, angka 1 menunjukkan sangat
Untuk variabel price menghasilkan nilai
tidak setuju sedangkan angka 5 menunjukkan
mean sebesar 3.7154 dengan nilai minimum 2.60
sangat setuju. Jika nilai mean 3.8815 berarti
dan nilai maximum 5.00 berdasarkan skala Likert 5
jawaban responden terhadap pertanyaan yang
poin. Jika nilai mean sebesar 3.7154, berarti
diajukan mendekati setuju dengan penyimpangan
jawaban responden terhadap pertanyaan yang
jawaban responden terhadap rata-rata (standar
diajukan mendekati setuju dengan penyimpangan
deviasi) sebesar 0.47752.
jawaban responden terhadap rata-rata (standar
Sebagai relevansi dari pengaruh website deviasi) sebesar 0.46580.
design terhadap pembelian produk fashion
Berdasarkan nilai mean yang didapat pada
melalui online shopping dapat dijelaskan bahwa
variabel price sebesar 3.7154, dapat diartikan
website design merupakan salah satu faktor
bahwa harga (price) merupakan faktor yang dapat

-53-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.2 Tahun 2014

mempengaruhi konsumen dalam membeli suatu mendekati setuju dengan penyimpangan jawaban
produk/jasa yang diinginkan. Konsumen akan responden terhadap rata-rata (standar deviasi)
melihat terlebih dahulu harga yang tercantum sebesar 0.47914.
pada sebuah produk. Dengan adanya online shop
Sebagai relevansi dari pengaruh trust
memungkinkan konsumen memiliki pengetahuan
terhadap pembelian produk fashion melalui online
dan informasi yang baik tentang harga. Konsumen
shopping dapat dijelaskan bahwadalam transaksi
cenderung memilih dan mencari penjual yang
online, dimana konsumen tidak dapat melihat
menawarkan harga yang terbaik (best price).Hal ini
penjual secara langsung, memeriksa barang yang
didukung oleh pendapat Helm dan Sinha (2001),
ingin dibeli atau mendapatkan barang setelah
yang menyatakan harga merupakan faktor paling
melakukan pembayaran sangat dibutuhkan
penting bagi para pembeli online shop. Kotler
kepercayaan (trust). Metode pembelanjaan online
(2005) menambahkan bahwa harga berpengaruh
hanya menyediakan tampilan dalam web yang
terhadap preferensi belanja online.
dibuat baik sedemikian rupa sehingga hanya
Untuk variabel security diperoleh nilai dibutuhkan kepercayaan yang tinggi dari
mean sebesar 3.9800 dengan nilai minimum 3.00 konsumen untuk melakukan transaksi. Konsumen
dan nilai maksimum 5.00 berdasarkan skala Likert tidak dapat mencoba bahkan melihat barang
5 poin. Jika nilai meansebesar 3.9800, berarti sebelum membeli. Biasanya konsumen mencari
jawaban responden terhadap pertanyaan yang tahu informasi tentang reputasi online shop
diajukan mendekati setuju dengan penyimpangan terlebih dahulu sebelum melakukan transaksi,
jawaban responden terhadap rata-rata (standar karena ketika pelanggan melakukan pembelian
deviasi) sebesar 0.50600. dari website vendor yang tidak dikenal, mereka
tidak dapat mengetahui kualitas barang dan jasa
Berdasarkan nilai mean yang diperoleh dari
yang di tawarkan apakah dapat diandalkan atau
variabel security sebesar 3.9800 dapat dijelaskan
tidak. Trust dalam transaksi online juga dapat
masalah keamanan (security) menjadi perhatian
diartikan sebagai kepercayaan yang tinggi oleh
paling utama untuk pembeli online. Menurut Anil
konsumen pada vendor dalam melindungi
(2000), kegiatan belanja melalui online sering
informasi pribadi pelanggan. Hal ini didukung oleh
menyebabkan beberapa tahap proses pengolahan
pendapat Gaven dkk. (2003) yangmenyatakan
data pribadi. Konsumen biasanya takut
bahwa konsumen percaya pada suatu perusahaan,
memberikan informasi pribadinya pada web online
apabila perusahaan tersebut dapat diandalkan
shop.Hal ini didukung oleh pendapat Rao (2000)
dalam melindungi informasi pribadi pelanggan.
yang menyatakan bahwa alasan utama sebagian
orang tidak suka berbelanja secara online, karena Untuk variabel online shopping diperoleh
harus memberikan informasi kartu kredit pada nilai mean sebesar 4.0585 dengan nilai minimum
para penjual di internet. 2.00 dan nilai maksimum 5.00 berdasarkan skala
Likert 5 poin. Jika nilai mean sebesar 4.0585, berarti
Untuk variabel trust diperoleh nilai mean
jawaban responden terhadap pertanyaan yang
sebesar 3.9062 dengan nilai minimum 2.00 dan nilai
diajukan mendekati sangat setuju dengan
maksimum 5.00 berdasarkan skala Likert 5 poin.
penyimpangan jawaban responden terhadap rata-
Jika nilai mean sebesar 3.9062, berarti jawaban
rata (standar deviasi) sebesar 0.61238.
responden terhadap pertanyaan yang diajukan

-54-
Pengaruh Rancangan Situs, Harga, Kepercayaan Dan Keamanan Terhadap Pembelian Produk Fashion Melalui
Online Shopping

Tabel 10
Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis Beta t p-value Keputusan


Hipotesis 1 0.211 2.733 0.007 Ho ditolak
Hipotesis 2 -0.034 0.488 0.627 Ho diterima
Hipotesis 3 0.452 5.960 0.000 Ho ditolak
Hipotesis 4 0.238 3.322 0.001 Ho ditolak

Berdasarkan nilai mean yang diperoleh Hasil yang didapat dari pengujian regresi
variabel online shopping sebesar 4.0585 dapat pada tabel 4.3 di atas membuktikan bahwa untuk
dijelaskan bahwa diperlukan beberapa pilihan Hipotesis 2 diperoleh nilai t sebesar 0.4883, dengan
sistem pembayaran pada online shop untuk  = -0.034 dan tingkat signifikansi sebesar 0.627.
memberi kemudahan transaksi bagi para Karena t hitung< t tabel yaitu 0.4883 < 1.657 dan nilai
konsumen, online shop juga sebaiknya signifikansi sebesar 0.627 berarti lebih besar dari
menyediakan kontak nomor telepon atau email 0.05 (0.627 > 0.05), maka Ho2 diterima dan Ha2
yang berfungsi sebagai customer service untuk ditolak yang berarti bahwa “tidak terdapat
memberi kemudahan layanan bagi para konsumen. pengaruh antara price terhadap pembelian produk
fashion melalui online shopping”. Dengan nilai
Pengujian Hipotesis
beta sebesar -0.034, berarti bahwa variabel price
Analisis data diperoleh dari hasil memberikan pengaruh negatif yang relatif kecil
pengujian terhadap hipotesis. Di dalam penelitian terhadap pembelian produk fashion melalui online
ini terdapat empat hipotesis. shopping sebesar 0.034 atau 3.4% dan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.
Hasil yang didapat dari pengujian regresi
pada tabel 4.2 di atas membuktikan bahwa untuk Hasil yang didapat dari pengujian regresi
Hipotesis1 diperoleh nilai t sebesar 2.733, dengan pada tabel 17 di atas membuktikan bahwa untuk
 = 0.211 dan tingkat signifikansi sebesar 0.007. Hipotesis3 diperoleh nilai t sebesar 5.960, dengan
Karena t hitung> t tabel yaitu 2.733 > 1.657 dan nilai  = 0.452 dan tingkat signifikansi sebesar 0.000.
signifikansi sebesar 0.007 berarti lebih kecil dari Karena t hitung> t tabel yaitu 5.960> 1.657 dan nilai
0.05 (0.007 < 0.05), maka Ho1 ditolak dan Ha1 signifikansi sebesar 0.000 berarti lebih kecil dari
diterima yang berarti bahwa “terdapat pengaruh 0.05 (0.000< 0.05), maka Ho3 ditolak dan Ha3
yang signifikan antara website design terhadap diterima yang berarti bahwa “terdapat pengaruh
pembelian produk fashion melalui online yang signifikan antara trustterhadap pembelian
shopping”. Dengan nilai beta sebesar 0.211, berarti produk fashion melalui online shopping”. Dengan
bahwa variabel website design memberikan nilai beta sebesar 0.452, berarti bahwa variabel
pengaruh terhadap pembelian produk fashion trustmemberikan pengaruh terhadap pembelian
melalui online shopping sebesar 0.211 atau 21.1% produk fashion melalui online shopping sebesar
dan sisanya sebesar 78.9% dipengaruhi oleh faktor 0.452 atau 45.2% dan sisanya dipengaruhi oleh
lain di luar penelitian ini. faktor lain di luar penelitian ini.

-55-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.2 Tahun 2014

Hasil yang didapat dari pengujian regresi Analisis data diperoleh dari hasil
pada tabel 17 di atas membuktikan bahwa untuk pengujian terhadap hipotesis penelitian. Tujuan
Hipotesis4 diperoleh nilai t sebesar 3.322, dengan dari pengujian hipotesis ini adalah untuk menolak
 = 0,238 dan tingkat signifikansi sebesar 0.001. hipotesis nol (Ho) sehingga hipotesis alternatif
Karena t hitung> t tabel yaitu 3.322> 1.657 dan nilai (Ha) dapat diterima.Hal ini dapat dilakukan dengan
signifikansi sebesar 0.001 berarti lebih kecil dari melihat nilai signifikansi dari setiap hubungan.
0.05 (0.001< 0.05), maka Ho4 ditolak dan Ha4 Adapun batas toleransi kesalahan () yang
diterima yang berarti bahwa “terdapat pengaruh digunakan dalam penelitian ini 0,05 (5%). Dengan
yang signifikan antara securityterhadap pembelian kriteria apabila nilai p <  atau p < 0,05 maka
produk fashion melalui online shopping”. Dengan dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan
nilai beta sebesar 0.238, berarti bahwa variabel antara variable X terhadap variable Y.
securitymemberikan pengaruh terhadap
Berdasarkan hasil Uji F pada tabel diatas,
pembelian produk fashion melalui online
dapat dilihat bahwa nilai F hitung pada model
shopping sebesar 0.238 atau 23.8% dan sisanya
penelitian adalah sebesar 27.873 dengan
dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.
signifikansi sebesar 0.000. Nilai Fhitung (27.873) >F tabel
Dari keempat variabel independen yang (2.44) , dan nilai signifikansi lebih kecil daripada
terdiri dari website design, price, security dan trust, nilai probabilitas yaitu 0.000 < 0.05 yang
hanya variabel website design, trust dan menunjukkan bahwa variabel bebas secara
securityyang memiliki nilai signifikansi lebih kecil simultan mempunyai pengaruh yang signifikan
dari 0.05 (p < 0.05); dan nilai  masing-masing 0.211, terhadap variabel terikat.
0.452, 0.238. Dapat disimpulkan bahwa website
Pembahasan Hasil penelitian
design, security dan trust memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap pembelian produk fashion Hasil penelitian ini konsisten dengan
melalui online shop, sedangkan price tidak penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Shergill & Chen (2005) yang menemukan bahwa
pembelian produk fashion melalui online shop (p website design merupakan faktor dominan yang
> 0.05). mempengaruhi konsumen dalam melakukan

Tabel 11
Hasil Uji F (ANOVA)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 22.806 4 5.702 27.873 .000
Residual 25.570 125 .205
Total 48.376 129

-56-
Pengaruh Rancangan Situs, Harga, Kepercayaan Dan Keamanan Terhadap Pembelian Produk Fashion Melalui
Online Shopping

pembelian melalui online shopping. Penelitian ini oleh Wang et al., (2009) yang menemukan bahwa
juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang trust mempengaruhi kegiatan belanja online.
dilakukan oleh Rangathan & Ganapathy (2002) Penelitian ini juga konsisten dengan penelitian
yang menemukan bahwa website design, yang telah dilakukan oleh Sam & Tahir (2009) yang
informasi, security dan privacy mempunyai menyatakan trust mempunyai hubungan yang
pengaruh terhadap pembelian online shopping. positif terhadap keputusan pembelian online
Penelitian ini juga konsisten dengan penelitian shopping.Hasil penelitian menunjukkan trust
yang telah dilakukan oleh Sam & Tahir (2009) yang memberikan pengaruh yang besar terhadap
menyatakan website design mempunyai hubungan pembelian melalui online shopping. Kepercayaan
yang positif terhadap keputusan pembelian online merupakan faktor penting dalam online shopping
shopping. karena membantu pelanggan mengatasi persepsi
ketidakpastian terhadap resikodimana konsumen
Namun, Alamet al., (2008), menemukan
tidak dapat melihat penjual secara langsung,
bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara
memeriksa barang yang ingin dibeli atau
website design dan online shopping. Perbedaan
mendapatkan barang secara langsung setelah
hasil penelitian ini dapat disebabkan oleh
melakukan pembayaran.Kepercayaan adalah
perbedaan profil responden dimana penelitian
faktor yang sangat penting dalam kondisi
Alam et al.,(2008) dilakukan di Malaysia.
ketidakpastian dan resiko (Lee & Turban,
Hasil penelitian ini ditemukan bahwa tidak 2001).Konsumen yang memiliki kepercayaan yang
terdapat pengaruh yang signifikan price terhadap tinggi terhadap penjual, akan melakukan
online shopping, Hasil ini tidak konsisten dengan pembelian kembali (Liang & Wang, 2006).
penelitian yang telah dilakukan oleh Akbar & Paul
Hasil penelitian ini konsisten dengan
(2010) yang menemukan bahwa price mempunyai
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
pengaruh yang signifikan terhadap online
Shergill & Chen (2005) yang menemukan bahwa
shopping.Menurut penelitian yang dilakukan oleh
security memberikan pengaruh dalam melakukan
Al-masri & Gharaibeh (2010) harga (price) termasuk
pembelian melalui online shopping. Penelitian ini
salah satu faktor yang berhubungan positif dan
juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang
signifikan terhadap keputusan pembelian via
dilakukan oleh Delafrooz et al., (2001), yang
internet.Perbedaan hasil penelitian ini dapat
menganggap masalah keamanan (security) sebagai
disebabkan oleh: (1) perbedaan profil responden
faktor yang berpengaruh pada niat pembelian
dimana penelitian Akbar & Paul (2010) dilakukan
online. Ranganthan dan Ganapathy (2002) juga
di Thailand, (2) perbedaan variabel yang diteliti,
menyimpulkan bahwa security dan privacy
dimana dalam penelitian ini menggunakan
memberikan pengaruh yang besar terhadap
variabel consumer attitiude terhadap online
pembelian melalui online shopping. Hal tersebut
shopping.
juga diperkuat oleh Chang dan Chen (2008) yang
Hasil penelitian ini konsisten dengan menekankan bahwa internet bukan merupakan
penelitian yang telah dilakukan oleh Cyr et al., lingkungan untuk belanja online yang aman,
(2008) yang menemukan bahwa trust mempunyai sehingga keamanan (security) harus dimanfaatkan
pengaruh positif terhadap online shopping.Hal ini dan dianggap oleh situs online untuk melindungi
juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan data pelanggan.

-57-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.2 Tahun 2014

SIMPULAN untuk melakukan pembelian melalui online


shop.Sebaliknya,ketika online shop mampu
Pengujian terhadap masalah penelitian
meningkatkan keamanan (security) dan memberi
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
jaminan kepada konsumen maka keyakinan
signifikan website design terhadap pembelian
konsumen dalam berbelanja akan meningkat.
melalui online shopping. Konsumen lebih senang
mengunjungi situs online shop yang memiliki
website design yang menarik dan mudah
IMPLIKASI MANAGERIAL
dimengerti. Website design yang mudah diakses
dan interaktif akan meningkatkan jumlah Dalam penelitian ini implikasi yang
pembelian konsumen terhadap situs online shop. dilakukan praktisi diharapkan dapat bermanfaat
bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama
Tidak terdapat pengaruh price terhadap
bidang online shop.Hal yang perlu diperhatikan
pembelian melalui online shopping.Konsumen di
berdasarkan hasil penelitian adalah:
online shop tidak sensitive dengan masalah harga
(price) karena produk yang dijual melalui online Bagi pebisnis online shop untuk dapat
shop tidak selalu mempunyai harga yang lebih memperhatikan website design, menjaga
murah dibandingkan dengan toko offline. kepercayaan (trust) dan menjaga sistem keamanan
Konsumen pada masa kini lebih mengutamakan (security). Peningkatan kualitas website design
kenyamanan dan keamanan dalam belanja secara dapat dilakukan dengan cara memperhatikan
online. tampilan pada website agar menarik dengan
memberikan warna-warna yang terang, dan
Terdapat pengaruh yang signifikan trust
memberikan pilihan huruf yang digunakan dalam
terhadap pembelian melalui online shopping.
website. Selain itu, website sebaiknya dibuat lebih
Kepercayaan (trust) merupakan faktor yang paling
mudah dimengerti agar mudah diakses oleh
penting dalam transaksi online shop.Kepercayaan
konsumen. Ini dilakukan untuk menarik konsumen
dari konsumen penting bagi situs online shop
untuk memiliki niat belanja online, meningkatkan
karena dengan tingkat kepercayaan yang tinggi
penjualan, mengembangkan usaha dan mem-
dapat mendorong konsumen untuk lebih berani
pertahankan kelangsungan usaha mereka.
dalam melakukan pembelian melalui situs online
shop.
KETERBATASAN PENELITIAN
Terdapat pengaruh yang signifikan security
terhadap pembelian melalui online Penelitian ini hanya dilakukan di kalangan
shopping.Ketika level jaminan keamanan Universitas Trisakti, Fakultas Kedokteran Gigi,
(security) dapat diterima dan bertemu dengan Jakarta Barat. Dan dari segi varabel hanya meneliti
harapan konsumen, maka seorang konsumen pengaruh website design, price, trust dan security
mungkin akan bersedia membuka informasi terhadap pembelian produk fashion melalui online
pribadinya dan akan membeli dengan perasaan shop. Masih ada beberapa faktor lain yang dapat
aman. Tanpa adanya jaminan keamanan yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan
memadai, akan membuat kekhawatiran pada pembelian online seperti kenyamanan, kualitas
konsumen, yang akhirnya menghalangi konsumen layanan, kemudahan transaksi.

-58-
Pengaruh Rancangan Situs, Harga, Kepercayaan Dan Keamanan Terhadap Pembelian Produk Fashion Melalui
Online Shopping

SARAN Andrews, R & Currim, I. 2004. “Behavioural


Differences between Consumers
1. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk
Attracted to Shopping Online versus
melanjutkan penelitian ini maka dapat
Traditional Supermarkets: Implications
dilakukan dengan memperluas sampel
for Enterprise Design and Marketing
penelitian, misal pada subjek yang sudah
Strategy”, Int. J. Internet Marketing and
melakukan pembelian melalui online dapat
Advertising, Vol. 1, No. 1, page 38-60.
meneliti faktor-faktorapa yang mempengaruhi
konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Atchariyachanvanich, K.,Okada, H., and Sonehara,
N. 2006. “ What Keeps Online Customers
2. Bagi penjual online diharapkan dapat
Repurchasing through the Internet?”,
meningkatkan kualitas dari website design dan
ACM SIGecom Exchanges, Vol. 6, No. 2,
menajaga kepercayaan (trust) serta
page 48-57.
meningkatkan keamanan (security) sehingga
dapat meningkatkan persepsi positif dari Bagdoniene, L. and Zemblyte, J. 2009. “Online
konsumen terhadap online shop yang akhirnya Shopping Motivation Factors and Their
dapat meningkatkan intensitas pembelian. Effect on Lithuanian Consumers”, Vol. 14,
page 367-374.
Behjati, S dan Othaman, S.N. 2012. “What Drives
DAFTAR PUSTAKA Consumers Online Shopping?
Conceptual Review of Online Shopping
Attributes Investiged in Previous
Studies”. Interdisciplinary Journal of
Abadi, H.RD., Hafshejani, S.NA., and Zadeh, F.K.
Contemporary Researchin Business, Vol.
2011. “Considering Factors that Affect
3, No. 12, page 297-311.
Users’ Online Purchase Intentions with
Using Structural Equation Modeling”, Bikram, J. 2008. “An Empirical Study of Online
Interdisciplinary Journal of Contemporary Shopping Behaviour: A Factor Analysis
Research in Business, Vol. 3, No. 8, page Approach”, Journal of Marketing &
463-471. Communication, Vol. 3, Issue 3.

Ackerman, M.S., and Davis, D.T. “Privacy and Burhani, R. 2009. “Penggunaan Internet di
Security Issues in E-Commerce” Indonesia Meningkat” AntaraNews.

Akbar, S. and James, P. 2010. “Consumer’s Attitude Charlesworth, A. 2009, Internet Marketing: A
towards Online Shopping Factors practical approach, Butterworth-
Influencing Employees of Crazy Domains Heinemann, MA.
to Shop Online”, Journal of Management Cheung, C.M.K., and Lee., M.K.O. 2005. “An
and Marketing Research. integrative Model of Consumer Trust In
Alam, S.S., Bakar, Z., and Ismail, H.B. 2008. “Young Internet Shopping”
Consumers Online Shopping: An Cheung, C. and Lee, M.K.O. 2000. “Trust in Internet
Empirical Study”, Journal of Internet Shopping: A Proposed Model and
Business, Issue 5, page 81-98. Measurement Instrument”.

-59-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.2 Tahun 2014

Cyr, D., et al. 2010. “The Effects of Website Design Javadi, M.H.M., et al. 2012. “An Analysis of Factors
on Purchase Intention in Online Affecting on Online Shopping Behaviour
Shopping: The Mediating Role of Trust of Consumers”, International Journal of
and The Moderating Role of Culture”, Int. Marketing Studies, Vol. 4, No. 5, page 81-
J. Electronic Business, Vol. 8, No 4/5, page 98
302-330.
Jaya, D.C. 2010. “Pemeran Kepercayaan dalam
Forouzan, B.A. (2003). Data Communications and Perilaku Pelanggan untuk Meningkatkan
Networking (3rd Ed.) Singapore: McGraw Penjualan secara Online”
Hill Higher Education.
Jing, Yan. 2009. “On-line Payment and Security of
Gray, R., Charlesworth, A., and Esen, and R. 2007, E-Commerce”, International Symposium
online marketing: a customer led on Web Information Systems and
approach, Oxford University, New York. Applications, pp. 46-50
Guo, S., Wang, M., and Leskovec, J. “The Role of Jun, M., Yang, Z., and Kim,D. 2004.”Customers’
Social Networks in Online Shopping: Perceptions of On;in Shopping Service
Information Passing, Price of Trust, and Quality and Their Satisfaction”,
Consumer Choice” International Journal of Quality &
Reliability Management, Vol. 21, No. 8,
Harn, A.C.P., Khatibi, A., and Ismail, H. 2006. “E-
page 817-840
Commerce: A Study on Online Shopping
in Malaysia”, J.Soc.Sci., Vol. 13, page 231- Jusoh, G. and Goh Hai Ling, 2012. “Factor
242. Influencing Consumers’ Attitude
Towards E-commerce Purchases through
Heijden, H.D., Verhagen, T., and Creemers, M.
Online Shopping”, International Journal
2003.” Understanding Online Purchase
of Humanities and Social Science, Vol. 2,
Intention: Contributions from
No. 4 (Special Issue), page 223-230
Technology and Trust Pespective”,
European Journal of Information Keisidou, E., Sarigiannidis, L., and Maditinos, D.
System,Vol. 12, page 41-48 2011. “Consumer Characteristics and
Their Effect on Accpeting Online
Hsu, S.H, and Bayarsaikhan, B.E. 2012. “Factors
Shopping, in The Context of Different
Influencing on Online Shopping Attitude
Product Types”, Int. Journal of Business
and Intention of Mongolian Consumers”.
Science and Applied Management, Vol.
The journal of International
6, No. 2, page 31-51
Management Studies, Vol. 7, No. 2, page
167-176. Khotler, P., dan Armstrong, G. 2008. Prinsip­prinsip
Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1 dan Jilid @.
Islam, M.S., Arif, M.Z.U., and Islam, M.N. 2012.
Jakarta: Erlangga.
“Measuring Trustworthiness toward
Online Shopping Website: An Empirical Kwon, K.N., and Lee, J. 2009. “ Concerns about
Study”, ASAUniversity Review, Vol. 6, No. Payment Security of Internet Purchases:
2, page 223-236. A Perspective on CurrentOn-Line

-60-
Pengaruh Rancangan Situs, Harga, Kepercayaan Dan Keamanan Terhadap Pembelian Produk Fashion Melalui
Online Shopping

Shoopers”, International Textille & Apparel Journal of Basic and Applied Sciencs,Vol.
Association, page 174-184 7,No. 6, page 307-315.
Lee,G., and Lin, F. 2005. “ Consumer Perceptions of Mofth, A.A.A., Abdullah, S.N.H.S., and Hawedi, H.S.
E-Service Quality in Online Shopping”, 2012. “Challengesof Security, Proception
International Journal of Retail and and Trust on E-Commerce: A Case of
Distribution Management, Vol. 33, No. 2, Online Purchasing in Libya”, International
pp 161-176 Journal of Advanced Research in
Computer and Communcation
Lee, K.C., Kang, I., and McKnight, D.H. 2007. “
Engineering, Vol. 1, Issue 3, page 141-145
Transfer form Offline Trust to Key Online
Perceptions: An Empirical Study”, IEEE Monsuwe, T.P., Dellaert, B.G.C., and Ruyter, K.D.
Transactions on Engineering 2004. “What Drives Consumers to Shop
Management, Vol. 54, No. 4, page 729- Online”, International Journal of Service
741 Industry Management, Vol. 15, No. 1, pp.
102-121
Leeraphong, A., and Mardjo, A. 2013. “Trust and
Risk in Purcahse Intention through Pi, Shih-Ming, Liao, Hsiu-Li and Chen, Hui-Min.
Online Social Network: A Focus Group 2012. “Factors that Affect Consumers’
Study of Facebook in Thailand”, Journal Trust and Continuous Adoption of Online
of Economics, Business and Financial Services”, International Journal
Management, Vol.1, No. 4, page 314-318 of Business and Management, Vol. 7, No.
9, page 108-119
Li,Na and Zhang, P. 2002. “Consumer Online
Shopping Attitudes and Behavior: An Prompongsatorn, C. et al. 2012. “The Factors
Assessment of Research”, Eighth Influencing Consumer Trust of Internet
Americas Conference on Information Shopping in Thailand”, ASBBS Annual
Systems. Page 508-517 Conference: Las Vegas, Vol. 19, No.1, page
736-745.
Ling, K.C., Lau Tek Chai and Tan Hoi Piew. 2010. “The
Effects of Shopping Orientations, Online Salehi, M. 2012. “Consumer Buying Behavior
Trust and Prior Online Purchase towards Online Shopping Stores in
Experience toward Customers’ Online Malaysia”, International Journal of
Purchase Intention”, International Academic Research in Business and Social
Business Research, Vol. 3, No. 3, page 63- Sciences, Vol. 2, No.1, page 393-403
76
Sam, M.F.M., and Tahir, M.N.H. 2009. “Website
Mekovec, R., and Hutiski, Z. 2012. “The Role of Quality and Consumer Online Purchase
Perceived Privacy and Perceived Security Intention of Air Ticket”, International
in Online Market”, MIPRO, page 1883- Journal of Basic &Applied Sciences, Vol.
1888 9, No.10, page 4-9
Meskaran, F., Ismail, Z., and Shanmugam, B.2013. Saprikis, V., Chouliara, A., and Vlachopoulou, M.
“Online Purchase Intention: Effecs of 2010. “Perceptions towards Online
Trust and Security Perception”, Australian Shopping: Analyzing the Greek

-61-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.2 Tahun 2014

University Students’ Attitude”, Implications, “Computers in Human


Communications of the IBIMA 2 Behavior, Vol. 21, page 105-125
Shergill, G.S., and Chen, Z. 2005.” Web-based Wang, C.C., Chen, C.A., and Jiang J.C. 2009. “The
Shopping: Consumers’ Attitudes Towards Impact of Knowledge and Trust on E-
Online Shopping in New Zealand”, Consumers’ Online Shopping Actives: An
Journal of Electronic Commerce Research, Empirical Study”, Journalof Computers,
Vol. 6, No. 2, page 79-94 Vol.4, No.1, page 11-18
Sukma, A.A. 2012. “Analisis Faktor-faktor yang Wang, Tsung Li andTseng, Ya Fen. 2011.”A Study of
Mempengaruhi Keputusan Pembelian the Effect on Trust and Attitude with
melalui Social Networking Websites”, Online Shopping”, International Journal
Jurnal Ekonomi Manajemen. of Digital Society, Vol. 2, Issue 2, page 433-
440
Suri, R., Long, M., and Monroe, K. 2003. “The Impact
of the Internet and Consumer Motivation Yulihasri, Islam, M.A and Ku Amir Ku Daud.
on Evaluation of Prices “, Journal of 2011.”Factors that Influence Customers’
Business Research, Vol. 56, page 379-390 Buying Intention on Shopping Online”,
International Journal of Marketing
Turban, E. and Lee, M.K.O. 2001. “A Trust Model for
Studies, Vol. 3, No.1, page 128-139
Consumer Internet Shopping ”,
International Journal of Electronic Zhang, P., Li N. 2002. “Consumer Online Shopping
Commerce, Vol. 6, No. 1, pp. 75-91 Attitude and Behavior: An Assesment of
Research”. Eight Americas Conference on
Vegiayan, K.D., Ming, C.W., and Harun, M.L.O. 2013.
Information System.
“Online Shopping and Customer
Satisfaction in Malaysia”, International Zhou, M., and Tian, D. 2010.”An Integrated Model
Journal of Marketing Practices, Vol. 1, No. of Influential Antecedents of online
1, page 43-51. Shopping Initial Trust: Empirical Evidence
in a Low-Trust Environment”, Journal of
Velmurugan, M.S. 2009. “Security and Trust in E-
International Consumer Marketing,Vol.
business: Problems and Prospects”,
International Journal of Electronic 22, page 147-167
Business Management, Vol. 7, No. 3, pp.
151-158
Venerian, S.,et al. 2013. “The Effects of Social Media
Marketing on Online Consumer
Behavior”, Vol. 8, No. 14, page 66-79
Veronika, S. 2013. “Motivation of Online Buyer
Behavior”, Journal of Competitivenes, Vol.
5, Issue 3, pp 14-30
Wang, Y.D., and Emurian, H.H. 2005. “An Overview
of Online Trust: Concepts, Elements, and

-62-

Anda mungkin juga menyukai