Anda di halaman 1dari 9

adbis Jurnal Administrasi dan Bisnis, Volume 12, Nomor 2, Desember 2018, ISSN 1987-726X

PENGARUH ORIENTASI BELANJA DAN PERBEDAAN GENDER


TERHADAP PENCARIAN INFORMASI ONLINE DAN BELANJA
ONLINE PADA MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI MALANG

Oleh : Dwi Sudjanarti-1 Umi Khabibah-2Tri Istining Wardani-3*)

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh orientasi belanja terhadap pencarian
informasi online dan belanja online, serta perbedaan laki-laki dan perempuan dalam orientasi
belanja.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis
deskriptif kausal. Populasi penelitian adalah mahasiswa Jurusan Administrasi Politeknik Negeri
Malang Tahun Akademik 2017/2018 yang pernah melakukan pembelian online. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner kepada 94 responden menggunakan teknik purposive random sampling.
Analisis data menggunakan regresi sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi belanja tidak berpengaruh terhadap pencarian
informasi online dengan t hitung 0,547 < t tabel 1,66159. Orientasi belanja berpengaruh terhadap
belanja online dengan t hitung 2,609 > t tabel 1,66159. Persamaan regresi sederhana yang
didapatkan yaitu Y1 = 7,898 + 0,013 X dan Y2 = 2,492 + 0,082 X. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan orientasi belanja atara laki-laki dan perempuan.
Kata-kata kunci: orientasi belanja, pencarian informasi online, belanja online

Abstract
This study aims to determine the effect of shopping orientation on online information
search and online shopping, as well as differences in men and women in shopping orientation. The
type of research used in this study is quantitative research with descriptive causal types. The study
population was students of the 2017/2018 Academic Year of Malang State Polytechnic who had
made an online purchase. Data collection uses a questionnaire to 94 respondents using purposive
random sampling technique. Data analysis uses simple regression.
The results showed that shopping orientation did not affect the online information search with t
count 0.547 <t table 1.66159. Shopping orientation influences online shopping with t count 2.609> t
table 1.66159. The simple regression equation obtained is Y1 = 7.898 + 0.013 X and Y2 = 2.492 +
0.082 X. The results of the study show that there is no difference in shopping orientation between
men and women.
Keywords: shopping orientation, online information search, online shopping
.

.
1. Pendahuluan bisnis online di Indonesia terlihat dari data forum
Perkembangan teknologi dan internet yang jual beli terbesar di indonesia yang semakin
semaikin pesat juga diikuti oleh perkembangan bertambah jumlah membernya (Marindi, 2015).
bisnis e-commerce atau online shop. Kebebasan Sistem berbelanja saat ini sudah memiliki
setiap orang untuk mengakses internet, menjadikan beragam bentuk. Dalam hal ini cara dalam
online shop dengan mudah berkembang pada mendapatkan produk yang diinginkan seperti
kalangan masyarakat modern. Perkembangan berbelanja secara online maupun berbelanja
pengguna internet secara signifikan mempengaruhi secara langsung (Ibrahim dalam Sihotang, 2009).
*) Dwi Sudjanarti, Umi Khabibah,Tri Istining Wardani, adalah Dosen Polinema
118
Sudjanarti dkk, Pengaruh Orientasi Belanja ............ , Hal :118-126

Kegiatan belanja online merupakan cara baru penelitian yang dilakukan Prabowo dan Suwarsi
dalam melakukan transaksi. Dalam kegiatan ini (2009), juga terdapat perbedaan dimensi shopping
pembeli dan penjual tidak bertemu secara langsung orientation, online search information, dan online
seperti halnya proses penjualan biasa. Efisiensi purchase antara pria dan wanita.
waktu dan juga efektivitas dalam proses transaksi Sebelum konsumen melakukan pembelian,
merupakan hal yang membuat konsumen tertarik seperti biasa mereka sebelumnya akan mencari
untuk melakukan belanja online. Penjual informasi mengenai produk yang diinginkannya,
menggunakan internet untuk menampilkan situs ataupun produk yang sedang ditawarkan oleh
yang mereka miliki sebagai toko dengan segala penjual. Bagi konsumen online, pencarian
produk yang ditawarkan kepada konsumen. informasi tersebut bisa didapat melalui search
Kemudian konsumen sebagai pembeli juga akan engine di internet, atau dengan berkeliling keluar
melihat dan memutuskan untuk membeli produk masuk toko online. Informasi yang dikumpulkan
yang ditawarkan melalui situs yang ada (Ishak, bisa berupa harga, merek, spesifikasi barang,
2012). Layanan tersebut dapat memudahkan bentuk, bahan material, dan lain-lain yang
konsumen dalam berbelanja. Konsumen tidak selanjutkan dijadikan bahan pertimbangan
harus mendatangi toko atau tempat yang menjual konsumen untuk melakukan pembelian. Mujiyana
barang-barang yang dibutuhkan oleh konsumen. dan Ingge (2013) mendefinisikan proses belanja
Dalam kegiatan belanja online, faktor jenis online adalah pencarian informasi, membanding
kelamin (gender) dapat mempengaruhi kegiatan kan alternatif yang ada, dan pengambilan
belanja. Meskipun di jaman globalisasi sekarang keputusan. Dalam pengambilan keputusan belanja
ini kesetaraan gender selalu dijunjung tinggi oleh online, pencarian informasi lebih banyak dilakukan
masyarakat, bahkan pria dan wanita dianggap melalui media internet seperti menggunakan
memiliki kemampuan yang sama dalam search engine atau toko online. Informasi yang
memutuskan berbelanja online, tapi dalam dicari dapat berupa opini dari orang yang telah
beberapa penelitian menunjukkan bahwa gender merasakan dampak langsung dalam menggunakan
merupakan faktor penting yang dapat produk atau jasa yang tersedia di toko online.
mempengaruhi konsumen dalam perilaku belanja
secara online (Prabowo dan Suwarsi, 2009). Dalam 2.Tinjauan Pustaka
sebuah penelitian, ditemukan bahwa terdapat 2.1. Kajian Empiris
perbedaan jumlah produk atau jasa yang dibeli Hasil penelitian terdahulu yang menjadi
secara online antara pembeli pria dan wanita rujukan dalam penelitian ini adalah:
(Leonard dalam Lim et al, 2010). Gender 1. Tulay Girard Pradeep Korgaonkar dan Ronnie
dikatakan merupakan faktor yang membedakan Silverblatt (2003) dengan judul “Relationship of
frekuensi pembelian online (Wells dan Chen dalam Type of Product, Shopping Orientations, and
Prabowo dan Suwarsi, 2009). Selanjutnya dalam demographics With Preference for Shopping on

119
adbis Jurnal Administrasi dan Bisnis, Volume: 12 Nomor: 2, Desember 2018, ISSN 1978-726X

The Internet”. Hasil penelitian ini menunjukkan produk maupun jasa. Dengan tidak adanya biaya
bahwa Shopping Orientations berpengaruh sewa tempat untuk usaha, pemanfaatan website
positif terhadap pembelian produk pakaian dan dapat mendatangkan keuntungan dengan menjual
parfum. Perbedaan gender berpengaruh dalam produk dengan kuantitas tertentu pada pangsa
pembelian produk online dimana pembeli pria pasar khusus. Menurut Hidayat (2013) e-
lebih banyak melakukan belanja online untuk Commerce adalah bagian dari e-lifestyle yang
produk telepon seluler, sedangkan pembeli memungkinkan transaksi jual-beli dilakukan secara
wanita lebih banyak melakukan pembelian online dari sudut tempat dimanapun. Terdapat
produk pakaian dan parfum. empat kategori dalam istilah e-commerce (Bearden
2. Yoo-Kyoung Seock and Lauren R. Bailey et al., 2001), yaitu:
(2008) pada penelitian yang berjudul “The 1. Bussiness to Customer (B2C), pelaku bisnis
influence of college students’ shopping melakukan penjualan barang dan jasa kepada
orientations and gender differences on online konsumen akhir.
information searches and purchase 2. Business to Business (B2B), melibatkan
behaviours”, hasil penelitian menunujkkan penjualan produk dan layanan antar perusahaan.
bahwa tujuh indikator yang mewakili orientasi 3. Consumer to Consumer (C2C), konsumen dapat
belanja berpengaruh secara signifikan terhadap melakukan transaksi jual beli atau pertukaran
pencarian informasi secara online dan perilaku informasi barang atau jasa secara langsung
pembelian (belanja online). dengan konsumen lainnya, melibatkan
2.2. Kajian Teori konsumen yang menjual secara langsung ke
2.2.1. Pemasaran konsumen.
Kotler dan Keller (2007) menjelaskan dua 4. Consumer to Business (C2B), konsumen
jenis pemasaran yakni pemasaran langsung dan individu menjual produk atau jasa kepada
pemasaran online. Pemasaran langsung pelaku bisnis.
didefinisikan sebagai komunikasi langsung dengan 2.2.3. Orientasi Belanja
konsumen perorangan yang menjadi sasaran Orientasi belanja dikonsepkan sebagai
dengan tujuan untuk memperoleh tanggapan yang bagian tertentu dari gaya hidup dan dijalankan oleh
segera. Sedangkan pemasaran online dilakukan berbagai kegiatan, kepentingan dan pernyataan
melalui sistem komputer online yang pendapat yang relevan dengan tindakan belanja (Li
menghubungkan pelanggan dengan penjual secara et al. dalam Kwek et al.,2010). Seock dan Bailey
elektronik (2008) mengakui ada 7 orientasi belanja, yaitu:
2.2.2. Electronic Commerce (E-Commerce) 1. Shopping enjoyment, pembeli pada segmen ini
Menurut Kotler & Keller (2012) e- menikmati transaksi pembelian tidak hanya
commerce merupakan pemanfaatan website untuk produk yang dibeli, tetapi demi
dengan dukungan internet sebagai sarana menjual pengalaman itu sendiri.
120
Sudjanarti dkk, Pengaruh Orientasi Belanja ............ , Hal :118-126

2. Brand and fashion conscious shopper, mencari pencarian, dan penggunaan istilah pencarian atau
merek-merek terkenal dan lebih trendi. kata kunci (Ahuja et al dalam Lim et al, 2010).
3. Price conscious, adalah pembeli yang mencari 2.2.6. Belanja Online
harga produk yang lebih rendah. Online shopping atau biasa juga disebut
4. Shopping confidence, adalah pembeli yang internet shopping atau internet buying merupakan
yakin pada kemampuan mereka untuk menjadi proses dari pembelian produk atau jasa melalui
pembeli yang bijaksana. internet (Prabowo dan Suwarsi, 2009). Aktivitas
5. Convenience/time conscious, lebih mencari belanja dapat diukur dari jumlah waktu yang
transaksi pembelian yang membuat mereka dihabiskan selama berbelanja, frekuensi
nyaman. berbelanja, dan jumlah uang yang dikeluarkan
6. In-home shopping, adalah pembeli yang lebih dalam berbelanja (Magie, 2008). Seperti belanja di
suka berbelanja dari rumah. toko biasa, sebelum melakukan belanja online,
7. Brand/store loyalty, merupakan segmen yang seorang konsumen juga dapat mencari dan
menujukkan para pembeli yang setia terhadap membandingkan produk atau jasa yang sesuai
merek atau toko tertentu. dengan keinginan dan kemampuan konsumen
2.2.4. Perbedaan Gender tersebut. Namun bedanya, dalam belanja online
Oakley dalam Relawati dan Sukesi (2011) juga menggunakan fasilitas internet dalam
menyatakan gender adalah perbedaan kebiasaan pencarian informasi mengenai produk yang
atau tingkah laku antara laki-laki dan perempuan diinginkannya.
yang dikonstruksikan secara sosial, yang dibuat Berdasarkan paradigma penelitian di atas,
oleh laki-laki dan perempuan itu sendiri. Pria dan maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian, yaitu:
wanita menginginkan produk yang berbeda dan H1 : Diduga terdapat pengaruh signifikan antara
mereka memiliki jalan pikiran yang berbeda untuk variabel orientasi belanja terhadap pencarian
mendapatkan produk atau barang yang mereka informasi online.
inginkan (Bakewell dan Mitchell,2003) H2 : Diduga terdapat pengaruh signifikan antara
2.2.5. Pencarian Informasi Online variabel orientasi belanja terhadap belanja
Dalam proses pencarian informasi online, online.
Chen (2009) membagi menjadi dua bagian, yaitu H3 : Diduga terdapat perbedaan orientasi belanja
pencarian informasi dan evaluasi online, dan antara laki-laki dan perempuan.
proses informasi online/pengalaman yang
bermanfaat. Kegiatan mencari meliputi jumlah 3.Metodologi Penelitian
website yang dikunjungi oleh konsumen sebelum 3.1. Jenis Penelitian
mereka melakukan pembelian, jenis situs web Jenis penelitian yang digunakan dalam
pencarian, frekuensi browsing online, jumlah penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
jenis deskriptif kausal. Pada pendekatan penelitian

121
adbis Jurnal Administrasi dan Bisnis, Volume: 12 Nomor: 2, Desember 2018, ISSN 1978-726X

kuantitatif, data penelitian hanya akan dapat syarat untuk menjadi responden dalam penelitian
diinterpretasikan dengan lebih objektif apabila ini yaitu mahasiswa jurusan Administrasi Niaga
diperoleh lewat suatu proses pengukuran Politeknik Negeri Malang Tahun Akademik
disamping valid dan reliabel, juga objektif (Azwar, 2018/2019 laki-laki atau perempuan yang pernah
2008). Hubungan kausal menurut Sugiyono (2013) melakukan pembelian online, minimal satu kali.
merupakan hubungan yang bersifat sebab akibat 3.4. Metode Pengumpulan Data
dimana ada variabel independen (variabel yang Teknik pengumpulan data dalam penelitian
mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi). ini menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan
3.2. Populasi dan Sampel metode pengumpulan data dengan mengajukan
Populasi menurut Sugiyono (2013) pertanyaan tertulis yang disusun secara sistematis
merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas, kepada responden. (Sugiyono, 2013). sedangkan
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan kriteria pengukuran skala likert adalah 1 = Sangat
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Ragu/Agak
untuk dipelajari dan kemudian ditarik Setuju, 4 = Setuju, 5 = Sangat Setuju.
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini 1.5. Definisi Operasional Variabel Penelitian
adalah Mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga Operasional variabel penelitian adalah
Politeknik Negeri Malang Tahun Akademik sebuah konsep yang mempunyai variasi nilai yang
2018/2019 sejumlah 1.453 mahasiswa. diterapkan dalam suatu penelitian. Variabel-
Sampel merupakan sebagian atau wakil variabel yang akan diteliti sesuai pendapat Seock
dari populasi yang memiliki sifat dan karakter dan Bailey,(2008), Chen, Chun-An, (2009), Kim et
yang sama serta memenuhi populasi yang al., (2000)
diselidiki, Sugiyono (2013). Pengambilan sampel 3.6.Metode Analisis Data
dengan mengacu pada pendapat solvin, dengan 3.6.1. Uji Kualitas Data
jumlah responden sebanyak 94 mahasiswa. 3.6.1.1. Uji Validitas
3.3. Teknik Sampling Uji Validitas data adalah pengujian yang
Teknik pengambilan sampel pada dilakukan guna untuk mengetahui seberapa cermat
penelitian ini menggunakan teknik purposive suatu instrument dalam mengukur apa yang ingin
random sampling. Purposive sampling termasuk diukur (Priyatno, 2010). Pengujian validitas
dalam metode non probability sampling (Sugiyono, dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah
2014). Definisi metode purposive sampling skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap
menurut Sugiyono (2013) adalah: “Teknik faktor tersebut positif dan besarnya > 0,3 maka
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. faktor tersebut dinyatakan valid, Sebaliknya jika
Pertimbangan tersebut didasarkan pada korelasi tiap faktor tersebut negatif dan besarnya <
kepentingan dan tujuan penelitian (Suharyadi dan 0,3 maka faktor tersebut dinyatakan tidak valid
Purwanto, 2004). Sesuai dengan tujuan penelitian, (Sugiyono, 2013).
122
Sudjanarti dkk, Pengaruh Orientasi Belanja ............ , Hal :118-126

3.6.1.2. Uji Realibilitas dilakukan dengan menggunakan uji t. Kriteria


Uji reliabilitas (keandalan) merupakan pengujian di dalam uji t dapat dijabarkan sebagai
ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden berikut :
dalam menjawab hal yang berkaitan dengan a. jika t (sig) < (Sig α = 0,05) maka Ho ditolak
konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dan Ha diterima, berarti variabel bebas (X)
dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk secara parsial mempunyai pengaruh terhadap
kuesioner. Suatu alat ukur dapat dianggap reliabel variabel terikat (Y).
apabila nilai cronbach alpha yang diperoleh = b. Jika thit > ttabel maka Ho ditolak dan Ha
0,60. Untuk mendapatkan hasil uji tersebut diterima, berarti variabel bebas (X) secara
digunakan alat bantu program SPSS. parsial mempunyai pengaruh terhadap
Analisis Regresi Sederhana variabel terikat (Y).
Analisis ini dilakukan untuk meneliti Independen sample T test
adanya pengaruh antara variabel independen Independen sample T test atau uji sampel
orientasi belanja (X) terhadap variabel dependen bebas digunakan untuk menguji perbedaan rata-
yaitu pencarian informasi online (Y1) dan belanja rata dari dua kelompok data atau sampel yang
online (Y2). Adapun persamaan yang digunakan independen. Dalam penelitian ini, pengujian
adalah sebagai berikut : sampel bebas ini dilakukan untuk mengetahui
Y1 = a + bX apakah ada perbedaan orientasi belanja antara
Y2 = a + bX mahasiswa laki-laki dan perempuan.
Dimana:
Y1 : Pencarian Informasi Online
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Y2 : Belanja Online
X : Orientasi Belanja 4.1. Uji Validitas
a : konstanta
Berdasarkan perhitungan uji validitas
b : Koefisien regresi
menunjukkan bahwa masih terdapat pernyataan
2
Analisis Koefisien Determinasi (R )
pernyataan dari variabel Orientasi Belanja (X)
Pada regresi sederhana nilai koefisien
tidak valid, maka pernyataan tersebut tidak dapat
determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui
digunakan atau dihilangkan dari daftar pernyataan
persentase pengaruh variabel independen terhadap
dalam kuesioner.
perubahan variabel dependen. (Algifari, 2007).
4.2. Uji Reliabilitas
Uji Hipotesis (Uji t)
Uji reliabilitas diketahui melalui hasil uji
Uji parsial pada dasarnya menunjukkan
SPSS menunjukkan bahwa terdapat beberapa
seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen
pernyataan untuk variabel Orientasi Belanja (X)
secara individual dalam menerangkan variasi
yang tidak reliabel maka pernyataan tersebut tidak
variabel dependen (Ghozali,2013). Metode
dapat digunakan atau dihilangkan dari daftar
pengujian terhadap hipotesis yang diajukan,
pernyataan dalam kuesioner. Dengan demikian

123
adbis Jurnal Administrasi dan Bisnis, Volume: 12 Nomor: 2, Desember 2018, ISSN 1978-726X

pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini belanja (X) dengan pencarian informasi online (Y1)
untuk variabel Orientasi Belanja (X) sebanyak 15 adalah sangat lemah. R2 adjusted adalah sebesar -
pernyataan yang reliabel dan dapat dijadikan 0,008, maka besarnya pengaruh variabel orientasi
sebagai alat ukur. belanja terhadap pencarian informasi online adalah
4.3. Analisa Regresi Berganda sebesar 8% sedangkan 92% dipengaruhi oeh faktor
Berdasarkan hasil analisis regresi lain diluar penelitian.
sederhana tersebut, maka didapat hasil persamaan 4.5. Uji t
sebagai berikut : Hasil perhitungan SPSS grafik untuk
Y1 = 7,898 + 0,013 X mengetahui hasil uji hipotesa ada tidaknya
Y2 = 2,492 + 0,082 X pengaruh orientasi belanja terhadap pencarian
Berdasarkan persamaan regresi linier informasi online dan belanja online adalah
berganda diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: diperoleh nilai t hitung sebesar 0,547 dan nilai t
1. Konstanta a = 7,898 untuk persamaan Y1 tabel (α = 0,05) sebesar 1,66159. Dengan
artinya jika orientasi belanja (X) diasumsi nol membandingkan antara t hitung dan t tabel maka
maka variabel pencarian informasi online (Y1) ditemukan bahwa t hitung 0,547 berada diantara -
akan sebesar nilai konstantanya yaitu 7,898. 1,66159 dan 1,66159, maka dapat disimpulkan
2. Konstanta a = 2,492 untuk persamaan Y2 bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Demikian juga
artinya jika orientasi belanja (X) diasumsi nol hasil yang diperoleh dari perbandingan nilai sig.
maka variabel belanja online (Y2) akan sebesar dengan taraf signifikansi yaitu sig. a = 0,585 >
nilai konstantanya yaitu 2,492. 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima
3. Koefisien regresi b variabel orientasi belanja = dan Ha ditolak. Ini menunjukkan bahwa koefisien
0,013; artinya jika variabel orientasi belanja regresi pada variabel orientasi belanja (X) tidak
naik satu satuan, jadi besarnya kontribusi signifikan. Artinya orientasi belanja (X) tidak
orientasi belanja terhadap variabel pencarian berpengaruh terhadap pencarian informasi Online
informasi online meningkat sebesar 0,013. (Y1).
4. Koefisien regresi b variabel orientasi belanja = Nilai t hitung sebesar 2,609 dan nilai t
0,082; artinya jika variabel orientasi belanja tabel (α = 0,05) sebesar 1,66159. Dengan
naik satu satuan, jadi besarnya kontribusi membandingkan antara t hitung dan t tabel maka
orientasi belanja terhadap variabel belanja ditemukan bahwa t hitung 2,609 > t tabel 1,66159,
online meningkat sebesar 0,082. maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
4.4. Koefisien Determinasi diterima. Demikian juga hasil yang diperoleh dari
2
Berdasarkan tabel di atas bahwa angka R perbandingan nilai sig. dengan taraf signifikansi
adalah sebesar 0,003 untuk pencarian informasi yaitu sig. a = 0,011 < 0,05, maka dapat
online (Y1), sehingga dapat dikatakan bahwa disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Ini
korelasi atau keeratan hubungan variabel orientasi menunjukkan bahwa koefisien regresi pada
124
Sudjanarti dkk, Pengaruh Orientasi Belanja ............ , Hal :118-126

variabel orientasi belanja (X) signifikan. Artinya 1. Keeratan hubungan variabel orientasi belanja
orientasi belanja (X) berpengaruh terhadap belanja (X) dengan pencarian informasi online (Y1)
online (Y2). maupun dengan variabel belanja online (Y2)
4.6. Independent sample T test adalah sangat lemah. Pengaruh juga sangat
Dengan membandingkan antara t hitung kecil.
dan t tabel maka ditemukan bahwa t hitung berada 2. Variabel orientasi belanja (X) tidak
diantara -1,66159 dan +1,66159, maka dapat berpengaruh terhadap pencarian informasi
disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Ini Online (Y1). dan variabel orientasi belanja (X)
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan berpengaruh terhadap belanja online (Y2).
orientasi belanja antara responden laki-laki dan 3. Bahwa tidak terdapat perbedaan orientasi
perempuan. belanja antara responden laki-laki dan
Hasil penelitian ini berbeda dengan perempuan.
beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan di 5.2. Saran
Amerika, yang menyatakan bahwa terdapat Berdasarkan pada hasil penelitian yang
perbedaan yang signifikan terhadap orientasi telah dilakukan maka dapat disarankan sebagai
belanja antara pria dan wanita. Adanya perbedaan berikut:
hasil tersebut dikarenakan adanya perbedaan 1. Bagi para pihak yang baru akan membuka toko
budaya antara negaraIndonesia dan Amerika. online, sebaiknya untuk lebih memperhatikan
Mereka menyatakan bahwa di negara Amerika desain, layout dan penyampaian informasi
sudah terjadi pergeseran peranan antara pria dan sedetail mungkin mengenai kualitas produk,
wanita yang menjadikan perbedaan perilaku harga, cara pengiriman dan lain-lain yang
belanja antara pria dan wanita. Berbeda dengan di sesuai dengan toko online yang dimilikinya.
Indonesia, di mana pergeseran peranan tersebut 2. Pihak toko online sebaiknya tetap menentukan
belum bergeser, sehingga menyebabkan perilaku target konsumennya, walaupun tidak ada
belanja antara pria dan wanita Indonesia masih perbedaan antara orientasi belanja laki-laki dan
terbilang sama. Juga dikarenakan adanya perempuan. Dikarenakan hal tersebut akan
perbedaan faktor sosial dan budaya antar negara dapat memberikan pelayanan toko sesuai
yang berbeda, yang kemudian mempengaruhi dengan kebutuhan para konsumennya untuk
perbedaan perilaku belanja antara pria dan wanita menarik lebih banyak jumlah pengunjung toko
di Indonesia dan Amerika. dan juga meningkatkan jumlah penjualannya.
3. Untuk penelitian selanjutnya agar menambah
5. Simpulan dan Saran kan beberapa variabel yang tidak peneliti
5.1. Simpulan masukkan dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil analisis data dapat
diambil kesimpulan yaitu:

125
adbis Jurnal Administrasi dan Bisnis, Volume: 12 Nomor: 2, Desember 2018, ISSN 1978-726X

6. Daftar Rujukan
Algifari, 2013. Analisis regresi: Teori, kasus dan
in the e-Commerce Environment: A
solusi (ed.2), Yogyakarta, BPFE.
Malaysian Study, Journal of Internet
Azwar, S., 2008. Penyusunan skala psikologi,
Banking and Commerce, August, Vol.15,
Yogayakarta, Pustaka Pelajar.
No.2, 2010, 1-22.
Bearden, et al, 2001. Marketing: Priciples and
Lim et al., 2010. Online Search and Buying
Perspectives (3rd ed.), New York,
Behavior: Malaysian Experience,
Mc.Graw-Hill.
Canadian Social Science, vol. 6, No.4.
Bakewell, Cathy and Mitchell, Vincent Wayne,
Magie, Anna Ashlock, 2008. An Analysis of
2003. Generation Y female consumer
Lifestyle, Shopping Orientations, Shopping
decision-making styles, International
Behaviors and Shopping Involvement
Journal of Retail & Distribution
Among Teens Aged 13 to 18 in The United
Management, Volume 31.Number 2#
States, ProQuest Dissertations and Theses.
MCB UP Limited.2003 ISSN 0959-
Marindi, N., 2015, Hubungan antara kepuasan
0552pp. 95-106 available at http://www.
konsumen dalam belanja dengan perilaku
emeraldinsight. com/ researchregister
konsumtif pada mahasiswa psikologi
Chen, Chun-An, 2009. Information-Oriented
universitas negeri Surabaya, Jurnal Online
Online Shopping Behavior in Electric
Universitas Negeri Surabaya 03 (2).
Commerce Environment, Journal of
Mujiyana dan Ingge Elisaa, 2013. Analisis Faktor-
Software, vol. 4, No. 4.
faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis
Pembelian Via Internet Pada TokoOnline,
Multivariate Dengan Progam IBM SPSS
Depok, Jurnal Manajemen Vol 8,
21, Edisi 5, Semarang, Universitas
Universitas Gunadarma.
Diponegoro.
Prabowo dan Suwarsi,2009, Pengaruh Shopping
Hidayat ,Wicaksono Surya., 2013. Orang
Orientations dan Gender Differences pada
Indonesia gemar berbagi belanja online,
Online Information Search dan Online
di akses pada 5 Juli 2018, http://tekno.
Purchase, Fokus Manajerial, Vol. 7, No. 2,
kompas.com/read/2013/05/04/14084839/or
2009.
ang.indonesia.gemar.quotberbagiquot.bela
Priyatno, Duwi, 2010. Teknik Mudah dan Cepat
nja.online.
Melakukan Analisis Data Penelitian
Ishak, A., 2012. Analisis kepuasan pelanggan
Dengan SPSS, Yogyakarta, Penerbit Gaya
dalam belanja online sebuah studi tentang
Media.
penyebab (antecedents) dan konsekuensi
Relawati dan Sukesi, 2011. Konsep dan Aplikasi
(consequents). Jurnal Siasat Bisnis, 16 (2).
Penelitian Gender, Bandung, CV. Mutiara
Korgaonkar, Tulay Girard Pradeep and Silverblatt,
Indah.
Ronnie, 2003. Relationship of Type of
Seock, Yoo-Kyoung., & Bailey, Lauren R, 2008.
Product, Shopping Orientations and
The Influence of College Students'
Demographics with Preference for
Shopping Orientation and Gender
Shopping in the Internet, Journal of
Difference on Online Information Searches
Business and Psychology, Vol. 18, No.1. ,
and Purchase Behavior. Internation
pp.101-120.
Journal of Consumer Studies, p. 113-121.
Kotler, Philip and Keller,Kevin Lane, 2007.
Sihotang, 2009. Kepercayaan dan dampaknya
Manajemen Pemasaran, Edisi 11, Jilid 2,
terhadap kepuasan belanja online di
Jakarta, Penerbit Erlangga.
Pekanbaru, Jurnal Ekonomi,Vol.22, hal, 3.
Kotler, P., & Keller, Kevin, L., 2012. Marketing
Sugiyono, 2013. Metode Penelitisn Bisnis, Cetakan
management (14 th ed.). Harlow: Pearson
17, Bandung, CV Alfabeta.
Education, Inc.
Suharyadi dan Purwanto, 2004, Statistika untuk
Kwek et al., 2010, Investigating the Shopping
Ekonomi & Keuangan Modern, Salemba
Orientations on Online PurchaseIntention
Empat,

126

Anda mungkin juga menyukai