Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH UTILITARIAN BROWSING DAN HEDONIC BROWSING TERHADAP

E-IMPULSE BUYING
(Studi pada Mahasiswa Universitas Brawijaya Pengguna Website/Aplikasi Shopee)

Illah Nur Wulandari


M. Kholid Mawardi
Inggang Perwangsa Nuralam
Fakultas Ilmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang
illahnurw@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to determine and explain the effects of caused by the dependent variable significantly influence
between utilitarian and hedonic browsing on e-impulse buying.This research uses explanatory research with
quantitative approach. The sample use in the study amounted to 140 respondents, this responden are
brawiijaya university students who used Shopee website/application. This research also uses nonprobability
method with purposive sampling technique. Data analysis using descriptive analysis and multiple linear
regression analysis. Based on the hypothesis test, the results of t test showed that hedonic browsing have
positive and significant influence on e-impulse buying however utilitarian browsing have positive but not
significant influence on e-impulse buying. The dominant variable that have influence on e-impulse buying is
hedonic browsing.

Keywords : Utilitarian Browsing, Hedonic Browsing, E-Impulse Buying

АBSTRАK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel
independen terhadap variabel dependen, yaitu pengaruh secara signifikan antara utilitarian dan hedonic
browsing terhadap e-impulse buying. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory research
dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 140 responden yang
merupakan mahasiswa Universitas Brawijaya pengguna website/aplikasi Shopee. Penelitian ini juga
menggunakan metode nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Pengolahan data dilakukan
dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda Berdasarkan pengujian hipotesis,
hasil uji t menunjukkan bahwa variabel hedonic browsing berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
e-impulse buying sedangkan variabel utilitarian browsing berpengaruh secara positif namun tidak signifikan
terhadap variabel e-impulse buying. Variabel yang paling dominan mempengaruhi e-impulse buying yaitu
hedonic browsing.

Kata Kunci :Utilitarian Browsing, Hedonic Browsing, E-Impulse Buying

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 2 Juli 2018| 84


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PЕNDAHULUAN memiliki hasrat untuk segera mendapatkan
Meningkatnya mobilitas masyarakat kepuasan (Amos et al., 2014).
membuat semakin terbatasnya waktu yang Menurut Verhagen dan Van Dolen (2011),
digunakan untuk berbelanja kebutuhan mereka. konsumen biasanya berlaku impulsif ketika
Seperti yang dilansir Detik (2017), saat ini menghasilkan keputusan online yang diawali
masyarakat tengah mengalami perubahan perilaku, dengan kemudahan mengakses produk dan proses
khususnya dalam pola belanja. Mereka lebih pembelian mudah dan instan yang hanya satu kali
memilih bertransaksi online dibanding secara klik “Order”. Pembelian impulsif nyatanya terjadi
konvensional, jumlah volume transaksi secara kurang lebih sekitar 40% dalam seluruh belanja
online telah meningkat 1,5% di atas transaksi online. Kenyataan ini menunjukkan bahwa
konvensional. Lebih tingginya minat masyarakat semakin meningkatnya pembelian impulsif online
untuk berbelanja online dibandingkan yang ada di masyarakat.
konvensional menjadi salah satu penyebab Tahapan pertama konsumen dalam
transaksi di toko ritel yang ikut menurun. melakukan belanja online adalah browsing pada
Permasalahan tersebut dimanfaatkan oleh website atau aplikasi. Dalam hal ini termasuk
para pebisnis untuk membuat suatu konsep e- menyaring dan membuat keputusan via internet.
commerce dengan menciptakan suatu situs Babin et al. (1994) menjelaskan bahwa perilaku
belanja. E-commerce adalah bagian dari e- browsing mempunyai alur yang panjang mengikuti
lifestyle yang memungkinkan transaksi jual beli peluang konsumen untuk mengeliminasi atau
dilakukan secara online dari sudut tempat mana mengurangi resiko relevan pada tugas belanjanya.
pun (Hidayat, 2008:5). Ada dua jenis kategori browsing yaitu Utilitarian
Hal tersebut memudahkan masyarakat untuk Browsing dan Hedonic Browsing. Utilitarian
berbelanja tanpa harus datang ke toko, melainkan Browsing yaitu konsumen mencoba mendapatkan
barang yang dipesan akan datang ke rumah produk melalui penggunaan yang heuristic,
pemesan. Berkembangnya e-commerce dibuktikan perilaku orientasi pada tujuan, strategi mengurangi
dengan terus meningkatnya penjualan yang resiko, dan pencapaian dalam mencari tujuan
berbasis Business to Consumer (B2C). informasi. Di satu sisi, Hedonic Browsing lebih
Berdasarkan data yang di publikasi oleh Statista fokus untuk bersenang-senang, hiburan, dan aspek
(2017) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kenyamanan lain dalam berbelanja.
penjualan e-commerce Indonesia dari tahun ke Semua e-commerce harus mempelajari dua
tahun. Tahun 2011 penjualan mencapai 0,56 juta perilaku konsumen dalam berbelanja online
U.S dolar, kemudian meningkat lima kali lipat di tersebut untuk meningkatkan transaksi dalam
tahun 2016 menjadi 5,78 juta U.S dolar. Pada tahun perusahaan mereka. Salah satu e-commerce hits
2017 mencapai 104,96 juta orang hingga pada baru-baru ini yang jumlah transaksinya meningkat
tahun 2018 ini pengguna internet Indonesia sudah adalah Shopee. Shopee didirikan di Indonesia pada
mencapai 112,57 juta. Dan diprediksikan akan tahun 2015. Meski baru dua tahun, Shopee
terus mengalami peningkatan sebanyak 139,54 juta mengklaim telah memiliki lebih dari 50
orang pengguna pada tahun 2022. juta listing aktif dan ia juga menempati peringkat
Dari sekian banyak pembelian yang "Top 1 Shopping App" di Play Store dan App Store
dilakukan konsumen dalam sebuah situ belanja selama beberapa bulan terakhir karena jumlah
online, sering kali konsumen tidak menyadari unduhan yang mencapai 25 juta. Shopee
bahwa barang yang mereka beli bukanlah barang mengalami perkembangan pesat di tahun 2017
yang mereka butuhkan. Fenomena seperti ini menyalipe-commerce nomor 1 di Indonesia pada
sering disebut dengan Impulse Buying atau tahun 2016 yakni Lazada yang merupakan anak
pembelian impulsif. Impulse Buying atau perusahaan dari Alibaba milik Jack Ma (Liputan 6,
pembelian impulsif didefinisikan sebagai perilaku 2017).
pembelian yang tidak direncanakan dengan ciri Setiap perusahaan e-commerce
pengambilan keputusan relatif cepat dan hasrat menggunakan GMV (Gross Merchandise Value)
untuk dapat memiliki. Pembelian seperti ini untuk mengukur tingkat kesuksesannya. GMV
digambarkan lebih menggairahkan, tidak sendiri merupakan istilah untuk total pembayaran
disengaja, dan sulit untuk dihindari dibandingkan yang dibayarkan para pembeli kepada penjual di
dengan perilaku pembelian terencana. Pembeli dalam sebuah e-commerce. Perhitungan ini biasa
impulsif biasanya tidak berpikir dalam benaknya, digunakan untuk mengukur performa startup e-
secara emosional tertarik pada suatu objek, dan commerce di awal perkembangannya, karena

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 1 Juli 2018| 85


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
biasanya para startup tersebut belum bisa pada tujuan, strategi mengurangi resiko, dan hasil
mendapat pemasukan atau keuntungan. GMV yang dicapai dalam mencari tujuan informasi.
Shopee senilai US$1,47 miliar (sekitar Rp19,9 Dalam penelitian Park et al. (2012) juga disebutkan
triliun) dengan 80,6 juta pesanan yang diterima bahwa Utilitarian Browsing bersifat “goal
Shopee sejak bulan Januari hingga Juni 2017. directed” atau berarah pada suatu tujuan tertentu.
Shopee kini menguasai 10,6 persen pangsa pasar Misal tujuan browsing di internet adalah untuk
Asia Tenggara termasuk Indonesia dan Taiwan mencari perlengkapan rumah tangga karena
dalam hal GMV, sedangkan Lazada hanya peralatan di rumah sudah rusak dan harus diganti
menguasai 7,5 persen. Di Indonesia saja, jumlah baru atau karena sudah terlalu lama dipakai dan
pesanan pada Shopee sebesar 39% - 41% dan mengalami penurunan nilai guna. Hal-hal seperti
merupakan pesanan terbesar dibandingkan dengan itu biasanya dialami oleh kebanyakan konsumen
negara lain di Asia Tenggara (Tech In Asia, 2017). situs belanja online karena mereka berorientasi
Pencapaian tersebut juga tidak lepas dari pada tujuan dan kebutuhan dibandingkan dengan
transaksi pada kota-kota besar yang banyak dari kesenangan semata.
masyarakatnya berperilaku utilitarian maupun
hedonic dalam membeli suatu produk termasuk Hedonic Browsing
Kota Malang. Kota Malang memiliki banyak Dalam dunia online, sering kali kita tidak
universitas negeri maupun swasta yang selalu sadar telah terpengaruh motivasi hedonic untuk
menjadi pilihan utama kaum muda pendatang membeli suatu barang dalam suatu situs belanja
untuk mengenyam pendidikan tak terkecuali online. Fenomena seperti ini disebut dengan
Universitas Brawijaya. Universitas Brawijaya Hedonic Browsing. Hedonic Browsing menurut
merupakan perguruan tinggi negeri yang didirikan Nurmikko (2011) lebih fokus pada pemenuhan
pada tanggal 5 Januari 1963 di Kota Malang. Saat motivasi hedonis yang mengacu untuk memenuhi
ini Universitas Brawijaya memiliki sekitar 52.000 perilaku konsumsi dalam rangka mencari
mahasiswayang merupakan jumlah mahasiswa kebahagiaan, kebangkitan, sensualitas, dan fantasi.
perguruan tinggi negeri terbanyak di Jawa Timur Jadi tidak jarang, konsumen ketika sedang
(Universitas Brawijaya, 2017). Meninjau dari melakukan browsing di situs belanja online tiba-
banyaknya mahasiswa Universitas Brawijaya yang tiba tertarik terhadap suatu barang dan ingin
masih dalam usia produktif yaitu 18-22 tahun, membelinya karena sebuah kesenangan dan
diperkirakan pada usia tersebut mahasiswa akan fantasi. Park et al., (2012), juga menjelaskan
banyak melakukan pilihan-pilihan dalam bahwa Hedonic Browsing bertujuan untuk
melakukan suatu pembelian termasuk di dalamnya “experiential mood” atau berdasarkan pengalaman
yaitu E-Impulse Buying yang didorong oleh suasana hati. Maksudnya adalah suasana hati yang
perilaku Utilitarian Browsing dan Hedonic menentukan apakah konsumen akan melakukan
Browsing sehingga dapat dijadikan sebagai objek pembelian terhadap suatu barang atau tidak. Bisa
penelitian. karena kesenangan, untuk mencari sensasi publik,
sudah bosan dengan barang dengan brand yang
KAJIAN PUSTAKA lama, dan lain sebagainya. Hedonic Browsing juga
Utilitarian Browsing membuat orang seakan melupakan sejenak
Kebutuhan semakin berkembang dengan masalah yang ia rasakan karena terlalu fokus
hadirnya teknologi. Sering kali konsumen kepada barang-barang yang ia lihat dalam situs
membuat keputusan pembelian dengan belanja online. Hal seperti ini memacu tumbuhnya
mempertimbangkan informasi terlebih dahulu. pembelian impulsif yang dilakukan oleh konsumen
Mengingat sekarang konsumen telah mengalami tanpa pikir panjang dan tak terduga meskipun
perubahan pola belanja dari konvensional menjadi sebelumnya ia tidak pernah membayangkan akan
online (Liputan 6, 2017). Hadirnya e-commerce membeli barang tersebut dengan kata lain,
membuat konsumen harus melakukan browsing konsumen yang tujuannya hanya Hedonic
terlebih dahulu. Browsing adalah suatu istilah yang Browsing tidak menutup kemungkinan memiliki
digunakan dalam dunia internet untuk tingkat kepuasan yang cukup rendah terhadap
menggambarkan aktifitas pencarian informasi. fungsi ataupun kegunaan dari barang tersebut.
Dalam hal ini yang dimaksud dengan Utilitarian
Browsing menurut Babin et al. (1994) adalah sikap E-Impulse Buying
konsumen untuk mencoba mendapatkan produk Impulse Buying atau pembelian impulsif
melalui penggunaan yang heuristic, berorientasi didefinisikan sebagai perilaku pembelian yang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 1 Juli 2018| 86


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
tidak direncanakan dengan ciri pengambilan atmosfer website, dan kemudahan navigasi
keputusan relatif cepat dan hasrat untuk dapat website.
memiliki. Pembelian seperti ini digambarkan lebih
menggairahkan, tidak disengaja, dan sulit untuk Hipotеsis
dihindari dibandingkan dengan perilaku pembelian Utilitarian H2
terencana. Pembeli impulsif biasanya tidak berpikir Browsing
dalam benaknya, secara emosional tertarik pada (X1)
suatu objek, dan memiliki hasrat untuk segera
mendapatkan kepuasan (Amos et al., 2014).
H1 E-Impulse
Berman (2010:207) menyebutkan bahwa Buying(Y)
impulse buying ini timbul saat konsumen membeli
produk atau merek yang tidak mereka rencanakan
ketika memasuki toko, membaca surat atau
katalog, melihat acara TV belanja, belanja online, Hedonic
dan sebagainya. Sebagian besar dari keputusan Browsing
konsumen untuk membeli ada di tangan peritel. (X2)
H3
Terdapat tiga macam yang dapat dikategorikan
sebagai impulse buying:
1) Completely unplanned; sebelum melakukan Gambar 1. Modеl Hipotеsis
kontak dengan peritel, seorang konsumen
tidak memiliki keinginan untuk membeli H1: Variabel Utilitarian Browsing dan Hedonic
barang atau jasa. Browisng (X2) berpengaruh secara simultan
2) Partially unplanned; sebelum melakukan terhadap terhadap E-Impulse Buying (Y).
kontak dengan peritel, seorang konsumen H2: Variabel Utilitarian Browsing (X1)
sudah memutuskan untuk membeli barang berpengaruh secara parsial terhadap Variabel
atau jasa namun masih belum memutuskan E-Impulse Buying (Y).
merek dan modelnya. H3: Variabel Hedonik Browsing (X2) berpengaruh
3) Unplanned substitution; seorang konsumen secara parsial terhadap Variabel E-Impulse
ingin membeli barang atau jasa dengan merek Buying (Y).
dan model yang spesifik, namun merubah
pilihan merek nya dikarenakan kontak dengan MЕTODE PЕNЕLITIAN
peritel. Pеnеlitian ini mеrupakan pеnеlitian
Dengan adanya partially unplanned dan pеnjеlasan (еxplanatory rеsеarch) dеngan
substitution dalam pembelian impulsif, beberapa pеndеkatan kuantitatif. Pеnеlitian dilakukan di
keputusan terjadi ketika konsumen berinteraksi Universitas Brawijaya Malang. Peneliti memilih
dengan peritel. Dalam hal ini, pembeli mungkin Universitas Brawijaya sebagai lokasi penelitian
saja dipengaruhi oleh luasnya, terbatasnya, dan karena mahasiswa Universitas Brawijaya
rutinitas pengambilan keputusan. Completely merupakan komunitas yang cukup berpotensi
unplanned biasanya terjadi ketika konsumen sebagai pengguna produk pada penelitian ini
memiliki rutinitas atau terbatasnya pengambilan disamping pertimbangan waktu, biaya, dan tenaga,
keputusan; pada saat itu munkin konsumen tidak mudah dijangkau dan kemudahan menemukan
memiliki banyak waktu untuk merencanakan responden sesuai kriteria yang tergolong dalam
pembeliannya. usia produktif yaitu 18-22 tahun, diperkirakan pada
Kecanggihan teknologi yang menggeser pola usia tersebut mahasiswa akan banyak melakukan
belanja konsumen dari konvensional menjadi pilihan-pilihan dalam melakukan suatu pembelian
online membuat adanya E-Impulse Buying. E- termasuk di dalamnya yaitu E-Impulse Buying
Impulse Buying adalah pembelian online yang yang didorong oleh perilaku Utilitarian Browsing
terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya preshopping dan Hedonic Browsing. Didapat sampеl 140 orang
intention (Chan et al., 2017). Sedangkan menurut rеspondеn dеngan pеngumpulan data
Chen et al. (2016) mengatakan bahwa E-Impulse mеnggunakan kuеsionеr yang dianalisis
Buying pada konteks e-commerce memiliki mеnggunakan rеgrеsi liniеr bеrganda.
beberapa faktor seperti kepercayaan toko online,
sistem desain, kualitas website, atribut website,

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 1 Juli 2018| 87


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
HASIL DAN PЕMBAHASAN Hasil perhitungan uji t menunjukkan
signifikansi antara Hedonic Browsing (X2) dan E-
Tabеl 1. Hasil Analisis Rеgrеsi Liniеr Bеrganda Impulse Buying (Y) dengan t hitung = 5,481 dan tabel
Unstandardized Standardized (α = 0,05; db residual = 140) = 1,977. Maka t hitung > t
Coefficient Coefficient tabel yaitu 5,481 >1,977 . Dan nilai sig t = 0,000 < 0,05.
Model T Sig.
B
Std. Beta Maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat
Error disimpulkan bahwa variabel Hedonic Browsing (X1)
(Const) 6,341 2,004 3,614 0,002
X1 0,062 0,089 0,054 0,700 0,485 secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
X2 0,518 0,095 0,424 5,481 0,000 terhadap E-Impulse Buying (Y) atau dengan
t tabel = 1,977 Adj. R-Square = F tabel =
= 0,175 F(2,137,5%) meningkatkan Hedonic Browsing maka E-Impulse
t(137,5%) F hitung = Buying akan mengalami peningkatan secara nyata.
= 0,432 15,721 = 3,06
R = 0,187 Sig F = 0,000 Dari hasil penelitian, meskipun diketahui
R-
square bahwa variabel Utilitarian Browsing berpengaruh
tidak signifikan terhadap variabel E-Impulse
Sumbеr : Data Primеr diolah, 2018
Buying namun pengaruhnya adalah positif. Dengan
kata lain semakin tinggi derajat Utilitarian
Hasil analisis yang dilakukan pada
Browsing maka akan diikuti oleh naiknya E-
penelitian ini sudah memenuhi persyaratan uji
Impulse Buying namun pengaruhnya tidak begitu
analisis regresi linier berganda. Data yang
signifikan atau hanya berpengaruh sedikit saja. Itu
dikumpulkan melalui kuesioner dan disebarkan
berarti dari pihak perusahaan sendiri harus
kepada responden telah diuji validitas dan uji
meningkatkan hal-hal yang membuat konsumen
reliabilitas sehingga dapat dilanjutkan pada
melakukan Utilitarian Browsing seperti
pengujian selanjutnya yaitu analisis regresi linier
menyediakan informasi yang lebih lengkap
berganda untuk mengetahui pengaruh variabel
mengenai harga, kualitas produk dan sebagainya.
independen terhadap variabel dependen. Setelah itu
Sedangkan variabel Hedonic Browsing
dilakukan uji hipotesis yaitu uji F dan uji t untuk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
variabel E-Impulse Buying. Selain itu, variabel ini
independen (X1 dan X2) secara bersama sama dan
juga menjadi variabel yang dominan
secara parsial terhadap variabel dependen (Y).
mempengaruhi variabel E-Impulse Buying.
Berdasarkan perhitungan dan analisis yang telah
sehingga diperlukan perhatian khusus dari
dilakukan, hasil penelitian dapat diuraikan sebagai
perusahaan. Itu berarti pihak perusahaan harus
berikut:
tetap mempertahankan Hedonic Browsing.
Hasil perhitungan uji F penelitian ini
Semakin tinggi derajat Hedonic Browsing
menunjukkan pengaruh secara bersama-sama
seseorang yakni dengan munculnya dorongan yang
variabel Utilitarian Browsing (X1) dan Hedonic
kuat dari dalam diri, maka besar kemungkinan pula
Browsing (X2) terhadap variabel dependen E-
orang tersebut akan melakukan E-Impulse Buying
Impulse Buying (Y). Hasil dari penelitian ini
(Suarmaja et al., 2016). Untuk meningkatkan
menunjukkan perhitungan signifikansi nilai F
derajat Hedonic Browsing ini, maka diperlukan
hitung sebesar 15,721 (α = 0,05 ; db regresi = 2 ; db
strategi pemasaran untuk merangsang munculnya
residual = 140) adalah sebesar 3,06. Karena F hitung >
F tabel yaitu 15,721 > 3,06 atau nilai sig F (0,000) < dorongan pembelian impulsif. Hal ini sesuai
0,05 maka model analisis regresi adalah berpengaruh dengan pendapat Hawkins et al. dalam Suarmaja et
namun tidak signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 al. (2014) yang menyebutkan bahwa pembeli yang
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel mencari variasi (keragaman pilihan) memiliki sifat
dependen E-Impulse Buying (Y) dapat dipengaruhi oleh yang hedonis. Sifat hedonis tersebut menstimulus
variabel independen Utilitarian Browsing (X1) dan mereka untuk melakukan pembelian impulsif.
Hedonic Browsing (X2). Pihak Shopee dapat menggunakan strategi
Hasil perhitungan uji t menunjukkan pemasaran untuk menstimuli Hedonic Browsing
signifikansi antara Utilitarian Browsing (X1) dan E- konsumen dengan cara menambah ragam pilihan di
Impulse Buying (Y) dengan t hitung = 0,700 dan tabel dalam e-commerce mereka. Selain itu website
(α = 0,05; db residual = 140) = 1,977. Maka t hitung < t
personality juga dirasa mampu membuat
tabel yaitu 0,700 <1,977 . Dan nilai sig t = 0,485 > 0,05.
Maka H0 diterima dan H1 ditolak sehingga dapat konsumen tertarik untuk membeli karena
disimpulkan bahwa variabel Utilitarian Browsing mampertimbangkan dari segi kenyamanan saat in
(X1) secara parsial berpengaruh positif namun tidak store browsing di website/aplikasi Shopee.
signifikan terhadap E-Impulse Buying (Y). Memberikan diskon dan promo pada saat-sat

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 1 Juli 2018| 88


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
tertentu. Misalkan pada saat bulan ramadhan penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi
diskon baju muslim, baju koko, kerudung dan peneliti selanjutnya untuk mengembangkan
khimar ditingkatkan sehingga mampu penelitian ini dengan mempertimbangkan
memunculkan dorongan yang kuat konsumen variabel-variabel lain yang merupakan
untuk melakukan E-Impulse Buying. Iklan televisi variabel di luar variabel yang sudah diteliti
dapat digunakan agar dapat dibaca dan dimengerti oleh peneliti.
oleh konsumen mengenai apa yang terbaru dari
Shopee. DAFTAR PUSTAKA
Amos, Clinton, Gary R. Holmes, dan William C.
KЕSIMPULAN DAN SARAN Keneson. 2014. A meta-analysis of
Kеsimpulan consumer impulsive buying. Journal of
1. Variabel Utilitarian Browsing dan Hedonic Retailing and Consumer Service, vol. 21,
Browsing berpengaruh secara bersama-sama pp. 86-97.
terhadap variabel E-Impulse Buying dan bisa
dilihat dari hasil uji F (simultan) dalam Babin, BJ., WR. Darden, dan M. Griffin. 1994.
penelitian ini. Work and or fun: Measuring hedonic and
2. Variabel Utilitarian Browsing berpengaruh utilitarian shopping value. J Consum;
positif namun tidak signifikan terhadap 20(4):644–56.
variabel E-Impulse Buying dan bisa dilihat Berman, Barry dan Joel R. Evans. 2010. Retail
dalam uji t (parsial) dalam penelitian ini. Management: A Strategic Approach, 11th
3. Variabel yang berpengaruh secara positif dan Edition.Amerika Serikat: Prentice Hall.
signifikan secara parsial terhadap E-Impulse
Buying adalah variabel Hedonic Browsing dan Chan,Tommy K.H., Cheung Christy M.K., Lee
bisa dilihat dalam uji t (parsial) dalam Zach W.Y. 2017. The state of online
penelitian ini. Dan variabel Hedonic Browsing impulse-buying research: A literature
mempunyai pengaruh yang paling tinggi analysis. Information & Management. vol
(dominan) terhadap variabel E-Impulse 54 pp. 204–217.
Buying. Engel, J.F., R.D Blackwell, P.W Miniard. 2005.
Consumer Behavior 10th Edition.: Amerika
Saran Serikat: South-Western College Pub.
1. Diharapkan pihak perusahaan dapat
mempertahankan pelayanan mengenai Hawkins, Del. I.dan David. 2010. Consumer
Hedonic Browsing karena variabel Hedonic Behaviour: Building Marketing
th
Browsing mempunyai pengaruh yang positif Strategy 11 Edition. New York: McGraw
dan dominan dalam mempengaruhi variabel E- Hill.
Impulse Buying, diantaranya yaitu Hidayat, Taufik. 2008.PanduanMembuat Toko
meningkatkan website personality, memasang Online dengan OSCommerce. Jakarta:
iklan di televisi, media sosial maupun Mediakita.
majalah/koran, memberikan diskon dan
Lee, H.B. dan H.W Lee. 2003. The impacts of
promosi pada saat-saat tertentu.
browsing on buying impulsiveness in
2. Dari keenam item Utilitarian Browsing, ada
Internet shopping malls. Korean
beberapa yang memiliki pengaruh kuat
Management Review. 32(5): 1235–1263.
terhadap variabel E-Impulse Buying sehingga
perusahaan harus meningkatkan beberapa Lin, Y.-H. dan C.F. Chen. 2013. Passengers’
faktor yang mempunyai pengaruh kuat dan shopping motivations and commercial
perlu lebih berinovasi dan memberi activities at airports–The moderating
rangsangan kepada konsumen seperti effects of time pressure and impulse buying
pemberian infomasi lebih lengkap mengenai tendency. Journal ofTourismManagement,
produk ditawarkan dan menjaga kualitas Vol. 36, pp. 426-434.
produk agar tetap baik di mata konsumen. Nurmikko, S. 2011. Implications of Hedonic and
3. Mengingat variabel Utilitarian Browsing dan Utilitarian Information Search and Social
variabel Hedonic Browsing ini merupakan hal Media Browsing On Purchase Value.
yang sangat penting dalam mempengaruhi
variabel E-Impulse Buying diharapkan hasil

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 1 Juli 2018| 89


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Master Thesis. Department of Marketing 367/jurus-jitu-shopee-jadi-peringkat-
Aalto University School of Economics. pertama-di-indonesia>.
Park, Eun Joo, Eun Young Kim, Venessa Martin Statista, 2017. Number of Internet Users in
Funches, William Foxx. 2012. Apparel Indonesia. Diakses pada 9 Desember 2017
products attribute, web browsing, and e- <https://www.statista.com/statistics/25445
impulse buying on shopping website. 6/number-of-internet-users-in-indonesia/>.
Journal of Business Research. vol. 65, pp. Statista, 2017. Share of Global B2C E-Commerce
1583-1589. Sales in Indonesia. Diakses pada 9
Suarmaja, Ida Bagus Koman, Made Wardana, I Desember 2017
Putu Gede Sukaatmadja. 2016. Pengaruh <https://www.statista.com/statistics/24402
atribut produk pakaian terhadap web 8/share-of-global-b2c-e-commerce-sales-
browsing hedonism dan pembelian in-indonesia/>.
impulsif’. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tech In Asia, 2017. Lazada Sanggah Shopee E-
Universitas Udayana, vol. 5, no. 12, pp. Commerce Terbesar. Diakses pada 11
4237-4279.
Desember 2017.
Verhagen, T. dan W. Van Dolen. 2011. The <https://id.techinasia.com/lazada-sanggah-
influence of online store beliefs on shopee-ecommerce-
consumer online impulse buying: A model terbesar?ref=related&pos=4>.
and empirical application. Journal
Information & Management. Vol. 48 No. 8,
pp. 320-327.
Online
Bisnis Tempo, 2017. Begini Terobosan Shopee di
Pasar E-Commerce Indonesia
<https://bisnis.tempo.co/read/874391/begi
ni-terobosan-shopee-di-pasar-ecommerce-
indonesia>.
Detik Finance, 2017. Marak E-Commerce,
Konsumen Mulai Beralih ke Belanja
Online. Diakses pada 11 Desember 2017
<https://finance.detik.com/berita-ekonomi-
bisnis/3493664/marak-e-commerce-
konsumen-mulai-beralih-ke-belanja-
online>.
Liputan 6, 2015. Shopee Aplikasi Belanja Online
C2C Meluncur di Indonesia. Diakses 9
Februari
2018<www.liputan6.com/tekno/read/2379
136/shopee-aplikasi-belanja-online-c2c-
meluncur-di-indonesia>.
Liputan 6, 2017. Ini Kunci Sukses Bisnis E-
Commerce Shopee di Indonesia. Diakses 9
Desember 2017
<http://tekno.liputan6.com/read/2946712/i
ni-kunci-sukses-bisnis-e-commerce-
shopee-di-indonesia>.
Liputan 6, 2018. Jurus Jitu Shopee Jadi Peringkat
Pertama di Indonesia Diakses 25 Mei 2018
<http://tekno.liputan6.com/read/amp/3265

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 1 Juli 2018| 90


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai