Anda di halaman 1dari 8

JURNAL PSIKOLOGI JAMBI p-ISSN : 2528-2735

VOLUME 06, NO. 01, JULI 2021 : 11-18 e-ISSN : 2580-7021

HUBUNGAN KEMUDAHAN PENGGUNAAN M-BANKING DENGAN


PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI
PADANG PENGGUNA SHOPEE
THE CORRELATION OF EASY OF USE M-BANKING WITH CONSUMPTION
BEHAVIOR IN STUDENTS OF STATE UNIVERSITY OF PADANG
USERS OF SHOPEE
Desfayanti
Jurusan Psikologi, Universitas Negeri Padang/ desfayanti@gmail.com

ABSTRACT
Introduction This study aims to examine the relationship between the ease of using m-banking with
consumptive behavior in Padang State University students shopee users. Consumptive behavior is defined
as the activity of buying an item with unreasonable considerations and not based on needs.
Method This research is a quantitative research with a correlational research design. This research was
conducted on 51 Padang State University students aged 18-21 years who are shopee users and make
payments via mobile banking. The scale used is the ease of use of mobile banking and the consumptive
behavior scale. Data were analyzed by using Person Product Moment correlation.
Result This study found that there is a positive relationship between the ease of using mobile banking and
the consumptive behavior of Padang State University students who use shopee. With a value of (r) =
0.351 (p) = 0.012 (p = 0.012 < 0.05).
Conclussion That is the higher the level of ease of use of mobile banking, the higher the level of
consumptive behavior of Padang State University students who use shopee, and vice versa.

Keywords: Consumptive behavior, college student, mobile banking

ABSTRAK
Pendahuluan Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kemudahan penggunaan m-
banking dengan perilaku konsumtif pada mahasiswa pengguna shopee Universitas Negeri Padang.
Perilaku konsumtif diartikan sebagai kegiatan membeli suatu barang dengan pertimbangan yang tidak
masuk akal dan tidak berdasarkan kebutuhan.
Metode Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Penelitian
ini dilakukan terhadap 51 mahasiswa Universitas Negeri Padang berusia 18-21 tahun yang merupakan
pengguna shopee dan melakukan pembayaran melalui mobile banking. Skala yang digunakan adalah
skala kemudahan penggunaan mobile banking dan skala perilaku konsumtif. Data dianalisis dengan
menggunakan korelasi Person Product Moment.
Hasil Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara kemudahan penggunaan mobile
banking dengan perilaku konsumtif mahasiswa Universitas Negeri Padang pengguna shopee. Dengan
nilai (r) = 0,351 (p) = 0,012 (p = 0,012 < 0,05).
Kesimpulan Penelitian menunjukkan semakin tinggi tingkat kemudahan penggunaan mobile banking
maka semakin tinggi pula tingkat perilaku konsumtif mahasiswa Universitas Negeri Padang yang
menggunakan shopee, begitu pula sebaliknya.

Pendahuluan proses pembelian yang melibatkan transaksi


Situs belanja online dewasa ini antara penjual dan pembeli melalui
populer di kalangan masyarakat Indonesia. platform digital di internet, dan dapat
Turban, Lee, King & Mc Kay (2008) dilakukan dimanapun dan kapanpun.
mendefinisikan belanja online sebagai Harahap (2018) mendefinisikan belanja

JURNAL PSIKOLOGI UNJA 11


Desfayanti

online sebagai suatu proses transaksi yang remaja terbagi atas tiga tahap yaitu remaja
dilakukan melalui media berupa situs jual awal berusia 12-15 tahun, remaja madya
beli jejaring sosial yang menyediakan berusia 15-18 tahun, dan remaja akhir
barang atau jasa yang akan berusia 18-21 tahun. Dengan demikian,
diperjualbelikan. Berdasarkan data yang mahasiswa tergolong dalam usia remaja
diperoleh melalui Social Research and akhir yang berusia 18-21 tahun, dengan
Monitoring Soclab, Kementerian karakteristik yang mudah dipengaruhi dan
Komunikasi dan Informasi (2015) jumlah labil, sehingga remaja juga sangat mudah
pengguna internet di Indonesia sebanyak untuk dipengaruhi untuk membeli suatu
93,4 juta dan (77%) diantaranya digunakan barang tanpa memikirkan dengan matang
untuk mencari informasi produk dan terlebih dahulu, tidak jarang remaja juga
belanja online. Dengan jumlah konsumen mudah menjadi orang yang konsumtif.
belanja online sebanyak 7,4 juta orang. (Kanserina, 2015).
Darian menyatakan banyaknya Salah satu kelompok usia remaja
masyarakat Indonesia yang memilih untuk yaitu mahasiswa. Mahasiswa merupakan
berbelanja online dibanding dengan pelajar di suatu perguruan Tinggi. Dalam
berbelanja ke toko langsung, dikarenakan aktivitasnya sehari-hari mahasiswa tidak
kemudahan yang diberikan (Hermawan, terlepas dari kegiatan jual beli secara
2017; Arisandy & Hurriyati, 2017). Farida online. Menurut Komala dan Sugilar (2020)
dan Subroto (2018) berpendapat bahwa bahwa mahasiswa sebagai konsumen
kelebihan dalam berbelanja online yaitu belanja online yang tinggi kebutuhannya
harga yang ditawarkan lebih murah, lebih dalam belanja online serta mendapatkan
menghemat waktu, tenaga, kemudahan kemudahan akses yang ditawarkan oleh
penawaran dan pembayaran yang diberikan, aplikasi belanja online.
praktis dan lebih fleksibel jika Berdasarkan hasil survei, penulis
dibandingkan dengan berbelanja secara menemukan fenomena yang serupa di
konvensional. kalangan mahasiswa, dimana mahasiswa
Bashir, Mehboob, dan Bhatti lebih tertarik untuk berbelanja online
(2015) menambahkan keuntungan dari dibandingkan berbelanja ke toko langsung
belanja online yaitu toko online karena harga lebih murah, praktis dan
menyediakan produk dengan detail efisien, menghemat waktu dan tenaga,
informasi dan banyak pilihan, sehingga tersedia banyak pilihan, diskon, pilihan
konsumen dapat membandingkan harga dan yang beragam, gratis ongkos kirim, dan
produk secara online. bisa dilakukan dimana saja, dan metode
Berdasarkan hasil survei penulis pembayaran yang beragam.
tentang pengguna aplikasi belanja online Berbagai metode pembayaran yang
terbanyak pada mahasiswa, menunjukkan ditawarkan shopee adalah transfer bank,
hasil bahwa mayoritas mahasiswa shopeepay, pay later, credit card, cash on
menggunakan aplikasi Shopee untuk delivery (CoD), dan lain sebagainya.
berbelanja online. Hal ini sejalan dengan Namun Elnino, Lesawengen, dan Lasut
survei yang dilakukan oleh Kompas.com (2020) dalam penelitiannya menemukan
(2018) tentang tiga e-commerce yang paling bahwa mayoritas pembayaran dilakukan
diminati oleh konsumen, dan Shopee melalui transfer bank. Selain aplikasi
unggul dibanding aplikasi lainnya. belanja online, bank juga sudah
Mahasiswa tergolong kelompok menyediakan layanan transfer antar
konsumen usia remaja (Lisma & Haryono, rekening melalui smartphone dengan
2016). Remaja merupakan masa peralihan aplikasi mobile banking (m-banking).
dari anak-anak menuju dewasa yang Wulandari, Putri, Novandriani, dan
ditandai dengan perubahan fisik, emosional, Moeliono (2017) menyatakan hadirnya
dan pola pikir (Santrock, 2010). Usia mobile banking semakin memudahkan

12 JURNAL PSIKOLOGI UNJA


Hubungan Kemudahan Penggunaan M-Banking dengan Perilaku Konsumtif pada Mahasiswa
Universitas Negeri Padang Pengguna Shopee

masyarakat dalam melakukan melakukan Variabel independen dalam


transaksi pembayaran belanja online. penelitian ini adalah penggunaan mobile
Rahayu (2015) mendefinisikan mobile banking dan variabel dependen adalah
banking sebagai bentuk layanan jasa bank perilaku konsumtif. Variabel independen
yang memudahkan nasabah untuk adalah variabel bebas yang memberikan
memperoleh informasi, melalui jaringan pengaruh atau yang menjadi sebab
internet. Salah satu fasilitas yang timbulnya variabel terikat, sedangkan
ditawarkan m-banking yaitu transfer antar variabel dependen adalah variabel terikat
bank. Dengan kata lain, jika pengguna yang menjadi akibat dari adanya variabel
shopee ingin membayar barang yang akan bebas (Sugiyono, 2013).
dibeli, dan dia juga merupakan pengguna Populasi didefinisikan Sugiyono
m-banking, maka dia dapat langsung (2013) sebagai wilayah generalisasi yang
mentransfer uang dari rekeningnya ke memiliki suatu kesamaan atau karakteristik
rekening penjual melalui layanan transfer tertentu. Populasi dalam penelitian ini
pada aplikasi m-banking. adalah seluruh mahasiswa aktif Universitas
Karena banyaknya kemudahan Negeri Padang pengguna Shopee. Sampel
tersebut, dapat menimbulkan beberapa pada penelitian ini berjumlah 51 orang yang
masalah seperti munculnya perilaku berkuliah di Universitas Negeri Padang.
konsumtif di kalangan mahasiswa Dalam menentukan sampel
(Harahap, 2018). Sumartono (2002) penelitian, peneliti menggunakan teknik
mendefinisikan perilaku konsumtif sebagai purposive sampling karena penentuan
sebuah aktivitas membeli suatu barang sampel pada penelitian ini didasari oleh
dengan pertimbangan yang kurang masuk pemilihan karakteristik tertentu yang terkait
akal dan bukan berdasarkan pada dengan karakteristik populasi Sugiyono
kebutuhan. (2013). Karakteristik sampel pada
Chita, David, dan Pali (2015) penelitian ini yaitu mahasiswa aktif
mendefinisikan perilaku konsumtif sebagai Universitas Negeri Padang, berusia 18-21
perilaku manusia yang cenderung untuk tahun yang menggunakan platform belanja
melakukan konsumsi atau membeli sesuatu online shopee, dan melakukan pembayaran
secara berlebihan di luar kebutuhan sehari- melalui aplikasi mobile banking.
hari. Sulistianingsih (2016) menyatakan Teknik pengambilan data pada
perilaku konsumtif muncul karena penelitian ini menggunakan kuesioner
mahasiswa cenderung memiliki hasrat yang online atau google form tipe likert dengan
besar untuk memiliki barang-barang tanpa lima pilihan jawaban yaitu SS (sangat
memperhatikan kebutuhannya. setuju), S (setuju), R (ragu-ragu), TS (tidak
Berdasarkan fenomena yang telah setuju), STS (sangat tidak setuju).
dijabarkan di atas, penulis tertarik untuk Instrumen penelitian ini
meneliti tentang hubungan kemudahan menggunakan skala perilaku konsumtif
penggunaan M-banking dengan perilaku Sumartono (2002), yang terdiri dari aspek
konsumtif pada mahasiswa Universitas pembelian impulsif, pembelian irrasional,
Negeri Padang pengguna Shopee. dan status sosial. Sedangkan skala mobile
banking dikembangkan dari teori Davis
Metode
yang diadaptasi dari penelitian Syifa (2019)
Penelitian ini dilakukan di
yang terdiri dari aplikasi mudah digunakan,
Universitas Negeri Padang dengan
layanan dapat dijangkau dari mana saja,
menggunakan metode kuantitatif. Penelitian
murah, aman, dan dapat diandalkan.
kuantitatif didefinisikan sebagai penelitian
Teknik analisis data pada penelitian
yang datanya dinyatakan dalam bentuk
ini menggunakan korelasi product moment.
numerik, kemudian dianalisis dengan
Korelasi product moment yang digunakan
menggunakan teknik statistik (Sugiyono,
untuk mencari hubungan atau menjawab
2013).

JURNAL PSIKOLOGI UNJA 13


Desfayanti

hipotesis penelitian (Sugiyono, 2013). reliabilitas, normalitas, dan linearitas. Jika


Analisis statistik yang digunakan dalam syarat tersebut sudah terpenuhi maka data
penelitian ini adalah dengan menggunakan baru dapat dianalisis dengan menggunakan
Statistical Product and Service Solution statistik parametrik salah satunya dengan
(SPSS) versi 16.0. korelasi pearson product moment.
Hipotesis penelitian ini terbagi 2 Sugiyono (2013) menyatakan
yaitu Ha: Terdapat hubungan kemudahan reliabilitas digunakan untuk melihat sejauh
penggunaan mobile banking terhadap mana suatu instrumen dapat mengukur
perilaku konsumtif pada mahasiswa sesuatu secara berulang dengan
Universitas Negeri Padang pengguna memperoleh hasil yang konsisten.
Shopee. Sedangkan H0: Tidak terdapat Reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini
hubungan kemudahan penggunaan mobile diukur dengan menggunakan Cronbach
banking terhadap perilaku konsumtif pada Alpha dengan bantuan SPSS. Selanjutnya,
mahasiswa Universitas Negeri Padang setelah diuji dan memperoleh hasil, peneliti
pengguna Shopee. memilih aitem-aitem yang lolos yang
kemudian dianalisis. Hasil uji reliabilitas
Hasil dapat kita lihat pada tabel 1. di bawah ini :
Sampel pada penelitian ini
berjumlah 51 orang mahasiswa Universitas Tabel 1. Uji Reliabilitas
Negeri Padang usia 18-21 tahun pengguna Variabel Cronbach Index
shopee dan melakukan pembayaran melalui Alpha Descrimina
mobile banking. Penelitian ini memperoleh tion Item
hasil bahwa terdapat hubungan kemudahan Kemudahan 0,760 0,582 -
penggunaan mobile banking terhadap Penggunaan 0,826
perilaku konsumtif pada mahasiswa Mobile
Universitas Negeri Padang pengguna Banking
shopee. Dengan memperoleh hasil r = 0.351 Perilaku 0,733 0,446 -
dengan signifikansi p = 0.012 ( p<0.05) Konsumtif 0,793
yang menyatakan bahwa Ha diterima dan
H0 ditolak. Berdasarkan tabel diatas dapat
Pada penelitian ini menyatakan dilihat bahwa pada variabel Kemudahan
bahwa terdapat hubungan positif yang penggunaan mobile banking diperoleh nilai
signifikan antara kemudahan penggunaan cronbach alpha sebesar 0.760 dengan nilai
mobile banking dengan perilaku konsumtif index descrimination item 0.582 sampai
pada mahasiswa Universitas Negeri Padang 0.826. Pada variabel perilaku konsumtif
pengguna Shopee. Itu artinya semakin diperoleh nilai cronbach alpha sebesar
tinggi tingkat kemudahan penggunaan 0.733 dengan nilai index descrimination
mobile banking semakin tinggi pula tingkat item 0.466 sampai 0.793, dapat disimpulkan
perilaku konsumtif mahasiswa. Begitupun bahwa data yang diperoleh bersifat reliabel.
sebaliknya semakin rendah tingkat
kemudahan penggunaan mobile banking Tabel 2. Uji Normalitas Skala
semakin rendah pula tingkat perilaku Kemudahan Penggunaan mobile dengan
konsumtif mahasiswa. Perilaku Konsumtif
Sebelum melakukan analisis Variabel p Sebaran
korelasi product moment untuk meyakinkan kemudahan
adanya hubungan antara dua variabel penggunaan
tersebut, peneliti melakukan uji reliabilitas, mobile banking 0,106 0,582 - 0,826
normalitas dan linearitas terlebih dahulu. dan perilaku
Syarat untuk dapat melakukan uji statistik konsumtif
parametrik yaitu telah melakukan uji

14 JURNAL PSIKOLOGI UNJA


Hubungan Kemudahan Penggunaan M-Banking dengan Perilaku Konsumtif pada Mahasiswa
Universitas Negeri Padang Pengguna Shopee

Hasil uji normalitas data Diskusi


kemudahan penggunaan mobile banking
Kemudahan penggunaan dari
dan perilaku konsumtif dan menggunakan
mobile banking diyakini dapat
kolgomorov smirnov KS-Z, sebesar 1,212
mempermudah pengguna dimana pengguna
dengan nilai p 0,106 (p>0,05) maka dapat
tidak memerlukan usaha keras dalam
disimpulkan bahwa data kemudahan
menggunakannya. Davis (Syifa, 2019)
penggunaan mobile banking dan perilaku
berpendapat bahwa terdapat empat unsur
konsumtif berdistribusi normal.
yang menjadi indikator dalam kemudahan
Tabel 3. Uji Linearitas Skala penggunaan mobile banking yaitu mudah
Kemudahan Penggunaan Mobile dengan dipahami, fleksibel, dapat mengontrol
Perilaku Konsumtif pekerjaan, dan mudah digunakan.
Persepsi tersebut dapat dilihat dari
N df Mean Square F Sig hasil penelitian berupa kuisioner google
form, bahwa banyak responden memilih
51 1 854.694 6.434 0,017
sangat setuju dengan penggunaan mobile
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh banking dapat mengendalikan pekerjaan
nilai F sebesar 6.434 dengan signifikansi mereka dan dapat mempercepat proses
sebesar 0.017. Hasil di atas menunjukkan transaksi pembayaran online.
bahwa nilai p<0.05, yang berarti bahwa Pengguna yakin dengan
kemudahan penggunaan mobile banking menggunakan mobile banking dapat
dan perilaku konsumtif linear. mempermudah mereka dalam konsumsi
Setelah diperoleh hasil bahwa data secara online. Sehingga mobile banking
berdistribusi normal dan linear, selanjutnya dapat dikatakan sebagai suatu sistem dapat
dilakukan uji hipotesis. Data dianalisis meningkatkan produktivitas bagi yang
menggunakan uji korelasi pearson product menggunakannya, maka mobile banking ini
Moment. Hasil yang didapatkan dari uji dapat memberi pengaruh terhadap perilaku
hipotesis dapat dilihat pada tabel berikut: konsumtif penggunanya. Teknologi cukup
berperan dalam membentuk masyarakat
Tabel 4. Hasil Uji Korelasi Person kearah yang lebih konsumtif.
Product Moment Ritzer (Syifa, 2019) menyatakan
p α Nilai korelasi (r) alat konsumsi baru bersifat modern dan
rasional. Alat konsumsi baru bersifat dapat
0,012 0,05 0,351 menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
Mahasiswa sebagai anak muda tentu tidak
Tabel di atas merupakan tabel hasil ingin melewatkan kemajuan teknologi. Hal
uji analisis korelasi product moment. Dari ini memudahkan mahasiswa dalam
tabel diatas terlihat bahwa nilai sig. yang melakukan transaksi pembayaran atau
diperoleh adalah 0.012 (nilai sig. < 0.05). pembelian tanpa dibatasi waktu. Penelitian
Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima,. Prakoso (2013) menemukan hasil bahwa
sehingga terdapat hubungan positif antara pemanfaatan teknologi menjadi faktor
kemudahan penggunaan mobile banking pendorong dalam terbentuknya perilaku
dan perilaku konsumtif mahasiswa konsumtif mahasiswa.
Universitas Negeri Padang pengguna Perilaku konsumtif merupakan
Shopee. perilaku membeli atau menggunakan suatu
Hal tersebut berarti semakin tinggi barang dengan pertimbangan yang kurang
tingkat kemudahan penggunaan mobile masuk akal dan pembelian berdasarkan
banking maka semakin tinggi pula tingkat keinginan bukan kebutuhan. Dilihat dari
perilaku konsumtif konsumtif mahasiswa masing-masing aspek perilaku konsumtif
Universitas Negeri Padang pengguna yang dikembangkan berdasarkan teori
shopee, dan sebaliknya. Sumartono (2002) pada aspek yang pertama

JURNAL PSIKOLOGI UNJA 15


Desfayanti

yaitu pembelian impulsif. Menurut Utami keluarganya sudah berperilaku konsumtif


(2006) pembelian impulsif dapat terjadi dengan membeli barang-barang yang tidak
ketika konsumen melihat suatu produk atau ia butuhkan.
brand tertentu yang terlihat menarik Selain itu seseorang dengan
sehingga konsumen merasa ingin memiliki perilaku konsumtif diketahui membeli
produk atau brand tersebut. sehingga pada sesuatu tidak didasari kebutuhan atau
akhirnya, konsumen tersebut membeli manfaat dari hal yang dibeli melainkan
produk atau brand tersebut tanpa karena adanya keinginan mengakuisisi
direncanakan. produk yang dibeli. Lejoyeux dan
Hal ini dapat terjadi karena Weinstein (2010) memperoleh hasil
berbagai faktor misalnya ada diskon atau penelitian yang sama, yaitu seseorang
subjek memiliki voucher, cashback dan berperilaku konsumtif dikarenakan kondisi
gratis ongkos kirim yang sia-sia jika tidak yang terdesak sehingga tidak berpikir
digunakan. Hal ini senada dengan hasil dengan matang terlebih dahulu sebelum
penelitian Rizkallah dan Truong (2010) membeli serta konsumen tidak lagi dapat
yang menyatakan bahwa konsumen tertarik menahan godaan dari dalam dirinya.
untuk berbelanja karena ingin mendapatkan Billieux, Rochat, Rebetz, dan
kupon, diskon, dan bonus pembelian. Linden (2008) dalam penelitiannya
Lejoyeux, Haberman, Solomon, dan Ades menemukan bahwa seseorang berperilaku
(1999) memperoleh hasil bahwa seseorang konsumtif dikarenakan tiga hal yaitu karena
berperilaku konsumtif dapat disebabkan terdesak, karena tidak merencanakan
karena rasa takut melewatkan kesempatan pembelian sebelumnya, dan karena tidak
untuk membeli barang tersebut yang memikirkan dengan matang sebelum
mungkin tidak akan tersedia lagi di pembelian.
kemudian hari. Aspek ketiga yaitu status sosial. Konsumen
Aspek kedua yaitu pembelian berperilaku konsumtif dengan membeli
irrasional. Pembelian irrasional ini dapat produk atau brand tertentu untuk
terjadi karena adanya suatu motif yang menunjang status sosial di dalam suatu
lebih di pengaruhi oleh faktor emosional lingkungan atau kelompok. Dengan
dibandingkan faktor kognitif. Rasimin menggunakan produk atau brand tersebut,
(1995) berpendapat bahwa motif juga dapat konsumen akan merasa dipandang dan
menjadi salah satu aspek yang memiliki status sosial yang baik. Hal ini
menyebabkan seseorang untuk berperilaku sejalan dengan hasil penelitian Adiningtyas,
konsumtif. Nugroho (2003) mendefinisikan Sunaryanto, dan Nopianti (2018) yang
motif emosional sebagai suatu motif yang menyatakan bahwa seseorang berperilaku
dipengaruhi oleh rasa penasaran, sehingga konsumtif karena ingin terlihat modern,
konsumen terkesan terburu-buru dalam kaya, dan memiliki status sosial yang
membeli produk atau brand tersebut tanpa tinggi.
berpikir matang terlebih dahulu.. Jadi
pembelian irrasional ini terjadi dengan Kesimpulan
hanya berlandaskan emosi semata. Hal ini Sehingga dapat disimpulkan bahwa
senada dengan hasil penelitian Lejoyeux, terdapat hubungan positif antara
Ades, Tassain, dan Solomon (1996) yang kemudahan penggunaan mobile banking
menyatakan bahwa perilaku konsumtif dan perilaku konsumtif mahasiswa
dalam berbelanja online juga dapat terjadi Universitas Negeri Padang pengguna
karna penjual dan pembeli tidak bertemu shopee. Hal tersebut berarti, semakin tinggi
secara langsung karna salah satu fitur tingkat kemudahan penggunaan mobile
belanja online menawarkan kerahasiaan banking maka semakin tinggi pula tingkat
yang terjaga sehingga keluarga pembeli perilaku konsumtif konsumtif mahasiswa
tidak akan mengetahui bahwa anggota

16 JURNAL PSIKOLOGI UNJA


Hubungan Kemudahan Penggunaan M-Banking dengan Perilaku Konsumtif pada Mahasiswa
Universitas Negeri Padang Pengguna Shopee

Universitas Negeri Padang pengguna Elnino, S.R., Lesawengen, L., & Lasut, J.J.
shopee, dan sebaliknya. (2020). Tindakan konsumtif dalam
aktivitas belanja online mahasiswa di
Saran fakultas ilmu sosial dan politik
Saran bagi penelitian selanjutnya Universitas Sam Ratulangi Manado.
yaitu agar mengkaji hubungan antara Jurnal Holistik, 13 (3): 1-15.
kemudahan penggunaan mobile banking
Farida, M. N., & Subroto, W. T. (2019).
dan perilaku konsumtif mahasiswa
Effect of mobile banking and online
Universitas Negeri Padang pengguna
shopping on consumer behavior.
shopee ditinjau dari jenis kelamin dengan
International Journal of Educational
pengambilan data langsung ke lapangan dan
Research Review, 154–161.
tidak menggunakan google form.
https://doi.org/10.24331/ijere.517977.
Daftar Pustaka Harahap, D. A. (2018). Perilaku belanja
Adiningtyas, R. A., Sunaryanto, H., & online di indonesia: studi kasus. Jurnal
Nopianti, H. (2018). Perilaku Riset Manajemen Sains Indonesia
konsumtif pelajar sekolah menengah (JRMSI), 9 (2): 193-213. Doi:
atas. Jurnal Sosiologi Nusantara, 4 10.21009/JRMSI.
(1): 1–9. Doi: 10.33369/jsn.4.1.1-9. Hermawan, H. (2017). Sikap konsumen
Arisandy, D. & Hurriyati, D. (2017). terhadap belanja online. Wacana,16
Hubungan antara kontrol diri dengan (1): 136-147.
impulsive buying pada mahasiswi Kementerian Komunikasi dan Informasi
fakultas psikologi di perguruan tinggi Republik Indonesia. (2015). Laporan
wilayah palembang yang melakukan tahunan 2015. Jakarta.
belanja online. Prosiding Seminar
Nasional Penelitian dan Pkm Komala, C. & Sugilar, H. (2020). Kategori
Kesehatan: 31-39. eISSN 2477-2356. dan layanan e-commerce terhadap
daya beli di kalangan mahasiswa.
Bashir, Mehboob, & Bhatti. (2015). Effects Jurnal Benefita, 5 (1): 129-139.
of online shopping trends on
consumer-buying behavior: an Kompas.com. (2018). Ini 3 e-commerce
empirical study of pakistan. Journal of yang paling dikenal masyarakat
Management And Research, 2 (2): 1- Indonesia. Diakses tanggal 5 Oktober
24. 2020 melalui
https://ekonomi.kompas.com/read/201
Billieux, J., Rochat, L., Rebetz, M.L., & 8/11/08/172007426/ini-3-e-commerce-
Linden, V.D. (2008). Are all facets of yang-paling-dikenal-masyarakat-
impulsivity related to self-reported indonesia.
compulsive buying behavior?.
Personality and Individual Lejoyeux, M., Ades, J., Tassain, V., &
Differences, 44: 1432–1442. Solomon, J. (1996). Phenomenology
and ` psychopathology of uncontrolled
Chita, R. C. M., David, L. & Pali, C. buying. Am J Psychiatry, 155: 1524–
(2015). Hubungan antara self control 1529.
dengan perilaku konsumtif online
shopping produk fashion pada Lejoyeux, M., Haberman, N., Solomon, J.,
mahasiswa fakultas kedokteran & Ades, J. (1999). Comparison of
Universitas SAM Ratulangi angkatan buying behavior in depressed patients
2011. Jurnal E-Biomedik, 3 (1): 297- presenting with or without compulsive
302. buying. Compr Psychiatry, 40: 51–56.

JURNAL PSIKOLOGI UNJA 17


Desfayanti

Lejoyeux, M. & Weinstein, A. (2010). Sumartono. (2002). Terperangkap dalam


Compulsive buying. The american. iklan: Meneropong imbas pesan iklan
Journal Of Drug And Alcohol Abuse, televisi. Bandung: CV Alfabeta.
36: 248–253. Doi:10.3109 / 00952990.
Syifa, L. (2019). Pengaruh kemudahan
2010. 49359.
penggunaan mobile banking terhadap
Nugroho, J. S. (2003). Perilaku konsumen: perilaku konsumtif mahasiswa FITK
Konsep dan implikasi untuk strategi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
penelitian pemasaran. Jakarta: (Skripsi). Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
Prenada media. Keguruan Uin Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Prakoso, S.A. (2013). Pengaruh
pemanfaatan teknologi informasi, Turban, E., Lee, J.K., King, D., Mc Kay,
kelompok teman sebaya dan status M. (2008). Electronic commerce: A
sosial ekonomi orang tua terhadap managerial perspective. Upper saddle
perilaku konsumtif mahasiswa, river: Pearson education inc.
(Skripsi) UNNES, Semarang.
Utami, A. H. (2006). Manajemen ritel
Rahayu, E. (2018). Pengaruh e-service strategi dan implementasi ritel
quality terhadap e-customer modern. Jakarta: Erlangga.
satisfaction dan e-customer loyalty
Wulandari, Putri, N., Novandriani, N. &
pada toko online shopee (Studi kasus
Moeliono, K. (2017). Analysis of the
pada pengguna tokoonline shopee).
factors of using mobile banking
(Skripsi). Universitas Islam Negeri
services. Business Administration:
Syarif Hidayatullah, Jakarta.
139–149.
Rahayu, I. S. (2015). Minat nasabah
menggunakan mobile banking dengan
menggunakan kerangka Technology
Acceptance Model (TAM) (Studi
kasus pt bank syariah mandiri cabang
Yogyakarta). Jurnal Ekonomi Syariah
Indonesia, 5 (2): 137-150.
Rasimin. (1995). Manusia dalam industri
dan organisasi. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Rizkallah, E. G & Truong, A. (2010).
Consumptive behavior, promotional
preferences, and shopping patterns of
hispanic americans: an empirical
perspective. Journal Of Business &
Economics, 8 (4): 111-122.
Santrock, J.W. (2011). Remaja. Jakarta:
Erlangga.
Sulistianingsih. (2016). Kecenderungan
perilaku konsumtif mahasiswa sebagai
bentuk gaya hidup shopaholic dan
keterkaitannya dengan penyimpangan
social. (Skripsi). Universitas Jember,
Jember.

18 JURNAL PSIKOLOGI UNJA

Anda mungkin juga menyukai