Anda di halaman 1dari 7

Laporan Hasil Kegiatan

Focus Group Discussion (fgd)

Perilaku berbelanja online pada usia 15-25 Tahun

Yogyakarta, 10 Maret 2020

1. Pendahuluan

Penggunaan media internet pada saat ini sudah berkembang dengan sangat pesat dan menjadi sebuah
bagian yang amat krusial dalam bidang ekonomi dan dalam hal memenuhi kebutuhan manusia. Dalam
hal pengguna juga semakin melonjak tinggi, yakni tidak hanya dari kalangan remaja seperti pelajar
sekolah dan mahasiswa, bahkan anak – anak, orang dewasa sampai kaum lanjut usia pun juga sudah
mengambil andil dalam pengguna aktif internet.Tentu hal yang diakibatkan yakni segala informasi yang
memiliki sifat positif ataupun negatif dapat dengan mudah diakses oleh seluruh masyarakat. Dan mau
tidak mau secara perlahan mulai mengubah pola gaya hidup dan membuat mereka menjadi konsumtif.

Masyarakat modern pada saat ini dapat diartikan sebagai masyarakat konsumtif. Masyarakat ini
merupakan masyarakat yang terus menerus berkonsumsi. Tetapi pada faktanya konsumsi yang
dilakukan bukan lagi sekedar kegiatan pemenuhan kebutuhan – kebutuhan dasar dan fungsional
manusia. Masyarakat modern pada saat ini tidak cukup hanya dengan mengkonsumsi sandang, pangan,
dan papan saja untuk dapat bertahan hidup. Meskipun secara biologis kebutuhan makanan dan pakaian
telah cukup terpenuhi, namun dalam hal kebutuhan dalam tatanan pergaulan sosial dengan sesama
manusia lainnya, manusia modern dituntut untuk mengkonsumsi lebih besar lagi. Dapat dikatakan
bahwa masyarakat modern saat ini hidup dalam budaya konsumen. Sebagai suatu budaya, konsumsi
sangat mempengaruhi kehidupan sehari–hari serta mampu menstruktur kegiatan keseharian di
masyarakat. Nilai – nilai pemaknaan dan harga diri menjadikan sesuatu yang dikonsumsi menjadi
semakin penting dalam pengalaman personal dan kehidupan sosial masyarakat. Konsumsi telah masuk
ke dalam rasionalitas berpikir masyarakat dan teraplikasikan dalam kehidupan sehari – hari.

Berdasarkan data-data yang sudah didapat, Peneliti berusaha untuk mendapatkan pola perlaku belanja
online untuk responden yang berada diumur 15-25 tahun, yang sudah kami tentukan sebelumnya untuk
kami jadikan sample penelitian kami.

Kegiatan ini dilakukan di salah satu rumah, responden kami yang terletak di Condongcatur, Yogyakarta
pada tanggal 10 Maret 2020, dengan melibatkan beberapa narasumber, yang sesuai dengan ketentuan
umur yang telah ada. Beberapa narasumber yang kami ajak melakukan Focus Group Discussion (FGD) ini
adalah dari kalangan mahasiswa.

Terima kasih kami sampaikan kepada para peserta FGD atas dukungan yang diberikan dalam FGD ini,
serta kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan dan penerbitan laporan ini.
harapan dari pelaporan ini adalah agar laporan ini dapat menjadi dokumen yang dapat bermanfaat bagi
berbagai pihak akademis yang ada, Dosen pengampu mata kuliah riset iklan ini, Bapak Muhammad Edy
Susiolo, M.SI, termasuk kami mahasiswa yang melakukan penelitian ini.
2. Gambaran Umum

a. Pertumbuhan penduduk Indonesia yang mulai berbelanja secara online atau e-commerce
terus meningkat. Berdasarkan hasil riset Google dan lembaga riset pasar asal Jerman, GfK,
berbelanja online merupakan sesuatu yang sudah umum di Indonesia Bahkan, menurut
Google angkanya mencapai 81 juta jiwa dari total pengguna internet yang mencapai 100
juta jiwa di Indonesia. Hengky Prihatna selaku Country Industry Head Google mengatakan
bahwa, Sekarang belanja online tidak hanya dilakukan penduduk di kota-kota besar. Warga
daerah juga sudah mulai melakukan transaksi belanja online. Ia juga menambahkan bahwa
mengembangkan bisnis belanja online ini merupakan peluang usaha baru untuk
menggerakkan roda perekonomian. Berdasarkan hasil riset tersebut, Google merumuskan
hal penting bagi konsumen online dan pelaku usaha dalam menjalankan bisnis e-commerce
untuk menari berbagai kelompok konsumen.

b. Berikut terdapat beberapa temuan Google dalam bisnis belanja online di Indonesia yakni
yang pertama adalah secara umum konsumen Indonesia mulai beralih metode pembayaran.
Sekarang dengan semakin seringnya mereka berbelanja online, konsumen sudah mulai
beralih dari bayar di tempat ke internet banking atau transfer ATM. Kedua, Inovator
(pendapatan lebih tinggi, banyak perangkat) yaitu 64 persen dari hasil riset Google
menemukan orang lebih suka mendapatkan info langsung dari toko online. Sementara, 74
persen tertarik membeli dengan harga murah. Ketiga adalah, Early adopters (pendapatan
lebih rendah, banyak perangkat) yaitu 46 persen orang lebih suka mencari secara online
menggunakan mesin telusur sementara 66 persen dapat terpikat dengan harga murah.
Keempat, Gaptek (pendapatan lebih tinggi, satu perangkat) yaitu 36 persen lebih suka
mendapatkan info langsung dari merk, tetapi lebih memilih membayar melalui ATM. Yang
terakhir Late blommers (pendapatan lebih rendah, satu perangkat) yakni 58 persen
mementingkan kemudahan dan 74 persen sangat mengutamakan harga murah. ( sumber :
bisnis.tempo.co diakses pada 17/02/2020)

c. Perilaku konsumen dalam hal konsumsi ini dapat memaparkan dengan jelas tentang
bagaimana seorang konsumen menemukan kebutuhan, mencari alternatif solusi dan
mengevaluasinya, untuk kemudian mencapai tahap pengambilan keputusan pembelian, dan
evaluasi pasca pembelian tersebut. Termasuk didalamnya bagaimana ia mengatur dan
menggunakan barang atau jasa yang telah dibeli. Dalam keputusan pembelian online
terdapat faktor yang menjadi pertimbangan diantaranya adalah kepercayaan (trust),
bertransaksi secara online memiliki kepastian dan informasi yang tidak simetris. Oleh sebab
itu harus ada rasa saling percaya antara penjual dan pembeli, kepercayaan konsumen akan
E-Commerce merupakan salah satu faktor kunci melakukan kegiatan jual beli secara online,
kemudian kemudahan (ease of use) juga dijadikan acuan sebagai keyakinan akan
kemudahan penggunaan, yaitu tingkatan dimana user percaya bahwa teknologi/sistem
tersebut dapat digunakan dengan mudah dan bebas dari masalah., dan selanjutnya kualitas
informasi (information quality), kualitas informasi didefinisikan sebagai persepsi pelanggan
terhadap kualitas informasi tentang produk atau layanan yang disediakan oleh sebuah
website. Semakin berkualitas informasi yang diberikan kepada pembeli online, maka akan
semakin tinggi minat pembeli online untuk membeli produk tersebut.

3. Tujuan

Tujuan dilakukannya FGD ini :


- Untuk mengetahui motivasi konsumen/ orang-orang yang berada di usia 15-25 dalam
melakukan pembelian secara online.

- Untuk mengetahui pola perilaku orang-orang yang berada di usia 15-25 tahun dalam
melakukan belanja online.

- Untuk mengetahui implikasi pembelian yang dilakukan oleh orang-orang yang berada di usia
15-25 tahun dalam melakukan belanja online

4. Ruang Lingkup dan tata urut

a. Ruang Lingkup

Laporan FGD ini disusun berdasarkan data yang didapatkan dari pelaksanaa FGD yang
dilakukan di salah satu rumah responden, yang berada di daerah Condongcatur pada tanggal
10 Maret 2020, yang dilakukan oleh kelompok 7 yang beranggotakan Marcelino Ario, Sondra
Fernandez, Cahyo Kumoro, dan M. Bathara.

b. Tata urut
- Pendahuluan
- Pelaksanaan
- Hasil yang dicapai
- Penutup

5. Tema dan Topik Bahasan


a. Tema
Tema yang dibahas dalam Laporan FGD ini adalah perilaku berbelanja online yang dilakukan
oleh responden yang berusia 15-25 tahun.

b. Topik Bahasan
- motivasi konsumen/ orang-orang yang berada di usia 15-25 dalam melakukan pembelian
secara online.

- Untuk mengetahui pola perilaku orang-orang yang berada di usia 15-25 tahun dalam
melakukan belanja online.
- Untuk mengetahui implikasi pembelian yang dilakukan oleh orang-orang yang berada di usia
15-25 tahun dalam melakukan belanja online

6. Waktu dan tempat kegiatan

a. Waktu
Hari Selasa, tanggal 10 Maret 2020, pukul 19.00

b. Tempat kegiatan
Salah satu rumah responden, di daerah Condongcatur, Yogyakarta
7. Peserta FGD :
- Jeremy Rahmat Simanjuntak – 21 tahun Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya
- Arga Sihombing – 21 Tahun Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Atmajaya
- Estefan Glen – 21 Tahun Mahasiswa Fakultas Ekonomi Uniiversitas Atmajaya
- Regina Merah Adinda – 20 Tahun Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

8. Hasil yang diharapkan


a. Adanya tanggapan langsung mengenai fenomena belanja online yang marak terjadi pada
saat ini khusunya pada responden yang berusia 15-25 tahun
b. Terjalinnya hubungan/ kerjasama yang baik antara peneliti dengan responden, sehingga
menghasilkan penelitian yang sekiranya dapat bermanfaat bagi instasi pendidikan, serta
memenuhi tugas riset iklan.
c. Mengetahui secara mendalam, bagaimana detail dari belanja online ini, yang ada
dimasyarakat, mulai dari motivasi, kisaran harga, serta platform.
9. Pelaksanaan kegiatan
a. Kegiatan diawali dengan “ice breaking” yang dipandu oleh pembawa acara Cahyo Kumoro,
lalu dilanjutkan dengan meminta peserta memperkenalkan diri masing-masing.
b. Pemaparan, beberapa poin penting, data-data yang menunjukkan tingginya presentase
belanja online yang ada di Indonesia.
c. Tanggapan kritis oleh peserta, antara lain :

10. Hasil yang dicapai


a. Dari segi penyelenggaraan kegiatan :
Hasil yang dicapai dalam penyelenggaraan kegiatan (FGD) “perilaku belanja online yang
dilakukan oleh responden yang berusia 15-25 tahun”,sebagai berikut :
- Kegiatan dapat dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan dan pelaksanaannya dapat
terbilang santai.
- penyelenggaraan fgd dapat berjalan lancar, tertib dan aman, hal ini didukung kinerja
penyelenggaran yang telah memahami tugas masing-masing, selain itu para narsumber
terkait memiliki kapabilitas pemahaman yang konkret sesuai materi yang diharapkan dan
para peserta yang hadir memiliki antusiasme tinggi untuk memahami arah dan tujuan
pelaksanaan fgd.
11. Rencana tidak lanjut

Rencana tidak lanjut dari fgd ini antara lain :

- Melaporkan hasil pelaksanaan fgd kepada dosen pengampu riset iklan Muhammad Edy
Susilo, M.SI
- Dapat memaparkan dengan jelas isi dari hasil penelitian ini kepada instansi akademik
12. Penutup
Kesimpulan
- Keseluruhan kegiatan FGD dapat berjalan dengan lancar, baik dari segi pelaksanaan maupun
hasil yang dicapai .
- Keseluruhan peserta FGD mengapresiasi jalannya proses Tanya jawab dengan menunjukkan
sikap antusias selama proses berlangsung.
- Seluruh peserta dan peneliti serta pihak yang terkait laiinya, sepakat untuk bekerjasama
dalam mewujudkan terciptanya laporan penelitian ini.
Lampiran :

Anda mungkin juga menyukai