Anda di halaman 1dari 14

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI SYARIAH DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KONSUMEN BERBELANJA ONLINE PRODUK HALAL DI SHOPEE


(STUDI KASUS MASYARAKAT JORONG V SUNGAI JARING, NAGARI LUBUK
BASUNG, KECAMATAN LUBUK BASUNG)

Sonia Mahardina.z1, Era Sonita2


1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sjech M.Djamil Djambek
Bukittinggi, email : soniamahardina002@gmail.com
2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sjech M.Djamil Djambek
Bukittinggi, email : 3rasOnitha@gmail.com

Abstrak
Semakin maraknya perkembangan e-commerce di Indonesia berdampak pada gaya hidup masyarakat khususnya
dalam berbelanja. Belanja online telah menjadi kebiasaan hidup sehari-hari masyarakat. Kemunculan e-commerce
dan platform belanja online telah mengubah perdagangan masyarakat, dengan dampak pada perilaku konsumen.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman konsumen dalam melakukan keputusan pembelian belanja
online produk halal di Shopee. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang menggunakan data-data
kualitatif seperti wawancara dan dokumentasi oleh penulis. Penulis terjun langsung ke lapangan untuk melakukan
kegiatan wawancara dengan beberapa konsumen yang menggunakan Shopee dalam berbelanja online. Lalu data
yang didapat melalui wawancara dianalisis menggunakan metode analisis model Miles dan Huberman yaitu dengan
cara mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa para konsumen sudah menerapkan nilai-nilai syariah dalam pengambilan keputusan pembeliannya walaupun
tidak semua menerapkannya, masih ada beberapa konsumen yang belum paham dengan konsep nilai-nilai syariah
dalam mengambil keputusan pembelian. Dalam kesesuaian pada nilai-nilai syariah ditunjukkan oleh konsumen
dengan memperhatikan status kehalalan, keamanan dan kejelasan produknya, berusaha menghindari pembelian yang
tidak diperlukan, dan bertanggung jawab dengan keputusan pembelian yang dilakukan.
Kata kunci : Nilai-nilai syariah, pengambilan keputusan, belanja online, produk halal

Abstract
The increasingly widespread development of e-commerce in Indonesian has an impact on people’s lifestyles,
especially shopping. Online shopping has become a habit of people’s daily lives. The emergence of e-commerce and
online shopping platforms has changed societal commerce, with an impact on consumer behavior. This research
aims to analyze consumer understanding in making online purcashing decisions for halal products at Shopee. This
research in included in the descriptive qualitative research type which uses qualitative data such as interviews and
documentation by the author. The author went directly into the field to conduct interviews with several consumers
who use Shopee for online shopping. Then the data obtained through interviews was analyzed using the Miles and
Huberman model analysis method, namely by collecting data, reducing data, presenting data and drawing
conclusions. The result of this research show that consumers have applied sharia values in making purchasing
decisions, although not all them have implemented them, there are still some consumers who do not understand the
concept of sharia values in making purchasing decisions. Conformity to sharia values is demonstrated by
consumers by paying attention to the halal status, safety and clarity of their products, trying to avoid unnecessary
purchases, and being responsible for their purchasing decisions.
Keywords :Sharia values, decision making, online shopping, halal products

I. Pendahuluan
Pesatnya perkembangan zaman membuat semakin bertambahnya kebutuhan masyarakat, hal
ini didukung oleh teknologi yang semakin canggih. Teknologi seperti internet memiliki fungsi

1
yang sangat beragam, yaitu sebagai sumber informasi dan juga berbisnis. Bisnis termasuk
kegiatan mu’amalah. (Tohawi et al., 2023) Belakangan ini bisnis online sangat populer dan
berbelanja online sudah menjadi rutinitas sehari- hari diberbagai kalangan masyarakat dunia.
Aksesibilitas yang mudah, hemat waktu, dan pilihan produk yang beragam di platform e-
commerce telah mengubah pandangan konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Di berbagai
negara, terutama di Indonesia masyarakat sudah banyak beralih dari belanja offline ke belanja
online. Namun, belanja online juga memiliki berbagai kelemahan dan tantangan, terutama dalam
konteks prinsip syariah. (Hendratri et al., 2023) Prinsip syariah dalam hal ini yaitu tentang
bagaimana etika dan moral dalam Islam yang mengatur perilaku konsumen.(A’yun et al., 2021)
Keputusan pembelian konsumen termasuk bagian dari perilaku konsumen. Artinya
bagaimana produk dan jasa dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan seseorang atau kelompok
untuk membuat pilihan, pembelian dan penggunaan. Konsumen melakukan pengambilan
keputusan, hal itu menggambarkan seberapa jauh usaha penjual dalam mempromosikan
produknya kepada konsumen.
Dalam Islam, konsep pengambilan keputusan ditekankan pada sikap jujur, adil, istiqomah,
dan amanah. Selain itu kita juga diwajibkan untuk selalu teliti akan kebenaran sebuah informasi
hal ini sesuai dengan yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 6 yang berbunyi :

‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا ِاْن َج ۤا َء ُك ْم َفاِس ٌۢق ِبَنَبٍا َفَتَبَّيُنْٓو ا َاْن ُتِص ْيُبْو ا َقْو ًم ۢا ِبَج َهاَلٍة َفُتْص ِبُحْو ا َع ٰل ى َم ا َفَع ْلُتْم ٰن ِدِم ْيَن‬
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu
membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak
mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu
menyesali perbuatanmu itu”

Dari ayat di atas dapat diketahui bahwa sebagai seorang muslim kita diwajibkan untuk selalu
teliti dan memilah informasi yang didapat. Disaat kita tidak punya pengetahuan yang cukup hal
tersebut maka hendaknya kita mencari kebenaran informasinya dulu. Ayat ini juga menjelaskan
tentang sikap kehati-hatian umat Islam dalam membuat sebuah keputusan dalam menggunakan
suatu produk dan jasa.
Kemunculan e-commerce dan platform belanja online telah mengubah perdagangan
masyarakat dan dampaknya pada perubahan perilaku konsumen dalam berbelanja. Bukan hanya
di Indonesia tapi juga terjadi pada belahan dunia lainnya dan mengubah cara masyarakat dalam

2
memenuhi kebutuhannya.(Rianti, 2021) Jual beli online dilakukan tanpa bertatap muka antara
penjual dan pembeli, tapi hanya menggunakan gadget saja. (Wati et al., 2022)
Shopee adalah salah satu perusahaan e-commerce atau salah satu platform belanja online di
berbagai negara yang menjual bermacam-macam produk, yang bisa digunakan dengan mudah
oleh pengguna melalui smartphone. Produk yang ditawarkan beragam mulai dari produk
fashion, produk body care dan skincare, alat perlengkapan rumah tangga, perlengkapan
kesehatan, makanan dan minuman. (Suswanto & Setiawati, 2020) Shopee masuk ke Indonesia
pada akhir bulan Mei 2015 dan mulai beroperasi di bulan Juni 2015. PT Shopee Internasional
Indonesia melihat peluang baru di dunia bisnis karena tingginya pengguna gadget .

Tabel 1. E-commerce dengan Pengunjung Terbanyak di Indonesia (Kuartal I 2023)


No Nama Nilai/ rata-rata kunjungan situs
per bulan
1 Shopee 158.966.666,67
2 Tokopedia 117.033.333,33
3 Lazada 83.233.333,33
4 Blibli 25.433.333,33
5 Bukalapak 18.066.666,67
Sumber : www.databoks.katadata.co.id

Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dilihat Shopee menempati peringkat pertama di
Indonesia pada e-commerce dengan kunjungan terbanyak tahun 2023. Hal ini menunjukkan
kecenderungan yang cukup tinggi pada masyarakat Indonesia dalam berbelanja online.
Masyarakat menikmati kemudahan dan kenyamanan dalam berbelanja. Selain itu, Shopee juga
mengadakan penjualan menarik pada tanggal kembar di setiap bulannya seperti Shopee 11.11,
12.12 dan sebagainya. Shopee juga memberikan inovasi seperti adanya game dalam aplikasi
yang berguna untuk meningkatkan kenyamanan, loyalitas pengguna dan memberikan diferensiasi
dengan aplikasi e-commerce lainnya. Dapat disimpulkan bahwa fitur-fitur yang ada di aplikasi
Shopee memberikan peningkatan pada jumlah pengunjung aktif bulanan.
Peningkatan belanja online dapat juga disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, faktor
kepercayaan yaitu pengetahuan konsumen tentang produk. Kedua, faktor kemudahan ialah
seberapa besar kemudahan dalam menggunakan aplikasi tersebut, mudah dimengerti dan

3
dipahami oleh konsumen. Ketiga, faktor trend yaitu media massa dan kebudayaan yang dapat
mempengaruhi minat konsumen dalam berbelanja secara online.(Khairawati et al., 2023)
Prinsip atau nilai syariah adalah nilai yang berdasarkan pada ajaran Islam dan digunakan
dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam berbisnis. Di tengah maraknya bisnis online,
sangat penting bagi masyarakat di Jorong V Sungai Jaring, Nagari Lubuk Basung, Kecamatan
Lubuk Basung dan di seluruh dunia untuk lebih cerdas dalam memilih media belanja online yang
sesuai dengan nilai-nilai syariah. Shopee merupakan salah satu e-commerce yang sangat populer
di Indonesia, termasuk di Jorong V Sungai Jaring, Nagari Lubuk Basung, Kecamatan Lubuk
Basung adalah Shopee. Meskipun Shopee menyediakan akses mudah dan nyaman dalam
berbelanja, tidak sedikit masyarakat yang merasa kecewa ketika produk yang dipesan tidak
sesuai dengan harapan.
Dari hasil observasi awal, terdapat masalah yang terjadi di Jorong V Sungai Jaring, Nagari
Lubuk Basung, Kecamatan Lubuk Basung yaitu kurangnya kesadaran konsumen dalam memilih
produk yang sesuai dengan prinsip syariah karena hanya fokus pada kebutuhan dan keinginannya
saja tanpa memperhatikan nilai syariah, lalu keterbatasan informasi tentang status produk halal di
Shopee, ada juga penjual yang tidak mematuhi nilai-nilai syariah dalam berdagang terbukti
dengan adanya keluhan pelanggan tentang kualitas produk yang tidak sesuai dengan deskripsi.
Sehingga peneliti akan menggali berbagai elemen yang mempengaruhi tingkah laku konsumen,
termasuk aspek teknologi, pandemi, keamanan dan data pribadi, prinsip syariah dan dampak
sosialnya. Ini akan memberikan wawasan yang lebih luas tentang bagaimana konsumen
beradaptasi dengan belanja online.

II. Kajian Pustaka


A. Nilai-Nilai Syariah
Nilai-nilai syariah adalah prinsip atau aturan yang diambil dari ajaran Islam untuk
mengatur kehidupan manusia sesuai dengan Al-Qur’an, sunnah dan ijtihad. (Ghozali &
Sari, 2018) Nilai-nilai syariah dalam ekonomi Islam terdiri dari : (Muna, 2021)
a. Nilai tauhid
Nilai tauhid mencakup semua elemen kehidupan baik di dunia dan di akhirat. Nilai
tauhid ini mewajibkan kita untuk senantiasa mengingat Allah SWT. Hal ini akan

4
menimbulkan niat yang tulus tentang apapun yang dikerjakan adalah semata-mata
untuk beribadah kepada sang pencipta.
b. Nilai keadilan
Nilai keadilan yaitu sebuah nilai untuk menciptakan dan mewujudkan aturan sosial
dan kebijakan yang baik. Nilai ini akan berdampak baik untuk pertumbuhan dan
kesejahteraan seluruh masyarakat.
c. Nilai kebebasan
Nilai kebebasan yaitu seseorang tidak merasa adanya paksaan dalam melakukan
suatu kegiatan yang dia kerjakan, ia merasa bebas untuk berinovasi dan berinisiatif
dalam bekerja. Namun manusia harus menggunakan kebebasan tersebut untuk
menerapkan prinsip Islam dalam hidupnya.
d. Nilai tanggung jawab
Dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan dan memanfaatkan kekayaannya,
manusia diberi kebebasan dalam memilih cara yang mereka sukai dan nantinya harus
siap mempertanggungjawabkan semua tindakannya.

B. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian konsumen merupakan tindakan atau cara yang dilakukan oleh
konsumen untuk mengenali suatu masalah atau kebutuhan lalu kemudian mencari
informasi yang jelas tentang produk atau merek tertentu yang dipilihnya dan melakukan
pembelian.(Akbar et al., 2021) Menurut Thomson keputusan pembelian konsumen
dipengaruhi oleh 4 indikator yaitu : (Hartanto & Indriyani, 2022)
a. Sesuai kebutuhan
Pembelian yang dilakukan konsumen karena produknya sesuai dengan yang mereka
butuhkan dan memiliki kemudahan untuk menemukan barang tersebut.
b. Mempunyai manfaat
Produk memiliki manfaat dan memberikan dampak yang baik bagi konsumen.
c. Ketepatan dalam membeli produk
Kualitas produk sama dengan harga yang ditawarkan dan sesuai juga dengan
keinginan konsumen.

5
d. Pembelian berulang
Konsumen merasa puas dengan pembelian sebelumnya dan memiliki niat untuk
melakukan pembelian atau transaksi yang sama di kemudian hari.
Faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yaitu : (Hartanto &
Indriyani, 2022)
a. Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan ini ada beberapa komponen diantaranya : budaya, sub-budaya
dan kelas sosial.
b. Faktor sosial
Faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, serta peran dan status
c. Faktor pribadi
Faktor pribadi ini terdiri dari faktor umum, faktor pekerjaan, keadaan ekonomi, dan
gaya hidup.
d. Faktor psikologis
Faktor psikologi dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen yaitu :
motivasi, persepsi, proses belajar, serta kepercayaan dan sikap.

C. Produk Halal
Produk halal merupakan produk yang sudah dilabeli halal sesui ketentuan Islam.
Halal ialah diperbolehkan oleh Allah SWT.(Nurohman & Qurniawati, 2019) Produk
halal berasal dari proses produksi yang halal dan baik, maksudnya ialah serangkaian
kegiatan yang dilakukan untuk memastikan status halal dari produk tersebut yang
mencakup dari penyediaan bahan sampai dengan cara penyajian produknya.
(Kusumastuti, 2020)
Beberapa kriteria produk halal yang harus dipenuhi agar dapat sertifikasi halal oleh
lembaga yang berwenang seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan
Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (BPJPH) antara lain sebagai berikut : (Putri,
2021)
a. Dilarang ada unsur babi.
b. Dilarang menggunakan bahan haram misalnya darah, kotoran, organ tubuh manusia
dll.

6
c. Bahannya dari hewan yang disembelih dengan cara yang diperintah oleh Allah SWT.
d. Semua tempat dalam prosesnya tidak boleh yang sudah terkena atau tercampur
dengan babi. Jika ada yang sudah dipergunakan untuk yang haram seperti babi harus
disucikan terlebih dahulu.
e. Dilarang yang mengandung khamar.

D. E-commerce
E-commerce merupakan tempat jual beli dengan menggunakan elektronik untuk
melakukan transaksi dan untuk memperoleh informasi. (Hartanto & Indriyani, 2022)
Ada 5 jenis e-commerce yaitu : (Witi, 2021)
a. Business to Business (B2B)
E-commerce ini yaitu terjadi transaksi antara perusahaan dengan perusahaan
(keduanya merupakan organisasi bisnis). E-commerce jenis ini pada umumnya
transaksinya dilakukan oleh para trading partner yang sudah saling mengenal.
b. Business to Customer (B2C)
B2C ini terjadi transaksi antara perusahaan dengan konsumen. Jenis ini yang paling
banyak dijumpai di sekeliling kita. B2C ini jenis kedua terbesar dari e-commerce.
Hubungan antara penjual dan pembeli dilakukan melalui jaringan elektronik.
Penjualan dilakukan langsung dari penjual kepada konsumen tanpa melalui
perusahaan yang lain.
c. Customer to Customer (C2C)
Jenis ini terjadi transaksi antara konsumen dengan konsumen yang lain, dilakukan
langsung tanpa perantara. Model ini muncul bersamaan dengan munculnya teknologi
e-commerce. Contoh penerannya di Indonesia yakni Tokopedia, Bukalapak dan
Shopee.
d. Business to Goverment (B2G)
Jenis ini terjadinya transaksi antara perusahaan dengan pemerintah. Model ini
menjual produk, layanan atau informasi langsung kepada pemerintah. Perusahaan
diberikan kesempatan untuk melakukan tender proyek di pemerintahan sesuai dengan
apa saja kebutuhan pemerintah.

7
e. Mobile E-commerce
Jenis ini yaitu teknik penjualan dan pembeliannya dilakukan melalui jaringan
nirkabel atau wiraless. Misalnya pengguna handphone melakukan perbelanjaan
melalui internet.

III. Metode Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif deskriptif. Jenis datanya yaitu data
primer yang didapat melalui wawancara langsung ke lapangan tempat penelitian ini dilakukan.
Data sekunder didapat dari Kantor Walinagari Lubuk Basung Kecamatan Lubuk Basung.
Penelitian ini dilakukan terhadap masyarakat Jorong V Sungai Jaring, Nagari Lubuk Basung,
Kecamatan Lubuk Basung yang sudah berlangganan menggunakan Shopee dalam belanja online.
Teknik pengumpulan datanya yaitu wawancara dan dokumentasi. Metode analisis datanya
yaitu model analisis yang diciptakan oleh Miles dan Huberman dan disebut juga dengan metode
analisis data interaktif. Analisis data kualitatif ini dilakukan secara langsung dan terus-menerus
sampai datanya ditemukan jenuh. Data yang diperoleh lalu akan dilakukan analisis yang terdiri
dari : Reduksi data, yaitu meringkas data yang didapat dan dipilih hal yang penting saja. Display
data (penyajian data), ini disajikan dalam uraian atau teks naratif. Penarikan kesimpulan dan
verifikasi, setelah data dipilih dan diuraikan baru ditarik kesimpulan dalam bentuk narasi.

IV. Hasil dan Pembahasan


Kriteria Konsumen dalam Melakukan Pengambilan Keputusan Pembelian dalam
Berbelanja Online Produk Halal di Shopee
a) Sesuai kebutuhan
Proses pengambilan keputusan konsumen dimulai saat konsumen mengenali dan mengetahui
kebutuhan mereka. Dari hasil wawancara dapat dipahami bahwa beberapa konsumen cenderung
berbelanja sesuai dengan kebutuhannya. Cara konsumen menentukannya yaitu dengan mengenali
kebutuhannya, memilih produk yang sesuai dengan membaca informasi yang disediakan penjual
dan menyesuaikan dengan keuangan yang dimiliki.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsumen melakukan beberapa langkah seperti
menganalisis sebelum melakukan pembelian, hal ini agar mereka bisa membeli produk sesuai

8
dengan kebutuhan mereka. Dengan berbelanja sesuai kebutuhan, konsumen dapat mengelola
pengeluaran mereka dengan lebih efisien, memprioritaskan hal yang benar-benar penting,
mengurangi pemborosan dan dapat menghindari pembelian impulsif (impulsif buying). Ini dapat
membantu para konsumen untuk menjaga keseimbangan keuangan dan mengurangi dampak
negatif yang mungkin terjadi.

b) Mempunyai manfaat
Aspek manfaat menjadi sasaran penting konsumen dalam memilih produk yang akan
dibelinya dari pada tampilan produk. Manfaat produk seperti kualitas, kegunaan, dan dampak
positif lainnya yang diberikan produk tersebut pada konsumen.
Dari hasil wawancara, dapat dipahami bahwa konsumen cenderung berbelanja dengan lebih
memperhatikan aspek manfaat dari pada tampilannya, karena konsumen memiliki pandangan
bahwa jika barang tersebut tidak memberikan manfaat maka pembelian yang dilakukan akan sia-
sia dan dapat merugikan mereka juga. Tapi ada juga konsumen yang memperhatikan kedua
aspek tersebut, mereka melakukannya tergantung produk apa yang mereka beli.
Selain itu ada juga konsumen yang lebih memilih produk berdasarkan tampilannya atau
modelnya, karena konsumen merasa lebih nyaman dan dapat memberikan kesan menarik dan
unik. Dapat disimpulkan bahwa memilih produk yang memiliki manfaat lebih, konsumen dapat
memastikan bahwa mereka mendapatkan nilai tambah yang sesuai dengan kebutuhan dan
preferensi mereka. Disamping itu tampilan produk juga memberikan nilai tambah pada kepuasan
konsumen.

c) Ketepatan dalam membeli produk


Ketepatan dalam memilih produk menjadi hal penting bagi konsumen agar kebutuhannya
dapat terpenuhi dengan baik. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan, dapat dipahami bahwa
ada beberapa konsumen yang merasa terbantu dalam menemukan produk yang tepat saat
berbelanja online daripada belanja langsung karena konsumen merasa memiliki banyak waktu
dalam memilih produknya. Konsumen dapat melakukan riset terlebih dahulu, mengenai produk
maupun harganya.
Di sisi lain ada juga konsumen yang mengungkapkan bahwa belanja online maupun belanja
langsung sama saja. Alasannya karena semua itu tergantung bagaimana cara kita memilih

9
produknya, jika kita pandai memilih kita akan dapat produk yang berkualitas dan bagus,
sedangkan jika tidak maka akan mendapatkan produk yang kurang bagus.
Selain itu ada juga konsumen yang mengungkapkan bahwa belanja online tidak lebih baik
dari belanja langsung, karena dalam belanja online masih ada terjadi kekeliruan seperti barang
yang dipesan tidak sesuai dengan barang yang dikirim dan diterima oleh konsumen, seperti
kualitas produk yang kurang bagus. Faktor lain yang membuat konsumen merasa belanja online
kurang efektif dari belanja secara langsung yaitu ketika belanja online banyak diskon dan
cashback yang ditawarkan, hal itu membuat konsumen merasa tergiur dan melakukan pembelian
impulsif. Hal ini akan membuat konsumen menjadi boros dan sering melakukan pembelian yang
tidak diperlukan.
Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat ketepatan konsumen dalam membeli produk online
dapat meningkat dengan adanya informasi yang jelas dan akurat dan penilaian ulasan produk
yang jujur. Namun penting bagi konsumen untuk tetap berhati-hati dan melakukan riset yang
baik sebelum melakukan pembelian online.

d) Pembelian berulang
Pembelian berulang menunjukkan loyalitas pelanggan terhadap suatu produk. Dari hasil
wawancara dapat dipahami bahwa konsumen yang melakukan pembelian berulang menunjukkan
bahwa mereka merasa puas dengan produk yang dibelinya, baik dari segi kualitas, manfaat yang
diberikan dan harga. Selain itu konsumen juga puas dengan pelayanan penjual dan merasa
nyaman ketika berbelanja online khususnya si Shopee. Dengan menciptakan pengalaman belanja
yang menyenangkan dan aman, Shopee dapat menjaga dan meningkatkan loyalitas pelanggan,
sehingga mereka lebih sering membeli produk di platform tersebut.

Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam Pengambilan Keputusan Konsumen Berbelanja


Produk Halal di Shopee
a) Nilai tauhid
Nilai tauhid merupakan nilai keimanan dan ketaqwaan manusia terhadap sang penciptanya
Allah SWT. Dalam kegiatan perekonomian, semua yang terlibat harus memegang erat nilai-nilai
syariah ini agar kegiatan ekonomi yang dijalankan sesuai dengan yang telah diperintahkan Allah.
Sehingga tujuan jual beli bukan hanya karena ingin mencari keuntungan materi dan kepuasan

10
saja melainkan untuk mencari ridha Allah SWT. Maka dalam berbisnis, harus sesuai dengan
yang telah ditetapkan Allah SWT, khususnya ketika berbelanja online produk halal di Shopee.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa konsumen pengguna Shopee di Jorong V
Sungai Jaring, dapat disimpulkan bahwa konsumen sudah menerapkan prinsip tauhid ini karena
mereka berusaha untuk memastikan bahwa tindakan mereka sejalan dengan nilai-nilai agama.
Mereka menyadari betapa pentingnya memilih produk yang halal menurut Islam dan meyakini
bahwa sesuatu yang telah ditetapkan halal menurut Allah SWT itu aman dan baik bagi
kesehatan. Selain itu mereka juga menyadari tujuan akhirnya adalah mencapai ridha Allah SWT.
Konsumen juga menjaga niat dan tujuan yang baik dalam berbelanja online, karena hal tersebut
dapat membentuk perilaku konsumen yang jujur, tidak boros dan menghindari perilaku yang
dilarang dalam Islam dan dapat meminimalisir resiko terjadinya transaksi yang merugikan.

b) Nilai keadilan
Keadilan ialah prinsip dasar yang harus diterapkan oleh setiap manusia dalam hidupnya.
Prinsip keadilan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu keadilan bagi para konsumen untuk
memperoleh barang yang berkualitas, bagus dan harga yang adil.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa konsumen pengguna Shopee, mereka
mengatakan bahwa sudahbanyak penjual yang menerapkannya tapi masih ada juga yang belum.
Penjual yang menerapkan nilai keadilan ini mereka sudah memberikan informasi yang jelas dan
detail tentang produk, baik dari ukuran, komposisi bahkan sertifikat BPOM dan sertifikat halal
untuk produk makanan, obat-obatan, skincare maupun maku-up.
Untuk penjual yang tidak menerapkannya, hal ini terbukti dengan adanya ketidaksesuaian
antara deskripsi produk yang ditampilkan di halaman Shopee dengan barang yang sampai pada
konsumen, hal tersebut dapat juga dilihat dari keluhan konsumen di bagian ulasan produk.
Dari hal tersebut dapat dipahami bahwa jika penjual masih tidak menerapkan nilai keadilan
maka akan menyebabkan kerugian pada konsumen, merusak reputasi bisnis, dan mengurangi
kepercayaan dan loyalitas konsumen. Oleh karena itu para pebisnis harus menghindari
pelanggaran nilai-nilai Islam ini dan memastikan bahwa mereka mematuhi prinsip berbisnis
dalam Islam, hal ini sangat penting untuk membangun hubungan baik antara penjual dan pembeli
dan akan menciptakan stabilitas sosial.

11
c) Nilai kebebasan
Kebebasan dalam ekonomi Islam adalah kebebasan yang terkendali, terbatas dan terarah.
Setiap manusia punya hak dalam menentukan apa yang akan mereka perbuat dan dengan cara
yang mereka inginkan dan sukai. Tapi dalam hal ini tentunya kebebasan yang diperbolehkan dan
tidak merugikan manusia dan lingkungan.
Hasil wawancara yang didapatkan ialah konsumen memiliki kontrol penuh atas tindakan
mereka. Mereka bebas memilih produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka,
membandingkan harga dan memilih metode pembayaran yang aman, tanpa adanya paksaan atau
batasan yang tidak diinginkan. Maka dapat disimpulkan bahwa kebebasan ini memungkinkan
para konsumen untuk memiliki pengalaman belanja yang memuaskan dan sesuai dengan standar
nilai-nilai yang ingin mereka terapkan dalam belanja online.

d) Nilai tanggung jawab


Nilai tanggung jawab ialah setiap manusia harus bisa mempertanggungjawabkan apa yang
dilakukannya. Mencakup aspek keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta sikap
menghormati dan melindungi martabat manusia.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, konsumen memperhatikan semua hal yang berkaitan
dengan produk seperti keamanan, kehalalan produknya, dan juga memperhatikan keamanan
pembayarannya. Selain itu konsumen juga memiliki kesadaran terhadap dampak dari keputusan
pembeliannya konsumen memahami bahwa keputusan pembelian tersebut akan memberikan
kontribusi positif atau negatif terhadap lingkungan disekitarnya. Dengan ini konsumen telah
berperan penting dalam menciptakan perubahan positif terhadap kehidupan masyarakat banyak.
Dari hasil wawancara masih ada konsumen yang belum mengimplementasikan nilai tanggung
jawab ini seperti kurang teliti dalam memilih barang yang akan dibelinya, seperti tidak terlalu
memperhatikan keaslian dan keamanan produknya karena tergiur dengan harga yang murah dan
langsung melakukan pembelian tanpa mencari tahu terlebih dahulu apakah produknya sudah
aman atau belum.

12
V. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan di atas serta hasil penelitian yang didapat dengan teknik
wawancara, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai implementasi nilai-nilai syariah dalam
pengambilan keputusan konsumen berbelanja produk halal di Shopee yaitu sebagai berikut :
1. Kriteria konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian dalam belanja
online berdasarkan kebutuhan, produk yang mempunyai manfaat lebih, ketepatan konsumen
dalam memilih produk dan konsumen melakukan pembelian ulang karena merasakan
kepuasan dan nilai lebih dari produk yang dibeli. Selain itu, kriteria lain konsumen dalam
melakukan keputusan pembelian yaitu berdasarkan harga produk yang ditawarkan, kualitas
produk, spesifikasi atau deskripsi produk yang ada di platform Shopee termasuk informasi
kehalalan produk seperti produk skincare dan obat-obatan.
2. Implementasi nilai-nilai syariah dalam pengambilan keputusan konsumen pada masyarakat
Jorong V Sungai Jaring, Nagari Lubuk Basung, Kecamatan Lubuk Basung telah menerapkan
dalam setiap keputusan pembeliannya walaupun tidak sepenuhnya yang menerapkannya,
masih ada beberapa konsumen yang masih belum paham dengan konsep nilai-nilai syariah
dalam mengambil keputusan pembelian. Nilai-nilai syariah tersebut yaitu nilai tauhid, nilai
keadilan, nilai kebebasan, dan nilai tanggung jawab. Dalam kesesuaian pada nilai-nilai
tersebut ditunjukkan oleh konsumen yang melakukan pembelian dengan memperhatikan
status kehalalan, keamanan dan kejelasan produknya, berusaha menghindari pembelian yang
tidak diperlukan, dan bertanggung jawab dengan keputusan pembelian yang dilakukan
terhadap diri sendiri, lingkungan, sosial, dan ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA
A’yun, Q. A. N., Chusma, N. M., Putri, C. N. A., & Latifah, F. N. (2021). Implementasi Etika
Bisnis Islam Dalam Transaksi Jual Beli Online Pada E-Commerce Popular Di Indonesia.
Jurnal Perbankan Syariah Darussalam, 1(2).
Akbar, W., Tarantang, J., & Mirnawati, E. (2021). Tinjauan Ekonomi Syariah atas Pengaruh
Kualitas Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Produk Brand Lokal di Kota
Palangka Raya. Jurnal Akuntansi, Ekonomi Dan Manajemen Bisnis, 1(1).
Ghozali, M., & Sari, T. T. (2018). Paradigma Filsafat Ekonomi Syariah Sebagai Suatu Solusi
Kehidupan Manusia. DIKTUM: Jurnal Syariah Dan Hukum, 16(2).
Hartanto, B., & Indriyani, L. (2022). Minat Beli di Marketplace Shopee. PT Inovasi Pratama
Internasional. Padang Sidempuan.

13
Hendratri, B. G., Dianto, A. Y., Mas’ut, Zakariya, M., & Udin, M. F. (2023). Transformasi
Positif : Analisis Sistem Jual Beli Online di Anisa Online Shop Grosir Mlorah Rejoso
Nganjuk dalam Perspektif Ekonomi Islam. Jornal on Education, 05(04).
Khairawati, S., Murtadlo, M. B., Hadi, S. N., & Ernawati. (2023). Dampak Sharia Compliance ,
Kepercayaan , Kemudahan Penggunaan dan Trend terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Muslim Milenial. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(2).
Kusumastuti, D. (2020). Minat Beli Produk Halal di Indonesia: Studi Pemetaan Sistematis.
Mabsya: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah, 2(2).
Muna, N. El. (2021). Nilai-Nilai Etika Bisnis Islam Sebagai Pondasi Pengembangan PT. Bank
Syariah Indonesia (Perspektif Hukum Islam dan Global Compact). BISEI : Jurnal Bisnis
Dan Ekonomi Islam, 6(01).
Nurohman, Y. A., & Qurniawati, R. S. (2019). Keputusan Pembelian Produk Makanan Halal di
Lingkungan IAIN Surakarta. Jurnal Among Makarti, 12(24).
Putri, E. A. (2021). Kewenangan MUI Pasca Terbitnya PP No. 31 Tahun 2019 Tentang
Peraturan Pelaksanaan UU No. 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal. Krtha
Bhayangkara, 15(2).
Rianti. (2021). Analisis Penerapan Pinsip Etika Bisnis Islam Terhadap Transaksi Jual Beli Pada
Marketplace Lazada. Journal of Economics and Business Research, 1(1).
Suswanto, P., & Setiawati, S. D. (2020). Strategi Komunikasi Pemasaran Shopee Dalam
Membangun Positioning Di Tengah Pandemi Covid-19 Di Indonesia. Jurnal Ilmu
Komunikasi, 3(2).
Tohawi, A., Iswanto, J., Subekan, Dianto, A. Y., & Hendratri, B. G. (2023). Ritme Bisnis
Digital : Dinamika Transaksi Online Jesika Shop Kebonagung Dalam Konteks Ekonomi
Islam. Journal on Education, 06(01).
Wati, D., Arif, S., & Abristadevi. (2022). Analisis Penerapan Prinsip-Prinsip Etika Bisnis Islam
Dalam Transaksi Jual Beli Online Di Humaira Shop Etika Bisnis Islam. Jurnal Kajian
Ekonomi & Bisnis Islam, 5(1).
Witi, F. L. (2021). Membangun E-Commerce: Teori, Strategi dan Implementasi. Amerta Media.
Banyumas.

14

Anda mungkin juga menyukai