Anda di halaman 1dari 9

DAMPAK DISKON PADA SITUS E-COMMERCE SHOPEE TERHADAP

TINGKAT KONSUMTIVISME MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI


BANDUNG

Muhammad Haryanda Alfarisi, Dion Harja Putra, Muhamad Farras


Sailendra
Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No. 10 Bandung, 40132
email: haryandaalfarisi@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul Dampak Diskon Pada Situs E-commerce Shopee


Terhadap Tingkat Konsumtivisme Mahasiswa ITB ini dilatarbelakangi oleh perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang sangat pesat sehingga hampir semua aspek kehidupan
pada abad ini terhubung dengan internet. Banyak situs-situs belanja online bermunculan. Maraknya
perkembangan ini menyebabkan masing-masing situs berlomba-lomba mencari strategi untuk
memenangkan persaingan. Salah satu strateginya yaitu dengan melakukan diskon. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat konsumtivisme mahasiswa ITB pada suatu situs belanja online
akibat adanya diskon. Penelitian ini mengambil kutipan teori dari beberapa ahli. Teknik
pengambilan data yang dipakai pada penelitian ini yaitu studi literatur dan kuesioner. Data tersebut
kemudian diolah dan dianalisis. Dari hasil analisis, diperoleh kesimpulan : (1) Tingkat
konsumtivisme mahasiswa ITB terhadap diskon pada situs belanja online secara umum adalah
tinggi, tetapi pada situs Shopee rendah, (2) Shopee tidak terlalu sering memberikan diskon yang
dapat menarik perhatian mahasiswa ITB untuk membeli produk pada situsnya, dan (3) diskon sangat
mempengaruhi keinginan mahasiswa ITB untuk membeli suatu barang.
Kata kunci : e-commerce, diskon, konsumtivisme, ITB

ABSTRACT

The research entitled The Impact of Discounts on E-commerce site Shopee Againts The
Consumtivism Level of ITB Students is motivated by the rapid development of science and
technology. From the traditional way to do transaction, now it starts to the online transaction. Lots
of online shopping sites have shown up. Because of this, every site of online shopping start to make
strategies to win the competition. One of the strategy is to hold a discount promotion. This study
aims to determine the level of consumption of ITB students on online shopping sites due to discounts.
This study took a theory quote from several experts. The data collection techniques used in this
research are questionnaires and literature studies. The data then processed and analyzed. From the
results of the analysis, we get the conclusions: (1) The consumtivism level of ITB Student againts
discounts on online shopping sites in general is high, but at Shopee sites it is low, (2) Shopee does
not give discounts that can attract ITB students to buy products at the site, and (3) discounts greatly
affect the desire of ITB students to buy items.
Keywords: e-commerce, discounts, consumtivism, ITB

1
2

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Dewasa ini, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berkembang sangat
pesat. Sejak ditemukannya internet, tatanan hidup manusia di dunia menjadi
berubah. Hampir semua aspek kehidupan pada abad ini terhubung dengan internet.
Mulai dari sektor pendidikan, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, surat-
menyurat, perdangangan, bisnis, dan lain-lain. Berbagai istilah dalam dunia intenet
mulai dikenalkan dan dikembangkan kepada masyarakat, seperti : e-learning, e-
banking, e-government, e-library, e-business, e-commerce, dan lain-lain. Dalam
segi perdangangan, munculnya e-commerce telah mengubah cara berbelanja
masyarakat. Dari yang semula berlangsung secara tradisional, yakni dengan
bertemu secara fisik antara penjual dan pembeli kini mulai berlangsung secara
online. Di Indonesia sendiri, e-commerce telah dimulai sejak tahun 1996 dengan
berdirinya Dyaviacom Intrabumi atau D-Net sebagai perintis transaksi online. Saat
itu, internet dimanfaatkan menjadi etalase digital. Para konsumen bisa melihat
barang yang diinginkan, tetapi proses negosiasi dan jual beli tetap dilaksanakan
dengan cara konvensional. Seiring berjalannya waktu, ide-ide untuk
memaksimalkan pemanfaatan layanan internet terus bermunculan, termasuk dalam
bentuk perdagangan elektronik dan komunitas virtual yang memungkinkan bagi
para pelaku dagang untuk bertransaksi tanpa adanya tatap muka langsung.
Ditinjau dari data pengguna internet dan e-commerce di Indonesia, saat ini
penggunanya didominasi oleh orang muda dengan rentang usia 18—34 tahun. Data
statistik Kominfo menunjukkan bahwa pada tahun 2016, jumlah pengakses internet
dengan rentang usia 25—34 tahun sebesar 24,4% dari 143 juta pengguna internet
di Indonesia. Dari data penggua e-commerce diperoleh sebanyak 21,6% dari
pengguna internet adalah mereka yang mengakses e-commerce dengan rentang usia
16—25 tahun. Angka ini tentunya terus berkembang dan data terakhir menunjukkan
bahwa 80% pengakses e-commerce pada tahun 2018 adalah mereka ynag berusia
15—34 tahun. Jika ditinjau dari tingkat pendidikan penggunanya, situs e-commerce
banyak diakses oleh mahasiswa tingkat diploma dan S1 yaitu sekitar sebanyak
79,23% dari total mahasiswa diploma dan S1 di Indonesia. Hal ini tentunya terjadi
karena kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan oleh situs e-commerce mampu
memenuhi tuntutan masyarkat modern yang ingin kepraktisan dalam berbelanja.
Selama 6 tahun belakangan, banyak situs-situs e-commerce yang
bermunculan, salah satunya Shopee. Startup rintisan Singapura ini mulai masuk ke
Indonesia di tahun 2015. Selama 3 tahun belakangan, akibat semakin ketatnya
persaingan dagang yang terjadi antara sesama situs e-commerce menuntut situs-
situs dagang ini untuk melakukan promo-promo yang mampu menarik perhatian
masyarakat. Shopee sendiri telah melakukan berbagai macam promo, diantara
goyang Shopee, 11.11 Big Sale, 12.12 Birthday Sale, dan masih banyak lagi jenis
promo yang sudah dilakukan oleh Shopee. Promo-promo yang bermunculan ini
tentunya menimbulkan ketertarikan bagi para pengguna dari Shoppe khusunya
generasi muda untuk membeli produk-produk yang ditawarkan.
3

Berdasarkan paparan di atas, penulis tertatik untuk meneliti lebih lanjut


dampak dari adanya promo yang diberikan terhadap tingkat konsumtivisme
mahasiswa di ITB, sehingga pada laporan penelitian ini penulis mengambil judul
“Dampak Diskon pada Situs Belanja Online Shopee Terhadap Tingkat
Konsumtivisme Mahasiswa Intitut Teknologi Bandung”.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dibahas dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana dampak diskon pada situs e-commerce Shopee terhadap tingkat
konsumtivisme mahasiswa ITB.
2. Mengapa diskon pada situs e-commerce Shopee dapat memengaruhi tingkat
konsumtivisme mahasiswa ITB.

Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai melalui penulisan laporan penelitian ini ialah
untuk menemukan pengaruh diskon terhadap tingkat konsumtivisme mahasiswa
ITB. Diharapkan tulisan ini dapat memberi penjelasan bagi pembaca.

Anggapan Dasar
E-commerce adalah mekanisme jual-beli di internet atau prosedur
berdagang tempat pembeli dan penjual dipertemukan di dunia maya. E-commerce
juga dapat diartikan sebagai suatu cara berdagang atau berbelanja secara online
(direct selling) yang memanfaatkan fasilitas internet dan terdapat website yang
dapat menyediakan layanan “get and deliver“.

METODE
Dalam penulisan laporan penelitian ini, penulis menggunakan jenis
penulisan deskriptif yaitu suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan
atau menganalisis suatu hasil penelitian. Metode deskriptif merupakan metode
penelitian yang digunakan untuk menggambarkan masalah-masalah yang terjadi
pada masa sekarang atau yang sedang berlangsung. Bertujuan untuk
mendeskripsikan apa-apa yang terjadi sebagaimana mestinya pada saat penilitian
dilakukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada abad ke-21 ini, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)


berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan ini tidak hanya meliputi
penemuan – penemuan mesin baru, tetapi telah berkembang ke seluruh aspek
kehidupan manusia, Sejak ditemukannya internet, manusia mulai berupaya untuk
mengintergrasikan segala aspek dalam kehidupannya dengan internet. Mulai dari
pendataan penduduk berbasis internet, pelayanan masyarakat menggunakan
aplikasi berbasis android, hingga proses jual beli yang berlangsung secara online.
Kegiatan jual beli barang atau jasa melalui jaringan elektronik yang saling
4

terhubung (interconnected network)ini dikenal dengan istilah e-commerce. Sejak


ditemukannya e-commerce, transaksi jual beli yang dilakukan secara offline dan
konvensional tidak menjadi satu-satunya pilihan untuk melakukan kegiatan
perdagangan, sehingga masyrakat memiliki alternatif belanja melalui e-commerce.
Di Indoneisa sendiri, pengguna e-commerce dari tahun ke tahun terus meningkat.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat secara perlahan mulai beralih kepada
berbelanja secara online.
Beberapa tahun belakangan ini, berbagai situs penyedia jasa e-commerce
banyak bermunculan di Indonesia, seperti TokoPedia, BukaLapak, JD.ID, Shoppee,
dan lain – lain. Semakin banyaknya situs peyedia jasa e-commerce di Indoneisa
mengakibatkan semakin tinggi pula persaingan antarsesama penyedia jasa e-
commerce. Berbagai upaya dilakukan oleh tim pemasaran dari masing-masing
penyedia jasa e-commerce untuk meningkatkan pembelian produk mereka oleh
konsumen, salah satunya dengan cara memberikan promo dan diskon dalam periode
waktu tertentu. Salah satu situs e-commerce yang menarik perhatian adalah
Shoppee. Shoppee sangat sering memberikan promo gratis biaya pengiriman atau
yang lebih dikenal dengan istilah “ongkir” (ongkos kirim). Selain promo tersebut,
shoppee juga sering memberikan diskon terhadap produk yang dijual di situs
mereka. Mula dari diskon kecil sekitar 20% hingga diskon besar yang terkesan gila-
gilaan sekitar 70-80%.
Pemberian promo dan diskon yang banyak ini tentunya mengakibatkan
pengguna situs e-commerce ini tergiur untuk membeli produk pada periode diskon
tersebut, Penggunanya mungkin akan mengupayakan untuk membeli produk pada
periode tersebut padahal belum membutuhkan barang yang dibeli tersebut untuk
saat itu. Pengguna situs e-commerce sendiri dating dari berbagai kalangan usia.
Namun, hasil survey menunjukkan bahwa mayoritas pengguna situs belanja online
di Indoensia adalah remaja dengan rentang usia 16-21 tahun. Rentang usia ini
tentunya masuk ke dalam rentang usia seorang mahasiswa.Dengan demikian,
pemberian promo dan diskon yang diberikan oleh situs e-commerce Shoppee
sedikit banyaknya memberikan pengaruh terhadap tingkat konsumtivisme
mahasiswa yang menggunakan situs belanja online ini.
Dalam menarik para konsumen untuk berbelanja, Shopee memberikan
promosi dan diskon pada waktu tertentu. Mahasiswa ITB adalah salah satu
konsumen bagi situs Shopee. Untuk mengetahui tingkat konsumtivisme mahasiswa
ITB terhadap diskon tersebut, penulis melakukan survei mengenai dampak diskon
pada situs Shopee terhadap tingkat konsumtivisme mahasiswa ITB. Survei tersebut
meliputi frekuensi seberapa sering mahasiswa ITB berbelanja online di situs
Shopee dan seberapa sering mahasiswa ITB berbelanja online karena adanya
diskon.
5

Grafik 1 Frekuensi Belanja Online di Shopee


(Sumber : Survei penulis 2018)
Grafik 1 menjelaskan frekuensi seberapa sering mahasiswa ITB berbelanja
online di Shopee. Sebanyak 71,4 % responden menyatakan jarang berbelanja online
di Shopee. Sedangkan 15,3 % responden menyatakan kadang-kadang berbelanja
online di Shopee dan 13,2 % lainnya menyatakan sering berbelanja online di
Shopee.

Grafik 2 Frekuensi Berbelanja Online karena Adanya Diskon


(Sumber : Survei Penulis 2018)
Grafik 2 menunjukkan seberapa sering mahasiswa ITB berbelanja online
karena adanya diskon. Sebanyak 63,4 % responden menyatakan sering berbelanja
online karena adanya diskon. Sejumlah 24,2 % responden menyatakan kadang-
6

kadang berbelanja online karena adanya diskon dan 9,9 % lainnya menyatakan
jarang berbelanja online karena adanya diskon.
Dari kedua data tersebut, terlihat bahwa tingkat konsumtivisme mahasiswa
ITB terhadap diskon di situs belanja online Shopee rendah. Apabila dilihat dari
grafik 3.2, walaupun mahasiswa ITB sering berbelanja online karena adanya
diskon, mahasiswa ITB tidak terlalu sering berbelanja online di Shopee sesuai data
grafik 3.1 di atas sehingga secara umum tingkat konsumtivisme mahasiswa ITB
terhadap diskon belanja online memang tinggi, tetapi di situs belanja online Shopee
tingkat konsumtivismenya rendah.
Sejatinya diskon adalah salah satu strategi promosi yang dilakukan untuk
mendongkrak penjualan dengan berbagai macam cara. Adanya diskon dapat
membuat seseorang menjadi tertarik untuk membeli barang tersebut. Berdasarkan
hasil penelitian, perilaku konsumtif ini meningkat sangat signifikan setiap tahunnya
dan gaya hidup untuk mempertahankan status sosialnya adalah hal yang
mendasarinya. Dengan adanya diskon, maka seseorang dapat memperoleh suatu
kenaikan status sosial dengan mudah. Maka dari itu, adanya diskon dapat membuat
seseorang menjadi konsumtif.
Produk yang diberi diskon pada situs belanja online tidak akan menghapus
produk yang sudah terjual habis, mereka tetap menampilkannya dalam daftar
produk diskon. Hanya saja, produk yang habis tersebut diberi label sold out.
Kondisi ini akan membuat konsumen berpikiran bahwa ia bisa saja mendapatkan
produk tersebut seandainya ia lebih cepat atau saat itu memiliki dananya. Akhirnya
konsumen menunggu kesempatan diskon berikutnya dan bahkan terjebak membeli
barang yang ia mampu, meskipun ia tidak benar-benar membutuhkannya, hanya
agar kesempatan itu tidak terlewat lagi.
Berdasarkan pemaparan diatas, penulis melakukan survei mengenai dampak
diskon terhadap tingkat konsumtivisme mahasiswa ITB. Survei tersebut meliputi
kecenderungan mahasiswa ITB berbelanja secara langsung atau secara online,
alasan berbelanja di situs belanja online shopee, dan tingkat keinginan berbelanja
jika ada diskon.
7

Grafik 3 Grafik kecenderungan mahasiswa ITB berbelanja secara langsung atau


online
(Sumber : Survei Penulis 2018)
Diagram 3 menjelaskan kecenderungan mahasiswa ITB untuk berbelanja
secara langsung atau online. Sebanyak 34.3% responden cenderung berbelanja
tergantung ada diskon. Sebanyak 26.7% responden cenderung berbelanja secara
langsung. Sebanyak 21% responden cenderung berbelanja tergantung pada
kebutuhan. Sebanyak 14.3% responden cenderung berbelanja online. Sebanyak
3.7% responden tidak terlalu memerhatikan hal-hal tersebut.

Grafik 4 Alasan berbelanja di situs belanja online shopee


(Sumber : Survei penulis, 2018)

Diagram 4 menunjukkan alasan berbelanja di situs belanja online shopee.


Sebanyak 80.4% responden berbelanja di shopee karena adanya diskon. Sebanyak
22.7% berbelanja di shopee karena barang-barangnya. Sebanyak 12.4% berbelanja
di shopee karena mudah berkomunikasi dengan penjual. 18.6% berbelanja di
8

shopee karena sedang mau saja. Sisanya responden tidak pernah berbelanja di
shopee.
Grafik 5 tingkat keinginan berbelanja jika ada diskon
(Sumber: Survei penulis 2018)
Diagram 3.5 menjelaskan tingkat keinginn berbelanja jika ada diskon.
Sebanyak 68% responden memiliki keinginan berbelanja yang tinggi jika ada
diskon. Sebanyak 28.2% responden memiliki keinginan berbalanja yang sedang
jika ada diskon. Sebanyak 3.9% responden memiliki keinginan berbelanja yang
rendah jika ada diskon.
Dari ketiga data tersebut, dapat disimpulkan menurut diagram 3.3 bahwa
sebagian besar mahasiswa ITB cenderung berbelanja tergantung adanya diskon.
Menurut diagram 3.4, sebagian besar mahasiswa ITB berbelanja di situs belanja
online Shopee karena adanya diskon. Menurut diagram 3.5, Mahasiswa ITB
memiliki tingkat keinginan yang tinggi untuk berbelanja jika ada diskon.
Dapat disimpulkan dari data-data di atas terdapat dua kemungkinan yag
menyebabkan tingkat konsumtivisme mahasiswa ITB terhadap diskon pada situs
belanja online Shopee rendah. Kemungkinan pertama adalah Shopee tidak terlalu
sering memberikan diskon yang dapat menarik minat mahasiswa ITB untuk
berbelanja online di situsnya. Kemungkinan kedua adalah barang yang sedang
dibutuhkan dan/atau diminati oleh mahasiswa ITB tidak sedang didiskon pada situs
Shopee sehingga mereka cenderung mencari barang tersebut di situs belanja online
lainnya.

SIMPULAN
Pada abad ini, dengan adanya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) segala aspek kehidupan manusia sudah diintegrasikan dengan
internet. Salah satunya yaitu pada bidang perdagangan. Saat ini, transaksi jual beli
tidak hanya berlangsung secara langsung saja, tetapi juga dapat berlangsung secara
online. Toko-toko yang biasanya dijumpai di pasar tradisional kini dapat juga
dijumpai pada situs online yang dikenal dengan istilah e-commerce. Seiring
berkembangnya e-commerce di Indonesisa, salah satu yang menarik perhatian dan
cukup dikenal di kalangan masarakat adalah situs e-commerce Shopee. Karena
persaingan perdagangan yang semakin ketat antarsesama situs e-comerce juga
kebutuhan masarakat yang bervariasi dan berkembang dengan cepat, maka pihak
manejemen pemasaran situs e-comerce Shope tentunya mengadakan berbagai
promo dan pemberian diskon untuk dapat menarik minat pelanggan yang
menggunakannya.
Tentunya, hal ini akan sedikit banyaknya berpengaruh terhadap tingkat
konsumtivisme bagi pembeli pada situs e-comerce Shopee ini. Dengan kata lain,
apabila costumer membeli produk yang didiskon pada periodenya maka hal itu
tentunya secara tidak langsung meningkatkan tingkat konsumtivisme costumer
tersebut, begitu pula berlaku sebaliknya. Dikarenakan pengguna dari situs e-
comerce di Indonesia saat ini adalah mayoritas orang muda dengan rentang usia 15-
25 tahun yang berarti mahasiswa juga termasuk di dalamnya, maka dampak dari
9

diskon dan promo yang diberikan ini tentunya paling banyak berpengaruh terhadap
tingkat konsumtivisme remaja, khususnya remaja.
Di ITB sendiri, mayoritas mahasiswa mengaku ingin dan sering berbelanja
online karena adanya diskon. Namun, hanya sedikit dari mereka yang berbelanja
secara online yang menggunakan situs e-commerce Shopee sebagai tempat mereka
berbelanja. Sehingga, secara umum tingkat konsumtivisme mahasiswa ITB
terhadap diskon belanja online memang tinggi, tetapi di situs belanja online Shopee
tingkat konsumtivismenya rendah.

DAFTAR PUSTAKA
Laksono, Adityo Susilo. 2015. Pengertian Minat Beli dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Menurut Para Ahli.
http://adityolaksono26.blogspot.com/2015/03/pengertian-minat-beli-dan-
faktor-faktor.html (Diakses pada tanggal 10 November 2018)

Hasibuan, Hasan Ibnu. 2012. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen.


https://ibnuhasanhasibuan.wordpress.com/faktor-yang-mempengaruhi-
perilaku-konsumen (Diakses pada tanggal 10 November 2018)

Rachmandianto. 2010. Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan


Terhadap Produk yang Diinginkan.
https://iyano.wordpress.com/2010/11/30/perilaku-konsumen-dalam-
pengambilan-keputusan-terhadap-produk-yang-diinginkan(Diakses pada
tanggal 10 November 2018)

Reza, Iqbal Jeko. 2015. Shopee, Aplikasi Belanja Online C2C Meluncur di
Indonesia.
https://www.liputan6.com/tekno/read/2379136/shopee-aplikasi-belanja
online-c2c-meluncur-di-Indonesia (Diakses pada tanggal 10 November
2018)

Ardhi, Rijal Dhiyaudin. 2015. Macam-Macam Diskon.


https://ultimatesammy.wordpress.com/2015/02/07/macam-macam-diskon
(Dikunjungi 10 November 2018)

Ardhi, Rijal Dhiyaudin. 2015. Pengertian Diskon.


https://ultimatesammy.wordpress.com/2015/02/07/pengertian-diskon
(Dikunjungi 10 November 2018)

Anda mungkin juga menyukai