BAB I
PENDAHULUAN
Dalam ilmu ekonomi, hubungan antara calon pembeli dan penjual suatu
barang di pasar disebut dengan supply dan demand. Jumlah barang atau jasa yang
disediakan produsen kepada pelanggan di pasar pada harga dan waktu tertentu
disebut penawaran. Dalam suatu perekonomian, tindakan produsen berdampak
pada pasokan. Jumlah barang yang dibeli atau diminta pada harga dan periode
tertentu disebut permintaan. Konsep perilaku konsumen mencakup tindakan
orang-orang yang terlibat langsung dalam memperoleh dan menggunakan barang
dan jasa, serta proses pengambilan keputusan yang terlibat dalam perencanaan dan
penentuan kegiatan tersebut. Permintaan terkait dengan keinginan konsumen
terhadap suatu barang atau jasa (Maulidin, 2022).
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Costumer Behavior
Perilaku konsumen (consumer behavior) didefinisikan sebagai
kegiatan-kegiatan individu secara langsung terlibat dalam mendapatkan
dan mempergunakan barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan
tersebut. Ada dua elemen penting dari arti perilaku konsumen: (1) proses
pengambilan keputusan, dan (2) kegiatan fisik, yang semua ini melibatkan
individu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang dan
jasa ekonomis (Chou, 2020).
Perilaku konsumen merupakan elemen penting yang perlu
diselidiki oleh para pemasar, karena dengan mengerti dan memahami
perilaku konsumen, pemasar akan mendapatkan masukan-masukan yang
berguna bagi produknya, cara mengkomunikasikan produknya, dan juga
aspek-aspek pemasaran lainnya. Di samping itu dengan mempelajari
perilaku pembeli, manajer akan mengetahui kesempatan baru yang berasal
dari belum terpenuhinya kebutuhan, kemudian mengidentifikasikannya
untuk mengadakan segmentasi pasar (Chou, 2020).
2. Pengertian E-Commerce
E-Commerce secara umum dapat diartikan sebagai transaksi jual
beli secara elektronik melalui media internet. Selain itu, E-commerce juga
dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi
elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan
masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran atau
penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik. Dalam
melakukan E-Commerce penggunaan internet menjadi pilihan favorit oleh
kebanyakan orang karena kemudahan-kemudahan yang dimiliki oleh
jaringan internet (Wibowo. 2020).
Perdagangan elektronik (e-commerce) ialah perusahaan dan
individu yang membeli dan menjual barang dan jasa melalui internet. E-
commerce beroperasi di berbagai jenis segmen pasar dan dapat dilakukan
melalui komputer, tablet, ponsel pintar, dan perangkat pintar lainnya.
Hampir setiap produk dan layanan yang dapat dibayangkan tersedia
melalui transaksi e-commerce, termasuk buku, musik, tiket pesawat,
dan layanan keuangan seperti investasi saham dan perbankan online.
Oleh karena itu, ini dianggap sebagai teknologi yang sangat disruptif
(Jain, 2021). Faktor Pendukung e-commerce ialah:
Cakupan yang luas
Proses transaksi yang cepat
E-Commerce dapat mendorong kreatifitas dari pihak penjual secara
cepat dan tepat dan pendistribusian informasi yang disampaikan
berlangsung secara periodik.
E-Commerce dapat menciptakan efesiensi yang tinggi, murah serta
informatif.
E-Commerce dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dengan
pelayanan yang cepat, mudah, aman dan akurat.
3. E-commerce Shopee
Shopee adalah sebuah aplikasi yang bergerak dibidang penjualan
secara online atau e-commerce yang dapat diakses secara mudah dengan
menggunakan smartphone. Shopee hadir dalam bentuk aplikasi yang
memudahkan penggunanya dalam melakukan kegiatan berbelanja secara
online tanpa menggunakan perangkat komputer. Shopee hadir dengan
menawarkan berbagai macam produk-produk untuk kebutuhan setiap hari
(Chong, 2022).
Terdapat sorotan aplikasi yang memancing masyarakat seperti
gratis ongkir se-Indonesia, garansi 100% original, transaksi aman dengan
garansi shopee, dukungan pembayaran & logistik yang kuat, dan juga
terdapat flash sale & promo menarik setiap harinya (Chong, 2022).
Gambar 1. Logo Shopee
Logo yang berwarna orange, yang diartikan sebagai warna yang
hangat, mempunyai daya tarik tersendiri untuk shopee dan gambar
keranjang dan huruf S yang artinya keranjang belanjaan dan simbol dari
Shopee. Penggunaan warna orange yang berbeda dari pada aplikasi yang
lain sehingga dapat membuat masyarakat mengenali bahwa itu ada shopee
(Heni, 2020).
4. Konsumen Dalam Transaksi Shopee
Dalam Katadata Insight Center (KIC), sebagian besar masyarakat
Indonesia memang belum aktif menggunakan layanan e-commerce.
Dalam laporan riset Beyond the Digital Frontier, KIC memperkirakan
proporsi pengguna aktif e-commerce di dalam negeri hanya 33,4% dari
total penduduk. Kemudian 17% penduduk termasuk occasional user,
yakni menggunakan e-commerce tapi intensitasnya jarang, dan mayoritas
atau 49,6% penduduk sisanya adalah non-pengguna e-commerce (Heni,
2020). Dari data ini, KIC menilai bahwa saluran penjualan online tak bisa
dijadikan satu-satunya tumpuan dalam berbisnis di Indonesia. Dari data
tersebut di dapatkan bahwa Shopee tercatat menerima 237 juta
kunjungan, melesat sekitar 38% dibanding posisi awal tahun.
Dalam contoh ini, keranjang pasar A yang berisi 20 unit sepatu dan
30 unit minuman lebih disukai daripada keranjang pasar G, karena jumlah
sepatu dan minuman yang lebih banyak. Keranjang pasar E, yang berisi
lebih banyak sepatu dan minuman, lebih disukai daripada A. Namun,
perbandingan antara keranjang A dengan keranjang B, D, dan H tidak
Salsabila, R., & Nio, Hubungan Penelitian ini Hubungan kontrol diri
S. R. (2019). Kontrol Diri mengguakan dengan perilaku
Hubungan Kontrol Dengan Perilaku metode konsumtif mahasiswa
Diri Dengan Perilaku Konsumtif kuantitatif fakultas hukum UBH
Konsumtif Mahasiswa Mahasiswa dengan desain pengguna Shopee.
Fakultas Hukum UBH Fakultas Hukum penelitian Penelitian ini bertujuan
Pengguna UBH Pengguna korelasional. untuk mengetahui
Shopee. Jurnal Riset Shopee. Teknik hubungan antara kontrol
Psikologi, 2019(4). pengambilan diri dengan perilaku
sampel yang konsumtif mahasiswa
digunakan yaitu fakultas Hukum
teknik purposive Universitas Bung Hatta
sampling. pengguna akun e-
commerce Shopee.
Penelitian ini
mengguakan metode
kuantitatif dengan desain
penelitian korelasional.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
tidak terdapat hubungan
antara kontrol diri
dengan perilaku
konsumtif pada
mahasiswa fakultas
Hukum Universitas Bung
Hatta pengguna akun e-
commerce Shopee (r =
0,144; p = 0,167).
Suroso, J. S., Analysis of e- Metode dalam Hasil analisis
Kaburuan, E. R., Lee, commerce system penelitian ini menunjukkan bahwa
D., Tama, N. S., & in marketplace menggunakan Shopee Indonesia
Tee, K. (2020, (shopee analisis SWOT mampu menjadi
December). Analysis indonesia). perusahaan belanja
of e-commerce system online terbesar di
in marketplace Indonesia dengan
(shopee indonesia). beragam keunggulan
In 2020 8th layanan dan jaminan
International keamanan transaksi.
Conference on Meski demikian, Shopee
Orange Technology juga masih memiliki
(ICOT) (pp. 1-4). beberapa kelemahan,
IEEE. termasuk dalam hal
sistem keamanannya,
masih banyak konsumen
yang mengalami
penipuan. Perusahaan
Shopee Indonesia
menggunakan strategi
inovasi dan daya tawar
konsumen dan pemasok
untuk menjadikannya
perusahaan belanja
online terbesar di
Indonesia.
Han, G., Feng, Z., Chen, S., Xue, X., & Wu, H. (2024). Electronic Commerce
Research and Applications Evaluating differential pricing in e-commerce
from the perspective of utility. Electronic Commerce Research and
Applications, 6101373. https://doi.org/10.1016/j.elerap.2024.101373
Hismendi. (2016). E-Commerce: Model Interaksi Jual Beli (Studi Pada Pelaku
Interaksi Jual Beli Melalui Internet). Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 15(1), 39–
48.
Wibowo, A., Chen, S. C., Wiangin, U., Ma, Y., & Ruangkanjanases, A. (2020).
Customer behavior as an outcome of social media marketing: The role of
social media marketing activity customer experience. Sustainability, 13(1),
189.