Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

"KEHAMILAN"

Dosen Pengampu:

Ni Made Dwi Mahayati, SST.,M.Keb

Disusun Oleh:

Ni Wayan Selpiani (P07124221044)

Ni Nengah Budi Erni (P07124221044)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR

JURUSAN KEBIDANAN TAHUN 2024


1.1 KAJIAN TEORI
A. Konsep Dasar Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap
wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, jika telah mengalami
menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang
organ reproduksinya sehat, sangat besar kemungkinannya terjadi
kehamilan. Apabila kehamilan direncanakan, akan memberi rasa
bahagia dan penuh harapan, tetapi disisi lain diperlukan kemampuan
bagi wanita untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi selama
kehamilan, baik perubahan yang bersifat fisiologis maupun psikologis
(Dainty, 2021).
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
kehamilan adalah bertemunya sel telur dan sperma di dalam atau diluar
rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan
lahir. Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280
hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Pembagian
kehamilan dibagi dalam 3 trimester : trimester I, dimulai dari konsepsi
7 sampai tiga bulan (0-12 minggu); trimester II, dimulai dari bulan
keempat sampai enam bulan (13-28 minggu); trimester III dari bulan
tujuh sampai sembilan bulan (29-42 minggu) (Dainty, 2021).
2. Proses Kehamilan
Padungge (2021) berpendapat proses kehamilan merupakan mata
rantai berkesinambungan yang terdiri dari :
 Ovum Meiosis pada wanita menghasilkan sebuah telur atau ovum.
Proses ini terjadi di dalam ovarium, khususnya pada folikel
ovarium. Ovum dianggap subur selama 24 jam setelah ovulasi.

1
 Sperma Ejakulasi pada hubungan seksual dalam kondisi normal
mengakibatkan pengeluaran satu sendok teh semen, yang
mengandung 200-500 juta sperma, ke dalam vagina. Saat sperma
berjalan tuba uterina, enzim-enzim yang dihasilkan disana akan
membantu kapasitas sperma. Enzim-enzim ini dibutuhkan agar
sperma dapat menembus lapisan pelindung ovum sebelum
fertilisasi (Padungge, 2021).
 Fertilisasi Fertilisasi berlangsung di ampula (seperti bagian luar)
tuba uterina. Apabila sebuah sperma berhasil menembus membran
yang mengelilingi ovum, baik sperma maupun ovum akan berada
di dalam membran dan membran tidak lagi dapat ditembus oleh
sprema lain. Dengan demikian, konsepsi berlangsung dan
terbentuklah zigot (Padungge, 2021).
 Implantasi Zona peluzida berdegenerasi dan trofoblas melekatkan
dirinya pada endometrium rehim, biasanya pada daerah fundus
anterior atau posterior. Antara 7 sampai 10 hari setelah konsepsi,
trofoblas mensekresi enzim yang membantunya membenamkan
diri ke dalam endometrium sampai seluruh bagian blastosis
tertutup (Padungge, 2021).
3. Tanda Kehamilan
Tanda – tanda kehamilan dibagi menjadi tiga yaitu tanda dugaan
hamil (presumtif sign), tanda tidak pasti hamil (probable sign), dan
tanda pasti hamil (positive sign). Tanda−tanda dugaan hamil
(presumtif sign) Tanda dugaan (presumtif) yaitu perubahan fisiologis
yang dialami pada wanita namun sedikit sekali mengarah pada
kehamilan karena dapat ditemukan juga pada kondisi lain serta
sebagian besar bersifat subyektif dan hanya dirasakan oeh ibu hamil.
(Purba, 2020). Yang temasuk presumtif sign adalah :
 Amenorea Haid dapat berhenti karena konsepsi namun dapat pula
terjadi pada wanita dengan stres atau emosi, faktor hormonal,
gangguan metabolisme, serta kehamilan yang terjadi pada wanita
yang tidak haid karena menyusui ataupun sesudah kuretase.

2
Amenorea penting dikenali untuk mengetahui hari pertama haid
terakhir (HPHT) dan hari perkiraan lahir (HPL) (Yuliana, 2020).
 Nausea dan vomitus (mual dan muntah) Keluhan yang sering
dirasakan wanita hamil sering disebut dengan morning sickness
yang dapat timbul karena bau rokok, keringat, masakan, atau
sesuatu yang tidak disenangi. Keluhan ini umumnya terjadi hingga
usia 8 minggu hingga 12 minggu kehamilan.
 Mengidam Ibu hamil ingin makanan atau juga minuman atau
meginginkan sesuatu. Penyebab mengidam ini belum pasti dan
biasanya terjadi pada awa kehamilan (Yuliana, 2020).
 Fatique (Kelelahan) dan sinkope (pingsan) Sebagian ibu hamil
dapat mengalami kelelahan hingga pingsan terlebih lagi apabila
berada di tempat ramai. Keluhan ini akan meghilang setelah 16
minggu.
 Mastodynia Pada awal kehamilan mamae dirasakan membesar dan
sakit. Ini karena pengaruh tingginya kadar hormon esterogen dan
progesteron. Keluhan nyeri payudara ini dapat terjadi pada kasus
mastitis, ketegangan prahaid, penggunaan pil KB.
 Gangguan saluran kencing Keluhan rasa sakit saat kencing, atau
kencing berulang – ulang namun hanya sedikit keluarnya dapat
dialami ibu hamil. Penyebabnya selain karena progesteron yang
meningkat juga karena pembesaran uterus. Keluhan semacam ini
dapat terjadi pada 8 kasus infeksi saluran kencing, diabetes militus,
tumor pevis, atau keadaan stress mental (Yuliana, 2020).
 Konstipasi Konstipasi mungkin timbul pada kehamilan awal dan
sering menetap selama kehamilan dikarenakan relaksasi otot polos
akibat pengaruh progesteron. Penyebab lainnya yaitu perubahan
pola makan selama hamil, dan pembesaran uterus yang mendesak
usus serta penurunan motilitas usus
 Perubahan Berat Badan Berat badan meningkat pada awal
kehamilan karena perubahan pola makan dan adanya timbunan
cairan berebihan selama hamil.

3
 Quickening Ibu merasakan adanya gerakan janin untuk yang
pertama kali. Sensasi ini bisa juga karena peningkatan peristaltik
usus, kontraksi otot perut, atau pergerakan isi perut yang dirasakan
seperti janin bergerak.

Tanda tidak pasti kehamilan (probable sign) :

 Peningkatan suhu basal tubuh Kenaikan suhu basal lebih dari 3


minggu, kemungkinan adanya kehamilan. Kenaikan ini berkisar
antara 37,20C sampai dengan 37,80C.
 Perubahan warna kulit Cloasma Gravidarum/topeng kehamilan
berupa berwarna kehitaman sekitar mata, hidung, dan pelipis yang
umumnya terjadi pada kehamilan mulai 16 minggu. Warna akan
semakin gelap jika terpapar sinar matahari. Perubahan kulit lainnya
bisa berupa hiperpigmentasi di sekitar aerola dan putting mamae,
munculnya linea nigra yaitu pigmentasi pada linea medialis perut
yang tampak jelas mulai dari pubis sampai umbilikus. Perubahan
pada kulit terjadi karena rangsangan Melanotropin Stimulating
Hormone/MSH (Suryani, 2023).
 Striae gravidarum berupa garis−garis tidak teratur sekitar perut
berwarna kecoklatan, dapat juga berwarna hitam atau ungu tua
(striae livide) atau putih (striae albicans) yang tejadi dari jaringan
koagen yang retak diduga karena pengaruh adrenocortikosteroid.
Seringkali terjadi bercak−bercak kemerahan (spider) karena kadar
esterogen yang tinggi (Triana, 2023).
 Perubahan Payudara Pembesaran dan hipervaskularisasi mamae
terjadi sekitar kehamilan 6 sampai 8 minggu. Pelebaran aeroa dan
menonjolnya kalenjer montgomery, karena rangsangan hormon
steroid. Pengeluaran kolostrum biasanya kehamilan 16 minggu
karena pengaruh prolaktin dan progesteron.
 Pembesaran Perut Biasanya tampak setelah 16 minggu karena
pembesaran uterus. Ini bukan tanda diagnostik pasti tapi harus
dihubungkan degan tanda kehamilan lain. Perubahan kurang

4
dirasakan primigravida, karena kondisi otot−otot masih baik.
Pembesaran perut mungkin dapat ditemui pada obesitas,
kelemahan otot perut, tumor pelvik dan perut, ascites, hernia perut
bagian depan. e) Epulis Hipertropi pada gusi belum diketahui
penyebabnya secara jelas. Dapat tejadi juga pada infeksi lokal,
pengapuran gigi atau kekurangan vitamin C (Triana, 2023).
 Balotement Pada kehamilan 16 sampai 20 minggu pemeriksaan
palpasi kesan seperti ada masa yang keras, mengapung dan
memantul di uterus. Dapat terjadi pada tumor uterus, mioma,
acites, dan kista ovarium. g) Kontraksi Uterus Kontraksi uterus
yang dirasakan seperti tertekan dan kencang, disebut kontraksi
brackston Hics. Uterus mudah terangsang oeh peninggian hormon
oksitosin gejala ini biasanya mulai usia 10 kehamilan 28 minggu
pada primi dan semakin lanjut kehamilannya semakin sering dan
kuat.
 Tanda Chadwick dan Goodell Terjadi perubahan warna pada
vagina atau porsio mejadi kebiruan atau ungu yang disebut tanda
chadwick. Perubahan konsistensi serviks menjadi lunak disebut
tanda goodell.

Tanda Pasti Kehamilan (positive sign) yaitu Teraba bagian−bagian


janin Umumnya pada kehamilan 22 minggu janin dapat diraba pada
wanita kurus dan otot perut relaksasi. Kehamilan 28 minggu jelas
bagian janin dapat diraba demikian pula gerakan janin dapat dirasakan
oleh ibu. Gerakan Janin Pada kehamilan 20 minggu gerakan janin
dapat dirasakan oleh pemeriksa. Terdengar Denyut Jantung Janin
Dengan menggunakan ultrasound denyut jantung janin dapat terdengar
pada usia 6 sampai 7 minggu (Prapitha, 2021).

Jika menggunakan dopler pada usia 12 minggu sedangkan jika


menggunakan stetoskop leannec 18 minggu. Frekuensi deyut jantung
janin antara 120 sampai dengan 160 kali permenit yang akan jelas
terdengar bila ibu tidur terlentang atau miring dengan punggung bayi

5
di depan. Pemeriksaan Rontgent Gambaran tulang mulai terlihat degan
sinar X pada usia kehamilan 6 minggu namun masih belum dapat
dipastikan bahawa itu adalah gambaran janin (Prapita, 2021).

4. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil


a. Trimester I (Periode penyesuaian terhadap kehamilan) Pada awal
kehamian sering muncul perasaan ambivalen dimana ibu hamil
merasa ragu terhadap kenyataan bahwa dirinya hamil. Ambivalen
dapat terjadi sekalipun kehamilan ini direncnakan dan sangat
diharapkan. Gambaran respon terhadap ambivalen ini yaitu selama
beberapa minggu awal kehamian 17 apakah ibu hamil atau tidak
serta menghabiskan banyak waktu untuk membuktikan kehamilan
Pada trimester I ini daat terjadi labilitas emosiona, yaitu perasaan
yang mudah berubah dalam waktu singkat dan tak dapat
diperkirakan. Dapat timbul perasaan khawatir seandainya bayi
yang dikandungnya cacat atau tidak sehat, khawatir akan jatuh,
cemas dalam melakukan hubungan seksual dan sebagainya
(Rahma, 2022).
b. Trimester II (Periode sehat) Trimester ini ibu merasa lebih stabil,
kesanggupan mengatur individu lebih baik, kondisi ibu lebih
menyenangkan, ibu mulai terbiasa dengan perubahan fisik
tubuhnya, janin belum terlalu besar sehingga belum menimbulkan
ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima dan mengerti tentang
kehamilannya. Secara kogniti, pada trimester II ibu cenderung
membutuhkan informasi mengenai pertumbuhan dan juga
perkembangan bayinya serta dalam perawatan kehamiannya
(Idaningstyas, 2021).
c. Trimester III (Periode menunggu dan waspada) Trimester ini ibu
merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Kadang-kadang
ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu ini
menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya
tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Respon terhadap
perubahan gambaran diri yaitu ibu merasa dirinya aneh dan jelek.

6
Ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan
kehilangan perhatian kusus yang diterima selama hamil. Pada
trimester inilah ibu memerlukan ketenangan dan dukungan yang
lebih dari suami, keluarga dan bidan. Trimester ini adalah saat
persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua.
5. Tanda Bahaya Pada Kehamilan
Tanda bahaya yaitu:
 Penglihatan Kabur Penglihatan kabur yaitu masalah visual yang
mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa, adanya
perubahan visual (penglihatan) yang mendadak, misalnya
pandangan kabur atau ada bayangan. Hal ini karena pengaruh
hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam
kehamilan. Perubahan ringan adalah normal. Perubahan
penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat
dan mungkin suatu tanda dari pre-eklamsia (Khaerunisa, 2021).
 Bengkak Pada Wajah dan Jari-Jari Tangan Edema ialah merupakan
penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan
tubuh dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta
pembengkakan kaki, jari tangan, dan muka. Bengkak biasanya
menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan
tangan. Hal ini dapat disebabkan adanya pertanda anemia, gagal
jantung, dan preeklamsia. Gejala anemia dapat muncul dalam
bentuk edema karena dengan menurunnya kekentalan darah
disebabkan oleh berkurangnya kadar hemoglobin. Pada darah yang
rendah kadar Hbnya, kandungan cairannya lebih tinggi
dibandingkan dengan sel-sel darah merahnya (Rahmawati, 2023).
 Keluar Cairan Pervaginam Berupa air-air dari vagina pada
trimester 3. Jika keluarnya cairan ibu tidak terasa, berbau amis, dan
berwarna putih keruh, berarti yang keluar adalah air ketuban. Jika
kehamilan belum cukup bulan, hati-hati akan adanya persalinan
preterm dan komplikasi infeksi intrapartum.

7
 Gerakan Janin Tidak Terasa Ibu hamil mulai merasakan gerakan
bayinya pada usia kehamilan 16-18 minggu pada ibu multigravida
dan 18-20 minggu pada ibu primigravida. Bayi harus bergerak
paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam (10 gerakan dalam 12
jam). Gerakan janin berkurang bisa disebabkan oleh aktifitas ibu
yang berlebihan sehingga gerakan janin tidak dirasakan, kematian
janin, perut tegang akibat kontraksi berlebihan ataupun kepala
sudah masuk panggul pada kehamilan aterm (Rahmawati, 2023).
 Nyeri Perut yang Hebat Nyeri abdomen yang tidak berhubungan
dengan persalinan adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang
mengindikasikan mengancam jiwa adalah yang hebat, menetap dan
tidak hilang setelah beristirahat, kadang-kadang dapat disertai
dengan perdarahan lewat jalan lahir. Nyeri perut ini bisa berarti
appendicitis (radang usus buntu), kehamilan ektopik (kehamilan di
luar kandungan), aborsi (keguguran), penyakit radang panggul,
persalinan preterm, gastritis (maag), penyakit kantong empedu,
solutio plasenta, penyakit menular seksual, infeksi saluran kemih
atau infeksi lain (Rahmawati, 2023).
 Perdarahan antepartum atau perdarahan pada kehamilan lanjut
adalah perdarahan pada trimester dalam kehamilan sampai
dilahirkan. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal
adalah merah, banyak dan kadang-kadang tapi tidak selalu disertai
rasa nyeri.
6. Asuhan Kebidanan Kehamilan
Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang
diberikan oleh bidan atau dokter kepada ibu selama masa kehamilan
untuk mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil,
sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan
ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Fatmawati,
2023).
Pelayanan antenatal terpadu merupakan aspek pelayanan antenatal
komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil

8
(Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu, 2010). Pemeriksaan antenatal
adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa
keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya
koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan Tujuan nya untuk:
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial
ibu dan bayi.
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama ibu hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI eksklusif.
f. Mempersiapkan peranan ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bagi bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
(Fatmawati, 2023).
1.2 DATA FOKUS YANG PERLU DIKAJI PADA KASUS YANG DIASUH
Pengkajian merupakan langkah awal asuhan kebidanan,yaitu mengumpulkan
data, mengolah data dan menganalisa data yangdiperoleh dalam bentuk data
subjektif, objektif dan data penunjang yangakan memberikan gambaran
keadaan kesehatan klien
 DATA SUBJEKTIF
Adalah data yang diperoleh melalui wawancara langsung denganklien/
keluarga dan tim kesehatan berupa keluhan-keluhan tentang masalah
kesehatan. Diantaranya:
1. Identitas
Identitias di isi untuk mengetahui indentitas pasien juga identitas suami hal
ini bertujuan jika terjadi hal yang tidak di ingkan data pasien Untuk
membedakan dengan klien yang lain jika terdapat kesamaan nama klien dan
untuk mencegah kekeliruan dalam memberikan pelayanan.

9
 Umur : Untuk mengetahui umur klien. Umur biasanya dicantumkan
dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko atau tidak dalam
 Suku bangsa : Untuk mengetahui budaya atau adat istiadat
/kebiasaan dari klien yang berkaitan dengan kontrasepsi
 Agama : Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk
membimbing atau mengarahkan pasien dalam berdo’a dan apakah
klien dapat menerima segala bentuk pelayanan kebidanan terutama
yang berkaitan dengan agama yang diyakini klien. Selain itu dengan
mengetahui agama klien dapat mempermudah petugas kesehatan
dalam memberikan pelayanan.
 Pendidikan : Pendidikan ditanyakan untuk mengetahui tingkat
pendidikan pasien, karena akan membantu dalam penyampaian
konseling terhadap pasien.
 Pekerjaan : Pendidikan ditanyakan untuk mengetahui tingkat
pendidikan pasien, karena akan membantu dalam penyampaian
konseling terhadap pasien.
 Alamat : Untuk mengetahui alamat pasien secara jelas sehingga
mempermudah dalam memberikan informasi sehingga mencegah
kekeliruan dalam memberikan pelayanan kontrasepsi. Dinyatakan
mempermudah kunjungan rumah bila dibutuhkan.
2. Alasan berkunjung dan keluhan utama :
Alasan dicantumkan untuk memimalisir hal yang tidak diingkan, jika terjadi
hal-hal yang tidak diingkan mencegah kekeliruan dalam memberikan
pelayanan.
3. Riwayat Persalinan ini :
Riwayat pasien bertujuan untuk mengetahui apakah pasien tersebut
memiliki keluhan yang cukup beresiko terhadap kehamilam hal ini juga
untuk mencegah kekeliruan. Dalam hal ini yang di periksa ialah keluhan
ibu, gerak janin, tindakan, penanganan.

10
4. Riwayat Kebidanan yang Lalu
Riwayat kebidanan yang lalu ini bertujuan, untuk mengetahui. Untuk
mempertanggungjawabkan tindakan yang telah dilakukan bidan. Sebagai
bukti dari setiap tindakan bidan bila terjadi gugatan terhadapanya.
5. Riwayat Kehamilan Sekarang
Pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik
dan mental pada ibu hamil secara optimal, hingga mampu menghadapi masa
persalinan, nifas, menghadapi persiapan pemberian ASI secara eksklusif,
serta kembalinya kesehatan alat reproduksi dengan wajar.
6. Riwayat Kesehatan
Mengetahui potensi penyakit peserta terdaftarnya serta menindaklanjutinya
sedini mungkin sesuai tata laksana.Dalam hal ini yang cek ialah beberapa
penyakit diantaranya jantung, hipertensi, asma, TBC, Hepatitis, HIV. Dan
penyakit major yang berbahaya.
7. Riwayat Menstruasi dan KB
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi
dan apakah selama penggunaan mengalami masalah dan yang dikaji adalah
jenis kontrasepsinya, lamanya dan terakhir menggunakannya serta masalah
yang timbul dengan penggunaan kontrasepsi tersebut.

8. Data biologis, psikologis, sosial, spiritual


Dikaji meliputi pola nutrisi (makan dan minum), eliminasi (BAK/BAB),
personal hygiene, pola aktivitas,pola istirahat,pola aktivitas seksual. Juga
keadaan psikologi ibu hamil.
9. Pengetahuan ibu dan pendamping yang dibutuhkan :
Dikaji untuk mengetahuo aspek pengetahuan ibu dan pendamping yang
dibutuhkan untuk mengetahui tanda juga pengetahuan ibu, dan pendamping.

11
 DATA OBJEKTIF
Data ini diperoleh melalui aspek-aspek dalam pemeriksaan fisik secara
inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi, pemeriksaan darah dalam dan pemeriksaa
n laboratorium :
1. Keadaan umum :
Keadaan umum ini meliputi pemeriksaan pada tekanan darah, nadi,
pernafasan, BB, TB, suhu badan, kesadaran.
2. Pemeriksaan fisik
 Wajah : dilihat adanya bercak hitam (chloasma) adanya oedem,
conjungtiva tidak pucat,sklera tidak ikterus.
 Mata : dilihat dari keadaan pupil dan bola mata juga kesegaran mata
 Leher : diraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe,
adanya bendunganvena jugularis
 Dada : dilihat bentuk mammae, diraba adanya massa pada payudara.
 Genetalia : dilihat dari condiloma aquminata, dilihat dan diraba adanya
infeksi kelenjarbartholini dan kelenjar skene.
 Ekstermitas : dilihat adanya eodem pada ekstrimitas bawah dan
ekstrimitas atas, adanyavarices pada ekstremitas bawah
1.3 INTREPRENTENSI DATA
Analisa diperoleh dari pengkajian data subjektif dan objektif yang diperoleh
melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan pada klien.
Dimana analisa berdasarkan SOAP terdapat diagnosa, masalah dan tindakan
antisipasi sesuai kasus yang nantinya akan ditemui di lapangan. Interpretasi
yang tepat atas data yang dikumpulkan adalah dasar untuk mendiagnosis
masalah atau permasalahan secara akurat dan menentukan kebutuhan
pelanggan. Informasi mendasar yang dikumpulkan dianalisis untuk
mengidentifikasi masalah atau diagnosis tertentu. Diagnosis yang
ditegakkan oleh bidan yang sesuai dengan persyaratan nomenklatur dan
termasuk dalam lingkup praktik kebidanan disebut diagnosis kebidanan.

12
1.4 RENCANA ASUHAN
Tindakan yang diberikan berdasarkan teori yang ada sehingga tindakan
memberikan efektivitas yang maksimal. Penatalaksanaan dapat dilakukan
berupa tindakan ataupun membimbing klien dalam pelaksanaan program
keluarga berencana maupun gerakan-gerakan lainnya sesuai dengan kasus
yang ada di lapangan. Selain membuat daftar hal-hal yang berkaitan dengan
kesehatan klien atau masalah terkait lainnya, rencana perawatan
komprehensif juga mempertimbangkan apa yang diperkirakan akan terjadi
selanjutnya, apakah konseling diperlukan, dan apakah pasien perlu dirujuk.
Baik pasien maupun bidan harus mengizinkan setiap pengobatan yang
diusulkan. Dokter dan bidan bekerja sama untuk membantu pasien yang
mengalami kesulitan. Oleh karena itu, tugas pelaksanaan asuhan
komprehensif adalah keterlibatan bidan dalam pemberian asuhan klien.
Manajemen yang efektif akan menurunkan biaya dan menghemat waktu
sekaligus meningkatkan layanan asuhana kebidanan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Dainty Maternity, S. S. T., Keb, M., Putri, R. D., & Aulia, D. L. N.


(2017). Asuhan Kebidanan Komunitas. Penerbit Andi.

Fatmawati, Z., Barir, B., & Hidayah, A. (2023). ASUHAN KEBIDANAN REMAJA
DAN PERIMENOPAUSE. Rena Cipta Mandiri.

Hamidiyanti, B. Y. F., Suseno, M. R., Sulianty, A., & Rusdita, I. A. (2023). Studi
Kasus: Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Pada Ny. A Akseptor KB
MOW. Indonesian Health Issue, 2(2), 143-154.

Idaningsih, A. (2021). Asuhan Kebidanan Kehamilan; Buku Lovrinz Publishing.


LovRinz Publishing.

Khaerunnisa, N., Saleha, S., & Sari, J. I. (2021). Manajemen Asuhan Kebidanan
pada Ibu Nifas dengan Bendungan Asi. Jurnal Midwifery, 3(1), 16-24.

Prapitasari, R. (2021). Asuhan Kebidanan Pada Ny. D Di Wilayah Puskesmas


Sebengkok Tarakan. JURNAL ILMIAH OBSGIN: Jurnal Ilmiah Ilmu
Kebidanan & Kandungan P-ISSN: 1979-3340 e-ISSN: 2685-7987, 13(2).

Purba Handayani, D., Sitorus, S., Yuliani, M., Haslan, H., Nurmalita, S.,
Marlynda, H., ... & Aini, N. F. (2020). Asuhan Kebidanan pada Persalinan.

Podungge, Y. (2020). Asuhan Kebidanan Komprehensif. Jambura Health and


Sport Journal, 2(2), 68-77.

14
Rahmah, S., Malia, A., & Maritalia, D. (2022). Asuhan Kebidanan Kehamilan.
Syiah Kuala University Press.

Rahmawati, E., Nurhidayati, S., Mustari, R., Yanti, L. C., Novidha, D. H.,
Erviany, N., ... & Febriyanti, N. M. A. (2023). Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Nifas. Global Eksekutif Teknologi.

Suryani, I. S., Setiawati, Y., Patmahwati, P., Ariani, D., Yusnidar, Y.,
Winarningsih, R. A., ... & Mayanti, A. (2023). ASUHAN KEBIDANAN
KEHAMILAN. Penerbit Widina.

Triana, H. K., & Wulandari, N. (2023). Asuhan Kebidanan


Komprehensif. Journal of Health Care Education, 2(1), 15-25.

Yuliana, W., & Hakim, B. N. (2020). Emodemo Dalam Asuhan Kebidanan Masa
Nifas. Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia.

15

Anda mungkin juga menyukai