Disusun Oleh :
Johnery Christian Omega Putra
PO.62.20.1.19.412
A. Pengertian
Kehamilan adalah sebuah proses yang dimulai dari tahap konsepsi sampai
lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu) dihitung dari
hari pertama haid terakhir (Widatiningsih & Dewi, 2017).
B. Patofisiologi
kehamilan 28 minggu pada primi dan semakin lanjut kehamilannya semakin sering
dan kuat. h) Tanda Chadwick dan Goodell Terjadi perubahan warna pada vagina atau
porsio mejadi kebiruan atau ungu yang disebut tanda chadwick. Perubahan
konsistensi serviks menjadi lunak disebut tanda goodell.
D. Pemeriksaan Penunjang
USG Kehamilan
USG kehamilan sebenarnya adalah jenis pemeriksaan yang disarankan untuk rutin
dilakukan selama hamil. Pemeriksaan ini nyatanya bisa membantu melihat
pertumbuhan janin serta mendeteksi kemungkinan terjadinya kelainan.
2.USG Doppler
Mendeteksi kemungkinan gawat janin juga bisa dilakukan dengan pemeriksaan USG
Doppler. Jenis USG ini bisa membantu mengetahui ada atau tidak gangguan di aliran
darah dan jantung janin.
3.Cardiotocography
Cardiotocography (CTG) dilakukan untuk melihat detak jantung janin secara
berkelanjutan. Pemeriksaan ini juga bisa memantau detak jantung janin terhadap
pergerakan janin dan kontraksi rahim.
Baca juga: Perlunya Belajar Melatih Napas sebelum Persalinan
4.Kadar Air Ketuban
Pemeriksaan air ketuban juga bisa dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya
gangguan. Tes ini dilakukan untuk mengetahui volume air ketuban dan melihat
kemungkinan ditemukan mekonium atau tinja janin pada air ketuban.
5.Pemeriksaan pH
Gawat janin yang terjadi karena kekurangan asupan oksigen bisa menyebabkan pH
darah janin menjadi lebih asam. Maka dari itu, dokter mungkin akan melakukan
pemeriksaan penunjang berupa pengambilan sampel darah bayi untuk memeriksa pH.
E. Penatalaksanaan Medis
Melakukan Pengawasan Janin sebelum Kelahiran/Antenatal Surveillance
Wanita dengan usia kehamilan di atas 41 minggu harus melakukan pengawasan janin
sebelum kelahiran. Saat antenatal surveillance, dilakukan pemeriksaan nonstress
testing menggunakan cardiotocography dan ultrasonografi untuk
menentukan biophysical profile.
Biophysical profile merupakan skor yang ditentukan berdasarkan parameter
ultrasonografi dan cardiotocography. Parameter yang dinilai mencakup volume cairan
amnion, tonus, gerakan fetus, pernapasan fetus, dan reaktivitas fetus. Pada kehamilan
postterm dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan biophysical profile 2 kali dalam
seminggu setelah usia gestasi di atas 41 minggu.[4,12]
Keputusan Terapi
Keputusan terapi pada kehamilan postterm didasarkan pada hasil biophysical profile.
Jika hasil skornya rendah, maka pertimbangkan untuk melakukan induksi persalinan
atau operasi sectio caesarea.
Pada kondisi di mana hasil biophysical profile janin baik, keputusan terapi selanjutnya
perlu juga mempertimbangkan hasil pemeriksaan dalam, perkiraan berat janin,
riwayat kehamilan sebelumnya, dan preferensi pasien. Dokter juga perlu menjelaskan
risiko dari masing-masing pilihan terapi untuk membantu pasien menentukan
preferensi terapinya.
F. Terapi Obat dengan implikasi Keperawatannya
Terapi Konservatif atau Induksi Persalinan
Terapi konservatif dahulu lebih disarankan karena adanya risiko peningkatan tingkat
sectio caesarea jika induksi persalinan gagal. Walau demikian, bukti ilmiah yang ada
justru menunjukkan bahwa induksi persalinan tidak meningkatkan risiko persalinan
sectio caesarea. Sebaliknya, justru ketika dilakukan terapi konservatif, risiko sectio
caesarea akan meningkat.
Berdasarkan hasil bukti ilmiah ini, The Royal College of Obstetricians and
Gynaecologists (RCOG)/National Institute for Health and Care Excellence (NICE)
merekomendasikan induksi persalinan dilakukan secara rutin pada kehamilan
postterm usia gestasi 41+0 hingga 42+0 minggu untuk mencegah risiko terjadinya
kehamilan postterm. Induksi persalinan selambatnya dilakukan pada usia 42 6/7
minggu.
Jika induksi persalinan dilakukan, dokter harus melakukan pemantauan janin
intrapartum untuk melihat adanya intoleransi janin terhadap persalinan. Jika terdapat
kecurigaan akan adanya intoleransi ini, sebaiknya hentikan persalinan dan lakukan
sectio caesarea.
Sectio Caesarea
Sectio caesarea segera diindikasikan pada kehamilan postterm dengan
oligohidramnion, gawat janin, atau skor biophysical profile 0. Sectio caesarea juga
diindikasikan jika terjadi kegagalan induksi atau intoleransi janin terhadap persalinan.
2. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian keperawatan terhadap masalah nyeri persalinan meliputi pengkajian
khusus masalah nyeri persalinan, pengkajian fisik secara umum berhubungan dengan
nyeri persalinan dan pengkajian secara kontini ,data latar belakang termasuk skala
nyeri dan evaluasi situsi sehari-hari. a. Riwayat Kesehatan Sekarang: Ibu mengeluh
nyeri pada abdomen, semakin lama semakin kuat b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu :
Keluarga mengatakan ibu tidak memiliki riwayat masalah kesehatan dimasa lampau c.
keadaan Umum: Klien tampak lemah, meringis kesakitan, klien menahan nyeri
dibagian abdomen.
B. Analisa Data
Pengumpulan informasi merupakan tahap awal dalam proses keperawatan mengenai
nyeri peralinan. Dari informasi yang terkumpul, didapatkan data dasar tentang
masalah-masalah yang dihadapi klien. Selanjutnya data dasar itu digunakan untuk
menentukan diagnosis keperawatan, merencanakan asuhan keperawatan, serta
tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah klien.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasanyaman berhubungan dengan nyeri persalinan
2. Nyeri akut yang berhubungan dengan kontraksi uterus selama persalinan.
3. Risiko terjadinya hemoragia yang berhubungan dengan atonia uteri atau trauma
D. Intervensi Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI),
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
https://www.alomedika.com/penyakit/obstetrik-dan-ginekologi/kehamilan-
postterm/patofisiologi
https://www.halodoc.com/artikel/5-pemeriksaan-penunjang-untuk-mendeteksi-gawat-
janin