Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitung sel darah merah
dan kadar Hb dibawah normal.
Anemia secara funbgsional didefenisikan sebagai penurunan jumlah masa
eritrosit (red cell mass) sehingga tidak memenuhi fungsinya untuk membawa o2
dalam jumlah yang cukup kejaringan perifer. Anemia bukanlah suatu kesatuan
penyakit tersendiri (disease entity) tetapi merupakan gejala berbagai macam
penyakit. Oleh karerna itu dalam diagnosis anemia tidaklah hanya sampai kepada
label anemia tetapi haruus dapat ditetapkan penyakit dasar yang menyebabkan
anemia tersebut.
Pendekatan terhadap pasien anemia memerlukan pemahaman tentang
petogenesis dan patofisiologi anemia, serta ketrampilan dalam memilih,
menganalisa serta merangkum hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya. Oleh karena itu perawat
memberikan pelayanan keperawatan secara komprehensif sehingga berkontribusi
untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya komplikasi.
Berdasrakan uraian diatas, maka kelompok merasa tertarik untuk
membahas tentang Asuhan Kebidanan pada Klien Anemia

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Konsep dasar anemia pada ibu hamil
2. Untuk mengetahui tentang Asuhan kebidanan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar
1. Defenisi
Center for deases control and prevention(CDC) mendefenisikan anemia
sebagai kadar hemoglobin lebih rendah dari 11 g/dl pada trimester pertama
dan ketiga, dan kurang dari 10,5 d/dL pada trimester kedua(Leveno,2009).
Berdasarkan WHO, anemia pada ibu hamil adalah bila Hb kurang dari 11
gr%(manuaba, 2007)

2. Etiologi
Perdarahan(jelas atau samar). Perdarahan yang jelas(dari perdarahan
pervagina, epistaksis dan sebagainya) menjadi penyebab/ keterangan yang
nyata untuk anemia. Perdarahan samar dapat karena perdarahan
gastrointestinal yang diperiksa melalui feses.
Defesiensi gizi(factor nutrisi). Akibat kurangnya jumlah besi total dalam
makanan atau kualitas besi yang tidak baik( makanan yang mengandung
serat, rendah vitamin C. dan rendah daging)
Kebutuhan zat besi yang meningkat untuk prematuritas janin.
Gangguan absorbs zat besi seperti gastrektomi, colitis kronis.
Ketidaksanggupan sum-sum tulang membentuk sel- sel darah.
Kelainan darah.
3. Patofisiologi
a. Kadar hemoglobin untuk wanita tidak hamil biasanya adalah 13,5
g/dL. Namun kadar hemoglobin selama trimester kedua dan ketiga
kehamilan berkisar 11,6 g/dL sebagai akibat pengenceran darah ibu
karena peningkatan volume plasma. Ini disebit sebagai anemia
fisiologis dan merupakan keadaan yang normal selama kehamilan.
b. Selama kehamilan, zat besi tidak dapat dipenuhi secara adekuat dalam
makanan sehari- hari. Zat dalam makanan seperti susu, teh dan kopi

2
menurunkan absorbs besi. Selama kehamilan, tambahan zat besi
diperlukan untuk meningkatkan sel- sel darah ibu dan transfer ke janin
untuk penyimpanan dan produksi sel- sel darah merah. Janin harus
menyimpan cukup zat besi pada 4 sampai 6 bulan terkhir setelah
kelahiran.
c. Selama trimester ketiga, jika supan besi wanita tersebut tidak
memadai, hemoglobin tidak akan meningkat sampai nilai 12,5 g/dL
dan dapat terjadi anemia karena nutrisi. Ini akan mengakibatkan
penurunan transfer zat besi kejanin.
d. Hemoglobinopati, seperti thalasemia, penyakit sel sabit, dan G-6-PD
mengakibatkan anemia melalui hemolisis atau peningkatan
penghancuran sel- sel darah merah.
e. Secara umum dengan kehilangan zat besi hal ini akan menyebabkan
cadangan besi menurun. Apabila cadangan kosong, maka keadaan ini
disebut iron depleted state. Apabila kekurangan besi berlanjut terus,
maka penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang, sehingga
menimbulkan gangguan pada bentuk eritrosit, tetapi anemia secara
klinik belum terjadi, keadaan ini disebut iron deficient erythropoesis.
Selanjutnya timbul anemia hipokromik mikrositer, sehingga disebut
sebagai iron deficiency anemia. Pada saat ini juga terjadi kekurangan
besi pada epiter serta beberapa enzim yang dapat menimbulkan
manifestasi anemia.
4. Manifestasi klinik
Mengelu cepat lelah
Pusing
Mata berkunang- kunang
Malaise
Lidah luka
Nafsu makan turun(anoreksia)
Konsentrasi hilang
Nafas pendek(pada anemia parah)

3
Palpitasi
5. Klasifikasi
Anemia dan kehamilan dapat dibagi sebagai berikut:
1) Anemia defesiensi besi
Anemia dalam kehamilan karena kekurangan besi akibat defesiensi besi ini
disebabkan oleh kurangnya masukan unsur besi dengan makanan karena
gangguan rearbsorbsi, gangguan penggunaan, atau karena banyaknya besi
keluar dari tubuh karena perdarahan. Apabila masuknya besi tidak
bertambah pada saat kehamilan, maka sangat mudah terjadi anemia
defesiensi besi.
2) anemia megaloblastik
anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena defesiensi asam
folat(pteroylglutamic acid). Jarang sekali terjadi karena defesiensi vitamin
B12( cynocobalamin)
3) anemia hemolitik
disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat
dibandingkan pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukat atau
sulit saat hamil, karena ketika hamil anemia yang diderita bisa semakin
berat. Secara umum anemia hemolitik dapat dibagi menjadi 2 golongan
besar yakni;
golongan yang disebabkan oleh factor intrakorpuskuler, seperti pada
anemia hemolitik herediter, thalasemia, anemia sel sabit dan lain-
lain.
Golongan yang disebabkan oleh factor ekstrakorpuskuler, seperti pada
infeksi(malaria, sepsis), keracunan arsenikum,leukemia, penyakit
Hodgkin, penyakit hati dan lain- lain.
6. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium dasar ditemui
Pemeriksaan Hb sahli, kadar Hb < 10 mg/%
Kadar Ht menurun (normal 37%- 41%)
Peningkatan bilirubin total (pada anemia hemolitik)

4
Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi.
Terdapat pansitopenia, sum- sum tulang kosong diganti lemak.
7. Penatalaksanaan
a. Medis
Terapi oral
Pemberian tablet zat besi mengandung ferosulat, besi glukonat
Asam folik 15- 30 mg perhari
Vitamin B12 3x1 tablet perhari
Sulfas ferosus 3x1 tablet perhari
Terapi parenteral
Secara intramuscular di injeksikandextran besi(imferon) atau sorbitol
besi(jectofer0
b. Keperawatan
Memberikan penyuluhan klien dan keluarga mengenai supplement besi
dan peningkatan sumber- sumber besi dalam makanan sesuai indikasi.
Pada klien yang menderita thalasemia atau pembawa sifat tersebut,
beri dukungan khususnya jika wanita tersebut telah mengetahui bahwa
ia pembawa. Juka kaji apakah ada tanda- tanda infeksi selama
kehamilan.
Pada klien yang menderita sel sabit, kaji simpanan besi dan folat, dan
hitung retikulosit; skrining lengkap untuk hemolisis; berikan konseling
diet dan supplement asam folat; dan observasi apakah ada tanda- tanda
infeksi.
Pada klien yang menderita G-6-PD, berikan supplement besi dan asam
folat dan konseling nutrisi, dan jelaskan kebutuhan menghindari obat-
obatan oksidasi.
B. ASUHAN KEBIDANAN

I. S : SUBYEKTIF
1. Identitas

5
Nama : Ny W Nama Suami : Tn M
Umur : 25 Th Umur : 30 Th
Suku/Bangsa : Aceh/Indonesia Suku/Bangsa : Aceh/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : Smp Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jeumpa Alamat : Jeumpa

2. Keluhan utama
Alasan kunjungan : ada keluhan
Keluhan keluhan : ibu mengatakan sering pusing , merasa cepat lelah
dan lemas.
3. Riwayat kebidanan
a. Riwayat menstruasi
Menarchea : 14 th
Siklus :28 hari
Banyaknya : 1 Softek penuh hari 1-3, 4 - 7 biasa
warna darah: hari 1 -3 merah kental, 4 7 kecoklatan
Disminorhoe : hari pertama
Lamanya : 6- 7 hari
HPHT : 20 Juni 2013
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Tgl lahir Komplikasi Bayi Nifas


Usia Jenis Tempat Penolo
No PB/BB
Umur Kehamilan Persalinan Persalinan Ibu Bayi ng Keadaan Keadaan Lactasi
Jenis

6
c. Riwayat kehamilan sekarang
HPHT : 20 Juni 2013
TP : 28 desember 2013
UK : 18 minggu
Keluhan keluhan : TM I : pusing . mual
TM II : pusing, cepat lelah
TM III :-
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai penyakit
Menular : hiv, tbc
Menurun : hipertensi, DM
Menahun : jantung.
5. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit
Menular : hiv, tbc
Menurun : hipertensi, DM
Menahun : jantung.
6. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak mempunyai riwayat
penyakit
Menular : hiv, tbc
Menurun : hipertensi, DM
Menahun : jantung.
7. Status perkawinan
Perkawinan ke I
Umur Kawin : Istri 22 th Suami : 28 th
Lama Kawin : 3 tahun
8. Riwayat KB
Ibu mengatakan bahwa selama ini , ibu hanya pernah menggunakan KB
suntik selama 3 tahun.

7
9. Riwayat social/budaya
Ibu mengatakan hubungan dengan keluarganya baik dan kelurga
mendukung sepenuhnya atas kehamilan ini, selama hamil ibu tidak
mengkonsumsi jamu-jamuan, tidak merokok, minum-minuman keras dan tidak
tarak.
10. Riwayat psikologis
Ibu mengatakan kehamilan ini tidak direncanakan tapi diterima
sepenuhnya dengan senang hati.
11. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Sebelum Hamil : Makan:3x/hari, dengan porsi sedang (nasi, lauk-pauk,
sayur)
Minum:8 gelas/hari
Saat Hamil : Makan :2 x/hari dengan porsi sedang (nasi, lauk-pauk,
sayur) kadang-kadang ditambah buah.
Minum : 6 gelas/hari
b. Pola Eliminasi
Sebelum Hamil : BAB :1x/hari, warna kuning, lembek tidak ada keluhan.
BAK :4-5 x/hari warna kuning jernih, bau khas, tidak ada keluhan
Saat Hamil : BAB :1x /2hari warna kuning, lembek, tidak ada keluhan.
BAK :7-8 x/hari, warna kuning, jernih, bau khas, tidak ada keluhan.
c. Pola Aktifitas
Sebelum Hamil : Melakukan aktifitas sendiri dirumah seperti biasanya,
yaitu menyapu, mencuci, memasak, dll.
Saat Hamil : Mengurangi aktifitas seperti sebelum hamil dan dibantu oleh
suami karena perut sudah membesar.
d. Pola Istirahat
1. Sebelum Hamil : Tidur siang jam 12.00-13.00 (1 jam)
Tidur malam jam 21.00-04.30 (7-8 jam)
2. Saat Hamil : Tidur siang : tidak pernah
Tidur malam jam 22.00-04.30 (6-7 jam)

8
II. O :OBYEKTIF
3. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD :100/70 mmhg
N:80x/ menit
RR: 24x/ menit
S :36 0c
BB sebelum hamil : 50 kg
BB saat : 55 kg
TB : 160 cm
LILA : 26 cm
Hb : 9 gr/dl
1. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : Kepala bersih, tidak ada benjolan/ bekas luka, tidak berketombe
Muka : Simetris, Tidak odema, pucat, tidak ada cloasma gravidarum.
Mata : Simetris, Sclera putih, conjungtiva pucat.
Hidung : Simetris, tidak ada secret dan polip.
Mulut dan gigi : mukosa Bibir kering , tidak ada stomatitis, tidak ada
karies gigi.
Telinga : Simetris, tidak ada serumen.
Leher : Tidak terlihat pembengkakan vena jugularis dan kelenjar tiroid.
Dada :Simetris, puting susu menonjol, colostrums belum keluar,
hiperpigmentasi areola mamae.
Abdomen : Tidak ada luka bekas jahitan, perut terlihat membesar sesuai
dengan usia kehamilan, linea nigra ada.
Genetalia : Vulva tidak oedem, tidak ada varices.
Anus : Tidak ada hemaroid.
Ekstremitas

9
Atas : Simetris, tidak oedem, tidak ada polidaktili dan sindaktili.
Bawah :Simetris , tidak oedem, tidak ada polidaktili dan sindaktili.
b. Palpasi
Leher : Tidak teraba pembengkakan vena jugularis dan kelenjar tiroid.
Dada : Tidak teraba benjolan mamae kenyal colostrums belum teratur.
Abdomen :
Leopold I : ballotment (+)
Leopold II : -
Leopold III : -
Leopold IV : -
c. Auskultasi
Pernafasan : normal ( tidak ada whezzing atau ronchi )
DJJ : (-)
d. Perkusi
Reflek patella : ka/ki (+)/(+)
2. Pemeriksaan penunjang
Gol darah : B
Hb : 9 gr/dl
III. : ASSASMENT
Dx : NyS G1P00000 UK 18 minggu dengan anemia
Ds : ibu mengatakan ini adalah kehamilanya yang pertama dengan usia
kehamilan 4 bulan dan ibu mengeluh sering pusing dan cepat lelah.
Do :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD :100/70 mmhg
N:80x/ menit
RR: 24x/ menit
S :36 0c
BB sebelum hamil : 50 kg
BB saat : 55 kg

10
TB : 160 cm
LILA : 26 cm
Hb : 9 gr/dl
Dx potensial : ibu bisa mengalami anemia sedang
Mx :-
Kebutuhan ;
jelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakan
anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
berikan ibu obat obatan seperti fed an kalk
beritahu ibu cara menkonsumsi fe .
IV. P : Penatalaksanaan
1. Jelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakan, menjelaskan kepada
ibu tentang keluhan yang dirasakan, ibu mengerti.
2. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup minimal 7-8 jam/ hari,
menganjurkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup, ibu mengerti dan
mau melakukan nasihat dari petugas.
3. Anjurkan ibu untuk menkonsumsi nutrisi yang cukup, menganjurkan ibu
untuk menkonsumsi nutrisi yang cukup , ibu mengerti
4. Berikan ibu tablet penambah darah sperti fe, meberikan ibu tblet
penambah darah, ibu menerima.
5. Beritahu ibu cara menkonsumsi obat penambah darah, meberitahu cara
menkonsumsi obat dengan cara : minum obat fe tidak diminum dengan aur
the karena akan menganggu hasil metabolism obat, ibu mengerti dengan
penjelasan petugas.
6. Anjurkan ibu untuk follow up 1 bulan lagi, menganjurkan ibu untuk follow
up 1 bulan lagi, ibu mengerti.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan pengkajian dan pengumpulan semua data ibu baik
data subjektif maupun data objektif yang berguna untuk mengevaluasi keadaan
pasien, dilanjutkan dengan mengidentifikasi secara benar masalah atau diagnosa
berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data tersebut dimana didapatkan
diagnosa pada Ny. Khariyah G1P00000 dengan kehamilan trimester II dengan
anemia ringan dan diagnose potensial pada kasus ini membuat penulis mencoba
memikirkan tindakan segera yang perlu dilaukan yaitu memberika terapy obat-
obatan seperti fe 2 kali sehari. Setelah itu merencanakan asuhan yang rasional
sebagai dasar untuk mengambil keputusan berdasarkan masalah yang ada dan
semua asuhan yang diberikan dapat terlaksana dengan baik dan efektif. Dengan
demikian sangat diperlukan sekali seorang bidan yang profesional dimana mampu
melaksanakan manajemen kebidanan dengan tepat sehingga semua masalah dan
kebutuhan pasien dapat teratasi dengan cepat dan baik.
B. Saran
1. Mahasiswa
a. Dengan adanya manjemen kebidanan diharapkan mahasiswa dapat
menerapkan pada ibu, asuhan yang diberikan sesuai dengan standar profesi
kebidanan.
b. Diharapkan kepada mahasiswa, anamnesa pasien dilakukan sesuai dengan
daftar tilik yang ada dan anmanesa dilakukan dengan pendekatan pada
pasien sehingga pasien terbuka dalam menyampaikan keluhan yang
dirasakan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arisman. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:Penerbit Buku kedokteran


EGC
Asuhan Persalinan Normal. 2002. Jaringan Nasional Pelatihan KLinik Kesehatan
Reproduksi. Jakarta
Depkes RI. 2002. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Hyre, Anne. 2001. Asuhan Kebidanan Care. Jakarta: Pusdiknakes
Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran
EGC.
Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran
EGC.
Prawirohardjo, Sarwono, dkk. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka.
Suryanto. 2004. Pemantauan dan Pengkajian Janin. Jakarta: Penerbit Buku
kedokteran EGC.
Syaifudin, Abdul Bari. 2001. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

13

Anda mungkin juga menyukai